Gambar 1. Kerangka Pemikiran 3 METODE
|
|
- Adi Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 20 terhadap status gizi dan juga kebugaran mahasiswi. Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitiaan ini : Keterangan : Variabel yang diukur Variabel yang tidak diukur Gambar 1. Kerangka Pemikiran 3 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental pretest dan postest dengan 3 kelompok perlakuan. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi yang berusia antara tahun yang kemudian dipilih secara acak untuk menjadi sampel penelitian ini. Penempatan sampel pada kelompok perlakuan dilakukan secara acak (random assignment). Kelompok perlakuan I diberi latihan aerobik intensitas sedang (low impact) dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu, kelompok II diberi latihan aerobik intensitas sedang (low impact) dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu, kelompok III diberi latihan aerobik intensitas sedang (low impact) dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu. Ketiga kelompok ini mendapatkan perlakuan yang sama pada
2 setiap sesi latihannya yaitu dengan waktu 40 menit dan intensitas 60-80% dan dilakukan selama 8 minggu. Latihan dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu pada setiap minggunya dimulai pada jam sampai di ruang Auditorium Departemen Gizi Masyarakat IPB. Intervensi dilaksanakan dan dipimpin oleh seorang instruktur aerobik dengan mengikuti kaidah latihan aerobik. Lama latihan dan intensitas latihan diatur dengan program dari komputer yaitu Virtual DJ for Windows sehingga ketukan musik mengikuti ketentuan senam aerobik intensitas sedang (low impact) yaitu antara ketukan permenit. Penelitian dilakukan di Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor pada bulan Maret Mei Intervensi latihan senam aerobik intensitas sedang (low impact) dilaksanakan di kampus Institut Pertanian Bogor dan Analisis laboratorium dilaksanakan di laboratorium Gizi Olahraga IPB dan klinik Nugroho Bogor. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah Mahasiswi IPB yang berumur tahun. Pemilihan sampel dilakukan dengan melakukan pengacakan terhadap mahasiswi dan bersedia mengikuti penelitian yang akan dilakukan untuk kemudian dipilih masing-masing untuk setiap kelompok sampel. Kemudian peneliti memilih sampel yang sesuai dengan kriteri ekslusi dan inklusi yang kemudian dijadikan sampel dari penelitian ini. Adapun kriteria inklusi dari penelitian ini diantaranya remaja berusia antara tahun, mahasiswa jurusan ilmu gizi masyarakat IPB, memiliki indeks masa tubuh >22, tidak menderita penyakit berat dan bersedia mengikuti penelitian ini sampai selesai. Sedangkan untuk kriteria ekslusi dari penelitian ini adalah merokok, mengkonsumsi suplemen tinggi protein atau lemak, mengikuti program latihan yang berat dan tergabung dalam penelitian lainnya. Penentuan jumlah sampel yang digunakan untuk mengukur peubah respon dilakukan melalui pendekatan dengan menggunakan rumus berikut ini (Lameshow 1997) : n = (Zα + Zβ) 2 σ 2 δ 2 keterangan : H o : μ = μo, H 1 : μ = μo + δ, Power test = 95%, n = sampel Zα = nilai peubah acak normal baku sehingga P(Z>Zα) = α = 0,05 = 1.96 Zβ = nilai peubah acak normal baku sehingga P(Z>Zβ>) = β = 0,05 = 1.64 σ 2 = ragam kebugaran jasmani mahasiswi, diasumsikan = 1 δ = perkiraan peningkatan kebugaran jasmani putri = 1,35 L/menit Berdasaarkan rumus tersebut, maka perolehan jumlah subjek yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak n= orang. Adapun pertimbangan sampel yang drop out maka sampel ditambah menjadi 7 orang untuk tiap kelompoknya sehingga total sampel pada tiga kelompok perlakuan berjumlah 21 orang. Pada penelitian ini terjadi drop out pada 1 orang sampel kelompok 1 dan 1 orang pada kelompok 2 dengan alasan sakit, sehingga jumlah sampel penelitian ini menjadi 19 orang dengan status gizi overweight dan obesitas. 21
3 22 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data penelitian yang akan dikumpulkan menggunakan data primer melalui pengkukuran dengan berbagai alat yang sesuai dengan pengukuran yang akan dilakukan. Data ini meliputi data berat badan (kg) dengan menggunakan timbangan scale person dan mempunyai ketelitian 0.1 kg, tinggi badan (cm) dengan menggunakan microtoise yang memiliki ketelitian 0.1 cm kemudian dikonversi menjadi indek masa tubuh (kg/m 2 ) dengan rumus BB (kg)/tb 2 (m). Pengukuran lemak bawah kulit (triceps, abdomen dan paha) dengan menggunakan skinfold. Pengukuran komposisi tubuh meliputi lean body mass (LBM), soft lean mass (SLM), total body water (TBW), percent of body fat (PBF), mass body fat (MBF) dengan menggunakan metode Body Impedance Analyzer (BIA) menggunakan alat Body Composition Analyzer dengan merk Olympia 3.5 TM. Pengukuran profil lipid serum (kolesterol total, HDL-C, LDL-C dan trigliserida) dengan menggunakan metode enzymatic colorimetric test. Metode dan pengukuran kebugaran jasmani meliputi kekuatan (sprint 60m) kekuatan (push up dan sit up) kelentukan (vertical jump) dan daya tahan (lari 1000m). Pengukuran konsumsi energi dan protein dengan menggunakan metode food record 2x24 jam pada hari dan hari non- dan juga pengukuran aktivitas fisik menggunakan physical activity record 2x24 jam. Tabel 5 Pengukuran Status Gizi Antropometri Indeks masa tubuh Status Gizi Antropometrik Komposisi tubuh Komposisi lemak tubuh Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan scale person yang berkapasitas 100 kg dan tinggi badan diukur dengan microtoise somatometre dengan ketelitian 0.1 cm dengan merk Tanaka. (Supriasa 2001) LBM,SLM,TBW, PBF dan MBF (body composition analyzer) merk Olimpia 3.5 (Supriasa 2001) (skinfold) : tricep, abdomen dan paha depan (Supriasa 2001) Sebelum dan sesudah
4 23 Tabel 6 Pengukuran Status Gizi Biokimia Status Gizi Biokimiawi Profil Lipid Serum (kolesterol, LDL, HDL dan Trigliserida) enzymatic colorimetric test (Arora 2007) Klinik Nugroho Bogor Sebelum dan sesudah Tabel 7 Pengukuran Kebugaran Kebugaran Kecepatan Kekuatan Kelentukan Daya tahan lari cepat 60 meter Push up 60 detik Sit up 60 detik Vertical jump Lari 1000 meter Sebelum dan sesudah Tabel 8 Pengukuran Tingkat Konsumsi Tingkat Konsumsi Energi total dan jumlah protein Food Record 2x 24 jam sebelum dan setelah Tabel 9 Pengukuran Tingkat Aktivitas Fisik Tingkat Aktivitas Fisik Pengeluaran energi Physical Activity Record 2x 24 jam sebelum dan setelah Prosedur Analisis Data Analisa dilakukan dengan cara bertahap mulai dari data yang terkumpul di lapangan maupun data kuesioner sampai data siap untuk dianalisis. Data yang terkumpul di lapangan dan juga melalui kuesioner kemudian melalui tahapan editing, coding dan entry. Untuk mengetahui sebaran data secara deskriptif menggunakan analisis univariat. Kemudian seluruh data rasio dari variable
5 24 konsumsi, aktivitas fisik, status gizi dan juga kebugaran antara sebelum dan sesudah perlakuan diuji dengan menggunakan uji skala data yang digunakan Paired Sample T Test untuk melihan pengaruh sebelum dan sesudah perlakuan. Setelah itu menggunakan analisis Uji One Way ANOVA untuk membandingkan perbedaan rata-rata variabel bebas dan terikat dua atau lebih kelompok baik sebelum maupun sesudah perlakuan dilanjutkan dengan Uji Duncan pada variable yang signifikan. Dalam penelitian ini kelompok perlakuannya terdiri atas 3 variabel, yaitu antar perlakuan senam aerobik intensitas sedang (low impact) 2x latihan dalam seminggu, 3x latihan dalam seminggu dan 4x latihan dalam seminggu. Tingkat significant yang digunakan adalah 5 %.Pengolahan data menggunakan SPSS versi Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan membagi kelompok menjadi tiga yang mendapat latihan senam aerobik intensitas sedang (low impact) selama 8 minggu, dimana setiap minggunya masing-masing kelompok mendapatkan latihan dengan frekuensi yang berbeda. Hasil penelitian Dehghan (2009) menunjukkan adanya pengaruh pemberian latihan aerobik intensitas sedang terhadap indek masa tubuh dan komposisi lemak tubuh dalam waktu 8 minggu. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Brooks dan Farey dalam Sajoto (1995) bahwa menjelaskan bahwa waktu yang digunakan dengan lama latihan 6-15 minggu, sudah dapat menggambarkan peningkatan kapasitas yang berarti. Masing-masing kelompok memiliki perbedaan frekuensi latihan yaitu: kelompok pertama mendapatkan 2x latihan, kelompok kedua mendapatkan 3x latihan dan kelompok ketiga memperoleh 4x latihan. Masing-masing kelompok memperoleh latihan dengan intensitas yang sama yaitu 60-80% tetapi memiliki jumlah frekuensi latihan yang berbeda. Setiap intevensi senam aerobik intensitas sedang (low impact) dalam setiap pelaksanaanya dilakukan secara sama yaitu dimulai dengan pemanasan (stretching) selama 5-10 menit tempo yang digunakan antara ketukan permenit kemudian dilanjutkan dengan inti selama menit temponya ketukan permenit dan diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit. Gerakan yang diberikan merupakan rangkaian dari gerakan-gerakan dasar senam aerobik. Gerakan kaki dan tangan dikombinasikan membentuk suatu rangkaian gerakan yang asik dan menyenangkan sehingga peserta senam aerobik menjadi tidak bosan dalam mengikuti latihan ini. Setiap latihan senam aerobik intensitas sedang (low impact) berbeda dari tiap pelaksanaan nya, hal ini dilakukan untuk mencegah kebosanan dan meningkatkan semangat dalam pelaksanaannya tetapi intensitas latihan menjadi patokannya, yaitu intensitas yang diberikan pada setiap yaitu 60-80% DNM. Analisis Status Gizi dan Status Kebugaran Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorb) dan penggunaan (utilization) zat gizi makanan. Status gizi seseorang dapat diukur dan dinilai, sehingga dapat diketahui baik tidak tubuhnya untuk digunakan dalam aktifitas. Status gizi yang baik dan optimal menjadikan pertumbuhan fisik, perkembangan
6 otak, kemampuan tubuh pada tingkatan setinggi mungkin. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung dapat dilakukan melalui pengukuran antripometri, klinis, biokimia dan biofisik sedangkan untuk pengukuran secara tidak langsung melalui survey konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Pengukuran antropometri khususnya pengukuran berat badan merupakan prinsip dasar pengkajian gizi dalam asuhan medik. Selain itu, untuk mengkaji status gizi secara akurat dan spesifik digunakan pengukuran yang mencakup indek masa tubuh (IMT) dengan menggunakan timbangan Scale Person dan untuk mengukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise somatrometre dengan merk Tanaka. Pengukuran lemak bawah kulit dilakukan dengan menggunakan skin fold calipers slim guide yang mempunyai standar atau jangkauan jepitan mm 2 dengan ketelitian 0,1 mm, tekanan yang konstan 10 gram/mm 2 (Supriasa 2001). Pengukuran klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi di dalam tubuh. Dalam penelitian ini digunakan pengukuran komposisi tubuh dan komposisi lemak tubuh dengan menggunakan alat Body Composition Analizer dengan merk Olympia 3.5. Pengukuran status biokimia adalah pemeriksaan yang diuji secara labolatories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh antara lain darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Pada penelitian ini menggunakan pemeriksaan profil lipid darah yaitu total kolesterol, HDL, LDL dan Trigliserida. Sehari sebelum pelaksanaan tes, sampel diminta untuk menjalani puasa antara jam, dengan tetap boleh minum air putih kemudian dilakukan pengambilan darah secara serentak antara jam , selanjutnya darah dibawa ke labolaturium Klinik Nugroho dan kemudian didapat parameter dari pengukuran total kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida. Pengukuran kebugaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Unsur-unsur kebugaran jasmani berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu daya tahan (endurance), kekuatan (strength), kecepatan (speed) dan kelentukan (flexibility). Keempat komponen ini merupakan unsur dasar dari kondisi fisik yang dimiliki oleh seseorang dan dapat meningkat dengan adanya latihan rutin yang dilakukan. Pengukuran tes kebugaran dilakukan secara serempak pada pagi hari diawal dan di akhir yaitu antara pukul satu hari setelah pemeriksaan status gizi dilakukan. Pengukuran tes kebugaran pada kelompok mahasiswi yaitu lari cepat 60 meter, push up 60 detik, sit up 60 detik, vertical jump dan lari 1000 meter. Pengukuran dimulai dengan lari cepat 60 sejauh meter dan catatan waktu dalam detik yang menjadi parameter dalam pengukuran ini, semakin cepat lari yang dilakukan menunjukkan seseorang memiliki kemampuan dalam kecepatan dan kekuatan otot tungkai. Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan pull up selama 60 detik dimana parameternya adalah jumlah angkatan yang berhasil dilakukan. Hal ini menunjukkan kekuatan otot lengan untuk melakukan aktivitas mengangkat berat tubuh sendiri. Pelaksanaan tes dilanjutkan dengan sit up yang dilakukan selama 60 detik untuk mengukur kekuatan dan kelentukan otot perut, semakin banyak angkatan yang dilakukan menunjukkan kekuatan dan kelentukan ototnya baik. 25
7 26 Tes yang dilakukan selanjutnya adalah tes vertical jump untuk mengukur kekuatan kaki dan daya ledak otot, semakin tinggi loncatan yang dilakukan menunjukkan daya ledak dan kekuatan ototnya baik. Pengukuran dilakukan dengan memberikan 3 kali kesempatan loncatan dimana nilai tertinggi dari lompatan yang dipakai sebagai indikatornya. Pelaksanaan tes yang terakhir adalah pengukuran daya tahan dengan lari 1000 meter atau pada penelitian ini dengan menyelesaikan jarak tempuh 2.5 kali putaran track lari di belakang Gymnasium IPB. Semakin singkat waktu yang diselesaikan menunjukkan bahwa seseorang memiliki daya tahan yang baik. Semua tes kebugaran yang dilakukan dengan memberikan syarat bahwa sampel cukup melakukan istirahat (tidur) yaitu 7-8 jam, sudah melakukan sarapan 1-2 jam sebelumnya, tidak dalam kondisi sakit dan juga menggunakan perlengkapan olahraga sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Selain itu antar tes diberikan waktu istrahat yang cukup (5-10 menit), yaitu dimana kondisi sampel sudah siap kembali untuk melakukan tes berikutnya. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan diperoleh data karaketeristik subjek penelitian dari berbagai macam variabel. Rata-rata umur sampel adalah 20 tahun dengan umur maksimal adalah 22 tahun dan umur minimal adalah 18 tahun. Rata-rata berat badan sampel adalah kg dengan berat badan maksimum adalah kg dan berat badan minimal 54.5 kg. Indeks masa tubuh (IMT) rata-ratanya adalah 26.8 dengan nilai IMT maksimal adalah 33.7 dan minimal IMT adalah Pada Tabel 10 menunjukan nilai minimal, maksimal dan rata-rata karakteristik sampel penelitian. Tabel 10 Data karakteristik sampel Variable awal subjek Penelitian Minimal Maksimal Rata-rata Usia Berat badan Tinggi Badan Indek Masa Tubuh Pada Tabel 10 diketahui bahwa subjek penelitian semuanya berjenis kelamin perempuan yang mempunyai usia pada rentang remaja akhir dan dewasa awal yaitu antara 18 sampai 22 tahun dimana untuk usia 18 tahun berjumlah 1 orang, usia 19 tahun berjumlah 1 orang, usia 20 tahun berjumlah 11 orang, usia 21 tahun berjumlah 5 orang dan yang berusia 22 tahun berjumlah 1 orang. Subjek dalam penelitian ini juga merupakan mahasiswi dari program studi Gizi Masyarakat IPB angkatan 46 dan 47 yang masih aktif dalam perkuliahan.
BAB IV METODE PENELITIAN
36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di lapangan
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciLEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN. Penelitian yang berjudul : Hubungan status gizi dengan tingkat kebugaran pada siswa kelas XI SMAN 1 Palimanan.
Lampiran 1. LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN Penelitian yang berjudul : Hubungan status gizi dengan tingkat kebugaran pada siswa kelas XI SMAN 1 Palimanan. Bahwa : Saya... Kelas... Menyatakan : Bersedia
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi fisiologi terutama bidang fisiologi olahraga (exercise physiology). 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain studi Penelitian ini merupakan penelitian yang memanfaatkan penelitian sebelumnya mengenai Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan The Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini memiliki skema
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Tempat: SMA Negeri 9 Semarang Waktu: April - Mei 2016 3.3 Jenis dan Rancangan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kuantitatif dengan desain crosssectional, yaitu penelitian dengan satu kali pengamatan pada suatu waktu tertentu.
Lebih terperinciTes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)
Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) Pengertian Tes Kebugaran Jasmani Tes kebugaran jasmani adalah suatu instrument yang digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tentang individu atau objek-objek.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) dan status
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciSehat &Bugar. Sehat. Sakit
Budaya Hidup Aktif Melalui Aktifitas Fisik RUMPIS AGUS SUDARKO FIK UNY STATUS KESEHATAN Sehat &Bugar Sehat Sakit Gambar : Modifikasi Kondisi Sakit - Sehat - Bugar Pendahuluan Perkembangan IPTEKS mempermudah
Lebih terperinciKata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 1, April 2016 ISSN : 2337-9952 HUBUNGAN KADAR LEMAK, STATUS GIZI DAN KAPASITAS VITAL PARU DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA MAHASISWA PENJASKES UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat gizi. Status gizi berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi baik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini pada 7Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Kota Pangkalpinang, yaitu SMA St. Yosef, SMKN I, SMK Sore, SMAN 3, SMAN 4,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan fisik yang dikerjakan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang sangat berarti. Artinya
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
81 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Ngampilan Yogyakarta. Kecamatan Ngampilan terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Ngampilan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciLuh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha
PENGARUH PELATIHAN MENARIK KATROL BEBAN 5 KG DUABELAS REPETISI TIGA SET DAN SEMBILN REPETISI EMPAT SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN SISWA SMK-1 DENPASAR Luh Putu Tuti Ariani Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005) penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden of malnutrition) yaitu kekurangan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik
30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik cross-sectional untuk meneliti besarnya VO 2 maks dan daya ledak otot antara atlet
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional, yakni mengambil data pada satu waktu, dimana pengumpulan variabel dependen dan independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Perencanaan penelitian sangat dibutuhkan untuk menunjang pencapaian tujuan. Perencanaan atau metode yang baik adalah mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang menjadi acuan sebuah penelitian dan penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI
KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI 1. Definisi kebugaran jasmani 2. Komponen kebugaran jasmani 3. Permasalahan kebugaran jasmani 4. Kiat/cara mencapai keb. jasmani DEFINISI KEB. JASMANI Kebugaran jasmani (Physical
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
25 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Penelitian ini menggunakan contoh mahasiswa mayor Ilmu Gizi tahun ajaran 2009 yang mengikuti mata kuliah Gizi Olahraga. Jumlah contoh awal dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas/olahraga secara teratur, tidur yang cukup dan tidak merokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup sehat mempunyai peranan yang penting untuk meningkatkan kesehatan setiap individu. Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi potong lintang (cross-sectional study) sebagai studi deskriptif untuk mengetahui hubungan perilaku dengan prevalensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH M. ASRAR RIDHO A1D408116 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang akan digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan otot sistem set terhadap perubahan kadar lemak tubuh dan massa otot yaitu
Lebih terperincirumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²
BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang - Waktu
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
46 BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian Pada proses perencanaan penelitian, hasil kalkulasi ukuran sampel beda proporsi menghasilkan angka sebesar 75 sampel. Sementara itu, jumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu fisiologi Kedokteran Olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tubuh ideal dan sehat menjadi dambaan bagi semua orang karena hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dalam pergaulan serta tampil sehat dalam setiap kesempatan.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dikenakan kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental Randomized Pre and Post
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Indonesia
90 LAMPIRAN 91 Lampiran 1: Prosedur Tes Bangku 3 Menit YMCA METODE TES KEBUGARAN: TES BANGKU 3 MENIT YMCA/ YMCA 3-MINUTE STEP TEST (Nieman, 2007) Tes bangku 3 menit YMCA dilakukan pada responden yang telah
Lebih terperinci(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi
57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap
Lebih terperinciMODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET
MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.
31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita dimulai saat berkurang sampai berhenti fase menstruasi, ditandai dengan berhenti diproduksinya sel telur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test design untuk mengetahui efektivitas senam ADUHAI terhadap
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
9 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif, yakni mempelajari perbandingan variabel-variabel dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciSpecific Dynamic Action
Kebutuhan Energi Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi. Komponen-komponen
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG (LOW IMPACT) TERHADAP STATUS GIZI DAN KEBUGARAN MAHASISWI MURY KUSWARI
PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG (LOW IMPACT) TERHADAP STATUS GIZI DAN KEBUGARAN MAHASISWI MURY KUSWARI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah siswa pada perguruan tinggi yang memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak sekolah merupakan sumber daya manusia di masa depan sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI Denpasar untuk kelompok I dan kelompok II. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research yaitu menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui pengkajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi pada era globalisasi terjadi di. berbagai bidang. Hal ini berdampak pada penurunan
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi pada era globalisasi terjadi di berbagai bidang. Hal ini berdampak pada penurunan aktivitas fisik di berbagai kalangan usia. Data susenas (Survei
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah kelimuan fisiologi olahraga dan kedokteran olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK
ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK Stephani Yaneˡ, Zainal Arifin², Mira Fuzita³ 1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia. Saat ini, pencak silat sendiri sudah dipertandingkan diberbagai ajang kompetisi olahraga internasional,
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran, khususnya bagian ilmu kesehatan anak divisi alergi & imunologi dan fisiologi.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitan
26 METODE PENELITIAN Desain Penelitan Desain yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional study (Murti 1997). Pada contoh, peneliti melakukan pengamatan, pengukuran dalam satu waktu bersamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi Obesitas dan Persentase Lemak 2.1.1 Prevalensi Obesitas Secara global, prevalensi obesitas telah meningkat sejak tahun 1980 dan peningkatannya sangat cepat. 11
Lebih terperinciFORM RECALL MAKANAN 3X24 JAM (Untuk Mengukur Tingkat Konsumsi Makanan Atlet PSBL Langsa)
171 Lampiran 1: Food Recall Questionaire FORM RECALL MAKANAN 3X24 JAM (Untuk Mengukur Tingkat Konsumsi Makanan Atlet PSBL Langsa) Nama Responden (Atlet) :... Hari ke : (1) (2) (3) Tanggal :... Waktu Makan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di SMP Al-Firdaus Mendungan Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari 2011. B. Metode Penelitian Jenis
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Oleh: JUWANDA A1D408033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Lebih terperinciSIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN
135 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Tinggi badan lansia dapat diprediksi dari tinggi lutut, panjang depa, dan tinggi duduk. Panjang depa memberikan nilai korelasi tertinggi pada lansia lakilaki dan perempuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan alami manusia. Berlari adalah bagian yang tak terpisahkan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 1.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Lebih terperinciATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi
PROFIL KONDISI FISIK ATLET DAYUNG SENIOR NOMOR PERAHU NAGA PROPINSI JAMBI 2017 ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Kesegaran Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri Purwodadi Tegalrejo Kabupaten
Lebih terperinci