DESKRIPSI PEMELAJARAN BAHASA INDONESIA
|
|
- Deddy Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : BAHASA INDONESIA TUJUAN : 1. meningkatkan kompetensi peserta dalam berbahasa Indonesia sampai ke tingkat kualifikasi unggul; 2. mengembangkan mata diklat Bahasa Indonesia yang terpadu dengan mata diklat yang lain; 3. menghasilkan lulusan yang terampil berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulis; 4. menghasilkan lulusan yang mampu memanfaatkan Bahasa Indonesia untuk berkarya dan berprestasi di tengah masyarakat. KOMPETENSI : Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia setara dengan kualifikasi Semenjana (Skor UKBI ) KODE : A DURASI PEMELAJARAN : menit 1. Menyimak 1.1. Memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/ baku Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, men - catat) terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku diberikan oleh peserta diklat Komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim/baku diberikan oleh peserta diklat Siaran atau rekaman siaran radio/televisi rekaman pidato, khotbah, lagu, iklan, dan lain-lain yang disampaikan oleh pembicara dengan identitas dan latar belakang yang berbeda Peka terhadap pelafalan yang tidak lazim/baku Informasi dan contoh lafal (termasuk kamus besar bahasa indonesia), tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku Memberikan reaksi kinetik atau verbal bila mendengar lafal, tekanan, intonasi, atau jeda yang tidak lazim/baku SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 1 dari 21
2 1.2. Memahami informasi lisan Sumber informasi diidentifikasi oleh peserta diklat sesuai dengan wacana yang diberikan oleh guru Isi pokok informasi dan uraian lisan yang bersifat faktual, spesifik, dan rinci dicatat oleh peserta diklat Ragam/laras bahasa dikenali oleh siswa Proses dan hasil dibedakan oleh peserta diklat dengan memperhatikan ciri atau penanda kata/kalimat Berbagai informasi baik yang pendek, sederhana, dan umum dengan sumber informasi dari guru; maupun informasi yang panjang, kompleks, dan spesifik, dengan sumber informasi dari kaset, radio, tv, atau internet Wacana yang menggambar - kan berbagai situasi kemasyarakatan dengan menggunakan ragam/ laras bahasa yang berbeda-beda Informasi yang menggambarkan adanya proses atau hasil yang antara lain ditandai oleh imbuhan pe an (proses) dan akhiran an (hasil) Tekun dan konsentrasi dalam menyimak informasi Sadar akan penanda keserasian antara ragam/laras bahasa dan situasi komunikasi Sadar akan adanya penanda kata dan cekatan dalam pemanfaatan penanda kata/kalimat yang menggambarkan suatu proses atau hasil Ciri-ciri sumber informasi dan yang bukan Perbedaan fakta dan bukan fakta, yang umum dan yang spesifik, pemerian dan yang bukan Konsep dan ciri-ciri ragam/laras bahasa yang disertai contoh Ciri atau penanda kata/ kalimat yang menunjukkan proses atau hasil dalam contoh Memilih sumber informasi dari informasi yang didengar Membuat catatan yang sifatnya faktual, spesifik, dan rinci berdasarkan informasi yang didengar Mengidentifikasi ragam/ laras bahasa yang tepat/ tidak tepat Mengenali dan dapat me-nyebutkan dengan cepat dan mantap informasi yang berarti proses atau hasil 2. Membaca 2.1. Membaca cepat untuk pemahaman Membaca cepat permulaan ( kata tiap menit) dengan menggunakan cara/ teknik membaca cepat dilakukan oleh peserta diklat Membaca cepat lanjutan dengan menerapkan teknik pindai (scanning) dan layap (skimming) sehingga mencapai kata tiap menit dilaku-kan oleh peserta diklat Berbagai teks bacaan dari bermacam-macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dan lain-lain ) dengan panjang bervariasi ( kata), dalam bentuk yang beragam (narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), dan dengan kandungan fakta, opini, proses, dan hasil yang beragam pula Gemar, tekun, dan cermat membaca Kebiasaan membaca dan membuat catat-an sebagai kebutuh-an hidup Cara/teknik membaca cepat untuk pemaham-an Konsep tentang sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap berbahasa yang positif Cara/teknik membuat catatan Informasi tentang hubungan seni berbahasa, sastra, dan apresiasi Membaca teks dengan kecepatan kurang dari 250 kata/menit Memanfaatkan kamus dengan baik Menjelaskan secara rinci bagian bacaan yang diperlukan Membuat catatan atau ringkasan bacaan yang baik, termasuk nonverbal Menafsirkan kata, bentuk kata, dan ungkapan idiomatik dengan tepat Mengapresiasi bahasa indah /karya sastra SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 2 dari 21
3 Pokok-pokok isi bacaan dicatat oleh peserta diklat sesuai dengan cara/teknik membuat catatan Bagian bacaan tertentu yang diperlukan dijelaskan secara rinci oleh peserta diklat 2.2. Memahami informasi tulis, grafis, dan matriks Sumber informasi diidentifikasi dengan menggunakan cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman Isi pokok informasi dicatat dengan menggunakan cara/ teknik membuat catatan yang benar Jenis teks (narasi, deskripsi, argumentasi, dan eksposisi) diidentifikasikan dengan menggunakan cara/teknik membaca cepat untuk mem - baca pemahaman Gaya penulisan (dari segi struktur kalimat, pilihan kata, dan metafora) diidentifikasikan dengan menggunakan cara/teknik membaca cepat dan cara/ teknik membuat catatan Fakta dan opini, dipilih dengan menggunakan cara/ teknik membuat catatan Proses dan hasil dipilah oleh peserta didik dengan menggunakan cara/teknik membaca cepat dan cara/ teknik membuat catatan Masalah (jika ada) diidentifikasikan oleh peserta diklat Berbagai teks bacaan, termasuk grafik dan matriks, dari bermacam -macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dan lain -lain ) dengan panjang bervariasi ( kata), dalam bentuk yang beragam (narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), dan dengan kandungan fakta, opini, proses, dan hasil Teks tentang jenis sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, sikap berbahasa, Sumpah Pemuda, lirik lagu Indonesia Raya, iklan dll. Teknik verbal dan norverbal Gemar, tekun, dan cermat membaca Kebiasaan membaca dan membuat catatan sebagai kebutuhan hidup Tekun dalam mencari dan cermat dalam menentukan masalah, proses, hasil, opini, fakta, dan gaya tulisan yang digunakan dalam teks Sikap positif terhadap bahasa ibu dan bahasa Indonesia Tekun dan teliti dalam membaca dan cermat dalam menyimpulkan atau membuat parafrasa Serius dan hati-hati dalam mengumpulkan butir-butir pokok informasi dan dalam menyampaikan pendapat Cara/teknik membaca cepat untuk pemaham-an termasuk cara membaca grafik dan matriks Cara/teknik membuat catatan konsep tentang sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap berbahasa yang positif Ciri penanda masalah, gaya tulisan, fakta, opini, preses imbuhan (pe-an), dan hasil (akhiran an) yang terdapat dalam teks Konsep tentang sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap berbahasa yang positif Informasi dan teknik membuat teks non-verbal Teknik membuat simpuan (induktif/ deduktif) dan rumusan simpulan (singkat, padat, dan lugas) Menyebutkan atau menuliskan sumber informasi Membuat catatan atau ringkasan bacaan yang baik, termasuk catatan untuk informasi nonverbal Memanfaatkan kamus dengan baik Memilih fakta, opini, proses, dan hasil dengan mudah Menidentifikasi masalah (jika ada) Memanfaatkan catatan untuk menceritakan kembali isi bacaan atau untuk menjawab pertanyaan Menyampaikan secara verbal informasi yang bersumber dari teks nonverbal Membuat teks nonverbal berdasarkan informasi tulis Membuat simpulan dan rumusan simpulan dengan cepat dan akurat SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 3 dari 21
4 Pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman dan intonasi yang di-peroleh dari bacaan, berdasarkan catatan yang dibuat (termasuk informasi mengenai berbagai jenis sarana komunikasi, kesadaran berbahasa, dan sikap berbahasa) diceritakan kembali atau dijawab oleh peserta diklat Gambar, bagan, grafik, diagram, matriks yang dibaca diungkapkan secara verbal dengan menggunakan teknik penyampaian informasi Informasi tulis dialihkan ke dalam bentuk nonverbal (bagan, tabel, diagram, dll) dengan menggunakan teknik membuat teks non-verbal Informasi yang disimpul-kan, termasuk pendapat/ opini diberikan dengan menggunakan teknik membuat simpulan dan rumusan 3. Berbicara 3.1. Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat Kata diucapkan dengan suara yang jelas dan dengan tekanan pada suku kata, serta artikulasi yang tepat/lazim Penggunaan lafal bahasa Indonesia baku, termasuk lafal daerah dibedakan berdasarkan konsep lafal baku bahasa Indonesia Sumber informasi berupa: - siaran atau rekaman, siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dan lain -lain ; - teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dan lain-lain. Sadar akan penting-nya artikulasi yang tepat dalam pelafalan bahasa Indonesia Peka dan cermat ter - hadap lafal bahasa Indonesia baku dan nonbaku Artikulasi bunyi Perbedaan makna sebagai akibat kesalahan artikulasi Konsep lafal baku bahasa Indonesia Mengucapkan kata dengan artikulasi yang tepat Menggunakan lafal baku bahasa Indonesia dengan tepat SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 4 dari 21
5 3.2. Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan wajar Penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam ber - bicara dibedakan dengan memperhatikan konsep dan pola serta intonasi, tekanan, nada, irama, jeda, dan sebagainya. Tekanan, intonasi, dan jelas digunakan secara tepat dalam mengucapkan kalimat, misalnya pada pembacaan lirik lagu, naskah/teks pengumum-an/pidato, dan sejenisnya. Sumber informasi berupa: - Siaran atau rekaman, siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dll; - Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dan lain-lain. Sadar akan perbedaan makna kata sebagai akibat dari pola tekanan kata atau kalimat Konsep dan pola intonasi, tekanan, nada, ir ama, jeda, dsb Membedakan pola tekanan, nada, irama, jeda yang lazim dan yang tidak lazim Menggunakan secara tepat tekanan, intonasi, dan jeda dalam berkomunikasi lisan 3.3. Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat Kata dan ungkapan yang sesuai dengan tuntutan situasi komunikasi, secara tepat, menarik, dan kreatif digunakan dalam bercara: - Tanpa bantuan catatan - Dengan bantuan catat-an (yang dibuat pada waktu membaca, me-nyimak, atau pada saat memanfaatkan kamus/ ensiklopedia) Sinonim atau parafrasa dimanfaatkan untuk menghindari pengulangan mubazir kata yang sama dalam satu kalimat/ paragraf Kata umum dan khusus yang diperoleh dari berbagai sumber informasi (bahan ajar, rekaman atau teks lirik lagu, iklan, ceramah, puisi dan kamus, serta artikel lain), yang memberikan wawasan terhadap makna kata Gemar dan tekun dalam mencari serta cermat dalam memilih padanan kata atau ungkapan lain yang maknanya lebih kurang sama Sadar dan peka terhadap perbedaan nuansa makna kata Peka dan waspada terhadap p engulangan yang mubazir Cara memanfaatkan sinonim dalam kaitannya dengan konteks Makna leksikal, makna kontekstual/situasional makna struktural, metaforis Pengulangan mubazir menyebabkan ketidakefektifan berkomunikasi Menggunakan pilihan kata dengan tepat dengan bantuan catatan kamus/ensiklopedia sesuai dengan konteks Menggunakan kata yang bersinonim secara tepat dalam berbicara Memanfaatan sinonim kata dan parafrasa dalam berbicara guna menghindari pengulangan mubazir SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 5 dari 21
6 Pemakaian kata yang bersinonim, yang memiliki nuansa makna yang berbeda dalam berbicara dibedakan berdasarkan makna leksikal, kontek -tual/situasional, makna struktural, metaforis Kata dan ungkapan yang sesuai dengan situasi komunikasi digunakan dalam hal ragam dan laras bahasa Informasi nonverbal (bagan/ tabel/diagram/ grafik/denah/ matriks), dilisankan Cermat memilih ragam/ laras bahasa yang sesuai dengan situasi komunikasi Cermat dan terbiasa melisankan informasi nonverbal Contoh ragam dan laras bahasa untuk memahami konsep dan laras bahasa Teknik dan kiat melisankan informasi nonverbal Menggunakan kata dan ungkapan sesuai dengan ragam/laras bahasa yang dipilih berdasarkan situasi komunikasi Menyampaikan secara utuh informasi yang ber - asal dari sumber nonverbal 3.4. Memilih dan menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun Kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat diidentifikasi berdasarkan: - Kaidah bahasa - Nalar - Ketersampaian pesan Kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat diidentifikasikan Kalimat yang komunikatif, cermat, dan santun dalam pembicaraan digunakan Sumber informasi berupa siaran atau rekaman siaran dari radio/tv, cermah, pidato, khotbah, dan lain -lain. Teks bahan ajar, artikel dan surat kabar/majalah, dan lain -lain. Sadar akan penting-nya keterkaitan tiga syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat Cermat dan santun dalam berbicara dengan memperhatikan tiga syarat kalimat Tiga syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu: - Kaidah bahasa - Nalar - Ketersampaian pesan, disertai contoh Mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat Mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif, tetapi cermat Berbicara secara santun dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan cermat 4. Menulis 4.1. Memanfaatkan kategori/kelas kata Kata atau bentuk kata yang sama dalam pemerincian digunakan dengan memperhatikan keefektifan dan keefisienan rincian Teks yang mengandung rincian yang berupa kata, frasa, dan kalimat Sadar akan pentingnya kelas kata dalam pemerincian Manfaat kesamaan kelas kata dalam rincian dan kiat memilih bentuk kata yang tepat Membuat rincian yang efektif dan efisien berdasarkan pemanfaatan kategori atau kelas kata SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 6 dari 21
7 4.2. Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat Kata, bentuk kata, dan ungkapan digunakan secara tepat, menarik, dan kreatif sesuai dengan tuntutan situasi komunikasi tanpa bantuan catatan; dengan bantuan catatan, kamus dan ensiklo - pedia Pemakaian kata yang bersinonim (dari segi nuansa makna) dimanfaatkan secara tepat dalam menulis kalimat Sinonim atau parafrasa dimanfaatkan untuk menghindari pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat/paragraf Kamus, ensiklopedia, catatan sendiri pada waktu membaca atau menyimak Sadar akan pilihan kata, bentuk kata, dan dampaknya terhadap keefektifan kalimat serta makna kata Cermat dan peka terhadap kata-kata yang memiliki nuansa makna yang berbeda Sadar, peka, dan cermat terhadap pengulangan mubazir dalam kalimat/paragraf Informasi tentang peran kata (bentuk dan makna) dalam konteks Macam makna kata yang bersinonim Teknik/cara menghindari pengulangan kata mubazir Menuliskan wacana yang efektif dengan memanfaatkan pilihan kata, kalimat, dan ungkapan yang tepat Menulis kalimat yang sama aritnya dengan menggunakan kata yang bersinonim secara tepat Menulis kalimat dan paragraf yang efektif dengan memanfaatkan bentuk dan pilihan kata yang tepat dan menghindari pengulangan mubazir 4.3. Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan situasi komunikasi Pertanyaan yang relevan dengan topik pembicaraan dituliskan untuk menggali informasi secara santun Pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak (untuk memantapkan klarifikasi dan konfirmasi) dituliskan oleh peserta diklat Pertanyaan retorik (tidak memerlukan jawaban) ditulis sesuai dengan tujuan dan situasinya Pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya dituliskan untuk tujuan selain bertanya, seperti memohon, me-minta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, menyakinkan, menyetujui, atau menyanggah Berbagai formulir (riwayat hidup, SKKB, sensus penduduk dan sebagainya) Surat dinas, cerpen, naskah drama, dan buku bacaan Teks drama, dialog dalam sinetron, pidato d an lain-lain yang mengandung pertanyaan tersamar Cermat dalam menuliskan kalimat per - tanyaan, baik yang membutuhkan jawaban maupun yang tidak Sadar dan yakin akan ketepatan pertanya-an retorik yang di-gunakan Kritis terhadap maksud kalimat tanya Cara merumuskan pertanyaan secara bijaksana, santun, dan efektif, untuk berbagai tujuan komunikasi Informasi mengenai tujuan dan situasi penggunaan pertanyaan retorik Makna konstektual atau situasional suatu kalimat tanya Menuliskan pertanyaan yang efektif sesuai dengan tujuan komunikasi Menuliskan kalimat tanya retorik dalam konteks yang tepat Menuliskan kalimat tanya tetapi bukan bertanya SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 7 dari 21
8 4.4. Membuat parafrasa Berdasarkan teks yang telah dibaca dan uraian lisan yang didengarkan diungkapkan kembali dengan kalimat sendiri secara tertulis Judul berita, iklan, tajuk rencana, berita majalah/ koran, sambutan, pidato, khotbah, dan tulisan yang bersifat naratif, desk riptif, dan ekspositoris Cermat dalam membaca dan menyimak serta kreatif dan efektif dalam menulis Teknik atau cara menemukan ide-ide pokok yang terdapat dalam wacana tulis dan lisan, menemukan alur pikiran yang tersurat Menuliskan kembali inti pikiran orang lain, dengan kalimat pilihan sendiri SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 8 dari 21
9 KOMPETENSI : Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia setara dengan kualifikasi Madya (Skor UKBI ) KODE : B DURASI PEMELAJARAN : menit 1. Menyimak 1.1. Menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah Informasi lisan dialihkan ke dalam bentuk non-verbal (bagan/tabel/ diagram/grfaik/ denah/ matriks) dengan menggunakan teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif serta unsur kebahasaan Simpulan informasi dalam bentuk lisan ataupun tulis, termasuk memberikan pendapat/opini dibuat dengan menggunakan teknik peyampaian simpulan dan pendapat yang akurat Simpulan dengan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kedudukan serta fungsi bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia (untuk mem-bangkitkan kesadaran siswa berbahasa Indonesia) dibuat dengan memperhatikan kebijakan bahasa di Indonesia Informasi lisan dengan durasi yang berbeda-beda dan dalam berbagai bentuk, seperti dialog deskripsi, dan narasi. Informasi mengenai bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan alat berpikir, bahasa sebagai unsur dan pengembang kebudayaan, serta infor-masi mengenai kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia Tenang dan tekun dalam mencari informasi pokok sebagai dasar untuk membuat simpulan dengan memanfaatkan penanda kebahasaan Mantap dalam menen - tukan bentuk nonverbal yang akan digunakan dalam memastikan keakuratan informasi yang dicatat Selalu siap menghubungkan dan membandingkan informasi yang didengar dengan informasi lain, seperti informasi dari PPKn dan sejarah serta berusaha memantapkan kesadaran berbahasa, khususnya sikap berbahasa yang positif Teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif serta unsur kebahasaan (kata/ kalimat) yang dapat dipakai sebagai pe-tunjuk bagian simpulan Teknik menyampaikan simpulan dan pendapat Kebijakan bahasa di Indonesia termasuk kesadaran berbahasa/ sikap berbahasa yang positif, serta hubungan bahasa, logika, dan matematika dalam berkomunikasi Membuat catatan, baik verbal maupun nonverbal, sebagai dasar untuk membuat simpulan (lisan dan tulis) yang akurat Menyampaikan simpulan dan pendapat yang akurat dengan lu gas Membuat simpulan (lisan dan tulis) dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar termasuk mengenai kesadaran berbahasa/sikap berbahasa yang positif SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 9 dari 21
10 1.2. Memahami perintah lisan, baik yang diungkapkan maupun yang tidak Isi per intah dirumuskan kembali (secara lisan atau tulis) dengan menggunakan kiat mengenali perintah Isi perintah dituliskan kembali dalam bentuk kerangka atau bagan Kegiatan yang akan dilakukan disebutkan (lisan/tulis) ber - dasarkan isi perintah Kegiatan yang akan dilakukan dituliskan dalam bentuk kerangka atau bagan Kebenaran rencana kegiatan yang akan dilakukan ditanyakan kepada pemberi perintah Sejumlah perintah lisan dari yang sederhana sampai yang komplkes, dari yang terucapkan sampai yang tersirat dan dari yang memerlukan respons segera (perbuat-an atau jawaban) sampai yang memerlukan waktu untuk mencatat perintah atau mengkaji maksud perintah tersebut Keseriusan memperhatikan/ mendengarkan perintah dan siap mengajukan pertanyaan bila ada yang kurang/ tidak jelas serta mem - buat catatan bila diperlukan Kiat mengenali perintah lisan, seperti intonasi dan tekanan serta merumuskan perintah atau rencana tindak lanjut dalam bentuk kerangka atau bagan, dan sebagainya Merumuskan kembali isi perintah secara rinci dalam bentuk yang tepat baik lisan maupun tulis (kerangka atau bagan) Berkonsultasi dengan pemberi perintah mengenai keakuratan rencana tindak lanjut yang dibuat 2. Membaca 2.1. Memahami perintah kerja tertulis Tindak lanjut direncanakan, berdasarkan catatan yang d i- buat pada waktu membaca perintah kerja tertulis Bagan/prosedur kerja dibuat berdasarkan perintah kerja tertulis Kebenaran rencana kegiatan yang akan dilakukan (secara lisan atau tulis) ditanyakan kepada pemberi perintah Perintah kerja ter tulis, baik berupa surat, surat edaran, pengumuman, memo, disposisi maupun buku manual kerja Teliti, sungguhsungguh, dan kritis dalam membaca perintah kerja Informasi mengenai kebiasaan peraturan, atau budaya kerja yang berlaku di tempat bekerja dan kiat untuk menyikapi perintah kerja yang maksudnya sama, tetapi dirumuskan dalam bentuk dan redaksi yang berbeda Membuat catatan yang diperlukan untuk kelancaran kerja, termasuk perintah kerja yang kurang jelas Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan catatan Merancang bagan/ prosedur kerja yang diperintahkan Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kegiatan yang telah disusun berdasarkan pemahaman yang menerima perintah SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 10 dari 21
11 2.2. Memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam teks Kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dikelompokkan berdasaran kelas kata dan makna kata (memanfaatkan kamus) Kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks baca-an didaftar Padanan kata atau lawan kata dari daftar sinonim dan antonim dituliskan Kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima atau ditolak), berdasarkan paradigma atau analogi diidentifikasi Kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima atau ditolak), berdasarkan kaidah atau kelaziman diidentifikasi Berbagai teks bacaan dari bemacam-macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dan lain-lain ) dengan panjang yang bervar iasi ( kata), dalam bentuk yang beragam (narasi, deskripsi, persuasi, argumentasi, eksposisi), dalam bentuk kandungan fakta, opini, proses, dan hasil yang beragam pula Kritis terhadap bentuk dan makna kata, ungkapan serta kalimat Informasi mengenai hubungan antara makna kata, bentuk kata, dan pemakaian kata dalam konteks (disertai contoh) Peran dan manfaat kamus dalam belajar (bahasa) dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara *)Proses pembentukan kata baru Memanfaatkan kamus dengan baik Memilah kata berdasarkan kelas kata dan mengelompokkan ungkapan dan kalimat berdasarkan makna Mengumpulkan dari teks bacaan kata yang diper - kirakan memiliki sinonim dan antonim Memberikan padanan atau lawan kata untuk sejumlah kata yang terkumpul dalam daftar Mendetek si kata, frasa dan kalimat yang bermasalah jika dikaji dari segi paradigma/ analogi atau segi kaidah/kelaziman Menafsirkan kata, bentuk kata, dan ungkapan idiomatik dengan tepat 3. Berbicara 3.1. Menggunakan kalimat tanya/ pernyataan sesuai dengan tuntutan situasi komunikasi Pertanyaan relevan dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun dan pada saat yang tepat (jawaban ya atau tidak), diajukan dengan menggunakan teknik atau cara menggali informasi Berbagai contoh kal imat tanya dari sumber infor-masi berupa: - Siaran atau rekaman siaran dari radio/tv, cermah, pidato, khotbah, dll. - Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dan lain-lain. Santun dalam ber-tanya sesuai dengan situasi komunikasi Santun dan lugas dalam bertanya se-suai dengan siituasi komunikasi Menghargai jawaban dan keterbatasan mitra bicara Teknik atau cara menggali informasi dengan menggunakan kalimat tanya Cara membuat pertanyaan yang relevan dengan topik pembicaraaan Kiat membaca situasi komunikasi Menggunakan kalimat tanya yang tepat sesuai dengan situasi komuniksi Menggunakan kalimat tanya untuk menggali informasi Mengajukan dan mengakhiri pertanyaan yang memerlukan jawaban ya tau tidak sesuai dengan situasi komunikasi SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 11 dari 21
12 Pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak misalnya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi), diajukan dengan menggunakan teknik atau cara menggali informasi Pertanyaan retorik (tidak memerlukan jawaban) digunakan dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik Pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah diajukan dengan menerapkan model kalimat tanya tersamar Contoh kalimat tanya tersamar dalam kehidupan sehari-hari Sadar dan peka akan kemungkinan dampak yang timbul sebagai akibat pemakaian tanya retorik Sadar akan keampuan kalimat tanya tersamar Konsep dan ciri kalimat retorik Dampak pengunakan kalimat retorik kepada mitra kerja Konsep dan model kalimat tersamar Kalimat tanya tersamar dalam kehidupan seharihari Menggunakan kalimat tanya rorik secara tepat Menggunakan kalimat tanya dengan tujuan pertanyaan memohon, meminta, menyuruh, mengajak, menyindir, merayu, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah Menggunakan kalimat pertanyaan dengan tujuan yang tersirat 3.2. Membuat par a-frasa lisan Uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri dengan menerapkan teknik membuat parafrasa, kata, atau ungkapan yang bersinonim Rekaman berita, artikel pendek, berita yang dibacakan dengan gaya pen yajian yang bervariasi (urutan/pola kronologis, sebab akibat, dll.) Cermat dalam meng - olah informasi, santun dalam me-nyajikannya Teknik kalimat para-frasa, kata, atau ungkapan yang ber -sinonim Menyampaikan informasi yang sama dengan kata atau kalimat sendiri 3.3. Menerapkan pola gilir dalam ber - komunikasi Kata, bentuk kata, dan ungkapan yang santun, sesuai dengan situasi komunikasi, demi kelangsungan kenyamanan komunikasi, digunakan dengan menerapkan pola gilir Film/sinetron Naskah drama/sinetron/ film Suasana kehidupan seharihari (rumah tangga, arisan, sanggar dan lain -lain ) diskusi kelompok (di sekolah, pramuka, dunia kerja, d dan lain -lain.) Menghargai mitra bicara Peka terhadap kesempatan Sadar akan relevansi pembicaraan Pemahaman konsep pola gilir (termasuk pengertian sikap yang harus dimiliki) Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi dengan memanfaat-kan kata, bentuk kata dan ungkapan yang tepat demi kelang-sungan dan kenya-manan komunikasi SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 12 dari 21
13 3.4. Bercakap-cakap (konversasi) Kata atau ungkapan yang tepat, untuk memulai atau mengakhiri suatu percakapan yang sedang berlangsung (formal atau tidak formal, tatap muk a melalui saluran telekomu-nikasi) digunakan dengan menerapkan etika dan norma, serta model ungkapan yang efektif Keberlangsungan percakapan dengan pola gilir secara aktif (misalnya mengajukan pertanyaan, tanggapan, pendapat, atau menyatakan penghargaan) dipertahankan dalam berkomunikasi dengan menerapkan etika dan norma berkomunikasi Topik pembicaraan (topic switching) secara halus dialihkan dengan menggunakan ungkapan yang tepat Pendapat yang berbeda secara halus tanpa menimbulkan konflik dinyatakan dengan tetap menjaga keberlangsungan berkomunikasi Sumber informasi berupa: - Siaran atau rekaman siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dan lain -lain. - Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dll. yang memuat informasi tentang etika, norma, dan model ungkapan yang efektif, yang memuat masalah yang perlu dipahami dan/atau dicarikan solusinya Menghargai mitra bicara Peka terhadap kesem - patan Sadar akan relevansi pembicaraan Etika dan orma konversasi Model ungkapan yang efektif Kata/ungkapan yang bernuansa konflik Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi dengan memanfaat-kan kata, bentuk kata, dan ungkapan yan tepat demi kelang-sungan dan kenya-manan komunikasi Mengungkapkan gagasan, tanggapan, pendapatan, dan penghargaan Mengalihkan topik pembicaraan secara halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat Mengungkapkan gagasan, pendapat dan pandangan yang berbeda dengan tetap menjaga keberlangsungan dan kenyamanan berkomunikasi SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 13 dari 21
14 3.5. Berdiskusi Gagasan yang relevan dengan topik diskusi, menggunakan kalimat yang baik, dan yang sesuai dengan sifat gagasan disampaikan dengan menggunakan teknik atau cara yang tepat Pendapat yang berbeda (menyanggah) secara halus tanpa menimbulkan konflik dikemukakan dengan santun dan ekspresif Dalam beragumentasi secara santun dan relevan dengan topik diskusi, kalimat yang baik digunakan dan pendapat mitra bicara dihargai Simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dibuat dengan menerapkan konsep dan teknik 3.6. Bernegosiasi Gagasan, pendapat atau komentar dalam kalimat yang menarik dan santun dikemukakan dengan memperhatikan butir-butir yang akan dibahas Sumber informasi berupa: - siaran atau rekaman siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dll. - teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dll., yang memuat masalah yang perlu dipahami dan/atau dicarikan solusinya Sumber informasi berupa program kegiatan perseorangan kelompok, organisasi siswa atau sekolah untuk dinegosiasikan Santun dalam berbicara dan menyampaikan gagasan Santun dalam berbicara dan menyampaikan pendapat yang berbeda Simpatik dan persuasif dalam menyampaikan argumentasi dan menyampaikan penghargaan Tegas dan meyakinkan dalam berekspresi Rasional dan kritis Santun, rasional, dan mantap dalam menyanggah pendapat Teknik atau cara menyampaikan gagasan yang relevan Ungkapan yang men dukung gagasan Teknik atau cara menyampaikan gagasan yang berbeda atau menyanggah pendapat orang lain Konsep dan teknik beragumentasi Konsep dan teknik menyampaikan simpulan Butir-butir yang harus diperhatikan dalam membahas suatu program kegiatan Kiat yang efektif untuk menyanggah suatu program kegiatan Menyampaikan gagasan yang relevan dengan menggunakan ungkapan yang tepat Menyampaikan a lasan, bukti yang bertentangan dengan pendapat orang lain dengan santun dan ekspresif Mengkomunikasikan argumentasi dan per - nyataan penghargaan secara menyakinkan dan simpatik Menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini Menyampaikan gagasan atau pendapat dalam kalimat yang santun pada saat membahas program kegiatan SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 14 dari 21
15 Pendapat disanggah dengan bahasa santun, dengan tetap menghargai pendapat mitra bicara Mitra bicara diyakinkan untuk menyetujui pen-dapat pembicara, dengan sikap dan kalimat yang benar dan argumentasi yang bernalar, diyakinkan Kiat yang efektif untuk meyakinkan mitra bicara Menyanggah gagasan atau pendapat dalam kalimat yang santun pada saat membahas program kegiatan Mengemukakan pendapat dengan kalimat yang baik dan berargumentasi dengan bernalar untuk meyakinkan mitra bicara 3.7. Menyampaikan laporan Fakta (dalam tuturan deskriptif, ratatif, ekspositoris) yang berkenan dengan keadaan atau peristiwa dilaporkan dalam bentuk tuturan deskriptif, naratif, dan ekspositoris Keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan deskriptif, naratif, ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa dilaporkan secara lisan Rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/ sintesis) disampaikan dengan menerapkan teknik membuat rangkum-an dan simpulan Sumber informasi berupa: - Siaran atau rekaman siaran dari radio/tv, ceramah, pidato, khotbah, dll. - Teks bahan ajar, artikel dari surat kabar/majalah, dll., yang memuat laporan tetntang sesuatu peristiwa atau keadaan Kritis terhadap kebenaran fakta/data/ informasi yang dilaporkan Sadar akan penting-nya faktor waktu dalam pelaporan peristiwa/keadaan Cermat dalam membuat rangkuman dan simpulan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam laporan lisan Penanda urutan waktu kejadian Teknik membuat rangkuman dan simpulan Menyajikan laporan lisan secara santun dan jelas dalam bentuk tuturan deskriptif, naratif, dan ekspositoris Menyajikan laporan lisan secara kronologis Menyampaikan rangkuman atau simpulan yang akurat berdasarkan analisis/ sistesis atau kategorisasi 4. Menulis SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 15 dari 21
16 4.1. Membuat karangan Kerangka karangan dibuat berdasarkan topik-topik tertentu Kerangka ditu lis (seder-hana atau kompleks) dengan bahasa yang baik, bernalar, menarik, sesuai dengan sifat dan jenis tulisan (narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi) Bahan ajar, artikel surat kabar/majalah Tekun berusaha memahami butir -butir inti dari artikel/ tulis-an yang akan di-susun menjadi kerangka karangan Cermat memilih pengalaman, data dan hasil pengamat-an yang disusun menjadi karangan Ciri-ciri jenis karangan seperti deskripsi, narasi, eksposisi dan argumentasi Teknik dan cara menyusun kerangka karangan dan cara mengembangkannya menjadi karangan Membuat kerangka karangan Mengembangkan paragraf yang utuh dan padu Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan 4.2. Membuat deskripsi Gambar, bagan, label, grafik, diagram, matriks, suatu peristiwa yang dilihat atau informasi yang didengar ( kata dalam 30 menit), ditulis-kan secara deskriptif Karikatur (misal:sepakbola ria), diagram, matriks, dan grafik, dengan teks yang tidak lengkap/salah (misal: grafik pengunjung perpustakaan) Imajinatif, cermat, dan sistematis Ciri-ciri wacana deskripsi dan cara-cara membahasakan data yang berupa gambar Menulis bermacam teks, gambar atau peristiw a dengan wacana deskripsi secara benar 4.3. Membuat eksposisi Sejumlah peristiwa secara kronologis ( kata dalam 30 menit), termasuk gambar, bagan, grafik, diagram, dan matriks dituliskan secara eksposi-toris Peristiwa lokal, regional, nasional dan internasional yang terdapat dalam buku ajar, koran, dan majalah Penuh perhatian, tertarik, dan senang terhadap setiap pengalaman, baik pribadi maupun pengalaman yang lain Rambu-rambu pe-nulisan wacana eksposisi Menuliskan peristiwa dengan menggunakan bentuk ekspositoris urutan waktu, ter -masuk pemaparan tabel, grafik, dan se-bagainya SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 16 dari 21
17 4.4. Membuat ringkasan/ rangkuman Catatan dalam bentuk skema atau bagan yang berisi butirbutir informasi yang akan diringkas atau dirangkum, dibuat dalam bahasa yang lugas dan jelas Ringkasan secara jelas dalam bahasa yang baik dan ditulis Rangkuman secara singkat, padat, dan jelas ditulis dalam bahasa yang baik Buku ajar, artikel, tajuk rencana, dan sebagainya Cermat dan kritis dalam menentukan intisari yang dibaca Ringkasan yang berupa bagan (butir-butir saja) dan berupa teks Teknik membuat bagan dan rangkuman Bentuk bagan yang digunakan untuk ringkasan Panduan/proses membuat ringkasan dari catatan butir-butir ke dalam bagan atau skema sampai kepada pengembangan ringkasan yang utuh Membuat ringkasan yang singkat dan padat dalam bahasa yang lugas dan jelas berdasarkan bagan yang dibuat 4.5. Membuat simpulan Simpulan dengan kalimat yang tidak taksa makna (ambigu) dirumuskan dengan jelas, lugas, dan bernal ar, berdasarkan informasi yang diperoleh atau berdasarkan opini perumus Sejumlah data yang tersaji, misal: data nilai pelajaran bahasa Indonesia satu kelas dan nilai setiap siswa Cermat mengolah data dalam me-nyusun simpulan Jenis-jenis simpulan: deduksi dan indusksi Merumusk an secara tertulis simpulan ter - hadap data yang di-olah (tidak merumus-kan pendapat pribadi) SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 17 dari 21
18 KOMPETENSI : Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia setara dengan kualifikasi Unggul (Skor UKBI ) KODE : C DURASI PEMELAJARAN : me nit 1. Menyimak 1.1. Mengapresiasi seni berbahasa Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, men - catat) dan reaksi verbal (bertanya, berkomentar terhadap apa yang didengar, diberikan, diajarkan untuk mening-kat kan apresiasi terhadap seni berbahasa Makna atau pesan yang terkandung dalam ungkapan idiomatik termasuk pepatah, peribahasa, bidal dalam cerpen, novel, puisi, dan iklan dijelaskan untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni berbahasa Nama penulis/pengarang, tokoh-tokoh, tempat, dan waktu cerita diungkapkan secara lisan atau tulis Iklan dan teks sastra sederhana (prosa, puisi, pidato, khotbah, dsb.) yang menarik dan diperkirakan merangsang pertumbuhan apresiasi seni berbahasa SIKAP PENG ETAHUAN KETERAMPILAN Tertarik, tergerak, terdorong untuk mengetahui lebih jauh atau lebih banyak mengenai seni berbahasa (prosa, puisi, iklan, pidato, khotbah, dsb.) Konsep/makna apresiasi seni berbahasa dan kiat untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni berbahasa (prosa, puisi, iklan, pidato, khotbah, dsb.) Menghargai karya sastra yang baik yang baik dan cepat memberikan reaksi baik secara kinetik maupun verbal Mengasosiasikan karya sastra dengan dengan penulis/ pengarangnya, mampu mencatat atau menyebutkan nama tokoh, tempat, dan waktu dari sutau cerita yang didengar Memahami makna kata atau ungkapan dalam karya yang di-dengar SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 18 dari 21
19 2. Membaca 2.1. Mengapresiasi teks seni berbahasa (tugas baca di luar kelas) Reaksi verbal (bertanya, ber - komentar) diberikan terhadap apa yang dibaca Makna atau pesan yang ter - kandung dalam teks sastra dijelaskan termasuk makna ungkapan idiomatik (seperti pepatah, peribahasa, dan bidal), serta cerpen, novel dan puisi, dijelaskan Secara lisan atau tertulis, nama penulis/pengarang, tokoh-tokoh, tempat dan waktu yang terdapat dalam teks diungkapkan secara lisan dan tulis Peristiwa sebuah cerita secara runtut, termasuk kemungkinan lanjutan cerita diungkap - kan dan diceritakan kembali baik secara lisan maupun tulis Bahasa indah dalam bentuk pilihan kata, ungkapan atau struktur kalimat diidentifikasi untuk memahami makna dan pesan tersirat Makna dan pesan yang tersirat dari bahasa indah dipahami untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni ber - bahasa Istilah teks sastra dikaitkan dengan kehidupan keseharian Berbagai teks iklan dan sastra dari bermacam - macam sumber (surat kabar, majalah, buku ajar, lirik lagu, karya sastra, dll.) bervariasi ( halaman) SIKAP PENG ETAHUAN KETERAMPILAN Kegemaran kebiasaan, dan kesenangan/ kenikmatan memb aca Menghargai bahasa indah, pendapat orang lain yang berbeda Kritis terhadap apa yang dibaca Peka terhadap masalah sosial budaya yang dihadapi masyarakat Kebiasaan membaca sebagai kebutuhan hidup Cara/teknik membaca cepat untuk pemahaman atau kesenangan Informasi dan contoh tentang bahasa indah, teks sastra, karya sastra, imaji, apresiasi, dan kreativitas Membaca teks dengan kecepatan kurang lebih 250 kata per menit. Berkomentar atau bertanya tentang teks yang dibaca Menjelaskan dengan tepat makna atau pesan yang ter-kandung dalam suatu teks sastra yang di-baca, termasuk tafsiran kata, bentuk kata, dan ungkapan idio-matik Mengenali nama penulis/ pengarang teks sastra yang di-baca dan dapat me-nyampaikan nama tokoh dan tempat yang terdapat dalam teks Menceritakan kembali secara runtut peristiwa yang di-tuturkan dalam teks, dengan atau tanpa opini pembaca teks mengenai kemungkin-an lanjutan atau akhir cerita Memahami makna dan pesan yang tersirat dari bahasa indah yang dibaca Menghubungkan teks dengan keadaan dalam kehidupan nyata SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 19 dari 21
20 Pendapat/tanggapan terhadap isi dan cara penyajian karya yang dibaca, dinyatakan untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni ber - bahasa SIKAP PENG ETAHUAN KETERAMPILAN Menyampaikan pandangan/komentar terhadap isi dan cara penyajian teks/ karya sastra yang dibaca 3. Berbicara 3.1. Mengapresiasi seni berbahasa Teks sastra (prosa, puisi) dengan menggunakan tekanan, irama dan intonasi yang tepat dibaca nyaring oleh peserta diklat Makna atau pesan yang ter - kandung di dalam ungkapan idiomatik (sep erti pepatah, peri-bahasa, bidal), cerpen, novel, dan puisi dijelaskan oleh peserta diklat secara lisan dengan mengkaitkannya pada kehidupan ke-seharian Isi sebuah teks sastra diungkapkan dan diceritakan kembali dengan runtut oleh peserta diklat Lirik lagu, teks iklan, prosa, puisi Teks sastra lirik lagu dan teks iklan yang mengandung ungkapan idiomatik yang dapat dikaitkan dengan kehidupan keseharian Senang, tertarik dan gemar membaca nyaring teks yang mempunyai nilai keindahan Tertarik pada teks yang mempunyai nilai keindahan dan tergugah untuk menekuninya lebih lanjut Tertarik pada karya sastra dan sungguhsungguh berusaha memahaminya Sadar, peka dan cermat terhadap pengulangan mubazir dalam kalimat/ paragraf Hakikat apresiasi Langkah-langkah meningkatkan apresiasi seni berbahasa mulai dari yang akrab dengan lingkungan siswa sampai dengan apresiasi karya sastra Contoh ungkapan idiomatik yang terdapat dalam seni berbahasa Teknik memahami dan mengungkapkan kembali isi teks sastra Membaca nyaring teks yang mempunyai nilai keindahan dengan memperhatikan tekanan, irama, dan intonasi yang tepat Menjelaskan makna atau pesan yang terdapat dalam ungkapan idiomatik berdasarkan pemahaman yang mantap Mengungkapkan kembali isi teks sastra dengan runtut 4. Menulis 4.1. Menulis surat Surat pemberitahuan/ edaran, ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi Surat undangan, ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi Contoh dari berbagai surat yang lazim digunakan dalam masyarakat (pemberitahuan/edaran, undangan, penawaran, pesanan, perjanjian, lamaran Struktur format, dan bahasa surat Sadar atas perbedaan atas jenis surat Taat terhadap konvensi format yang berlaku Cermat dalam me-milih ragam bahasa, s esuai dengan jenis surat Informasi tentang bahasa dan format surat pada umumnya (singkat, padat, lugas) dan ciri-ciri setiap jenis surat pada khususnya Cermat dan teliti dalam menulis berbagai jenis surat sesuai dengan tujuan komunikasi SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 20 dari 21
21 Surat penawaran dan pesanan ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi Pesan ditulis oleh peserta diklat Perjanjinan sederhana ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi Surat lamaran kerja ditulis oleh peserta diklat sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi SIKAP PENG ETAHUAN KETERAMPILAN 4.2. Menulis laporan Laporan sederhana ditulis dalam format yang lazim dengan bahasa yang baik Kebenaran rencana atau pelaksanaan kegiatan dinyatakan secara tertulis kepada pemberi perintah Kebenaran laporan dikonfirmasikan kepada pimpinan langsung secara tertulis Data/informasi pokok mengenai kegiatan/hal yang akan dilaporkan Data/informasi tambahan sebagai kelengkapan laporan Sadar akan waktu dan tanggungjawab serta cermat dalam menyusun laporan Informasi mengenai format laporan sederhana Ciri bahasa laporan Menyusun laporan tertulis sederhana dalam format yang lazim dengan bahasa yang baik, untuk mendapatkan konfirmasi dari pimpinan langsung SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 21 dari 21
DESKRIPSI PEMELAJARAN BAHASA INDONESIA
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : BAHASA INDONESIA TUJUAN : 1. Sebagai sarana pengembangan daya nalar dan daya cipta, membangun karakter, kesetiaan, kebanggaan, dan kecintaan terhadap bangsa 2. Untuk
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke- : 1, 2, dan 3 Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran) Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan
Lebih terperinci: 2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI/3 Pertemuan ke : 1, 2, 3 Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran) Kompetensi Dasar : 2.1 Menyimak untuk menyimpulkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
F751.WKS 1.7 1/12-07-10 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan kualifikasi Madya Kompetensi
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinci32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)
32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)
279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBudi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA. Tingkat Semenjana. untuk SMK Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional
Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA 1 Tingkat Semenjana untuk SMK Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan
Lebih terperinciRingkasan Materi Bahasa Indonesia
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 1 1 Paragraf Kelas X, Semester 1 Kelas X, Semester 2 3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca. 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai
Lebih terperinciMata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciNarasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.
Sekolah : SMP/MTs... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/ Silabus Standar Kompetensi : Mendengarkan Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciSEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : Tahun Pelajaran : Kelas : IV Smt
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinci35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)
35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinci32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)
32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciSILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XII Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami dari berbagai sumber secara lisan Dasar 9.1Mengajukan saran perbaikan tentang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNIT 5 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ ceramah/ khotbah yang didengar 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas 15.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciPROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 01/ 017 SEKOLAH : SMP NEGERI CIPANAS MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS / SEMESTER : IX / 1 (GANJIL) Kompetensi Dasar/ Materi Pokok Waktu 1 3 1 3
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B)
33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciBahasa Indonesia 1. Untuk SMK/MAK Semua Program Kejuruan Kelas X. Mokhamad Irman Tri Wahyu Prastowo Nurdin
Bahasa Indonesia 1 Untuk SMK/MAK Semua Program Kejuruan Kelas X Mokhamad Irman Tri Wahyu Prastowo Nurdin Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta ada Pada Departemen Pendidikan Nasional
Lebih terperinciSILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Kompetensi Dasar MENDENGARKAN 1.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Indikator Pencapaian (peserta didik
Lebih terperinciSilabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Johan Wahyudi, Darmiyati Zuchdi MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasaku BAHASA INDONESIA untuk Kelas IX SMP dan MTs 3 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Lebih terperinciSumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.
Silabus Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/2 Tema : Kepedulian Sosial Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan Mamahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : Kelas/Program : XII/IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan
Lebih terperinciAtikah Anindyarini Yuwono Suhartanto
Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan
Lebih terperinciKelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan
Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Juli Membedakan berbagai bunyi bahasa Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dengan bahasa yang santun nyaring suku kata dengan lafal Menyalin berbagai
Lebih terperinciSILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan
KELAS XI SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang didengar
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA
KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Kompetensi Utama Pedagogik St. Inti/SK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional,
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Bahan Kelas/Semester. X/1 Gagasan pokok paragraf. Informasi yang sesuai dengan isi paragraf
KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang Pendidikan : SMK Kurikulum : KTSP Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : 40 soal pilihan ganda + 5 soal esai
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 1 (satu) Standar Kompetensi
Lebih terperinciBAGIAN I PENDAHULUAN
BAGIAN I PENDAHULUAN Selamat datang! Selamat datang dan selamat bergabung dalam pelatihan terintegrasi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. semoga anda dapat menikmati pelatihan ini dan akhirnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Membaca Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Purworejo Kelas/Program : XII/ IPA IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai
Lebih terperinciSILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH
SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Keterangan Kelas 1 1. Mendengarkan Mampu mendengarkan dan memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan
Lebih terperinciF. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMALB. 40. BAHASA INDONESIA SMALB B (Tunarungu)
F. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMALB 40. BAHASA INDONESIA SMALB B (Tunarungu) 1. Memahami jenis wacana non sastra yang berupa bacaan sederhana berupa tabel, grafik, laporan pengamatan/percobaan, hasil
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
KOMPETENSI UTAMA PEDAGOGIS KOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. KISI-KISI SOAL UKG BAHASA INDONESIA
Lebih terperinciMATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP...... Mata Pelajaran : Bahasa Daerah (Jawa) Kelas/
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar : Mendengarkan 9. Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara Kegiatan 9.1 Menyimpulkan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan 1.1 Menemukan pokok-pokok isi
Lebih terperinciKETUNTASAN KELULUSAN MINIMAL (KKM)
KETUNTASAN KELULUSAN MINIMAL () Satuan Pendidikan : SMP Negeri... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII / I Tahun Ajaran : 2009 / 2010 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 1.1 Menganalisis laporan
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.
Lebih terperinciPrakata. iii. Bandung, September Penulis
Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu,
Lebih terperinci2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan proses dan hasil. Menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan unik yang menuntut sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas menciptakan hubungan intern antara guru dan siswa. Pembelajaran dikatakan aktif jika ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciSILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan Standar si : 9. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 9.1. Merangkum isi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS Aspek : Mendengarkan Standar : 1. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi
Lebih terperinci2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs
2. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMP/MTs KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan
Lebih terperinciPrakata. iii. Bandung, September Penulis
Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu, pelajaran
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan
Lebih terperinci90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks Aspek Standar : Mendengarkan : 1. Memahami informasi melalui tuturan Dasar 1.1. Menyimpulkan
Lebih terperinciRINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.
Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Kelas / Jurusan Semester : BHUDI DARMA : IV (Empat) : I (satu) : ( 8 Jam Pelajaran ) 3 x Pertemuan A. Standar Kompetensi : 2. Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk
Lebih terperinciSILABUS. Penilaian. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar. Materi Pokok. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Bentuk Instrumen
Sekolah : SMPN 2 Mejayan Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ Semester : VII/ I Standar : Mendengarkan 1. Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan 1.1 Menemukan isi/ pesan dongeng 1.2 Memberikan tanggapan
Lebih terperinci3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK
3. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinci1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH 1. KOMPETENSI INTI
Lebih terperinciMaksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui
Pertemuan Ke- : 1 Standar Kompetensi : Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya. Indikator
Lebih terperinciSilabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Surana MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Aku Cinta Bahasa Indonesia Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 5A untuk Kelas V SD dan MI Semester 1 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Penulis: Listiya Susilawati SMP Negeri 161 Jakarta Jenis Sekolah : SMP Bentuk Soal : Pilihan Ganda + Uraian Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Lebih terperinciBahasa Indonesia 2. Untuk SMK/MAK Semua Program Kejuruan Kelas XI. Mokhamad Irman Tri Wahyu Prastowo Nurdin
Bahasa Indonesia 2 Untuk SMK/MAK Semua Program Kejuruan Kelas XI Mokhamad Irman Tri Wahyu Prastowo Nurdin Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta ada Pada Departemen Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
Lebih terperinciAtep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Atep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesiaku BAHASA NEGERIKU untuk Kelas XII SMA dan MA Program Studi Bahasa 3 Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tapubolon, 1990:5).
Lebih terperinciCONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH
CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH TUGAS BAHASA INDONESIA 2 1. KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
Lebih terperinciSILABUS. o Menyimpulkan isi. dengan alasan yang logis. pendapat tiap-tiap o Mendata pendapat tiap-tiap narasumber. narasumber.
SILABUS Sekolah : SMP Negeri 2 Cipanas Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/ 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran radio 1.1 Menyimpul-kan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEMESTER : 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : SMA N 1 Teras MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS : X SEMESTER : 1 A. STANDAR KOMPETENSI Mendengarkan : 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : X Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami informasi melalui tuturan. SILABUS PEMBELAJARAN 9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ada empat keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan menyimak, berbicara,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan
522 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan dan saran dipaparkan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab rumusan masalah yang dijabarkan melalui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam
61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam bab 1, penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan software untuk tes kemampuan membaca pemahaman
Lebih terperinci