[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA IKAN LELE ASAP DAN IKAN PARI ASAP DI KUB MINA BAROKAH DESA KABALAN KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO WACHIDATUS SA ADAH Dosen Program Studi Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI Sub sektor perikanan memiliki peran penting sebagai penyumbang protein bagi masyarakat Indonesia. Ikan memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda, dan memiliki kandungan gizi yang lebih baik daripada daging merah/ternak. Ikan yang memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, amat disayangkan jika bahan pangan berbahan dari ikan ini tidak bisa diolah lebih lanjut disebabkan ikan lebih mudah rusak serta kandungan gizinya hilang. Oleh sebab itu produk ikan perlu diawetkan supaya kebutuhan akan protein tetap tercukupi, daya tahannya juga bisa terjaga dalam waktu yang lebih lama. Salah satu cara mengawetkan ikan adalah dengan cara pengasapan, Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, dimana di desa ini terdapat kelompok Usaha Bersama (KUB) Pengolah ikan lele dan Pari asap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui strategi pengolahan ikan asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, dan mengetahui alternatife strategi apa yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha pengolahan ikan asap. Penelitian ini menggunakan metode purposive, yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah KUB Pengolah ikan asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor. Analisa data yang digunakan adalah analisa SWOT. Berdasarkan matriks SWOT dapat diperoleh beberapa alternatif strategi untuk ikan lele asap dan pari asap yaitu, S-O: memperbanyak jumlah produksi ikan asap, W-O: memperluas lokasi pemasaran, S-T: meningkatkan Kualitas produk, dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan, dan khusus ikan pari mensetoh bahan baku W-T: Inovasi produk. Dari beberapa alternatif strategi, strategi yang diambil untuk ikan pari adalah memperluas area pemasaran dan menjaga hubungan baik dengan konsumen untuk ikan pari mensetok bahan baku dan menjaga hubungan baik dengan konsumen Kata Kunci : Ikan lele asap dan ikan pari asap, Analisis SWOT. 37

2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi perikanan Indonesia tidak hanya berupa perairan laut namun juga terdapat dalam perairan tawar. Di dalam dunia perikanan dikenal tiga jenis bidang usaha, yaitu usaha perikanan tangkap, usaha perikanan budidaya atau akuakultur dan usaha perikanan pengolahan, Akhmadin (2012). Sub sektor perikanan memiliki peran penting sebagai penyumbang protein bagi masyarakat Indonesia. Ikan memiliki kandungan gizi yang berbedabeda, tetapi intinya memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari pada daging merah/ternak. Potensi tersebut semakin nampak dengan hadirnya program yang dicanangkan oleh Menteri Kelautan & Perikanan ketika itu, Fadel Muhammad akuakultur dan usaha perikanan pengolahan, Akhmadin (2012). Sub sektor perikanan memiliki peran penting sebagai penyumbang protein bagi masyarakat Indonesia. Ikan memiliki kandungan gizi yang berbedabeda, tetapi intinya memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari pada daging merah/ternak. Potensi tersebut semakin nampak dengan hadirnya program yang dicanangkan oleh Menteri Kelautan & Perikanan ketika itu, Fadel Muhammad yakni Gemarikan (Gerakan Makan Ikan). Gerakan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan konsumsi makan ikan yang masih rendah. Ikan yang memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, amat disayangkan jika bahan pangan berbahan dari ikan ini tidak bisa diolah lebih lanjut disebabkan ikan lebih mudah rusak serta kandungan gizinya hilang. Oleh sebab itu produk ikan perlu diawetkan supaya kebutuhan akan protein akan tetap tercukupi, daya tahannya juga bisa terjaga dalam waktu yang lebih lama. Salah satu cara mengawetkan ikan adalah dengan cara pengasapan, selain disimpan dalam suhu rendah, diasinkan atau dipresto. Apalagi perkembangan teknologi perikanan sekarang sudah semakin maju sehingga ikan dapat dijadikan bermacam-macam olahan, seperti olahan bakso, siomay, pindang, dan ikan asap. Adanya perkembangan teknologi tidak hanya pada teknologi penangkapan dan budidaya tetapi juga pada bidang pengolahan hasil perikanan. Perkembangan teknologi ini juga menjalar pada masyarakat Jawa Timur khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu kabupaten di JawaTimur yang sebagian besar wilayahnya merupakan daratan, namun bukan berarti sektor perikanan tidak dapat dikembangkan. Sebaliknya sektor perikananlah yang kiranya merupakan usaha strategis yang harusnya dapat dimaksimalkan oleh masyarakat, mengapa demikian? Karena hemat penggunaan lahan, dapat memanfaatkan lahan marginal dengan hemat air, teknologi budidaya, pembenihan dan pengolahan hasil perikanan mudah diterapkan oleh masyarakat, sehingga usaha dapat dikembangkan dengan skala kecil hingga industri. Sepanjang daerah Bojonegoro pada umumnya dialiri oleh sungai Bengawan Solo dan Waduk Pacal untuk daerah yang tidak dialiri sungai Bengawan Solo. Produksi ikan di Bojonegoro saat ini terbagi atas penangkapan di perairan umum, budidaya dan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan adalah pengolahan hasil perikanan. Kegiatan budidaya dilakukan dalam media kolam, sawah tambak dan mina padi, sedangkan untuk pengolahan hasil perikanan masih dilakukan secara tradisional, adapun hasil olahan berupa kerupuk ikan, pengasapan, pemindangan, bakso ikan, abon ikan, dll. Pengolahan ikan asap di Kabupaten Bojonegoro berada di kecamatan Kanor tepatnya berada di Desa Kabalan. Desa Kabalan merupakan salah satu desa di Kabupaten Bojonegoro yang dilalui oleh aliran Bengawan Solo, sehingga dimanfaatkan oleh masyarakatnya untuk mencari ikan dan membudidayakan ikan, adapun jenis ikan yang dibudidayakan adalah lele, patin, nila, dsb. Dari sekian jenis ikan tersebtu yang dijadikan sebagai bahan baku untuk ikan asap adalah ikan lele. Penggunaan ikan lele untuk pengasapan karena ikan lele memiliki rasa 38

3 daging yang gurih, mudah didapatkan, dan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi didalamnya yaitu sekitar 17%, tak hanya itu ikan ini juga memiliki berbagai macam asam lemak esensial yang dapat mencukupi kebutuhan akan asam lemak harian kita sekitar 9%. Meskipun Kabupaten Bojonegoro tidak memiliki laut, tetapi tingkat konsumsi masyarakat Bojonegoro terhadap ikan laut juga cukup tinggi, hal ini dapat terlihat dari banyaknya ikan laut segar yang dijual di pasar wilayah Bojonegoro, Karena hal inilah pengasapan selain menggunakan lele sebagai bahan baku juga menggunakan ikan laut yaitu ikan pari, pemilihan ikan pari karena seluruh anggota tubuhnya dapat diolah, jika diasap baunya sangat harum, dan merupakan sumber protein yang potensial. Para pengolah ikan asap di Desa Kabalan tergabung dalam 1 kelompok, dan kelompok itu bernama KUB Mina Barokah. Terdapat 4 pengasap dalam kelompok tersebut. Pengembangan industri ikan asap sangat diperlukan karena terlihat bahwa jumlah pengasap masih sedikit sedangkan peminat ikan asap di Kabupaten Bojonegoro sangat banyak. Prospek pemasaran ikan asap sangat baik sehingga harus didukung oleh produksi ikan asap yang terus menerus, tetapi kenyataanya, masih ada kendala yang sering muncul dalam industri kecil pengasapan yaitu pengolahan masih dilakukan secara tradisional, sarana dan prasarana penunjang produksi tidak mendukung seperti transportasi, pasar, perbankan, teknologi sangat tidak memenuhi sehingga jumlah produksi terbatas. Selain itu, masih kurangnya peran pemerintah daerah dalam rangka pengembangan industri kecil pengasapan di Desa Kabalan. Untuk itu penelitian ini difokuskan pada kajian untuk mengetahui strategi pengembangan usaha lele dan ikan pari asap di Desa Kabalan Perumusan Masalah Dalam pengembangan ikan asap diperlukan suatu strategi pengembangan. Bila strategi pengembangan dilakukan dengan tepat maka diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya dan peluang usaha industri ikan asap dalam rangka mendukung pembangunan dan peningkatan taraf hidup pengusaha dan para masyarakat lainnya. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas maka perumusan masalah yang dapat diambil yaitu : 1. Strategi apa yang digunakan untuk pengembangan pengolahan ikan lele asap dan pari asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro? 2. Alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam mengembangkan pengolahan ikan lele asap dan pari asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian tentang strategi pengembangan usaha pengolahan ikan lele asap dan pari asap ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui strategi pengembangan usaha pengolahan ikan lele asap dan pari asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. 2. Mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan usaha pengolahan ikan lele asap dan pari asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro untuk penetapan kebijakan pengembangan agribisnis pengolahan ikan asap sebagai komoditas unggulan Daerah Kabupaten Bojonegoro. 2. Penelitian diharapkan menambah wawasan peneliti terkait dengan bahan yang dikaji. 3. Bagi pengusaha ikan asap, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai strategi pengembangan industri pengolahan ikan asap. 4. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai 39

4 tambahan informasi dan refrensi penelitian selanjutnya Hipotesa Hipotesa yang dapat diambil adalah bahwa dalam mengembangkan usaha pengasapan kelompok Mina Barokah menggunakan strategi memperluas area pemasaran serta menjaga hubungan baik dengan konsumen. II. METODE PENELITIAN 2.1. Metode Pengambilan Sampel Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Purposive. Metode purposive adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika sempelnya orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel (mencerminkan populasinya). Penggunaan metode purposive dalam penelitian kali ini dikarenakan penulis dengan sengaja mengambil sempel di KUB Mina Barokah, karena di KUB ini terdapat beberapa orang yang melakukan kegiatan pengolahan ikan asap, serta di KUB ini merupakan produsen ikan pari asap yang paling banyak di Kabupaten Bojonegoro. Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Besarnya sampel adalah obyek yang akan dijadikan sampel, Nursalam (2003). Pada KUB Mina Barokah terdapat 4 pelaku usaha pengasapan yang tinggal di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, keempat pengolah ini memiliki karakteristik cara pengolahan yang sama, yaitu menggunakan cara pengolahan tradisional, ikan yang diasap ikan pari dan lele, bahan baku ikan pari berasal dari Palang sedangkan ikan lele dari Daerah Bojonegoro sendiri. Karena memiliki sifat yang homogen tersebut, maka yang dijadikan sempel dalam penelitian ini cukup 1 pelaku usaha 2.2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling umum untuk analisis situasi adalah analisis SWOT, Rangkuti (2006). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu: 1. S = Strengts Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 2. W = Weakneses Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. 3. O = Opportunities Adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan. 4. T = Threat Adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Strategi Pengembangan Usaha Pengasapan Ikan 40

5 1. Faktor Eksternal a. Faktor Eksternal Ikan Lele Asap Adapun faktor-faktor eksternal dalam pengembangan usaha pengasapan ikan Kelompok Mina Barokah adalah sebagai berikut: 1. Peluang a. Peminat ikan lele asap di Daerah Bojonegoro cukup tinggi; Dari hasil wawancara dengan anggota Kelompok Mina Barokah diketahui bahwa mereka selalu mendapat permintaan dari pedagang ikan asap di pasar ataupun pedagang keliling. b. Pengolah ikan lele asap di Kabupaten Bojonegoro masih sedikit; Di Kabupaten Bojonegoro baru terdapat 2 kelompok pengusaha ikan asap, yaitu di Kecamatan Kanor, dan Kecamatan Dander. Hal ini dapat memacu pengusaha untuk mempertahankan kontinuitas maupun kualitas ikan lele asap dalam memenuhi pemintaan. c. Tersedianya potensi wilayah perikanan air tawar; Bojonegoro merupakan wilayah yang tidak memiliki laut dan gunung, tetapi dialiri oleh Bengawan Solo dan memiliki waduk sehingga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya ikan air tawar. 2. Ancaman a. Terjadinya kenaikan harga bahan baku; Harga bahan baku yang naik berpengaruh dalam menentukan harga suatu produk, guna mencari keuntungan yang lebih tinggi. b. Adanya keaneragaman hasil olahan ikan; Banyaknya hasil olahan ikan membuat konsumen lebih memilihmilih mana yang akan dibeli, karena semua hasil olahan ikan sama-sama mengandung gizi yang tinggi. a. Adanya perkembangan teknologi informasi; Perkembangan teknologi informasi sangat penting untuk diketahui guna memudahkan dalam mempromosikan produk. b. Faktor Eksternal Ikan Pari Asap Adapun faktor-faktor eksternal dalam pengembangan usaha pengasapan ikan Kelompok Mina Barokah adalah sebagai berikut: 1. Peluang a. Konsumen ikan pari asap di Daerah Bojonegoro cukup tinggi; Dari hasil wawancara dengan beberapa penjual ikan pari asap, yang mana mereka merupakan pelanggan ikan pari asap kelompok mina barokah bahwa setiap membawa ikan pari asap, dagangan ikan pari asap mereka selalu habis terjual, hal ini menunjukkan bahwa peminat ikan pari asap di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi. b. Pengolah ikan pari asap di Kabupaten Bojonegoro masih sedikit; Pengolah ikan pari asap di Kabupaten Bojonegorosementari ini hanya ada di Desa Kabalan Kecamatan Kanor dan di Desa Karangdayu kecamatan Baureno. 2. Ancaman a. Terjadinya kenaikan harga bahan baku; Harga bahan baku yang naik berpengaruh dalam menentukan harga suatu produk, guna mecari keuntungan yang lebih tinggi. b. Adanya keaneragaman hasil olahan ikan laut; Banyaknya hasil olahan ikan membuat konsumen lebih memilihmilih mana yang akan dibeli, karena semua hasil olahan ikan sama-sama mengandung gizi yang tinggi. c. Adanya perubahan musim; Terjadinya musim kemarau, mengakibatkan angin laut sangat kencang, sehingga banyak nelayan yang tidak mencari ikan, hal ini berakibat pada jumlah bahan baku yang menurun. d. Tidak tersedianya wilayah perairan laut; 41

6 Ikan pari merupakan jenis ikan laut, sedangkan Kabupaten Bojonegoro tidak memiliki laut, jadi untuk memperoleh bahan baku ikan pari, pengolah mendatangkan dari Daerah Tuban, yang mana merupakan daerah wilayah laut. 2. Faktor Internal a. Faktor Internal Ikan Lele Asap Adapun faktor internal dalam pengembangan usaha pengolahan ikan lele asap Kelompok Mina Barokah adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan a. Bahan baku ikan lele mudah diperoleh; Di Desa Kabalan sebagian masyarakatnya membudidayakan ikan lele, sehingga memudahkan pengolah dalam mencari bahan baku, dan pembudidayapun tidak kebingungan dalam memasarkan hasil panennya. b. Bahan baku berkualitas; Penggunaan bahan baku yang berkualitas berpengaruh terhadap hasil olahan ikan asap yaitu menghasilkan rasa dan bau yang lebih enak. c. Harga relatif stabil dan terjangkau; Ikan asap merupakan salah satu jenis hasil olahan ikan yang cukup digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini disebabkan karena selain mempunyai rasa yang gurih dan bau yang sedap dari proses pengasapannya ikan asap juga mengandung nilai gizi yang tidak kalah dari Ikan segar serta harganya yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. d. Lokasi usaha yang strategis; Lokasi usaha kelompok Mina Barokah berada di Desa Kabalan Kecamatan Kanor, Desa ini dekat dengan jalan raya, sehingga jalur transportasi untuk menuju ke Desa ini mudah ditempuh. e. Hubungan yang baik dengan konsumen; Pengolah sadar akan pentingnya pasar dan pentingnya membina hubungan baik dengan pembeli. Pengolah beranggapan bahwa dengan adanya hubungan baik, harga jual yang ditawarkan oleh pengolah tidak terlalu tinggi bagi konsumen. Hubungan baik ini dapat dibuktikan dengan pengolah yang menjual pada konsumen tetap (pelanggan). Selain itu, juga memberikan diskon bagi pelanggan tetap jika membeli dalam jumlah banyak. 2. Kelemahan a. Produk tidak tahan lama; Ikan lele asap merupakan produk yang tidak tahan lama, hanya bisa bertahan sekitar 2-3 hari. b. Terbatasnya lokasi pemasaran; Pemasaran produk ikan asap hanya dilakukan di pasar Kanor, Sumberrejo, dan di pasarkan di wilayah sekitar Desa Kabalan sendiri. Pemasaran belum dilakukan sampai keluar Daerah Bojonegoro. c. Belum dilakukan promosi secara online; Banyak keuntungan yang diperoleh jika pemasaran dilakukan secara online, salah satunya yaitu, konsumen tidak hanya orang Bojonegoro sendiri tetapi bisa dari orang luar Bojonegoro, cara pemasaran seperti ini tidak dilakukan oleh kelompok Mina Barokah dikarenakan kurangnya pengetahuan anggota tentang penggunaan internet. b. Faktor Internal Ikan Pari Asap Adapun faktor internal dalam pengembangan usaha pengolahan ikan pari asap Kelompok Mina Barokah adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan a. Bahan baku berkualitas; Penggunaan bahan baku yang berkualitas berpengaruh terhadap hasil olahan ikan pari asap yaitu menghasilkan rasa dan bau yang lebih enak. c. Harga relatif stabil dan terjangkau; Ikan pari asap merupakan salah satu jenis olahan hasil perikanan yang memiliki harga yang relatif setabil dan terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat 42

7 c. Lokasi usaha yang strategis; Lokasi usaha kelompok Mina Barokah berada di Desa Kabalan Kecamatan Kanor, Desa ini dekat dengan jalan raya, sehingga jalur transportasi untuk menuju ke Desa ini mudah ditempuh. d. Hubungan yang baik dengan konsumen; Adanya hubungan baik antara pengolah dengan konsumen membuat konsumen menjadi pelanggan tetap, meskipun ada kenaikan harga ikan pari asap konsumen tetap membelinya. 2. Kelemahan a. Produk tidak tahan lama; Ikan pari asap merupakan produk yang tidak tahan lama, hanya bisa bertahan sekitar 2-3 hari. b. Terbatasnya lokasi pemasaran; Pemasaran produk ikan pari asap hanya dilakukan di pasar Kanor, Sumberrejo, dan di pasarkan di wilayah sekitar Desa Kabalan sendiri. Pemasaran belum dilakukan sampai keluar Daerah Bojonegoro. c. Bahan baku sulit diperoleh; Karena Bojonegoro bukan merupakan Daerah yang memiliki laut, maka untuk memperoleh bahan baku ikan pari harus mendatangkan dari luar daerah Penilaian SWOT 1. Penilaan Eksternal a. Penilaian Eksternal Ikan Lele Asap Setelah faktor eksternal ikan lele asap teridentifikasi maka dilakukan penilaian terhadap faktor-faktor eksternal yang ada di KUB Mina Barokah, adapun penilaianya adalah sebagai berikut. Tabel 5. EFAS Ikan Lele Asap No Faktor Strategi Eksternal 1. Peluang Peminat ikan lele asap di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi Pengolah ikan lele asap di Kabupaten Bojonegoro masih Bobot (B) Rating (R) BXR sedikit Adanya potensi wilayah perairan air tawar ancaman Ancaman Adanya keaneragaman hasil olahan perikanan Terjadinya kenaikan harga bahan baku Adanya perkembangan teknologi informasi ancaman 1.15 Total EFAS 3.05 Selisih EFAS 0.75 Sumber: Data yang terolah 2014 Dari data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah nilai Y peluang usaha kelompok Mina Barokah adalah 1.90 dan nilai ancaman Y 1.15, total nilai Y 3.05, dan diperoleh selisih Nilai faktor peluang Y yang tertinggi adalah peminat ikan asap di Kabupaten Bojonegoro yang cukup tinggi, dan pengolah ikan asap di Kabupaten Bojonegoro masih rendah. b. Penilaian Eksternal Ikan Pari Asap Setelah faktor eksternal ikan pari asap teridentifikasi maka dilakukan penilaian terhadap faktor-faktor eksternal yang ada di KUB Mina Barokah, adapun penilaianya adalah sebagai berikut. Tabel 6. EFAS Ikan Pari Asap No Faktor Strategi Bobot Rating BXR Eksternal (B) (R) 1. Peluang Peminat ikan Pari asap di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi Pengolah ikan Pari asap di Kabupaten Bojonegoro masih sedikit ancaman Ancaman Adanya keaneragaman hasil olahan perikanan Terjadinya kenaikan harga bahan baku Adanya Perubahan musim Tidak tersedianya potensi perairan laut ancaman 1.50 Total EFAS 3.10 Selisih EFAS

8 Sumber: Data yang terolah 2014 Dari data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah nilai Y peluang usaha kelompok Mina Barokah adalah 1.60 dan nilai ancaman Y 1.50, total nilai Y 3.10, dan diperoleh selisih Nilai faktor peluang Y yang tertinggi adalah peminat ikan pari asap di Kabupaten Bojonegoro yang cukup tinggi, dan pengolah ikan pari asap di Kabupaten Bojonegoro masih rendah. 2. Penilaian Internal a. Penilaian Internal Ikan Lele Asap Setelah faktor internal teridentifikasi maka dilakukan penilaian terhadap faktor-faktor internal yang ada di KUB Mina Barokah, adapun penilaianya adalah sebagai berikut. Tabel 7. IFAS Ikan Lele Asap No Faktor Strategi internal 1. Kekuatan Bahan baku ikan lele mudah diperoleh Bahan baku Bobot (B) Rating (R) BXR berkualitas Harga relatif setabil dan terjangkau Lokasi usaha strategis Husbungan baik antara pengolah dengan konsumen Kekuatan Kelemahan Produk tidak tahan lama Terbatasnya lokasi pemasaran Belum dilakukan promosi secara online kelemahan 1.10 Total IFAS Selisih IFAS 0.85 Sumber: Data yang terolah 2014 Setelah faktor internal teridentifikasi maka dilakukan penilaian terhadap faktor-faktor internal ikan pari asap yang ada di KUB Mina Barokah, adapun penilaianya adalah sebagai berikut. Tabel 8. IFAS Ikan Pari Asap No Faktor Strategi Bobot Ratin BXR internal (B) g (R) 1. Kekuatan Bahan baku ikan pari berkualitas Harga relatif stabil dan terjangkau Lokasi usaha strategis Hubungan baik antara pengolah dengan konsumen 1.55 kekuatan 2. Kelemahan Produk tidak tahan lama Sulitnya bahan baku ikan pari Terbatasnya lokasi pemasaran Belum dilakukan promosi secara online Jumlah nilai kelemahan 1.50 Total IFAS Selisih IFAS 0.05 Sumber: Data yang terolah 2014 Dari data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah nilai kekuatan X pada usaha kelompok Mina Barokah adalah 1.55 dan nilai kelemahan X 1.50, total nilai X adalah 3.05, dan diperoleh selisih Kuadran SWOT Pengisian bagan SWOT adalah dengan menghitung selisih antara peluang terhadap ancaman dan kekuatan terhadap kelemahan dan tandai titik potongnya secara horizontal dan vertikal. Peluang Dari data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah nilai kekuatan X pada usaha kelompok Mina Barokah adalah 1.95 dan nilai kelemahan X 1.10, total nilai X adalah 3.05, dan diperoleh selisih b. Penilaian Internal Ikan Pari Asap 44 Conservatif Kelema hanan : : Devensif Agresif (0.75:0.85) 1 2 Keku atan Competif ifng

9 Gambar 2. Conservatif Kele mah anan -2-1 Ancaman Diagram Matrik IE Ikan Lele Asap Usaha KUB Mina Barokah Peluang Devensif Competif ifng Ancaman Gambar 3. Diagram Matrik IE Ikan Pari Asap Usaha Kelompok Mina Barokah Dari kedua gambar diagram di atas dapat dijelaskan bahwa selisih faktor eksternal (peluang-ancaman) untuk ikan lele asap diperoleh nilai 0,75 dan faktor internal diperoleh nilai 0,85, sedangkan selisih faktor eksternal (peluang-ancaman) untuk ikan pari asap diperoleh nilai 0,10 dan faktor internal diperoleh nilai 0,05 dan keduan titik potongnya berada pada kuadran 1, yaitu agresif. Pada kuadran agresif ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Karena kelompok usaha ini memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Alternatif Strategi Alternatif strategi yang sesuai dengan usaha pengasapan Kelompok MINA BAROKAH adalah dengan cara membuat matriks SWOT. Matriks SWOT ini dibangun berdasarkan faktor-faktor eksternal maupun internal yang terdiri dari peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disusun empat strategi utama yaitu SO, WO, ST dan WT. Alternatif strategi bagi pengembangan usaha Ikan -2 Agresif (0.10:0.05) Keku atan lele asap dan ikan pari asap dapat dilihat pada tabel 9 dan 10. Tabel 9. Matrik SWOT Ikan Lele Asap EFAS IFAS Peluang (O) 1. Peminat ikan lele asap di daerah Bojonegoro cukup tinggi 2. Pengolah ikan lele asap di Kabupaten Bojonegoro masih sedikit 3. Tersedianya potensi wilayah perikanan air tawar Ancaman 1. Adanya keaneragaman olahan hasil perikanan 2. Terjadinya kenaikan harga bahan baku 3. Adanya perkembangan teknologi informasi KEKUATAN KELEMAHAN (S) (W) 1. Bahan baku 1. Produk tidak ikan lele tahan lama mudah 2. Sedikitnya diperoleh lokasi 2. Bahan baku pemasaran berkualitas 3. Belum 3. Harga relatif dilakukan stabil dan promosi terjangkau secara online 4. Lokasi usaha yang strategis 5. Hubungan baik antara pengolah dan konsumen Strategi (SO) 1. Memperbanyak jumlah produksi ikan asap Strategi (WT) 1. Meningkatkan kualitas produk 2.Menjaga hubungan baik antara pengolah dengan konsumen (Strategi WO) 1.Memperluas lokasi pemasaran Strategi (ST) 1. Inovasi produk Sumber: Data yang terolah (2014) Sedangkan matrik SWOT untuk ikan pari asap dapat dilihat pada tabel

10 Tabel 10. Matrik SWOT Ikan Pari Asap (IFAS) Kekuatan (S) Kelemahan (W) 1. Bahan baku 1. Produk tidak berkualitas tahan lama 2. Harga relatif 2. Sulitnya stabil dan memperoleh terjangkau bahan baku 3. Lokasi usaha ikan pari yang strategis 3. Sedikitnya 4. Hubungan baik lokasi antara pemasaran pengolah dan 4. Belum konsumen dilakukan promosi secara online (EFAS) Peluang (O) Strategi SO Strategi WO 1. Peminat ikan 1. Memperbanya 1. Memperluas Pari asap di k jumlah lokasi Daerah produksi ikan pemasaran Bojonegoro asap 2. Mensetok cukup tinggi bahan baku 2. Pengolah ikan Pari asap di Kabupaten Bojonegoro masih sedikit Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT 1. Adanya keaneragama n olahan hasil perikanan 2. Adanya perubahan musim 3. Terjadinya kenaikan harga bahan baku 4. Adanya perkembanga n teknologi informasi 2. Meningkatkan kualitas produk 3. Menjaga hubungan baik antara pengolah dengan konsumen 1. Inovasi produk Sumber: Data yang terolah (2014) Setelah mengidentifikasi faktorfaktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan usaha ikan lele dan ikan pari asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, antara lain. 1. Strategi S-O Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga memanfaatkan peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah memperbanyak jumlah produksi ikan asap baik ikan lele atau ikan pari dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi ikan asap, untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi dan didukung harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat sehingga memungkinkan untuk diadakannya penambahan jumlah produksi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pengolah. 2. Strategi W-O Strategi W-O (Weakness- Opportunity) atau strategi kelemahanpeluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah: a. Memperluas lokasi pemasaran dengan tujuan agar produk lebih dikenal oleh masyarakat luas. b. Mensetok bahan baku, khusus ikan pari asap bahan baku harus disetok, karena sulitnya bahan baku dan bahan baku diperoleh dari luar daerah sehingga membutuhkan biaya yang lebih banyak, dengan menyetok bahan baku diharapkan dapat meminimalkan biaya produksi sertapengasapan ikan pari bisa dilakukan setiap hari. 1. Strategi S-T Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah : a. Meningkatkan kualitas produk Dengan kualitas produk yang baik, maka jika terjadi kenaikan harga pada produk, konsumen akan tetap membeli produk tersebut. b. Menjaga hubungan baik antara pengolah dengan konsumen Bertujuan supaya konsumen tidak kecewa dan tetap menjadi pelanggan. 2. Strategi W-T Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan internal dan menghindari 46

11 ancaman eksternal. Alternatif strategi W-T yang dapat dirumuskan adalah membuat Inovasi produk, produk yang dihasilkan tidak hanya ikan asap tetapi dapat memproduksi olahan hasil perikanan yang lain seperti ikan pindang, dan ikan asin. Berdasarkan strategi SWOT maka dapat diketahui strategi yang sangat dibutuhkan untuk dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman yang dihadapi dalam mengolah ikan lele asap yaitu: menjalin hubungan baik dengan konsumen dan memperluas área pemasaran sedangkan strategi untuk ikan pari asap adalah menjalin hubungan baik dengan konsumen dan menyetok bahan baku guna menjaga kontinuitas usaha. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada pengusaha ikan lele asap dan pari asap di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Strategi S-O untuk pengasapan ikan lele dan ikan pari, dengan cara memperbanyak jumlah produksi ikan asap yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi ikan asap, guna memenuhi permintaan pasar yang tinggi dan didukung harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, sehingga memungkinkan untuk diadakanya penambahan jumlah produksi yang bertujuan meningkatkan pendapatan pengolah. b. Strategi W-O, dengan cara memperluas lokasi pemasaran agar produk lebih dikenal oleh masyarakat luas. Mensetok bahan baku, khusus ikan pari asap bahan baku harus disetok, karena sulitnya bahan baku dan bahan baku diperoleh dari luar daerah sehingga membutuhkan biaya yang lebih banyak, dengan menyetok bahan baku diharapkan dapat meminimalkan biaya produksi sertapengasapan ikan pari bisa dilakukan setiap hari. c. Strategi S-T, dengan cara meningkatkan kualitas produk, sehingga konsumen tetap membeli dan harga akan naik. Serta menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang bertujuan agar konsumen tidak kecewa dan tetap menjadi pelanggan. d. Strategi W-T, dengan cara inovasi produk. Alternatif strategi yang diterapkan yaitu, memperluas área pemasaran serta menjaga hubungan baik dengan konsumen Alternatif strategi yang digunakan untuk mengembangkan pengolahan ikan lele asap adalah menjalin hubungan baik dengan konsumen dan memperluas área pemasaran sedangkan strategi untuk ikan pari asap adalah menjalin hubungan baik dengan konsumen dan menyetok bahan baku guna menjaga kontinuitas usaha Saran Dari hasil penelitian maka saransaran yang mungkin dapat disampaikan adalah: 1. Bahwasanya dari kedua jenis usaha yaitu pengasapan ikan lele asap dan pari asap yang lebih utama untuk dikembangkan adalah pengasapan ikan lele asap, karena bahan bakunya yang mudah untuk diperoleh. 2. Menambah tenaga penjual. DAFTAR PUSTAKA Akhmadin, H Menuju Bojonegro Gemarikan. Diakses pada Tanggal 19 Januari Nursalam 2003, Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ke dua Edisi. Revisi, Jakarta: Rineka Cipta. Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. 47

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Salak Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak merupakan tanaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO Eko Arianto Prasetiyo, Istiko Agus Wicaksono dan Isna Windani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Salah satu subsektor pertanian

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008).

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008). 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Peran Kelembagaan Pertanian Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA. Nama : Syaiful Bahri Npm : 181740 Kelas : EA6 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR 45 Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh armada pancing di perairan Puger adalah jenis yellowfin tuna. Seluruh hasil tangkapan tuna yang didaratkan tidak memenuhi kriteria untuk produk ekspor dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU Almasdi Syahza Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PPKPEM) Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 56 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Jurnal DIANMAS, Volume 6, Nomor 2, Oktober2017 PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Wiwit Rahayu 1,2) dan Wara Pratitis Sabar Suprayogi

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Aspek Agronomi Kopi Arabika Tanaman kopi adalah pohon kecil yang bernama Perpugenus coffea dari familia Rubiaceae. Tanaman kopi,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE

STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE Haryati La Kamisi Dosen Fakultas Pertanian UMMU-Ternate, e-mail : - ABSTRAK Analisis lingkungan internal mencakup kekuatan (Strengths) dan kelemahan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA IKAN NILA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROPINSI RIAU

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA IKAN NILA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROPINSI RIAU STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA IKAN NILA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROPINSI RIAU Sri Ayu Kurniati Dan Jumanto Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Pekanbaru 28284

Lebih terperinci

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan. Program : Penelitian dan Pengembangan Produktivitas Hutan Judul RPI : Agroforestry Koordinator : Ir. Budiman Achmad, M.For.Sc. Judul Kegiatan : Paket Analisis Sosial, Ekonomi, Finansial, dan Kebijakan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan menciptakan data akurat yang akan dianalisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel 14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN Noviarny Anggasta Lara Sumarlan*), Iskandarini**), Lily Fauzia**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

Riyatus Shalihah (1), Zainol Arifin (2), Mohammad Shoimus Sholeh (3) Fakultas Pertanian Universitas Islam Madura (3)

Riyatus Shalihah (1), Zainol Arifin (2), Mohammad Shoimus Sholeh (3) Fakultas Pertanian Universitas Islam Madura (3) 135 STRATEGI USAHA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR JUMIANG DI KELOMPOK USAHA BERSAMA MITRA BAHARI DESA TANJUNG KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE (Clarias Sp.) DI KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG.

STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE (Clarias Sp.) DI KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG. B2 03 STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE (Clarias Sp.) DI KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG. Development strategy of farming catfish (clarias sp.) In gunung pati district, semarang city

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Nilai dan Konstribusi Subsektor Tanaman Pangan Terhadap PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Ngawi Produktivitas tenaga kerja subsektor tanaman pangan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan dalam pengembangan industri dodol durian. 3. Sebagai bahan referensi dan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. BAB II LANDASAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI) STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI) Hafidh Munawir 1*, Etika Muslimah 2, Alfin Surya Pratama 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta 1,2 PUSLOGIN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP

STRATEGI PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP STRATEGI PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP Ribut Santoso 1, Didik Wahyudi 2 dan Arfinsyah Hafid A 3 Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK Rumput laut masih

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MANISAN CARICA CV YUASAFOOD KABUPATEN WONOSOBO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MANISAN CARICA CV YUASAFOOD KABUPATEN WONOSOBO STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MANISAN CARICA CV YUASAFOOD KABUPATEN WONOSOBO Witono, Dyah Panuntun Utami, Uswatun Hasanah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku, dimana responden petani dipilih dari desa-desa penghasil HHBK minyak kayu putih,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan satuan kasus adalah sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Kendal. Studi kasus adalah metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SCABIMITE DAN LAXADINE PADA PT. GALENIUM PHARMASIA LABORATORIES Nama : DEWI SAWITRI NPM : 12214888 Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M LATAR BELAKANG MASALAH Strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1. Tinjauan Pustaka Istilah kopi spesial atau kopi spesialti pertama kali dikemukakan oleh Ema Knutsen pada tahun 1974 dalam Tea and

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi. DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA NAMA : GITA RACHMAWATI NPM : 13210024 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : Ir. TITIEK IREWATI, MM BAB I PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Bibit ternak, dari segi usaha peternakan sapi potong mempunyai arti penting dalam mendukung keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN CINCAU HITAM (Mesona Palustris) DI KOTA MEDAN. Nur aidah Nasution*), Lili Fauzia**), A.T. Hutajulu**)

STRATEGI PEMASARAN CINCAU HITAM (Mesona Palustris) DI KOTA MEDAN. Nur aidah Nasution*), Lili Fauzia**), A.T. Hutajulu**) STRATEGI PEMASARAN CINCAU HITAM (Mesona Palustris) DI KOTA MEDAN Nur aidah Nasution*), Lili Fauzia**), A.T. Hutajulu**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci