BAB 6 KONSEP PERENCANAAN
|
|
- Harjanti Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 6 KONSEP PERENCANAAN 6.1 Konsep Bangunan Konsep Pola Massa Bangunan Massa bangunan berupa tower Gambar 26 : Konsep Massa Bangunan Sesuai dengan posisi site Lapangan dan fungsi dari suatu kegiatan yang berbeda maka pola massa bangunan adalah pola masa ganda. Masa itu sendiri sesuai dengan fungsinya terdiri dari masa yang berbeda elevasi yaitu tower dan podium, tower diperuntukan fungsi untuk Apartemen yang berjumlah dua tower sedangkan podium diperuntukan fungsi untuk pusat perbelanjaan dan servis. Dari segi analisa site bentukkan tower dan podium dibuat semaksimal mungkin dibuat persegi panjang, untuk mendapatkan ruangan yang maksimal serta sirkulasi yang baik dan untuk mendapatkan cahaya alami yang maksimal juga yang paling utama menghindari radiasi matahari yang berlebihan dan mengarahkan angin untuk bergerak searah dengan bangunan Konsep Sirkulasi Bangunan Yaitu dengan pemanfaatan sirkulasi horizontal yang khususnya digunakan pada area pusat perbelanjaan, dimana dengan sirkulasi horizontal pelaku Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 71
2 kegiatan dapat memperoleh view langsung waktu dilihat, dan pemanfatan sirkulasi vertikal biasa dipergunakan oleh penghuni Apartemen, dimana sirkulasi vertikal menghubungkan perlantai sampai lantai tertinggi Sirkulasi dalam tapak didasarkan atas pertimbangan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung, sirkulasi yang jelas dan terarah sehingga pengunjung tidak kehilangan arah, perbedaan sirkulasi yang jelas bagi pengunjung dan service, pemisahan yang jelas antara sirkulasi pedestrian, kendaraan dan service. Ada pun perincinnya sebagai berikut : i. Sirkulasi ( kendaraan pribadi ) publik menuju pusat perbelanjaan. ii. Sirkulasi penghuni menuju ke apartemen. iii. Sirkulasi pengiriman barang ( mobil service ). iv. Sirkulasi maintenance Zona Vertikal Apartemen pemanfatan sirkulasi vertikal biasa dipergunakan oleh pengguna Apartemen, dimana sirkulasi vertikal menghubungkan dari basemen atau parkir ke tempat hunian atau dari lantai ke lantai lain. Gambar 27 : Zona Vertikal Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 72
3 6.1.4 Sistem Struktur Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Berdasarkan hasi analisis maka sistem struktur yang dipilih adalah : 1. Struktur bawah : Pada lantai basement menggunakan sistem pondasi box atau raft pondation, untuk bagian bangunan apartemen terdiri dari core inti sebagai fasilitas utilitas utama bangunan serta sebagai struktur dari bangunan itu sendiri. Penyaluran beban dari kolom struktur disalurkan menuju pilecap kemudian diterima oleh titik tiang pancang. 2. Struktur bangunan : Struktur rangka menggunakan sistem plate and slab atau plat dan balok dari beton bertulang, serta didukung oleh dinding yang berfungsi sebagai struktur yaitu shear wall. 3. Struktur atas : Penggunaan rangka atap menggunakan atap pelat beton dengan finishing penanaman taman rumput guna ikut berperan serta dalam mengkondisikan udara yang penuh dengan polusi kendaraan Sistem Utilitas Dalam bangunan sangatlah diperlukan sistem utilitas yaitu pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal guna dapat melakukan aktivitas kegiatan yang sedang berlangsung dalam bangunan itu sendiri. Adapun penjelasan dari pekerjaan mekanikal elektrikal sebagai berikut : Pencahayaan : 1. Pencahayaan alami dengan memberi bukaan di setiap unit hunian dan disepanjang koridoor sehingga pada siang hari dengan optimal pencahayaan bisa menerangi tiap lantai. Dan untuk area pusat perbelanjaan dengan menggunkan sky light glass tempered 20mm 2. Untuk cahaya buatan hanya digunakan pada ruang ruang hunian serta setiap retail retail dengan menggunakan armature lampu downlight 13watt, RMO TL balok 1 x 36 watt. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 73
4 Pengudaraan : Sistem pengkondisian udara dengan sistem atrium pada hall di area pusat perbelanjaan serta jendela, grill grill di ruang pompa, mesin genset, ruang panel panel utama. Pengudaraan buatan dengan menggunakan AC VRV ( variabel reducing valve ) untuk ruang hunian dan pusat perbelanjaan, serta ruang lobby mal dan apartemen. Pencegahan Kebakaran : Salah satu sistem yang hendak diterapkan pada proyek mix use ini dengan menggunakan sistem : Aktif : Dengan sistem instalasi fire alarm yang terkoneksi dengan fire sprinkler dengan menggunakan sistem resistant, bilamana terdapat perbedaan suhu temperatur diruangan maka secara otomatis Head Detector akan memberikan sensor kepada alarm bell yang berada di box hydrant. Dan untuk asap akan terdeteksi oleh Smoke detector. Dengan otomatis head sprinkler akan pecah dan memancarkan air ke segala arah yang terletak dibawah plafond Pasif : Dengan menggunakan fire extinguisher portable kelas A,B,C. serta tangga darurat kebakaran. Plumbing : 1. Sistem plumbing meliputi : 2. Instalasi air bersih : sistem Down Feet 3. Instalasi air kotor : diterima oleh septiktank lalu diolah ke STP 4. Instalasi air kebakaran : dari ground wáter tank Keamanan : Keamanan pembangunan dengan menggunakan instalasi CCTV, sistem alarm, security, pintu otomatis sistem sensor. Telekomunikasi : Instalasi ini meliputi : Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 74
5 1. Telepon : menggunakan MDF yang disuplai dari pihak telkom lalu ditransfer ke IDF tiap lantai lalu dipecah ke setiap line line outlet telp. 2. Intercom : untuk hubungan langsung antar ruang dan zone yang berbeda. 3. Back ground : untuk area pusat perbelanjaan yang disuplai oleh sistem conference yang disuplai oleh satu unit perangkat sound system. 4. Car call : yang berfungsi untuk memberikan informasi untuk sopir melalui stand mix yang di suplai oleh sound system. Penangkal Petir : Sistem pentanahan sangatlah penting untuk menjaga dari arus kuat petir, untuk bangunan ini menggunakan sistem penangkal petir farraday karena dengan radius yang cukup luas posisi letak penangkal petir diletakkan di area tower apartemen. Pembuangan sampah : Pembuangan sampah secara manual, yang ditampung pada rumah bak sampah yang berada dibasement. Untuk area pusat perbelanjaan dan hunian sampah organik dan non organik menjadi satu. 6.2 Konsep Tapak A. Konsep Pencapaian Tapak Entrance kendaraan pribadi dapat melalui jl.exit Toll Entrance kendaraan pribadi dapat melalui jl.pemukiman Entrance pejalan kaki Entrance pejalan kaki Entrance pejalan kaki Jalur keluar kendaraan Jalur keluar kendaraan Entrance kendaraan servis dapat melalui jl.pemukiman Gambar 28a : Konsep Pencapaian Tapak Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 75
6 Jalur pencapaian kedalam tapak dibedakan kedalam tiga bagian, yaitu: 1. Jalur Pejalan Kaki. a. Untuk memberikan kenyamanan pencapaian bagi pejalan kaki diusahakan dengan pencapaian kendaraan. b. Kenyamanan pejalan kaki dibuat dengan peneduh yang didesain dengan unsur penghijauan. c. Pencapaian untuk pejalan kaki ditempat kan pada area yang kepadatan pejalan kakinya tinggi. d. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung untuk mempermudah / menertibkan pejalan kaki agar mematuhi aturan dalam area bangunan, supaya dapat membedakan area yang boleh dipergunakan / tidak sebab ada kecenderungan pejalan kaki untuk mengambil jalan pintas, sehingga dapat merusak area hijau. 2. Jalur Pencapaian Kendaraan Pribadi a. Jalur pencapaian kendaraan dibuat searah untuk menjaga kelancaran sirkulasi didalam tapak dan disesuaikan dengan sirkulasi yang ada disekitar tapak. b. Pintu masuk dan pintu keluar kendaraan dibuat terpisah disesuaikan dengan arah sirkulasi didalam tapak. c. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung dengan maksud mempermudah / menertibkan kendaraan parkir / keluar, sehingga dapat membuat suasana lingkungan nyaman karena terhindar dari kemacetan dan suara kebisingan kendaraan. 3. Jalur Pencapaian Kendaraan Service a. Jalur kendaraan service diusahakan terpisah dengan sirkulasi kendaraan pribadi. b. Jalur kendaraan service diusahakan untuk menghindari entrance bangunan dan sirkulasinya melalui bagian belakang bangunan atau langsung masuk kedalam basement bangunan. c. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung dengan maksud mempermudah / menertibkan kendaraan parkir / keluar, sehingga dapat membuat suasana lingkungan nyaman karena terhindar dari kemacetan dan suara kebisingan kendaraan Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 76
7 B. Konsep Terhadap Matahari Area yang mendapat radiasi paling tinggi Sisi Timur dan Barat Sinar Matahari yang berkisar antara Sebelum pk Sesudah pk Gambar 28b : Analisa Terhadap Matahari Radiasi terbesar pada bulan Juli sebesar 88% Radiasi terkecil pada bulan Januari sebesar 36% (Pusat Meterologi dan Geofisika Jakarta ) 1. Orientasi bangunan tetap dapat mengarah ke timur, barat dengan memiringkan atau melengkungkan permukaan dinding, supaya radiasi matahari tidak terserap sepenuhnya ( terpencar ). Penggunaan material yang dapat merefleksikan panas sangat dibutuhkan,pada sisi barat atau timur ditempatkan core untuk mengurangi panas matahari. Gambar 28c : Sisi timur dan barat mendapatkan perlindungan sinar matahari 2. Penggunaan Sun shading untuk fasade bangunan yang menghadap lintasan matahari yaitu timur dan barat sangat membantu, adapun bentukan sun shading tersebut di buat polapola yang tetap memberikan kesan estetika yang menarik. Gambar 28d : Penerapan Sunshide & Penghijauan (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 77
8 3. Selain Penghalang atau sunshading secara horizontal ada juga penghalang atau sunshading arah vertical sama fungsinya juga untuk mengurangi sinar matahari yang berlebihan dengan arah bangunan barat dan timur Gambar 28e : Penerapan Kanopy & Sunshide vertikal (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) 4. pemberian Kanopy (kantilever)pada bukaan atau jendela untuk menghalangi sinar berlebihan atau panas dari radiasi matahari yang masuk ke dalam ruangan yang bisa menaikan suhu ruangan. Gambar 28f : Penerapan Sunshide & Kanopy (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) 5. Pemberian tanaman pada pasade untuk sinar matahari langsung supaya dapat diserap. Gambar 28g : Konsep Vegetasi Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 78
9 C. Konsep Terhadap Angin Massa bangunan berbentuk persegi panjang dengan pertimbangan mengurangi beban angin serta mengarahkan angin untuk bergerak mengelilingi bangunan,pemberian celah lubang pada bangunan supaya angin bisa mengalir melewati bangunan. Gambar 28h : Analisa Tearhadap Angin D. Konsep Orientasi dan View Bangunan diorientasikan mengarah ke jalan Toll lingkar luar Jakarta. Terdapat beberapa potensi tapak yang dapat dijadikan orientasi view yaitu fasade bangunan yang menarik dengan perbedaan masa antara tower dan podium serta pengolahan fasade bangunan yang mengarah kearea utara - selatan dan barat sehingga menarik pengunjung yang melewati gedung ini untuk memasuki area ini. Jl. Toll Outing RingRoad ORIENTASI KEDUA ORIENTASI UTAMA Jl..pemukiman dan arah kepusat perkotaan Lahan kosong Gambar 28i : Orientasi dan View Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 79
10 E. Konsep Kebisingan Pada konsep kebisingan elemen tanaman seperti pohon dengan dedaunan yang cukup rapat sebagai penghijauan juga bisa mengurangi tingkat kebisingan Daerah Bising Daerah Tenang Apartemen Daerah Kurang Tenang Perbelanjaan Gambar 28j : Kebisingan Gambar 28k : penghijauan untuk mengurangi kebisingan Dari segi fungsi bangunan yang terdiri dari area Apartemen dan pusat perbelanjaan maka perletakan zoning tersebut dibedakan untuk area hunian apartemen diletakkan pada area tingkat kebisingan tenang, sedangkan untuk area pusat perbelanjaan pada area tingkat kebisingan sedang. F. Konsep Tata Ruang Luar Ruang luar suatu bangunan perlu ditata secara baik, untuk mendukung fungsi bangunan dan penampilan bangunan. Ruang luar direncanakan kedalam dua bagian, yaitu : 1. Ruang Luar Aktif Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 80
11 Ruang luar yang digunakan sebagai sarana penunjang aktifitas: misalnya pedestrian, tempat duduk, sirkulasi kendaraan dan sirkulasi servis. Gambar 28l : Ruang Luar Aktif 2. Ruang Luar Pasif Ruang luar yang tidak digunakan sebagai sarana penunjang aktifitas, misalnya: penghijauan sebagai bufer kebisingan, ruang hijau terbuka sebagai serapan air hujan. Gambar 28m : Ruang Luar Pasif 6.2 Konsep Penzoningan Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengatur penzoningan didalam tapak adalah : - Hubungan antar kegiatan didalam tapak. - Situasi dan kondisi tapak. - Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki atau kendaraan di dalam tapak. - Penataan ruang luar yang ingin dicapai. - - Penataan ruang luar yang ingin dicapai. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 81
12 Keteranagan : Publik PU Semi Privat SP Parkir / Taman PK Servis S Gambar 29a : Penzoningan Horizontal Privat - P Gambar 29b : Penzoningan Vertikal Berdasarkan dari analisa-analisa yang telah diuraikan maka bangunan dibagi kedalam beberapa zoning horizontal dan vertikal. Berikut definisi dari tiap-tiap zona kegiatan: - Zona Publik, merupakan fasilitas komersial umum pada pusat perbelanjaan dan Apartemen. - Zona Privat, merupakan bagian dari Apartemen dan bagian perawatan gedung. - Zona Semi Publik, merupakan fasilitas yang dapat digunakan bersamasama seperti lobby,mushola dan kantin pegawai. - Zona Servis, merupakan bagian dari perawatan gedung, seperti ruang teknik, r.perlengkapan,r.utilitas dan fasilitas parkir. Untuk zona servis terbagi menjadi 3 zona yaitu: - Zona pedagang, yaitu untuk bongkar muat barang dan parkir kendaraan suplier. - Zona pengunjung, untuk kendaraan pribadi dan umum. - Zona pengelola untuk parkir kendaraan pemilik dan karyawan gedung. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 82
13 6.4 KONSEP BIOCLIMATIC PADA BANGUNAN 1. Elemen Tanaman - Elemen tanaman seperti pohon dengan daun yang cukup rapat dan lebar selain sebagai penghijauan juga sebagai bufer kebisingan - Elemen tanaman dengan daun kecil dan tidak rapat tampilan bangunan tetap dapat terlihat. Untuk terciptanya area taman ini maka dibuat aturanaturan bagi pengunjung untuk tidak merusak area taman ini dengan dibuat rambu-rambu. 2. Vegetasi / Penghijauan Teras bangunan dilengkapi dengan penghijauan sebagai bufer kebisingan, mengurangi radiasi matahari dan menyejukan udara sekitarnya. Selain itu untuk menunjang terciptanya suasana / udara yang nyaman untuk pengunjung maka dibuat area area yang diperuntukan untuk area merokok khusus bagi para perokok. Untuk pada area tower penempatan vegetasi ini diletakkan pada area sun shading. Gambar 30a : Penerapan Sunshide & Penghijauan (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) 3. Sky courts Untuk menghambat angin yang berasal dari jalan Toll dibuat sky courts sehingga hembusan udara yang kencang menjadi lebih kecil / nyaman dan segar dan juga sebagai buffer kebisingan dan area ini tidak diperuntukan untuk sirkulasi orang / dipakai orang bersantai karena dapat merusak area skycourt. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 83
14 SKYCOURT Gambar 30b : skycourt 4. Orientasi bangunan Orientasi bangunan tetap dapat mengarah ke timur, barat dengan memiringkan permukaan dinding, supaya radiasi matahari tidak terserap sepenuhnya ( terpencar ). Penggunaan material yang dapat merefleksikan panas sangat dibutuhkan,pada sisi barat atau timur ditempatkan core untuk mengurangi panas matahari. U ORIENTASI BANGUNAN KE TIMUR DAN BARAT Gambar 30c : Orientasi Bangunan 5. Perletakan Core Core disini diletakkan pada sisi utara-barat untuk menghalangi atau menangkal radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan. PENEMPATAN CORE DI SISI BARAT DAN TIMUR Gambar 30d : Penen\mpatan Core Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 84
15 6. Kanopy/ Kantilever pemberian Kanopy (kantilever)pada bukaan atau jendela untuk menghalangi sinar matahari berlebihan atau panas dari radiasi matahari yang masuk ke dalam ruangan yang bisa menaikan suhu ruangan. KANOPY Gambar 30e : Kanopy 7. Sun Shading Untuk mengatasi fasade bangunan yang viewnya jatuh pada lintasan matahari, yaitu pada area timur dan barat, maka pada area fasade tersebut dibuat fasade yang mempergunakan sistem sun shading dengan maksud untuk menghindari / mengurangi masuknya panas matahari langsung ke area dalam bangunan terutama pada masa bangunan yang elevasinya tinggi / tower. Perletakan sun shading itu sendiri disesuaikan dengan estetika dari bangunan itu sendiri. SUN SHADING HORIZONTAL SUN SHADING VERTIKAL Gambar 30f : Sunshading Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 85
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciKonsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa
OUT Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA 45 BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk dari sebuah pendekatan dari arsitektur
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema dari bab I - IV bahwa disini penulis akan merancang Bangunan yang berarsitektur modern supaya Bangunan Candranaya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan
Lebih terperinciJenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun bersubsidi kriteria utama yang diterapkan adalah : Dapat mencapai kenyamanan di dalam ruang bangunan yang berada pada iklim
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Kantor sewa merupakan sebuah area untuk bekerja, dimana banyak orang selalu disuguhkan dengan konsep yang kaku dan cenderung membosankan sehingga
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Mixed Use Building Tema Ekspresi Struktur DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA ARSITEKTUR
TUGAS AKHIR Mixed Use Building Tema Ekspresi Struktur DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA ARSITEKTUR Di susun oleh : Stephanus Hendry 0120311-021 Periode : Nopember
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat berdasarkan pendekatan tentang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan dari Apartemen di Kemanggisan, Jakarta Barat ini adalah All in One Place, dimana para penghuni bangunan merasa nyaman dan tidak perlu lagi mencari hiburan diluar
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning
Handrail diperlukan di kedua sisi tangga dan harus ditancapkan kuat ke dinding dengan ketinggian 84.64 cm. 6. Pintu Ruangan Pintu ruang harus menggunakan panel kaca yang tingginya disesuaikan dengan siswa,
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perancangan Kegiatan Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama mahasiswa Universitas Bina Nusantara, adalah sebagai
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciTabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciPUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.
PRODUCED BY AN AUTODESK EDUCATIONALPRODUCT PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. Berangkat Dari Ide Ban Kendaraan yang Bersifat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Konsep Kinerja Bangunan 1. Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Konsep Dasar Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. Primer sebagai pusat informasi dan edukatif, 2. Sekunder merupakan penjabaran fungsi
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk
BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan
Lebih terperinci[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]
5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada
Lebih terperinciTEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG
TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan
BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional
Lebih terperinciPUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA
JUDUL : PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA Nama : Trika Prijayanto NPM : 20399052 Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ing. Dalhar Susanto 2. Agung
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Pusat Pelatihan Otomotif PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
160 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang di gunakan dalam perancangan ini adalah konsep yang berlandaskan pada tema sustainable building. Perancangan ini mengambil prinsip sustainable
Lebih terperinci5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1. Pemilik, Jenis dan pelayanan Rumah Sakit a. Pemilik : Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta b. Nama Rumah Sakit : RS Jakarta Selatan c. Kelas
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan merupakan aplikasi dari konsep ekowisata pada pengembangan kawasan agrowisata sondokoro yang meliputi bebera aspek, diantaranya: 6.1. Dasar Pengembangan Dasar
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.
BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih
BAB IV: KONSEP 4.1. Pendekatan Aspek Kinerja 4.1.1. Sistem Pencahayaan System pencahayaan yang digunakan yaitu system pencahayaan alami dan buatan dengan presentase penggunaan sebagai berikut : a. Pencahayaan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG
V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang
Lebih terperinciTerminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal
Lebih terperinciBAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada
BAB III KONSEP 3.1. KONSEP EDUKASI PADA BANGUNAN Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada pengadaan space I ruang yang memungkinkan pengunjung memahami betul bagaimana sebuah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental friendly development.
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep
BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Setelah melakukan analisis lingkungan, maka konsep lingkungan yang diterapkan adalah Konsep Interaksi. Konsep Interaksi merupakan konsep
Lebih terperinciBab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas
Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar dalam perancangan Terminal Penumpang Pelabuhan di Paciran Lamongan adalah penggabungan Teknologi Bangunan dan pergerakan manusia teknologi bangunan yang dimaksud
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Kawasan Setelah beberapa proses sebelumnya rancangan kawasan adalah salah satu hasil yang didapat dari proses perumusan masalah, analisis, dan konsep. Rancangan kawasan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan merupakan proses pengambilan keputusan dalam melakukan desain pengembangan kawasan Agrowisata berdasarkan analisis perancangan. Konsep perancangan tersebut di
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi
DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi i ii iii iv v x xiii xiv xv BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabe5.1 Rekapitulasi Program Ruang SMA Negeri 54 Jakarta Kelompok Kegiatan Utama 1. Hall 75,00
Lebih terperinci