ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan antara kinerja keuangan pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 untuk periode , baik secara parsial maupun simultan pada masing-masing sektor. Metodologi Penelitian dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu ikhtisar keuangan (annual report) dan ringkasan kinerja. Adapun data tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) BEJ. Untuk menilai kinerja antara lain dengan menggunakan ROA, ROE, NPM, OPM, DER, PBV, EPS dan PER. Teknis analisis dengan menggunakan SPSS, pengujian hipotesis penelitian dengan uji t (secara parsial) dan uji F (simultan). Kata kunci : Kinerja Keuangan, LQ45, Harga Saham PENDAHULUAN Kebijakan moneter yang ditetapkan akibat krisis moneter dan prospek perusahaan yang semakin tidak jelas, secara langsung mempengaruhi perilaku pemodal dengan kinerja emiten. Setiap harinya harga saham di pasar sekunder selalu bergerak, terkecuali saham-saham yang telah dikategorikan tidur ataupun tidak ada yang menginginkan saham tersebut. Perubahan ini disebabkan banyaknya perputaran saham atau frekuensi yang match pada pasar sekunder. Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana baik berupa modal sendiri maupun modal pinjaman. Apabila ingin memperoleh modal sendiri maka perusahaan yang bersangkutan dapat menerbitkan saham kemudian dijual sehingga memperoleh modal sendiri. Untuk mendapatkan modal melalui penjualan saham, maka perusahaan tersebut harus mencatatkan efeknya di pasar modal melalui proses go public. Mengingat perusahaan yang telah go public adalah milik masyarakat umum yang telah menanamkan modalnya, maka perusahaan wajib menginformasikan hasil-hasil yang telah dicapai yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. 1

2 Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi calon investor karena dari laporan keuangan inilah dapat diketahui kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja adalah ukuran keberhasilan dari setiap bisnis. Berbagai teknik pengukuran kinerja telah dikembangkan untuk memberikan gambaran yang tepat dari setiap bisnis. Kinerja manajemen dan kegiatan operasional yang baik dapat meningkatkan laba bersih sehingga membuat harga per saham menjadi tinggi. Dalam menanamkan modalnya, investor akan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya ke perusahaan mana modal akan ditanamkan. Perusahaan yang dipilih tentu saja perusahaan yang sehat dan menghasilkan kinerja yang baik Indeks LQ 45 sebagai salah satu indikator indeks saham di BEI, dapat dijadikan acuan sebagai bahan untuk menilai kinerja perdagangan saham. Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas tinggi. Rasio keuangan sebagai instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa analisis rasio keuangan, meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu tetapi dimaksudkan untuk menilai resiko dan peluang di masa yang akan datang. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai dalam skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan (Return on assets, Return on equity, Net profit margin, Operating profit margin, Debt to equity ratio, Price to book value, Earning per share dan Price earning ratio) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada masing-masing sektor pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan (Return on assets, Return on equity, Net profit margin, Operating profit margin, Debt to equity ratio, Price to book value, Earning per share dan Price earning ratio) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada masing-masing sektor pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI. 2

3 TELAAH PUSTAKA Pasar Modal Pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan dalam rangka memperkuat struktur modal perusahaan sehingga perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana bagi operasi perusahaan. Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia, adalah : 1. Saham (Stock) 2. Saham Preferen (Preferred Stock) 3. Obligasi (Bond) 4. Obligasi Konversi (Convertible Bond) 5. Right (Right) 6. Waran (Warrant) Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyerta atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. (Darmadji, 2006:17). Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham a. Deviden Deviden adalah bagian laba atau pendapatan dalam perusahaan yang ditetapka oleh direksi dan disyahkan oleh RUPS untuk dibagikan kepada pemegang saham. b. Pemecahan Saham (Stock Split) Pemecahan saham adalah pemecahan satu saham lama menjadi beberapa saham baru. Dalam pemecahan saham tidak terjadi pemindahbukuan dari laba ditahan ke dalam modal disetor sebagai mana yang dilakukan dalam deviden saham. Dengan pemecaham saham, jumlah modal yang disetor tidak berubah, hanya saja jumlah saham biasa yang beredar akan ditambah. c. Pembelian Kembali Saham (Repurchase Of Stock) Pembelian kembali saham adalah salah satu pilihan bagi perusahaan dalam memanfaatkan dana hasil operasi perusahaan. Saham biasa yang telah beredar 3

4 itu dibukukan sebagai treasury of stock. Pemikiran logis dari pembelian kembali saham adalah sebagai berikut, dengan pembelian kembali saham maka saham biasa yang beredar akan berkurang. Berkurangnya saham biasa yang beredar diharapkan akan meningkatkan laba per saham. d. Right Issue Right issue adalah penawaran saham kepada pemeganh saham lama yang ada dimana pemegang saham lama berhak untuk membeli saham baru dengan harga yang ditetapkan (excercise price). Harga tersebut harus dibawah harga pasar, namun tidak boleh dibawah harga normal. Besarnya jumlah saham yang akan diterbitkan menentukan dalam rasio sahan baru dibandingkan saham yang beredar atau yang sudah ada. Indeks LQ 45 Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih setelah melalui kriteria pemilihan sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar saham tersebut. Kriteria pemilihan saham untuk indeks LQ45 adalah sebagai berikut: ( Farid & Siswanto, 1998 ) 1. Masuk dalam rangking 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar regular (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir) 2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir ) 3. Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan. 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Kinerja Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan, pengertian kinerja perusahaan terkait dengan tujuan laporan keuangan, yaitu : Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investement) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga penghasilan bersih (laba), tergantung sebagian pada konsep modal dan pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangannya. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007 : 17). 4

5 Laporan Keuangan Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, diperlukan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan yang memungkinkan analisis untuk menelaah kondisi dan hasil dari suatu usaha. Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari laporan keuangan adalah sebagai berikut : Menurut Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia dikatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007:2). Bentuk Laporan Keuangan 1. Neraca (aktiva, kewajiban dan modal) 2. Laporan Laba/Rugi (pendapatan, biaya dan laba/rugi) 3. Laporan Perubahan Modal (bertambah atau berkurangnya modal) 4. Laporan Arus Kas (arua kas masuk dan keluar) Variabel Rasio Sebagai Ukuran Kinerja Perusahaan Return On Assets (ROA) Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan ini kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivitasnya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efiktivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Return On Equity (ROE) Laba bersih dibagi rata-rata ekuitas. Rata-rata ekuitas diperoleh dari ekuitas awal periode ditambah akhir periode dibagi dua. Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa besar kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Net Profit Margin (NPM) Laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Rasio ini tidak menggambarkan seberapa besar presentase keuntungan bersih yang 5

6 diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsure pendapatan dan biaya non operasional. Kelemahan dari rasio ini adalah memasukan pos atau item yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas penjualan seperti biaya bunga untuk pendanaan dan biaya pajak penghasilan. Operating Profit Margin (OPM) Operating Profit Margin (OPM) merupakan ukuran tingkat laba operasi dibandingkan dengan penjualan bersih. Laba operasi merupakan kemampuan perusahaan di dalam menjalankan operasi. Laba operasi juga mencerminkan seberapa besar efisiensi dan efektifitas dari operasi perusahaan untuk mendapatkan laba. Debt to Equity Ratio (DER) Rasio ini menjelaskan presentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Price to Book Value (PBV) Price to Book Value (PBV) merupaakan rasio yang menunjukkan apakah harga pasar saham diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut atau biasa disebut apakah harga saham tersebut overvalued atau undervalued. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa kinerja dari perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan. Rasio dari PBV bisa dikatakan juga sebagai rasio untuk mengukur kinerja dari perusahaan tersebut. Earning Per Share (EPS) Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham.eps adalah rasio keuangan yang paling sering digunakan untuk mengukur kondisi dan pertumbuhan perusahaan. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan perlembar saham bagi pemiliknya maka semakin profitable dan menarik investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif pada harga saham. Oleh karena itu perusahaan yang stabil biasanya memperlihatkan stabilitas pertumbuhan EPS setiap triwulannya dan berfluktuatif jika sebaliknya. Price Earning Ratio (PER) PER mempunyai arti yang cukup penting dalam menilai suatu saham, rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan masa depan perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER. 6

7 METODOLOGI PENELITIAN Objek yang digunakan dalam skripsi ini adalah saham perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 sampai dengan 2008 dan termasuk dalam indeks LQ45 dan tercatat sebagai emiten sejak tehun 2004 sampai dengan Hipotesis yang digunakan dalam skripsi ini adalah : H0 : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara kinerja keuangan (Return on assets, Return on equity, Net profit margin, Operating profit margin, Debt to equity ratio, Price to book value, Earning per share dan Price earning ratio) dengan harga saham. Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara kinerja keuangan (Return on assets, Return on equity, Net profit margin, Operating profit margin, Debt to equity ratio, Price to book value, Earning per share dan Price earning ratio) dengan harga saham. H0 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara kinerja keuangan (Return on assets, Return on equity, Net profit margin, Operating profit margin, Debt to equity ratio, Price to book value, Earning per share dan Price earning ratio) secara simultan terhadap harga saham. Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara kinerja keuangan (Return on assets, Return on equity, Net profit margin, Operating profit margin, Debt to equity ratio, Price to book value, Earning per share dan Price earning ratio) secara simultan terhadap harga saham. 7

8 PEMBAHASAN KINERJA KEUANGAN Analisis Regresi Analisis regresi dan pengujian hipotesa secara parsial (uji t) Variable independent yang berpengaruh dari masing-masing sektor adalah : a. Sektor Pertanian df = 6 t tabel = 2, Hipotesis menyatakan bahwa Price Book Value (PBV) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari PBV dapat dilihat nilai t hitung adalah 4,397 dan t tabel sebesar 2,447. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara PBV terhadap harga saham pada sektor pertanian. tetapi berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Yaitu harga pasar saham yang diperdagangkan oleh perusahaan di diatas nilai buku saham. b. Sektor Pertambangan df = 21 t tabel = 2, Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Price Book Value (PBV) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari PBV dapat dilihat nilai t hitung adalah 2,374 dan t tabel sebesar 2,080. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara PBV terhadap harga saham pada sektor Pertambangan, tetapi berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya harga pasar saham yang diperdagangkan oleh perusahaan di bawah nilai buku saham. 2. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari PER dapat dilihat nilai t hitung adalah 3,528 dan t tabel sebesar 2,080. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara PER terhadap harga saham pada sektor Pertambangan. PER berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya perusahaan benar-benar maksimal dalam menghasilkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang 8

9 atau tingkat pertumbuhan PER rendah dengan harga saham yang ditentukan terlalu tinggi (overvalued). c. Sektor Industri dasar dan kimia df = 6 t tabel = 2, Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Return On Assats (ROA) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari ROA dapat dilihat nilai t hitung adalah -3,321 dan t tabel sebesar 2,447. Karena -t hitung < -t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara ROA terhadap harga saham pada sektor Industri dasar dan Kimia. Karena β bernilai negatif sehingga ROA berpengaruh negatif terhadap harga saham. Artinya perusahaan kurang maksimal dalam pengelolaan asset untuk menghasilkan laba, semakin tinggi ROA akan semakin tinggi harga saham yang ditentukan, begitu juga sebaliknya. 2. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Price Book Value (PBV) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari PBV dapat dilihat nilai t hitung adalah 3,769 dan t tabel sebesar 2,447. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara PBV terhadap harga saham pada sektor Industri dasar dan Kimia, tetapi berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya harga pasar saham yang diperdagangkan oleh perusahaan di bawah nilai buku saham. d. Sektor Aneka Industri df = 1 t tabel = 12,706 Pada sektor aneka industri tidak ada variable independent yang berpengaruh. e. Sektor Industri Barang dan Konsumsi df = 6 t tabel = 2, Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Price Book Value (PBV) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari PBV dapat dilihat nilai t hitung adalah 4,158 dan t tabel sebesar 2,447. Karena t hitung > t table maka HO diterima. Artinya secara parsial ada pengaruh antara PBV terhadap harga saham pada sektor Industri barang dan konsumsi, tetapi berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya harga pasar saham yang diperdagangkan oleh perusahaan di bawah nilai buku saham. 9

10 2. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari EPS dapat dilihat nilai t hitung adalah 3,863 dan t tabel sebesar 2,447. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara EPS terhadap harga saham pada sektor Industri barang dan konsumsi, berpengaruh secara positif. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham benar-benar maksimal. f. Sektor Property dan Real Estat df = 6 t tabel = 2, Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Price Book Value (PBV) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari PBV dapat dilihat nilai t hitung adalah 4,889 dan t tabel sebesar 2,447. Karena t hitung > t table maka HO diterima. Artinya secara parsial ada pengaruh antara PBV terhadap harga saham pada sektor Property dan real estat, tetapi berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya harga pasar saham yang diperdagangkan oleh perusahaan di bawah nilai buku saham. g. Sektor Infrastruktur df = 11 t tabel = 2, Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Price Book Value (PBV) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari PBV dapat dilihat nilai t hitung adalah 3,734 dan t tabel sebesar 2,201. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara PBV terhadap harga saham pada sektor Infrastruktur, tetapi berpengaruh secara positif terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya harga pasar saham yang diperdagangkan oleh perusahaan di bawah nilai buku saham. 2. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari EPS dapat dilihat nilai t hitung adalah 11,337 dan t tabel sebesar 2,201. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara EPS terhadap harga saham pada sektor Infrastruktur, berpengaruh secara positif. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham benar-benar maksimal 10

11 h. Sektor Keuangan df = 6 t tabel = 2, Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari ROE dapat dilihat nilai t hitung adalah -4,151 dan t tabel sebesar 2,447. Karena -t hitung < -t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara ROE terhadap harga saham pada sektor keuangan. Tetapi berpengaruh sacara negative. Karena β bernilai nigatif sehingga ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham. Artinya kemampuan perusahaan kurang maksimal dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba, jika tingkat pertumbuhan nilainya tinggi maka nilai harga saham yang ditentukan juga akan semakin tinggi. 2. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Hasil uji regresi dari EPS dapat dilihat nilai t hitung adalah 2,519 dan t tabel sebesar 2,447. Karena t hitung > t table maka HO ditolak. Artinya secara parsial ada pengaruh antara EPS terhadap harga saham pada sektor keuangan, berpengaruh secara positif. Hal ini terlihat dari β yang bernilai positif. Artinya tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham benar-benar maksimal i. Sektor Perdagangan df = 1 t tabel = 12,706 Pada sektor aneka industri tidak ada variable independent yang berpengaruh. Analisis pengaruh variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen (uji F) a. Sektor Pertanian df 1 = 8 df 2 = 6 F tabel = 4,147 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sektor pertanian menunjukkan angka 13,336 dan F tabel adalah 4,147. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. 11

12 Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor pertanian di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan terpengaruh. b. Sektor Pertambangan df 1 = 8 df 2 = 21 F tabel = 2,420 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sektor pertambangan menunjukkan angka 17,464 dan F tabel adalah 2,420. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor pertambangan di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan terpengaruh. c. Sektor Industri dasar dan kimia df 1 = 8 df 2 = 6 F tabel = 4,147 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sektor industry dasar dan kimia menunjukkan angka 13,679 dan F tabel adalah 4,147. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor industry dasar dan kimia di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan terpengaruh. d. Sektor Aneka Industri df 1 = 8 df 2 = 1 F tabel = 238,884 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sector aneka industri menunjukkan angka 246,897 dan F tabel adalah 238,884. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap 12

13 harga saham. Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor aneka industri di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan terpengaruh. e. Sektor Industri Barang dan Konsumsi df 1 = 8 df 2 = 6 F tabel = 4,147 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sector industry barang dan konsumsi menunjukkan angka 77,591 dan F tabel adalah 4,147. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor industry barang dan konsumsi di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan terpengaruh. f. Sektor Property dan Real Estat df 1 = 8 df 2 = 6 F tabel = 4,147 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sector property dan real estat menunjukkan angka 20,301 dan F tabel adalah 4,147. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor property dan real estat di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan terpengaruh. g. Sektor Infrastruktur df 1 = 8 df 2 = 11 F tabel = 2,948 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sector infrastruktur menunjukkan angka 78,046 dan F tabel adalah 2,948. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share 13

14 (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor infrastruktur di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan terpengaruh. h. Sektor Keuangan df 1 = 8 df 2 = 6 F tabel = 4,147 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sector Keuangan menunjukkan angka 7,597 dan F tabel adalah 4,147. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan investor pada sektor keuangan di dalam berinvestasi akan selalu mempertimbangkan ke 8 variabel independen tersebut di atas sehingga secara otomatis harga saham akan berpengaruh. i. Sektor Perdagangan df 1 = 8 df 2 = 1 F tabel = 238,884 Hasil uji regresi diatas adalah α =5% nilai F hitung 8 variabel dari sector perdagangan menunjukkan angka 42,634 dan F tabel adalah 238,884 Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima. Disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut mungkin disebabkan para investor dalam berinvestasi tidak mempertimbangkan ke 8 variabel independen yang digunakan perusahaan sebagai perhitungan kinerja keuangan, sehingga harga saham pada sektor perdagangan tidak akan berpengaruh. 14

15 KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dalam skripsi ini bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari ke 8 variable independent tersebut adalah secara parsial yang berpengaruh terhadap harga saham yaitu sektor Pertanian hanya PBV saja yang berpengaruh, sektor pertambangan rasio PBV & PER yang berpengaruh tar hadap harga saham, sektor industri dasar & kimia ROA & PBV yang berpengaruh, sektor aneka industri tidak ada satu pun rasio yang berpengaruh, sektor industri barang konsumsi rasio PBV & EPS yang berpengaruh secara parsial terhadap harga saham, sektor property hanya rasio PBV saja yang berpengaruh, sektor infrastrukturrasio PBV & EPS yang berpengaruh, sektor keuanganhanya dua rasio yaitu ROE & EPS yang berpengaruh terhadap harga saham, dan sektor perdagangan tidak ada satu rasiopun yang berpengaruh. Sedangkan untuk pengaruh secara simultan, hanya sektor perdagangan saja yang tidak berpengaruh dari 8 rasio yang digunakan dalam penelitian. 15

16 DAFTAR PUSTAKA Adiningsih Sri, Farid Harianto Perangkat dan Teknik Analisis Investasi. Jakarta : PT Bursa Efek Jakarta. Adytia Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahan Sektor Makanan Dan Minuman Yang Tercatat Di Bursa Efek Surabaya. ( : 9 Mai 2009). Arif Pratisto Statistik memjadi mudah dengan SPSS 17. Jakarta : Elex Media Komputindo. Astutik Esti Puji Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Darsono dan Ashari Pedoman praktis memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : ANDI. Dwi Priyatno Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Ikatan Akuntansi Indonesia Standart Akuntansi Keuangan per 1 September Jakarta: Salemba Empat. Isti Fadah, Markus Apriono & M. Shodiqin. Analisis Rasio-rasio Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Industri Barang Konsumsi yang Listed di BEJ., Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol 1 No. 1, Februari John J. Wild, K. R. Subramanyam, Robert F. Halsey Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8. Buku 2. Jakarta : Salemba empat. Jonathan Sarwono Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS. Yogyakarta : ANDI. Mardiasmo Akuntansi Keuangan Dasar. Yogyakarta : BPFE. Munawir Analisa Laporan Keuangan. Edisi ke 4 cetakan ke 13..Jakarta : Liberty. 16

17 Rahman Hakim Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Eva, Roa, Dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks Lq 45 Di Bursa Efek Jakarta ( : 29 mei 2009). Sawidji Widoatmodjo Cara sehat investasi di pasar modal. Cetakan pertama. Edisi revisi. Jakarta : PT. elex media komputindo. Suad Husnan Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Susilo Raharjo Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta. ( : 23 Mei 2009). Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Toto Prihadi Mudah memahami Laporan Keuangan. Jakarta : PPM (Pengembangan Eksekutif). Ulupui, 1. G. K. A. Analisis Pengaruh Ratio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Probabilitas terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Industri Barang Konsumsi di BEJ). Bali: Universitas Udayana. ( : 7 Mei 2009). 17

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pinjaman jangka panjang yang menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value) Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai rasio harga saham

Lebih terperinci

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang, atau dengan kata lain tempat bertemunya calon pemodal (investor)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2008 Indah Nurmalasari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan memerlukan dana yang cukup besar untuk melakukan ekspansi usaha. Dana tersebut dapat diperoleh

Lebih terperinci

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ledi Lasni Jurusan Akuntansi Falkultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan 23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pasar Modal 1.1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan penting dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat karena dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Banyak investor yang mengalokasikan dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) serta memberikan kesempatan kepada investor

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perekonomian dari masa ke masa semakin pesat, setiap perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik dan terbesar dibidangnya. Membangun sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya adalah untuk mendapatkan keuntungan, maka dalam kegiatannya perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini dalah untuk mengetahui bagaimana hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai dua fungsi yaitu: fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) 2.1.1.1 Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) Ketika suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Saham Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan selain sektor perbankan. Hal ini terkait erat dengan dua fungsi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi 17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Stock Return a. Pengertian Stock Return Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut Hardiningsih (2000:284),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pendapatan terhadap penjualan. Darsono dan Ashari (2005). Laba. Shim, mengatakan (1) margin laba bersih sama dengan laba

BAB II KAJIAN TEORI. pendapatan terhadap penjualan. Darsono dan Ashari (2005). Laba. Shim, mengatakan (1) margin laba bersih sama dengan laba BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Net Profit Margin Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan. Darsono dan Ashari (2005). Laba bersih dibagi penjualan bersih.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan maka investor atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER), BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan yang kekurangan dana dan perusahaan yang kelebihan dana untuk mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen. Para investor di pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa globalisasi seperti saat ini pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah Return on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net Profit Margin berpengaruh terhadap Return Saham.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013 Nama : Siti Wulandari NPM : 19210954 Fakultas / Jurusan : Ekonomi /Manajemen Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu negara dapat diukur salah satunya dengan melihat perkembangan pasar modal dan industri surat berharga di negara tersebut. Menurut Aji (2002)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Harga Saham Harga saham adalah harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek yang ditentukan oleh kekuatan pasar,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan investasi pada pasar modal, pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Return Saham Return saham merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih beberapa alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk berbagai jenis

Lebih terperinci

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Suatu perusahaan dalam pemenuhan keburuhan dananya berasal dari dua sumber, yaitu sumber intern

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA VERNANDE NIROHITO Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal paling diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah jangka panjang dalam berbagai instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah variabel TATO, CR, DER, NPM, ROE, PBV, SIZE, AKO berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap EPS. Hasil pengujian

Lebih terperinci

Oleh: Novia Kasyaretta Ananda Putri Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Indonesia Dosen Pembimbing:

Oleh: Novia Kasyaretta Ananda Putri Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Indonesia   Dosen Pembimbing: PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), dan EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Sektor Property Sub Residence yang Listing di Bursa

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Tahunan Perusahaan Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun. Termasuk di dalam laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi suatu Negara termasuk Indonesia. Melalui Pasar Modal, perusahaan dapat memperoleh dana tambahan dari investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (bursa efek). Pasar modal merupakan esensi dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan dari SPSS 12.0 for windows, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kasmir (2014:07) menyatakan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Modal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO)

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO) yang berperan sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di Indonesia. Menurut Husnan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. TEORI-TEORI 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Khasmir (2009:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai dengan 2010, maka

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2004-2008 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini tidak mengabaikan adanya penelitian terdahulu yang sangat bermanfaat sebagai acuan penulis, dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal (Sartono,2001:20). Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH RETURN ON ASSETS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Dikki Susanto Email : dikkisusanto17.ds@gmail.com

Lebih terperinci

0BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu

0BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu 0BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Sebelum investor memutuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat melanda pada akhir tahun 2000, dimana banyak sekali perusahaan dari berbagai industri mengalami keterpurukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memilki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan

Lebih terperinci