BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas kesembilan di lingkungan. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi, dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum pada tahun Persiapan proposal pendirian dilakukan oleh Drs. Adham Nasution, Asma Affan MPA, Dr. AP. Parlindungan,SH. M.Solly Lubis, SH. dan beberapa dosen lainnya. Berdasarkan proposal tersebut, Rektor USU Dr. AP Parlindungan, SH memperjuangkan agar di USU didirikan FISIP. Pada tahun 1980, mulanya FISIP USU merupakan Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di Fakultas Hukum USU. Para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengangkat Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 1181/PT05/C.80 tertanggal 1 Juli Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ini pertama kali menerima mahasiswa melalui ujian SIPENMARU pada tahun ajaran 1980/1981 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75 orang. Kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus 1980 yang pembukaannya diresmikan oleh Rektor USU yaitu Prof. Dr. AP Parlindungan, SH di gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi USU, dan perkuliahan selanjutnya dilaksanakan sore hari di gedung tersebut.

2 Walaupun Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan salah satu jurusan di Fakultas Hukum USU, namun kegiatan perkuliahan dan kegiatan administrasi jurusan tidak dilaksanakan di Fakultas Hukum USU. Kegiatan administrasi dilaksanakan di salah satu ruangan BAAK USU yang sekarang merupakan gedung Fakultas Sastra USU. Selanjutnya pada tanggal 7 April 1983 kegiatan administrasi jurusan dipindahkan ke gedung Biro Rektor yang sekarang merupakan gedung Pusat Komputer. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan embrio (cikal bakal) berdirinya FISIP USU. Berkat perjuangan dan usaha yang dilakukan pendiri FISIP USU, maka dua tahun kemudian, yaitu tahun 1982, keluarlah Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1982 tanggal 7 September dalam Surat Keputusan tersebut dicantumkan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara yang merupakan fakultas ke-9 di USU. Semua mahasiswa yang terdaftar pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat tersebut menjadi mahasiswa FISIP USU. Pada tahun ajaran pertama ini para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengusulkan Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan. Pada tahun 1982, terbitlah Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1982, tanggal 7 September 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Sumatera Utara, dimana dalam surat keputusan tersebut dicantumkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Sumatera Utara merupaka fakultas ke sembilan atau Fakultas yang terakhir di USU. Sehubungan dengan itu, maka Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat yang berada di bawah Fakultas Hukum USU berubah statusnya menjadi fakultas. Semua mahasiswa yang terdaftar pada jurusan tersebut

3 otomatis menjadi mahasiswa FISIP USU, belum dibagi ke dalam jurusan-jurusan karena ketentuan jurusan yang akan dibuka di FISIP USU belum ada. Saat ini FISIP USU berada di Jl. Dr. A. Sofian No. 1 Kampus USU. Bersebelahan dengan Fakultas Ekonomi, dan berseberangan dengan Fakultas Pertanian USU. Setelah Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat fakultas Hukum USU ditetapkan menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, maka secara otomatis pula Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan sudah habis masa jabatannya dan FISIP USU yang baru berdiri belum mempunyai dekan. Dalam rangka pengembangan FISIP USU tersebut, maka dibentuklah satu panitia persiapan pemilihan Dekan FISIP USU dengan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 573/PT05/C.82 tertanggal 19 Oktober Tujuan dari pembentukan panitia tersebut adalah untuk memilih dekan yang akan memimpin FISIP USU. Dalam rapat tersebut dengan suara bulat menyetujui Drs. M. Adham Nasution sebagai Pejabat Sementara Dekan FISIP USU. Kemudian pada tanggal 1 Maret 1983 terbitlah Surat Keputusan Rektor tentang Pengangkatan Drs. M. Adham Nasution sebagai pejabat sementara Dekan FISIP USU dengan Nomor 64/PT05/SK/C.83, sedangkan Pejabat Sementara para Pembantu Dekan yang diangkat sebagai pejabatnya adalah : 1. Pembantu Dekan I : T. Daoed Ahmad, SH 2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Dra. Nurlela Ketaren Pada bulan Oktober 1983 FISIP USU yang untuk pertama kalinya melantik sebanyak 24 orang sarjana muda dari mahasiswa angkatan 1980/1981,

4 sedangkan pelantikannya diadakan di Gelanggang Mahasiswa Jalan Universitas kampus USU Medan. Sesuai dengan perkembangannya sebagai suatu Fakultas, FISIP USU mengusulkan agar dapat membuka beberapa jurusan. Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah fakultas di lingkungan USU, disebutkan bahwa FISIP USU terdiri dari lima jurusan, yaitu: 1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara 2. Jurusan Ilmu Komunikasi 3. Jurusan ILmu Kesejahteraan Sosial 4. Jurusan Sosiologi 5. Jurusan Antropologi Namun demikian, pembukaan kelima jurusan tersebut dilakukan secara bertahap, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Mengingat juga terbatasnya jumlah tenaga pengajar (dosen) yang ada, dan terbatasnya disiplin ilmu yang dimiliki dosen pada masingmasing jurusan, maka jurusan yang pertama dibuka adalah Jurusan Ilmu Administrasi dan Ilmu Komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 2001/2002 FISIP USU mengusulkan kembali agar menambah jurusan yang baru yaitu Jurusan Ilmu Politik. Berdasarkan Surat Izin Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2809/D/T/2001 tanggal 31 Agustus 2001 dibukalah jurusan tersebut. Melalui rapat senat tanggal 25 April 2001 FIFIP USU kembali mengusulkan ke Rektor USU agar FISIP USU membuka Program baru yaitu

5 Program Extention yang berada di bawah naungan masing-masing jurusan yang ada di FISIP USU Program Studi Pada tahun 1983 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0535/0/83 tentang Jenis dan Jumlah pada Fakultas- Fakultas di lingkungan, disebutkan bahwa FISIP USU mempunyai lima jurusan dengan urutan sebagai berikut. 1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara 2. Jurusan Ilmu Komunikasi 3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 4. Jurusan Sosiologi 5. Jurusan Antropologi Pada tahun Akademik 1995/ 1996, FISIP USU membuka Program Diploma I (D-I) dan Program Diploma III (D-III), bekerjasama dengan direktorat Jenderal Pajak. Pada tahun ajaran 2000/2001 program D-I Administrasi Perpajakan tidak menerima mahasiswa baru lagi, dengan jumlah alumni D-I seluruhnya adalah 153 orang. Pada tahun akademik 2001/2002 telah dibuka Program Studi Ilmu Politik berdasarkan SK No. 616/J05/SK/PP/2002 dan telah menerima sejumlah 60 mahasiswa Visi dan Misi FISIP USU

6 Visi yang diemban FISIP USU adalah menjadi pusat pendidikan dan rujukan bidang ilmu sosial di Asia Tenggara Misi yang diemban FISIP USU adalah menghasilkan alumni yang mampu bersaing dalam skala global, menjadi pusat riset, dan studi ilmuilmu sosial Tujuan, Tugas, dan Fungsi FISIP USU Tujuan: Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bernaung di bawah Universitas Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika dan atau professional yang mampu menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan dan keterampilan tinggi, disertai budi yang luhur, mencintai bangsa dan sesama yang sesuai dengan falsafah. 2. Mengembangkan dan menebarkan ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional sesuai dengan Pancasila Tugas: Menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut di atas dengan berpedoman pada : III. IV. Tujuan pendidikan nasional. Kaedah, moral dan etika ilmu pengetahuan.

7 4. Fungsi: V. Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat, kemampuan, dan prakarsa pribadi. III. Melaksanakan pengembangan pendidikan dan pengajaran IV. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan kebudayaan, khususnya ilmu pengetahuan sosial. V. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat VI. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan administratif Metodologi Penelitian Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk menentukan secara teoritis tentang teknik operasional yang dipakai sebagai pegangan dalam mengambil langkah-langkah sehingga diketahui tentang: Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Penelitian korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejaumana variasi dalam satu variabel behubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi dapat menghasilkan dan menguji suatu

8 hipotesis mengenai hubungan antara variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara dua variabel. Penelitian korelasional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Penelitian ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat dimanipulasikan. 2. Studi ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya. 3. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidaknya hubungan tersebut Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang berada di Jalan Dr. A. Sofian No. 1 Kampus USU Medan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu

9 dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat sifatnya. 40 Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat beripa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. 41 Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa regular FISIP USU angkatan Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah mahasiswa program regular S-1 angkatan yang masih terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Program S-1 FISIP USU Angkatan Departemen Adm. Antro Kes. Sosial Il.Komuni Il. Sosiologi Negara Pologi kasi Politik Angkatan Angkatan Jumlah Jlh Total 900 Sumber: Bagian Pendidikan FISIP USU 40 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Penerbit Tarsito, 2002) h Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 99

10 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi, yang memiliki ciri ciri seperti yang dimiliki oleh populasinya. Sampel adalah bagian populasi yang diambil menggunakan cara cara tertentu. Bruce W. Tuckman 42 menjabarkan sampel sebagai kelompok yang mewakili populasi dan berperan sebagai responden. Untuk menentukan besarnya sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% yaitu sebagai berikut: Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi, maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 % dan dengan tingkat kepercayaan 90 % (Rakhmat, 2004: 82). Adapun rumus tersebut adalah : n = N ( N d 2 ) + 1 Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10% atau d=0,1 Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah: 900 n = 2 [900 (0,1) ] n = = 90 orang Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 156.

11 3. 5. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Stratifikasi Proporsional. Sampling ini digunakan apabila populasi homogen. Cara melakukan sampel stratifikasi proporsional ini dimulai dengan membuat daftar kerangka sampel lalu responden dibagi berdasarkan stratanya. Proporsi terbesar tentu saja mendapat sampel terbesar, proporsi terkecil mendapat sampel yang kecil juga. 43 Dalam penelitian ini sampel di stratifikasi berdasarkan jenis kelaminnya. Selanjutnya dalam menentukan responden penelitian akan dilakukan simple random sampling dengan cara undian Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang digunakan dengan mengumpulkan data-data dan literatur serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini. Dapat juga didapat dari buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar dan internet yang berkaitan dengan masalah yang dibahas Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam penelitian ini, untuk menghimpun data hasil penelitian, peneliti menggunakan kueinoner. Pertanyaan melalui kuesioner disusun secara lebih sistematis. Adapun model pertanyaan yang digunakan adalah dalam bentuk 43 Eriyanto, Metodologi Polling: Memberdayakan Suara Rakyat, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 97 & 107.

12 projective questionaire. Projective questionaire adalah suatu model pertanyaan yang mengajukan pilihan jawaban kepada responden Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan 44. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu: Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar freksuensi. Tabel tunggal atau tabel frekuensi satu variabel biasanya digunakan untuk penelitian yang bersifat deskriptif. Kegunaan tabel frekuensi satu variabel ini bukan hanya untuk menegtahui penyebaran data. Selain itu analisis dengan tabel ini juga dapat menggambarkan karakteristik sampel penelitian dan untuk mengecek konsistensi variabel satu dengan yang lain, terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan Analisis Tabel Silang Analisis tabel silang teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif. Analisis dengan menggunakan tabel silang merupakan metode analisis paling 44 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: PT.Pustaka LP3ES Indonesia, 1995), h Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 101.

13 sederhana tapi memiliki kemampuan yang kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel 46. Pada umumnya penggunaan tabel silang ditujukan untuk penelitian yang bersifat menerangkan (analitis), yaitu suatu penelitian yang mengarah pada suatu usaha menemukan ada tidaknya antara dua atau lebih variabel. Disamping itu tabel silang dapat pula digunakan untuk mengetahui arah/bentuk hubungan variabel-variabel tersebut jika memang ada hubungan antara variabel-variabel tersebut Uji Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan yang dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji dan menggambarkan atau memprediksikan suatu hubungan tertentu antara dua atau lebih varaibel. Oleh karena itu kebenaran atau keberlakuan suatu hipotesis harus diuji terlebih dahulu secara empiris. Uji Hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak.untuk menguji hubungan diantara kedua variabel atau lebih. Uji hipotesis merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan di antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus Koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman (Spearman s Rho Rank Order Correlations). Dalam teknik ini setiap data dari variabel variabel yang diteliti harus ditetapka peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar. 46 Ibid., h Ibid., h. 102.

14 Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner akan langsung dilakukan pengolahan dalam SPSS Seri 13.0 for Windows. Apabila Korelasi Rank Spearman diolah dalam SPSS, maka ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut 48 : 1. Membuat desain variabel. 2. Memasukkan data dari Tabel FC ke SPSS Seri 13.0 for Windows. 3. Menganalisis data di SPSS Seri 13.0 for Windows dengan menggunakan analisis Rank Spearman sebagai Correlation Coefficient. 4. Melakukan penafsiran untuk menjawab rumusan masalah. Tahapan ini terbagi kedalam beberapa tahapan, yaitu: 1) Setelah angka korelasi diperoleh dari hasil pengolahan dalam SPSS Seri 13.0 for Windows, langkah selanjutnya adalah menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel yang diteliti. Patokan angka yang digunakan adalah berdasarkan pada Skala Guilford, yaitu: < 0,20 : hubungan rendah sekali 0,20 0,40 : hubungan rendah tetapi pasti 0,40 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,70 0,90 : hubungan yang tinggi, kuat > 0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat, dapat diandalkan 2) Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut: Jika probabilitas < 0.05, maka hubungan signifikan. Jika probabilitas > 0.05, maka hubungan tidak signifikan. 48 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2006), h. 110.

15 3) Menentukan keputusan uji hipotesis dilakukan dengan langkahlangkah: Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. 5. Membuat kesimpulan hasil uji hipotesis. 6. Menghitung besarnya sumbangan atau peranan variabel bebas dan variabel tergantung dapat dihitung dengan rumus koefisien determinasi. Rumusnya adalah sebagai berikut: KD = r 2 x 100% Dimana: KD = Koefisien Determinasi r = koefisien korelasi rank-order

16 BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS TABEL TUNGGAL Analisis deskriptif merupakan analisis yang dilakukan peneliti dengan membagi variabel kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Analisis data ini terdiri dari kolom frekuensi, persentase kumulatif persentase, dari masing-masing jawaban dalam kuesioner penelitian. Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal penelitian ini masingmasing sebagai berikut: Karakteristik Responden Tabel 4.1 JENIS KELAMIN Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid LAKI-LAKI PEREMPUAN Total Sumber: P.1/FC.3 Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden (sampel) dalam penelitian ini mayoritas perempuan yang berstatus sebagai mahasiswi FISIP USU. Berdasarkan tabel frekuensi Jenis Kelamin dapat diberikan analisis sebagai berikut: dari jumlah total sampel 90 mahasiswa (100%) diketahui responden lakilaki berjumlah 42 orang atau sebesar 46,7% dan responden perempuan berjumlah 48 orang atau 53,3%. Tabel 4.2

17 DEPARTEMEN NO DEPARTEMEN 1 ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI ILMU POLITIK ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL ILMU ADM. NEGARA ANTROPOLOGI ILMU ADM. PAJAK Sumber: P.2/FC.4 Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden diwakili oleh mahasiswa Ilmu komunikasi. Pada responden laki-laki terdapat 16 orang mahasiswa Ilmu Komunikasi atau 38,1%. Selanjutnya dengan porsi berimbang, masing-masing 5 orang responden (11,9%) diwailiki oleh mahasiswa Ilmu Politik, Ilmu Adm.Negara dan Antropologi. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Adm.Pajak masing-masing diwakili oleh 4 orang responden (9,5%). Sedangkan Sosiologi diwakili oleh 3 orang responden (7,1%) Disisi responden perempuan, 14 orang (29,2%) diwakili oleh mahasiswi Ilmu Komunikasi, diikuti 8 orang responden (16,7%) dari Sosiologi. Sebanyak 6 orang responden (12,5%) diwakili oleh masing-masing mahasiswi Ilmu Politik, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Antropologi. Sedangkan Ilmu Adm.Negara dan Ilmu Adm.Pajak masing-masing diwakili oleh 4 orang responden (8,3%). Dari tabel 4.2 dapat dilihat secara umum mayoritas responden berasal dari Ilmu Komunikasi dengan persentase antara responden laki-laki dan perempuan sebesar 38,1% dan 29,2% Tabel Stasiun Televisi Yang Ditonton Mahasiswa FISIP USU

18 Tabel 4.3 RCTI 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.3/FC.5 Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden laki-laki menyatakan sering menonton RCTI yang diwakili oleh 16 orang responden (38,1%). Sebanyak 12 orang responden (28,6%) menyatakan netral, 11 orang responden (26,2%) menyatakan jarang, 2 orang responden (4,8%) menyatakan tidak pernah dan 1 orang responden (2,4%) menyatakan sangat sering menonton RCTI. Disisi responden permpuan mayoritas juga menyatakan sering menonton RCTI sebanyak 20 orang (41,7%). Kemudian 12 orang responden (25%) menyatakan jarang, 11 orang (22,9%) memilih netral, dan 5 orang (10,4%) mengaku sangat sering menonton RCTI. Tidak ada responden perempuan yang tidak pernah menonton RCTI. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.3 mayoritas baik responden laki-laki maupun perempuan sering menonton RCTI dengan persentase masingmasing 38,1% dan 41,7%. Tabel 4.4

19 TRANS TV 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.4/FC.6 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas responden laik-laki sering melihat Trans TV dengan 15 orang responden (35,7%). Selanjutnya 11 orang responden (26,2%) menyatakan netral, 8 orang responden (19%) mengaku jarang, 6 orang responden (14,3%) mengatakan sangat sering, sedangkan 2 orang responden (4,8%) menyatakan tidak pernah menonton stasiun televisi Trans TV. Sama seperti responden laki-laki, mayoritas responden perempuan juga menyatakan sering menonton Trans TV yang diwakilim oleh 18 orang responden (37,5%). Pernyataan netral diutarakan oleh 12 orang responden (25%), 9 orang responden ( 18,8%) mengaku jarang, 7 orang responden (14,6%) sangat sering menonton Trans TV. Sama seperti responden laki-laki, 2 orang responden (4,2%) perempuan juga menyatakan tidak pernah menonton Trans TV. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan baik responden lakilaki maupun perempuan sering menonton Trans TV dengan jumlah persentase 35,7% dan 37,5%. Tabel 4.5

20 GLOBAL TV 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.5/FC.7 Dari tabel 4.5 dapat dilihat mayoritas responden laki-laki memilih netral dengan 17 orang (40,5%). Sebanyak 16 orang responden (38,1%) menyatakan jarang, 5 orang responden (11,9%) menyatakan sering, dan masing-masing 2 orang responden (4,8%) menyatakan tidak pernah dan sangat sering menonton Global TV. Sebanyak 18 orang responden (37,5%) perempuan juga memilih netral seperti mayoritas responden laki-laki. Kemudian 14 orang responden (29,2) mengaku sering, 12 orang responden (25%) menyatakan jarang menonton Global TV. Responden perempuan yang sangat sering menonton Global TV diwakili oleh 4 orang (8,3%) dan tidak ada responden yang tidak pernah menonton Global TV. Berdasarkan uraian tabel 4.3 mayoritas responden laki-laki dan perempuan memilih netral dalam hal menonton Global TV dengan jumlah persentase yang diwakili oleh masing-masing 40,5% dan 37,5%. Tabel 4.6

21 SCTV 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.6/FC.8 Dari tabel 4.6 dilihat dengan jumlah responden 19 orang (45,2%) mayoritas responden laki-laki memilih netral dalm menonton SCTV. Selanjutnya 12 orang responden (28,6%) menyatakan sering, 11 orang (26,2%) jarang menonton SCTV. Tidak ada responden laki-laki yang tidak pernah ataupun sangat sering menonton SCTV. Berbeda dengan responden laki-laki, mayoritas responden perempuan yang menyatakan jarang dan sering menonton SCTV sangat berimbang dengan jumlah 16 orang (33,3%). Sebanyak 10 orang responden (20,8%) memilih netral dan 6 orang responden (12,5%) mengaku sangat sering menonton SCTV. Dalam hal ini tdak ada responden perempuan yang yang tidak pernah menonton SCTV. Dari uraian diatas dapat disimpulkan mayoritas responden laki-laki netral terhadap SCTV (45,2%), sedangkan mayoritas responden perempuan jarang dan sering menonton SCTV (33,3%). Tabel 4.7

22 TRANS 7 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.7/FC.9 Dari tabel 4.7 dapat dilihat mayoritas responden laki-laki sering menonton TRANS 7 dengan jumlah responden 16 orang (38,1%). Berbeda dengan 13 orang responden (31%) yang mengaku jarang menonton TRANS TV. Selanjutnya 10 orang responden (23,8%) menyatakan netral, 2 orang responden (4,8%) mengaku sangat sering dan 1 orang responden (2,4%) mengaku tidak pernah menonton TRANS 7. Secara mayoritas responden perempuan juga sering menonton TRANS 7 dengan jumlah responden sebanyak 24 orang (50%). Kemudian 10 orang responden (20,8%) menyatakan netral, dan masing-masing 7 orang responden (14,6%) menyatakan jarang dan sangat sering menonton TRANS 7. Tidak ada responden perempuan yang tidak pernah menonton TRANS 7. Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 4.7 mayoritas responden laki-laki dan perempuan sama-sama sering menonton TRANS 7 dengan jumlah persentase sebesar 38,1% dan 50%. Tabel 4.8

23 INDOSIAR 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.8/FC.10 Dari tabel 4.8 dapat dilihat mayoritas responden laki-laki jarang menonton Indosiar dengan jumlah responden 20 orang (47,6%). Sebanayak 9 orang responden (21,4%) memilih netral, 8 orang responden (19%) menyatakan tidak pernah, sedangkan 5 orang responden (11,9%) menyatakan sering menonton Indosiar. Begitupun 26 orang responden perempuan (54,2%) juga menyatakan jarang menonton Indosiar. Bahkan 9 orang responden (18,8%) tidak pernah menonton Indosiar. Selanjutnya 6 orang responden (12,5%) memilih netral, 4 orang responden (8,3%) menyatakan sering dan 3 orang responden (6,3%) menyatakan sangat sering menonton Indosiar. Berdasarkan uraian dari tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa Indosiar jarang ditonton oleh responden laki-laki maupun perempuan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah persentase 47,6% dan 54,2%. Tabel 4.9

24 ANTV 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.9/FC.11 Dari tabel 4.9 dapat dilihat mayoritas responden laki-laki jarang menonton ANTV yang diwakili oleh 24 orang responden (57,1%). Responden yang memilih untik netral terdiri dari 8 orang (19%), 6 orang responden (14,3%) mengaku tidak pernah dan 4 orang responden (9,5%) menyatakan sering menonton ANTV. Tidak ada responden laki-laki yang sangat sering menonton stasiun televisi ANTV. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh 26 orang responden perempuan (54,2%) yang juga menyatakan jarang menonton ANTV. Kemudian 9 orang responden (18,8%) menyatakan tidak pernah menonton ANTV. Sebanyak 8 orang responden (16,7%) memilih netral, sedangkan 3 orang responden (6,3%) dan 2 orang responden (4,2%) menyatakan sering dan sangat sering menonton ANTV. Berdasarkan uraian diatas, mayoritas responen laki-laki dan perempuan sama-sama jarang menonton ANTV dengan jumlah persentase 57,1% dan 54,2% Motif Diversi

25 Tabel 4.10 Istirahat Dari Rutinitas 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.10/FC.12 Berdasarkan pernyataan pada kuesioner dengan menonton televisi dapat beristirahat dari rutinitas sehari-hari, mayoritas responden laki-laki setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dinyatakan oleh 16 orang responden (38,1%). Selanjutnya 13 orang responden (31%) menyatakan netral, 7 orang responden (16,7%) menyatakan kurang setuju, dan 4 orang responden (9,5%) menyatakan tidak setuju dengan penyataan tersebut. Namun, 2 orang responden (4,8%) menyatakan sangat setuju dengan hal itu. Responden perempuan secara mayoritas juga menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut yang diwakili oleh 23 orang responden (47,9%). Namun 12 orang responden (25%) menyatakan kurang setuju dan 6 orang responden (12,5%) bahkan sama sekali tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 5 orang responden (10,4%) memilih netral dan 2 orang responden (4,2%) sangat setuju. Berdasarkan data pada tabel 4.10, terlihat mayoritas responden laki-laki dan perempuan setuju dengan pernyataan menonton televisi dapat beristirahat dari rutinitas sehari-hari dengan persentase 38,1% dan 47,9%. Tabel 4.11

26 Lupa Masalah 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.11/FC.13 Berdasarkan pernyataan pada kuesioner dengan menonton televisi dapat melupakan permasalahan yang dihadapi, mayoritas responden laki-laki menanggapinya dengan netral. Tanggapan ini diwakili oleh 13 orang responden (31%). Sebanyak 12 orang responden (28,6%) menyatakan kurang setuju dan 7 orang responden (16,7%) sama sekali tidak setuju. Sedangkan 9 orang responden (21,4%) dan 1 orang responden (2,4%) menyatakan setuju dan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Pada responden perempuan sebanyak 18 orang reponden (37,5%) atau mayoritas menyetujui pernyataan tersebut. Selanjutnya 15 orang responden (31,3%) kurang setuju dan 7 orang responden (14,6%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan 6 orang responden (12,5%) memilih netral dan 2 orang responden (4,2%) sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Dapat disimpulkan dari uraian diatas bahwa mayoritas responden laki-laki netral terhadap pernyataan menonton televisi dapat melupakan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan mayoritas responden perempuan menyetujuinya. Tabel 4.12

27 Pelepasan Emosi 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.12/FC.14 Berdasarkan pernyataan pada kuesioner dengan menonton televisi dapat melepas perasaan emosi yang dirasakan, mayoritas responden laki-laki menyatakan netral sejumlah 18 orang (42,9%). Kemudian 13 orang responden (31%) menyatakan kurang setuju, masing-masing 5 orang responden (11,9%) menyatakan setuju dan tidak setuju. Sedangkan 1 orang responden (2,4%) menyatakan tidak setuju. Sedangkan mayoritas responden perempuan kurang setuju pada pernyataan menonton televisi dapat melepas perasaan emosi yang dirasakan dengan jumlah 19 orang responden (39,6%). Namun sebaliknya 15 orang responden (31,3%) menyatakan setuju. Sebanyak 8 orang responden (16,7%) menyatakan netral, 4 orang responden (8,3%) tidak menyetujui pernyataan tersebut, dan 2 orang responden (4,2%) terakhir menyatakan sangat setuju. Tabel 4.13

28 Isi Waktu Luang 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.13/FC.15 Berdasarkan penyataan pada kuesioner dengan menonton televisi dapat mengisi waktu luang, sebanyak 18 orang responden laki-laki menyatakan setuju ataun 42,9%. Kemudian diikuti oleh responden yang menyatakan netral sebanyak 13 orang atau 31%. Responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat setuju sebanyak 3 orang (7,1%). Sementara 11,9% responden laki-laki menytakan kurang setuju atau sebanyak 5 orang. Hampir sama dengan responden laki-laki, mayoritas responden perempuan menyetujui pernyataan dengan menonton televisi dapat mengisi waktu luang sebanyak 31 orang responden (64,6%). Sebanyak 7 orang responden (14,6%) menyatakan netral, 5 orang responden sangat setuju (10,4%) dengan pernyataan tersebut. Namun, 3 orang (6,3%) dan 2 orang (4,2%) responden masing menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Tabel 4.14

29 Usir Bosan 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.14/FC.16 Berdasarkan pernyataan pada kuesioner dengan menonton televisi dapat mengusir rasa bosan, mayoritas responden menyetujui pernyataan tersebut. Hal ini dapat terlihat pada tabel 4.14 bahwa sebanyak 16 orang (38,1%) responden laki-laki menyetujui pernyataan tersebut. Sebanyak 13 orang (31%) menyatakan netral terhadap pernyataan tersebut. Namun begitu tetap ada responden yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju yang masing-masing diwakili oleh 7 orang dan 4 orang responden atau sebesar 16,7% dan 9,5%. Selebihnya sebesar 4,8% atau 2 orang responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut bahwa dengan menonton televisi dapat mengusir rasa bosan. Mayoritas responden perempuan juga menyatakan persetujuan dengan pernyataan tersebut. Dari total 48 orang responden, 27 orang responden (56,3%) menyatakan setuju. Selanjutnya 8 orang responden (16,7%) menyatakan netral, 6 orang responden (12,5%) menyatakan sangat setuju. Selanjutnya 4 orang (8,3%) dan 3 orang (6,3%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan menonton televisi dapat mengusir rasa bosan. Tabel 4.15

30 Hiburan Utama 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.15/FC.17 Berdasarkan pernyataan kuesioner bahwa televisi adalah sarana utama memperoleh hiburan, mayoritas responden laki-laki menyatakan netral sebesar 33.3% atau 14 orang responden. Kemudian 13 orang (31%) menyatakan setuju dan 2 orang (4,8%) sangat setuju. Namun demikian tetap ada responden yang kurang setuju maupun tidak setuju. Pendapat ini diwakili oleh masing-masing 8 orang (19%) dan 5 orang (11,9%) responden laki-laki. Pada sisi responden perempuan, 24 orang (50%) responden setuju jika televisi merupakan sarana hiburan utama, yang diperkuat oleh 4 orang (8,3%) responden yang sangat setuju. Selanjutnya 11 orang (22,9%) responden menyatakan netral. Kendatai demikian, tetap ada responden yang kurang setuju. Pendapat ini dinyatakan oleh 6 orang (12,5%) responden. Sedangkan persentase terkecil adalah responden yang tidak setuju yang diwakili oleh 3 orang responden perempuan saja Tayangan Infotainment

31 Tabel 4.16 Infotainment Tayangan Menarik 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.16/FC.18 Pada responden laki-laki pernyataan pada kuesioner mengenai infotainment adalah tayangan yang menarik untuk ditonton, direspon kurang setuju dan netral oleh masing-masing 13 orang (31%) responden. Responden lakilaki yang menyatakan kurang setuju berjumlah 12 orang (28,6%). Selebihnya sebanyak 4 orang responden menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan itu yang ditunjukkan oleh masing-masing 2 orang (4,8%) responden. Pada responden perempuan, 17 orang (35,4%) responden menyatakan setuju dengan bahwa infotainment adalah tayangan yang menarik. Selanjutnya 14 orang (29,2%) responden menyatakan netral. Reponden yang menyatakan kurang setju dan tidak setuju masing-masing diwakili oleh 11 orang (22.9%) dan 4 orang (8,3%) responden. Persentase terkecil adalah pendapat sangat setuju bahwa infotainment tayangan yang menarik dengan jumlah 2 orang responden atau 4,2%. Tabel 4.17

32 Infotainment Menyajikan Berita Yang Menghibur 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.17/FC.19 Pada pernyataan kuesioner mengenai infotainment menyajikan berita yang menghibur, ditanggapi dengan sangat beragam terbukti dengan persentase yang cukup merata dan tidak ada yang signifikan. Sebanyak 14 orang responden lakilaki mengaku tidak setuju yang diikuti oleh 13 orang (31%) responden yang menyatakan kurang setuju. Responden laki-laki yang menytakan netral berjumlah 10 orang (23,8%). Sedangkan yang menyatakan setuju diwakili oleh 4 orang (9,5%) dan sangat setuju oleh 1 orang (2,4%) responden laki-laki. Pendapat yang ditunjukkan oleh responden perempuan mayoritas adalah netral dengan persentase 29,2% atau 14 orang responden. Selanjutnya 13 orang (27,1%) responden menyatakan setuju, 12 orang (25%) responden menyatakan kurang setuju dan 8 orang (16,7%) responden menyatakan tidak setuju. Sisanya 2, 1% menyatakan sangat setju yang diwakili oleh 1 orang responden. Tabel 4.18

33 Usir rasa bosan 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.18/FC.20 Isi berita infotainment dapat menghilangkan rasa bosan seperti yang terdapat didalam pertanyaan kuesioner yang dibagikan ditanggapi kurang setuju oleh 13 orang (31%) responden laki-laki yang diperkuat lagi oleh 12 orang (28,6%) responden lainnya yang menyatakan tidak setuju. Selanjutnya 11 orang (26,2%) responden menyatakan untuk netral. Namun demikian, terdapat 4 orang (9,5%) yang setuju akan pernyataan tersebut. Sejalan dengan itu, 2 orang responden lainnya menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Pendapat yang ditunjukkan oleh mayoritas responden perempuan adalah setuju dan netral yang diwakili masing-masing 16 orang (33,3%) responden. Kemudian 9 orang (18,8%) responden menyatakan kurang setuju, 6 orang (12,5%) responden menyatakan tidak setuju. Sedangkan 1 orang (2,1%) lainnya menyatakan sangat setuju. Tabel 4.19

34 Solusi Masalah 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.19/FC.21 Pernyataan pada kuesioner tentang isi berita infotainment dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi, secara mayoritas menanggapinya dengan kurang setuju dan tidak setuju. Sebanyak 18 orang responden laki-laki menyatakan kurang setuju dengan jumlah persentase sebesar 42,9% dann yang tidak setuju diwakili oleh 16 orang responden atau 38,1%. Kemudian 3 orang responden memilih bersikap netral dengan persentase 7,1%. Selebihnya diwakili oleh responden yang menyatakan setuju dengan persentase 9,5% atau 4 orang responden. Sedangkan 1 orang responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut atau sebesar 2,4% dari jumlah seluruh reponden laki-laki. Hal yang hampir sama juga ditunjukkan oleh responden perempuan. Sebanyak 17 orang (35,4%) responden perempuan menyatakan kurang setuju dan 14 orang (29,2%) responden menyatakan tidak setuju. Kendati demikian, 11 orang (22,9%) menunjukkan sikap netral sedangkan 6 orang (12,5%) responden lainnya menyatakan setuju. Tidak ada responden perempuan yang benar-benar sangat setuju dengan pernyataan berita infotainment dapat memberikan solusi permasalahan yang sedang dihadapi. Tabel 4.20

35 Lepas Ketegangan Emosi 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.20/FC.22 Pernyataan bahwa isi berita infotainment dapat mengurangi ketegangan, secara mayoritas responden laki-laki menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Sebanyak 15 orang (35,7%) responden memberikan tanggapan kurang setuju. Jumlah responden yang sama juga menyatakan tidak setuju. Berbeda dengan 3 orang (7,1%) responden yang menyatakan setuju, bahakan 1 orang (2,4%) responden menyatakan sangat setuju. Sisanya sebanyak 19% atau 8 orang responden menyatakan netral terhadap hal tersebut. Responden perempuan memberikan tanggapan yang agak berbeda. Sebanyak 17 orang (35,4%) responden memilih untuk netral. Selanjutnya 13 orang (27,1%) menyatakan tidak setuju dan 10 orang (20,8%) responden memilih untuk tidak setuju. Sedangkan 8 orang (16,7%) responden perempuan lainnya menyatakan setuju dengan penyataan bahwa berita infotainment dapat mengurangi ketegangan emosi. Tabel 4.21

36 Hiburan 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.21/FC.23 Pernyataan isi berita infotainment memberikan hiburan saat istirahat, sebanyak 18 orang (42,9%) responden laki-laki kurang menyetujuinya. Selanjutnya 11 orang (26,2%) menyatakan tidak setuju. Masing-masing 6 orang (14,3%) responden menganggapi dengan netral dan setuju. Sedangkan 1 orang (2,4%) responden lainnya sangat menyetujuinya. Berbeda dengan responden laki-laki, sebagian besar responden perempuan menyetujui bahwa berita infotainment bisa memberikan hiburan saat istirahat. Hal ini dinyatakan oleh 17 orang (35,4%) responden. Kebalikannya, 13 orang (27,1%) responden kurang menyetujuinya, yang dipertegas lagi oleh 5 orang (10,4%) responden yang tidak setuju. Selanjutnya 12 orang (25%) responden menanggapi hal tersebut dengan netral. Sedangkan 1 orang (2,1%) responden lainnya malah sangat setuju jika berita infotainment memberikan hiburan. Tabel 4.22

37 Rasa Santai 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.22/FC.24 Melalui pernyataan dengan menonton infotainment memberikan rasa santai, diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden kurang setuju dengan persentase 38,1% atau 16 orang responden laki-laki. Selanjutnya 13 orang (31%) responden menyatakan tidak setuju. Sedangkan 6 orang (14,3%) responden menyatakan setuju dan 1 orang (2,4%) responden menyatakan sangat setuju dan 6 orang responden lainnya menaggapinya dengan netral. Bagi responden perempuan, menonton infotainment dapat memberikan rasa santai disetujui oleh 21 orang (43,8%) responden. Masing-masing 10 orang (20,8%) responden menanggapinya secara netral dan kurang setuju. Sedangkan 7 orang (14,6%) responden menunjukkan sikap tidak setujunya terhadap pernyataan jika infotainment itu memberikan rasa santai. Tabel 4.23

38 Jam Tayang Sesuai 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.23/FC.25 Sebagai tayangan hiburan jam tayang infotainment sudah sesuai ditanggapi kurang setuju oleh 15 orang responden laki-laki atau 35,7%. Selanjutnya 13 orang (31%) responden juga tidak setuju dengan pernyataan itu. Sedangkan responden yang setuju berjumlah 4 orang (9,5%) dan sangat setuju berjumlah 2 orang (4,8%). Selebihnya 8 orang responden bersikap netral menanggapi pernyataan tersebut. Hal sebaliknya ditunjukkan oleh responden perempuan yang setuju jam tayang infotainment sudah sesuai dengan persentase 35,4% atau berjumlah 17 orang. Tanggapan netral diberikan oleh 16 orang (33,3%) responden. Sebaliknya 8 orang (16,7%) responden menanggapi kurang setuju yang diikuti oleh 6 orang responden yang tidak setuju. Sedangkan 1 orang responden malah sangat setuju dengan penyataan tersebut. Tabel 4.24

39 Tidak Mengganggu Acara Lain 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.24/FC.26 Jam tayang infotainment tidak mengganggu penayangan acara favorit lainnya, ditanggapi kurang setuju dan tidak setuju oleh masing-masing 12 orang (28,6%) responden laki-laki. Selanjutnya 8 orang (19%) responden menyatakan netral. Sebanyak 7 orang (16,7%) responden menyatakan setuju bahkan 3 orang (7,1%) menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa jam tayang infotainment tidak mengganggu acara lainnya. Disisi responden perempuan, mayoritas menyatakan setuju terhadap pernyataan jika jam tayang infotainment tidak mengganggu penayangan acara favorit lainnya, yang ditunjukkan 20 orang (41,7%) responden. Selanjutnya 12 orang (25%) responden menanggapi secara netral. Namun, 8 orang (16,7%) responden menyatakan kurang setuju dan 7 orang (14,6%) responden malah langsung menyatakan tidak setuju. Sisanya 1 orang (2,1%) responden menyatakan sangat setuju. Tabel 4.25

40 Frekuensi Tayang Sehari 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.25/FC.27 Sebanyak 14 orang responden laki-laki atau sebesar 33,3% menyatakan tidak setuju bahwa durasi penanyangan infotainment dalam sekali tayang tidak berlebihan. Hal ini turut didukung oleh 11 orang (26,2%) responden Kemudian 22 orang responden lebih memilih netral menanggapi hal tersebut dengan yang tidak meyetujui pernyataan tersebut. Namun, 9 orang (21,4%) responden menyatakan setuju dan 2 orang (4,8%) responden menyatakan sangat setuju. Sisanya 6 orang (14,3%) responden laki-laki menunjukkan sikap netral. Mayoritas responden perempuan setuju durasi penayangan infotainment dalam sekali tayang tidak berlebihan dengan persentase 33,3% atau 16 orang responden. Dengan persentase yang sama 16 orang responden lainnya memilih netral. Selanjutnya 8 orang (16,7%) responden menyatakan kurang setuju dan 7 orang (14,6%) responden menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Tabel 4.26

41 Frekuensi Tayang Seminggu 1 Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.26/FC.28 Frekuensi tayang infotainment dalam seminggu tidak berlebihan, direspon tidak setuju oleh 14 orang (33,3%) responden laki-laki. Selanjutnya 12 orang responden atau 28,6% menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 10 orang (23,8%) responden menyatakan netral. Jumlah repnden yang setuju adalah 5 orang (11,9%) dan yang sangat setuju 1 orang (2,4%) responden. Tanggapan dari responden perempuan, dengan persentase masing-masing 31,3% tampak pada responden yang menyatakan netral dan setuju dengan jumlah 15 orang responden. Kemudian 11 orang (22,9%) menyatakan kurang setuju dan 6 orang (12,5%) menyatakan tidak setuju. Sedangkan 2,1 % atau 1 orang responden sisanya sangat setuju dengan pernyataan frekuensi tayang infotainmet dalam seminggu tidak berlebihan. Tabel 4.27

42 Insert Pagi 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.27/FC.29 Insert pagi adalah infotainment yang ditayangkan setiap pagi hari di Trans TV. Berdasarkan tabel 4.27, mayoritas responden baik laki-laki maupun perempuan jarang menonton Insert Pagi. Persentase menunjukkan 42,9% atau 18 orang untuk reponden laki-laki, dan 39,6% atau 19 orang untuk responden perempuan. Sedangkan jumlah responden yang sering menonton adalah 4 orang (9,5%) untuk responden laki-laki dan 13 orang (27,1%) untuk responden perempuan. Untuk responden yang tidak pernha menonton diwakili oleh 15 orang (35,7%) responden laki-laki serta 5 orang (10,4%) respnden perempuan. Selebihnya adalah responden yang menanggapi netral dan sangat sering dengan persentase yang tidak signifikan. Tabel 4.28

43 WAS-WAS 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.28/FC.30 Was-Was adalah infotainment yang ditayangkan di SCTV setiap pagi pukul wib. Mayoritas responden jarang menonton infotainment ini yang dinyatakan oleh 20 orang (47,6%) responden laki-laki dan 24 orang (50%) responden perempuan. Selanjutnya, responden yang tidak pernah menonton Was- Was berjumlah 15 orang (35,7%) responden laki-laki dan 7 orang (14,6%) responden perempuan. Sedangkan responden yang sering menonton Was-Was sebanyak 2 orang responden laki-laki dan 9 orang responden perempuan. Tabel 4.29 OBSESI 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.29/FC.31 Salah satu infotainment andalan Global TV adalah Obsesi yang tayang setiap hari mulai pukul wib. Sama seperti dua infotainment sebelumnya, mayoritas responden juga menyatakan jarang menonton Obsesi yang dapat dilihat dari tabel 4.29 sebanyak 20 orang (47,6%) responden laki-laki dan 29 orang (60,4%) responden perempuan. Sedangkan 5 orang (11,9%) responden laki-laki

44 memilih untuk netral. Tanggapan yang sama juga ditunjukkan oleh 11 orang (22,9%) responden perempuan. Tabel 4.30 ESPRESSO 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.30/FC.32 Espresso adalah infotainment yang ditayangkan di ANTV setiap hari mulai pukul wib. Sebanyak 18 orang (42,9%) responden laki-laki menyatakan tidak pernah menonton Espresso, begitupun 32 orang (66,7%) responden perempuan jarang melihat Espresso. Selanjutnya 9 orang (21,4%) responden laki-laki menyatakan netral dan 11 orang (22,9%) responden perempuan juga menyatakan hal yang sama. Tabel 4.31

45 Insert Siang 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.31/FC.33 Persentase yang cukup berimbang tampak pada Insert Siang yang merupakan infotainment andalan Trans TV yang juga menduduki mendapatkan rating tinggi sebagai infotainment favorit pemirsa. Persentase tertinggi untuk infotainment ini adalah sering dan netral. Sebesar 10 orang (23,8%) responden laki-laki menyatakan netral dan yang sering menonton infotainment ini 6 orang (14,3%) responden lak-laki. Sedangkan pada reponden perempuan, 19 orang (39,6%) responden mengaku sering menonton Insert Siang dan 15 orang (31,3%) lainnya menyatakan netral. Tabel 4.32 SILET 1 Tidak Pernah Jarang Netral Sering Sangat Sering Sumber: P.32/FC.34 Silet menghadirkan gaya infotainment yang berbeda dari infotainment lainnya. Silet disajikan dalam bentuk investigasi mendalam yang dapat disaksikan di RCTI setiap hari puklu wib. Mayoritas responden laki-laki menyatakan jarang menonton SILET dengan persentase terbesar yaitu 35,7% atau 15 orang

BAB II DESKRIPSI LOKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II DESKRIPSI LOKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II DESKRIPSI LOKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 Sejarah dan Perkembangan FISIP USU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) didirikan atas prakarsa beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan salah satu fakultas dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan fakultas

Lebih terperinci

PROGRAM INDONESIA MENCARI BAKAT 2 DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI

PROGRAM INDONESIA MENCARI BAKAT 2 DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI PROGRAM INDONESIA MENCARI BAKAT 2 DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Indonesia Mencari Bakat 2 di Trans TV terhadap Motivasi Pengembangan Diri Siswa SMP St. Thomas

Lebih terperinci

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) Skripsi Diajukan guna memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO SKRIPSI

PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO SKRIPSI PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO (Studi Korelasional Konsumsi Radio 95.9 City FM terhadap Pemenuhan Kebutuhan dalam Bahasa Mandarin Mahasiswa Sastra China STBA-PIA) SKRIPSI Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional di Perumahan Johor Indah Permai 1 Kota Medan) SITI ARDIYANTI 080904119 ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU) PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

PROGRAM ASAL USUL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI AKAN MITOS. (Studi Korelasional Tentang Program Asal Usul di Trans7 Terhadap

PROGRAM ASAL USUL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI AKAN MITOS. (Studi Korelasional Tentang Program Asal Usul di Trans7 Terhadap PROGRAM ASAL USUL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI AKAN MITOS (Studi Korelasional Tentang Program Asal Usul di Trans7 Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos di Kalangan Masyarakat Kelurahan

Lebih terperinci

PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA

PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Termehek-Mehek di Trans TV Terhadap Kepuasan Pemirsa di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas ke 9 (sembilan) di lingkungan (USU). Prakarsa pendirian FISIP

Lebih terperinci

PROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP

PROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP PROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP (Studi Korelasional Tentang Program Dahsyat di RCTI Terhadap Gaya Hidup di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV

TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU) diajukan Oleh : MILA

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

Program Acara You ve Got A Friend di Delta FM dan Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan (Diversion)

Program Acara You ve Got A Friend di Delta FM dan Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan (Diversion) Program Acara You ve Got A Friend di Delta FM dan Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan (Diversion) (Studi Korelasional Tentang Program Acara You ve Got A Friend di Delta FM Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: Sona Adha Rizky

SKRIPSI. Disusun Oleh: Sona Adha Rizky ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN INFORMASI PADA MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi

Lebih terperinci

TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TVONE DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA

TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TVONE DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TVONE DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Talkshow Satu Jam Lebih Dekat di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa FISIP

Lebih terperinci

TAYANGAN IKLAN PEMILU 2014 DAN MOTIVASI PEMILIH PEMULA SKRIPSI AULIANI NUR ISLAMI

TAYANGAN IKLAN PEMILU 2014 DAN MOTIVASI PEMILIH PEMULA SKRIPSI AULIANI NUR ISLAMI TAYANGAN IKLAN PEMILU 2014 DAN MOTIVASI PEMILIH PEMULA SKRIPSI AULIANI NUR ISLAMI 100904096 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI MEDAN 2014 IKLAN

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan 92 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

Lebih terperinci

TAYANGAN KICK ANDY DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI SKRIPSI. Maria Augustina Sagala

TAYANGAN KICK ANDY DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI SKRIPSI. Maria Augustina Sagala TAYANGAN KICK ANDY DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI (Studi Korelasi Tayangan Kick Andy dan Motivasi Pengembangan Diri di Kalangan Mahasiswa Fakultas Psikologi USU) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat Dua Anak Lebih Baik di Televisi Terhadap Sikap Siswa

Lebih terperinci

TAYANGAN BANG ONE SHOW DAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Bang One Show di TVOne

TAYANGAN BANG ONE SHOW DAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Bang One Show di TVOne TAYANGAN BANG ONE SHOW DAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Bang One Show di TVOne Dalam Meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Hukum USU) Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA 1 PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Rubrik Wisata Harian Analisa Terhadap Minat Berwisata Masyarakat Kota Medan ) Shindy Zara Syafira ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Metode Penelitian Metode korelasional meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan

Lebih terperinci

Tayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri

Tayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri Tayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Mario Teguh The Golden Ways di Metro TV Terhadap Motivasi Pengembangan Diri di Kalangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

SKRIPSI PROGRAM ACARA MATA LELAKI DAN PERSEPSI MAHASISWA

SKRIPSI PROGRAM ACARA MATA LELAKI DAN PERSEPSI MAHASISWA SKRIPSI PROGRAM ACARA MATA LELAKI DAN PERSEPSI MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA SKRIPSI. Disusun oleh : Raisha Fithrie Ramazhanna

MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA SKRIPSI. Disusun oleh : Raisha Fithrie Ramazhanna MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA (Studi Korelasional tentang motivasi konsumsi terhadap tayangan musik Dahsyat di RCTI dan pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

PEMBAWA ACARA dan MINAT MENONTON (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show

PEMBAWA ACARA dan MINAT MENONTON (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show PEMBAWA ACARA dan MINAT MENONTON (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show TV One Terhadap Minat Menonton Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi TWITTER DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ) Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ( Studi Korelasional Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswamahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PROGRAM PROMO TELEPON RUMAH REJEKI TUMPAH (TRRT) DAN LOYALITAS PELANGGAN (Studi Korelasi Tentang Efektivitas Program Promo Poin Reward Bertajuk Telepon Rumah Rejeki Tumpah (TRRT) PT. Telkom Terhadap Peningkatan

Lebih terperinci

Majalah Dinding dan Tindakan Berkreasi

Majalah Dinding dan Tindakan Berkreasi Majalah Dinding dan Tindakan Berkreasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah Dinding terhadap Tindakan Berkreasi Siswa di SMP Negeri 9 Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

TOMY PRABOWO

TOMY PRABOWO IKLAN MANDIRI FIESTA DAN TINDAKAN MENABUNG NASABAH DI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (Studi Korelasional tentang Iklan Mandiri Fiesta melalui media Televisi terhadap Tindakan Menabung Nasabah di PT Bank

Lebih terperinci

BAB II. Letak dan Lokasi Penelitian Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU)

BAB II. Letak dan Lokasi Penelitian Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) BAB II Letak dan Lokasi Penelitian 2.1. Sejarah (USU) sebagai salah satu universitas negeri yang ada di Sumatera Utara sebagai wadah untuk mencerdaskan kehidupan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENAYANGAN IKLAN REXONA FOR MEN DENGAN MINAT BELI KONSUMEN PRIA. Serdang Bedagai) SKRIPSI

HUBUNGAN PENAYANGAN IKLAN REXONA FOR MEN DENGAN MINAT BELI KONSUMEN PRIA. Serdang Bedagai) SKRIPSI HUBUNGAN PENAYANGAN IKLAN REXONA FOR MEN DENGAN MINAT BELI KONSUMEN PRIA (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Penayangan Iklan Rexona For Men Dengan Minat Beli Pegawai Negeri sipil Di Kabupaten Serdang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

TAYANGAN KRIMINAL REPORTASE INVESTIGASI TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN MASYARAKAT

TAYANGAN KRIMINAL REPORTASE INVESTIGASI TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN MASYARAKAT TAYANGAN KRIMINAL REPORTASE INVESTIGASI TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional antara Tayangan Kriminal Reportase Investigasi di Trans TV terhadap Tingkat Kewaspadaan Masyarakat di

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2. 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode pendekatan korelasional, yaitu motede yang berusaha untuk meneliti sejauhmana

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA SKRIPSI. Daniel Karo Sekali

PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA SKRIPSI. Daniel Karo Sekali PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada Anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri

Lebih terperinci

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah IKLAN dan MINAT BELI (Studi korelasional tentang pengaruh iklan XL versi Mawar dan Marwan terhadap minat konsumen untuk membeli di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal) PUTRI KANIA 070904042

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris, yaitu untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana untuk menyebarkan pesan dari komunikator ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat membantu kita untuk

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI EKSTENSION FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI EKSTENSION FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

SINETRON INTAN DAN MINAT MENONTON MASYARAKAT

SINETRON INTAN DAN MINAT MENONTON MASYARAKAT SINETRON INTAN DAN MINAT MENONTON MASYARAKAT (Studi korelasional antara penayangan sinetron Intan di RCTI dengan Minat Menonton Masyarakat di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA YESSI OKTAVIANA

PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA YESSI OKTAVIANA PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Akustar di Radio Star FM Terhadap Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Tayangan Little Krishna dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan (Studi Korelasional tentang Hubungan Tayangan Little Khrisna di MNC TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan di Kalangan Masyarakat Tamil

Lebih terperinci

SITUS PORTAL BERITA ONLINE DETIK.COM DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN INFORMASI SKRIPSI

SITUS PORTAL BERITA ONLINE DETIK.COM DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN INFORMASI SKRIPSI 5 SITUS PORTAL BERITA ONLINE DETIK.COM DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN INFORMASI (Studi Korelasional Situs Portal Berita Online Detik.Com dengan Pemenuhan Kebutuhan akan Informasi di Kalangan mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (Studi Korelasional Kegiatan Pelayanan Jasa Terhadap Peningkatan Citra Instansi Perusahaan PT Angkasa Pura II Di Mata

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PENYULUHAN DAN TINGKAT ADOPSI INOVASI

KOMUNIKASI PENYULUHAN DAN TINGKAT ADOPSI INOVASI KOMUNIKASI PENYULUHAN DAN TINGKAT ADOPSI INOVASI (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Perkoperasian Indonesia oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara terhadap Tingkat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok yang dilakukan manusia dalam keseharian, untuk mengetahui dan mengungkap berbagai gejala sosial dalam suatu interaksi sosial. Salah satu saluran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan 82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan diproses secara

Lebih terperinci

PENGGGUNAAN CELEBRITIES ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE

PENGGGUNAAN CELEBRITIES ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE PENGGGUNAAN CELEBRITIES ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE (Study korelasional antara pengaruh penggunaan artis Sule, Sm*sh, dan Rianti Cartwright dalam iklan terhadap image kartu AS di kalangan mahasiswa FISIP

Lebih terperinci

PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI

PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI (Studi Korelasional Mengenai Kegiatan Personal Selling Parfum Lomani dan Minat Beli Customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. (Explanatory Research), yaitu untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan atau untuk

BAB II METODE PENELITIAN. (Explanatory Research), yaitu untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan atau untuk BAB II METODE PENELITIAN.1.Bentuk Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Penelitian Eksplanasi (Explanatory Research), yaitu untuk menguji hubungan antara variabel

Lebih terperinci

IKLAN NOTEBOOK ACER DAN MINAT BELI

IKLAN NOTEBOOK ACER DAN MINAT BELI IKLAN NOTEBOOK ACER DAN MINAT BELI (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Iklan Notebook Acer di Media Cetak terhadap Minat Beli Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account PEMANFAATAN ACCOUNT TWITTER @anak_usu SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account Twitter @anak_usu Sebagai Sarana Informasi Pendidikan, Event/kegiatan dan perkembangan kampus

Lebih terperinci

Disusun oleh: Dery Indra Siregar. Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh: Dery Indra Siregar. Universitas Sumatera Utara Penggunaan Jaringan Wi-Fi dalam Pemenuhan Kebutuhan Kognitif (Studi Korelasional Penggunaan Jaringan Wi-Fi terhadap Pemenuhan Kebutuhan Kognitif Mahasiswa USU) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasaan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja di Kota Medan) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan

Lebih terperinci

Positioning Iklan Sabun LUX di Televisi Terhadap Perilaku Siswi SMUN 2 Medan Dalam Membeli Sabun Lux SKRIPSI. Sunita Nawang Palupi

Positioning Iklan Sabun LUX di Televisi Terhadap Perilaku Siswi SMUN 2 Medan Dalam Membeli Sabun Lux SKRIPSI. Sunita Nawang Palupi Positioning Iklan Sabun LUX di Televisi Terhadap Perilaku Siswi SMUN 2 Medan Dalam Membeli Sabun Lux SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu

Lebih terperinci

TELEVISI DAN BUDAYA POPULER. Disusun Oleh: YULIYATI JAMILAH

TELEVISI DAN BUDAYA POPULER. Disusun Oleh: YULIYATI JAMILAH TELEVISI DAN BUDAYA POPULER (Studi Korelasional Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Asia (Korea) di Indosiar terhadap Perilaku Budaya Populer di Kalangan Siswa/i SMAN 1 Medan) Disusun Oleh: YULIYATI JAMILAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa/I SMA Yayasan Perguruan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan Berikut adalah deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah dari data yang diperoleh melalui kuesioner. Pada Tabel 4.1 menunjukkan komposisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG

Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG (Studi Korelasional Terhadap Efektivitas Sosialisasi Program Konversi Minyak Tanah ke LPG kepada Ibu-ibu Rumah Tangga dalam Rangka Mengubah

Lebih terperinci

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan 100 KUESIONER Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan (Studi Korelasional Pengaruh Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Dusun V, Graha Tanjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang

Lebih terperinci

FILM ANIMASI UPIN & IPIN DAN MINAT MENONTON. Terhadap Minat Menonton Anak di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung

FILM ANIMASI UPIN & IPIN DAN MINAT MENONTON. Terhadap Minat Menonton Anak di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung FILM ANIMASI UPIN & IPIN DAN MINAT MENONTON (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Film Animasi Upin & Ipin di TPI Terhadap Minat Menonton Anak di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung Morawa Km 12,5 Desa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan 74 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menganalisis dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai Peranan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Melalui Ruangan

Lebih terperinci

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU) Sona Adha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan) Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Proposal Penelitian PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Satu untuk Sepuluh Terhadap Citra

Lebih terperinci

IKLAN DAN BRAND AWARENESS SISWA

IKLAN DAN BRAND AWARENESS SISWA IKLAN DAN BRAND AWARENESS SISWA (Studi Korelasional Iklan Pocari Sweat versi Irfan Bachdim Di Televisi Terhadap Brand Awareness Murid Murid SD Negeri 106837 Melati II Perbaungan) SKRIPSI Diajukan Guna

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci