RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)"

Transkripsi

1 RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP) PENGKAJIAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH BUAH MANGGA DAN PISANG SPESIFIK BENGKULU MELALUI TEKNOLOGI PENGGORENGAN VAKUM DI PROPINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2 RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP) PENGKAJIAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH BUAH MANGGA DAN PISANG SPESIFIK BENGKULU MELALUI TEKNOLOGI PENGGORENGAN VAKUM DI PROPINSI BENGKULU Oleh: Wilda Mikasari BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

3 RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN NOMOR : 26/ /011/A/ROPP/ JUDUL : Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum Di Propinsi Bengkulu 2. SUMBER DANA : DIPA BPTP Bengkulu TA PROGRAM : Pengkajian Teknologi Inovatif Spesifik Lokasi dan Agribisnis Unggulan Daerah a. Komoditas : Mangga dan pisang b. Bidang Riset : Terapan c. Jenis Penelitian : Laboratorium dan lapangan d. Status ROPP : Baru 4. JUDUL KEGIATAN : Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Propinsi Bengkulu 5. LOKASI PENELITIAN : Propinsi Bengkulu KATA KUNCI : Mangga Bengkulu, Pisang Jantan, Vacum friying 6. PENELITI YANG TERLIBAT Peneliti 5 orang Teknisi 1 orang 7. TUJUAN Tujuan pengkajian ini adalah: 1. Menghasilkan paket Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying) buah mangga dan pisang spesifik Bengkulu. 2. Mengetahui tingkat penerimaan petani terhadap aplikasi Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying). 3. Meningkatkan nilai tambah buah mangga dan pisang spesifik Bengkulu.

4 8. LATAR BELAKANG Mangga dan pisang merupakan buah unggulan Propinsi Bengkulu. Produktivitas kedua komoditas tersebut pada tahun 2009 sudah melebihi produktivitas rata-rata Nasional. Produktivitas yang paling tinggi ditunjukkan pada tanaman Mangga yang mencapai ton/ha sementara produktivitas pisang mencapai ton/ha sedangkan produktivitas rata-rata Nasional buah mangga dan psang adalah ton/ha dan ha/ton. Varietas buah mangga dan pisang spesifik di Propinsi Bengkulu adalah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan (Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu, 2010). Berbeda dengan varietas lain, baik varietas Mangga Bengkulu maupun Pisang Jantan memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan buah Mangga Bengkulu selain dapat berbuah sepanjang musim (4-5 kali/tahun) juga memiliki ukuran buah yang besar ( kg) dengan daging yang tebal, lebih tahan terhadap hama lalat buah dan penggerek buah dibandingkan dengan mangga pada umumnya serta tahan terhadap tingkat curah hujan yang tinggi (Rambe, 2004). Ditinjau dari aspek sensori, Mangga Bengkulu memiliki tekstur daging buah yang lunak, berserat halus dan rasa daging buah manis sedikit asam serta beraroma sedang. Sementara itu, varietas Pisang Jantan merupakan jenis pisang yang tahan terhadap penyakit layu Fusarium sehingga dapat diunggulkan. Sejauh ini pemanfaatan Buah Mangga Bengkulu masih terbatas dikonsumsi dalam bentuk segar, sedangkan buah mangga Bengkulu yang memiliki ukuran buah yang besar ( kg) dengan daging yang tebal dan tersedia sepanjang tahun sangat potensial untuk diolah sebagai bahan baku keripik, namun belum ada upaya untuk meningkatkan nilai tambah buah Mangga Bengkulu dalam bentuk pengolahan kering seperti keripik. Permasalahan lain, komoditas pisang dan mangga ini cepat rusak sehingga perlu penanganan untuk memperpanjang masa simpan produk dengan mengolahnya dalam bentuk chip seperti keripik. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan teknologi pengolahan yang sesuai dengan karakteristik buah-buahan yang pada umumnya memiliki kadar air yang tinggi, salah satunya yaitu dengan Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying). Melalui cara ini, buah mangga dan pisang diolah dalam bentuk chip menjadi keripik dengan cita rasa buah segar. Penggorengan dengan vacuum fryng dilakukan untuk komoditas buah yang 2

5 memiliki kadar air yang tinggi sehingga harus digoreng pada kondisi vakum (tekanan di bawah 1 atm). Proses penggorengan buah-buahan menjadi keripik menggunakan Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying) tidak merubah aroma dan rasa buah asli. Selain itu, melalui proses penggorengan vacum ini nilai gizi produk terutama vitamin dapat dijaga karena produk di goreng dengan menggunakan tekanan rendah (hampa). Produk keripik buah-buahan di Propinsi Bengkulu masih jarang dijumpai, sehingga keripik buah Mangga Bengkulu berpotensi dikembangkan dalam industri rumah tangga dan bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif makanan khas Propinsi Bengkulu sekaligus souvenir bagi para wisatawan yang berkunjung ke Propinsi ini. Sejauh mana efektivitas penerapan Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying) dalam pembuatan keripik buah spesifik Bengkulu di tingkat petani, perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut. 9. DASAR PERTIMBANGAN Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan termasuk bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan sehingga daya simpannya rendah. Selain itu, karakteristik buah Mangga Bengkulu yang memiliki aroma yang kurang tajam, kurang cocok diolah menjadi produk sari buah dan selai. Sementara itu, Pisang Jantan yang termasuk dalam pisang plantain (dimakan setelah diolah) apabila diolah menjadi keripik pada tingkat kematangan 85%, produk yang dihasilkan tidak renyah (Yani et al, 2010). Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk meningkatkan nilai tambah produk tersebut melalui teknologi pengolahan, salah satunya melalui teknologi penggorengan vakum. Pengolahan buah-buahan menjadi keripik menggunakan teknologi ini menghasilkan produk yang awet tanpa menggunakan bahan tambahan berupa pengawet dan kita tetap dapat menikmati aroma dan rasa buah asli dalam bentuk produk yang kering (keripik buah). 3

6 10. PERKIRAAN KELUARAN 1. Dihasilkan paket Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying) buah mangga dan pisang spesifik Bengkulu 2. Diketahui tingkat penerimaan petani terhadap aplikasi Teknologi Penggorengan Hampa (Vacuum Frying). 3. Tercapainya peningkatan nilai tambah buah mangga dan pisang spesifik Bengkulu 11. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kegiatan Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Propinsi Bengkulu dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu dan di sentra produksi Buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan di Propinsi Bengkulu. Ruang Lingkup Pengkajian Ruang lingkup kegiatan Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Buah Mangga dan Pisang Spesifik Bengkulu Melalui Teknologi Penggorengan Vakum di Propinsi Bengkulu meliputi : 1) Persiapan, 2) Penelitian Pendahuluan (ujicoba pendahuluan), 3) Penelitian Utama (ujicoba lanjutan, analisis karakter kimia produk, uji organoleptik, analisis kelayakan ekonomi produk, dan analisis nilai tambah, serta 4) diseminasi teknologi penggorengan hampa (vacuum frying) dan survei penerimaan teknologi kepada petani. Metode Pengkajian Tahapan kegiatan pengkajian meliputi : 1. Persiapan a. Identifikasi sentra produksi Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan di Propinsi Bengkulu, identifikasi pengolah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan, koordinasi antar institusi, koordinasi dan sosialisasi dengan kelompok tani budidaya/penghasil buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan. b. Identifikasi dan seleksi bahan baku pengkajian 2. Penelitian Pendahuluan 4

7 a. Analisis karakter kimia bahan baku keripik Mangga Bengkulu dan pisang jantan : Kadar Air, kadar karbohidrat kadar lemak kadar serat, total gula, total asam tertitrasi dan Kadar Vitamin C. b. Penentuan Suhu Penggorengan Vakum Terbaik Pembuatan keripik Mangga Bengkulu mengacu pada teknologi pembuatan keripik mangga yang sudah dikembangkan oleh BPTP Jawa Barat pada tahun 2009 sementara pembuatan keripik Pisang Jantan mengacu pada teknologi pembuatan keripik pisang jantan yang dikembangkan oleh BPTP Bengkulu pada tahun Proses Pembuatan Keripik Mangga Bengkulu Proses pembuatan keripik Mangga Bengkulu meliputi : - Sortasi buah. Sortasi bertujuan untuk memilih buah mangga berdasarkan cacat fisik dan tingkat kematangan. Buah mangga yang dipilih sebagai bahan baku adalah yang memiliki tingkat kematangan 78-85% dan tidak busuk. Buah mangga hasil sortasi ditimbang. - Pencucian Buah mangga dicuci dengan air bersih atau dalam larutan klorin 1% dengan cara menggosok-gosok kulit hingga terlepas dari kotoran yang melekat. - Pengupasan Buah mangga dikupas hingga kulitnya bersih dan tidak ada lagi warna hijau pada daging buah. - Pengirisan dan Perendaman dalam Larutan Gula Mangga yang telah dikupas diiris tipis-tipis dengan ketebalan ± 2-3 mm, direndam dalam natrium bisulfit selama 10 menit kemudian dalam larutan gula pasir selama 30 menit (5 g natrium metabisulfit dan 1,5 kg gula pasir dalam 1 liter air). - Penggorengan Sebelum digoreng, perlakuan irisan mangga ada yang dimasukkan dalam alat pendingin (freezer) selama ± 12 jam untuk meningkatkan kerenyahan keripik mangga. Lalu digoreng secara 5

8 vakum. Pada kondisi penggorengan yang demikian irisan mangga tidak mengalami perubahan aroma dan warna serta kehilangan kandungan vitaminnya karena suhu penggorengan yang rendah. Proses penggorengan hanya menguapkan kadar airnya saja. - Penirisan Hasil keripik mangga yang telah digoreng selanjutnya ditiriskan menggunakan alat peniris (sentrifugasi). - Pengemasan Keripik mangga yang telah ditiriskan, dikemas menggunakan kemasan plastik atau aluminium foil dengan berat per kemasan disesuaikan. Diagram alir proses pembuatan keripik Mangga Bengkulu secara lengkap dapat dilihat pada gambar Mangga Bengkulu Pengupasan Pencucian Penirisan Pengirisan Perendaman Sulfit (NaHSO3 1000ppm,) Penirisan Penggorengan pada tekanan vakum Penirisan Minyak Keripik Mangga Gambar 1. Diagram alir pembuatan keripik Mangga Bengkulu 6

9 Proses Pembuatan Keripik Pisang Jantan Proses pembuatan keripik Pisang Jantan meliputi : - Sortasi buah. Buah pisang yang untuk membuat keripik pisang adalah buah pisang segar dengan derajat kematangan 80-85%. - Pengupasan dan Pengirisan Buah dikupas kemudian diiris dengan ketebalan ± 3-4 mm. - Penggorengan Bahan dimasukkan ke dalam minyak goreng yang telah dipanaskan hingga suhunya mencapai o C dengan tekanan hampa 70 cmhg. - Penirisan Hasil keripik mangga yang telah digoreng selanjutnya ditiriskan menggunakan alat peniris (sentrifugasi). - Pengemasan keripik pisang yang telah ditiriskan, dikemas menggunakan kemasan plastik atau aluminium foil. Diagram alir proses pembuatan keripik Mangga Bengkulu secara lengkap dapat dilihat pada gambar 2. Pisang Jantan Pengupasan Pengirisan Penggorengan pada tekanan vakum 70 Cm Hg Penirisan Minyak Pengemasan Keripik Pisang Jantan Gambar 2. Diagram alir pembuatan keripik Pisang Jantan 7

10 Penentuan suhu penggorengan vakum dengan tingkatan suhu penggorengan yaitu 80 o C, 90 o C, dan 100 o C,dari tingkatan suhu terbaik akan digunakan untuk ujicoba lanjutan pada penelitian utama. 3. Penelitian Utama a. Hasil percobaan pada penelitian pendahuluan, dilanjutkan pada penelitian utama yaitu dengan perlakuan tingkatan suhu penggorengan vakum dengan ketebalan irisan buah pisang. b. Produk yang dihasilkan pada tahap lanjutan ini kemudian dianalisis. Analisis meliputi : - analisis karakter fisik produk : warna kerenyahan - analisis kimia produk : kadar air kadar lemak kadar vitamin C total gula - uji organoleptik (warna, aroma, rasa, dan kerenyahan): Panelis diminta untuk menguji tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan produk. Pengujian bisa dilakukan satu persatu atau secara bersamaan dengan tanpa melakukan pembandingan antar sampel akan tetapi merupakan respon spontan terhadap kesukaan dari produk yang diuji. Skor kesukaan panelis meliputi 5 kisaran skala yakni skala 1 (sangat tidak suka), skala 2 (tidak suka), skala 3 (agak tidak suka), skala 4 (suka), skala 5 (sangat suka). Contoh uji hedonik disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian, panelis tidak boleh mengulang-ulang penilaian atau membanding-bandingkan contoh yang disajikan. Untuk produk keripik pisang dilakukan juga uji orlep untuk membandingkan produk yang digoreng dengan penggoreng vacum dan penggorengan biasa. - analisis kelayakan ekonomi produk, dilakukan dengan asumsi-asumsi dan komponen : Produksi Investasi 8

11 Biaya Operasional Harga Pokok dan Harga Jual Titik Impas/Break Even Point Perhitungan Keuntungan Waktu Pengembalian Modal (Payback Period) Net Present Value Internal Rate of Return B/C Ratio - analisis nilai tambah Dilakukan studi kelayakan pada produk keripik mangga dan kripik pisang yang digoreng dengan penggoreng vacum, dan dilakukan juga studi kelayakan pada produk kripik pisang yang digoreng biasa (non vacuum). 4. Penerapan teknologi penggorengan hampa (vacuum frying) di tingkat petani Penerapan teknologi penggorengan vakum buah Mangga Bengkulu dan Pisang Jantan dilakukan pada kelompok tani yang mengolah buah-buahan. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan petani memperoleh keterampilan dalam mengaplikasikan teknologi pengolahan buah Mangga Bengkulu dan pisang jantan, sehingga nilai tambah produk dapat ditingkatkan baik dari sisi teknis maupun ekonomi (Tabel I). Tabel 1. Penerapan teknologi di tingkat petani No. Uraian Teknologi Teknologi Petani/ vacuum Frying penggorengan biasa 1. Mangga Bengkulu v - 2. Pisang Jantan v v Selain itu, pada kegiatan ini, dilakukan penilaian terhadap tingkat penerapan teknologi oleh petani. Tingkat penerapan teknologi oleh petani diukur berdasarkan keterampilan dalam melakukan proses produksi yang meliputi sortasi buah, pencucian buah, pengupasan buah, pengirisan buah, perendaman, penirisan, penggorengan, penirisan minyak, dan pengemasan (Tabel 2). 9

12 Tabel 2. Penilaian tingkat penerapan teknologi di tingkat petani No. Tahapan Proses Pengolahan Skor Bobot (%) Nilai (Bobot xskor) 1. Sortasi buah 5 2. Pencucian 5 3. Pengupasan 5 4. Pengirisan 5 5. Perendaman 5 6. Penirisan setelah 2 perendaman 7. Penggorengan Penirisan menggunakan 3 sentrifuse 9. Pengemasan 5 Total Nilai Kriteria Skor : 1 = kurang baik, 2 = sedang, 3 = baik Kriteria Penilaian : = keterampilan baik = keterampilan sedang = keterampilan kurang Parameter yang Diukur Parameter yang diukur dan dianalisis meliputi : a. Analisis karakter kimia bahan baku keripik - Mangga Bengkulu (kadar air, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar serat, total gula, dan kadar vitamin C). - Pisang Jantan (kadar air, kadar lemak, kadar abu, dan total gula). b. Analisis karakter kimia produk - Mangga Bengkulu (kadar lemak, kadar air, kadar vitamin C) - Pisang Jantan (kadar air, kadar lemak, kadar abu, total gula) c. Data penilaian uji organoleptik d. Skor penilaian penerapan teknologi di tingkat petani 10

13 12. ANGGARAN YANG DIALOKASIKAN No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Biaya Satuan 1. Belanja Bahan Sarana Produksi dan Bahan Pendukung Mangga Bengkulu 250 kg Pisang Jantan 50 tandan Minyak Goreng 200 liter Bahan Analisis Kimia 1 paket Gula Pasir 25 kg Kemasan Alufo 2 roll Natrium Metabisulfit 10 kg Label Kemasan Bahan Bakar (LPG) 10 kali ATK dan Computer Supplies 1 keg Materi Informasi Teknologi 1 paket Honor yang Terkait dengan Output Kegiatan Honor Petugas Lapang 100 OH Belanja Barang Non Operasional Lainnya Temu Lapang, Ekspose 2 kali Pertemuan survey tingkat petani, 3 kali pelatihan Pelaporan 2 kali Belanja Sewa Sewa Alat 1 tahun Belanja Perjalanan Lainnya Perjalanan Daerah 160 OH Perjalanan Luar Propinsi 4 OP Jumlah

14 13. RENCANA OPERASIONAL No Uraian Kegiatan Bulan Perbaikan RPTP/ROPTP X 2. Persiapan : a. Identifikasi Lokasi X X b. Seleksi Bahan Baku X 3. Penelitian Pendahuluan a. Analisis kimia bahan X X b. Penentuan Suhu X X 4. Penelitian Utama a. Perlakuan Suhu X b. Analisis Fisik X c. Analisis Kimia X d. Analisis Organoleptik X X e. Analisis Kelayakan X X 5. Temu Lapang, Ekspose X X 6. Pertemuan survei tingkat petani 7. Laporan Tengah Tahun X 8. Tabulasi Data X X 9. Analisis Data X X 10. Laporan Akhir X X X 11. Seminar Hasil X X X 15. TAHAPAN PEMBIAYAAN No Uraian Triwulan (Rp.000) Jumlah pengeluaran I II III IV Rp. 1. Belanja Bahan Honor yang terkait dengan output kegiatan 3. Belanja Barang Non Operasional Lainnya 4. Belanja Sewa Sewa Alat 5. Belanja Perjalanan Lainnya Jumlah

15 17. DAFTAR PUSTAKA Yani, A. dan Nasriati Kajian Mutu Preferensi Konsumen Terhadap Keripik Pisang Jantan Aneka Rasa di Lampung. Prosiding Seminar Nasional Pengkajian dan Diseminasi Inovasi Pertanian Mendukung Program Strategis Kementerian Pertanian. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Teknologi Pengolahan Pangan dan Produk Peternakan. BPTP Bengkulu, Bengkulu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Petunjuk Teknis Pengolahan Buah Mangga. BPTP Jawa Barat, Jawa Barat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Laporan Tahunan, Bengkulu. Rambe, S.S Tanaman Mangga Lokal Varietas Bengkulu. Makalah. BPTP Bengkulu, Bengkulu. 13

16 15. LEMBAR PENGESAHAN Penanggung Jawab ROPP, Wilda Mikasari, STP, M.Si NIP Penanggung Jawab RPTP, MENYETUJUI: Ketua Kelji Budidaya Wilda Mikasari, STP, M.Si NIP Ir. Eddy Makruf_ NIP MENGETAHUI: Kepala BPTP Bengkulu, Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP

17 Lampiran 1 : Uraian tugas organisasi pelaksana. No. Nama/NIP 1. Wilda Mikasari, S. TP, MSi/ Jabatan Fungsional/ Bidang Keahlian Peneliti Muda/ Teknologi Pascapanen Jabatan dalam Kegiatan Penanggung Jawab Uraian Tugas Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengkajian Menyusun dan merencanakan operasional kegiatan dan mempresentasikan Mengkoordinir anggota tim Menyusun laporan Melaksanakan koordinasi dan konsultasi kebijakan di luar propinsi Alokasi Waktu (jam) Lina Ivanti, S. TP/ PNK/ Teknologi Pangan Anggota Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan Taufik Hidayat, S. TP/ PNK/ Teknologi Hasil Pertanian Anggota Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan Irma Calista, ST/ PNK/ - Anggota Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan Alfayanti, SP/ PNK/ Sosek Anggota Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu menyusun laporan Johardi/ Teknisi Anggota Membantu pelaksanaan pengkajian Membantu teknis operasional alat 15 15

18 16

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat Keripik wortel sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil produksi sendiri yang dilakukan di laboratorium proses Balai Besar Industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Keripik Pisang Mocca Tahapan-tahapan proses pengolahan keripik pisang mocca di UKM FLAMBOYAN terdiri atas : 1. Penyiapan bahan baku Adapun jenis pisang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Proses penggorengan hampa keripik ikan tongkol dilakukan di UKM Mekar Sari,

Lebih terperinci

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING Analysis of Physical and Organoleptic Properties of Mango Chips (Mangifera

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga merupakan komoditas buah yang mudah rusak. Kerusakan buah mangga dapat disebabkan karena ketidak hati-hatian

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable). 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama, kita kaya sekali akan berbagai macam buah dan sayur. Hampir di setiap daerah menghasilkan komoditas ini, bahkan di beberapa daerah mempunyai

Lebih terperinci

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 PENGOLAHAN TALAS Ir. Sutrisno Koswara, MSi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 DISCLAIMER This presentation is made possible by the generous support of the American people

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Buah-buahan merupakan komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah-buahan banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat yang bermanfaat bagi tubuh.

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung dituntut harus selalu ambil bagian dan tanggap dalam mendukung

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU (The Time Effect Of Vacuum Frying Towards The Amount Of Water And Organoleptic Ingredients

Lebih terperinci

Jurnal Abdimas Mahakam https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

Jurnal Abdimas Mahakam https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2 Pengolahan Pisang Talas dalam Usaha Meningkatkan Nilai Tambah Buah Hasil Panen Purwati UniversitasWidya Gama Mahakam Samarinda purwati@uwgm.ac.id Tutik Nugrahini UniversitasWidya Gama Mahakam Samarinda

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. I. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012 sampai April 2012 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca

Lebih terperinci

PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU

PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU (Making of papaya chips using vacuum frying method with temperature and timing variable)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Sido Makmur, Kec. Sipora Utara, Kab. Kep.Mentawai untuk proses penggorengan keripik ikan lemuru. Dan dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Proses penggorengan keripik durian dengan mesin penggorengan vakum dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sido Makmur Kecamatan Sipora Utara

Lebih terperinci

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI Oleh : Keny Damayanti NPM.0533010023 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan Pelatihan Kewirausahaan untuk Pemula olahan dengan memperhatikan nilai gizi dan memperpanjang umur simpan atau keawetan produk. Untuk meningkatkan keawetan produk dapat dilakukan dengan cara : (1) Alami

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL LITBANG

LAPORAN HASIL LITBANG SIDa.X.6 LAPORAN HASIL LITBANG Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara PROGRAM INSENTIF RISET

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Cikaret, Bogor dan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING The Optimalize of time in the Process of Manifacturing Apple Chips With Vacuum Frying Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu

Lebih terperinci

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-08) PERBAIKAN PROSES PEMBUATAN KRIPIK PISANG SECARA GALATASE UNTUK MENAIKKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-08) PERBAIKAN PROSES PEMBUATAN KRIPIK PISANG SECARA GALATASE UNTUK MENAIKKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI MAKALAH PENDAMPING KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-08) ISBN : 978-979-1533-85-0 PERBAIKAN PROSES PEMBUATAN KRIPIK PISANG SECARA GALATASE UNTUK MENAIKKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI Isti Pudjihastuti 1, Edy

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) Haifa Victoria Silitonga *), Salmiah **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program

Lebih terperinci

Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan

Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan Oleh : Zindy Sukma Aulia P. (2308 030 022) Rahmasari Ibrahim (2308 030 064) Dosen Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi PENDAHULUAN Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditi pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, karena daging mengandung protein yang bermutu tinggi, yang mampu menyumbangkan

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM

PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM Disusun Oleh: ZINDY APRILLIA J 300 090 009 PROGRAM

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK KULIT PISANG

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK KULIT PISANG LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK KULIT PISANG ( The Time Effect of Vacuum Frying Towards the Amount of water and Organoleptic Ingredients

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi buah-buahan di Indonesia seperti nanas, salak, pisang, dan pepaya cukup tinggi. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2009), produksi buah-buahan Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III METODE PELAKSANAAN BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proses pembuatan dari Tape Ketan Beta karoten ini akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 1 Mei 2015 pukul 09.00-17.00 di Jln. Gombang alas

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS Aniswatul Khamidah 1 dan Eliartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG Disusun untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Manajemen Perusahaan Dosen Pengajar: Drs. Achmad

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN Malang, 13 Desember 2005 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan.

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN NOMOR : 1. JUDUL RPTP : Pengkajian Teknologi Pembungaan dan Pembuahan Jeruk Gerga Lebong di Provinsi Bengkulu 2. SUMBER DANA : DIPA BPTP Bengkulu TA.2012 3. PROGRAM

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN Mochamad Nurcholis, STP, MP Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian-Universitas Brawijaya Jl. Veteran-Malang, Telp./Fax. 0341-569214 Email

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO Prosiding BPTP Karangploso No. - ISSN: - PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : FORM D A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: 1. Pemanenan jeruk kisar yang dilakukan petani di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masih tradisional, diantaranya tingkat kematangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA KAJIAN TEKNOLOGI DAN SOSIO-TEKNO EKONOMI INDUSTRI KACANG GARING SKALA KECIL

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA KAJIAN TEKNOLOGI DAN SOSIO-TEKNO EKONOMI INDUSTRI KACANG GARING SKALA KECIL ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA KAJIAN TEKNOLOGI DAN SOSIO-TEKNO EKONOMI INDUSTRI KACANG GARING SKALA KECIL Oleh Ir. Aisman, MSi Ir. Refdinal, MSi Dibiayai DIPA No. SP. 0145.0/023-04.0/-/2006 Direktorat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan

Lebih terperinci

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang dan Laboratorium

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Parameter Fisik dan Organoleptik Pada Perlakuan Blansir 1. Susut Bobot Hasil pengukuran menunjukkan bahwa selama penyimpanan 8 hari, bobot rajangan selada mengalami

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SRI NUR AENY L0C009090

TUGAS AKHIR SRI NUR AENY L0C009090 TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PERENDAMAN LARUTAN CaCl 2 TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KERIPIK TERUNG KOPEK UNGU (Solanum melongena L.) DENGAN SISTEM PENGGORENGAN HAMPA (Analysis of The Influence immersion

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen di bidang llmu teknologi pangan yang ditunjang dengan studi literatur. B. Waktu dan tempat penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian memandang adanya dua pilar utama yang saling terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya. Salah satu pilar tersebut adalah pertanian sekunder

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai segar mempunyai daya simpan yang sangat singkat. Oleh karena itu, diperlukan penanganan pasca panen mulai

Lebih terperinci

MANISAN BASAH BENGKUANG

MANISAN BASAH BENGKUANG MANISAN BASAH BENGKUANG 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25%,dankadar gula di atas 60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan. B. Waktu dan Tempat penelitian Pembuatan keripik pisang raja nangka dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen murni (Pure Eksperimen) pada skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

Lebih terperinci

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU Bambang Kusmartono 1, Merita Ika Wijayati 2 1,2 Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta e-mail : bkusmartono@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA ARTIKEL ILMIAH Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA Oleh Yuni Retnaningtyas, M.Si., Apt. 0009067806 Ema Desia Prajitiasari SE. MM. 0021127901 UNIVERSITAS JEMBER November

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

UJI COBA ALAT PENGGORENGAN VAKUM UNTUK MEMBUAT KERIPIK LOBAK (Raphanus sativus) DENGAN VARIABLE SUHU, WAKTU, DAN PERENDAMAN AIR GARAM

UJI COBA ALAT PENGGORENGAN VAKUM UNTUK MEMBUAT KERIPIK LOBAK (Raphanus sativus) DENGAN VARIABLE SUHU, WAKTU, DAN PERENDAMAN AIR GARAM LAPORAN TUGAS AKHIR UJI COBA ALAT PENGGORENGAN VAKUM UNTUK MEMBUAT KERIPIK LOBAK (Raphanus sativus) DENGAN VARIABLE SUHU, WAKTU, DAN PERENDAMAN AIR GARAM (Vacuum Fryer Test to Make Radish Chip (Raphanus

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode analisisnya berupa pemodelan matematika dan statistika. Alat bantu analisisnya

Lebih terperinci

MANISAN KERING BENGKUANG

MANISAN KERING BENGKUANG MANISAN KERING BENGKUANG 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25%,dankadar gula di atas 60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan 14 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Materi Penelitian Penelitian substitusi tepung suweg terhadap mie kering ditinjau dari daya putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

Lebih terperinci

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh : PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI Oleh : PRAPTI AKHIRININGSIH NPM : 0533010001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN Bagi Indonesia kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditas yang sangat diharapkan peranannya sebagai sumber penghasil devisa di luar sektor minyak dan gas bumi. Disamping sebagai sumber

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan meliputi pembuatan tepung jerami nangka, analisis sifat fisik dan kimia tepung jerami nangka, serta pembuatan dan formulasi cookies dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan melakukan preparasi ikan. Selanjutnya diberi perlakuan penggaraman

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) TA 2015

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) TA 2015 RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) TA 2015 PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN NASIONAL MELALUI INOVASI BUDIDAYA DAN PASCAPANEN TANAMAN KOPI DI PROVINSI BENGKULU Oleh : Afrizon

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN (ROPP) ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA 2015-2019 DEDI SUGANDI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2014 RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP Bengkuang merupakan buah yang kaya akan zat gizi yang mempunyai peranan yang penting untuk kesehatan terutama vitamin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain menyediakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain menyediakan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Pisang Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain menyediakan energi yang cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan yang lain. Pisang kaya mineral seperti

Lebih terperinci

(Colocasia esculenta) Wardatun Najifah

(Colocasia esculenta) Wardatun Najifah KAJIAN KONSENTRASI FIRMING AGENT DAN METODE PEMASAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK FRENCH FRIES TARO (Colocasia esculenta) Wardatun Najifah 123020443 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Ir. Hervelly, MP.,

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Scoresheet Uji Sensori Hedonik

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Scoresheet Uji Sensori Hedonik 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Scoresheet Uji Sensori Hedonik UJI THRESHOLD Nama Panelis : Tanggal : Produk : Es Krim Brokoli Kriteria : Rasa Instruksi : Di hadapan Anda disajikan empat macam es krim yang memiliki

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala

Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala Nama : Yanuarius Arjuna Tabilangi Kilmas Kelas : S1-TI-06 Nim : 11.11.5024 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAKSI Karya ilmiah ini di buat dengan tujuan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya

Lebih terperinci

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak. MODUL 4 PRESTO IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu presto ikan yang dihasilkan utuh, bersih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila

BAB I PENDAHULUAN. ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu buah yang banyak ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila dibudidayakan di daerah beriklim

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia, I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hampir seluruh

Lebih terperinci

1 P a g e. Cara membuat:

1 P a g e. Cara membuat: 1. Sari Buah Tomat Sari buah tomat merupakan minuman fungsional yang baik bagi kesehatan. Konsumsi rutin sari buah tomat dapat mengobati gangguan pencernaan, diare, memulihkan fungsi liver dan mencegah

Lebih terperinci