Kata kunci : Diesel engine, motor listrik, genset, penggerak, cargo pump

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci : Diesel engine, motor listrik, genset, penggerak, cargo pump"

Transkripsi

1 TINJAUAN TEKNIS EKONOMIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN DIESEL ENGINE DAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK CARGO PUMP PADA KAPAL TANKER KM. AVILA Fretty Harauli Sitohang* Taufik Fajar Nugroho, ST. M.Sc** Ir. Hari Prastowo,M.Sc** *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember fretty@ne.its.ac.id Abstrak Sistem bongkar muat di kapal merupakan hal yang sangat penting harus diperhatikan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa baik secara teknis dan ekonomis terhadap komponen-komponen pendukungnya, seperti pompa bongkar muat, penggerak pompa dan sebagainya. Dengan menganalisa secara teknis dan ekonomis penggunaan Diesel Engine untuk menggerakkan Cargo Pump pada Kapal KM Avila. Sehingga didapatkan perbandingan penggunaan diesel engine dengan electric motor baik secara effisiensi, kebutuhan daya sampai ke perhitungan genset yang dibutuhkan jika cargo pump tersebut digerakkan oleh motor. Perlu diketahui juga perbandingan konsumsi bahan bakar dengan motor listrik dan dengan cargo engine. Dilakukan perhitungan untuk mengetahui kebutuhan arus start pada daya peralatan terbesar jika cargo pump sendiri digerakkan oleh motor listrik. Dengan pertimbangan tersebut, dilakukan perbandingan untuk mengetahui pemilihan yang tepat dengan menggunakan diesel engine atau dengan motor listrik sebagai penggerak cargo pump. Maka hasil dari perhitungan bahwa dengan speck yang sama yang sudah terinstal di kapal didapatkan dengan motor secara investasi dan konsumsi bahan bakar selama bongkar muat jauh lebih murah daripada dengan diesel engine. Tetapi dalam segi teknis untuk pada beban maksimal efisiensi dari Diesel engine 95 % - 97 % adalah lebih tinggi dari pada sistem dengan electric motor karena melewati bayak komponen sehingga mengakibatkan banyak losses sehingga efisiensi 87 % - 90%. Sehingga dapat dikatakan bahwa transmisi daya pada beban maksimum dari prime mover ke cargo pump dengan menggunakan diesel engine lebih efisien dari pada dengan motor listrik. Dan untuk penempatan dan space pada kapal Tanker KM. Avila bahwa dengan genset penempatan dikapal jauh lebih berat dan space di kapal tidak tersedia untuk menampung bayaknya generator. Sehingga dapat direkomendasikan kepada owner bahwa dengan menggunakan diesel engine secara ekonomi jauh lebih mahal dibandingka dengan genset pada kapal Taknker KM. Avila. Kata kunci : Diesel engine, motor listrik, genset, penggerak, cargo pump 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dewasa ini kapal tanker merupakan sarana transportasi muatan minyak yang cepat dan effesien. Maka tidak heran jumlah kapal Tanker di dunia maritim semakin banyak. Dan para owner melakukan berbagai metode yang baru agar sistem bongkar muat dan operasional selama berlayar semakin cepat dan effisien. Tapi perlu diperhatikan bahwa perubahan sistem itu harus sesuai dengan rules dan di ijinkan. Pada kapal Tanker KM. Avila sistem bongkar muat yang digunakan berbeda dari kapal yang secara umum yaitu sistem penggerak cargo pump menggunakan diesel engine. Alasan mengapa menggunakan diesel engine untuk memenuhi kebutuhan 1

2 listrik sewaktu bongkar di kapal Tanker. Karena kita tau kebutuhan listrik sewaktu bongkar muat adalah beban yang paling besar selama operasional kapal. Kapal KM. Avila menggunakan 2 genset untuk memenuhi kebutuhan listrik di akomodasi dan sistem yang lain, itu mengapa sistem penggerak pada cargo pump memakai penggerak sendiri diesel engine yaitu untuk memenuhi beban listrik yang sangat besar mencapai 361 KW. Oleh karena itu diperlukan suatu studi untuk mempelajari dan meninjau penggunaan diesel engine sebagai penggerak cargo pump baik secara teknis dan ekonomis. Secara teknis akan membahas pemilihan pompa dan diesel engine, karena pemilihan pompa akan mempengaruhi kecepatan saat bongkar muat. Dan secara ekonomi dengan menggunakan diesel motor maka akan mengkibatkan konsumsi bahan bakar semakin besar sehingga biaya yang dibutuhkan selama operasional akan bertambah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar tersebut. Dan semakin banyaknya komponen di kamar mesin maka ruang kamar mesin semakin besar dan mengurangi payload di kapal. Perumusan Masalah Dengan pemilihan diesel engine sebagai penggerak, apakah akan lebih efektif dan efisien secara teknis dan ekonomis dibandingkan dengan menggunakan electric motor sebagai penggeraknya.. Tujuan Penulisan Penulisan Tugas akhir ini bertujuan untuk : a. Menghitung kebutuhan daya penggerak cargo pump sesuai dengan kapasitas pompa yang diminta owner. b. Membandingkan secara teknis antara diesel engine dengan motor listrik. c. Membandingkan secara ekonomis antara diesel engine dengan motor listrik. d. Memberi rekomendasi kepada owner mengenai jenis penggerak yang tepat (diesel engine atau motor listrik) untuk cargo pump pada kapal KM. Avila. Mendapatkan perbadingan baik secara teknis dan ekonomis antara diesel engine dan motor listrik sebagai penggerak cargo pump yang tepat. BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang penulisan Tugas Akhir, perumusan masalah, pembatasan masalah, dan tujuan Tugas Akhir. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan diesel engine dan motor listrik serta class rules yang mengatur. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai metode yang akan digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir, pengelolahan dan perbandingan data untuk menyelesaikan permasalahan yang diangkat sebagai topik Tugas Akhir. BAB IV. ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS PERBANDINGAN DIESEL ENGINE DAN MOTOR LISTRIK Pada bab ini akan dibahas tentang data-data yang didapatkan dan dilakukan analisa perbandingan dengan kdua penggerak tersebut. BAB V. KESIMPULAN Pada bab ini akan berisi kesimpulan dari Tugas Akhir yang telah selesai dikerjakan dan saran-saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 2. Metodologi dan Model Analisis Pengerjaan tugas akhir ini terdiri dari langkah-langkah berikut, yaitu : Penjelasan sistem bongkar muat pada kapal Tanker Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui sistem bongkar muat di kapal tentang cargo tank, perpipaan, pompa, penggerak dan sebagainya. Cargo Tank berjumlah 10 kompartemen memanjang kapal dengan 2

3 masing-masing dipisahkan oleh sekat kedap mutan tansversal kapal. Tangki-tangki ini masing-masing terpisahkan menjadi dua bagian secara melintang, antara lain : 5 Cargo Fuel Oil Starboard 5 Cargo Fuel Oil Portside Pertimbangan yang digunakan adalah untuk mengurangi luas permukaan bebas cairan muatan yang ada di dalam tangki. Sistem perpipaan untuk keperluan pembongkaran muatan cairan atau cargo discharge menggunakan dua jalur perpipaan untuk penyaluran muatan cargo line. Masing-masing jalur sistem perpipaan langsung berhubungan dengan ruang pompa dan dilayani oleh pompa muatan yang saling berhubungan. Sistem stripping penyaluran pembuangan sisa muatan cairan atau stripping line ini memiliki satu buah jalur pipa yang melayani stripping atau pengeluaran sisa muatan dari seluruh cargo. Sistem ini terpisah dari sistem bongkar muat utama, tetapi dalam beberapa penggunaan, sistem ini dapat dihubungkan dengan sistem bongkar muat bila diperlukan untuk mengeluarkan dan membersihkan sisa muatan minyak di saluran pengisapan setelah pembongkaran. Masing-masing jalur sistem pipa ini langsung berhubungan dengan ruang pompa dan dilayani oleh pompa stripping. Sistem Pemompaan 1. Sistem pemompaan ini menggunakan kamar pompa yang terletak diantara ruang muatan dan kamar mesin. 2. Sistem pemompaan menggunakan 3 buah pompa untuk masing-masing sistem bongkar muat 2 beroperasi dan 1 stanby dan 2 untuk stripping. 3. Sistem pemompaan direncanakan mampu untuk melakukan pemuatan satu jenis muatan. Sistem penggerak pompa Dalam kondisi riil Cargo pump pada umumnya digerakkan oleh motor listrik. Karena motor listrik mepunyai effisiensi yang tinggi dan dapat meminimalisir penempatan sistem di kamar mesin. Nama BAB IV. ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS PERBANDINGAN DIESEL ENGINE DAN MOTOR LISTRIK Dimensi kapal Tanker KM. Avila : kapal : KM.Avila Owner : Prestige Marine Service PTE LTD Jenis kapal : 6300 DWT Oil Tanker Tempat dibangun : PT. DOK dan Perkapalan Surabaya Length O.A : 93 M Length B.P : 87 M Beam : 17.5 M Depth : 9 M Draft : 6.7 M Complement : 20 men Cargo oil Tank : 7050 m 3 Main Engines : 2 x YANMAR 1471 x 750rpm Generator Engine : 320 kw (2 set), 180 rpm Perhitungan Genset Kalkulasi Perhitungan Electric Load Balance Data konsumsi daya listrik akan dikalkulasikan sesuai dengan data kapal sebenarnya dan sudah di aplikasikan pada kapal KM. Avila. Dan kapasitas genset yang beroperasi sekarang pada kapalnya adalah sebagai berikut : Tabel 1 Electric Load Balance tanpa cargo pump Perhitungan tersebut diatas adalah berdasarkan kebutuhan listrik pada saat sea going, manouver, cargo loading unloading, dan berlabuh. Dari perhitungan daya listrik tersebut diatas maka diketahui daya maksimum dari Kapasitas Genset yaitu 3

4 pada saat cargo loading. Maka untuk memenuhi kebutuhan kapasitas tersebut pahak galangan memilih genset Yanmar 6AYL-ST dengan kapasitas 320 kw berjumlah 2 genset. Tabel 2 Tabel Electric Load Balance dengan cargo pump Dari data perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa Genset terpasang sebelum menambah daya pompa bongkar muat adalah menggunakan 2 buah genset dengan daya 2 x 320 kw untuk melayani seluruh kebutuhan listrik di kapal selama loading unloading. Maka setelah dilakukan perhitungan kembali dengan menambahkan daya yang dibutuhkan motor penggerak cargo pump bertambah menjadi 4 x 320 kw beban pada saat cargo loading beroperasi. Pada total daya pada continous load dilakukan analisa untuk arus start ketika loading, dilakukan 3 analisa yaitu : 1. Analisa pertama jika cargo pump dinyalakan dan peralatan lain ikut bekerja. 2. Analisa kedua jika peralatanperalatan lainnya tidak bekerja tetapi cargo pump tetap menyala. 3. Analisa ketiga juga dilakukan dengan cara menyalakan satu per satu cargo pump. Analisa ketiga dilakukan dengan cara menyalakan satu per satu cargo pump dengan tujuan untuk mengetahui cargo pump tersebut dapat dioperasikan dari jumlah daya yang tersedia pada generator terpasang dikapal. Cara analisa sama sama seperti sebelumnya. Berikut adalah analisa perhitungannya : Satu cargo pump mempunyai daya 361 kw. Jika cargo pump tersebut di start = 3 x 361 kw = 1083 kw Sehingga, Load faktor = Pstart / ( 4 x Pgenerator) = 1083 kw / 1280 = Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa dengan 4 generator yang tersedia mampu menerima beban start cargo pump jika cargo pump tersebut dinyalakan satu persatu dan peralatan-peralatan continuousnya tidak berkerja. Spec pompa yang dipakai dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah sesuai dengan spec pompa yang terpasang di kapal. Dengan kapasitas cargo pump 1 dan 2 adalah 750 m 3 /hr dan cargo pump 3 dengan kapasitas 500 m 3 /hr sehingga proses bongkar muat dengan volume cargo oil 7050m 3 adalah : Cargo pump no. 1 adalah 750 m 3 /hr Cargo pump no. 2 adalah 750 m 3 /hr Cargo pump no. 3 adalah 500 m 3 /hr Dengan volume cargo oil adalah 7050m 3 Maka waktu yang diperlukan untuk bongkar muat : Waktu = Volume / kapasitas t = V/Q = 7050 m 3 /2000 m 3 /hour = hour = 4 hour Gambar 1 Power flow dengan electric power system Losses daya komponen dari diesel sampai ke cargo pump adalah losses mekanik dan losses listrik yang menyebabakan naiknya panas dan suhu pada komponen dan lingkungan sekitar. Untuk setiap komponen, effisiensi listrik dapat dihitung dan typical valuenya pada full rated power menurut spesifikasi dari tiap komponen ( terlampir ) adalah sebagai berikut : 4

5 ή Generator : ή switchboard : ή electric motor : Dengan demikian, efisiensi dengan electric motor dari generator sampai ke motor listik, adalah diantara 87% - 90 % pada kondisi beban penuh. Berikut perbandingan load factor antara mesin diesel generator set dengan cago diesel sebagai penggerak cargo pump. Condition Persentasi Load setiap condisi operasional Normal service Depp. & arrival Harbour service Cargo Diesel 85% 88% 80% Electric motor Genset (max. 86%) 66% 86% 68% Untuk estimasi berat kapal akibat penerapan dengan diesel engine atau generator adalah : No. Item Set DieseL engine Weight (kg) Electric motor 1 Diesel Engine 1 & x 2 2 Diesel Enige Genset x 2 Motor Listrik 1 & x 2 5 Motor Listrik Total Selisih 6544 Untuk awalnya biaya investasi yang diperlukan dengan menggunakan motor listrik atau engine diesel sebagai penggerak. Dari data perhitungan antara perbandingan investasi cargo diesel dengan electric motor diperoleh beberapa harga dari tiap komponen, antara lain : Berdasarkan tabel harga komponen di atas dapat diketahui bahwa penerapan dengen Diesel Propulsion jauh lebih mahal ($ USD) dari pada electric propulsion sebagai penggerak cargo pump, salah satu komponen yang paling berpengaruh dengan diesel adalah penggunaan dua buah engine diesel propulsion CATERPILLAR. No. Item Set DieseL engine Price Tabel 5 Selisih perbandingan biaya investasi antara diesel atau motor listrik Konsumsi Bahan Bakar Total SFOC untuk penerapan cargo Diesel engine dan electric motor dan kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan 1 kali proses bongkar muat yaitu : Electric motor 1 Cargo Diesel 1 & Cargo Diesel Generator set Motor listrik 1 & ,92 5 Motor listrik ,75 Total ,7 Selisih Tabel 4 Selisih perbandingan berat dengan diesel atau motor listrik Catt : MDO / KL = 371,58 USD 5

6 1 litre HFO = 0,991 kg Dengan kebutuhan suplai daya yang lebih kecil dari sistem semula dan dengan efisiensi bahan bakar yang konstan dan optimal,maka dari tabel perhitungan di atas didapatkan selisih harga bahan bakar selama sekali proses bongkar muat selama 4 jam antara Diesel engine dan motor electric yaitu sebesar 48096,09 USD. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan bahan bakar dalam sistem diesel generator lebih irit jika dibandingkan dengan diesel engine dan akan menambah saving cost bagi kapal. BAB V. KESIMPULAN 1. Pada penerapan dengan diesel engine sebagai penggerak cargo pump untuk kapal KM. Avila supply daya adalah Caterpillar 3412 dengan daya 2 x 448 kw dan 300 kw. Dengan menggunakan 2 unit generator set dengan daya 320 kw. Dan pada sistem dengan penerapan electric Motor akan diinstall 4 buah genset dengan daya spec yang di supply sama seperti yang terinstal di kapal yaitu 4 x 320 kw, electric motor ABB Product dengan daya 2 x 362 kwdan sebagai cadangan 1 x 230 kw, beberapa komponen pendukung lainnya (MSB, pengkabelan, Saklar dan beberapa instrument lainnya). 2. Pada beban maksimal efisiensi dari Diesel engine 95 % - 97 % adalah lebih tinggi dari pada sistem dengan electric motor karena melewati bayak komponen sehingga mengakibatkan banyak losses sehingga efisiensi 87 % - 90%. Sehingga dapat dikatakan bahwa transmisi daya pada beban maksimum dari prime mover ke cargo pump dengan menggunakan diesel engine lebih efisien dari pada dengan electric. Namun, dengan genset fleksibilitas dengan electric memungkinkan adanya pengaturan pembebanan terhadap cargo pump untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis dan efisien. 3. Selisih perbadingan berat dengan diesel engine atau electric motor 6544 kg. Hal ini disebabkan karena untuk penempatan komponen-komponen electric. Dengan penerapan diesel engine sehingga salah satu keuntungan yang bisa diambil dari segi space ruangan dan berat instalasi. 4. Kapal Tanker KM. Avila tidak mempunyai space yang memadai untuk penerapan electric jika keempat genset di letakkan di tween deck. Oleh karena itu, jika menggunakan genset maka 2 genset yang lain di letakkan di engine room yang semula menjadi space untuk cargo oil pump engine. 5. Penerapan dengan diesel engine sebagai penggerak cargo pump pada kapal ini, pada investasi akan jauh lebih mahal $ USD atau sama dengan Rp ,00 dari penerapan electric motor. 6. Dan untuk konsumsi bahan bakar dengan diesel engine didapatkan selisih konsumsi bahan bakar selama bongkar muat selam 4 jam dengan Cargo oil Tank 7050 m 3 adalah $ ,39 USD. 7. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan bahan bakar dengan sistem diesel generator lebih irit jika dibandingkan dengan diesel engine dan akan menambah saving cost bagi pemilik kapal. DAFTAR PUSTAKA 6

7 1. Ådnanes, Alf Kåre. Maritime Electrical Installations And Diesel Electric Propulsion ABB ASMarine, Kurniawan ANALISA TEKNO EKONOMI PERBANDINGAN SISTEM DIESEL MECHANICAL PROPULSION ( DMP ) DAN DIESEL ELECTRIC PROPULSION UNTUK KAPAL MILITER TIPE LPD ( KRI MAKASSAR ) Teknik Sistem Perkapalan ITS, Bureau Veritas RULES FOR THE CLASSIFICATION OF STEEL SHIPS chapter 2, Laboratorium Mesin kapal, Kursus Dasar Motor Diesel Aplikasi Marine. Jurusan Sistem Perkapalan, ITS, ap nyak ( Technical Data of Detroit Diesel Genset 2008 ) 7

Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN ITS

Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN ITS Tinjauan Teknis Ekonomis Perbandingan Penggunaan Diesel Engine dan Motor Listrik sebagai Penggerak Cargo Pump pada Kapal Tanker KM Avila. Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai Dosen pembimbing : 1. Dr. I Made Ariana, ST., MT 2. Ir. Indrajaya Gerianto,

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm) ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine 600-1200 rpm) Oleh: NURHADI GINANJAR KUSUMA NRP. 6308030042 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-130 Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di

Lebih terperinci

SKRIPSI Studi Analisa Desain Instalasi dan Investasi Sistem Kelistrikan Kapal Penumpang dengan Menggunakan Sistem Busbar Trunking

SKRIPSI Studi Analisa Desain Instalasi dan Investasi Sistem Kelistrikan Kapal Penumpang dengan Menggunakan Sistem Busbar Trunking SKRIPSI ME 091217 Operations (ME 091329) Research SKRIPSI Studi Analisa Desain Instalasi dan Investasi Sistem Kelistrikan Kapal Penumpang dengan Menggunakan Sistem Busbar Trunking Dosen Pembimbing 1 :

Lebih terperinci

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI Oleh : Frenniko Eka Bestari Dosen pembimbing : Eddy Setyo Koenhardono, ST, M.Sc Department of Marine Enginering,

Lebih terperinci

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Tri Octa Kharisma Firdausi 1*, Arief Subekti 2, dan Rona Riantini 3 1 Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi. Oleh : Novarianto S.

TUGAS AKHIR. Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi. Oleh : Novarianto S. TUGAS AKHIR Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi Oleh : Novarianto S. 4205 100 004 LATAR BELAKANG Effisiensi dari generator yang di gunakan pada

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER

PEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER PEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER Tugas Akhir Ini Didedikasikan Untuk Pengembangan Teknologi LNG di Indonesia TRANSPORT Disusun oleh : PRATAMA NOTARIZA

Lebih terperinci

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI 4206100011 Latar Belakang Pada saat ini terdapat tiga metode dalam menentukan kapasitas

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA MOTOR TANKER YAN GT. Oleh

STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA MOTOR TANKER YAN GT. Oleh STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA MOTOR TANKER YAN 1 1000GT Oleh Ir. Hari Prastowo, M.Sc 2), Risky Hari Prasetyo 1) 2) 1) Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIS EKONOMIS PERENCANAAN SISTEM REVERSE OSMOSIS UNTUK KEBUTUHAN AIR TAWAR ( FRESH WATER DOMESTIC SYSTEM ) PADA KAPAL NIAGA (M.

ANALISA TEKNIS EKONOMIS PERENCANAAN SISTEM REVERSE OSMOSIS UNTUK KEBUTUHAN AIR TAWAR ( FRESH WATER DOMESTIC SYSTEM ) PADA KAPAL NIAGA (M. P3- Skripsi ANALISA TEKNIS EKONOMIS PERENCANAAN SISTEM REVERSE OSMOSIS UNTUK KEBUTUHAN AIR TAWAR ( FRESH WATER DOMESTIC SYSTEM ) PADA KAPAL NIAGA (M.T AVILA ) ( TECHNIC AND ECONOMY ANALYSIS DESIGN OF REVERSE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN & ANALISA

BAB IV HASIL PENGAMATAN & ANALISA BAB IV HASIL PENGAMATAN & ANALISA 4.1. Spesifikasi Main Engine KRI Rencong memiliki dua buah main engine merk Caterpillar di bagian port dan starboard, masing-masing memiliki daya sebesar 1450 HP. Main

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Propulsi Hybrid Untuk Kapal Fast Patrol Boat 60 M

Perencanaan Sistem Propulsi Hybrid Untuk Kapal Fast Patrol Boat 60 M B412 Perencanaan Sistem Propulsi Hybrid Untuk Kapal Fast Patrol Boat 60 M Hangga K. Prasetya, Eddy Setyo Koenhardono, dan Indra Ranu Kususma Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Lebih terperinci

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA)

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA) TUGAS AKHIR LS 1336 ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA) DIAN ARIF WICAKSONO NRP 4207 100 522 Dosen Pembimbing Ir. Sardono Sarwito,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Teknis dan Ekonomis Penggunaan Belt dan Roda Gigi pada Kapal Keruk 30 m

Analisa Perbandingan Teknis dan Ekonomis Penggunaan Belt dan Roda Gigi pada Kapal Keruk 30 m Analisa Perbandingan Teknis dan Ekonomis Penggunaan Belt dan Roda Gigi pada Kapal Keruk 30 m Oleh : Wanda Astri Riandini 4211 105 001 Dosen Pembimbing 1 : Ir. Agoes Santoso, M.Sc, M.Phil, C.Eng Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL Dipresentasikan Oleh : MUHAMMAD KHARIS - 4109 100 094 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Marine Reliability, Availability, Maintenability & Safety Studi Penentuan Kinerja Pelayanan Pelabuhan Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS)

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang Kondisi Black Out adalah kondisi dimana sumber tenaga penggerak utama, permesinan bantu, dan peralatan lainnya pada kapal

Lebih terperinci

Studi perbandingan teknik dan ekonomis sistem transmisi mekanik dan hidrolis pada SRP(steerable rudder propeller) kapal tug boat 2x 600 hp

Studi perbandingan teknik dan ekonomis sistem transmisi mekanik dan hidrolis pada SRP(steerable rudder propeller) kapal tug boat 2x 600 hp Studi perbandingan teknik dan ekonomis sistem transmisi mekanik dan hidrolis pada SRP(steerable rudder propeller) kapal tug boat 2x 600 hp PRESENTED BY : Bambang Irawan 4204 100 076 LATAR BELAKANG Sistem

Lebih terperinci

Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang

Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-129 Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang Dionysius M. S dan Indra Ranu Kusuma Jurusan Teknik Sistem Perkapalan,

Lebih terperinci

Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot

Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot Disusun Oleh : Akmal Thoriq Firdaus - 4211105012 Dosen Pembimbing : 1. Ir. H.

Lebih terperinci

Yogia Rivaldhi

Yogia Rivaldhi Tugas Akhir (MN091382) Yogia Rivaldhi 4107100066 ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMASANGAN WIND TURBINE SEBAGAI PENGHASIL DAYA UNTUK SISTEM PENERANGAN PADA KAPAL TANKER 6500 DWT Dosen Pembimbing : Ahmad Nasirudin,

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 4.1 Data Utama Kapal Tabel 4.1 Prinsiple Dimension No Principle Dimension 1 Nama Proyek Kapal KAL 28 M 3 Owner TNI AL 4 Class BKI 5 Designer PT. TESCO INDOMARITIM 6 Produksi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT

TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN 1 1000GT RISKY HARI PRASETYO 4207 100 101 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL

BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL 1. Pendahuluan Untuk bahan bakar diesel perkapalan kita mengenal a. Marine Gas Oil (MGO) b. Marine Diesel Oil (MDO) c. Marine Fuel Oil (MFO) d. Marine

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan program Maxshurft, besarnya power

Lebih terperinci

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan 17500 DWT Oleh : NUR RIDWAN RULIANTO 4106100064 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Lebih terperinci

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG? PERUMUSAN MASALAH Masalah yang akan dipecahkan dalam studi ini adalah : Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar)

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Power Management, Generator, Load Faktor, LabView.

Abstrak. Kata Kunci : Power Management, Generator, Load Faktor, LabView. PERANCANGAN POWER MANAGEMENT SYSTEM PADA KAPAL PENUMPANG Nama : Dionysius M. S., NRP : 4208 100 097 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan,ITS Surabaya Abstrak Power Management System

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN TEKNIS & EKONOMIS ANTARA BARGE DITARIK TUG BOAT DAN BARGE MENGGUNAKAN SELF PROPULSION

STUDI PERBANDINGAN TEKNIS & EKONOMIS ANTARA BARGE DITARIK TUG BOAT DAN BARGE MENGGUNAKAN SELF PROPULSION STUDI PERBANDINGAN TEKNIS & EKONOMIS ANTARA BARGE DITARIK TUG BOAT DAN BARGE MENGGUNAKAN SELF PROPULSION 1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis maritim saat ini sangat pesat, sehingga dibutuhkan pelayanan

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st

Lebih terperinci

INSTALASI PERMESINAN

INSTALASI PERMESINAN INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN INSTALASI LISTRIK PELAYANAN LISTRIK HARUS MAMPU

Lebih terperinci

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kw sampai puluhan MW. Untuk menyalakan listrik di daerah baru umumnya digunakan PLTD oleh PLN.Di lain pihak, jika

Lebih terperinci

Pengantar Listrik Kapal

Pengantar Listrik Kapal Pengantar Listrik Kapal Scope Yang termasuk dalam shipboard electrical system adalah Electric power plant Penerangan Interior communications dan control Eksterior communications Navigation system dan sistem

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS GENERATOR

PERENCANAAN KAPASITAS GENERATOR PERENCANAAN KAPASITAS GENERATOR Dalam merencanakan sistem kelistrikan perlu diperhatikan kapasitas dari generator dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari peralatannya.

Lebih terperinci

TINJAUAN TEKNIS EKONOMIS PEMAKAIAN DUAL FUEL PADA TUG BOAT PT. PELABUHAN INDONESIA II

TINJAUAN TEKNIS EKONOMIS PEMAKAIAN DUAL FUEL PADA TUG BOAT PT. PELABUHAN INDONESIA II SIDANG SKRIPSI P3 TINJAUAN TEKNIS EKONOMIS PEMAKAIAN DUAL FUEL PADA TUG BOAT PT. PELABUHAN INDONESIA II Arifah Fitriana 4210 100 033 PERUMUSAN MASALAH 1. Apa saja hal - hal teknis yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-261 Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia Deny Ari Setiawan Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD DENGAN TRANSVERSE PLANE WATERTIGHT BULKHEAD PADA RUANG MUAT KAPAL TANKER Oleh: STEVAN MANUKY PUTRA NRP. 4212105021

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar

Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-213 Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar Nur Salim Aris, Indrajaya Gerianto, dan I Made Ariana Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada aspek keselamatan tetapi juga pada segi kepraktisan dan efisiensi. Teknologi pada pesawat

Lebih terperinci

Perancangan Perangkat Lunak Sistem. Secara Real Time. Sutrisno Fakultas Teknologi Kelautan ITS 2010

Perancangan Perangkat Lunak Sistem. Secara Real Time. Sutrisno Fakultas Teknologi Kelautan ITS 2010 Perancangan Perangkat Lunak Sistem Monitoring Pemakaian Bahan Bakar di Kapal Secara Real Time Presented By : Sutrisno 4206 100 097 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS 2010

Lebih terperinci

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY 7.1 Umum Perhitungan rinci perencanaan sistem distribusi air bersih utama wilayah pengembangan kota Niamey mencakup

Lebih terperinci

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI P3 TESIS ME 092350 PENGEMBANGAN SISTEM PROPULSI HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) UNTUK LINER FERRY MERAK-BAKAUHENI DOSEN PEMBIMBING SUTOPO PURWONO FITRI, ST, M.Eng, PhD. Dr. Ir. A.A. MASROERI, M.Eng. AGUS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

performa perubahan mesin diesel menjadi CNG Engine berbasis pada simulasi pemodelan menggunakan software GTPOWER. Diharapkan, dapat diketahui dari

performa perubahan mesin diesel menjadi CNG Engine berbasis pada simulasi pemodelan menggunakan software GTPOWER. Diharapkan, dapat diketahui dari 21/07/2010 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER LOGO ANALISA PERFORMA PERUBAHAN MESIN DIESEL MENJADI CNG ENGINE BERBASIS PADA SIMULASI OLEH:

Lebih terperinci

GAS AKHIR - P3. apal Offshore Suppo. ort and Maintenance

GAS AKHIR - P3. apal Offshore Suppo. ort and Maintenance GAS AKHIR - P3 Analisa Kebut tuhan Listrik Pada apal Offshore Suppo ort and Maintenance ndahuluan erumusan Masalah erhitungan serta pemilihan generator set (genset) pada kapal ALAM JAYA erapa besar kebutuhan

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

Bab V Analisis Hasil Pengolahan Data

Bab V Analisis Hasil Pengolahan Data Bab V Analisis Hasil Pengolahan Data V.1 Analisis Kondisi Hypochlorite Plant PLTU Muara Karang Dalam analisis penelitian sistim hypochlorite plant PLTU Muara Karang ini dilakukan analisis terhadap beberapa

Lebih terperinci

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS ANDITYA YUDISTIRA 2107100124 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H D Sungkono K, M.Eng.Sc Kemajuan

Lebih terperinci

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 STUDI KOMPARASI DARI ZAT ADITIF SINTETIK DENGAN ZAT ADITIF ALAMI TERHADAP PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN GENSET MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

Lebih terperinci

Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioethanol Dari Batang Padi Sebagai Campuran Pada Bensin

Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioethanol Dari Batang Padi Sebagai Campuran Pada Bensin JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-34 Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioethanol Dari Batang Padi Sebagai Campuran Pada Bensin Andre Dwiky Kurniawan, Semin, dan Tjoek

Lebih terperinci

OLEH: Nama : DAYANG NRP : 4209 105 014

OLEH: Nama : DAYANG NRP : 4209 105 014 SKRIPSI (ME 1336) PENGARUH PERUBAHAN COMPRESSION RATIO PADA UNJUK KERJA MOTOR DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR GAS OLEH: Nama : DAYANG NRP : 4209 105 014 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI KONTROL OTOMATIS DISTRIBUSI BAHAN BAKAR TANGKI HARIAN PADA KM. MADANI NUSANTARA

PERANCANGAN SIMULASI KONTROL OTOMATIS DISTRIBUSI BAHAN BAKAR TANGKI HARIAN PADA KM. MADANI NUSANTARA Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 PERANCANGAN SIMULASI KONTROL OTOMATIS DISTRIBUSI BAHAN BAKAR TANGKI HARIAN PADA KM. MADANI NUSANTARA Baharuddin Dosen

Lebih terperinci

PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD GRESIK

PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD GRESIK LAPORAN FIELD PROJECT PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD GRESIK POTOT SUGIARTO NRP. 6308030007 DOSEN PEMBIMBING IR. EKO JULIANTO,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tabel 5.1 Hasil perhitungan data NO Penjelasan Nilai 1 Head kerugian mayor sisi isap 0,14 m 2 Head kerugian mayor sisi tekan 3,423 m 3 Head kerugian minor pada

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ME 091329) Presentasi Skripsi Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 ANALISA

Lebih terperinci

UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM

UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 11, Nomor 1, Januari - Juni 2013 UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM M. Rusydi Alwi, Syerly Klara & M. Amril

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana IV-27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana transportasi laut sebagai sarana penghubung utama antara pulau. Distribusi barang antara

Lebih terperinci

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) 30.000 CBM Zamzamil Huda Abstrak Sering kali dalam perancangan dan pembuatan kapal baru mengalami kelebihan dan pengurangan berat konstruksi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN KECEPATAN KAPAL UNTUK MENGURANGI KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI CO 2

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN KECEPATAN KAPAL UNTUK MENGURANGI KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI CO 2 OPTIMALISASI PENGOPERASIAN KECEPATAN KAPAL UNTUK MENGURANGI KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI CO 2 Adi Yudho WIjayanto (mahasiswa) I Made Ariana, ST, MT, DrMarSc (dosen pembimbing) Jurusan Teknik Sistem Perkapalan

Lebih terperinci

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE Disusun oleh : Sori Tua Nrp : 21.11.106.006 Dosen pembimbing : Ary Bacthiar

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMANFAATAN MARINE FUEL OIL (MFO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ENGINE DIESEL MaK

PERENCANAAN PEMANFAATAN MARINE FUEL OIL (MFO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ENGINE DIESEL MaK PERENCANAAN PEMANFAATAN MARINE FUEL OIL (MFO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ENGINE DIESEL MaK Hendra Poeswanto 1) Ahmad Yani 2) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Trunajaya Bontang. 1,2) Jl.Taekwondo

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-340 Analisa Pengaruh Variasi Tanggem Pada Pengelasan Pipa Carbon Steel Dengan Metode Pengelasan SMAW dan FCAW Terhadap Deformasi dan Tegangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DI KM. MUSTHIKA KENCANA II

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DI KM. MUSTHIKA KENCANA II PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DI KM. MUSTHIKA KENCANA II RE-DESIGN OF PLUMBING SYSTEM IN MV. MUSTHIKA KENCANA II Oleh: Ardhana Wiranata (3306100017) Dosen Pembimbing: Ir. Didik Bambang S, MT. JURUSAN

Lebih terperinci

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW Suliono 1) dan Bambang Sudarmanta 2) 1) Program Studi Magister Rekayasa Energi, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis 2.8 Pipe Support Karena pipa dipengaruhi oleh ekspansi termal. Mendukung dalam sebuah langkah sistem perpipaan termal dalam arah yang berbeda. Pipe support oleh dua jenis support-kaku (rigid support) dan

Lebih terperinci

BAB II JAWABAN-JAWABAN TUGAS MANDIRI TPK V & IV

BAB II JAWABAN-JAWABAN TUGAS MANDIRI TPK V & IV BAB II JAWABAN-JAWABAN TUGAS MANDIRI TPK V & IV Jawaban jawaban dibawah ini tidak mutlak, tidak seperti matematika atau ilmu pasti, semua jawaban dapat berkembang dan dapat diperinci lagi per bagian-bagian

Lebih terperinci

STUDI PERANCANGAN SISTEM PROPULSI WATERJET PADA KAPAL PENUMPANG 200 PAX TIPE WAVE PIERCHING CATAMARAN

STUDI PERANCANGAN SISTEM PROPULSI WATERJET PADA KAPAL PENUMPANG 200 PAX TIPE WAVE PIERCHING CATAMARAN STUDI PERANCANGAN SISTEM PROPULSI WATERJET PADA KAPAL PENUMPANG 2 PAX TIPE WAVE PIERCHING CATAMARAN Oleh: Ir. Agoes Santoso, M.Sc 2), Ir. Soemartojo WA 2), Nida Ahmad Musyafa 1) 1) 2) Mahasiswa : Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-183 Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga Ardianus, Septia Hardy Sujiatanti,

Lebih terperinci

PRESENTASI FIELD PROJECT

PRESENTASI FIELD PROJECT PRESENTASI FIELD PROJECT STUDI OPERASIONAL ALAT PENGAMAN MESIN DIESEL GENERATOR PADA KAPAL MUSI RIVER Penyusun Field Project: A an Anshori (NRP: 6408 030 026) Dosen Pembimbing: M. Abu Jami'in, ST. MT.

Lebih terperinci

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai maka dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimental, yaitu metode yang dapat dipakai untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Mesin Diesel Mesin diesel dengan merk JIANGDONG R180N 4 langkah

Lebih terperinci

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR 1. Pendahuluan Listrik seperti kita ketahui adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaannya oleh manusia, di mana listrik dihasilkan dari proses konversi

Lebih terperinci

INSTALASI PERMESINAN

INSTALASI PERMESINAN INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN KAMAR MESIN MACHINERY SPACE / ENGINE ROOM RUANG

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP : STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

Tugas Akhir : Studi Perencanaan Bisnis Waralaba (Franchise) Dalam Bidang Reparasi Kapal

Tugas Akhir : Studi Perencanaan Bisnis Waralaba (Franchise) Dalam Bidang Reparasi Kapal Tugas Akhir : Studi Perencanaan Bisnis Waralaba (Franchise) Dalam Bidang Reparasi Kapal Oleh : Angky Rahadiansyah (4109100054) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Triwilaswandio W.P, M.Sc 2. Sri Rejeki Wahyu Pribadi,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Teknis dan Ekonomis Pemakaian Material Baja Karbon dengan Coating dan Material Duplex Tanpa Coating untuk Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR MOCH. ABDUL RACHMAN Nrp. 2400 100 017 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

BAB III RENCANA SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

BAB III RENCANA SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK BAB III RENCANA SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK 3.1 UMUM Didalam perencanaan pembangunan sebuah pabrik, tidak akan lengkap dan tidak sempurna bila tidak terdapat mesin utama serta fasilitas penunjang yang memadai

Lebih terperinci

Analisa Teknis Pemilihan Packing set pada Mesin Diesel Reverse Engineering

Analisa Teknis Pemilihan Packing set pada Mesin Diesel Reverse Engineering Analisa Teknis Pemilihan Packing set pada Mesin Diesel Reverse Engineering Bidang Studi : Marine Power Plant(MPP) Nama : Rizky Firmansyah NRP : 4209 100 022 Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 : Ir.

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR Prasetyo Adi Dosen Pembimbing : Ir. Amiadji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah kapal banyak sekali terdapat system permesinan yang salah satunya terkadang berkaitan pada saat kapal beroperasi, salah satunya adalah bow thruster yang

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 ANALISA VARIASI KAPASITOR UNTUK MENGOPTIMALKAN DAYA GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT (PLTGL) Dosen Pembimbing: Oleh: Tri Indra Kusuma 4210 100 022 Ir. SardonoSarwito, M.Sc

Lebih terperinci

ADE PUTRI AULIA WIJHARNASIR

ADE PUTRI AULIA WIJHARNASIR KELOMPOK 6: 1. YUNO PRIANDOKO 4210100060 2. ADE PUTRI AULIA WIJHARNASIR 4211100018 3. AYUDHIA PANGESTU GUSTI 4211100089 4. RAHMAD BAYU OKTAVIAN 4211100068 1 TEORI, FUNGSI, KARAKTERISTIK, TIPE, DAN KOMPONEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Motor Bakar Mesin Pembakaran Dalam pada umumnya dikenal dengan nama Motor Bakar. Dalam kelompok ini terdapat Motor Bakar Torak dan system turbin gas. Proses pembakaran

Lebih terperinci

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI Pembimbing : Ir. Joko Sarsetyanto, MT PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi : PT. Kunago Jantan Jl. By Pass Km. 25 Korong Sei. Pinang, Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat). 3.2 Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

PENENTUAN LAJU KONSUMSI BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR DENGAN MINYAK TANAH UNTUK SUATU GENSET YANMAR SOWA

PENENTUAN LAJU KONSUMSI BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR DENGAN MINYAK TANAH UNTUK SUATU GENSET YANMAR SOWA PENENTUAN LAJU KONSUMSI BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR DENGAN MINYAK TANAH UNTUK SUATU GENSET YANMAR SOWA Hardi Gunawan, I Nyoman Gede Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci