Hubungan antara Self Efficacy dengan Kecerdasan Interpersonal pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan antara Self Efficacy dengan Kecerdasan Interpersonal pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang"

Transkripsi

1 Hubungan antara Self Efficacy dengan Kecerdasan Interpersonal pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang Cahyaning Widhyastuti, Sumi Lestari, Ika Herani Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang cahyaningw4@gmail.com lestari.sumi@ub.ac.id herani@ub.ac.id ABSTRACT This research is a correlational quantitative study, which aims to determine the relationship between self efficacy with interpersonal intelligence on final year students at the State University X Malang. The subject of this research were 100 final year students at the State University X Malang. This research is using two scales, self efficacy scale and interpersonal intelligence scale. The scale is compiled by researcher based on Bandura s self efficacy aspects (Ghufron & Risnawita S, 2012) and interpersonal intelligence by Anderson (Safaria, 2005). Self efficacy scale s value of realibility is 0,900 and consist of 29 items, interpersonal intelligence s value of reliability is 0,939 and consists of 27 items. Analysis of the research data is using product moment correlation, and the results is with a significance value of (ρ = 0.01). It means that there is a positive correlation between self efficacy and interpersonal intelligence on the final year students, the higher the student s self-efficacy means that their interpersonal intelligence also higher, on the contrary when self-efficacy is low then the student s interpersonal intelligence is also low. Key word : self efficacy, interpersonal intelligence LATAR BELAKANG Mahasiswa merupakan calon lulusan perguruan tinggi yang diharapkan mampu bersaing untuk menghadapi dunia kerja. Bedasarkan data pada tahun 1

2 2 2013, jumlah pengangguran intelektual di Indonesia masih terbilang tinggi. Sekitar 610 ribu pengangguran intelektual di Indonesia yang diantaranya merupakan lulusan perguruan tinggi (Tribunnews.com, 3 November 2013). Melihat kenyataan tersebut, sebagai mahasiswa tingkat akhur diharapkan menyiapkan diri sehingga mampu bersaing di dunia kerja, salah satunya dengan menyiapkan kemampuan yang berupa hard skill dan soft skill. Penelitian terdahulu (Utomo, 2010) mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan hard skill yang di dalamnya memuat pengetahuan dan ketrampilan teknis, tetapi juga soft skill. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kesuksesan ditentukan dari 80% soft skiil dan hanya 20% hard skill, dengan demikian menunjukkan bahwa soft skill lebih besar pengaruhnya dibandingkan hard skill. Salah satu soft skill yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah kecerdasan interpersonal (Pujiastuti, 2011). Kecerdasan interpersonal diartikan sebagai kemampuan atau ketrampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi, dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga mampu berada pada situasi yang nyaman atau sama-sama menguntungkan (Safaria, 2005).Oleh karena itu, sebagai calon lulusan, mahasiswa tingkat akhir perlu memiliki kecerdasan interpersonal yang baik sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Untuk mendorong mahasiswa tingkat akhir memiliki kecerdasan interpersonal yang baik, dapat diperlukan keyakinan yang kuat tentang kemampuan dirinya sendiri dalam hal menciptakan relasi, membangun relasi, dan mempertahankan relasi sosialnya. Sejalan dengan definisi self efficacy yaitu

3 3 persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu, self efficacy berhubungan dengan keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan (Alwisol, 2011). Santrock (Rachmawati, 2012) bahwa self efficacy merupakan kepercayaan bahwa aku bisa, sehingga individu dengan self efficacy yang tinggi akan lebih merasa bahwa dirinya mampu menghadapi pekerjaan dan bekerja dengan baik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Prakosa (Anwar, 2009) juga mengungkapkan bahwa keyakinan terhadap diri sendiri sangat diperlukan oleh pelajar maupun mahasiswa. Keyakinan ini akan mengarahkan kepada pemilihan tindakan, pengerahan usaha, serta keuletan individu yang disarankan akan menuntut individu berperilaku secara mantap dan efektif. Hal serupa juga diungkapkan dalam penelitian Zulkaida (2007) bahwa self efficacy dapat menyebabkan adanya keyakinan akan kemampuan diri individu. Sejalan dengan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa self efficacy merupakan suatu keyakinan yang dimiliki individu tentang kemampuan dirinya sendiri dalam menghadapi sesuatu, sedangkan kecerdasan interpersonal merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk menjalin relasi dengan orang lain yang dimulai dari menciptakan relasi, membangun relasi, dan mempertahankan relasi sosialnya (Safaria, 2005). Atas dasar hal tersebut, peneliti ingin mengetahui keterkaitan antara self efficacy dan kecerdasan interpersonal pada mahasiswa tingkat akhir, apakah Individu dengan self efficacy yang tinggi terhadap kemampuan yang dimilikinya cenderung lebih mudah menciptakan, membangun dan mempertahankan relasi dengan orang lain. Sebaliknya, individu

4 4 dengan self efficacy yang rendah terhadap kemampuan yang dimilikinya akan cenderung kesulitan untuk menciptakan, membangun dan mepertahankan relasi dengan orang lain. Mengingat kecerdasan interpersonal merupakan salah satu soft skill yang dibutuhkan pada mahasiswa tingkat akhir sebagai calon lulusan sehingga penelitian ini dilakukan dengan mahasiswa akhir sebagai subjek penelitian. Namun, ada kecenderungan bahwa apa yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan pekerjaan tidak diberikan kepada mahasiswa selama di bangku kuliah. Banyak perguruan tinggi-perguruan tinggi yang hanya mengajarkan hard skill (pengetahuan dan ketrampilan teknis) (Pujiastuti, 2011), sehingga dapat memunculkan perbedaan antara kemampuan dari lulusan mahasiswa dengan kebutuhan perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji lebih jauh keterkaitan antara self efficacy dengan kecerdasan interpersonal pada mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang, yang dalam hal ini peneliti menggunakan inisial X sebagai tempat penelitian karena dikhawatirkan hasil dari penelitian ini dapat merugikan salah satu pihak. LANDASAN TEORI Self Efficacy Menurut Bandura (Alwisol, 2011) self efficacy adalah keyakinan yang dipegang oleh seseorang tentang dia mampu atau tidak mampu melakukan

5 5 tindakan yang memuaskan, merupakan persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu. Bandura (Friedman & Schustack, 2006) menggambarkan self efficacy sebagai keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat menunjukkan perilaku tertentu dengan sukses. Barom dan Bryne (Ghufron & Risnawita S, 2012) mendefinisikan self efficacy sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan. Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan interpersonal atau inteligensi interpersonal digunakan dalam berbagai komunikasi, saling memahami, dan berinteraksi dengan orang lain. (Azwar, 1999). Menurut Gardner (Safaria, 2005) kecerdasan interpersonal dapat menunjukkan kemampuan individu dalam berhubungan dengan orang lain. Individu dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi akan mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain, mampu berempati dengan baik, mampu mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Selanjutnya, Suharnan (2005) juga menjelaskan bahwa inteligensi interpersonal merupakan kemampuan memahami orang lain, pikiran, maupun perasaan-perasaannya, sehingga akan mendorong bagaimana individu tersebut bekerjasama dengan orang lain. Hal tersebut sejalan dengan Safaria (2005) yang menjelaskan bahwa inteligensi interpersonal merupakan kemampuan ketrampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi, dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada pada situasi yang sama-sana menguntungkan.

6 6 Mahasiswa Mahasiswa adalah orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya melalui suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) mengartikan mahasiswa sebagai sebutan bagi pelajar di perguruan tinggi. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa adalah individu yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha : Ada hubungan antara self efficacy dengan kecerdasan interpersonal pada mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang. Ho : Tidak ada hubungan antara self efficacy dengan kecerdasan interpersonal pada mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Self efficacy dalam penelitian ini berperan sebaga variabel bebas, sedangkan kecerdasan interpersonal dalam penelitian ini berperan sebagai variabel terikat.

7 7 Subjek Penelitian Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang, subjek tercatat sebagai mahasiswa aktif atau tidak sedang mengambil cuti, serta sedang mengerjakan atau memprogram mata kuliah skripsi. Alat Ukur Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan skala penelitian. Skala pada penelitian ini terdiri dari skala self efficacy dan skala kecerdasan interpersonal. Kedua skala disusun sendiri oleh peneliti. Skala self efficacy disusun berdasarkan pada aspek-aspek self efficacy yang dikemukakan oleh Bandura (Ghufron & Risnawita S, 2012) yaitu dimensi tingkat (level), dimensi kekuatan (streght), dimensi generalisasi (generality). Skala kecerdasan interpersonal disusun sendiri oleh peneliti dengan berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Anderson (Safaria, 2005) yaitu social sensitivity (sensitivitas sosial), social insight (wawasan sosial), social communication (komunikasi sosial). Model skala self efficacy dan kecerdasan interpersonal pada penelitian ini mengacu pada model skala Likert, skala model Likert menggunakan peryataan sebagai perangsangnya (Suryabrata, 1999). Respon yang diharapkan diberikan kepada subjek yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban tidak tentu (TT) tidak disertakan karena menurut Selliva (Rachdianti, 2011) dapat

8 8 mengurangi pengaruh kecenderungan sentral dan mendorong responden untuk memutuskan sendiri apakah positif atau negatif. Aitem-aitem pada skala penelitian ini terdiri atas dari aitem-aitem favorable (mendukung) dan aitem-aitem (unfavorable). Skor bergerak dari angka 4 sampai 1 untuk aitem-aitem favorable dan 1 sampai 4 untuk aitem-aitem unfavorable. Skala self efficacy terrdiri dari 29 aitem, sedangkan skala kecerdasan interpersonal terdiri dari 27 aitem. Hasil ujicoba alat ukur menunjukkan bahwa skala self efficacy valid dan reliabel dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,900 dengan nilai corrected itemtotal correlation berada diantara 0,312-0,749. Selanjutnya, hasil ujicoba alat ukur skala kecerdasan interpersonal menunjukkan bahwa skala tersebut valid dan reliabel dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,939 dengan nilai corrected itemtotal correlation berada diantara 0,326-0,788. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil uji asumsi penelitian Uji asusmsi pada penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Berikut adalah penjabaran uji normalitas dan uji linieritas. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Variabel Hasil Kolmogorov- Nilai Signifikansi Keterangan Smirnov Self Efficacy 0,650 0,792 Normal Kecerdasan Interpersonal 1,001 0,269 Normal

9 9 Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa variabel self efficacy dan kecerdasan interpersonal tersebar secara normal karena keduanya memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Self efficacy memiliki nilai signifikansi 0,792, sedangkan kecerdasan interpersonal memiliki nilai signifikansi 0,269. Tabel 2. Hasil Uji Linieritas F Ρ Keterangan Self Efficacy*Kecerdasan Interpersonal 21,123 0,000 Linier Berdasarkan hasil linieritas atar kedua variabel diperoleh bahwa variabel x (self efficacy) dan variabel y (kecerdasan interpersonal) memiliki hubungan yang linier, hasil tersebut diperoleh dari nilai signifikansi sebesar 0,000 atau berada si bawah 0, Hasil uji hipotesis penelitian Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment yang diungkapkan oleh Pearson dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) version 20.0 for windows. Tabel 3 berikut merupakan hasil uji korelasi produt moment. Self Efficacy Kecerdasan Interpersonal Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Product Moment Self Efficacy Kecerdasan Interpersonal Pearson 1.434** Correlation Sig. (2-tailed).000 Person.434** 1 Correlation

10 10 Sig. (2-tailed).000 **Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed) Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 3 diketahui bahwa penelitian hubungan antara self efficacy dengan kecerdasan interpersonal pada mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang menunjukkan hasil adanya hubungan yang signifikan antara self efficacy dan kecerdasan interpersonal pada mahasiswa tingkay akhir, nilai korelasi antar variabel sebesar 0,434 dengan nilai signifikansi 0,00. Arah korelasi antara self efficacy dan kecerdasan interpersonal pada penelitian ini menunjukkan hubungan ke arah yang positif, yang berarti semakin tinggi self efficacy yang dimiliki mahasiswa tingkat akhir, maka kecerdasan interpersonal yang dimiliki juga akan tinggi. Sebaliknya, apabila self efficacy yang dimiliki rendah, maka kecerdasan interpersonal yang dimiliki juga akan rendah. Bandura (Alwisol, 2011) menyatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan yang dipegang oleh seseorang tentang dia mampu atau tidak mampu melakukan tindakan yang memuaskan, merupakan persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu. Apabila melihat dari definisi tersebut, individu akan memiliki self efficacy yang baik apabila individu tersebut memiliki keyakinan yang tinggi tentang dirinya mengenai seberapa bagus individu berfungsi dalam keadaan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor self efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang adalah 76,53. Sebesar 49% dari total sampel penelitian memiliki skor self efficacy diatas rata-rata, sedangkan sisanya 51% memiliki skor diantara nilai rata-rata dan dibawah nilai rata-rata.

11 11 Gardner (Safaria, 2005) mengartikan kecerdasan interpersonal sebagai kemampuan yang menunjukkan individu dalam berhubungan dengan orang lain. Individu dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi akan mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain, mampu berempati dengan baik, mampu mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Hal tersebut termasuk kemampuan individu dalam memahami tempramen, sifat, dan kepribadian orang lain, serta dapat memahami suasana hati, motif, dan niat orang lain sehingga membuat individu mampu dan berhasil berkomunikasi dengan orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kecerdasan interpersonal yang dimiliki oleh mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang adalah 76,05. Kecerdasan interpersonal memiliki rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan self efficacy. Sebanyak 45% dari total sampel penelitian memiliki kecerdasan interpersonal yang berada diatas rata-rata. Sisanya 55% memiliki kecerdasan interpersonal berada pada rata-rata dan di bawah rata-rata. Merujuk pada skor self efficacy dan kecerdasan interpersonal yang diperoleh subjek, dapat dikatakan bahwa ketika seseorang memiliki self efficacy yang tinggi maka kecerdasan interpersonal yang dimiliki juga akan tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila seseorang merasa memiliki keyakinan diri yang tinggi terhadap kemampuan atau seberapa dia mampu menghadapi rintangan dalam keadaan tertentu, maka dengan keyakinan tersebut dia mampu dengan baik menciptakan, membangun, dan mempertahankan relasi dengan orang lain. Begitu sebaliknya, apabila seseorang memiliki self efficacy rendah, maka kecerdasan

12 12 interpersonal yang dimiliki juga rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuan dirinya dalam menghadapi rintangan dan situasi tertentu akan mengalami kesulitan dalam menciptakan, membangun dan mempertahankan relasi dengan orang lain atau dapat dikatakan memiliki kecerdasan interpersonal yang kurang. Penelitian yang berkaitan dengan self efficacy dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) secara keseluruhan telah dilakukan sebelumnya (Mahasneh, 2013). Hasil dari penelitian tersebut secara keseluruhan komponen self efficacy memiliki korelasi yang positif dengan kecerdasan ganda (multiple intelligence). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mahasneh (2013) yaitu dalam penelitian ini self efficacy berperan sebagai variabel bebas dan kecerdasan interpersonal sebagai variabel terikat. Perbedaan yang lain adalah dalam penelitian ini peneliti memisahkan kecerdasan interpersonal secara khusus dari kecerdasan ganda. Selain itu, sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pujiastuti (2011) yang mengemukakan bahwa salah satu kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima karyawan adalah kecerdasan interpersonal, sehingga hubungan antara self efficacy dan kecerdasan interpersonal menjadi fokus dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan self efficacy turut serta memberikan pengaruh atau sumbangan terhadap kecerdasan interpersonal. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa sumbangan variabel x (self efficacy) dengan variabel y (kecerdasan interpersonal) pada mahasiswa tingkat

13 13 akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang adalah 18,8%, sedangkan sisanya 81,2% merupakan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. KESIMPULAN Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara self efficacy dengan kecerdasan interpersonal pada mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang. Hasil korelasi product moment antara variabel self efficacy dan kecerdasan interpersonal pada penelitian ini sebesar 0,434 yang berdasarkan tingkat korelasi, nilai r tersebut berarti tingkat koefisien korelasi antar variabel berada pada kategori cukup. Self efficacy memiliki pengaruh terhadap kecerdasan interpersonal sebesar 18,8%, sedangkan sisanya 81,2% berasal dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. SARAN Pertama, peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel dependent yang lebih bervariasi. Misalnya kecerdasan-kecerdasan ganda (multiple intelligence) lainnya seperti kecerdasan intrapersonal atau kecerdasan emosional. Kedua, peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan subjek yang berbeda, seperti misalnya menjadikan mahasiswa tingkat pertama sebagai subjek penelitian. Mengambil mahasiswa tingkat pertama sebagai sampel penelitian maka dapat melihat gambaran self efficacy dan kecerdasan interpersonal subjek, dengan begitu baik subjek maupun pihak instansi dapat menyiapkan lebih awal kegiatan yang

14 14 dapat meningkatkan self efficacy dan kecerdasan interpersonal sehingga pada saat lulus mahasiswa telah siap bersaing di dunia kerja. Ketiga, peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih spesifik perbedaan hasil korelasi self efficacy dan kecerdasan interpersonal yang dimiliki oleh mahasiswa berdasarkan latar belakang pendidikannya, yaitu fakultas eksakta dan non eksakta. DAFTAR PUSTAKA Alwisol. (2011). PSIKOLOGI KEPRIBADIAN. Malang: UMM Press. Anwar, A. I. (2009). Hubungan antara Self Efficacy dengan Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Azwar, S. (1999). Pengantar Psikologi Inteligensi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset. Budiman, A. (2006). Kebebasan, Negara, Pembangunan. Jakarta: Pustaka Alfabet dan Freedom Institute. Friedman, H. S., & Schustack, M. W. (2006). Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ghufron, M., & Risnawita S, R. (2012). TEORI-TEORI PSIKOLOGI. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. Gunandha, R. (2013). Muhaimin Iskandar: 600 Ribu Sarjana di Indonesia jadi Pengangguran ribu-sarjana-di-indonesia-jadi-pengangguran. Diakses: 6 September Mahasneh, A. M. (2013). The relationship between Multiple Intelligence and Self- Efficacy among sample of Hashemite University Students. International Journal of Education and Research Vol. 1 No. 5, Phoenix, T. P. (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru. Jakarta: PT Media Pustaka Phoenix.

15 15 Pujiastuti, E. E. (2011). Analisis Kemampuan Komunikasi Mahasiswa untuk Meningkatkan Daya Saing Lulusan. Jurnal Keuangan & Bisnis, Vol. 3 No. 3. Rachdianti, Y. (2011). Hubungan Antara Self-Control dengan Intensitas Penggunaan Internet Remaja Akhir. Skripsi, tidak diterbitkan. Rachmawati, Y. E. (2012). Hubungan antara Self Efficacy dengan Kematangan Karir pada Mahasiswa Tingkat Awal dan Tingkat Akhir di Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 1, No.1, Safaria, T. (2005). Interpersonal Intelligence: Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books. Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Suryabrata, S. (1999). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Utomo, H. (2010). Kontribusi Soft Skill dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan. Jurnal Ilmiah Among Makarti, Vol.3 No.5. Zulkaida, A., Kurniati, N. M., Muluk, H., & Rifameutia, T. (2007). Pengaruh Locus of Control dan Efikasi Diri terhadap Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), (pp. B2-B4). Jakarta: Universitas Gunadarma.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN Nurhajijah 1, Alfaiz 2, Rila Rahma Mulyani 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII 1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu satu variabel kriterium dan dua variabel prediktor, sebagai berikut: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Syarat utama sebelum melakukan sebuah penelitian adalah menentukan variabel-variabel penelitian agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT This study was aimed to investigate the relationship between social

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER SITI KOMARIYAH Pendidikan Tata Niaga Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang iraarik@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada remaja.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan sebuah cara untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang hendak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Hal ini bertujuan agar hasil yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data data numerikal (angka angka)

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Hadi (1996) mengemukakan variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan menunjukkan variasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. 1 A. Pendekatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

Aktualisasi Diri dan Persepsi Terhadap Pelaksanaan Pelatihan Pada Karyawan PT. Pelindo

Aktualisasi Diri dan Persepsi Terhadap Pelaksanaan Pelatihan Pada Karyawan PT. Pelindo Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 2014, Vol. 5, No. 1, 7-14, ISSN: 2087-1708 Aktualisasi Diri dan Persepsi Terhadap Pelaksanaan Pelatihan Pada Karyawan PT. Pelindo Ellyana Pratika, dan Ni Wayan Sukmawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH MATTA CHRISTINA PRASETYA 802012713 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. THE RELATIONSHIP BETWEEN SEL-CONCEPT AND SELF- EFFICACY WITH STUDENTS SELF-REGULATED LEARNING Oleh: ARDHIANA CAHYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan studi korelasional yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan tergantung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan oleh penelitian adalah persiapan penelitian terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini bertempat di sebuah sekolah menengah tingkat atas yang bernama SMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian non-eksperimental tidak ada treatment/ perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Devisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a) Kelengkapan administrasi dan instrumen penelitian 1) Mengajukan surat ijin penelitian. 2) Melakukan

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota

Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota Intan Bayati Nasution, Hasruddin, Syahmi Edi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci