BAB I PENDAHULUAN. jaringan lunak yang menyebabkan jaringan kolagen pada fasia, ligamen sekitar
|
|
- Farida Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama kehamilan produksi hormon progesteron dan hormon relaksin meningkat sehingga menimbulkan efek negatif terhadap integritas struktur jaringan lunak yang menyebabkan jaringan kolagen pada fasia, ligamen sekitar pelvis dan otot dasar panggul melemah. Melemahnya otot dasar panggul dipicu karena menahan isi perut dan bertambah besarnya janin selama kehamilan sehingga otot dasar panggul melorot ke bawah sampai 2,5 cm dari posisi saat nulipara (Baessler, et.al., 2008). Akibat melemahnya otot dasar panggul dan insufisiensi sfingter setelah kehamilan dan persalinan, dimana leher kandung kemih terulur, saluran kandung kemih menjadi inkompeten sehingga mengakibatkan inkontinensia urinae tipe stres (Bobak, 2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Bajuadji (2004), pada seluruh wanita yang menjalani persalinan di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo periode Januari sampai Juni 2004, mendapatkan angka kejadian inkontinensia urinae tipe stres sebesar 37,1% terjadi saat kehamilan, 34,1% setelah 6 minggu partus dan 27,75% setelah 3 bulan partus. Faktor multiparitas memegang peranan penting dalam peningkatan kejadian inkontinensia urinae tipe stres yaitu lebih tinggi dibandingkan dengan primiparitas (64,96% : 7,09%). Proporsi inkontinensia urinae setelah 6 minggu partus normal lebih tinggi dibandingkan dengan partus perabdominam (44,44% : 15,5%), demikian pula pasca partus pervaginam dengan 1
2 2 alat mempunyai proporsi 55% dibandingkan dengan 39,74% pasca partus normal. Hal ini menginformasikan bahwa angka kejadian inkontinensia urinae tipe stres cukup tinggi sehingga memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh dan sesuai. Wyman (2003), menyatakan bahwa satu dari tiga wanita akan mengalami inkontinensia urinae selama hidupnya dan lebih 65% wanita ini menyatakan bahwa hal tersebut dimulai saat kehamilan maupun sesudah melahirkan. Patologi inkontinensia urinae tipe stres dimulai dari terjadinya tekanan intra abdominal selama kehamilan, kemudian merusak dasar panggul sebagai konsekuensi dari regangan dan lemahnya otot dan jaringan ikat selama proses melahirkan. Menurut Daneshgari dan Moore (2007), regangan selama partus normal dapat merusak saraf pudendus dan saraf-saraf di pelvis sehingga bersamaan dengan rusaknya otot dan jaringan ikat menyebabkan kontraksi penutupan uretra tidak adekuat, karena tekanan intravesika cenderung melebihi tekanan uretra yang berhubungan dengan aktivitas tubuh seperti tertawa, bersin atau batuk secara tidak sadar urinae keluar, selanjutnya pada saat melakukan hubungan seksual klien merasa tidak nyaman karena harus memakai pembalut akibat urinae yang keluar tanpa bisa ditahan, sedangkan kandung kemih tidak berkontraksi. Nygaard (2004), melaporkan bahwa Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Pantai Pasifik memperkirakan bahwa kebutuhan akan pelayanan bagi perempuan yang mengalami disfungsi otot dasar panggul akan meningkat sampai 45% hingga 30 tahun kedepan. Tingginya angka kejadian inkotinensia urinae menyebabkan perlunya penanganan yang sesuai, karena jika tidak segera
3 3 ditangani inkontinensia urinae dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit daerah kemaluan, gangguan tidur, dekubitus, dan gejala ruam. Selain itu, masalah psikososial seperti dijauhi keluarga, orang terdekat bahkan orang lain karena berbau pesing, tidak percaya diri dan mudah marah dapat berakibat depresi dan isolasi sosial. Menurut Soetojo (2009), penanganan yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami inkontinensia urinae meliputi kegel exercise, manuver crede, bladder training, toiletting secara terjadwal, kateterisasi, pengobatan dan pembedahan. Purnomo (2003), mengatakan bahwa terapi non operatif yang paling populer untuk mengatasi inkontinensia urinae adalah kegel exercise yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Bobak (2004), mengatakan bahwa kegel exercise sangat bermanfaat untuk menguatkan otot-otot disekitar organ reproduksi dan meningkatkan tonus otot lurik uretra dan periuretra sehingga dapat kembali ke fungsi normal. Apabila dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, latihan ini dapat membantu mencegah prolaps uterus dan inkontinensia urinae tipe stres di kemudian hari. Ternyata cukup sulit untuk melakukan kegel exercise karena kebanyakan wanita sangat sulit melakukan kontraksi otot dasar panggul secara selektif dan tanpa menyadari telah melakukan kontraksi bersamaan dengan kontraksi otot adduktor hip, gluteus maksimus, dan abdominal sehingga otot dasar panggul tidak berkontraksi secara optimal seperti yang diharapkan. Maka diperlukan usaha untuk meningkatkan efektivitas kegel exercise dalam meningkatkan kekuatan otot dasar panggul sehingga pada penelitian ini dilakukan kombinasi perlakuan.
4 4 Salah satu kombinasi yang dapat dilakukan adalah dengan biofeedback. Walaupun telah banyak penelitian dilakukan secara internasional terhadap latihan otot dasar panggul, namun fokus utama penelitian dilakukan terhadap wanita usia setengah tua (40 tahun keatas) dan masih sedikit yang dilakukan terhadap inkontenensia urinae tipe stres pasca partus normal. Penelitian ini dilakukan terhadap wanita pasca partus normal untuk menentukan jika latihan otot dasar panggul menggunakan biofeedback akan lebih efektif. Prinsip pemberian biofeedback adalah melatih fungsi dari otot dasar panggul yang melemah atau kontraksi insufisien yang terjadi, dengan perintah kepada klien untuk aktif melakukan kontraksi otot yang dimaksud. Kombinasi biofeedback dan kegel exercise akan mempermudah klien melakukan kontraksi otot dasar panggul secara selektif dan optimal sehingga diharapkan ada umpan balik dan peningkatan pada otot yang dituju. Setelah diberikan intervensi biofeedback dan kegel exercise terapis perlu mengingatkan pasien untuk melakukan latihan di rumah agar tujuan program yang diinginkan lebih optimal. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik meneliti sejauh mana keberhasilan biofeedback dan kegel exercise dalam meningkatkan kekuatan otot dasar panggul yang diukur sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan alat perineometer pada inkontinensia urinae tipe stress pasca partus normal. Harapan penulis setelah melakukan penelitian ini agar masalah yang ditimbulkan akibat kelemahan otot dasar panggul dapat teratasi sehingga bebas dari inkontinensia urinae tipe stres, meningkatkan kualitas hidup wanita, hubungan intim suami istri lebih serasi dan gairah kerja meningkat.
5 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kegel exercise dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal? 2. Apakah kombinasi biofeedback dan kegel exercise dapat meningkatkan otot dasar panggul pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal? 3. Apakah kombinasi biofeedback dan kegel exercise lebih baik dalam meningkatkan kekuatan otot dasar panggul pada inkontinensia urinae tipe stres dibandingkan dengan kegel exercise tunggal pasca partus normal? 1.3 Tujuan penelitian Tujuan Umum Untuk membuktikan kombinasi biofeedback dan kegel exercise lebih baik dalam meningkatkan kekuatan otot dasar panggul pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal Tujuan Khusus 1. Membuktikan kegel exercise dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal. 2. Membuktikan kombinasi biofeedback dan kegel exercise dapat meningkatkan otot dasar panggul pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal.
6 6 3. Membuktikan kombinasi biofeedback dan kegel exercise lebih baik dalam meningkatkan kekuatan otot dasar panggul dibandingkan dengan kegel exercise tunggal pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis 1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan wawasan mengenai manajemen terapi pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal. 2. Memberi masukan kepada tenaga profesional lainnya di bidang kesehatan yang terkait, bahwa kegel exercise dan biofeedback lebih baik meningkatkan kekuatan otot dasar panggul dibandingkan kegel exercise tunggal pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal Manfaat Praktis Diharapkan dapat membantu memperbaiki penatalaksanaan kegel exercise dengan kombinasi biofeedback akan tercapai program latihan yang lebih baik untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul pada inkontinensia urinae tipe stres pasca partus normal.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian. Tabel 5.1
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian Berikut ini disajikan deskripsi sampel berdasarkan umur dan indeks massa tubuh pada Tabel 5.1:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat akan peningkatan derajat kesehatan mereka juga meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, maka tuntutan masyarakat akan peningkatan derajat kesehatan mereka juga meningkat. Pembangunan nasional
Lebih terperinciKOMBINASI BIOFEEDBACK DAN KEGEL EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DASAR PANGGUL PADA INKONTINENSIA URINAE TIPE STRES PASCA PARTUS NORMAL
KOMBINASI BIOFEEDBACK DAN KEGEL EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DASAR PANGGUL PADA INKONTINENSIA URINAE TIPE STRES PASCA PARTUS NORMAL Oleh : Nur Achirda*, Made Jawi**, Sugijanto*** Program Studi
Lebih terperinci: ENDAH SRI WAHYUNI J
PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN PELVIC FLOOR MUSCLE TREATMENT (PFMT) SECARA INDIVIDU DAN BERKELOMPOK TERHADAP INKONTINENSIA URIN PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre test and post test control group design (Pocock, 2008). Untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prolaps organ panggul (POP) adalah turun atau menonjolnya dinding vagina ke dalam liang vagina atau sampai dengan keluar introitus vagina, yang diikuti oleh organ-organ
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi kerusakan. Salah satu keluhan yang sering dialami lansia akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah proses penurunan secara bertahap kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi normal tubuh dan memulihkannya kembali apabila terjadi kerusakan.
Lebih terperinciJade Egg: Rahasia Kegel Sehat Sensual BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Tentunya kita masih ingat, sekian tahun silam, dunia olahraga di Indonesia pernah diramaikan dengan kehadiran senam body language yang diminati oleh banyak kaum wanita Indonesia. Ditampilkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melemahnya kekuatan otot dasar panggul (ODP) dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu kualitas hidup dan merupakan masalah umum pada wanita dalam fungsi reproduksi,
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL TERHADAP PENCEGAHAN INCONTINENSIA URINE PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENGARUH LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL TERHADAP PENCEGAHAN INCONTINENSIA URINE PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Murbiah PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Email : murbiah.husin@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan
Lebih terperinciPengkajian : Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada individu yang mengalami masalah eliminasi urine : 1. inkontinensia urine 2.
BLADDER TRAINING BLADDER TRAINING Bladder training biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami perubahan pola eliminasi urin (inkontinensia) yang berhubungan dengan dysfungsi urologik. Pengkajian : Manifestasi
Lebih terperinciINKONTINENSIA URIN. Dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/ RSCM Jakarta
INKONTINENSIA URIN Dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/ RSCM Jakarta Inkontinensia urin dapat terjadi pada segala usia Asia Pasific
Lebih terperinciReferat Fisiologi Nifas
Referat Fisiologi Nifas A P R I A D I Definisi Masa Nifas ialah masa 2 jam setelah plasenta lahir (akhir kala IV) sampai 42 hari/ 6 bulan setelah itu. Masa Nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering dijumpai di masyarakat dan praktek sehari-hari. Pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin pada usia lanjut merupakan salah satu keluhan utama dari demikian banyak masalah geriatrik yang sering dijumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dilihat dari usia harapan hidup (UHH) (Mubarak,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi merupakan hal yang saling berkaitan. Selama ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prolapsus uteri merupakan salah satu bentuk prolapsus organ panggul dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Prolapsus uteri merupakan salah satu bentuk prolapsus organ panggul dan merupakan suatu kondisi jatuh atau tergelincirnya uterus (rahim) ke dalam atau keluar melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar panggul adalah diafragma muskular yang memisahkan cavum pelvis di sebelah atas dengan ruang perineum di sebelah bawah. Sekat ini dibentuk oleh m. Levator ani,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasal 1 dinyatakan bahwa seorang dikatakan lansia setelah mencapai umur 50
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEORI 1. Lanjut Usia (Lansia) Menurut Undang-Undang nomor 4 tahun 1965 yang termuat dalam pasal 1 dinyatakan bahwa seorang dikatakan lansia setelah mencapai umur 50 tahun, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan salah satu pengalaman yang tidak terlupakan bagi seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Disfungsi dasar panggul merupakan salah satu penyebab morbiditas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Disfungsi dasar panggul merupakan salah satu penyebab morbiditas yang dapat menurunkan kualitas hidup wanita. Disfungsi dasar panggul memiliki prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penuaan merupakan bagian dari rentang kehidupan manusia, menua atau aging adalah suatu keadaan yang terjadi dalam kehidupan manusia yang diberi umur panjang. Menua bukanlah
Lebih terperinciEFEKTIFITAS KEGEL EXERCISE UNTUK PENCEGAHAN POSTPARTUM FEMALE SEXUAL DYSFUNCTION DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA
EFEKTIFITAS KEGEL EXERCISE UNTUK PENCEGAHAN POSTPARTUM FEMALE SEXUAL DYSFUNCTION DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA Catharina Galuh Suryondari 1, Eka Yuni Indah Nurmala 2 Prodi D III Kebidanan STIKes
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Berkemih Reflek berkemih adalah reflek medula spinalis yang seluruhnya bersifat otomatis. Selama kandung kemih terisi penuh dan menyertai kontraksi berkemih, keadaan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal dari latihan kegel akan diperoleh jika frekuensi latihan berkisar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegel exercise dikembangkan oleh Dr. Arnold Kegel pada tahun 1940 untuk mengatasi masalah pada kekuatan otot dasar panggul (Rahajeng, 2010 : 121), dengan kata lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Papyrus Ebers (1550 SM), dengan terapi menggunakan buah beri untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebocoran urin merupakan keluhan terbanyak yang tercatat pada Papyrus Ebers (1550 SM), dengan terapi menggunakan buah beri untuk mengatasinya. Pada tahun 2001 Asia Pacific
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pola eliminasi urine merupakan salah satu perubahan fisik yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pola eliminasi urine merupakan salah satu perubahan fisik yang akan dialami oleh usia lanjut, salah satunya dalam proses berkemih, seperti merasakan keluarnya
Lebih terperinciTUGAS MANDIRI 1 Bladder Training. Oleh : Adelita Dwi Aprilia Reguler 1 Kelompok 1
TUGAS MANDIRI 1 Bladder Training Oleh : Adelita Dwi Aprilia 135070201111005 Reguler 1 Kelompok 1 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 1. Definisi Bladder
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Bladder Retention Training 1.1. Defenisi Bladder Training Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke keadaan
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh SRI ISNIN KADARTI NIM J110070074 FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang sering terjadi. Infeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang sering terjadi. Infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita dewasa dibandingkan pada laki-laki. 1, 2 ISK dapat simptomatis
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM KEGEL TERHADAP STRES INKONTINENSIA URINE POSTPARTUM PADA WANITA PRIMIGRAVIDA
HUBUNGAN SENAM KEGEL TERHADAP STRES INKONTINENSIA URINE POSTPARTUM PADA WANITA PRIMIGRAVIDA RELATIONSHIP OF KEGEL S EXERCISES WITH STRES POSTPARTUM URINE INCONTINENCE AT THE PRIMIGRAVIDA WOMEN Eddy Arsyad,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam rentang sakit sampai dengan
Lebih terperinciMETODE PELVIC FLOOR MUSCLE TRAINING DALAM MENURUNKAN INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI DESA DARUNGAN KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI
METODE PELVIC FLOOR MUSCLE TRAINING DALAM MENURUNKAN INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI DESA DARUNGAN KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI 1 Didit Damayanti, 2 Linda Ishariani STIKES PARE KEDIRI Email: didit.damayanti@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap sebagai peristiwa
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh : RIA RISDIANINGRUM J 100 050 025 Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sehat adalah suatu keadaan yang tidak hanya bebas. dari penyakit dan kecacatan tetapi juga meliputi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah suatu keadaan yang tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan tetapi juga meliputi sejahtera secara fisik, mental, dan sosial (World Health Organization,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pemasangan Kateter Urin Pemasangan kateter urin merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kehamilan adalah bertemunya sel sperma dan ovum matang di tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, 2002). Kehamilan dan persalinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar tubuh (Padila, 2013). Menjadi tua merupakan proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penuan merupakan bagian dari rentang kehidupan manusia, menua atau aging adalah suatu keadaan yang terjadi dalam kehidupan manusia yang diberi umur panjang. Menua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap wanita akan mengalami proses persalinan. Kodratnya wanita dapat melahirkan secara normal yaitu persalinan melalui vagina atau jalan lahir biasa (Siswosuharjo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inkontinensia Urin 2.1.1 Definisi Inkontinensia urin (IU) oleh International Continence Society (ICS) didefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak dapat dikendalikan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung MDG di Denpasar, Bali pada Rabu pagi (http://www
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini masih cukup tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran. Padahal berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan merupakan aspek terintegrasi dari kualitas hidup yang baik. Banyak faktor yang terlibat pada fungsi seksual termasuk fisiologis,
Lebih terperinciTUGAS MADIRI BLADDER TRAINING
TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING Disusun untuk memenuhi tugas Blok Urinary Oleh: Puput Lifvaria Panta A 135070201111004 Kelompok 3 Reguler 2 PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Senam Nifas 1. Defenisi Senam Nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Menopause merupakan salah satu proses dalam siklus reproduksi alamiah yang akan dialami setiap perempuan selain pubertas, kehamilan, dan menstruasi. Seorang perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan fertilisasi hasil implantasi dari penyatuan spermatozoa dan ovum (Prawirohardjo, 2008). Masa kehamilan membutuhkan perawatan khusus, agar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian a. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016 di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Data hasil penelitian didapatkan
Lebih terperinciAulia Rahman, S. Ked Endang Sri Wahyuni, S. Ked Nova Faradilla, S. Ked
Authors : Aulia Rahman, S. Ked Endang Sri Wahyuni, S. Ked Nova Faradilla, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 Files of DrsMed FK UR (http://www.files-of-drsmed.tk 0 PENDAHULUAN
Lebih terperinciEtri Yanti, Meria Kontesa 1, Devi Syarief 2 STIKes Syedza Saintika Padang STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang ABSTRACT
E A T Volume7, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1) Jurnal Kesehatan Medika Saintika http://jurnal.syedzasaintika.ac.id HUBUNGAN LAMA PEMASANGAN KATETER DENGAN KEJADIANINKONTINENSIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaria merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi pada dinding perut dan rahim bagian depan untuk melahirkan janin. Indikasi medis dilakukannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Prematur Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin
Lebih terperinciAnatomi Dasar Panggul : Dibuat Mudah dan Sederhana. Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)
Anatomi Dasar Panggul : Dibuat Mudah dan Sederhana Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) OUTLINE: Tujuan Pendahuluan Tulang dan ligamen Otot-otot dasar panggul Jaringan Penyambung Viseral DeLancey Level Derajat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Perkemihan 1. Definisi Sistem Perkemihan Sistem perkemihan merupakan suatu sistem organ tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang
Lebih terperinciJurnal Riset Kesehatan PENGARUH LATIHAN KEGEL TERHADAP FREKUENSI INKONTINENSIA URINE PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL MARGO MUKTI REMBANG
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 1-6 Jurnal Riset Kesehatan http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk PENGARUH LATIHAN KEGEL TERHADAP FREKUENSI INKONTINENSIA URINE PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas (pueperium) adalah masa pulih kembali, setelah dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. Lama masa nifas yaitu
Lebih terperinciKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012 BLADDER TRAINNING A. PENGERTIAN Bladder training adalah salah upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelainan kelenjar prostat dikenal dengan Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelainan kelenjar prostat dikenal dengan Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) yaitu berupa pembesaran prostat atau hiperplasia prostat. Kelainan kelenjar prostat dapat
Lebih terperinciLAPORAN NURSING CARE INKONTINENSIA. Blok Urinary System
LAPORAN NURSING CARE INKONTINENSIA Blok Urinary System Oleh: Kelompok 3 TRIGGER JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Ny Sophia, usia 34 tahun, datang ke klinik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida atau lebih dari 18 jam pada multigravida. (Syaifuddin, 2002). Penyebab dari partus
Lebih terperincimempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa kita dapat dengan mudah mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari menegenai peristiwa
Lebih terperinciOleh Ni Ketut Alit Armini
dengan KOMPLIKASI POST PARTUM Oleh Ni Ketut Alit Armini PSIK FK UNAIR SURABAYA Hemoragik Post Partum (HPP) Perdarahan yang melebihi 500 cc segera setelah lahir Perubahan kondisi ibu, tanda- tanda vital,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkemih adalah pengeluaran urin dari tubuh, berkemih terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkemih adalah pengeluaran urin dari tubuh, berkemih terjadi sewaktu sfingter uretra interna dan eksterna didasar kandung kemih berelaksasi. Derajat regang yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan. Terpenuhinya fungsi-fungsi keluarga dapat membantu keluarga untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga membutuhkan terciptanya keharmonisan agar tujuan-tujuan dalam pembentukan keluarga dapat tercipta. Keharmonisan keluarga terbentuk ketika nilai-nilai dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melahirkan merupakan puncak peristiwa dari serangkaian proses kehamilan, sehingga banyak wanita hamil khawatir, cemas dan gelisah menanti saat kelahiran tiba. Setiap
Lebih terperinciPREVALENSI DAN DAMPAK SOSIAL OVERACTIVE BLADDER
Curriculum Vitae Name: Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Education: FKUI tahun 1980 Pasca Sarjana Spesialis Obstetri Ginekologi FKUI tahun 1987 Konsultan Uroginekologi tahun 2003 Working Experience: 1989
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina atau sectio caesarea merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan uterus abnormal (PUA) menjadi masalah yang sering dialami oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan mengeluh menoragia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kateter Urin Pemasangan kateter urin merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan Seksual menurut World Health Organization (WHO), adalah suatu keadaan fisik, emosional,mental dan kesejahteraan sosial yang stabil yang berkaitan dengan seksualitas,
Lebih terperincicaesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).
A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot. dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178).
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemijatan Perenium 1. Pengertian Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi
Lebih terperinciSurvey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak terkendali dan tanpa melihat frekuensi maupun jumlahnya yang mana keadaan ini
Lebih terperinci2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan momen yang sangat membahagiakan, tapi ada beberapa kasus dapat menjadi momen yang menakutkan hal
Lebih terperinciDistosia. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Distosia Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Distosia adalah Waktu persalinan yang memanjang karena kemajuan persalinan yang terhambat. Persalinan lama memiliki definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio
Lebih terperinci2. Perubahan fisik dan psikologis ibu pasca persalinan Selama periode persalinan ibu akan mengalami perubahan-perubahan, yaitu :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perubahan psikologis pasca persalinan normal 1. Pengertian pasca persalinan Bobak, dkk (2005) menyatakan pasca persalinan adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health Organisation (WHO) karena angka kematian ibu dan anak merupakan bahagian dari negara Asean yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Perawat 1. Pengertian Peran Peran pada dasarnya adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Ketuban pecah dini (KPD) terjadi pada sekitar sepertiga dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ketuban pecah dini (KPD) terjadi pada sekitar sepertiga dari kelahiran prematur dan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas perinatal yang signifikan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan
24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Kehamilan Ektopik Terganggu Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi diluar rongga uteri. Lokasi tersering
Lebih terperinciMAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan pertama kehidupan merupakan masa paling kritis dalam kelangsungan kehidupan anak. Dari enam juta anak yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke lima di tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sekitar 25 50% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu bagian dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mandapatkan perhartian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kodrat seorang wanita untuk mengandung kemudian melahirkan, yang tentunya akan sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Kehamilan dan kelahiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) serta peningkatan derajat kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang bidang kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melahirkan normal, ternyata juga bisa dilakukan perabdominal, yang disebut sectio
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli banyak menemukan berbagai penemuan baru, khususnya dibidang kesehatan. Seperti halnya cara
Lebih terperinciINKONTINENSIA URIN PADA WANITA
INKONTINENSIA URIN PADA WANITA 20 Maret 2008 dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS. Dr. Cipto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia, mulai dalam kandungan sampai mati, tampaklah manusia itu akan mengalami suatu proses yang sama, yaitu semuanya adalah selalu dalam perubahan. Pada
Lebih terperinci