BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya dan Lokasi Pasar Tradisional Balamoa
|
|
- Hartanti Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya dan Lokasi Pasar Tradisional Balamoa Pasar Balamoa merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tegal. Pasar Balamoa ini berdiri pada tahun 1976, terdiri dari 68 kios permanen, 7 kios semi permanen, 381 los dan 23 lemprakan, serta terdiri dari 479 pedagang. Kios adalah lahan dasaran bangunan berbentuk bangunan tetap, beratap dan dipisahkan dengan dinding pemisah mulai dari lantai sampai dengan langit-langit serta dilengkapi dengan pintu. Sedangkan los adalah lahan dasaran berbentuk bangunan tetap, beratap tanpa dinding yang penggunaannya terbagi dalam petak-petak. Lapak sendiri adalah tempat dasaran yang ditempatkan di luar kios dan luar los. Pasar tradisional Balamoa terletak di perempatan Jalan Raya Balamoa Timur Desa Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Luas pasar m 2. 1 Letak pasar ini sangat strategis karena terletak di Jalan Raya yang merupakan jalur transportasi angkutan umum maupun pribadi, sehingga sangat mudah dijangkau oleh pedagang maupun pembeli dan karena itulah aktifitas di pasar tidak pernah sepi. Di bidang pasar, Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tegal melakukan penataan dan revitalisasi pasar. Hal ini diharapkan agar pasarpasar tradisional di Kabupaten Tegal menjadi pasar tradisional yang 1 Data hasil publikasi UPTD Pasar Tradisional Balamoa,
2 60 representatif. Dari sejumlah 26 lokasi pasar yang ada di Kabupaten Tegal telah ditempati oleh pedagang, yang terbagi dalam 3 kategori pasar yaitu: 1. Pasar Kelas I menampung sebanyak pedagang 2. Pasar Kelas II menampung sebanyak pedagang 3. Pasar Kelas III menampung sebanyak 937 pedagang Pasar Balamoa tergolong dalam pasar kelas II. 2 Sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Balamoa dan sekitarnya, aktifitas di pasar ini mulai terlihat sejak pagi hari sekitar pukul05.00 WIB. Aktifitas tersebut nampak dari kegiatan para pedagang menata berbagai jenis dagangan di atas kios masing-masing, sedangkan pasar mulai buka pada pukul dan tutup pukul WIB. 3 B. Distribusi Pedagang berdasarkan Modal Usaha Modal merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Penggunaan modal dalam usaha perdagangan sangat mempengaruhi besar kecil jalannya usaha. Apabila seseorang memiliki modal usaha yang semakin besar dan dapat mengatur keuangannya, semakin banyak barang yang diperdagangkan. Modal usaha dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang dikeluarkan pedagang dalam kegiatan operasional usahanya, baik untuk biaya pembelian atau sewa kios dan los bagi yang masih menyewa, pembelian barang dagangan, membayar upah para pekerjanya dan ongkos pengangkutan barang. Bagi para pedagang, khususnya 2 Data hasil publikasi Dinas Koperasi, UKM dan Pasar, Wawancara dengan Kepala UPTD Pasar Tradisional Balamoa Bapak Firdaus tanggal 16 Februari 2015, pukul WIB.
3 61 pedagang sembako, jika pembelian barang dalam jumlah besar, maka tengkulak akan mengirim barang ke pasar Balamoa ditambah dengan biaya ongkos pengiriman. Para pedagang sembako juga menerima produk-produk yang ada di pasaran secara umum, misalnya shampo, minyak goreng, susu kaleng, deterjen dan lain sebagainya yang pembayarannya dilakukan di akhir periode. Berikut ini adalah Tabel yang menggambarkan distribusi pedagang berdasarkan modal usaha: Tabel 3.1 Distribusi Pedagang Berdasarkan Modal Usaha Modal Usaha Jumlah (Orang) Persentase (%) Total Sumber: Data primer yang diolah Tabel 3.1 adalah distribusi responden dilihat dari modal usaha, dengan jumlah responden 50 responden. Dengan demikian dari 50 responden yang memiliki tingkat modal usaha yang paling banyak terletak pada kelompok dengan jumlah modal usaha Rp Rp sebanyak 18 responden, sedangkan yang paling sedikit terletak pada kelompok dengan modal usaha Rp
4 62 Rp yaitu sebanyak 1 responden. Pada jumlah modal Rp Rp sebanyak 2 responden, Rp Rp sebanyak 14 responden, Rp Rp sebanyak 7 responden dan pada jumlah modal Rp Rp sebanyak 8 responden. C. Distribusi Pedagang berdasarkan Lama Usaha Lama usaha merupakan lamanya pedagang pasar berkarya pada usaha perdagangan sembako yang sedang dijalani saat ini. Pengalaman berdagang merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang pedagang dalam meningkatkan produktifitas dan kemampuan kerjanya dalam usaha dagang. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh pedagang, maka akan semakin terampil dalam mengelola suatu usaha dagang. 4 Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan lama usaha: Tabel 3.2 Distribusi Pedagang Berdasarkan Lama Usaha Lama Usaha Jumlah (Orang) Prosentase (%) < 10 tahun tahun > 15 tahun Total Sumber: Data primer yang diolah 4 Candora, Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengrajin Batik Kayu (Kasus pada Sentra Industri Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013), Skripsi tidak diterbitkan.
5 63 Dapat dilihat pada Tabel 3.2 bahwa lamanya usaha terbanyak yang dijalani oleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa - Tegal adalah pada kelompok > 15 tahun dengan jumlah responden sebanyak 25. Sedangkan lama usaha paling sedikit adalah < 10 tahun dengan jumlah responden sebanyak 4, kemudian diikuti lama usaha tahun sebanyak 21 responden. D. Distribusi Pedagang berdasarkan Upah Pekerja Dalam kegiatan perdagangan, seorang pedagang sembako dibantu oleh pekerjanya. Untuk mengganti jasa yang telah diberikan oleh pekerja, maka pedagang memberikan upah sesuai kesepakatan. Upah yang diberikan bervariasi mulai dari Rp , Rp dan Rp perbulan. Jumlah pekerja yang dimiliki oleh pedagang juga bervariasi. Mulai dari 1 orang pekerja sampai 5 orang pekerja. Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan upah pekerja: Tabel 3.3 Distribusi Pedagang Berdasarkan Pembayaran Upah Pekerja Upah Pekerja Jumlah Prosentase (%) (Orang) Total Sumber: Data primer yang diolah
6 64 Dilihat pada Tabel 3.3 bahwa upah pekerja terbanyak yang dikeluarkan oleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa - Tegal adalah sebesar Rp dengan jumlah responden sebanyak 24. Sedangkan upah pekerja yang paling sedikit sebesar Rp dengan jumlah responden sebanyak 6, kemudian diikuti upah pekerja Rp sebanyak 20 responden. Tabel 3.4 Distribusi Pedagang Berdasarkan Jumlah Pekerja Jumlah Pekerja (Orang) Jumlah (Orang) Prosentase (%) Total Sumber: Data primer yang diolah Dilihat pada Tabel 3.4 bahwa jumlah pekerja terbanyak yang dimiliki oleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa - Tegal adalah 1 orang pekerja dengan jumlah responden sebanyak 40. Diikuti jumlah pekerja 2 orang dengan jumlah responden sebanyak 7 responden dan jumlah pekerja 3-5 dengan jumlah responden masing-masing sebanyak 1 responden. E. Distribusi Pedagang berdasarkan Omzet Penjualan Omzet penjualan yang diperoleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa cukup tinggi. Semakin banyak barang yang terjual,
7 65 maka akan dapat meningkatkan omzet penjualan. Sehingga dapat menambah laba pedagang. Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan upah pekerja: Tabel 3.5 Distribusi Pedagang Berdasarkan Omzet Penjualan Omzet Penjualan Jumlah (Orang) Prosentase (%) Total Sumber: Data primer yang diolah Pada Tabel 3.5 adalah yang memiliki tingkat omzet penjualan yang paling banyak terletak pada kelompok dengan jumlah omzet penjualan Rp Rp sebanyak 23 responden, sedangkan yang paling sedikit terletak pada kelompok dengan jumlah omzet penjualan Rp Rp yaitu sebanyak 2 responden. Diikuti kelompok dengan jumlah omzet penjualan Rp Rp sebanyak 11 responden, kelompok dengan jumlah omzet penjualan sebesar Rp Rp sebanyak 9 responden
8 66 dan kelompok dengan jumlah omzet penjualan sebesar Rp Rp sebanyak 5 responden. F. Distribusi Pedagang berdasarkan Laba Usaha Laba usaha merupakan perbandingan atau selisih antara pendapatan dan biaya dinyatakan dalam rupiah. Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan laba usaha: Tabel 3.6 Distribusi Pedagang Berdasarkan Laba Usaha Laba Usaha Jumlah (Orang) Prosentase (%) Total Sumber: Data primer yang diolah Dapat dilihat pada Tabel 3.6 bahwa laba usaha dagang yang diperoleh pedagang berada pada Rp Rp dengan jumlah responden terbanyak sebesar 29. Sedangkan pada kisaran laba antara Rp Rp , Rp Rp dan Rp Rp dengan total sebanyak 15, 4 dan 2 responden.
9 67 G. Struktur Organisasi UPTD Pasar Tradisional Balamoa Struktur organisasi yang ada dalam pasar tradisional Balamoa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 DATA PNS UPTD PASAR DAERAH III PADA DINAS KOPERASI, UKM DAN PASAR KABUPATEN TEGAL NO NAMA dan NIP GOLONGAN JABATAN 1. Firdaus Ahdiyat, S.E NIP III C 2. Moh. Basuni, S.IP III C NIP PASAR BALAMOA 1. Suwarno II/C NIP Andri Susandi II/B NIP Kusnadi II/B NIP Hadi Suminto II/B NIP Khamdani II/A NIP Kepala UPTD Kasubag TU Staf Staf Staf Staf Staf Bendahara Penerimaan 6. Nanang Mulyanto II/A Staf NIP Awal Nindi Fitriana - THL Adm. 8. Hermanto - THL 9. Muksonudin - THL 10. Budi Prayitno - THL Data hasil publikasi UPTD pasar tradisional Balamoa, 2015
10 68 H. Gambar 3.1 U DENAH PASAR TRADISIONAL BALAMOA L R G LOKASI S L A w I Banjaran Kedungjati
11 69 I. Tabel 3.8 DAFTAR NAMA PEDAGANG SEMBAKO NO NAMA ALAMAT 1 ROJANAH SUMINGKIR RT13/04 KEDUNGBANTENG 2 MASRUROH RANCAWIRU RT 07/03 PANGKAH 3 HASANAH DERMASANDI RT10/02 PANGKAH 4 ATUN KARANGJATI RT 03/03 TARUB 5 UMI B. BALAMOA RT 01/01 PANGKAH 6 ELI KARANGJATI RT09/02 TARUB 7 SURATMI DERMASANDI RT08/02 PANGKAH 8 NURKHAYATI JATIRAWA RT05/01 TARUB 9 SUTOMO MARGAPADANG RT11/02 TARUB 10 KANDAR H. TEGAL SARI RT05/02 TEGAL 11 KARTO BALAMOA RT 05/01 PANGKAH 12 FATIMAH BALAMOA RT04/04 PANGKAH 13 IMAM B. TANJUNGHARJA RT01/05 KRAMAT 14 LEMU A. W. BALAMOA RT23/01 PANGKAH 15 SUGIARTI TONGGARA RT09/03 KEDUNGBANTENG 16 SOBICHIN KARANGJATI RT06/01 TARUB 17 GUFRON AMIN JATIRAWA RT05/03 TARUB 18 HJ. AMINAH GEMBONGDADI RT08/03 SURADADI 19 KARYOTO MARGAMULYA RT14/06 KEDUNGBANTENG 20 ROANDIATI RANCAWIRU RT03/03 PANGKAH 21 ALI MANSUR KARANGJATI RT03/03 TARUB 22 MASHUDI PENARUKAN RT15/04 ADIWERNA 23 SAIDUN KARANGJATI RT06/01 TARUB 24 SURYANTI KERTAHARJA RT01/03 KRAMAT
12 70 25 NINGSIH DERMASANDI RT12/02 PANGKAH 26 TRI NINGRUM BALAMOA RT02/01 PANGKAH 27 NUR HAIDAH SLAWI RT14/02 SLAWI 28 MUNAH JATIRAWA RT02/01 TARUB 29 ELIYAH DERMASANDI RT PANGKAH 30 MASRIYAH BOGARES KIDUL RT05/01 PANGKAH 31 USRI BALAMOA RT05/01 PANGKAH 32 JANAH SUMINGKIR RT08/02 KEDUNGBANTENG 33 UCI LEBETENG RT04/01 TARUB 34 HANAH PAKETIBAN RT07/01 PANGKAH 35 ROHANI RANCAWIRU RT02/03 PANGKAH 36 DAIROH DERMASANDI RT12/02 PANGKAH 37 UUS DERMASANDI RT05/01 PANGKAH 38 MASITOH JATIRAWA RT05/03 TARUB 39 HJ. UM PECABEAN RT06/02 PANGKAH 40 RIPAH DERMASANDI RT10/02 PANGKAH 41 ASIAH KARANGJATI RT06/01 TARUB 42 ZIROH BALAMOA RT01/01 PANGKAH 43 MAK SAROH DUKUHJATI KIDUL RT04/01 PANGKAH 44 NUR ASIAH DERMASANDI RT09/02 PANGKAH 45 KAROMAH DERMASANDI RT08/02 PANGKAH 46 KARNO BREKAT RT05/01 TARUB 47 TONO TEMBOK RT04/01 ADIWERNA 48 KHOTIMAH DERMASANDI RT08/02 PANGKAH 49 PARIDAH DUKUHJATI KIDUL RT04/01 PANGKAH 50 PAT MINDAKA RT03/02 PANGKAH
13 71 J. Tabel 3.9 HASIL DATA RESPONDEN NO NAMA MODAL USAHA JUMLAH UPAH KERJA OMZET PENJUALAN LABA USAHA Modal Modal Awal Tambahan 1 ROJANAH MASRUROH HASANAH ATUN UMI B ELI SURATMI NURKHAYATI SUTOMO KANDAR H KARTO FATIMAH
14 72 13 IMAM B LEMU A. W SUGIARTI SOBICHIN GUFRON AMIN HJ. AMINAH KARYOTO ROANDIATI ALI MANSUR MASHUDI SAIDUN SURYANTI NINGSIH TRI NINGRUM NUR HAIDAH MUNAH ELIYAH
15 73 30 MASRIYAH USRI JANAH UCI HANAH ROHANI DAIROH UUS MASITOH HJ. UM RIPAH ASIAH ZIROH MAK SAROH NUR ASIAH KAROMAH KARNO TONO
16 74 48 KHOTIMAH PARIDAH PAT
17 75
7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kawasan
7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kawasan 1. Rencana Sistem Pusat Kegiatan Wilayah pengembangan dan kawasan pengembangan dalam struktur tata ruang Kabupaten Tegal ditentukan berdasarkan efisiensi
Lebih terperinciSEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)
SEKTOR KEUANGAN 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank) 8.1.1 PERBANKAN Perbankan adalah suatu kegiatan pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kegiatan operasional Bank yang antara lain
Lebih terperinciSEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)
SEKTOR KEUANGAN 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank) 8.1.1 PERBANKAN Perbankan adalah suatu kegiatan pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kegiatan operasional Bank yang antara lain
Lebih terperinciBAB III PROFIL PEREKONOMIAN KECAMATAN ADIWERNA TAHUN 2006
BAB III PROFIL PEREKONOMIAN KECAMATAN ADIWERNA TAHUN 2006 3.1 Gambaran Umum Kecamatan Adiwerna merupakan suatu daerah dengan potensi ekonomi yang strategis mengingat posisi geografis terletak pada pertemuan
Lebih terperinciSEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang, jasa penunjang angkutan dan komunikasi. Pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan atau barang
Lebih terperinciBAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka
BAB IX KEUANGAN Pembangunan Keuangan Daerah diarahkan pada peningkatan kemampuan dan daya guna keseluruhan tatanan, kelembagaan dan kebijaksanaan keuangan dalam menunjang keseimbangan pembangunan. Peningkatan
Lebih terperinciDATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN TEGAL PENCAIRAN BULAN JANUARI-MARET TAHUN 2016
DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN TEGAL PENCAIRAN BULAN JANUARI-MARET TAHUN 2016 SD NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN 1 SD NEGERI KALIWADAS 01 Kec. Adiwerna SDN KALIWADAS 01 3035089768
Lebih terperinciMAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL
SEKTOR BANGUNAN Sektor Bangunan mencakup kegiatan konstruksi di wilayah Kabupaten Tegal yang dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain,
Lebih terperinciSEKTOR BANGUNAN PDRB KABUPATEN TEGAL
SEKTOR BANGUNAN Sektor Bangunan mencakup kegiatan konstruksi di wilayah Kabupaten Tegal yang dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain,
Lebih terperinciTabel 2.2. Tingkat Produksi Pertanian di Kabupaten Tegal
kentang, kubis, tomat, wortel, bawang merah dan cabe merah. Kondisi budidaya hortikultura di kawasan Tegal bagian Selatan walaupun telah mempunyai tujuan pemasaran yang jelas, tetapi masih dirasakan belum
Lebih terperinciBAB VI INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM
BAB VI INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM A. INDUSTRI Kepercayaan diri sektor sub sektor Industri Besar/Sedang di Kabupaten Tegal mulai bangkit semenjak 1999 setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha mikro memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Lebih terperinciBAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka
BAB I GEOGRAFI A. LETAK GEOGRAFI Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah dengan Ibukota Slawi. Terletak antara 108 57'6 s/d 109 21'30 Bujur Timur dan 6 50'41" s/d
Lebih terperinciSEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Di wilayah Kabupaten Tegal sektor penggalian pada umumnya adalah penggalian yang dilakukan oleh pengusaha golongan C seluruhnya. Komoditi yang digali antara lain : pasir,
Lebih terperinciSEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Di wilayah Kabupaten Tegal sektor penggalian pada umumnya adalah penggalian yang dilakukan oleh pengusaha golongan C seluruhnya. Komoditi yang digali antara lain : pasir,
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN KIOS BERAS PASAR MUNENG BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN KIOS BERAS PASAR MUNENG BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dengan selesainya pembangunan Kios Beras Pasar Muneng di
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya
Lebih terperinciBUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2013
BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PEMBAYARAN RETRIBUSI DAN BANGUNAN FASILITAS PEMANFAATAN KIOS DAN LOS DI PASAR MEJAYAN BARU KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang :
Lebih terperinciPROFIL SANITASI SAAT INI
BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI Tinjauan : Tidak ada narasi yang menjelaskan tabel tabel, Data dasar kemajuan SSK sebelum pemutakhiran belum ada ( Air Limbah, Sampah dan Drainase), Tabel kondisi sarana
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN NOMOR 14 TAHUN 20102009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat : Jl. Cut Nyak Dien Telp. (0283) Slawi Kode Pos 52416
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat : Jl. Cut Nyak Dien Telp. (0283) 6197673-6197503 Slawi Kode Pos 52416 PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA KEGIATAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Lebih terperinciINDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL
III. EKONOMI MAKRO KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal mendasar suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi itu sendiri pada dasarnya
Lebih terperinciBAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK
Penduduk A. PENDUDUK BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA penduduk Kabupaten Tegal tahun 2007 mencapai 1.492.548 jiwa. Kecamatan yang berpenduduk paling banyak adalah Adiwerna yaitu 124.920 jiwa dan yang
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENETAPAN PENYEDIA JASA HASIL PENGADAAN LANGSUNG NOMOR : 050/03/08/PNSS-Perub/PA/XI/2014
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PEKERJAAN UMUM PEJABAT PENGADAAN KEGIATAN PELAKSANAAN NORMALISASI SALURAN SUNGAI (BANTUAN PROVINSI) TAHUN ANGGARAN 2014 PERUBAHAN : Jl. Cut Nyak Dien Telp. (0283) 6197673-6197503
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR
BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang semakin berkembang di Kabupaten Bantul. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinia ke empat.
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang semakin berkembang di Kabupaten Bantul memicu banyaknya dampak bagi masyarakat, baik dampak ekonomi dan juga sosial. Pembangunan dimulai
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TEGALTAHUN ANGGARAN 2013 BIDANG PENGELOLA
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TEGALTAHUN ANGGARAN 2013 Hal. 1 A. SEKRETARIAT DPU : 1 Pengadaan AC 16.200.000 2 Pengadaan mesin tik 10.000.000 3 Pengadaan mebeleur 43.737.500
Lebih terperinciRPU BARANG/JASA BIDANG CIPTA KARYA DPU KAB. TEGAL TAHUN ANGGARAN 2012
RPU BARANG/JASA BIDANG CIPTA KARYA DPU KAB. TEGAL TAHUN ANGGARAN 2012 No. 1 Pembangunan Drainase Desa Grogol Kec. Dukuhturi Kab Tegal 39,000,000.00 2 Pembangunan Drainase Desa Pekauman Kulon Kec. Dukuhturi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tentang latar belakang berdirinya pasar ini, pasar Gorong ini sudah ada
87 BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Berdiriya Pasar Tradisional Gorong Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Pasar Gorong merupakan pasar tradisional kecamatan Kandeman kabupaten Batang
Lebih terperinciDAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 NOMOR 1 (SATU) PARTAI NASDEM
MODEL BE 1 DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN PROVINSI DAERAH PEMILIHAN : TEGAL : JAWA TENGAH : TEGAL 4 (EMPAT) NOMOR 1
Lebih terperinciBAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pasar Bawah Kota Bandar Lampung
55 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pasar Bawah Kota Bandar Lampung Pasar tradisional yang ada di Kota Bandar Lampung salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganilisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciTabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013
Tabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013 Kepadatan Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Penduduk ( Km 2 ) Penduduk (Jiwa) ( Jiwa/Km 2 ) 010. Margasari 86,83 95.150
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering dianggap berkonotasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENETAPAN PENYEDIA JASA HASIL PENGADAAN LANGSUNG NOMOR : 050/03/09/PLPP-CK/Thp.III/IX/2014
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PEKERJAAN UMUM PEJABAT PENGADAAN KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN PENDUDUK PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 Alamat : Jl. Cut Nyak Dien Telp. (0283) 6197673-6197503 Slawi
Lebih terperinciPROPOSAL PENGAJUAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) KHUSUS BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017
PROPOSAL PENGAJUAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) KHUSUS BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Jl. Pahlawan No. 28 A 67155, Pasuruan Telp.
Lebih terperinciBAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK
A. PENDUDUK BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Jumlah penduduk Kabupaten Tegal tahun 2009 mencapai 1.420.760 jiwa. Kecamatan yang berpenduduk paling banyak adalah Adiwerna yaitu 118.824 jiwa dan yang paling
Lebih terperinciSEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN Sektor perdagangan dalam Penghitungan Regional Income adalah semua balas jasa yang diterima oleh pedagang besar, pedagang eceran, rumah makan dan sebagainya. Adapun
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM UPTD PASAR BARU BOGOR
BAB V GAMBARAN UMUM UPTD PASAR BARU BOGOR 5.1 Gambaran Umum UPTD Pasar Baru Bogor Penelitian ini dilakukan di UPTD Pasar Baru Bogor, merupakan salah satu dari 7 unit dari pasar yang ada di Kota Bogor.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. ditanam di lahan kering daerah pengunungan. Umur tanaman melinjo di desa ini
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usahatani Tanaman Melinjo Tanaman melinjo yang berada di Desa Plumbon Kecamatan Karagsambung ditanam di lahan kering daerah pengunungan. Umur tanaman melinjo di desa ini
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENETAPAN PENYEDIA JASA HASIL PENGADAAN LANGSUNG NOMOR : 602.1/09/PPJK/BM/VIII/2014
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PEKERJAAN UMUM PEJABAT PENGADAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN JALAN KAB. TEGAL TAHUN ANGGARAN 2014 Alamat : Jl. Cut Nyak Dien Telp. (0283) 6197673-6197503 Slawi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2016
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata di Indonesia saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan devisa maupun lapangan kerja. Sektor pariwisata juga membawa dampak sosial,
Lebih terperinciPerda No. 13 / 2003 Tentang Perub. Pertama Perda 18/2001 ttg Retribusi dan Penyeleng. Terminal Busi / Non Bus.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAN PENYELENGGARAAN TERMINAL BUS / NON BUS
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI TINJAUAN : PETA TAHAPAN PENGEMBANGAN DRAINASE BELUM ADA, ZONA AIR LIMBAH BELUM LENGKAP 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PEKERJAAN UMU KABUPATEN TEGAL TAHUN ANGGARAN PAGU NO PAKET PEKERJAAN ANGGARAN ( Rp.
Hal. 1 RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS PEKERJAAN UMU KABUPATEN TEGAL TAHUN ANGGARAN 2014 1 2 3 1 Pengadaan ATK 74.573.800 2 Pembangunan drainase MD 30 desa Kertaharja kec. Pagerbarang 73.500.000 3 Talud
Lebih terperinciPROFIL PERSONIL KESEKRETARIATAN PENGADILAN AGAMA BREBES KELAS I A
PROFIL PERSONIL KESEKRETARIATAN PENGADILAN AGAMA BREBES KELAS I A PANITERA / SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS KASUBAG KEPEGAWAIAN KASUBAG KEUANGAN KASUBAG UMUM I. PANITERA / SEKRETARIS Nama : Mahendra, SH NIP
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU
- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila. Salah satu cara mencapai keadaan tersebut diprioritaskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Salah satu cara mencapai keadaan tersebut diprioritaskan pada sektor ekonomi,
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBanyaknya Perkara yang Diterima Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal Tahun Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal. Perkara Yang Diterima
Pidana Biasa Sumir Ringan Ekonomi Pelanggaran Gugatan Permohonan Tabel 4.9.2 Banyaknya Perkara yang Diterima Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal Tahun 2007 Kejahatan Perkara Yang Diterima Jumlah ( 1 ) (
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2016 No.02,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. RETRIBUSI.JASA UMUM.Perubahan Kedua,Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2011. ( Penjelasan
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PERMOHONAN, PERPANJANGAN, PENGALIHAN/BALIK NAMA SURAT IJIN HAK PAKAI, DAN PROSEDUR TATA
Lebih terperinciDAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 NOMOR 1 (SATU) PARTAI NASDEM
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TEGAL DALAM PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 (SATU) PARTAI NASDEM NOMOR URUT PAS FOTO NAMA LENGKAP 1 FIENCE MARINA THERESIA 2 AGUS SETIAWAN, S.Kom 3 ZUBAIDAH P KEC. TARUB KAB.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Kontribusi Retribusi Pelayanan Pasar Gede Terhadap
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN MASALAH 1. Analisis Kontribusi Retribusi Pelayanan Pasar Gede Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Surakarta Tahun 2012-2015 Dalam menentukan
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENETAPAN PENYEDIA JASA HASIL PENGADAAN LANGSUNG NOMOR : 050/03/08/PJMM-TRPK/XI/2014
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PEKERJAAN UMUM PEJABAT PENGADAAN KEGIATAN PENGASPALAN JALAN MENUNJU MAKAM TAHUN ANGGARAN 2014 PERUBAHAN Alamat : Jl. Cut Nyak Dien Telp. (0283) 6197673-6197503 Slawi Kode
Lebih terperinciI Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A
B U P A T I B A T A N G P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 2 ( S ' T A H U N 2 0 1 4 T E N T A N G I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat : Jl. Cut Nyak Dien Telp. (0283) Slawi Kode Pos 52416
Nomor : 602/08.1/PA/RPJI.P/XI/2014 Disampaikan kepada masyarakat luas bahwa melalui telah melakukan proses Pengadaan Langsung pekerjaan konstruksi Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi Perbaikan
Lebih terperinciJURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita
ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU Toti Indrawati dan Indri Yovita Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km
Lebih terperinciPasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pengadaan proyek Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Uraian berikut akan membantu untuk memahami gambaran topik dan permasalahan yang ada. Penelitian
Lebih terperinciRETRIBUSI PELAYANAN PASAR
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER
43 BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER A. Gambaran Umum Pasar Tanjung Kabupaten Jember Gambar: 1 Kondisi Pasar Tanjung Kabupaten Jember Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar aktor dalam proses negosiasi dan resolusi konflik Pasar Kranggan Yogyakarta. Seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alur konflik yang terjadi dalam proyek revitalisasi Pasar Kranggan Yogyakarta. Penelitian ini juga ingin mengidentifikasi
Lebih terperinciSapusapuan 1% Furniture Rotaan 0% Wooden Cable 4% Komponen 13% Benang Tenun. Perabot Kayu. Furniture. Kayu 51% 17% BAB VII PERDAGANGAN A.
A. PERDAGANGAN BAB VII PERDAGANGAN Pembangunan di Sektor Perdagangan diarahkan pada terciptanya sistem perdagangan yang makin efisien dan efektif, mampu memperluas pasar serta dapat membentuk harga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha sedang meningkat pesat, terlihat bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peranan yang sangat besar untuk pembangunan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei sampai 2 Juni 2012.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada wilayah kerja Puskesmas Nuangan Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciV. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR
V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR 5.1. Kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional Kota Bogor Terdapat tujuh buah pasar tradisional yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bogor untuk menunjang perekomomian dan memenuhi
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan biasanya digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Pengumpulan data
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA WONOREJO, PENJARINGANSARI II, RANDU, TANAH MERAH TAHAP I, TANAH MERAH TAHAP II DAN
Lebih terperinciKABUPATEN TEGAL. Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN TEGAL
KABUPATEN TEGAL Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN TEGAL Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK (Kasus : Rumah Makan di Kota Bogor) EKO SUPRIYANA A.14101630 PROGRAM STUDI EKSTENSI
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DAN PERTOKOAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENDAPATAN INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR JAWA BARAT SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Pertanian
KONTRIBUSI PENDAPATAN INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN BANJAR KOTA BANJAR JAWA BARAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Derajat
Lebih terperinciVII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha
VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 7. Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha Keberadaan pariwisata memberikan dampak postif bagi pengelola, pengunjung, pedagang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pasar Rakyat mempunyai peranan penting dalam menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat. Dengan berkembangnya Toko Modern dikhawatirkan keberadaan Pasar Rakyat
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 2018 Formulir RKA SKPD 2.1 Urusan Pemerintahan : 4. 04 Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Keuangan Organisasi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 23 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 23 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PEMANFAATAN FASILITAS DI PUSAT PERBELANJAAN BERINGHARJO PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. strategis dan didukung dengan sarana trasportasi yang lancar memberikan dampak yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Kecamatan Terbanggi Besar yang terletak di Kabupaten Lampung Tengah merupakan wilayah yang strategis, karena di lalui jalan lintas Sumatera. Lokasinya yang
Lebih terperinciVI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA
VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA 6.1. Lembaga Tataniaga Nenas yang berasal dari Desa Paya Besar dipasarkan ke pasar lokal (Kota Palembang) dan ke pasar luar kota (Pasar Induk Kramat Jati). Tataniaga nenas
Lebih terperincib. MTs Miftahul Ulum Grobog Wetan, c. SMA Al-Hikmah Benda Brebes,
mooel BB-.tl DAFTAR RIWAYAT HIDUP BAKAL CALON ANGGOTA LEGISI.ATIF DPRD KABUPATEN 1. Nomor Urut Partai Politik 2. Nama PartaiPolitik 3. Daerah Pemilihan 4. Nomor urut bakalcalon 5. Nomor lnduk Kependudukan
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciNOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
S A L I N A N NO.13/C,2001 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa terminal merupakan fasilitas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN BATIK KAYU
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN BATIK KAYU (Kasus pada Sentra Industri Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan
Lebih terperinci8. NILAI TAMBAH RANTAI PASOK
69 adalah biaya yang ditanggung masing-masing saluran perantara yang menghubungkan petani (produsen) dengan konsumen bisnis seperti PPT dan PAP. Sebaran biaya dan keuntungan akan mempengarhui tingkat rasio
Lebih terperinciDAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 NOMOR 1 (SATU) PARTAI NASDEM
MODEL BE 1 DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEGAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN PROVINSI DAERAH PEMILIHAN : TEGAL : JAWA TENGAH : TEGAL 3 (TIGA) NOMOR 1 (SATU)
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat 5.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian Kecamatan Cisurupan terletak kurang lebih 18 Km dari Ibu Kota Kabupaten
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tegal Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tegal Tahun 2013 sebanyak 105.987 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Tegal Tahun 2013 sebanyak 13 Perusahaan Jumlah perusahaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SURVEY
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SURVEY 4.1 GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANDARHARJO Kelurahan Bandarharjo termasuk dalam Kecamatan Semarang Utara yang batas-batas kelurahannya adalah sebagai berikut
Lebih terperinciLAMPIRAN I : Keputusan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang. Nomor : 050/169/2012 Tanggal : 26 Januari 2012
LAMPIRAN I : Keputusan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang. Nomor : 050/169/2012 Tanggal : 26 Januari 2012 RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PADA DINAS PERINDUSTRIAN
Lebih terperinci