Zaman Prasejarah. Pengantar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Zaman Prasejarah. Pengantar"

Transkripsi

1 Zaman Prasejarah Pengantar Kebudayaan selalu berubah-ubah, lebih-lebih jika ada sebab dari luar, maka perubahan dalam kebudayaan itu mungkin sangat besar dan luas, sehingga timbul kebudayaan baru Kebudayaan dewasa sekarang ini adalah hasil dari pertumbuhan dan perkembangan di waktu yang lalu, maka untuk mengetahui-mengenalmenyelami, perlulah ditinjau sejarah Guna mengikuti perkembangan umat manusia di bumi ini, terlebih dahulu harus meninjau waktu sejak terjadinya dunia sampai saat ini>> dibagi atas jaman-jaman sbb: 1. Zaman Arkaekum Zaman ini berlangsung kurang lebih juta tahun yang lalu. Diyakini bahwa tidak ada kehidupan pada masa ini karena kondisi kulit bumi yang panas. Bumi masih mengalami perubahan atau penyesuaian menjadi bentuk yang lebih padat sehingga nantinya dapat didiami oleh manusia atau kehidupan. Bentuk bumi diibaratkan sebagai bola gas. 2. Zaman Paleozoikum Zaman ini berlangsung lebih kurang 340 juta tahun yang lalu. Di bumi sudah ada kehidupan dengan mahluk hidup seperti mikroorganisme, ikan, reptil, dan binatang invertebrata. Zaman ini disebut juga dengan zaman primer. Paleozoikum dikategorikan lagi menjadi 5 zaman, yaitu : a) Zaman Kambrium, diyakini sebagai waktu pembentukan endapan-endapan, terutama fosil atau jasad air, karena keadaan bumi pada masa itu sebagian besar adalah air. b) Zaman Silur, ditandai mulai munculnya kelompok binatang baru seperti hewan bertulang belakang atau vertebrata. Juga diketahui bahwa pada zaman ini mulai terjadi perubahan iklim yang mengakibatkan munculnya kelompok binatang baru dan relief-relief alam lainnya. c) Zaman Devon, pada zaman ini mahluk bertulang belakang bertumbuh semakin pesat dan juga muncul mahluk tak bertulang belakang yang hidupnya di laut atau air. Perubahan iklim juga disimpulkan semakin ekstrem dibandingkan zaman sebelumnya. d) Zaman Karbon, zaman ini ditandai dengan jumlah karbon bebas di udara pada berbagai bagian bumi. Peninggalan penting dari zaman ini adalah pembentukan daratan baru menjadi benua. Daratan ini bergerak dengan sangat cepat hingga sampai ke posisi saat ini. e) Zaman Perm, ciri khas dari zaman ini adalah pembentukan lapisan batu bara yang merupakan endapan fosil dari zaman terdahulu yang mulai muncul ke permukaan. 3. Zaman Mesozoikum Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun yang lalu. Disebut juga zaman reptil karena pada masa ini jenis reptil mencapai jumlah yang sangat besar dan mendominasi berbagai wilayah bumi. Reptil yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dinosaurus. Mesozoikum disebut juga sebagai zaman sekunder. Dominasi reptil dinosaurus berakhir setelah terjadinya pergeseran lempeng bumi yang menyebabkan perubahan suhu secara ekstrem. Dinosaurus dan reptil lainnya yang termasuk kategori berdarah dingin tidak mampu beradaptasi sehingga mengalami kepunahan. Setelah punahnya dinosaurus dan hewan berdarah dingin lainnya, maka muncullah beberapa jenis burung baru dan binatang menyusui dengan tingkatan yang masih rendah. 4. Zaman Neozoikum

2 Disebut juga zaman kainozoikum atau zaman hidup baru. Dibedakan menjadi dua zaman utama, antara lain : a) Zaman tersier Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun lalu. Pada masa ini ditandai dengan perkembangan binatang menyusui, khususnya primata. Pada masa ini juga mulai terjadi persebaran tumbuhan ke berbagai daerah atau bagian bumi. Batu bara sudah muncul pula secara sempurna di lapisan bumi. b) Zaman kuarter Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia. Dikelompokkan lagi menjadi dua masa berdasarkan perkembangan manusia di masanya, yakni Zaman Plestosen yang ditandai dengan adanya manusia purba dan Zaman Holosen yang terus berkembang sampai saat ini dan ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens dengan ciri-ciri seperti manusia sekarang. Zaman Prasejarah Zaman prasejarah adalah zaman pada saat manusia belum mengenal tulisan (Disebut juga zaman belum ada tulisan). Dimulai sejak adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Sumber yang digunakan untuk mengetahui kehidupan prasejarah antara lain fosil dan artefak. Fosil adalah sisa mahluk yang telah membatu (menjadi batu). Fosil yang dapat memberi petunjuk disebut fosil pandu ( Keifosil) Artefak adalah alat-alat yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (terbuat dari batu, tulang maupun logam). Cara mempelajari peninggalan sejarah zaman purba ada dua cara : 1 Cara stratigrafi adalah cara mempelajari peninggalan purba berdasarkan letaknya di dalam lapisan tanah (sesuai lapisan tanah) 2 Cara Tipologi adalah cara mempelajari peninggalan purba dengan mengelompokkan benda-benda purbakala ke dalam kelompok yang sejenis. Pembagian zaman prasejarah. Kehidupan zaman prasejarah dibedakan menjadi dua : a. Zaman Batu. Yaitu zaman dimana semua peralatan dibuat dari batu. Dibedakan menjadi empat yaitu : i. Zaman Batu Tua (Palaeolithicum) Memiliki ciri-ciri : (a) Peralatan terbuat dari batu (b) Jenis alat yang digunakan (Kapak genggam, kapak perimbas dan alat serpih)

3 (c) Manusia hidup mencari makan dengan meramu dan berburu (d) Bertempat tinggal berpindah-pindah (nomaden) (e) Belum mengenal seni. ii. Zaman Batu Madya (mesolithicum) Memiliki ciri-ciri : (a) Peralatan terbuat dari batu (b) Jenis alat yang digunakan (Kapak genggam, kapak perimbas dan alat serpih) (c) Manusia hidup mencari makan dengan meramu dan berburu (d) Bertempat tinggal berpindah-pindah (nomaden) (e) Ditemukannya Kjokkenmoddinger (bukit-bukit karang hasil sampah dapur) (f) ditemukannya Abris Sous Roche (gua-gua sebagai tempat tinggal) (g) Sudah mengenal seni (lukisan pada dinding gua berbentuk cap tangan dan babi hutan) (h) Alat yang digunakan disebut peble/kapak Sumatra. iii. Zaman Batu Muda (neolithicum) Zaman ini merupakan revolusi pada zaman prasejarah (terjadi perubahan yang mendasar). Dan telah mengenal hasil-hasil kebudayaan sebagai berikut : (a) Peralatan sudah dihaluskan, diberi tangkai. (b) Jenis alat yang digunakan kapak persegi dan lonjong. (c) Pakaiannya dari kulit kayu, perhiasannya dari batu dan manik. (d) Telah bertempat tinggal menetap (sedenter) (e) Telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme iv. Zaman Batu Besar (megalithicum) Hasil kebudayaannya umumnya terbuat dari batu dalam ukuran besar. Hasil benda-bendanya sebagai berikut : (a) Menhir yaitu tugu yang terbuat dari batu besar (untuk tempat memuja arwah leluhur) (b) Dolmen yaitu meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji (c) Kubur batu yaitu tempat menyimpan mayat. (d) Waruga yaitu kubur batu yang berbentuk kubus. (e) Sarkofagus yaitu kubur batu yang berbentuk lesung. (f) Punden berundak yaitu batu yang disusun berundak-undak (bertingkat) b. Zaman logam

4 Yaitu zaman dimana manusia sudah menggunakan peralatan yang dibuat dari logam. Zaman ini dibedakan menjadi tiga yaitu : i. Zaman perunggu Yaitu zaman dimana peralatan yang digunakan di buat dari perunggu, diantaranya : (a) Nekara Yaitu genderang besar terbuat dari perunggu yang digunakan untuk upacara mengundang hujan. Nekara terbesar ditemukan di Bali yang disimpan di Pura Besakih yang disebut The Moon Of Pejeng. (b) Moko yaitu genderang kecil terbuat dari perunggu yang digunakan untuk upacara keagamaan atau mas kawin. (c) Kapak corong kapak sepatu. (d) Arca perunggu berbentuk orang atau binatang. (e) Bejana perunggu berbentuk gitar spanyol tanpa tangkai. (f) Perhiasan perunggu berupa gelang, cincin, dan kalung. ii. iii. Zaman Tembaga Indonesia tidak mengalami zaman tembaga, setelah zaman perunggu Indonesia memasuki zaman besi. Zaman Besi Menghasilkan benda peralatan hidup dan senjata, antara lain tombak, mata panah, cangkul, sabit dan mata bajak. Perkembangan Masyarakat Zaman Batu Zaman batu adalah masa prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu karena belum memiliki teknologi yang lebih baik. Bagaimanakah perkembangan masyarakat pada Zaman Batu? Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak bahasan berikut. Disebut Zaman Batu karena pada masa ini perkakas manusia (purba) yang menjadi penghuninya masih terbuat dari batu. Demikian juga benda-benda budaya dari manusia praaksara pada zaman ini yang banyak terbuat dari batu. Ciri perkakas dari batu ini sedikit banyak juga memberikan gambaran kepada peneliti setelahnya mengenai tingkat pengetahuan maupun kebiasaan sosial dan ekonomi mahluk purba di masa itu. Berdasarkan tingkat kerumitan perkakas masyarakatnya, Zaman Batu dikelompokkan menjadi 4 bagian utama yaitu : 1. Zaman Batu Tua (Paleolithikum) Diperkirakan berlangsung pada masa plestosen lebih kurang tahun yang lalu. Pada masa ini juga berlangsung zaman es (glasial) sehingga turut memperlambat perkembangan kebudayaan masyarakatnya. Perkakas yang dihasilkan masih sangat kasar dikarenakan masih minimnya pengetahuan tentang cara pembuatan alat-alat. Perkakas dihasilkan dengan cara dibenturkan satu sama lain untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Berdasarkan tempat pernemuannya, zaman batu tua dibagi menjadi dua, yaitu : a) Kebudayaan Pacitan Di Pacitan dijumpai kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, flake (alat serpih) dan beberapa perkakas kasar lainnya. Disebut kebudayaan Pacitan karena lokasi penemuan perkakas yang terbesar berada di daerah ini, tapi dalam penelitiaannya ditemukan juga perkakas dengan teknik serupa di beberapa daerah walaupun dalam jumlah kecil. Di antaranya, Lahat (Sumatera Selatan), Atambua (Timor),

5 Perigi dan Gombong (Jawa Tengah), Awang Bangkal (Kalimantan Selatan), serta beberapa daerah lainnya. b) Kebudayaan Ngandong Di Ngandong lebih banyak dijumpai alat-alat serpih (flakes) dan beberapa alat-alat batu. Keduanya dihasilkan dengan teknik pembuatan yang masih kasar. Penemuan terbanyak ditemukan di Ngandong dan Sidorejo (Jawa Timur). Sedangkan di Sangiran (Jawa Tengah) dan Cabenge (Sulawesi Selatan) ditemukan alat serupa namun dengan kuantitas lebih kecil. Disebut juga dengan kebudayaan Ngandong karena di daerah inilah ditemukan banyak fosil Pithecanthropus oleh Von Koenigswald di rentang tahun Zaman Batu Tengah (Mesolithikum) Disebut juga Zaman Batu Madya, berlangsung pada masa Holosen. Perkakas yang digunakan oleh mahluk penghuni zaman ini telah mendapat pengaruh dari wilayah Asia daratan. Alat-alat yang digunakan masih meminjam model dari Zaman Batu Tua namun mengalami perubahan dalam cara pembuatan karena pengaruh dari luar. Pada masa ini juga ditemukan banyak sampah-sampah dapur dari kulit kerang di gua-gua pesisir pantai timur Sumatera dan pedalaman Jawa, Sulawesi, maupun Nusa Tenggara Timur sebagai pendukung teori bahwa manusia di masa ini telah mulai menetap walaupun tidak dalam jangka waktu yang lama. Dari penelitian yang dilakukan, terutama di Indonesia ditemukan bahwa masing-masing daerah yang diklaim pernah ditinggali oleh manusia purba memiliki kekhasan peninggalan budaya masing-masing. Seperti misalnya kebudayaan Tukang Sampung dari ras Papua Melanesoid di bukit-bukit kerang Sumatra Timur, flakes (alat serpih), batu penggiling dan gerabah di gua-gua wilayah Maros, Bone, dan Bantaeng (Sulawesi Selatan). Sementara di daerah Timor, dan Nusa Tenggara Timur ditemukan alat serpih bergerigi dan alat serpih dari batu obsidian di daerah Priangan, Bandung. Penemuan flakes dalam jumlah banyak di beberapa tempat ini dijuluki Flakes Culture oleh arkeolog Alfred Buhler. 3. Zaman Batu Muda (Neolithikum) Perkembangan kebudayaan pada masa ini sudah sangat maju. Terutama dikarenakan adanya migrasi bangsa Proto Melayu dari Yunan (Cina Selatan) ke wilayah Asia Tenggara. Pendatang tersebut membawa keahlian untuk mengasah benda-benda hingga halus dan pembuatan gerabah. Peninggalan kebudayaannya sendiri tersebar secara merata di seluruh Indonesia. Kebudayaan Neolithikum dibagi menjadi dua, yaitu : a) Kebudayaan Kapak Persegi Kapak Persegi memliki bentuk persegi panjang atau trapesium. Umum ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku dan Kalimantan. Berdasarkan penelitian, kebudayaan kapak persegi diyakini menyebar dari Asia daratan ke Nusantara melalui jalan barat yaitu Yunan (Cina Selatan), Semenanjung Malaka dan menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan sebagainya. Pada beberapa tempat tersebut juga dijumpai banyak pusat-pusat kerajinan kapak persegi yang umumnya dibuat dari batu-batu chalcedon yang sangat halus. Diperkirakan benda tersebut adalah lambang upacara, jimat, dan alat tukar. b) Kebudayaan Kapak Lonjong Disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong dengan ujung lancip dan memiliki tangkai, sementara ujung lainnya diasah hingga tajam. Kapak berukuran besar dinamakan Walzenbeil dan yang berukuran kecil disebut Kleinbeil. Penyebaran kapak lonjong sebgian besar ditemukan di Papua. Karenanya disebut juga dengan Neolithikum Papua. 4. Zaman Batu Besar (Megalithikum) Kebudayaan Batu Besar adalah kebudayaan yang ditandai dengan bangunan-bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar. Diyakini pendirian bangunan-bangunan tersebut adalah untuk tujuan pemujaan terhadap arwah. Kebudayaan ini sendiri berlanggsung hingga Zaman Logam. Akibat lamanya jangka zaman ini berlangsung, sampai sekarang masih banyak dijumpai sisa-sisa tradisi tersebut di berbagai wilayah Indonesia. Beberapa hasil kebudayaan Megalithikum yang menonjol adalah : a) Menhir, yakni tugu besar yang terbuat dari batu inti, banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan. b) Dolmen, yaitu batu besar menyerupai meja dan terbuat dari batu utuh yang dihaluskan.banyak ditemukan di Bondowoso (Jawa Timur). c) Sarkofagus, yakni batu yang dibentuk seperti lesung dengan wadah dan tutup. Banyak dijumpai di Bali. d) Peti Kubur Batu, yaitu bangunan dengan empat papan batu atau lebih menyerupai bentuk peti mati. Banyak ditemukan di Sumatera dan Kuningan (Jawa Barat) e) Punden Berundak, yakni bangunan pemujaan dengan susunan bertingkat.

6 PERKEMBANGAN MASYARAKAT ZAMAN LOGAM Istilah Zaman Logam menjadi penegasan bahwa pada masa itu kebudayaan dan alat-alat masyarakat telah mempergunakan logam dengan teknik pembuatan yang lebih maju. Secara umum di Indonesia, zaman logam disebut juga zaman perunggu karena alat-alat besi yang ditemukan sebagai simbol kebudayaan masyarakat purba jumlahnya terlalu sedikit bila dibandingkan dengan penemuan alat-alat berbahan perunggu. Peralatan yang ditemukan dan dinilai cukup penting pada masa ini adalah kapak corong, nekara, perhiasan, bejana perunggu, dan arca perunggu. Persebaran peralatan peninggalan tersebut ditemukan di banyak daerah nusantara, seperti Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, dan Papua. Sementara secara spesifik berdasarkan jenisnya, kapak corong dengan bentuk corong dan tangkai kayu banyak ditemukan di daerah Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa, Bali dan Papua. Sedangkan dari segi penggunaannya, kapak corong yang difungsikan sebagai alat upacara atau kemudian dikenal dengan sebutan candrasa banyak dijumpai di Yogyakarta dan Nusa Tenggara. Nekara atau genderang besar dari perunggu sebagai salah satu peralatan dari masa ini banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Sangean, Sumbawa dan Kepulauan Kei. Nekara berfungsi dalam upacara keagamaaan dengan hiasannya sebagai petunjuk untuk upacara dan kebudayaan masyarakat yang berkembang pada saat itu. Selain fungsi dimaksud, hiasan nekara juga dijadikan penunjuk persebaran kebudayaan perunggu (logam). Dalam proses pembuatannya, logam diolah dengan beberapa teknik untuk menjadi wujud yang dibutuhkan manusia pada masa itu. Diantaranya adalah : 1. Teknik Bivalve Teknik ini menggunakan dua cetakan yang dirapatkan dengan lubang di bagian atasnya untuk dituang logam cair. Setelah didinginkan, maka cetakan dibuka untuk melihat bentuk alat yang ingin dihasilkan. 2. Teknik A Cire Perdue Pembuatan dengan cara ini didahului pembuatan alat cetak dari tanah liat sebagai inti, yang kemudian dihias dengan pola tertentu. Selanjutnya alat cetak diisi lilin dan kemudian dipanaskan sampai lilin keluar dari cetakan, lantas didinginkan. Secara umum di dunia, zaman logam dibagi ke dalam tiga periode berdasarkan pemakaian logam yang ditemukan sebagai peninggalan mahluk purba, yaitu : 1. Zaman Tembaga Dokumentasi terkait Zaman Tembaga dapat dikatakan sangat terbatas, karena periode ini tidak berlangsung merata di bumi, melainkan hanya di beberapa tempat saja seperti benua Amerika dan Eropa. Terlebih untuk Asia Tenggara yang sama sekali tidak mengenal periode ini. 2. Zaman Perunggu Pada periode ini, manusia sudah mulai melakukan eksperimen peleburan untuk mencampur dua bahan utama sebagai pembentuk perkakas yang mereka gunakan. Timah dan tembaga dilebur untuk menghasilkan jenis logam baru yang lebih kuat, yaitu perunggu. 3. Zaman Perak Seiring dengan kemampuan manusia pada masa itu untuk melakukan peleburan dua jenis logam, mereka pun melakukan eksperimen untuk menghasilkan jenis logam baru yang kuat namun lebih lentur dibandingkan perunggu. Ini didorong juga oleh kenyataan kian langkanya timah yang dulu mereka kombinasikan dengan tembaga untuk membentuk perunggu. Teknik peleburan perak dianggap mampu menghasilkan produk yang lebih bisa diandalkan untuk perkakas yang mereka perlukan dibanding dengan pembuatan perunggu. Dari beberapa fase di zaman logam dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan di setiap periodenya terkait kemahiran masyarakat untuk beradaptasi dengan alam dan menghasilkan alat pendukung kehidupan mereka sesuai kebutuhan. Terjadi pula pergeseran pengetahuan dan kecakapan yang sedikit banyak dipengaruhi oleh percampuran kebudayaan yang didapatkan melalui arus perpindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

7 Batas-batas Prasejarah Manusia lahir diantara jaman Tertair dan Quartair Pada tingkat pertama, manusia masih berusaha melengkapi dirinya yang serba kekurangan demi mempertahankan hidupnya, sudah berarti hasil kebudayaan Permulaan prasejarah jatuhnya bersamaan dengan permulaan jaman geologi quartair, permulaan diluvium Jaman prasejarah meliputi waktu mulai dari adanya manusia sampai kepada ada keterangan-keterangan tertulis yang sampai pada kita Maka prasejarah>> ilmu yang mempelajari manusia beserta peradabannya sejak jaman permulaan adanya manusia sampai kepada jaman sejarah Keterangan tertulis itu ada yang langsung dari bangsa itu sendiri asalnya, adapula yang tidak langsung (bisa dari kontak dengan bangsa lain yang lebih tinggi peradabannya) Layanan Gratis: SMS Online Indonesia, Jam Online Kritik dan saran, silahkan sampaikan kepada admin di Facebook atau Copyright 2016 Fajar Fitrianto Hak Kreasi dilindungi Undang-undang

Hasil Kebudayaan masa Praaksara

Hasil Kebudayaan masa Praaksara Hasil Kebudayaan masa Praaksara 1. Hasil Kebudayaan Paleolithikum Kebudayan paleolithikum merupakan kebudayaan batu, dimana manusia masih mempergunakan peralatan yang terbuat dari batu, serta teknik pembuatanya

Lebih terperinci

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami perkembangan. Perkembangan itu dapat disebabkan karena ada

Lebih terperinci

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia z Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pra-aksara

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal ,2,3,4, dan 5. 2,3,4,5, dan 1. 3,4,5,1, dan 2.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal ,2,3,4, dan 5. 2,3,4,5, dan 1. 3,4,5,1, dan 2. 1. Perhatikan tahapan zaman pra aksara berikut ini! 1. Mesilitikum 2. Neolitikum 3. Megalitikum 4. Paleolitikum 5. Legam SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.1

Lebih terperinci

Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah

Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah Masa Prasejarah Indonesia dimulai dengan adanya kehidupan manusia purba yang pada saat itu belum mengenal baca dan tulis. Masa yang juga dikenal dengan nama

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 7 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Kebudayaan Ngandong. Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan

Kebudayaan Ngandong. Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan Kebudayaan Ngandong Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan peralatan-peralatan, seperti : a. Kapak genggam. b. Flake merupakan alat-alat serpih atau alat-alat kecil.

Lebih terperinci

SOAL PRETEST Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar! 1. Gambar dinding yang tertera pada goa-goa mengambarkan pada jenis binatang yang diburu

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.5. Nekara. Arca perunggu. Alat dari besi.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.5. Nekara. Arca perunggu. Alat dari besi. SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.5 1. Kebudayaan Bascon Hoa bin adalah kebudayaan yang berasal dari wilayah Vietnam utara kemudian masuk ke Indonesia. Berikut

Lebih terperinci

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA Pola Kehidupan Manusia Purba Manusia Purba di Indonesia Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia A. Pengertian Apakah kalian sudah pernah membuat peristiwa sejarah? Tentunya setiap manusia sudah membuat

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1 1. Bangunan megalithikum yang berbentuk batu bertingkat berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang disebut...

Lebih terperinci

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT ANA DHAOUD DAROIN A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra-aksara melelui beberapa

Lebih terperinci

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

BAB III ZAMAN PRASEJARAH 79 BAB III ZAMAN PRASEJARAH Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari: A.

Lebih terperinci

HANDOUT SEJARAH KEBUDAYAAN BAB I ASAL MULA TIMBULNYA MANUSIA DAN PERADABAN

HANDOUT SEJARAH KEBUDAYAAN BAB I ASAL MULA TIMBULNYA MANUSIA DAN PERADABAN HANDOUT SEJARAH KEBUDAYAAN BAB I ASAL MULA TIMBULNYA MANUSIA DAN PERADABAN A. Masnusia dan Kebudayaan Prasejarah Secara biologis manusia termasuk golongan mammalia atau binatang menyusui. Kemudian, dari

Lebih terperinci

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan). Kehidupan Manusia Pra Aksara Pengertian zaman praaksara Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka

Lebih terperinci

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH www.bimbinganalumniui.com 1. Studi tentang kebudayaan adalah suatu studi yang mempelajari... (A) Gagasan-gagasan untuk mewujudkan tindakan dan artefak (B) Kesenian (C) Karya sastra dan cerita rakyat (D)

Lebih terperinci

PERIODISASI GEOLOGIS Azoikum

PERIODISASI GEOLOGIS Azoikum Zaman batu Zaman batu Zaman batu Zaman ini berlangsung pada masa pleistosen akhir sekira 600.000 taun. Ciri-Ciri Peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang masih sangat kasar. Di Indonesia hasil kebudayaan

Lebih terperinci

KRONOLOGIS. Ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun peristiwa atau kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya

KRONOLOGIS. Ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun peristiwa atau kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya No Soal Lingkup Materi MATERI 1,2,3 Peserta didik memahami dan menguasai tentang : Prinsip-prinsip dasar ilmu sejarah (pengetahuan sejarah, ciri-ciri sejarah, unsur-unsur sejarah, konsep waktu, ruang lingkup,

Lebih terperinci

1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA

1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA ZAMAN PRASEJARAH DI INDONESIA 1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA ZAMAN BATU Zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu : 1) Palaeolithikum (Zaman Batu Tua), Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang

Lebih terperinci

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM Cupture 2 Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM 1 Kebudayaan Austronesia yang datang dari Yunan, Sungai Yan-Tse atau Mekong, dari Hindia Belakang telah mengubah

Lebih terperinci

Zaman Prasejarah di Indonesia

Zaman Prasejarah di Indonesia Zaman Prasejarah di Indonesia 1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA ZAMAN BATU Zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu : Palaeolithikum (Zaman Batu Tua) Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih

Lebih terperinci

Rangkuman Sejarah Persiapan UHBT Kelas 7

Rangkuman Sejarah Persiapan UHBT Kelas 7 Rangkuman Sejarah Persiapan UHBT Kelas 7 Tujuan Belajar Sejarah: Sebagai pedoman hidup Sebagai alat hiburan/tempat rekreasi Untuk mngetahui peristiwa di masa-masa yang lalu I. Zaman-zaman Sebelumnya A.

Lebih terperinci

Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah. : Ruang Guru SMA N 2 Banguntapan

Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah. : Ruang Guru SMA N 2 Banguntapan LAMPIRAN 89 Lampiran 1. Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah Nara Sumber : Ibu Sri Tukiyantini, S.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan masyarakat masa lampau merupakan catatan sejarah yang sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau pegangan hidup bagi masyarakat

Lebih terperinci

SOAL UKK SEJARAH KELAS X

SOAL UKK SEJARAH KELAS X SOAL UKK SEJARAH KELAS X 1. Tokoh yang mendapat sebutan sebagai Bapak Ilmu sejarah yang mengarang buku pertama sejarah, yaitu perang Persia adalah. a. Aristoteles d. Herodotus b. Ibnu Khladun e. Socrates

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mata Pelajaran : Sejarah Hari/Tanggal : Jumat, 06 Desember 2013 Kelas/Program : X /(Wajib) Waktu : 90 menit Petunjuk Umum 1 Perhatikan dan ikuti petunjuk

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA

KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA Judul KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Sej.I.02 Penulis: Dra. Dwi Hartini Penyunting Materi: Dra. Corry Iriani R., M.Pd. Penyunting Media:

Lebih terperinci

MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA

MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA 1. Asal Nama Indonesia 1. Hindia Herodotus (485-425 SM). 2. Nederlandsch Oost Indie Cornelis de Houtman Nederlandsch Indie. 3. Insulinde Edward Douwes Dekker : Multatuli

Lebih terperinci

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Indonesia

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Makalah Asal Usul Nenek Moyang Indonesia KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunianyalah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,

Lebih terperinci

Zaman Pra- Aksara masa Food Producing

Zaman Pra- Aksara masa Food Producing Zaman Pra- Aksara masa Food Producing Syayyidati Aulia Masa food producing adalah masa dimana manusia purba telah bertempat tinggal menetap dan menghasilkan makanan (mengumpulkan makanan), food producing

Lebih terperinci

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA SEJARAH SEJARAH KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA Standar Kompetensi 2. Standar Menganalisis Kompetensi peradaban I ndonesia dan dunia. Kompetensi 2. Menganalisis Dasar peradaban I ndonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA Kompetensi Dasar : Kemampuan menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia Indikator : Mendeskripsikan pengertian manusia purba Mengidentifikasi tokoh-tokoh

Lebih terperinci

Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Apabila kita cermati, banyaknya suku bangsa di Indonesia berdampak pada munculnya keberagaman bahasa daerah, dan kebudayaan yang berlaku dalam kehidupan

Lebih terperinci

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SEJARAH TRADISI SEJARAH MASA PRA AKSARA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA Tradisi masyarakat Indonesia masa pra-aksara Jejak

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5. SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5 1. Perhatikan hasil budaya masa pra aksara berikut ini! 1. Kjokken moddinger 2. Abris souche roche 3. Flakes

Lebih terperinci

TUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA

TUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA TUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA DIBUAT OLEH : AMANDA SOFI IA 7 6 NAMA : AMANDA SOFI IA KELAS : - MAPEL : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logam tertentu. Kemampuan ini sangat mengagumkan dan revolusioner. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. logam tertentu. Kemampuan ini sangat mengagumkan dan revolusioner. Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berubahnya teknologi batu ke teknologi logam, kehidupan manusia dalam segala aspek sosial, politik, maupun ekonomi menjadi semakin maju (Haryono, 2001: 1).

Lebih terperinci

SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1. SK = 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.

SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1. SK = 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia. SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1 Mata Pelajaran = IPS Kelas = VII Hari, tanggal = Waktu = 60 Menit SK = 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia. KD = 1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA/MA : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : X/2 Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan

Lebih terperinci

MODUL 2. Rekam Jejak Peradaban Indonesia

MODUL 2. Rekam Jejak Peradaban Indonesia MODUL 2 MODUL 2 Rekam Jejak Peradaban Indonesia i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial

Lebih terperinci

Contoh Soal Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 8 SMP/MTs

Contoh Soal Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 8 SMP/MTs Contoh Soal Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 8 SMP/MTs Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar 1. Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul dapat

Lebih terperinci

B. Kegiatan Pembelajaran KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA

B. Kegiatan Pembelajaran KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA KEGIATAN BELAJAR 9 MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya. 4.9 Menyajikan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia 70 LAMPIRAN A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Mata Pelajaran : SMP N 1 Turi : IPS Materi Sejarah Kelas/Semester : VII A / 1 Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia Kompetensi

Lebih terperinci

KUMPULAN BENDA-BENDA KOLEKSI BERDASARKAN JAMAN/MASA DARI MUSEUM BULELENG

KUMPULAN BENDA-BENDA KOLEKSI BERDASARKAN JAMAN/MASA DARI MUSEUM BULELENG KUMPULAN BENDA-BENDA KOLEKSI BERDASARKAN JAMAN/MASA DARI MUSEUM BULELENG BENDA-BENDA YANG BERUSIA ABAD KE 10 14 MASEHI 1. BATU PIPISAN Batu Pipisan berkaki ini menyerupai meja dalam ukuran kecil berfungsi

Lebih terperinci

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA KEGIATAN BELAJAR 9 MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4 1. Muncul kehidupan manusia di bumi menurut kala geologi terdapat pada zaman. Prekambrium Kaenozoikum Paleozoikum Karbon Mesozoikum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 1.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian sangatlah penting, terutama untuk memperoleh pandangan-pandangan dan teori-teori

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia BAB V PENUTUP Manusia prasejarah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam hal ini makanan, telah mengembangkan teknologi pembuatan alat batu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan mereka untuk dapat bertahan

Lebih terperinci

PRASEJARAH INDONESIA

PRASEJARAH INDONESIA Tradisi Penguburan Jaman Prasejarah Di Liang Bua dan Gua Harimau E. Wahyu Saptomo Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta PRASEJARAH INDONESIA Prasejarah Indonesia dapat dibagi dua yaitu: - Prasejarah

Lebih terperinci

Masa Jaman Kala Tahun (juta) Kenozoikum Kwarter Holosen Sekarang Plestosen 0,01 Tersier Pliosen 1,8 Miosen Oligosen Eosin Palaeosen 54-54

Masa Jaman Kala Tahun (juta) Kenozoikum Kwarter Holosen Sekarang Plestosen 0,01 Tersier Pliosen 1,8 Miosen Oligosen Eosin Palaeosen 54-54 1 PRASEJARAH 2 Sejarah Bumi Masa Jaman Kala Tahun (juta) Kenozoikum Kwarter Holosen Sekarang Plestosen 0,01 Tersier Pliosen 1,8 Miosen 5 Oligosen 26 Eosin 37-38 Palaeosen 54-54 Mesozoikum Sekunder Kapur

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SEJARAH INDONESIA BAB II INDONESIA MASA PRAAKSARA Dra. Sri Mastuti, P. M. Hum KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah pikiran yang dapat berbentuk fisik (tangible) dan non-fisik (intangible). Tinggalan fisik

Lebih terperinci

Untuk memahami lebih lanjut, kamu juga dapat membaca. Adrian B. Lapian (ed), berukuran kecil, dengan volume otak Indonesia Dalam Arus

Untuk memahami lebih lanjut, kamu juga dapat membaca. Adrian B. Lapian (ed), berukuran kecil, dengan volume otak Indonesia Dalam Arus yang berada di sekitar bukit dengan kondisi tanah yang datar di depannya. Liang Bua merupakan sebuah temuan manusia modern awal dari akhir masa Pleistosen di Indonesia yang menakjubkan yang diharapkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2 1. Berdasarkan teori geologi modern, Indonesia terbentuk dari pertemuan beberapa lempeng benua yaitu... Lempeng Eurasia,

Lebih terperinci

BAB II KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB II KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA PETA KONSEP. Kata Kunci BAB II KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA Setelah mempelajari Bab ini, kalian diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami ciri-ciri kehidupan masyarakat pra aksaran di Indonesia dan peninggalan-peninggalannya.

Lebih terperinci

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Secara Umum, Pengertian Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WAY KANAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WAY KANAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WAY KANAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas /

Lebih terperinci

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB2-10) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan b. Semester : 2 c. Kompetensi Dasar :

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB2-10) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan b. Semester : 2 c. Kompetensi Dasar : UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB2-10) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan b. Semester : 2 c. Kompetensi Dasar : 3.10 Menganalisis kehidupan awal manusia Indonesia dalam aspek kepercayaan,

Lebih terperinci

JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS

JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evolusi Oleh: Kelompok 10 Pendidikan Biologi A 2014 Ane Yuliani 1400537 Hanifa Ahsanu A. 1403883 Meilinda Alfiana 1403318

Lebih terperinci

HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA Syaiful Amin

HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA Syaiful Amin PENDALAMAN MATERI SEJARAH INDONESIA PPG DALAM JABATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA Syaiful Amin A. Hasil Kebudayaan

Lebih terperinci

PERIODE PROTO SEJARAH

PERIODE PROTO SEJARAH PERIODE PROTO SEJARAH A. Manusia Purba dan Perkembangannya Menurut para ahli, keberadaan makhluk hidup di muka bumi ini diperkirakan sudah ada sejak enam juta tahun yang lalu. Adapun mahluk manusia sebagai

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI DASAR B. POKOK BAHASAN MATERI MODUL

A. KOMPETENSI DASAR B. POKOK BAHASAN MATERI MODUL A. KOMPETENSI DASAR Mengevaluasi kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan, sosial, ekonomi, ilmu, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya

Lebih terperinci

MODUL 3. Napak Tilas Manusia Indonesia

MODUL 3. Napak Tilas Manusia Indonesia MODUL 3 MODUL 3 Napak Tilas Manusia Indonesia i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial budaya,

Lebih terperinci

Kajian Perhiasan Tradisional

Kajian Perhiasan Tradisional Kajian Perhiasan Tradisional Oleh : Kiki Indrianti Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom ABSTRAK Kekayaan budaya Indonesia sangat berlimpah dan beragam macam. Dengan keanekaragaman budaya

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN

LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Sartika Devi Putri E.A.A NIM. 14148115 Angga

Lebih terperinci

Lampiran RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER. (RPPB) : SMA Harapan Bangsa Temanggung. Tahun Pelajaran : 2012 / 2013 (SIKLUS I)

Lampiran RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER. (RPPB) : SMA Harapan Bangsa Temanggung. Tahun Pelajaran : 2012 / 2013 (SIKLUS I) Lampiran 44 Lampiran RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER Nama Sekolah MataPelajaran Tingkat Pendidikan Kelas / Semester (RPPB) : SMA Harapan Bangsa Temanggung : Sejarah : SMA : X / II Tahun

Lebih terperinci

SEJARAH PROBLEM SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN

SEJARAH PROBLEM SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN PEMBAHASAN PROBLEM SET SEJARAH SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 1. Jawaban : B Pengertian sejarah secara negatif menurut Kuntowijoyo adalah, 1. Sejarah bukan sastra, sejarah berbeda dengan sastra, sastra biasanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Pengertian Megalitik telah banyak disinggung oleh para ahli sebagai suatu tradisi yang menghasilkan batu-batu besar, mengacu pada etimologinya yaitu mega berarti

Lebih terperinci

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA. Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / Bayu Setyaningrum / Winda Setya M /

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA. Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / Bayu Setyaningrum / Winda Setya M / WAWASAN BUDAYA NUSANTARA Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / 14148126 2. Bayu Setyaningrum / 14148127 3. Winda Setya M / 14148128 Institut Seni Indonesia Surakarta 2015/2016 PERGERAKAN MANUSA DISANGIRAN

Lebih terperinci

Lamipran 1. Surat Keterangan Penelitian

Lamipran 1. Surat Keterangan Penelitian Lamipran 1. Surat Keterangan Penelitian 45 Lampiran 2. Silabus Mata Pelajaran Sejarah Kelas X SMA Kristen 1 Salatiga 2012/2012 46 47 48 49 Lampiran 3. Hasil Ulangan Harian Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga

Lebih terperinci

SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI

SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI EXHIBIT PLANNING Asistensi VI - 5 Desember 2014 SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI MUSEUM GEOLOGI BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL INDONESIA 2014 LAYOUT & STORY LINE SEBELUMNYA (EKSISTING)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera atau yang dahulu dikenal dengan nama Pulau Swarnadwipa merupakan pulau terbesar keenam di dunia yang memanjang dari 6 0 Lintang Utara hingga

Lebih terperinci

Tingkatan 1 Sejarah Bab 2: Zaman Pra-Sejarah

Tingkatan 1 Sejarah Bab 2: Zaman Pra-Sejarah Tingkatan 1 Sejarah Bab 2: Zaman Pra-Sejarah Soalan Objektif Pilih jawapan yang paling tepat. 1. Tapak Ekskavasi Penemuan Artifak Zaman Alat batu Hoabinh Paleolitik Berdasarkan jadual di atas, ialah 2.

Lebih terperinci

Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau

Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau Prehistoric people. Manusia

Lebih terperinci

DAN PEMBAHASAN. untuk SMA/MA

DAN PEMBAHASAN. untuk SMA/MA KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN SEJARAH INDONESIA untuk SMA/MA Kelas X 7 Nama Sekolah : Menuju Pembelajaran Tuntas Diterbitkan oleh CV Sindunata Jl. Diponegoro No. 123 Kartasura, Sukoharjo 57166 Telp. (0271)

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa

BAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa pengaruh islam dan masa pengaruh eropa. Bagian yang menandai masa prasejarah, antara

Lebih terperinci

Pendahuluan Umur Relatif

Pendahuluan Umur Relatif Pendahuluan Upaya membagi sejarah bumi telah dilakukan sejak lama, tidak hanya secara relatif, tetapi juga secara absolut. Sebelum ada ilmu pengetahuan tentang geoiogi, di Eropa sudah berkembang perkiraan

Lebih terperinci

JEJAK MIGRASI PENGHUNI PULAU MISOOL MASA PRASEJARAH

JEJAK MIGRASI PENGHUNI PULAU MISOOL MASA PRASEJARAH JEJAK MIGRASI PENGHUNI PULAU MISOOL MASA PRASEJARAH Klementin Fairyo (Balai Arkeologi Jayapura) Abstrack Humans and the environment are interrelated and inseparable. Environment provides everything and

Lebih terperinci

Coon: Paleomongolid (kecoklatan) = Mongolid asli (kuning) + Weddid (hitam) Howells: keturunan 3 ras = hitam, kuning dan putih.

Coon: Paleomongolid (kecoklatan) = Mongolid asli (kuning) + Weddid (hitam) Howells: keturunan 3 ras = hitam, kuning dan putih. Coon: Paleomongolid (kecoklatan) = Mongolid asli (kuning) + Weddid (hitam) Howells: keturunan 3 ras = hitam, kuning dan putih. Ras putih di Iran pindah ke Asia Timur: menyeberang ke Jepang jadi bangsa

Lebih terperinci

POLA OKUPASI GUA KIDANG, HUNIAN MASA PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA. Indah Asikin Nurani

POLA OKUPASI GUA KIDANG, HUNIAN MASA PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA. Indah Asikin Nurani POLA OKUPASI GUA KIDANG, HUNIAN MASA PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA A. Hasil Penelitian Selama Enam Tahap Indah Asikin Nurani Hasil penelitian sampai pada tahap keenam (2012), dapat disimpulkan beberapa

Lebih terperinci

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang

BAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa kebudayaan diantaranya dimulai pada masa prasejarah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha I 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman prasejarah merupakan sejarah awal kehidupan manusia yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Zaman prasejarah di Indonesia dimulai kurang lebih 1,7 juta tahun yang

Lebih terperinci

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1 SENI KRIYA APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1 SKEDUL PEMBELAJARAN Apersepsi Strategi belajaran Teori seni kriya Konsep

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR

MODUL GURU PEMBELAJAR MODUL GURU PEMBELAJAR Mata Pelajaran Sejarah Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi F : Profesional : Problematika Materi Sejarah Menengah Pedagogik : Refleksi Pembelajaran Sejarah PENYUSUN Yudi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 MODEL PENGEMBANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK, INQUIRY DAN KONTEKSTUAL DENGAN TUJUAN MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA SMK DI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan Fungsi Hias Kerajinan Fungsi Hias KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN SEJARAH SENI RUPA DAN SUNDA. A. Tinjauan Umum Tentang Seni Rupa

BAB II KAJIAN SEJARAH SENI RUPA DAN SUNDA. A. Tinjauan Umum Tentang Seni Rupa BAB II KAJIAN SEJARAH SENI RUPA DAN SUNDA A. Tinjauan Umum Tentang Seni Rupa 1. Pengertian Seni Berbicara tentang seni adalah berbicara tentang kehidupan manusia (Iskandar, J. 2000: 39). Pendapat di atas

Lebih terperinci

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang

Lebih terperinci

POLA OKUPASI GUA KIDANG: HUNIAN PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA Penelitian ini telah memasuki tahap ke delapan, yang dilakukan sejak tahun 2005.

POLA OKUPASI GUA KIDANG: HUNIAN PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA Penelitian ini telah memasuki tahap ke delapan, yang dilakukan sejak tahun 2005. POLA OKUPASI GUA KIDANG: HUNIAN PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA 2014 Indah Asikin Nurani Penelitian ini telah memasuki tahap ke delapan, yang dilakukan sejak tahun 2005. A. Hasil Penelitian Sampai Tahun

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : X / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan

Lebih terperinci

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana.

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana. Hak Cipta 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN SEJARAH PENEMUAN SITUS Keberadaan temuan arkeologis di kawasan Cindai Alus pertama diketahui dari informasi

Lebih terperinci

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI KTSP & K-13 Kelas X geografi JAGAD RAYA DAN TATA SURYA VI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami karakteristik lapisan dan struktur

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : X/2 Standar : 2. Menganalisis Peradaban dan Dunia 2.1. Menganalisis Kehidupan Awal Masyarakat Kehidupan Awal Masyarakat Teori

Lebih terperinci

ANGGOTA. Andisa Fardhana K. W (02) Aulia kusuma Fitrianti (05) Dhaifan Nur (07) Farah Raisyaputri Andu (13) Hanin Amalia Putri (19) Lalili Adi (24)

ANGGOTA. Andisa Fardhana K. W (02) Aulia kusuma Fitrianti (05) Dhaifan Nur (07) Farah Raisyaputri Andu (13) Hanin Amalia Putri (19) Lalili Adi (24) MASA MESOZOIKUM ANGGOTA Andisa Fardhana K. W (02) Aulia kusuma Fitrianti (05) Dhaifan Nur (07) Farah Raisyaputri Andu (13) Hanin Amalia Putri (19) Lalili Adi (24) Nur sekti (28) Rheza Kanzi (30) PETA KONSEP

Lebih terperinci