PENGATURAN KECEPATAN MOTOR MENGGUNAKAN METODE FUZZY PADA ROLL BANNER
|
|
- Ade Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGATURAN KECEPATAN MOTOR MENGGUNAKAN METODE FUZZY PADA ROLL BANNER A.A.Ngr. Angga Candra Wardana ) Aldilah Abubakar ) ) Program Studi S- Sistem Komputer, STIKOM Surabaya, wahangg@yahoo.co.id ) Program Studi S- Sistem Komputer, STIKOM Surabaya, Abstract: Dc motors are widely used in industry as a driver mechanic, because it has the ease of control, ie by setting anchor motor current which is proportional to acceleration or torque. Dc motors are usually operated for a constant speed, but when the load changes, it changes speed. Because it must be a constant speed by reducing the amount of error that occurs in accordance with the desired system. To get the best performance for the stability of the system response in accordance with the desired, then the fuzzy controller used to regulate the speed of dc motor. Key words: DC motors, torque, fuzzy. Seiring dengan perkembangan zaman, dalam menyampaikan suatu media informasi secara luas di suatu tempat, dan banner salah satu media informasi yang di ke mas dalam bentuk gambar yang terpampang beserta informasi di dalamnya, atau banner dapat diartikan sebagai media untuk mempromosikan produk dalam bentuk gambar. Banner yang ada saat ini, berupa informasi bergambar satu halaman dan memliki 3 kaki sebagai pemopangnya, perkembangan banner berikutnya menjadi dua halaman depan dan belakang berputar menggunakan motor dc dan searah jarum jam, perkembangan demi perkembangan banner telah mempermudah sarana informasi dengan sentuhan teknologi saat ini, adapun yang menggunakan motor dengan model gulungan berlanjut (continue) itupun tidak bisa menyimpan banyak halaman di dalamnya dan terkadang kurangnya kekuatan tarikan motor karena berat baner tersebut adapun kendala pada kestabil dalam menggulungnya. Dilihat dari halaman yang ada, bisa dialakukan dengan penambahan halaman sampai lima halaman atau lebih, dan perkembangan teknologi pengaturan motor sangat di butuhkan untuk stabilisasi pada sebuah motor saat menggulung halamanhalaman banner tersebut. Salah satunya adalah pengontrolan fuzzy pada motor dengan pengondisian banyak dan beratnya gulungan suatu banner. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, maka perumusan masalah yang dapat diangkat dalam tugas akhir ini, antara lain:. Bagaimana cara menempatan halaman pada roll banner lebih dari halaman.. Bagaimana menerapkan metode Fuzzy untuk motor penggulung pada roll banner, agar banner dapat berpindah halaman dengan rapih. 3. Bagaimana merancang sistem pemilihan dan menampilkan halaman. TUJUAN Dalam perancangan dan Dalam perancangan dan pembuatan alat ini, terdapat beberapa pembatasan masalah, antara lain:. Penempatan halaman pada roll banner lebih dari halaman, dan pada mekanik diberikan maksimal 5 halaman.. Penerapan metode Fuzzy untuk motor penggulung pada roll banner. 3. Pemilihan halaman dengan inputan keypad dan penampilan pada LCD. METODE Fuzzy Logic Kontroller logika fuzzy dikategorikan dalam kontrol cerdas (intelligent control). Unit logika fuzzy memiliki kemampuan menyelesaikan masalah perilaku sistem yang komplek, yang tidak dimiliki oleh kontroller
2 konvensional. Berbeda dengan sistem kontrol biasa, dimana harga yang dihasilkan diolah dan didefinisikan secara pasti, atau dengan istilah lain hanya mengenal logika 0 dan atau bekerja pada daerah ON dan OFF, sehingga didapatkan perubahan yang kasar. Pada sistem logika fuzzy, nilai yang berada antara 0 dan dapat didefinisikan, sehingga kontroller dapat bekerja seperti sistem syaraf manusia yang bisa merasakan lingkungan eksternalnya, kemudahan-kemudahan yang tidak dimiliki oleh sistem kontrol konvensional. Logika Fuzzy yang kami gunakan untuk pengaturan kecepatan agar kecepatan putar motor DC tetap stabil sesuai dengan set point pada saat menentukan kecepatan. yaitu : Metode Sugeno Penalaran dengan metode SUGENO hampir sama dengan penalaran MAMDANI, hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 985. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Nol adalah: IF (x is A) (x is A) (x3 is A3)... (xn is AN) THEN z=k dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan k adalah suatu konstanta (tegas) sebagai konsekuen. 0, x 39 Jauh [J] = 47 - x, 39 < x , x 39 atau x 54 sedang [S] = x - 39, 39 x < x, 47 < x , x 54 Dekat [D] = x - 47, 47 x < Zj : 00 Zs : 00 Zd : 5 Ztotal = Zj x Fj + Zs x Fs + Zd x Fd Fj + Fs + Fd Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan arsitektur sistem dalam hal ini adalah maket untuk komponen-komponen elektronika, dimana terbuat dari Aluminium yang dirancang Gambar 3.30 Fungsi keanggotaan pada himpunan fuzzy pada sensor jarak untuk mendapatkan hasil keluaran dari sensor jarak yang berupa nilai untuk pwm motor bisa dilihat berikut ini, penulis memakai model fuzzy orde nol yang dimana nilai dari Z adalah suatu konstanta (tegas) sebagai konsekuen. Fuzzifikasi Gambar. Permodelan metode Fuzzy Secara garis besar dari keseluruhan sistem pada alat ini sesuai dengan blok diagram pada Gambar.
3 3 AGND AVCC VCC 0 30 GND GND Keypad Port A Sensor jarak GPD0 Sensor Photo Dioda Port A.0 Port B & D Sistem Mikrokontroller ATMega 8535 Port B & D Port C Driver Motor Ems A DUAL H-Bridge LCD Gambar. Blok diagram sistem keseluruhan Motor DC Adaptor DC V sebesar 5 volt DC. Rangkaian regulator terlihat pada Gambar. berikut: Input LM7805 VI 0uF/5V LM7805 VI VO 3 VO 3 00uF/6V N400 N400 Output Minimum System DC 5V Dalam sistem ini sensor jarak berfungsi sebagai masukan, dimana sensor ini akan mendeteksi jarak yang kemudian akan memberikan signal analog kemikrokontroller mode pwm(pulse width modulation) yanga ada dimikrokontroller, yang selanjutnya akan dikirim ke driver motor untuk menentukan kecepatan yang akan diberikan sinyal ke motor dc. Sistem ini terdapat LCD display dengan ukuran x6 sebanyak buah yang akan digunakan untuk menampilkan pilihan mode otomatis atau mode manual dan juga untuk menampilkan tiap halaman banner. Sistem ini juga terdapat sensor photo dioda sebanyak 4 buah untuk mengetahui halaman banner yang diinginkan menggunakan pembacaan biner, dan juga untuk menentukan arah putaran motor dc. Untuk data input dari user akan menggunakan tombol keypad 4x4 yang akan digunakan untuk menentukan mode otomatis atau mode manual, dimana mode manual disini digunakan untuk menentukan halaman yang diinginkan oleh user. Data dari sensor photo dioda kemudian akan masuk ke mikrokontroller untuk diolah dan selanjutnya akan dikirim sebagai informasi pada LCD display dan juga pada driver motor untuk kemudian menjalankan motor dc sesuai dengan keinginan user melalui keypad. Perancangan Perangkat Keras Regulator Catu daya merupakan pendukung utama bekerjanya suatu sistem. Catu daya yang biasa digunakan untuk menyuplai tegangan sebesar 5 Volt adalah catu daya DC yang memiliki keluaran +5 volt. Catu daya ini digunakan untuk mensuplay tegangan sebesar 5 volt. IC 7805 (IC regulator) digunakan untuk menstabilkan tegangan searah. Kapasitor digunakan untuk mengurangi tegangan kejut saat pertama kali saklar catu daya dihidupkan. Sehingga keluaran IC regulator 7805 stabil Gambar. Rangkaian regulator Microcontroller ATMega8535 Pada perancangan ini, mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengendali dari sistem secara keseluruhan. Mikrokontroler mempunyai tugas menerima inputan dari sensor SHT- dan memberikan output ke dot matrix, dan mengirimkan data serial ke PC. Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 3 buah I/O, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D. Adapun minimum system dari ATMega8535 dapat dilihat pada Gambar 3. berikut: SCLK_Dot SDA_Dot C 30 pf Y Mhz 30 pf C 5 V C6 0.uF U4 L 0uH PB.0/T0/XCK 3 PB./T 4 PB./INT/AIN0 5 PB.3/OC0/AIN 3 6 PB.4/SS AREF 7 PB.5/MOSI 40 8 PB.6/MISO PA.0/ADC0 39 PB.7/SCK PA./ADC 38 9 PA./ADC 37 RESET PA.3/ADC PA.4/ADC PD.0/RXD PA.5/ADC PD./TXD PA.6/ADC PD./INT0 PA.7/ADC7 8 PD.3/INT 9 9 PD.4/OCB PC.7/TOSC 8 0 PD.5/OCA PC.6/TOSC 7 PD.6/ICP PC.5 6 PD.7/OC PC.4 5 PC.3 4 XTAL PC. 3 3 PC./SDA XTAL PC.0/SCL GND ATMega8535/L Input/Output (SDA) Output (SCLK) Baris 8 Baris 7 Baris 6 Baris 5 Baris 4 Baris 3 Baris Baris Sensor GPD0 Sensor GPD0 digunakan untuk membaca jarak. Sensor ini menggunakan prinsip pantulan sinar infra merah. GPD0 merupakan sensor jarak berbasis infrared, 3 C3 00u 5 V Gambar 3. Minimum System ATMega8535.
4 yang akan membaca jarak secara terus menerus dan memberikan output berupa tegangan analog. Sensor ini terdiri atas sebuah LED infra merah yang menghasilkan cahaya infra merah termodulasi yang dipancarkan ke objek yang hendak diukur jaraknya dan sebuah array CCD yang berfungsi sebagai detektor infra merah yang akan menerima pantulan cahaya infra merah dari objek yang diukur. Beberapa karakteristik dari sensor jarak GPD0 adalah: a. Power supply 4,5-5,5 Volt. b. Pembacaan jarak hampir tidak begitu dipengaruhi oleh warna objek yang diukur c. Dapat mendeteksi objek dengan jarak berkisar antara 4 cm 30 cm d. Tidak membutuhkan rangkain kontrol eksternal e. Tidak begitu dipengaruhi oleh kondisi pencahayaan ruangan Paket sensor GPD0 ditunjukkan pada gambar 3.0. Sensor GPD0 memiliki tiga buah pin yaitu untuk Vcc, Ground dan Vo (tegangan output) Gambar 3.0. Sensor jarak (GPD0) Blok diagram dari GPD0 berisi pemancar dan penerima yang memiliki rangkaian pemproses, pengemudi, dan rangkaian osilasi serta rangkaian output analog seperti gambar berikut. diatas roda bebas. GPD0 dipakai untuk mengukur jarak roda bebas yang kemudian sensor membaca jarak roda bebas dan kemudian akan mengirim sinyal analog ke mikrokontroller melalui port A.0. Adapun penempatan GPD0 pada alat mekanik banner bisa dilihat pada gambar 3.. Gambar 3.. Sensor jarak GPD0 Rangkaian motor driver Motor Driver adalah rangkaian yang digunakan sebagai switching sehingga nantinya motor dapat berputar searah jarum jam (Clockwise ) dan berlawanan arah jarum jam (Counterclockwise ). Dan motor driver yang dipakai penulis adalah Embedded Module Series (EMS) A Dual H-Bridge merupakan driver H-Bridge yang didisain untuk menghasilkan drive arah maupun arah dengan arus kontinyu sampai dengan A pada tegangan 4,5 Volt sampai 36 Volt. Sebuah modul H-Bridge A dapat digunakan untuk mengatur kerja buah motor DC secara dua arah. Koneksinya dapat dilihat pada (Gambar 3.3.) berikut ini: Gambar 3.. Blok Diagram GPD0 GPD0 mendeteksi bacaan terus menerus ketika diberi daya. Outputnya berupa tegangan analog yang sesuai dengan jarak yang diukur. Nilai tersebut diperbarui setiap 3ms outputnya digunakan secara langsung pada rangkaian analog. Pada rangkaian mekanik tugas akhir penulis, Sensor GPD0 dipasang Gambar 3.3. rangkaian motor driver (EMS) A Dual H-Bridge (ems) A dual h-bridge dapat dilihat pada (Gambar 3.4. ) berikut : 4
5 dijalankan dan informasi waktu yang dikirim oleh microcontroller. Informasi tersebut ditampilkan pada sebuah LCD 6 x. Gambar 3.4. Skema EMS A Dual H-Bridge Rangkaian motor driver ini digunakan sebagai pengendali arah putaran dan pengatur kecepatan motor dc, PORTB. dan sebagai output dari mikrokontroler dan PORTB.3 - sebagai keluaran pwm untuk mengendalikan motor dc bawah, sedangkan untuk motor dc atas menggunakan output PORTD.5 dan 6, untuk pwmnya outputnya menggunakan PORTD.7. Motor DC Motor DC digunakan sebagai penggerak roll banner agar dapat memutar keatas atau kebawah. Motor yang digunakan membutuhkan tegangan DC Volt dan arus A. Untuk menjalankan motor DC memerlukan perantara antara mikrokontroller melalui motor driver seperti yang telah dijelaskan di atas sehingga dapat memenuhi kebutuhan tegangan dan arus motor. Pada gambar 3.6 menunjukan penempatan motor DC pada alat. Gambar. LCD Tombol push button Salah satu jenis perangkat antar muka yang umum dijumpai pada sistem embedded (atau sistem microcontroller) adalah Keypad matrik 4x4 atau 3x4. Walaupun penggunaannya sangat intensive, tetapi kenyataannya sangat jarang perangkat lunak pengembang yang menyediakan fungsi standar untuk pengaksesan keypad tersebut (sejauh pengetahuan penulis). Walaupun nampaknya sepele, tetapi fungsi pengaksesan keypad ini justru menjadi faktor kunci kenyamanan pengguna sistem embedded yang kita rancang. Fungsi pengaksesan keypad disusun oleh penulis dengan bahasa C (compiler: CodeVisionAVR) untuk microcontroller AVR. Layout dan interkoneksi serta kode fungsi dapat di lihat di gambar. berikut ini. Gambar.3. Contoh layout keypad 4x4 dan interkoneksi pada microcontroller Gambar. Motor DC Modul Display Modul display merupakan modul yang berfungsi untuk menampilkan intruksi-intruksi program yang akan PENGUJIAN SISTEM Hasil percobaan dan linerisasi sensor setelah melalui fungsi ini, dengan pemrograman : unsigned char read_adc(unsigned char adc_input) { ADMUX=adc_input ADC_VRE F_TYPE; ADCSRA =0x40; 5
6 } Range (cm) while ((ADCSRA & 0x0)==0); ADCSRA =0x0; return ADCH; Analog Voltage (Volt) ,6 0, ,6 4 0, , Hasil pengujian Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap putaran ke dua motor searah jarum jam dan sebaliknya, dan mengamati naik turunnya roda bebas yang berfungsi sebagai inputan fuzzy dan di baca oleh sensor jarak infrared GPD0 berjalan dengan mulus selama ± jam. a. LCD dapat menampilkan menu dan menampilkan halaman. b. Keypad dapat memilih menu sebagai inputan halaman pada mode manual. c. Sensor photodiode berjalan sesuai konsep binary, dan dapat membaca tiap - tiap halaman walaupun terkadang motor DC melebihi dari tanda halaman dikarenakan torsi motor dc yang kecil. d. Sensor infrared GPD0 dapat membaca jarak dengan jarak 4cm sampai 30 cm. Range (cm) Analog Voltage (Volt) ,6 0, ,6 4 0, , e. Motor driver dapat memberikan output PWM ke motor DC dengan inputan dari sensor infrared GPD0 sebagai logika pengontrolan fuzzy nya. Sensor GPD0 ( x ) Nilai PWM , ,5 8, ,5 7, , 44 37,5 6, ,9 46,5 4, , 48 87,93 3, ,69 3, , , ,3,8 53 7,7 54 5,5 Pengukuran Vkeluaran (Volt) f. Beberapa error pada mekanik dikarenakan torsi motor dc yang kecil. 6
7 KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Setelah melakukan penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:. Hasil pengujian sensor photodiode yang memiliki sensitifity tidak stabil dan di dapat berikan rangakaian komparator sebagai pembanding agar memiliki sensitifity yang akurat.. Hasil pengujian LCD, kebanyakan LCD pada umumnya tetapi LCD ini hanya memiliki baris saja, dan cukup untuk menampilkan menu yang terbatas. 3. Keypad dengan inputan yang sederhana cukup untuk memberikan user interface yang baik. 4. Motor DC yang di gunakan cukup untuk memberikan putaran yang searah dan sebaliknya tetapi kurangnya torsi yang menyebabkan pemberentian motor di saat pelepasan power, tidak berhenti scara spontan. Andrianto, Heri, 008. Pemprograman Mikrokontroler AVR ATMEGA6 Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). Informatika. Bandung. Atmel, 00, Datasheet: 8-bit AVR Microcontroller ATmega8535, Atmel Corporation, San Jose. Bejo, A., 008, C&AVR, Graha Ilmu, Yogyakarta. Budiharto, Widodo Interfacing Komputer dan Mikrokontroler. Jakarta : Elex Media Komputindo Dennis Roody, J. Coolen Komunikasi Elektronika, J.. Jakarta : Erlangga. Sri Kusumadewi, Hari Purnomo, 00. Aplikasi Logika Fuzzy, edisi Yogyakarta, Graha Ilmu. GPD0, diakses 5 Juni 0 URL : ( unila.s5.com/the_vision/sensor.htm ) Wardana, L., 007, Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535, Andi Publisher, Yogyakarta. Saran Sebagai pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut:. Menggunakan motor yang torsinya lebih besar untuk mengantisipasi lost nya putaran motor pada saat pelepasan power.. Untuk memberikan putaran yang halus pada roda bebas, diperlukan bearing. DAFTAR PUSTAKA Datasheet ATmega8535, diakses 4 Juni 00. URL : Datasheet GPD0, diakses 5 Juni 0 URL : (Sumber : ) Datasheet EMS_A_DHBridge, diakses 6 Juni 00. URL : (Sumber: ve_electronics/download_ files/manual/ems_a_dhbridge.pdf ) Datasheet Keypad 4x4 : (Sumber : ) 7
Pengaturan Kecepatan Motor Menggunakan Metode Fuzzy Pada Roll Banner
Pengaturan Kecepatan Motor Menggunakan Metode Fuzzy Pada Roll Banner A.A.Ngr. Angga Candra Wardana ) Aldilah Abubakar 2) ) Program Studi S- Sistem Komputer, STIKOM Surabaya, email: wahangg@yahoo.co.id
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui
Lebih terperinciPEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 855 Disusun oleh : Nama : Hotman panjaitan NPM : 6409576 Jurusan : Teknik Elektro Dosen Pembimbing : Erma Triawati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat bekerja untuk menjalankan perangkat keras. sensor yang berawal dari percobaan - percobaan yang dilakukan, menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan perangkaian perangkat keras (hardware) maupun pembuatan perangkat lunak (software). Dimana perangkat lunak tersebut akan diintregasikan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dalam menyampaikan suatu media
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, dalam menyampaikan suatu media informasi secara luas di suatu tempat, dan banner salah satu media informasi yang di kemas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN ALAT
BAB III RANCANG BANGUN ALAT. Umum Rancang bangun peralatan merupakan hal yang sangat pokok dalam pembuatan proyek laporan akhir ini. Tahap perencanaan merupakan perwujudan awal dari pembuatan proyek akhir
Lebih terperinciSistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor
Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Aditya Cahya Try Prasetya #1, Eru Puspita #, Hary Oktavianto # #1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciJEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA
45 JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA Elisabeth Widyarini 1), Ferry A.V. Toar 2), Lanny Agustine 2) E-mail: eli_wm04@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi bertujuan untuk memberikan kemudahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Diagram blok pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciPRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana
PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengkombinasikan antara pengontrolan motor dengan PWM, dengan sensor proximity dengan ADC. 2. Mahasiswa dapat membuat program robot
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
27 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Keterangan blok diagram : Sensor Ultrasonik berguna untuk mendeteksi penuh atau tidaknya karung dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
SINGUDA ENSIKOM VOL. NO. /April 0 PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA Recky Suharmon, T. Ahri Bahriun Konsentrasi Teknik Komputer,
Lebih terperinciPerancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)
Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SKRIPSI (Resume) Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh:
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535
ABSTRAK THERMOMETER SUHU BADAN DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA Oleh DANI CANDRA W NIM.08506131014 Tujuan pembuatan proyek akhir ini yang pertama adalah merancang dan membuat suatu sistem pengendalian berbasis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 220 akan diturunkan dengan menggunakan trafo step down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan menggunakan
Lebih terperinciROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari
Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. 2. karena berupa miniatur maka motor DC yand dipakai hanya menggunakan motor DC dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISA SISTEM
BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB
ABSTRAK Saat ini masih banyak lampu sorot yang dioperasikan secara manual. Satu lampu sorot umumnya di operasikan oleh satu operator maka jika ada 10 lampu sorot di perlukan 10 operator. Lampu sorot yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
3 BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai pengaturan suhu pada pesawat infant warmer dengan suhu antara 34 C - 37 C. Pada bab ini akan dijelaskan tentang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain : studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi
Lebih terperinciGambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperincimendinginkan ruangan, dan kipas dc 2 berfungsi untuk membuang udara dari dalam ruangan penyimpanan. Untuk mengetahui perubahan suhu yang ada dalam rua
Rancang Bangun Penyimpanan Mobil dengan Konsep Master- Slave Berbasis Nirkabel dan Mikrokontroler ATMega8535 Skripsi. Sistem Komputer. Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma. 2012
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5
BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI
BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciPENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Kiki Prawiroredjo, Kuat Rahardjo TS & Stevanus* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract A telecommunication
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL
BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN POTONG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 16
JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya September 2016, Vol. 01, No. 02, hal 169-178 RANCANG BANGUN MESIN POTONG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 16 Kukuh Setyadjit 1, Balok Hariadi
Lebih terperinciPEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER
PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM
27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Sistem pendeteksi asap rokok adalah suatu alat yang berkerja dengan cara mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan. Dalam rangkaian
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur
6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah
Lebih terperinciSistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32
Sistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32 Hartono 1, Wahyu Anggoro 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Tinggi teknik Wiworotomo Purwokerto Jl. Semingkir
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciBAB IV METODE KERJA PRAKTEK
BAB IV METODE KERJA PRAKTEK sebagai berikut : Metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah 1. Wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada asisten laboratorium mikrokontroler untuk
Lebih terperinciBAB III. Perencanaan Alat
BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciClamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller
Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id
Lebih terperinciPENGUKURAN PANJANG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 8535
PENGUKURAN PANJANG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 8535 Kukuh Setyadjit, Balok Hariadi Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kukuh@untag-sby.ac.id ABSTRACT The development of
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Diagram Mekanik 1. Tampak Depan dan Belakang Gambar 3.1 Tampilan Depan dan Belakang Keterangan gambar : = tombol start = tombol up = tombol down = tombol stop
Lebih terperinciRANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
Ali Firdaus, Rancang Bangun Rautan Pensil Pintar 31 RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Ali Firdaus *1, Rahmatika Inayah *2 1 Jurusan Teknik Komputer Politeknik; Negeri
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan
BAB III METODE PENELITIAN 3. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 0 akan di turunkan dengan menggunakan trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan dengan menggunakan tombol UP
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang
31 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Sistem yang di rancang terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian yang diletakkan terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM
PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinci