Tugas Resume Filsafat Ilmu. (the Philosophy of Strategy)
|
|
- Sri Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tugas Resume Filsafat Ilmu (the Philosophy of Strategy) Disusun oleh : Pisciessha Q. Auliya Chyntya Putri P Bagas Rekawana Ria Imarotuz Z Ayu Karina Putri Administrasi Negara Tahun 2012 Universitas Airlangga Surabaya 1
2 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga tersusunlah resume kami. Kami menyadari bahwa tugas kami mempunyai banyak kekurangan yang belum kami selesaikan secara benar akan tetapi kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas ini. Demikian yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya kami mohon maaf dan kami berharap kritik dan saran anda. Surabaya, 08 Maret 2013 Penyusun 2
3 Surat Pernyataan Kami yang bertanda tangan dibahwa ini menyatakan bahwa tidak melakukan plagiat terhadap resume Filsafat Ilmu dengan Topik philosophy of strategy. Ketua kelompok Sekertaris Bendahara I Bagas Rekawana Pisciesha Q auliya Chyntya Putri Bendahara II Bendahara III Ria Imarotus Ayu Karina 3
4 Daftar Isi Kata pengantar... V Surat Peryataan... VI Daftar Isi... VII The Philosophy of Strategy (Jurnal)... 1 Logika Kompetitif dan Keuntungan... 2 Kelemahan Kompetitif... 2 Perusahaan dan Heterogenitas Taotologi... 3 Kesimpulan... 4 Relevansi dengan Ilmu AN... 5 Analisis Kelompok Kami
5 Pembahasan : The Philosophy of Strategy (Jurnal) Menurut pandangan (Powell,2001) filosofi strategi itu bersifat radikal atau konvensional mereka tidak objektivis atau subyektivis,rationalis atau empincist, positivistn atau postmodern. Jurnal ini menceritakan dua hal: 1. mengapa Penelitian Strategi tidak dapat mengandalkan logika konvensional dan filsafat pembenaran, dan 2. menunjukkan pembuktian pragmatis epistemologi. Artikel tersebut menimbulkan sejumlah tanggapan. Beberapa dari mereka, seperti pendapat Durand, tidak setuju dengan nya. Durand menimbulkan empat keberatan: 1. Logika Dan keunggulan kompetitif : hal itu mungkin dapat menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif menyebabkan ditopangny kinerja yang unggul dengan menggunakan para 'INUS' juga diperlukannya logika non-deterministik dan kondisi yang memadai. 2. Kelemahan Kompetitif : Kelemahan kompetitif itu bukan berguna membangun ketika dibingkai kembali menggunakan non-negatif proposisi. 3. Perusahaan heterogenitas dan tautologi itu, dari dasar penalaran, asumsi perusahaan heterogenitas bukan dari tautologous 4. Strategis dan filosofi pragmatis : bahwa pragmatisme adalah relativistik dan postmodern mengurangi penelitian strategi untuk perdebatan semantik dan subjektivitas. Bagian berikut mengatasi masalah peristiwa, dan hasil pengamatan lebih lanjut tentang filsafat dan penelitian strategi. LOGIKA DAN KOMPETITIF KEUNTUNGAN Durand berpendapat bahwa peneliti menggunakan strategi, dengan kebenaran dan tanpa tautologi, dengan mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sebagai penyebab diketahui dari kinerja unggul tersebut. Intinya, keunggulan kompetitif diperlukan tetapi masih kurang dimengerti. Dia kemudian menggunakan logika INUS dengan konsep kelemahan kompetitif, dengan alasan bahwa konsep ini berjumlah tidak lebih dari pernyataan negatif dari konsep keunggulan kompetitif. Kesimpulan ini, dalam pandangannya, dikritik, jika argumen Durand ini dimaksudkan sebagai salah satu pemikirannya, maka pernyataannya terbantahkan (keunggulan kompetitif menyebabkan kinerja yang unggul), dan sepele,. Tetapi sepertinya,hal ini dimaksudkan sebagai seperangkat proposisi empiris (misalnya, bahwa setiap penyebab alternatif telah diidentifikasi dan dihilangkan dengan pasti), maka argumen salah sejumlah kekeliruan empiris (termasuk kesalahan dari induksi), dan mengurangi akhirnya Bayesian dengan formulasi yang disajikan dalam artikel sebelumnya. Isu-isu yang kompleks dan berpotensi membingungkan,dan sintaks formal yang digunakan dalam artikel Powell dan respon Durand itu belum ada solusi.dalam pernyataan berikut, Powell menyatakan kembali argumen aslinya menggunakan diagram Venn, dan kemudian menunjukkan mengapa Powell percaya Durand belum jelasnya pernyataan tersebut. Perhatikan contoh sederhana. Jika Mary mengaku pergi ke bioskop setiap kali hujan, dan saat ketika hujan, maka klaim ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 (a). Di istilah logis, 'hujan' peristiwa 5
6 dan 'Mary pergi ke 'bioskop setara fungsional. nyatanya, hujan dan pergi ke bioskop berbeda peristiwa, sehingga 'hujan' peristiwa dan 'Mary pergi ke yang 'bioskop tidak setara dengan definisi dipinjamkan (tautologis). Selain itu, kita bisa menguji klaim Maria hanya dengan mengamati bioskop akan perilakunya,dan hipotesis alternatif mudah menunjukkan diri mereka (Lihat Gambar l (b)). Jika pengujian kami menguatkan Maria klaim (Gambar l (a)), maka hipotesis kesetaraan fungsional tidak dibenarkan, dan kami sementara menerima bahwa peristiwa 'hujan' dan 'Mary pergi ke 'bioskop setara empiris.dengan analogi, Joe mengklaim bahwa peristiwa 'perusahaan x memiliki keunggulan kompetitif 'dan' x perusahaan memiliki keunggulan kinerja 'secara fungsional setara (Gambar 2 (a)). Jelas, keunggulan kompetitif (lokasi, teknologi, fitur produk, dll) tidak sama dengan kinerja yang unggul (pangsa pasar, laba, harga saham, dll), sehingga peristiwa Joe tidak setara definisi. KELEMAHAN KOMPETITIF untuk setiap perusahaan, terdapat satu set 'faktor' (atau 'sumber daya,' kegiatan ',' dll), beberapa di antaranya adalah keunggulan kompetitif, tetapi yang lain dari yang tidak. Sebuah hipotesis kerja mungkin menegaskan bahwa beberapa subset dari A-faktor penyebab keunggulan per-kinerja. Ini akan bertentangan dengan hipotesis keunggulan kompetitif, tapi akan menjelaskan area perusahaan dengan kinerja yang unggul tanpa keunggulan kompetitif. Penelitian Strategi tidak memiliki hipotesis tersebut, karena teori-teori yang berlaku mendefinisikan area dari keberadaan. Namun para peneliti hanya bisa menguatkan teori yang berlaku dengan mengakui kemungkinan logis dari penyebab alternatif, dan menunjukkan secara empiris bahwa daerah ini memiliki keanggotaan atau tidak. Dengan mempertimbangkan daerah perusahaan dengan keunggulan kompetitif, tapi tanpa kinerja yang unggul maka ruang ini akan berisi perusahaan-perusahaan di bawah setiap teori yang masuk akal dari kinerja. Kehadiran Sebuah perusahaan dalam ruang yang tidak akan berarti bahwa perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif, dengan asumsi perusahaan memiliki keunggulan kompetitif tetapi itu mengalami kekurangan yang cukup untuk melemahkan efek dari keunggulan kompetitif. Kekurangan-kekurangan ini adalah apa yang disebut kelemahan kompetitif. PERUSAHAAN DAN HETEROGENITAS TAUTOLOGI Bagian ketiga dari kritik Durand ini membuat beberapa klaim bahwa proposisi analitik dan penilaian analisis berbeda, bahwa perusahaan asumsi heterogenitas bukanlah analitik penghakiman, bahwa jika persaingan sempurna merupakan aksioma,maka demikian adalah heterogenitas perusahaan; heterogenitas yang adalah difalsifikasi semua dari filsafat Kantian perspektif. Durand menyimpulkan bahwa argumen berikutnya itu didasarkan pada rasionalisme Kantian. Semuanya Ini tidak terjadi Setelah kemajuan Frege dalam yang modern logika, perbedaan analitiksintetik telah diterapkan hampir secara eksklusif untuk proposisi (Atau 'pernyataan)'. Ketika Durand berpendapat,bertentangan dengan klaim durand, bahwa 'perusahaan yang heterogen'bukan tautologi, ia memanggil sintetik Kanta priori, yaitu, ia menegaskan bahwa 'penghakiman'. Dalam, strategi pandangan durand Penelitian tidak bisa beristirahat baik di rasionalis atau positivis-falsificationist kita tidak dapat jatuh kembali pada sintetis Kantian. Kami memiliki dua pilihan: kita dapat melanjutkan membela proposisi kami sebagai sintetik dan diverifikasi, atau kita bisa mencari tempat lain untuk filosofi atau semua reasonsd adalah cusseheredan untuk orang lain tidak dibesarkan di sini, dari konstruktivis, filsafat bahasa, kritis, eksistensialis dan postmodern perspektif. 6
7 Dalam pandangan durand, yang lebih menarik yaitu filosofis berperilaku buruk,kompleks seni dan ilmu penelitian strategi dan praktek. STRATEGI DAN PRAGMATIS FILOSOFI Durand tidak keberatan kalau artikelnya mempunyai dasar filosofis. Durands percaya bahwa tidak dapat mengetahui dengan pasti bahwa berberapa entitas disebut keunggulan kompetitif ini dibuktikan sebab-akibat hubungan dengan kinerja unik perusahaan. Durand menduga sikap proposisional lebih dekat dengan kepercayaan, bahkan mungkin berharap Tapi kita mungkin berarti sesuatu yang benar-benar penting. Durand tidak kompetitif proposingt tapi tatementsli keuntungan ada 'perlu tidak memiliki koneksi dengan realitas empiris jelas, hal ini akan membuat pernyataan strategi masuk akal, tidak berguna dan relativistik. Jika strategi proposisi merangsang hasil pada dimensi durand menghargai, maka kita membuatnya sendiri. Bahwa, dalam kapsul, adalah teori pragmatis kebenaran dalam kompleks dunia di mana fakta-fakta yang berantakan dan tidak sopan dari teori durand tentang mereka. Meskipun asal-usul pragmatisme ini adalah jelas Amerika, dan tetap berpengaruh ada pragmatis dari keyakinan berbagai telah muncul di Eropa dan tempat lain. Profesor Durand setuju bahwa strategys menjadi landasan filosofis layak lanjut eksplorasi, dan durand sangat menghargai nya bijaksana komentar pada artikel ini. Jawabannya adalah tepat waktu, dan argumennya sangat banyak untuk titik. 7
8 Kesimpulan filosofi strategi itu bersifat radikal atau konvensional mereka tidak objektivis atau subyektivis,rationalis atau empincist, positivistn atau postmodern. Sedangkan Durand berpendapat bahwa peneliti menggunakan strategi, dengan kebenaran dan tanpa tautologi, dengan mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sebagai penyebab diketahui dari kinerja unggul tersebut. untuk setiap perusahaan, terdapat satu set 'faktor' (atau 'sumber daya,' kegiatan ',' dll), beberapa di antaranya adalah keunggulan kompetitif, tetapi yang lain dari yang tidak. Sebuah hipotesis kerja mungkin menegaskan bahwa beberapa subset dari A-faktor penyebab keunggulan per-kinerja. Ini akan bertentangan dengan hipotesis keunggulan kompetitif. Untuk perusahaan dan heterogenitas tautologi bahwa argumen berikutnya itu didasarkan pada rasionalisme Kantian. Dalam pandangan durand, yang lebih menarik yaitu filosofis berperilaku buruk,kompleks seni dan ilmu penelitian strategi dan praktek. Profesor Durand setuju bahwa strategys menjadi landasan filosofis layak lanjut eksplorasi. 8
9 Komentar Kelompok Kami Kami sependapat dengan Powell bahwa filosofi strategi itu bersifat radikal atau konvensional mereka tidak objektivis atau subyektivis,rationalis atau empincist, positivistn atau postmodern. Kelompok kami juga menuliskan tentang logika dan kompetitif keuntungan yang dimana Durand berpendapat bahwa peneliti menggunakan strategi, dengan kebenaran dan tanpa tautologi, dengan mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sebagai penyebab diketahui dari kinerja unggul tersebut. Intinya, keunggulan kompetitif diperlukan tetapi masih kurang dimengerti. Kelemahan kompetitif untuk setiap perusahaan, terdapat satu set 'faktor' (atau 'sumber daya,' kegiatan ',' dll), beberapa di antaranya adalah keunggulan kompetitif, tetapi yang lain dari yang tidak. Sebuah hipotesis kerja mungkin menegaskan bahwa beberapa subset dari A-faktor penyebab keunggulan per-kinerja. Ini akan bertentangan dengan hipotesis keunggulan kompetitif, tapi akan menjelaskan area perusahaan dengan kinerja yang unggul tanpa keunggulan kompetitif. Perusahaan dan heterogenitas tautologi bagian ketiga dari kritik Durand ini membuat beberapa klaim bahwa proposisi analitik dan penilaian analisis berbeda, bahwa perusahaan asumsi heterogenitas bukanlah analitik penghakiman, bahwa jika persaingan sempurna merupakan aksioma,maka demikian adalah heterogenitas perusahaan; heterogenitas yang adalah difalsifikasi semua dari filsafat Kantian perspektif. Durand juga berpendapat tentang strategi dan pragmatis filosofi tidak keberatan kalau artikelnya mempunyai dasar filosofis. Durands percaya bahwa tidak dapat mengetahui dengan pasti bahwa berberapa entitas disebut keunggulan kompetitif ini dibuktikan sebabakibat hubungan dengan kinerja unik perusahaan. Durand menduga sikap proposisional lebih dekat dengan kepercayaan, bahkan mungkin berharap Tapi kita mungkin berarti sesuatu yang benarbenar penting. Durand tidak kompetitif proposingt tapi tatementsli keuntungan ada 'perlu tidak memiliki koneksi dengan realitas empiris jelas, hal ini akan membuat pernyataan strategi masuk akal, tidak berguna dan relativistik. 9
CATATAN PENELITIAN DAN KOMENTAR STRATEGI BERFILOSOFI
CATATAN PENELITIAN DAN KOMENTAR STRATEGI BERFILOSOFI Ada kabar terbaru dari artikel tentang filsafat ilmu dalam strategi manajemen yang mengemukakan pemikiran peneliti / penulis. Meningkatnya keprihatinan
Lebih terperinciTUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL KETUA
TUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL 071211133053 KETUA 2. MAS ULA 071211132008 SEKRETARIS 3. VINANDA KARINA D. P
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU
MAKALAH FILSAFAT ILMU mengapresiasi jurnal symposium analytical philosophy and philosophy or science OLEH : 1. SUSILO PUJO NUGROHO 071211133069 2. OKTA EVI WIJAYANTI 071211131103 3. ADEALIYA AMELIYA PUTRI
Lebih terperinciBuilding Theories From Case Study Research. Kathleen M. Eisenhardt Academy of Management Review Oct 1989 p
Building Theories From Case Study Research Kathleen M. Eisenhardt Academy of Management Review Oct 1989 p. 532-550 Latar Belakang Paper Masih ada ketidakjelasan mengenai proses pembentukan teori dari kasus
Lebih terperinciAkal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)
Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat
Lebih terperinciEtika dan Filsafat. Komunikasi
Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. uraian yang sudah dibahas secara keseluruhan. Penulis akan menyimpulkan bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan menyimpulkan penulisan skripsi ini atas semua uraian yang sudah dibahas secara keseluruhan. Penulis akan menyimpulkan bab ke-3, bab ke-4 dan bab ke-5.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengetahui pandangan budaya dalam suatu masyarakat, tidak hanya didapatkan dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang bersangkutan,
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU THE CONCEPT OF SOUND SCIENCE IN RISK MANAGEMENT DECISION
MAKALAH FILSAFAT ILMU THE CONCEPT OF SOUND SCIENCE IN RISK MANAGEMENT DECISION Nama Kelompok 9B : Karina Surya Permatasari 071211131021 Dian Indrawati 071211132011 Nailun Ni mah 071211133056 Maylina Nurwindiarti
Lebih terperinciPengetahuan dan Kebenaran
MODUL PERKULIAHAN Pengetahuan Kebenaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 08 M-603 Shely Cathrin, M.Phil Abstract Kompetensi Kebenaran pengetahuan Memahami pengetahuan
Lebih terperinciPEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK. OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008
PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008 PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA Bukti menurut Educational Development Center (2003) adalah suatu argumentasi logis
Lebih terperinciASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)
ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James) Oleh: Muhammad Hasmi Yanuardi Dosen Jurusan Sejarah FIS UNJ Abstrak.
Lebih terperinciPENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari
Lebih terperinciStruktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015
Struktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015 Yang harus diingat... Apa itu ilmu pengetahuan? Sejarah Ilmu Pengetahuan Konstruksi
Lebih terperinciPRAGMATISME (1) Pragmatisme:
Pragmatisme: PRAGMATISME (1) Pragmatisme merupakan gerakan filsfat Amerika yang mencerminkan sifat-sifat kehidupan Amerika. Pragmatisme banyak hubungannya dengan nama seperti Charles S. Peirce (1839-1934),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu bangsa. Penduduk yang banyak tidak akan menjadi beban suatu negara apabila berkualitas, terlebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciPendahuluan. Bab I Logika Manusia
Bab I Pendahuluan 1.1. Logika Manusia Manusia, diantara makhluk yang lain, merupakan pengolah informasi. Kita membutuhkan informasi mengenai dunia dan menggunakan informasi ini untuk kepentingan yang lebih
Lebih terperinciTUGAS RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
TUGAS RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI Dosen : Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA Nama Mahasiswa : Yusuf Melvin Titus N ( 122114045 ) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPENGERTIAN FILSAFAT (1)
PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di
Lebih terperinciILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI
PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian
Lebih terperinciPeranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa
Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU SEJARAH
Resume Buku PENGANTAR ILMU SEJARAH Karya: Prof. Dr. Kuntowijoyo Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciREVIEW ( SELASA, 28 MEI 2013, R.307 )
REVIEW MATA RANTAI PENCARI KEBENARAN MELALUI LOGIKA PENALARAN INDUKSI ( SELASA, 28 MEI 2013, R.307 ) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat ilmu Dosen pengajar : Drs. H. Mohammad Adib, MA. OLEH
Lebih terperinciPENGERTIAN FILSAFAT (1)
PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN MODEL LOGIKA PROPOSISIONAL DAN LOGIKA PREDIKAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN MODEL LOGIKA PROPOSISIONAL DAN LOGIKA PREDIKAT Eti Hayati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pamulang etihayati.1403@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia I. Penelitian sebagai keterampilan dalam belajar Penelitian merupakan salah satu
Lebih terperinciPerspektif Normatif Tentang Etika Akuntansi Bagaimana Seharusnya Akuntan Bertingkah?
halaman 45 Perspektif Normatif Tentang Etika Akuntansi Bagaimana Seharusnya Akuntan Bertingkah? Tujuan Pembelajaran Pada akhir bab ini Anda harus dapat : Jelaskan dan kritis mengevaluasi etika deontologis
Lebih terperinciTEORI TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI
TINJAUAN MENYELURUH TEORI AKUNTANSI DIANA RAHMAWATI TEORI TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI TEORI Istilah teori sering digunakan secara berbeda. Teori sering dinamakan dengan hipotesis atau proposisi. Proposisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Penalaran Induktif Menurut Latipah (2012) penalaran merupakan salah satu bentuk pengorganisasian pikiran yaitu berpikir secara proposisional. Penalaran menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum yang digunakan untuk membedakan antara penalaran yang benar dan penalaran yang salah (Copi,
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU Karya : Jujun S. Suriasumatri Penerbit : Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Tahun : 1984 (Cet. I) Tebal : 384 hlm
Contoh Book Review FILSAFAT ILMU Karya : Jujun S. Suriasumatri Penerbit : Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Tahun : 1984 (Cet. I) Tebal : 384 hlm Oleh: Dr. Halid, M.Ag. (Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008
31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era global yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat memungkinkan semua orang untuk mengakses dan mendapatkan informasi dengan
Lebih terperinciIncorporating Nonhuman Knowledge into The Philosophy of Science
TUGAS MAKALAH FILSAFAT ILMU Incorporating Nonhuman Knowledge into The Philosophy of Science ANGGOTA KELOMPOK 3B EMAS PRASASTI 071211133065 MUHAMMAD NURI SHOBRY 071211133027 INDAH DIKARANI 071211131100
Lebih terperinciJawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
2) Guna Ekstrinsik meliputi: - Sejarah sebagai pendidikan moral - Sejarah sebagai pendidikan penalaran - Sejarah sebagai pendidikan politik - Sejarah sebagai pendidikan kebijakan - Sejarah sebagai pendidikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Problem Based Learning (PBL) Model Problem Based Learning atau PBL merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan
Lebih terperinciFilsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU
RESENSI BUKU Judul : Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan Penulis : Mohammad Muslih Penerbit : Belukar Yogyakarta Cetakan : I, 2005 Tebal : XI + 269 halaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah, prinsip serta teorinya banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan hampir semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam belajar matematika. Kesulitan siswa tersebut antara lain: kesulitan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai masalah dihadapi oleh guru matematika dalam kegiatan belajar mengajar. Masalah tersebut salah satunya adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin berkembang, Hal ini menuntut setiap individu untuk dapat. kemampuan memperoleh, memilih dan mengolah informasi.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman yang semakin maju menyebabkan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, Hal ini menuntut setiap individu untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan.
Lebih terperinciTeori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1
Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU ( PHS 101 )
FILSAFAT ILMU ( PHS 101 ) Strategic Management and the Philosophy of Science, The Case for a Constructivist Methodology oleh: Gilang Permana F. A. 071211132010 Shantika Mutiasari 071211131003 Natasia Novita
Lebih terperinciBAB 5 TAUTOLOGI. 1. Pendahuluan. 2. Evaluasi validitas argumen
BAB 5 TAUTOLOGI 1. Pendahuluan Mengubah suatu argumen atau pernyataan-pernyataan menjadi suatu ekspresi logika, tentunya harus mengenali sub-subekspresinya. Salah satunya dengan membentuk Parse Tree yang
Lebih terperinciOleh Kelompok 4A :
REVIEW JURNAL Knowledge-Based Systems, Remarks on the Philosophy of Technology and Artificial Intelligence (Pengetahuan Berbasis Sistem, Keterangan Tentang Filsafat Teknologi dan Kecerdasan Buatan) Oleh
Lebih terperinciREVIEW JURNAL EXPERIMENTAL PHILOSOPHY AND PHILOSOPHICAL INTUITION ERNEST SOSA (MATA KULIAH FILSAFAT ILMU)
REVIEW JURNAL EXPERIMENTAL PHILOSOPHY AND PHILOSOPHICAL INTUITION ERNEST SOSA (MATA KULIAH FILSAFAT ILMU) Oleh Kelompok 10 A: 1. Salman Al Farizi (Ketua) 071311333063 2. Ahmad Hilal Azmi (Sekretaris) 071311333045
Lebih terperinciBAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2)
BAB I PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) Apakah Filsafat itu? Seorang yang berfilsafat digambarkan oleh Jujun S. Suriasumantri seperti orang yang berpijak di bumi sedang tengadah memandang bintang-bintang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. serta merta membuat sosiologi ilmu menggunakan metode-metode filsafat.pada
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah sosiologi ilmu tidak lain adalah sejarah dari pelimpahan warisan metafisika perkemabangan filsafat ilmunya. Terbentang dari tradisi keilmuan China, Yunani, dan kemudian
Lebih terperinciSuatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu
CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan
Lebih terperinciPRINSIP VERIFIKASI: POKOK PIKIRAN ALFRED JULES AYER DALAM KHASANAH FILSAFAT BAHASA
PRINSIP VERIFIKASI: POKOK PIKIRAN ALFRED JULES AYER DALAM KHASANAH FILSAFAT BAHASA Iman Santoso 1 Abstrak Dalam dunia filsafat bahasa dikenal seorang filsuf kebangsaan Inggris bernama Alfred Jules Ayer
Lebih terperinciMembaca Sosiologi dan Sosiologi Pedesaan sebagai Ilmu Pengetahuan
http://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/09/membaca-sosiologi-dan-sosiologi-pedesaan-sebagai-ilmu -pengetahuan/ Membaca Sosiologi dan Sosiologi Pedesaan sebagai Ilmu Pengetahuan Sofyan Sjaf Umumnya, sebagian
Lebih terperinci14. VALIDASI MODEL.
14. VALIDASI MODEL alsen.medikano@gmail.com 1 1. KE-KOMPLEKS-AN MODEL Fungsi sejumlah variabel yang secara eksplisit dimasukkan kedalam struktur model dan ketepatan nilai yang berkaitan dengan setiap variabel
Lebih terperinciNama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.
Nama Mata Kuliah Modul ke: Pengetahuan dan kebenaran Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id Teori kebenaran Teori kebenaran merupakan suatu kondisi bahwa
Lebih terperinciArgumentasi dan debat kebijakan merupakan sarana utama untuk menghimpun pengetahuan yang siap pakai.
Argumentasi dan debat kebijakan merupakan sarana utama untuk menghimpun pengetahuan yang siap pakai. Argumentasi dan debat kebijakan berperan dalam mengubah informasi yang relevan dengan kebijakan MENJADI
Lebih terperinciSIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 Gasal Judul praktek: - Jam: SILABUS. Menjelaskan epistemologi sebagai bagian dari cabangcabang
SIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 SILABUS Nama Mata Kuliah : EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN Kode Mata Kuliah : IPF 203 SKS : 2 (Teori) Dosen : Priyoyuwono Program Studi : Semua Program Studi di
Lebih terperinciini. TEORI KONTEKSTUAL
TEORI KOMUNIKASI DASAR-DASAR TEORI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau komunikator, message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir melalui
Lebih terperinciDeskripsi Mata Kuliah
Minggu ke Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini menyajikan bahasan tentang: manusia dan hakekatnya, arti filsafat dan Kristen, manusia dan filsafat, manusia dan, aliran-aliran filsafat, filsafat Kristen,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Lord John Russell. Pada usia empat tahun ibunya meninggal dunia, dan setelah
BAB II KAJIAN TEORI A. Biografi Bertrand Russell (1872-1970 M) Bertrand Russell dilahirkan di Cambridge pada abad ke-19 M dia dilahirkan setahun sebelum kematian John Stuart Mill. Ibunya adalah anak Lord
Lebih terperinciTUNTUTAN BIOLOGI SEBAGAI BASIC SCIENCE DALAM MENJAWAB TANTANGAN PERKEMBANGAN ILMU SERTA MENGEJAWANTAHKANNYA DALAM KURIKULUM
TUNTUTAN BIOLOGI SEBAGAI BASIC SCIENCE DALAM MENJAWAB TANTANGAN PERKEMBANGAN ILMU SERTA MENGEJAWANTAHKANNYA DALAM KURIKULUM Bambang Irawan Program Studi Biologi, FST, Universitas Airlangga SURABAYA bamir1955@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika bukan pelajaran yang hanya memberikan
Lebih terperinciBAB II. Kajian Teoretis
BAB II Kajian Teoretis A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Menurut Slavin (Rahayu 2011, hlm. 9), Missouri Mathematics Project (MMP) adalah suatu program yang dirancang
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran dapat lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Animasi Multimedia Pembelajaran dapat lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran. Menurut Arsyad (2000:4) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 09Fakultas Dr. PSIKOLOGI PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id KONSEP PENGETAHUAN Dalam Encyclopedia of
Lebih terperinciLogika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed
Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Logika Klasik Matematika Diskret (TKE132107) - Program Studi Teknik
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, matematika diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka mengembangkan
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTER Mata kuliah Filsafat Ilmu Dosen Pengampu : Dr. Edi Purwanta, M. Pd Oleh Moh Khoerul Anwar, S. Pd (14713251002) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian tedi - last 08/16 Ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya. pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun masyarakat, setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya pengambilan keputusan.
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK MEANS-END ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan yang pernah dibangun di masa lampau sudah tidak lagi relevan dengan peradaban dan perekonomian dunia saat ini. Kehidupan dunia pada saat ini secara
Lebih terperinciHubungan Sains dan Agama
Hubungan Sains dan Agama Pendahuluan Di akhir dasawarsa tahun 90-an sampai sekarang, di Amerika Serikat dan Eropa Barat khususnya, berkembang diskusi tentang sains (ilmu pengetahuan) dan agama (kitab suci).
Lebih terperinciPosisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran Paradigma Memandang Realitas : Sebuah Fondasi Awal Pemahaman semiotika tidak akan mudah terjebak pada urusan-urusan yang teknik metodologi,
Lebih terperinciPenutup BAB Kesimpulan
BAB 5 Penutup 5.1 Kesimpulan Perkembangan filsafat yang sampai pada pemahaman bahwa perlunya perkembangan pemikiran yang menitikberatkan pada wilayah sosial, membawa filsafat akan perlunya pemahaman solidaritas
Lebih terperinciSTANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJA
LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APIP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran pendidikan matematika sangat penting bagi upaya menciptakan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran pendidikan matematika sangat penting bagi upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal bagi proses pembangunan. Siswa sebagai sumber
Lebih terperinciPENULISAN ARGUMENTATIF Oleh Ashadi Siregar
PENULISAN ARGUMENTATIF Oleh Ashadi Siregar 1. Penulisan, sebagaimana halnya dalam berkomunikasi, menggunakan bahan baku informasi yang diproses dari dua dimensi, yaitu fakta dan fiksi. Fakta adalah realitas
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Rachma Kurniasi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pengetahuan yang dipelajari sejak zaman dahulu hingga kini. Mata pelajaran wajib di sekolah dalam tingkatan apapun. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBagaimana Cara Menulis Review Sebuah Artikel
Bagaimana Cara Menulis Review Sebuah Artikel Oleh : Sulfikar Sallu Associate Editor DOAJ Indonesia Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta Teknologi Pendidikan 2016 Dosen Tetap Fakultas Teknolog
Lebih terperinciInternational Marketing. Philip R. Cateora, Mary C. Gilly, and John L. Graham
International Marketing Philip R. Cateora, Mary C. Gilly, and John L. Graham Proses Riset Langkah Proses Riset 1. Definisikan masalah riset dan tentukan tujuan riset 2. Tentukan sumber informasi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Menulis merupakan salah satu cara manusia untuk mengungkapkan sebuah ide atau gagasan kepada orang lain melalui media bahasa tulis. Bahasa tulis tentu berbeda
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Berpikir Kritis Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal
Lebih terperinciPENGETAHUAN FILOSOFIS
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 PENGETAHUAN FILOSOFIS Mata Kuliah: Filsafat Ilmu Sosial Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2 Secara Harfiah: Berasal dari bahasa Yunani philein artinya cinta dan sophia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Broblem Based Instruction (PBI) Problem Based Instruction (PBI) (Trianto, 2009:91). Pengajaran Berdasarkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Broblem Based Instruction (PBI) Istilah Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBM) diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Instruction (PBI) (Trianto, 2009:91).
Lebih terperinciBAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA
Pertemuan ke-1 BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA Apakah arti penting Logika? Mengapa kita perlu belajar Logika? Logika (logike; logos; manifestasi pikiran manusia) adalah Ilmu yang mempelajari sistematika berpikir
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
Lebih terperinciPERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU BAHASA
PERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU BAHASA 0 L E H Dra. SALLIYANTI, M.Hum UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2004 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR....i DAFTAR ISI...ii BAB I. PENDAHULUAN...1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Skripsi pada hakikatnya adalah laporan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, untuk bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Skripsi pada hakikatnya adalah laporan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, untuk bisa menulis skripsi dengan baik dan mudah, penulisnya harus mengerti logika dan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kemampuan berpikir kritis matematis menjadi tema pada kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Tema ini tertuang dalam tujuan pembelajaran matematika dalam permendiknas
Lebih terperinciTUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF Disusun Oleh : 1. Wahyu Sekti Retnaningsih 2. Susilowati Halim 3. Sulis 4. Winarno 5. Rika Program Magister Pendidikan Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika. Kesulitan-kesulitan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh guru matematika, salah satunya adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika. Kesulitan-kesulitan tersebut antara
Lebih terperinciPengantar Penulisan Ilmiah U M M I K A L S U M
Pengantar Penulisan Ilmiah U M M I K A L S U M Pre Test 1. Apa yang dimaksud karya tulis ilmiah? 2. Apa ciri-ciri karya ilmiah? 3. Sebutkan jenis-jenis karya ilmiah yang Saudara ketahui dan berikan penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini pesatnya kemajuan teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir sebagian besar dimensi
Lebih terperinciBAB II DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB II DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Pendahuluan Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan
Lebih terperinci