KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 i

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 i"

Transkripsi

1 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-IV 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 i

2 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

3 Kata Pengantar Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 2 Tahun 1999 tentang tujuan Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. Tahun 200, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Lebih lanjut, tugas-tugas pokoknya adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Sejalan dengan Undang-Undang tersebut, Kantor Bank Indonesia (KBI) di daerah dalam era otonomi mempunyai peranan yang strategis, selain sebagai economic intelligence dan research unit di wilayah kerjanya. Dalam kaitan dengan peran tersebut, KBI bertugas untuk melakukan pengumpulan data dan informasi (antara lain melalui survei), dan melakukan pengkajian serta penelitian mengenai perkembangan ekonomi daerah secara terkini dan berkala. Sejak tahun 2002 KBI Makassar telah melakukan Kajian terhadap Perkembangan Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER dengan cakupan daerah Sulawesi Selatan. Sejak ditetapkannya secara resmi pemisahan antara Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk masing-masing provinsi (Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat) akan dipisahkan dan disampaikan dalam buku laporan yang terpisah. Adapun cakupan kajian (KER) tersebut adalah pada aspek makroekonomi, inflasi, moneter-perbankan-sistem pembayaran, keuangan daerah dan prospek ekonomi. Dalam perkembangannya, cakupan ini akan kami kembangkan terus sejalan dengan ketersediaan data ekonomi daerah yang kami peroleh. Selanjutnya, informasi dan hasil kajian/riset tersebut akan disampaikan ke Kantor Pusat Bank Indonesia, sebagai masukan dalam formulasi kebijakan moneter. Disamping itu, hasil kajian tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi stakeholder Bank Indonesia di daerah antara lain: Pemerintah Daerah, DPRD, akademisi, pihak swasta dan kalangan masyarakat Iainnya. Saran dan masukan dan semua pihak, sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas laporan ini di masa mendatang. Perlu kami sampaikan pula penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara aktif dalam penyusunan laporan ini, dengan memberikan data dan informasi secara kontinyu, tepat waktu dan reliable. Selanjutnya, kami nantikan kerjasama tersebut dapat terus berlangsung di masa mendatang guna mendukung kesinambungan penyusunan laporan ini. Makassar, Februari 2009 BANK INDONESIA MAKASSAR Ttd. Lambok A. Siahaan Pemimpin Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 iii

4 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

5 Daftar Isi KATA PENGANTAR ~ iii DAFTAR ISI ~ v DAFTAR GRAFIK ~ vii DAFTAR TABEL ~ viii RINGKASAN EKSEKUTIF ~ 1 INDIKATOR EKONOMI PEKDA Trw. IV-2008 ~ BAB 1 PERKEMBANGAN KONDISI MAKRO EKONOMI ~ Permintaan Daerah ~ a. Konsumsi ~ b. Investasi ~ 1 c. Net Perdagangan Eksternal ~ Penawaran Daerah (Sektoral) ~ 1 a. Sektor Pertanian ~ 17 b. Sektor Industri Pengolahan ~ 18 c. Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran ~ 19 d. Sektor Jasa-jasa ~ 20 e. Sektor Angkutan dan Komunikasi ~ 21 f. Sektor Keuangan-Sewa-Jasa-Perusahaan ~ 2 g. Sektor Lainnya ~ 2 BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI ~ Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang ~ Inflasi Kota Lainnya di Sulawesi Selatan ~ 2.. Inflasi Harga Konsumsen Pedesaan ~ Inflasi di Zona Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) ~ 8 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 v

6 BAB PERKEMBANGAN PERBANKAN ~ 9.1. Perkembangan Moneter ~ 9.2. Perkembangan Bank Umum (Konvensional dan Syariah) ~ Kelembagaan dan Aset ~ DPK dan Kredit/Pembiayaan ~ Intermediasi Bank Umum Konvensional ~.2.. Intermediasi Bank Umum Syariah ~ 7.. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/S) ~ 8 BAB PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ~ Aliran Uang Kartal Masuk (Inflow) dan Keluar (Outflow) ~ Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) ~ 52.. Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan ~ 52.. Perkembangan Kliring dan RTGS ~ Perkembangan RTGS ~ Perkembangan Kliring ~ 5 BAB 5 KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ~ Ketenagakerjaan ~ Survei Angkatan Kerja ~ Tenaga Kerja Indonesia ~ Kesejahteraan ~ Nilai Tukar Petani ~ Survei ~ 59 BAB PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH ~ 1 BAB 7 OUTLOOK KONDISI EKONOMI DAN INFLASI ~ 7.1. Outlook Kondisi Makroregional ~ 7.2. Outlook Inflasi ~ Prospek Perbankan ~ vi Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

7 Daftar Grafik Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDRB ~ 9 Grafik 1.2. Prompt Indikator Kinerja Konsumsi ~ Grafik 1.. Prompt Pertumbuhan Kinerja Investasi ~ 1 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Ekspor Luar Negeri ~ 15 Grafik 1.5. Perkembangan Volume Impor Non Migas Sulawesi Selatan ~ 1 Grafik 1.. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Pertanian ~ 18 Grafik 1.7. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Industri Pengolahan ~ 19 Grafik 1.8. Prompt Indikator Kinerja Sektor Perdagangan-Hotel-Restauran ~ 20 Grafik 1.9. Prompt Indikator Kinerja Sektor Jasa-jasa ~ 21 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Subsektor Angkutan ~ 22 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan ~ 2 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Sektor Listrik-Gas-Air Bersih ~ 2 Grafik 1.1. Prompt Indikator Kinerja Sektor Pertambangan-Penggalian ~ 25 Grafik 1.1. Prompt Indikator Kinerja Sektor Bangunan ~ 2 Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Sulawesi Selatan~ 27 Grafik 2.2. Harga CPO, Kedelai, Beras dan Jagung di Pasar Internasional ~ 29 Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan ~ 0 Grafik 2.. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi di Makassar ~ 0 Grafik 2.5. Perkembangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi ~ 1 Grafik 2.. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi Makanan Jadi di Makassar Hasil Survei Bank Indonesia ~ 1 Grafik 2.7. Perkembangan Inflasi Kelompok Sandang ~ Grafik 2.8. Perkembangan Harga Emas ~ Grafik 2.9. Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan ~ Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Kesehatan ~ Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Transportasi ~ 5 Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Pendidikan ~ 5 Grafik.1. Uang Giral dan Uang Kuasi di Sulsel ~ 0 Grafik.2. Aset Bank Umum Sulsel Berdasarkan Kelompok Bank ~ 1 Grafik.. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Kredit/pembiayaan BU di Sulsel ~ 2 Grafik.. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BU Per Jenis Penggunaan di Sulsel ~ 2 Grafik.5. Pangsa Kredit/Pembiayaan Bank Umum Per Sektor Ekonomi di Sulsel (November 2008) ~ Grafik.. Pertumbuhan Tahunan Kredit/Pembiayaan Per Sektor Ekonomi ~ Grafik.7. Perkembangan NPLs Net dan Gross Bank Umum di Sulsel ~ Grafik.8. Pangsa NPLs Per Sektor Ekonomi di Sulsel (November 2008) ~ Grafik.9. Kredit/Pembiayaan Mikro, Kecil dan Menengah Bank Umum di Sulsel ~ Grafik.. Pangsa Kredit/Pembiayaan MKM BU Per Sektor Ekonomi di Sulsel ~ Grafik.. Perkembangan Bank Umum Syariah Sulawesi Selatan ~ 7 Grafik.. Perkembangan Aset BPR/S Sulsel ~ 8 Grafik.1. Perkembangan DPK, Kredit & LDR BPR/S Sulsel ~ 9 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 vii

8 Grafik.1. Aliran Uang Kartal di Depo Kas KBI Makassar ~ 51 Grafik.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga dan Inflow ~ 52 Grafik.. Proporsi Jumlah Lembar Uang Palsu Berdasarkan Pecahan Trw. IV-2008 ~ 52 Grafik.. Transaksi Non Tunai via RTGS ~ 5 Grafik 5.1. Presentase Penduduk Usia 15+ yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama ~ 57 Grafik 5.2. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini ~ 0 Grafik 5.. Indeks Penghasilan Saat Ini Dibandingkan Bulan Lalu ~ 0 Grafik.1. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sampai Dengan Triwulan IV-2008 ~ 2 Grafik 7.1. Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen dan Komponennya ~ Grafik 7.2. Indeks Ekapektasi Terhadap Harga-harga dalam bulan y.a.d ~ viii Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

9 Daftar Tabel Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Riil : Permintaan Daerah (y.o.y) ~ Tabel 1.2. Perkembangan PDRB Riil : Penawaran Daerah (y.o.y) ~ 17 Tabel 2.1. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa (%, y.o.y) ~ 28 Tabel 2.2. Inflasi Per-Sub Kelompok Bahan Makanan ~ 28 Tabel 2.. Inflasi Per-Sub Kelompok Makanan Jadi-Minuman-Rokok-Tembakau ~ 1 Tabel 2.. Inflasi Per-Sub Kelompok Sandang ~ 2 Tabel 2.5. Inflasi Per-Sub Kelompok Perumahan-Air-Listrik-Bahan Bakar ~ Tabel 2.. Inflasi Per-Sub Kelompok Kesehatan ~ Tabel 2.7. Inflasi Per-Sub Kelompok Transportasi-Komunikasi-Jasa Keuangan ~ Tabel 2.8. Inflasi Per-Sub Kelompok Pendidikan-Rekreasi-Olahraga ~ Tabel 2.9. Perbandingan Laju Kota di Sulsel Per Desember 2008 ~ Tabel 2.. Perbandingan Laju Inflasi Sulsel dan Pedesaan di Sulsel ~ 7 Tabel 2.. Perbandingan Laju Inflasi Propinsi di Zona Sulampua ~ 8 Tabel.1. Perkembangan Kelembagaan Bankk Umum Sulawesi Selatan ~ 0 Tabel.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan dan DPK per DATI II di Sulsel ~ Tabel.1. Perkembangan Temuan Uang Palsu di Wilker KBI Makssar Trw. IV-2008 ~ 52 Tabel.2. Perputaran Kliring dan Cek/BG Kosong ~ 5 Tabel 5.1. Penduduk Usia 15+ Menurut Kegiatan Utama ~ 55 Tabel 5.2. Penduduk Usia 15 Thn Keatas Menurut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Setengah Pengangguran Terpaksa dan Setengah Pengangguran Sukarela ~ 5 Tabel 5.. Penduduk Usia 15 Thn + yg Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ~ 57 Tabel 5.. Perkembangan Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia Sulawesi Selatan ~ 58 Tabel 5.5. NiLai Tukar Petani Sulsel 2008 per Triwulan ~ 59 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 ix

10 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

11 Ringkasan Eksekutif Perekonomian daerah Sulawesi Selatan pada triwulan IV-2008 mengalami pertumbuhan sebesar,8% (y.o.y)... Laju inflasi tahunan di Sulsel tercatat sebesar, (y.o.y).. Perlambatan pertumbuhan perbankan ditandai dengan melambatnya pertumbuhan DPK, penyaluran kredit/pembiayaan dan aset perbankan. sistem pembayaran tunai dan non tunai, kecuali RTGS, menunjukkan penurunan transaksi. Struktur ketenagakerjaan di Sulsel selama 2 tahun terakhir relatif tidak mengalami perubahan,..realisasi pendapatan telah mencapai di atas. Sementara realisasi belanja diperkirakan sebesar 8,01%... GAMBARAN UMUM Perekonomian daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan IV-2008 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar,8% (y.o.y), melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya sebesar 7,71% (y.o.y) maupun dengan triwulan yang sama tahun lalu (triwulan IV-2007) yang sebesar,19% (y.o.y). Sementara dari sisi kestabilan harga, laju inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar, (y.o.y). Laju inflasi tersebut tercatat lebih tinggi dibanding baik dengan laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar,28% (y.o.y) maupun dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar,0% (y.o.y). Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulsel, terjadi perlambatan pertumbuhan di sektor keuangan-sewa-jasa perusahaan (PDRB) terutama subsektor bank. Perlambatan pertumbuhan di subsektor bank ditandai dengan melambatnya pertumbuhan tahunan dana masyarakat yang dihimpun perbankan, penyaluran kredit/pembiayaan dan aset perbankan. Namun di sisi lain, kualitas kredit yang pada triwulan laporan terjadi penurunan jumlah kredit/pembiayaan bermasalah terhadap total kredit/pembiayaan perbankan Sulawesi Selatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Penurunan NPLs ini harus dicermati dengan seksama karena penurunannya diduga karena dampak dari perlambatan ekonomi dan tidak semata menggambarkan meningkatnya repayment capacity debitur. Demikian pula terkait dengan sistem pembayaran, nilai transaksi pembayaran tunai pada triwulan laporan ini juga menunjukkan perlambatan pertumbuhan dibanding nilai transaksi pembayaran pada triwulan sebelumnya. Pada sistem pembayaran non tunai, khususnya kliring juga menunjukkan terjadinya kegiatan transaksi yang mengalami penurunan. Sedangkan pembayaran non tunai via RTGS justru mengalami peningkatan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) relatif cukup berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meskipun tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan, namun tingkat kesejahteraan masyarakatnya, terutama di sektor pertanian, masih relatif belum mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Struktur ketenagakerjaan di Sulsel selama 2 tahun terakhir relatif tidak mengalami perubahan, dengan sektor pertanian dan perdagangan yang masih merupakan mata pencaharian utama penduduknya. Berdasarkan data keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada triwulan laporan. Anggaran pendapatan naik sebesar 5,7% sedangkan anggaran belanja meningkat,8%. Sampai dengan triwulan laporan, diperkirakan realisasi pendapatan Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

12 daerah telah mencapai di atas yang didorong oleh realisasi Pendapatan Asli Daerah yang telah mencapai 2,8%. Sedangkan realisasi belanja pemerintah baru mencapai 8,01%. PERKEMBANGAN KONDISI MAKROEKONOMI Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan regional secara umum masih didukung oleh kinerja investasi yang tumbuh sebesar 19,% (y.o.y) dengan sumbangan sebesar,% terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel, meskipun pada triwulan laporan kinerja investasi tersebut mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 2,5%. Pertumbuhan kinerja investasi, salah satunya didorong dengan adanya realisasi investasi di sektor industri pengolahan kayu dan industri lainnya. Dari sisi penawaran (sektoral), hanya sektor jasa-jasa yang mengalami peningkatan pertumbuhan, sementara sektor ekonomi lainnya diperkirakan mengalami perlambatan dan bahkan sektor pertambangan diperkirakan mengalami kontraksi, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor bangunan/konstruksi. Penyumbangn terbesar diperkirakan masih terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran, diikuti oleh sektor jasa, jasa dan bangunan serta angkutan-komunikasi. Dari sisi sumbangan, penyumbang pertumbuhan terbesar pada triwulan laporan masih disumbang oleh sektor perdagangan-hotelrestoran.. PERKEMBANGAN INFLASI Laju inflasi tahunan di Sulsel tercatat sebesar, (y.o.y), sedikit lebih tinggi dibanding baik dengan laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar,28% (y.o.y) maupun dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar,0% (y.o.y). Meski terjadi peningkatan konsumsi masyarakat sehubungan dengan adanya Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan libur panjang menjelang tahun baru, namun peningkatan tersebut tidak terlalu besar sehingga pertumbuhan laju inflasi meningkat relatif kecil. Hal tersebut tercermin pada konsumsi PDRB Sulsel yang pada triwulan laporan melambat menjadi,2 (y.o.y), sementara pada triwulan III-2008 tercatat sebesar,% (y.o.y). Laju inflasi Sulsel dihitung berdasarkan inflasi ke-empat kota di Sulsel, yaitu Makassar, Watampone, Pare-pare dan Palopo. Laju inflasi Sulsel tersebut didominasi sumbangan inflasi tahunan kota Makassar yang memberikan sumbangan sebesar 78% terhadap pembentukan inflasi tahunan Sulsel. Sementara sumbangan terendah masih diberikan oleh kota Watampone yaitu sebesar % dari inflasi Sulsel. Adapun laju inflasi tahunan kota Watampone tercatat sebesar 1,% (y.o.y) pada triwulan laporan. Berdasarkan inflasi keempat kota di Sulsel, yaitu Makassar, Watampone, Pare-Pare dan Palopo, didapatkan bahwa laju inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar,, lebih tinggi... PERKEMBANGAN PERBANKAN Pada triwulan IV-2008 (November), total aset perbankan tumbuh lebih kecil daripada triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan, total aset perbankan mencapai Rp,75 triliun atau turun menjadi 1,% (y.o.y) dibandingkan triwulan yang sama tahun Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum juga mengalami pertumbuhan yang cenderung lebih kecil Pada triwulan IV-2008 (November), toatal aset perbankan tumbuh lebih kecil daripada triwulan sebelumnya. 2 Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

13 Kredit/pembiayaan mengalami perlambatan pertumbuhan tahunan. NPLs Bank Umum cenderung mengalami penurunan... daripada triwulan sebelumnya, yaitu tumbuh 1,% (y.o.y) atau sebesar Rp27,77 triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 1,% (y.o.y). Tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan DPK bank umum di Sulsel yang tercatat mengalami perlambatan, kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum di wilayah Sulsel juga tercatat mengalami perlambatan. Atas dasar lokasi proyek, kredit/pembiayaan tumbuh sebesar 25,78% (y.o.y) dari Rp25,22 triliun pada November 2007 menjadi Rp1,72 triliun pada November ). Kondisi tersebut, memperlihatkan kondisi kredit/pembiayaan bank umum dan DPK sama-sama mengalami perlambatan. Namun LDR (Loan to Deposit Ratio) bank umum mengalami peningkatan, yaitu dari 7,87% pada November 2007 menjadi,2% pada November Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan pertumbuhan DPK lebih kecil dari pada kredit/pembiayaan bank umum. Berdasarkan kualitas kredit, petumbuhan kredit/pembiayaan bermasalah (NPLs) bank umum di wilayah Sulsel tercatat melambat menjadi 7,9% (y.o.y) dibandingkan posisi November 2007 yang sebesar,87 triliun. Penurunan pertumbuhan NPLs tersebut diperkirakan terjadi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan juga penyaluran kredit di Sulsel pada triwulan laporan. Perkembangan transaksi transfer masuk dan keluar via RTGS pada triwulan laporan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya... PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Aliran uang kartal masuk (inflow) dan keluar (outflow), tercatat mengalami net inflow, yaitu sebesar Rp0,7 triliun, dengan nilai inflow sebesar Rp2,19 triliun, sedangkan nilai outflow sebesar Rp1,51 triliun. Sementara jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) mengalami penurunan menjadi sebesar Rp0,1 triliun, lebih rendah dibanding PTTB pada triwulan III-2008 (Rp0,5 triliun). Jumlah temuan uang rupiah palsu mengalami peningkatan. Pada triwulan IV-2008, jumlah uang palsu yang ditemukan sebesar Rp, juta, menurun menjadi Rp1, juta pada triwulan laporan. Perkembangan transaksi transfer masuk via RTGS (incoming) pada triwulan laporan mengalami peningkatan sebesar 22,09% (y.o.y) yaitu dari Rp,9 triliun menjadi Rp1,0 triliun. Kondisi yang sama juga terjadi pada transaksi transfer keluar via RTGS (outgoing) yang mengalami peningkatan sebesar,8% (y.o.y) dengan nominal transaksi sebesar Rp9,2 triliun, sementara pertumbuhan outgoing pada triwulan III-2008 sebesar -21,51% (y.o.y) dengan nominal transaksi sebesar Rp7,79 triliun. Selain BI-RTGS, penyelesaian non tunai untuk nilai transaksi transfer dana/transaksi kredit kurang dari Rp0 juta mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dibanding triwulan III Nominal perputaran kliring pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 1,55% (y.o.y), yaitu dari Rp, triliun pada triwulan IV-2007 menjadi Rp7,0 triliun. Pertumbuhan transaksi via kliring tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,0% (y.o.y). Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

14 PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Jumlah angkatan kerja di Sulsel selama Agustus 2007 Agustus 2008 mengalami pertumbuhan sebesar,% (y.o.y), sementara pada periode yang sama tahun 2007 tumbuh sebesar 2,25% (y.o.y). Pertumbuhan angkatan kerja tersebut, mampu menyerap jumlah angkatan kerja yang menganggur sebesar 0 ribu orang. Kondisi tersebut mengakibatkan TPT Sulsel mengalami perbaikan. Persentase jumlah angkatan yang bekerja terhadap angkatan kerja juga mengalami peningkatan, yaitu dari 88,75% pada Agustus 2007 menjadi 90,9% pada Agustus Sementara angkatan kerja yang bekerja pada Agustus 2008 tumbuh sebesar,9% (y.o.y) sedangkan pada Agustus 2007 tumbuh sebesar,01% (y.o.y). Peningkatan tersebut diperkirakan didorong oleh penyerapan tenaga kerja di sektor jasa (2,8), searah dengan sumbangan pertumbuhan sektor jasa pada perekonomian Sulsel yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Selain sektor jasa, sektor ekonomi yang mendorong peningkatan tenaga kerja tersebut adalah sektor industri yang memberikan sumbangan peningkatan sebesar 1,2%. Jumlah angkatan kerja di Sulsel selama Agustus Agustus 2008 mengalami kenaikan, yang diikuti dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka... PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Pada triwulan IV-2008 terjadi perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Anggaran pendapatan berubah menjadi sebesar Rp2,02 triliun, atau meningkat sebesar 5,7%, sementara anggaran belanja berubah menjadi Rp1,85 triliun atau meningkat sebesar,8%. Hingga triwulan IV-2008, realisasi anggaran PAD diperkirakan telah mencapai lebih dari dari target yang ditentukan, yang terutama disebabkan oleh realisasi Lain-lain PAD yang Sah diperkirakan mencapai 25,9% dari target yang ditetapkan. Sedangkan 2 komponen PAD, yaitu Bagian Laba Hasil Daerah dan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah diperkirakan belum mencapai. Sementara itu, diperkirakan realisasi belanja daerah baru mencapai 8,01% atau sebesar Rp1,55 triliun. Secara normal, belanja pemerintah sampai dengan triwulan IV terealisasi sebesar dari anggaran yang ditetapkan, maka terdapat deviasi sebesar 15,99% sementara pada triwulan III-2008 terjadi deviasi sebesar 1,01%. Perlambatan realisasi belanja pemerintah tersebut diperkirakan karena pengaruh tingkat inflasi sehingga terjadi penghematan belanja. Hingga triwulan IV-2008, realisasi anggaran PAD diperkirakan telah mencapai lebih dari dari target yang ditentukan... OUTLOOK KONDISI EKONOMI DAN INFLASI Dari sisi penawaran, pada triwulan I-2009 diperkirakan sektor pertanian akan mengalami penurunan produksi, terutama pada subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan subsektor perikanan, sehubungan dengan kondisi cuaca yang diperkirakan masih kurang kondusif. Selain itu, relatif melemahnya permintaan ekspor komoditi Sulsel dan melemahnya tingkat harga di pasar Untuk triwulan mendatang diperkirakan perekonomian Sulsel akan tumbuh pada kisaran 5,1% ± 1%... Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

15 Laju inflasi secara tahunan pada triwulan I diperkirakan pada kisaran,2% ± 1% (y.o.y)... internasional, khususnya komoditi hasil produksi sektor pertanian (misal CPO) dan pertambangan (misal nikel), relatif akan memperlambat laju pertumbuhan ekspor. Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I-2009, sehubungan dengan adanya rencana stimulus pemerintah untuk mengatasi dampak krisis global. Selain itu, penurunan harga BBM yang terjadi pada akhir triwulan IV- 2008, relatif akan mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Perekonomian Sulsel pada triwulan mendatang, secara tahunan, diperkirakan akan lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (,59%), namun sedikit tinggi dibanding pertumbuhan tahunan pada triwulan IV-2008 (,8%). Laju inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 5,1% ± 1% (y.o.y). Dari tingkat kestabilan harga, pada triwulan mendatang, dorongan inflasi diperkirakan masih akan terjadi pada kelompok bahan makanan, terutama untuk komoditas beras, tepung terigu dan ikan. Faktor pendorong peninkatan inflasi diperkirakan karena faktor cuaca yang kurang kondusif sehingga mempengaruhi pasokan komoditas bahan makanan. Namun di sisi lain, terjadinya penurunan harga BBM tersebut diperkirakan akan mampu mengurangi tekanan terjadinya inflasi. Akibat tekanan harga pada komoditas-komoditas tersebut di atas di atas maka diperkirakan laju inflasi akan cenderung mengalami perlambatan. Pada triwulan mendatang laju inflasi tahunan diperkirakan masih lebih tinggi dibandingkan laju inflasi triwulan I (7,9%), namun lebih rendah dibanding laju inflasi triwulan IV (,). Laju inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran,2% ± 1% (y.o.y). Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

16 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

17 INDIKATOR EKONOMI DAN PERBANKAN TRIWULAN a. INFLASI dan PDRB PROPINSI SULAWESI SELATAN Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

18 LANJUTAN... INDIKATOR EKONOMI DAN PERBANKAN TRIWULAN PROPINSI SULAWESI SELATAN B. PERBANKAN 8 Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

19 Bab 1 Perkembangan Kondisi Makroekonomi Perekonomian daerah Sulawesi Selatan pada triwulan IV-2008 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar,8% (y.o.y), lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan triwulan III-2008 yang sebesar 7,71% (y.o.y) maupun dengan triwulan yang sama tahun lalu (triwulan IV-2007) yang sebesar,19% (y.o.y). Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan regional secara umum masih didukung oleh pertumbuhan kinerja investasi yang diperkirakan sebesar 19,% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap pertumbuhan sebesar,%, meskipun pada triwulan laporan kinerja investasi diperkirakan masih mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 2,5%. Pertumbuhan kinerja investasi tersebut, salah satunya didorong dengan adanya realisasi investasi di sektor industri pengolahan kayu dan industri lainnya. Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDRB %- (1) (2) () qtq yoy % Dari sisi penawaran (sektoral), selain sektor jasa-jasa, semua sektor ekonomi diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan. Pertumbuhan terendah diperkirakan terjadi di sektor pertambangan-penggalian yang pada triwulan laporan terjadi kontraksi. Sementara pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor bangunan/konstruksi. Penyumbangn terbesar diperkirakan masih terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran, diikuti oleh sektor jasa, jasa dan bangunan serta angkutan-komunikasi. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

20 1.1 Permintaan Daerah Perlambatan kinerja perekonomian daerah pada triwulan IV-2008 tersebut, baik dibanding pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya maupun secara triwulanan (q.t.q), terjadi di semua kinerja komponen. Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Riil : Permintaan Daerah (y.o.y) Trw III-07 Trw IV-07 Trw III-08 Trw IV-08 Trw III-07 Trw IV-07 Trw III-08 Trw IV-08 KOMPONEN Pertumbuhan (%, y.o.y) Pertumbuhan (%, q.t.q) (0.22) 1. Konsumsi a. Rumah Tangga (0.0) b. Nirlaba c. Pemerintah (.18) (2.0) Investasi (2.2) a. Pembentukan Modal b. Perubahan Stok 8.99 (.01) (1.88) (72.25) (9.80) (80.9). Ekspor - Impor (Net) (1.7) (1.19) a. Ekspor (0.02) (9.08) (17.9) 7.01 (0.2) (9.29) b. Impor (.09) (.9) 1. (.7) (22.5) 8. (1.02) (.0) KOMPONEN Sumbangan (%, y.o.y) Sumbangan (%, q.t.q) (0.22) 1. Konsumsi a. Rumah Tangga (0.0) b. Nirlaba c. Pemerintah (0.52) (0.0) Investasi (0.55) a. Pembentukan Modal b. Perubahan Stok 0. (0.22) (0.1) (0.) (1.07) (1.28). Ekspor - Impor (Net) (1.) (1.8) a. Ekspor (0.01) (.20) (9.7). (0.28) (.) b. Impor (2.1) (5.7).8 (2.) (9.82) 2.8 (0.7) (.25) Sumber : BPS Sulbar Ket. : Angka Sementara a. Konsumsi Pada triwulan laporan, kinerja konsumsi diperkirakan tumbuh sebesar,58% (y.o.y), lebih rendah dibanding triwulan III-2008 (,5%; y.o.y), namun lebih tinggi dibanding triwulan IV-2007 (2,29%; y.o.y). Pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut diperkirakan didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga meski mengalami perlambatan pertumbuhan apabila dibanding triwulan III Perlambatan kinerja konsumsi ini relatif disebabkan oleh adanya tekanan harga secara umum yang cukup tinggi, sementara tingkat penghasilan masyarakat relatif tidak mengalami perubahan (hasil survey konsumen Bank Indonesia Makassar). Kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sebesar,09% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar 2,25% (y.o.y). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2008 yang tercatat sebesar 5,1% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut diperkirakan karena melemahnya konsumsi rumah tangga terhadap bahan makanan yang relatif dipicu karena keterbatasan ketersediaan pasokan bahan makanan sehubungan dengan adanya pengaruh cuaca yang relatif kurang kondusif. Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

21 Kondisi tersebut juga menekan laju pertumbuhan kinerja konsumsi pemerintah dan konsumsi nirlaba. Kinerja konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh sebesar,9% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2008 yang tumbuh sebesar,75% (y.o.y). Selain karena pengaruh tersebut di atas, perlambatan kinerja konsumsi pemerintah ini diperkirakan karena adanya perlambatan realisasi belanja dari target yang ditentukan. Sementara di konsumsi Nirlaba, dengan adanya tekanan harga relatif menyebabkan terjadinya rasionalisasi konsumsinya yang diperkirakan karena adanya keterbatasan anggaran operasional. Pada triwulan laporan, kinerja konsumsi nirlaba tumbuh sebesar 1,5% (y.o.y), lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 7,19%. Beberapa prompt indikator terjadinya pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut di atas terlihat dari grafik sebagai berikut : Grafik 1.2. Prompt Indikator Kinerja Konsumsi Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Indeks Penghasilan Saat Ini Dibandingkan Bulan Yang Lalu 5 0 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Penghasilan saat ini dibandingkan bln yang lalu Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen 95 Indeks Indeks Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini 1 Ketersediaan lapangan kerja saat ini 5 Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama 10 0 Ketepatan waktu pembelian (konsumsi) barang tahan lama Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen Indeks Indeks Jumlah Kendaraan Non Niaga Yang Terdaftar Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Rumah Tangga 0,000 5,000 Non Niaga (1-8) Y.O.Y 1% 1% Rumah Tangga y.o.y 2 15% 0,000 25,000 20,000 15,000,000 % % 8% % % % 5% -5% 5,000 2% 50 -% Juta GWH % Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

22 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Sosial Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Pemerintah Sosial y.o.y Gd Kantor Pemerintahan y.o.y 5 2 % -% Juta GWH Juta GWH Survey Pedagang Eceran Perlengkapan Rumah Tangga Survey Pedagang Eceran Makanan dan Tembakau Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Makanan & Tembakau 8000 Perlengkapan Rumah Tangga Rp Miliar Milyar Rp Survey Pedagang Eceran Pakaian dan Perlengkapannya Perkembangan Kredit Konsumsi Bank Umum 1 8 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Pakaian & Perlengkapannya 1 8 Konsumsi y.o.y 5% 25% 2 15% % 2 2 5% 0 Rp Miliar Rp Triliun Pemakaian Air (M³) di Makassar Pemasangan Saluran Air di Makassar Juta Pemakaian Air (M³) Y.O.Y (PA) Sumber : PDAM Mks % 9% 8% 7% % 5% % % 2% 1% Ribuan Pemasangan Saluran (SL) Y.O.Y (SL) Sumber : PDAM Mks %.%.2%.1%..9%.8%.7%.% Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

23 b. Investasi Meski terjadi penambahan investasi baru di wilayah Sulsel, pertumbuhan tahunan kinerja investasi pada triwulan laporan diperkirakan lebih rendah dibanding pertumbuhan tahunan pada triwulan III Pada triwulan IV-2008, kinerja investasi diperkirakan tumbuh sebesar 19,% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar,% (y.o.y). Sementara pertumbuhan pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 2,5% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar,7 (y.o.y). Perlambatan kinerja investasi tersebut diperkirakan karena pengaruh krisis keuangan global yang cenderung mendorong perilaku pelaku usaha untuk menunggu kepastian dampak dari krisis tersebut secara regional (Sulsel). Selain itu, nilai tukar Rupiah yang cenderung melemah relatif menekan peningkatan volume impor barang modal. Di sisi lain, tekanan harga dampak dari tekanan kenaikan BBM yang terjadi pada pertengahan triwulan II-2008 relatif masih mempengaruhi kinerja investasi pada triwulan laporan. Beberapa prompt indikator yang relatif menunjukkan pertumbuhan kinerja investasi di daerah adalah sebagai berikut : Grafik 1.. Prompt Pertumbuhan Kinerja Investasi Volume Impor Barang Modal Realisasi Pengadaan Semen 25 CAPITAL GOODS Ribu Ton 9 00 Pengadaan Sulsel Sumber : ASI 7 20 Y.O.Y 8 50 y.o.y Ribuan Ton % % Jumlah Kendaraan Niaga Yang Terdaftar Perkembangan Kredit Produktif Bank Umum 1,500 1,000,500,000,500,000,500,000 Niaga (9-1) Y.O.Y % 1% % % 8% % % 2% Rp Triliun Produktif (MK + Inv) y.o.y % 25% 2 15% % 5% Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

24 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Industri Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis Industri y.o.y Bisnis y.o.y 5 5% % % 25% 2 15% 50 -% 0 20 % 5% Juta GWH Juta GWH Rp M iliar Survey Pedagang Eceran Kendaraan & Suku Cadang Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Kendaraan & Suku Cadang Rp M iliar 1 2 Survey Pedagang Eceran Bahan Konstruksi Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Bahan Konstruksi c. Net Perdagangan Eksternal (Ekspor Impor) Secara nominal, kinerja perdagangan ke luar Sulsel diperkirakan masih mengalami surplus, namun pada triwulan laporan diperkirakan masih mengalami kontraksi pertumbuhan tahunan. Pada triwulan IV-2008, net perdagangan eksternal diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 1,19% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar -1,8%. Kontraksi ini lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang juga tercatat mengalami kontraksi sebesar 1,7% (y.o.y). Kontraksi pertumbuhan net perdagangan eksternal ini yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi daerah mengalami perlambatan. Kontraksi tersebut disumbangkan oleh kinerja perdagangan antar negara yang diperkirakan kembali mengalami kontraksi sebesar,% (y.o.y), sedangkan pada triwulan sebelumnya juga mengalami kontraksi sebesar 1,28% (y.o.y). Kontraksi pertumbuhan kinerja perdagangan antar negara tersebut relatif didorong oleh kontraksi pertumbuhan ekspor ke luar negeri, yaitu sebesar 7,19% (y.o.y), meski kontraksi ini diperkirakan lebih baik dibanding kontraksi pada triwulan III-2008 (-1,02%; y.o.y). Melemahnya pertumbuhan ekspor antar negara tersebut diperkirakan karena melemahnya permintaan komoditas ekspor Sulsel sebagai akibat terjadinya krisis keuangan global. Selain itu, akibat krisis tersebut cenderung menyebabkan melemahnya tingkat harga beberapa komoditas di pasar internasional, seperti nikel, yang relatif mendorong terjadinya efisiensi produksi. 1 Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

25 Sementara kinerja impor dari luar negeri justru mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,7% (y.o.y), lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,89% (y.o.y). Pertumbuhan kinerja impor antar negara tersebut diperkirakan karena adanya peningkatan volume impor barang modal. Sementara perdagangan antar propinsi secara nominal diperkirakan masih defisit, namun mengalami perlambatan pertumbuhan tahunan seiring dengan melambatnya tingkat konsumsi masyarakat dan tekanan harga secara umum. Pertumbuhan kinerja perdagangan antar propinsi pada triwulan laporan diperkirakan kontraksi sebesar 5,5% (y.o.y), lebih rendah dibanding kinerja pada triwulan sebelumnya yang kontraksi sebesar 17,% (y.o.y). Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Ekspor Luar Negeri Volume Ekspor Non Migas Total Volume Ekspor Nikel Ribu Ton SULSEL Volume Ekspor Y.O.Y % -% Ribu Ton BIJIH LOGAM & SISA-SISA LOGAM Volume Ekspor Y.O.Y Volume Ekspor Ikan, Udang, Kerang dll IKAN, UDANG, KERANG, DLL Volume Ekspor Y.O.Y 2 15% % 5% -5% 0,000 50,000 0,000 0,000 20,000 Harga Nikel di Pasar Dunia US$/Metric Ton Sumber : Bloomberg 1 -%,000 - Ribu Ton % Volume Muat Barang Via Pelabuhan Perkembangan Kredit Ekspor Bank Umum Ribu Ton MUAT Y.O.Y % -% Rp Triliun 1-Ekspor Y.O.Y % 25% 2 15% % 5% Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

26 Grafik 1.5. Perkembangan Volume Impor Non Migas Sulawesi Selatan Volume Impor Non Migas Total SITC Ribu Ton Y.O.Y Volume Impor Gandum 0 - CEREAL & CEREAL PREPARATIONS y.o.y Ribu Ton Ribu Ton Volume Bongkar Barang Via Pelabuhan BONGKAR 2 Y.O.Y % -% ,200 1, $/Bushel Harga Gandum di Pasar Dunia Sumber : Bloomberg Penawaran Daerah (Sektoral) Dari sisi penawaran, secara tahunan diperkirakan hanya sektor jasa-jasa yang mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, sedangkan sektor-sektor lainnya tercatat mengalami perlambatan. Pertumbuhan tertinggi diperkirakan masih terjadi di sektor bangunan (konstruksi) yaitu tercatat sebesar 15,2 (y.o.y), sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di sektor pertambanganpenggalian yang kembali mengalami kontraksi sebesar 2,17% (y.o.y). Dari sisi sumbangan, penyumbang pertumbuhan terbesar pada triwulan laporan diperkirakan masih diberikan oleh sektor perdagangan-hotel-restoran, meski tercatat mengalami penurunan sumbangan dibandingkan sumbangan pada pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya. Sementara sektor jasa-jasa, diperkirakan memberikan sumbangan pertumbuhan tahunan yang lebih tinggi dibanding sumbangan pada triwulan sebelumnya. Sedangkan sumbangan pertumbuhan tahunan oleh sektor ekonomi lainnya justru mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. 1 Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

27 Tabel 1.2. Perkembangan PDRB Riil : Penawaran Daerah Secara triwulanan (q.t.q), pertumbuhan ekonomi daerah didorong oleh sektor jasajasa, keuangan-persewaan-jasa perusahaan dan pertambangan-penggalian yang masingmasing sektor memberikan sumbangan sebesar 0,%, 0,2% dan 0,21%. Secara keseluruhan pertumbuhan triwulanan Sulsel juga tercatat mengalami kontraksi yaitu sebesar 0,22% dari 2,% pada triwulan lalu. Sementara dari sisi pertumbuhan, sektor keuanganpersewaan-jasa perusahaan diperkirakan mengalami pertumbuhan triwulanan tertinggi yaitu sebesar 5,%, kemudian diikuti sektor jasa-jasa (,9%), sektor bangunan (2,99%) dan sektor pertambangan-penggalian (2,27%). Ke-empat sektor tersebut mengalami pertumbuhan triwulanan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulanan pada triwulan III a. Sektor Pertanian Kinerja sektor pertanian diperkirakan mengalami perlambatan yaitu tumbuh sebesar 2,9% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,27% (y.o.y). Diperkirakan perlambatan pertumbuhan tahunan sektor ini disebabkan karena adanya penurunan kinerja subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan perikanan, yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang kondusif, seperti tingginya curah hujan dan gelombang laut, yang dalam beberapa kasus mengakibatkan bencana alam seperti banjir yang melanda area persawahan. Penurunan kinerja di subsektor perikanan salah satunya ditandai dengan menurunnya volume ekspor ikan, udang, kerang dan sejenisnya. Volume Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

28 ekspor komoditi tersebut tercatat kontraksi sebesar,1% (y.o.y), sementara pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar -8,71% (y.o.y). Sementara di subsektor tanaman bahan makanan terjadi penurunan produksi dan luas panen seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini. Grafik 1.. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Pertanian Volume Ekspor Ikan, Udang, Kerang dll IKAN, UDANG, KERANG, DLL Volume Ekspor Y.O.Y 2 15% % 5% -5% -% Kredit Sektor Pertanian Bank Umum - Sulsel Pertanian y.o.y Ribu Ton % 0.0 Rp Triliun Jumlah Produksi Tanaman Bahan Makanan Luas Panen Tanaman Bahan Makanan Juta Ton Produksi Tabama y.o.y Smb : BPS Sulsel & Dinas Pertanian Sulsel % % Ribu Ha 0 Luas Panen Tabama y.o.y Smb : BPS Sulsel & Dinas Pertanian Sulsel % 25% 2 15% % 5% 5% % 15% b. Sektor Industri Pengolahan Perlambatan pertumbuhan diperkirakan juga terjadi di sektor industri pengolahan yang pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar,2% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar,79% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan sektor ini diperkirakan disebabkan oleh menurunnya produktifitas industri pengolahan makanan-minuman yang relatif tinggi, meski terjadi peningkatan produksi di industri pengolahan semen. Menurunnya produktifitas pada industri pengolahan makananminuman diperkirakan karena faktor eksternal, yaitu terutama karena tingginya harga bahan baku impor di pasar internasional (misal gandum) sementara di sisi lain nilai tukar Rupiah pada triwulan laporan yang melemah dibanding US Dollar. Kondisi tersebut yang menyebabkan volume impor bahan baku mengalami penurunan. Sedangkan peningkatan yang terjadi pada industri pengolahan semen diperkirakan karena faktor musiman yaitu percepatan proses pembangunan fisik pada akhir tahun anggaran. 18 Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

29 Grafik 1.7. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Industri Pengolahan Realisasi Pengadaan Semen di Sulsel Realisasi Produksi Tepung Terigu di Sulsel Ribuan Ton Pengadaan Sulsel Sumber : ASI y.o.y % % Ribu M/T 0 Produksi y.o.y % % 2 % Kredit Sektor Industri Pengolahan Bank Umum - Sulsel Industri pengolahan y.o.y 25% 2 15% % 8 Volume Impor Gandum 0 - CEREAL & CEREAL PREPARATIONS y.o.y Ribu Ton Rp Triliun % -5% c. Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran Perlambatan pertumbuhan juga terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran yang diperkirakan tumbuh sebesar 7,58% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap total pertumbuhan sebesar 1,17%. Sementara pertumbuhan tahunan pada triwulan III-2008 diperkirakan sebesar 1,55% (y.o.y) dengan sumbangan sebesar 2,07%. Perlambatan pertumbuhan di sektor ini diperkirakan karena melemahnya pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan eceran, yang pada triwulan laporan tumbuh sebesar 7,%% (y.o.y), sementara subsektor hotel dan restoran relatif stabil pertumbuhannya. Perlambatan pertumbuhan kinerja subsektor perdagangan besar dan eceran relatif diperkirakan karena melemahnya permintaan komoditas ekspor Sulsel sehubungan dengan krisis global. Sementara secara internal di Sulsel, tekanan pertumbuhan subsektor ini relatif disebabkan oleh melemahnya konsumsi masyarakat karena adanya peningkatan harga barang secara umum. Sementara perlambatan kinerja subsektor hotel dan restoran pada triwulan laporan relatif disebabkan adanya kegiatan menyambut Natal dan Tahun Baru 2009, serta meningkatnya penggunaan jasa hotel/restoran yang terkait dengan kegiatan pertemuan/rapat maupun acara seremonial lainnya. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

30 Grafik 1.8. Prompt Indikator Kinerja Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran 2 % -% Perkembangan Volume Ekspor-Impor Impor Ekspor y.o.y - (axis kiri) Ribu Ton 1,000,000,000 8,000,000,000 2,000 Ribu Kg - Arus Bongkar Muat Cargo Melalui Angkutan Udara ARR DEP y.o.y Lalu Lintas Cargo q % 2 15% % 5% -5% -% -15% Arus Bongkar Muat Melalui Angkutan Laut Survey Pedagang Eceran Perlengkapan Rumah Tangga Ribu Ton BONGKAR MUAT Y.O.Y % -% Rp Miliar Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Perlengkapan Rumah Tangga Survey Pedagang Eceran Pakaian dan Perlengkapannya Kredit Sektor Perdagangan Bank Umum Rp Miliar 1 2 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Pakaian & Perlengkapannya Rp Triliun Perdagangan y.o.y % 25% 2 15% % 5% d. Sektor Jasa-jasa Diperkirakan masih mengalami peningkatan pertumbuhan yaitu dari 5,52% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi sebesar 7,8% (y.o.y) pada triwulan laporan dengan sumbangan terhadap total pertumbuhan adalah sebesar 0,8%. Pendorong utama kinerja sektor jasa-jasa adalah subsektor Jasa Pemerintahan Umum, yang diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi sehubungan dengan masa akhir tahun anggaran. Sementara di subsektor swasta, pertumbuhannya relatif didorong oleh pertumbuhan kinerja jasa hiburanrekreasi yang disebabkan oleh banyaknya hari libur pada triwulan laporan. 20 Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

31 Grafik 1.9. Prompt Indikator Kinerja Sektor Jasa-jasa Konsumsi Listrik Sektor Sosial Konsumsi Listrik Sektor Pemerintah Sosial y.o.y Gd Kantor Pemerintahan y.o.y 5 2 % -% Juta GWH Juta GWH Konsumsi Listrik Umum (Penerangan Jalan Umum) Kredit Sektor Jasa Dunia Usaha Bank Umum - Sulsel Juta GWH - Penerangan Jln Umum y.o.y % 2 15% % 5% -5% -% Rp Triliun -0.0 Jasa Dunia Usaha y.o.y Kredit Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan Bank Umum - Sulsel Jasa Sosial Masyarakat y.o.y Rp Triliun e. Sektor Angkutan dan Komunikasi Sektor angkutan dan komunikasi pada triwulan laporan diperkirakan masih mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada triwulan IV-2008, sektor ini diperkirakan tumbuh sebesar 9,1% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap PDRB daerah sebesar 0,7% (y.o.y), sementara pertumbuhan pada triwulan III-2008 sebesar 1,21% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap PDRB daerah sebesar 1,05% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan sektor ini diperkirakan didominasi oleh penurunan kinerja subsektor pengangkutan, yang relatif disebabkan oleh faktor musiman dimana akan terjadi penurunan kinerja pasca bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang pada tahun 2008 jatuh pada akhir triwulan III Sementara di sisi lain, dengan banyaknya hari libur pada triwulan IV-2008 relatif mendorong terjadinya pertumbuhan kinerja subsektor ini. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

32 Perlambatan juga diperkirakan terjadi di subsektor komunikasi, yang diperkirakan karena terjadi perang tarif murah antar operator seluler yang mendorong terjadinya peningkatan penggunaan seluler oleh masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya pertumbuhan kinerja subsektor komunikasi. Namun di sisi lain, terjadi efisiensi konsumsi masyarakat terhadap pulsa seluler yang relatif menekan pertumbuhan kinerja subsektor komunikasi. Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Subsektor Angkutan Lalu Lintas Penumpang Angkutan Udara Lalu Lintas Pesawat Angkutan Udara 1, Ribu Org - ARR DEP y.o.y Lalu Lintas Penumpang % -% 1,000 1,000,000,000 8,000,000,000 2,000 - ARR DEP y.o.y Lalu Lintas Pesawat % -% -2 Jumlah Kendaraan Mikrolet Yang Terdaftar Lalu Lintas Penumpang Angkutan Laut,500,000,500,000 2,500 2,000 Angkutan () Y.O.Y % 2% -2% -% -% 50,000 00, , , ,000 Embarkasi (keluar) Debarkasi (masuk) Y.O.Y Jumlah Penumpang ,500 1, % -% -% -1% 0,000 50, Perkembangan Kredit Sektor Angkutan Bank Umum Survey Pedagang Eceran Kendaraan & Suku Cadang 2.5 Pengangkutan y.o.y Kendaraan & Suku Cadang Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Rp Triliun Rp Miliar Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

33 f. Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan Pada triwulan laporan diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu dari,18% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi sebesar,98% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan tersebut diperkirakan karena faktor peningkatan suku bunga kredit perbankan yang mengalami peningkatan, sementara di sisi lain relatif terjadi penurunan produktifitas di sektor riil. Kondisi ini relatif menyebabkan terjadinya penurunan kinerja subsektor perbankan, yang ditandai dengan menurunnya Nilai Tambah Bruto Bank Umum di Sulsel. Selain subsektor bank, subsektor sewa bangunan juga relatif terkena dampaknya, yaitu dengan berkurangnya jumlah penyewa sehubungan dengan meningkatnya biaya sewa bangunan, terutama sewa rumah. Namun di sisi lain, kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan terjadinya pertumbuhan di subsektor lembaga keuangan non bank, yang relatif karena pergeseran nasabah dari bank ke lembaga dimaksud. Kondisi tersebut tercermin dari meningkatnya pertumbuhan pembiayaan lembaga tersebut. Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan Nilai Tambah Bruto Bank Umum Pembiayaan Lemb. Keuangan Non Bank 8,000 7,000,000 5,000,000,000 2,000 1,000.2% NTB Bank Umum y.o.y 2.% 7.%.1% 7..08% 27.91% 1.% 5% 5% 25% 2 15% % 5% -5% 1,200 1, Sumber : Kanwil Pegadaian Sulsel 27.1% Pembiayaan YoY % 25.7% % 7.8% 1.% 0.7% 20.7% 55.7% 5 2 % R Miliar % Milyar Rp * g. Sektor Lainnya Sektor listrik-gas-air bersih, diperkirakan masih mengalami pertumbuhan, namun dalam besaran yang lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan III Pada triwulan laporan, sektor ini diperkirakan tumbuh sebesar 9,% (y.o.y), sementara pada triwulan III-2008 tumbuh sebesar 1,85% (y.o.y). Pertumbuhan sektor ini masih didominasi oleh sumbangan subsektor listrik yaitu sebesar 0,09% (y.o.y) sedangkan sumbangan sektor listrik-gas-air bersih terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel sebesar 0,%(y.o.y). Perlambatan pertumbuhan pada sektor ini diperkirakan karena adanya tekanan harga BBM serta program penghematan listrik kepada masyarakat, sehingga cenderung terjadi penghematan konsumsi listrik. Namun di sisi lain, pemasangan jaringan listrik baru yang relatif meningkat, mendorong terjadinya peningkatan pemakaian listrik. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-008 i Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar

Lebih terperinci

Proyeksi Perekonomian Sulsel 2009 Menghadapi Krisis Keuangan Global

Proyeksi Perekonomian Sulsel 2009 Menghadapi Krisis Keuangan Global Proyeksi Perekonomian Sulsel 2009 Menghadapi Krisis Keuangan Global Oleh : Marsuki Disampaikan dalam Acara Raker Multi Niaga Group, dengan Tema : Tumbuh di Tengah Krisis keuangan Global. Graha Multi Niaga,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 2009

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 2009 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 009 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan III - 009 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Makassar, Februasi 2008 BANK INDONESIA MAKASSAR. Ttd. Rizal A. Djaafara Pemimpin

Kata Pengantar. Makassar, Februasi 2008 BANK INDONESIA MAKASSAR. Ttd. Rizal A. Djaafara Pemimpin Kata Pengantar Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 23 Tahun 1999 tentang tujuan Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2004, tujuan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-I 2010

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-I 2010 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-I 2010 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 23

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-I 2011 Halam ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 2011 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 211 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II - 211 Halam ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Triwulan II -

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 2010

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 2010 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 2010 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 23

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 2011 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 211 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan III - 211 Halam ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank ii Triwulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank ii Triwulan III - 212 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Kata Pengantar

Lebih terperinci

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan PDRB SEKTORAL Berdasarkan Harga Berlaku (Rp Miliar) No. Sektor 2006 2007 1 Pertanian 431.31 447.38 465.09 459.18 462.01 491.83 511.76 547.49 521.88 537.38 2 Pertambangan dan Penggalian 11.48 11.44 11.80

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Laju perekonomian provinsi Kepulauan Riau di triwulan III-2008 mengalami koreksi yang cukup signifikan dibanding triwulan II-2008. Pertumbuhan ekonomi tercatat berkontraksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Riau triwulan II- 2008 relatif menurun dibanding triwulan sebelumnya. Data perubahan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 No. 06/02/62/Th. VI, 6 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2011 (kumulatif tw I s/d IV) sebesar 6,74 persen.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I - 2009 Kantor Bank Indonesia Palembang KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-I 2013 halaman ini sengaja dikosongkan iv Triwulan I-2013 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Daftar Isi KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Krisis finansial global semakin berpengaruh terhadap pertumbuhan industri dan ekspor Kepulauan Riau di triwulan IV-2008. Laju pertumbuhan ekonomi (y-o-y) kembali terkoreksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 63/11/73/Th. VIII, 5 November 2014 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 6,06 PERSEN Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan III tahun 2014 yang diukur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan V2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2013 tumbuh 7,74% (y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,63% (y.o.y). Angka tersebut

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 YOGYAKARTA VISI BANK INDONESIA Menjadi KBI yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-III 2013 halaman ini sengaja dikosongkan Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Triwulan III-2013 iii Kata Pengantar Bank Indonesia memiliki tujuan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th.XI, 5 Februari 2013 Ekonomi Jawa Timur Tahun 2012 Mencapai 7,27 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 No.11/02/63/Th XVII, 5 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2012 tumbuh sebesar 5,73 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Mementum pemulihan ekonomi makro regional Kepulauan Riau diperkirakan terjadi pada triwulan ini. Laju penurunan nilai tambah ekonomi (PDRB) semakin

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2010 diestimasi sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

Publikasi ini dapat diakses secara online pada : i TRIWULAN III 2015 Edisi Triwulan III 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 32/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2013 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,62

Lebih terperinci

BAB 1. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL

BAB 1. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL BAB 1. PERKEMBANGAN 7 BAB 1. PERKEMBANGAN KAJIAN EKONOMI PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I 2008 KANTOR 8 BAB 1. PERKEMBANGAN Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel)

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Selatan Triwulan IV 213 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH I SULAWESI MALUKU PAPUA Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses

Lebih terperinci

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN 24 BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III 2008 KANTOR 25 BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN IV 2009 KANTOR BANK INDONESIA PALU Visi Bank Indonesia maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta Misi Bank

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan II - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kendari, Oktober 2009 BANK INDONESIA KENDARI. Lawang M. Siagian Pemimpin

KATA PENGANTAR. Kendari, Oktober 2009 BANK INDONESIA KENDARI. Lawang M. Siagian Pemimpin KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Tenggara menyajikan kajian mengenai perkembangan ekonomi Sulawesi Tenggara yang meliputi perkembangan ekonomi makro, perkembangan inflasi daerah,

Lebih terperinci

KAJIAN. Triwulan II Kantor Bank Indonesia

KAJIAN. Triwulan II Kantor Bank Indonesia KAJIAN EKONOMI PROVINSI REGIONAL RIAU Triwulan II - 200 7 Kantor Bank Indonesia P e k a n b a r u KATA PENGANTAR BUKU Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Riau ini merupakan terbitan rutin triwulanan

Lebih terperinci

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 46/08/73/Th. VIII, 5 Agustus 2014 KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014 Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan II tahun 2014 yang dihitung berdasarkan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan II 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan rutin

Lebih terperinci

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2013 Secara umum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2013 terjadi perlambatan. Kontribusi terbesar

Lebih terperinci

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga. No. 064/11/63/Th.XVIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2014 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG TON PERSEN BAB 1 Sementara itu tumbuhnya kegiatan impor luar negeri sedikit diredam oleh melambatnya kinerja impor antar pulau. Indikator dimaksud ditunjukkan oleh volume bongkar di beberapa pelabuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011 No. 06/08/62/Th. V, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-II 2011 (cum to cum) sebesar 6,22%. Pertumbuhan tertinggi pada

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014 Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Tenggara KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL (www.bi.go.id) KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 No. 10/02/63/Th XIV, 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 010 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2010 tumbuh sebesar 5,58 persen, dengan n pertumbuhan tertinggi di sektor

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-211 Kantor Bank Indonesia Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 34 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2012 Perbankan Aceh Kinerja perbankan di

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 53/08/35/Th. X, 6 Agustus 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Semester I Tahun 2012 mencapai 7,20 persen Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Tren melambatnya perekonomian regional masih terus berlangsung hingga triwulan III-2010. Ekonomi triwulan III-2010 tumbuh 5,71% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN TRIWULANAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA BANK INDONESIA TERNATE Jl. Jos Sudarso No.1 Tenate Telp. 62-921-3121217 Fax : 62-921-3124017 LAPORAN TRIWULANAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014 No. 28/05/72/Thn XVII, 05 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014 Perekonomian Sulawesi Tengah triwulan I-2014 mengalami kontraksi 4,57 persen jika dibandingkan dengan triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN TRIWULANAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA BANK INDONESIA TERNATE Jl. Jos Sudarso No.1 Tenate Telp. 62-921-3121217 Fax : 62-921-3124017 LAPORAN TRIWULANAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Lebih terperinci

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 11/02/34/Th.XVI, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN SEBESAR 5,40 PERSEN Kinerja perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tahun

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 No. 06/02/62/Th. VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV-2012 terhadap triwulan III-2012 (Q to Q) secara siklikal

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat

Lebih terperinci