MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA SKRIPSI. Imelda Bancin
|
|
- Surya Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA (Studi Korelasional pada masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Diajukan Oleh : Imelda Bancin DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
2 2 ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Reality Show dan Pemenuhan Kebutuhan Informasinya (Studi korelasional pada masyarakat Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi dengan pemenuhan kebutuhan informasinya pada masyarakat Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan tersebut dan berarti tidaknya hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi dengan pemenuhan kebutuhan informasinya pada masyarakat Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. Populasi dalam penelitian ini adalah para wanita di Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia, yang berjumlah 2856 orang per Juni Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel sebanyak 96 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu Proportional Stratified Random Sampling, dan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua cara, yaitu Penelitian Kepustakaan (Library research) dan Penelitian Lapangan (Field Research). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order) oleh Spearman, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPPS) 16. Dari hasil penelitian ini diperoleh r s sebesar 0,695, untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini digunakan skala Guilford. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi dengan pemenuhan kebutuhan informasinya pada masyarakat Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. Kemudian untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y masih menggunakan aplikasi SPSS 16 serta untuk mengetahui besar kekuatan pengaruh variabel X terhadap Y digunakan Uji Determinan Korelasi. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi dengan pemenuhan kebutuhan informasinya pada masyarakat Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia.
3 3 KATA PENGANTAR Segala hormat, puji dan syukur hanya bagi Allah Bapa di Surga yang selalu menyertai, menemani dan menopang penulis disetiap waktu. Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Berkat-Nya yang melimpah atas diri penulis selama ini membuat penulis dapat bertahan dan berjalan hingga sejauh ini. Kasih dan pertolongannya nyata dalam kehidupan penulis. Untaian terima kasih dari dasar hati yang terdalam penulis persembahkan kepada keluarga tercinta, Bapak M. Sihotang yang memberikan inspirasi dan teladan bagi penulis, Ibu U. Radjagoekgoek atas kasih, doa, cinta dan semangat di sepanjang perjalanan hidup penulis. Kepada saudara-saudara penulis; abang tercinta Nicholas Y. Guslovesky Sihotang dan adik tersayang Ian Christopher Sihotang untuk perhatian dan dukungannya. Bahkan kata-kata takkan mampu melukiskan betapa besar kasih sayang yang penulis rasakan kepada kalian semua. Skripsi yang berjudul Motivasi Konsumsi Terhadap Musik di Radio dan Pemenuhan Kebutuhan Informasinya ini dibuat sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan dan perolehan gelar sarjana penulis dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara. Dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, nasehat serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4 4 2. Bapak Drs. Amir Purba, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Fatma Wardy, M.A selaku Dosen Pembimbing peneliti yang banyak memberi masukan, bimbingan dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini 4. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si selaku Dosen Wali penulis selama masa perkuliahan kurang lebih empat tahun. 5. Pihak Rektorat USU yang telah banyak membantu khususnya dalam memperoleh data yang penting untuk mengerjakan skripsi ini. 6. Keluarga besar Sihotang dan Radjagoekgoek dimanapun berada, yang selalu mendukung penulis dalam doa. 7. Sahabat-sahabat terbaik penulis; Agustina, Anne Griselda, Christine Margaret, Gustinawati, Ichram, Meta Lince, Risa Agista, Rotua Nuraini, Rudi Darmawan, Senja Melani, Tri Anggreini, yang selalu siap membantu, memberi dorongan dan yang selalu setia mendengarkan setiap keluhan dan hambatan penulis. Penulis sangat bersyukur bisa mengenal kalian semua. 8. Sahabat-sahabat peneliti; Mida Lishanata, Bornok Yanthi, Rebecca Dwinita, Immanuel Barus, untuk setiap masukan, motivasi dan bantuannya. 9. Seluruh mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini, yang berasal dari jurusan lain, terutama Elsa Bella dan Ichram serta responden lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 10. Teman-teman Komunikasi 04 yang sudah selesai, masih dan terus berjuang dalam menyelesaikan skripsinya. Terutama kepada Nina E.
5 5 Ginting, terima kasih atas bantuannya untuk mengajari penulis saat penggunaan program SPSS Teman-teman di Gereja GEKISIA Medan yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan sehingga penulis tetap semangat mengerjakan skripsi. Tuhan memberkati. 12. Kak Cut, Rottua Nuraini dan Maya yang selalu ada di Departemen yang dengan setia membantu penulis dalam menyelesaikan urusan administrasi. 13. Semua Pihak yang secara tidak sadar telah ikut membantu menyelesaikan tugas akhir ini, peneliti mengucapkan terimakasih banyak Peneliti menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, peneliti dengan rendah hati meminta saran dan masukan yang bisa membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada setiap pembacanya. Medan, Desember 2009 Penulis, Imelda Bancin
6 6 DAFTAR ISI Abstraksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... v Daftar Tabel dan Gambar... viii BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah... 1 I.2. Perumusan Masalah... 6 I.3. Pembatasan Masalah... 6 I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian... 7 I.4.2. Manfaat Penelitian... 7 I.5. Kerangka Teori... 8 I.5.1. Teori Uses and Gratifications... 8 I.5.2. Komunikasi dan Komunikasi Massa I.5.3. Motif Penggunaan Media I.5.4. Televisi dan tayangan reality show I.6. Kerangka Konsep I.7. Model Teoritis I.8. Operasional Variabel I.9. Definisi Operasional Variabel I.10. Hipotesis BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratifications II.1.1. Kritik Teori Manfaat dan Gratifikasi II.1.2. Perkembangan Terkini dalam Penelitian Manfaat dan Gratifikasi II.2. Komunikasi Massa dan Komunikasi Massa II.3. Motif Penggunaan Media... 36
7 7 II.4. Televisi dan tayangan reality show BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.2. Metodologi Penelitian III.2.1 Metode Penelitian.. III.2.2 Lokasi Penelitian III.3. Populasi dan Sampel III.3.1 Populasi III.3.2 Sampel III.4. Teknik Penarikan Sampel III.4.1 Proportional Sampling III.4.2 Purposive Sampling III.4.3 Accidental Sampling III.5. Teknik Pengumpulan Data III.6. Teknik Analisis Data III.6.1 Analisis Tabel Tunggal III.6.2 Analisis Tabel Silang III.6.3 Uji Hipotesa BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data IV.1.1. Langkah-langkah Pengumpulan Data IV.2. Proses Pengolahan Data IV.3. Analisa Tabel Tunggal IV.3.1. Karakteristik Responden IV.3.2. Motivasi konsumsi Terhadap Tayangan Reality Show di Televisi 55 IV.3.3. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Musik.. 83 IV.4. Analisa Tabel Silang IV.5. Uji Hipotesa IV.6. Pembahasan
8 8 BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan V.2. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
9 9 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan untuk memuaskan penggunanya yang heterogen dengan jangkauannya yang sangat luas. Televisi sebagai salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang juga sudah menunjukkan perannya dalam kehidupan. Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi yang sama. Sebagai alat memberikan informasi (fungsi informatif), artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik (fungsi edukatif), artinya isinya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan moral seseorang. Sebagai alat menghibur (fungsi entertaintment), yakni melalui isinya seseorang dapat terhibur, menyenangkan hatinya, memenuhi hobinya, dan mengisi waktu luangnya (Munthe, 1996:11). Sebagai salah satu media elektronik, televisi mempunyai sifat-sifat khas yang dapat dijadikan sebagai kekuatan yang dimilikinya dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat. Banyaknya televisi dengan berbagai
10 10 macam harga serta tampilan yang semakin menarik disertai dengan beraneka ragam jenis tayangan membuat masyarakat pada umumnya memiliki perangkat elektronik yang satu ini. Saat ini acara reality show merupakan perangkat yang mendominasi dunia hiburan televisi. Hampir tidak dapat ditemui sebuah stasiun televisi tidak memiliki sebuah acara reality show. Reality show adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran Acara realitas umumnya menampilkan kenyataan yang dimodifikasi, seperti menaruh partisipan di lokasi-lokasi eksotis atau situasi-situasi yang tidak lazim, memancing reaksi tertentu dari partisipan, dan melalui penyuntingan dan teknikteknik pascaproduksi lainnya ( Acara realitas biasanya menggunakan tema seperti persaingan, kehidupan sehari-hari seorang selebritis, pencarian bakat, pencarian pasangan hidup, rekayasa jebakan, dan diangkatnya status seseorang dengan diberikan uang banyak, atau yang perbaikan kondisi barang kepemilikan seperti perbaikan rumah atau perbaikan mobil sampai halnya memperbaiki rumah tangga yang sedang dirudung prahara. Adanya pro dan kontra mengenai tayangan reality show ini sudah seringkali terjadi. Dan tidak tanggung-tanggung, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) pun sudah sampai turun tangan dikarenakan banyaknya laporan dari masyarakat bahwa tayangan tersebut sangat layak untuk ditonton. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur empat program reality show televisi yaitu Dibayar Lunas, Termehek-mehek, Orang ke-3 dan Face to Face, karena
11 11 melanggar ketentuan. Hal itu dikatakan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Fetty Fajriati Misbach. Ia mengatakan Termehek-mehek dan Orang ke-3 yang ditayangkan Trans TV, dan Face to Face yang ditayangkan ANTV ditegur karena menyiarkan acara yang mengandung kekerasan dan kata-kata kotor. Sedangkan program reality show Dibayar Lunas yang ditayangkan pada Sabtu, 6 Juni 2009 pukul WIB di RCTI ditegur karena dianggap mengeksploitasi orang miskin. Program ini dinilai mengeksploitasi orang miskin, tidak mendidik dan tidak manusiawi. Anggota Dewan Pers Bekti Nugroho mengatakan tayangan reality show yang menawarkan kesedihan membuat masyarakat menjadi melankolis dan pesimistis. Tayangan itu membangun generasi yang rapuh, tidak mengerti bagaimana berjuang. Masyarakat menjadi bingung dengan yang benar dan salah. Sementara itu, perwakilan ANTV Edi mengatakan program reality show mendapatkan perhatian besar dari masyarakat, iklan pun tinggi, sehingga memberikan keuntungan kepada industri televisi. Senada dengan Edi, perwakilan Trans Coorporation Panca mengatakan, reality show memberikan keuntungan kepada masyarakat ( Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak mempersoalkan tayangan untuk kisah-kisah kehidupan (reality show) di sejumlah televisi swasta nasional sepanjang tidak menyalahi UU tentang Penyiaran dan tidak mendramatisasi fakta. Kalau tidak melanggar UU Penyiaran, KPI tidak mempersoalkan. Tetapi KPI tentu harus mengingatkan pengelola televisi yang menyelenggarakan tayangan seperti itu agar tidak melanggar ketentuan UU. Undang-undang tentang penyiaran memang tidak secara khusus mengatur tayangan reality show, tetapi tayangan-
12 12 tayangan itu sebaiknya tidak mendramatisasi fakta. Kalau memang fakta bolehboleh saja dan memang tidak diatur dalam UU tentang Penyiaran, tetapi diharapkan tidak mengemas fakta dengan cara-cara yang mendramatisasi. Pengelola stasiun televisi juga diharapkan jujur kepada masyarakat. Selain memberi tahu masyarakat bahwa tayangan itu sudah atas persetujuan pihak-pihak terkait, sebaiknya ada pemberitahuan kepada masyarakat mengenai tayangan itu sudah diwarnai rekayasa atau dramatisasi atau murni seperti apa adanya. Reality show di televisi akhir-akhir ini menjadi perhatian masyarakat. Sejumlah televisi menayangkan tayangan-tayangan tersebut dalam berbagai versi dan fakta. Kalau masyarakat merasa dirugikan maka kita tegur atau dijatuhkan sanksi tegas oleh KPI. Bahkan ada yang sudah dihentikan, ada pula yang kita hentikan sementara. Sanksi-sanksi itu sebagai bagian dari terapi kejut agar tayangan-tayangan di televisi tidak melanggar ketentuan dan tidak merugikan masyarakat.( Acara reality show yang saat ini sedang tren adalah memperbaiki hubungan rumah tangga pada sebuah keluarga. Para ibu-ibu rumah tangga pun cukup antusias dalam menyaksikan acara reality show ini. Terlebih, para pemainnya menutup wajah mereka dengan menggunakan topeng sehingga acara menjadi semakin atraktif. Nama acara ini adalah Masihkah Kau Mencintai ku? Permasalahan hidup dalam rumah tangga pasangan suami-istri terkadang terlalu pelik untuk bisa diselesaikan oleh mereka sendiri. mereka yang berkonflik bersama keluarga masing-masing. Disamping itu ada psikolog dan pakar yang kompeten di bidang perkawinan sehingga pendapatnya bisa dijadikan pertimbangan bagi pasangan yang sedang bermasalah (
13 13 Tayangan serupa juga cukup tinggi ratingnya yakni Curhat dengan Anjasmara yang ditayangkan di stasiun televisi TPI ( Sisi yang berbeda dari reality show ini karena para pelapor, korban ataupun yang menjadi objek pelabrakan tersebut tidak memakai topeng seperti acara Masihkan Kau Mencintaiku?. Mereka lebih blak-blakan dan cenderung sering berakhir dengan perkelahian. Reality show yang bergenre tentang kehidupan pribadi seseorang memang lebih banyak peminatnya dibandingkan dengan reality show yang bergenre lebih ceria yakni acara musik seperti Happy Song, pencarian jodoh seperti Take Me out maupun ajang pencarian bakat seperti Indonesian Idol, KDI ataupun Mamamia. Ketertarikan para pemirsa akan reality show yang bergenre demikian disebabkan, para penonton masih sangat tertarik denganhal-hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadi seseorang, dan biasanya kasus yang dibahas dalam reality show tersebut cukup mengena dengan kehidupan sehari-hari para pemirsa setianya ( Cukup mengejutkan juga, ternyata tayangan yang berisikan aib dalam suatu keluarga memiliki rating yang cukup tinggi dibandingkan dengan acara reality show bergenre musik atau sejenisnya, hampir berkisar 63% ( Penelitian ini akan dilakukan di kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. Adapaun alasan peneliti melakukan penelitian disana adalah karena berdasarkan hasil survey pra penelitian diketahui bahwa para masyarakat di wilayah ini sangat menyukai tayangan reality show di televisi, dan hampir menjadi aktifitas harian untuk tidak melewatkan acara reality show favoritnya.
14 14 Dari uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti sejauhmana hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Sejauhmana hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia? I.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah : a. Penelitian ini menganalisis motivasi konsumsi dan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia terhadap tayangan reality show yang disiarkan diberbagai stasiun televisi yang ada di Indonesia. b. Reality show yang peneliti teliti adalah Termehek-mehek, Masihkah Kau Mencintaiku?, Orang ketiga, Bukan Sinetron, Curhat Anjasmara, Lemon Tea (Asam Manis Cinta). c. Objek penelitian adalah para ibu masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia.
15 15 d. Penelitian dilakukan pada bulan September I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui apa saja motivasi konsumsi dikalangan masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia terhadap tayangan reality show di televisi. b. Untuk mengetahui apakah kebutuhan informasi akan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dalam sebuah keluarga terpenuhi. c. Untuk mengetahui intensitas menonton acara reality show dikalangan masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. d. Untuk mengetahui apakah wawasan masyarakat meningkat khususnya tentang kehidupan berkeluarga melalui tayangan reality show di televisi. e. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. I.4.2 Manfaat Penelitian a. Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan.
16 16 b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian. c. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada siapa saja yang memiliki perhatian terhadap media literasi dan kapitalisasi media. I.5 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan ttitik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 1991:39). Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6). Dalam penelitian ini, teori teori yang dianggap relevan diantaranya adalah Pendekatan Uses and Gratification, Komunikasi dan Komunikasi massa Motif Penggunaan Media, serta Televisi dan Reality Show. I.5.1 Teori Uses and Gratifications Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past, yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap khalayaknya tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Katz mengatakan bahwa penelitiannya diarahkan kepada jawaban terhadap pertanyaan : Apa yang
17 17 dilakukan media untuk khalayak? (What do the media do to people?). (Rakhmat, 2004:65). Model Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebuthan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi keutuhannya dan mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggnaan (uses) isi media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah timbul istilah uses and gratifications (penggunaan dan pemenuhan kebutuhan). Sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto dan Erdinaya, 2004:71). Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini. Dari gambaran Katz tersebut dijelaskan bahwa pada dasarnya terdapat motivasi tertentu ketika seseorang memilih media A atau media B untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat harapan-harapan dari media yang dipilihnya yang ingin dipuaskannya setelah mengkonsumsi media yang dipilihnya tersebut. Ketika pemenuhan kebutuhan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkannya, maka individu tersebut kemudian akan mencari lagi media tersebut untuk memuaskan kembali kebutuhan yang terpenuhi dari media tersebut. Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan sebagai berikut (Effendy, 2003:294) :
18 18 1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif) yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan. 2. Affective needs (Kebutuhan Afektif) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalamanpengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. 3. Personal Intergrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. 4. Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. 5. Escapist needs (kebutuhan Pelepasan) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan da kebutuhan akan hiburan. Dalam keaktifan khalayak dalam kehidupannya sehari-hari, terlihat mereka membutuhakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka yakni melalui penggunaan media seperti membaca surat kabar yang mereka sukai, menonton acara televisi, atau mendengarkan musik favoritnya, dll.
19 19 Pendekatan uses and gratifications sebenarnya juga tidak baru. Di awal dekade 1940-an dan 1950-an para pakar melakukan penelitian mengapa khalayak terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi. Penelitian yang sistematik dalam rangka membina teori uses and gratifications telah dilakukan pada dekade 1960-an dan 1970-an, bukan saja di Amerika, tetapi juga di Inggris, Finanldia, Swedia, Jepang, dan negara-negara lain. Operasionalisasi. Ketika sampai pada operasionalisasi, model ini telah menimbulkan berbagai macam penjabaran. Di bawah uses and gratifications, grand theory, bermacam-macam teori berlindung dan berdebat satu sama lain. Empat model telah dibuat: model Linne dan Van Feilitzen, model Windahl, model Rosengren, serta model McLeod dan Becker (Rakhmat, 2004:66) Komunikasi dan Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi yang dilakukan di dalam masyarakat manusia, salah satu bentuknya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat diartiakan dalam dua cara yakni pertama, komunikasi oleh media dan kedua komunikasi untuk massa. Namun ini tidak berarti komuniksai massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap cenderung memilih khlayak, dan demikian pula sebaliknya khalayak pun memilih milih media (Rivers, 2003:18). Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright dalam Liliweri (1991), bahwa komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
20 20 Karakteristik ataupun ciri-ciri dari komunikasi massa adalah (Liliweri,1991:34) : a. Komunikator terlembagakan b. Pesan bersifat umum c. Komunikannya anonim dan terlembagakan d. Media massa menimbulkan keserempakan e. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan f. Komunikasi massa bersifat satu arah g. Stimulasi alat indra terbatas h. Umpan balik tertunda Motif Penggunaan Media Motif berasal dari bahasa Latin, movere yang artinya bergerak atau to move. Motif berarti kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu/merupakan driving force (Bianca dalam Walgito,1997) Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasanalasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Ardiyanto, 2004:87). Pada dasarnya motif dan motivasi artinya hampir sama hanya berbeda pada penempatan kalimat saja. Menurut Kartini kartono motivasi adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seorang untuk berbuat;atau ide pokok yang selalu berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia (Kartini, 2002:147). Dengan kata lain motivasi adalah dorongan terhadap seseorang agar mau
21 21 melaksanakan sesuatu. Dorongan disini adalah desakan alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup. Dari definisi tersebut, motif jika dihubungan dengan konsumsi media berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang menggunakan media. Dalam Rakhmat (2004:219) disebutkan bahwa siaran yang menggabungkan unsur hiburan dengan informasi, dan bukan hanya ceramah yang membosankan telah berhasil memberikan efek kepada khalayak seperti menanamkan pengetahuan, pengertian, keterampilan, kepercayaan atau informasi Motivasi setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan individu yang berbeda pula. Dalam penelitan ini kebutuhan yang dimaksudkan adalah kebutuhan kognitif, karena kebutuhan ini berkaitan dengan usaha-usaha untuk menambah informasi dan pengetahuan khususnya dibidang hiburan akan kehidupan. Hal ini berkaitan dengan keadaan warga masyarakat yang dianggap paling aktif dan tertarik untuk mengikuti acara reality show yang isinya menyangkut kehidupan sehari-hari dan terasa dekat dengan diri mereka Televisi dan tayangan reality show Media massa merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Media massa yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata mass media yang bermakna alat penghubung. Media massa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menybarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Sarana komunikasi itu dapat berupa surat kabar, majalah, buku, radio, dan televisi. Jadi media massa
22 22 mengarah kepada alat yang di pergunakan untuk menyampaikan informasi (Junus, 1996 : 28) Bentuk media massa yang lain adalah media massa elektronik seperti televisi. Televisi adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving pictures). Para penonton di rumah rumah tidak mungkin menangkap siaran TV, kalau tidak ada unsur unsur radio. Dan tidak mungkin dapat melihat gambar gambar yang bergerak pada layar pesawat TV, jika tidak ada unsur unsur film. Televisi terdiri dari istilah tele yang berarti jauh dan visi yang berarti pengelihatan. Daya tarik yang terdapat pada televisi disebabkan selai memiliki unsur unsur kata kata, musik dan sound effect,tv juga memiliki unsur audiovisual berupa gambar yang bergerak (Effendi 1993 : ). Reality show adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran Acara realitas umumnya menampilkan kenyataan yang dimodifikasi, seperti menaruh partisipan di lokasilokasi eksotis atau situasi-situasi yang tidak lazim, memancing reaksi tertentu dari partisipan, dan melalui penyuntingan dan teknik-teknik pascaproduksi lainnya ( I.6 Kerangka Konsep Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel (Singarimbun, 1995:49).
23 23 Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dengan kerangka konsep akan menuntun penelitian dalam memutuskan hipotesis (Nawawi, 1991:40). Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (X) Adalah sejumlah gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala, faktor, atau unsur yang lain (Nawawi,1991:56). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di televisi. 2. Variabel Terikat (Y) Adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas (Nawawi, 1991:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi pada masyarakat kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. 3. Variabel Antara (Z) Adalah sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas (Nawawi, 1991:58). Variabel antara berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan diantara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. I.7 Model Teoritis
24 24 Gambar 1.Model Teoritis Anteseden Motif Penggunaan Media efek Karakteristik Responden Motivasi Konsumsi Tayangan Reality Show Televisi Pemenuhan Kebutuhan Informasi Hiburan I.8 Variabel Operasional Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yakni sebagai berikut: Tabel 1. Operasional Variabel No Variabel Teoritis Variabel Operasional 1 Variabel Bebas (X) Motif Konsumsi (tayangan reality show) 1. Intensitas menonton tayangan reality show di televisi 2. Frekuensi menonton tayangan reality show di televisi 2 Variabel Terikat (Y) Pemenuhan Kebutuhan Informasi hiburan 3. Waktu menonton 1. Jenis kebutuhan : Kebutuhan Kognitif a. Peneguhan b. pengetahuan Kebutuhan Afektif a. senang b. kepuasan Kebutuhan Pribadi Secara Integratif
25 25 a. Kredibilitas b. Stabilitas Kebutuhan Sosial Secara Integratif a. Peneguhan Kontak Keluarga b. Peneguhan Kontak Rekan c. Peneguhan Kontak Dunia Kebutuhan Pelepasan a. Tekanan b. Ketegangan 2. Mengetahui perkembangan reality show - Tema-tema - Genre acara - Segmentasi 3. Kejelasan informasi dari pembawa acara 3 Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden 4. Pemilihan stasiun televisi 1 Usia 2. Penghasilan 3. Pekerjaan I.9 Defenisi Operasional Defenisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional merupakan sutu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama. Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
26 26 1. Variabel Bebas (Motivasi konsumsi tayangan reality show di televisi) a. Intensitas menonton tayangan reality show, yaitu rata rata waktu yang habis digunakan oleh warga saat menonton tayangan reality show di televisi. b. Frekuensi menonton tayangan reality show di televisi, yaitu seberapa sering warga menonton tayangan reality show di televisi. c. Waktu menonton, yaitu saat responden menonton tayangan reality show di televisi apakah pagi, siang, sore atau malam hari. 2. Variabel Terikat (Pemenuhan Kebutuhan Informasi Hiburan) a. Motif menonton tayangan reality show di televisi, yaitu dorongan atau alasan yang menggerakkan warga untuk mengkonsumsi tayangan reality show di televisi. Dalam hal ini motif terbagi menjadi : - Kebutuhan Kognitif, yaitu kebutuhan informasi yang dilakukan oleh warga terhadap hiburan di televisi.. Peneguhan, yaitu peneguhan yang dilakukan oleh warga terhadap tayangan reality show di televisi. Pengetahuan, yaitu pengetahuan yang diperoleh warga setelah menonton tayangan reality show di televisi. - Kebutuhan Afektif, yaitu kebutuhan warga yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman yang estetis, menyenangkan terhadap tayangan reality show di televisi.
27 27 Senang, yaitu sikap senang yang dimiliki oleh warga terhadap tayangan reality show di televisi. Kepuasan, yaitu rasa puas dari dalam diri warga karena terpenuhi kebutuhan informasi dari tayangan reality show di televisi. - Kebutuhan Pribadi Secara Integratif, yaitu kebutuhan warga akan harga diri terhadap tayangan reality show di televisi. Kredibilitas, yaitu kepercayaan warga terhadap perkembangan tayangan reality show di televisi. Stabilitas, yaitu sikap stabil warga dalam menonoton tayangan reality show di televisi. - Kebutuhan Sosial Secara Integratif, yaitu kebutuhan warga terhadap jiwa sosial terhadap tayangan reality show di televisi. Peneguhan kontak keluarga, yaitu peneguhan warga terhadap lingkungan keluarga setelah menonton tayangan reality show di televisi. Peneguhan kontak rekan, yaitu peneguhan warga terhadap lingkungan rekan-rekan setelah menonton tayangan reality show di televisi. Penguhan kontak dunia, yaitu peneguhan warga terhadap dunia setelah menonton tayangan reality show di televisi. - Kebutuhan Pelepasan, yaitu kebutuhan pelepasan dalam diri warga setelah menonton tayangan reality show di televisi.
28 28 Tekanan, yaitu pelepasan tekanan dari dalam diri warga setelah menonton tayangan reality show di televisi. Ketegangan, yaitu pelepasan ketegangan dari dalam diri warga setelah menonton tayangan reality show di televisi. b. Mendapatkan informasi perkembangan reality show, yaitu kepuasan dalam mendapatkan informasi tentang tayangan reality show terbaru. Dalam hal ini perkembangan reality show meliputi tema-tema, genre dan segmetasi. c. Kejelasan informasi dari pembawa acara, yaitu informasi yang disampaikan oleh pembawa acara dapat dimengerti dengan jelas. d. Pemilihan stasiun televisi, yaitu stasiun televisi yang yang dipilih sesuai selera responden. 3. Variabel Antara (Karakteristik Responden) a. Usia, adalah tingkatan umur responden. b. Penghasilan, adalah rataan pendapatan dari mata pencaharian responden. c. Pekerjaan, adalah mata pencaharian responden. I.10 Hipotesis Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrument kerja dari teori (Singarimbun,
29 :43). Hipotesa adalah kesimpulan yang masih belum final, dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya (Nawawi, 1991:44). Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di TV dan pemenuhan kebutuhan informasinya pada masyarakat Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia. Ha : Terdapat hubungan antara motivasi konsumsi terhadap tayangan reality show di TV dan pemenuhan kebutuhan informasinya pada masyarakat Kelurahan Kampung Anggrung Medan Polonia.
30 30 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Teori Uses and Gratifications Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah Uses and Gratifications. Model Uses and Gratifications untuk pertama kali dijelaskan oleh Elihu Katz (1959) dalam suatu artikel sebagai reaksinya terhadap pernyataan Bernard Berelson (1959) bahwa penelitian komunikasi tampaknya akan mati. Katz menegaskan bahwa bidang kajian yang sedang sekarat itu adalah studi komunikasi massa sebagai persuasi. Dia menunjukkan bahwa kebanyakan penelitian komunikasi sampai waktu itu diarahkan kepada penyelidikan efek kampanye persuasi pada khalayak. Katz mengatakan bahwa penelitiannya diarahkan kepada jawaban terhadap pertanyaan Apa yang dilakukan media untuk khalayak (What do the media do to people?). Model uses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak (Effendy, 2003:289). Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past (Swanson, 1979), yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap khalayaknya tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah uses and gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini tersirat pengertian
31 31 bahwa komunikasi massa berguna (utility); bahwa komunikasi media diarahkan oleh motif (intentionality); bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivty); dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. Konsep dasar model ini diringkas oleh para pendirinya Katz, Blumer, dan Gurevitch. Dengan model ini yang diteliti ialah (1) sumber sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan, yang melahirkan (3) harapan-harapan dari (4) media massa atau sumber-sumber yang lain, yang menyebabkan (5) perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan dalam media lain), dan menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) akibat-akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tidak dikehendaki. Model uses and gratificatons dapat dilukiskan seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 2. Model Uses and Gratifications Anteseden Motif Penggunaan Media Efek -Variabel individual -variabel lingkungan -Personal -Diversi -Personal identity - Hubungan - Macam isi - Hubungan dengan isi -Kepuasan -Pengetahuan
32 32 Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Motif dapat dioperasionalkan dengan berbagai cara: unfungsional (hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau bermain), bifungsional (informasi-edukasi, fantasistescapist, atau gratifikasi segera-tertangguhkan), empat fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal dan surveillance; atau surveillance(bentuk-bentuk pencarian informasi), korelasi, hiburan, transmisi budaya) dan multifungsional. Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalkan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan, sebagai depedensi media, dan sebagai pengetahuan (Rakhmat, 2004:65). Banyak orang membaca karena merasa bahwa hal itu berterima secara sosial, dan sebagian orang merasa bahwa surat kabar merupakan hal yang tak tergantikan dalam mencari informasi mengenai berbagai persoalan yang ada didunia. Namun demikian, banyak juga yang mencari pelarian, relaksasi hiburan, dan prestise sosial. Orang-orang ini mengerti bahwa kesadaran akan persoalanpersoalan umum sangat berharga dalam percakapan. Sebagaian yang lain mencari bantuan untuk kehidupan sehari-hari mereka dengan membaca materi berkenaan dengan mode, resep makanan, ramalan cuaca maupun informasi bermanfaat lainnya.
33 33 Apa yang mendorong kita untuk menggunakan media? Mengapa kita senang acara X dan membeci acara Y? Bila anda kesepian mengapa anda lebih senang mendengarkan musik klasik dalam radio daripada membaca novel? Apakah media massa berhasil memenuhi kebutuhan kita? Inilah di antara sekian banyak pertanyaan yang berkenaan dengan uses and Gratification. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Teori menekankan bahwa khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atau kebutuhan seseorang. Katz, Blumer & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratifications, (Ardianto, 2004:70). yaitu : 1. Khalayak dianggapa aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media masa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
34 34 Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khlayak. Dalam literatur tentang manfaat dan gratifikasi ada beberapa cara mengklasifikasikan kebutuhan dan gratifikasi audien. Sebagian mengatakan soal gratifikasi langsung dan gratifikasi terabai (Schramm, Lyle, dan Parker, 1961). Peneliti lain menyebutkan sebagai informatif-mendidik dan khayali-pelarian hiburan. McQuail, Blumler, dan Brown (1972), berdasarkan penelitian mereka di Inggris, mengusulkan kategori-kategori berikut : 1. Pengalihan pelarian dari rutinitas dan masalah; pelepasan emosi. 2. Hubungan Personal manfaat sosial informasi dalam percakapan; pengganti media untuk kepentingan perkawanan. 3. Identitas Pribadi atau psikologi individu penguatan nilai atau penambah keyakinan; pemahaman diri; eksplorasi realitas; dan sebagainya. 4. Pengawasan informasi mengenai hal-hal yang mungkin memengaruhi seseorang atau akan membantu seseorang melakukan atau menuntaskan sesuatu (Saverin, 2007:356). Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan sebagai berikut: 1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif) yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada
35 35 hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan. 2. Affective needs (Kebutuhan Afektif) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalamanpengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. 3. Personal intergrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. 4. Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. 5. Escapist needs (kebutuhan Pelepasan) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan da kebutuhan akan hiburan (Effendy, 2003:294). Teori Uses and Gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan dibawah ini (Nurudin, 2004:183) :
36 36 Lingkungan Sosial - ciri ciri demografis - keanggotaan dalam kelompok - ciri ciri kepribadian Kebutuhan - kognitif - afektif - integrasi sosial - integrasi personal - escapism Sumber non media - keluarga dan teman - hubungan inter personal - hobi - istirahat dll Sumber Media - jenis media - isi media - terpaan media - konteks sosial terhadap terpaan media Fungsi Media - pengawasan - hiburan - identitas diri - itegrasi diri II.1.1. Kritik Teori Manfaat dan Gratifikasi Pendekatan manfaat dan gratifikasi telah memicu sejumlah kritik, terutama karena tidak bersifat teoritis, karena masih kabur dalam mendefinisikan konsepkonsep utama (misalnya, kebutuhan ), dan karena pada dasarnya tak lebih dari sebuah strategi pengumpulan data. Salah satu kritik pendekatan manfaat dan gratifikasi adalah bahwa pendekatan ini terlalu sempit fokusnya, yaitu pada individu (Elliot, 1974). Pendekatan ini bersandar pada konsep-konsep psikologis seperti kebutuhan, dan mengabaikan struktur sosial maupun tempat media itu berada dalam struktur tersebut. Salah satu jawaban atas kritik ini datang dari Robin dan Windahl (1986), yang telah mengusulkan suatu sintesis antara pendekatan manfaat dan gratifikasi dengan teori ketergantungan (Ball-Rokeach dan DeFleur, 1976). Model manfaat dan ketergantungan mereka (Rubin dan Windahl) menempatkan individu di dalam
37 37 sistem-sistem kemasyarakatan yang membantu membentuk kebutuhan-kebutuhan mereka. Perspektif pendekatan manfaat dan gratifikasi juga dikritik oleh para penulis yang memiliki perhatian pada persoalan hegemoni media. Mereka mengatakan bahwa terlalu jauh kiranya jika dikatakan bahwa orang bebas memilih agenda media maupun interpretasi-interpretasi sesuai kehendak mereka (White, 1994). Menurut penulis itu, pesan-pesan media massa cenderung memperkuat pandangan kebudayaan yang dominan, dan audien merasa sukar untuk mengelak (Saverin, 2007:358). II.1.2 Pekembangan Terkini dalam Penelitian Manfaat dan Gratifikasi Kadang-kadang para pengguna media bersikap selektif dan rasional dalam memproses pesan-pesan media, namun pada saat yang lain mereka memanfaatkan media untuk bersantai atau sebagai tempat pelarian. Perbedaan jenis maupun tingkat aktivitas audien mungkin juga merupakan akibat dari efek-efek media. Arah baru lainnya difokuskan pada manfaat media untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Misalkan saja, salah satu kemungkinan manfaat media adalah untuk mengatasi rasa kesepian. Canary dan Spitzberg (1993) menemukan bukti yang mendukung manfaat ini, namun kaitannya tergantung pada kadar kesepiannya. Mereka menemukan bahwa manfaat media yang paling besar dalam mengatasi kesepian adalah dalam kondisi sepi secara situasional, atau mereka yang kesepian untuk sementara waktu. Mereka menemukan manfaat media yang tidak begitu besar untuk mengatasi kesepian pada kondisi sepi secara kronis, atau mereka yang merasa kesepian dalam jangka waktu bertahun-tahun.
38 38 Penjelasan atas temuan ini agaknya adalah bahwa mereka yang sepi secara kronis merekatkan sifat-sifat kesepian mereka pada faktor-faktor internal dan dengan tidak meyakini bahwa komunikasi itu dengan sendirinya akan menjadi pelepasan (Saverin, 2007:363). II.2 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Secara etimologis atau menurut asal katanya komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana 2002:41). Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. karena itu, komunikasi yang dimaksudkan disini adalah komunikasi manusia atau dalam sering kali disebut komunikasi sosial atau social communication.
39 39 Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia, dinamakan komunikasi sosial karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadinya komunikasi. Secara paradigmatis, komunikasi adalahproses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pandapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2004:4). Menurut Harold D. Lasswel, bahwa cara terbaik untuk menjelaskan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan who says what in which channel to whom with what effect?. Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : - Komunikator (communicator, source, sender) - Pesan (message) - Media (channel, media) - Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient) - Efek (effect, impact, influence) Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu Effendy (2004: 10). Adapun fungsi dari komunikasi (Effendy, 2004: 8), adalah sebagai berikut: b. Menyampaikan informasi (to inform) c. Mendidik (to educate)
BAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan
Lebih terperinciMOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA SKRIPSI. Disusun oleh : Raisha Fithrie Ramazhanna
MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA (Studi Korelasional tentang motivasi konsumsi terhadap tayangan musik Dahsyat di RCTI dan pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciProgram Acara You ve Got A Friend di Delta FM dan Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan (Diversion)
Program Acara You ve Got A Friend di Delta FM dan Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan (Diversion) (Studi Korelasional Tentang Program Acara You ve Got A Friend di Delta FM Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan
Lebih terperinciPENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP
PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA
PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Termehek-Mehek di Trans TV Terhadap Kepuasan Pemirsa di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan) SKRIPSI
Lebih terperinciPENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA YESSI OKTAVIANA
PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Akustar di Radio Star FM Terhadap Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
Lebih terperinciTAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN
TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciPERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI
PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI (Studi Korelasional Mengenai Kegiatan Personal Selling Parfum Lomani dan Minat Beli Customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan) SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Bermula dari ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan
BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Televisi Sebagai Media Massa II.1.1 Sejarah Televisi Pada hakikatnya, media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Bermula dari ditemukannya electrische teleskop sebagai
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Tayangan Little Krishna dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan (Studi Korelasional tentang Hubungan Tayangan Little Khrisna di MNC TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan di Kalangan Masyarakat Tamil
Lebih terperinciTAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat
TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat Dua Anak Lebih Baik di Televisi Terhadap Sikap Siswa
Lebih terperinciTAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV
TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU) diajukan Oleh : MILA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat dunia. Siaran
Lebih terperinciPROGRAM INDONESIA MENCARI BAKAT 2 DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI
PROGRAM INDONESIA MENCARI BAKAT 2 DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Indonesia Mencari Bakat 2 di Trans TV terhadap Motivasi Pengembangan Diri Siswa SMP St. Thomas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciPROGRAM ASAL USUL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI AKAN MITOS. (Studi Korelasional Tentang Program Asal Usul di Trans7 Terhadap
PROGRAM ASAL USUL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI AKAN MITOS (Studi Korelasional Tentang Program Asal Usul di Trans7 Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos di Kalangan Masyarakat Kelurahan
Lebih terperinciTAYANGAN BANG ONE SHOW DAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Bang One Show di TVOne
TAYANGAN BANG ONE SHOW DAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Bang One Show di TVOne Dalam Meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Hukum USU) Skripsi Diajukan
Lebih terperinciSKRIPSI. (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Departemen Ilmu Komunikasi. Diajukan Oleh : ROBERT.SIANTURI
TERPAAN MEDIA DAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Terpaan Media Tentang Kasus Flu H1N1 di Televisi Terhadap Tingkat Kecemasan Masyarakat di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal
Lebih terperinciIKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU
IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU
Lebih terperinciDisusun oleh: Dery Indra Siregar. Universitas Sumatera Utara
Penggunaan Jaringan Wi-Fi dalam Pemenuhan Kebutuhan Kognitif (Studi Korelasional Penggunaan Jaringan Wi-Fi terhadap Pemenuhan Kebutuhan Kognitif Mahasiswa USU) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciPROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP
PROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP (Studi Korelasional Tentang Program Dahsyat di RCTI Terhadap Gaya Hidup di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya
Lebih terperinciTALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TVONE DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA
TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TVONE DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Talkshow Satu Jam Lebih Dekat di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa FISIP
Lebih terperinciDalam teori Uses and Gratifications bahwa audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya.
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelesan titik tolak atau landasan pikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya.untuk itu,perlu disusun kerangka teori
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ACARA TUKAR NASIB. (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ACARA TUKAR NASIB (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri Medan terhadap Acara Reality Show Tukar Nasib di SCTV) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada hakikatnya, media adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat, sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada hakikatnya, media adalah perpanjangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,
Lebih terperinciDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi
TWITTER DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ) Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)
PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, hampir setiap aspek kehidupan juga mengalami perubahan melalui setiap perkembangan yang ada. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari beberapa
Lebih terperinciTayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri
Tayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Mario Teguh The Golden Ways di Metro TV Terhadap Motivasi Pengembangan Diri di Kalangan
Lebih terperinciTAYANGAN MATA KAMERA DAN SIKAP KEPEDULIAN MASYARAKAT PADA LINGKUNGAN
TAYANGAN MATA KAMERA DAN SIKAP KEPEDULIAN MASYARAKAT PADA LINGKUNGAN (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Mata Kamera di TV One Terhadap Sikap Kepeduliaan Masyarakat Pada Lingkungan di Kelurahan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan
Lebih terperinciREDUKSI MORAL DAN REALITY SHOW
REDUKSI MORAL DAN REALITY SHOW (Analisis Isi Kuantitatif Reduksi Moral dan Tayangan Reality Show Termehek-mehek di TransTV) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya
Lebih terperinciPEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO SKRIPSI
PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO (Studi Korelasional Konsumsi Radio 95.9 City FM terhadap Pemenuhan Kebutuhan dalam Bahasa Mandarin Mahasiswa Sastra China STBA-PIA) SKRIPSI Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI
ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU) Sona Adha
Lebih terperinciJESSICA LARA
IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056
Lebih terperinciIKLAN KAMPANYE EARTH HOUR DI TELEVISI SWASTA RCTI TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
IKLAN KAMPANYE EARTH HOUR DI TELEVISI SWASTA RCTI TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas
Lebih terperinciSITUS PORTAL BERITA ONLINE DETIK.COM DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN INFORMASI SKRIPSI
5 SITUS PORTAL BERITA ONLINE DETIK.COM DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN INFORMASI (Studi Korelasional Situs Portal Berita Online Detik.Com dengan Pemenuhan Kebutuhan akan Informasi di Kalangan mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciTOMY PRABOWO
IKLAN MANDIRI FIESTA DAN TINDAKAN MENABUNG NASABAH DI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (Studi Korelasional tentang Iklan Mandiri Fiesta melalui media Televisi terhadap Tindakan Menabung Nasabah di PT Bank
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciFUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN
FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN (Studi Deskriptif Kuantitatif Fungsi Media Radio Star Fm Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What s New Pada Program BukakDasar Bagi Mahasiswa) Putri Nazria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi bisa terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Harold
Lebih terperinciPERBANDINGAN GRATIFICATION SOUGHT DAN GRATIFICATION OBTAINED PENDENGAR TERHADAP PROGRAM STASIUN RADIO
PERBANDINGAN GRATIFICATION SOUGHT DAN GRATIFICATION OBTAINED PENDENGAR TERHADAP PROGRAM STASIUN RADIO (Studi Komparatif tentang Motif dan Kepuasan Pendengar terhadap Program Stasiun Radio Kiss FM dan Prambors
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PROGRAM PROMO TELEPON RUMAH REJEKI TUMPAH (TRRT) DAN LOYALITAS PELANGGAN (Studi Korelasi Tentang Efektivitas Program Promo Poin Reward Bertajuk Telepon Rumah Rejeki Tumpah (TRRT) PT. Telkom Terhadap Peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak gerakan reformasi tahun 1998, media massa khususnya televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik fungsi maupun tujuan pembentukannya. Sejak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang dewasa ini, berlangsung ditengah tengah suasana yang
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan disegala bidang dewasa ini, berlangsung ditengah tengah suasana yang cukup dinamis, dimana perubahan selalu terjadi disana sini dan pada filosofinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut
Lebih terperinciPEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional di Perumahan Johor Indah Permai 1 Kota Medan) SITI ARDIYANTI 080904119 ABSTRAK Skripsi
Lebih terperinciIKLAN NOTEBOOK ACER DAN MINAT BELI
IKLAN NOTEBOOK ACER DAN MINAT BELI (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Iklan Notebook Acer di Media Cetak terhadap Minat Beli Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciSINETRON INTAN DAN MINAT MENONTON MASYARAKAT
SINETRON INTAN DAN MINAT MENONTON MASYARAKAT (Studi korelasional antara penayangan sinetron Intan di RCTI dengan Minat Menonton Masyarakat di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciTAYANGAN KICK ANDY DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI SKRIPSI. Maria Augustina Sagala
TAYANGAN KICK ANDY DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI (Studi Korelasi Tayangan Kick Andy dan Motivasi Pengembangan Diri di Kalangan Mahasiswa Fakultas Psikologi USU) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciPERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA SKRIPSI. Daniel Karo Sekali
PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada Anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciIKLAN LAYANAN MASYARAKAT HEMAT LISTRIK P.T PLN DAN SIKAP MASYARAKAT (Studi Deskriptif pada Masyarakat di Kecamatan Medan Baru)
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT HEMAT LISTRIK P.T PLN DAN SIKAP MASYARAKAT (Studi Deskriptif pada Masyarakat di Kecamatan Medan Baru) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana
Lebih terperinciModul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal
Lebih terperinciCorporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional mengenai Program CSR Bakti Olahraga PT Djarum terhadap Peningkatan Citra Perusahaan di Kalangan Mahasiswa USU) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN
BAB I I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan berkembang masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media massa mengalami kemajuan melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN MANGGA PERUMNAS SIMALINGKAR TERHADAP TELEVISI LOKAL DELI TV (DTV) MEDAN
PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN MANGGA PERUMNAS SIMALINGKAR TERHADAP TELEVISI LOKAL DELI TV (DTV) MEDAN (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciTAYANGAN KRIMINAL REPORTASE INVESTIGASI TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN MASYARAKAT
TAYANGAN KRIMINAL REPORTASE INVESTIGASI TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional antara Tayangan Kriminal Reportase Investigasi di Trans TV terhadap Tingkat Kewaspadaan Masyarakat di
Lebih terperinciKOMUNIKASI PENYULUHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL
KOMUNIKASI PENYULUHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional
Lebih terperinciHUBUNGAN PENAYANGAN IKLAN REXONA FOR MEN DENGAN MINAT BELI KONSUMEN PRIA. Serdang Bedagai) SKRIPSI
HUBUNGAN PENAYANGAN IKLAN REXONA FOR MEN DENGAN MINAT BELI KONSUMEN PRIA (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Penayangan Iklan Rexona For Men Dengan Minat Beli Pegawai Negeri sipil Di Kabupaten Serdang
Lebih terperinciSKRIPSI PROGRAM ACARA MATA LELAKI DAN PERSEPSI MAHASISWA
SKRIPSI PROGRAM ACARA MATA LELAKI DAN PERSEPSI MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI DAN MINAT BELI. (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan
EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI DAN MINAT BELI (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
Lebih terperinciBERITA KRIMINAL DAN PERHATIAN ORANG TUA. Chalid Mawardi Nasution
BERITA KRIMINAL DAN PERHATIAN ORANG TUA (Studi Korelasional Penyajian Berita Kriminal Di Harian Global Terhadap Perhatian Orang Tua Kepada Anak di Kedai Durian, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia
BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan
Lebih terperinciPROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan) Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi
Lebih terperinciPOLA PENYIARAN RADIO BAHANA KUSUMA FM (99,5 MHz) DAN MINAT DENGAR SKRIPSI
POLA PENYIARAN RADIO BAHANA KUSUMA FM (99,5 MHz) DAN MINAT DENGAR (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe) SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciMEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI
MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pemanfaatan Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV) Indra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciEfektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG
Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG (Studi Korelasional Terhadap Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG kepada Ibu-ibu Rumah Tangga dalam Rangka Mengubah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep 2.1.1 Kebutuhan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Effendi, 2003 : 296) mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka
5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.
Lebih terperinciPositioning Iklan Sabun LUX di Televisi Terhadap Perilaku Siswi SMUN 2 Medan Dalam Membeli Sabun Lux SKRIPSI. Sunita Nawang Palupi
Positioning Iklan Sabun LUX di Televisi Terhadap Perilaku Siswi SMUN 2 Medan Dalam Membeli Sabun Lux SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Teori Uses and gratifications model adalah teori yang meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang kemudian menimbulkan harapan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinci