4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Industri Kemasan Karton

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Industri Kemasan Karton"

Transkripsi

1 4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Industri Kemasan Karton Industri kemasan karton merupakan jenis industri yang terfragmentasi dengan ciri-ciri antara lain terdapat banyak pesaing, tidak ada suatu perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang sangat besar sehingga bisa mempengaruhi industri secara keseluruhan, dan perusahaan dengan skala besar maupun kecil dimiliki oleh perorangan. Industri dengan jenis seperti ini umumnya terdapat pada jenis usaha eceran, distribusi produk-produk pertanian, atau jenis usaha kreatif seperti kemasan karton. Pada industri kemasan karton terdapat banyak sekali variasi jenis produk, skala usaha dan variasi luasnya area fungsional yang dicakup oleh suatu perusahaan. Industri kemasan karton juga memiliki beberapa fungsi-fungsi produksi yang tumpang tindih dengan industri lain, seperti industri percetakan (grafika) dan industri yang memberikan jasa pemotongan (die cut). Berdasarkan beberapa karakteristik dan ciri-ciri di atas sulit bagi suatu perusahaan kemasan karton dapat secara mutlak dianggap mewakili industri kemasan karton secara keseluruhan. Banyaknya variasi produk dan cakupan fungsional yang terdapat pada industri kemasan karton membuat cakupan penelitian ini dibatasi pada suatu bentuk usaha kemasan karton yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi saat ini, yaitu karton lipat (folding carton), dan kardus (corrugated box). Industri kemasan karton yang memproduksi karton lipat dan kardus dapat dibedakan berdasarkan proses produksi yang dilakukan. Proses produksi pada industri ini secara garis besar terdiri dari dua tahapan, yaitu proses pembuatan karton gelombang(corrugating) dan proses konversi karton menjadi produk kemasan(converting). Pada industri karton lipat dan kardus skala besar biasanya terdapat kedua proses produksi di atas, sedangkan industri menengah dan industri kecil seringkali hanya melakukan proses converting. Produk industri ini berupa lembaran karton bergelombang (sheet) yang merupakan hasil dari proses corrugating, dan kemasan karton yang merupakan hasil dari proses converting. Pada Gambar 13 dapat dilihat tahapan proses produksi secara umum pada industri kemasan karton.

2 54 Gulungan karton (web) Corrugating Lembaran karton gelombang (sheet) Printing Lembaran karton yang sudah dicetak Die Cutting Lembaran karton yang sudah membentuk pola (desain struktur) Finishing (Gluing/Stitching) untuk menghubungkan sisi-sisi kemasan Produk kemasan (Corrugated box atau folding carton) Gambar 13 Tahapan proses pembuatan kemasan karton. Proses corrugating merupakan proses pengolahan bahan baku berupa kertas kraft dan kertas medium menjadi lembaran (sheet) karton bergelombang. Karton bergelombang ini memiliki cukup banyak variasi, tergantung jumlah lapisan dan jenis flute (gelombang yang terdapat pada sheet). Jenis flute akan menentukan ketebalan sheet yang dihasilkan. Jenis karton bergelombang yang

3 55 terdiri dari gabungan satu lapis kertas bergelombang dan satu lapis kertas kraft disebut single face. Jenis karton ini masih cukup fleksibel sehingga bisa diproduksi dalam bentuk gulungan (web). Karton gelombang yang dilapisi kertas pada kedua sisinya disebut single wall. Disamping single wall terdapat double wall dan triple wall. Double wall terdiri dari dua lapisan gelombang dengan tiga lapis kertas, sedangkan triple wall terdiri dari tiga lapis gelombang dengan empat lapis kertas. Single wall hingga triple wall sudah berbentuk kertas yang kaku sehingga hanya diproduksi dalam bentuk lembaran (sheet). Ukuran lembaran yang dihasilkan pada mesin corrugating biasanya disesuaikan dengan ukuran kemasan yang akan dibuat. Ketiga proses selanjutnya, yaitu printing, die cutting dan gluing atau stitching merupakan proses converting, yaitu pembentukan sheet menjadi kemasan karton bergelombang (corrugated box) atau karton lipat (folding carton). Proses printing merupakan proses pencetakan gambar atau tulisan pada sheet sesuai dengan pelanggan. Teknologi dan proses printing yang terdapat pada industri kemasan karton terdiri dari beberapa macam. Empat jenis proses printing yang biasa digunakan pada industri kemasan karton adalah : letter press, gravure (rotogravure), flexography, dan lithography (offset printing). Mesin printing yang modern seperti flexo printing, disamping berfungsi sebagai alat pencetak gambar/tulisan, juga berfungsi untuk membetuk lekukan (creasing) pada sheet, memberi potongan slotter (jarak antar flap pada pada sheet), membentuk kupingan pada tepi sheet (sebagai area untuk melekatkan lem) dan memotong tepi sheet sesuai ukuran yang diminta pelanggan. Proses die cutting merupakan proses pemotongan sheet membentuk polapola tertentu yang tidak dapat dikerjakan pada dua tahap sebelumnya. Umumnya proses die cutting menggunakan pelat/pisau cetakan untuk membentuk sheet sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Proses gluing merupakan proses penyambungan tepi-tepi sheet untuk membentuk box dengan cara memberikan lem pada tepi-tepi sheet tersebut. Sedangkan proses stitching adalah proses penyambungan tepi-tepi sheet dengan menggunakan kawat (staples) yang dijepretkan pada tepi-tepi sheet. Prinsip kerja mesin stitching mirip dengan stapler (penjepret kertas).

4 56 Selain keempat proses utama yang telah diuraikan di atas, pada industri kemasan karton juga terdapat proses tambahan yang biasanya diberikan untuk meningkatkan tampilan (performance) kemasan karton yang dihasilkan. Proses tambahan ini antara lain berupa proses pengkilapan (varnishing), pemberian lapisan timah (foil stamping), dan pembuatan teks atau desain timbul/cekung (embossing/debossing). Variasi pada produk kemasan karton gelombang (kardus) dan karton lipat sangat banyak.berdasarkan standar kemasan karton gelombang yang dikeluarkan oleh FEFCO (The European Federation of Corrugated Board Manufacturers) dan ESBO (The European Solid Board Organization) pada tahun 2007, terdapat 148 desain (bentuk) dasar dari kotak karton. Bentuk dasar ini bisa dikombinasi, atau mengalami variasi dalam berbagai kemungkinan yang sangat banyak. 4.2 Identifikasi Kebutuhan Proses produksi pada industri kemasan karton umumnya dilakukan berdasarkan pelanggan (make to order). Pada saat proses pemesanan, pelanggan bebas menentukan spesifikasi yang diinginkannya selama sesuai dengan kapasitas dan kemampuan perusahaan. Spesifikasi produk yang ditentukan oleh pelanggan pada saat pemesanan antara lain : desain produk, ukuran kemasan, jenis bahan baku, desain printing, warna printing, jenis kertas (sheet), jumlah, tanggal penyelesaian yang diinginkan, dan tujuan penggunaan kemasan. Pada kebanyakan industri kemasan karton, proses pemesanan pada perusahaan kemasan karton biasanya ditangani oleh bagian pemasaran (marketing). Bagian pemasaran memiliki tugas untuk berhubungan langsung dengan konsumen, mencari dan menerima (order). Data selanjutnya dikirimkan ke bagian desain produk untuk kemasan karton yang baru pertama kali dilakukan, dan ke bagian produksi untuk kemasan karton yang sudah berulang. Bagian desain produk membuat contoh/prototype kemasan karton yang akan dibuat dan mengkonsultasikannya dengan pelanggan hingga tercapai kesepakatan mengenai

5 57 desain dan spesifikasi produk. Setelah desain disepakati, dikirimkan ke bagian produksi. Bagian produksi kemudian menghitung serta merencanakan kebutuhan bahan baku, merencanakan jadwal produksi, mempersiapkan mesin-mesin serta peralatan yang akan digunakan dan melaksanakan proses produksi. Sementara itu bagian keuangan/administrasi berfungsi untuk menghitung seluruh kebutuhan sumberdaya (bahan baku, tenaga kerja, peralatan, tools), menghitung biaya produksi dan harga, serta menentukan/menyetujui cara pembayaran. Industri kemasan karton merupakan industri yang memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan daya tawar konsumen yang tinggi terhadap perusahaan. Kondisi ini mau tidak mau mendorong perusahaan untuk lebih berorientasi kepada pelanggan dalam memasarkan dan memproduksi produknya. Olvera (2009) menyatakan bahwa pada industri yang berorientasi/fokus terhadap pelanggan (customer-driven market) dan berproduksi berdasarkan, sangat diperlukan kemampuan perusahaan menterjemahkan menjadi rencana produksi, dan rencana produksi menjadi produk jadi secara efisien dan cepat. Kondisi ini memerlukan aliran informasi yang tanpa hambatan, tepat sasaran (berarti) dan mempunyai kualitas tinggi. Industri kemasan karton memiliki kedua ciri di atas, sehingga industri ini sangat memerlukan sistem informasi dan sistem pengambilan keputusan yang dapat menjadi solusi bagi masalah-masalah di atas. Di samping itu, perusahaan dengan sistem pemasaran berorientasi pelanggan (customer-focused marketing) harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan pelanggan tersebut (Bowersox et al, 2002). Beberapa hal yang menjadi kebutuhan konsumen sehubungan dengan proses pemesanan pada industri kemasan karton ini adalah : 1) mendapatkan kemudahan untuk mengakses informasi mengenai variasi desain dan bentuk produk yang pernah diproduksi oleh perusahaan, 2) memperoleh jaminan bahwa produk yang akan diterima sesuai dengan desain dan bentuk yang telah disepakati, 3) memperoleh informasi dan kepastian bahwa produk yang akan diterima sesuai dengan jumlah yang telah disepakati, 4) mendapatkan informasi dan kepastian

6 58 mengenai waktu penyelesaian produk dan bahwa produk akan diterima pada waktu yang telah disepakati pada saat pemesanan, 5) memperoleh informasi mengenai harga yang sesuai dengan kualitas produk yang mereka inginkan, 6) memiliki akses informasi dan komunikasi ke perusahaan untuk merevisi dengan mudah, 7) memperoleh kemudahan apabila ingin melakukan pengulangan (repeat order), dan 8) mendapatkan informasi produk dan melakukan proses pemesanan tanpa harus datang dan berhadapan langsung dengan produsen kapan saja mereka inginkan. Sementara itu pihak perusahaan sebagai pihak kedua yang berkepentingan dengan model sistem pemesanan ini memiliki kebutuhan sebagai berikut : 1) memiliki kemampuan untuk menginformasikan secara akurat apa yang menjadi kebutuhan konsumen, yaitu kemampuan untuk meproduksi sesuai desain, bentuk dan jumlah yang diinginkan konsumen, 2) mampu menginformasikan waktu penyelesaian dalam waktu singkat dengan lebih akurat, 3) bisa memberikan penawaran harga yang akurat kepada konsumen dan mengurangi kemungkinan kerugian di pihak perusahaan, 4) model mampu menterjemahkan desain yang diinginkan pelanggan menjadi kebutuhan bahan baku dan proses produksi dengan cepat sehingga dapat mempersingkat waktu penyelesaian, 5) memiliki fleksibilitas apabila ingin merubah spesifikasi produk, merevisi rencana produksi dan penawaran harga tanpa harus mencetak katalog atau brosur baru, dan 6) keputusan mengenai dengan cepat dapat diterima dan ditindak lanjut oleh semua bagian dalam perusahaan tanpa perlu harus berkomunikasi langsung. 4.3 Formulasi Masalah Dalam memproses yang masuk seringkali terdapat situasi dan kondisi yang membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak perusahaan. Beberapa di antara keputusan yang perlu diambil antara lain : 1) bagaimana dengan cepat dapat memutuskan desain produk yang dapat memuaskan keinginan konsumen, 2) bagaimana menentukan waktu penyelesaian, apakah jumlah yang dipesan bisa diproduksi, dan 3) berapa harga yang sesuai untuk konsumen. Jawaban atau keputusan yang tidak tepat untuk

7 59 kondisi-kondisi di atas dapat menyebabkan permasalahan di kemudian hari seperti desain produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pelanggan, waktu pemenuhan yang terlambat, jumlah yang dikirimkan tidak sesuai, komplain terhadap kualitas produk, dan lebih jauh konsumen beralih kepada perusahaan lain. Dalam situasi persaingan industri yang ketat, semua permasalahan di atas harus diselesaikan dengan cepat dan tepat agar tidak terjadi komplain dan kekecewaan dari konsumen yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Pada sebagian besar industri kemasan karton, seringkali yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan-permasalahan di atas adalah : 1) tidak adanya komunikasi atau pertukaran informasi yang terintegrasi antar bagian dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan, 2) tahapan proses penerimaan dan perencanaan produksi yang kompleks sehingga sulit untuk melakukan rencana produksi serta estimasi harga yang akurat, dan 3) ketiadaan sistem yang mampu untuk merespon perubahan-perubahan yang berkaitan dengan data dan permintaan pelanggan dengan cepat. 4.3 Identifikasi dan Dekomposisi Sistem Berdasarkan kondisi situasional industri kemasan karton, hasil identifikasi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sistem penerimaan dan formulasi masalah, maka dilakukan identifikasi dan dekomposisi sistem. Identifikasi dan dekomposisi sistem dibuat dengan menggunakan diagram fungsi yang menggambarkan fungsi-fungsi yang terlibat dalam proses penerimaan pada suatu perusahaan kemasan karton (Gambar 14). Diagram Fungsi (Function Block Diagram/FBD) merupakan salah satu alat untuk mendekomposisi sistem pada pendekatan Object-Oriented Manufacturing Systems Analysis and Definitions (HOOMA) (Wu, 1992). Pada Gambar 13 dapat dilihat fungsi-fungsi yang merupakan bagian dari sistem penerimaan, yaitu : 1) fungsi desain produk dan identifikasi kebutuhan bahan baku, 2) fungsi evaluasi yang terdiri dari sub fungsi evaluasi kemampuan produksi dan subfungsi penentuan waktu penyelesaian, dan 3) fungsi kalkulasi biaya dan harga.

8 60 Industri kemasan karton Sistem Penerimaan Pesanan Customer Pemesanan produk Penawaran & informasi produk Desain produk dan identifikasi kebutuhan bahan baku Evaluasi Kalkulasi biaya & harga Evaluasi Kemampuan Produksi Penentuan Waktu Penyelesaian Pesanan Gambar 14 Diagram fungsi sistem penerimaan pada perusahaan kemasan karton. Lebih jauh dilakukan identifikasi sistem dengan menggunakan diagram keterkaitan antar subsistem (Subsystem Relationship Diagram/SRD). Diagram keterkaitan antar subsistem pada Gambar 15 memperlihatkan secara lebih jelas bagaimana aliran data dan informasi di seluruh sistem dan bagaimana keterkaitan sistem ini dengan beberapa bagian yang ada pada perusahaan. Standar produk dan bahan baku Bagian Desain Produk Customer Spesifikasi produk Data pemesan Waktu penyelesaian Desain produk, Kode produk, Kode Proses Penentuan desain dan kebutuhan bahan baku utama Desain struktur & grafis Jenis & ukuran sheet Jumlah sheet Jenis & Spesifikasi mesin Bagian Produksi Desain produk Status penerimaan/ penolakan Waktu penyelesaian Harga Sistem Penunjang Keputusan Proses Penerimaan Pesanan Status penerimaan atau penolakan Waktu penyelesaian Evaluasi Kemampuan Proses Produksi Waktu Mesin proses & urutan proses Status Penentuan waktu penyelesaian Waktu penyelesaian Kecepatan mesin Mesin terpilih & keputusan subkontrak Jam kerja di tiap proses Biaya dan harga Biayabiaya Kalkulasi harga Bagian Keuangan Gambar 15 Diagram keterkaitan antar subsistem pada sistem penerimaan industri kemasan karton.

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini berangkat dari kenyataan yang dihadapi oleh industri kemasan karton dewasa ini, yaitu proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan (make-to-order),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemasan mempunyai peranan penting untuk menunjang operasional suatu industri manufaktur maupun industri jasa. Produk kemasan disamping berfungsi untuk mewadahi dan melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Surindo Teguh Gemilang (PT.STG) merupakan perusahaan yang memproduksi corrugated carton box (kardus). Setiap jenis carton box yang diproduksi memiliki tipe flute

Lebih terperinci

5 PERANCANGAN MODEL. 5.1 Perancangan Model Proses Penerimaan Pesanan MODEL EVALUASI PESANAN

5 PERANCANGAN MODEL. 5.1 Perancangan Model Proses Penerimaan Pesanan MODEL EVALUASI PESANAN 5 PERANCANGAN MODEL 5.1 Perancangan Model Proses Penerimaan Pesanan Berdasarkan kajian situasional, formulasi permasalahan dan identifikasi sistem, dilakukan perancangan Model proses penerimaan pesanan

Lebih terperinci

7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL

7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL 7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL 7.1 Persyaratan Implementasi Model Model Proses Penerimaan Pesanan ini dirancang untuk mencapai empat tujuan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi informasi pesanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesaingpun bukan hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesaingpun bukan hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat, baik dalam segi kualitas, sumber daya manusia, pelayanan, dan harga. Pesaingpun bukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

6 VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL

6 VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL 6 VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL 6.1 Model Desain dan Perhitungan Sheet Model pemesanan yang dirancang ini diverifikasi dengan menggunakan data sebelas jenis kemasan. Dari sebelas kemasan tersebut sepuluh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan global merupakan suatu hal yang semakin diperhatikan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan global merupakan suatu hal yang semakin diperhatikan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan global merupakan suatu hal yang semakin diperhatikan oleh banyak pihak. Belum lagi dengan adanya perdagangan bebas, yang tampaknya sudah dimulai

Lebih terperinci

KARDUS BOX ARSIP STANDAR KARDUS ARSIP. SPESIFIKASI Bahan Kardus Arsip terbuat dari

KARDUS BOX ARSIP STANDAR KARDUS ARSIP. SPESIFIKASI Bahan Kardus Arsip terbuat dari KARDUS BOX ARSIP INDOCREMA Kearsipan, membuat dan diantaranya menjual kami ATK dan menjual MAP bermerk seperti Hanging MAP, MAP Amplop, Guide, Ordner, kami juga membuat berbagai MAP kertas lipat dan juga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. dilakukan di bagian Departement Design sesuai penempatan yang dilakukan

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. dilakukan di bagian Departement Design sesuai penempatan yang dilakukan BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di PT. Krisanthium Offset Printing dilakukan dalam waktu kurang lebih dua bulan (tujuh minggu) yang keseluruhannya dilakukan

Lebih terperinci

Packing House Jawa Timur

Packing House Jawa Timur Packing House Jawa Timur UPTI mamin & kemasan UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI MAKANAN, MINUMAN DAN KEMASAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Raya Trosobo Km. 20, Taman - Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Lintas Nusa adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah minimal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Perkembangan Perusahaan PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES (UNION BOX), adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang Industri Kotak Karton

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan tingkat kebutuhan manusia, dalam kehidupan seharihari pemakaian karton sangat dibutuhkan sebagai suatu wadah untuk melindungi barang

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Lintas Nusa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa percetakan yang terletak di Jl. Kalidami No. 51 Surabaya. Pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. notaris Ny. Augustin Beatrice Suyanto, SH. Perusahaan dengan NPWP

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. notaris Ny. Augustin Beatrice Suyanto, SH. Perusahaan dengan NPWP BAB 3 77 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Panca Kemas Krida Manunggal adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan terus mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih baik. Dewasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu dan teknologi telah membawa dunia industri pada perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu dan teknologi telah membawa dunia industri pada perkembangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi telah membawa dunia industri pada perkembangan yang kian pesat dan tak pernah berhenti berkembang. Dengan adanya kemajuan tersebut telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi di Indonesia terjadi dengan sangat pesat. Hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan badan usaha, perusahaan, organisasi dan

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES CETAK TERHADAP KEKUATAN KEMASAN KARTON GELOMBANG

PENGARUH PROSES CETAK TERHADAP KEKUATAN KEMASAN KARTON GELOMBANG POLITEKNOLOGI VOL. 16 NO. 3 SEPTEMBER 2017 ABSTRACT PENGARUH PROSES CETAK TERHADAP KEKUATAN KEMASAN KARTON GELOMBANG Muryeti 1, Wiwi Prastiwinarti dan Faisal Al Farizi Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Database Produk

Lampiran 1 Database Produk 171 Lampiran 1 Database No Tipe Kode 1 Slotted type Desain Pola Dasar Bentuk Perhitungan Ukuran Sheet 0200-0000 Standar Pr = 2*L+2*B+0,25*B, Lr = + 0,5*B Area finishing 2 Slotted type 0201-0000 Standar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Lintas Nusa adalah perusahaan percetakan yang menyediakan jasa percetakan,berawal dari sebuah industri sablon, namun perlahan

Lebih terperinci

B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Ikrar Mandiriabadi, didirikan pada tahun 1988 di daerah Pertukangan utara, Jakarta Selatan. Awal berdirinya, jumlah karyawan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Dimulai dari proses pre-press, press, hingga post

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Dimulai dari proses pre-press, press, hingga post BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia grafika pada perjalanannya telah mengalami banyak kemajuan yang sangat pesat. Dimulai dari proses pre-press, press, hingga post press. Membicarakan

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sejarah sebelum pabrik ini berdiri, mencoba untuk memproduksi tisu dan tidak lama penjualan atau omset pada tisu kurang menguntungkan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN Dalam implementasi desain, kegiatan yang dilakukan terdiri dari tahapan sebagai berikut 1. Tahap Pesiapan, 2. Tahap Implementasi Konsep ke Dalam Desain, 3. Pembuatan Plate menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia grafika mempunyai ilmu yang sangat luas dalam aplikasi cetak, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia grafika mempunyai ilmu yang sangat luas dalam aplikasi cetak, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah memperoleh informasi dan memudahkan dalam urusan bisnis membuat daya saing semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KARTON BOX DI PT. DAYACIPTA KEMASINDO PLANT CIBITUNG

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KARTON BOX DI PT. DAYACIPTA KEMASINDO PLANT CIBITUNG MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KARTON BOX DI PT. DAYACIPTA KEMASINDO PLANT CIBITUNG Oleh: Renny Desiana Sodikin (37413412) Dosen Pembimbing: Arief Nurdini, ST., MT. LATAR BELAKANG Perkembangan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan yang terletak di Jl. Prambanan No. 3 saat itu perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA L.1 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara Direktur PD. Bintang Cemerlang (Bapak Johan) mengenai keadaan di perusahaan 1. Perusahaan bapak bergerak di bidang apa? Jawab: Perusahaan kami

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan

BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan yang terletak di Jl. Prambanan No. 3 saat itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dan informasi dalam era globalisasi meningkat dengan sangat pesat, sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi komputer dan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang dalam kehidupan sudah tidak dapat lepas dari teknologi tersebut. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang dalam kehidupan sudah tidak dapat lepas dari teknologi tersebut. Ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang semakin berkembang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Hampir semua bidang dalam kehidupan sudah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan terpilihnya presiden yang baru bapak Ir Joko Widodo, Masyarakat Indonesia berharap pada banyak perubahan. Dewasa ini selain negara-negara BRIC (Brazil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat persaingan dalam dunia industri grafika, khususnya di Indonesia, diharapkan selalu mencari informasi dan pengalaman

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN... KURIKULUM EDISI 2004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. KOMPETENSI UMUM...5 2. KOMPETENSI KEJURUAN...6 RUANG LINGKUP

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG Risnaningsih 1 & Hendrik Suhendri 2 JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG Risnaningsih 1 & Hendrik Suhendri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan badan usaha, perusahaan dan organisasi mengalami kemajuan yang pesat, sehingga persaingan antar perusahaan semakin meningkat pula.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATERIAL PRODUK KEMASAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA PT. CRS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATERIAL PRODUK KEMASAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA PT. CRS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATERIAL PRODUK KEMASAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA PT. CRS Hedy Prasetyo 1), Awalludiyah Ambarwati 2) 1),2) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah gambar dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambargambar (image)

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG Andi Trisetiawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

BAB III ANALISA. tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur. BAB III ANALISA 3.1 Studi Eksiting Tujuan dari studi eksiting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga kualitas cetaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kembali perekonomiannya khususnya dibidang perindustrian. Semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. kembali perekonomiannya khususnya dibidang perindustrian. Semakin banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, Indonesia sedang berusaha untuk membangun kembali perekonomiannya khususnya dibidang perindustrian. Semakin banyak timbulnya persaingan dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditekankan pada pembuatan mold serta beberapa pekerjaan pendukung yakni

BAB I PENDAHULUAN. ditekankan pada pembuatan mold serta beberapa pekerjaan pendukung yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan kecil maupun besar akan dituntut bersaing dalam memperoleh profit untuk meneruskan visi dan misinya sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT Syn Toba Grafika merupakan perusahaan manufaktur yang

BAB 3 GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT Syn Toba Grafika merupakan perusahaan manufaktur yang 85 BAB 3 GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Syn Toba Grafika merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi lembaran karton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut guna mencapai target yang diinginkan. Teknologi Internet merupakan. memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut guna mencapai target yang diinginkan. Teknologi Internet merupakan. memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis sekarang ini memang semakin cepat dan ketat. Apalagi dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, khususnya dalam dunia Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES

Lebih terperinci

atas dua bagian besar

atas dua bagian besar Secara garis besar teknologi cetak terbagi atas dua bagian besar Teknologi Cetak dengan acuan Cetak Permanen (konvensional Printing) Teknologi Cetak Tanpa Acuan Cetak Permanen (Non Impact Printing) Teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan L1 LAMPIRAN 1. Tabel Wawancara Tabel 3.1 Tabel isi wawancara No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah menurut Bapak proses Tergantung dari banyaknya order perencanaan produksi pada PT. yang masuk serta batas waktu

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan 48 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Matahari Abadi adalah perusahaan percetakan yang melayani jasa percetakan seperti : brosur, kop surat, amplop,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sebuah buku materi pendidikan yang bersifat akademis umumnya berupa buku formal yang dibuka halaman per halaman. Begitu juga dengan buku teoriteori tentang tipografi,

Lebih terperinci

Kemasan Kertas dan Karton

Kemasan Kertas dan Karton Kemasan Kertas dan Karton Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan Latar Belakang Bahasa Yunani : Papyrus 3000 SM Tahun 105 : pembuatan kertas pertama di Cina (Dinasti Han) Tahun 1799 : pembuatan mesin kertas

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA WAWANCARA UNTUK PIMPINAN 1. Bagaimana rencana kedepan anda untuk pengembangan usaha Semarang Mulia Box? Mimpi apa yang diinginkan Semarang Mulia Box untuk kedepan?

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Desain Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing masuk ke indonesia untuk bersaing demi menjadi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat sehingga industri yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa harus dapat unggul dalam pasar. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri percetakan di Indonesia telah berkembang pesat dan telah memiliki kontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PENGOLAHAN KRAFT MENJADI CORRUGATED CARDBOARD DAN PROSES PENCETAKANKARTON DENGAN FLEXOGRAPHIC PRINTING MACHINE DI PT. PRIMA PAPERINDO SIDOARjO '.~ Oleh:. FILlA TJOANDA 5103005003

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka perlu dibuat suatu prosedur penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jalan Raya Pajang Kartasura Km 8 Surakarta. Untuk memenuhi permintaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jalan Raya Pajang Kartasura Km 8 Surakarta. Untuk memenuhi permintaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT Wangsa Jatra Lestari adalah perusahaan percetakan yang terletak di Jalan Raya Pajang Kartasura Km 8 Surakarta. Untuk memenuhi permintaan konsumen, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan, tidak mungkin ada pemasaran tanpa ada komunikasi begitu pun

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan, tidak mungkin ada pemasaran tanpa ada komunikasi begitu pun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dan komunikasi seperti dua sisi koin mata uang yang tidak terpisahkan, tidak mungkin ada pemasaran tanpa ada komunikasi begitu pun sebaliknya. Pemasaran berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Papertoys. 4.2 Sketchbook. 4.3 Teknik Penggambaran

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Papertoys. 4.2 Sketchbook. 4.3 Teknik Penggambaran BAB IV ANALISA DATA 4.1 Papertoys Berdasarkan data sebelumnya, papertoys merupakan salah satu media yang digunakan untuk cara mengingat kembali tentang superhero - superhero indonesia sekaligus untuk melestarikan

Lebih terperinci

Metode Produksi Grafika

Metode Produksi Grafika Modul ke: Metode Produksi Grafika APAKAH GRAFIKA ITU Fakultas Teknik Perencanaan Dan Desain Program Studi Desain Grafis Sudarman SA, ST. AMd graf Ir. Gatot Sigiarto Apakah grafika itu Grafika berasal

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan Berikut adalah tabel data perancangan yang disusun berdasarkan unsur-unsur studi yang telah ditetapkan sebelumnya: Manfaat penetapan Ketersediaan Rincian

Lebih terperinci

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industri yang semakin pesat, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan para kompetitor dengan menciptakan kredibilitas yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tersebut sudah mempunyai 5 mesin, yaitu 3 mesin cetak offset (2 mesin 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tersebut sudah mempunyai 5 mesin, yaitu 3 mesin cetak offset (2 mesin 2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Petemon Grafika berdiri sejak tahun 2010, dimulai dengan usaha percetakan offset yang terletak di Jl. Petemon Kali No. 43 saat itu perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Gramedia Printing berdiri sejak tahun 1972, terletak di Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta dengan Nomor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Penentuan Komponen Biaya Gambar 4.1 Tahapan proses penentuan komponen biaya Pada gambar 4.1, dalam penentuan komponen biaya terdapat 2 proses, yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan produksi merupakan salah satu tahap penting sebelum memulai suatu kegiatan produksi. Penjadwalan produksi ini sangat penting dilakukan pada proses produksi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN Dalam implementasi desain, kegiatan yang terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan 2. Tahap implementasi konsep desain 3. Separasi warna 4. Montage 5.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan majunya perkembangan zaman, persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan majunya perkembangan zaman, persaingan antar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan majunya perkembangan zaman, persaingan antar perusahaan pun akan lebih ketat. Dengan bergantinya kebutuhan masyarakat atas produk yang beraneka ragam,

Lebih terperinci

COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH

COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI PADA BAGIAN COATING COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH Fachmi Ginasty/ 35409301 PENDAHULUAN Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu usaha di Indonesia dapat dikatakan sebagai bisnis yang tidak pernah surut, yaitu usaha percetakan. Saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, industri bisnis bersaing ketat untuk memperkuat keunggulan kompetitifnya. Khususnya pada bidang kebutuhan sehari-hari, para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang amat pesat. Dunia industri Grafika adalah bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang amat pesat. Dunia industri Grafika adalah bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia industri grafika mengalami kemajuan yang amat pesat. Dunia industri Grafika adalah bagian dari industri media cetak.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan (make to order) dan sebagian kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan (make to order) dan sebagian kecil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Mulia Knitting Factory merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak dalam bidang produksi kain jadi dan garmen. PT. Mulia Knitting dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT BERBASIS WEB PADA CV PUTERA REMAJA PALEMBANG

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT BERBASIS WEB PADA CV PUTERA REMAJA PALEMBANG STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer S1. Semester Ganjil Tahun 2010/2011 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Pura Barutama adalah anak perusahaan dari PT. Pura Group, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kertas. Pada saat awal didirikan di Kudus, PT. Pura

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika? L1 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika? Jawab (J) : Kami membutuhkan aplikasi untuk kegiatan pembelian, produksi, inventory,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produk utama yaitu produk berupa alat-alat medis yang terbuat dari stainless steel

BAB 1 PENDAHULUAN. produk utama yaitu produk berupa alat-alat medis yang terbuat dari stainless steel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Prima Raya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang dengan menawarkan berbagai alat medis dan kesehatan yang biasa digunakan di berbagai

Lebih terperinci

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Sherly Vicky Handayani 26211740 Akuntansi Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat yang kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat yang kita cita-citakan berupa masyarakat yang adil dan makmur, baik moril dan materil, maka berbagai usaha

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Strategi Penerapan Just In Time Manufacturing

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Strategi Penerapan Just In Time Manufacturing BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Strategi Penerapan Just In Time Manufacturing Sebagai yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa konsentrasi perhatian konsep JIT adalah pada aspek manusia, kualitas,

Lebih terperinci

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS. Hamdedie Fredy Kwenda

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS. Hamdedie Fredy Kwenda STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS Hamdedie 2007260027

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia dalam bidang konstruksi bangunan berkembang semakin pesat. Konstruksi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan unia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan itu isebabkan karena kebutuhan an keinginan konsumen yang semakin bervariasi. Aanya

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN Mata kuliah : REPRODUKSI GRAFIKA Sem : 2 Kode : Sks : 4 Jurusan/Prodi : Desain/Desain Komunikasi Visual Dosen : Asmoro Nurhadi Panindias, M.Sn. Kompetensi : Mahasiswa mampu

Lebih terperinci