Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESIAPAN INSTANSI PEMERINTAH DALAM PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (STUDI PADA SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDA ACEH) Syarifah Hanifa Soraya 1, Hasan Basri 2, Heru Fahlevi 1) Magister AkuntansiProgram Banda Aceh 2,) Staf Pengajar Magister Akuntansi, Banda Aceh Abstract: This study aims to examine the effect of the capacity of human resources, the use of information technology and organizational commitment on the readiness of government agencies in the implementation of accrual based government accounting system, simultaneously and partially. The populations in this study are all budget authorities within the Office of Religious Affairs Agencies of Banda Aceh with a total respondents of 80 persons. This study conducted a census by distributing questionnaires and an analysisusing Multiple Linear Regression. Returned and usable questionnaires were 75 copies, 93,75% of the total questionnaires distributed. The results showed that the capacity of human resources, the use of information technology and organizational commitment simultaneously and partially have positive effect on the readiness of government agencies in the implementation of accrual based accounting at the working units of the Office of Religious Affairs of Banda Aceh. This study was conducted only by distributing the questionnaires without any interview, therefore, it is suggested that further researchis performed by including interviews directly with the respondents as well as addition of other possible variables. Keywords: Human Resource Capacity, Use of Information Technology, Organizational Commitment, Accrual based Government Accounting System Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi terhadap kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual baik secara simultan maupun parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengelola anggaran yang ada di lingkungan Instansi Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh dengan jumlah responden sebanyak 80 orang. Penelitian ini dilakukan secara sensus melalui penyebaran kuesioner yang kemudian dianalisis dengan metode regresi linear berganda. Kuesioner yang dikembalikan dan dapat digunakan dalam penelitian ini berjumlah 75 buah yaitu 93,75 % dari total kuesioner yang disebarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh. Penelitian ini hanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner tanpa wawancara langsung dengan para responden sehingga kemungkinan hasil yang diperoleh kurang akurat. Oleh karena itu disarankan bagi penelitian selanjutnya agar juga melakukan wawancara secara langsung terhadap para responden serta dengan menambahkan variabel pendukung lainnya. Kata Kunci: Kapasitas SDM, Penggunaan Teknologi Informasi, Komitmen Organisasi, Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara menyatakan bahwa ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis 87 - Volume 5, No. 4, November 2016 akrual dilaksanakan selambat-lambatnya pada tahun Namun pada kenyataanya, bukan hal yang mudah bagi Pemerintah untuk menerapkan basis akrual secara penuh. Oleh karena itu, sampai dengan tahun 2014 pelaporan keuangan

2 pemerintah masih menggunakan kas menuju akrual (Halim, 2012). Selanjutnya Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) tahun 2010 menyatakan bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah harus menerapkan kebijakan akuntansi sistem akrual selambat-lambatnya yaitu pada tahun Akuntansi berbasis akrual adalah salah satu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kapan kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan (Halim, 2012). Perubahan perlakuan akuntansi pemerintah menuju basis akrual akan membawa dampak walau sekecil apapun. Perubahan inipun mendapat pernyataan pro-kontra mengenai siap atau tidaknya pemerintah dalam mengimplementasikan-nya. Armenakiset et.al dalam Wiyono (2008:2) mendefinisikan kesiapan adalah sebagai penanda kognitif terhadap perilaku dari penolakan atau dukungan terhadap upaya perubahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan penerapan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual yaitu sumber daya manusia. Salah satu tantangan yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP adalah tersedianya SDM yang kompeten dan andal di bidang akuntansi (Simanjuntak, 2010). Oleh karena itu, pemerintah pusat maupun daerah harus secara serius menyusun perencanaan dan penempatan sumber daya manusia di bidang akuntansi. Selain faktor sumber daya manusia, faktor lain yang tidak kalah pentingnya yaitu komitmen organisasi dalam hal ini yang memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan yaitu pimpinan organisasi atau orang-orang yang ada di dalamnya. Faktor pendukung selanjutnya yaitu berupa sarana teknologi informasi berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memadai dan dapat dipahami dalam pelaksanaan SAP berbasis akrual. Oleh karena pentingnya keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual, maka diperlukan identifikasi terhadap faktorfaktor yang berpengaruh dalam kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis akrual sehingga setiap instansi pemerintah dapat melakukan persiapan semaksimal mungkin. Pada penelitian sebelumnya Ardiansyah (2012) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif antara kualitas sumber daya manusia dan komunikasi terhadap kesiapan pemerintah dalam penerapan akuntansi berbasis akrual. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti juga melakukan penelitian serupa mengenai sumber daya manusia apakah juga berpengaruh terhadap kesiapan instansi pemerintah dengan kondisi organisasi yang berbeda. Penelitian ini merupakan perluasan dari penelitian sebelumnya oleh Rahmalia (2013) dimana pada penelitian sebelumnya yang menjadi objek penelitian yaitu pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sedangkan objek penelitian ini adalah satuan kerja pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh yang merupakan salah satu instansi vertikal yang memiliki satuan kerja Volume 5, No. 4, November

3 (satker) terbanyak di Banda Aceh yaitu 22 satker yang terdapat di lingkungannya. Selanjutnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada instansi ini dikarenakan pada instansi ini tidak banyak terdapat sumber daya manusia yang berlatarbelakang akuntansi sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menguji apakah kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi berpengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual studi pada satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh. Artikel ini diawali dengan penjelasan mengenai bagaimana akuntansi berbasis akrual akan diterapkan. Kemudian pada bagian kedua akan dijelaskan kajian pustaka mengenai sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual, kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi. Bagian ketiga dari artikel ini akan dibahasan mengenai metode penelitian yang digunakan. Kemudian dilanjutkan dengan bagian keempat mengenai hasil dan pembahasan dan bagian kelima ditutup dengan kesimpulan dan saran dari penelitian. KAJIAN KEPUSTAKAAN Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Sistem akuntansi pemerintahan di Indonesia diatur dalam suatu Standar Akuntansi Pemeritahan (SAP). SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Amanat dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 yaitu bahwa SAP berbasis akrual harus diterapkan selambat-lambatnya pada tahun Akuntansi berbasis akrual dalam lingkup pemerintahan maksudnya adalah pertanggungjawaban pendapatan dan belanja negara harus dilaksanakan menggunakan basis akrual, dimana pendapatan, beban, aset dan ekuitas diakui berdasarkan munculnya hak dan kewajiban bukan berdasarkan pada arus masuk dan keluarnya kas semata. Namun pada kenyataannya, bukan hal yang mudah bagi Pemerintah untuk menerapkan basis akrual secara penuh. Hal ini dikarenakan perlunya kesiapan dan koordinasi dari seluruh unit entitas akuntansi, unit entitas pelaporan, unit perbendaharaan, dan unit penyusun standar akuntansi untuk melaksanakan peran dan kewenangan masing-masing dalam implementasi akuntansi berbasis akrual secara penuh. Halim dan Kusufi (2012:53) menyimpulkan bahwa basis akrual mampu memenuhi tujuan pelaporan yang tidak dapat dipenuhi oleh basis kas, tujuan pelaporan tersebut adalah tujuan manajerial dan pengawasan. Menurut KSAP (2006:1), dalam wacana akuntansi, secara konseptual akuntansi berbasis akrual dipercaya dapat menghasilkan informasi yang lebih akuntabel dan transparan dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas. Akuntansi berbasis akrual mampu mendukung terlaksanakannya perhitungan biaya pelayanan publik dengan lebih wajar. Dalam rangka pengukuran kinerja, informasi 89 - Volume 5, No. 4, November 2016

4 berbasis akrual dapat menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ekonomi yang sebenarnya. Oleh karena itu, akuntansi berbasis akrual merupakan salah satusarana pendukung yang diperlukan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Kapasitas Sumber Daya Manusia Indriasari dan Nahartyo (2008) dalam Fauzan (2013:5) kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan) atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Ada dua hal penting dalam penilaian kapasitas sumber daya manusia yaitu tingkatan tanggung jawab dan kompetensi. Tingkatan tanggung jawab dari seorang pegawai dapat dilihat dari deskripsi jabatan yang merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik. Sedangkan kompetensi dari seorang pegawai dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti serta keterampilan dalam melaksanakan tugas yang diemban. Dalam upaya meng-implementasikannya secara penuh pada tahun 2015 ini, tentu pemerintah memiliki berbagai macam strategi. Menurut prasyarat pelaksanaan, strategi terbagi atas dua kondisi dasar, yaitu necessary condition dan sufficient condition. Necessary Condition adalah prasyarat yang dibutuhkan agar suatu kondisi dapat tercapai. Setelahnya, pemerintah dapat mengembangkan beberapa hal sehingga kondisinya bisa berubah menjadi kondisi yang mencukupi (sufficient condition). Dalam hal necessary condition temasuk didalamnya yaitu komitmen, kapasitas SDM dan dana pemeliharaan. Penggunaan Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, dan mengkomunikasikan informasi (William dan Sawyer dalam Haryanto, 2012). Persyaratan tambahan untuk mengubah kondisi menjadi sufficent condition adalah kebijakan akuntansi, prosedur dan teknologi. Pengembangan dokumen kebijakan akuntansi berbasis akrual dibutuhkan untuk mengakomodasi SAP. Dalam pengelolaan APBN yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, setiap satuan kerja dibekali dengan pemanfaat aplikasi-aplikasi komputer yang dapat mempermudah pengelolaan dan pelaporan penggunaan dana APBN. Seiring dengan perubahan sistem, maka perubahan penggunaan aplikasi juga terjadi. Dalam hal ini instansi pemerintahan sebagai pengguna (user) dari aplikasi-aplikasi tersebut haruslah selalu paham dan up to date atas perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan sebagai provider aplikasi. Mulai dari aplikasi rancangan anggaran, pencatatan, sampai dengan pelaporan keuangan haruslah selalu dipantau perkembangannya. Sehingga dapat menghasilkan Laporan Keuangan berbasis akrual yang diharapkan dapat tersajikan secara benar, transparan dan akuntabel. Komitmen Organisasi Volume 5, No. 4, November

5 Menurut Mitchell (1992) dalam Fauzan (2013:7) komitmen organisasi adalah suatu orientasi nilai terhadap kinerja yang menunjukkan bahwa individu sangat memikirkan pekerjaannya, pekerjaan memberikan kepuasan hidup dan pekerjaan memberikan status bagi individu. Komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi) yang dinyatakan pegawai terhadap organisasinya (Steers,1985 dalam Fauzan, 2013). Untuk dapat mengimplementasikan basis akrual yang pada dasarnya adalah hal yang baru dalam proses pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah Indonesia, dibutuhkan komitmen yang baik dari para individu terutama pimpinan. Hal ini dapat dibuktikan dengan selalu mengikuti perkembangan informasi atas proses itu sendiri dan memberikan dukungan penuh bagi para pengelola anggaran di lingkungannya untuk mendapatkan informasi dengan cara mengikuti berbagai kegiatan yang dapat mendukung terlaksananya implementasi akuntansi berbasi akrual. Tanpa komitmen yang kuat dari organisasi maka perubahan dari suatu sistem akan sangat sulit untuk dijalankan. Kesiapan Instansi Pemerintah dalam Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Armenakiset et.al dalam Wiyono (2008:2) mendefinisikan kesiapan adalah sebagai penanda kognitif terhadap perilaku dari penolakan atau dukungan terhadap upaya perubahan. Resistance terhadap perubahan juga dapat dirasakan. Namun karena komitmen dan keharusan dalam penerapan basis akrual ini, maka segala usaha persiapan juga telah dilakukan. Hal ini ditandai dengan mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan yang masih terus akan dilaksanakan sepanjang tahun 2015 ini. Telah dikemukakan oleh Holt et al., dalam Herlina (2013, p.3) teori kesiapan dalam suatu perubahan dikaitkan ke dalam penelitian ini dapat dilihat dari : 1. Isi yaitu apa yang berubah, perubahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan dari sistem akuntansi berbasis kas menuju akrual (PP No.24 Tahun 2005) menjadi sistem akuntansi berbasis akrual penuh. 2. Proses yaitu bagaimana perubahan diimplementasikan. 3. Individu dimana penilaiannya dilihat dari karakteristik mereka yang diminta untuk berubah. Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual di lingkungan pemerintahan, baik pusat maupun daerah, banyak persiapan yang harus dilakukan, baik secara internal maupun eksternal. Sesuai dengan tujuan utama dari penerapan akuntansi berbasis akrual ini yaitu menghasilkan pelaporan keuangan yang lebih transparan dan akuntabel. Seluruh instansi pemerintahan, baik yang mengelola APBN maupun APBD harus siap dengan segala perubahan yang terjadi. Salah satu upaya yang dilakukan bagi satuan kerja (satker) pengelola APBN adalah mengikuti perkembangan, informasi dan peraturan yang dikeluarkan oleh 91 - Volume 5, No. 4, November 2016

6 Kementerian Keuangan. Hipotesis H1 : Kapasitas SDM, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual H2 : Kapasitas SDM berpengaruh terhadap sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual H3 : Penggunaan teknologi informasi berpengaruh terhadap kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual H4 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan menguji hipotesis dengan jenis investigasi yang digunakan yaitu studi kausalitas. Horizon waktu yang digunakan adalah one short-study atau cross-sectional. Penelitian ini menggunakan metode sensus karena seluruh populasi dijadikan unit analisis penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer, yang diperoleh melalui hasil kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah semua pengelola anggaran yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh dengan jumlah responden 80 orang. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Secara matematis alat ukur regresi linear berganda diformulasikan sebagai berikut: Y = Dimana Y adalah kesiapan Instansi Pemerintahan dalam Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual, α adalah konstanta, β 1... β 3 adalah koefisien arah regresi untuk kapasitas sumber daya manusia (X 1 ), Penggunaan Teknologi Informasi (X 2 ), Komitmen Organisasi (X 3 ) dan ɛ adalah épsilon (error terms). HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini kuesioner yang disebarkan sebanyak 80 kuesioner dan yang kembali berjumlah 75 kuesioner yaitu sebesar 93,75 % dari total kuesioner yang disebarkan. Dari total yang telah dikembalikan semuanya dapat digunakan dalam pengolahan data. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Kapasitas SDM, Penggunaan Teknologi Informasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kesiapan Instansi Pemerintah dalam Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditentukan berdasarkan rancangan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Koefisien determinasi pada intinya adalah untuk menentukan besarnya presentase variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai R Square, seperti yang tampak pada Volume 5, No. 4, November

7 tabel dibawah ini. Pada Tabel di atas menunjukkan nilai R Square sebesar 0,363 yang berarti bahwa hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sedang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 36,3% perubahan variabel sistem akuntansi berbasis akrual dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen dalam penelitian ini yaitu kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi, sedangkan sisanya 63,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari penelitian ini. (H1 diterima). Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji serta menganalisis rumusan hipotesis berdasarkan regresi. Hasil pengujian hipotesis ditampilkan pada tabel di bawah ini: Model Berdasarkan hasil output komputer melalui program SPSS dari nilai coefficients a di atas, maka dapat dijelaskan persamaan regresi berganda sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Regresi Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardized Coefficients Beta Y = 5,426+0,342X 1 +0,158X 2 +0,177X 3 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat T Sig. (Constant) 5,426 1,559 3,481,001 Kapasitas SDM,342,082,451 4,167,000 Penggunaan TI,158,294,116,537,013 Komitmen,177,281,132,630,030 Sumber: Data primer diolah (2015) bahwa nilai konstanta (α) sebesar 5,426 angka ini Hasil Koefisien Determinasi Model R R Square menunjukkan bahwa apabila kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi dianggap konstan, maka besarnya kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis akrual di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh adalah sebesar 5,426. Adjusted R Square Pengaruh Kapasitas SDM terhadap Kesiapan Instansi Pemerintah dalam Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kapasitas SDM yang ada pada satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh berpengaruh positif terhadap sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Hasil tersebut dapat menjelaskan bahwa kapasitas SDM rata-rata sedang/cukup mampu dalam meningkatkan kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis akrual dengan koefisien kapasitas SDM sebesar 0,342, yang artinya setiap kenaikan 100% kapasitas SDM akan menaikkan kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis akrual sebesar 34,2% (H2 diterima). Std. Error of the Estimate 1,603 a,363,336 3,952 Sumber: Data primer diolah, (2015). Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Ardiansyah (2012) yang menyimpulkan bahwa kapasitas SDM berpengaruh positif terhadap 93 - Volume 5, No. 4, November 2016

8 sistem akuntansi berbasis akrual. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kesiapan Instansi Pemerintah dalam Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Hasil pengujian memperlihatkan bahwa penggunaan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis akrual. Hasil temuan tersebut dapat menjelaskan bahwa penggunaan teknologi informasi yang ada pada satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh rata-rata tinggi dalam meningkatkan kesiapan instansi pemerintah dalam penerepan sistem akuntansi berbaasis akrual dengan koefisien regresi penggunaan teknologi informasi sebesar 0,158, artinya setiap kenaikan 100% penggunaan teknologi informasi akan menaikkan kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis sebesar 15,8%. (H3 diterima) akrual Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Rahmalia (2013) bahwa dengan menggunakan indikator sumber daya manusia, komitmen organisasi, teknologi informasi dapat disimpulkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang sudah siap untuk melaksanakan Penerapan PP Nomor 71 Tahun Namun hasil temuan ini berbeda dengan hasil temuan Kusuma (2013) yang menyebutkan bahwa tingkat pendidikan staf, kualitas teknologi informasi, dukungan konsultan, pengalaman, latar belakang pendidikan pimpinan, dan ukuran satker tidak berpengaruh pada penerapan akuntansi akrual. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kesiapan Instansi Pemerintah dalam Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Hasil pengujian memperlihatkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap sistem akuntansi berbasis akrual. Hasil temuan tersebut dapat menjelaskan bahwa tingkat komitmen organisasi yang ada di Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh rata-rata tinggi dalam meningkatkan kesiapan instansi pemerintah dalam penerepan sistem akuntansi berbasis akrual dengan koefisien regresi komitmen organisasi sebesar 0,177, artinya setiap kenaikan 100% komitmen organisasi akan menaikkan kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis sebesar 17,7%. (H4 diterima). akrual Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Putra dan Aryanto (2015) yang mengemukakan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di Kabupaten Badung Bali. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Ardiansyah (2012) yang menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan variabel komitmen organisasi terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan suatu kesimpulan bahwa kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap Volume 5, No. 4, November

9 sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, baik secara simultan maupun parsial. Dengan keterbatasan instansi terhadap sumber daya manusia yang berlatarbelakang pendidikan akuntansi, maka pelatihan dan pembinaan secara berkala tetap dibutuhkan, sehingga para pengelola anggaran di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh dapat memahami sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual dengan sebaik-baiknya, agar sistem ini dapat diterapkan secara tepat dan benar dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan dapat menggunakan jumlah populasi yang lebih banyak, tidak hanya pada satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh saja tetapi juga untuk seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Selanjutnya selain menyebarkan kuesioner, sebaiknya juga dilakukan wawancara secara tatap muka dengan para responden, sehingga dapat diperoleh data pendukung tambahan untuk menghasilkan penelitian yang lebih akurat. Disarankan juga untuk mencoba menggunakan variabel lain yang dapat dimungkinkan mempengaruhi kesiapan instansi pemerintah dalam penerapan sistem akuntansi berbasis akrual. DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Pemerintah dalam Penerapan PP Nomor 71 Tahun 2010 (Studi pada KPPN Malang). Skripsi. Malang : Universitas Brawijaya. Arliana, G. (2011). Implementasi Basis Akrual pada Akuntansi Sektor Publik: Sebuah Kajian Fenomenologi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar. Skripsi. Makasar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Fauzan, R. (2013). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Komitmen Organisasi terhadap Penerapan Pengendalian Intern Kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota Sabang. Jurnal Teknik Sipil Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala. Vol.2, Halim, A., dan Kusufi, M.S. (2012). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Halim, A., dan Kusufi, M.S. (2012). Akuntansi Sektor Publik : Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Empat. Herlina, H. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Pemerintahan Daerah Dalam Implementasi PP71 Tahun 2010 (Studi Empiris: Kabupaten Nias Selatan). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Komite Standar Akuntansi Pemerintah. (2012). Peraturan Pemerintah RI No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Jakarta : Salemba Empat. Kusuma, M.I.Y. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual pada Pemerintah. Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Kusuma, R.S. (2013). Analisis Kesiapan Pemerintah dalam Menerapkan SAP Berbasis Akrual (Kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember). Skripsi. Jember : 95 - Volume 5, No. 4, November 2016

10 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi Nawawi SDM. Putra, Y. D. dan Ariyanto, D. (2015). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol. 13(1), Rahmalia, A. (2013). Analisis Kesiapan Penerapan PP No. 71 tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada Laporan Keuangan Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang. Jurnal Ekonomi Universitas Binadarma. Vol.18(2), Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Simanjuntak, B. H. (2010). Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Di Sektor Pemerintahan Di Indonesia disampaikan pada Kongres XI Ikatan Akuntansi Indonesia, Jakarta, 9 Desember. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfa Beta. Wiyono, A.S. (2008). Hubungan Kepemimpinan dengan Kesiapan Implementasi Knowledge Management dalam Organisasi. Jurnal. Web: rianadrianto. files.wordpress.com/2008/06/kepemimpina n-dan-kesiapan-km.pdf. Diakses 10 Oktober Yani, A. (2009). Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press., Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara., Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan., Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Ritonga, R. (2006). Kas Basis Vs Akrual Basis. Jurnal. Web : Diakses 10 Oktober Sadjiarto, A. (2000). Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintahan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2(2): Sekaran, U. (2003). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta: Salemba Empat. Simanjuntak, B.H. (2005). Menyongsong Era Baru Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Vol Volume 5, No. 4, November

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan transparansi

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH TESIS Oleh ALFA M H SIMANUNGKALIT 137017062/Akt FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 43-49 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH Fenny Yumiati 1, Islahuddin 2, Nadirsyah

Lebih terperinci

Annisa Intan Pratiwi Sri Rahayu Djusnimar Zutilisna Universitas Telkom. Abstract

Annisa Intan Pratiwi Sri Rahayu Djusnimar Zutilisna Universitas Telkom. Abstract Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK) Volume 9, No 1, April 2017, Hal. 7-11 ISSN 2088-5091 (print) TEKONOLOGI INFORMASI, SUMBER DAYA MANUSIA, KOMITMEN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KESIAPAN IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi sektor publik saat ini tengah dalam masa transisi menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. Standar akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan good coorporate governance dan reformasi pengelolaan sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management (NPM), dengan tiga prinsip utamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan daerah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan daerah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadikan daerah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangannya sendiri,

Lebih terperinci

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 67-73 PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMPETENSI APARATUR DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp ISSN 2302-0164 13 Pages pp. 23-35 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN DAN PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Pemerintah Kota

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 19-25 PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI

Lebih terperinci

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual BAB. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual 2.1.1. Akuntansi Berbasis Kas. Akuntansi berbasis kas menurut Bastian (2001) adalah mengakui dan mencatat transaksi keuangan

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 45-54 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Firdaus,

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembenahan kebijakan dan peraturan perndang-undangan, penyiapan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembenahan kebijakan dan peraturan perndang-undangan, penyiapan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi pengelolaan keuangan negara terus dilakukan pemerintah melalui pembenahan kebijakan dan peraturan perndang-undangan, penyiapan infrastruktur sistem keuangan

Lebih terperinci

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN I Gede Agus Yudianta 1 Ni Made Adi Erawati 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Fair Value dan Basis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintahan di Wilayah IV Jawa Barat)

Pengaruh Penerapan Fair Value dan Basis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintahan di Wilayah IV Jawa Barat) Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Penerapan Fair Value dan Basis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintahan di Wilayah IV Jawa Barat) 1 Naila Irfania,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 tidak hanya dibidang Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi ini dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi keuangan negara telah dimulai sejak tahun 2003 ditandai dengan lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang nomor 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas kinerja, tranparansi, dan akuntabilitas pemerintahan di Indonesia selama beberapa dekade

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggaran Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 17. berbunyi sebagai berikut : Ketentuan mengenai pengakuan dan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 17. berbunyi sebagai berikut : Ketentuan mengenai pengakuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah satunya reformasi yang dilakukan adalah keharusan penerapan akuntansi berbasis

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini reformasi pengelolaan keuangan negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah mengarahkan Pemerintah Indonesia menuju gerbang kemandirian dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik atau sering disebut dengan Good

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. ABSTRACT The financial statements is the most efficient for organizations to communicate with stakeholder groups that are considered to have an interest in controlling the strategic aspects of certain

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 65-71 PENGARUH KEPUASAN KERJA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR (JFA) TERHADAP PROFESIONALISME APARAT PENGAWASAN INTEREN PEMERINTAH

Lebih terperinci

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEAHLIAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi pada karyawan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi

BAB. I PENDAHULUAN. bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan tuntutan publik atas transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah, khususnya pemerintah daerah, maka kebutuhan akan laporan

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 1 (2) (2012) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj Kajian Penggunaan Informasi Keuangan Daerah Ardi Rahmawan Saputra Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sulistyo (2016) mengenai Evaluasi Implementasi Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) DI KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO.

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) DI KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO. PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) Abstrak DI KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO Oleh ARIF SUMA NIM: 921409030 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk terwujudnya good governance dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk terwujudnya good governance dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mencanangkan reformasi dibidang akuntansi pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan yang transparan dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan yang transparan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam reformasi di bidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan yang transparan dan akuntabel menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah melahirkan paket perundang-undangan ngan keuangan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah melahirkan paket perundang-undangan ngan keuangan negara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi pengelolaan keuangan negara a yang terus diupayakan oleh pemerintah telah melahirkan paket perundang-undangan ngan keuangan negara yang baru. Salah

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Frilia Dera Waliah, 2015 ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. Frilia Dera Waliah, 2015 ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi keuangan negara pada tahap pertama telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman JURNAL MANAJEMEN ISSN

Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman JURNAL MANAJEMEN ISSN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Palopo) Suhardi M Anwar¹ Sumiati² No. HP 081343513111¹

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3, No. (017) 80 90 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo Jurnal Ekonomi Pembangunan http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurep/index Penerapan Sistem Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan hak publik. Mardiasmo, (2002).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan hak publik. Mardiasmo, (2002). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dari sudut pandang ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0199 7 Pages pp. 54-60 PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

OBRIAN TRISNA PRATAMA B

OBRIAN TRISNA PRATAMA B PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAPA KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi Kasus Pada Badan Keuangan Provinsi Gorontalo)

Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi Kasus Pada Badan Keuangan Provinsi Gorontalo) Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi Kasus Pada Badan Keuangan Provinsi Gorontalo) Saprudin Dosen Akuntansi Universitas Gorontalo(UG) (saprudin545@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1404 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja badan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah satu reformasi yang dilakukan adalah keharusan penerapan akuntansi berbasis akrual pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya sudah diamanatkan dalam Undang-Undang No. 17 Tahun Menurut

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya sudah diamanatkan dalam Undang-Undang No. 17 Tahun Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pemerintahan di Indonesia pada saat ini sedang mengalami keterpurukan. Penerapan SAP (standar akuntansi pemerintah) berbasis akrual sebenarnya sudah diamanatkan

Lebih terperinci

Jurnal Administrasi Negara

Jurnal Administrasi Negara STIA LAN Jurnal Administrasi Negara,Volume 21 Nomor 1, April 2015 / 1-5 Jurnal Administrasi Negara PENGARUH OPTIMALISASI MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Lebih terperinci

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Said Herry Syafrizal Cut Aknawal Abstract :This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Pada sektor swasta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertuang dalam pasal 32 ayat (1) yang berbunyi: UU No. 17 Tahun 2003 juga mengamanatkan setiap instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertuang dalam pasal 32 ayat (1) yang berbunyi: UU No. 17 Tahun 2003 juga mengamanatkan setiap instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara merupakan awal dalam perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam pasal 32

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10 ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH PEMAHAMAN ATAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN PENGAWAS FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah di inginkan untuk berbuat lebih banyak dalam perubahan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah di inginkan untuk berbuat lebih banyak dalam perubahan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sektor publik di seluruh dunia telah terlibat dalam perubahan kelembagaan, organisasi, manajerial, dalam rangka memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Sipil ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp

Jurnal Teknik Sipil ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0164 12 Pages pp. 16-27 PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN KAS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diberlakukannya otonomi daerah yang ditandai dengan perubahan sistem pemerintahan yang semula sentralisasi menjadi desentralisasi, memberi kewenangan kepada

Lebih terperinci

By: Ardiansyah. Advisor Lecturer: Sari Atmini, S.E., M.Si., Ak.

By: Ardiansyah. Advisor Lecturer: Sari Atmini, S.E., M.Si., Ak. ABSTRACT FACTORS AFFECTING THE AFFECTING THE READINESS OF PP NO.71 TAHUN 2010 ABOUT GOVERNMENT ACCOUNTING STANDARDS (Case Study on Working Units in KPPN Malang s Working Area) By: Ardiansyah Advisor Lecturer:

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0199 7 Pages pp. 60-66 PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN, SISA ANGGARAN, DAN UKURAN PEMDA TERHADAP KEPATUHAN ATAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KABUPATEN/KOTA Pipit Sandar 1), Nadirsyah 2), Syukriy

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp ISSN 2302-0164 11 Pages pp. 46-56 PENGARUH PELATIHAN, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DAN KOMPETENSI PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini ditandai dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun daerah. Dalam

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) Tri Djoko Santosa STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Kualitas sistem informasi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemerintahan Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat (2) Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah

Lebih terperinci

Firna., Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi...

Firna., Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi... 1 Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pemerintahan Daerah Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di

Lebih terperinci

JURNAL HUMANIORA

JURNAL HUMANIORA PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Siska Yulia Defitri, SE. M.Si Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Mahaputra Muhammad

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0164 8 Pages pp. 64-71 PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul) Ratnaningsih Abstract

Lebih terperinci

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment,

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment, ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Survey Pada Kantor Akuntan

Lebih terperinci

ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember)

ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember) 1 ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember) ANALYSIS OF LOCAL GOVERNMENT READINESS IN APPLYING THE

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA HENDRIK SAMOSIR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ABSTRACT This study aims

Lebih terperinci

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak 83 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BENGKALIS Astari Kalsum Eny Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat dekade terakhir ini, pemerintah terus berupaya melakukan perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme pengelolaan keuangan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di

Lebih terperinci

Lilis Wijayanti B

Lilis Wijayanti B PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan hormat, Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Akuntansi (S1) Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Program Studi Magister Akuntansi Pasaca Sarjana Universitas Riau 2. Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Program Studi Magister Akuntansi Pasaca Sarjana Universitas Riau 2. Fakultas Ekonomi Universitas Riau Jurnal SOROT Vol 9 No 1 April hal 1 121 Lembaga Penelitian Universitas Riau PENGARUH KOMPETENSI DAN SISTEM AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Kantor DPPKAD Kabupaten Boyolali) Risdhayanti Nur Sholikah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance diartikan sebagai kepemerintahan yang

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prinsip tata kelola yang baik merupakan prinsip pokok yang harus diberlakukan di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Untuk menciptakan tata kelola yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah wajib menyampaikan laporan keuangan sebagai wujud

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah wajib menyampaikan laporan keuangan sebagai wujud BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepala pemerintahan sebagai pemegang kekuasaan atas pengelolaan keuangan pemerintah wajib menyampaikan laporan keuangan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak munculnya konsep New Public Management (NPM) pada tahun 1980-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak munculnya konsep New Public Management (NPM) pada tahun 1980- 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak munculnya konsep New Public Management (NPM) pada tahun 1980- an yang mengusung semangat manajemen sektor publik, semakin banyak negara di dunia yang

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP PENDAPATAN PER KAPITA

PENGARUH BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP PENDAPATAN PER KAPITA PENGARUH BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP PENDAPATAN PER KAPITA (Studi pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2009-2011 ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 652 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X Faisal Ryan Pratama 1, Mahendra Fakhri, SE, MBA. 2 Prodi

Lebih terperinci

TANTANGAN PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAHAN INDONESIA Oleh: Muhammad Ahyaruddin

TANTANGAN PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAHAN INDONESIA Oleh: Muhammad Ahyaruddin TANTANGAN PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAHAN INDONESIA Oleh: Muhammad Ahyaruddin PENDAHULUAN Tuntutan pelaksanaan pengelolaan keuangan negara agar dijalankan dengan transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH Yunitasari, Putut Haribowo, dan Hadiahti Utami Jurusan Administrasi Niaga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiri urusan pemerintahannya sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation Amarta Multi Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa pelatihan dan konsultasi Sumber Daya Manusia bagi industri.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Pada DPPKAD Kota Gorontalo) Oleh FEMI BAGOE NIM: 921409149 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BADAN LAYANAN UMUM

KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BADAN LAYANAN UMUM KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BADAN LAYANAN UMUM Rini Tri Hastuti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract:

Lebih terperinci

Oleh : Brian Taruna Nugraha 1 Sifrid Pangemanan 2 Stanley K. Walandouw 3

Oleh : Brian Taruna Nugraha 1 Sifrid Pangemanan 2 Stanley K. Walandouw 3 Evaluasi Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Menerapkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Utara) Oleh : Brian Taruna Nugraha 1 Sifrid Pangemanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami perubahan mendasar dengan ditetapkannya UU No. 32 tahun 2004 yang sekarang direvisi menjadi UU

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Oleh: Fladimir Edwin Mbon Pembimbing: Ch. Heni Kurniawan, S.E.,

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9 ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 1-9 PENGARUH PERUBAHAN SOFTWARE APLIKASI, PENERAPAN REGULASI DAN KAPASITAS SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Kementerian

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM Viola Syukrina E Janrosl Universitas Putra Batam,Indonesia viola.myudzz21@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Survei Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Parigi

Lebih terperinci