ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) DENGAN RESIDU BERPOLA AUTOREGRESSIVE ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE PARK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) DENGAN RESIDU BERPOLA AUTOREGRESSIVE ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE PARK"

Transkripsi

1 i ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) DENGAN RESIDU BERPOLA AUTOREGRESSIVE ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE PARK oleh KHAMSATUL FAIZATI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 ii

3 ABSTRAK Khamsatul Faizati, ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) DENGAN RESIDU BERPOLA AUTOREGRESSIVE ORDE SATU (AR(1)) MENGGUNAKAN METODE PARK. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Data panel merupakan gabungan antara data cross section dan data time series. Penerapan data ini dalam sistem persamaan regresi linear, yang merupakan salah satu bahasan dari model regresi linear multivariat, dapat menimbulkan masalah pada korelasi residu regresi. Salah satu masalah tersebut adalah korelasi antar pengamatan dan antar persamaan. Suatu sistem persamaan yang dapat mengatasi masalah korelasi residu antar persamaan untuk menghasilkan estimator model regresi adalah model SUR. Jika dalam sistem tersebut, setiap persamaan regresi mempunyai pola residu antar pengamatan yaitu AR(1) maka model yang sesuai dengan keadaan ini adalah model SUR dengan residu berpola AR(1). Tujuan dari skripsi ini adalah menurunkan ulang estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) menggunakan metode Park. Metode ini merupakan penerapan dari metode Generalized Least Square (GLS). Hasil estimasi parameter yang diperoleh adalah dengan dan merupakan bentuk transformasi Prais-Winsten. Kata kunci: model SUR, AR(1),GLS, metode Park, Prais-Winsten. iii

4 ABSTRACT Khamsatul Faizati, PARAMETER ESTIMATION OF SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) MODEL WITH FIRST-ORDER AUTOREGRESSIVE (AR(1)) PATTERN RESIDUAL USING PARK METHOD. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University. Panel data is a combination of cross section data and time series data. The application of these data in the system of linear regression equations, which is one of discussion of the multivariate linear regression model, it can cause problems on the correlation of regression residual. One of the problems is the correlation among observations and equations. A system of equations that can overcome the problem of residual correlation among equations to produce the estimator of regression model is SUR model. If in such a system, each regression equation has residual pattern between observation AR(1), the model corresponding to this situation is SUR model with AR(1) pattern residual. The purpose of this final project is to generate parameter estimation of SUR model with AR(1) pattern residual using Park method. This method is the application of Generalized Least Square (GLS) method. The result of the parameter estimation is with and are Prais-Winsten transformation. Key words: SUR model, AR(1),GLS, Park method, Prais-Winsten. iv

5 MOTO Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah :5-8) Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS.Al-Anfaal :46) v

6 PERSEMBAHAN Karya sederhana ini saya persembahkan kepada Bapak dan Ibu yang tercinta Saudara-saudara dan keponakan-keponakan yang tersayang Pembaca yang budiman. vi

7 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama proses penyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Maka dalam hal ini penulis megucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Sri Sulistijowati H, M.Si dan Bapak Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc., Ph.D. yang telah memberikan bimbingan selama menyelesaikan skripsi. 2. Teman-teman angkatan 2008 yang selalu menularkan semangatnya. 3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, Oktober 2012 Penulis vii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv MOTO... v PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Data Panel Harga Harapan Variansi dan Kovariansi Matriks dan Operasi Matriks Sistem Persamaan Regresi Linear Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) Autoregressive Ordinary Least Square (OLS) Generalized Least Square (GLS) Koefisien Determinasi Kerangka Pemikiran BAB III METODE PENELITIAN viii

9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Model SUR dengan Gangguan Autokorelasi Matriks Variansi Kovariansi Model Estimasi Parameter Contoh Kasus BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Gujarati (2004), analisis regresi berkaitan dengan studi ketergantungan satu atau lebih variabel pada satu atau lebih variabel yang lain dengan maksud untuk memprediksi nilai yang terbentuk dari fungsi nilai-nilai tetap yang diketahui. Variabel-variabel tersebut dikategorikan menjadi variabel independen yang biasa dinotasikan dengan dan variabel dependen yang dinotasikan dengan. Jika hubungan antara variabel tersebut linear, maka disebut model regresi linear. Yan dan Su (2009) menuliskan dua tipe regresi linear yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear ganda. Regresi linear sederhana adalah regresi yang memodelkan hubungan linear antara dua variabel, dan. Sedangkan regresi linear ganda adalah regresi yang memodelkan hubungan linear antara satu variabel dan lebih dari satu variabel. Menurut Johnson dan Wichern (2007), regresi linear multivariat adalah regresi yang memodelkan hubungan antara beberapa variabel dan beberapa variabel. Dalam proses estimasi parameter model regresi, tipe data menjadi perhatian utama. Salah satu tipe data yang diamati dalam regresi linear multivariat adalah data panel. Data ini dihasilkan dari proses penggabungan antara data cross section dan data time series. Data ini diperoleh dengan mengamati beberapa subyek pada satu satuan waktu dan perubahan subyek tersebut selama waktu tertentu. Residu dalam model regresi linear selalu diasumsikan bersifat homoskedastik dan serially uncorrelated. Penerapan data panel, yang merupakan gabungan dari data time series dan cross section, dalam regresi linear multivariat akan menimbulkan masalah dalam sifat residu tersebut. Korelasi residu menjadi tiga macam, yaitu korelasi residu antar waktu, korelasi residu antar subyek, dan korelasi residu antar keduanya. Masalah residu tersebut akan berpengaruh dalam matriks variansi-kovariansi yang berakibat pada estimasi parameter model regresi.

11 Menurut Davidson dan Mackinnon (1999), sistem persamaan regresi linear merupakan bahasan dari model regresi linear multivariat yang terdiri atas beberapa persamaan regresi linear. Dalam sistem ini, setiap subyek dalam data panel dapat dibentuk menjadi sebuah persamaan regresi linear sehingga korelasi residu antar subyek dan antar waktu dalam data panel dapat diartikan sebagai korelasi residu antar persamaan dan antar pengamatan dalam sistem. Model SUR merupakan sistem persamaan regresi linear yang dapat mengatasi masalah korelasi residu antar persamaan dimana korelasi residu antar pengamatan sudah tidak berkorelasi untuk menghasilkan estimator model regresi. Dalam skripsi ini akan dikaji tentang estimasi parameter dari sistem persamaan regresi ketika residu setiap persamaan berkorelasi antar persamaan dan antar pengamatan. Bentuk korelasi residu antar pengamatan dalam skripsi ini adalah autoregressive orde satu (AR(1)). Oleh karena itu, model yang sesuai dengan keadaan ini adalah model SUR dengan residu berpola AR(1). Menurut Messemer dan Parks (2004), estimator metode Park didesain sebagai estimator untuk sistem persamaan dengan residu berkorelasi antar pengamatan dan antar persamaan. Pada model SUR yang residunya berpola AR(1), proses estimasi parameternya tidak dapat dilakukan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) karena tidak memenuhi asumsi nonautokorelasi dalam estimator OLS (Gujarati, 2004). Oleh karena itu, metode Park bisa mengatasi masalah tersebut. Dalam skripsi ini, penulis tertarik untuk menurunkan ulang estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) menggunakan metode Park Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana menurunkan ulang estimasi parameter model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu menggunakan metode Park. 2

12 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari skripsi ini adalah menurunkan ulang estimasi parameter model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu menggunakan metode Park Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari skripsi ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu dan estimasi parameter dengan metode Park. Selain itu, dapat digunakan sebagai acuan bagi praktisi untuk menggunakan metode Park dalam mengestimasi parameter model SUR yang mempunyai residu berpola AR(1). 3

13 4 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari dua subbab, yaitu tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Pada tinjauan pustaka diberikan hal-hal yang mendasari penulisan skripsi ini, yaitu pengertian dan teori yang berkaitan dengan estimasi parameter model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu (AR(1)). Melalui kerangka pemikiran digambarkan langkah dan arah penulisan untuk mencapai tujuan penulisan. 2.1 Tinjauan Pustaka Estimator suatu parameter model regresi dapat dihasilkan menggunakan metode maksimum likelihood. Frasher et al. (2005) telah menggunakan metode ini untuk mengestimasi parameter model SUR. Metode lainnya adalah metode Ordinary Least Square (OLS). Estimator metode ini harus memenuhi asumsiasumsi dalam metode OLS, salah satunya asumsi homoskedastis (residu tidak berkorelasi). Adanya korelasi residu antar persamaan dalam model SUR menyebabkan metode ini tidak dapat digunakan. Zellner (1962) menganjurkan metode GLS dua langkah untuk mengestimasi parameter model SUR karena metode ini sudah mempertimbangkan matriks variansi-kovariansi residu dalam estimasi parameter model. Metode GLS dapat dilakukan jika matriks variansikovariansi residu dalam model SUR non-singular. Takada et al. (1995) meneliti estimator model SUR ketika matriks variansi-kovariansinya singular. Di sisi lain, Alaba et al. (2010) membandingkan estimasi parameter model SUR dengan OLS satu-satu (setiap persamaan dalam model diestimasi satu per satu) dan GLS. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa estimator model SUR dengan metode GLS lebih baik dari pada metode OLS satu-satu karena standar eror OLS lebih besar. Estimasi parameter model SUR dengan metode GLS telah dikaji ulang oleh Muflichah (2012). Adanya korelasi residu antar pengamatan dalam skripsi ini menyebabkan invers dari matriks variansi kovariansi sulit untuk ditentukan sehingga metode GLS tidak bisa langsung digunakan. Metode Park merupakan

14 penerapan dari metode GLS yang dapat mengatasi masalah korelasi residu antar waktu pengamatan dalam model SUR. Oleh karena itu, model SUR dengan residu berpola AR(1) dapat diestimasi menggunakan metode Park. Teori-teori relevan dan mendukung yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut meliputi data panel, harga harapan, variansi dan kovariansi, matriks dan operasi matriks, sistem persamaan regresi linear, model Seemingly Unrelated Regression (SUR), autoregressive, Ordinary Least Square (OLS), Generalized Least Square (GLS) dan koefisien determinasi Data Panel Gujarati (2004) memberikan tiga tipe data yang sering digunakan dalam analisis yaitu data time series, data cross section dan data panel. Data time series merupakan suatu himpunan pengamatan yang dikumpulkan pada interval waktu tertentu seperti harian, mingguan, dan sebagainya. Data cross-section merupakan suatu data yang dikumpulkan dari beberapa subyek yang diamati pada satu satuan waktu. Sedangkan data panel merupakan gabungan data yang mempunyai unsurunsur data time series dan data cross-section yang diamati sepanjang waktu. Data ini dikumpulkan dari beberapa subyek sejenis, seperti keluarga, perusahaan, negara, dan lain-lain yang diukur pada satu satuan waktu dan diamati pada interval waktu tertentu Harga Harapan Harga harapan disebut juga mean adalah rata-rata terbobot dan merupakan ukuran pusat suatu distribusi probabilitas. Harga harapan variabel random diskrit adalah jumlahan dari hasil perkalian setiap harga variabel random dengan probabilitas dari harga variabel random tersebut. Jika variabel randomnya kontinu, maka operasi yang digunakan adalah operasi integral. Definisi tentang harga harapan variabel random diambil dari Bain dan Engelhardt (1992). Definisi 2.1 Jika X adalah variabel random diskrit dengan fungsi densitas probabilitas (fdp) f(x), maka harga harapan dari X didefinisikan sebagai 5

15 Definisi 2.2 Jika X adalah variabel random kontinu dengan fungsi densitas probabilitas f(x), maka harga harapan dari X didefinisikan sebagai Teorema 2.1 Jika X adalah variabel random dengan fdp dan adalah fungsi bernilai real yang domainnya meliputi nilai yang mungkin untuk X, maka Menurut Neter et al. (1990) ; Bain dan Engelhardt (1992), harga harapan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. Jika dan adalah variabel random, a dan c adalah konstanta, maka Variansi dan Kovariansi Variansi merupakan ukuran penyebaran variabel random dalam suatu distribusi. Bain dan Engelhardt (1992) mendefinisikan variansi dan kovariansi sebagai berikut. Definisi 2.3 Variansi dari variabel random X adalah Teorema 2.2 Jika adalah suatu variabel random, maka 6

16 Sifat-sifat variansi menurut Neter et al. (1990) sebagai berikut dengan a dan c adalah konstanta. Definisi 2.4 Kovariansi dari pasangan variabel random dan didefinisikan sebagai Teorema 2.3 Jika dan adalah variabel random dan a,b adalah konstanta, maka 1., Teorema 2.4 Jika X dan Y adalah variabel random, maka dan ketika dan independen Matriks dan Operasi Matriks Menurut Anton dan Rorres (2005), matriks adalah susunan segi empat siku-siku yang terdiri dari entri (unsur) berupa bilangan-bilangan. Matriks ini biasanya dinyatakan dengan sebuah huruf besar bercetak tebal. Berikut diberikan beberapa sifat matriks. Definisi 2.5 Jika A adalah matriks, maka transpos dari A, dinyatakan dengan, didefinisikan sebagai matriks yang didapatkan dengan mempertukarkan baris-baris dan kolom-kolom dari A. Toerema 2.5 Sifat dari transpos matriks. Jika A dan B adalah matriks berukuran dan suatu skalar, maka

17 4. Definisi 2.6 Jika adalah matriks bujur sangkar, dan jika terdapat matriks yang ukurannya sama sedemikian rupa sehingga, maka disebut invertible dan disebut invers dari. Jika matriks tidak dapat didefinisikan, maka dinyatakan sebagai matriks singular. Teorema 2.6 Jika adalah matriks yang invertible, maka juga invertible dan Teorema 2.7 Jika dan adalah matriks-matriks yang invertible dengan ukuran yang sama, maka invertible dan Teorema 2.8 Jika A adalah matriks berukuran, maka pernyataan pernyataan di bawah ini ekuivalen. a. adalah orthogonally diagonalizable, dengan P matriks orthogonal,, dan D matriks diagonal. b. simetris, Sebagai pendukung dalam skripsi ini, digunakan operasi matriks khusus yang dikenal sebagai perkalian Kronecker. Perkalian Kronecker dari 2 buah matriks akan menghasilkan matriks dalam bentuk partisi yang masing-masing submatriksnya adalah entri dari matriks pertama dikalikan matriks kedua. Definisi 2.7 (Schott,2005) Jika adalah matriks berukuran dan adalah matriks berukuran, maka perkalian Kronecker antara matriks dan, dituliskan dengan, adalah Teorema 2.9 (Schott,2005) Misal,, dan adalah matriks dan dan adalah vektor, maka 1. 8

18 , jika dan berukuran sama 5., jika A dan B berukuran sama , jika dan nonsingular. Turunan dari suatu matriks juga diperlukan dalam penurunan estimasi parameter. Sifat-sifat turunan suatu matriks diambil dari Schott (2005). Definisi 2.8 Matriks adalah matriks fungsi dari. Matriks dapat diturunkan terhadap jika semua entri dalam matriks dapat diturunkan terhadap. Teorema 2.10 Jika dan adalah matriks fungsi dari, d adalah turunan matriks fungsi terhadap dan adalah matriks konstan, maka Sistem Persamaan Regresi Linear Dalam suatu sistem persamaan regresi linear, diasumsikan bahwa terdapat M persamaan dan T pengamatan yang masing-masing persamaan mempunyai satu variabel dependen dan variabel independen dengan persamaan regresi sebagai berikut : dengan. 9

19 Bentuk matriks dari persamaan regresi ke- dituliskan sebagai dengan sehingga masing-masing persamaan dapat dinyatakan sebagai Persamaan-persamaan tersebut dapat diringkas dalam satu matriks dengan menyusun M persamaan dalam bentuk (2.3) dengan Berdasarkan persamaan (2.3), diasumsikan bahwa terdapat korelasi residu antar persamaan sehingga estimasi parameternya dapat diselesaikan menggunakan model Seemingly Unrelated Regression (SUR) Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) Model SUR merupakan model regresi linear multivariat yang diperkenalkan oleh Zellner pada tahun Model ini mengandung T pengamatan pada setiap M variabel dependen dengan variabel-variabel tersebut sejenis dan diukur pada satu waktu yang sama (cross section). Model ini digunakan ketika residu berautokorelasi antar persamaan untuk menghasilkan estimasi model. Persamaan (2.3) merupakan model SUR dengan asumsi 10

20 dan dengan adalah matriks variansi kovariansi model SUR (Greene, 2002). Semua pengamatan digunakan untuk mengestimasi parameter dari persamaan dan diasumsikan juga bahwa residu tidak berkorelasi antar pengamatan sehingga Matriks variansi-kovariansi antara persamaan ke- dan persamaan ke- diberikan oleh. sehingga dengan merupakan perkalian Kronecker antara yang dijelaskan dalam subbab Matriks variansi kovariansi model SUR dapat dituliskan dengan matriks variansi kovariansi residu untuk semua persamaan regresi pada waktu pengamatan ke-t adalah Hal yang penting untuk dilakukan sebelum mengestimasi parameter model SUR adalah menguji apakah struktur variansi kovariansi residu merupakan struktur SUR. Menurut Greene (2002); Ullah dan Su (2006), untuk menguji 11

21 apakah ada korelasi residu antar persamaan digunakan statistik hitung Lagrange Multiplier yaitu dengan untuk semua dan (struktur SUR). Dengan tingkat signifikansi ditolak jika., diperoleh daerah kritis yaitu Autoregressive Model SUR dapat digunakan ketika residu berkorelasi antar persamaan. Dalam sistem persamaan regresi linear, residu pada masing-masing persamaan kadang-kadang berkorelasi antar persamaan dan antar waktu. Menurut Sembiring (2003), uji yang digunakan untuk menentukan bahwa data tidak berkorelasi adalah statistik Durbin-Watson. Uji tersebut didasarkan pada statistik dengan, sisa pada pengamatan ke-. Rentangan nilai d adalah. Nilai d akan kecil (dekat dengan 0) jika selisih kecil, jadi berkorelasi positif. Nilai d akan besar (dekat dengan 4) jika selisih besar, jadi berkorelasi negatif. Jika tidak ada korelasi maka nilai d akan dekat dengan 2. Dalam skripsi ini, diasumsikan bahwa bentuk korelasi antar waktu pengamatan adalah autoregressive orde satu (AR(1)) sehingga model sistem ini dapat disebut sebagai Model SUR dengan residu berpola AR(1). Proses autoregressive adalah suatu proses regresi pada dirinya sendiri. Menurut Cryer (1986) bentuk umum suatu proses autoregressive orde p (AR(p)) adalah 12

22 Nilai merupakan kombinasi linear dari p nilai dirinya sendiri sebelum waktu ditambah suatu bentuk perubahan baru, dengan independen terhadap Model proses AR(1) adalah dengan adalah koefisien parameter,, dan adalah variabel random dengan mean nol dan variansi konstan,. Selanjutnya, untuk menguji apakah residu benar-benar berpola AR(1), digunakan plot Partial Autocorrelation Function (PACF). PACF pada lag k didefinisikan sebagai korelasi antara dua prediksi eror, yaitu, dengan ketentuan. Model Autoregressive dikatakan AR(1) jika Menurut Cryer (1986), suatu data dapat dikatakan stasioner jika data tersebut stasioner terhadap mean dan variansi. Selain model Autoregressive, model untuk data stasioner yang lain adalah Moving Average dan Autoregressive Moving Average. Model Moving Average dengan order, atau proses MA, didefinisikan sebagai berikut dimana independen dan berdistribusi normal dengan mean 0 dan variansi, adalah parameter Moving Average dan adalah mean yang konstan. Proses Moving Average orde satu (MA ) adalah dengan. Model Autoregressive Moving Average (ARMA( )) merupakan kombinasi dari model Autoregressive (AR( )) dan model Moving Average (MA( )). Bentuk umum dari model ARMA(p,q) adalah 13

23 Model ARMA(p,q) dikatakan stasioner jika dan. Model ARMA(1,1) dapat ditulis sebagai dengan dan Ordinary Least Square (OLS) Bentuk umum model regresi linear dalam matriks adalah. Residu dalam model di atas dapat dituliskan sebagai Weisberg (2005) menuliskan fungsi jumlah kuadrat residu sebagai yang merupakan fungsi dari. Estimator OLS,, dari diperoleh dengan meminimumkan fungsi, yaitu menurunkan terhadap parameter kemudian menyamakan dengan nol. Dalam skripsi ini, parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) diestimasi menggunakan metode Park. Metode ini menggunakan OLS untuk mengestimasi setiap persamaan. Hasil estimasi digunakan untuk memperoleh residu yang akan digunakan untuk mengestimasi parameter AR(1) Generalized Least Squares (GLS) Greene (2002) memberikan bentuk umum model regresi linear tergeneralisir dalam matriks adalah (2.5) dengan asumsi dan dimana merupakan matriks simetris definit positif, sehingga berdasarkan Teorema 2.8, dapat difaktorkan dalam dimana kolom-kolom dari C adalah vektor-vektor eigen dari dan nilai-nilai eigen dari disusun dalam matriks diagonal. Misalkan adalah matriks 14

24 diagonal dengan elemen diagonal ke- adalah, dan maka. Misalkan pula maka. Metode GLS sudah mempertimbangkan matriks variansi-kovariansi pada model. Dalam metode ini, didefinisikan fungsi jumlah kuadrat tergeneralisir. Untuk memperoleh fungsi ini, persamaan (2.5) dikalikan dengan P sehingga atau Vektor residu persamaan (2.6) adalah dan fungsi jumlah kuadrat tergeneralisir Menurut Greene (2002), prinsip metode GLS meminimumkan dengan cara menurunkan terhadap parameter kemudian menyamakan dengan nol Koefisien Determinasi Menurut Sembiring (2003), koefisien determinasi dapat digunakan untuk mengukur kecocokan data dengan model. Koefisien determinasi didefinisikan dengan adalah nilai taksiran dari variabel dependen, adalah nilai rata-rata dari variabel dependen dan adalah nilai pengamatan pada variabel random. Nilai koefisien determinasi,, berkisar antara sampai. Semakin dekat dengan maka makin baik kecocokan model dengan data, sebaliknya jika makin dekat dengan maka makin jelek kecocokan model tersebut. Besar dipengaruhi oleh banyaknya variabel independen dalam model. Jika jumlah variabel independen lebih dari satu, maka digunakan -adjusted yang didefinisikan sebagai 15

25 dengan adalah banyaknya pengamatan dan banyaknya parameter. 2.2 Kerangka Pemikiran Model SUR digunakan dalam analisis regresi multivariat ketika residu berkorelasi antar persamaan. Namun, dalam regresi multivariat residu masingmasing persamaan kadang-kadang juga berkorelasi antar waktu pengamatan, seperti berpola AR(1). Model regresi multivariat ini dapat dikatakan sebagai model SUR dengan residu berpola AR(1). Estimasi parameter model SUR menggunakan metode GLS lebih baik daripada metode OLS satu-satu, namun adanya korelasi antar waktu menyebabkan metode GLS kurang sesuai untuk estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1). Oleh karena itu, metode Park yang merupakan penerapan metode GLS dan estimatornya didesain sebagai estimator dari sistem persamaan yang residunya berkorelasi antar persamaan dan antar waktu pengamatan (Messemer dan Park, 2004) sesuai untuk mengestimasi model SUR dengan residu berpola AR(1). Setelah estimator model didapatkan, kemudian diaplikasikan dalam contoh kasus. 16

26 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pengumpulan bahan melalui buku buku referensi dan karya ilmiah yang meliputi hasil-hasil penelitian dan jurnal yang berkaitan dengan model SUR dan metode Park. Langkah langkah penelitian adalah sebagai berikut 1. mengkonstruksi model SUR dengan residu berpola AR(1), 2. menentukan estimasi parameter model, a. menentukan matriks variansi-kovariansi model beserta inversnya, b. mengestimasi parameter model dengan metode generalized least square dengan membentuk kemudian menentukan nilai minimumnya, c. menentukan estimasi parameter setiap persamaan regresi model dengan metode OLS untuk memperoleh residu yang akan digunakan untuk estimasi koefisien korelasi AR(1), d. menentukan langkah-langkah penerapan metode Park dalam data. 3. menerapkan dan mengambil kesimpulan dari suatu contoh kasus.

27 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diturunkan ulang cara melakukan estimasi terhadap parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) serta penerapannya. Pembahasan di sini mengacu pada Messemer dan Park (2004), Dey et al. (2008) dan Greene (2002). 4.1 Model SUR dengan Gangguan Autokorelasi Persamaan regresi ke- dari model SUR yang terdiri dari regresi dapat dituliskan sebagai persamaan dengan adalah vektor observasi terurut pada variabel dependen adalah matriks observasi pada variabel independen adalah vektor parameter adalah vektor residu. persamaan regresi tersebut dapat disusun dalam matriks blok yang dituliskan sebagai dengan Jika residu dalam masing-masing persamaan pada model SUR memiliki pola AR(1), maka bentuk hubungan residu untuk persamaan ke-, dengan adalah residu pengamatan ke- pada periode, adalah parameter AR(1), dan adalah residu AR(1) yang tidak berkorelasi antar pengamatan.

28 4.2 Matriks Variansi Kovariansi Model Estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) dilakukan dengan mengestimasi parameter dalam persamaan. Metode yang akan digunakan untuk mengestimasi adalah metode Park. Langkah pertama dalam estimasi parameter adalah menentukan matriks variansi kovariansi model SUR. Model SUR mengasumsikan bahwa atau untuk yaitu, residu pengamatan tidak berkorelasi antar waktu. Akan tetapi, residu pengamatan dalam skripsi ini berkorelasi antar waktu pengamatan dengan pola korelasi tersebut adalah AR(1). Bentuk hubungan residu untuk persamaan ke-, dengan, dan jika. Variansi residu adalah Residu diasumsikan stasioner ( ) sehingga diperoleh Dengan cara yang sama, kovariansi antara persamaan ke- dan persamaan ke- dapat diperoleh. Residu AR(1), diperoleh, diasumsikan independen terhadap residu pengamatan sehingga, dan 19

29 Misalkan, dan asumsi kestasioneran maka atau Nilai kovariansi antara persamaan ke- dan persamaan ke- untuk satu periode waktu pengamatan yang berbeda diperoleh Untuk dua periode waktu pengamatan yang berbeda, sehingga untuk suatu satuan waktu yang berbeda diperoleh Matriks variansi kovariansi model SUR dengan residu berpola AR(1) adalah 20

30 dengan Langkah selanjutnya adalah menentukan invers dari matriks variansi kovariansi residu model SUR dalam skripsi ini, yaitu persamaan ke- berdasarkan persamaan (4.2) dan (4.3),. Variansi kovariansi Untuk memudahkan dalam menentukan, didefinisikan matriks dengan invers dari adalah dengan 21

31 Berdasarkan persamaan (4.5) dan persamaan (4.6) diperoleh 22

32 atau dan untuk persamaan ke-i dan persamaan ke-j, Jika matriks dari M persamaan disusun dalam matriks blok dan W dengan dan maka berdasarkan persamaan (4.3), (4.7) dan (4.8) diperoleh atau Kedua sisi baik kanan dan kiri dalam persamaan (4.9) diinverskan, 23

33 4.3 Estimasi Parameter Estimator parameter model diperoleh dengan mengestimasi parameter menggunakan metode GLS, yaitu dengan mencari nilai minimum dari. Fungsi merupakan suatu fungsi kuadrat dari dengan koefisien positif sehingga fungsi ini mempunyai titik ekstrim minimum. Oleh karena itu, titik ekstrim minimum dari fungsi kuadrat dicapai ketika. Nilai dari persamaan dalam bentuk matriks adalah Langkah-langkah estimasi parameter 1. Menentukan fungsi adalah 2. Menurunkan terhadap 3. Meminimumkan fungsi dengan cara persamaan disamakan dengan nol Persamaan (4.10) disubstitusikan ke dalam persamaan (4.12) diperoleh 24

34 Estimator dapat juga ditulis dengan (4.13) Greene (2002) menjelaskan transformasi Prais-Winsten untuk menghilangkan autokorelasi pada data. Jika diketahui pasangan data time series [ ] dan adalah koefisien korelasi maka transformasi Prais-Winsten dari data tersebut adalah dan Hasil transformasi yang diperoleh sama dengan perkalian matriks. Misalkan dan maka persamaan (4.13) dapat ditulis sebagai dan Setiap persamaan regresi linear dalam model SUR diestimasi parameternya masing-masing untuk menentukan pola autokorelasi residu. Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter tiap persamaan adalah metode OLS. Setelah dilakukan estimasi parameter, akan diperoleh nilai residu tiap waktu dari masing-masing persamaan. Residu dalam skripsi ini diasumsikan berpola AR(1). Estimator untuk koefisien korelasi AR(1),, diperoleh berdasarkan residu tersebut. Bentuk umum model regresi linear dalam bentuk matriks adalah Weisberg (2005) menuliskan fungsi jumlah kuadrat residu sebagai 25

35 yang merupakan fungsi dari. Prinsip OLS adalah meminimumkan fungsi, yaitu menurunkan terhadap parameter kemudian menyamakan dengan nol diperoleh estimator OLS,, dari adalah (4.17) Estimator OLS tersebut diterapkan dalam setiap persamaan pada model SUR. Hasil estimasi digunakan untuk memperoleh estimator dari koefisien korelasi. Bentuk korelasi residu pengamatan persamaan ke- adalah Menurut Greene (2002), estimator untuk adalah Langkah-langkah estimasi parameter menggunakan metode Park adalah 1. mengestimasi parameter setiap persamaan dengan persamaan (4.17), 2. menghitung residu dan estimator yaitu berdasarkan residu berpola AR(1) dengan persamaan (4.18), 3. untuk setiap persamaan, data ditransformasi menggunakan transformasi Prais-Winsten yang dituliskan dalam persamaan (4.14) dan persamaan (4.15), 4. parameter model SUR diestimasi dengan menggunakan data hasil transformasi dan persamaan (4.16). 26

36 4.4 Contoh Kasus Contoh data yang digunakan dalam kasus skripsi ini adalah data investasi dari dua perusahaan yaitu Perusahaan A dan Perusahaan B. Masing-masing perusahaan diambil 20 waktu pengamatan, dengan dua variabel yang diamati adalah : investasi, : nilai pasar perusahaan (nilai saham di bursa efek). Semua variabel dalam satuan juta dollar. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 3. Model yang diestimasi adalah untuk dan. Estimasi parameter model tersebut dengan metode OLS dan nilai statistik Durbin Watson adalah statistik Durbin-Watson = 2,95782 statistik Durbin-Watson = 2,85406 Nilai statistik Durbin-Watson kedua perusahaan tidak mendekati 2, berarti residu kedua perusahaan mengalami autokorelasi. Dari hasil estimasi tersebut, dihitung nilai residu pengamatan kedua perusahaan. Residu tersebut mempunyai pola stasioner (Lampiran 4). Gambar 1 menunjukkan plot Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation Function (PACF) untuk residu perusahaan A. Dapat dilihat bahwa lag 1 kedua plot keluar dari garis interval kepercayaan 5%, itu berarti residu perusahaan dapat berpola AR(1), MA(1), dan ARMA(1,1). MSE dari AR(1) lebih kecil daripada MA(1) dan ARMA(1,1) sehingga residu berpola AR(1) dengan estimasi koefisien korelasi (Lampiran 5). 27

37 Gambar 1. Plot ACF dan PACF residu perusahaan Diamond Match Gambar 2 menunjukkan plot Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation Function (PACF) untuk residu perusahaan B. Dapat dilihat bahwa lag 1 kedua plot keluar dari garis interval kepercayaan 5%, itu berarti residu perusahaan dapat berpola AR(1), MA(1), dan ARMA(1,1). MSE dari AR(1) lebih kecil daripada MA(1) dan ARMA(1,1) sehingga residu berpola AR(1) dengan estimasi koefisien korelasi (Lampiran 5). Gambar 2. Plot ACF dan PACF residu perusahaan American Steel Selanjutnya data ditransformasi menggunakan transformasi Prais-Winston. Hasil transformasi dapat dilihat dalam Lampiran 6. Data hasil transformasi digunakan untuk mengestimasi parameter model dengan metode generalized least square. Hasil estimasi yang diperoleh ditunjukkan dalam Tabel 1. 28

38 Tabel 1. Estimasi Parameter Model SUR Perusahaan Parameter Nilai estimasi p-value A (intercept) 0,0000 0,0000 B (intercept) 0,0000 0,0000 Matriks koefisien korelasi residu model adalah Hipotesis null untuk Model SUR adalah untuk (struktur variansi kovariansi bersifat heteroskedastis dan tidak ada korelasi residu antar persamaan) dengan nilai statistik Lagrange Multiplier, Daerah kritis khi-kuadrat untuk dan adalah 3,8415. Karena, dapat disimpulkan bahwa ditolak, artinya model ini memenuhi struktur SUR (terdapat korelasi residu antar persamaan). Dari Tabel 1, diperoleh persamaan investasi untuk dua perusahaan adalah sebagai berikut dan. Nilai p-value dari parameter kedua perusahaan adalah 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi, berarti bahwa nilai estimator parameter kedua perusahaan signifikan (sesuai/cocok) dengan data. Nilai Adjusted R-squared diperoleh sebesar 0,999, artinya 99,9% variasi variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen nilai pasar perusahaan ( ), dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. 29

39 Pada perusahaan A, nilai investasi menurun sebesar 13,99 juta dolar ketika nilai pasar perusahaan tidak berpengaruh. Apabila nilai pasar perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 juta dolar akan mengakibatkan nilai investasi meningkat sebesar dolar. Pada perusahaan B, nilai investasi meningkat sebesar 33,32 juta dolar ketika nilai pasar perusahaan tidak berpengaruh. Apabila nilai pasar perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 juta dolar akan mengakibatkan nilai investasi meningkat sebesar dolar. 30

40 31 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa model SUR memiliki bentuk umum masing-masing persamaan ke- adalah dengan residu berpola AR(1) mempunyai bentuk untuk persamaan ke-, Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) adalah metode Park. Langkah-langkah estimasi parameter menggunakan metode Park adalah 1. mengestimasi parameter setiap persamaan dengan 2. menghitung residu dan estimator yaitu berdasarkan residu berpola AR(1) dengan 3. untuk setiap persamaan, data ditransformasi menggunakan transformasi Prais-Winsten. Jika diketahui pasangan data time series [ ] dan adalah estimator dari maka transformasi Prais-Winsten dari data tersebut adalah 4. parameter model SUR diestimasi dengan menggunakan data hasil transformasi dan persamaan

41 5.2 Saran Skripsi ini mengkaji ulang tentang teori estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1). Oleh karena itu dapat dilakukan penelitian dengan menerapkan teori ini dalam studi kasus. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah metode Park, untuk itu dapat dilakukan penelitian lain dengan metode yang berbeda. 32

ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION DENGAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE

ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION DENGAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE digilibunsacid ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION DENGAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE oleh RATNA MUFLICHAH M0107050 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan 5 BAB II KAJIAN TEORI Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan digunakan sebagai landasan pembahasan mengenai model Seemingly Unrelated Regression (SUR). Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n SBAB III MODEL VARMAX 3.1. Metode Analisis VARMAX Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n dengan variabel random Z n yang dapat dipandang sebagai variabel random berdistribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi linear, metode kuadrat terkecil, restriksi linear, multikolinearitas, regresi ridge, uang primer, dan koefisien

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK oleh APRILIA AYU WIDHIARTI M0111010 SKRIPSI ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh INTAN LISDIANA NUR PRATIWI NIM. M0110040 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH

PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH Oleh RETNO HESTININGTYAS M0106061 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, ekonometrika berarti pengukuran indikator ekonomi. Meskipun pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep konsep ekonomi seperti produk domestik

Lebih terperinci

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Vol. 9, No., 9-5, Januari 013 Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Fitriani, Erna Tri Herdiani, M. Saleh AF 1 Abstrak Dalam analisis deret waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemenelemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom berbentuk

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR)

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) oleh DIAH PUTRI UTAMI NIM. M0110018 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kriging Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk menonjolkan metode khusus dalam moving average terbobot (weighted moving average) yang meminimalkan variansi

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR PERTUMBUHAN KREDIT DOMESTIK

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR PERTUMBUHAN KREDIT DOMESTIK PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR PERTUMBUHAN KREDIT DOMESTIK oleh PITANINGSIH NIM. M0110064 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data panel ini, penulis menggunakan definisi, teorema dan konsep dasar yang berkaitan dengan pendugaan parameter,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Matriks adalah himpunan bilangan real yang disusun secara empat persegi panjang, mempunyai baris dan kolom dengan bentuk umum : Tiap-tiap bilangan yang berada didalam

Lebih terperinci

GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING UNTUK MENDETEKSI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR M2 MULTIPLIER

GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING UNTUK MENDETEKSI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR M2 MULTIPLIER GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING UNTUK MENDETEKSI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR M2 MULTIPLIER oleh YUNIAS AFIFAH ANAS NUR PAMUNGKAS NIM. M0111086 SKRIPSI ditulis dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Runtun Waktu Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat berupa

Lebih terperinci

Estimasi Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan Metode Generalized Least Square (GLS)

Estimasi Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan Metode Generalized Least Square (GLS) Estimasi Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan Metode Generalized Least Square (GLS) Ade Widyaningsih Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Udayana e-mail: ade.strobery@gmail.com Made Susilawati

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Tidak jarang dihadapkan dengan persoalaan yang melibatkan dua atau lebih peubah atau variabel yang ada atau diduga ada dalam suatu hubungan tertentu. Misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Menurut Fahmi dan Hadi (2009) investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS)

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS) ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS) oleh Lisa Apriana Dewi M0108055 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh

Lebih terperinci

MODEL KRISIS PASAR MODAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING TGARCH (MS-TGARCH) DUA STATE BERDASARKAN INDIKATOR IHSG

MODEL KRISIS PASAR MODAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING TGARCH (MS-TGARCH) DUA STATE BERDASARKAN INDIKATOR IHSG MODEL KRISIS PASAR MODAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING TGARCH (MS-TGARCH) DUA STATE BERDASARKAN INDIKATOR IHSG Oleh ALFI NUR DINA NIM M0110002 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari buku referensi karya ilmiah. Karya ilmiah yang digunakan adalah hasil penelitian serta

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM)

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) oleh MIKA ASRINI M0108094 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: = BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Matriks Definisi 2.1 (Lipschutz, 2006): Matriks adalah susunan segiempat dari skalarskalar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: Setiap skalar yang terdapat dalam

Lebih terperinci

ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010)

ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010) ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010) oleh ENDAH KRISNA MURTI M0106039 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

oleh KURNIAWATI M

oleh KURNIAWATI M PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE DENGAN PEMBOBOT INVERS JARAK DAN NORMALISASI KORELASI SILANG PADA LAJU INFLASI KOTA SURAKARTA, YOGYAKARTA, DAN SURABAYA oleh KURNIAWATI

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS Oleh SYLVIA SWIDANING PUTRI M0111079 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari BAB III MODEL STATE-SPACE 3.1 Representasi Model State-Space Representasi state space dari suatu sistem merupakan suatu konsep dasar dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 17 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii ABSTRAK Sylvia Swidaning Putri. 2016. PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG oleh MIRA AMALIA M0113030 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III. Model Regresi Linear 2-Level. Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat

BAB III. Model Regresi Linear 2-Level. Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat BAB III Model Regresi Linear 2-Level Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat linear. Untuk data berstruktur hirarki 2 tingkat, analisis regresi yang dapat digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Engle [7] melakukan penelitian mengenai model yang mengatasi efek heteroskedastisitas yaitu model autoregressive conditional heteroskedasticity (ARCH) yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Sampel, Sumber Data dan Pengumpulan Data Penelitian kali ini akan mempergunakan pendekatan teori dan penelitian secara empiris. Teori-teori yang dipergunakan diperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang II.. TINJAUAN PUSTAKA Indeks Harga Konsumen (IHK Menurut Monga (977 indeks harga konsumen adalah ukuran statistika dari perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang didapatkan.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA oleh FEBRIANI ASTUTI M0111036 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE EXOGENOUS (ARIMAX) DENGAN VARIASI KALENDER

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE EXOGENOUS (ARIMAX) DENGAN VARIASI KALENDER PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE EXOGENOUS (ARIMAX) DENGAN VARIASI KALENDER Oleh SAHETI ULLY FATWA M0109058 SKRIPSI ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Matriks 1 Pengertian Matriks Definisi 21 Matriks adalah kumpulan bilangan bilangan yang disusun secara khusus dalam bentuk baris kolom sehingga membentuk empat persegi panjang

Lebih terperinci

oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M

oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI PROBIT SPASIAL MENGGUNAKAN SOFTWARE R DENGAN ALGORITME GIBBS SAMPLING oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M0111083 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

MODEL MARKOV SWITCHING EGARCH PADA NILAI TUKAR EURO TERHADAP RUPIAH

MODEL MARKOV SWITCHING EGARCH PADA NILAI TUKAR EURO TERHADAP RUPIAH MODEL MARKOV SWITCHING EGARCH PADA NILAI TUKAR EURO TERHADAP RUPIAH oleh NANDA PUTRI MONALISA M0108057 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi atau getaran dari sebuah data pada frekuensi tertentu. Analisis spektral

Lebih terperinci

oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika MODEL REGRESI B-SPLINE PADA LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M0112032 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

oleh PRITA DEWI HUTRIANA SARI NIM. M

oleh PRITA DEWI HUTRIANA SARI NIM. M ESTIMASI RATA-RATA PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DENGAN KOEFISIEN KURTOSIS VARIABEL BANTU DAN REGRESI ROBUST oleh PRITA DEWI HUTRIANA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deret Fourier Dalam bab ini akan dibahas mengenai deret dari suatu fungsi periodik. Jenis fungsi ini sering muncul dalam berbagai persoalan fisika, seperti getaran mekanik, arus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. nonstasioneritas, Autocorrelation Function (ACF) dan Parsial Autocorrelation

BAB II LANDASAN TEORI. nonstasioneritas, Autocorrelation Function (ACF) dan Parsial Autocorrelation BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II akan dijelaskan pengertian-pengertian dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya yaitu peramalan data runtun waktu (time series), konsep dasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI

PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI oleh EKO BUDI SUSILO M0110022 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan beberapa tinjauan pustaka sebagai landasan teori pendukung penulisan penelitian ini. 2.1 Analisis Regresi Suatu pasangan peubah acak seperti (tinggi, berat)

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, VARIASI VARIABEL BANTU, DAN KORELASI PADA PRODUKSI KEDELAI DI PULAU JAWA TAHUN 2013

PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, VARIASI VARIABEL BANTU, DAN KORELASI PADA PRODUKSI KEDELAI DI PULAU JAWA TAHUN 2013 PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, VARIASI VARIABEL BANTU, DAN KORELASI PADA PRODUKSI KEDELAI DI PULAU JAWA TAHUN 2013 oleh TONI IRAWAN M0110078 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Kata Kunci: Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Metode Kuadrat Terkecil, Metode Newey West

Kata Kunci: Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Metode Kuadrat Terkecil, Metode Newey West Judul : Penerapan Metode Newey West dalam Mengoreksi Standard Error ketika Terjadi Heteroskedastisitas dan Autokorelasi pada Analisis Regresi Nama : Zakiah Nurlaila NIM : 1208405019 Pembimbing : 1. Made

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI ADE AFFANY 120803016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji 35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II akan dibahas konsep-konsep yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji ACF, uji PACF, uji ARCH-LM,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Statistika merupakan salah satu alat pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil yaitu untuk menjawab karakteristik populasi menggunakan sampel, menjawab

Lebih terperinci

KAJIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL AUTOREGRESIF TUGAS AKHIR SM 1330 NUR SHOFIANAH NRP

KAJIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL AUTOREGRESIF TUGAS AKHIR SM 1330 NUR SHOFIANAH NRP TUGAS AKHIR SM 1330 KAJIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL AUTOREGRESIF NUR SHOFIANAH NRP 1203 100 009 Dosen Pembimbing Dra. Laksmi Prita W, MSi Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes JURUSAN MATEMATIKA Fakultas Matematika

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

ESTIMASI RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI DAN KORELASI PADA PRODUKSI KACANG TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

ESTIMASI RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI DAN KORELASI PADA PRODUKSI KACANG TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH ESTIMASI RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI DAN KORELASI PADA PRODUKSI KACANG TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH oleh RAMADHANI KUSUMA PUTRA M0110069 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri,1984). Setiap kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: laju inflasi, GSTAR, invers jarak, normalisasi korelasi silang. iii

ABSTRAK. Kata kunci: laju inflasi, GSTAR, invers jarak, normalisasi korelasi silang. iii ABSTRAK Kurniawati. 2016. PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL GENERA- LIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE DENGAN PEMBOBOT INVERS JARAK DAN NORMALISASI KORELASI SILANG PADA LAJU INFLASI KO- TA SURAKARTA, YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q) SIDANG TUGAS AKHIR KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q) Disusun oleh : Ratna Evyka E.S.A NRP 1206.100.043 Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Dra.Laksmi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU Kelas A Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins No Nama Praktikan Nomor Mahasiswa Tanggal Pengumpulan 1 29 Desember 2010 Tanda Tangan Praktikan

Lebih terperinci

PEMODELAN VEKTOR AUTOREGRESIF X TERHADAP VARIABEL MAKROEKONOMI DI INDONESIA

PEMODELAN VEKTOR AUTOREGRESIF X TERHADAP VARIABEL MAKROEKONOMI DI INDONESIA PEMODELAN VEKTOR AUTOREGRESIF X TERHADAP VARIABEL MAKROEKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Oleh : Nama : Bony Yudhistira Nugraha NIM : J2E 004 216 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

oleh DIAN BELLY YANI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh DIAN BELLY YANI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PEMODELAN BANYAKNYA KUNJUNGAN WISATAWAN PADA EMPAT LOKASI WISATA DKI JAKARTA DENGAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (GSTAR-SUR) oleh DIAN BELLY YANI M0111020

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER oleh APRILLIA COSASI M0109014 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. linier, varian dan simpangan baku, standarisasi data, koefisien korelasi, matriks

BAB II KAJIAN TEORI. linier, varian dan simpangan baku, standarisasi data, koefisien korelasi, matriks BAB II KAJIAN TEORI Pada bab II akan dibahas tentang materi-materi dasar yang digunakan untuk mendukung pembahasan pada bab selanjutnya, yaitu matriks, kombinasi linier, varian dan simpangan baku, standarisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Analisis regresi merupakan salah satu metode analisis dalam statistika yang sangat familiar bagi kalangan akademis dan pekerja. Analisis regresi dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stasioner Analisis ARIMA Autoregressive Integrated Moving Average umumnya mengasumsikan bahwa proses umum dari time series adalah stasioner. Tujuan proses stasioner adalah rata-rata,

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL DATA PANEL DINAMIK MENGGUNAKAN ARELLANO-BOND GMM (GENERALIZED METHOD OF MOMENTS) oleh HAYU SUSILOWATI M

ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL DATA PANEL DINAMIK MENGGUNAKAN ARELLANO-BOND GMM (GENERALIZED METHOD OF MOMENTS) oleh HAYU SUSILOWATI M perpustakaanunsacid digilibunsacid ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL DATA PANEL DINAMIK MENGGUNAKAN ARELLANO-BOND GMM (GENERALIZED METHOD OF MOMENTS) oleh HAYU SUSILOWATI M0106041 SKRIPSI ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume xx, No. x (tahun), hal xx xx. ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH oleh KARINA PUTRIANI M0110047

Lebih terperinci

SKRIPSI WANDA SURIANTO

SKRIPSI WANDA SURIANTO ANALISIS PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS PADA MODEL REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI WANDA SURIANTO 120803034 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) Liana Kusuma Ningrum dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

PERSAMAAN SIMULTAN UNTUK KEBIJAKAN FINANSIAL DENGAN METODE THREE STAGE LEAST SQUARE. oleh TITIK PURWANTI M

PERSAMAAN SIMULTAN UNTUK KEBIJAKAN FINANSIAL DENGAN METODE THREE STAGE LEAST SQUARE. oleh TITIK PURWANTI M PERSAMAAN SIMULTAN UNTUK KEBIJAKAN FINANSIAL DENGAN METODE THREE STAGE LEAST SQUARE oleh TITIK PURWANTI M0107062 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN SPATIAL ERROR MODEL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA

SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN SPATIAL ERROR MODEL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN SPATIAL ERROR MODEL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA oleh WINDY RIZKI ADITA M0112091 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI

MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Metode Cochrane-Orcutt untuk Mengatasi Autokorelasi pada Regresi Ordinary Least Squares

Metode Cochrane-Orcutt untuk Mengatasi Autokorelasi pada Regresi Ordinary Least Squares Metode Cochrane-Orcutt untuk Mengatasi Autokorelasi pada Regresi Ordinary Least Squares The Cochrane-Orcutt Method for Solution of Autocorrelation in Ordinary Least Squares Regression M. Fathurahman Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh DESY PRASIWI M0111018 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS (Studi Kasus Produksi Jagung di Indonesia) Oleh VICTOR SATRIA SAPUTERA M0112089 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PROSEDUR MODEL EXPONENTIAL SMOOTH TRANSITION AUTOREGRESSIVE (ESTAR)

PROSEDUR MODEL EXPONENTIAL SMOOTH TRANSITION AUTOREGRESSIVE (ESTAR) PROSEDUR MODEL EXPONENTIAL SMOOTH TRANSITION AUTOREGRESSIVE (ESTAR) Oleh EKA SARI PUTRI WARDOYO M0108086 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) Greis S. Lilipaly ), Djoni Hatidja ), John S. Kekenusa ) ) Program Studi Matematika FMIPA UNSRAT Manado

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Brecklin dan Chambers [2], memperkenalkan analisis Regresi M-kuantil yang merupakan suatu analisis regresi yang mempelajari cara mengetahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH Tri Mulyaningsih ), Budi Nurani R ), Soemartini 3) ) Mahasiswa Program Magister Statistika Terapan Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. berkorelasi secara contemporaneous. Korelasi galat contemporaneous terjadi

BAB IV PENUTUP. berkorelasi secara contemporaneous. Korelasi galat contemporaneous terjadi 76 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) merupakan perluasan dari analisis regresi linear yang berupa sistem persamaan yang terdiri dari beberapa persamaam regresi yang

Lebih terperinci