BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan media yang disediakan oleh sekolah serta mengembangkan media yang tersedia dan dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia sehingga dalam pembelajaran tidak hanya menyampaikan informasi saja, melainkan harus diupayakan pembuktian atau penemuan sendiri. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan 3 komponen pokok yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Namun terkadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi, sehingga materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi apabila siswa salah menanggap pesan yang disampaikan. Menurut Wina Sanjaya (2010), proses pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai sumber belajar, dalam kondisi semacam ini akan ada proses pembelajaran manakala ada guru, tanpa ada guru di dalam kelas sebagai sumber

2 2 belajar tidak mungkin ada proses pembelajaran. Pada saat ini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, proses pembelajaran tidak lagi di monopoli oleh adanya guru di dalam kelas. Siswa dapat belajar dimana dan kapan saja. Siswa bisa belajar apa saja sesuai dengan minat dan gaya belajar. Seorang desainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa metode yang digunakan para guru untuk meningkatkan hasil belajar para siswanya, salah satunya ialah dengan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membantu perkembangan kreatifitas guru sebagai pendidik dan murid sebagai subjek belajar. Pertama, guru dapat memikirkan berbagai cara untuk menyajikan pelajaran dengan menggunakan media pengajaran. Kedua, guru dapat menyajikan berbagai topik pelajaran lebih hidup dan menarik sehingga meningkatkan kebermaknaannya bahan terhadap subjek belajar. Melalui media pengajaran, guru dapat meningkatkan kompetensi pengajaran serta mengoptimalkan cara guru berkomunikasi dengan murid secara efektif. Pemakai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa (Azhar Arsyad, 2013: 19). Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar, karena dengan dimanfaatkannya media belajar yang sesuai, diharapkan

3 3 proses belajar dapat berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. Ketidakjelasan atau kerumitan materi dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, juga dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Pemilihan media belajar yang tepat akan membuat peserta didik lebih termotivasi, lebih aktif dan lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan oleh gurunya selama proses pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran kepada siswa. Salah satu media pembelajaran sebagai alternatif utama adalah media gambar yang dapat mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan diterima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. Media gambar merupakan salah satu media yang dapat dijadikan pilihan karena merupakan media grafis yang tidak diproyeksikan yang mengandung materi visual dan verbal. Media gambar berdasarkan Encyclopedia of Education Research (Azhar Arsyad, 2013: 28) memiliki manfaat sebagai berikut: a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme yaitu tahu istilah tidak tahu bendanya, b) Memperbesar perhatian siswa, c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap atau tidak mudah dilupakan, d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa, e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup, f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa, g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

4 4 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, bahwa dalam pembelajaran PAI di kelas yang menggunakan media gambar siswa bersikap lebih positif terhadap materi PAI yang sedang dipelajari, siswa lebih interaktif dalam mengikuti proses pembelajaran, serta kualitas hasil belajar mereka lebih tinggi karena pembelajaran disampaikan lebih menarik, baik, spesifik dan jelas. Sedangkan di kelas yang tanpa menggunakan media gambar siswa bersikap pasif, hanya mendengarkan, mencatat materi yang disampaikan dan guru mendominasi proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dirasakan masih belum optimal, statistik menunjukkan hasil belajar mereka menunjukkan rata-rata yang tidak optimal, jauh dari harapan. Hal ini diduga kuat bahwa pada umumnya pembelajaran PAI hanya bersifat konseptual dan jarang menggunakan media dan metode yang bervariasi. Dengan demikian, media gambar merupakan salah satu media esensial dalam pembelajaran PAI terutama digunakan dalam pembelajaran yang tidak bisa dijelaskan secara konseptual. Berdasarkan pemikiran itulah penulis akan melakukan penelitian yang diarahkan pada judul penelitian: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MEMANFAATKAN MEDIA GAMBAR DENGAN YANG TIDAK MEMANFAATKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN PAI (Eksperimen di Kelas VII SMPN 1 Kertasari Kabupaten Bandung).

5 5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa rumusan masalah yang akan dikaji melalui penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana hasil belajar siswa yang memanfaatkan media gambar pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung? 2. Bagaimana hasil belajar siswa yang tidak memanfaatkan media gambar pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung? 3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang memanfaatkan media gambar dengan siswa yang tidak menmanfaatkan media gambar pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Keratasari Bandung? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hasil belajar siswa yang memanfaatkan media gambar pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung. 2. Hasil belajar siswa yang tidak memanfaatkan media gambar pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung. 3. Perbandingan hasil belajar siswa yang memanfaatkan media gambar dengan siswa yang tidak memanfaatkan media gambar pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung.

6 6 D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu mendapatkan informasi mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung dengan menggunakan media gambar. Informasi ini dapat dijadikan dasar pengembangan pembelajaran pendidikan Agama Islam. Secara spesifik, manfaat penelitian ini: 1. Bagi siswa, melatih agar mampu meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran PAI, terutama pokok bahasan yang tidak dapat dijelaskan secara konseptual serta diharapkan hasil belajar kognitifnya akan lebih optimal dengan pemanfaatan media gambar tersebut. 2. Bagi guru, sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung. 3. Bagi peneliti, memotivasi dalam mengembangkan pembelajaran yang optimal berdasarkan hakikat dan peningkatan hasil belajar yang signifikan, dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti terhadap pemanfaatan media gambar pada pembelajaran PAI serta dapat memberikan gambaran dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan pemanfaatan media gambar pada pembelajaran PAI. E. Kerangka Pemikiran Hasil belajar itu pada hakikatnya bervariasi. Sardiman (2003: 26) mengungkapkan bahwa: hasil belajar yang eksplisit diupayakan melalui tindakan instruksional, lazim dinamakan dengan Instructional Effect, berbentuk

7 7 pengetahuan dan keterampilan, sedangkan hasil belajar yang lebih merupakan dampak iringan lazim diberi istilah Nurturant Effect, tercapai karena siswa menghadapi (to live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu seperti contohnya kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima pendapat orang lain. Hasil belajar itu relatif menetap, dan tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku yang yang sifatnya relatif tidak menetap, bukanlah karena proses belajar. Peserta didik setiap kali dapat berubah, perubahan-perubahan demikian tidak sama dengan perubahan-perubahan dalam belajar. Oleh karena itu, tidak semua perubahan yang ada pada diri peserta didik dianggap sebagai hasil belajar. Hanya perubahan-perubahan tertentu saja yang memenuhi syarat untuk disebut sebagai hasil belajar. Sofyanuddin (2005: 2) mengungkapkan bahwa, untuk melihat hasil belajar yang dicapai seorang pelajar dilakukan melalui usaha menetapkan nilai, yang terdapat pada proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan peserta didik terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dieksperimenkan, yang diukur berdasarkan jumlah skor jawaban yang benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar. Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar merupakan proses yang sistematis dalam menentukan sejauh manakah tujuan-tujuan pembelajaran dapat dicapai peserta didik. Hasil belajar siswa erat kaitannya dengan implementasi media dalam pembelajaran. Usman mengungkapkan bahwa, media pengajaran, Teaching Aids

8 8 atau Audiovisual Aids (AVA) merupakan alat-alat yang digunakan oleh guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pembelajaran yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan suasana yang kondusif, agar siswa benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif, media merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pembelajaran serta mempunyai peranan besar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada dibalik realitas. Media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Menurut Sobry Sutikno ( 2007: 102) bahwa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran, diantaranya: 1. Menarik perhatian siswa 2. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran 3. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan) 4. Mengatasi keterbatasan ruang 5. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif 6. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan 7. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar 8. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar 9. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta 10. Meningkatkan kadar keaktifan/ keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

9 9 Dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam 3 yaitu: (1) media audio; (2) media visual; (3) media audiovisual. Dalam hal ini media yang digunakan adalah media visual karena media gambar merupakan bagian dari media visual yang hanya mengandalkan indera penglihatan, karena pengetahuan yang dapat diingat seseorang antara lain bergantung melalui indera apa ia memperoleh pengetahunnya. Hal ini mengacu pada pernyataan (Azhar Arsyad, 2013: 13) yang menyatakan bahwa penglihatan (visual) memiliki komposisi paling besar (75%) dalam hal rata-rata jumlah informasi yang dapat diperoleh seseorang. Informasi yang diperoleh melalui penglihatan dalam pembelajaran juga dapat membawa siswa pada lingkungan belajar yang aktif, mudah ditangkap dan diingat oleh memori seseorang. Apabila media tersebut didukung oleh metode yang menyenangkan. Rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera memiliki komposisi sebagai berikut: a. 75% melalui penglihatan (visual) b. 13% melalui pendengaran (audio) c. 6% melalui sentuhan d. 6% melalui penciuman dan pengecap Secara umum fungsi media gambar menurut Basuki dan Farida (2001: 42) yaitu: (1) Mengembangkan kemampuan visual, (2) Mengembangkan imajinasi anak, (3) Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas, (4) Meningkatkan kreativitas anak.

10 10 Sementara itu menurut Levie dan Lentz dalam bukunya Azhar Arsyad (2013: 20) menyatakan bahwa Media pembelajaran, khususnya media visual (gambar) mempunyai 4 fungsi yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi kognitif, (c) afektif serta (d) fungsi kompentsatoris. Media visual (gambar) dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan dikelas. Secara singkat dapat dikatakan bahwa media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun hasil belajar merupakan hasil nyata upaya lembaga pendidikan yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh pada umumnya melalui tes atau hasil yang diperhatikan siswa, baik dalam pengetahuan (ingatan), sikap siswa maupun keterampilan setelah siswa mengalami berbagi kegiatan salah satu untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam sistem pendidikan rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional mengguakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar mambaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Uzer Usman, 2003: 34) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yang kemudian dijadikan sebagai indikator hasil belajar, yaitu: (1). Pengetahuan atau ingatan, (2). Pemahaman, (3). Aplikasi, (4). Analisis, (5). Sintesis, (6). Evaluasi (Nana Sudjana, 2005: 50-52). Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian adalah aspek kognitif yang meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3).

11 11 Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa lebih mudah memahami pelajaran PAI. Hal ini dapat memacu percepatan dan peningkatan mutu sebuah pembelajaran, juga akan membangun suasana belajar yang lebih efektif, efisien dan lebih menyenangkan. Untuk melihat perbandingan hasil belajar siswa yang memanfaatkan media gambar dengan yang tidak memanfaatkan media gambar pada mata pelajaran PAI, dilakukan penelitian yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian akan dianalisa dengan membandingkan kedua hasil tersebut.

12 12 berukit: Kerangka pemikiran tersebut secara sistematis dapat digambarkan sebagai Siswa Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Proses Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Proses Pembelajaran tidak Menggunakan Media Gambar Hasil Belajar Kognitif Siswa (X1) C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Aplikasi Hasil Belajar Kognitif Siswa (X2) C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Aplikasi Dibandingkan X1 > X2

13 13 F. Hipotesis Sesuai dengan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media gambar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan tidak menggunakan media gambar. Hipotesis statistiknya dapat dijelaskan sebagai berikut: Ho: (X1 = X2) dan Ha: (X1 > X2). Penelitian ini memiliki dua variabel yakni variabel X dan Y. Pengujian hipotesis menggunakan taraf signifikan 95%. Jika Ha diterima maka Ho ditolak artinya benar bahwa kemampuan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media gambar lebih baik dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan tidak menggunakan media gambar. Tetapi bila Ho yang diterima, maka kemampuan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media gambar tidak lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan tidak menggunakan media gambar. Apabila t hitung > dari t tabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak. Apabila t hitung < dari t tabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima. G. Langkah-langkah Penelitian 1. Metode penelitian Pada penelitian ini, yang digunakan adalah metode quasi experimental. Jenis eksperimen in hampir sama dengan true experimental, yakni terdapat dua kelompok yang diberika pretest untuk mengetahui keadaan awal, hanya saja

14 14 sampel tidak dipilih secara random. Quasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek. Pada quasi eksperimen sampel tidak dipiih secara random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang telah ada. 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental monequivalent control group design. Terdapat dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal dan sampel tidak dipilh secara random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang telah ada. Setelah diberikan pretest, kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, yakni penggunaan media gambar pada mata pelajaran PAI. Berbeda dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan oleh peneliti, dengan kata lain pembelajaran dilaksanakan secara biasa. Setelah proses pembelajaran pada kedua kelompok tersebut selesai sesuai dengan prosedur pembelajaran yang telah direncanakan maka dilaksanakan posttest yang bertjuan untuk mengukur efektifitas penggunaan media gambar pada mata pelajaran PAI debandingkan dengan efektifitas metode pembelajaran yang biasa dipergunakan. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian digambarkan sebagai berikut: Desain Penelitian Kelompok Pretest Variabel Bebas Posttest Kelas Eksperimen (PBM dengan menggunakan media gambar) 01 X 02 Kelas Kontrol (PBM tidak menggunakan media gambar) 01 02

15 15 Keterangan: 01 : Pemberian soal test awal 02 : Pemberian soal test akhir X : Perlakuan (berupa penggunaan media gambar) 3. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Kertasari Bandung yang terdiri dari 8 kelas yang berjumlah 240 siswa. b. Sampel Penelitian Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel atau mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Suharsimi Arikunto, 2006: 131) Penelitian ini tidak akan dilakukan terhadap seluruh jumlah populasi, karena mengacu kepada pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 134) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

16 16 Sampel yang di ambil peneliti adalah seluruh siswa VIIA dan VIIB SMPN 1 Kertasari Bandung, yang masing-masing berjumlah 30 orang. 4. Teknik Pengumpul Data Dalam melengkapi penelitian ini peneliti menggunakan pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Bertujuan untuk memperoleh data tentang keadaan lingkungan sekolah serta proses belajar mengajar PAI di kelas. b. Tes Arikunto (2006: 150) mengungkapkan bahwa tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis yang terdiri dari 30 butir soal objektif berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Pertanyaan yang diberikan tidak terlepas dari materi yang telah diberikan sebelumnya. Tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu pretest dan posttest. Tes tersebut dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan media gambar terhadap kelas eksperimen dan tanpa media gambar pada kelas kontrol. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mengenai penguasaan materi sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan untuk kelas kontrol tidak menggunakan media gambar. Adapun posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa tentang

17 17 penguasaan materi setelah pembelajaran menggunakan media gambar pada kelas eksperimen dan tidak menggunakan media gambar pada kelas kontrol. Selain itu digunakan pula instrumen pembelajaran, yaitu berupa RPP dengan menggunakan media gambar yang dijadikan acuan peneliti dalam proses belajar 5. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian berupa tes tertulis. Instrumen harus mengukur/ menilai secara objektif, ini berarti bahwa nilai atau pemberian informasi oleh individu tidak dipengaruhi oleh orang yang menilai. Penggunaan instrumen jenis tes yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tes objektif berbentuk soal pilihan ganda (multiple choice) dengan 4 pilihan yaitu a, b, c dan d sebanyak 30 soal. Bila soal dijawab dengan benar maka akan diberi skor 1 (satu) per butir soal, dan akkan diberikan skor 0 (nol) untuk jawaban salah. Tes dilakukan dua kali yaitu sebelum proses belajar mengajar dilakukan (pretest) dan setelah proses belajar mengajar dilakukan (posttest). Tabel 1.1 Format Penyusunan dan Penskoran Tes Soal Jawaban Siswa Skor Butir Soal Per Nomor Pilihan Jawaban (A, B, C, D) Benar 1 Salah 0

18 18 Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen yaitu sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi soal Kisi-kisi atau sering disebut juga sebagai tabel spesifikasi tes, pada umumnya ditampilkan dalam bentuk matriks dengan menunjukkan proporsi aspek yang diukur dan jumlah butir soal, dengan membentuk satu perangkat tes. 2) Menyusun soal-soal Soal disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang telah ditetapkan. 6. Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti maka agar lebih bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Karena data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik. a. Perangkat Tes ( pretest, posttest dan gain) Peningkatan (gain) didapat dari selisih nilai posttest dan nilai pretest. Analisis gain bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian yaitu melihat apakah terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan media gambar pada mata pelajaran PAI.

19 19 Setelah data skor pretest dan posttest diperoleh, kemudian dilakukan uji statistik terhadap skor pretest dan posttest dan indeks gain ternormalisasi dengan rumus: Indeks Gain (g) = skor posttest skor pretest skor maksimal skor pretest x 100% Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu: g- tinggi : dengan g > 0,7 g- sedang : dengan 0,7 > g > 0,3 g- rendah : dengan g < 0,3 b. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut: 1) Menentukan rentang skor (r) r = H L + 1 2) Menentukan banyak kelas interval (k) k = 1 + 3,3, log n (Subana, 2005: 39) 3) Menentukan panjang kelas interval P = r k (Subana, 2005: 40) 4) Membuat tabel distribusi frekuensi 5) Menghitung Mean (rata-rata X) X = fixi fi (Subana, 2005: 65)

20 20 Keterangan: M : mean (rata-rata) Fi Xi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi : tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval 6) Menentukan simpangan baku SD = n fiχi2 ( fi χi)² n (n 1) Keterangan: S = simpangan baku (standar deviasi) X = mean (rata-rata) Fi Xi n = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval = jumlah responden 7) menghitung harga baku (Z) Z = (BK X) SD (Subana, 2005: 97) Keterangan: Z = harga baku BK X S = batas kelas = mean (rata-rata) = standar deviasi 8) menghitung luas interval (Li) Li = L1 L2 (Subana, 2005: 125) Keterangan: L1 = nilai peluang baris atas L2 = nilai peluang baris bawah

21 21 9) menghitung frekuensi ekspetasi/ harapan (ei) ei = Li. fi (Subana, 2005: 125) 10) menghitung chi- kuadrat (χ²) χ² = (Oi.Ei)² Ei keterangan: χ² = chi kuadrat hitung ei = frekuensi ekspetasi/ harapan fi = frekuensi data yang sesuai dengan tanda kelas xt Hasil perhitungan χ² hitung selanjutnya dibandingkan dengan χ² tabel dengan ketentuan sebagai berikut: a) tingkat kepercayaan 5% b) derajat kebebasan (dk = k 3) c) apabila χ² hitung < χ² tabel berarti data berdistribusi normal c. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mencari nilai F F = νb νk Keterangan: νb = Varians besar νk = Varians kecil

22 22 2) Menentukan derajat kebebasan db1 = n1 1 db2 = n2-1 keterangan: db1 = derajat kebebasan pembilang db2 = derajat kebebasan penyebut n1 = ukuran sampel yang variansnya besar n2 = ukuran sampel yang variansnya kecil 3) Menentukan nilai F dari daftar 4) Penentuan homogenitas a) Jika Fhitung < Ftabel maka kedua varians tersebut homogen b) Jika Fhitung Ftabel maka kedua varians tersebut tidak homogen d. Uji t Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata pada tes awal (pretest), tes akhir (posttest) dan gain, dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun langkah-langkah pengujian rumus Uji t adalah: 1) Mencari standar deviasi gabungan denga rumus: (n 1)(S₁)²+ (n 1)(S₂)² Sgabungan = n₁+n₂ 2 2) Mencari nilai t, dengan rumus: t = χ₁ χ₂ Sgab 1 n₁ + 1 n₂

23 23 keterangan: χ₁ = nilai rata-rata kelas eksperimen χ₂ = nilai rata-rata kelas kontrol S = simpangan baku (standar deviasi) n1 n2 = jumlah responden kelompok eksperimen = jumlah responden kelompok kontrol 3) Menentukan derajat kebebasan dk = n1 + n2-2 4) Menentukan nilai t dari tabel statistik. Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan penarikan kesimpulan sebagai berikut: Jika: thitung > ttabel Ho ditolak thitung ttabel Ho diterima

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) merupakan usaha sadar dan terencana untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pra Eksperimental (Sugiono, 2012, hlm. 13) menyatakan bahwa, Penelitian Pra Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia dan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006 hal. 26) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10). 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH MATERI PUASA RAMADHAN SISWA KELAS III DI MI MIFTAHUL ULUM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki. Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati Terbanggi Besar tahun ajaran 01/013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (kuasi eksperimen), karena penelitian ini membandingkan dua kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi kesimpulan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pringapus 01 dan SD Negeri Pringapus 03 berlokasi di Provinsi Jawa Tengah Kecamatan Pringapus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasy BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Metode Penelitian Penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasy experiment), dengan desain The Matching Only Pretest-Postest Control Group, dengan dua

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 1, Hal 15-25, Februari 2017

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 1, Hal 15-25, Februari 2017 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT DAN QUANTUM TEACHING DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Amalia Husna 1, Hasmunir 2, Thamrin Kamaruddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Kelompok kontrol diperlukan untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, yang selanjutnya dibandingkan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH Ikram 1, Hasmunir, Thamrin Kamaruddin 3 1 Email: ikramrasyidin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 40 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data hasil penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu berupa skor tes evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Cimahi, sebagai lokasi pengembangan model pembelajaran Electonic Learning dan diuji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, 21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, yaitu sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan di SMKN 9 Garut, Jalan Raya Bayongbong, Km. 7 No. 10, Desa Panembong, subjek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2011:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta diklat yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif model TGT dan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4 23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design). Adapun variabel-varibel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku siswa secara konstruktif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku siswa secara konstruktif. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada hakekatnya merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku siswa secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 158 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipilih dan digunakan yaitu pendekatan kuntitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan kepada fenomenafenomena objektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Pengertian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan penganalisisan serta penginterpretasian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental, merupakan metode untuk memperoleh data yang akurat dari data yang akan diteliti,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas

Lebih terperinci