MAKALAH PANCASILA. Pembimbing : Drs. Tahajudin S. BERGAUL YANG LUHUR DENGAN KELOMPOK ATAU GOLONGAN LAIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH PANCASILA. Pembimbing : Drs. Tahajudin S. BERGAUL YANG LUHUR DENGAN KELOMPOK ATAU GOLONGAN LAIN"

Transkripsi

1 MAKALAH PANCASILA Pembimbing : Drs. Tahajudin S. BERGAUL YANG LUHUR DENGAN KELOMPOK ATAU GOLONGAN LAIN Disusun oleh: Nama : Roni Al Kautasar K NIM : Kelompok : D Progam Study/Jurusan : S1/Teknik Informatika Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB I

2 PENDAHULUAN 1.1 Abstrack Pergaulan pada saat ini masih terlihat kondisi yang kurang sesuai dengan pendidikan moral pancasila, yang masih jauh dari kondisi bermasyarakat yang tentram dan damai. Banyak diskiriminasi antar golongan ataupun kelompok. Seperti halnya dalam umat beragama. Masih banyak orang mengancam umat beragama yang lain untuk bisa mengerti dan mengikuti apa yang diyakini dari orang yang mengancam tersebut. Sampai-sampai melakukan hal-hal yang anarki. yang sebenarnya tindakan itu tidak ada baiknya. Bahkan memberikan pengaruh pada lingkungan sekitar yang tidak ikut bermasalah tetapi merasa dirugikan. Agama yang menjadi anutanya pun tidak ada yang mengajarkan hal-hal yang anarki seperti itu. Agama mengajarkan sesuatu yang baik. Permsalahan dasarnya adalah bagaimana cara akal dan moral disetiap individu yaitu kita manusia menjadi akal dan moral yang baik. Merubah kita dalam hal yang lebih baik, membuat pikiran kita berpikir pada hal yang lebih baik. Agar kita semua bisa merasakan bagaimana rasa ketentraman dan keharmonisan. Menghilangkan rasa diskriminasi atau sikap-sikap yang menciptakan perpecahan persatuan dan kesatuan yang telah kita miliki. Disini terdapat faktor pendukung untuk membuat setiap manusia menjadi seseorang yang berakal dan bermoral luhur, dengan mengerti isi dari pancasila, ketetapan-ketetapan hukum Negara, Teori-teori yang membina perilaku kita dan lainlain. 1.2 Latar Belakang Masalah Pancasila merupakan dasar pemikiran dari tokoh-tokoh pahlawan kita yang dibuat untuk memudahkan kita semua sebangsa dan senegara untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan menerapkan Pancasila pada diri kita. Pancasila juga telah menjadi acuan untuk pembuatan Undang-Undang Dasar Itu karena peraturan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dengan isi dari Pancasila tersebut, yang telah dijadikan sebagai ideologi dasar bagi Negara Indonesia. Bahwasanya Perilaku kita ini telah dibatasi sebagai warga Negara Indonesia. Pembatasan ini bukan seutuhnya menyekam kita dan harus berperilaku dengan apa yang diperintahkan dari Pemerintah. Pancasila dan UUD 1954 ini membantu kita untuk mudah menggapai kesejahteraan dan tujuan Negara kita. Kita harus menyadari kenapa

3 kita dilahirkan dan bagaimana kita menyelesaikan sesuatu masalah dengan cara yang seharusnya dilakukan. Agama pun sebenarnya telah memberikan batasan juga kepada umat beragama yang masing-masing yakini. Dan batasan ini yang mendukung manusia menjadi lebih baik dalam berperilaku. Tetapi dari kenyataanya, masih banyak yang kurang sesuai dari isi pancasila, yaitu sila pertama yang menyangkut agama dan moral. 1.3 Rumusan Masalah Masalah yang dibahas oleh penulis pada makalah ini yaitu bagaimanakah cara berperilaku manusia yang bermoral luhur? 1.4 Maksut Atau Tujuan Dalam penenyusunan makalah ini, penyusun memiliki tujuan sebagai berikut : A. Meningkatkan martabat dan moral yang luhur; B. Menghilangkan rasa dan sifat diskriminasi; C. Menciptakan keharmonisan dan Ketentraman; D. Memiliki sikap yang bertoleransi dalam hal yang luhur; E. M memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi; 1.5 Metode Penyusunan Untuk Penyusunan makalah ini, penyusun mencaari sumber berupa Buku-buka dan web, yang pada sumber tersebut manyangkut wancana makalah tentang Pancasila dan Kewarganegaraan. 1.6 Sistematika Penyusunan Di dalam penyusunan makalah ini, penyusun menjadikan 3 bagian yang terdiri dari 3 bab yaitu : A. Bab I yang memuat pendahuluan; B. Bab II yang memuat Isi; C. Bab III yang memuat penutup;

4 BAB II ISI 2.1 Pendekatan Disini kita akan menerangkan proses penyusunan makalah menggunakan metode pendekatan agar lebih efektif dan efisien Pendekatan Historis Pancasila ialah merupakan dasar pemikiran bagi rakyat indonesia. Tidak diharuskan, tapi dianjurkan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan sesuatu dengan didasari Pancasila. Demi kepentingan individual dan sosial. Yang bila dilakukan, tujuan Negara pun semakin lebih dekat untuk dicapai dan dirasakan. Dan kesejahteraan pun juga kita dapat rasakan. Pancasila juga merupakan sistem. Dimana tiap-tiap sila yang ada pada pancasila memiliki fungsi tersendiri yang saling keterkaitan. Sila pertama yang berisikan Ketuhanan Yang Maha Esa ini bermaksudkan agar setiap warga Negara Indonesia memiliki agama. Ini dikarenakan seseorang yang memiliki agama akan sadar bila kita semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki harkat dan martabat yang sama. Sila kedua mengandung nilai kesadaran moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma dan kebudayaan terhadap diri-sendiri, sesama manusia, dan lingkungan. Sila ketiga berisikan tentang rasa atau sikap antarumat beragama, kelompok, golongan dan suku yang disatukan, dan membentuk satu persatuan yang didasari dari sila pertama dan isi sila kedua. Sila yang keempat merupakan bagaimana cara menyelesaikan masalah bersama yang bersifat bijak dan adil. Dan sila yang kelima merupakan tujuan bangsa dan negara, yang caranya itu didasari sila pertama, yang merupakan pendorong perilaku luhur, dan bisa memahami sila kedua, sila ketiga dan sila keempat, yang merupakan pembentukan moral dan cara penyelesaiaannya. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mejemuk. Karena bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku, agama, golongan, kelompok dan lain-lain. Dan karena ini juga negara Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kemajemukan ini dapat mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, baik pengaruh positif maupun negatif. Disiplin digunakn dalam beberapa pengertian, pertama yaitu sebagai kepatuhan, dan pengertian yang lain terdapat dalam kamus Webster, yaitu sebagai berikut : A. Disiplin diartikan sebagai kepatuhan peraturan atau tunduk pada pengendalian;

5 B. Disiplin diartikan sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikandiri, berperilkau tertib, dan efisien; C. Disiplin berarti suatu sistem peraturan atau metode berperilaku; D. Disiplin berarti hukuman atau koreksi terhadap seseorang yang melanggar ketentuan peraturan yang dilakukan melalui latihan; E. Disiplin diartikan sebagai hasil latihan pengendalian diri agar berperilaku tertib; F. Disiplin berarti cabang ilmu pengetahuan atau segala sesuatu yang diajarkan; Pada hahiktnya disiplin itu bagian dari pendidikan, dan pendidikan tersebut perlu dibiasakan pelaksanaanya, seperti norma-norma yang dianggap baik dan berlaku dalam masyarakat. Kita perlu menghindari dari sikap-sikap yang sebagai berikut : A. Sukuisme, yaitu sikap yang selalu mementingkan suku bangsa sendiri dan tak memperdulikan suku bangsa yang lain, akibatnya mennganggap suku bangsa sendiri yang paling baik; B. Khauvinisme, Yaitu sikap yang hanya mengunggulkan bangsa sendiri dan tidak merendahkan bangsa-bangsa lain; C. Ekstrimisme, yaitu sikap keras mempertahankan pendirian dengan berbagai cara walaupun yang dilakukan melanggar ketentuan-ketentuan dasar negara; D. Propinsialisme, yaitu sikap yang selalu yang hanya ingin berkepentingan di daerah sendiri saja tanpa memperdulikan kepentingan daerah yang lain; Jika sikap yang seperti diatas kita terapkan maka perpecahan lah yang didapat. Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma merumuskan dengan kata-kata, Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa. Artinya adalah, walaupun berbeda, satu jua adanya, sebab tidak ada tujuan agama yang berbeda. Walupun kita khususnya bangsa Insonesia dibedakan agama, suku, golongan, kelompok dan sebagainya, kita memiliki tujuan yang sama. Hormat-menghormati, harga-menghargai, bekerja sama seharusnya dibina pada setiap individu. Kebhinekaan agama adalah kenyataan hidup dalam masyarakat kita. Agama Hindu, agama Budha, agama Islam, agama Kristen Katolik, dan agama Kristen protestan berbeda dalam nama ajaran, tetapi tujuannya sama. Mereka memilih dan meyakini agama tersebut, dan juga mempelajari agama tersebut. Tetapi mereka melaksanakan ajaran agamanya dengan suasana yang tentram dan damai. Inilah yang perlu dipelihara dan ditegakan, karena ini semua sesuai dengan tuntunan budi nurani manusia.

6 Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi dasar moral Negara kita. Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai kehidupan kita. Persoalan agama diserahkan kepada pemeluk agama itu sendiri. Pemerintah berkewajiban untuk member kesempatan dan mendorong tumbuhnyakehidupan keagamaan yang sehat di Negara kita. Yang perlu diperhatikan agar dapat mengamalkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dengan lebih baik : A. Karakter (sifat dasar) bangsa Indonesia; Kesetiaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud iman dan peribadatan, adalah sumber kebajikan, perdamaian, kesejahteraan, keadilan, dan keselamatan. Keyakinan kepada Tuhan ini mendorong manusia berbuat baik, baik kepada tuhan maupun sesama makhluk hidup. B. Kewajiban hidup manusia pribadi; Kewajiban hidup manusia pribadi meliputi : 1. Kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu kewajiban untuk berbakti, mengabdi menurut peribadatan agama dan kepercayaannya masingmasing; 2. Kewajiban kepada sesama makhluk hidup, terutama kepada sesama manusia, yaitu berkewajiban saling hormat-menghormati, saling percaya, harga-menghargai, tenggang rasa, dan bekerja sama antara pemelukpemeluk agama dan enganut kepercayaan yang berbeda-beda; Dari kedua kewajiban pokok ini terwujudlah kewajiban untuk: 1. Menjunjung tinggi Undang-Undang Dasar 1945; 2. Setia (loyal) kepada bangsa dan bernegara; 3. Membela negra; 4. Membela keadilan dan kebenaran; 5. Manaati peraturan yang berlaku; 6. Melaksanakan tugas Negara sesuai dengan bidang kemampuan masingmasing; dan lain-lain Pendekatan Yuridis Pancasila sebagai kepribadian, pandangan hidup, dan dasar Negara Republik Indonesia menyatakan secara tegas bahwa bangsa Indonesia mengakuipersamaan

7 derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Hal ini merupakan salah satu nilai luhur bangsa Indonesia dan kepribadian kita yang dinyatakan dalam Tap.MPR No.II/MPR/1978 yang disbut dengan pedoman penghayatan pengalaman pancasila (P4). Pentingnya sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antar umat beragama didasarkan atas UUD 1945, pasal 29 Ayat (2) yang berbunyi: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. pernyataan pasal 9 Ayat (2) mengandung arti bahwa bangsa Indonesia : A. Percaya dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agama yang diyakini; B. Melaksanakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab; C. Membina sikap saling menghormati antarpemeluk agama; D. Membina kerja sama dan toleransi antarpemeluk agama; E. Menginginkan adanya kerukunan antarpemeluk agama; F. Mengakui bahwa hubungan anatara manusia dengan Tuhan merupakan hak pribadi yang paling hakiki; G. Mengakui bahwa tiap warga negara bebas menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya; H. Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain; Sebagai konsekuensi sikap toleransi ini, diusahakan agar persatuan dan kesatuan bangsa dan negara selalu dibina dan dipertahankan. Hak-hak manusia meliputi berbagai bidang seperti berikut : A. Hak asasi pribadi, yaitu hak memeluk agama, beribadah menurut keyakinan masing-masing, menyatakan pendapat, dan kebebasan berorganisasi atau berserikat; B. Hak asasi ekonomi atau harta milik, adalah hak dan kebebasan memiliki sesuatu, hak membeli sesuatu dan menjual sesuatu, serta hak mengadakan suatu perjanjian atau kontrak; C. Hak asasi mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama (ekursif) dalam keadilan hukum dan pemerintahan. Hak ini disebut hak persamaan hukum;

8 D. Hak asasi politik, adalah hak untuk memilih, dipilih, mendirikan partai politik atau organisasi, serta hak mangajukan petisi dan kritik atau saran; E. Hak asasi sosial dan kebudayaan, adalah hak kebebasan mendapat pendidikan dan pengajaran atau hak memilih pendidikan dan hak mengembangkan kebudayaan yang disukai; F. Hak asasi perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum, dapat dilihat pada contoh hak mendapat perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan (razia, penaangkapan, peradilan, dan pembelaan hukum); Hak-hak asasi manusia dan pelaksanaanya telah tercantum dalam UUD Dan pembukaan UUD 1945 merupakan Piagam Hak Asasi Manusia Indonesia, yakni pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang bersumber dari harkat, martabat, dan derajat manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Dalam hubungannya dangan hak asasi manusia. Pancasila mengagarkan hal-hal sebagai berikut : A. Sesungguhnya Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta, termasuk manusia; B. Tuhan Yang Maha Esa mengatur alam semesta dengan hukumnya supaya tetap utuh, harmonis, dan sejahtera; C. Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberkati-nya dengan martabat yang luhur serta dengan hati nurani dan akal budi; D. Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa mendapat anugerah-nya berupa kehidupan, kebebasan, dan harta milik; Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pengaturan atau ketentuan kehidupan beragama dapat dilihat pada pasal 29 UUD 1945 yang berbunyi: A. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa; B. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu; Dalam ayat yang pertama menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jadi Negara Republik Indonesia tidak berdasarkan kepada suatu agama, melainkan kepada Ketuhanan Ynag Maha Esa yang sama-sama diyakini oleh semua agama yang ada di Indonesia. Dan dalam ayat yang kedua dapat disimpulkan bahwa setiap mempunyai kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk suatu agama yang

9 diyakininya. Kebebasn dan kemerdekaan itu dijamin oleh Negara, yang berartoi Negara melindungi setiap penduduk yang meyakini suatu agama. Namun demikian, bukan berarti Negara memaksa penduduk dalam meyakini dan memeluk suatu agama. Inilah yang harus dipahami sebagai warga Negara RI. dalam hidup bernegara kita wajib mematuhi ketentuan UUD 1945, kalau ada yang memaksakan suatu agama ataupun kepercayaannya kepada orang lain, tentu hal ini menyalahi aturan. Perlu disadari pula bahwa kebebasan beragama merupakan salah satu hak yang yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia. Keyakinan dalam menjalankan ibadah agama merupakan masalah pribadi manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Pendekatan Sosiologis Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sebagai manusia kita dituntut untuk saling menghormati dan saling menghargai antara satu dan yang lainnya. Hal ini terjadi karena didorong oleh hasrat untuk saling mengenal dan bergaul sesamanya. Untuk memenuhi tuntutan itu, kita berhadapan dengan oran lain yang sama-sama memiliki hak asasi sebagai pemberian Tuhan. Toleransi merupakan suatu sikap untuk menghormati pendirian atau keyakinan orang lain yang bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, adat-istiadatnya, sukunya, budayanya dan sebagainya. Kita harus saling mengakui keberadaan orang lain dengan segala akibatnya, dan tidak saling mengganggu serta semunya tidak menyalahi aturanaturan dasar negara yang telah ditetapkan. Manusia dalam sikap dan perbuatannya dituntut untuk membina dan menegakkan 3 jenis disiplin, yakni sebagai berikut : A. Disiplin diri, disiplin diri pada hakiktnya adalah kemampuan mengendalikan diri, mencul dari hati nurani individu untuk senantiasa mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlau dalam kehidupan. Untuk membentuk disiplin diri perlu dibiasakan sejak dini; B. Disiplin sosial, yaitu suatu sikap mental masyarakat yang memiliki ketentuan terhadap peraturan hidup bermasyarakat. Dsiplin sosial memliki arti disiplin diri yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat; C. Disiplin nasional, disiplin nasional merupakan suatu sikap mental bangsa yang patuh pada peraturan berbangsa dan bernegara. Faktor yang menumbuhkan disiplin nasional antara lain :

10 1. Adanya keinginan kuat untuk menciptakan keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat; 2. Dimilikinya berbagai peraturan perundangan, norma, dan adat istiadat yang kita yakini kebenaranya; Keragaman yang dimiliki Indonesia sungguh beragam-ragam. Munculnya perbedaan pendapat dan perselisihan merupakan faktor yang wajar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, perlu dibina sikap berjiwa besar dan lapang dada serta percaya agar keberagaman yang ada dapat membawa hikmah. Sebagai makhluk yang mempunyai martabat luhur, manusia mengemban kewajiban hidupnya, yaitu sebagai berikut : A. Berterima kasih, berbakti, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan karunia-nya itu; B. Mencintai semua manusia dengan memelihara hubungan antar manusia; C. Memelihara dan menghargai hak hidup, hak kemerdekaan dan hak memiliki sesuatu sebagai prasyarat kehidupan; D. Menyadari pelaksanaan hokum-hukum yang berlaku; E. Mencintai dan berbakti kepada orang tua, keluarga, dan guru. Sikap tenggang rasa dijunjung tinggi di dalam pergaulan kehidupan antarumat beragama dengan tetap menghormati kebebasan sebagi prasyarat terciptanya kerukunan untuk menghindari perpecahan dan perselisihan. Kerukunan dapat menciptakan suasana tenang, rasa peratuan, dan kesatuan yang kokoh bagi bangsa Indonesia. Kewajiban moral atau tuntutan tingkah laku yang perlu dibina, ditingkatkan, dan dikembangkan sebagai berikut : A. Meningkatkan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Yuhan Yang Maha Esa; B. Membina sikap saling menghormati antarpemeluk agama; C. Membina kerjasama serta kerukunan antarsesama pemeluk agama; D. Meningkatkan kesadaran bahwa kita sama-sama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki harkat dan martabat yang sama; E. Membina dan mengembangkan sikap mencintai sesama manusia dan memiliki sikap tenggang rasa; F. Meningkatkan kesadaran untuk berani membela kebenaran dan keadilan dengan penuh kejujuran;

11 G. Membina dan menjunjung tinggi persatuan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika; H. Membina dan menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan. Kerukunan tidak semata-mata mengarah kepada kehidupan umat beragama, akan tetapi juga di dalam pergaulan hidup lainnya seperti di sekolah, di kantor, dalam keluarga atau masyarakat. Selayakny kerukunan di dalam rumah tangga atau keluarga memndapat perhatian paling utama Pembahasan Dengan penjelasan yang telah ada diatas, disini kita akan langsung membahas permasalahannya, yaitu bagaimanakah cara berperilkau manusia yang luhur?. sekarang kita melihat pada diri kita sendiri, apakah kita telah berperilaku seperti itu? Menurut asumsi saya manusia yang melakukan atau menyikapinya dengan mengerti pancasila akan berbuat baik, baik yang tidak menyikapinya dengan sikap diskriminasi, bisa bertoleransi, punya rasa persatuan yang tinggi. Hambatan lah yang pastinya menghalangi kita dari sikap yang luhur itu. Hambatan itu ada dua, yaitu hambatan dari dalam diri kita setiap invidu(personal block) dan hambatan dari luar (world block). A. Personal Block, Hambatan ini terletak pada diri kita sendiri. Contohnya yaitu sifat malas, tidak bisa menahan nafsu dan hal-hal yang tidak baik lainya, karena hal yang membosankan atau tidak menarik ini menyebabkan yang seharusnya dilakukan tidak dilakukan, karena dia hanya tertarik di bagian yang menarik bagi dia, tetapi hal yang menarik bagi dia adalah perilaku yang tidak baik atau melanggar aturan yang ada. B. World Block, Hambatan ini terletak pada lingkungan sekitar, Contohnya yaitu ajakan-ajakan perbuatan yang tidak baik. Kita dapat terpengaruh dengan ajakan yang sebenarnya dilarang tapi tertarik untuk melakukanya. Untuk meninggikan kita kesikap yang pancasilais dan luhur kita butuh dukungan kesetiap individunya, yaitu seperti berikut : A. Pancasila, dengan pancasila kita dibina untuk memiliki agama dan bermoral yang baik. B. Memiliki agama, dengan memiliki agama kita akan memiliki batasan berperilaku. Ini bukan untuk mengurung kita untuk berbuat sesuatu, tetapi membuat kita

12 untuk tidak melakukan yang dilarang, karena ganjaran tersebut akan kita terima di akhirat(khususny umat beragama Islam). Dan sesuatu yang baik dijanjikan kepada kita dari agama di akhirat nanti(khusunya umat beragama islam). C. Adanya hukum, ketetapan-ketetapan hukum kita yaitu UUD 1945 (khusunya untuk bangsa dan negara Indonesia) juga membuat kita jauh dari perbuatanperbuatan yang dilarang. Ini juga demi kita bersama sesama makhluk bermartabat untuk lancarnya kehidupan bermasyarakat. Dan dukungan dari langsung ke individunya. Ini membuat batasan untuk kita dimana mengalangi perilaku yang buruk tetapi menjanjikan untuk mendapat hal yang baik. Sikap-sikap dan perilaku yang harus kita lakukan untuk mendapatkan sikap yang luhur itu sebagai berikut : A. Sikap disiplin, yaitu sikap yang mematuhi aturan yang ada diamanapun. B. Sikap toleransi, yaitu sikap yang hormat-menghormati dan harga menghargai pendirian atau keyakinan orang lain yang bertindak sesuai dengan ajaran agamnya, adat istiadatnya, sukunya, budayanya, dan sebagainya. C. Sikap tenggang rasa, yaitu sikap yang menjunjung tinggi didalam pergaulan kehidupan antar umat beragama dengan tetap menghormati kebebasan sebagai prasyarat terciptanya kerukunan untuk menghindari perpecahan dan perselisihan. Dengan kita bersikap seperti ini, pemahaman ini kita gabungkan dengan Agama dan Pancasila. Dan perilaku yang didapat adalah perilaku yang luhur atau mulia.

13 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Ada begitu banyak faktor pendukung yang bisa membuat kita bermoral luhur. dan faktor hambatan terdiri dari hambatan dari dalam(personal blocki) dan hambatan dari luar(worl block) Saran Jadi kita perlu menjauh dari hambatan-hambatan yang ada pada diri kita dan dari luar, dan bersikap displin, toleransi, tenggang rasa dan memahami isi pancasila serta agama yang diyakini.

14 DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan. 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1980. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan. Jakarta: PN Balai Pustaka Jakarta. 3. Abubakar Suardi, dkk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Yudhistira. 4. Ratmaningsih Neiny, dkk. PPKn. Jakarta: Grafindo Media Pratama

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing : Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB

Lebih terperinci

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

Bartima Oktavia Bahar Nim: E Tugas : 45 BUTIR-BUTIR PANCASILA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Pendidikan Pancasila Semester Genap Disusun Oleh : Bartima Oktavia Bahar Nim: E51116302 Departemen Antropologi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Sejarah Lahirnya Pancasila 2.Pancasila

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : Doni Saputra.P 11.11.5553 F S1/Teknik Informatika Abidarin Rosidi,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS

Lebih terperinci

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR EMPAT PILAR Pancasila UUD 1945 NKRI Bhineka Tunggal Ika KARAKTER Unsur kunci: komitmen, kata2 dpt dipegang, keputusan demi kebaikan bersama Memperlakukan sesama dgn

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : SUHENDRA JUNIAR A. 11.11.5565 F S1/Teknik Informatika Abidarin

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Falihah Untay Rahmania Sulasmono KELOMPOK E NIM. 11.11.5273 11-S1TI-09 Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Pancasila

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM Yogyakarta NAMA : Listia Fitriani NIM : 11.01.2931 Kelompok : B Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Teknik Informatika Dosen

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Nama : Alif Rizki Andriawan NIM : 11.11.5193 Kelompok Prodi dan Jurusan : E : S1 TI Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr,

Lebih terperinci

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA Dosen : Drs.Tahajudin Sudibyo N a m a : Argha Kristianto N I M : 11.11.4801 Kelompok : C Program Studi dan Jurusan : S1 TI SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Disusun oleh: Nama : Gigih Fajar Kurniawan Nim : 11.11.5519 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI :Abidarin

Lebih terperinci

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oni Yuwantoro N I M : 11.02.7952 Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Pancasila, Ideologi Negara, Implementasi Pancasila di Negara Indonesia. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi

Lebih terperinci

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Modul ke: 03 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Sejarah Lahirnya Pancasila B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: Pendidikan Pancasila Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Makna Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Modul ke: Pendidikan Pancasila Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA TUGAS AKHIR disusun oleh Nama Mahasiswa Imam Khanafi Nomor Mahasiswa 11.11.5589 Kelompok F Nama Dosen DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH

Lebih terperinci

MAKALAH KONSEP AGAMA DALAM PANCASILA

MAKALAH KONSEP AGAMA DALAM PANCASILA MAKALAH KONSEP AGAMA DALAM PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : F RIYAN AJI PANGESTU NIM : 11.11.4754 Kelompok Program studi Jurusan Dosen : C : Pendidikan Pancasila : S1Teknik Informatika : TAHAJUDIN

Lebih terperinci

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA Nama : M. Akbar Aditya Kelas : X DGB SMK GRAFIKA DESA PUTERA Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Fakultas MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain (Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi liberalism) Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi

Lebih terperinci

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA 1 1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA a. Percaya & Taqwa Kpd Tyme Sesuai Dgn Agama & Kepercayaannya Masing2 Menurut Dsr Kemanusiaan Yg Adil Dan Beradab b. Hormat

Lebih terperinci

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA VANDALISME DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELANGGARAN PENGAMALAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : IMRO ATUL ARIFAH NIM : 11.11.5183 KELOMPOK : E PRODI/ JURUSAN: S1/ TEKNIK

Lebih terperinci

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

BERPERILAKU PANCASILA

BERPERILAKU PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN

Lebih terperinci

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : Nama : Virsanima Fernanado NIM : 11. 12. 5449 Kelompok : G Jurusan : Sistem Informatika Dosen : M. Ayub Pramana, SH JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu pendidikan yang menuntun masyarakat Indonesia untuk mampu mewujudkan cita cita bangsa. Salah satu pelajaran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA DISUSUN OLEH : Nama : GUNTUR DUTA PENATAS NIM : 11.11.4700 Kelompok Program Studi Jurusan : C : STRATA SATU : Teknik Informatika

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah

Lebih terperinci

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Modul ke: Fakultas 12MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab Nilai kemanusiaan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2 Substansi Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam Pancasila PANCASILA UNDANG UNDANG DASAR 1945 PASAL 28A -28J UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-59 - - 60 - MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEDUA

Lebih terperinci

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional

Lebih terperinci

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07 PANCASILA & AGAMA Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Reza Oktavianto Nim : 11.12.5818 Kelas : 11-S1SI-07 Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI KEL. : NUSANTARA DOSEN : Drs.

Lebih terperinci

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA KANTOR UTUSAN KHUSUS PRESIDEN UNTUK DIALOG DAN KERJA SAMA ANTAR AGAMA DAN PERADABAN KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA HASIL MUSYAWARAH BESAR PEMUKA AGAMA UNTUK KERUKUNAN BANGSA Jakarta 8-10 Februari 2018

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 11 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila dan Implementasinya Bagian I Pada Modul ini kita akan mempelajari mengenai keterkaitan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dengan Prinsip pembangunan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Pengamalan dan penghayatan pancasila serta jalur-jalur yang digunakan dalam penerapan pengamalan pancasila 1 3 NAMA : Muhammad iqbal NIM : 11.11.5437 Kelas : E Ruangan : Citra 2 Dosen : Dr. Abidarin Rosidi,M.Ma

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1 Modul ke: 05Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Ideologi Negara Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan: Pengertian Ideologi Pancasila dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah ideologi bangsa Indonesia, tentu tidak terlepas dari Pancasila. Sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila

Lebih terperinci

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan 88 Lampiran 1. Instrumen Penelitian Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Nama : No Absen : Kelas : Petunjuk Soal 1) Isilah identitas nama anda dengan benar 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : AKHMAD FAOZI NIM : 11.11.4734 DOSEN : TAHAJUDIN SUDIBYO,Drs KELOMPOK : C TEKNIK INFORMATIKA (S1) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Pancasila artinya lima dasar

Lebih terperinci

PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta

PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta Nama Lengkap : Tasyrifah Santi R NIM : 11.02.8030 Kelompok : A Program Studi : Diploma 3 Jurusan Dosen : Manajemen Informatika : M Khalis Purwanto,

Lebih terperinci

PANCASILA. Implementasi Sila Kedua. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

PANCASILA. Implementasi Sila Kedua. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik Modul ke: PANCASILA Implementasi Sila Kedua Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id Makna

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun oleh: Nama : Arif Purniawanto Nim : 11.11.4767 Kel : C Dosen : Drs. tahajudin

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA DiSusun Oleh : NAMA KELOMPOK DOSEN : ANA RACHMATUN : A : M Kalis Purwanto, Drs, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTAK

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM TUGAS AKHIR MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM Disusun Oleh: Hesti Andriani Rahayu 11.12.6067 S1-SI STMIK

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

Judul GOTONG ROYONG. Mata Pelajaran : PPKn Kelas : I (Satu) Nomor Modul : PPKn.I.04

Judul GOTONG ROYONG. Mata Pelajaran : PPKn Kelas : I (Satu) Nomor Modul : PPKn.I.04 Judul GOTONG ROYONG Mata Pelajaran : PPKn Kelas : I (Satu) Nomor Modul : PPKn.I.04 Penulis: Dra. Susi S. Mulyawati Penyunting Materi: Drs. Sarkadi, M.Si Penyunting Media: Dra. Asih P. Subadio 1 DAFTAR

Lebih terperinci

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Dosen Pembimbing: M. Ayub Pramana SH Disusun oleh Nama: Surya Widianto P.Y NIM : 11.12.5487 Kel : G Program studi : Pancasila Jurusan : S1 Sistem Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMN

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UAS-SMP-03-01 Keyakinan yang diikuti menjalankan perintah Tuhan merupakan perwujudan dari A. rasa memiliki ajaran agama yang dianut

Lebih terperinci

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Disusun oleh : Nama : Oky Prasetya Aji P. NIM : 11.11.4984 Program Studi : Pancasila Jurusan : S1 Teknik Informatika Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo

Lebih terperinci

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila 5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra

Lebih terperinci

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila DISUSUN OLEH: NAMA : LUCKY WAHYU P NIM : 11.11.4996 JURUSAN : S1 TI DOSEN : Tahajudin Sudibyo,Drs DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK

Lebih terperinci

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN Dosen Nama : Dr. Abidarin Rosyidi, MMA :Ratna Suryaningsih Nomor Mahasiswa : 11.11.5435 Kelompok : E Program Studi dan Jurusan : S1 Sistem Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DISUSUN OLEH: Nama :Vincensius. P. Palimbong NIM : 11.11.5009 Kelompok : D Jurusan : TI (Teknik Informatika) TUGAS DIBUAT UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATAKULIAH PANCASILA

Lebih terperinci

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa 1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Nama : Rahmad Arisga NIM : 11.11.5322 Kelompok : E Program studi : Strata satu ( S1 ) Jurusan : Teknik Informatika SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dan penuh dengan keberagaman, salah satu istilah tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu pendidikan seharusnya

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN TAHUN BARU IMLEK 2563 TINGKAT NASIONAL

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA Oleh : DENY KURNIAWAN NIM 11.11.5172 DOSEN : ABIDARIN ROSIDI, DR, M.MA. KELOMPOK E PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun Oleh: Nama : DEFRI MUSTIKA LUBIS NIM : 11.11.5534 Kelompok : F Prog. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : S1-Teknik Informatika Dosen :Dr.

Lebih terperinci

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,

Lebih terperinci

MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA Nama : Annisa Yogiswarih NIM : 11.11.5423 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : Teknik Informatika Nama Dosen : DR. Abidarin Rosyidi, MMa STMIK

Lebih terperinci

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Hermawan Hadi Saputra NIM : 11.11.5634 Kelompok F S1 Teknik

Lebih terperinci

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala

Lebih terperinci

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) NAMA : HARRY FITRI USMANTO NPM : 38412209 KELAS : 1ID08 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA - 79 - G. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

Nilai-Nilai Pancasila

Nilai-Nilai Pancasila Nilai-Nilai Pancasila Disusun Oleh: Puji Dwi Hartanto 11.11.5191 Kelompok E Pembimbing: DR.Abidarin Rosyidi, MMa STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

Oleh: ACHWAN NOORLISTYO ADI MAHASISWA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Oleh: ACHWAN NOORLISTYO ADI MAHASISWA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM CENGKRAMAN PANCASILA: SEBUAH PEGANGAN UNTUK HIDUP BERDAMPINGAN SECARA DAMAI, ADIL, DAN BERADAB Oleh: ACHWAN NOORLISTYO ADI MAHASISWA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Lebih terperinci

SILA I KETUHANAN YANG MAHA ESA

SILA I KETUHANAN YANG MAHA ESA SILA I KETUHANAN YANG MAHA ESA Mata Kuliah Pendidikan Pancasila 2012/2013 Sejarah Hindu/Budha ±14 abad, Islam 7 abad, Kristen 4 abad di wilayah Nusantara kalimat dengan kewajiban menjalankan syariat Islam

Lebih terperinci

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender Semua manusia pada dasarnya sama. Membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama manusia karena warna kulit atau bentuk fisik lainnya

Lebih terperinci

PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pendidikan pancasila Dosen: Drs. Tahajudin Sudibyo DISUSUN OLEH: Nama : NIKA NUR ANINDA Nim : 11.11.5142 Kelompok

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DESA PANCASILA DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Lebih terperinci

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN Pasal 19 s/d 37 Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibina oleh Bapak Gatot Isnani Oleh Kelompok Ihwan Firdaus Ma rifatun Nadhiroh

Lebih terperinci

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si. PANCASILA Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : TAUFIK BUDI SETIAWAN NPM : 11.11.5097 KELOMPOK

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI

Lebih terperinci

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENERAPAN SILA KE-1 DALAM LINGKUNGAN YANG BERBEDA AGAMA Disusun Oleh:SUSI WIJAYANTI EKA PUTRI NIM:11.11.4979 S1-TI-05 Kelompok D (11.11.4893-11.11.5031) Untuk memenuhi syarat mata kuliah Pendidikan Pancasila

Lebih terperinci

PANCASILA. Sebagai Ideologi Negara. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

PANCASILA. Sebagai Ideologi Negara. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik Modul ke: PANCASILA Sebagai Ideologi Negara Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Di susun oleh NAMA : ISMAUL KHAIRUL UMAR NIM : 11.11.5590 KELOMPOK : F JURUSAN : S1 TI DOSEN : ABIDARIN ROSIDI, DR, M.MA. ABSTRAKSI Pancasila

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA KELAS : FRANSISCUS ASISI KRISNA DESTANATA : S1SI13 NIM : 11.12.6283 DOSEN KELOMPOK : JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM : J LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Disusun Oleh : Nama : Bakti Agung T. NIM : 11.11.5011 Program Jurusan Kelompok : TI-S1-D Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita Bangsa Indonesia yang mulai

Lebih terperinci