BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Di antara 4P dalam Marketing Mix, yaitu Product, Price, Promotion, dan Place, komponen Place kurang banyak diperhatikan oleh para pemasar atau manajemen. Secara historis, sebenarnya pemasaran dimulai dari distribusi, namun fungsi Place ini sering ditempatkan pada posisi yang kurang berarti dalam pemasaran. Padahal, sebaliknya justru komponen Place ini memegang peranan yang sangat penting dalam pemasaran (Saputra, 2010). Dalam fungsi Place ini terdapat funsgsi logistik diantaranya warehousing, inventory management, transportation, dan logistic information management (Kotler, 2006). 4P dari bauran pemasaran mengharuskan bagi sebuah perusahaan untuk menjadi sukses, setiap usaha pemasaran harus mengintegrasikan ide-ide memiliki produk yang tepat, dengan harga yang tepat, dipublikasikan dengan promosi yang tepat, dan tersedia di tempat yang tepat. Logistik memainkan peran penting terutama dalam mendukung mendapatkan produk ke tempat yang tepat ( Logistik dan Supply Chain Management Perusahaan harus memutuskan cara terbaik untuk menyimpan, menangani, dan memindahkan produk dan layanan mereka sehingga dapat tersedia untuk pelanggan pada waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat. Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari sistem logistik sebagai fungsi logistik utama dan kebutuhan untuk manajemen rantai pasokan terpadu ( supply chain management) (Kotler, 2006). 8

2 Kotler (2006) menyebutkan bahwa logistik pemasaran atau disebut juga distribusi fisik meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan mengendalikan aliran fisik barang, jasa, dan informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pada keuntungan. singkatnya, melibatkan mendapatkan produk yang tepat ke pelanggan yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Najib (2011) mengemukakan bahwa manajemen logistik adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran, efisien efektif dan penyimpanan barang, pelayanan, dan informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi dengan tujuan untuk kebutuhan pelanggan. Sedangkan Havaldar (2007) menyebutkan bahwa logistik adalah right thing at the right place at the right time. Havaldar (2007) juga menyebutkan bahwa Manajemen Logistik merupakan sebuah kerangka perencanaan bisnis untuk pengelolaan bahan baku, informasi, layanan, dan arus modal, termasuk didalamnya informasi, komunikasi dan kontrol sistem yang yang semakin kompleksdiperlukan dalam lingkungan bisnis saat ini. Saputra (2010) mendefinisikan manajemen logistik sebagai manajemen dari seluruh aktivitas pergerakan-penyimpanan (move store) dan aktivitasaktivitas yang berhubungan dengan titik-titik pengumpulan/ asal (point of acquisition) dan titik-titik konsumsi/ tujuan (point of consumption). Saputra (2010) juga menyatakan bahwa dalam arti luas ruang lingkup logistik meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pergerakan (barang) dari, ke, dan di antara fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa logistik atau logistic business mempunyai pengertian yang lebih luas yaitu tidak hanya membahas penyaluran barang dari perusahaan kepada konsumen tetapi juga menyangkut penyaluran bahan baku dari pemasok ke perusahaan yang dibutuhkan dalam proses produksi. 9

3 Logistik pemasaran melibatkan tidak hanya outbound logistic (memindahkan produk dari pabrik ke reseller dan akhirnya kepada pelanggan), tetapi juga inbound logistic (memindahkan produk dan bahan baku dari pemasok ke pabrik) dan reverse logistic (memindahkan produk rusak, tidak diinginkan, atau kelebihan yang dikembalikan oleh konsumen atau reseller) (Kotler, 2006). Inbound Outbound Suppliers Logistics Company Logistics Resellers Customers Reverse Logistic Gambar 2.1 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Sumber: Kotler (2006) Gambar diatas menjelaskan bahwa logistik pemasaran melibatkan manajemen rantai pasokan (supply chain management) untuk mengelola nilai tambah bahan baku dari hulu hingga ke hilir, barang jadi, dan informasi terkait antara pemasok, perusahaan, reseller, dan konsumen akhir (Kotler, 2006) Asal-usul logistik dan manajemen rantai pasokan (supply chain management) berasal dari manajemen bahan baku. Manajemen bahan baku adalah fungsi dalam perusahaan yang bertanggung jawab untuk koordinasi perencanaan, bergerak, menyimpan, dan pengendalian bahan secara optimal sehingga memberikan layanan untuk pelanggan dengan biaya minimum (Havaldar, 2007). Fungsi logistik yang utama meliputi pergudangan, manajemen persediaan, transportasi, dan manajemen informasi logistik (Kotler, 2006). Berikut akan dibahas tentang gudang dan manajemen gudang secara lebih jelas. 10

4 2.1.2 Pengertian Gudang Gudang adalah suatu sistem logistik dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/produk yang disimpan di gudang sehingga informasi tersebut selalu up-to-date dan mudah diakses oleh siapapun yang berkepentingan. Produk yang disimpan di gudang adalah bahan baku, komponen, goods-in-process dan barang jadi (Okdinawati, 2010). Mulcahy (1994) mendefinisikan gudang adalah sebagai fungsi dari penyimpanan bermacam-macam jenis produk dengan jumlah yang kecil maupun besar, dalam waktu antara saat produk telah dibuat hingga saat waktu produk di butuhkan oleh konsumen Tujuan Pergudangan Mulcahy (2010) juga menjelaskan bahwa dua tujuan utama dari gudang dan distribusi adalah untuk meingkatkan keuntungan (profit) dan pelayanan konsumen (customer service). Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain : 1. Memaksimalkan penggunaan penyimpanan 2. Memaksimalkan penggunaan peralatan di gudang 3. Memaksimalkan tenaga kerja 4. Meminimalkan biaya operasi perusahaan 5. Menjamin perlindungan aset perusahaan Proses Pergudangan Okdinawati (2010) mengemukakan bahwa proses pergudangan terbagi kedalam 3 aktivitas yakni penerimaan barang, penyimpanan barang, dan pengeluaran barang. Berikut akan dibahas satu persatu mengenai proses pergudangan. 11

5 Penerimaan Barang Proses penerimaan barang adalah mendapatkan barang dari supplier sesuai dengan pesanan/kontrak, dengan proses: 1. Pengadaan barang, dengan barang tiba di gudang. 2. Penerimaan di gudang dan lapangan, dengan melakukan pengecakan barang tersebut. 3. Membuat berita acara pemeriksaan barang apakah disetujui apa tidak. 4. Persetujuan pembayaran dengan pihak supplier. 5. Penyimpanan Penyimpanan Barang Tujuan penyimpanan barang adalah menjamin terhindarnya barang dari kerusakan dan kehilangan sehingga siap diberikan kepada pemakainya pada saat barang diperlukan. Proses utamanya antara lain : 1. Menerima barang dari pemasok sesuai prosedur dan mengadministrasikannya. 2. Menyimpan barang sehingga terhindar dari kerusakan dan kehilangan. 3. Memberikan barang kepada pemakai dan mengadministrasikannya Pengeluaran Barang Tujuan pengeluaran barang adalah untuk menjamin pengeluaran barang sesuai dengan permintaan pemakainya (user) baik jenis maupun jumlahnya, dengan mekanisme: 1. Nota permintaan barang dicocokan dengan status persediaan. 2. Kemudian transaksi pengeluaran barang. 3. Kemudian barang siap dikirimkan sesuai dengan pesanan Pengertian Manajemen Gudang Manajemen adalah ilmu mengelola sumber daya, sedangkan gudang adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen 12

6 gudang mengandung pemahaman pengelolaan dari aktivitas yang saling terkait dalam aktivitas penyimpanan barang sementara. Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan. Sistem manajemen gudang yang terintegrasi akan membantu bisnis mencapai penggunaan optimal dari ruang penyimpanan, waktu yang efisien dan pengambilan, akurasi persediaan yang mendekati sempurna, waktu respon lebih baik, dan penurunan yang signifikan dalam biaya (Bolten, 1997) Tujuan Manajemen Gudang Schreibfeder (2010) mengatakan tujuan dari manajemen gudang antara lain : 1. Untuk mendukung kelancaran produksi sehingga meningkatkan produktifitas perusahaan. 2. Menjaga kelancaran distribusi. 3. Meningkatkan kepuasan konsumen dengan terjaminnya ketersediaan barang (product availability) 4. Menghindari penyimpanan deadstock atau surplus. 5. Meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja operator Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi (Bodnard & Hopwood, 2000) Lebih jelas lagi Bodnard dan Hopwood (2000) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainnya menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada berbagai pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi melakukan transformasi ini dengan mereka adalah sistem dasarnya manual atau terkomputerisasi secara menyeluruh. 13

7 Sedangkan Romney (1997) mengatakan bahwa sebuah sistem informasi akuntansi (SIA) memproses data dan transaksi untuk menyediakan pengguna dengan informasi yang mereka butuhkan untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis mereka Baridwan (2004) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti inspektorat pajak, investor, dan kreditor) serta pihak-pihak dalam (terutama manajemen). Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber, seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk mengubah data dan informasi yang menjadi dasar informasi bagi para pemakai untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan perusahaan guna mencapai tujuannya Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney (1997) terdapat 8 (delapan) unsur dari suatu sistem informasi akuntansi, yaitu : 1. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang menggambarkan tenaga penggerak dibelakang sistem dan tujuannya. 2. Masukan Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam sistem. Masukan yang umum dari suatu sistem informasi akuntansi adalah data transaksi dan jurnal. 3. Keluaran Informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut keluaran. Keluaran yang umum dari Sitem Informasi Akuntansi adalah laporan keuangan dan laporan-laporan internal lainnya. 14

8 4. Penyimpanan Data Data disimpan dalam sistem informasi akuntansi untuk pemakaian berikutnya. Data yang disimpan harus dimutakhirkan secara teratur. 5. Pengolahan Data harus diolah untuk menghasilkan informasi. Sebagian perusahaan memproses data mereka dengan komputer. 6. Insturksi dan Prosedur Sistem Informasi Akuntansi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur yang terinci. Instruksi dan prosedur untuk pemakai biasanya terdapat pada prosedur manual. 7. Pengguna Orang-orang yang berhubungan dengan sistem dan pemakai informasi yang dihasilkan disebut pengguna. Dalam perusahaan, pengguna meliputi semua orang yang melaksanakan dan mencatat transaksi dan semua orang yang mengatur dan mengendalikan sistem. 8. Pengendalian dan Pengukuran Keamanan Informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem harus akurat, bebas dari kesalahan dan dilindungi dari akses-akses yang tidak sah. Pengendalian dan pengukuran keamanan dibuat dalam suatu sistem informasi akuntansi untuk menjamin informasi yang akurat dan pengoperasian sistem secara tepat. Chusing (1997) menjelaskan pula hal yang sama mengenai karakteristik atau unsur-unsur sistem informasi akuntansi. Namun ada beberapa poin tambahan diantaranya: 1. Formulir Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen. Karena dengan formulir, peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. 15

9 2. Peralatan Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam mempercepat pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi/perhitungan dan kerapihan bentuk informasi Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Bodnar (1997) mengatakan bahwa tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan data akuntansi untuk berbagai pengambilan keputusan menurut pemberi hak informasinya. Sedangkan menurut Wilkinson (2000) tujuan utama sistem informasi akuntansi adalah: 1. Mendukung operasi sehari-hari 2. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan intern 3. Memenuhi kewajiban dan berkenaan dengan pengamanan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Administrasi Persediaan (SIAAP) Sistem Informasi Akuntansi dan Administrasi Persediaan (SIAAP) merupakan program yang memberikan informasi mengenai pengelolaan persediaan bahan baku dan penolong di lingkungan PT. Bio Farma (Persero) khususnya di Bagian Pengelolaan Persediaan, sejak pemesanan barang, penerimaan, penyimpanan sampai barang digunakan oleh bagian sesuai dengan tujuan penggunaannya termasuk pemesanan barang investasi dan jasa. Pemakai program ini adalah seluruh Bagian PT. Biofarma (Persero) yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu user, supervisor dan administrator. Sistem Informasi Akuntansi dan Administrasi Persediaan (SIAAP) merupakan aplikasi yang bekerja dalam sistem operasi Windows dan dirancang untuk dapat dijalankan dalam sistem jaringan komputer (LAN) menggunakan pemograman berbasis web dan menggunakan database SQL. 16

10 Sistem Informasi Akuntansi dan Administrasi Persediaan (SIAAP) merupakan aplikasi untuk menyusun Laporan Persediaan Bahan Baku dan Penolong di Bagian PPIC meliputi fungsi pemesanan, Seksi Penerimaan Barang meliputi fungsi penerimaan dan Bagian Pengelolaan Persediaan meliputi fungsi penyimpanan dan penyerahan barang seta user sebagai pemakai, sehingga dapat menunjang penyusunan laporan keuangan dalam waktu singkat dan akurat. Sistem Informasi Akuntansi dan Administrasi Persediaan (SIAAP) dikembangkan untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam menganalisa efektivitas pengelolaan persediaan bahan baku dan penolong sehingga dapat meningkatkan sistem pengendalian intern persediaan bahan baku dan penolong. Sistem Informasi Akuntansi dan Administrasi Persediaan (SIAAP) ini akan menyajikan informasi mengenai jadwal dan jumlah kebutuhan dari user, jadwal kedatangan barang, laporan penerimaan dan pemeriksaan barang, status karantina dan release, penyerahan barang dari Divisi Logistik, penyimpanan barnag, mutasi bahan baku dan penolong serta kartu stok dari Divisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Kegunaan dari program ini adalah untuk mempermudah user atau supervisor melihat dan menganalisa saldo dan mutasi persediaan bahan baku. (Sumber: User Requirements Specifications PT. Bio Farma) Pentingnya Teknologi Informasi dalam Pergudangan Penggunaan hardware dan software komputer kini sudah menjadi trend dalam setiap aktivitas di gudang dan kegiatan distribusi. Fungsi dari keterlibatan perangkat komputer ini antara lain kemudahan proses pemesanan barang, kemudahan pelacakan dan informasi tentang penyimpanan di gudang, identfikasi otomatis, dan pengaturan penggunaan peralatan gudang serta penjadwalan kegiatan tenaga kerja. Implementasi perangkat komputer dengan tingkat intelejensi yang lebih tinggi dan proses yang lebih cepat akan memberikan dampak positif berupa penekanan biaya operasi, meningkatkan kelancaran alur barang dan meningkatkan pelayanan untuk konsumen (Mulcahy, 1994). 17

11 Blattberg (1994) mengatakan bahwa perkembangan pengolahan teknologi informasi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya baik dalam kecepatan dan ruang lingkup telah membawa sebuah "era informasi" di mana informasi adalah sumber daya utama masyarakat. Diperkirakan bahwa teknologi informasi telah menjadi lebih efisien pada tingkat 25% per tahun selama empat puluh tahun terakhir (Haeckel, 1990). Organisasi yang sukses di masa depan akan dikonfigurasi untuk mengoptimalkan proses-informasi kapasitas (Achrol, 1991). Sedangkan Bowersox (1991) menjelaskan bahwa kemunculan sebuah informasi berbasis masyarakat kemungkinan akan mempengaruhi hampir setiap aspek kegiatan komersial, termasuk fungsi logistik. Biaya rendah teknologi informasi telah menjadi faktor kunci dalam mengangkat pentingnya strategis logistik. Banyak perusahaan memanfaatkan logistik untuk menyediakan nilai tambah bagi pelanggan dan membedakan diri dari pesaing mereka. Perusahaan menemukan bahwa potensi informasi untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan (Rogers, 1996). Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan teknologi informasi telah membuat informasi sebagai sumber daya utama masyarakat dan telah menjadi semakin efisien sehingga dapat dioptimalkan oleh suatu organisasi untuk memproses sebuah informasi yang akan mempengaruhi bayak aspek kegiatan, salah satunya fungsi logistik yaitu pergudangan. 2.2 Pembahasan Penelitian Terdahulu Penelitian yang serupa dengan penelitian ini telah dilakukan sebelumnya oleh Dale S. Rogers, Patricia J. Daugherty, dan Alexander E. Ellinger (1996) yang meneliti tentang hubungan antara teknologi informasi dan kinerja pergudangan. Penelitian tersebut dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian dalam penelitian tersebut dan dibagikan 18

12 kepada 272 anggota American Warehouse Association (AWA) dan non anggota AWA. Responden diajukan pertanyaan berkaitan dengan jenis teknologi informasi pergudangan yang dimanfaatkan dalam bisnis mereka. Sebanyak 15 macam teknologi berbasis komputer dituliskan dalam kuesioner dan responden diminta untuk menunjukkan teknologi informasi mana yang telah mereka gunakan saat itu dan teknologi informasi mana yang ingin mereka gunakan 3 tahun mendatang. Para responden juga diminta untuk memberikan informasi kinerja pergudangan. Daftar delapan ukuran kinerja dituliskan dalam kuesioner. Responden diminta untuk menunjukkan keberhasilan perusahaan mereka dalam mencapai tujuan tertentu seperti mengurangi biaya dan pengurangan waktu siklus. Pernyataan-pernyataan tersebut diukur dengan menggunakan skala interval mulai dari 1= Sangat Tidak berhasil hingga 7= Sangat Berhasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi pergudangan di antara responden pergudangan ditemukan rendah. Namun, responden memproyeksikan peningkatan yang signifikan dalam adopsi teknologi informasi baru dalam tiga tahun ke depan. Tampaknya ada sebuah kesadaran bahwa perusahaan pergudangan harus berinvestasi dalam teknologi informasi untuk tetap kompetitif. Berdasarkan pada penelitian ini, juga tampak bahwa perusahaan pergudangan tidak mau mengambil risiko banyak modal pada investasi di bidang teknologi informasi kecuali mereka cukup yakin bahwa pelanggan membutuhkan atau memerlukan teknologi tersebut. Sedangkan untuk teknologi informasi yang paling umumdigunakan diantara responden adalah Electronic Data Interchange (EDI), mikrokomputer, jaringan area lokal, dan kode bar. Penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang terjadi antara teknologi informasi dan kinerja pergudangan. Perusahaanperusahaan dengan teknologi informasi pergudangan lebih memiliki peningkatan kinerja diantaranya peningkatan kualitas, pengurangan siklus waktu, dan perbaikan produktivitas. 19

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari

Lebih terperinci

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ A. Supply Chain Proses distribusi produk Tujuan untuk menciptakan produk yang tepat harga, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, banyak perusahaan mengalami perkembangan dalam dunia bisnisnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan kecanggihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang memproduksi vaksin dan antisera. Untuk

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Rantai Pasokan 1 Rantai Pasok(Supply Chain) Suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi

Lebih terperinci

A. Pengertian Supply Chain Management

A. Pengertian Supply Chain Management A. Pengertian Supply Chain Management Supply Chain adalah adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.

Lebih terperinci

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI 4.1 Definisi Logistic Logistik berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #1

Pembahasan Materi #1 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Istilah Definisi SCM Ruang Lingkup SCM Model Umum SCM Dasar Pemikiran SCM Tingkat Kepentingan SCM Teknik Penerapan SCM Efektifitas SCM Keuntungan SCM 6623

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

Informasi harus memeiliki karakteristik seperti di bawah ini agar berguna dalam mengambil keputusan pada rantai pasok :

Informasi harus memeiliki karakteristik seperti di bawah ini agar berguna dalam mengambil keputusan pada rantai pasok : 16.1 PERAN IT DALAM RANTAI PASOK Teknologi informasi adalah poros dan kunci sukses dalam supply chain karena teknologi informasi dapat menciptakan integrasi dan koordinasi pada ranrai pasok. Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukanmasukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan suatu kejadian ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. digunakan manajemen dalam mengetahui kondisi bisnis dan membantu

BAB I. Pendahuluan. digunakan manajemen dalam mengetahui kondisi bisnis dan membantu BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang dapat digunakan manajemen dalam mengetahui kondisi bisnis dan membantu proses pengambilan keputusan yang ada. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July 19 th 2004, pp 43 ), merupakan pasar potensial yamg sangat besar bagi setiap pemasar,

Lebih terperinci

Deskripsi Mata Kuliah

Deskripsi Mata Kuliah Materi #1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Deskripsi Mata Kuliah 2 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, membuat semakin banyaknya inovasi yang muncul di bidang informasi. Inovasi yang baru disertai dengan kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk menyediakan sumber daya informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan up to date. Sistem

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Logistik Perusahaan Garment Pada umumnya proses bisnis manufakturing garment dikelola sendiri oleh perusahaan, dari proses perencanaan produksi, operasi di pabrik,

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi

PENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin berkembangnya jumlah permintaan produk pangan, semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi perusahaan untuk memproduksi pangan

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. NMS SALATIGA) 1) Imanuel Susanto, 2) Agustinus Fritz Wijaya Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain

MANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain MANAJEMEN OPERASIONAL BAB VI Supply Chain Pengertian Supply Chain Supply chain adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi komputer jelas akan membawa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

PENGANTAR E-BUSINESS

PENGANTAR E-BUSINESS PENGANTAR E-BUSINESS Pengantar E-Business 1/total Outline MODEL-MODEL E-BUSINESS PENGARUH-PENGARUH E-BUSINESS ATAS PROSES BISNIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN E- BUSINESS INFRASTRUKTUR UNTUK E- BUSINESS 2/total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi diawal abad ke-21 ini telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi diawal abad ke-21 ini telah mengalami kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan teknologi diawal abad ke-21 ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Just In Time Pada tahun 1970 konsep Just In Time mulai dipopulerkan oleh Mr. Taiichi Ohno dan rekannya di Toyota Motor Company, Jepang. Akar dari konsep Just In Time dapat ditelusuri

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman teknologi informasi yang semakin pesat dan semakin maju dalam perusahaan dagang, biasanya penjualan tunai barang dagang merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Manajemen Bisnis Logistik Proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory

Lebih terperinci

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER E-BUSINESS. Dosen : M.SUYANTO,Prof,Dr,M.M. Disusun oleh : Rangga Eri Kurniawan S1 TI-6E

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER E-BUSINESS. Dosen : M.SUYANTO,Prof,Dr,M.M. Disusun oleh : Rangga Eri Kurniawan S1 TI-6E TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER E-BUSINESS Dosen : M.SUYANTO,Prof,Dr,M.M. Disusun oleh : Rangga Eri Kurniawan 08.11.2214 S1 TI-6E JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi lebih dalam teknologi informasi terutama dalam Supply Chain mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi lebih dalam teknologi informasi terutama dalam Supply Chain mereka. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sebuah perusahaan dagang tidak terlepas dari permasalahan berkaitan dengan asset perusahaan terutama dalam persediaan. Permasalahan tidak hanya terjadi karena

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering berubah, organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara mendapatkan informasi yang baru,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Peranan Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Minat Beli (studi pada Toko Merdeka Baru di Rengasdengklok),

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksitransaksi tersebut dan

Lebih terperinci

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan sistem informasi. Informasi merupakan sumber daya bagi organisasi yang mana informasi dikatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

Disain Jejaring (Network Design)

Disain Jejaring (Network Design) Disain Jejaring (Network Design) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Gambaran Disain Jejaring Jejaring Fasilitas Perusahaan Kebutuhan pergudangan Analisis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB IX SIKLUS PRODUKSI

BAB IX SIKLUS PRODUKSI BAB IX SIKLUS PRODUKSI A. Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

Ragam Sistem Informasi 1

Ragam Sistem Informasi 1 Ragam 1 N Tri Suswanto Saptadi 1 Simple thing must be simple, complex thing must be possible 2 1 Klasifikasi SI Level organisasi Area fungsional Dukungan yang diberikan Arsitektur sistem informasi dll

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Menurut (Jogiyanto, 2006) aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan bahwa pengertian aplikasi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT Pieter Octaviandy Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME MEDAN pieter.lecture@gmail.com Abstrak Penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan perusahaan pada zaman sekarang tidak terlepas dari aktivitas bisnis sebagai modal utama dalam menangani setiap proses bisnis yang terkait dengan suatu produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi, mempunyai pengaruh yang besar dalam perusahaan. Data warehouse

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi, mempunyai pengaruh yang besar dalam perusahaan. Data warehouse BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sangat berkaitan erat dengan perkembangan kebutuhan dalam perusahaan, karena kebutuhan akan data dan informasi dalam perusahaan sangat bergantung pada teknologi

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1. Informasi dan Data 4.1.1.1 Input Sistem kerja yang ada dan berjalan sebelumnya dilakukan secara manual. Manual dalam hal ini adalah masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi penggunaan teknologi informasi sangat berguna untuk perusahaan, yang digunakan untuk mempercepat dan mempermudah setiap kegiatan yang dilakukan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, pengusaha akan dihadapkan pada resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang

Lebih terperinci

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dan kemajuan teknologi melaju dengan cepatnya. Hal ini terutama untuk teknologi informasi dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis dihadapkan pada suatu era globalisasi yang didukung oleh tingkat kemajuan teknologi, baik teknologi informasi maupun transportasi, sehingga

Lebih terperinci

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jo Music Store adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat musik. Berbasis di kota Bandung, toko ini menjadi distributor yang mengambil barang jadi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimulai dari Juli 2013 sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. dimulai dari Juli 2013 sampai dengan Desember 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dan bekerja di PT Tiga Pilar Sejahtera sebuah perusahaan Manufaktur di bidang consumer food

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Definisi Sistem Menurut Jogiyanto. H.M (1998), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko URO spare part merupakan salah satu unit usaha dalam bidang perniagaan yang memiliki arus lalu lintas data informasi yang cukup padat. Berdasarkan hasil observasi

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 23 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Supply Chain Management 3.1.1 Definisi Supply Chain Management Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain: 1. Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi yang semakin melanda dunia usaha mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pasar yang semakin mengglobal, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber - sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegitan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, salah satunya pada bidang komputer. Komputer memegang peranan penting dalam mempermudah

Lebih terperinci