Kalau untuk yang satu ini mungkin bukan pekerjaan ayah, lebih pantas dikatakan panggilan
|
|
- Yanti Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Dikala shubuh aku terlahir ke dunia ini, tepatnya pada hari ketiga dibulan juni, dua puluh lima tahun yang lalu. Dalam cerita ini aku tidak ingin menyebutkan dimana daerah tempat aku dilahirkan, karena rasanya itu tidak perlu, hanya salah satu desa kecil yang ada di negeri ini. Biarlah aku sendiri yang menyimpan kebanggan terhadap tanah kelahiranku. Dalam keluarga, aku adalah anak satusatunya. Hingga sekarang ayahku masih seorang petani yang hanya memiliki sepetak sawah sebagai lahan utama untuk menghidupi keluarga. Tapi, dia belum melupakan pekerjaan serabutan yang lain, karena dari dulu dia cukup cekatan untuk melakukan berbagai pekerjaan yang sering dilakukan oleh lakilaki. Kalau untuk yang satu ini mungkin bukan pekerjaan ayah, lebih pantas dikatakan panggilan
2 hati dan kewajiban yang harus dia tunaikan. Ayah juga seorang ustad yang cukup dihormati di desa. Sedangkan mengenai Ibu, dia hanya seorang Ibu rumah tangga biasa, pekerjaan yang sering dilakukan adalah membantu ayah di sawah. Namun yang sangat berarti dari sikapnya adalah jiwa penyayang dan penyabarnya terhadap keluarga, dia Ibu yang sekaligus menjadi istri soleha dalam keluarga kami. Aku dan Ayah sangat menyayanginya. Dari segi ekonomi aku menilai kami adalah keluarga yang sangat sederhana, meski tidak juga dikatakan berkekurangan. Cukuplah sepetak sawah dan beberapa kerjaan serabutan ayah untuk menafkahi kami, keluarga kecilnya. Rumah kami kerap terlihat sepi, hanya dihuni ayah, Ibu dan saya sebagai satu-satunya anak mereka. Tapi menilik latar belakang ayah dan Ibu, sebenarnya mereka berasal dari keluarga yang besar, aku punya banyak sanak famili yang sama-sama 2
3 tinggal di desa ini, dan sebagian lagi ada juga yang sudah merantau ke kota. Kami biasanya berkumpul pada saat Idul Fitri atau acara keluarga tertentu. Dalam hal agama, keluarga kami sangat menjunjung tinggi itu. Sejak berusia muda ayah sudah dikenal sebagai ustad di desa, dan tentunya sebagai Imam keluarga, dia juga disiplin memberikan pendidikan agama kepada kami. Sedari kecil aku sudah diajarkan tentang disiplin dan Islam. Shalat, mengaji, dan berprilaku sebagai seorang muslim. Aku diberi pemahaman tentang kewajban mutlak manusia hidup di dunia ini melalui kebenaran agama yang kuyakini. Suatu ketika ayah pernah berkata padaku Belajar agama dari kecil seperti mengukir di atas batu, sedangkan jika di usia tua sama saja seperti mengukir di atas air. Meski sebenarnya tidak pernah ada kata terlambat untuk memahami agama, tapi lebih baik jika dimulai dari usia dini. 3
4 Seperti ini rutinitas yang biasa kulakukan tiap hari, pagi mengantarkan sarapan ayah ke sawah, yang selepas shubuh ayah sudah berada di sana, kemudian baru berangkat ke sekolah. Di sore harinya kembali ke sawah untuk membantu ayah atau melakukan pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan di rumah, kadang juga mengisi waktu kosong dengan mengerjakan tugas sekolah dan bermain bersama teman-teman. Menjelang maghrib aku dan ayah sudah berada di mesjid, shalat dan mengaji, hingga setelah isya baru kami pulang kerumah. Di rumah, Ibu sudah menunggu kami dengan makan malam yang sudah dia sediakan. Malam hari adalah waktu untuk kami berkumpul, berbincang tentang kejadian apa saja yang seharian ini kami alami. Sebenarnya tetap seperti malam-malam biasanya, tidak ada yang berubah, tapi nilai yang terasa dari saat-saat seperti 4
5 itu adalah moment kedekatan antara ayah, ibu dan aku yang kian bertambah hari demi hari. Di sekolah aku bisa dikatakan sebagai siswa yang pandai, jika itu dilihat dari nilai raportku yang selalu mendapat peringkat 5 besar. Aku bersekolah di satu-satunya sekolah dasar negeri yang ada di desa. Mungkinkah karena aku anak dari seorang ustad yang dihormati, juga termasuk siswa yang dikatakan pandai, maka guru, teman-teman dan masyarakat desa banyak yang senang padaku?. Tapi yang jelas, itu bukan menjadikan aku sombong. Aku merasa waktu itu hanyalah seorang anak kecil yang masih lugu, coba menjadi bocah baik sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh kedua orang tuanya. Setelah melewati beberapa tahun, akhirnya aku menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar, begitu besar niatku untuk dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Itu juga menjadi keinginan dari 5
6 kedua orang tuaku, khususnya mereka mengharapkan aku bisa masuk ke pesantren. Mungkin saja karena di pesantren biaya pendidikanya lebih murah, atau mungkin mereka tidak mampu membiyayai sekolahku di SMP umum lainya. Tapi rasanya itu sama sekali bukan menjadi alasanya. Dari dulu ayah berharap agar nanti aku dapat memperdalam ilmu agama di pesantren, selain itu menurutnya sekarang ini pesantren bukan hanya lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama saja, sehingga dengan bersekolah disana artinya aku bisa mendapatkan manfaat yang lebih dibandingkan sekolah umum lainya. Dengan keinginan sendiri, aku menyetujui pendapat ayah. Bukan berarti aku menurut saja apa katanya, lagipula ayah tipe orang yang demokratis dalam keluarga, bukan orang tua yang suka memaksakan kehendak. Lebih dari semua itu, aku 6
7 yakin pastilah kedua orang tuaku selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Di desa kami waktu itu hanya ada dua sekolah dasar, dua sekolah menengah pertama, satu sekolah menengah atas, dan tidak ada pesantren yang termasuk di antaranya. Maka ayah harus pergi ke luar desa untuk mencari pesantren bagiku, menuju kesana harus menempuh perjalanan selama empat jam menggunakan bus umum. Rasanya tidak perlu juga aku menyebutkan nama pesantrenku. Diantara banyaknya pesantren yang ada di negeri ini, pesantrenku mungkin tidak terlalu dikenal, lokasinya terletak di pelosok, santrinya pun tidak terlalu banyak. Maka biarlah pesantren itu tetap kukenang sendiri sebagai tempat pertama kali aku mencari ilmu agama dan pengalaman hidup. 7
8 Cerita yang begulir selanjutnya, adalah aku yang mulai hidup dalam dunia santri. Berteman dengan sesama santri dan secara khusus belajar tentang segala hal yang berhubungan dengan agama Islam. Mungkin itu bukanlah hal yang baru, karena sejak kecil aku memang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat. Tapi ada yang sedikit berbeda, ilmu agama yang kutemukan di pesantren diajarkan secara lebih mendetail, santri tidak hanya dibimbing oleh satu orang guru, tapi beberapa orang yang paham akan agama. Tingkat pengetahuan agama ustad-ustad disana bahkan mungkin lebih dari ayahku, pernah ayah bercerita bahwa salah satu guru di pesantren ini adalah guru yang pernah membimbing ayah juga, hanya saja waktu itu ayah tidak sempat mengecap pendidikan di sekolah pesantren, diwaktu muda dia belajar agama hanya secara otodidak dengan 8
9 mencari guru yang mau secara sukarela membagi pengetahuanya. Menurutku memang begitu seharusnya ilmu agama disebarkan, itu termasuk dalam metode dakwah yang harusnya tak kenal pamrih dan tandeng aling-aling. Ayahku sama seperti Ibuku, hanya tamatan sekolah dasar saja. InsyaAllah dengan niat dan kesungguhan yang tulus aku dapat menjadi semakin mengerti tentang kebenaran Islam melalui pendidikan di pesantren ini. Tentunya kita semua tahu bahwa pesantren memang institusi pendidikan yang lebih identik dengan pendidikan agama selain pendidikan formalnya, tapi kehidupan di dalam pesantren tidak terlepas dengan berbagai tingkah laku kami sebagai santri yang turut mewarnai institusi pendidikan ini. Pesantren tempat sekolahku tidak semewah pesantren lain atau sekolah-sekolah yang juga menyediakan asrama bagi siswanya. Sama halnya 9
10 jika dibandingkan dengan sekolah umum, sekolah pesantrenku ini terdiri dari tingkatan SMP hingga SMA. Bangunanya tidak seluruhnya terbentuk dari coran semen, sebagian dinding kelas masih terbuat dari anyaman bambu dan beratap rumbia. Asrama tempat kami menginap juga sekedar menjadi tempat yang aman buat tidur dan berteduh saja, kadang kami terlelap beralaskan tikar jika bosan tidur di atas ranjang bambu. Ruangan kamar kami mungkin bisa dikatakan cukup luas, tapi bisa terlalu sesak karena dihuni oleh sepuluh hingga lima belas santri. Hanya untuk urusan mandi, cuci atau buang air yang mungkin tidak terlalu dipersoalkan, ada tempat permandian umum yang terletak di belakang asrama, terdapat dua sumur dan dua kakus disana. Jika ingin lebih leluasa lagi melakukan semua aktifitas keseharian itu, lokasi asrama kami juga sangat dekat dengan sungai, hingga disana bisa 10
11 bebas untuk mencuci, mandi, atau buang hajat, yang tentunya tetap dengan cara yang benar. Sehari-hari kami terbiasa melakukan segalanya secara bersama-sama, shalat, mengaji, belajar, mengerjakan tugas, tidur, makan, dan hal umum lainya. Untuk makan, kami memiliki ruang khusus yang sekaligus menjadi dapur umum di pesantren ini. Pihak pesantren mengupah tukang masak yang bertugas untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan ketersediaan makanan di pesantren. Didalam ruangan makan berjejer bangkubangku dan meja-meja panjang. Pada saat jadwal makan, tiap bangku harus ditempati sesuai dengan orang-orangnya, ada yang ditempati oleh guru atau para ustad, dan yang lainya ditempati santri-santri yang dibedakan dari angkatan masuk ke pesantern ini. Waktu makan hanya akan dimulai sesuai jadwal, dan didahului dengan doa bersama yang tiap harinya 11
12 dipimpin secara bergantian dan teratur oleh masingmasing santri. Jadwal makan adalah termasuk saat yang paling ditunggu oleh para santri, ada kebersamaan dalam acara santap bersama ini. Sebenarnya ketika dalam ruangan itu, kami masih terikat oleh peraturan tentang adab makan yang benar, namun sebagai santri muda kamipun masih saja kerap bersenda gurau. Peraturan jadi tidak terlalu diindahkan, karena tidak terlalu digubris juga oleh para ustad atau senior kami, mungkin selagi itu masih dalam batas yang normal. Jika mengenang kisah waktu di pesantren dulu, aku menjadi sadar bahwa tidak semua orang tua memilki tujuan utama menyekolahkan anaknya di pesantren untuk memperdalam ilmu agama. Kadang pesantren dianggap sebagai tempat penampungan untuk anak mereka yang berulah, atau nakal. Hingga dengan belajar agama mungkin 12
13 orang tua mereka berpendapat tabiat dari anaknya tersebut dapat berubah. Dipesantren aku bertemu dengan para santri yang memiliki beragam sikap dan tabiat, tapi biar bagaimanapun jika memang ada kenakalan, diantaranya ada yang masih tetap menjadi kawajaran di usia kami, meski ada juga santri yang sudah keterlaluan. Tabiat asli memang sulit untuk dirubah tapi perlahan-lahan kami dapat mengambil faedah dari tujuan utama menempuh pendidikan di pesantren. Banyak kisah yang terjadi, menceritakan bagaimana prilaku keseharian kami sebagai anak santri yang keseharianya tidak terlepas dari adab dan tata tertib, aturan mengikat supaya kami bisa disiplin berdasarkan ajaran agama Di dalam pesantren kami adalah keluarga, makan, tidur bahkan mandi sering beramai-ramai. Kisah suka duka, bagaimana kami saling berbagi di 13
14 dalam satu asrama, terkadang tetap ada silang sengketa kecil untuk masalah-masalah sepele. Kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan dan akan mendapat sanksi yang sangat keras adalah menjalankan shalat lima waktu, mengaji dan mengkaji ajaran agama berdasarkan bimbingan ustad pesantren kami. Kedisplinan aturan pesantren kadang juga pernah menjadi kisah konyol yang pernah terjadi, rambut kawan-kawanku pernah digunduli secara sembarangan oleh para senior karena kedapatan merokok. Ada juga santri yang sedikit pelit, menyembunyikan makanan dalam lemari hingga busuk dan dikerubungi semut, kalau sampai ketahuan sudah pasti dia akan jadi bahan pergunjingan. Unsur senioritas berperan dalam kehidupan selama di asrama, kami harus menuruti apa yang mereka katakan. Beberapa diantara mereka ada 14
15 yang benar-benar pantas untuk dijadikan panutan, tapi sebagian lagi ada yang menganggap kami hanya junior yang pantas dijadikan kacung dan bulanbulanan mereka. Selama di pesantren, para santri tidak hanya dididik menjadi pandai dalam hal ilmu agama atau pengetahuan umum lainya saja, tapi juga harus menjadi manusia yang sehat, karena tanpa itu semuanya rasanya tidak berarti. Kegiatan extrakurikuler yang paling kugemari adalah olahraga silat. Sebenarnya sejak usia tujuh tahun aku sudah mulai berlatih silat, guru silatku adalah ayah sendiri. 15
16 16
dengan penuh hormat. rumah. mata.
Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.
Lebih terperinciKring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.
Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB. Huwaaah...rasanya masih ngantuk banget, hampir lupa hari ini akan diadakan UTS ( Ulangan Tengah Semester) di Sekolah. Aku tergesa-gesa segera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang hidup saling bergantung dan membutuhkan ditengah-tengah masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial, tentunya
Lebih terperinciketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna
tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah
Lebih terperinciMasa Kecil Tanpa Tangisan
BAGIAN-1 Masa Kecil Tanpa Tangisan Kalau aku ditanya tentang berapa kali aku menangis dalam hidupku sampai umurku, yang saat ini sudah lebih dari 40 tahun, pastilah aku akan ingat. Tentu saja, jumlah menangis
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kebun Bunga termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah 94 Ha yang terdiri dari 34 RT, orbitasi,
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan Al-Mudakkir
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan AlMudakkir Panti Asuhan AlMudakkir Banjarmasin didirikan pada tanggal 7 April 947 dengan Akta
Lebih terperinciRamadan di Negeri Jiran
Ramadan di Negeri Jiran By: Tari Nabila Dengan langkah mengendap-endap dan hati berdebar aku memberanikan diri menuruni anak tangga. Dalam pikiranku selalu berkata semoga bos laki-laki sudah tidur di kamar.
Lebih terperinciLampiran B.2 Kuesioner. Nama : Kelas : Alamat :
Lampiran B.2 Kuesioner Nama : Kelas : Alamat : ANGKET PENELITIAN A. UMUM 1. Angket ini disusun dalam rangka untuk menyusun Karya Ilmiah yang berjudul FAKTOR INTERNAL DAN EKTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
Lebih terperinciKetika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya
Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika
Lebih terperinci.satu. yang selalu mengirim surat
.satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal
BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata
Lebih terperinciBAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA
BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan
Lebih terperinci@RachmatWilly BUKAN BANCI BIASA. Penerbit GHD Publishing
@RachmatWilly BUKAN BANCI BIASA Penerbit GHD Publishing BUKAN BANCI BIASA a novel by @RachmatWilly Copyright 2013 by RachmatWilly Penerbit GHD Publishing rachmat_willy@yahoo.com Desain Sampul: Rudy Rapang
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG
BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai
Lebih terperinciBuatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu!
Buatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu! Pertanyaan: Gerakan Pemanasan Permainan Gobak Sodor Subtema 3: Tugasku sebagai Umat Beragama 85 Gerakan Pendinginan
Lebih terperinciTATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ
TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ I. TATA TERTIB UMUM 1. Semua santri wajib memiliki : a. Satu buah lemari dengan kuncinya. b. Gayung dan alat mandi sendiri c. Perlengkapan tidur d. Perlengkapan ibadah
Lebih terperinciSemua kupersembahkan untukmu..
Semua kupersembahkan untukmu.. Aku anak bungsu dari tujuh bersaudara. Bapakku seorang guru dan ibuku seorang ibu rumah tangga. Aku dibesarkan dalam lingkungan sekolah. Sejak bapak ditugaskan sebagai kepala
Lebih terperinciBAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal
BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar
Lebih terperinciMemelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.
Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran
Lebih terperinciLIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun
LIFE HISTORY Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun Tetni seorang anak perempuan berusia 16 tahun, yang tinggal dalam keluarga yang serba kekurangan. Ia, orang tuannya dan empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing,
Lebih terperinciBAB IV DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN. A. Pendekatan Awal dan Membangun Hubungan. pertengahan April Awal kedatangan di Yayasan Embun Surabaya
BAB IV DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN A. Pendekatan Awal dan Membangun Hubungan Tahap membangun hubungan hubungan (inkulturasi) dimulai pada pertengahan April 2013. Awal kedatangan di Yayasan Embun Surabaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA TENTANG TOLONG MENOLONG SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG
BAB IV ANALISIS DATA TENTANG TOLONG MENOLONG SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG A. Analisis tolong menolong santri dalam aspek kebersihan. Setelah dipaparkan data hasil penelitian
Lebih terperinci(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)
(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini
Lebih terperinciAh sial aku selingkuh!
PROLOG Dua tahun sudah perjalanan kisah kita, melangkahkan kaki kita menapaki setiap mimpi yang kita rajut demi masa depan bersama. Setiap detik yang kita lalui selalu tampak semakin nyata, menggapai apa
Lebih terperinciTresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum
Tresno Bapak Setahun terakhir ini, pulang ke Semarang menjadi agenda rutin setiap kali libur tiba Sayangnya, saya sulit mengambil cuti diperiode Lebaran; bukan karena saya tidak merayakannya, tapi karena
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO
BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah
Lebih terperincikompetensi dasar Peta Konsep bagian tempat atau bangunan Kata Kunci
Lingkungan Alam dan Buatan Bab kompetensi dasar Membuat denah dan peta linkungan rumah dan sekolah 3 Denah Peta Konsep Denah bagian tempat atau bangunan dan Peta Peta Penampakan bumi atau wilayah rumah
Lebih terperinciBAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI
BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri mereka membutuhkan orang di sekitar untuk membantu dalam
Lebih terperinciBaru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.
Tarsin (70) kelelahan. Matanya menatap lesu. Memegang ember berisi lhem, atau sisa tetes getah karet alam, ia duduk di bawah pohon karet di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIX di Sedandang, Pageruyung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciKUESIONER AYAH BUNDA CALON SANTRI AL-IHSAN BOARDING SCHOOL (IBS) YAYASAN WAKAF AL-IHSAN RIAU Tahun Pelajaran 2017/2018
PETUNJUK PENGISIAN 1. Agar mengisi identitas diri dibawah ini 2. Agar diisi langsung oleh ayah bunda calon santri IBS 3. Agar diisi dengan sebenarnya (jujur, lengkap, dan jelas) 4. Agar ditandatangani
Lebih terperinciSiang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah
SATU Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah sekali. Namaku Reginia, Nia begitu sapaan orang-orang kepadaku. Aku dan suamiku Santoso baru saja pindah rumah. Maklum saja, aku dan Santoso adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam
Lebih terperinciRamadan Spesial di Pusat Negeri Tiongkok
Ramadan Spesial di Pusat Negeri Tiongkok Alvian Bastian - detiknews Jumat 23 Juni 2017, 18:30 WIB https://news.detik.com/berita/d-3540694/ramadan-spesial-di-pusat-negeri-tiongkok Foto: Suasana Ramadan
Lebih terperinciDi Rusun Mereka "Dimanja", di Perahu Mereka Menderita...
Di Rusun Mereka "Dimanja", di Perahu Mereka Menderita... http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/21/10481831/di.rusun.mereka.dimanja.di.perahu.mereka.menderita KOMPAS/RADITYA HELABUMIRumah Susun Rawa
Lebih terperinciBayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:
Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya
Lebih terperinciKesatu: Bertemu Tenis Meja Lewat Arena Sederhana
Kesatu: Bertemu Tenis Meja Lewat Arena Sederhana 1 Bocah berdarah Ambon, Maluku itu kerap merenungi tangan kanannya yang lebih kecil dari tangan kiri. Sering terlihat ia bersedih karena kondisi fisik itu.
Lebih terperincibanyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami,
DOA IBU *1 Mei 2013, Aku disini mengenang masa itu... Kami tiga bersaudara yang sejak kecil tinggal di asrama polisi dekat kantor Bapak. Kami menghuni rumah di sana sekitar 19 tahun lamanya, bahkan umurku
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Berbicara tentang permasalahan keluarga, setiap keluarga pastilah memiliki permasalahan tersendiri dalam membina rumah tangga. Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan aturan atau ketertiban yang dibuat oleh suatu negara, organisasi, pendidikan, kelompok atau individu
Lebih terperinciSURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT II. KUNJUNGAN PETUGAS TANGGAL BULAN
Rahasia SDKI-RT SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 0 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT. PROVINSI. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA / KELURAHAN 5. DAERAH **) PERKOTAAN - PERDESAAN - 6.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK RESPONDEN
18 KARAKTERISTIK RESPONDEN Bab ini menjelaskan mengenai karakteristik lansia yang menjadi responden. Adapun data karakteristik yang dimaksud meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status perkawinan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN. (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di
BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja) Dalam bagian ini berisi mengenai
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN
BAB 6 HASIL RANCANGAN Perancangan Komplek Pesantren Modern di Bugul Kidul Pasuruan ini menerapkan konsep Geometri Islami, dengan membuat modul gabungan antara lingkaran dengan kotak. kemudian dari modul
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Alalak Kabupaten Barito Kuala dengan batas-batas sebagai berikut:
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data / Fakta 1. Letak Geografis dan Wilayah Desa Panca Karya adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala dengan batas-batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang berarti pertumbuhan menuju kedewasaan. Dalam kehidupan seseorang, masa remaja merupakan
Lebih terperinciJAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan
JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR Oleh Shahibul Ahyan A. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu yang bisa diterapkan dalam kehidupan seharihari. Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang duduk di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar merupakan proses
Lebih terperinciBAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat
BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG A. Kondisi Geografis Desa Rendeng Secara Administrasi Desa Rendeng terletak sekitar 1 Km dari Kecamatan Malo, kurang lebih 18 Km dari Kabupaten Bojonegoro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna
Lebih terperinci"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."
MIMPI Katanya mimpi itu bunga tidur. Bunga tidur yang wanginya terbawa hingga kita bangun dan selalu mengenangnya selama 5 menit sebelum pergi ke kamar mandi. Ah, mungkin hanya aku saja. Aku selalu begitu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing.
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang perilaku warga di rumah tinggal di kawasan pantai Purus kota Padang, maka telah di dapatkan jawaban tentang bagaimana orang
Lebih terperinciMEMOAR 1. Aku Anak Nelayan
MEMOAR 1 Aku Anak Nelayan Mentari pagi menampakkan sinarnya yang terang, ketika seorang bocah laki-laki yang masih duduk di bangku SD kelas II bersama bapaknya mencari ikan di laut. Siapa pun tahu bahwa
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk
Lebih terperinciMungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja.
1.Penuh Rasa Syukur Apabila kamu bersyukur nescahya Aku akan tambahkan nikmat-ku dan apabila kamu kufur maka adzab-ku sangatlah pedih (Q.S Ibrahim : 7) Masih dalam hari yang baik. Sebab dari awalpun aku
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA
47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Ziesel (1981) didalam bukunya mengatakan bahwa : they do. How do activities relate to one another spatially. And how do spatial
LAMPIRAN Ziesel (1981) didalam bukunya mengatakan bahwa : Observing behavior means systematically watching people use their environments: individuals, pairs of people, small groups, and large groups. What
Lebih terperincikegiatan sehari hari pelajaran 2
pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN
54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup dengan berbagai komponen kehidupannya. Belajar merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia. Manusia akan mengalami proses belajar sejak
Lebih terperinciLAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana
Lebih terperincihijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke
Di kamar Widya, Ricky dan Widya sedang menonton suatu anime. Pada saat anime itu memasukki adegan mesra, Widya langsung memegang tangan Ricky. Lalu Widya berkata bahwa Widya mencintai Ricky, begitu juga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Penelitian ini membuktikan bahwa keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan anak dalam melaksanakan norma-norma sekolah, dalam hal ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanyut oleh arus globalisasi, tetapi sebaliknya ia mampu mewarnai dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin diri merupakan substansi di era global untuk dimiliki dan dikembangkan oleh anak (santri) karena dengannya dia dapat memiliki kontrol internal untuk berperilaku
Lebih terperinciNo: IDENTITAS RESPONDEN
No: IDENTITAS RESPONDEN Dikosongkan Usia Status Marital Jumlah Anak Kepada Ibu yang terhormat, Saya NIMAS DWITA FEBRIARIMA dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang memohon bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada
Lebih terperinciKejadian Sehari-hari
Tema 5 Kejadian Sehari-hari Menghormati dan menaati orang tua merupakan salah satu perwujudan perilaku yang mencerminkan harga diri. Berperilaku baik, berarti kita juga mempunyai harga diri yang baik pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya dapat menetap dalam jangka waktu lama. Setiap lingkungan tempat tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu menginginkan lingkungan tempat tinggal yang memungkinkan dirinya dapat menetap dalam jangka waktu lama. Setiap lingkungan tempat tinggal diharapkan
Lebih terperinciIzinkan Aku Mencintaimu Ukhti
Izinkan Aku Mencintaimu Ukhti Prolog Saat ini aku adalah seorang mahasiswa Teknik Mesin UI semester 6. Itu berarti sudah lebih dari 7 tahun aku mengenal sosok wanita yang sangat kucintai. Wanita itu bernama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata Tahlil secara etimologi dalam tata bahasa Arab membahasnya sebagai sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti mengucapkan
Lebih terperinciRIZAL YULIUS BILI BANI
RIZAL YULIUS BILI BANI 7 KIAT HIDUP SEHAT Penerbit BaniBooks 7 KIAT HIDUP SEHAT Oleh: Rizal Yulius Bili Bani Copyright 2010 by Rizal Yulius Bili Bani Penerbit BaniBooks www.penerbitbanibooks.co.cc banibooks@gmail.com
Lebih terperinciINDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE. Apek penilaian mendengar dan berbicara. Apek penilaian membaca dan menulis
INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE Hari, tanggal : Nomor Urut : Nama Siswa : Kelas : Apek penilaian mendengar dan berbicara NILAI KRITERIA NILAI ULANGAN 0 64 65 89 90 100 Tidak
Lebih terperinciAku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.
Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang. Kamu menyenangkan bahkan bisa lebih dari itu seharusnya. Aku tak pernah
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa di mana pada masa-masa tersebut. sebagai masa-masa penuh tantangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak orang mendefinisikan Remaja sebagai masa transisi, dari masa anak-anak ke masa dewasa di mana pada masa-masa tersebut seorang individu sering menunjukkan tingkah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG
BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anakanak. Dengan harapan ia akan mampu menjaga kesehatan giginya. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
Lebih terperinci4. Dalam pemilihan ketua pondok apakah santri akan mendukung calon yang dekat dengannya? 5. Jika dalam ujian santri tidak bisa mengerjakan soal, apa
DRAFT WAWANCARA Wawancara kepada Ustadz : 1. Apa program utama dalam pelaksanaan kegiatan di pondok pesantren? 2. Apa saja program-program bimbingan agama yang dilakukan di pondok pesantren ini? 3. Bagaimana
Lebih terperinciBolehkah kuhapus air matamu ibu
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai gencar mengembangkan pengadaan Kelas Khusus Olahraga (KKO) atau disebut pula dengan sekolah
Lebih terperinciDalam majalah As-sunnah edisi 7 & 8 disebutkan ada sepuluh kiat-kiat praktis sebagai ikhtiar merekatkan cinta kasih suami isteri :
KIAT-KIAT MEMPERERAT CINTA SUAMI ISTERI ( Dra. Asmidar ) Ada cerita, seorang laki-laki sebelum menikah menginginkan isteri yang cantik parasnya dan beberapa kriteria lainnya, tapi pada saat pernikahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat. Kehidupan remaja sangat menarik untuk diperbincangkan. Remaja merupakan generasi penerus serta calon
Lebih terperinciRIDHO KURNIAWAN. Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi
RIDHO KURNIAWAN Slide Kehidupan Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi Film itu dimulai Slide demi slide disuguhi
Lebih terperincibab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan
bab tema makanan dan kesehatan satuan pengukuran waktu setiap pagi bayu selalu sarapan pagi ini ia menikmati sarapan dengan lahap ia makan nasi sayur dan lauk tidak lupa ia minum segelas susu jam menunjukkan
Lebih terperinciPERGURUAN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR YOUNG MUSLIMAH
ALASANKU DATANG KE DINIYYAH PUTERI Mengapa sih kamu datang ke Diniyyah Puteri Padangpanjang? Ada ribuan Pesantren dan Boarding School di Indonesia. Mengapa sih kamu memilih Diniyyah Puteri Padangpanjang.?
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.
DAFTAR ISI Christmas Gift 5 Helai Daun Terakhir 17 Houi Dan Chana 27 Issun Boushi 35 Ikkyuu-San 45 Lukisan Sang Putri 61 Momotaro 68 Saudagar Jerami 76 Ikkyuu-San 85 Gongitsune 95 Christmas Gift The Gift
Lebih terperinciSeorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih
BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita
Lebih terperinciBAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi
Lebih terperinciChapter 1 A Pieces Love And Red Maroon Betta Fish
Chapter 1 A Pieces Love And Red Maroon Betta Fish Ikan cupang yang dalam bahasa latinnya Betta Sp. memang memiliki sifat yang aneh, ikan yang sering di jual di pasar hewan, yang selalu di kemas dalam plastik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya, seorang individu akan melewati beberapa
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya, seorang individu akan melewati beberapa tahap perkembangan. Keseluruhan tahap perkembangan itu merupakan proses yang berkesinambungan
Lebih terperinciPROGRAM ASRAMA SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
PROGRAM ASRAMA SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG I. PENDAHULUAN Pendirian sekolah unggulan dilatar belakangi oleh adanya suatu harapan bahwa pada saatnya nanti Propinsi Sumatera Selatan pada umumnya, kota Palembang
Lebih terperinci1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?
Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama
Lebih terperinci