BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Verawati Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi menurut Nazir (2006), bahwa : Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti kelompok manusia,suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun kilasan peristiwa pada masa sekarang dengan faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, surat-surat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Pernyataaan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara sistematis, aktual dan akurat dengan mengumpulkan data berdasarkan penelitian yang dilakukan Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, surat-surat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Penelitian Sekaran (2003) dan Cooper dan Schindler (2003) mengungkapkan pengertian variabel sebagai segala sesuatu yang dapat dibedakan atau mempunyai variasi nilai (dalam Zulganef, 2008:63). Variebel dalam penelitian kali ini adalah Pajak Penerangan Jalan, Menurut Undang-undang No.28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, pajak penerangan jalan merupakan salah satu pajak daerah kabupaten/kota.
2 32 Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tahun 2002 pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik dengan ketentuan bahwa di wilayah Daerah tersebut tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah. Indikator Pajak Penerangan Jalan adalah sebagai berikut: 1. Potensi (Pajak Penerangan Jalan) Potensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan; daya. Potensi Pajak Penerangan Jalan ini diperoleh dengan cara mengalikan basis pajak (Tax Base) Pajak Penerangan Jalan dengan tarif pajak yang berlaku. Basis pajak (Tax Base) merupakan hasil perhitungan biaya tarif beban dengan biaya pemakaian listrik (KWH). Untuk mendapatkan hasil biaya tarif beban menurut Harun Hamroeli (2003) dengan cara mengalikan persentase Pajak Penerangan Jalan berdasarkan golongan pelanggan PLN (Golongan Rumah Tangga, Bisnis dan Industri),Jumlah pelanggan PLN dan rata-rata tarif dasar listrik dari masingmasing golongan pelanggan PLN. Sedangkan untuk mendapatkan hasil biaya pemakaian listrik (KWH) dengan cara mengalikan persentase pajak penerangan jalan berdasarkan golongan pelanggan PLN (Golongan Rumah Tangga, Bisnis dan Industri), Jumlah pemakaian listrik (KWH) dan rata-rata tarif dasar listrik dari masing-masing golongan pelanggan PLN. Dengan indikatornya : (Biaya Beban + Biaya Pemakaian Listrik) x Tarif Pajak.(Rasio) 2. Kontribusi (Pajak Penerangan Jalan) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) pengertian kontribusi adalah sumbangan. Kontribusi adalahsesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama. Sehingga kontribusi disini dapat diartikan sebagai sumbangan yang diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap besarnya Belanja Pemerintah Daerah. Dengan indikator : Pn =. (rasio)
3 33 3. Realisasi(Pajak Penerangan Jalan) Realisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) adalah proses menjadikannyata atau perwujudan. Realisasi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan adalah Jumlah nominal hasil pemasukan pajak pendapatan daerah yangberhasil diperoleh oleh Kota Bandung pada Pada Periode Dengan indikator : Jumlah Realisasi PPJ Kota Bandung. (rasio) 3.3 Sumber Data Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya; Diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki,2002:55).Data primer digunakan untuk mengetahui profil penerangan jalan di Kota Bandung. Data ini menjelaskan bagaimana kondisi riil tentang penerangan jalan, pelaksanaan di lapangan dan rencana-rencana yang akan dilakukan berkaitan tentang penerangan jalan di Kota Bandung Data Sekunder Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti (Marzuki, 2002:56). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, menggunakan data deret berkala (time series), atau runtut waktu selama lima tahun yaitu dari tahun Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, dalam hal ini dari dinas-dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah sebagai berikut :
4 34 a. Realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum Kota Bandung tahun 2007, bersumber dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset (DPPKA) Kota Bandung. b. Data Biaya Beban Listrik dan Biaya Pemakaian setiap bulan selama tahun 2007-, bersumber dari PT. PLN Persero APJ Kota Bandung. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang berupa sumber tertulis buku, direktori, dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen yang dimaksud adalah meliputi data target dan realisasi Pajak Daerah dan Pajak Penerangan Jalan di Kota Bandung, adapun data tersebut diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset (DPPKA) Kota Bandung, data biaya tarif beban listrik dan biaya pemakaian listrik per golongan tarif bersumber dari PT. PLN Persero APJ Kota Bandung. 3.5 Teknik Pengolahan Data Perhitungan Potensi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Potensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya. Analisis perhitungan potensi mutlak diperlukan dalam analisis menetapkan target rasional. Dengan potensi yang ada, setelah dibandingkan penerimaan untuk masa yang akan datang, maka akan didapatkan besarnya potensi yang terpendam, sehingga akan dapat diperkirakan rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk menggali potensi yang terpendam untuk menentukan berapa besarnya
5 35 rencana penerimaan yang akan datang. Untuk menghitung potensi penerimaan Pajak Penerangan Jalan menurut Harun Hamroeli (2003) dengan rumus sebagai berikut: Taxe Base PPJ = Biaya Beban + Biaya Pemakaian Setelah diperoleh basis pajaknya, kemudian potensi penerimaan Pajak Penerangan Jalan dapat digunakan rumus sebagai berikut: Basis Pajak Penerangan Jalan x Tarif Pajak (sesuai dengan golongan pelanggan pln) Semakin besar hasilnya, maka semakin besar potensi penerimaan yang bakal diterima sebagai penerimaan Pajak Penerangan Jalan Perhitungan Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) pengertian kontribusi adalah sumbangan. Kontribusi adalahsesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama. Sehingga kontribusi disini dapat diartikan sebagai sumbangan yang diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap besarnya Belanja Pemerintah Daerah. Menurut Whidi Indra (2005) Rumus yang digunakan untuk menghitung kontribusi sebagai berikut: Pn =. Keterangan : Pn : kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan terhadap pendapatan asli daerah QY: jumlah penerimaan pendapatan asli daerah QX: jumlah penerimaan pajak penerangan jalan N: tahun periode tertentu
METODE PENELITIAN. dan data sekunder. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sumber-sumber
III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sumber-sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil penelitiannya
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
Dicabut dengan Perwalkot Nomor 79 Nomor 2011 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA KOTA TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2009
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk memudahkan penulis menganalisis dan menarik kesimpulan
BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Untuk memudahkan penulis menganalisis dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan maka peneliti perlu menentukan desain atau metode yang tepat.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian menjadi sebuah hal yang fundamental dalam penelitian karena menyangkut bagaimana peneliti mengarahkan penelitiannya, berkaitan dengan
Lebih terperinciAnalisis Potensi Penerimaan, Efektivitas, dan Tax Effort Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Lumajang
Mustainnatul et al., Analisis, Efektivitas, dan Tax Effort... 1 Analisis, Efektivitas, dan Tax Effort di The Analysis of Revenue Potential, Effectictiveness, and Tax Effort of Street Lighting Tax In Lumajang
Lebih terperinciANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN SIDOARJO
ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN SIDOARJO Eviyanti Zakariyah vie.yanti98@gmail.com Nur Handayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciANALISIS POTENSI PAJAK PENERANGAN JALAN (PPJ) DI KOTA BANDUNG TAHUN
ANALISIS POTENSI PAJAK PENERANGAN JALAN (PPJ) DI KOTA BANDUNG TAHUN 2007 2011 ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF STREET LIGHTING TAX IN BANDUNG MUNICIPAL YEAR 2007-2011 Nugraha dan Arief Surochman Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada dinas pendapatan daerah Kota Pekanbaru. Penelitian ini di mulai pada tanggal 1 Februari 2012 sampai 15 maret 2012.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui serta menentukan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui serta menentukan metode yang akan dipakai dalam penelitiannya, karena metode penelitian akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pulihnya perekonomian Amerika Serikat. Disaat perekonomian global mulai
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perekonomian dunia terlihat mulai membaik sejak tahun 2012. Sumber utama pemulihan perekonomian dunia ini adalah adanya peningkatan aktivitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Deskriptif analisis adalah suatu metode yang digunakan dalam meneliti suatu kelompok manusia,
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Tim Dosen PPS (2008:20) menyatakan bahwa obyek penelitian
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Menurut Tim Dosen PPS (2008:20) menyatakan bahwa obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Pada penelitian ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat yaitu melalui pembangunan yang dilaksanakan secara merata. Pembangunan di Indonesia
Lebih terperinciANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN EFEKTIVITAS PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN GRESIK
ANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN EFEKTIVITAS PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN GRESIK Tyas Sri Purwasih Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya E-mail: danangtyas@gmail.com Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan pembangunan yang dapat diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, oleh karena itu hasil pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak konsumen yang menuntut perusahaan untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalisme sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Selatan berupa data PAD
28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah diolah dan diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hakikat mendasar dari prinsip kebijakan otonomi daerah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu landasan yuridis bagi pengembangan Otonomi Daerah di Indonesia adalah lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pengganti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan suatu gerakan pembangunan yang dikenal dengan istilah pembangunan nasional. Pembangunan nasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1. Penerimaan Retribusi Pelayanan Dokumen Kependudukan
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Penerimaan Retribusi Pelayanan Dokumen Kependudukan Penerimaan Retribusi Dokumen Kependudukan adalah besarnya penerimaan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karena itu metode diperlukan dalam suatu penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN Pembuatan rancangan penelitian adalah merupakan suatu kegiatan ilmiah. Suatu penelitian memerlukan metode yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti agar memperoleh data yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITITAN. Desain atau metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting
BAB III METODE PENELITITAN 3.. Desain Penelitian Desain atau metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting karena dapat menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu perpajakan khususnya
88 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu perpajakan khususnya perpajakan daerah yaitu mengenai penerimaan Pajak Reklame dan Pendapatan Asli
Lebih terperinciAnalisis Efektivitas Penerimaan Jasa Timbang Pada Jembatan Timbang Dan Kontribusinya Terhadap PAD Kabupaten Sumbawa Barat Pada Tahun
Analisis Efektivitas Penerimaan Jasa Timbang Pada Jembatan Timbang Dan Kontribusinya Terhadap PAD Kabupaten Sumbawa Barat Pada Tahun 2012-2015 Syafruddin 1, Suprianto 2, Heri Adekantari 3 Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertumpu pada penerimaan asli daerah. Kemandirian pembangunan baik di tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Masalah Dalam menunjang keberhasilan pembangunan daerah diperlukan penerimaan keuangan yang kuat, dimana sumber pembiayaan diusahakan tetap bertumpu pada penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia pada tahun 2001,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia pada tahun 2001, pemerintah daerah merupakan organisasi sektor publik yang diberikan kewenangan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diambil adalah Kabupaten/ Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berbentuk analisis data sekunder dan lokasi yang diambil adalah Kabupaten/ Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data diperoleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif menurut Mohammad Nazir (1998: 63) adalah adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai permasalahan
Lebih terperinciAKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh JUNANDO SIMORANGKIR 1105081050 PROGRAM
Lebih terperinciVol II (2), 2010 ISSN :
Analisis Perbandingan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sebelum dan Setelah Pemekaran Provinsi Riau : Sebuah Topik Tugas Akhir Program Studi Akuntansi di Politeknik Batam Muslim Ansori
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Menimbang : a.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan daerah memberikan kewenangan kepada. pendapatan dengan menetapkan pendapatan lain-lain yang berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Daerah provinsi, kabupaten atau kota
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN. Daerah Kabupaten Boyolali Tahun daerah kabupaten boyolali tahun :
BAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2013-2015 Pajak Penerangan Jalan ini termasuk ke
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat menentukan objek penelitiannya. Ini dimaksudkan agar setiap penelitian yang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode
22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian analisis perkembangan daerah pemukiman di Kecamatan Balik Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah. otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELTIAN. Melakukan suatu penelitian sangatlah perlu dilakukan perencanaan dan
31 BAB III METODELOGI PENELTIAN 3.1 Rancangan Penelitian Melakukan suatu penelitian sangatlah perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Jaringan) Bandung adalah perusahaan jasa penyedia tenaga listrik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ (Area Pelayanan Jaringan) Bandung adalah perusahaan jasa penyedia tenaga listrik yang selalu berusaha
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut
32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut M. Nazir (2009: 59) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
Lebih terperinciLAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK
LAMPIRAN I GOLONGAN DASAR LISTRIK No. GOLONGAN BATAS DAYA KETERANGAN 1. S-1/TR 220 VA Tarif S-1 yaitu tarif untuk keperluan pemakai sangat kecil (tegangan rendah) 2. S-2/TR 250 VA s.d 200 kva Tarif S-2
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang sistematik atas gejala-gejala
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel dependen/terikat (Y) dan variabel independen/bebas (X). Variabel dependen adalah
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN HARGA SATUAN LISTRIK YANG BERASAL DARI BUKAN PLN DENGAN TIDAK DIPUNGUT BAYARAN DALAM KABUPATEN ACEH UTARA BUPATI ACEH UTARA, Menimbang :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan kajian Kreativitas Pegawai dalam Pelayanan Perizinan di Kantor Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat telah mempengaruhi dunia usaha terutama dalam bidang jasa. Dalam hal ini perusahaan jasa semakin dirasakan manfaatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memiliki peranan penting dalam pembangunan negara khususnya dibidang energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk dikembalikan ke masyarakat walaupun tidak dapat dirasakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memungut pajak. Ada beberapa jenis pajak yang dipungut di Indonesia. Hasil penerimaan pajak akan dikelola oleh pemerintah untuk dikembalikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis multidimensional yang tengah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan kepada masyarakat akan pentingnya konsep otonomi daerah dalam arti yang sebenarnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Untuk memperoleh data dari sebuah penelitian, diperlukan suatu metode penelitian. Menurut Arikunto (2006, hlm. 26) Metode Penelitian adalah cara yang
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini objek penelitian yang menjadi fokus
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan yang diteliti adalah persediaan bahan
36 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini pokok bahasan yang diteliti adalah persediaan bahan dasar berupa kertas berjenis PDAC dengan ukuran kertas A3 260 GSM pada
Lebih terperinciDisusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK
PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui serta menentukan metode yang akan dipakai dalam penelitiannya, karena metode penelitian akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba, besar kecilnya laba yang dicapai merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merupakan salah satu perwujudan dari peran pemerintah di bidang ekonomi, yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu pemerintahan Daerah memiliki tujuan untuk membangun daerahnya dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Suatu pemerintahan Daerah memiliki tujuan untuk membangun daerahnya dan mensejahterakan warganya. Untuk itu dibutuhkan pendapatan daerah yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian digunakan untuk menggambarkan secara rinci dan keseluruhan tentang bagaimana penelitian ini akan dilakukan seperti perencanaan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir Arus globalisasi yang melanda sektor ekonomi dewasa ini mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk berbuat lebih efektif dan efisien didalam melakukan usahanya.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Di dalam melakukan suatu penelitian dan penerapan suatu metode itu perlu yang namanya desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, pembahasan dari penelitiannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era reformasi saat ini memberikan peluang bagi perubahan paradigma pembangunan nasional dan paradigma pertumbuhan menuju paradigma pemerataan pembangunan secara adil
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 47 Tahun 2011 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN PERHITUNGAN HARGA SATUAN LISTRIK YANG DIHASILKAN SENDIRI/NON PLN (GENERATOR)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, memiliki tujuan untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat
BAB I PENDAHULUAN I.7 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat dalam rangka penyusunan Tugas Akhir dan
Lebih terperinciNO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN
LAMPIRAN I NO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN 1 S-1/TR 220 VA Tarif S-1 yaitu tarif untuk keperluan pemakai sangat kecil (tegangan rendah). 2 S-2/TR 250 VA s.d 200 Tarif S-2 yaitu tarif untuk keperluan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus
44 BAB III METODE PENELITIAN.1 Desain Penelitian Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Dikarenakan Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Indonesia sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang tentunya dituntut untuk mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Dikarenakan Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah menerapkan suatu gerakan pembangunan yang dikenal dengan istilah Pembangunan Nasional. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang bergulir di Indonesia telah membawa dampak perubahan yang besar di segala bidang kehidupan bangsa ini. Dampak perubahan yang paling terasa
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, Objek yang di teliti adalah data- data sekunder dari Dana Pihak
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.I Objek Penelitian Dalam Penelitian ini, Objek yang di teliti adalah data- data sekunder dari Dana Pihak Ketiga (X1), Penyaluran Kredit (X2), kualitas kredit (X3),
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 96 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 96 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya suatu organisasi atau perusahaan beroperasi dengan cara mengkombinasikan antara sumber daya-sumber daya yang ada. Perusahaan merupakan tempat untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan penulis teliti adalah pelaksanaan pengawasan kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet. 3.2 Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN` dengan diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah. Pemerintah Pusat dan Daerah, setiap daerah otonom diberi wewenang yang lebih
BAB I PENDAHULUAN` 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah di Indonesia mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2001. dengan diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah menetapkan Undang- Undang (UU)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohamad Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut dapat dijelaskan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem otonomi daerah yang memungkinkan setiap daerah di Indonesia mengatur sendiri pemerintahannya di tingkat daerah. Sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 22 Tahun 1999 yang diubah dalam Undang-Undang No. 32 Tahun tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia yang didasari UU No. 22 Tahun 1999 yang diubah dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada pemakaian air di Wilayah Usaha PAM PT. TB
29 BAB III METODE PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan pada pemakaian air di Wilayah Usaha PAM PT. TB dengan metode deskriptif kwalitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar pajak yang dibayarkan perusahaan maka pendapatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. M. Nazir (1986: 63) mengungkapkan bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri Hotel, Restoran, dan Pariwisata merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan dan berperan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada KPP Pratama Gorontalo yang berlokasi di Jl. Arif
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern, Perguruan Tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH KEPADA INSTANSI PEMUNGUT DAN INSTANSI/PENUNJANG LAINNYA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan itu disebabkan karena kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinci