BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
|
|
- Hartono Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran ukuran lainnya. Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu: 1. Masa pemerintahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik.
2 Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. 2. Masa Pemerintahan Jepang Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu gunseikanbu. 3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS. Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah Kementrian Kemakmuran.
3 Dengan surat Mentri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44, lembaga KPS berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri Perekonomian No /M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tatausaha yang disebut Afdeling B. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957, Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Mentri Perekonomian dialihkan menjadi dibawah dan bertanggungjawab kepada Perdana Mentri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS dipergunakan. Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk Stelling Ordonnantie Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi perencanaan pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek ordonnantie 1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.
4 Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965, maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat 2 dibentuk kantor-kantor cabang BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang merupakan pegawai KKS ditingkat 2 dan dibawah pengawasan Kepala Kecamatan. 4. Masa Orde Baru sampai sekarang Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu: a. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang organisasi Biro Pusat Statistik. b. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik. c. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik. d. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik. e. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.
5 f. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS. g. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang baru. 3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah. a. Tugas BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6 b. Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik. 2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional. 3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar. 4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga. c. Kewenangan Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS memunyai kewenangan: 1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya; 2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. 3. Penetapan sistem informasi di bidangnya; 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional; 5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik 2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral
7 3.3 Visi dan Misi a. Visi Pelopor data statistik terpercaya untuk semua. b. Misi 1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. 2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia. 3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien. 3.4 Struktur Organisasi BPS Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka
8 diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masingmasing bagian. Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS. a. BPS Kabupaten/Kota K E P A L A Sub Bagian Tata Usaha Seksi Stat. Sosial Seksi Stat. Produksi Seksi Stat. Distribusi Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik Seksi Integrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik Tenaga Tenaga Fungsional Fungsional/KSK Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPS Kabupaten
9 b. BPS Propinsi/Kota K E P A L A Bagian Tata Usaha SubBag Bina Program SubBag Urusan Dalam SubBag Kepegawaian dan Hukum SubBag Keuangan SubBag Perlengkapan Bidang Stat. Sosial Bidang Stat. Produksi Bidang Stat. Distribusi Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik Bidang Integrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik Seksi Statistik Kependudukan Seksi Statistk Pertanian Seksi Statistk Harga Konsumen & Perdag. Besar Seksi Neraca Produksi Seksi Integrasi Pengolahan Data Seksi Statistik Kesejahteraan Rakyat Seksi Statistik Industri Seksi Statistk Keuangan & Harga Produsen Seksi Neraca Konsumsi Seksi Jaringan dan Rujukan Statistik Seksi Statistik Ketahanan Sosial Seksi Statistik Konstruksi, Pertambangan & Energi Seksi Statistk Niaga & Jasa Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik Tenaga Fungsional Gambar 3.2 Struktur Organisasi BPS Provinsi Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai / staf tersebut.
10 Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja. Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah : a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen. c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut. Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari : a. Sub Bagian Urusan Dalam b. Sub Bagian Perlengkapan c. Sub Bagian Keuangan d. Sub Bagian Kepegawaian e. Sub Bagian Bina Program
11 Sedangkan Bidang Penunjang Statistik Terdiri dari Lima (5) bidang yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi Bidang statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan Statistik Pertanian, Industri, Konstruksi pertambangan dan energi. 2. Bidang Statistik Distrubusi Bidang Statistik ditribuisi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa. 3. Bidang Statistik Sosial Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan. 4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS) Penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan data dengan komputer. 5.Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Mempunyai tugas untuk penyusunan Neraca Produksi, Neraca konsumsi, dan Akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.
12 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut: 1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk megetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya. 2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat: a. Mengetahui komponen yang menonjol b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya. 3. Memperkirakan atau memperbandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.
13 4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Asahan Tahun 2014 Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Hampir semua Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh dikatakan cukup sederhana, karena perhitungannya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada awal tahun. Pada kenyataannya banyak Negara tidak mempunyai angka yang tepat mengenai kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah penduduk yang paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus. Dalam pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan model Matematis yang sesuai. Model yang digunakan adalah Model Eksponensial dengan rumus sebagi berikut: P n = P 0 e rn r =
14 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Asahan Menurut Jenis Kelamin Tahun TAHUN JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Gambar 4.1 Penduduk Kabupaten Asahan Menurut Jenis Kelamin Tahun
15 TAHUN Tabel 4.2 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Asahan Menurut Jenis Kelamin Tahun JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERUBAHAN/TAHUN LAKI-LAKI WANITA LAKI-LAKI WANITA Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara 4.3 Keadaan Jumlah Penduduk Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat pertumbuhan penduduk, yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tersebut digunakan sebagai peramalan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk sebagai berikut: r = Dengan t log e = 0,43429 Dan rumus menghitung jumlah penduduk yaitu: P n = P 0 e rn
16 4.3.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Per Tahun r 2001 = = -0, = -0,06 % r 2002 = = 0, = 2,04 % r 2003 = = 0, = 3,07 % r 2004 = = 0, = 1,83 % r 2005 = = 0, = 1,49 % r 2006 = = 0, = 1,39 % r 2007 = = 0, = 1,62 % r 2008 = = 0, = 1,75 % r 2009 = = 0, = 1,83 %
17 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Per Tahun Tahun Penduduk Laki-laki Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan penduduk (%) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Per Tahun r 2001 = = 0, = 1,73 % r 2002 = = 0, = 2,09 % r 2003 = = 0, = 1,33 % r 2004 = = 0, = 1,73 % r 2005 = = 0, = 1,36 % r 2006 = = 0, = 1,43 %
18 r 2007 = = 0, = 3,69 % r 2008 = = 0, = 1,75 % r 2009 = = 0, = 1,65 % Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Per Tahun Tahun Penduduk Perempuan Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan penduduk (%) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,65
19 4.3.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Per Tahun r 2001 = = 0, = 0,84 % r 2002 = = 0, = 2,07 % r 2003 = = 0, = 2,20 % r 2004 = = 0, = 1,78 % r 2005 = = 0, = 1,42 % r 2006 = = 0, = 1,41 % r 2007 = = 0, = 2,66 % r 2008 = = 0, = 1,75 % r 2009 = = 0, = 1,74 %
20 Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Pertahun Tahun Penduduk Keseluruhan Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan penduduk (%) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,74 Tabel 4.6 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Asahan Menurut Jenis Kelamin Tahun Tahun Jumlah Lakilaki (%) Jumlah Perempuan (%) Jumlah Lakilaki dan Perempuan (%) ,06 1,73 0, ,04 2,09 2, ,07 1,33 2, ,83 1,73 1, ,49 1,36 1, ,39 1,43 1, ,62 3,69 2, ,75 1,75 1, ,83 1,65 1,74 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel
21 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan secara keseluruhan menurun dan dari hasil survei, penurunan ini terjadi karena kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB (Keluarga Berencana) yang digalakkan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga dan ada kemungkinan dikarenakan oleh imigrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Dari perubahan angka-angka tersebut di atas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk di Kabupaten Asahan selalu berubah, terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah disarankan pemerintah, yaitu dengan kebijakan menekan angka kelahiran. 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk a. Untuk Laki-laki r 2009 = = = = 1.66 % b. Untuk Perempuan r 2009 = = = = 1.86 %
22 c. Untuk laki-laki dan perempuan r 2009 = = = = 1.76 % Dengan diperolehnya persentase jumlah penduduk Kabupaten Asahan maka ramalan atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan harga perubahan jumlah penduduk Kabupaten Asahan dengan menggunakan rumus: P n = P 0 e rn Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Asahan Tahun a. Untuk Tahun 2010 P 2010 = P e r.n = x 2, , x 1 = x 1, = b. Untuk Tahun 2011 P 2011 = P e r.n = x 2, , x 2 = x 1, = c. Untuk Tahun 2012
23 P 2012 = P e r.n = x 2, , x 3 = x 1, = d. Untuk Tahun 2013 P 2013 = P e r.n = x 2, , x 4 = x 1, = e. Untuk Tahun 2014 P 2014 = P e r.n = x 2, , x 5 = x 1, = Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun Tahun Penduduk Laki-laki e R , , , , , , , , , ,016624
24 4.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Asahan Tahun a. Untuk Tahun 2010 P 2010 = P e r.n = x 2, , x 1 = x 1, = b. Untuk Tahun 2011 P 2011 = P e r.n = x 2, , x 2 = x 1, = c. Untuk Tahun 2012 P 2012 = P e r.n = x 2, , x 3 = x 1, =
25 d. Untuk Tahun 2013 P 2013 = P e r.n = x 2, , x 4 = x 1, = e. Untuk Tahun 2014 P 2014 = P e r.n = x 2, , x 5 = x 1, = Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Penduduk PerempuanTahun Tahun Penduduk Perempuan e R , , , , , , , , , ,018632
26 4.4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Asahan Tahun a. Untuk Tahun 2010 P 2010 = P e r.n = x 2, , x 1 = x 1, = b. Untuk Tahun 2011 P 2011 = P e r.n = x 2, , x 2 = x 1, = c. Untuk Tahun 2012 P 2012 = P e r.n = x 2, , x 3 = x 1, =
27 d. Untuk Tahun 2013 P 2013 = P e r.n = x 2, , x 4 = x 1, = e. Untuk Tahun 2014 P 2014 = P e r.n = x 2, , x 5 = x 1, = Tabel 4.9 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun Tahun Penduduk Keseluruhan e R , , , , , , , , , ,017627
28 Tabel 4.10 Hasil Proyeksi (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten Asahan dari Tahun Tahun Laki-laki Jumlah Penduduk Perempuan Jumlah Gambar 4.2 Penduduk Kabupaten Asahan Menurut Jenis Kelamin Tahun Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk Adapun perhitungan laju pertumbuhan penduduk sebagai berikut: P n = P 0 ( 1+ r ) n
29 Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan asumsi lima tahun sekali, yaitu tahun , , , , , , , , , Maka akan kita peroleh: 1. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2005 = P 2000 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 1,68 % 2. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2006 = P 2001 ( 1 +r ) = (1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 =
30 ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 1,79 % 3. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2007 = P 2002 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 1,91 %
31 4. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2008 = P 2003 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 1,82 % 5. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2009 = P 2004 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0,007795
32 1 + r = antilog 0, r = 1, r = 1, r =, r = 1,81 % 6. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r) n P 2010 = P 2005 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 1,88 %
33 7. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2011 = P 2006 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 2,31 % 8. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2012 = P 2007 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0,012214
34 1 + r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 2,85 % 9. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2013 = P 2008 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 3,95 % 10. Laju pertumbuhan penduduk tahun P n = P 0 ( 1 + r ) n P 2014 = P 2009 ( 1 + r ) = ( 1 + r ) 5
35 ( 1 + r ) 5 = ( 1 + r ) 5 = 1, log(1 + r) = log 1, log(1 + r) = log(1 + r) = 0, r = antilog 0, r = 1, r = 1, r = 0, r = 5,43 % Menghitung Rasio Jenis Kelamin Kita dapat menghitung Rasio Jenis Kelamin, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk Rasio JenisKelamin 2010 SR i = SR i = SR i = 2. Untuk Rasio JenisKelamin 2011 SR i = SR i = SR i =
36 3. Untuk Rasio JenisKelamin 2012 SR i = SR i = SR i = 4. Untuk Rasio JenisKelamin 2013 SR i = SR i = SR i = 5. Untuk Rasio JenisKelamin 2014 SR i = SR i = SR i =
37 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam Programming (coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah system informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga system yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. 5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian klik tombol start pada taskbar, kemudian klik all programs, lalu pilih Microsoft Office, kemudian ada menu program Excel, maka pilih aplikasi Excel tersebut.
38 Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 5.3 Membuka Lembar Kerja Baru Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256 kolom dan baris pada setiap lembar kerja. Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, di samping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.
39 Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 5.4 Pengisian Data Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data ke dalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan keyboard computer atau melalui submmenu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.
40 3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya. Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu editdi Excel. Dengan pilihan ini, maka memiliki lebih banyak pilihan,yaitu: Down, Up, Left, dan Series (Autofil). 5.5 Pembuatan Grafik Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excell, biasa menggunakan icon chart Wizard yang terdapat pada toolbar.
41 Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah: 1. Sorot Sel atau range yang ingin dibuat grafik. 2. Klik Icon Insert, maka akan tampil kotak dialog Chart Type. 3. Klik Type grafik yang diinginkan dan kllik next, tampil kotak dialog Sourcedata. 4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio. Botton rows atau coloums yang diinginkan, klik next. Maka akan tampil kotak dialog Chart Option. 5. Pada Chart Option, klik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampil kotak dialog chart options. 6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish. Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type
42 Gambar 5.5 Tampilan Hasil Grafik
43 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Kabupaten Asahan berdasarkan tahun , maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Asahan di masa yang akan datang. 2. Diperkirakan Jumlah Penduduk Kabupaten Asahan menurut jenis kelamin lakilaki pada tahun 2014 adalah jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin laki-laki dan perempuan) sebesar jiwa. 3. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Asahan pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 5,43 %.
44 6.2 Saran Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penududuk di Kabupaten Asahan yaitu sebagai berikut: 1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan. Sehingga hal ini akan dapat menyebabkan suatu masalah bagi pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Oleh karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, yang mana dapat memberikan pemecahan masalah kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang dapat mensukseskan pemabangunan kependudukan di Kabupaten Asahan. Salah satunya yaitu menerapkan Keluarga Berencana yang sangat mempengaruhi masalah kependudukan. 2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Asahan setiap tahunnya. 3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.
BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK
BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negar Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara
Lebih terperinciBAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK
BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS
BAB 2 GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian,
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Didirikan tahun 1920 dengan tugas mengumpulkan data statistik Bea & Cukai dan bernaung di bawah department Landbouw Nijverheid en Handel. Pada tanggal
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan yang ditugaskan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN
13 BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN 3.1 Keadaan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 58 35 0-2 07 33 Lintang Utara dan 98 42 50-99 34 16 Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan
Lebih terperinciBAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS
BAB III SEJARAH DA STRUKTUR BPS 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga egara on Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya,
Lebih terperinciBAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand
BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) Masa Pemerintahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. SEJARAH BPS Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan
BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan a. Masa Sebelum Kemerdekaan Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia BPS di bawah LandBouw Nisver
Lebih terperinciPROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2007 TUGAS AKHIR JULHAIDI 062407071 D-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciPROYEKSI PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR MENURUT UMUR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR JULI MARIA DONA RAJAGUKGUK
PROYEKSI PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR MENURUT UMUR TAHUN 2007 2011 DENGAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya JULI MARIA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro
Lebih terperinciBAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
20 BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan
Lebih terperinciPROYEKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT DI INDONESIA PADA TAHUN CHRISTINE NATALIA MANURUNG
PROYEKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT DI INDONESIA PADA TAHUN 2006-2010 TUGAS AKHIR CHRISTINE NATALIA MANURUNG 062407080 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR WIDODO
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2008-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996-2007 TUGAS AKHIR WIDODO 062407028 PROGRAM DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peranan yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG
BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG 1. 2.1. Profil Singkat Badan Pusat Statistik Kota Magelang BPSadalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di
BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi
Lebih terperinciKEPPRES 6/1992, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK
KEPPRES 6/1992, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 6 TAHUN 1992 (6/1992) Tanggal: 9 JANUARI 1992 (JAKARTA) Sumber:
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA
1 PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA 052407041 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciMembuat Grafik Di Microsoft Excel
Membuat Grafik Di Microsoft Excel 1. Pembuatan Grafik dengan Chart Wizard Pembuatan grafik dari data merupakan salah satu cara dalam mempermudah pembacaan, karena gambar diibaratkan bisa melukiskan segala
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI
LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Pusat Statistik Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS dibawah LANDBOUW NISVER IEIDEN HANDEl, CENTRAL KANTOR NOOR DC STATISTIK
Lebih terperinciPERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) CABANG BINJAI UNTUK TAHUN 2008
PERAMALA ILAI PEJUALA EERGI LISTRIK DI PT. PL (PERSERO) CABAG BIJAI UTUK TAHU 2008 TUGAS AKHIR MAGDALEA LUMBATOBIG 052407060 DEPARTEME MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM UIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mempunyai tugas menyediakan data statistik dan informasi yang berkualitas, lengkap, akurat, mutakhir, berelanjutan dan relevan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus,
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1992 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNANORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1992 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNANORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sehubungan
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR LEONARDO DAFINSI S
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR LEONARDO DAFINSI S 062407114 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
Lebih terperinciMembuat Grafik dengan Microsoft Excel
Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1980 TENTANG. Presiden Republik Indonesia,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1980 TENTANG ORGANISASI BIRO PUSAT STATISTIK Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa kegiatan Biro Pusat Statistik telah tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peran yang penting bagi perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciMembuat Piramida Penduduk dengan Excel
Membuat Piramida Penduduk dengan Excel dikutip dari: http://junaidichaniago.wordpress.com/2009/04/05/membuat-piramidapenduduk-dengan-excel/ (tanggal 7 Juni 2010) Memahami komposisi penduduk menurut umur
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2007 ditetapkan BPS Propinsi dan BPS Kabupaten/Kota merupakan instansi vertikal BPS yang berada di bawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul
Lebih terperinciSelamat Pagi. Sri Kadarwati, S.Si., M.T. Kepala BPS Kabupaten Lamongan. E :
PENGENALAN BPS 2 Selamat Pagi Sri Kadarwati, S.Si., M.T. Kepala BPS Kabupaten Lamongan E : srikadar@bps.go.id 3 Overview : 1. Institusi statistik resmi BPS 2. Indikator Kinerja Utama 3. Peta Spasial 4
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa statistik mempunyai peran yang penting bagi perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan diperlukan karena adanya
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DIPRODUKSI PDAM TIRTAULI PEMATANGSIANTAR TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA 062407139 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar
BAB III DISKRIPSI LEMBAGA A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar Dinas Perindustrian, Perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008
No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUAPATEN TELUK WONDAMA NOMOR --- TAHUN 2015 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUAPATEN TELUK WONDAMA NOMOR --- TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam, tepat waktu, dan makin cepat disajikan merupakan tuntutan permintaan masyarakat dewasa ini. Disamping itu kebutuhan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2014
LAPORAN KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA 2015 Kata Pengantar Laporan Kinerja Tahunan Badan Pusat Statistik Provinsi Papua ini
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Perindustrian dan Perdagangan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Pada jaman Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1905 sampai tahun 1933, didirikan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO
Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO KATA PENGANTAR Perencanaan yang baik merupakan dasar yang baik dalam menentukan arah kebijakan
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan Statistik Hortikultura di tingkat pusat dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura serta Pusat Data dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan peninggakatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuahan
Lebih terperinciPERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN NIAS PADA TAHUN RIZKA RAHMI ZEBUA
PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN NIAS PADA TAHUN 2010-2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya RIZKA RAHMI ZEBUA 062407011
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 136 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 136 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan adalah masalah yang timbul sebagai akibat keadaan penduduk itu sendiri didalam pertumbuhannya. Oleh karena jumlah penduduk terus bertambah, maka
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK DASAR
BADAN PUSAT STATISTIK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG Katalog BPS : 1133. Kode
Lebih terperinciMENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN
MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN ELEMEN-ELEMEN DASAR JENDELA KERJA MICROSOFT EXCEL Baris Judul (Tittle Bar), bagian ini berisi nama file dan nama program
Lebih terperinciLAKIP. Satuan Kerja BPS Kabupaten Kepahiang TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja BPS Kabupaten Kepahiang TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Kepahiang 2012 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja
Lebih terperinciACARA II Grafik Batang (Bar Graph)
ACARA II Grafik Batang (Bar Graph) Latihan membuat Bar graph yang terdiri dari empat jenis, yaitu : 1. Grafik Batang Sederhana (Simple Bar Graph) 2. Grafik Batang Majemuk (Multiple Bar Graph) 3. Grafik
Lebih terperinciPengenalan Microsoft Excel 2007
Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DPPKA KOTA SURAKARTA. 1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta
1 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DPPKA KOTA SURAKARTA 1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, sampai dengan tahun 1946 di Surakarta terjadi konflik sehubungan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar.. Daftar Isi... Pernyataan Perjanjian Kinerja Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur... 1
DAFTAR ISI Kata Pengantar.. Daftar Isi... i ii Pernyataan Perjanjian Kinerja Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur... 1 Pernyataan Perjanjian Kinerja Kepala Bagian Tata Usaha... 4 Pernyataan Perjanjian
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum dari perusahaan, sistem yang sedang berjalan dan permasalahan yang muncul serta solusi yang diusulkan untuk menanganinya. Diberikan
Lebih terperinciPERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM SIMALUNGUN UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR LASRI AFRIANYTA SIRAIT
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM SIMALUNGUN UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR LASRI AFRIANYTA SIRAIT 062407131 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperincipengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang
Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah
Lebih terperinciPERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007
PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai mengoperasikan dasar dasar Microsoft Office Excel 2007. Melalui Penjelasan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan
Lebih terperinciPERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR SYAIPUL BAHRI STM
PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR SYAIPUL BAHRI STM 062407013 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciMODUL I OPERASI DASAR
MODUL I OPERASI DASAR Bahasan : Penggunaan Mendasar Program Microsoft Excel Xp Tujuan : 1. Mahasiswa Dapat Menjalankan Dan Mengenal Microsoft Excel. 2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Dan Mencoba Penggunaan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 8-2003 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 89, 2007 OTONOMI. PEMERINTAHAN. PEMERINTAHAN DAERAH. Perangkat Daerah. Organisasi.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA 2017 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI PAPUA No. Publikasi : 02130-1702 Katalog : 1202059.94 Ukuran Buku Jumlah
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : MS. Excell 2010 (Bagian 2) Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas MKCU
APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Pokok Bahasan : MS. Excell 2010 (Bagian 2) Fakultas MKCU www.mercubuana.ac.id Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM Program Studi Sistem Informasi & MarComm Micosoft Excel 2010 Untuk
Lebih terperincib. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciModul 12 Open Office Calc
Modul 12 Open Office Calc 12.1 Mengenal Open Office Calc Open Office Calc adalah sebuah program yang akan membantu anda bekerja pada lingkungan spreadsheet. Dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan anda
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BPS KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
RENCANA STRATEGIS BPS KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2012-2014 KATA PENGANTAR Sesuai Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005 yang menggariskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan setiap lembaga
Lebih terperinciPENATAAN PERANGKAT DAERAH (Surat Edaran Menteri Dalam Negeri R.I No.061/729/TJ tgl.21 Maret 2000) Kepada;
PENATAAN PERANGKAT DAERAH (Surat Edaran Menteri Dalam Negeri R.I No.061/729/TJ tgl.21 Maret 2000) Kepada; Yth. 1. Gubernur 2. Bupati/Walikota di Seluruh Indonesia. Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang
Lebih terperinciPROPOSAL KERJA PRAKTEK Badan Pusat Statistik Yogyakarta
PROPOSAL KERJA PRAKTEK Badan Pusat Statistik Yogyakarta Disusun oleh: Helmi Aji Gusnadi (130707394) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2017 KATA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bantul, 27 Februari Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kepala, J. Bambang Kristianto
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAPKIN) Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BIMA
NOMOR 06 BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh Negara Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara maju karena
Lebih terperinciOpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC
OpenOffice.org adalah seperangkat lunak perkantoran yang didalamnya terdapat fungsi pengolah kata (word processing), pengolah lembar (spreadsheet), pembuatan gambar (drawing), pembuatan presentasi (presentation),
Lebih terperinciBAB 3 PENGOLAHAN DATA
BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah dimengerti dan menguraikan
Lebih terperinciSurat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 061/729/SJ Tentang : Penataan Perangkat Daerah
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 061/729/SJ Tentang : Penataan Perangkat Daerah SURAT EDARAN, Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dengan ini
Lebih terperinciDAFTAR ISI CELL POINTER COVER GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL DAFTAR TOMBOL DAFTAR ISI MEMILIH AREA KERJA PENGERTIAN EXCEL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL
DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI PENGERTIAN EXCEL LANGKAH LANGKAH MEMULAI EXCEL MENGENAL ELEMEN JENDELA EXCEL GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL BEKERJA DENGAN MICISOFT EXCEL MENGENAL
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN
Lebih terperinciMICROSOFT EXCEL (OCE RIDWANUDIN)
MICROSOFT EXCEL (OCE RIDWANUDIN) 1.1 Mengenal Excel Microsoft Excel atau biasa disebut Excel adalah sebuah program buatan Microsoft yang terkenal di lingkungan Windows yang dikenal sebagai spreadsheet.
Lebih terperinciPerda No.30 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Nakertrans Kab. Magelang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SERTA UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lebih terperinciBekerja Dengan Lembar Kerja Excel
Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel A. Membuat Dokumen Baru Dalam Microsoft Excel Langkah-langkahnya : 1. Klik File pada menubar > New. 2. Pada Kotak Dialog yang muncul Pilih > Blank Document > klik tombol
Lebih terperincib. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me
BAB LII BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN OLAHRAGA PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BANTEN Pasal 243 Susunan Organisasi Balai Pembinaan dan Pelatihan Olahraga terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala
Lebih terperinciKata Pengantar. Sleman, Februari BPS Kabupaten Sleman Kepala, Ir. Arina Yuliati NIP
Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman ini dibuat sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
7 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Dinas Perindustrian Kota Semarang Dinas Perindustrian Kota Semarang terletak di Jalan Pemuda No. 175 Gedung Pandanaran lantai 4 Semarang, sebelum menempati
Lebih terperinciMembuat Piramida Penduduk dengan Microsoft Office Excel
Membuat Piramida Penduduk dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi) Memahami komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan
Lebih terperinciJumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun
Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16
Lebih terperinciKelas IV MI Assa adah Ulujami
Kelas IV MI Assa adah Ulujami Mengenal Fungsi Menu & Ikon Microsoft Excel Menu Bar Toolbar Standar Cell Pointer Formula Bar Colum Heading Toolbar Formating Row Heading Lembar Kerja Scroll Bar Menu Bar
Lebih terperinci