Respon Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman Anggrek Dendrobium Sp Akibat Pemberian Pupuk NPK (10:30:10) dan Zat Pengatur Tumbuh 1)
|
|
- Surya Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Respon Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman nggrek Dendrobium Sp kibat Pemberian Pupuk NPK (10:30:10) dan Zat Pengatur Tumbuh 1) Sunawan dan Djuhari 2) STRK Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara pupuk NPK (10:30:10) dengan zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang mampu mempercepat pembungaan tanaman anggrek Dendrobium, 2) Untuk mengetahui dosis pemberian pupuk NPK (10:30:10) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium, 3) Untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium. Penelitian dilaksanakan dirumah kasa (Screen house), di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang dengan ketinggian 50 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan pril 2010 sampai bulan Oktober Percobaan factorial yang disusun dengan menggunakan Rancangan cak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor perlakuan: Faktor 1 : Dosis pupuk NPK, 4 level yaitu : P 0 : Tanpa Pupuk NPK, P 1 : Pupuk NPK 2 g/pot, P 2 : Pupuk NPK 4 g/pot, P 3 : Pupuk NPK 6 g/pot, Faktor 2 : Konentrasi zat pengatur tumbuh, 4 level yaitu : Z 0 : Tanpa ZPT hormonik, Z 1 : ZPT hormonik 1 cc/l air, Z 2 : ZPT hormonik 2 cc/l air, Z 3 : ZPT hormonik 3 cc/l air. Variabel pertumbuhan yang diamati :Saat munculnya tunas (hari), Jumlah tunas, Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), Luas daun (cm²). Variabel Pembungaan : Jumlah tanaman berbunga, Saat munculnya tangkai bunga (hari), Panjang tangkai bunga (cm), Jumlah kuntum bunga total, Diameter bunga (cm). Darai hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan kombinasi Tumbuh tidak memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap semua peubah pertumbuhan kecuali pada peubah jumlah tunas. Kombinasi P2Z2 memberikan jumlah tunas paling banyak. Secara terpisah perlakuan pemupukan NPK berpengaruh nyata pada peubah jumlah daun pada pengamatan 75 HS, 90, HS dan 105 HS, dan pada peubah luas daun pada pengamatan 30 HS, 60 HS dan 105 HS. Hasil tebaik untuk peubah jumlah daun dan luas daun dicapai pada perlakuak P1 dan P2 ( NPK 2 g/pot, dan NPK 4 g/pot,). Sedangkan peubah pembungaan belum bias diamati karena tanaman belum berbunga. Kata Kunci : Dendrobium, Pemupukan dan Zat Pengatur Tumbuh Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 1
2 1. PENDHULUN nggrek merupakan tanaman bunga yang paling beraneka ragam. nggrek memiliki kurang lebih spesies dan 700 genera yang berbeda. entuk dan sifat anggrek yang bervariasi dan unik, serta berjumlah besar menyebabkan anggrek dimaksudkan dalam kelompok tanaman tersendiri. Jenis anggrek yang dikenal sebagai tanaman hias dan bunga potong antar lain Dendrobium, Cattleya, Vanda dan Phalaenopsis (ahar, 1994). Salah satu anggrek yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai bunga potong adalah anggrek Dendrobium. Konsumsi bunga potong di kota-kota besar di Indonesia rata-rata mencapai juta tangkai perminggu. unga anggrek memduduki peringkat kedua setelah bunga mawar (Sutater, 1991), Saat ini anggrek adalah salah satu tanaman hias yang mendapat prioritas utama untuk dikembangkan di Indonesia. mggrek Dendrobium mempunyai nilai komersial tinggi karena bentuknya yang khas, indah dan relatif lebih tahan lama dibandingkan dengan bunga potong lainnya. Dendrobium merupakan jenis anggrek yang rajin berbunga (sandhi, 1991). Kecepatan pertumbuhan dan pembentukan primodia bunga pada tanaman anggrek berbeda-beda tiap jenisnya. Pertimbuhan fase vegetatif dipengaruhi oleh perawatan rutin (penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit ). Dalam kondisi sehat, tanaman akan cepat berbunga (2 bulan), terlebih bila kondisi lingkungannya mendukung (Harmono, 2003). Pembungaan pada tanaman anggrek memerlukan waktu 2-3 tahun dari mulai penanaman. Oleh karena itu perlu dicari solusi untuk mempercepat fase pembungaan. Zat pengatur tumbuh diartikan sebagai senya organik bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung pertumbuhan tanaman tetapi dalam jumlah banyak dapat menghambat pertumbuhan dan merubah proses fisiologis tanaman (Wudianto, 1995). Salah satu cara memacu pertumbuhan adalah dengan pemberian zat pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada tanaman akan merangsang pembelahan, pembesaran dan pemenjangan sel, baik akar, batang dan daun serta merangsang pembungaan. Pemberian pupuk yang tepat perlu dilaksanakan agar dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan anggrek. Dalam penelitian ini akan dicoba pupuk NPK (10:30:10) dan zat pengatur tumbuh untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara pupuk NPK (10:30:10) dengan zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang mampu mempercepat pembungaan tanaman anggrek Dendrobium. 2) Untuk mengetahui dosis pemberian pupuk NPK (10:30:10) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium. 3) Untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium 2. METODE PENELITIN Penelitian dilaksanakan dirumah kasa (Screen house), di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang dengan ketinggian 50 m dpl. Suhu rata-rata pada malam hari ºC dan siang hari ºC, kelembaban relatif rata-rata %. Penelitian dilaksanakan pada bulan pril 2010 sampai bulan Oktober lat-alat yang digunakan dalam penelitian meliputi : alat tulis, label perlakuan, hand sprayer, thermometer, plastic, jangka sorong, timbangan, dan stik besi. ahan yang digunakan meliputi : anggrek jenis Dendrobium sp yang sudah berumur 1,5 tahun keluar dari botol dan belum berbunga yang diperoleh dari Rys Orchid. ahan baku media tumbuh (pakis dan Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 2
3 arang), pot, pupuk NPK (10:30:10) serta zat pengatur tumbuh merk Hormonik yang mengandung auksin, sitokinin dan giberlin yang dibeli di stokist NS. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan factorial yang disusun dengan menggunakan Rancangan cak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. dapun perlakuannya sebagai berikut : Faktor 1 : Dosis pupuk NPK, 4 level yaitu : P 0 : Tanpa Pupuk NPK, P 1 : Pupuk NPK 2 g/pot, P 2 : Pupuk NPK4 g/pot, P 3 : Pupuk NPK 6 g/pot. Faktor 2 : Konentrasi zat pengatur tumbuh, 4 level yaitu : Z 0 : Tanpa ZPT hormonik, Z 1 : Konsentrasi ZPT hormonik 1 cc/l air, Z 2 : Konsentrasi ZPT hormonik 2 cc/l air, Z 3 : Konsentrasi ZPT hormonik 3 cc/l air Pengamatan dilakukan pada umur 30, 45, 60, 75, 90 dan 105 hari setelah aplikasi. Pengamatan dilakukan secara non destraktif (tanpa perusakan) setiap dua minggu sekali dengan variabel pengamatan sebagai berikut : Pertumbuhan vegetatif : Saat munculnya tunas (hari), Jumlah tunas (satuan), Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), Luas daun (cm²). Pertumbuhan Genratif (Pembungaan ): Jumlah tanaman berbunga, Saat munculnya tangkai bunga (hari), Panjang tangkai bunga (cm), Jumlah kuntum bunga total, Diameter bunga (cm).data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan. Jika terdapat interaksi antar perlakuan dilanjutkan dengan menggunakan uji eda Nyata Terkecil (NT) taraf 5% (untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan). 3. HSIL DN PEMHSN 3.1. Hasil Pengamatan Saat Munculnya Tunas (nakan) Dari hasil analisis ragam peubah saat munculnya tunas pertama, kedua dan ketiga (Lampiran 1a, 1b dan 1c) tidak menunjukkan adanya pengaruh interkasi antara perlakuan pemupukan NPK dan Zat Pengatur Tumbuh. Demikian juga secara terpisah masing-masing perlakuan tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata pada uji F. Nilai rata-rata peubah saat munculnya tunas pertama, kedua dan ketiga ditunjukkan pada tabel 2 berikut. Tabel : 2. Nilai rata-rata peubah saat munculnya tunas pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh. Perlakuan Tunas I Tunas II Tunas III..Hari. P P P P Nilai NT TN TN TN Z Z Z Z Nilai NT TN TN TN TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0, Hasil Pengamatan Jumlah Tunas Dari hasil analisis ragam peubah jumlah tunas (Lampiran 1 d) menunjukkan adanya pengaruh inerksi antara perlakuan Tumbuh pada uji F. Nilai rata-rata peubah jumlah tunas disajikan pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Nilai rata-rata peubah jumlah tunas pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh PERLKUN Z0 Z1 Z2 Z3 P0 P1 P2 P b C 2.50 b C 2.00 a 2.33 ab NT 0, a 2.00 b 2.67 c 2.17 b 2.67 b C 1.83 a 2.83 b 1.50 a 2.00 b 1.50 a 2.00 b 2.17 b Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 3
4 ngka yang didampingi huruf besar yang sama pada baris yang sama dan ngka yang didampingi huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak terjadi beda nyata pada Uji NT TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0, Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Dari hasil analisis ragam peubah tinggi tanaman (Lampiran 2) tidak menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara perlakuan Tumbuh. Demikian juga secara terpisah masing-masing perlakuan tidak menunjukkan pengaruh nyata pada uji F. Nilai rata-rata peubah saat munculnya tunas pertama, kedua dan ketiga ditunjukkan pada tabel 4 berikut Hasil Pengamatan Jumlah Daun Dari hasil analisis ragam peubah jumlah daun (Lampiran 3) tidak menunjukkan adanya pengaruh interkasi antara perlakuan Tumbuh. kan tetapi secara terpisah perlakuan pemupukan menunjukkan pengaruh nyata pada uji F pada umur pengamatan 75 HS, 90 HS dan 105. Nilai rata-rata peubah jumlah daun disajikan pada tabel 5 berikut. Tabel : 4. Nilai rata-rata peubah tinggi tanaman pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh. Perlakuan Cm. P P P P Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN Z Z Z Z Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 = Hari Setelah plikasi Tabel 5. Nilai rata-rata peubah jumlah daun pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh. Perlakuan Helai.... P a a a P d c c P c c c P b b b Nilai NT TN TN TN TN Z Z Z Z Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 = Hari Setelah plikasi Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 4
5 P2 Z2 P3 Z3 = Pupuk NPK 4 g/ Tanaman = ZPT 4 cc/ Tanaman = Pupuk NPK 6 g/ Tanaman = ZPT 6 cc/ Tanaman 3.6. Hasil Pengamatan Pembungaan Sampai laporan ini di susun tanaman belum bisa diamati peubah pembungaan karena tanaman belum berbunga Hasil Pengamatan Luas Daun Dari hasil analisis ragam peubah luas daun (Lampiran 4) tidak menunjukkan adanya pengaruh interkasi antara perlakuan Tumbuh. kan tetapi secara terpisah perlakuan pemupukan menunjukkan pengaruh nyata pada uji F pada umur pengamatan 30 HS, 60 HS dan 105. Nilai rata-rata peubah luas daun disajikan pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Nilai rata-rata peubah luas daun pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh Perlakuan....Helai..... P b a a P b b c P a a b P a a b Nilai NT TN TN TN TN Z Z Z Z Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN ngka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak terjadi beda nyata pada Uji NT TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 = Hari Setelah plikasi 3.7. Pembahasan Secara umum dari hasil pengamatan peubah pertumbuhan tidak menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara perlakuan pemupukan NPK dengan Zat Penatur tumbuh kecuali pada peubah jumlah tunas (Lampiran 1d dan Tabel 3). Sedangkan secara terpisah perlakuan pemupukan NPK memberikan pengaruh yang nyata pada peubah jumlah daun pada umur pengamatan 75, 90 dan 105 (Lampiran 3 dan Tabel 5). Sedangkan pada pubah luas daun pemupukan NPK memberikan pengaruh nyata pada umur pengamatan 30, 60 dan 105 (Lampiran 4 dan Tabel 6). Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh tidak memberikan pengaruh nyata pada semua peubah pertumbuhan yang diamati. Dari uraian di atas tidak terjadinya interaksi pada berbagai peubah pertumbuhan diduga bahwa tanaman tidak mampu merespon kedua perlakuan tersebut secara baik sehingga masing-masing perlakuan memberikan pengaruh secara terpisah. Hal ini ditunjukkan pada perlakuan pemupukan NPK memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun dan luas daun. Menurut Gardner (1991) bahwa investasi hasil asimilasi dalam pertumbuhan tanaman selama periode vegetatif menentukan produktifitas pada tingkat perkembangan berikutnya. Pemberian pupuk phospor dalam jumlah cukup tersedia bagi tanaman dapat memacu pertumbuhan vegetatif tanaman. Fungsi pemupukan bagi tanaman adalah untuk menyusun makromolekul protein yang dipakai untuk membuat jaringan tubuh (protoplasma) dan membentuk kuncup daun, cabang, tunas baru, bunga, buah dan biji. Peningkatan luas daun disebabkan pertambahan luas sel atau perluasan ukuran sel (Harjadi, 1991). Peningkatan luas daun Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 5
6 akan mendorong tanaman untuk tumbuh lebih baik, sehingga tinggi tanaman akan lebih baik. Irawati, 1990, mengatakan bahwa pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh kecepatan pembelahan dan perpanjangan didalam jaringan meristem pada titik tumbuh tanaman. Pengaruh perlakuan zat pengatur tumbuh hanya terjadi pada jumlah tunas. Hal ini diduga bahwa respon tanaman terhadap zat pengatur tubuh lebih banyak di fokuskan pada pembentukan tunas, sesuai dengan pendapat Syarif et al, 1994, bahwa proses pembentukan dan pekembangan tunas membutuhkan zat pengatur tumbuh untuk merangsang munculnya tunas. Tertundanya proses pembungaan diduga karena adanya pengaruhn faktor lingkungan akibat perubahan cuaca yang kurang mendukung perkembangan primordia bunga. Selama penelitian berlangsung sering terjadi hujan sehingga sinar matahari yang diterima oleh tanaman sangat berkurang. Tanaman anggrek dendrobium termasuk jenis anggrek yang suka cahaya sehingga bila jumlah cahaya yang diterima tidak cukup untuk pertumbuhan normalnya, maka masa pertumbuhan dan pembungaannya menjadi lebih lambat. Menurut Widiastoety dan ahar (1995). Intensitas cahaya sebesar 55 persen mendorong pertumbuhan daun dan pembentukan tunas. Widiastoety dan Prasetyo (1998), nggrek Dendrobium adalah tanaman epifit yang tumbuh normal pada intensitas cahaya tertentu. Kelembaban berkisar antara persen cocok untuk pertumbuhan anggrek yang sedang tumbuh di bawah naungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan dengan paranet 55 persen diberi penutup plastik bagian atasnya dengan frekwensi penyiraman 4 x sehari memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium Sonia 4. KESIMPULN DN SRN 4.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan kombinasi Tumbuh tidak memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap semua peubah pertumbuhan kecuali pada peubah jumlah tunas. Kombinasi P2Z2 memberikan jumlah tunas paling banyak. Secara terpisah perlakuan pemupukan NPK berpengaruh nyata pada peubah jumlah daun pada pengamatan 75 HS, 90, HS dan 105 HS, dan pada peubah luas daun pada pengamatan 30 HS, 60 HS dan 105 HS. Perlakuan pemupukan NPK dengan dosis 2-4 gram/tanaman memberikan jumlah daun dan luas daun yang tertinggi. Sedangkan peubah pembungaan belum bisa diamati karena tanaman belum berbunga Saran Perlu diteliti lebih lanjut pengaruh pemupukan NPK dan ZPT pada kondisi lingkungan pertumbuhan yang normal. 5. DFTR PUSTK shandhi Program Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias. Prosding Seminar Tanaman Hias. Cipanas. Hal ahar Pengaruh Kematangan Serabut Kelapa sebagai Medium Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman nggrek. CV nanda erthabraga. Jurnal Holtikultura 4 (1): Gardner, F.P Fisiologi Tanaman udidaya, lih ahasa Susilo H. Cetakan I. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Irawati, S Pengaruh Dosis Interval Pemupukan N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 6
7 Sayuran. Skripsi Sarjana Faperta UNIRW Malang. Syarief, S Kesuburan Dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka uana. andung Widiastoety, D dan ahar, F Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium (alai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta). Jurnal Hortikultura ISSN v. 5(4) p tables; 8 ref. Widiastoety, D.; Prasetyo, W Peningkatan kualitas bunga dengan manipulasi lingkungan/. (alai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p Widiastoety, D. Prasetio, W dan Solvia, N Pengaruh Naungan Terhadap Produksi Tiga Kultivar unga nggrek Dendrobium. alai Penelitian Tanaman Hias. Jurnal Horti. 9(4): Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 7
I. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman tanaman hortikultura meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias. Menurut Wijaya (2006), Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi. Bentuk dan warna bunganya yang unik menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak diminati
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan Juni 2014. (Gambar 7). Gambar 7. Rumah Kaca Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum
77 Buana Sains Vol 11 No 1: 77-82, 2011 PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum Eka Riana Sari, Cicik Udayana dan Tatik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi. Bisnis anggrek di Indonesia sangat prospektif. Keindahan bunga anggrek memang menimbulkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek merupakan tanaman dengan bunga yang cukup indah, menarik dan banyak penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran bunga yang
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium Sp PADA FASE Single Pot SKRIPSI.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium Sp PADA FASE Single Pot SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK Arta
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman Dari (tabel 1) rerata tinggi tanaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan pemangkasan menunjukan
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)
LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z2) (P0.Z1) (P2.Z2) (P2.Z1) (P1.Z0) (P0.Z0) (P0.Z1) (P2.Z1) (P1.Z0) (P1.Z1) (P2.Z2) (P1.Z2) (P2.Z0) (P1.Z1) (P0.Z1) (P0.Z0) (P2.Z0) (P2.Z1) (P1.Z2)
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV, Gedung Meneng Bandar Lampung dari bulan Desember 2011 sampai bulan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkecambahan Benih Penanaman benih pepaya dilakukan pada tray semai dengan campuran media tanam yang berbeda sesuai dengan perlakuan. Kondisi kecambah pertama muncul tidak seragam,
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yakni perbanyakan inokulum cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1. Perbanyakan inokulum
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)
PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) ABSTRAK Noverita S.V. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja-XII Medan Penelitian
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP
Jurnal Ilmiah UNKLAB Vol. 18, No. 1, Juni, 214, hal. 1-9 ISSN: 1411-4372 RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP Max Sahetapy 1 Marki S.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ketinggian tempat 1700 m dpl, Suhu rerata
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Dusun Jurangkuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ketinggian tempat 1700 m dpl, Suhu rerata berkisar 24-27 o C dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam terhadap pertumbuhan jagung masing-masing menunjukan perbedaan yang nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciPeningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek
Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Potensi ekonomi anggrek sebagai salah satu komoditas tanaman hias telah banyak dimanfaatkan dan dikembangkan oleh banyak negara. Di Indonesia, potensi
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012
BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK Paramita Cahyaningrum Kuswandi Email : paramita@uny.ac.id FMIPA UNY 2012 TANAMAN ANGGREK 2 TENTANG ANGGREK. Anggrek termasuk dalam suku anggrekanggrekan atau famili Orchidaceae
Lebih terperinciPENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)
J Agrotek Tropika ISSN 2337-4993 Sabtaki et al: Pengaruh Tumpangsari Selada dan Sawi 61 Vol 1, No 1: 61 65, Januari 2013 PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR
Lebih terperinciPENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 364 Jurnal Agrotek Tropika 2(3):364-368, 2014 Vol. 2, No. 3: 364 368, September 2014 PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar Hasil Uji t antara Kontrol dengan Tingkat Kematangan Buah Uji t digunakan untuk membandingkan
Lebih terperinciRESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR
RESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR Yati Suryati Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta ABSTRAK Anggrek
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Kondisi lingkungan yang teramati selama aklimatisasi menunjukkan suhu rata-rata 30 o C dengan suhu minimum hingga 20 o C dan suhu maksimum mencapai 37 o C. Aklimatisasi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Secara umumm planlet anggrek Dendrobium lasianthera tumbuh dengan baik dalam green house, walaupun terdapat planlet yang terserang hama kutu putih Pseudococcus spp pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bunga adalah salah satu komponen aspek estetika yang merupakan bagian dari hidup manusia. Salah satu bunga yang telah menarik perhatian adalah anggrek. Bunga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Anggrek Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili tanaman terbesar yang terdiri dari 900 Genus dan 25.000 spesies (La Croix, 2008).
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Gladiol Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis (Herlina, 1991). Tanaman gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu semai bibit tomat sampai tanaman dipindahkan di polybag adalah 3 minggu. Pengukuran tinggi tanaman tomat dimulai sejak 1 minggu setelah tanaman dipindahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki tingkat keanekaragaman anggrek yang sangat tinggi dan diperkirakan ada sekitar 6 000 jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman hias mempunyai peran sangat penting dalam perdagangan komoditas pertanian dan akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Sari (2008), komoditas agribisnis
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi dua tahap yaitu pengambilan Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap pengambilan Bio-slurry dilakukan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN JARAK TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS JAGUNG HIBRIDA P-21 (Zea mays L.)
INNOFRM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 7, No. 1, 2008 (51-65) NLISIS PENGRUH DOSIS PUPUK URE DN JRK TNM TERHDP PRODUKTIVITS JGUNG HIRID P-21 (Zea mays L.) Efrain Patola INTISRI Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika Darmaga, Bogor (Tabel Lampiran 1) curah hujan selama bulan Februari hingga Juni 2009 berfluktuasi. Curah hujan terendah
Lebih terperinciPENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR
PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR INTERVAL EFFECT OF GROWING OF COCONUT WATER AND UREA FERTILIZER TO GROWTH OF
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak
PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY Aang Kuvaini Abstrak Kualitas media tanam akan memberikan pengaruh terhadap kualitas pertumbuhan
Lebih terperinciPEMBERIAN AIR KELAPA MUDA DAN AIR CUCIAN BERAS PADA BIBIT KARET
PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA DAN AIR CUCIAN BERAS PADA BIBIT KARET (Hevea brasiliensis) STUM MATA TIDUR GIVING YOUNG COCONUT WATER AND RICE WATER RUBBER SEED (Hevea brasiliensis) SLEEPING EYES STUM Dwi Indah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data penelitian yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari beberapa parameter pertumbuhan anakan meranti merah yang diukur selama 3 bulan. Parameter yang diukur
Lebih terperinciHasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Variabel Vegetatif Parameter pertumbuhan tanaman terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman. 1. Tinggi tanaman (cm) Hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor anggrek maupun masyarakat pada umumnya. Anggrek menjadi daya tarik tersendiri karena bunganya yang
Lebih terperincipenghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan digunakan 80%. Pada umur 1-2 MST dilakukan penyulaman pada benih-benih
4.1 Keadaan Umum Lokasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Kondisi ril di Lapangan menunjukkan bahwa saat awal penanaman telah memasuki musim penghujan sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong yang berpotensi untuk dibudidayakan secara intensif. Prospek agribisnis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek merupakan salah satu komoditas tanaman hias yang mempunyai potensi untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman dalam pot. Dari ribuan
Lebih terperinciAGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN
AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN 1979 5777 55 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) VARIETAS LOKAL MADURA PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK FOSFOR Nurul Hidayat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini.
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Anggrek Dendrobium merupakan jenis Anggrek asli Indonesia yang mempunyai banyak warna, bentuk dan aroma yang khas, serta bunga Anggrek Dendrobium dapat bertahan kurang lebih
Lebih terperinciROMMY ANDHIKA LAKSONO DARSO SUGIONO
KRKTERISTIK GRONOMIS TNMN KILN (rassica oleraceae L. var. acephala D.) KULTIVR FULL WHITE 921 KIT JENIS MEDI TNM ORGNIK DN NILI E (ELETRIL ONDUTIVITY) PD HIDROPONIK SISTEM WIK. ROMMY NDHIK LKSONO DRSO
Lebih terperinciPENGARUH PANJANG STEK PUCUK DAN PEMBERIAN KALIUM TERHADAP HASIL TANAMAN UBI JALAR (Ipomea batatas L.) OLEH : HENDRA YUNAIDI NPM ABSTRAK
PENGRUH PNJNG STEK PUUK DN PEMERIN KLIUM TERHDP HSIL TNMN UI JLR (Ipomea batatas L.) OLEH : HENDR YUNIDI NPM. 1010483011117 STRK Produktifitasnya 76 kw/ha atau7,6 ton/ha apabila dibandingkan dengan produksi
Lebih terperinciPENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK GANDASIL. DENGAN TEKNOLOGI NANO TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium. sp. TAHAP AKLIMATISASI
PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK GANDASIL DENGAN TEKNOLOGI NANO TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium sp. TAHAP AKLIMATISASI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman Nilam 1 sampai 11 MST Hasil pengamatan tentang tinggi tanaman nilam pada umur 1 sampai dengan 11 MST dan sidik ragamnya disajikan pada Lampiran 2. Sidik ragam
Lebih terperinciPENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 74 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):74-79, 2013 Vol. 1, No. 1: 74 79, Januari 2013 PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 4.1. Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil analisis ragam dan uji BNT 5% tinggi tanaman disajikan pada Tabel 1 dan Lampiran (5a 5e) pengamatan tinggi tanaman dilakukan dari 2 MST hingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai penghias meja kerja dalam bentuk vas bunga, dan dapat dikombinasikan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bisnis bunga pot menjadi salah satu usaha yang banyak dikembangkan karena memiliki daya tarik. Bunga pot dapat dijadikan sebagai penghias dalam ruangan,
Lebih terperinciPEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT
PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI, Kecamatan Tanjung Karang Barat. Kota Bandar Lampung, mulai bulan Mei sampai
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN
PENGARUH DOSIS PUPUK AGROPHOS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) VARIETAS HORISON Pamuji Setyo Utomo Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Gambar 2. Bibit Caladium asal Kultur Jaringan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di MJ Flora, desa JambuLuwuk, Bogor dengan curah hujan 3000 mm/tahun. Lokasi penelitian berada pada ketinggian tempat kurang lebih 700 meter di atas
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN Zamriyetti 1 dan Sawaluddin Rambe 2 1 Dosen Kopertis Wilayah I dpk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun tanaman hias bunga. Tanaman hias yaitu suatu tanaman yang bagian akar, batang,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017. 3.2 Bahan dan Peralatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciL102. Staf Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS ABSTRAK
L102 PENGARUH MEDIA TANAM ARANG SEKAM DAN BATANG PAKIS TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) DITINJAU DARI INTENSITAS PENYIRAMAN AIR KELAPA Joko Purwanto 1, Aminah Asngad 2, Titik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Gedung Hortikultura, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
Lebih terperinciFREKUENSI PEMBERIAN GROW QUICK LB TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM PADA STADIA KOMUNITAS POT
FREKUENSI PEMBERIAN GROW QUICK LB TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM PADA STADIA KOMUNITAS POT SURTINAH, ENNY MUTRYARNY Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Program Studi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan pelaksanaan, yaitu tahap kultur in vitro dan aklimatisasi. Tahap kultur in vitro dilakukan di dalam Laboratorium Kultur Jaringan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba termasuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba termasuk dalam famili Iridaceae. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu bahan
Lebih terperinciIV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium dan vitamin B1 yang efektif bila dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada proses perbanyakan tanaman
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri
Lebih terperinciBunga lili termasuk bunga potong yang memiliki nilai
Buletin 16 Teknik Pertanian Vol. 16, No. 1, 2011: 16-20 Abdul Muhit: Teknik pengujian tingkat suhu dan lama penyimpanan umbi terhadap pembungaan lili TEKNIK PENGUJIAN TINGKAT SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggrek merupakan jenis tanaman hias yang digemari konsumen. Jenis anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan Phalaenopsis dari Negara
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2011 sampai bulan Juli 2011 di lahan Pembibitan Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga. Penelitian diawali dengan pemilihan pohon
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI Usulan Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggrek Dendrobium Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini terdiri dari 800 genus dan tidak kurang dari 25.000
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas
23 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung pada bulan Desember 2013
Lebih terperinciI. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun
16 1. Tinggi Tanaman (cm) I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam tinggi tanaman ( lampiran 6 ) menunjukkan perlakuan kombinasi limbah cair industri tempe dan urea memberikan pengaruh
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN. Disiapkan batang atas ubi karet dan batang bawah ubi kayu gajah yang. berumur 8 bulan dan dipotong sepanjang 25 cm.
PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Lahan yang akan digunakan dibersihkan dari gulma dengan cara manual. Setelah dibersihkan, lahan diukur dengan ukuran panjang x lebar : 12 m x 4 m. Persiapan Bibit
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).
PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill). SISCHA ALFENDARI KARYA ILMIAH PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Tinggi Tanaman Tinggi tanaman caisin dilakukan dalam 5 kali pengamatan, yaitu (2 MST, 3 MST, 4 MST, 5 MST, dan 6 MST). Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian pupuk akar NPK dan pupuk daun memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO
PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO Zohiriah 1, Zulfarina 2, Imam Mahadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat lebih kurang 25 meter di atas permukaan laut.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di beberapa negara tropis produsen anggrek seperti Thailand, Singapura dan Taiwan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Di beberapa negara tropis produsen anggrek seperti Thailand, Singapura dan Taiwan, anggrek sebagai bunga potong maupun tanaman hias pot merupakan komoditas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik dan cukup popular. Bunga gladiol memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan menduduki
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penanaman dilakukan pada bulan Februari 2011. Tanaman melon selama penelitian secara umum tumbuh dengan baik dan tidak ada mengalami kematian sampai dengan akhir penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Keadaan Umum Penelitian Tanah yang digunakan pada penelitian ini bertekstur liat. Untuk mengurangi kelembaban tanah yang liat dan menjadikan tanah lebih remah, media tanam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITAN Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P
Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan. KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P Zubir Marsuni 1), St. Subaedah 1), dan Fauziah Koes 2) 1) Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Selama percobaan berlangsung curah hujan rata-rata yaitu sebesar 272.8 mm per bulan dengan jumlah hari hujan rata-rata 21 hari per bulan. Jumlah curah hujan tersebut
Lebih terperinciGambar 5. Pertumbuhan Paspalum notatum Fluegge Setelah Ditanam
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Suhu rumah kaca berkisar antara C hingga 37 C, kondisi yang cukup baik bagi pertumbuhan tanaman. Menurut Sarief (1985) kisaran maksimum pertumbuhan tanaman antara 15 C
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kondisi yang memenuhi persyaratan bagi pertumbuhan berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan atas berbagai pertimbangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup diperhitungkan. Selain memiliki fungsi estetika, bunga juga mendatangkan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SRI REJEKI (Aglonema donna carmen) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI
EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SRI REJEKI (Aglonema donna carmen) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Menenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data Iklim Lahan Penelitian, Kelembaban Udara (%)
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Hasil analisis kondisi iklim lahan penelitian menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat menunjukkan bahwa kondisi curah hujan, tingkat kelembaban,
Lebih terperinci