RUMUSAN SEMENTARA RAPAT KONSULTASI DAN KOORDINASI TEKNIS DAERAH PEMBANGUNAN PETERNAKAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 Samarinda, 1 4 Maret 2016
|
|
- Iwan Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RUMUSAN SEMENTARA RAPAT KONSULTASI DAN KOORDINASI TEKNIS DAERAH PEMBANGUNAN PETERNAKAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 Samarinda, 1 4 Maret 2016 Rapat Koordinasi Teknis Daerah (Rakontekda) Pembangunan Peternakan Kalimantan Timur yang dilaksanakanpada tanggal 1-4 Maret 2016 bertempat di Kota Samarinda merupakan forum untuk berkoordinasi dan konsultasi berbagai hal yang terkait dengan pencapaian kinerja pembangunan peternakan tahun 2015, sekaligus memantapkan strategi pelaksanaan kegiatan tahun 2016, serta persiapan penyusunan perencanaan program dan kegiatan tahun Rapat konsultasi dan koordinasi diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari; (a) unsur dinas peternakan provinsi; (b) Dinas peternakan atau yang menangani fungsi peternakan di Kabupaten/Kota dan (c) Perusahaan tambang Sebagaimana tahun 2015 pembukaan diawali dengan penyelenggaraan Rakor Pangan Terpadu dengan mengambil tema Melalui Sinkronisasi Kita Tingkatkan Kemandirian Pangan Kaltim untuk Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional. Sedangkan Rakontekda mengusung tema Membangun Komitmen pengembangan Sapi Potong menuju dua juta ekor sapi di Kalimantan Timur. Pada dasarnya tema ini akan mengingatkan kembali bahwa untuk mencapai 2 juta ekor sapi di Kaltim pada tahun 2018 hanya akan dapat dicapai jika ada komitmen yang tinggi semua pihak yang terkait seperti perbankan, perusahaan perkebunan Kelapa sawit dan perkebunan lainnya, perusahaan pertambangan, masyarakat peternakan, SKPD terkait baik melalui penganggaran APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Kota. Dengan memperhatikan arahan Gubernur Kalimantan Timur; Menteri Pertanian; Pangdam VI Mulawarman; Wakil Ketua Umum Kadin, Direktur BLU Badan CPO Fund, dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kaltim dalam acara pembukaan rakor pangan serta paparan para narasumber dalam acara rakontekda seperti Kepala Dinas Pertambangan Prov Kaltim, Dinas Kehutanan, Dinas PU, Dinas Peternakan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Peternakan dan Keswan Berau, Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Kukar serta masukan-masukan dari para peserta Rakontekda di dalam diskusi, terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut kita bersama sebagaimana berikut:
2 A. Kesekretariatan 1) Evaluasi terhadap program dan kegiatan pembangunan peternakan dilakukan oleh Tim Evaluasi dari Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman dengan rekomendasi bahwa perlunya peningkatan terhadap kemampuan dan keterampilan peternak melalui pelatihan agribisnis dan recording; ketersediaan pakan secara kontinyu dan terprogram; penyebaran pejantan pemacek ditingkatkan baik kualitas dan kuantitasya serta perlunya peningkatan pengembangan biogas yang dinilai sangat membantu mengurangi biaya produksi peternak. 2) Kinerja pembangunan peternakan Kaltim selama tahun 2015, yang diindikasikan dari indikator kinerja tujuan dalam renstra yang berkontribusi dalam pencapaian RPJMD adalah sebagaiberikut : a) Populasi sapi potong dengan target ekor terealisasi ekor atau hanya sebesar 24,01%. Hal ini menunjukkan bahwa target tahun 2015 tidak tercapai, disebabkan karena pengadaan sapi tahun 2015 masih dibawah target dan angka kelahiran ternak baru mencapai 10,05% atau sebanyak ekor kelahiran. Untuk mencapai populasi 2 juta ekor sapi di akhir periode Renstra (tahun 2018) maka perlu penambahan populasi sapi melalui pengadaan sapi indukan,sapi bibit, gertak birahi dan Inseminasi Buatan, Intensifikasi Kawin Alam (InKA), penanganan gangguan reproduksi, penanganan penyakit parasiter serta peningkatan peran swasta untuk pengembangan usaha peternakan sapi. b) Kawasan mandiri energi hanya terealisasi 1 (satu) kawasan yaitu di Kecamatan Sepaku dari target 2 kawasan dengan kriteria minimal 30 unit biogas telah dibangun dan dimanfaatkan oleh peternak. c) Jumlah kelahiran IB hanya tercapai ekor dari target ekor atau sebesar 59,67% karena rata-rata kelahiran banyak di awal tahun d) Penurunan kasus pemalsuan daging dapat dicapai sebesar 26,76% atau dari 4,5% kasus pemalsuan daging menjadi 3,55%. 3) Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kedaulatan pangan sub bidangpertanian merupakan salah satu peluang sumber penganggaran yang dapat diakses oleh Provinsi maupun Kabupaten/Kota di bawah koordinasi Bappeda untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan melalui penyediaan fisik prasarana dan sarana pertanian. 4) Semenjak terbitnya UU nomor 23 tahun 2015 maka telah beberapa kali dilakukan Pembahasan draf Peraturan pemerintah tentang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang terkait dengan isu struktur organisasi dan tata kerja perangkat daerah, berkaitan dengan hal tersebut diharapkan peran aktif jajaran peternakan agar eksistensi peternakan dan kesehatan hewan bisa dipertahankan.
3 B. Bidang Kesehatan Hewan 1) Penyakit Hewan Menular (PHM) Strategis/zoonosis yang menjadi prioritas dalam pengendaliannya dan merupakan target pembebasan pada tahun 2020 di Kalimantan Timur yaitu penyakit Rabies dan Avian Influenza/Flu Burung. - Strategi pencapaian target Bebas Rabies Tahun 2020 : Vaksinasi dengan cakupan minimal 70% dari populasi, vaksinasi serentak/massal setiap tahunnya, penandaan anjing yang telah divaksin, kontrol populasi HPR liar, surveillans (surveillans deteksi penyakit dan antibodi post vaksinasi), pengawasan lalu lintas HPR dan advokasi (KIE, regulasi, koordinasi dan kompetensi petugas) dan pelaporan cepat (1 x 24 jam), tata laksana kasus gigitan terpadu, VAR bagi petugas, zonasi kabupaten/kota, peningkatan peran serta masyarakat dan swasta, koordinasi/kerjasama dengan lintas program dan sektoral (TNI Polri). Target vaksinasi tahun 2017 sebanyak dosis dengan pengadaan vaksin berasal dari anggaran APBN dan APBD Provinsi sedangkan biaya vaksinasi berasal dari dana Kabupaten/Kota. - Strategi pencapaian target Bebas AI Tahun 2020 : peningkatan biosekuri, pengawasan lalu lintas unggas, depopulasi, surveillans, kompartementalisasi breeding farm. Target biosekuriti tahun 2017 sebanyak liter dengan pengadaan desinfektan berasal dari anggaran APBN dan APBD Provinsi sedangkan biaya desinfeksi berasal dari dana Kabupaten/Kota. 2) Untuk meningkatkan kinerja teknis kesehatan hewan dalam menjamin status kesehatan hewan diperlukan penguatan pelayanan teknis kesehatan hewan terpadu (Puskeswan terpadu) dengan mengintensifkan koordinasi dan membangun komitmen bersama seluruh stakeholder terkait. Disamping itu perlu dibangun Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi (isikhnas) yang berbasis surveillans penyakit hewan dalam rangka pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular dan zoonosis serta dapat menjadi fasilitas pelaporan ternak yang berpusat di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan). 3) Upaya peningkatan produksi dan produktifitas ternak dilakukan melalui pengendalian dan penanggulangan gangguan reproduksi dan penyakit parasiter melalui operasionalisasi kegiatan terintegrasi, terpadu dan berkelanjutan serta surveillans pengambilan, pemeriksaan dan identifikasi kasus dengan melibatkan laboratorium kesehatan hewan.
4 C. Bidang Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan 1) Perlu dukungan regulasi pemanfaatan lahan sawit dan lahan pasca tambang untuk mengembangan usaha peternakan. 2) Kabupaten/Kota segera menindaklanjuti dengan mengidentifikasi kawasan-kawasan untuk pengembangan peternakan dengan memasukkan sub sektor peternakan secara spesifik dalam RPJMD (jangka pendek) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota(jangka panjang) serta mendorong revisi Dokumen Rencana Penutupan Tambang untuk memasukkan pemanfaatan lahan pasca tambang sebagai lokasi pengembangan peternakan. 3) Akses permodalan bagi pengembangan usaha peternakan masih perlu mendapat perhatian karena Kredit Ternak Sejahtera (KTS) masih tinggi bunga yang dibebankan kepada peternak yaitu 9% sedangkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) hanya 6%. 4) Pemberian penghargaan panji keberhasilan pembangunan peternakan akan dilakukan melalui penilaian yang lebih komprehensif dengan memberikan kesempatan kabupaten kota untuk memaparkan keberhasilan peternakan yang telah dicapai dalam forum khusus penilaian panji yang akan dijadualkan pada bulan Agustus ) Perlu tindak lanjut/sinkronisasi dengan sub sektor lain (Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Energi, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum) terkait dengan pemanfaatan lahan untuk pengembangan peternakan, inventarisasi kawasan Ha lahan pasca tambang yang bias dimanfaatkan dan Kabupaten/kota segera mengupayakan Ha untuk pertanian untuk peternakan dan telah didukung dengan surat Gubernur Kalimantan Timur tanggal 13 mei 2015 tentang permohonan pencadangan lahan untuk kawasan peternakan. D. Bidang Pasca Panen dan Kesmavet 1) Untuk mendorong tersedianya pangan asal hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) untuk konsumsi maupun bahan baku industri perlu dilakukan perbaikan dalam hal Manajemen Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) serta Rumah Potong Unggas(RPU) terutama dalam hal perbaikan infrastuktur, sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya. Pengelolaan manajemen RPH-R/RPU perlu dilakukan kearah yang lebih baik yang saat ini masih pada level kategori I yaitu pemotongan secara tradisional atau dilakukan di lantai (Hot Carcass) perlu ditingkatkan menjadi kategori II dengan pemotongan secara modern dan digantung serta pendinginan (Chilled Carcass). Untuk itu diperlukan kerjasama dan komitmen yang tinggi Kabupaten/Kota dalam mewujudkan RPH-R dan RPU yang
5 memenuhi persyaratan teknis dan wajib bersertifikat halal serta memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV). 2) Dalam rangka mendukung Program Swasembada Pangan khususnya untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga daging sapi dan kerbau serta untuk memperlancar pendistribusian ternak ke wilayah Kalimantan Timur,dengan adanya kapal ternak sebagai alat angkut ternak yang rencananya 1 unit untuk dialokasikan ke Kalimantan Timur nantinya sangat membantu distribusi ternak sapi ke Kaltim. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengatur tataniaga komoditas pangan dan produk hewan ke wilayah Kalimantan Timur, sehingga diperlukan dukungan kabupaten/kota dalam mendukung misi tol laut tersebut agar produsen ternak potong bisa terealisasi rute pelayarannya ke wilayah Kaltim. 3) Dalam rangka mendorong produksi olahan hasil peternakan yang dapat memberikan nilai tambah dan daya saing untuk pengembangan Unit Pengolahan Hasil (UPH) dengan menggali potensi produk olahan unggulan di masing-masing kabupaten/kota, memanfaatkan teknologi pengolahan, pemasaran, serta peningkatan SDM. Selain itu perlunya kerjasama dan promosi dengan pihak swasta/stakeholder terkait untuk mengembangkan pemasaran hasil peternakan dan mendorong peningkatan mutu produk melalui sertifikasi produk berupa Ijin Edar dan PIRT yang berbasis uji pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi. E. Bidang Perbibitan dan Budidaya Peternakan 1) Pada tahun ini akan difokuskan pada pemenuhan ternak BC indukan impor yang dialokasikan kembali melalui APBN P pada Satker Ditjen PKH TA 2016 sebanyak ekor. Untuk itu diperlukan persiapan kembali pelaksanaan penyebaran ternak tersebut, dukungan APBD Kabupaten/Kota untuk penyebaran masih sangat diperlukan diantaranya adalah pengadaan obat-obatan, pendampingan penyebaran ternak, persiapan pakan secara kontinyu (perluasan padang penggembalaan dan HMT, teknologi pengolahan dan penyimpanan pakan, pemanfaatan limbah sawit), pembinaan kelompok. 2) Kegiatan Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB) telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak khususnya pada ternak sapi potong. Namun agar pelaksanaannya lebih efektif maka GBIB dilaksanakan di daerah/lokasi padat ternak serta tercukupinya
6 petugas baik itu petugas ATR, PKB, petugas IB serta sarana dan prasarana IB. Sementara untuk lokasi dengan pola pemeliharaan ektensif dilakukan dengan kawin alam melalui program InKA.. 3) SDGH Kalimantan Timur yang sudah dikukuhkan oleh Mentan sebagai SDGH asli Kalimantan Timur antara lain Rusa Sambar dan Kerbau Kalimantan Timur hendaknya mendapat perhatian yang lebih serius untuk dikembangbiakkan melalui dukungan APBN, APBD Provinsi dan APBD kabupaten/kota serta menginventarisasi SDGH Kaltim dengan populasinya yang semakin berkurang dan masih memungkinkan untuk dikembangbiakkan kembali. Samarinda, 3 Maret 2016 Tim Perumus 1. Ir. Hj. WoroTriani, MMT. 2. Drh. Hj. Sri Winarni, MMT. 3. Ir. UjangRachmad, M Si.. 4. Dr. Taufan P. Daru. 5. Ir. Budi Apriasena. 6. Ir. Hj. Sulastri, MP. 7. Drh. DyahAnggraini, MSi. 8. Ir. Sarifwan, MSi. 9. Drh. RR. RetnoDwiMurni, MSi. 10. Rofik, SPt.
CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014
CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 1 Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal a. Pengembangan Kawasan Sapi Potong (Kelompok) 378 335 88,62 b. Pengembangan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ARAH KEBIJAKAN ( KEMENTAN RI ) PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN 2015-2019 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERUBAHAN PROGRAM WAKTU PROGRAM 2010-2014 2015-2019 DALAM RANGKA
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciTabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciOLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :
OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015
LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 38 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur A. Visi Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan
Lebih terperinci(Rp.) , ,04
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI SUMATERA BARAT BELANJA LANGSUNG URUSAN : PILIHAN ( PERTANIAN ) KEADAAN S/D AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015
PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciRevisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tujuan Sasaran RPJMD Kinerja Utama Program dan Kegiatan Indikator
Lebih terperinciI. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016
I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 A. Program. Sebagai upaya untuk mewujudkan sasaran pembangunan peternakan ditempuh melalui 1 (satu) program utama yaitu Program Pengembangan Agribisnis. Program ini bertujuan
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 21 Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 21 Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015
RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013
LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Peternakan adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
Lebih terperinciBAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA SKPD Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timnur untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis SKPD sesuai dengan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Instansi Visi : Dinas, : Terwujudnya Masyarakat Yang Sehat dan Produktif Melalui Pembangunan, Kelautan dan yang Berwawasan agribisnis dan Berbasis Sumberdaya lokal Misi 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pean adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jakarta, 26 Januari 2017 Penyediaan pasokan air melalui irigasi dan waduk, pembangunan embung atau kantong air. Target 2017, sebesar 30 ribu embung Fokus
Lebih terperinciMATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014
MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 No Program/ Kegiatan Rincian Pekerjaan 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1.1 Kegiatan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas
Lebih terperinciWALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRUMUSAN. RAPAT KONSOLIDASI KONTRAK KINERJA PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU (PSDS/K) 2014 Jakarta, 3 4 Pebruari 2012
RUMUSAN RAPAT KONSOLIDASI KONTRAK KINERJA PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU (PSDS/K) 2014 Jakarta, 3 4 Pebruari 2012 Para peserta Rapat Konsolidasi Kontrak Kinerja Program Swasembada Daging Sapi/Kerbau
Lebih terperinciFOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 Disampaikan pada: MUSRENBANGTANNAS 2015 Jakarta, 04 Juni 2015 1 TARGET PROGRAM
Lebih terperinciPROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI
PROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI H. AKHYAR Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Batang Hari PENDAHULUAN Kabupaten Batang Hari dengan penduduk 226.383 jiwa (2008) dengan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBagian Keenam Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Pasal 16 (1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian
Bagian Keenam Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Pasal 16 (1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kesehatan hewan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Pembangunan Peternakan Provinsi Jawa Timur selama ini pada dasarnya memegang peranan penting dan strategis dalam membangun
Lebih terperinciBAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH
II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang A. Dasar Pembentukan Organisasi Pembentukan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di bidang peternakan yang berada
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang A. Dasar Pembentukan Organisasi Pembentukan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di bidang peternakan yang berada
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/Permentan/PK.210/10/2016
- 679 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/Permentan/PK.210/10/2016 TENTANG UPAYA KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus
BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLAPORAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA UTARA
LAPORAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA UTARA Medan, Desember 2014 PENDAHULUAN Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Suamtera Utara sebagai salah
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN
SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI a. TUGAS : BPTU-HPT DENPASAR Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pelestarian, pengembangan,
Lebih terperinciMEWUJUDKAN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA STATISTIK PETERNAKAN
MEWUJUDKAN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA STATISTIK PETERNAKAN Oleh: Ir. H. Dadang Sudarya, MMT Disampaikan Dalam Rangka Pertemuan Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian Di
Lebih terperinciPENGANTAR. Ir. Suprapti
PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG A. Dasar Pembentukan Organisasi Pembentukan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di bidang peternakan yang berada
Lebih terperinciRumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Nama SKPD : Dinas Pertanian Lembar... Dari... Kode Urusan/Bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcame)/Kegiatan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN A. Kesimpulan Secara umum kinerja produksi ternak sapi dan kerbau di berbagai daerah relatif masih rendah. Potensi ternak sapi dan kerbau lokal masih dapat ditingkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi
I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam era otonomi seperti saat ini, dengan diberlakukannya Undang- Undang No tahun tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi sesuai dengan keadaan dan keunggulan daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan pangan hewani asal ternak (daging, telur dan susu) dari waktu kewaktu cenderung meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, pendapatan, kesadaran
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-.6-/216 DS3945-8555-79-7987 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,
Lebih terperincihttps://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM
1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000
Lebih terperinciNo NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET
1 Program Pelayanan Administrasi Peran - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 5.271.599.000 1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 35.000.000 Tersedianya benda pos dan pengiriman paket kliping 2 paket
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )
Pemerintah Kabupaten Blitar PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PERTERNAKAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 Jl. Cokroaminoto No. 22 Telp. (0342) 801136 BLITAR 1 KATA PENGANTAR Puji syukur
Lebih terperinci1. Penetapan kebijakan, pedoman, dan bimbingan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi, dan pengendalian lahan pertanian tingkat daerah.
B. BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Tanaman Pangan dan Hortikultura 1. Lahan Pertanian 1. Penetapan kebijakan, pedoman, dan bimbingan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi,
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme
Lebih terperinci2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila
No.6, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Peternak. Pemberdayaan. Hewan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5391) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014
SKPD No Misi dan kebijakan : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Program yang direncanakan CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 Indikator Program
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA (RUP) LINGKUP DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BENGKULU KEMENTERIAN PERTANIAN RI TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA (RUP) LINGKUP DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BENGKULU KEMENTERIAN PERTANIAN RI TAHUN ANGGARAN 2013 PA/KPA : drh. Irianto Abdullah K/L/D/I : Kementerian
Lebih terperinciAyam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.
NO KOMODITAS POPULASI (EKOR) PRODUKSI DAGING (TON) 1 Sapi Potong 112.249 3.790,82 2 Sapi Perah 208 4,49 3 Kerbau 19.119 640,51 4 Kambing 377.350 235,33 5 Domba 5.238 17,30 6 Babi 6.482 24,55 7 Kuda 31
Lebih terperinciRENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N
RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014
LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2015 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Lebih terperinciGUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF
1 GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2014
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kompleks Tarubudaya Telepon elepon (024) 6921023,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu
Lebih terperinciRENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU I II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1
RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1 (2 (3 (4 (5 (6 (7 (8 (9 (10 (11 (12 (13 (14 1 Peningkatan Sarana dan
Lebih terperinciLAPORAN RAPAT KOORDINASI KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SE WILAYAH PELAYANAN BALAI VETERINER LAMPUNG TAHUN 2015
LAPORAN RAPAT KOORDINASI KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SE WILAYAH PELAYANAN BALAI VETERINER LAMPUNG TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan LAPORAN KINERJA Jl. Harsono RM No.3 Gedung C, Ragunan - Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 - Indonesia Telp : (021) 021 7815580-83, 7847319 FAX : (021)
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciINFORMASI PROGRAM DAN KEGIATAN APBD PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2017
INFORMASI PROGRAM DAN KEGIATAN APBD PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2017 KODE PROGRAM / KEGIATAN PELAKSANA PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) PROGRAM/KEGIATAN TARGET
Lebih terperinciKERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD
KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD SASARAN RPJMD Meningkatnya produktivitas PDRB ADHB usaha masyarakat, koperasi, UMKM berbasis pertanian dan
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG
1 GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DAN INDIKATOR KINERJA BESERTA PERKIRAAN/TARGET CAPAIANNYA TAHUN
RENCANA PROGRAM PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DAN INDIKATOR KINERJA BESERTA PERKIRAAN/TARGET CAPAIANNYA 2014-2018 KODE SASARAN (MISI) KOTA/URUSAN/ INDIKATOR OUTCOME (SASARAN DAN PROGRAM)
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Halaman : 1 DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir DPPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2.01. - PERTANIAN Organisasi
Lebih terperinci