PERBANDINGAN TIGA MACAM GERAKAN RUKUK DAN DUA MACAM GERAKAN SUJUD DENGAN METODE POSTURE EVALUATION INDEX (PEI)
|
|
- Glenna Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PERBANDINGAN TIGA MACAM GERAKAN RUKUK DAN DUA MACAM GERAKAN SUJUD DENGAN METODE POSTURE EVALUATION INDEX (PEI) Adi Zulfikar, Boy Nurtjahyo. Departemen Teknik Industri, Universitas Indonesia Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia ABSTRAK Di Indonesia, mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Sebagai pemeluk agama islam, mereka berkewajiban untuk melakukan ibadah shalat setiap harinya. Di Indonesia juga berkembang berbagai mahzab (paham) sehingga terdapat beberapa perbedaan dalam gerakan shalat yang dilakukan. Perbedaan ini juga bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan gerakan-gerakan shalat yang sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Peneliti, dalam hal ini mencoba untuk menganalisa beberapa perbedaan gerakan tersebut dengan menggunakan metode perhitungan Posture Evaluation Index (PEI) pada simulasi di dalam virtual environment piranti lunak jack 6.1. Analisa dilakukan untuk mengetahui gerakan rukuk dan sujud yang paling ergonomis sehingga memberikan kenyamanan paling baik bagi masyarakat muslim yang melakukan ibadah shalat serta dapat diketahui perbedaan nilai ergonomis dari gerakan yang benar dan gerakan yang salah. Kata kunci : Ergonomi Shalat, Posture Evaluation Index (PEI), Virtual Environment, Jack Pendahuluan Secara terminologi, shalat adalah ibadah berupa perkataan dan gerakan khusus yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Dalam ilmu fiqih, dijelaskan perkataan dan gerakan shalat yang sesuai dengan ajaran dan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Bagi umat islam, wajib hukumnya melakukan shalat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana disebutkan dalam hadistnya Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat (HR. Bukhari). Karena kedudukan dan pentingnya ibadah shalat, maka shalat harus ditunaikan setiap harinya oleh umat islam. Di Indonesia, penduduknya mayoritas beragama islam. Oleh karena itu, shalat telah menjadi sebuah kewajiban yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tidak perduli apapun status dan kedudukan seseorang, selama dia beragama islam, maka ia wajib mendirikan shalat. Dalam pelaksanaannya, baik di Indonesia maupun Negara lain, terdapat beberapa versi gerakan shalat. Bukan berarti gerakan tersebut salah, selama gerakangerakan tersebut masih mengikuti suatu dalil/dasar yang jelas dari Nabi Muhammad SAW, maka hal tersebut bisa diterima. Contohnya saat takbiratul ihram, ada yang mengangkat tangan hingga ke telinga, ada pula yang hanya sampai sejajar dengan pundak. Hal ini tidak perlu dipermasalahkan. Tetapi tidak sedikit juga
2 2 masyarakat yang melakukan gerakan yang tidak benar dikarenakan belum mengetahui ilmunya dengan baik. Selain sebagai ibadah ritual yang langsung berhubungan dengan Tuhan, shalat juga ternyata memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Saat kita shalat, tanpa kita sadari sebenarnya kita sedang melakukan peregangan otot-otot tubuh. Namun demikian, terkadang kita bisa saja merasakan sakit ketika melakukan suatu gerakan shalat. Hal ini bisa diakibatkan dari gerakan yang tidak benar atau pun aktifitas yang dilakukan sebelum melakukan shalat. Contohnya saat seseorang bersepeda sebelum shalat, kemungkinan mereka merasakan sakit saat sujud dan duduk diantara dua sujud pada bagian paha. Mungkin juga terasa sakit pada bagian punggung yang dakibatkan gerakan rukuk yang tidak benar. 53% 7% 33% rukuk 13% sujud duduk iftirosh tidak pernah Gambar 1.1 Presentase gerakan shalat dimana responden pernah merasakan sakit saat melakukan suatu gerakan shalat Pada gambar 1.1 di atas, berdasarkan hasil dari kuisioner yang dibuat oleh penulis. 33% responden pernah mrasakan sakit saat melakukan gerakan rukuk, 13% saat sujud, 7% saat duduk diantara dua sujud, dan 53% tidak pernah merasakan sakit. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Gerakan Shalat Pengertian shalat secara terminologi adalah ibadah yang berupa perkataan dan gerakan khusus, Setiap gerakan diiringi dengann perkataan yang berisi doa. Adapun gerakan-gerakan tersebut adalah: Mengangkat tangan Dilakukan padaa saat Takbiratul ihram, menjelang rukuk, setelah rukuk, dan bangkit dari rakaat ke-2. Sedekap Dilakukan pada saat berdiri selain berdiri pada saat I tidal (Berdiri setelah rukuk). Tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri dan keduanya di letakkan di atas dada. Yaitu gerakan membungkukkan badan dan kepala tangan diluruskan dengan kedua ke lulut kaki. Dengan tidak mengangkat kepala tapi juga tidak menekuknya. Juga dengan meluruskan punggung, sehingga bila ada air di taruh di punggungnya, air tersebut tidak bergerak karena kelurusan punggung. Sujud Yaitu meletakkan 7 anggota badan ke tanah, yaitu wajah, kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung kedua tapak kaki. Duduk diantara 2 sujud dan tasyahud awal Yaitu dengan duduk melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri. Maksudnya kaki kiri yang dilipat itu diduduki, sedangkan kaki yang kanan dilipat tidak diduduki namun jari-jarinya ditekuk sehingga menghadap ke kiblat. Posisi kedua tangan diletakkan pada kedua paha
3 3 dekat dengan lutu dengan menjulurkan jari-jarinya. Duduk Tasyahud akhir Posisinya hampir sama dengan duduk diantara 2 sujud namun posisi kaki kiri tidak diduduki melainkan dikeluarkan ke arah bawah kaki kanan. Sehingga duduknya di atas tanah tidak lagi di atas lipatan kaki kiri seperti pada duduk diantara 2 sujud. pula merendahkannya. Riwayat Muslim) (Hadist Dalam prakteknya, gerakanbisa sedikit gerakan shalat tadi berbeda tergantung mahzab yang diikuti. Mahzab adalah hasil ijtihad atau keputusan dari ulama ahli fiqih yang diakui keluasan ilmunya. Namun demikian, tidak sedikit pula perbedaan gerakan tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai gerakan shalat yang benar. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada gerakan rukuk dan sujud saja. Tentunya dalam melakukan gerakan shalat harus mengikuti sumber yang benar agar shalat kita tidak sia-sia. Di Indonesia terdapat empat mahzab utama yang diikuti yaitu Mahzab Imam Hanafi, Imam Syafi i, Imam Malik, dan Imam Hambali. Berikut cara rukuk dan sujud yang benar berdasarkan kesepakatan para ulama fiqih tersebut: Gerakan Keempat imam sepakat bahwa rukuk yang benar adalah posisi punggung yang lurus, tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Hal ini berdasarkan pada hadist: Bila Rasulullah rukuk, beliau tidak meninggikan kepalanya dan tidak Gambar 2.1 Gerakan Yang Benar Gerakan Sujud Keempat Imamm sepakat dalam melakukan sujud yang benar adalah dengan menempelkan telapak tangan dan mengangkat siku Hal ini berdasar pada hadist: Jika engkau sujud, letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu (supaya tidak menyentuh lantai). (Hadist Riwayat Muslim) Gambar 2.2 Gerakan Sujud Yang Benar 2.2 Metode Posture Evaluation Index (PEI) Metodologi PEI dikembangkan oleh Prof. Frans Caputo dan Giuseppe Di Gironimo, Ph. D dari University of Naples
4 4 Frederico II, Italia. Metodologi ini dikembangkan berdasarkan aplikasi Task Analysis Toolkit (TAT) yang terdapat pada piranti lunak Jack. Tujuan dari penggunaan metodologi ini adalah untuk melakukan optimalisasi terhadap fitur geometri pada sebuah stasiun kerja. Dengan optimalisasi yang dilakukan, postur kerja yang paling memberikan kenyamanan pada pekerja, dalam berbagai macam persentil populasi, dapat ditentukan jika fitur geometri yang menjadi karakter dari sebuah stasiun kerja hanya mempengaruhi sisi ergonomi dari sebuah operasi, maka metode PEI dapat digunakan sehingga optimalisasi dari sebuah operasi pada satu buah stasiun kerja dapat dilakukan. Terdapat tujuh tahapan dalam menerapkan PEI, yaitu: Analisa lingkungan kerja Fase pertama terdiri dari analisa terhadap lingkungan kerja dengan memperhatikan berbagai alternatif pergerakan yang mungkin terjadi. Secara umum pada fase ini, peneliti harus mencoba memahami faktor-faktor yang akan mempengauhi kesimpulan yang akan diambil. Contohnya seperti postur tubuh saat mengeksekusi pekerjaan dan kecepatan pelaksanaan pekerjaan. Dalam simulasi di virtual environment, sangatlah penting melakukan simulasi operasi-operasi kerja dengan berbagai alternative gerakan, dengan tujuan memverifikasi kelayakan tugas yang dilakukan pekerja. Analisa jangkauan dan aksesibilitas Perancangan dari sebuah stasiun kerja selalu memerlukan studi pendahuluan untuk mengevaluasi aksesibilitas dari titik-titik kritis (critical point). Permasalahan yang muncul adalah apakah seluruh metode gerakan yang telah dirancang memungkinkan untuk dimasukkan ke sebuah operasi dan apakah semua titik kritis dapat dijangkau oleh pekerja. Misalnya pada pengangkatan suatu benda terdapat kemungkinan rak tempat peletakan benda posisinya terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau oleh pekerja dan mengakibatkan pekerja tidak dapat malakukan tugasnya dengan baik. Untuk itu perlu dipastikan bahwa titik kritis jangkauan benda-benda kerja dapat terjangkau. Konfigurasi tata letak yang tidak memuaskan pada fase ini tidak akan dilanjutkan pada fase berikutnya. Dari analisa lingkungan kerja, serta keterjangkauan dan aksesibilitas, konfigurasi yang akan dianalisa pada fase berikutnya dapat ditentukan. Static Strength Prediction (SSP) Pada tahapan ini dinilai apakah pekerjaan yang dilakukan dapat dipertimbangkan dalam analisis selanjutnya. Pengukuran SSP dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan memang benar-benar memungkinkan untuk dilakukan oleh manusia dengan kondisi dan antropometri tersebut. Low Back Analysis (LBA) Analisa ini mengevaluasi secara real time beban yang diterima oleh bagian tulang belakang model manekin saat melakukan tugas yang diberikan. Dalam perhitungan nilai PEI, nilai LBA yang digunakan adalah nilai pada critical posture. Nilai tekanan yang diperoleh dari output LBA kemudian dibandingkan dengan batasan tekanan yang ada pada standart NIOSH sebesar 3400 Newton. Ovako Working Posture (OWAS) Merupakan evaluasi tingkat kenyamanan pekerja ketika melakukan suatu pekerjaan. OWAS juga memberikan rekomendasi apakah hal
5 5 yang dianalisa memerlukan perbaikan atau tidak. Indeks tingkat kenyamanan yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan indeks maksimal yang ada pada OWAS sebesar 4 poin. Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Tahapan ini mengevaluasi kualitas postur tubuh bagian atas serta proses identifikasi resiko kerusakan atau gangguan pada tubuh bagian atas. Indikator RULA berusaha menggabungkan berbagai bagian tubuh yang disatukan untuk memperoleh sebuah nilai total. Nilai total tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai total maksimum RULA sebesar 7 poin. Perhitungan Posture Evaluation Index (PEI) Evaluasi PEI mengintegrasikan hasil analisis dari LBA, OWAS dan RULA yang merupakan output dari piranti lunak Jack 6.1. PEI menjumlahkan tiga variable dimensional I 1, I 2 dan I 3. Variabel I 1 didapatkan dari normalisasi skor LBA dengan batas aman kekuatan kompresi yang dapat diterima manusia, dengan nilai batas aman yang merujuk pada nilai standart NIOSH sebesar 3400 Newton. Untuk variabel I 2 didapat dari normalisasi dengan indeks OWAS yang bernilai maksimum 4 poin. Variabel I 3 didapat dari normalisasi dengan indeks RULA yang bernilai maksimum 7 poin. Khusus untuk I 3 hasil yang didapat akan dikalikan dengan amplification factor m r, sehingga didapat : PEI = I 1 + I 2 + ( I 3 x m r ) (2.1) Dimana: = 3400, =, 4 =, 7 =1,42 Atau, PEI = + + 1,42...(2.2) Keterangan : LBA = skor low back analysis OWAS = skor ovako working posture RULA = skor rapid upper limb assessment 3400 Newton = batas tekanan standart NIOSH 4 = nilai maksimum indeks OWAS 7 = nilai maksimum indeks RULA m r = faktor amplifikasi sebesar 1,42 Perbedaan antara nilai PEI yang dihasilkan pada masing-masing critical posture yang ditinjau menunjukkan bahwa semakin kecil nilai PEI, maka semakin tinggi tingkat kenyamanan dan semakin rendah pula resiko pekerja dalam terserang gangguan kesehatan. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi nilai PEI maka semakin rendah tingkat kenyamanan dan semakin tinggi resiko dari para pekerja untuk terserang gangguan kesehatan. Nilai minimum dari PEI sebesar 0,47 yang menyatakan kondisi dari pekerja yang tidak mendapat beban sama sekali, sedangkan nilai maksimum tergantung dari nilai variabel I 1, diasumsikan I 1 >1 adalah tidak valid, sehingga nilai maksimum PEI adalah 3,42.
6 6 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada tahap ini, dikumpulkan berbagai macam gerakan rukuk dan sujud yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia baik gerakan yang benar maupun yang salah. 3.1 Gerakan Gerakan 1 Gerakan rukuk 1 merupakan gerakan rukuk dengan posisi tulang belakang dan bagian bawah tubuh membentuk sudut lebih dari 900. Ilustrasi gerakan ini bisa dilihat di gambar 3.1 di bawah ini. Gerakan 3 Gerakan rukuk 3 merupakan gerakan rukuk dengan posisi tulang belakang dan bagian bawah tubuh membentuk sudut kurang dari 900. Ilustrasi gerakan ini bisa dilihat di gambar 3.3 di bawah ini. Gambar 3.3 Gerakan 3 Gambar 3.1 Gerakan 1 Gerakan 2 Gerakan rukuk 2 merupakan gerakan rukuk dengan posisi tulang belakang dan bagian bawah tubuh membentuk sudut 900. Ilustrasi gerakan ini bisa dilihat di gambar 3.2 di bawah ini. 3.2 Gerakan Sujud Gerakan Sujud 1 Gerakan sujud 1 ini merupakan gerakan sujud dengan posisi lengan tidak menempel ke lantai. Ilustrasi gerakan ini bisa dilihat di gambar 3.4 di bawah ini. Gambar 3.4 Gerakan Sujud 1 Gerakan Sujud 2 Gerakan Sujud 2 ini merupakan gerakan sujud dengan posisi lengan menempel ke lantai. Ilustrasi gerakan Gambar 3.2 Gerakan 2
7 7 ini bisa dilihat di gambar 3.5 di bawah ini. Tabel 3.1 Rekapitulasi nilai PEI untuk gerakan rukuk dan sujud Gambar 3.5 Gerakan Sujud Pengolahan Data Pengolahan Data dilakukan dengan menggunakan Software Jack 6.1 dari manekin (virtual human) yang telah dibuat. Jack 6.1 memiliki fasilitas Task Analysis Toolkit (TAT) yang dapat menghitung 4 kriteria berikut ini: Static Strength Prediction (SSP), Low Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assesment (RULA). tersebut, maka didapatlah data yang ditunjukkan oleh tabel 3.1 berikut: Pengolahan data pertama yang dilakukan adalah menganalisa nilai Static Strength Prediction (SSP). SSP digunakan untuk memastikan apakah gerakan yang dilakukan dapat dilakukan oleh manusia. Persentase kapabilitas minimal yang dapat diterima adalah 90%. Setelah menganalisa nilai SSP, maka selanjutnya dilakukan analisa untuk nilai LBA, OWAS, dan RULA. Dari ketiga criteria tersebut, maka dapat dihitung nilai Posture Evaluation Index (PEI). Nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam rumus perhitungan PEI: PEI = I 1 + I 2 + ( I 3 x m r ) Setelah angka-angka yang didapat dari simulasi dimasukkan ke dalam perhitungan 4. Analisa Data 4.1 Analisa Gerakan Nilai-nilai PEI yang didapat dari analisa gerakan rukuk yang telah dilakukan digunakan sebagai acuan dalam menilai secara ergonomis dari berbagai gerakan yang dilakukan. Berikut merupakan tabel rekapitulasi dan grafik perbandingan dari
8 8 nilai PEI simulasi gerakan rukuk yang dilakukan oleh manekin laki-laki. Tabel 4.2 Rekapitulasi nilai PEI dari simulasi gerakan rukuk wanita Tabel 4.1 Rekapitulasi nilai PEI dari simulasi gerakan rukuk laki-laki Persentil 95 Persentil 50 Persentil Persentil 95 Persentil 50 Persentil 5 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai PEI Dari Simulasi Gerakan k Laki-laki Dari tabel 4.1 dan grafik pada gambar 4.1 dapat kita lihat bahwa gerakan rukuk 2 yang dilakukan oleh manekin laki-laki memiliki nilai PEI paling kecil diantara ketiga gerakan rukuk yang diteliti baik pada persentil 5, 50, maupun 95. Sedangkan gerakan rukuk 3 memiliki nilaii PEI paling besar dari ketiga persentil tersebut. Berikut adalah tabel rekapitulasi dan grafik perbandingandari nilai PEI simulasi gerakan rukuk yang dilakukan oleh manekin wanita. Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Nilai PEI Dari Simulasi Gerakan Wanita Dari tabel 4.2 dan grafik pada gambar 4.2 dapat kita lihat bahwa gerakan rukuk 2 yang dilakukan oleh manekin wanita memiliki nilai PEI paling kecil diantara ketiga gerakan rukuk yang diteliti baik pada persentil 5, 50, maupun 95. Sedangkan gerakan rukuk 3 memiliki nilai PEI paling besar dari ketiga persentil tersebut. 4.2 Analisa Gerakan Sujud Nilai-nilai PEI yang didapat dari analisa gerakan sujud yang telah dilakukan digunakan sebagai acuan dalam menilai secara ergonomis dari berbagai gerakan yang dilakukan. Berikut merupakan tabel rekapitulasi dan grafik perbandingan dari
9 9 nilai PEI simulasi gerakan sujud yang dilakukan oleh manekin laki-laki. Tabel 4.4 Rekapitulasi nilai PEI dari simulasi gerakan sujud wanita Tabel 4.3 Rekapitulasi nilai PEI dari simulasi gerakan sujud laki-laki Sujud 1 Sujud Persentil Persentil Persentil Sujud 1 Sujud 2 Persentil 95 Persentil 50 Persentil 5 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai PEI Dari Simulasi Gerakan Sujud Laki-laki Dari tabel 4.3 dan grafik pada gambar 4.3 dapat kita lihat bahwa gerakan sujud 1 yang dilakukan oleh manekin laki-laki memiliki nilai PEI paling kecil dari dua gerakan sujud yang diteliti baik pada persentil 5, 50, maupun 95. Sedangkan gerakan sujud 2 memiliki nilaii PEI paling besar dari ketiga persentil tersebut. Berikut adalah tabel rekapitulasi dan grafik perbandingan dari nilai PEI simulasi gerakan sujud yang dilakukan oleh manekin wanita. Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Nilai PEI Dari Simulasi Gerakan Sujud Wanita Dari tabel 4.4 dan grafik pada gambar 4.4 dapat kita lihat bahwa gerakan sujud 1 yang dilakukan oleh manekin wanita memiliki nilai PEI paling kecil dari dua gerakan sujud yang diteliti baik pada persentil 5, 50, maupun 95. Sedangkan gerakan sujud 2 memiliki nilai PEI paling besar dari ketiga persentil tersebut. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Gerakan rukuk yang menunjukkan tingkat kenyamanan paling baik dan beresiko paling kecil pada musculoskeletal system adalah gerakan rukuk 2 dimana punggung dan bagian bawah tubuh membentuk sudut 90 o. Hal ini dapat dilihat dari nilai PEI yang paling kecil dibanding gerakan rukuk
10 10 yang lain, dan berlaku untuk laki-laki maupun wanita. Gerakan sujud yang menunjukkan tingkat kenyamanan paling baik dan tidak beresiko paling kecil pada musculoskeletal system adalah gerakan sujud 1, dimana lengan tidak menempel ke lantai. Hal ini dapat dilihat dari nilai PEI yang paling kecil dibanding gerakan sujud 2, dan berlaku untuk laki-laki maupun wanita. Gerakan rukuk dan sujud yang diajarkan dalam kaidah syariat ilmu fiqih yang diajarkan dalam agama islam terbukti merupakan gerakan yang paling baik secara ergonomi, karena gerakan rukuk 2 dan gerakan sujud 1 adalah gerakan yang sesuai dengan ilmu fiqih seperti yang dijelaskan dalam fiqih Mahzab Imam Malik, Imam Syafi I, Imam Hanafi, dan Imam Hambali. Melakukan gerakan rukuk dan sujud yang salah dapat menyebabkan resiko timbulnya rasa sakit. Daftar Referensi Caputo, F., Giuseppe Di Girinimo, and Adelaide Marzano. (2006). A Structured Approach to Simulate Manufacturing System in Virtual Environment. Italia: University of Naples. Hedge, Alan Physical Methods. Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. CRC Press. Herawati, Isnaini Sholat dan Kesehatan. SUHUF, Vol. XVII, No. 02/Nopember 2005: Mughniyah, M. Jawad. Al-Fiqh Ala Al- Madzahib Al-Khamsah. Beirut: Dar Al-Jawad. Sabiq, Sayyid Fiqhus Sunnah. Kairo: Darul Fath Lil I lam Al Arobi. 5.2 Saran Pentingnya kita melakukan gerakan shalat yang benar, karena selain merupakan syarat sah nya shalat, juga penting bagi tubuh. Perlunya diadakan penelitian lebih lanjut terhadap bagian gerakan shalat yang lain khususnya gerakan-gerakan yang sering kali keliru tetapi tetap dilakukan agar hasil ergonomi yang didapat bisa lebih menyeluruh. Perlunya diadakan penelitian lanjutan mengenai gaya-gaya yang terjadi di setiap sendi tubuh yang melakukan gerakan Perlunya juga diadakan penelitian lanjutan berdasarkan kategori usia dari setiap gerakan Perlunya diadakan penelitian lanjutan yang fokus pada manfaat gerakan shalat yang dilakukan bagi tubuh manusia.
Analisis Ergonomi Sepeda UI terhadap Pengendara Wanita dengan Metode Posture Evaluation Index dalam Virtual Environment
Analisis Ergonomi Sepeda UI terhadap Pengendara Wanita dengan Metode Posture Evaluation Index dalam Virtual Environment Erlinda Muslim Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Ergonomi IX TI-UNDIP 2009 Semarang, November 2009 ISBN :
Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX TI-UNDIP 2009 Semarang, 17-18 November 2009 ISBN : 978-979-704-802-0 Analisis Ketinggian Meja Kerja Yang Ideal Terhadap Postur Pekerja Divisi Cutting Industri Garmen
Lebih terperinciANALISIS KETIGGIAN MEJA KERJA YANG IDEAL TERHADAP POSTUR PEKERJA DIVISI CUTTING
ANALISIS KETIGGIAN MEJA KERJA YANG IDEAL TERHADAP POSTUR PEKERJA DIVISI CUTTING INDUSTRI GARMEN DENGAN POSTURE EVALUATION (PEI) PADA VIRTUAL ENVIROMENT Boy Nurtjahyo, Erlinda Muslim, Akhmad Hidayatno,
Lebih terperinciANALISIS ERGONOMI SEPEDA UI DENGAN METODE POSTURE EVALUATION INDEX (PEI) DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 14, NO. 1, APRIL 2010: 47-52 ANALISIS ERGONOMI SEPEDA UI DENGAN METODE POSTURE EVALUATION INDEX (PEI) DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT Erlinda Muslim *), Boy Nurtjahyo, Zulkarnain, dan
Lebih terperinciANALISIS ERGONOMI DESAIN RUANG KERJA PENEMBAK PADA KENDARAAN TEMPUR ARMOURED PERSONNEL CARRIER DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT
ANALISIS ERGONOMI DESAIN RUANG KERJA PENEMBAK PADA KENDARAAN TEMPUR ARMOURED PERSONNEL CARRIER DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT Akhmad Hidayatno, Aisyah Iadha Nuraini, Gagas Hariseto Pratomo Laboratorium Faktor
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...
Lebih terperinciImplementasi Posture Evaluation Index Untuk Perancangan Meja RBTI dengan Menggunakan Virtual Environment Human Modelling
Implementasi Posture Evaluation Index Untuk Perancangan Meja RBTI dengan Menggunakan Virtual Environment Human Modelling Muhammad Rizky mhdrizky@outlook.com Dr. Rer. Oec. Arfan Bakhtiar, ST. MT. arfbakh@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS ERGONOMI INDUSTRI GARMEN DENGAN POSTURE EVALUATION INDEX PADA VIRTUAL ENVIRONMENT
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 15, NO. 1, APRIL 2011: 75-81 75 ANALISIS ERGONOMI INDUSTRI GARMEN DENGAN POSTURE EVALUATION INDEX PADA VIRTUAL ENVIRONMENT Erlinda Muslim *), Boy Nurtjahyo, dan Romadhani Ardi Departemen
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Berdasarkan National Institute of Occuptional Safety and Health (NIOSH), manual handling adalah sebagai suatu aktivitas dengan menggunakan pergerakan tangan pekerja
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM KERJA PROSES EVAKUASI YANG DILAKUKAN PETUGAS PARAMEDIS AMBULANS MENGGUNAKAN VIRTUAL ENVIRONMENT MODELING
MAKARA, KESEHATAN, VOL. 14, NO. 2, DESEMBER 2010: 89-94 PERBAIKAN SISTEM KERJA PROSES EVAKUASI YANG DILAKUKAN PETUGAS PARAMEDIS AMBULANS MENGGUNAKAN VIRTUAL ENVIRONMENT MODELING Erlinda Muslim *), Boy
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciMODUL I DESAIN ERGONOMI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem kerja, pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu: manusia, bahan, mesin dan lingkungan kerja. Dari keempat komponen tersebut, komponen manusia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu menggunakan analsisi biomekanika dapat dikaitkan dengan penulisan Tugas Akhir ini. Diantaranya Budiman (2006), Theresia (2008), Dwijayanto
Lebih terperinciAnalisis Ergonomi Sepeda UI terhadap Pengendara Pria dengan Metode Posture Evaluation Index (PEI) dalam Virtual Environment
-5 November 2009, Yogyakarta, Indonesia Analisis Ergonomi Sepeda UI terhadap Pengendara Pria dengan Metode Posture Evaluation Index (PEI) dalam Virtual Environment Boy Nurtjahyo Moch 1 Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian di Indonesia sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat, rolling door, dan lan-lain.
Lebih terperinciABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi. Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015 telah terjadi kecelakaan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang baru saja didirikan dijurusan Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom. Laboratorium
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. yang bergerak dibidang produksi kain batik. Batik Komar didirikan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB
TUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB ASSESMENT) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua perusahaan menginginkan produktivitas kerja karyawannya semakin meningkat, untuk mewujudkan hal itu di perlukan lingkungan kerja yang baik, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan
Lebih terperinci93 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014
USULAN PERBAIKAN UKURAN MEJA PEWARNAAN DI STASIUN KERJA PEWARNAAN BATIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) 1 Rama Abdurrafi Mutaqi, 2 Rino Andias Anugraha,
Lebih terperinciMetode dan Pengukuran Kerja
Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR
ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR Dewi Mulyati 1 Vera Viena 2 Irhamni 3 dan Baharuddinsyah 4 1 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN
IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Metode Pengukuran Tingkat Resiko Ergonomi Yang Ada Sekarang Pengukuran tingkat resiko ergonomi merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun yang merupakan
Lebih terperinciCARA I TIDAL. Pengertian
MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA
DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi di bidang manufaktur maupun jasa sering dijumpai stasiun kerja yang tidak ergonomis dikarenakan tidak sesuainya antropometri pekerja dengan fasilitas
Lebih terperinciPERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA
PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA Samuel Bobby Sanjoto *1), M.Chandra Dewi K 2) dan A. Teguh Siswantoro 3) 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA DAN USULAN PERBAIKAN STASIUN KERJA DI DIVISI SEWING
ANALISIS POSTUR KERJA DAN USULAN PERBAIKAN STASIUN KERJA DI DIVISI SEWING INDUSTRI GARMEN DENGAN MENGGUNAKAN POSTURE EVALUATION INDEX (PEI) PADA VIRTUAL ENVIRONMENT MODELING SKRIPSI I NYOMAN ADI PRADANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, material, metode kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah bagi
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penilaian REBA nilai action level tertinggi dengan kriteria
Lebih terperinciMETODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI
METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU
PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU Ratnanto Fitriadi 1*, Dini Hapsari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 PUSLOGIN (Pusat Studi
Lebih terperinciwww.fiqhindonesia.com
13 Shalat Bagi Mereka yang Udzur 128 Daftar Bahasan Pengertian Udzur Shalat Orang Sakit Beberapa Hukum Berkenaan dengan Shalat Orang Sakit Shalat Orang Musafir Makna Safar (Bepergian) Mengqashar Salat
Lebih terperinciPERANCANGAN KONFIGURASI TINGGI SETANG, SADEL, DAN PEDAL SEPEDA YANG ERGONOMIS
PERANCANGAN KONFIGURASI TINGGI SETANG, SADEL, DAN PEDAL SEPEDA YANG ERGONOMIS Lusi Susanti 1, Yogi Hendra Agustion 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email: lusi@ft.unand.ac.id,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PEKERJA PANEN BUAH KELAPA SAWIT (TBS) MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) D i PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA
ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Studi Kasus : UD. Dhiana Kali Ampo Batu - Malang Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian, metode digunakan untuk memandu mengenai urutan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Ergonomi IX TI-UNDIP 2009 Semarang, November 2009 ISBN :
Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX TI-UNDIP 2009 Semarang, 17-18 November 2009 ISBN : 978-979-704-802-0 Analisis Postur Kerja Operator Mesin Split pada Proses Pembuatan Kulit Jenis Wet Blue Menggunakan
Lebih terperincikekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik
BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan
Lebih terperinciPOSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Model Konsep Interaksi Ergonomi POSTURE??? Postur Kerja & Pergerakan An active process and is the result of a great number
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PENENTUAN KONFIGURASI DESAIN TEMPAT KERJA TERHADAP POSTUR PEKERJA YANG ERGONOMIS PADA AREA MATERIAL CUTTING INDUSTRI MEBEL MENGGUNAKAN VIRTUAL HUMAN MODELLING SKRIPSI MALOUNA FELLISA
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
138 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.2. Hasil PT. Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam pembuatan elektroda untuk pengelasan. Untuk menemukan permasalahan yang terdapat pada
Lebih terperincidihadapan-nya dan ikhlas karena-nya, serta hadir hati dalam berzikir, berdoa dan memuji. (Ahlul Ma rifah) 9. II 27 salatlah kalian sebagaimana kalian
DAFTAR TERJEMAH No. KUTIPAN TERJEMAH BAB HAL 1. I 2 Hisyam bin Ammar berkata kepada kami, Hafsh bin Sulaiman berkata kepada kami, Katsir bin syindhir berkata kepada kami, dari Muhamad bin Sirin, dari Anas
Lebih terperinciGambar 3.1 Metodologi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini akan membantu menyelesaikan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Meja Belajar Tabel 4.1 Data pengukuran meja Pengukuran Ukuran (cm) Tinggi meja 50 Panjang meja 90 Lebar meja 50 4.1.. Data Kursi Belajar
Lebih terperinciBAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator
Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara Shalat Wajib Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan ketentuanketentuan shalat wajib 6.2 Mempraktik kan shalat wajib BAB VI SHALAT WAJIB Indikator 1. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat langsung pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja pada perusahaan yang diteliti. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan
Lebih terperinciNovena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa
ANALISIS POSTUR KERJA PADA INDUSTRI GERABAH Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, Jln.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS
IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS Meri Andriani Universitas Samudra, Jl. Meurandeh Prodi Teknik Industri. Email: meri_zulham@yahoo.com Abstrak Postur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA
ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA Henny *, Iyan Andriana dan Jazim Alkhamidi 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin
Pendahuluan SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad yang telah menyampaikan risalah dengan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah penyedia layanan jasa yang harus sadar akan pentingnya kualitas pelayanan terhadap pasien sebagai konsumen. Salah satu yang berperan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman, efisien dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Globalisasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan sangat ketat dalam segala aspek khususnya ketenagakerjaan yang salah satunya mempersyaratkan adanya perlindungan
Lebih terperinciErgonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina
Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Antropometri Petani Wanita Kecamatan Dramaga Pengambilan data dilakukan secara acak dengan mengunjungi subjek yang ada di tiap-tiap desa, baik dengan langsung bertemu dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Shalat Pembelajaran shalat yang terdapat dalam ilmu fiqih bahwa shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
USULAN PERBAIKAN SPESIFIKASI ALAT BANTU DI STASIUN KERJA PENGIKISAN ALAT CAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE (RULA) RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) Yuvie Mutiarasari 1, Rino Andias
Lebih terperinciRANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS
RANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS Qurtubi dan Hari Purnomo Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Jalan Kaliurang KM.14,4 Sleman Yogyakarta 55584 Telpon (0274) 895287
Lebih terperinciModul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk
Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fleksibilitas sendi pada responden di Panti Wreda Pucang Gading Semarang
62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang pengaruh gerakan sholat lima waktu terhadap fleksibilitas sendi pada responden di Panti Wreda Pucang Gading Semarang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ
Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ Tri Yanuar 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini ditujukan kepada pengguna kursi roda yang mengendarai mobil dalam kegiatan sehari-hari. Kesulitan para pengguna kursi roda yang mengendarai mobil adalah melipat, memindahkan, dan
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciDAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii PEDOMAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv AYAT AL-QURAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii Bab I Pendahuluan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciRANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS
PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
I-20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi dan Produktivitas 2.1.1 Ergonomi Ergonomi atau ergonomics (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. yang bergerak dibidang produksi kain batik. Batik Komar didirikan
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA
PERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA Edi Budiman, ST., Ratih Setyaningrum, ST. Program Studi Teknik Industri Sekolah
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI DAN PERANCANGAN DESAIN USULAN MEJA DAN KURSI SEKOLAH YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN VIRTUAL HUMAN MODELING SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI DAN PERANCANGAN DESAIN USULAN MEJA DAN KURSI SEKOLAH YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN VIRTUAL HUMAN MODELING SKRIPSI ANISHA PUTI LALITA 0706274451 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR
ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR Iwan Suryadi 1, Siti Rachmawati 2 1,2 Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan dituntut untuk memperhatikan kinerja pekerjanya, karena pekerja merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat vital dalam kegiatan proses
Lebih terperinci