UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI JURNAL PEMBUATAN ROBOT PEMADAM KEBAKARAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER Nama Pembimbing : CHRISNA WILLIAM : haw_zenkin@yahoo.com : Farid Thalib., Dr.-Ing JAKARTA 2006

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Seringnya terjadi kebakaran yang berasal dari ruang-ruang yang sulit terjangkau oleh menusia hal itu disebabkan karena titik-titik api yang telah membesar dan tidak diketahui. Padahal pada ruang-ruang tersebut biasanya terdapat sensor-sensor untuk mengetahui api dan memadamkannya, akan tetapi kebakaran masih tetap terjadi. Mungkin pada saat sensor bekerja untuk memadamkan api, api tersebut sudah sangat besar untuk dipadamkan dan juga dikarena ruangan dimana api berasal agak sulit terjangkau oleh manusia. Pada saat kebakaran terjadi sering kali ada petugas pemadam kebakaran yang menjadi korban saat bertugas memadamkan api, hal itu terjadi karena suhu yang terlalu panas, kekurangan oksigen atau terlalu banyak menghirup asap. Tidak adakah alat yang dapat memadamkan titik-titik api sebelum titik-titik api tersebut menjadi besar sehingga sulit untuk dipadamkan? dan juga agar petugas pemadam kebakaran tidak menjadi korban! Hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis untuk merancang robot pemadam kebakaran. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang penulis bahas pada skripsi ini adalah bagaimana merancang robot pemadam kebakaran agar memudahkan pekerjaan para pemadam kebakaran dan mengefektifkan alat pemadam kebakaran. Tujuan Penelitian Tujuan merakit suatu Robot Pemadam Kebakaran yang didasarkan pada rangkaian mikrokontroler adalah agar robot tersebut berguna untuk memadamkan titiktitik api pada tempat-tempat yang sulit terjangkau oleh manusia sebelum titik-titik api tersebut menjadi besar dan sulit untuk dipadamkan. Konsep dasar dari rangkaian robot ini adalah penulis membuat jalan lurus yang mana pada jalan tersebut diberikan kotak sebagai penghalang, nantinya robot akan bergerak menghidari kotak tersebut dan kembali jalan lurus lagi, lalu menemukan nyala lilin dan robot memutar kipas untuk memadamkan api tersebut. Robot dapat menghidari halangan karena di depannya dipasangkan sensor dioda inframerah dan foto dioda yang dibentuk sudut 45 derajat saling berhadapan agar cahaya yang dipantulkan oleh dioda inframerah dapat diterima oleh foto dioda. Untuk mengetahui apinya, digunakan sensor foto dioda dan untuk memadamkan apinya, menggunakan kipas angin..manfaat Manfaat dari Robot Pemadam Kebakaran ini adalah dapat memadamkan titik-titik api yang tidak terjangkau oleh manusia, dan juga dapat mengurangi kecelakan yang

3 terjadi pada para pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api, sehingga para pemadamkebakaran tersebut tidak terluka. TINJAUAN PUSTAKA Dioda InfraMerah [5] Inframerah adalah sebuah dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor khusus, yang bila diberikan forward bias akan memancarkan cahaya, seperti halnya LED jika diberikan forward bias, dioda inframerah akan bekerja. Namun yang dihasilkan bukanlah cahaya yang tampak oleh mata (Visible), melainkan cahaya yang tidak tampak oleh mata (Invisible) yaitu inframerah. Cahaya inframerah tersebut akan mementul kembali jika terhalang oleh suatu benda, karena prinsip itu, penulis menggunakan dioda inframerah untuk mengetahui jarak antara posisi dioda dan penghalang. Pada rangkaian ini Posisi dioda inframerah dan foto dioda dibentuk sudut 45 derajat agar pantulan dari dioda inframerah dapat diterima oleh foto dioda, hal itu berfungsi untuk mengetahui halangan yang ada di depan robot tersebut. Posisi dioda inframerah dan foto dioda seperti gambar dibawah. inframe Cahaya kotak Foto Posisi dioda inframerah dan foto dioda yang dibentuk sudut 45 derajat Mikrokontroler 8051 [2] IC AT89S51 merupakan salah satu jenis IC Mikrokontroler CMOS 8 bit yang memiliki performan yang tinggi dengan disipasi daya yang rendah, cocok dengan produk MCS-51(Microcontroller Cmos Single chip) buatan intel. Juga memiliki sistem pemprograman kembali Flash Memori 4 Kbyte dengan daya tahan 1000 kali tulis/hapus.

4 IC AT89S51 adalah salah satu IC mikrokontroler yang di rancang khusus untuk dapat men-download program langsung dari komputer melalui port paralel printer. Spesifikasi AT89S51: In System Programmer (ISP) 8 Kbyte non-volatile memori EEPROM (sebagai penyimpan data permanent) 256 byte memori internal Bebas menggunakan semua kapasitas memori internal dan I/O mikrokontroler yang tersedia Menggunakan system stand alone (berdiri sendiri) Program Downloader menggunakan sistem menu, sehingga lebih mudah dalam proses pengisian program Pengendali Robot dan Pengisi IC Mikrokontroler [3] Untuk mengendalikan pergerakan dari motor DC dan kipas angin, digunakan Pengendali Robot dan Pengisi IC Mikrokontroler ( SM-89x) yang merupakan salah satu produk jadi dari mikrokontroler sistem dari keluarga MCS-51 (Microcontroller Cmos Single chip) yang berbasis AT89xx dengan ISP (In System Programmer). SM-89x ini berfungsi untuk mengisi IC mikrokontroler jenis AT89x dan juga dapat langsung diaplikasikan/digunakan, seperti mengerakkan motor DC, LED, kipas angin, dan lain-lain. Pengendali Robot dan Pengisi IC Mikrokontroler (SM-89x) [3] Spesifikasi SM -89x: In System Programmer (ISP) 8 Kbyte non-volatile memori FlashROM Penyimpanan Program 2 Kbyte memori Internal non-volatile EEPROM (sebagai penyimpanan data pemanent). 256 byte memori internal Bebas menggunakan semua kapasitas memori internaldan I/O mikrokontroler yang tersedia.

5 Dengan sistem stand alone (berdiri sendiri) Program downloader menggunakan sistem Menu, sehingga lebih mudah dalam dalam proses pengisian program. Sarana yang tersedia : Mendukung mikrokontroler AT89LS53, AT89LS8252, AT89S51, AT89S52, AT89S53, AT89S8252. Under Windows program downloader. LPR port program. Reset perangkat keras melalui program Program mendukung MCS bit I/O port. Bebas dikembangkan, karena semua port mikrokontroler tersedia kaki pada bagian luar. IC dapat dikunci, untuk menjaga program mahal anda dari pembajakan. Mendukung Hex file (*.Hex) Pengecekan secara otomatis dengan membandingkan data file terhadap data EEPROM mikrokontroler. Catu daya 5V AC/DC. RANCANGAN ROBOT PEMADAM KEBAKARAN Teknik Rangkaian Alat Dalam perancangan alat ini penulis membaginya secara blok diagram. Dimana blok diagramnya adalah: Sensor Jarak Sensor Api Pengendali Robot dan Pengisi IC mikrokontroler M otor DC Kip as Ang in Blok Diagram Pengendali Robot dan Pengisi IC Mikrokontroler Perangkat pengendali robot dan pengisi IC mikrokontroler (SM-89x) ini merupakan produk jadi buatan BataraElektrindo. Penulis hanya merakit ulang produk tersebut. Untuk pengisian programnya, penulis menggunakan perangkat lunak Atmel MCU ISP yang dihubungkan pada port 1. Keluaran dari port 2.0 sampai port 2.3

6 digunakan untuk mengatur pergerakkan 2 buah motor dc, masing-masing motor dc menggunakan dua buah port (port 2.0 dan port 2.1 menggerakkan motor dc A sedangkan port 2.2 dan port 2.3 menggerakkan motor dc B ). Keluaran dari Port 1.0 digunakan untuk menggerakkan kipas angin, sedangkan Port 0.0 dan port 0.1 difungsikan sebagai masukkan dari 2 buah foto dioda (Port 0.0 sebagai masukkan dari foto dioda untuk sensor jarak, sedangkan port 0.1 sebagai masukkan dari foto dioda untuk sensor api). Powe Program ISP Rangkaian dan Tata Ruang dari Pengendali Robot dan Pengisi IC Mikrokontroler Rangkaian Penggerak Motor DC Rangkaian penggerak motor dc Pada rangkaian penggerak motor dc, penulis menghubungkan keluaran dari SM- 89x pada port 2.0 sampai port2.3 dengan IC penguat daya (ULN) yang berfungsi sebagai penguat daya Keluaran dari IC penguat daya tersebut masing-masing dihubungkan dengan keempat buah relay yang nantinya akan mengaktifkan motor DC.

7 Rangkaian Sensor dan Kipas Angin Rangkaian Sensor dan Kipas angin Pada blok ini penulis menggunakan port 0.0 dan port0.1 sebagai masukan yang berasal dari sensor dan port1.0 digunakan untuk keluaran dari SM-89x. kaki-kaki katoda dari foto dioda dan dioda Inframerah dihubungkan dengan ground. Kaki anoda dari foto dioda terhubung dengan masukan dari IC penguat daya yang dihambat dengan hambatan 220Ω. Sedangkan kaki anoda dari inframerah terhubung dengan penurun tegangan yang dihambat dengan hambatan 10KΩ. Untuk kipas anginnya dihubungkan dengan keluaran dari IC penguat daya. Kipas angin ini berfungsi untuk memadamkan api yang berada di depan. Analisis Rangkaian Pemadam Kebakaran Rangkaian ini menggunakan masukkan 9 V sampai 12 V, dimana fungsi dari Thyristor LM7805 adalah untuk menurunkan tegangan 9 V menjadi 5 V. Yang sebelumnya sudah disearahkan oleh dioda dan difilter oleh kapasitor. Tegangan itulah yang nantinya dipakai oleh mikrokontroler dan dikeluarkan di semua port dari mikrokontroler. Pertama dinyalakan, robot akan mengecek sensor foto dioda A untuk sensor api, apakah ada api di depannya atau tidak, jika ada maka sensor akan memberikan sinyal kepada SM-98x untuk mengaktifkan kipas angin sehingga dapat mematikan api yang ada di depanya, jika tidak ada, robot akan mengecek sensor inframerah dan foto dioda B untuk sensor jarak apakah ada halangan atau tidak. Jika ada, sensor akan mengirimkan sinyal ke SM-89x untuk mengatur roda depan agar berbelok ke kanan, belokkan yang dapat dilakukan oleh roda depan kurang lebih 30 derajat. Setelah roda depan berbelok ke arah kanan, roda belakang berputar agar dapat maju untuk menghindari halangan, setelah maju beberapa saat, roda depan diatur agar

8 berbelok ke arah kiri agar dapat kembali ke jalur yang telah ditentukan dan setelah kembali pada jalur tersebut maka robot kembali mengecek apakah ada api atau tidak. Untuk Posisi inframerah dan foto dioda B dibuat 45 derajat agar cahaya yang dipancarkan oleh inframerah dapat diterima oleh foto dioda saat cahaya tersebut terpantul oleh benda (kotak) yang berada di depannya, Dan agar cahaya yang diterima oleh foto dioda hanya cahaya dari inframerah, maka foto dioda dibungkus dan hanya posisi depannya saja yang terlihat sehingga dapat fokus untuk menerima cahaya inframerah dari sensor inframerah. Analisis Secara Program Mulai Cek Sensor a p i ya Kipas tdk Cek Sensor j arak ya Belok tdk Maju Berhenti Diagram Alur program Pada awal program, penulis mengecek sensor foto dioda A apakah bernilai 1 atau 0, jika bernilai 1 maka akan mengaktifkan kipas angin hingga api pada lilin padam, sedangkan Jika bernilai 0 maka akan mengecek sensor inframerah dan foto dioda B. jika sensor inframerah dan foto dioda B bernilai 1 maka akan berbelok untuk menghindari halangan, sedangkan jika bernilai 0 maka akan maju dan mengecek dari awal lagi. PERCOBAAN Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah agar alat yang dirancang oleh penulis dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, yaitu agar robot ini dapat mencari titik-titik api

9 dan memadamkanya walaupun pada jalannya diberi halangan. Penulis menggunakan SM-89x (Sistem minimum-89x) yang merupakan produk jadi dari mikrokontroler sistem dari keluarga MCS-51(Microcontroller Cmos Single_chip) untuk mengatur pergerakan motor dc dan menerima masukkan dari sensor. Konsep Dasar Konsep dasar dari susunan alat yang akan diuji adalah sebagai berikut : Penulis membuat garis lurus untuk jalannya robot, tetapi pada jalan tersebut penulis memberikan beberapa halangan (berupa kotak).sehingga jalannya robot akan terhalang dan kemudian robot akan menghidari halangan hingga bertemu pada jalur lurus yang penulis buat tadi dan menemukan pada titik api, lalu memutar kipas untuk memadamkan api tersebut (lilin yang menyala). Robot Halanga API Prosedur Pengujian Jalur gerak b Konsep dasar alur kerja robot Sebelum penulis melakukan pengujian alat, penulis memberikan data-data sebagai berikut: Lebar Robot (mobil) : 19 cm Panjang Robot (mobil) : 29 cm Lebar Halangan (kotak) : 20 cm Panjang Halangan (kotak) : 27 cm Panjang Sensor Jarak : cm Roda Depan dapat berbelok : 30 derajat Panjang lintasan : 2 m Berdasarkan konsep dasar yang penulis buat, maka penulis melakukan pengujian alat dengan langkah-langkah seperti di bawah ini.

10 Langkah pengujian alat : Robot berhenti karena di depannya terdapat halangan. Jarak antara robot dengan halangan 20 cm. Robot bergerak sejauh 40 cm dalam waktu sekitar 2 detik. Dengan menggunakan rumus V = S/T ( Kecepatan = Jarak/ Waktu). Maka penulis dapat menghitung kecepatan robot untuk menempuh jarak 40 cm adalah 40 cm /2 detik = 20 cm/ detik. Posisi robot berada di depan halangan Robot akan melewati halangan. Tepat di samping halangan robot berhenti sesaat, lalu membelokkan roda depan ke arah kiri dan maju kembali. Rod a dep a Robot bergerak menghidari halangan Robot telah kembali pada jalur lurus dan berada di depan nyala api pada lilin, jarak antara robot dengan lilin sekitar 20 cm. Robot memutar kipas untuk memadamkan api, kipas berputar kurang lebih 10 detik 15 detik.

11 Hasil pengujian Dari hasil percobaan yang penulis lakukan, penulis melakukan pengukuran jarak dan waktu sehingga penulis dapat menentukan kecepatan robot bergerak. Titik pada garis merah menunjukkan awal robot pertama kali bergerak dan berhenti pada tanda panah merah karena robot mendeteksi ada halangan, jarak yang ditempuh sekitar 40 cm dalam waktu sekitar 2 detik dengan kecepatan sekitar 20 cm/dtk. Kemudiaan robot mundur sampai titik biru sekitar 20 cm dalam waktu sekitar 1 detik dengan kecepatan sekitar 20 cm/dtk, lalu membelokkan roda depan ke kanan kurang lebih 30 derajat. Maju sampai tanda panah biru. Jarak / panjang garis biru sekitar 50 cm dalam waktu sekitar 2 detik dengan kecepatan 25cm/dtk. Pada titik hitam robot kembali membelokkan roda depan ke arah kiri kurang lebih 30 derajat. Maju sampai tanda panah hitam dalam waktu kurang lebih 2 detik, jarak yang ditempuh sekitar 92 cm dengan kecepatan 46 cm/dtk Pada titik hijau robot kembali membelokkan roda depan ke arah kanan kurang lebih 30 derajat, maju sampai tanda panah hijau, kurang lebih 50 cm, dalam waktu sekitar 2 detik dengan kecepatan 25 cm/dtk. Dan berada kurang lebih 20 cm dari nyala api lilin. Untuk mengetahui kecepatannya penulis menggunakan rumus V = S/T dimana: V = Kecepatan; S = Jarak; T = Waktu. j ara kot ak Jalur robot Alur kerja robot saat diuji

12 PEMBAHASAN Menurut penulis, pembuatan robot dengan menggunakan sensor jarak dan sensor api di sini membuat penulis mengetahui lebih banyak ilmu tentang bagaimana cara pembuatan robot itu sendiri didalam merancang dan mengaplikasikan ide dan tujuan yang ingin dicapai, karena begitu banyaknya komponen serta alat-alat yang harus digunakan untuk pembuatan robot sehingga begitu banyak kendala-kendala yang penulis hadapi, dari mulai perakitan perangkat keras (hardware), dalam hal ini penyusunan komponen, untuk sensor jaraknya penulis menggunakan Inframerah dan Foto dioda B, Inframerah berfungsi sebagai pengirim cahaya merah sedangkan foto dioda untuk penerimanya, agar hal tersebut dapat terjadi Inframerah dan Foto dioda B dibuat posisi 45 derajat sehingga pantulan dari inframerah dapat diterima oleh Foto dioda B. Sedangkan untuk sensor apinya penulis menggunakan Foto dioda A tidak dipasang dengan posisi 45 derajat, dipasang biasa saja menghadap ke depan. Untuk programnya yang mana harus disesuaikan dengan alat/robot yang penulis buat. Karena penulis menggunakan mobil-mobilan untuk rangkanya maka penulis harus menguji berapa lama roda belakang berputaran pada saat akan berbelok,dan juga berapa lama roda depannya dalam posisi belok. Hal tersebut harus penulis perhitungkan agar cara kerja robot itu sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu penulis terus melakukan percobaan terhadap robot yang penulis rakit agar mencapai hasil yang maksimal dan dapat bekerja sesuai dengan apa yang penulis gambarkan. Kendala yang dihadapi pada percobaan yang penulis lakukan saat robot menghindari halangan robot kadang menabrak halangan itu, hal tersebut terjadi karena sensor jaraknya bekerja pada jarak yang terlalu dekat dengan halangan sehingga menyebabkan robot menabrak halangan. Agar hal itu tidak terjadi penulis membuat robot mundur terlebih dahulu saat sensor jaraknya bekerja supaya robot dapat menghindari halangan tanpa menabrak halangan. Robot yang penulis rakit disini yaitu difungsikan untuk memadamkan api dengan cara yang efisien dan menggunakan teknologi yang mutakhir, dan dapat berguna bagi masyarakat luas umumnya. Simpulan PENUTUP Alat yang penulis buat ternyata belum sepenuhnya dapat bekerja dengan baik sesuai yang penulis harapkan. Karena banyaknya kendala yang penulis hadapi seperti, roda depannya kadangkala tidak dapat berbelok maksimal hal tersebut disebabkan karena kelicinan lantai dengan roda depan yang berbeda-beda, daya dorong roda

13 belakang kadang terlalu besar sehingga robot sering menabrak halangan walaupun sensor jaraknya sudah mendeteksi adanya halangan, Saran Bagi rekan yang akan mencoba rangkaian ini, dapat mempertimbangkan saransaran dari penulis sebagai berikut : Sebaiknya rekan mampu menganalisa rangkaian, baik secara blok maupun secara detail, hal ini akan mempermudah dalam proses perancangan terutama bila terjadi kerusakan pada rangkaian. Dalam merakit komponen, pastikan semua komponen dapat terhubung dengan baik dan benar sesuai dengan gambar rangkaian motor DC dan Sensor. Dalam membuat tata letak komponen, diusahakan memperhatikan prinsip estetika tata letak komponen. Dalam proses perancangan layout, pastikan kita memperoleh ukuran komponen secara pasti, agar saat proses pengeboran PCB tidak mengalami kesulitan untuk merakit komponen pada PCB. Untuk sensor jarak, karena mengunakan Photo Dioda sebaiknya sensor tersebut dibuat fokus hanya pada satu titik dengan membungkusnya, agar hanya cahaya dari infra merah saja yang diterima. F. Untuk Rangka Robotnya sebaiknya menggunakan mobil-mobilan yang roda depannya dapat dibelokan, untuk memudahkan robot untuk bergerak ke arah kanan atau kiri. Mudah-mudahan rangkaian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai mikrokontroler dan bisa menjadi cambuk bagi rekan-rekan untuk lebih memacu dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan Mikrokontroler. Dengan pengembangan lebih lanjut robot pemadam kebakaran dapat membantu meringankan pekerjaan para pemadam kebakaran, juga mengurangi resiko terjadinya korban pada saat memadamkan api, serta mengefektifkan kerja dari alat pemadam kebakaran yang sudah ada.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Prinsip Kerja Robot Prinsip kerja robot yang saya buat adalah robot lego mindstorm NXT yang menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi sebagai mata pada robot dengan tambahan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 21 Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Ahmad Yusup, Muchlas Arkanuddin, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penggunaan

Lebih terperinci

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK Robot Pengikut Garis merupakan suatu bentuk robot bergerak otonom yang mempunyai misi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API 168 Jupii: ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API Keen Jupii 1), Ferry A.V. Toar 2) E-mail: te_02002@yahoo.com, toar@mail.wima.ac.id. ABSTRAK Pembuatan robot cerdas ini di latar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS Line tracker robot adalah robot yang dapat berjalan secara otomatis mengikuti garis yang mempunyai warna berbeda dengan backgroundnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN UJI COBA. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware

BAB V ANALISIS DAN UJI COBA. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware BAB V ANALISIS DAN UJI COBA Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian dan analisa ini adalah untuk mengetahui apakah hardware tersebut

Lebih terperinci

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya Indar Sugiarto, Dharmawan Anugrah, Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Email: indi@petra.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Perancangan merupakan proses perencanaan sebelum melakukan pembuatan alat. Pembuatan alat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR Kecerdasan-buatan yang dirancang untuk robot pencari jalur ini ditujukan pada lingkungan labirin (maze) dua dimensi seperti ditunjukkan oleh Gambar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan

BABI PENDAHULUAN. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan BABI PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan dari Robot Pemadam Api LiIin. Berikut adalah pembahasannya: 1.1.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI Oleh Wahyu Adi Nugroho NPM. 0734210306 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 ABDUL RIZAL NUGRAHA HARTONO SISWONO SETIYONO Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA 4.1 Pengujian Hasil Gambar 4.1. Robot mulai bergerak maju memasuki labirin Pada saat program dijalankan, sensor bluetooth yang ada di remote mengirimkan pesan untuk robot

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan sistem baik bagian mekanik, perangkat lunak dan algoritma robot, serta metode pengujian yang akan dilakukan. 3.1. Perancangan Mekanik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang dapat menghitung, mengingat dan mengambil pilihan. dapat digantikan dengan sebuah mikrokontroler.

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang dapat menghitung, mengingat dan mengambil pilihan. dapat digantikan dengan sebuah mikrokontroler. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini dibutuhkan suatu peralatan yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dan bekerja secara otomatis. Untuk merancang suatu peralatan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Line Follower Robot Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar dapat beroperasi secara otomatis bergerak mengikuti alur garis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Ali Firdaus, Rancang Bangun Rautan Pensil Pintar 31 RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Ali Firdaus *1, Rahmatika Inayah *2 1 Jurusan Teknik Komputer Politeknik; Negeri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak pada alat ini. Dimulai dengan uraian tentang perangkat keras dilanjutkan dengan uraian

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER FX. Budi Rahardjo Abstrak: Otomatisasi pengepres kantong plastik ini menggunakan mikrokontroler AT89C51 sebagai pengontrol utama. Sistem akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi robotika telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi. Saat ini perkembangan teknologi robotika telah mampu meningkatkan

Lebih terperinci

ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51

ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51 ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51 SKRIPSI Oleh : FREGHA HARYANSYAH 0534010073 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran-pemikiran yang inovatif dengan menggunakan peralatan seminimal

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran-pemikiran yang inovatif dengan menggunakan peralatan seminimal BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perubahan teknologi berkembang begitu pesat, sehingga dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang inovatif dengan menggunakan peralatan seminimal mungkin untuk sebuah aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

ROBOT LABA-LABA PENJEJAK GARIS (HEXAPOD LINE FOLLOWER)

ROBOT LABA-LABA PENJEJAK GARIS (HEXAPOD LINE FOLLOWER) ROBOT LABA-LABA PENJEJAK GARIS (HEXAPOD LINE FOLLOWER) Modul yang digunakan - Delta Robo CPU - Delta DC Driver - Hexapod Mechanic - Battery Pack - ISP Cable - Delta IR Line Sensing Deskripsi Pada aplikasi

Lebih terperinci

ROBOT PENYEDOT DEBU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

ROBOT PENYEDOT DEBU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI ROBOT PENYEDOT DEBU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI Diajukan Oleh : ASROFI NUCHROWI 0634010268 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Sistem Kontrol Robot Kontrol utama robot

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Dalam proses produksi hal yang paling menonjol untuk menghasilkan suatu barang produksi yang memiliki kualitas yang bagus adalah bahan dan mesin yang digunakan.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT DENGAN SENSOR UV-TRON R9454 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEL 89S51 SKRIPSI

PERANCANGAN ROBOT DENGAN SENSOR UV-TRON R9454 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEL 89S51 SKRIPSI PERANCANGAN ROBOT DENGAN SENSOR UV-TRON R9454 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEL 89S51 SKRIPSI Oleh : DIMAS BIMA SAPUTRA NPM : 0634010095 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - FTI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

RANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh:

RANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh: RANCANG BANGUN SIMULASI PALANG PINTU KERETA API OTOMATIS BERBAS SIS MIKROKONTROLER AT89S52 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Oleh:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jefta Gani Hosea 1), Chairisni Lubis 2), Prawito Prajitno 3) 1) Sistem Komputer, FTI Universitas Tarumanagara email : Jefta.Hosea@gmail.com 2) Sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Bab ini akan membahas mengenai perencanaan dan pembuatan robot meliputi perancangan perangkat keras / hardware, pembuatan mekanika robot dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 48 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Cara Konfigurasi dan Pemasangan Konfigurasi rangkaian yang telah dipasangkan pada sumber tegangan 8 Volt. Dengan mengatur potensiometer 10 KΩ, kita setel potensiometer dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya kemajuan di dunia elektronika dan komputer menyebabkan banyak dihasilkannya suatu penemuanpenemuan yang dianggap

Lebih terperinci

dan sensor warna sebagai masukan atau inpu, dan keluaran atau ou^u, ya 8 berupa respon dari Valve. Blok diagram sistem dapa, diliha, pada Gambar 3.

dan sensor warna sebagai masukan atau inpu, dan keluaran atau ou^u, ya 8 berupa respon dari Valve. Blok diagram sistem dapa, diliha, pada Gambar 3. BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab,1, akan dibahas mengenai perancangan sistem ya g di dalamnya terdapat perancangan rangkaian elektronik, serta sistem pengendahan pensortir kapas berbasis mikrikontroller

Lebih terperinci

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal ISSN : 247-3563 JRFES Vol 1, No 2 (215) 92-98 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes RANCANG BANGUN ALAT UKUR

Lebih terperinci

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL SUMARNA Program Studi Teknik Informatika Universita PGRI Yogyakarta Abstrak Sinyal ultrasonik merupakan sinyal dengan frekuensi tinggi berkisar

Lebih terperinci

ROBOT PINTAR MEMATIKAN LAMPU DI SUATU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

ROBOT PINTAR MEMATIKAN LAMPU DI SUATU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR ROBOT PINTAR MEMATIKAN LAMPU DI SUATU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Oleh : Yan Adytias 01.50.0127 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FALKUTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari kajian pustaka, konsep dasar sistem yang mendukung

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dibahas hasil analisis pengujian telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam beberapa bagian yang disusun dalam urutan dari yang sederhana menuju sistem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Mikrokontroler ATMega 128 Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer

Lebih terperinci

Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis

Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis Asep Saefullah 1 Sumardi Sadi 2 Yugo Bayana 3 asepsaepullah@pribadiraharja.com; mardiesadi@yahoo.com ABSTRAKSI Seiring dengan

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No 2 (2015), hal ISSN X IMPLEMENTASI ALGORITMA MAZE SOLVING PADA ROBOT LINE FOLLOWER

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No 2 (2015), hal ISSN X IMPLEMENTASI ALGORITMA MAZE SOLVING PADA ROBOT LINE FOLLOWER IMPLEMENTASI ALGORITMA MAZE SOLVING PADA ROBOT LINE FOLLOWER [1] Mega Nurmalasari, [2] Dedi Triyanto, [3] Yulrio Brianorman [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jalan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Langkah pengujian bertujuan untuk mendapatkan data-data sejauh mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak kesalahan bila sistem yang dibuat ternyata

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 Juni 2014, bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 Juni 2014, bertempat di III. METODOLOGI PENELITIAN 3. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 204 Juni 204, bertempat di Laboratorium Konversi Energi Elektrik, Laboratorium Terpadu Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci