2 Kinetika dan Mekanisme Reaksi Pada Elektroda
|
|
- Hartono Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 i u i = C i z i F ini Equation 1.1 Bullet 1. lksajfl kjsdd fjsldjf lsa flskjflksdjf lkasjf lsaj flsaj flskjf lsj lsdaj lasjf lsaaf flasj flasjflasjlf jasl fasl fjads flsa flsdjf Bullet 1 skaljfl kjsa lfjksddlfjsafjsldf lsdd flsdja flsa lsaj flkjsa lfjs ajsl ajflsdalsaf lasfjf sld jflsa flsaj fljsa fljsaf Bullet 1 lsakjflkjsa lsja lfjs lfsla flsd fldsj fadsj flas flsja lfasj lfjas lflsa f lsaf lsda flsa flsa fflsda flsaj flsa fl sa ========================================================================= 2 Kinetika dan Mekanisme Reaksi Pada Elektroda 2.1 Pendahuluan Pada bab ini mekanisme untuk reaksi elektroda membahas proses transfer elektron untuk reaksi yang tidak diikuti dengan pemutusan atau pembentukkan ikatan kimia. Untuk sistem yang menyangkut reagen dan produk pada suatu kesetimbangan, laju rekasi pada kedua arah adalah sama. Sehingga pada kasus ini kesetimbangan merupakan suatu reaksi pembatas. Dengan demikian model kinetika yang dibentuk harus melibatkan aspek ungkapan kesetimbangan. 2.2 Faktor yang mempengaruhi Besar Arus dan Laju Reaksi pada Elektroda Misal pada suatu reaksi O + ne - R, yang merupakan suatu reaksi keseluruhan dari serangkaian reaksi yang menyebabkan larutnya senyawa teroksidasi, O, menjadi bentuk tereduksinya, R. Contoh reaksi misalnya pada elektroda yang tidak melibatkan transformasi kimia, Fe 3+ (aq) + e - (elektroda) Fe 2+ (aq) Secara umum laju reaksi pada elektroda ditentukan oleh laju pada proses : Transport massa (misalnya, O dari larutan ruah ke permukaan elektroda). Transfer elektron pada permukaan elektroda. Reaksi kimia yang mendahului atau mengikuti proses transfer elektron. Proses dalam tahap ini dapat merupakan proses yang homogen (misal protonasi atau dimerisasi) atau suatu proses yang heterogen (misal dekomposisi katalitik). Semua proses ini berlangsung pada permukaan elektroda. Proses reaksi permukaan lainnya, seperti, adsorpsi, desorpsi, kristalisasi (elektrodeposisi) Konstanta laju reaksi untuk beberapa proses di atas ada yang merupakan suatu fungsi dari beda potensial.
2 2.3 Review Kinetika Reaksi pada Sistem Kesetimbangan yang Dinamik. Perhatikan suatu reaksi kesetimbangan antara A dan B, yang bereaksi mengikuti reaksi unimolekul berikut, k f A B k b Kedua reaksi berlangsung dengan aktif sepanjang waktu, maka laju reaksi pembentukkan produk adalah, v f (M/s), v f = k f C A Sedangkan laju reaksi kebalikkannya adalah, v b = k b C B Sehingga laju reaksi pembentukkan produk total adalah v nett = k f C A k b C B Pada kesetimbangan laju konversi adalah nol, maka k f k b =K = C B C A Teori kinetik kemudian memperkirakan bahwa pada kesetimbangan akan terjadi perbandingan konsentrasi yang konstan seperti pada termodinamika.
3 2.4 Persamaan Arrhennius dan Potensial Energi Permukaan Sudah menjadi fakta bahwa konstanta laju reaksi merupakan fungsi dari suhu, dan pada umumnya ln k i/t.arrhennius merupakan orang pertama yang menyadari hal ini dan dia mengusulkan konstanta laju reaksi adalah k = A e E a/ RT Karena faktor eksponensial merupakan kebolehjadian besarnya energi termal yang dapat melewati energi aktivasi, E a. A merupakan faktor pra-eksponensial yang berkaitan dengan berapa banyak/sering energi aktivasi dapat dilewati. Adanya energi aktivasi akhirnya memberikan gambaran akan jalur reaksi yang memberikan hubungan antara potensial energi dengan koordinat reaksi. E a dapat dianggap sebagai perubahan pada energi dalam yang bergerak dari suatu minimum ke maksimum, yang dikenal sebagai keadaan transisi, atau keadaan kompleks terkatifkan. E a dapat juga dianggap sebagai energi-dalam-aktivasi-standar, Δ E 0. Entalpi standar aktivasi, ΔH 0, adalah ΔE 0 + Δ (PV) 0, namun karena Δ (PV) biasanya diabaikan untuk reaksi pada keadaan padat, maka ΔH 0 ΔE 0, sehingga persamaan Arrennius menjadi. k= A e Δ H 0 / RT Besarnya faktor pra-eksponensial, A, adalah Maka Atau A= A' e Δ S0 / R k= A' e (Δ H 0 T Δ S 0 )/ RT
4 k= A' e Δ G0 / RT Dengan ΔG 0 adalah energi bebas aktivasi standar. 2.5 Persamaan Nernst untuk reaksi homogen pada elekroda Gambaran akurat untuk kinetik bagi suatu proses yang dinamik harus memberikan persamaan termodinamika dalam bentuk kesetimbangan. Bagi proses pada elektroda hal ini diperoleh dengan menggunakan persamaan Nernst. Untuk suatu reaksi umum O+ne -k f k b R (11) Persamaan Nernstnya adalah E=E 0' + RT nf ln C * O C R * Dengan C O * dan C R * adalah konsentrasi larutan pada fasa ruah. E 0' merupakan potensial formal. Selain aspek termodinamika maka diperlukan juga suatu teori yang dapat menggambarkan pengamatan antara arus terhadap potensial pada berbagai keadaan. Pengamatan menunjukkan bahwa arus, i, berkaitan secara eksponensial terhadap potensial lebih, η, sehingga i=a' e η / b' Atau lebih dikenal sebagai persamaan Tafel η=a+b logi Bila reaksi Persamaan 11 berlangsung ke kiri/ke kanan (forward/backward), maka komponen laju ke kanan/forward, v f, akan sebanding dengan konsentrasi O pada permukaan elektroda. Dengan konsentrasi pada jarak x dari permukaan pada saat, t, tertentu adalah C O (x,t), maka pada permukaan konsentrasinya adalah C O (0,t). Untuk keadaan ini maka laju reaksi adalah, v f =k f C O (0, t)= i c nfa Karena reaksi yang berlangsung adalah reaksi reduksi maka arus merupakan arus katodik, i c, dan berbanding lurus dengan v f. Sebaliknya untuk reaksi kekiri/backward v b =k b C R (0,t )= i a nfa Dengan demikian laju reaksi keseluruhan adalah,
5 v nett =v f v b =k f C O (0,t) k b C R (0,t)= i nfa Dan arus keseluruhan adalah i=i c i a =nfa[k f C O (0,t) k b C R (0,t)] 2.6 Pengaruh Potensial terhadap energi Barrier Suatu reaksi dapat divisualisasikan dalam koordiant reaksi. Misal untuk reaksi Na + + e Na (Hg) Dengan Na + melarut dalam asetocitril atau dimetilformaldehid. Gambaran koordinat reaksi dapat dilihat pada gambar berikut Keadaan (a) merupakan keadaan pada saat potensial kesetimbangan. Keadaan (b) bila terjadi potensial yang lebih positif dari potensial kesetimbangan, reaksi oksidasi akan berlangsung. Potensial yang lebih positif membuat sistim ingin menurunkan energi dari reaktan. Sehingga kurva Na + + e - turun dibandingkan dengan kurva Na(Hg), karena energi ambang untuk reduksi meningkat dan untuk oksidasi menurun, maka reaksi berlangsung kearah pembentukkan
6 Na + + e - Keadaan (c) bila terjadi potensial yang lebih negatif dari potensial kesetimbangan, reaksi reduksi yang berlangsung. Potensial yang lebih negatif dari potensial kesetimbangan akan menaikkan energi dari elektron sehingga kurva Na + + e - akan meningkat. Akan muncul arus katodik, dan pada keadaan ini reaksi akan bergerak kearah Na(Hg). Bila ditinjau dari aspek tingkat energi Fermi, maka untuk reaksi O + ne - R Bila di berikan potensial pada elektroda, maka tingkat elektronik tertinggi akan dipengaruhi. Tingkat energi ini yang dikenal sebagai Tingkat Energi Fermi, E F. Elektron selalu di transfer dari/ke tingkat energi ini. Hal ini dapat di tunjukkan seperti pada gambar berikut. Besarnya E redoks adalah tetap. Bila diberi suatu potensial, maka harga E f akan berubah sehingga elektroda harus berperan sebagai penyumbang elektron (oksidasi) atau penampung elektron (reduksi). Bagaimana profil dari energi/potensial yang dapat menggambarkan keadaan ini? Perhatikan kurva koordinat reaksi berikut.
7 Perubahan sebesar x pada energi bebas dari O akan mengakibatkan perubahan sebesar α c x pada energi aktivasinya. Dengan menganggap ada perpotongan yang linear maka untuk reaksi reduksi dapat ditulis ΔG 0 0 c =ΔG c, 0 +α c nfe Dan untuk reaksi oksidasi berlaku ΔG 0 0 a =ΔG a,0 +α a nfe Dengan E adalah besarnya potensial yang diterapkan pada elektroda. α adalah kemiringan dari profil energi pada daerah keadaan transisi. Besarnya α a dan α c bernilai antar 0-1. Untuk suatu logam nilainya adalah 0.5. Nilai α sebesar 0.5 berarti kompleks teraktifkan berada tepat diantara pereaksi dan produk. Pada koordinat reaksi. Contoh ini merupakan contoh transfer n elektron 1 tahap antara O dan R. Untuk reaksi seperti ini (α a + α c ) = 1. Tetapan konstanta laju reaksi untuk reduksi akhirnya menjadi k c = A' e Δ G 0 c,0 / RT e α c nfe / RT Dan untuk oksidasi k a =A ' e ΔG 0 a,0/ RT e α a nfe / RT Persaman dapat ditulis ulang menjadi k c =k c,0 e α c nfe / RT (25) Dan k a =k a, 0 e α anfe / RT (26) Karena reaksi merupakan reaksi orde pertama maka pada kesetimbangan berlaku k c [O] * =k a [ R] * (27) Dengan [O] dan [R] merupakan konsentrasi dari O dan R pada permukaan elektroda. Jika [O] * = [R] *, maka besarnya potensial adalah E 0 yaitu potensial formal. Dan akan berlaku juga, k c = k a = k 0; (28) Subsitusi 28 ke dalam 25 dan 26 kemudian memberikan, k c =k 0 e ( α c nf (E E 0 )/ RT ) k a =k 0 e ( α a nf (E E 0 )/ RT ) (29) (30) Arus yang teramati untuk reaksi pada elektroda adalah sebanding dengan beda laju oksidasi dan reduksi dan diberikan dengan ungkapan i=nfa(k a [R] * k c [O ] * ) Dengan A adalah luas permukaan elektroda.
8 Beberapa kesimpulan. Dengan merubah potensial pada elektroda, maka harga k a dan k b akan ikut berubah secara eksponensial. Akibatnya elektroda menjadi katalis. Perlu menjadi perhatian bahwa k c [O] * dan k a [R] * tidak berubah hingga tak terbatas, karena dibatasi oleh transport dari spesi ke elektroda. Bila semua spesi telah teroksidasi/tereduksi maka arus tidak dapat mengalir lebih lanjut. Jika tidak ada pengaruh dari migrasi, proses difusi membatasi transport spesi elektroaktif ke permukaan elektroda. Arus maksimum pada kasus ini adalah arus pembatas-difusi. Berapapun nilai konstanta laju reaksi standar, k 0, jika potenial yang diberikan cukup positif atau negatif, arus maksimum ini akan selalu terjadi. Untuk logam, energi ambang aktivasi adalah ½ antara pereaksi dan produk dan α ~ ½. Pada kasus-kasus tertentu, kompleks teraktifkan akan mendominasi struktur teroksidasi/tereduksi, sehingga akan meningkatkan nilai α 0 (Oksidasi) atau α 1(Reduksi). Keadaan ini terjadi pada elektroda semikonduktor yang diberi potensial lebih. 2.7 Hubungan antara arus dan laju reaksi: Arus pertukaran Seperti telah ditunjukkan diatas, besarnya arus bagi reaksi elektroda yang dikontrol secara kinetika, akan berlaku; i=nfa(k a [R] * k c [O ] * ) Pada keadaan kesetimbangan k a [R ] * =k c [O] *, dan dari 29 akan diperoleh [O ] * e ( nf (E equ E 0 )/ RT ) = [O] * [R] * (33) Arus pertukaran, i 0. Adalah sama dengan salah satu komponen -i c atau i a saat arus kesetimbangan terjadi. Besarnya adalah i 0 = i c =nfak 0 [O ] e ( α cnf( E eq E 0 )/ RT ) (34) Dengan memasukkan persamaan Nersnt ke 34 diperoleh 1 α i=nfa k 0 [O] c[ α c R] Saat [O] = [R] dan [O k ] = maka, i 0 =nfa k 0 c 2.8 Interpretasi mikroskopis transfer elektron Digunakan model menurut Marcus.Profil energi diwakili dalam bentuk parabola. Lihat gambar berikut,
9
BAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi
BAB II DASAR TEORI Pengujian reduksi langsung ini didasari oleh beberapa teori yang mendukungnya. Berikut ini adalah dasar-dasar teori mengenai reduksi langsung yang mendasari penelitian ini. 2.1. ADSORPSI
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV. 1 Analisis Hasil Pengujian Metalografi dan Spektrometri Sampel Baja Karbon Dari hasil uji material pipa pengalir hard water (Lampiran A.1), pipa tersebut terbuat dari baja
Lebih terperinciBab 10 Kinetika Kimia
D e p a r t e m e n K i m i a F M I P A I P B Bab 0 Kinetika Kimia http://chem.fmipa.ipb.ac.id Ikhtisar 2 3 Laju Reaksi Teori dalam Kinetika Kimia 4 Mekanisme Reaksi 5 46 Faktor Penentu Laju Reaksi Enzim
Lebih terperinciTermodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Chapter 8 Kinetika Kimia Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?
Lebih terperinciBAB 9. KINETIKA KIMIA
BAB 9 BAB 9. KINETIKA KIMIA 9.1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI 9.2 TEORI KEADAAN TRANSISI DARI LAJU REAKSI 9.3 HUKUM LAJU REAKSI 9.4 FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI 9.5 MEKANISME REAKSI 9.6 ENZIM SEBAGAI KATALIS
Lebih terperinci1. Bilangan Oksidasi (b.o)
Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah
Lebih terperinciTermodinamika dan Kesetimbangan Kimia
Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia Dalam kesetimbangan kimia terdapat 2 reaksi yaitu reaksi irreversible dan reaksi reversible. Reaksi irreversible (reaksi searah) adalah reaksi yang berlangsung searah.
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN
BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda Teknik elektrometri telah dikenal luas sebagai salah satu jenis teknik analisis. Jenis teknik elektrometri yang sering digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III : MODEL 19 BAB III MODEL
BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL Model yang akan diturunkan dan dibahas pada bab ini lebih menitikberatkan pada mekanisme korosi dari sudut pandang Teori Keadaan Peralihan bahwa logam terlebih dahulu berubah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan
Lebih terperinciSel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi
Lebih terperinciBAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA
BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB VI 1. Padatan NH 4 NO 3 diaduk hingga larut selama 77 detik dalam akuades 100 ml sesuai persamaan reaksi berikut: NH 4 NO 2 (s) + H 2 O (l) NH
Lebih terperinciDiagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi)
Diagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi) Ini sangat mudah untuk menginterpresikan data ketika ditampilkan dalam bentuk diagram. Potensial reduksi standar untuk set sepsis yang berhubungan dapat ditampilkan
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MODEL MATEMATIS SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON
BAB III PERUMUSAN MODEL MATEMATIS SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pemodelan matematis Sel Bahan Bakar Membran Pertukaran Proton (Proton Exchange
Lebih terperinciSAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata kuliah : Kimia Kode : Kim 101/3(2-3) Deskripsi : Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kimia yang disampaikan secara sederhana, meliputi pengertian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Voltammogram Siklik Senyawa Klorambusil
24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Voltammogram Siklik Senyawa Klorambusil 1. Pembuatan voltammogram siklik senyawa klorambusil menggunakan perangkat lunak Polar 4.2 Voltammogram siklik senyawa klorambusil
Lebih terperinci1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn
1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia
Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciSoal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)
Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Dr. Ivandini Tribidasari A.
kimiapararel2009@gmail.com ELEKTROKIMIA Dr. Ivandini Tribidasari A. Bab Minggu ke- Judul 1 1 Pendahuluan dan Overview of Electrode Process 2 2 Potential dan Termodinamika Sel 3 3 Kinetika Reaksi Elektroda
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA SEL ELEKTROKIMIA (Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Prak.Kimia Fisika) NAMA PEMBIMBING : Ir Yunus Tonapa NAMA MAHASISWA : Astri Fera Kusumah (131411004)
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinci9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?
Elektrokimia? Elektrokimia? Hukum Faraday : The amount of a substance produced or consumed in an electrolysis reaction is directly proportional to the quantity of electricity that flows through the circuit.
Lebih terperinciSOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)
SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016) Bagian I: Pilihan Ganda 1) Suatu atom yang mempunyai energi ionisasi pertama bernilai besar, memiliki sifat/kecenderungan : A. Afinitas elektron rendah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri digunakan untuk menganalisis analit berdasarkan pengukuran arus sebagai fungsi potensial. Hubungan antara arus terhadap potensial divisualisasikan
Lebih terperinciPENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU
PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU Laju reaksi sering dipengaruhi oleh adanya katalis Contoh : Hidrolisis sukrosa dalam air Suhu kamar lama (bisa beberapa bulan) Namun jika hidrolisis dilakukan dalam
Lebih terperinciPurwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi
Purwanti Widhy H, M.Pd Laju Reaksi SK, KD dan Indikator Kemolaran Konsep Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Evaluasi Referensi Selesai Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar & Indikator
Lebih terperinciPETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.
PETA KONSEP LAJU REAKSI Berkaitan dengan ditentukan melalui Waktu perubahan Dipengaruhi oleh Percobaan dari Pereaksi Hasil reaksi Konsentrasi Luas Katalis Suhu pereaksi permukaan menentukan membentuk mengadakan
Lebih terperincic. Suhu atau Temperatur
Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh : a. Konsentrasi Pereaksi Pada umumnya jika konsentrasi
Lebih terperinciBahasan: Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. reaksi berlangsung mekanisme reaksi
Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. Kinetika juga mempelajari bagaimana reaksi berlangsung mekanisme reaksi Referensi: Brown et.al; Chemistry, The Central Science, 11th edition
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining
BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan
Lebih terperinciBAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN
BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia
Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciBAB III FUNDAMENTAL TEKNOLOGI
BAB III FUNDAMENTAL TEKNOLOGI 3.1 Termodinamika Suatu larutan elektrolit, secara fisika memisahkan dua reaktan dan juga mencegah konduksi elektronik, selama ion-ion membawa elektron melewati suatu eksternal
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Trifeniltimah(IV) Klorida Trifeniltimah(IV) klorida merupakan senyawa padatan berwarna dengan tekanan uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini
Lebih terperinciSOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006
SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 Soal 1 ( 13 poin ) KOEFISIEN REAKSI DAN LARUTAN ELEKTROLIT Koefisien reaksi merupakan langkah penting untuk mengamati proses berlangsungnya reaksi. Lengkapi koefisien reaksi-reaksi
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri adalah salah satu teknik analisis yang sering digunakan di bidang kimia analitik. Pada teknik ini, arus dari elektroda kerja diukur sebagai fungsi
Lebih terperinciLaju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka
Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka waktu reaksi berlangsung pada suhu 90 o C Susu dipasteurisasi
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Praktikum Skala-Kecil Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen sehingga sebagian besar pokok bahasan dalam pelajaran kimia dilakukan dengan metode praktikum. Praktikum
Lebih terperinciPersamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s)
Persamaan Redoks Dalam reaksi redoks, satu zat akan teroksidasi dan yang lainnya tereduksi. Proses ini terkadang mudah untuk dilihat; untuk contoh ketika balok logam tembaga ditempatkan dalam larutan perak
Lebih terperinciTEORI TUMBUKAN PADA LAJU REAKSI KIMIA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEORI TUMBUKAN PADA LAJU REAKSI KIMIA OLEH : Drs. I Wayan Suarsa, M.Si JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2017 Kata Pengantar Puji dan
Lebih terperinciberat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan
BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola
Lebih terperinciKomponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi
Komponen Materi Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Pengamatan ke Arah Pandangan Atomik Materi Konservasi Massa Komposisi Tetap Perbandingan Berganda Teori Atom Dalton Bagaimana Teori Dalton Menjelaskan Hukum
Lebih terperinciLAJU REAKSI MEKANISME REAKSI
KINETIKA KIMIA LAJU REAKSI BAGAIMANA PERUB. KIMIA TSB BERLANGSUNG - BESI MUDAH BERKARAT PD UDARA YANG LEMBAB - MAKANAN LEBIH CEPAT BUSUK BILA TIDAK DIINGINKAN MEKANISME REAKSI - PENJUMLAHAN TAHAP TAHAP
Lebih terperinciKinetika Kimia dan Mekanisme Reaksi
Kinetika Kimia dan Mekanisme Reaksi Kinetika Kimia Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi, atau seberapa cepat proses reaksi berlangsung dalam waktu tertentu. Kinetika kimia menjelaskan
Lebih terperinciKesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang
konsentrasi laju reaksi materi78.co.nr Kesetimbangan Kimia A. PENDAHULUAN Reaksi satu arah (irreversible) atau reaksi tidak dapat balik adalah reaksi yang terjadi pada satu arah, dan produknya tidak dapat
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)
Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan
Lebih terperinciTERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari
TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari Kenapa Mempelajari Termodinamika? Konversi Energi Reaksi-reaksi kimia dikaitkan dengan perubahan energi. Perubahan energi bisa dalam bentuk energi kalor, energi cahaya,
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL V. Bidang Kimia
OLIMPIADE SAINS NASIONAL V Semarang 4-9 September 2006 Bidang Kimia UjianTeori Waktu 4 Jam Kamis, 8 September 2006 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal ManagemenPendidikan Dasar dan Menengah
Lebih terperinciMODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi
MODUL 1 TERMOKIMIA Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Sebagai prasyarat untuk mempelajari termokimia, kita harus mengetahui tentang perbedaan kalor (Q)
Lebih terperinciKIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si Isana_supiah@uny.ac.id LABORATORIUM KIMIA FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2002 TERMODINAMIKA
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Korosi Korosi berasal dari bahasa Latin corrous yang berarti menggerogoti. Korosi didefinisikan sebagai berkurangnya kualitas suatu material (biasanya berupa logam
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis
1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang
Lebih terperinciMATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN KIMIA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN KIMIA BAB III ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN KIMIA Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Dra. Woro Sumarni, M.Si Cepi Kurniawan, M.Si, Ph.D
Lebih terperincikimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan.
Lebih terperinciKunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi
Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi Soal nomor 1 Mencari volume yang dibutuhkan pada proses pengenceran. Rumus pengenceran V 1. M 1 = V 2. M 2 Misal volume yang dibutuhkan sebanyak x ml, maka
Lebih terperinciNo Indikator Soal Valid
107 Lampiran 3 Rekapitulasi asi Instrumen TDM-TWO-TIER No Indikator Soal 1 Memahami kesetimbangan Reaksi kesetimbangan antara N 2 O 4 dengan NO 2 mengikuti persamaan kimia berikut ini : ator 1 :- dinamis
Lebih terperinciwanibesak.wordpress.com
1. Diberikan beberapa pernyataan 1) katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menaikan energi aktivasi 2) tahap penentu laju reaksi adalah tahap reaksi yang berlangsung paling lambat 3) laju reaksi
Lebih terperinciREDOKS dan ELEKTROKIMIA
REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai
Lebih terperinci1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.
1 Energi Dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk lainnya. Kemampuan untuk melakukan kerja. Kerja: perubahan energi yang langsung dihasilkan oleh suatu proses. Energi kinetic; energy yang dihasilkan
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA Nama : Any Kurniawati Kelompok : 6 NIM : 4301410009 Prodi/Jurusan : Pend. Kimia/Kimia Dosen : Ir. Sri Wahyuni, M.Si Tanggal Praktikum : 19 September 2012 Teman kerja : Fitriya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Kemampuan Kemampuan sama dengan kata kesanggupan atau kecakapan. Dengan bahasa yang lebih terperinci, kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan individu untuk melakukan
Lebih terperinciyang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data, persentase siswa SMA Negeri 1 Paguyaman, Kabupaten Boalemo yang memberikan jawaban untuk tiap item tes yang
Lebih terperinciMODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1
MODUL LAJU REAKSI Standar Kompetensi ( SK ) : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi
Lebih terperinciLaju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka
Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka waktu reaksi berlangsung pada suhu 90 o C Susu dipasteurisasi
Lebih terperinciHubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain
Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain Jika sistem mengalami perubahan, maka : ΔH = H 2 H 1 ΔH = ( U 2 + p
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA 17 September 2016 1. TUJUAN Membuat baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik 2. LANDASAN TEORI Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA 4
88 LEMBAR KERJA SISWA 4 Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu : Kimia : I/ganjil : Laju Reaksi : Teori Tumbukan : 2 x 45 menit Standar Kompetensi Memahami Kinetika Reaksi,
Lebih terperinciBAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,
7 BB II URIN PROSES.. Jenis-Jenis Proses Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul 6 H 5 H OH. Proses pembuatan
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS I. Fakultas : Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi : Kimia Mata Kuliah : Kimia I Semester : 1 Dosen : Dini
Lebih terperinciWUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas
WUJUD ZAT 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas 1.1 Jumlah Fasa (P) Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen, dan dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas. Jumlah Fasa
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciMODUL SEL ELEKTROKIMIA
MODUL SEL ELEKTROKIMIA ( Sel Volta dan Sel Galvani ) Standar Kompetensi: 2.Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.1.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan pada senyawa berukuran atau berstruktur nano khususnya dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan pada senyawa berukuran atau berstruktur nano khususnya dalam bidang sintesis material, memacu para peneliti untuk mengembangkan atau memodifikasi metode preparasi
Lebih terperinciI. Pendahuluan II. Agen Penitrasi
I. Pendahuluan Nitrasi merupakan reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya gugus nitro (-NO2) dalam suatu senyawa. Pada reaksi nitrasi, gugus nitro dapat berikatan dengan atom yang berbeda dan bisa
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Elektrokimia Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara energi listrik dengan reaksi kimia. Proses elektrokimia adalah proses yang mengubah reaksi
Lebih terperinciOleh. Dewi Candrawati
126 Lampiran 4 Oleh Dewi Candrawati 2014 127 Petunjuk Pengerjaan: 1. Tes diagnostik ini terdiri dari delapan soal pilihan ganda dua tingkat. 2. Setiap soal memiliki 4 pilihan jawaban dan 5 pilihan alasan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbandingan nilai ekonomi kandungan logam pada PCB (Yu dkk., 2009)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Emas telah muncul sebagai salah satu logam yang paling mahal dengan mencapai harga tinggi di pasar internasional. Kenaikan harga emas sebanding dengan peningkatan permintaan
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. TERMODINAMIKA REAKSI REDUKSI Termokimia Reaksi
BAB II DASAR TEORI Proses reduksi langsung merupakan proses pembuatan besi yang menghindari fasa cair. Proses ini merupakan pengembangan dari teknologi tanur tinggi. Sebagai teknologi pembuatan besi yang
Lebih terperinciTugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Mulai dari industri makanan, tekstil, kimia hingga farmasi. Dalam proses produksinya, beberapa
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN DAN SIMULASI SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB/SIMULINK
BAB IV PEMODELAN DAN SIMULASI SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB/SIMULINK 4.1. Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai pengembangan model dalam software
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,
Lebih terperinciBAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8
BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA
Lebih terperinciWaktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu
3 LAJU REAKSI Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan,
Lebih terperinciLaju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr
Laju eaksi A. KEMOLAAN Dalam laju reaksi, besaran yang digunakan adalah kemolaran benda. Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dari tiap liter larutan atau gas, menunjukkan kekentalan atau kepekatan.
Lebih terperinciSTOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA
STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA a. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Contoh: S + O 2 SO 2 2 gr 32 gr 64 gr b. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon.
3 Pasta dimasukkan ke ujung tabung hingga penuh dan padat. Permukaan elektrode dihaluskan menggunakan ampelas halus dan kertas minyak hingga licin dan berkilau (Gambar 2). Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode
Lebih terperinciPROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN
PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN DADANG SUPRIATMAN STT - JAWA BARAT 2013 DAFTAR ISI JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan
Lebih terperinciKekuatan tarik komposisi paduan Fe-C eutectoid dapat bervariasi antara MPa tergantung pada proses perlakuan panas yang diterapkan.
Fasa Transformasi Pendahuluan Kekuatan tarik komposisi paduan Fe-C eutectoid dapat bervariasi antara 700-2000 MPa tergantung pada proses perlakuan panas yang diterapkan. Sifat mekanis yang diinginkan dari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2010, bertempat di
17 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2010, bertempat di Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciKatalis 1. Pengertian Katalis 2. Jenis Katalis a. Katalis Homogen
Katalis 1. Pengertian Katalis Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dalam reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut. Konsentrasi Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KECEPATAN REAKSI Disusun Oleh : 1. Achmad Zaimul Khaqqi (132500030) 2. Dinda Kharisma Asmara (132500014) 3. Icha Restu Maulidiah (132500033) 4. Jauharatul Lailiyah (132500053)
Lebih terperinci