DAFTAR REFERENSI. xii

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR REFERENSI. xii"

Transkripsi

1 DAFTAR REFERENSI [BOR03] Bolstorff, Peter, Robert Rosenbaum. (2003). Supply chain excellence: a handbook for dramatic improvement using the SCOR model. AMACOM. [KRI07] Surendro, Kridanto. (2007). Business Process Engineering. Diakses tanggal 5 Januari [FMA97] Fisher, L. Marshall. (1997). What is The Right Supply Chain for Your Product?. Harvard Business Review. diakses pada tanggal 27 September [GAM07] Gambetta, Windy. (2007). Generic Modules of ERP. Diakses tanggal 27 September 2007 [KRO03] Kroll, Per. Phillipe Kruchten. (2003). The Rational Unified Process Made Easy.Addison-Wesley. [OXF04] Oxford, Steve New and Roy W (Editor).(2004).Understanding Supply Chains, Concepts, Critiques, and Futures. Oxford University Press. [PDA07] Parmenter, David. (2007). Key Performance Indicators. John Willey&Sons. [PIT04] Pitta, Dennis A., Laric, Michael V. (2004). Value Chains in Health Care. The journal of Consumer Marketing Vol. 21 No. 7, Diakses tanggal 29 Maret 2008 [RAH05] Rachmawati, Heni, Dr. (2005). Etika Profesi Apoteker. Silabus Mata Kuliah Program Studi Farmasi. Diakses tanggal 1 Maret [RAJ07] Govindaraju, Rajesri. (2007). Supply chain management. Diakses tanggal 17 Desember [SAI06] Said, Andi Ilham dkk. (2006). Produktivitas dan Efisiensi SCM. Penerbit PPM. [SHO05] Shoshanah, Cohen & Joseph Roussel. (2005). Strategic Supply chain management. MCGraw-Hill. xii

2 DAFTAR PUSTAKA [ARS04] Arsanjani, Ali, Ph.D, (2004). Servic-oriented modellingand architecture. How to identify, specify, anda realize services for your SOA. Diakses tanggal 20 Mei [DES01] DeSciolli, Derek T. (2001). Diffrerentiating the Hospital Supply Chain for Enhance Performace. Massachusset Institute of Technology. diakses tanggal 5 Oktober 2007 [END04] Endrei Mark, Jenny Ang, dkk. (2004). Patterns: Service-Oriented Architecture and Web Services. Diakses 20 Mei [HAU04] Hau L. Lee, (2004). The Tripple-A Supply Chain. Hardvard Business Review, October Diakses tanggal 15 Januari [PUB93] Publications, Federal Informations Processing Standards (FIPS PUBS). (1993). Standards for Integration Definitions for Function Modelling (IDEF0). Department of Commerce, National Institute of Standards and Technology, Computer Systems Laboratory. [RHE06] Rhee, Soung-Hyun, Hyerim Rhee. (2006). Enhancing The Efficiency Of Supply Chain Processes through Web Service. Springer Science + Business Media. diakses tanggal 27 September 2007 [SAP01] Saphiro, Jeremy S. (2001). Modelling the Supply Chain. Duxbury Thomson Learning. [SCC08] Council, Supply Chain Team. (2008). Supply chain operations reference models. Supply chain council press. xiii

3 DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN Gambar A-1 Struktur Organisasi RS Advent Bandung... A-1 Gambar B-1 Pemodelan Proses Bisnis As-Is Level 0... B-1 Gambar B-2 Proses Pemenuhan Permintaan Barang... B-2 Gambar B-3 Pembelian Barang Non Farmasi pada Jam Kerja... B-3 Gambar B-4 Pembelian barang farmasi pada jam kerja... B-5 Gambar B-5 Pembelian Barang Just in Time... B-7 Gambar B-6 Pembelian Barang Cash... B-8 Gambar B-7 Pembelian Barang Tender... B-9 Gambar D-1 Pemetaan Proses Bisnis pada Level 3... D-1 Gambar D-2 Pemetaan Proses Bisnis pada Level 3 terhadap Pelaku... D-2 Gambar D-3 Elemen Proses Penerimaan Pesanan Barang Unit... D-3 Gambar D-4 Level 5 Penerimaan Pesanan Barang Unit... D-3 Gambar D-5 Level 5 Penerimaan Pesanan Barang Unit... D-4 Gambar D-6 Elemen Proses Pengiriman Barang... D-4 Gambar D-7 Elemen Proses Penerimaan Barang di Unit... D-4 Gambar D-8 Level 5 Penerimaan Barang di Unit... D-5 Gambar D-9 Elemen Proses Pemesanan Barang ke Pemasok... D-5 Gambar D-10 Level 5 Elemen Proses Pemesanan Barang ke Pemasok... D-5 Gambar D-11 Level 5 dari Elemen Proses Pemesanan Barang ke Pemasok... D-6 Gambar D-12 Penentuan jadwal pengiriman barang... D-7 Gambar D-13 Level 4 Otorisasi pembelian... D-8 Gambar D-14 Level 5 Otorisasi pembelian... D-9 Gambar D-15 Level 4 Penerimaan Barang Oleh Bagian Penerimaan... D-9 Gambar D-16 Penerimaan Barang Level 5... D-10 Gambar D-17 Level 5 Penerimaan Jika Pengembalian / Penukaran... D-10 Gambar D-18 Level 4 Pemberitahuan adanya pengembalian... D-11 Gambar D-19 Level 5 Pemberitahuan adanya pengembalian... D-11 Gambar D-20 Level 4 Pemberitahuan adanya pengembalian/penukaran barang... D-12 Gambar D-21 Pemberitahuan adanya pengembalian/penukaran barang... D-12 Gambar D-22 Manajemen Pemasok... D-13 xiv

4 Gambar D-23 Upload File... D-13 Gambar D-24 Download File... D-13 Gambar E-1 Kelas Analisis Otorisasi Pembelian... E-14 Gambar E-2 Sekuensial Analisis Otorisasi Pembelian... E-14 Gambar E-3 Kelas Analisis Membeli Barang... E-14 Gambar E-4 Sekuensial Analisis Membeli Barang... E-15 Gambar E-5 Kelas Analisis Mengelola Barang... E-16 Gambar E-6 Sekuensial Analisis Mengelola Barang... E-16 Gambar E-7 Kelas Analisis Mengelola Penawaran Barang... E-17 Gambar E-8 Sekuensial Analisis Mengelola Penawaran Barang... E-17 Gambar E-9 Kelas Analisis Mengelola Pemasok... E-18 Gambar E-10 Sekuensial Analisis Mengelola Pemasok... E-18 Gambar E-11 Kelas Analisis Mengembalikan Barang... E-19 Gambar E-12 Sekuensial Analisis Mengembalikan Barang... E-20 Gambar E-13 Kelas Analisis Menukar Barang... E-21 Gambar E-14 Sekuensial Analisis Menukar Barang... E-22 Gambar E-15 Kelas Perancangan Otorisasi Pembelian... E-23 Gambar E-16 Sekuensial Perancangan Otorisasi Pembelian... E-23 Gambar E-17 Kelas Perancangan Membeli Barang... E-24 Gambar E-18 Sekuensial Perancangan Membeli Barang... E-25 Gambar E-19 Kelas Perancangan Mengelola Barang... E-26 Gambar E-20 Sekuensial Perancangan Mengelola Barang... E-26 Gambar E-21 Kelas Perancangan Mengelola Penawaran Barang... E-27 Gambar E-22 Sekuensial Perancangan Mengelola Penawaran Barang... E-27 Gambar E-23 Kelas Perancangan Mengelola Pemasok... E-28 Gambar E-24 Sekuensial Perancangan Mengelola Pemasok... E-28 Gambar E-25 Kelas Perancangan Mengembalikan Barang... E-28 Gambar E-26 Kelas Perancangan Menukar Barang... E-29 Gambar E-27 Sekuensial Perancangan Mengembalikan Barang... E-30 Gambar E-28 Sekuensial Perancangan Menukar Barang... E-31 xv

5 DAFTAR TABEL LAMPIRAN Tabel C-1 Jumlah Order Unit... C-1 Tabel C-2 Jumlah Jenis Barang Tiap Order... C-1 Tabel C-3 Jumlah Barang out of Stock... C-2 Tabel C-4 Jumlah Barang Out of Stock karena Permintaan... C-2 Tabel C-5 Jumlah Barang Dibeli... C-3 Tabel C-6 Waktu Pengiriman Barang... C-3 Tabel C-7 Jumlah Penerimaan Barang... C-4 Tabel C-8 Jumlah Order Pembelian... C-4 Tabel C-9 Jumlah Pengembalian Barang... C-5 Tabel C-10 Adjustment Stock... C-5 Tabel E-1 Skenario Otorisasi Pembelian... E-1 Tabel E-2 Skenario Membeli Barang... E-2 Tabel E-3 Skenario Mengelola Barang... E-5 Tabel E-4 Mengelola Penawaran Barang... E-6 Tabel E-5 Mengelola Pemasok... E-8 Tabel E-6 Skenario Pembatalan Barang... E-9 Tabel E-7 Skenario Menukar Barang... E-11 Tabel E-8 Skenario Pengujian Otorisasi Pembelian... E-32 Tabel E-9 Skenario Pengujian Membeli Barang... E-33 Tabel E-10 Mengelola Barang... E-35 Tabel E-11 Mengelola Penawaran Barang... E-35 Tabel E-12 Mengelola Pemasok... E-36 Tabel E-13 Mengembalikan Barang... E-37 Tabel E-14 Menukar Barang... E-38 xvi

6 Lampiran A Struktur Organisasi Gambar A-1 merupakan struktur organisasi RS Advent Bandung. Bagian pengadaan berada di bawah fungsi keuangan (biro). Gambar A-1 Struktur Organisasi RS Advent Bandung A-1

7 Lampiran B Pemodelan Pembelian Barang dengan IDEF 0 B.1 Level 0 Gambar B-1 merupakan gambaran sistem pengadaan barang yang sudah berlangsung saat ini, masukan dari proses bisnis ini adalah kebutuhan barang, keluarannya yaitu status penerimaan baang dan bukti penerimaan barang. Mekanisme yang terlibat dalam pelaksanaan proses bisnis pengadaan barang yaitu pasar, sistem informasi rumah sakit (SI RS), telepon, kepala bendahara material, kepala accounting, dan nota. Gambar B-1 Pemodelan Proses Bisnis As-Is Level 0 Proses pengadaan barang ini terdiri dari tiga proses utama yaitu pembuatan pesanan unit yang merupakan proses permintaan barang dari unit, penerimaan pesanan unit yang merupakan proses pemenuhan permintaan unit oleh gudang jika stok barang tersedia, dan pembelian barang yang merupakan proses pemesanan barang ke pemasok jika barang yang diminta tidak terpenuhi. B-1

8 B-2 B.2 Level 1 Gambar B-2 merupakan dekomposisi dari proses A3 pada level 0 yaitu proses pemenuhan permintaan barang ketika stok tersedia hingga proses penerimaan barang oleh unit. Gambar B-2 Proses Pemenuhan Permintaan Barang

9 B-3 Gambar B-3 hingga Gambar B-7 merupakan dekomposisi dari proses A4 pembelian barang. Dalam hal ini pembelian barang terbagi menjadi beberapa macam : 1. Pembelian secara kontra bon Pembelian secata kontra bon dibagi menjadi tiga macam yaitu pembelian barang non farmasi pada jam kerja, pembelian barang farmasi pada jam kerja, dan pembelian barang di luar jam kerja atau lebih dikenal dengan just in time. a. Pembelian barang non farmasi pada jam kerja '(,, *!+!!" # $ * '(!" *!+! % &!", " *% )" ( & )" * '!"!+! '! * '! * *!+! * - (!+! *- ( * Gambar B-3 Pembelian Barang Non Farmasi pada Jam Kerja

10 B-4 Informasi kebutuhan terutama datang dari bagian unit yang merupakan user atau customer. Informasi ini dikirimkan ke bagian gudang melalui aplikasi sistem informasi biasa disebut dengan permintaan barang. Pihak gudang akan mengakses informasi tersebut dan melakukan pemenuhan kebutuhan jika stok barang yang tersedia mencukupi. Jika tidak maka pihak gudang akan membuat purchase requisition kepada divisi pembelian melalui sistem informasi agar dipesankan ke pemasok. Purchase requisition ini harus disetujui oleh kepala bendahara material dan kepala accounting. Persetujuan ini dilakukan secara offline pada print out purchase requisition yang kemudian diberikan ke bagian pembelian. Setelah dilakukan persetujuan, pihak pembelian akan melakukan pencocokan, pemilihan supplier, dan pembuatan purchase order. Oleh pihak pembelian, informasi mengenai kebutuhan barang tersebut akan diteruskan ke pihak vendor atau pemasok melalui telepon. Purchase order akan dicetak dan diberikan kepada supplier pada saat supplier mengirimkan barang dan membawa faktur untuk dibawa ke bagian penerimaan. b. Pembelian barang farmasi pada jam kerja Proses pembelian barang farmasi sedikit berbeda dengan proses pembelian barang non-farmasi. Perbedaan terletak pada kinerja pemasok, pemasok setiap hari sebelum pukul 12 siang selalu datang ke RS Advent Bandung untuk mengambil order dan melihat status kebutuhan dan pemakaian obat RS Advent. Pemasok akan kembali dan mengambil barang yang diorder kemudian mengantarkannya ke rumah sakit. Jika permintaan pembelian datang setelah pemasok mengambil order, maka cara pembelian yang dilakukan sama dengan cara pembelian barang nonfarmasi dengan menggunakan pemasok. Proses pembelian barang farmasi sebelum pukul 12 siang dapat dilihat pada Gambar B-4.

11 Gambar B-4 Pembelian barang farmasi pada jam kerja B-5

12 B-6 c. Pembelian barang just in time Kasus just in time terjadi jika unit membutuhkan barang yang out of stock dan diluar jam kerja kantor RS Advent Bandung. Pada kasus ini pembelian dan penerimaan langsung dilakukan oleh unit yang membutuhkan. Baru pada hari berikutnya unit akan melakukan pelaporan ke bagian pembelian untuk pembuatan purchase order. Jika purchase order telah diterbitkan bagian receiving bendahara material baru bisa melakukan adjustment stok dan pencetakan bukti penerimaan. Proses pembelian secara lebih detil dapat dilihat pada Gambar B Pembelian secara cash Pembelian barang secara cash dilakukan karena perbedaan harga yang signifikan antara harga pasar dengan harga dari pemasok. Pembelian ini dilakukan oleh salah satu staf divisi pembelian. Alokasi dana untuk tiap pembelian harus habis dan jumlahnya sama dengan rencana pada pembelian itu. Proses penerimaan barang sama dengan proses pembelian dengan pemasok hanya saja tidak ada purchase order. Daftar order dibuat oleh bagian penerimaan (receiving) pada saat belanja cash telah selesai dilakukan. Nomor PO diacak secara otomatis oleh sistem informasi rumah sakit. Pembuatan daftar belanja ini memperlama proses penerimaan barang dan menambah antrian pemasok semakin panjang. Akibatnya, seringkali proses input barang belanja cash tertunda. Proses pembelian barang secara cash lebih detil dapat dilihat pada Gambar B Pembelian Tender Pembelian barang kapital dilakukan melalui perencanaan setiap tahun. Cara pembeliannya dengan mengadakan tender. Pemasok akan melakukan penawaran harga. Kepala unit dan pengadaan barang akan melakukan pemilihan pemasok berdasarkan kriteria tertentu (standar barang) dan pertimbangan anggaran yang diberikan. Pemasok terpilih akan mengantarkan barang sesuai dengan

13 B-7 waktu yang diberikan langsung ke unit yang membutuhkan tanpa melalui penyimpanan di gudang. Proses pemesanan dapat dilihat pada Gambar B-7. '(,,.. '(. '(!" # $ )" / '(!"!+! % &!" ( - (., " " $. 1 )" /!" 1 ( % / *2! $ 1 ( (!+!!+!, "!+! * Gambar B-5 Pembelian Barang Just in Time

14 B-8!+!!+!!+!!+!. )" ( & )" * ) Gambar B-6 Pembelian Barang Cash

15 Gambar B-7 Pembelian Barang Tender B-9

16 Lampiran C Data Operasional Pembelian Data operasional untuk penilaian performansi dari proses pembelian di antaranya sebagai berikut: 1. Jumlah order yang diterima dari unit Performansi dari proses pembelian ditentukan oleh jumlah order dari unit yang diterima gudang. Order dari unit ini merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi. Statistik dari jumlah order yang diterima dari unit per gudang di RS Advent dapat dilihat pada Error! Reference source not found.. Tabel C-1 Jumlah Order Unit Nama Gudang Target Rata-rata Saat Ini(buah) Gudang Umum Gudang Dapur 5 3 Gudang Alat Kesehatan Gudang Maintenance 3 3 Gudang Obat Jumlah jenis barang untuk tiap order dari unit Jumlah jenis barang akan mempengaruhi perubahan stok barang yang tersedia di gudang. Jumlah jenis barang ini mungkin akan menyebabkan out of stock atau persediaan berada dalam posisi minimal yang artinya harus terjadi proses pembelian baru. Statistik dari indikator ini dapat dilihat pada Tabel C-2. Tabel C-2 Jumlah Jenis Barang Tiap Order Nama Gudang Target Jumlah Saat Ini (buah) Gudang Umum 10 7 Gudang Dapur Gudang Alat Kesehatan Gudang Maintenance 5 2 Gudang Obat C-1

17 C-2 3. Jumlah jenis barang yang stock out atau hanya tersedia dalam jumlah minimal Pada setiap order yang diminta unit setiap harinya pasti terdapat minimal satu barang yang tidak dapat terpenuhi atau terpenuhi dengan jumlah yang lebih sedikit dari permintaan. Hal ini dikarenakan keterlambatan pengiriman barang. Statistik dari jumlah stock out yang terjadi setiap harinya dapat dilihat pada Tabel C-3. Tabel C-3 Jumlah Barang out of Stock Nama Gudang Target Jumlah Saat Ini (buah) Gudang Umum 0 2 Gudang Dapur 0 2 Gudang Alat Kesehatan 0 7 Gudang Maintenance 0 2 Gudang Obat Jumlah jenis barang yang menjadi out of stock akibat permintaan Indikator keempat ini terkait dengan indikator sebelumnya. Jumlah barang yang berada dalam posisi stock out akibat permintaan akan menambah jumlah jenis barang yang akan dibeli oleh pihak rumah sakit. Statistik dari jumlah barang yang menjadi habis tersebut dapat dilihat pada Tabel C-4. Tabel C-4 Jumlah Barang Out of Stock karena Permintaan Nama Gudang Target Rata-rata Saat Ini (buah) Gudang Umum 3 5 Gudang Dapur 3 15 Gudang Alat Kesehatan 5 10 Gudang Maintenance 3 3 Gudang Obat Jumlah jenis barang untuk pembelian Jumlah jenis barang untuk pembelian ini merupakan jumlah barang yang dipesan oleh pihak gudang setiap harinya. Statistik jumlah barang yang dibeli dapat dilihat pada Tabel C-5.

18 C-3 Tabel C-5 Jumlah Barang Dibeli Nama Gudang Target Rata-rata Saat Ini (buah) Gudang Umum 10 5 Gudang Dapur Gudang Alat Kesehatan 3 10 Gudang Maintenance 0 2 Gudang Obat Waktu pengiriman barang dari pesanan Waktu pengiriman barang yang cukup lama seringkali menyebabkan rumah sakit tidak dapat menjalankan proses bisnis utamanya secara optimal atau terdapat pekerjaan yang harus dilakukan dua kali. Statistik dari waktu pengiriman barang dapat dilihat pada Tabel C-6. Tabel C-6 Waktu Pengiriman Barang Nama Gudang Target (hari) Rata-rata Saat Ini (hari) Gudang Umum 1 3 Gudang Dapur 1 2 Gudang Alat Kesehatan 1 2 Gudang Maintenance 1 1 Gudang Obat Jumlah penerimaan barang 7 untuk barang cetak 7 untuk barang dari luar kota Bandung Jumlah penerimaan barang merupakan indikasi trafik jumlah pembelian yang dilakukan oleh rumah sakit. Statistik jumlah penerimaan dari pemasok per hari dapat dilihat pada Tabel C-7.

19 C-4 Tabel C-7 Jumlah Penerimaan Barang Nama Gudang Target (buah) Rata-rata Saat Ini (buah) Gudang Umum 5 5 Gudang Dapur 5 5 Gudang Alat Kesehatan Gudang Maintenance 3 2 Gudang Obat Jumlah order pembelian (purchase order) Jumlah order pembelian merupakan jumlah permintaan pembelian yang dibuat oleh pihak gudang ke pihak pembelian untuk diteruskan ke pemasok. Statisitik dari order pembelian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel C-8. Tabel C-8 Jumlah Order Pembelian Nama Gudang Target (buah) Rata-rata Saat Ini (buah) Gudang Umum 0 3 Gudang Dapur 3 3 Gudang Alat Kesehatan 3 7 Gudang Maintenance 3 2 Gudang Obat Jumlah jenis barang pengembalian dan penukaran barang Jumlah barang yang dikembalikan merupakan indikasi adanya kesalahan dalam aliran informasi kebutuhan ke pihak pemasok. Kesalahan ini biasanya muncul karena perbedaan penamaan barang atau artikulasi pada saat pemesanan yang kurang jelas sehingga pemasok salah mencatat pesanan. Data statistik dapat dilihat pada Tabel C-9,

20 C-5 Tabel C-9 Jumlah Pengembalian Barang Nama Gudang Target (buah) Rata-rata Saat Ini (buah) Gudang Umum 0 3 Gudang Dapur 0 2 Gudang Alat Kesehatan 0 5 Gudang Maintenance 0 1 Gudang Obat Jumlah adjustment stock Proses adjustment stock biasanya terjadi karena adanya pembelian barang just in time. Jika ketersediaan barang di rumah sakit optimal, maka pembelian barang just in time tersebut seharusnya tidak terjadi. Jumlah adjustment dapat dilihat pada Tabel C-10. Tabel C-10 Adjustment Stock Nama Gudang Target (buah) Rata-rata (buah) Gudang Umum 0 5 Gudang Dapur 0 2 Gudang Alat Kesehatan 0 7 Gudang Maintenance 0 0 Gudang Obat 0 5

21 Lampiran D Pemodelan Proses dengan SCOR Framework D.1 Level 3 Level 3 SCOR Framework menggambarkan alur kerja dari proses bisnis pengadaan barang di rumah sakit umum. Gambar D-1 merupakan penggambaran secara keseluruhan dari proses pengadaan barang level 3. Gambar D-1 Pemetaan Proses Bisnis pada Level 3 Gambar D-2 merupakan pemetaan alur kerja level 3 terhadap pelaku-pelaku SCM dengan struktur baru. D-1

22 Gambar D-2 Pemetaan Proses Bisnis pada Level 3 terhadap Pelaku D-2

23 D-3 D.1.1 Level 4 dan 5 Pada level 4 digambarkan elemen-elemen untuk setiap proses di level 3, sedangkan level 5 menggambarkan task yang terjadi untuk mengeksekusi setiap proses di level 3. Berikut ini merupakan elemen proses dan task untuk setiap proses pada level 3: a. Penerimaan pesanan barang unit Level 4: Gambar D-3 Elemen Proses Penerimaan Pesanan Barang Unit Proses penerimaan pesanan barang unit terdiri dari tiga elemen proses utama yaitu pembuatan daftar pesanan barang unit oleh unit rumah sakit, pemenuhan pesanan barang unit oleh bagian gudang, dan pencetakan pesanan barang unit yang dipenuhi. Pencetakan ini tetap dilakukan karena staf gudang membutuhkan daftar barang tersebut ketika menyiapkan barang sebelum dikirim ke unit. Daftar cetak barang ini juga akan diperlukan ketika melakukan pemeriksaan barang pada saat penerimaan di unit. Elemen proses D1.2.1 dan D1.2.2 masih dapat didekomposisi kembali untuk melihat proses detilnya. Dekomposisi tersebut digambarkan pada level 5. Level 5: Gambar D-4 Level 5 Penerimaan Pesanan Barang Unit

24 D-4 b. Pengiriman Barang Level 4: Gambar D-5 Level 5 Penerimaan Pesanan Barang Unit Gambar D-6 Elemen Proses Pengiriman Barang Proses pengiriman barang D1.12 merupakan proses pengiriman barang ke unit. Hampir seluruh prosesnya merupakan proses manual yang tidak melibatkan aplikasi teknologi informasi. c. Penerimaan barang di unit Level 4: Gambar D-7 Elemen Proses Penerimaan Barang di Unit

25 D-5 Level 5: Gambar D-8 Level 5 Penerimaan Barang di Unit d. Pemesanan barang ke pemasok Level 4: Level 5: Gambar D-9 Elemen Proses Pemesanan Barang ke Pemasok Gambar D-10 Level 5 Elemen Proses Pemesanan Barang ke Pemasok

26 D-6 6! ! !333, 2!333!" ' "!333 * " " 6!333 "!333!" ' " 6!333 4'" 5 " 5 6!333 * " 7!333 "!333!" ' " Gambar D-11 Level 5 dari Elemen Proses Pemesanan Barang ke Pemasok

27 D-7 e. Penentuan jadwal pengiriman barang Level 4: Gambar D-12 Penentuan jadwal pengiriman barang f. Otorisasi pembelian Level 4: Proses otorisasi pembelian ini dilakukan oleh Kepala Divisi SCM. Sistem akan memberikan notifikasi di halaman Kepala Divisi SCM ketika terjadi kebutuhan otorisasi yaitu pada saat akan melakukan pembelian barang atau penukaran barang. Pada saat melakukan otorisasi, kepala divisi SCM dapat melakukan perubahan jika terjadi kesalahan daftar pembelian terutama jika pembelian melebihi dari perencanaan. Proses otorisasi ini dilanjurtkan hingga proses penerimaan pesanan pembelian oleh pemasok.

28 Gambar D-13 Level 4 Otorisasi pembelian D-8

29 D-9 Level 5: g. Penerimaan barang oleh bagian penerimaan Level 4: Gambar D-14 Level 5 Otorisasi pembelian Gambar D-15 Level 4 Penerimaan Barang Oleh Bagian Penerimaan

30 D-10 Level 5: Gambar D-16 Penerimaan Barang Level 5 Task S1.3.2a merupakan jenis penerimaan jika terjadi pembelian. Pada penerimaan ini informasi utama yang diperlukan adalah nomor purchase order. Pada kasus ini purchase order sudah diberikan kepada pemasok ketika melakukan pemesanan. Untuk itu, sales dari pemasok yang mengantarkan barang diasumsikan sudah mengetahui nomor purchase order dari barang yang diantarkan. Gambar D-17 Level 5 Penerimaan Jika Pengembalian / Penukaran h. Pemberitahuan adanya pengembalian/penukaran ke gudang Level 4: Proses pengembalian DR3.1 ini merupakan pengembalian lokal artinya tidak sampai membatalkan transaksi pembelian barang ke pemasok. Pada pengembalian ini, unit akan mengubah status barang, sistem akan mengirimkan

31 D-11 notifikasi ke gudang. Pihak gudang kemudian akan mengantarkan barang pengganti sekaligus mengambil barang yang salah jika pengembalian berupa penukaran. 6" " 33 / 2 33!" " Level 5: Gambar D-18 Level 4 Pemberitahuan adanya pengembalian Gambar D-19 Level 5 Pemberitahuan adanya pengembalian i. Pemberitahuan adanya pengembalian atau penukaran barang Level 4: Pengembalian SR3.1 merupakan proses pengembalian barang hingga ke pemasok. Pada proses awal yaitu yang terjadi di unit, proses pengembalian ini sama dengan proses pengembalian lokal. Namun, proses selanjutnya berlanjut

32 D-12 hingga pembatalan transaksi pembelian tidak berhenti pada saat notifikasi ke gudang saja. Gambar D-20 Level 4 Pemberitahuan adanya pengembalian/penukaran barang Level 5: Gambar D-21 Pemberitahuan adanya pengembalian/penukaran barang j. Task-task untuk melakukan manajemen Manajemen data pemasok dilakukan oleh bagian pembelian. Penambahan pemasok terjadi ketika ada kesepakatan antara pihak rumah sakit dan pemasok (kontrak kerjasama) telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

33 D-13 Gambar D-22 Manajemen Pemasok Aktivitas upload tender dilakukan oleh pemasok. Proses ini merupakan bagian dari proses manajemen penawaran barang kepada pihak rumah sakit. Gambar D-23 Upload File Aktivitas mengunduh tender ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh staf pembelian ketika rumah sakit membuka tender untuk pembelian barang-barang kapital. Aktivitas ini merupakan bagian dari proses pengelolaan tender. Gambar D-24 Download File

34 Lampiran E Pemodelan Aplikasi E.1 Skenario 1. Otorisasi Pembelian Nama use case : Otorisasi Pembelian Aktor : Kepala divisi SCM/Accounting Prekondisi : Terdapat daftar pembelian barang (PO telah dibuat), Login Postkondisi : PO disetujui atau ditolak, jika disetujui terdapat notifikasi ke staf accounting dan pemasok Tabel E-1 Skenario Otorisasi Pembelian Aksi Aktor Skenario Normal Kepala divisi SCM/Accounting 1. Memilih menu otorisasi pembelian 4. Pilih jenis pembelian 7. Pilih jenis otorisasi Reaksi Sistem 2. load informasi pembelian 3. Menampilkan halaman berisi informasi pembelian 5. Load detil informasi pembelian 6. Tampilkan halaman detil pembelian dan konfirmasi 8. Jika setuju, ubah status pembelian 9. Jika tidak setuju, ubah status pembelian 2. Membeli Barang Nama use case : Membeli Barang Aktor : Unit RS, staf pembelian, staf penerimaan, gudang, pemasok Prekondisi : Login Postkondisi : PO diterbitkan E-1

35 E-2 Tabel E-2 Skenario Membeli Barang Aktor Skenario Normal Unit Rumah Sakit Gudang Pembelian Pemasok Penerimaan 1. Pilih menu permintaan barang 5. Pilih jenis barang 6. Tuliskan jumlah barang 8. Pilih menu permintaan barang 12. Tuliskan jumlah barang terpenuhi 13. Pilih jenis pemenuhan Reaksi Sistem 2. Validasi jenis permintaan 3. Jika permintaan barang ke gudang, Load informasi barang 4. Tampilkan jenis gudang dan barang 7. Simpan informasi permintaan unit 9. Load informasi stok barang 10. Load informasi permintaan unit 11. Tampilkan informasi permintaan unit 14. Jika terpenuhi, Update informasi

36 E-3 Aktor 18. Pilih jenis barang jika ada jika tidak tuliskan nama barang 19. Pilih pemasok 21. Pilih menu pembelian barang 24. Pilih jenis barang dan tuliskan jumlah Reaksi Sistem stok dan status barang, Update status permintaan unit 15. Jika tidak terpenuhi, Update status permintaan unit 16. Jika pembelian barang 17. Load informasi barang, Load informasi pemasok, Tampilkan informasi barang 20. Simpan informasi permintaan unit 22. Load informasi barang, Load informasi permintaan unit, Load informasi pemasok 23. Tampilkan informasi barang, pemasok, dan permintaan unit

37 E-4 Aktor 26. Pilih menu pemenuhan pembelian 28. Pilih status pemenuhan barang dan tuliskan nomor faktur 30. Pilih menu penerimaan barang 31. Pilih pembelian barang dan tuliskan nomor faktur 34. Pilih status penerimaan barang Reaksi Sistem 25. Simpan informasi pembelian barang 27. Load informasi pembelian 29. Update status pembelian dan faktur 32. Load informasi pemasok, Load informasi pembelian 33. Tampilkan informasi pemasok dan pembelian barang 35. Ubah status pembelian barang

38 E-5 Aktor 3. Mengelola Barang Nama use case Aktor Prekondisi Postkondisi : Mengelola Barang : Staf pembelian : Login Tabel E-3 Skenario Mengelola Barang Aksi Aktor Skenario Normal Staf Pembelian 1. Pilih menu pengelolaan barang 4. Tuliskan informasi barang 8. Pilih jenis barang : Data barang ditambahkan, dihapus, atau diubah 11. Tuliskan perubahan data barang Reaksi Sistem Reaksi Sistem 36. Simpan informasi penerimaan barang 2. Jika penambahan barang, Load informasi pemasok 3. Tampilkan form penambahan barang dan informasi pemasok 5. Simpan informasi barang 6. Jika pengubahan barang, Load informasi barang, Load informasi pemasok 7. Tampilkan informasi barang dan pemasok 9. Jika pengubahan data barang, Load informasi detil barang 10. Tampilkan detil barang pada form edit 12. Jika simpan, Update data barang 13. Jika penghapusan data barang, hapus data barang

39 E-6 4. Mengelola Penawaran Barang Nama use case Aktor Prekondisi Postkondisi : Mengelola penawaran barang : Pemasok, Staf Pembelian : Login Tabel E-4 Mengelola Penawaran Barang Aksi Aktor Skenario Normal Pemasok 1. Pilih menu penawaran barang 3. Tuliskan keterangan penawaran : Data penawaran barang dan tender ditambahkan, dihapus, atau diubah Staf Pembelian Reaksi Sistem 2. Jika penawaran biasa, Tampilkan form penawaran barang 4. Simpan penawaran barang 7. Pilih jenis tender dan tuliskan keterangan penawaran 5. Jika penawaran tender, Load informasi penawaran berupa tender 6. Tampilkan informasi tender 8. Simpan penawaran tender 9. Pilih menu penawaran barang

40 E-7 Aksi Aktor Reaksi Sistem 10. Tampilkan jenis penawaran 11. Pilih jenis penawaran 12. Pilih menu penambahan tender 13. Jika tender, tampilkan form penambahan tender 14. Tuliskan informasi tender 15. Simpan informasi tender 16. Pilih menu pengubahan tender 17. Load informasi tender, Tampilkan informasi tender 18. Pilih jenis pengubahan 21. Tuliskan informasi pengubahan tender 19. Jika pengubahan, Load informasi tender 20. Tampilkan informasi detil tender 22. Simpan informasi detil tender 23. Jika penghapusan tender, Hapus data tender 24. Pilih menu pengambilan file tender 27. Pilih jenis tender 25. Load informasi tender 26. Tampilkan jenis tender

41 E-8 Aksi Aktor 30. Unduh file tender Reaksi Sistem 28. Load informasi detil tender 29. Tampilkan informasi detil tender 5. Mengelola Pemasok Nama use case Aktor Prekondisi Postkondisi : Mengelola Pemasok : Staf Pembelian : Login Tabel E-5 Mengelola Pemasok Aksi Aktor Skenario Normal Staf pembelian 1. Pilih menu pengelolaan pemasok 3. Tuliskan data pemasok 7. Pilih pemasok : Data pemasok ditambahkan, dihapus, atau diubah 10. Tuliskan perubahan informasi pemasok Reaksi Sistem 2. Jika penambahan pemasok, Tampilkan form penambahan pemasok 4. Simpan data pemasok 5. Jika pengubahan data pemasok, Load informasi pemasok 6. Tampilkan informasi pemasok 8. Jika pengubahan data pemasok, Load informasi pemasok 9. Tampilkan informasi detil pemasok 11. Jika simpan, Simpan perubahan informasi pemasok

42 E-9 Aksi Aktor 6. Mengembalikan Barang (pembatalan) Nama use case Aktor Prekondisi Postkondisi : Mengembalikan barang (pembatalan) : Unit rumah sakit, gudang, pemasok : Login Tabel E-6 Skenario Pembatalan Barang : Pembatalan barang sampai ke tangan pemasok atau gudang Aktor Skenario Normal Unit rumah sakit Staf Gudang Pemasok 1. Pilih menu pengembalian 3. Pilih jenis pengembalian Reaksi Sistem 12. Jika penghapusan data pemasok, Hapus data pemasok Reaksi sistem 2. Tampilkan halaman pengembalian 6. Pilih jenis barang, gudang, dan keterangan pengembalian 4. Jika lokal, Load informasi barang 5. Tampilkan form pengembalian dan informasi barang 7. Simpan informasi pengembalian 8. Pilih menu pengembalian barang

43 E-10 Aktor 16. Pilih jenis barang 11. Ubah status pengembalian barang Reaksi sistem 9. Load informasi pengembalian barang 10. Tampilkan daftar pengembalian barang 12. Ubah status pengembalian barang 13. Ubah stok barang 14. Jika pengembalian pemasok, Load informasi barang, Load informasi pemasok 15. Tampilkan informasi pemasok dan barang 17. Pilih menu pengembalian barang 20. Ubah status pengembalian barang 23. Pilih menu pengembalian barang 18. Simpan informasi pengembalian 19. Load informasi pengembalian barang 21. Ubah status pengembalian barang 22. Ubah stok barang 24. Load informasi pengembalian barang, Load informasi penerimaan

44 E-11 Aktor Reaksi sistem barang Tampilkan informasi pengembalian 7. Menukar Barang Nama use case Aktor Prekondisi Postkondisi : Menukar barang : Staf Pembelian, unit rumah sakit, gudang, pemasok : Login Tabel E-7 Skenario Menukar Barang 25. Ubah status pengembalian barang 26. Ubah status pengembalian barang 27. Ubah status penerimaan barang : Penukaran barang sampai ke tangan pemasok atau gudang dan barang tukar sampai ke unit Aktor Skenario Normal Unit rumah sakit Gudang Staf Pembelian Pemasok 1. Pilih menu penukaran barang 3. Pilih jenis penukaran barang Reaksi Sistem 2. Tampilkan halaman penukaran barang 4. Jika lokal, Load informasi barang 5. Tampilkan informasi penukaran

45 E-12 Aktor 6. Pilih barang ditukar dan penukar 16. Pilih jenis barang ditukar dan penukar 8. Pilih menu penukaran barang 11. Ubah status penukaran barang 17. Pilih menu penukaran barang Reaksi Sistem 7. Simpan informasi penukaran barang 9. Load informasi penukaran barang, Load informasi barang 10. Tampilkan informasi penukaran barang 12. Ubah status penukaran barang 13. Ubah stok barang ditukar dan penukar 14. Jika penukaran ke pemasok, Load informasi barang, Load informasi pemasok 15. Tampilkan informasi barang dan pemasok 18. Load informasi penukaran barang, Load informasi barang,

46 E-13 Aktor 20. Ubah status penukaran barang 24. Pilih menu penukaran barang 27. Pilih jenis barang Reaksi Sistem Load informasi penerimaan 19. Tampilkan informasi penukaran barang 21. Ubah stok barang 22. Ubah status penukaran barang 23. Ubah status penerimaan 25. Load informasi barang, Load informasi pemasok 26. Tampilkan informasi barang dan pemasok 28. Simpan informasi pembelian 29. Pilih menu penukaran barang 32. Ubah status penukaran barang 30. Load informasi penukaran barang 31. Tampilkan informasi penukaran barang 33. Ubah status penukaran barang

47 E-14 E.2 Diagram Kelas Analisis dan Sequence Diagram Analisis 1. Use Case Otorisasi Pembelian - Diagram Kelas Gambar E-1 Kelas Analisis Otorisasi Pembelian - Diagram Sekuensial Gambar E-2 Sekuensial Analisis Otorisasi Pembelian 2. Use Case Membeli Barang Diagram Kelas Gambar E-3 Kelas Analisis Membeli Barang

48 E-15 Diagram Sekuensial Gambar E-4 Sekuensial Analisis Membeli Barang

49 E Use Case Mengelola Barang Diagram Kelas Gambar E-5 Kelas Analisis Mengelola Barang Diagram Sekuensial Gambar E-6 Sekuensial Analisis Mengelola Barang 4. Use Case Mengelola Penawaran Barang Diagram Kelas

50 E-17 Gambar E-7 Kelas Analisis Mengelola Penawaran Barang Diagram Sekuensial Gambar E-8 Sekuensial Analisis Mengelola Penawaran Barang

51 E Use Case Mengelola Pemasok Diagram Kelas Gambar E-9 Kelas Analisis Mengelola Pemasok Diagram Sekuensial Gambar E-10 Sekuensial Analisis Mengelola Pemasok

52 E Use Case Mengembalikan Barang Diagram Kelas Gambar E-11 Kelas Analisis Mengembalikan Barang

53 E-20 Diagram Sekuensial Gambar E-12 Sekuensial Analisis Mengembalikan Barang

54 E Use Case Menukar Barang Diagram Kelas Gambar E-13 Kelas Analisis Menukar Barang

55 E-22 Diagram Sekuensial Gambar E-14 Sekuensial Analisis Menukar Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar III-1 Value chain dalam Rumah Sakit

BAB III ANALISIS. Gambar III-1 Value chain dalam Rumah Sakit BAB III ANALISIS Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses SCM rumah sakit umum secara keseluruhan, kebijakan dan strategi yang dijalankan serta proses detil dari SCM. Analisis lebih lanjut dilakukan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bagian implementasi dan pengujian ini akan dijabarkan hasil implementasi berupa prototipe yang menggambarkan proses hasil perancangan. Dari segi prosesnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan barang baik bahan baku, bahan setengah jadi, maupun produk akhir dari suatu perusahaan seringkali menjadi isu penting dalam sebuah perusahaan. Ketersediaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL...xxi DAFTAR SIMBOL... xxii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5 DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii Pengesahan Dewan Penguji... iv Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... v Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Francka Sakti francka_sakti@yahoo.com Sistem Informatika Universitas Bunda Mulia ABSTRAK Persaingan dunia

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tersebut penting untuk mengetahui dimana letak kelemahan dari sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tersebut penting untuk mengetahui dimana letak kelemahan dari sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah Sistem Informasi, kita perlu lebih mengenal tentang sistem yang sedang berjalan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi 3.1.1. Sejarah Organisasi BUT Saka Indonesia Pangkah Limited anak usaha dari PT. Saka Energi Indonesia merupakan salah satu Bentuk Usaha

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Use case Diagram sistem yang sedang berjalan. Tabel 4.1. Skenario Use Case Pemesanan Barang

Gambar 4.1 Use case Diagram sistem yang sedang berjalan. Tabel 4.1. Skenario Use Case Pemesanan Barang 57 4.1.2.1. Use Case Diagram Berikut ini diagram use case yang menggambarkan proses utama dari sistem Gambar 4.1 Use case Diagram sistem yang sedang berjalan 4.1.2. Skenario Use Case Pemasaran Barang Skenario

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v viii xiii xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I-1 1.2

Lebih terperinci

Ai Rosita Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Pos Indonesia Bandung

Ai Rosita Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Pos Indonesia Bandung Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (Pengadaan Barang) Bengkel Perawatan dan Penjualan suku cadang Pesawat Studi kasus: Bengkel perawatan Pesawat Ai Rosita Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI Halaman Sampul Depan... i Halaman Judul... ii Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing... iii Halaman Pengesahan Dosen Penguji... iv Halaman Pernyataan Keaslian Judul Tugas Akhir... v Halaman Persembahan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, banyak perusahaan mengalami perkembangan dalam dunia bisnisnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan kecanggihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang,

Lebih terperinci

Setelah user menambah data transaksi penjualan dan menyimpannya dengan menekan

Setelah user menambah data transaksi penjualan dan menyimpannya dengan menekan 77 Setelah user menambah data transaksi penjualan dan menyimpannya dengan menekan tombol rekam maka jumlah barang akan secara langsung berkurang secara otomatis pada database stock. Ketika terjadi kesalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis dari permasalahanpermasalahan yang menjadi latar belakang masalah seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, namun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.KENCANA CEMERLANG SUKSES ABADI ini adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang penjualan sepeda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format.

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format. Abstrak Aplikasi Penjualan dan Pembelian yang dilengkapi dengan fitur SMS ini dibuat dengan tujuan memberi kemudahan bagi sales perusahaan untuk melakukan pengecekan stok dan juga memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dibahas mengenai prinsip-prinsip dari manajemen proses bisnis terutama terkait dengan supply chain management, pengklasifikasian barang, konsep perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM Gambar 4.1 Diagram Use Case Aplikasi Penjadwalan 35 1. Use Case Input pesanan Tabel 4.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN. Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN. Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1 GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1 GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.1.1 Analisa PR Menu analisa PR ini digunakan untuk

Lebih terperinci

TUGAS PENGGANTI KEHADIRAN TANGGAL 29 OKTOBER 2015 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Nama : Andrian Ramadhan Febriana NIM :

TUGAS PENGGANTI KEHADIRAN TANGGAL 29 OKTOBER 2015 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Nama : Andrian Ramadhan Febriana NIM : TUGAS PENGGANTI KEHADIRAN TANGGAL 29 OKTOBER 2015 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Nama : Andrian Ramadhan Febriana NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PEMODELAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN SCORE MODEL UNTUK OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

PEMODELAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN SCORE MODEL UNTUK OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PEMODELAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN SCORE MODEL UNTUK OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Dadan Teja Nugraha Program Studi Magister Sistem Informasi, Fakultas Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE DI PT. INNICOM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE DI PT. INNICOM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Tehnik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE DI PT. INNICOM Abstrak Muhammad Septiandi (0800773915)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada Perusahaan Retail adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengelola penerimaan, Penjualan, permintaan Barang. Tujuan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL Bab keempat ini akan berisi data-data yang dibutuhkan dalam pengerjaan sistem serta pembahasan mengenai pemetaan proses bisnis. Pemetaan proses bisnis merupakan penjabaran

Lebih terperinci

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya dapat dilihat bersamaan dengan tampilan

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS SISTEM SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN

LAPORAN ANALISIS SISTEM SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN LAPORAN ANALISIS SISTEM SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN Disusun oleh : 1. Agus Nurdin (13111015) 2. Prima Satya Juhandana (13111079) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Keywords ; supply chain management system, distribution system, manajemen mata rantai suplai, tracking items, mata rantai distribusi.

Keywords ; supply chain management system, distribution system, manajemen mata rantai suplai, tracking items, mata rantai distribusi. Abstract Secara internal sistem yang dipergunakan oleh PT Kian Ho Indonesia adalah sistem pembukuan ( akuntansi ) Accurate versi 4.03 yang merupakan salah satu produk software yang dibangun oleh CPSoft

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Analisis Sistem Informasi Perusahaan. harga sampai terjadinya pembelian atau dibuatnya Purchase Order

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Analisis Sistem Informasi Perusahaan. harga sampai terjadinya pembelian atau dibuatnya Purchase Order BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 ANALISIS 4.1.1. Analisis Sistem Informasi Perusahaan Sistem informasi yang berjalan atau digunakan di PT. Purinusa Ekapersada adalah SAP, Foxfro pada setiap

Lebih terperinci

Prosedur penggunaan aplikasi

Prosedur penggunaan aplikasi Prosedur penggunaan aplikasi Tampilan awal halaman pada website PT. Cita Kartika Garmindo diawali dengan menu home. Pada tampilan ini, ditampilkan beberapa menu navigasi yang memandu pengguna dalam membeli

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Laptop

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Laptop Analisis dan Perancangan Informasi Penjualan Laptop Disusun oleh: Bram Dermawan 13121020 Rendy Rangga Yudha 13121005 Program Studi Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI Dalam studi kasus ini akan dibangun 3 buah aplikasi, yaitu aplikasi pengelolaan transaksi penjualan (SIPOS) sebagai aplikasi utama yang berbasis SOA serta aplikasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management

II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management Menurut Punjawan (2005) definisi dari supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah. BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan sistem Perancangan sistem dibuat berbasiskan web, karena perancangan sistem ini memberikan keuntungan, antara lain: 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA Stephanie Surja; Rini Wongso Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

- Pengoperasian program mudah untuk dijalankan. - Tampilan program aplikasi cukup baik Konversi Data, Backup dan Recovery Data

- Pengoperasian program mudah untuk dijalankan. - Tampilan program aplikasi cukup baik Konversi Data, Backup dan Recovery Data 344 4.3.4 Evaluasi Sistem Berikut adalah hasil evaluasi kepada para pengguna terhadap sistem yang telah kami buat, yaitu: - Aplikasi yang ada membuat pekerjaan mereka yang lebih mudah - Pengoperasian program

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Pengkonsepan (Concept) Informasi pada sistem yang berjalan pada saat ini berupa hardcopy seperti buku menu atau daftar menu yang disediakan oleh pihak restaurant dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN PROSES BISNIS B2B DENGAN BPMN (STUDI KASUS PENGADAAN BARANG PADA DIVISI LOGISTIK)

PEMODELAN PROSES BISNIS B2B DENGAN BPMN (STUDI KASUS PENGADAAN BARANG PADA DIVISI LOGISTIK) PEMODELAN PROSES BISNIS B2B DENGAN BPMN (STUDI KASUS PENGADAAN BARANG PADA DIVISI LOGISTIK) Dewi Rosmala 1), Falahah 2) 1) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam melakukan sebuah analisa sistem penulis melakukan wawancara ke salah satu objek yang diambil dalam sebuah penelitian untuk proses pengembangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PENJUALAN JASA DAN

Lebih terperinci

7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA...... v DAFTAR ISI...... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvi INTISARI... xvii ABSTRACT...... xviii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sebelum mempunyai toko kue Mama Sila seperti saat ini awalnya Ibu Isti Rahayu (Pemilik) sudah pernah membuka usaha berjualan aneka makanan dari peyek

Lebih terperinci

Bab 4. Rancangan sistem

Bab 4. Rancangan sistem Bab 4 Rancangan sistem 4.1 Rancangan yang diusulkan Bagian gudang akan mengirimkan Surat Permintaan Barang melalui form pesan barang apabila barang tersebut telah mencapai batas minimum (warning stock)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. 1. PC dengan Processor minimal 1800 MHz. sistem ini yaitu Windows 2000 atau XP, Microsoft Visual Basic.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. 1. PC dengan Processor minimal 1800 MHz. sistem ini yaitu Windows 2000 atau XP, Microsoft Visual Basic. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Perangkat keras maupun lunak yang digunakan untuk mendukung jalannya sistem ini yaitu: a. Hardware 1. PC dengan Processor minimal 1800 MHz 2.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku Berbasis Web Pada PR. Kembang Arum

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku Berbasis Web Pada PR. Kembang Arum Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku Berbasis Web Pada PR. Kembang Arum ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Asean Aceh Fertilizer merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi pupuk di Indonesia. Didalamnya terdapat Departemen Logistik, yaitu Departemen

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sejarah Umum PT. Topo Isano Motor Pada hari selasa tanggal 9 Mei 2000 berdiri lah suatu perseroan terbatas yaitu PT Topo Isano Motor yang bertempat di Tangerang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan 41 BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan susatu sistem adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian

Lebih terperinci

Gambar 4.21 UI Storyboard Menu Login dan Tampilan Awal

Gambar 4.21 UI Storyboard Menu Login dan Tampilan Awal 1 4.1.1. User Interface Storyboard User interface (UI) storyboard merupakan penggambaran dari navigasi desain sistem yang diusulkan. Penggambaran ini dipergunakan sebagai panduan alur dari tampilan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970. 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS 3.1 Sejarah dan Struktur PT. DASS PT.DASS adalah industry yang bergerak untuk supplay kebutuhan dari suatu perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya, dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Toko SparePart Tunas Muda Variasi adalah nama sebuah bentuk usaha penjualan peralatan dan perlengkapan variasi mobil yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN LAPTOP

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN LAPTOP TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN LAPTOP Disusun oleh : Bram Dermawan 13121020 Rendy Rangga Yudha 13121005 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI Contents

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 27 BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Informasi Perusahaan Komputer yang diterapkan di PT. Timatex khususnya di Bagian Logistik sudah menggunakan komputer untuk mencatat pemasukan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN...

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvii

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON David Sundoro* dan Arif Djunaidy** * PT Indosipa Beton Raya Surabaya-Mojokerto Km 19, Sepanjang, Sidoarjo email : david.sundoro@gmail.com ** Program

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan 1. User Interface Login Gambar User Interface Login Keterangan : Ini adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Dalam hal ini tinjauan organisasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui tentang sejarah organisasi sejak dari awal pendiriannya hingga sekarang

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN

LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN Disusun oleh : 1. Agus Nurdin (13111015) 2. Prima Satya Juhandana (13111079) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BARANG RUMAH TANGGA PADA UD.MULYO AGUNG BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BARANG RUMAH TANGGA PADA UD.MULYO AGUNG BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BARANG RUMAH TANGGA PADA UD.MULYO AGUNG BERBASIS WEB Laporan ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... ii. Persetujuan Proposal Tugas Akhir... iii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iv. Pengesahan Dewan Penguji...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... ii. Persetujuan Proposal Tugas Akhir... iii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iv. Pengesahan Dewan Penguji... DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Persetujuan Proposal Tugas Akhir... iii Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iv Pengesahan Dewan Penguji... v Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... vi Pernyataan Persetujuan Publikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan 4.1.1. Analisis Dokumen Tujuan dari analisis dokumen adalah untuk mengetahui dokumen apa saja yang menjadi input, proses,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BHAKTI MEDIKA SEJAHTERA

RANCANG BANGUN SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BHAKTI MEDIKA SEJAHTERA RANCANG BANGUN SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA PT. BHAKTI MEDIKA SEJAHTERA John Herberd Victor H.S. Program Studi Teknik Informatika S1, Falkutas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses. 59 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Rental Mobil Di CV tasya Lacaden yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM WAREHOUSE BERBASIS ODOO DENGAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM WAREHOUSE BERBASIS ODOO DENGAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG PERANCANGAN SISTEM WAREHOUSE BERBASIS ODOO DENGAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG WAREHOUSE SYSTEM DESIGN BASED ODOO WITH SOFT SYSTEM METHODOLOGY IN MUHAMMADIYAH BANDUNG HOSPITAL

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Monitoring...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Monitoring... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... vi vii ix xii xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN INTERFACE

BAB IV PERANCANGAN INTERFACE BAB IV PERANCANGAN INTERFACE 4.1 Interface Perancangan antarmuka mendeskripsikan rencana tampilan dari setiap Form yang akan digunakan pada tampilan sistem informasi sebenarnya. Perancangan antarmuka pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan pada saat ini semakin ketat. Dimana semakin berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi yang ada

Lebih terperinci

Gambar 4.63 Login Form

Gambar 4.63 Login Form Storyboard Pada awalnya, sebelum memulai program, user harus melakukan login terlebih dahulu. Login dari user akan sangat berpengaruh terhadapt hak akses yang akan dia dapatkan. Jika user adalah bagian

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Aplikasi

Prosedur Menjalankan Aplikasi Prosedur Menjalankan Aplikasi 1. Install & Jalankan Xampp. 2. Masukan folder yang berisikan data aplikasi(php,css) kedalam folder htdocs, yang berada di dalam folder xampp. 3. Kemudian buka browser anda

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci