ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MELALUI GAP V ATAS PELAYANAN JASA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MELALUI GAP V ATAS PELAYANAN JASA"

Transkripsi

1 1 ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MELALUI GAP V ATAS PELAYANAN JASA NUR CHAMDANI LANANG nurchamdani86@gmail.com Tri Yuniati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out customer s satisfaction level through Gap V on services given by PT Sinar Baru Logistik which is located on Jl. Perak Timur No. 258 Surabaya and the samples are 100 respondents which are the service users of PT Sinar Baru Logistik. The researcher uses level of interest and customer expectation analysis in order to find out the suitability between level of interest and customer s expectation and its implementation which has been carried out by the company. For measuring the suitability level between the company s performance and the consumer s expectation the Cartesian Diagram is used in the calculation. It has been obtained from the result of calculation that A quadrant is occupied by 4 (four) factors, B quadrant is occupied by 11 (eleven) factors, C quadrant is occupied by 3 (three) factors and D quadrant is occupied by 7 (seven) factors. This result shows that services which have been provided by PT Sinar Baru Logistik have important role in services which have satisfied the customer by considering the numbers in B and D quadrants is greater than the numbers in A and C quadrants. Keywords: Performance and Expectation, Services, and Cartesius Diagram ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen melalui Gap V atas pelayanan jasa yang diberikan oleh PT Sinar Baru Logistik dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dari pengguna jasa pada PT Sinar Baru Logistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kepentingan dan harapan pelanggan untuk mengetahui kesesuaian antara tingkat kepentingan dan harapan serta pelaksanaan yang telah dilakukan perusahaan. Sebagai pengukur tingkat kesesuaian antara kinerja perusahaan dengan harapan konsumen dengan menggunakan perhitungan Diagram Kartesius. Dari hasil perhitungan diperoleh menunjukkan bahwa pada kuadran A terdapat 4 (empat) faktor yang menempati, pada kuadran B terdapat 11 (sebelas) faktor yang menempati, pada kuadran C terdapat 3 (tiga) faktor yang menempati dan pada kuadran D terdapat 7 (tujuh) faktor yang menempati. Hasil ini menunjukkan bahwa jasa yang diberikan oleh PT Sinar Baru Logistik mempunyai peranan penting dalam pelayanan yang telah memuaskan pelanggan mengingat jumlah kuadran B dan D lebih banyak dari jumlah kuadran A dan C. Kata-kata Kunci: Kinerja dan Harapan, Pelayanan, dan Diagram Kartesius PENDAHULUAN Tingkat persaingan bisnis diperlukan suatu pemahaman terhadap kepuasan konsumen maupun pelanggan agar mereka dapat menikmati pelayanan tersebut atas jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan suatu persaingan adalah memberikan nilai kepuasan kepada pengguna jasa melalui produk dan jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing maupun segala fasilitas yang tersedia. Konsumen sebagai obyek penawaran harus selalu diperhatikan. Perusahaan juga harus memperhatikan persepsi konsumen terhadap kualitas produk atau jasa dan bagaimana persepsi tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen Perusahaan harus mampu menganalisa kepuasan konsumen dalam mengambil keputusan sesuai kebutuhan konsumen. Perusahaan yang harus bergerak dibidang jasa apakah milik pemerintah atau swasta, dimana untuk bertahan mereka selalu melakukan inovasi terhadap pelayanan. Hal yang harus diutamakan oleh perusahaan adalah kepuasan pelanggan agar dapat mensejahterakan

2 2 masyarakat dikota tersebut dan menikmatinya. Perusahaan harus memperhatikan kualitas pelayanan, karena kualitas pelayanan lebih sukar untuk dievaluasi dibandingkan dengan kualitas barang, karena kualitas pelayanan tidak diciptakan melalui proses produksi dalam pabrik. Sebagian kualitas pelayanan diberikan selama penyerahan jasa terjadi dalam proses interaksi dengan menyampaikan secara konsisten pelayanan yang lebih. PT. Sinar Baru Logistik, merupakan perusahaan jasa yang bergerak dibidang pelayanan pengiriman barang. Dalam proses operasionalnya PT. Sinar Baru Logistik memprioritaskan kepuasan konsumen dalam pelayananya, dalam upaya tersebut pihak PT. Sinar Baru Logistik harus memenuhi tingkat kepentingan dan harapan konsumen. Kepuasan terhadap kinerja pihak PT. Sinar Baru Logistik akan membuat mereka puas dan mereka biasanya selalui berorientasi pada masa lalu baik dari segi pelayanan maupun kualitas yang diberikan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan adalah Bagaimana tingkat kepuasan konsumen melalui Gap V atas pelayanan jasa yang diberikan oleh PT. Sinar Baru Logistik? Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen melalui Gap V atas pelayanan jasa yang diberikan oleh PT. Sinar Baru Logistik. TINJAUAN TEORETIS Kepuasan Pelanggan Menurut Sumarwan (2010:261) kepuasan adalah tingkat perasaan setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakan dengan harapannya Dengan demikian tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, bila kinerja sesuai dengan harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Menurut Kotler (2011:70) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Konsep Kepuasan Pelanggan Pencapaian kepuasan dapat merupakan proses yang sederhana, maupun kompleks dan rumit. Untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan secara lebih baik, maka perlu dipahami sebab-sebab kepuasan. Pelanggan tidak cuma lebih banyak kecewa pada jasa dari pada barang, tetapi mereka juga jarang mengeluh. Salah satu alasannya adalah mereka juga ikut terlibat dalam proses penciptaan jasa. Menurut Tjiptono, (2010:147) kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membanndingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Umumnya harapan pelanggan meruapakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan yang dibeli. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menurut Buchari (2010:285) ada 4 metode yang akan digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: (a). Sistem keluhan dan saran (Complaint and Suggestion system), perusahaan membuka kotak saran dan menerima keluhan yang dialami oleh konsumen. Ada juga perusahaan yang memberikan amplop yang telah ditulis alamat perusahaan untuk digunakan menyampaikan saran, keluhan serta kritik. Saran tersebut dapat juga disampaikan

3 3 melalui komentar, customer hotline, telepon bebas pulsa. Informasi ini dapat memberikan ide dan masukkan kepada perusahaan yang memungkinkan perusahaan mengantisipasi dan cepat tanggap terhadap kritik dan saran tersebut. (b). Survey kepuasan pelanggan (Customer Statification Survey), dalam hal ini perusahaan melakukan survey untuk mendeteksi komentar konsumen. Suvei ini dapat dilakukan melalui pos, telepon, wawancara pribadi atau pelanggan diminta mengisi angket. (c). Pembeli bayangan (Ghost Shopping), dalam hal ini perusahaan menyuruh orang tertentu sebagai pembeli keperusahaan lain atau keperusahaan sendiri. Pembeli misteri ini melaporkan keunggulan dan kelemahan pelayanan yang melayaninya. Juga dilaporkan segala sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Bukan orang lain yang disewa untuk menjadi pembeli bayangan tetapi juga menjadi manajer sendiri harus turun kelapangan, misal belanja ketoko saingan dimana ia tidak mengenali. Pengalaman manajer ini sangat penting karena data dan informasi diperoleh langsung ia alami sendiri. (d). Analisis pelanggan yang lari (Lost Customer Analysis), konsumen yang hilang, dicoba dihubungi kembali. Mereka diminta untuk mengungkapkan alas an mereka berhenti, atau pindah keprusahaan lain, adakah sesuatu masalah yang terjadi yang tidak bisa diatasi atau terlambat diatasi. Dari kontrak semacam ini akan diperoleh informasi dan memperbaiki kinerja perusahaan sendiri agar tidak lagi ada konsumen yang lari dengan cara meningkatkan kepuasan mereka. Model Model Kepuasan Pelanggan Menurut Tjiptono (2010:32) mengidentifikasikan ada dua model kepuasan pelanggan, yaitu: (a). Model Kognitif, pada model ini penilaian didasarkan pada perbedaan antara suatu kumpulan atau kombinasi atribut yang dipandang ideal untuk individu dan presepsinya tentang kombinasi dari atribut sebenarnya. Jadi indeks kepuasan konsumen dalam model ini mengukur perbedaan apa yang diinginkan oleh konsumen dan membeli produk atau jasa dan apa yang sesungguhnya yang ditawarkan oleh perusahaan. (b). Model efektif, model efektif menyatakan bahwa penilaian konsumen individual terhadap suatu produk atau jasa tidak semata mata berdasarkan perhitungan rasional. Namun juga berdasarkan kebutuhan subyektif, aspirasi, perilaku masyarakat, emosi, perasaan, spesifik, suasana hati dan lain sebagainya. Maksud dari focus ini adalah agar dapat dijelaskan dan diukur tingkat kepuasan dalam suatu kurun waktu. Faktor Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Menurut Sunarto (2010:245) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap jasa. Adapun faktor faktor tersebut sebagai berikut: (a). Sistem Pengiriman adalah memindahkan produk dari produsen kekonsumen atau pemakaian akhir dalam bisnisnya meliputi saluran distribusi, pemasok dan perantara. Jaringan sistem pengiriman ini harus dapat berfungsi sebagai unit yang terpadu dan terkordinasi dimana semua anggotannya mengerti dan menanggapi semua kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai. (b). Perfoma Jasa adalah sangat penting dan mempengaruhi konsumen, karena mutu merupakan hal utama yang menjadi keunggulan bersaing pada suatu perusahaan. (c). Citra adalah para konsumen, memiliki sesuatu bukan hanya sekedar membutuhkan barang tersebut, tapi ada suatu yang diharapkan yaitu sesuatu yang sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Oleh karena itu perusahaan harus selalu memberikan informasi yang baik kepada masyarakat sehingga terbentuk citra yang baik pula. (d). Hubungan Harga Diri dan Nilai adalah merupakan nilai harga yang ditawarkan sesuai dengan harga yang diberikan, sehingga timbul hubungan yang menguntungkan antara harga dan nilai suatu perusahaan.

4 4 Tapi dilain pihak manajemen untuk bersaing diatas dasar harga yang diantara nilai yang ditetapkan, dimana para konsumen sudah menetapkan nilai yang seimbang. (e). Persaingan adalah hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen dan merupakan peluang untuk memperoleh keunggulan bersaing dalam suatu perusahaan dalam rangka yang memenuhi kebutuhankonsumen yang spesifik. (f). Kepuasan Konsumen adalah kepuasan konsumen yang dapat ditingkatkan melalui kualitas pelayanan dengan beberapa pendekatan. Pelayanan Jasa Menurut Buchari (2010:285), mengemukakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditwarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan kepada sesuatu, yang dapat berhubungan dengan suatu produk fisik maupun tidak.zeithamal (2008), berpendapat bahwa pengertian jasa adalah aktifitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud. Berdasarkan kedua definisi tersebut, jasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berwujud, yang melibatkan tindakan melalui proses dan kinerja yang ditawarkan oleh suatu pihak kepihak lain. Pada dasarnya jasa merupakan aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi. Kualitas Jasa Lovelock (2010:56), bahwa kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas jasa adalah perbedaan atau ukuran selisih antara harapan pelayanan yang akan diterima oleh konsumen dengan pelayanan yang telah diberikan oleh penyedia jasa. Menurut Hadiati dan Sarwi (2007:56). Lima faktor kualitas pelayanan sebagai hal penting dari sudut pandang pelanggan, yaitu: (a). Pelayanan Inti, pelayanan ini meliputi isi seluruh dari suatu produk. Pelayanan inti memaparkan tentang apakah layanan itu sebuah produk pelayanan dimana fitur-fiturnya ditawarkan dalam jasa. (b). Jasa Pelayanan pengiriman, faktor ini menunjuk pada semua aspek (realibility, responsiveness, assurance, emphaty, moment of trusth, critical incident recovery) yang akan dimasukkan dalam elemen manusia pada proses penyampaian pelayanan. (c). Sistem Jasa Pengiriman, sistem dan tekhnologi yang akan membuat pelayanan berbeda. Konsumen akan selalu menyukai dan mengharapkan proses penyampaian pelayanan itu terstandarisasi dan sederhana mungkin sehingga konsumen dapat menerima pelayanan tersebut tanpa perlu bertanya lagi kepada penyedia jasa tersebut. (d). Pelayanan yang Berwujud, sifat yang nyata dari setiap fasilitas pelayanan (perlengkapan mesin, penampilan karyawan, dan lain-lain atau lingkungan fisik yang dikenal dengan nama service scap ). (e). Tanggung Jawab Sosial, tanggung jawab sosial membantu perusahaan untuk mendorong perilaku etis karyawan dalam melakukan segala hal sebagai tanggung jawab sosial. Ini dapat memperbaiki image perusahaan dan secara konsisten mempengaruhi penilaian kualitas pelayanan secara keseluruhan. Karakteristik Jasa Menurut Zeithaml (2008:19), Secara umum jasa mempunyai beberapa karakteristik khusus dengan barang. Jasa mempunyai pengaruh besar dalam pemasarannya, yaitu tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dengan konsumsi, mempunyai variabelitas yang tinggi, tidak dapat disimpan dan tidak menyebabkan suatu kepemilikan.

5 5 Lima karakteristik pokok jasa yang membedakannya dengan produk barang menurut Tjiptono (2009:18-22) yaitu: (a). Intangibility, jasa berbeda dengan barang. jika barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance) atau usaha. (b). Inseparability, barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, kemudian dikonsumsi. Sedangkan jasa dijual Terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. (c). Variability, jasa bersifat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. (d). Perishability, berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. (e). Lack of ownership, merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Pada pembelian jasa, pelanggan memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas (misal: kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan). Tolak Ukur Kualitas Jasa Menurut Pasuraman et.al (2008:125), ada sepuluh kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa (SERVQUAL), yaitu: (a). Fasilitas fisik (tangibles) yang dirasakan yaitu bukti fisik dari jasa bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa. (b) Keandalan (Reliability) mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). (c). Ketanggapan (Responeviness) yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan. (d). Kemampuan (Competency) artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu. (e). Tata Krama (Courtesy) meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki para contact personel. (f). Sifat jujur (Credibility) yaitu sikap jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi, perusahaan, karakteristik pribadi, contact personel, dan intraksi dengan pelanggan. (g).keamanan (Security) yaitu aman dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. (h). Akses (Access) yaitu kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi. (i). Komunikasi (Communication) artinya memberikan informasi kepada pelangan dalam bahasa yang dapat mereka paham, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. (j). Perhatian pada pelanggan (Understanding the Customer) yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan. Pasuraman et.al (2008:130) menyatakan bahwa sepuluh dimensi tersebut dapat disederhanakan menjadi lima dimensi yang perlu diperhatikan untuk menyatakan pengukuran kualitas jasa. Sebagai berikut: (a). Tangible, (kasat mata) Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi, administrasi, ruang tunggu, tempat informasi dan sebagainya. (b). Reliability (Keandalan), kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya. (c). Responsiviness (Daya Tanggap), keanggupan untuk membantu menyediakan secara cepat dan tepat serta tanggap pada keininginan pelanggan. (d). Assurance (Jaminan), kemampuan dan memberikan rasa aman serta keramahan dan sopan santun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan pelanggan. (e). Empathy (Empati), untuk mengukur kemampuan pemahaman karyawan terhadap kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan karyawan. Model (Gap) Kualitas Layanan Kualitas layanan ini menyoroti syarat-syarat pemberian layanan yang diharapkan dan mengidentifikasi lima Gap yang mengakibatkan kegagalan pemberian pelayanan, (Lupiyoadi dan Hamdani, 2007:228) yaitu: Gap I : Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen

6 6 Gap II : Gap III : Gap IV : Gap V : Kesenjangan ini terjadi karena manajemen perusahaan salah mengerti atau tidak memahami benar apa yang menjadi harapan pelanggan. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi jasa. Kesenjangan ini terjadi adanya kesalahan persepsi manajemen dalam menerjemahkan harapan para pelanggan secara cepat ke dalam bentuk standar kualitas pelayanan. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Kesenjangan ini terjadi karena ketidakmampuan atau ketidakmauan sumber daya manusia perusahaan dalam memenuhi standar kualitas layanan yang telah ditetapkan. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Kesenjangan ini terjadi karena perusahaan tidak mampu memenuhi janji-janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal melaluui berbagai promosi. Gap antara jasa yang dirasakan dengan yang diharapkan. Kesenjangan ini terjadi karena tidak terpenuhinya harapan pelanggan atas pelayanan yang telah diterima atau dirasakannya. Missal seorang dokter terus menerus mengunjungi pasien yang sedang dirawat untuk menunjukkan perhatiannya. Namun persepsi bisa mengintepretasikan bahwa ada treatment yang tidak beres berkenaan dengan penyakit yang dideritanya. Persepsi Konsumen Seorang konsumen yang termotivasi untuk membeli barang atau jasa siap untuk bertindak. Konsumen tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai barang dan jasa. Dua orang konsumen dengan motivasi sama dalam membeli barang atau jasa yang sama mungkin memberikan pendapat yang juah berbeda karena mereka melihat barang atau jasa dari sudut pandang yang berbeda. Semua orang mempunyai persepsi yang berbeda mengenai barang atau jasa yang sama. Karena konsumen menangkap suatu rangsangan dari sebuh barang atau jasa melalui sensasi, yaitu aliran informasi melalui panca indera yang dimiliki yiatu penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa akan tetapi, masing-masing orang menerima, menangkap, menyusun dan menafsirkan infomrasi tersebut dengan cara sendiri. Persepsi konsumen dapat diartikan sebagai proses dimana seorang individu memilih, merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai barang dan jasa yang akan mereka beli. Menurut Buchary (2010:156) konsumen dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap barang dan jasa karena tiga proses persepsi, yaitu: (1). Perhatian yang selektif, kecenderungan bagi konsumen untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka hadapi. Berarti bahwa pamasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen. Pesan mereka akan hilang kalau diterima oleh orang yang tidak dalam pasar mungkin tidak memperhatikan pesan kecuali pesan ini mencolok dari sejumlah iklan yang ada disekitarnya. (2). Distorsi Selektif, menguraikan kecenderungan konsumen untuk mengintepretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini. Distorsi selektif berarti bahwa pemasar harus mencoba untuk memahami pola piker konsumen dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi intepretasi atas informasi iklan dan penjualan. (3). Ingatan Selektif, konsumen juga akan melupakan sebagian besar yang mereka pelajari. Konsumen cenderung mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Misalnya seorang konsumen mengingat keunggulan merek suatu barang dan melupakan merek barang lainnya.

7 7 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini merupakan penelitian field research yang di kelompokkan ke dalam jenis penelitian survey dengan mengadakan survey secara langsung kepada responden guna memperoleh data dan keterangan langsung pada obyek penelitian. Gambaran dari Populasi Penelitian Menurut Nurgiyantoro (2010: 20), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna jasa pada PT. Sinar Baru Logistik Surabaya. Definisi Operasional Variabel (1). Berwujud (X 1), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. Adapun atribut atau indikatornya dikembangkan dari (Ghozali, 2010:45) adalah sebagai berikut: (a). PT. Sinar Baru Logistik Surabaya memiliki peralatan mutakhir / terbaru. (b). Fasilitas fisik yang berdaya tarik. (c). Karyawan PT. Sinar Baru Logistik Surabaya yang berpenampilan rapi. (d). Fasilitas fisik sesuai dengan jenis jasa yang ditawarkan. (2). Keandalan (X 2), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati. Adapun atribut atau indikatornya dikembangkan dari Ghozali (2010:45) adalah sebagai berikut: (a). Melakukan pengiriman surat / barang tepat sampai tujuan sesuai dengan waktu yang dijanjikan. (b). Karyawan yang bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pelanggan setiap ada masalah. (c). Jasa disampaikan secara benar semenjak kali pertama. (d). Sistem pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan. (3). Keresponsifan (X 3), berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. Adapun atribut atau indikatornya dikembangkan Ghozali (2010:45) adalah sebagai berikut: (a). Kemampuan perusahaan cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan pelanggan. (b). Kecepatan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. (c). Keinginan karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. (d). Memiliki karyawan yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi serta terampil dalam bidangnya. (4). Keyakinan (X 4), berkaitan dengan perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. Adapun atribut atau indikatornya dikembangkan dari Ghozali (2010:45) adalah sebagai berikut: (a). Tentang pengetahuan dan kecakapan karyawan. (b). Bebas dari bahaya maupun resiko atau keraguanraguan dalam penggunaan jasa pengiriman. (c). Karyawan atau petugas memiliki kesopanan dalam bertugas dan dapat dipercaya. (5). Empati (X 5), merupakan kemampuan perusahaan dalam memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. Adapun atribut atau indikatornya dikembangkan Ghozali (2010:45) adalah sebagai berikut: (a). Bertanggung jawab tentang keamanan jasa pengiriman barang. (b).

8 8 Tentang perhatian tiap pelanggan secara individu. (c). Kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen sangat ramah. (d). Kemampuan karyawan dalam memahami kebutuhan pelanggan. (e). Waktu beroperasi dari perusahaan. (6). Akses (X 6), merupakan pemberian kemudahan pihak PT. Sinar Baru Logistik Surabaya untuk mudah dikontak dan diakses. Adapun atribut atau indikatornya dikembangkan dari Ghozali (2010:45) adalah sebagai berikut: (a). Kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi dengan pegawai yang berkepentingan jika mendapat masalah. (b). Lokasi perusahaan yang representative dan mudah diakses. (7). Kredibilitas (X 7), merupakan pandangan responden tentang PT. Sinar Baru Logistik Surabaya yang dapat dipercaya dan jujur dalam menyediakan pelayanan. Adapun atribut atau indikatornya dikembangkan dari Wibisono, (2008) adalah sebagai berikut: (a). Memiliki reputasi yang baik. (b). Biaya yang dikenakan sesuai dengan layanan yang diberikan. (c)layanan pengiriman barang yang diberikan mempunyai masa garansi. Variabel variabel yang tercantum tersebut merupakan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap penyedia jasa. Teknik Pengumpulan Data Adalah kegiatan yang dilaksanakan secara langsung pada obyek penelitian untuk mencari informasi yang sesuai dengan kenyataan yang antara lain dengan cara sebagai berikut : (1). Observasi (Pengamatan). (2). Kuesioner (angket). (3). Dokumentasi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan alat atau metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam rangka menguji hipotesis. Dalam penelitian ini menggunakan metode statistik, dengan analisis data kuantitatif. Adapun langkah-langkah penggunaan model tersebut adalah sebagai berikut : (1). Mengukur tingkat kepentingan konsumen dan kinerja PT. Sinar Baru Logistik. (2). Dalam penelitian ini terdapat 2 ( dua ) buah variabel yang diwakilkan oleh (X) sebagai tingkat kinerja Kantor PT. Sinar Baru Logistik dan (Y) adalah tingkat kepentingan Xi konsumen. Adapun rumus yang digunakan oleh Supranto ( 2001 : ) yaitu : TKi = Yi x 100 % Dimana : TKi Xi Yi = Tingkat kesesuaian responden = Skor penilaian kinerja = Skor Penilaian kepentingan konsumen (3). Menentukan sumbu mendatar ( X ) akan diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu ( Y ) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Adapun rumus yang digunakan untuk 2 ( dua ) variabel tersebut adalah sebagai berikut : X i Yi X Y n n Dimana : X = Skor rata-rata tingkat kinerja Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan n = Jumlah responden

9 9 (4). Membuat diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi menjadi 4 (empat ) bagian yang dibatasi oleh 2 ( dua ) buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik ( X, Y ), dimana X merupakan rata rata dari rata- rata skor tingkat kinerja seluruh faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen atau atribut Y adalah rata rata dari rata rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen. Adapun rumusnya menurut J. Supranto adalah sebagai berikut : i 1.Xi X K i 1.Yi Y K Dimana K = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. (5). Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan pada diagram kartesius pada gambar 1 dibawah ini : Kepentingan Y Prioritas Utama Pertahankan Prestasi Y Prioritas Rendah C Berlebihan D X Kinerja X Sumber : Supranto (2001:242) Gambar 1 Diagram Kartesius HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskripsi Analisis deskriptif ini menguraikan hasil analisis terhadap tanggapan responden dengan menguraikan hasil kuesioner dari 100 responden berkaitan dengan kinerja serta tingkat kepuasan konsumen atas pelayanan jasa pada Kantor PT. Sinar Baru Logistik. Sesuai dengan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengetahui kepuasan konsumen atas pelayanan jasa pada Kantor PT. Sinar Baru Logistik. Dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden, sehingga bobot dari masingmasing atribut dapat dilihat dengan menjumlah skor yang diperoleh dari hasil koesioner. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bobot dari masing masing atribut yang diperoleh sebagai berikut: 1. Faktor Berwujud Merupakan penilaian responden dengan membandingkan antara harapan mereka dan kinerja perusahaan berkaitan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan

10 10 material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner yang kembali dan telah diisi oleh responden mengenai tingkat kepentingan / harapan dan penilaian mereka atas kinerja perusahaan berkaitan bukti yang dimiliki Kantor PT. Sinar Baru Logistik dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 Tingkat Harapan dan Penilaian Kinerja Responden Atas Faktor Berwujud. Kinerja Harapan Faktor Berwujud Total Total SB B CB KB TB SP P CP KP TP PT. Sinar Baru Logistik memiliki peralatan mutakhir / terbaru Fasilitas fisik yang berdaya tarik Karyawan Kantor PT Sinar Baru Logistik yang berpenampilan rapi Fasilitas fisik sesuai dengan jenis jasa yang ditawarkan. Sumber: Data diolah penulis Dari Tabel 1 juga dapat dijelaskan hasil penilaian tingkat kepentingan responden dan penilaian mereka terhadap kinerja perusahaan berkaitan dengan faktor berwujud/bukti fisik yang dimiliki perusahaan sebagai berikut: (a). Tentang peralatan mutakhir / terbaru yang dimiliki oleh PT. Sinar Baru Logistik. Kantor PT. Sinar Baru Logistik memperhatikan tentang kemutakhiran peralatan yang mereka miliki guna menunjang proses bisnis pelayanan jasa mereka. Hasil penelitian menunjukkan harapan responden tentang kemutakhiran peralatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut memiliki bobot sebesar 388 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 367. (b). Tentang fasilitas fisik yang berdaya tarik yang dimiliki oleh Kantor PT. Sinar Baru Logistik Fasilitas fisik seperti gedung. Hasil penelitian menunjukkan harapan responden tentang fasilitas fisik perusahaan yang berdaya tarik memiliki bobot sebesar 395 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 345. (c). Tentang karyawan Kantor PT. Sinar Baru Logistik yang berpenampilan rapi. Karyawan Kantor PT. Sinar Baru Logistik yang berpenampilan rapi menunjukkan totalitas pelayanan yang mereka berikan kepada konsumen. Hasil penelitian menunjukkan harapan responden tentang karyawan perusahaan yang berpenampilan rapi memiliki bobot sebesar 391 sedangkan kinerja perusahaan berkaitan dengan penampilan karyawan yang rapi memiliki bobot sebesar 354. (d). Tentang fasilitas fisik sesuai dengan jenis

11

12 12 kepada konsumen. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang ketepatan waktu dan tujuan dalam pengiriman tersebut memiliki bobot sebesar 408 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 376. (b). Karyawan yang bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pelanggan setiap ada masalah PT. Sinar Baru Logistik Surabaya dalam menjaga kualitas pelayannya selalu menekankan kepada karyawannya untuk bersikat simpatik kepada para pelangganya serta dapat menenangkan pelanggan setiap ada masalah. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang karyawan yang bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pelanggan setiap ada masalah memiliki bobot sebesar 356 sedangkan kinerja perusahaan tentang karyawan yang bersikap simpatik memiliki bobot sebesar 338. (c). Jasa disampaikan secara benar semenjak kali pertama, dalam melakukan pelayanan jasa pengiriman surat maupun barang, PT. Sinar Baru Logistik selalu melakukan menyampaikan jasa tersebut secara semenjak pertama kali. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang jasa disampaikan secara benar semenjak kali pertama memiliki bobot sebesar 406 sedangkan kinerja perusahaan tentang hal tersebut memiliki bobot sebesar 369. (d). Sistem pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan, merupakan kemampuan PT. Sinar Baru Logistik dalam memberikan layanan berkaitan dengan sistem pencatatan mereka yang akurat dan bebas dari kesalahan. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang system pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan memiliki bobot sebesar 395 sedangkan kinerja perusahaan tentang hal tersebut memiliki bobot sebesar 360. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat harapan dan kinerja kantor dari dimensi keandalan memiliki nilai atau bobot yang cukup tinggi. Kondisi ini mencerminkan bahwa konsumen menaruh harapan yang cukup tinggi atas kemampuan kantor dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Guna memenuhi harapan tersebut pihak PT. Sinar Baru Logistik Surabaya berusaha meningkatkan kinerja mereka agar sesuai dengan harapan pelanggan seperti ketetapan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi. 3. Faktor Keresponsifan Merupakan penilaian responden dengan membandingkan antara harapan mereka dan kinerja perusahaan berkaitan dengan kemampuan perusahaan yang berkaitan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner yang kembali dan telah diisi oleh responden mengenai tingkat kepentingan / harapan dan penilaian mereka atas kinerja perusahaan berkaitan faktor keresponsifan yang dimiliki PT. Sinar Baru Logistik dapat dilihat pada Tabel 3 yang nampak pada bawah ini: Tabel 3 Tingkat Harapan dan Penilaian Kinerja Responden Atas Faktor Keresponsifan

13 13 Faktor Ketanggapan Kinerja Harapan Total SB B CB KB TB SP P CP KP TP Total Cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan pelanggan. Kecepatan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Keinginan karyawan untuk membantu dan memberikan pelayanan dengan tanggap Memiliki karyawan yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi Sumber Data : Diolah penulis Dari Tabel 3 dapat dijelaskan hasil penilaian tingkat kepentingan responden dan penilaian mereka terhadap kinerja perusahaan berkaitan dengan faktor keresponsifan / ketanggapan yang dimiliki perusahaan sebagai berikut: (a). Ketanggapan perusahaan terhadap keluhan yang disampaikan pelanggan dengan cepat, merupakan kemampuan PT. Sinar Baru Logistik yang cepat tanggap dalam merespon keluhan yang disampaikan oleh pelanggan. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang ketanggapan perusahaan dalam merespon keluhan memiliki bobot sebesar 350 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 348. (b). Kecepatan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, merupakan kemampuan karyawan PT. Sinar Baru Logistik dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cepat. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang kecepatan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen memiliki bobot sebesar 411 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 374. (c). Keinginan karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, merupakan kemampuan dan kesediaan karyawan PT. Sinar Baru Logistik dalam membantu pelanggan dengan cepat. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang kecepatan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan memiliki bobot sebesar 366 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 368. (d). Memiliki karyawan yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi serta terampil dalam bidangnya, PT. Sinar Baru Logistik dalam memberikan layanan kepada konsumen ditunjang dengan karyawan mereka yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi serta terampil dalam bidangnya. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang memiliki karyawan yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi serta terampil dalam bidangnya memiliki bobot sebesar 400 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 379. Hasil penelitian menunjukkan responden menaruh harapan yang tinggi atas ketanggapan PT.

14 14 Sinar Baru Logistik dalam melayani mereka. Kemampuan perusahaan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada para pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Pihak PT. Sinar Baru Logistik Surabaya tidak akan membiarkan pelanggan menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan mereka. 4. Faktor Keyakinan Merupakan penilaian responden dengan membandingkan antara harapan mereka dan kinerja perusahaan mengenai kemampuan perusahaan yang berkaitan dengan perilaku para karyawan mereka yang mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Keyakinan/jaminan juga menunjukkan karyawan mereka yang selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner yang kembali dan telah diisi oleh responden mengenai tingkat kepentingan / harapan dan penilaian mereka atas kinerja perusahaan berkaitan faktor keyakinan yang dimiliki PT. Sinar Baru Logistik dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini : Tabel 4 Tingkat Harapan dan Penilaian Kinerja Responden Atas Faktor Keyakinan Sumber Data : diolah penulis Dari tabel 4 dapat dijelaskan hasil penilaian tingkat kepentingan responden dan penilaian mereka terhadap kinerja perusahaan berkaitan dengan faktor keyakinan / jainan yang dimiliki perusahaan sebagai berikut: (a). Tentang pengetahuan dan kecakapan karyawan, PT. Sinar Baru Logistik memiliki karyawan yang memiliki kecakapan dan pengetahuan yang luas sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang pengetahuan dan kecakapan karyawan memiliki bobot sebesar 391 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 374. (b). Bebas dari bahaya maupun resiko atau keraguan-raguan dalam penggunaan jasa pengiriman, PT. Sinar Baru Logistik memberikan

15 15 jaminan kepada pelanggan mereka bahwa layanan yang mereka berikan bebas dari bahaya maupun resiko atau keraguan-raguan dalam penggunaan jasa pengiriman. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang layanan yang bebas dari bahaya maupun resiko memiliki bobot sebesar 366 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 342. (c). Karyawan atau petugas memiliki kesopanan dalam bertugas dan dapat dipercaya, Karyawan atau petugas PT. Sinar Baru Logistik selalu bersikap dalam dan dapat dipercaya dalam memberikan layanan kepada konsumen yang menggunakan jasa pengiriman. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang karyawan atau petugas memiliki kesopanan dalam bertugas dan dapat dipercaya memiliki bobot sebesar 372 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 367. Hasil penelitian menunjukkan responden juga menaruh harapan yang tinggi atas keyakinan atau jaminan yang diberikan oleh perusahaan dalam melayani mereka. Pihak perusahaan dalam melayani pelanggan haruslah memiliki pengetahuan, kesopanan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan. hal ini untuk menumbuhkan rasa percaya mereka kepada perusahaan, dalam hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy). 5. Faktor Empati Merupakan penilaian responden dengan membandingkan antara harapan mereka dan kinerja perusahaan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner yang kembali dan telah diisi oleh responden mengenai tingkat kepentingan / harapan dan penilaian mereka atas kinerja perusahaan berkaitan faktor empati yang dimiliki PT. Sinar Baru Logistik dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini : Tabel 5 Tingkat Harapan dan Penilaian Kinerja Responden Atas Faktor Empati

16 16 Faktor Empati Bertanggung jawab tentang keamanan jasa pengiriman barang Kinerja Harapan Total SB B CB KB TB SP P CP KP TP Total Tentang perhatian tiap pelanggan secara individu Karyawan memberikan pelayanan kepada konsumen sangat ramah. Kemampuan karyawan dalam memahami kebutuhan pelanggan. Waktu beroperasi dari perusahaan Sumber Data : Lampiran 2, 3 dan 4 Diolah Dari Tabel 5 dapat dijelaskan hasil penilaian tingkat kepentingan responden dan penilaian mereka terhadap kinerja perusahaan berkaitan dengan faktor empati yang dimiliki perusahaan sebagai berikut: (a). Bertanggung jawab tentang keamanan jasa pengiriman barang, PT. Sinar Baru Logistik dalam memberikan layanan bertanggung jawab akan keamanan jasa pengiriman barang. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang bertanggung jawab tentang keamanan jasa pengiriman barang memiliki bobot sebesar 398 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 372. (b). Tentang perhatian tiap pelanggan secara individu, PT. Sinar Baru Logistik dalam menciptakan layanan dengan memberikan perhatian personal kepada para pelanggan pengguna jasa pengiriman. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang perhatian tiap pelanggan secara individu memiliki bobot sebesar 380 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 370. (c). Kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen sangat ramah, Karyawan PT. Sinar Baru Logistik dalam memberikan layanan dengan sikap ramah kepada para pelanggan penggua jasa pengiriman. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen sangat ramah memiliki bobot sebesar 351 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 371. (d). Kemampuan karyawan dalam memahami kebutuhan pelanggan, Kemampuan karyawan perusahaan yang dapat memahami kebutuhan pelanggan pengguna jasa pengiriman. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang kemampuan karyawan dalam memahami kebutuhan pelanggan memiliki bobot sebesar 388 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 365. (e). Waktu beroperasi dari perusahaan, dalam memberikan layanan kepada pelanggan PT. Sinar Baru Logistik memiliki waktu operasi yang menguntungkan pelanggan pengguna jasa

17 17 pengiriman. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang waktu beroperasi dari perusahaan memiliki bobot sebesar 353 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 368. Hasil penelitian menunjukkan responden juga menaruh harapan yang tinggi atas rasa empati yang diberikan oleh perusahaan dalam melayani mereka. Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individu atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen merupakan pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. 6. Faktor Akses Merupakan penilaian responden dengan membandingkan antara harapan mereka dan kinerja perusahaan yang berkaitan dengan pemberian kemudahan pihak perusahaan untuk mudah dikontak dan diakses. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner yang kembali dan telah diisi oleh responden mengenai tingkat kepentingan / harapan dan penilaian mereka atas kinerja perusahaan berkaitan faktor akses yang dimiliki PT. Sinar Baru Logistik dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut : Faktor Akses Tabel 6 Tingkat Harapan dan Penilaian Kinerja Responden Atas Faktor Akses Kinerja Harapan Total SB B CB KB TB SP P CP KP TP Total Kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi jika mendapat masalah. Lokasi perusahaan yang representative dan mudah diakses Sumber Data : Diolah penulis Dari Tabel 6 dapat dijelaskan hasil penilaian tingkat kepentingan responden dan penilaian mereka terhadap kinerja perusahaan berkaitan dengan faktor akses yang dimiliki perusahaan sebagai berikut: (a). Kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi dengan pegawai yang berkepentingan jika mendapat masalah, dalam memberikan layanan kepada pelanggannya PT. Sinar Baru Logistik memberikan kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi dengan pegawai yang berkepentingan jika mendapat masalah. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi dengan pegawai yang berkepentingan jika mendapat masalah memiliki bobot sebesar 404 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 374. (b). Lokasi perusahaan yang representative dan mudah diakses, lokasi perusahaan yang mudah diakses oleh pelanggan yang menggunakan jasa pengiriman surat/barang. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang lokasi perusahaan yang representative dan mudah diakses memiliki bobot

18 18 sebesar 409 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 365. Hasil penelitian menunjukkan responden juga menaruh harapan yang tinggi atas akses yang diberikan oleh PT. Sinar Baru Logistik Surabaya dalam melayani mereka. Mereka menginginkan pihak perusahaan memberikan kemudahan untuk dikontak dan diakses, sehingga akan mempermudah pemenuhan kebutuhan mereka. 7. Faktor Kredibilitas Merupakan penilaian responden dengan membandingkan antara harapan mereka dan kinerja perusahaan yang berkaitan dengan pandangan responden tentang perusahaan yang dapat dipercaya dan jujur dalam menyediakan pelayanan. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner yang kembali dan telah diisi oleh responden mengenai tingkat kepentingan / harapan dan penilaian mereka atas kinerja perusahaan berkaitan faktor kredibilitas yang dimiliki PT. Sinar Baru Logistik dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut : Faktor Keyakinan Memiliki repustasi yang baik. Biaya yang dikenakan sesuai dengan layanan yang diberikan Tabel 7 Tingkat Harapan dan Penilaian Kinerja Responden Atas Faktor Kredibilitas Kinerja Harapan Total SB B CB KB TB SP P CP KP TP Total Layanan pengiriman barang yang diberikan mempunyai masa garansi Sumber Data : Diolah penulis Dari Tabel 7 dapat dijelaskan hasil penilaian tingkat kepentingan responden dan penilaian mereka terhadap kinerja perusahaan berkaitan dengan faktor kredibilitas yang dimiliki perusahaan sebagai berikut: (a). Memiliki repustasi yang baik, dalam memberikan layanan kepada pelanggannya PT. Sinar Baru Logistik memiliki resputasi yang baik. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang memiliki reputasi yang baik memiliki bobot sebesar 404 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 365. (b). Biaya yang dikenakan sesuai dengan layanan yang diberikan, biaya yang dikernakan oleh PT. Sinar Baru Logistik telah sesuai dengan tingkat layanan yang diberikan kepada pengguna jasa pengiriman surat/barang. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang biaya yang dikenakan sesuai dengan layanan yang diberikamemiliki bobot sebesar 367 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 373. (c). Layanan pengiriman barang yang diberikan mempunyai masa garansi, layanan pengiriman barang pada PT. Sinar Baru Logistik memiliki masa garansi. Hasil kuesioner menunjukkan harapan responden tentang layanan pengiriman barang yang diberikan mempunyai masa garansi memiliki bobot sebesar

19 sedangkan kinerja perusahaan mengenai hal tersebut memiliki bobot sebesar 373. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kredibiltas perusahaan yang tinggi sangat diinginkan oleh responden. Responden menginginkan perusahaan sebagai penyedia jasa pengiriman yang dapat dipercaya dan jujur dalam menyediakan pelayanan. Analisis Posisi Tiap Variabel Pada Diagram Kartesius Kondisi ini juga mengindikasikan bahwa umumnya responden menilai bahwa kinerja atas layanan jasa yang diberikan oleh PT. Sinar Baru Logistik telah melebihi dari harapan mereka sehingga mereka merasa puas atas layanan yang diterima. Hasil ini sejalan dengan dengan pendapat Tjiptono (2009:98) yang menyatakan bahwa apabila jasa yang dirasakan sesuai dengan jasa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut akan dipersepsikan baik atau positif. Jika jasa yang dipersepsikan melebihi jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Demikian juga sebaliknya apabila jasa yang dipersepsikan lebih jelek dibandingkan dengan jasa yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan negatif atau buruk. Maka baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan diagram kartesius diperoleh hasil sebagai berikut: (1). Faktor-faktor yang menempati pada kuadran A yang perlu diprioritaskan oleh perusahaan, karena keberadaan faktor - faktor inilah yang dinilai sangat penting oleh pelanggan, sedangkan tingkat pelaksanaanya masih belum memuaskan. (2). Faktor-faktor yang menempati pada kuadran B kuadran yang perlu dipertahankan, karena pada umumnya tingkat pelaksanaanya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan pelanggan, sehingga dapat memuaskan pelanggan. (3). Faktor-faktor yang menempati pada kuadran C yang masih dianggap kurang penting bagi pelanggan, akan tetapi telah dilakukan dengan cukup atau sedang sedang saja oleh perusahaan. (4). Faktor-faktor yang menempati pada kuadran D yang masih dianggap kurang penting bagi pelanggan, akan tetapi telah dilakukan dengan berlebihan oleh perusahaan. Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan yaitu: (1). Hendaknya PT. Sinar Baru Logistik lebih memperhatikan lagi fasilitas fisik mereka untuk lebih menarik lagi dan sesuai dengan jenis jasa yang ditawarkan. (2). Hendaknya manajemen PT. Sinar Baru Logistik selalu mengingatkan karyawannya untuk menjaga kesopanan dalam berperilaku dan bersikap serta dapat dipercaya atas semua ucapan serta tindakannya. (3). PT. Sinar Baru Logistik secara umum sudah dapat memenuhi tingkat kepuasan konsumen dan hendaklah mempertahankan faktor faktor yang sudah sesuai dengan harapan pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Buchari A, 2010, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Hadiati S. dan R. Sarwi Analisis Kinerja Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Telkomsel Malang Area. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.1, No. 1, September 2007 :

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Untuk membahas dan menghasilkan permasalahan lebih lanjut, penentuan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Untuk membahas dan menghasilkan permasalahan lebih lanjut, penentuan 20 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Untuk membahas dan menghasilkan permasalahan lebih lanjut, penentuan teori merupakan hal yang perlu di kemukakan sebelumnya. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individual dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Mursid (2010:26), menyatakan bahwa pengertian dari Pemasaran yaitu pemasaran tidak lain daripada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan Menurut Richard Oliver kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya dalam Wijaya ( 2011:153) sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah analis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, maupun lembaga yang berhubungan dengan perguruan tinggi, yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Dewasa ini konsep kualitas telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi. Kualitas menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK) Desi Fantri, Achmadi, M.Basri Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UNTAN Email : desifantri@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran 2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Jasa Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran telah banyak dijabarkan oleh para pakar ekonomi. Adapun definisi pemasaran menurut para ahli yaitu: 1. Menurut Kotler dan Susanto (2000:11),

Lebih terperinci

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express Oleh : Niken Pusporini NIM F3206133 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sektor jasa telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dalam kehidupan sehari-hari ada sebuah proses dimana saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MELALUI GAP V ATAS PELAYANAN JASA PADA KANTOR POS

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MELALUI GAP V ATAS PELAYANAN JASA PADA KANTOR POS 1 ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MELALUI GAP V ATAS PELAYANAN JASA PADA KANTOR POS ABRAHAM RIZKY ALEXANDRA SITOHANG bram.sitohang@gmail.com Marsudi Lestariningsih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA Moh Nur Irfanuddin Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail : tsharto@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga

BAB II LANDASAN TEORI. sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Christoper Lovelock & Lauren K Wright pemasaran jasa adalah bagian dari system jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan tuntutan masyarakat akan kualitas

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian dari Tantrisna dan Prawitasari (2006) dengan judul Analisa

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian dari Tantrisna dan Prawitasari (2006) dengan judul Analisa BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian dari Tantrisna dan Prawitasari (2006) dengan judul Analisa Harapan dan Persepsi Penumpang terhadap Kualitas Makanan yang disediakan oleh Maskapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Sebuah perusahaan atau organisasi yang bergerak dibidang jasa dapat dikatakan berhasil apabila

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyaknya persaingan dalam dunia usaha baik industri barang atau jasa menyebabkan perusahaan menentukan strategi pemasaran yang dapat memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak 1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Jasa 1. Pengertian Jasa Menurut Kotler dan Keller (2012) dalam Tjiptono (2014:26) Jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan social. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan demi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management fundamental management journal eissn: 2540-9220 (online) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS PELAYANAN HOTEL MEKARSARI INDAH CILEUNGSI Julesron Siagian siagianjulesron@yahoo.co.id Robert P Panjaitan robertrpanjaitan@yahoo.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. memuaskan kebutuhan keinginan dan harapan pelanggan. Pada

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. memuaskan kebutuhan keinginan dan harapan pelanggan. Pada 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kualitas Perusahaan dewasa ini menyadari bahwa produk atau jasa yang paling baik dan paling kuat di dunia tidak dianggap ideal jika tidak dapat

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Kepuasan Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya.jadi, tingkat kepuasan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang atau seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Pemasaran 1. Kualitas Pelayanan a. Pengertian Kualitas Pelayanan Modernitas dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN Faster, Better, Cheaper 8 Dimensi Kualitas: 1. Kinerja (Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti: misal konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Abdullah (2014), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Rosliana Dewi roslianadewi@ymail.com ABSTRAK Kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari mutu

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan barang. Menurut Kotler dan Armstrong (2004: 660) mendefinisikan jasa adalah tindakan atau manfaat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis Rumah Makan semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, Yogyakarta merupakan salah satu tempat komunitas pelajar, mahasiswa bahkan para wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

fundamental management journal

fundamental management journal fundamental management journal ISSN: 2540-9220 (online) APAKAH KUALITAS LAYANAN BANK NEGARA INDONESIA FK UKI SUDAH MEMENUHI KEPUASAN MAHASISWA/I UKI? Hotnauli Sihaloho Sihaloho_hotnauli@yahoo.com Carolina

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia perbankan semakin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk menarik sebanyak-banyaknya nasabah. Dengan keramahan para petugas bank akan menambah

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Riau e-mail: fenny_tr@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut William J. Stanton dalam Swastha (2008), menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Dalam Skripsi ini yang dibahas adalah tentang kepuasan penumpang terhadap pelayanan jasa angkutan umum antar kota dalam provinsi. Kepuasan adalah tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis asuransi di beberapa negara-negara berkembang sekarang ini mengalami perkembangan yang cukup baik walaupun pertumbuhan ekonomi dunia mulai melemah.

Lebih terperinci

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN:

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN: ANALISIS KUALITAS JASA PADA MASKAPAI PENERBANGAN RUTE DOMESTIK TARIF MENENGAH KEBAWAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN METODE IMPORTANCE AND PERFORMANCE ANALYSIS Hendy Tannady 1*, Billy Andrea 1,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN Noviyarsi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Kampus III Universitas Bung Hatta, Jl. Gajah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah perangkat lunak yang ada pada komputer digunakan untuk melayani berbagai macam kebutuhan (Jogiyanto, 2003). Teknologi canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Entertainment Plaza adalah perusahaan yang mendirikan sebuah produk jasa pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini dipaparkan untuk menjadi sebuah refrensi dan perbandingan untuk penelitian ini, dimana penjelasannya adalah sebagai berikut: Tabel

Lebih terperinci