DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI DAFTAR ISI..."

Transkripsi

1

2

3 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i BAB I ENDAHUUAN Umum Tujuan andasan Hukum Ruang ingkup Data yang Dikumpulkan Jenis Daftar dan Buku edoman yang Digunakan Jadual Kegiatan BAB II METODOOGI Cakupan Kerangka Sampel enarikan Sampel Alokasi Sampel rosedur enggantian Sampel.. 8 BAB III ORGANISASI AANGAN enanggung Jawab elaksanaan Survei Struktur Upah Tugas dan Tanggung Jawab etugas apangan Survei Struktur Upah Tugas encacah Tugas engawas/emeriksa. 12 BAB IV TAHAAN KEGIATAN ENCACAHAN encacahan Survei Struktur Upah etunjuk untuk Mempercepat engisian/engambilan Dokumen engelolaan Daftar/Kuesioner Monitoring Kegiatan Survei Struktur Upah 2013 dan Evaluasi Time-ag Monitoring Kegiatan engumpulan Data Monitoring Hasil engumpulan Data Evaluasi Time-ag BAB V TATA TERTIB DAN TATA CARA ENGISIAN KUESIONER SURVEI STRUKTUR UAH Tata Tertib engisian Daftar Tata Cara engisian Daftar VS-1 s.d. VS Blok I. Identitas dan Keterangan erusahaan Blok II. Keterangan Umum erusahaan Blok III.A. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh 26 Karyawan Non-roduksi/Non elaksana.. Blok III.B. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan roduksi/elaksana ebih Rendah dari engawas/mandor/ Supervisor edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013 i

4 Blok III.C. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan 30 roduksi/elaksana di Tingkat engawas/mandor/supervisor ke Atas... Blok IV. Keterangan ainnya. 31 Blok V. Catatan.. 33 Blok VI. Keterangan egalisasi Tata Cara engisian Kartu aporan erusahaan (K).. 33 BAB VI EMERIKSAAN DOKUMEN SURVEI STRUKTUR UAH Blok I. Identitas dan Keterangan erusahaan Blok II. Keterangan Umum erusahaan Blok III.A. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan 36 Non-roduksi/Non elaksana. Blok III.B. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan 36 roduksi/elaksana ebih Rendah dari engawas/mandor/ Supervisor... Blok III.C. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan 37 roduksi/elaksana di Tingkat engawas/mandor/supervisor ke Atas... Blok IV. Keterangan ainnya Blok V. Catatan. 38 Blok VI. Keterangan egalisasi AMIRAN Daftar VS Daftar VS Daftar VS Daftar VS Daftar VS Daftar K Daftar VS-M Daftar VS-M Daftar VS-M ii edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

5 ENDAHUUAN BAB Umum Badan usat Statistik (BS) setiap triwulan menyelenggarakan Survei Upah Buruh (SUB), yang dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang tren atau perkembangan rata-rata dan median upah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor. Sesuai dengan perkembangan, informasi tentang tren upah dipandang perlu dilengkapi dengan informasi tentang struktur upah yang mencakup seluruh karyawan di semua jenjang jabatan dan di beberapa jenis pekerjaan tertentu menurut jenis kelamin. Oleh karena itu, BS mulai tahun 2001 menyelenggarakan Survei Struktur Upah (SSU) yang diselenggarakan tahunan, dan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan lapangan SUB Triwulan II (keadaan Bulan Juni). Survei Struktur Upah merupakan pengembangan dari SUB, karena variabel yang dicakup lebih rinci dari SUB. Jika SUB hanya mengumpulkan data tentang jumlah karyawan secara global dan upah karyawan produksi/pelaksana di bawah mandor/pengawas/supervisor secara keseluruhan tanpa memperhatikan jenis kelamin dan jenis jabatan/pekerjaan, maka pada SSU dikumpulkan data mengenai jumlah dan upah karyawan menurut jenis kelamin pada setiap jenis jabatan/pekerjaan. Sampai dengan tahun 2007, sasaran yang dicakup dalam SSU adalah perusahaanperusahaan di lapangan usaha pertambangan non-migas, industri pengolahan, perhotelan dan restoran, konstruksi, perdagangan dan pertanian di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak perusahaan. ada tahun 2008, BS melakukan revisi kerangka sampel dan menambah jumlah sampel SSU menjadi perusahaan. Hal ini dilakukan karena kerangka sampel yang digunakan pada SSU tahun-tahun sebelumnya dianggap sudah tidak representatif. Sasaran yang dicakup adalah perusahaan-perusahaan di lapangan usaha industri pengolahan, perhotelan, pertambangan non migas, perdagangan, dan pertanian (peternakan dan perikanan). Mulai tahun 2008, lapangan usaha konstruksi dan restoran tidak lagi dicakup dalam SSU. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

6 Kebutuhan data upah buruh/pekerja yang lengkap, akurat dan tepat waktu semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan adanya kesamaan pengertian, sikap dan tindakan dari berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan SSU untuk dapat mengupayakan percepatan pelaksanaan lapangan, agar tujuan SSU, yaitu untuk menyediakan data upah yang lebih rinci menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin dapat terwujud Tujuan Tujuan utama diselenggarakannya SSU adalah untuk mendapatkan informasi/data statistik upah yang lebih rinci, antara lain: upah per jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin, untuk karyawan non-produksi/non-pelaksana, karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/ mandor/supervisor, dan karyawan produksi/pelaksana pada tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas. Secara khusus, data hasil SSU yang dikumpulkan secara berkala diharapkan dapat bermanfaat sebagai alat untuk memantau perkembangan upah per jenis jabatan dan jenis kelamin di Indonesia, dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan kebijakan ketenagakerjaan dan pengupahan nasional andasan Hukum Dasar hukum pelaksanaan SSU adalah Undang-Undang (UU) No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, yang menugaskan BS untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan data, dan menganalisis berbagai macam statistik. Setiap orang atau badan/perusahaan yang telah ditentukan sebagai responden, diwajibkan untuk memberikan keterangan/informasi statistik yang diperlukan pemerintah, baik secara lisan maupun tulisan. Semua keterangan/informasi perorangan baik mengenai orang maupun badan/perusahaan yang dikumpulkan dalam survei ini sepenuhnya dijamin kerahasiaannya oleh undang-undang tersebut Ruang ingkup SSU Tahun 2013 mencakup perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. erusahaan sampel secara rinci adalah sebagai berikut: 1. erusahaan Industri engolahan erusahaan industri pengolahan yang dicakup dalam SSU adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. emilihan perusahaan dilakukan secara sampel, baik untuk perusahaan industri besar (dengan tenaga kerja 100 atau lebih) maupun per usahaan 2 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

7 industri sedang (dengan tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang). Jumlah sampel perusahaan di sektor industri pengolahan adalah perusahaan yang tersebar di 33 provinsi. 2. erusahaan erhotelan erusahaan perhotelan yang dicakup meliputi hotel berbintang dan non-bintang dengan jumlah sampel 868 perusahaan, yang tersebar di 33 provinsi. 3. erusahaan ertambangan Non-Migas erusahaan pertambangan yang dicakup dalam survei ini adalah pertambangan non-migas yang sudah melakukan kegiatan penambangan, sebanyak 48 perusahaan yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. 4. erusahaan erdagangan Besar dan Eceran erusahaan perdagangan yang dicakup dalam SSU sebanyak 374 perusahaan yang berada di 32 provinsi di Indonesia. 5. erusahaan erternakan dan erikanan erusahaan pertanian yang dicakup dalam SSU hanya sub sektor peternakan dan perikanan. Jumlah sampel perusahaan peternakan dan perikanan adalah sebanyak 212 perusahaan yang menyebar di 25 provinsi di Indonesia Data yang Dikumpulkan Dari setiap perusahaan perusahaan, yang mencakup: terpilih dikumpulkan data mengenai keterangan umum 1. Jumlah hari dan jam kerja seminggu; 2. Tunjangan teratur dalam bentuk uang dan natura (barang/jasa); 3. Jumlah karyawan perusahaan menurut jenis kelamin, yang mencakup karyawan nonproduksi/non-pelaksana, karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/ supervisor, dan karyawan produksi/pelaksana pada tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas; 4. Sistem pembayaran; 5. Upah minimum dan maksimum; 6. Jumlah upah, yang terdiri dari jumlah upah pokok, tunjangan, dan upah lembur menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin, untuk karyawan non-produksi/non-pelaksana, karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor, dan pengawas/ mandor/supervisor serta beberapa tingkat di atasnya. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

8 1.6. Jenis Daftar dan Buku edoman yang Digunakan No Jenis daftar/buku 1. Daftar VS-1 (warna merah) 2. Daftar VS-2 (warna kuning) 3. Daftar VS-3 (warna biru) 4 Daftar VS-4 (warna putih) 5. Daftar VS-5 (warna hijau) 6. K Buku edoman 7. elaksanaan SSU 2013 Kegunaan Rangkap Disimpan di encacahan perusahaan industri 1 BS encacahan perusahaan perhotelan 1 BS encacahan perusahaan pertambangan 1 BS encacahan perusahaan perdagangan 1 BS encacahan perusahaan peternakan dan perikanan 1 BS engecekan konsistensi isian 1 BS Kabupaten/Kota encacah, engawas/ edoman encacahan SSU 1 emeriksa, BS Kab/Kota, 2013 dan BS rovinsi 1.7. Jadual Kegiatan No. K E G I A T A N JADUA 1. engiriman dokumen dari BS ke BS rovinsi Mei engiriman dokumen dari BS rovinsi ke BS Kab/Kota Juni encacahan Juli emeriksaan 1 14 Agustus engiriman dokumen kembali ke BS Kabupaten/Kota Agustus emeriksaan di BS Kabupaten/Kota Agustus engiriman dokumen dari BS Kab/Kota ke BS rovinsi 1-7 September emeriksaan di BS rovinsi 8-15 September engiriman dokumen dari BS rovinsi ke BS September emeriksaan di BS September Diseminasi Hasil Akhir Awal Desember edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

9 METODOOGI BAB Cakupan Cakupan SSU 2013 adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri (besar dan sedang), hotel (bintang dan non-bintang), pertambangan non-migas, perdagangan besar dan eceran, serta peternakan dan perikanan Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan untuk penarikan sampel perusahaan/usaha SSU 2013 adalah sebagai berikut: 1. Daftar Nama dan Alamat erusahaan Industri engolahan hasil pencacahan Survei Industri Besar Sedang tahun Daftar Nama dan Alamat Hotel Berbintang atau Melati hasil pencacahan Survei Hotel (VHT-) awal tahun Daftar Nama dan Alamat erusahaan/usaha eternakan dan erikanan menurut Direktori erusahaan/usaha eternakan dan erikanan tahun Daftar Nama dan Alamat erusahaan ertambangan menurut hasil listing SE2006 yang dikategorikan menjadi Usaha Menengah Besar (SE06-UMB). 5. Daftar Nama dan Alamat erusahaan erdagangan menurut hasil listing SE2006 yang dikategorikan menjadi Usaha Menengah Besar (SE06-UMB). Daftar Nama dan Alamat untuk masing-masing jenis perusahaan dilengkapi dengan Klasifikasi Baku apangan Usaha Indonesia (KBI) dan jumlah tenaga kerja yang selanjutnya digunakan untuk penyusunan stratifikasi dan MoS (Measures of Size). edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

10 2.3. enarikan Sampel enarikan sampel perusahaan untuk SSU 2013 dilakukan secara independen per masingmasing kelompok lapangan usaha yang dicakup (dilakukan pada tahun 2008). Hal ini terkait dengan proses penghitungan peluang penarikan sampelnya yang dilakukan secara terpisah untuk tiap-tiap kelompok cakupan. Secara umum, penarikan sampel perusahaan dilakukan dengan menerapkan kaidah robability roportional to Size with Control Selection. Tata cara penarikan sampelnya adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki peluang penarikan sampel lebih kecil dari erusahaan/usaha yang memiliki ROB 1 otomatis terpilih sebagai sampel. 3. Urutkan perusahaan berdasarkan strata (nasional + regional untuk yang dua strata atau regional saja untuk yang satu strata) secara Ascending, dan berdasarkan peluang penarikan sampel secara Descending. 4. Buat kumulatif jumlah peluang penarikan sampel (X i ). 5. Tentukan angka random (O < AR < 1). 6. Bandingkan angka random dengan kumulatif peluang Alokasi Sampel berikut: Jumlah perusahaan sampel SSU 2013 menurut provinsi dan lapangan usaha adalah sebagai 6 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

11 Jumlah Sampel Survei Struktur Upah 2013 Menurut rovinsi dan apangan Usaha apangan Usaha rovinsi eternakan ertambangagangan erda- Jumlah Industri Hotel dan erikanan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu ampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Selawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara apua Barat apua Nasional edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

12 2.5. rosedur enggantian Sampel Untuk perusahaan terpilih yang pindah provinsi, perusahaan musiman (perusahaan yang sering tutup/tidak beroperasi), perusahaan yang tidak ditemukan di lapangan, perusahaan yang kegiatan usahanya berubah lapangan usaha (sektor), atau perusahaan yang karena sesuatu hal tidak bisa mengisi kuesioner, maka BS rovinsi wajib melaporkan ke BS untuk dilakukan penggantian sampel. ERHATIAN BS rovinsi tidak diperkenankan melakukan penggantian sampel karena dikhawatirkan perusahaan pengganti tidak terdapat dalam kerangka sampel, yang berdampak pada proses pengolahan tidak dapat dilanjutkan karena penimbangnya tidak ada. enggantian sampel hanya dapat dilakukan oleh BS dengan mengikuti prinsip sebagai berikut: 1. enggantian sampel dilakukan berdasarkan daftar history pemilihan sampel yang telah disusun menurut strata, dan di dalam strata menurut size. 2. enggantian sampel perusahaan/usaha berpedoman pada kerangka sampel/direktori perusahaan. erusahaan pengganti harus sesuai dengan kriteria : a. Belum terpilih menjadi sampel; b. Berada dalam satu kabupaten/kota yang sama. Jika tidak tersedia sampel pengganti dari kabupaten/kota yang sama, dicarikan dari kabupaten/kota lain dalam satu provinsi; c. Berada di dalam strata yang sama seperti perusahaan/usaha yang akan diganti; d. Mempunyai kegiatan usaha/produk yang sama ( sampai dengan 2 digit pertama KUI/KBI lima digit); e. Mempunyai jumlah pekerja yang sama/hampir sama dengan perusahaan yang akan diganti; f. Terdekat dengan perusahaan/usaha yang diganti dalam daftar yang telah diurutkan tadi (dengan kata lain, yang mempunyai MoS atau size terdekat). 3. erusahaan sampel yang berganti nama dan atau pindah alamat (pindah kecamatan maupun pindah kabupaten/kota) tetapi masih dalam satu provinsi dan kegiatan usaha/produk 8 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

13 utamanya tidak berubah, tetap menjadi sampel. BS rovinsi harus melaporkan perubahan nama dan atau alamat perusahaan tersebut ke BS. 4. ermintaan penggantian sampel dengan alasan perusahaan tidak dapat mengisi kuesioner karena suatu sebab (non -respon), harus disertai dengan laporan mengenai usaha atau pendekatan apa saja yang telah dilakukan. 5. enimbang untuk perusahaan/usaha pengganti dihitung supaya membuat kontribusi tertimbang untuk pekerja sama persis dengan kontribusi tertimbang dari perusahaan/usaha yang diganti. Hal ini dilakukan dengan menerapkan rumus berikut ini : WEIGHT perusahaan pengganti = (WEIGHT perusahaan yang diganti x pekerja perusahaan yang diganti)/pekerja perusahaan pengganti atau Fi(b) = Fi(g) x W i(g) Wi(b) edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

14 10 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

15 ORGANISASI AANGAN BAB enanggung Jawab elaksanaan Survei Struktur Upah 2013 enanggung jawab pelaksana SSU 2013 di pusat adalah Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. enanggung jawab pelaksana daerah adalah Kepala BS rovinsi yang dibantu Kepala Bidang Statistik Sosial dan Kepala BS Kabupaten/Kota yang dibantu Kepala Seksi Statistik Sosial Tugas dan Tanggung Jawab etugas apangan Survei Struktur Upah Tugas encacah etugas pencacah SSU adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) atau staf BS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab petugas pencacah: 1. Mengantarkan Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 ke perusahaan terpilih sesuai dengan daftar sampel perusahaan. 2. Memberikan penjelasan tentang cara pengisian daftar isian, konsep definisi dan sebagainya kepada karyawan/pejabat yang diberi tugas oleh perusahaan untuk mengisi daftar tersebut. Untuk perusahaan yang telah menjadi responden tetap SSU, pada saat kuesioner diserahkan ke perusahaan, hendaknya ditanyakan apakah pejabat perusahaan yang ditugasi untuk mengisi kuesioner SSU masih tetap sama dengan yang ditugasi pada tahun sebelumnya. Apabila pejabatnya telah berganti, petugas pencacah harus menghubungi pejabat baru dan menjelaskan kembali mengenai tata cara pengisian. 3. etugas pencacah perlu menegaskan kepada perusahaan bahwa waktu yang diperlukan untuk mengisi daftar/kuesioner sangat terbatas. Kemudian membuat edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

16 kesepakatan mengenai waktu pengambilan kuesioner yang telah diisi perusahaan. Diharapkan kuesioner yang telah diisi dapat diambil dua minggu setelah perusahaan menerima kuesioner dari pencacah. 4. Mengambil kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan pada waktu yang telah disepakati. 5. Memeriksa kebenaran isian Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 hasil pencacahan. Apabila masih ditemukan kesalahan ataupun ketidakwajaran, maka pencacah harus melihat apakah sudah diberikan penjelasan sebagaimana mestinya pada Blok Catatan. Jika belum dijelaskan, pencacah harus menanyakan kembali kepada responden sebelum meninggalkan perusahaan. 6. Memindahkan isian untuk masing-masing pertanyaan ke dalam kotak yang tersedia, bagi perusahaan yang belum mengisi kotak-kotaknya. 7. Menyerahkan kembali Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 yang telah diisi dan dianggap benar kepada pengawas/pemeriksa Tugas engawas/emeriksa engawas/pemeriksa SSU adalah Kepala Seksi Statistik Sosial BS Kabupaten/Kota atau staf BS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab pengawas/pemeriksa: 1. Mendistribusikan Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 kepada petugas pencacah. 2. Sebelum daftar/kuesioner tersebut diserahkan kepada pencacah, petugas pengawas harus menyalin identitas perusahaan (kode dan nama perusahaan). 3. Mengumpulkan kembali Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 yang telah diisi. 4. Memeriksa kebenaran isian Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5. Jika isian tersebut tidak konsisten atau tidak wajar, pengawas/pemeriksa harus menanyakan hal tersebut kepada petugas pencacah yang bersangkutan untuk diperbaiki, dan bila diperlukan, pengawas dapat meminta petugas pencacah untuk melakukan kunjungan ulang ke perusahaan. 12 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

17 5. Memeriksa ulang apakah isian sudah dipindahkan ke dalam kotak dengan tepat oleh petugas pencacah. Kalau belum, pengawas harus mengisikan ke dalam kotak. 6. Memindahkan isian daftar/kuesioner ke dalam Kartu aporan erusahaan (K). K merupakan sarana yang sangat penting sebagai lembar kerja pengecekan konsistensi isian (ampiran 6). embar kerja ini berguna bagi petugas pengawas/pemeriksa untuk mendeteksi secara dini apakah pelaporan dari perusahaan sudah benar. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

18 14 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

19 TAHAAN KEGIATAN ENCACAHAN BAB encacahan Survei Struktur Upah 2013 encacahan perusahaan terpilih sampel SSU 2013 dilaksanakan bersamaan dengan pencacahan SUB Triwulan II tahun 2013 yaitu pada bulan Juli 2013 untuk mencatat keterangan/informasi mengenai struktur upah sesuai dengan periode pembayaran perusahaan pada bulan Juni elaksanaan SSU 2013 dilakukan terhadap perusahaan terpilih, baik yang pernah menjadi sampel maupun yang belum pernah menjadi sampel SSU sebelumnya. Berbagai bentuk kendala atau kritik dari perusahaan mungkin akan dihadapi oleh petugas. Berikut ini diuraikan beberapa persiapan dan cara yang perlu dilakukan oleh petugas/pencacah. 1. Memperkenalkan diri sebagai pegawai BS rovinsi atau BS Kabupaten/Kota dan menjelaskan maksud kunjungan. Usahakan agar penjelasan kepada petugas perusahaan/responden secara singkat dan jelas. 2. Dalam menjelaskan maksud kunjungan, petugas sebaiknya menguraikan hal-hal seperti berikut: a. Kuesioner yang digunakan berbeda dengan kuesioner SUB. erbedaannya adalah jumlah dan upah karyawan ditanyakan lebih rinci dari SUB, yaitu jumlah dan upah karyawan menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Sehingga perusahaan dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan cepat dan tepat. b. Kuesioner SSU sederhana dan mudah diisi, oleh karena itu petugas perlu meyakinkan perusahaan bahwa pengertian dan kerja sama yang baik dari perusahaan dalam survei ini sangat diharapkan. 3. Dengan adanya SSU ini, perusahaan merasa diberi tambahan beban pekerjaan untuk mengisi kuesioner. Untuk itu, pada awal pembicaraan sebaiknya dijelaskan bahwa materi yang dikumpulkan dalam Daftar VS-1 s.d. VS-5 sedikit berbeda dengan Daftar VU-1 s.d VU-5, pertanyaannya lebih rinci walaupun hanya mencakup 1 (satu) periode pembayaran untuk edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

20 masing-masing sistem pembayaran. Jelaskan pula kegunaan data upah/gaji bagi pemerintah maupun perusahaan. Kegunaan tersebut antara lain adalah sebagai salah satu faktor penimbang dalam perhitungan penyesuaian upah/gaji di perusahaan, dan bagi pemerintah untuk mengetahui perkembangan upah di berbagai sub sektor yang tercakup, serta sebagai bahan pengendalian sistem pengupahan dan pengambilan kebijakan. 4. Konsep dan definisi serta cara pengisian kuesioner yang digunakan dalam SSU ini hampir sama dengan yang digunakan dalam SUB. Namun demikian, petugas sebaiknya menguraikan konsep dan definisi dari karyawan non-produksi/non-pelaksana, karyawan produksi/ pelaksana di bawah mandor/pengawas/supervisor, karyawan produksi pada tingkat mandor/pengawas/supervisor ke atas, dan periode pembayaran (sesuai dengan sistem pembayaran yang ada di perusahaan, selain mingguan dan bulanan), serta upah yang dibayarkan selama periode pembayaran tersebut. 5. Jadual waktu juga perlu dijelaskan kepada petugas perusahaan. Yakinkan kepada petugas perusahaan bahwa kecepatan, ketepatan, kuesioner SSU ini sangat diperlukan. dan kecermatan dalam pengisian daftar/ 6. Setelah petugas selesai menjelaskan konsep/definisi, cara pengisian, dan memberikan Daftar VS-1 s.d. VS-5 untuk diisi oleh perusahaan, tanyakan lagi kapan petugas dapat datang kembali untuk mengambil hasilnya. Janji yang telah disepakati bersama perusahaan harus ditepati. erlu juga dibuat daftar kunjungan untuk ditandatangani oleh perusahaan tersebut etunjuk untuk Mempercepat engisian/engambilan Dokumen Dalam pelaksanaan SSU, diperlukan kiat untuk mempercepat pengisian/pengambilan dokumen. Diantaranya adalah, sebaiknya KSK/encacah mengetahui jadual kosong di perusahaan, yaitu di saat beban kerja perusahaan sedang tidak terlalu sibuk. KSK/encacah dapat mengirim dokumen lebih awal dari jadual pelaksanaan yang telah ditentukan. Dalam situasi seperti ini, KSK/ encacah tidak harus terpaku pada jadual yang telah ditentukan, sejauh masih dalam batas yang dapat ditolerir. Hal ini akan lebih mempersingkat waktu penyelesaian dokumen di perusahaan, atau paling tidak pihak perusahaan bisa mempersiapkan lebih awal file-file untuk pengisian dokumen tersebut, sehingga dokumen dapat diambil tepat pada waktunya sesuai jadual pelaksanaan. Untuk perusahaan berskala sedang, yang file perusahaannya tidak terlalu rumit, kunjungan biasanya langsung bisa dilakukan oleh petugas pencacah kapan saja. Bila keadaan memungkinkan, KSK/encacah dapat langsung mengisikan hasil wawancaranya dengan 16 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

21 perusahaan dan diselesaikan pada saat itu juga. mengurangi beban kerja KSK/encacah. Hal ini dapat mempersingkat waktu dan Bila terdapat perusahaan yang lambat menyelesaikan dokumen dari jadual yang telah ditentukan, harap segera dilaporkan ke BS Kabupaten/Kota, BS rovinsi, dan diteruskan ke BS. Kuesioner yang sudah diisi oleh perusahaan segera diperiksa di BS Kabupaten/Kota dan dikirimkan ke BS rovinsi kemudian ke BS, secara bertahap tanpa harus menunggu seluruh dokumen masuk engelolaan Daftar/Kuesioner Untuk pelaksanaan SSU 2013, pengiriman daftar/kuesioner dari BS ke BS rovinsi dilakukan pada bulan Mei Setiap perusahaan terpilih mengisi satu set kuesioner. Daftar/kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan diharapkan dapat diambil oleh petugas dua minggu setelah tanggal penyerahan. Diharapkan KSK/pencacah mampu melakukan pendekatan kepada petugas perusahaan dengan menyatakan kesediaan membantu bila petugas perusahaan menemui kesulitan dalam mengisi kuesioner dan membuat janji mengenai waktu pengambilan kuesioner yang telah terisi, agar pengisian dan pengambilan kuesioner berjalan lancar. BS Kabupaten/Kota dan BS rovinsi diharapkan segera mengirim dokumen yang telah diisi ke BS secara bertahap tanpa menunggu seluruh dokumen untuk triwulan yang bersangkutan terkumpul semua, apalagi menunggu sampai dokumen terkumpul untuk beberapa triwulan. Keterlambatan pengembalian dokumen yang telah terisi ke BS akan menghambat sistem pengolahan yang sudah dirancang dengan baik, dan akan mengakibatkan terlambatnya publikasi Monitoring Kegiatan Survei Struktur Upah 2013 dan Evaluasi Time-ag Monitoring kegiatan SSU dilakukan pada saat pengumpulan data dan pada hasil pengumpulan data Monitoring Kegiatan engumpulan Data Monitoring kegiatan pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan Daftar VS-M1, Daftar VS-M2, dan Daftar VS-M3, yang berturut-turut harus diisi oleh KSK/ encacah, BS Kabupaten/Kota, dan BS rovinsi. Dari Daftar VS-M1 dapat dilihat kegiatan KSK/ encacah, antara lain yang sudah menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual, perusahaan yang sudah edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

22 menyelesaikan pengisian sesuai jadual, yang belum menyelesaikan, dan alasan keterlambatan tersebut. Setiap akhir dari jadual pencacahan, rekapitulasi daftar BS Kabupaten/Kota (Daftar VS-M2) harus dikirim ke BS rovinsi, yang setelah dilakukan rekapitulasi Daftar VS-M3, hasilnya segera dikirimkan ke BS paling lambat satu setengah bulan setelah pencacahan. Jika dari hasil pemantauan/evaluasi di BS rovinsi ternyata ada beberapa BS Kabupaten/Kota yang terlambat menyampaikan dokumen (tidak sesuai dengan jadual waktu yang telah ditentukan), BS rovinsi harus segera menegur/menanyakan ke BS Kabupaten/Kota yang bersangkutan Monitoring Hasil engumpulan Data Monitoring hasil pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kartu aporan erusahaan (K). Dari K akan dapat dilihat konsistensi data untuk setiap tahun pada setiap perusahaan terpilih. K diisi oleh pengawas/pemeriksa dan photocopy-nya harus dilampirkan dalam kuesioner yang bersangkutan. enjelasan lebih lanjut tentang K akan dibahas kemudian Evaluasi Time-ag Evaluasi time-lag untuk masing-masing BS Kabupaten/Kota dan BS rovinsi akan dilakukan setiap saat di BS. BS rovinsi dan BS Kabupaten/Kota harus memantau time-lag pelaksanaan SSU dengan menggunakan Daftar VS-M1, Daftar VS-M2, dan Daftar VS-M3 seperti yang terdapat pada ampiran 7, 8, dan edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

23 TATA TERTIB DAN TATA CARA ENGISIAN KUESIONER SURVEI STRUKTUR UAH 2013 BAB Tata Tertib engisian Daftar 1. Semua pengisian harus ditulis dengan huruf kapital menggunakan tinta hitam dan tidak harus diketik. 2. Isian yang salah jangan dihapus, coret isian yang salah dan tuliskan isian yang benar di atasnya serta diberi paraf oleh petugas yang memperbaiki. 3. Semua pengisian harus jelas serta diisikan pada baris, kolom atau kotak yang sesuai sehingga mudah dibaca dan tidak menimbulkan keraguan. 4. Kuesioner yang telah terisi, harus ditandatangani oleh petugas perusahaan dan dilegalisir oleh perusahaan dengan membubuhkan cap/stempel perusahaan Tata Cara engisian Daftar VS-1 s.d. VS-5 Kode erusahaan Kode perusahaan terpilih diisi oleh BS rovinsi yang terdiri dari kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, lapangan usaha, dan nomor urut perusahaan. Kode perusahaan disalin oleh pengawas/pemeriksa dari Daftar Sampel erusahaan (VS-DS) yang telah dikirim ke BS rovinsi. Bulan elaporan Isikan bulan dan tahun pelaporan pada kotak tersedia. Isian bulan adalah 06 (pelaporan Bulan Juni). Isian tahun adalah dua digit terakhir tahun pelaporan. Blok I. Identitas dan Keterangan erusahaan Tujuan blok ini adalah untuk mengetahui identitas dan keterangan perusahaan. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

24 Rincian 1: Nama erusahaan Tuliskan nama perusahaan secara lengkap dan jelas, menggunakan huruf kapital dengan tinta hitam. Rincian 2: Alamat erusahaan Tuliskan alamat perusahaan secara lengkap dan jelas seperti nama satuan lingkungan setempat, yaitu nama jalan/gang, RT, RW, dusun, dan desa. Isikan juga nama kecamatan dan kabupaten. Nomor telepon wajib diisi, fax dan diisi jika ada. Khusus Untuk Daftar VS-1, VS-3, dan VS-5: Rincian 3: roduk/kegiatan utama Tuliskan dengan jelas kegiatan atau produk utama perusahaan pada tempat yang tersedia. engisian kode kegiatan/produk utama sampai 5 digit KBI 2005 pada kotak yang tersedia, yang dilakukan oleh staf Sub Direktorat Statistik Upah dan endapatan di BS. erusahaan Industri, misalnya: rokok kretek, pertenunan kain, industri tinta, industri pengecoran besi-baja, dll. erusahaan ertambangan Non-Migas, misalnya: pertambangan timah, tembaga, nikel, mangan, emas, perak, dll. erusahaan eternakan, misalnya: pembibitan dan budi daya sapi, kerbau, kambing, domba, babi, ayam, itik, burung, dll. erusahaan erikanan, misalnya: penangkapan ikan di laut/perairan umum, budi daya atau pembenihan kerang mutiara, udang dan biota laut lainnya, pengambilan tanaman laut (rumput laut, dll), tambak (udang, bandeng, dll), budi daya atau pembenihan ikan air tawar, ikan hias, dan biota air tawar lainnya. Rincian 4: Tahun mulai produksi Tuliskan tahun pertama perusahaan mulai berproduksi dalam kotak yang tersedia. Rincian 5: Status modal usaha ingkari salah satu kode yang sesuai dengan status penanaman modal perusahaan/usaha dan isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia. 1. enanaman Modal Dalam Negeri (MDN) Suatu perusahaan/usaha dikatakan mempunyai fasilitas permodalan MDN apabila perusahaan/usaha tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi 20 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

25 enanaman Modal (BKM) bahwa usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman modal dalam negeri yang berlaku. 2. enanaman Modal Asing (MA) Suatu perusahaan/usaha dikatakan mempunyai fasilitas permodalan MA apabila perusahaan/usaha tersebut telah mendapatkan persetujuan dari BKM bahwa usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman modal asing yang berlaku. 3. Negara (BUMN) Adalah sumber modal perusahaan/usaha berasal dari pemerintah. 4. Gabungan Jika perusahaan/usaha memiliki lebih dari satu sumber modal. Rincian 6: Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu? ingkari kode 1 jika ada hasil yang diekspor tahun lalu dan tuliskan persentasenya, atau kode 2 jika tidak ada yang diekspor. Tuliskan dalam kotak yang tersedia. Khusus untuk Daftar VS-2: Rincian 3a: Klasifikasi hotel (bintang/non-bintang) Tuliskan klasifikasi hotel berbintang atau non-bintang. Kotak yang tersedia akan diisi di BS. Rincian 3b: Jumlah kamar yang tersedia Jumlah kamar yang tersedia adalah jumlah kamar yang siap dipakai/dihuni para tamu. Kamar yang dipakai untuk pegawai hotel tidak dimasukkan dalam isian ini. Rincian 3c: Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam adalah rata-rata jumlah kamar yang dihuni tamu/terisi per malamnya selama bulan pelaporan. Rincian 3d: Tingkat penghunian kamar Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam dibagi dengan jumlah kamar yang tersedia kemudian dikalikan 100%. Contohnya tingkat penghunian kamar 75% berarti selama bulan pelaporan rata-rata tiga perempat dari jumlah kamar yang tersedia dihuni/terisi oleh tamu. Rincian 4: Tahun mulai melakukan kegiatan utama Rincian 5: Status modal usaha Sama dengan Rincian 4 dan 5 pada Daftar VS-1, VS-3, dan VS-5. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

26 Khusus untuk Daftar VS-4: Rincian 3: Jenis perdagangan ingkari kode yang sesuai, kode 1 untuk ekspor, kode 2 untuk impor, kode 3 untuk perdagangan eceran department store, kode 4 untuk perdagangan eceran swalayan, kode 5 untuk perdagangan lainnya. Isikan dalam kotak yang tersedia. erdagangan ekspor mencakup perusahaan yang memperdagangkan barang-barang untuk diekspor ke negara lain. erdagangan impor mencakup perusahaan yang memperdagangkan barang-barang untuk diimpor dari negara lain. erdagangan eceran department store mencakup perusahaan perdagangan yang tidak mudah tutup seperti Ramayana Dept. Store, Matahari Dept. Store, dll. erdagangan eceran swalayan misalnya: mini market, toserba, dll. erdagangan lainnya mencakup perusahaan yang melayani perdagangan dalam partai besar maupun eceran yang tidak mudah tutup seperti agen, distributor, SBU, dll. Rincian 4: Tahun mulai melakukan kegiatan utama Rincian 5: Status modal usaha ihat Rincian 4 dan 5 pada Daftar VS-1, VS-3, dan VS-5. Diterima di Tujuannya untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak dokumen dikirim ke perusahaan sampai diterima di BS (time lag). Isikan tanggal, bulan, dan tahun kuesioner yang sudah terisi diterima oleh BS Kabupaten/Kota (oleh pengawas atau petugas yang ditunjuk), BS rovinsi ( oleh pengawas atau petugas yang ditunjuk) dan BS (oleh staf Sub Direktorat Statistik Upah dan endapatan). Blok II. Keterangan Umum erusahaan Rincian 1: Hari dan jam kerja biasa tanpa lembur Hari kerja seminggu Tuliskan jumlah hari kerja biasa dalam seminggu ke dalam kotak yang tersedia. Isian maksimum 7 hari. 22 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

27 Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai untuk lembur. Hari Minggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa. Jam kerja seminggu Tuliskan jumlah jam kerja seminggu dalam kotak yang tersedia. Isian maksimum 98 jam. Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam seminggu yang biasa digunakan untuk bekerja, tidak termasuk jam istirahat/lembur. Jumlah shift/plug sehari Tuliskan jumlah shift/plug dalam satu hari yang berlaku dalam perusahaan dalam kotak yang tersedia. Isian maksimum 3 shift/plug. Rincian 2a: Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk uang ingkari kode yang sesuai dan isikan ke dalam kotak yang tersedia. Isian boleh lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak. Tunjangan yang dimaksud dalam rincian ini adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/teratur dalam bentuk uang, seperti tunjangan makan, transportasi, tunjangan keluarga, perumahan, dan tunjangan lainnya. Dalam hal ini tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin (diterima karyawan pada saat -saat tertentu) seperti THR, bonus tahunan/kuartalan/ semesteran dan lain lain. Rincian 2b: Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa) ingkari kode yang sesuai dan isikan ke dalam kotak yang tersedia. Isian boleh lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak. Tunjangan yang dimaksud dalam rincian ini adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/ teratur dalam bentuk natura (barang/jasa) seperti tunjangan makan, transportasi, tunjangan keluarga, perumahan (seperti mess karyawan atau rumah dinas) dan tunjangan lainnya. Dalam hal ini tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin (diterima karyawan pada saat-saat tertentu) seperti pakaian dan perlengkapan keselamatan kerja. Rincian 3: Jumlah tingkat/layer jabatan dalam organisasi perusahaan Tuliskan jumlah tingkat/layer jabatan dalam organisasi perusahaan ke dalam kotak yang tersedia. Tingkat/layer jabatan dalam organisasi perusahaan adalah struktur jabatan dalam organisasi perusahaan. Mandor/pengawas/supervisor merupakan tingkat/layer jabatan yang paling rendah. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

28 Karyawan produksi dan non-produksi Karyawan pelaksana dan non-pelaksana digunakan pada kuesioner industri pengolahan (Daftar VS -1), pertambangan non-migas (Daftar VS -3), dan peternakan dan perikanan (Daftar VS-5). digunakan pada kuesioner perhotelan ( Daftar VS-2) dan perdagangan (Daftar VS-4) Rincian 4: Jumlah karyawan perusahaan A. Karyawan non-produksi/non-pelaksana Tuliskan jumlah seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana menurut jenis kelamin ke dalam kotak yang tersedia. Jumlahkan karyawan laki-laki dan perempuan. Jumlah karyawan yang dimaksud pada rincian ini adalah untuk seluruh shift/plug. Karyawan non-produksi di sektor industri adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi, antara lain eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan, penjualan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan, klinik, product development. Karyawan non-pelaksana di sektor perhotelan adalah karyawan yang tidak secara langsung berhubungan dengan pelayanan tamu atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, antara lain eksekutif, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, klinik, dan sebagainya. Karyawan non-produksi di sektor pertambangan adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha pertambangan, antara lain eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan, penjualan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan, klinik, product development. Karyawan non-pelaksana di sektor perdagangan adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dengan pelayanan konsumen/pembeli, antara lain: eksekutif, pengangkutan, maintenance, pembelanjaan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, keamanan, klinik dan lain lain. Karyawan non-produksi di sektor pertanian adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha peternakan dan perikanan, antara lain: eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan, penjualan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan, klinik, product development. 24 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

29 B. Karyawan produksi/pelaksana Isikan jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana menurut tingkat/jenjang jabatan dan jenis kelamin ke dalam kotak yang tersedia. Jumlahkan karyawan produksi/pelaksana laki-laki dan perempuan untuk masing-masing tingkat/jenjang jabatan. Termasuk karyawan produksi/pelaksana : 1. Karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor adalah karyawan produksi/pelaksana yang diawasi dan dikoordinasikan oleh pengawas/mandor/ supervisor. 2. engawas/mandor/supervisor adalah karyawan yang bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi atau pelayanan. 3. Karyawan yang jabatannya satu tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor. 4. Karyawan yang jabatannya dua tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor. 5. Karyawan yang jabatannya tiga tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor. 6. Tenaga ahli/asisten ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merancang, mengorganisasikan, dan mengawasi konstruksi, operasi, dan pemeliharaan mesin pemroses dan mekanik, pemeliharaan sistem peralatan, fasilitas, distribusi, dan instalasi, serta menetapkan program koordinasi kegiatan manufaktur (tidak termasuk operator). Karyawan produksi di sektor industri adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, antara lain: operator, pemeliharaan, pengolahan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi. Karyawan pelaksana di sektor perhotelan adalah karyawan yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan tamu atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, antara lain: resepsionis, room boy, bartender, pelayan perjamuan, juru cuci, juru masak, tukang masak, pekerja dapur, juru masak makanan cepat saji, dll. Karyawan produksi di sektor pertambangan adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha pertambangan, antara lain: operator, pemeliharaan, pengolahan, penggalian, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi. Karyawan pelaksana di sektor perdagangan adalah karyawan yang terlibat secara langsung dengan pelayanan konsumen/pembeli, antara lain: operator, kasir, pramuniaga, penjualan, pemeliharaan, pengolahan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian pelayanan konsumen/pembeli. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

30 Karyawan produksi di sektor peternakan dan perikanan adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha peternakan dan perikanan, antara lain: operator, pemeliharaan ternak/ikan, pemberian pakan, pengolahan, pembibitan, pembenihan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi. Catatan: 1. Manajer produksi di sektor industri, pertambangan dan pertanian ( peternakan dan perikanan) digolongkan sebagai karyawan produksi. 2. Manajer pelaksana di sektor perdagangan digolongkan sebagai karyawan pelaksana C. Jumlah seluruh karyawan ( karyawan non-produksi/non-pelaksana + karyawan produksi/ pelaksana) Jumlah seluruh karyawan merupakan penjumlahan Rincian 4A + Rincian 4B atau jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana + karyawan produksi/pelaksana. Blok III.A. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Non-roduksi/Non- elaksana Blok III.A bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sistem pembayaran, upah mínimum dan maksimum, jumlah karyawan, jumlah upah/gaji, tunjangan dan upah lembur untuk karyawan non-produksi/non-pelaksana menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Kolom 1: Jenis jabatan/pekerjaan Jenis jabatan/pekerjaan karyawan non-produksi/non-pelaksana telah dicantumkan dalam Kolom 1, yang terdiri dari: 1. Manajer adalah karyawan yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan memimpin perusahaan. Dalam hal ini manajer yang dimaksud adalah manajer yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, seperti manajer utama, manajer pemasaran, manajer administrasi, manajer personalia, dll. 2. Sekretaris adalah karyawan yang bertugas melaksanakan kesekretariatan, stenografi, dan administrasi lainnya dalam rangka membantu pekerjaan para manajer dan tenaga ahli, antara lain: menyiapkan laporan, ringkasan, memorandum dan surat menyurat serta memelihara dokumen dan file yang bersifat rahasia. 3. Akuntan adalah karyawan yang merencanakan dan menyediakan sistem akuntansi dan jasa yang berhubungan dengan transaksi keuangan perusahaan, antara lain: mempersiapkan laporan keuangan, memberikan kepastian tentang akurasi informasi dalam laporan keuangan dan kesesuaiannya dengan persyaratan. 26 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

31 4. Tenaga administrasi adalah karyawan yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/ administrasi di kantor (seperti urusan pegawai, pembukuan, akuntan, bendahara, dll) 5. Sopir 6. Satpam 7. Tenaga penjualan adalah karyawan yang bertugas menjual barang atau jasa hasil produksi perusahaan kepada perusahaan atau pihak lain. 8. Karyawan non-produksi lainnya Catatan : Tenaga penjualan pada perusahaan perdagangan besar dan eceran digolongkan ke dalam karyawan pelaksana (dicatat pada Blok IIIB). Kolom 2: Sistem pembayaran Isikan kode sistem pembayaran 1 untuk mingguan, 2 untuk dua mingguan, 3 untuk setengah bulanan, 4 untuk bulanan dan kode 5 untuk sistem pembayaran lainnya, untuk masing-masing jenis jabatan/pekerjaan. Jika untuk satu jenis jabatan/pekerjaan mempunyai lebih dari satu sistem pembayaran (misal bulanan dan mingguan), maka yang dituliskan hanya satu sistem saja, yaitu sistem pembayaran yang memiliki jumlah karyawan paling banyak dan sisa karyawan lainnya dicatat pada baris karyawan non-produksi lainnya. Sistem pembayaran adalah periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji, dan tunjangan teratur yang biasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan non-produksi/non-pelaksana, misalnya: bulanan, mingguan, setengah bulanan, dll. Kolom 3: Upah minimum Isikan upah minimum dalam Rupiah untuk masing-masing jenis jabatan/pekerjaan. Upah minimum adalah upah terendah (termasuk tunjangan teratur tetapi tidak termasuk upah lembur) yang dibayarkan kepada karyawan (per jenis jabatan/pekerjaan). Kolom 4: Upah maksimum Isikan upah maksimum dalam Rupiah untuk masing-masing jenis jabatan/pekerjaan. Upah maksimum adalah upah tertinggi (termasuk tunjangan teratur tetapi tidak termasuk upah lembur) yang dibayarkan kepada karyawan (per jenis jabatan/pekerjaan). Kolom 5: Jenis kelamin Sudah tercetak, untuk laki-laki dan untuk perempuan. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

32 Kolom 6: Jumlah karyawan Tuliskan jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana untuk setiap jenis jabatan/ pekerjaan menurut sistem pembayaran. Kolom 7: Upah/gaji pokok Isikan upah/gaji pokok yang dibayarkan kepada seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana (bukan rata-rata) untuk satu periode pembayaran pada Bulan Juni 2013, untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Isikan dalam ribuan Rupiah. Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsang tetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dan tunjangan teratur lainnya. Kolom 8: Tunjangan Isikan tunjangan yang dibayarkan kepada seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana (bukan rata-rata) untuk satu periode pembayaran pada bulan Juni 2013, untuk setiap jenis jabatan/ pekerjaan dan jenis kelamin. Isikan dalam ribuan Rupiah. Tunjangan adalah pendapatan yang diterima karyawan dalam bentuk uang yang sifatnya rutin atau teratur seperti uang makan, uang transpor, dan uang beras. Tidak termasuk tunjangan seperti THR, bonus tahunan/semesteran/kuartalan, perlengkapan kerja, dan tunjangan dalam bentuk natura (makanan, transport dan lain-lain). Kolom 9: Upah lembur Isikan upah lembur yang dibayarkan kepada seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana (bukan rata-rata) untuk satu periode pembayaran pada bulan Juni 2013, untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Isikan dalam ribuan Rupiah. Upah embur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawan melakukan kegiatan kerja lembur. Kolom 10: Jumlah upah Jumlah upah merupakan penjumlahan dari upah/gaji pokok, tunjangan, dan upah lembur. Isian dalam ribuan Rupiah. Kolom (10) = Kolom (7) + Kolom (8) + Kolom (9) 28 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

33 Blok III.B. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan roduksi/elaksana ebih Rendah dari engawas/mandor/supervisor Blok III.B bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sistem pembayaran, upah mínimum dan maksimum, jumlah karyawan, jumlah upah/gaji, tunjangan, dan upah lembur untuk karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor menurut jenis jabatan/ pekerjaan dan jenis kelamin. Karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor adalah karyawan produksi/pelaksana yang diawasi dan dikoordinasikan oleh pengawas/mandor/ supervisor. Kolom 1: Jenis jabatan/pekerjaan yang utama Tuliskan 5 Jenis jabatan/pekerjaan yang utama yang ada di perusahaan pada baris yang tersedia. enentuan jenis jabatan/pekerjaan utama didasarkan pada jumlah karyawan yang terbanyak (dominan). Jika terdapat lebih dari 5 jenis jabatan/pekerjaan, sisa karyawan lainnya dicatat pada baris karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor lainnya. Contoh jenis jabatan/pekerjaan karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari mandor/ pengawas/supervisor: No. erusahaan Jenis jabatan/pekerjaan 1. Industri kayu operator mesin gergaji, tukang amplas, dan tukang potong kayu 2. Industri percetakan tukang susun huruf, operator mesin cetak, dan tukang jilid buku 3. Industri pertenunan tukang kanji, tukang celup, tukang susun papan, operator mesin, tukang pengawetan, tukang pengeringan, dan tukang pengasapan 4. Industri makanan tukang buat adonan, tukang press, tukang bungkus, tukang pak, operator mesin penggiling, dan pemeriksa mutu 5. Hotel resepsionis, pelayan kamar/room boy, bartender, pelayan perjamuan, dan sebagainya 6. ertambangan tukang gali/pahat, operator lori, operator mesin pengolah, tukang pencetak emas, tukang penyelesaian akhir logam, operator mesin pembelah batu, tenaga penunjang pengolah emas 7. Ekspor tenaga pengolahan, tenaga pengepakan, tenaga penggudangan, tenaga pengangkutan, dan sebagainya 8. Impor tenaga pengecekan, tenaga pendistribusian, tenaga penggudangan, tenaga pengangkutan, dan sebagainya 9. Swalayan/Dept. Store pramuniaga, sales, kasir, tenaga penggudangan, tenaga quality control, dan sebagainya edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

34 10. Usaha perikanan pekerja pembibitan ikan, juru pemberi pakan, juru pemeliharaan kolam, pemeriksa kualitas produksi, dan sebagainya 11. Usaha peternakan ayam anak kandang, pemeriksa kualitas produksi, tenaga terampil kesehatan ternak, tenaga pemotong hewan, dan sebagainya Kolom 2 Kolom 10: Isikan kode sistem pembayaran, upah minimum, upah maksimum, jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor dan jumlah upah/gaji (upah/gaji pokok, tunjangan, dan upah lembur) menurut jenis kelamin untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan yang ada di perusahaan (keadaan bulan Juni 2013). Tata cara pengisian, konsep, dan definisi yang digunakan sama dengan Kolom 2 sampai dengan Kolom 10 pada Blok III.A. Blok III.C. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan roduksi/elaksana di Tingkat engawas/mandor/supervisor ke Atas Blok III.C bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sistem pembayaran, upah mínimum dan maksimum, jumlah karyawan, jumlah upah/gaji, tunjangan dan upah lembur untuk karyawan produksi/pelaksana di tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Kolom 1: Jenis jabatan/pekerjaan Jenis jabatan/pekerjaan karyawan produksi/pelaksana di tingkat pengawas/mandor/ supervisor ke atas telah dicantumkan dalam Kolom 1, yang terdiri dari : 1. engawas/mandor/supervisor adalah karyawan yang bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi/ pelaksana. 2. Tenaga kerja yang jabatannya satu tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor. 3. Tenaga kerja yang jabatannya dua tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor. 4. Tenaga kerja yang jabatannya tiga tingkat atau lebih di atas pengawas/mandor/supervisor. 5. Tenaga kerja ahli/asisten ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merancang, mengorganisasikan dan mengawasi konstruksi, operasi dan pemeliharaan mesin pemroses dan mekanik, pemeliharaan sistem peralatan, fasilitas, distribusi, dan instalasi, serta menetapkan program koordinasi kegiatan manufaktur (tidak termasuk operator). Kolom 2 Kolom 10: Isikan kode sistem pembayaran, upah maksimum, upah minimum, jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana di tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas dan jumlah upah/gaji 30 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

35 (upah/gaji pokok, tunjangan, dan upah lembur) menurut jenis kelamin untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan yang ada di perusahaan (keadaan bulan Juni 2013). Tata cara pengisian, konsep, dan definisi yang digunakan sama dengan Kolom 2 sampai dengan Kolom 10 pada Blok III.A. Blok IV. Keterangan ainnya Rincian 1: Sistem pengupahan di perusahaan Saudara berpedoman pada ingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Jawaban yang dipilih bisa lebih dari satu. Jika jawaban lebih dari satu maka jumlahkan kode jawaban yang dilingkari kemudian isikan pada kotak yang tersedia. Rincian 2: Berapa kali perusahaan Saudara melakukan penyesuaian pendapatan/upah/gaji karyawan, selama 3 tahun terakhir? Isikan berapa kali perusahaan Saudara melakukan penyesuaian pendapatan/upah/gaji karyawan selama 3 tahun terakhir pada titik-titik dan kotak yang tersedia. Jika selama tiga tahun terakhir perusahaan tidak melakukan penyesuaian pendapatan/upah/gaji, isikan 0. Rincian 3: ersentase karyawan di perusahaan Saudara yang diikutsertakan dalam program Jamsostek? Isikan persentase karyawan perusahaan yang diikutsertakan dalam program Jamsostek pada titiktitik dan kotak yang tersedia. Rincian 4: Apakah di perusahaan Saudara ada perkumpulan/organisasi pekerja? ingkari kode 1 untuk jawaban Ya dan kode 2 untuk jawaban Tidak pada masing-masing perkumpulan/organisasi pekerja yang ada di perusahaan. Tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 5a: Apakah selama setahun terakhir perusahaan Saudara pernah melakukan emutusan Hubungan Kerja (HK)? ingkari kode 1 jika Ya dan kode 2 jika Tidak, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2, langsung ke Rincian 6. Sedangkan Rincian 5b dan 5c biarkan kosong. Rincian 5b: Alasan utama melakukan HK Jika Rincian 5a jawabannya Ya maka Rincian 5b dan 5c harus diisi. ingkari kode jawaban yang sesuai untuk alasan melakukan HK kemudian tuliskan dalam kotak yang tersedia. Rincian 5c: Jumlah karyawan yang terkena HK selama setahun terakhir Isikan jawaban jumlah karyawan yang terkena HK untuk karyawan produksi dan karyawan nonproduksi, pada titik-titik dan kotak yang tersedia. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

36 Contoh: 1. Dalam satu tahun terakhir perusahaan melakukan HK sebanyak 25 karyawan, terdiri dari 10 karyawan produksi dan 15 karyawan non-produksi. Maka karyawan yang di-hk oleh perusahaan tersebut adalah: - Karyawan produksi: 10 - Karyawan non-produksi: Dalam setahun terakhir misal pada bulan September dan Februari perusahaan melakukan 2 kali HK terhadap karyawan produksi yaitu, masing-masing sebanyak 7 dan 3 orang. Maka selama setahun terakhir perusahaan telah melakukan HK sebanyak = 10 orang karyawan produksi. Rincian 6: ersentase pengeluaran perusahaan untuk karyawan (labor cost) terhadap total biaya produksi (production cost) Isikan persentase pengeluaran perusahaan untuk karyawan ( labor cost) terhadap total biaya produksi (production cost) pada titik-titik dan kotak yang tersedia. abor cost (C): seluruh pengeluaran perusahaan yang diperuntukkan bagi buruh/karyawan perusahaan, seperti pembayaran upah/gaji, tunjangan, asuransi kesehatan, pendidikan/kursus, dan lain lain. Non-labor cost (NC): seluruh pengeluaran selain untuk buruh/karyawan perusahaan, seperti untuk pembelian bahan baku, biaya penunjang ( packing, penggudangan dll), biaya administrasi, listrik, ledeng, telepon, dan lain lain. roduction cost (C)= C +NC ersentase yang diisikan = C/C x 100 % Rincian 7a : Apakah selama setahun terakhir karyawan di perusahaan Saudara pernah diikutsertakan dalam pelatihan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)? ingkari kode jawaban yang sesuai kemudian tuliskan dalam kotak yang tersedia. Jika jawabannya "Tidak" maka pertanyaan selesai. Rincian 7b : elatihan yang diikuti Untuk setiap jenis pelatihan yang diikuti oleh karyawan perusahaan, lingkari kode jawaban yang sesuai kemudian tuliskan dalam kotak yang tersedia. 32 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

37 Blok V. Catatan Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap tahun sebelumnya atau penjelasan dari kondisi yang tidak wajar. Misalnya adanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah pegawai, upah pokok yang tidak dapat dipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan tunjangan insentif, pembayaran borongan berhubungan dengan kenaikan/penurunan, dll. Blok VI. Keterangan egalisasi Isikan tanggal kuesioner diterima dan dikembalikan oleh perusahaan serta lama waktu pengisian kuesioner. Tuliskan nama, jabatan, dan tanda tangan pemberi keterangan, yaitu petugas perusahaan yang mengisi kuesioner SSU. Cap atau stempel perusahaan harus dibubuhkan sebagai bukti legalisasi perusahaan. Setelah kuesioner terisi dan diperiksa kelengkapan dan kewajaran isiannya, petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus menuliskan dengan jelas nama, NI dan tanda tangannya, sebagai bukti pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya Tata Cara engisian Kartu aporan erusahaan (K) enggunaan K diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam pengisian data sebelum dokumen tiba di BS. engisian K dengan tepat sangat penting untuk keberhasilan SSU dalam mendeteksi kesalahan, ketidakwajaran, dan ketidaklengkapan pengisian dokumen SSU. Sehingga diharapkan K diberi perhatian khusus oleh petugas pengawas/pemeriksa yang ditunjuk di BS Kabupaten/Kota dan BS rovinsi. K diisi oleh pengawas/pemeriksa yang ditunjuk di BS Kabupaten/Kota, segera setelah kuesioner yang telah diisi perusahaan tiba di BS Kabupaten/Kota. Setelah diisi dan diperiksa kebenarannya oleh pengawas/pemeriksa, K dikirim bersama dokumen ke BS rovinsi. engawas/pemeriksa wajib mengisi K untuk setiap dokumen dan melampirkan K bersama dokuemn yang akan dikirim ke BS rovinsi. Setiap dokumen yang dikirim tanpa melampirkan K, akan dikembalikan dari BS rovinsi ke BS Kabupaten/Kota. Identitas erusahaan Tuliskan nama perusahaan, kode perusahaan, dan tahun pelaporan SSU pada bagian atas halaman depan kartu laporan perusahaan (K). edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

38 Karyawan non-produksi/non-pelaksana Kolom (1) disalin dari Blok III.A Kolom (1) Daftar VS (sudah tercetak) Kolom (2), (3), dan (4) disalin dari Blok III.A Kolom (2), (3), dan (4) Daftar VS Kolom (6) disalin dari Blok III.A Kolom (6) Daftar VS Kolom (7) disalin dari Blok III.A Kolom (10) Daftar VS Karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor Kolom (1) disalin dari Blok III.B Kolom (1) Daftar VS Kolom (2), (3) dan (4) disalin dari Blok III.B Kolom (2), (3), dan (4) Daftar VS Kolom (6) disalin dari Blok III.B Kolom (6) Daftar VS Kolom (7) disalin dari Blok III.B Kolom (10) Daftar VS Karyawan produksi/pelaksana di tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas Kolom (1) Disalin dari Blok III.C Kolom (1) Daftar VS (sudah tercetak) Kolom (2), (3), dan (4) disalin dari Blok III.C Kolom (2), (3), dan (4) Daftar VS Kolom (6) disalin dari Blok III.C Kolom (6) Daftar VS Kolom (7) disalin dari Blok III.C Kolom (10) Daftar VS Kolom 8: Rata-rata upah per karyawan (Rupiah) Rata-rata upah per karyawan (dalam Rupiah) diperoleh dengan membagi jumlah upah/gaji (Kolom 7) dengan jumlah karyawan ( Kolom 6) dikali Isikan untuk masing-masing jenis jabatan/ pekerjaan. Kolom 9: Apakah Kolom (3) Kolom (8) Kolom (4)? Isikan Y Ya jika rata-rata upah per karyawan ( Kolom 8) berada didalam range upah minimum (Kolom 3) dan upah maksimum (Kolom 4). Isikan T Tidak jika rata-rata upah per karyawan berada diluar range upah minimum dan upah maksimum, yaitu jika rata-rata upah per karyawan lebih rendah dari upah minimum atau jika ratarata upah per karyawan lebih tinggi dari upah maksimum. Kolom 10 : Jika isian Kolom (9) = T, beri penjelasan Jika isian Kolom (9) = T, maka pada Kolom 10 harus ada penjelasan mengapa rata-rata upah per karyawan berada di luar range upah minimum dan upah maksimum. 34 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

39 EMERIKSAAN DOKUMEN SURVEI STRUKTUR UAH 2013 BAB 6 Kode erusahaan eriksa apakah kode perusahaan sudah terisi lengkap sesuai daftar sampel perusahaan dari BS. Blok I. Identitas dan Keterangan erusahaan Rincian 1 2 : Cukup jelas Rincian 3 : roduk atau kegiatan utama perusahaan pada bulan Juni 2013 Rincian 4 : Cukup jelas Rincian 5 : Isiannya salah satu kode 1 s/d 5 Rincian 6 Blok II. : Jika kode 1 dilingkari, maka harus ada isian persentasenya. Keterangan Umum erusahaan Rincian 1 : Isian Kolom (1) maksimum 7, isian Kolom (2) maksimum 98 dan isian Kolom (3) maksimum 3. Rincian 2a Rincian 2b : Isiannya adalah penjumlahan dari kode yang dilingkari. : Isiannya adalah penjumlahan dari kode yang dilingkari. Rincian 3 : Harus ada isian, minimal 1. Rincian 4.A. : Jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana Isian Kolom (4) harus sama dengan jumlah Kolom (2) ditambah Kolom (3). Rincian 4.B. : Jumlah karyawan produksi/pelaksana - ada setiap baris, isian Kolom (4) harus sama dengan penjumlahan Kolom (2) ditambah Kolom (3). - Jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana pada masing-masing kolom, merupakan penjumlahan Rincian 4B butir 1 s/d 6. Rincian 4.C. : JUMAH SEURUH KARYAWAN merupakan penjumlahan Rincian 4A + 4B atau jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana + karyawan produksi/ pelaksana. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

40 Blok III.A. Kolom (2) Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Non-roduksi/Non- elaksana : Harus ada isian, jika Kolom (1) ada yang terpilih. Kode 1 untuk sistem pembayaran mingguan. Kode 2 untuk sistem pembayaran dua mingguan. Kode 3 untuk sistem pembayaran setengah bulanan. Kode 4 untuk sistem pembayaran bulanan. Kode 5 untuk sistem pembayaran lainnya (tuliskan sistem pembayarannya). Kolom (3) dan Kolom (4): Isian Kolom (3) harus lebih kecil dari isian Kolom (4) Kolom (6) : Jumlah Karyawan Harus ada isian, jika Kolom (2) s/d Kolom (4) ada isian. Kolom (6) Baris JUMAH untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan harus sama dengan isian Kolom 2 dan Kolom 3 Blok II. R.4A. Kolom (7) : Harus ada isian, jika Kolom (6) ada isian. Kolom (8) : Ada isian jika ada tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang sifatnya rutin/teratur. Apabila tunjangan tidak dapat dipisahkan dengan gaji/upah pokok, diharapkan perusahaan memberikan catatan pada Blok V. Kolom (9) : Ada isian jika ada kegiatan lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada hari libur. Kolom (10) : Harus sama dengan penjumlahan Kolom (7) s/d Kolom (9). Blok III.B. Kolom (1) Kolom (2) Jumlah Upah/Gaji Yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan roduksi/elaksana ebih Rendah dari engawas/mandor/supervisor : Harus ada isian, minimal satu jenis jabatan/pekerjaan. : Harus ada isian, jika Kolom (1) ada isian. Kolom (3) dan Kolom (4) : Isian Kolom (3) harus lebih kecil dari isian Kolom (4). Kolom (6) : Jumlah Karyawan. Harus ada isian jika Kolom (1) s/d Kolom (4) ada isian. Kolom (6) Baris JUMAH untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan harus sama dengan isian Kolom (2) dan Kolom (3) Blok II R. 4B Butir 1. Kolom (7) : Harus ada isian, jika Kolom (6) ada isian. 36 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

41 Kolom (8) Kolom (9) : Ada isian jika ada tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang sifatnya rutin/teratur. Apabila tunjangan tidak dapat dipisahkan dengan gaji/upah pokok, diharapkan perusahaan memberikan catatan pada Blok V. : Ada isian jika ada kegiatan lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada hari libur. Kolom (10) : Harus sama dengan penjumlahan Kolom (7) s/d Kolom (9). Blok III.C. Kolom (2) Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan roduksi/elaksana di Tingkat engawas/mandor/supervisor ke Atas : Harus ada isian, jika Kolom (1) ada yang terpilih. Kolom (3) dan Kolom (4) : Isian Kolom (3) harus lebih kecil dari isian Kolom (4). Kolom (6) : Jumlah Karyawan. Harus ada isian jika Kolom (2) s/d Kolom (4) ada isian. Kolom (6) Baris JUMAH untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan harus sama dengan isian Kolom (2 dan 3) Blok II R.4B (Rincian 2 s/d 6). Kolom (7) Kolom (8) Kolom (9) : Harus ada isian, jika Kolom (6) ada isian. : Ada isian jika ada tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang sifatnya rutin/teratur. Apabila tunjangan tidak dapat dipisahkan dengan gaji/upah pokok, diharapkan perusahaan memberikan catatan pada Blok V. : Ada isian jika ada kegiatan lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada hari libur. Kolom (10) : Harus sama dengan penjumlahan Kolom (7) s/d Kolom (9). Blok IV. Rincian 1 Rincian 2 Rincian 3 Keterangan ainnya : Isiannya adalah penjumlahan dari kode yang dilingkari. : Harus ada isian. : Harus ada isian. Rincian 4 : Isiannya kode 1 atau 2. Rincian 5a : Isiannya kode 1 atau 2. Rincian 5b : Harus ada isian, jika Rincian 5a berkode 1. Rincian 5c : Harus ada isian, jika Rincian 5a berkode 1. edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

42 Rincian 6 : Harus ada isian. Rincian 7a : Isiannya kode 1 atau 2. Rincian 7b : Hanya terisi bila R.7a berkode 1. Isiannya kode 1 atau 2. Blok V. Catatan Blok ini harus ada isian apabila ada kasus atau hal penting yang harus dicatat. Blok VI. Keterangan egalisasi eriksa apakah isian tanggal, nama, dan jabatan pemberi keterangan sudah ditulis dengan jelas. eriksa juga apakah sudah diberi cap atau stempel perusahaan. Nama, NI, dan tanda tangan petugas pencacah dan pemeriksa harus ditulis dengan jelas. enandatanganan oleh pemeriksa dilakukan setelah dokumen selesai diperiksa. 38 edoman elaksanaan Survei Struktur Upah-2013

43 AMIRAN edoman elaksanaan Survei Struktur Upah

44 DAFTAR VS-1 REUBIK INDONESIA BADAN USAT STATISTIK SURVEI STRUKTUR UAH KEGIATAN USAHA INDUSTRI ENGOAHAN KODE ERUSAHAAN I. IDENTITAS DAN KETERANGAN ERUSAHAAN BUAN EAORAN rov Kab/Kota Kec Sektor No Urut Bulan Tahun Nama perusahaan: Alamat :. Fax :. Kec :... Telp :. Kab/Kota : roduk/kegiatan utama: Diisi BS 4. Tahun mulai produksi: 5. Status modal usaha: MDN - 1 Negara (BUMN, ersero, dsb.) - 3 MA - 2 Gabungan - 4 ainnya (Tuliskan... ) Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu? Ada % Tidak ada - 2 ERHATIAN 1. Hasil survei ini akan digunakan untuk penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi kebijakan pengupahan yang sangat bermanfaat bagi pemerintah maupun dunia usaha. 2. Kewajiban setiap responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BS, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal Kewajiban penyelenggara kegiatan statistik untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 21 dan pasal Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak dan tidak dipungut biaya. 5. Agar penyajian hasil survei tepat waktu, perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan pengisian kuesioner paling lambat 2 (dua) minggu setelah penerimaan dokumen. Diterima di: BS Kab/Kota BS rovinsi BS Tanggal Bulan Tahun Tanggal Bulan Tahun Tanggal Bulan Tahun

KATA ENGANTAR ublikasi Statistik Struktur Upah 2013 menyajikan data hasil Survei Struktur Upah (SSU) yang dilaksanakan oleh Badan usat Statistik (BS) setiap tahun di seluruh Indonesia. ublikasi menyajikan

Lebih terperinci

KEGIATAN USAHA PERHOTELAN

KEGIATAN USAHA PERHOTELAN DAFTAR VS-2 REUBIK INDONESIA BADAN USAT STATISTIK SURVEI STRUKTUR UAH KEGIATAN USAHA ERHOTEAN KODE ERUSAHAAN I. IDENTITAS DAN KETERANGAN HOTE BUAN EAORAN rov Kab/Kota Kec Sektor No Urut Bulan Tahun 0 6

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Umum... 1 1.2 Tujuan.. 2 1.3 Landasan Hukum.. 2 1.4 Ruang Lingkup..... 3 1.5 Data yang Dikumpulkan.. 4 1.6 Jenis Daftar dan Buku Pedoman yang

Lebih terperinci

KEGIATAN USAHA PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KEGIATAN USAHA PETERNAKAN DAN PERIKANAN REUBIK INDONESIA BADAN USAT STATISTIK DAFTAR VS-5 SURVEI STRUKTUR UAH KEGIATAN USAHA ETERNAKAN DAN ERIKANAN KODE ERUSAHAAN BUAN EAORAN rov Kab/Kota Kec Sektor No Urut Bulan Tahun 0 6 I. IDENTITAS DAN KETERANGAN

Lebih terperinci

KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN

KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DAFTAR VS-4 REUBIK INDONESIA BADAN USAT STATISTIK SURVEI STRUKTUR UAH KEGIATAN USAHA ERDAGANGAN KODE ERUSAHAAN I. IDENTITAS DAN KETERANGAN ERUSAHAAN BUAN EAORAN rov Kab/Kota Kec Sektor No Urut Bulan Tahun

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DAFTAR VU-4 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab./Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS DAFTAR VU-3 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN DAFTAR VU-2 KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN

Lebih terperinci

Survei Struktur Upah (SSU), 2011

Survei Struktur Upah (SSU), 2011 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Struktur Upah (SSU), 2011 ABSTRAKSI BPS setiap triwulan menyelenggarakan Survei Upah Buruh (SUB) untuk mengumpulkan data upah karyawan produksi berstatus lebih rendah dari

Lebih terperinci

Survei Struktur Upah (SSU), 2010

Survei Struktur Upah (SSU), 2010 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Struktur Upah (SSU), 2010 ABSTRAKSI BPS setiap triwulan menyelenggarakan Survei Upah Buruh (SUB) untuk mengumpulkan data upah karyawan produksi berstatus lebih rendah dari

Lebih terperinci

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2011 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu, dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk memenuhi hal tersebut,

Lebih terperinci

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2010 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk itu Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Survei Struktur Upah (SSU), 2015

Survei Struktur Upah (SSU), 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Struktur Upah (SSU), 2015 ABSTRAKSI Survei Struktur Upah (SSU) merupakan pengembangan dari Survei Upah Buruh (SUB), karena variabel yang dicakup lebih rinci dari SUB. Survei

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2) Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

FORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda

FORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda FORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda INFORMASI UPAH MINIMUM 1 Apakah Anda mengetahui peraturan mengenai Upah

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan dan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 44/08/94/Th. VI, 5 Agustus 2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas ini disusun dalam rangka kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi 2016 ( Pendataan UMK dan UMB SE2016). Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

RILIS HASIL AWAL PSPK2011

RILIS HASIL AWAL PSPK2011 RILIS HASIL AWAL PSPK2011 Kementerian Pertanian Badan Pusat Statistik Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan Survei Kebutuhan Data 2014

Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan Survei Kebutuhan Data 2014 i ii iii Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan Survei Kebutuhan Data 2014 No. Publikasi: 03210.1401 Katalog BPS: 1404007 Ukuran Buku: 18,3 x 25,6 cm Jumlah Halaman: x + 73 Naskah: Subdirektorat Rujukan Statistik,

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG

SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP KATA PENGANTAR Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Perikanan 2004 merupakan lanjutan dari kegiatan Sensus Pertanian 2003 untuk sub sektor budidaya perikanan. Tujuan Survei ini adalah mendapatkan data statistik

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017 K 3 Keuangan Pemerintah Desa REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja Desa / Nagari Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

2013, No.1531

2013, No.1531 11 2013,.1531 LAMPIRAN I DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012,.1305 12 LAMPIRAN I PERATURAN DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN

Lebih terperinci

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor),

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor), Sapi ACEH 25055 25902 18002 23456 22172 19693 9931 27698 26239 35601 36014 36287 30145 11316 10986 13231 SUMATERA UTARA 22557 22578 17050 21686 20380 19275 20816 24077 19676 28901 31926 32163 21761 24434

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015 No. 29/06/36/Th.IX, 1 Juni 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2015 SEBESAR 102,30 ATAU TURUN 0,48

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS PINDAH/MUTASI DALAM NEGERI DAN LUAR

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan

Lebih terperinci

Sektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian

Sektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009* 2010** (1) (2) (3) (3) (4) (4) (5) (5) (6) (6) (7) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan Dan Perikanan 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

BAB II HASIL PENILAIAN PROPER

BAB II HASIL PENILAIAN PROPER PRESS RELEASE 2004-2005 A. PERINGKAT UMUM BAB II HASIL PENILAIAN PROPER 2004-2005 Distribusi jenis industri 466 perusahaan peserta PROPER periode 2004-2005 berdasarkan sektor industri adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 48/05/Th. XVIII, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL MENCAPAI US$13,08 MILIAR Nilai ekspor Indonesia April mencapai US$13,08

Lebih terperinci

Jumlah usaha pertanian di Indonesia tahun 2013 sebanyak 26,1 juta usaha. Jumlah sapi dan kerbau di Indonesia tahun 2013 sebanyak 14,2 juta ekor

Jumlah usaha pertanian di Indonesia tahun 2013 sebanyak 26,1 juta usaha. Jumlah sapi dan kerbau di Indonesia tahun 2013 sebanyak 14,2 juta ekor Jumlah usaha pertanian di Indonesia tahun 2013 sebanyak 26,1 juta usaha Jumlah sapi dan kerbau di Indonesia tahun 2013 sebanyak 14,2 juta ekor Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ACEH, SUMATERA UTARA, RIAU,

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK 2014 Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran... 2 1.3. Ruang

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan....

Lebih terperinci

JASA TELEVISI BERBAYAR

JASA TELEVISI BERBAYAR V-MCTV BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA TELEVISI BERBAYAR BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan /

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor

Lebih terperinci

Statistik Upah Buruh Tani

Statistik Upah Buruh Tani Statistik Upah Buruh Tani Di Perdesaan 2010 BADAN PUSAT STATISTIK, Jakarta-Indonesia KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Upah Buruh Tani di Perdesaan 2010 ini merupakan seri publikasi tahunan yang diterbitkan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG SURAT SUARA CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI, DAN

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30 /05/52/Th.VII, 02 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 1. Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 003 TAHUN 2002 TENTANG URAIAN TUGAS BAGIAN, BIDANG, SUBBAGIAN, DAN SEKSI PERWAKILAN BPS DI DAERAH KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang

Lebih terperinci

SURVEY KETENAGAKERJAAN

SURVEY KETENAGAKERJAAN SURVEY KETENAGAKERJAAN Description INDONESIA SURVEY KETENAGAKERJAAN Survey code 360-140 - 1003.01 IDNR. INFORMASI WAWANCARA Pewawancara (inisial/singkatan dari nama) Tanggal wawancara Lokasi wawancara

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2016 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI PEMERINTAHAN DESA

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG) Pengilangan Minyak dan Gas Bumi adalah mencakup usaha pemurnian dan pengilangan minyak bumi yang menghasilkan gas atau LPG, naptha, avigas,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos :

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos : V-TERBIT BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari *)

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 05/01/76/Th.XI, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN sebesar 146,90 RIBU JIWA (11,19 PERSEN) Persentase penduduk

Lebih terperinci

TABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA

TABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA No. 01/08/53/TH.XIV, 5 AGUSTUS PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II TUMBUH 5,21 PERSEN Pertumbuhan ekonomi NTT yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II tahun

Lebih terperinci

SURVEY PEKERJA MANDIRI

SURVEY PEKERJA MANDIRI SURVEY PEKERJA MANDIRI Description INDONESIA SURVEY PEKERJA MANDIRI Survey code 360-202 - 1003.02 IDNR. INFORMASI WAWANCARA Pewawancara (inisial/singkatan dari nama) Tanggal wawancara Lokasi wawancara

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara Tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 50/05/Th. XVIII, 15 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015 APRIL 2015 RUPIAH TERAPRESIASI 0,23 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah mencatat apresiasi 0,23

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENERTIBAN TERNAK DALAM WILAYAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENERTIBAN TERNAK DALAM WILAYAH KABUPATEN SABU RAIJUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENERTIBAN TERNAK DALAM WILAYAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SABU RAIJUA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) RAHASIA 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) VREST (3) 2. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016 TRIWULAN II-2016 ITK SEBESAR 104,65 No. 06/08/Th. VI, 5 Agustus 2016 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jakarta, 26 Januari 2017 Penyediaan pasokan air melalui irigasi dan waduk, pembangunan embung atau kantong air. Target 2017, sebesar 30 ribu embung Fokus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 RAHASIA MI-03 PETERNAKAN REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS

Lebih terperinci

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 2) 5. No.

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DAFTAR ISI Pernyataan Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin... 1 Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin... 2 Pernyataan Penetapan Kinerja Sub Bagian Tata Usaha...

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN FEBRUARI 2018

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN FEBRUARI 2018 LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN FEBRUARI A. Laporan Data Penerimaan Pengaduan Pada sampai dengan 3 Januari, Komnas HAM melalui Subbagian Penerimaan dan Pemilahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa untuk tertib

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci