Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Yurika Permanasari, 2 Onoy Rohaeni
|
|
- Utami Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS SEKOLAH MELALUI PEMBENTUKAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DI DESA JATIROKE KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG 1 Yurika Permanasari, 2 Onoy Rohaeni 1,2 Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Jl. Purnawarman 63 Bandung 1 yurikakoe@gmail.com, 2 onoyrohaeni@gmail.com Abstrak. Posdaya dikembangkan sebagai salah satu sarana meningkatkan kualitas terpadu hidup masyarakat melalui penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri. Langkah awal pembentukan posdaya dilakukan melalui sosialisasi posdaya dengan pendekatan nonformal kepada tokoh masyarakat maupun formal dengan pemda setempat. Untuk memulai program posdaya terlebih dahulu dilaksanakan pelatihan kader posdaya. Pengurus posdaya melaksanakan musyawarah rutin, untuk kemudian melaksanakan program-program yang telah direncanakan, mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan program. Monitoring dilakukan oleh tim maupun pihak yang bekerjasama. Dalam kegiatan ini, pihak sekolah dilibatkan sebagai tokoh masyarakat yang turut memantau kegiatan yang dilaksanakan Posdaya. Melalui kegiatan Pos Pemberdayaan Keluarga, diharapkan peran perempuan terutama ibu-ibu rumah tangga dapat dioptimalkan, dengan senantiasa dapat terus menggali ide-ide kreatif baru untuk pengembangan kewirausahaan. Kata kunci: Posdaya, Wirausaha keluarga, Pelatihan keterampilan, Pemberdayaan Keluarga 1. Pendahuluan Pembangunan pada dasarnya adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing.artinya juga bisa dikatakan bahwa pembangunan itu sebagai never ending goal (Rahmaddin MY,2009). Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan tergantung dari suatu innerwill, proses emansipasi diri, dan suatu partisipasi kreatif dalam proses pembangunan hanya menjadi mungkin karena proses pendewasaan. Pembangunan merupakan hasil dari sebuah dialog antara aspirasi publik dengan potensi kolektif bangsa. Pembangunan berdasarkan kepercayaan adalah pembangunan berpola pemberdayaan seluruh rakyat, khususnya rakyat kecil, terlebih lagi mereka merupakan bagian terbesar dari masyarakat Indonesia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Menurut Ahmad Heryawan (Heryawan, 2009) menyatakan bahwa manusia merupakan unsur terpenting dalam proses pembangunan, karena itu maju mundurnya suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas SDM bangsa tersebut dalam mengatasi setiap perubahan lingkungan yang terus berkembang. Umat Islam di Indonesia yang merupakan kelompok mayoritas, ternyata masih belum mampu menampilkan peran yang optimal, dalam membangun ilmu pengetahuan, teknologi dan mengembangkan kehidupan perekonomian masyarakat bangsa yang menjadikan ajaran Islam rahmatan lil alamin. Community development atau sering 445
2 446 Yurika Permanasari, et al. disebut juga pemberdayaan masyarakat menampilkan persyaratan yang antara lain pentingnya pendidikan (dengan berbagai bentuk dan metodanya) sebagai pondasi dasar membangun suatu masyarakat. Islam memberdayakan (empowering) masyarakat menuju suatu tatanan masyarakat madani (hubungan yang harmonis antara masyarakat dan negara). Karena itu Unisba sebagai salah satu lembaga keislaman yang bergerak dibidang pendidikan merasa perlu secara serius meningkatkan kapasitas pengelolaan pendidikan umat Islam dalam seluruh aspek kehidupannya. Pada tahun 2008 LPPM Unisba bekerja sama dengan Yayasan Damandiri dan P2SDM IPB, telah melaksanakan kegiatan Pengembangan SDM melalui Pola Kemitraan di Kabupaten Sumedang. Pada kegiatan tersebut LPPM Unisba membina SMA binaan. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Disdik Kabupaten Sumedang, direkomendasikan SMA Darul Fatwa di Desa Jatiroke sebagai SMA binaan LPPM Unisba. Pada tahun 2009 kerja sama dengan Yayasan Damandiri dan P2SDM Unisba berlanjut, dengan tema Pengembangan SDM melalui Pembentukan Posdaya di Kabupaten Sumedang. Pembentukan Posdaya dengan pendekatan berbasis sekolah, yaitu guru-guru dari SMA binaan diikutsertakan dalam pembentukan Posdaya. Dari kegiatan tersebut telah terbentuk Posdaya Kenari dengan beberapa kegiatan yang mendapat respon positif dari masyarakat. Pada tahun 2011 Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Unisba kembali memilih Desa Jatiroke untuk membentuk dua Posdaya baru di dua RW yang berbeda. Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya pada tahun 2012 ini kami memilih Desa Jatiroke sebagai lokasi pengabdian di 2 RW terakhir yang masih belum terbentuk POSDAYA. Desa Jatiroke dipilih menjadi tempat dilaksanakannya PKM, karena termasuk salah satu tertinggal di Kecamatan Jatinangor (Data Kecamatan). Penduduk Jatiroke sebanyak 5331 jiwa dengan 5 RW, dan 30 RT. Khalayak sasaran adalah keluarga di Desa Jatiroke, utamanya keluarga kurang mampu dengan anak-anak dibawah usia 15 tahun, keluarga yang isterinya sedang mengandung, keluarga dengan remaja dibawah usia 25 tahun dan keluarga yang berusia lanjut. Sesuai dengan tema PKM ini yaitu: pemberdayaan masyarakat berbasis sekolah, seluruh kegiatan pengabdian dipusatkan di sekolah yang dimiliki desa Jatiroke. Sekolah dianggap sebagai tempat menimba ilmu, baik bagi siswa didiknya maupun masyarakat sekitar. Di daerah ini guru masih dianggap sebagai subjek yang patut digugu dan ditiru, sehingga guru-guru selain sebagai pendidik siswa sekolah juga merupakan tokoh masyarakat yang dapat dijadikan sumber pengetahuan dan tempat bertanya masyarakat setempat. Adapun sekolah yang dipilih sebagai tempat pengabdian adalah SMA Darul Fatwa yang terletak di RW 4. Selain karena sekolah ini berada di lingkungan desa Jatiroke, SMA Darul Fatwa juga mempunyai fasilitas pendidikan yang memadai karena telah sering mendapatkan hibah untuk peningkatan sarana prasarana. Oleh karena itu, tim PKM dapat menggunakan sarana prasarana sekolah untuk kegiatan pelatihan ibu-ibu rumah tangga dengan melibatkan guru-guru setempat sebagai pendamping. Sumber daya manusia merupakan modal yang sangat penting dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Dampak pemberdayaan masyarakat adalah kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan mereka melalui prakarsa dan kreatifitas untuk meningkatkan kualitas hidup. Tentunya membutuhkan masyarakat yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk keluar dari permasalahan mereka. Telaah mengenai Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora
3 Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sekolah Melalui Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) peningkatan kapasitas sumber daya manusia ini adalah masyarakat pedesaan dan institusi kelembagaan sebagai wadah mereka berorganisasi. Menjadi pertimbangan dalam pemberdayaan masyarakat, ketika menghadapi persoalan kapasitas sumberdaya manusia masyarakat pedesaan yang rata-rata pendidikan formalnya terbatas. Tentunya perlu dipilih metode dan media pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Untuk itu, perlu dikembangkan metode pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat pedesaan. Kunci dari metode pendidikan bagi masyarakat pedesaan adalah proses penyadaran melalui penumbuhan kepercayaan diri, menumbuhkan rasa membutuhkan pada diri masyarakat untuk memperbaiki kualitas hidup. Sehingga, PKM ini memiliki tujuan untuk pengembangan bidang ekonomi/kewirausahaan yaitu, meningkatnya jenis usaha yang dimiliki oleh keluarga pra sejahtera dengan pemberian pelatihan keterampilan usaha dan terbentuknya unit usaha rumah tangga. 2. Roadmap PKM Hasil kegiatan PKM tahun adalah telah dikembangkan satu buah Posdaya yaitu Posdaya Kenari di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Bidang Pendidikan Bidang pendidikan difokuskan pada PAUD. Program dari PAUD ini telah dilaksanakan kegiatan yaitu mengadakan pelatihan bagi Kader Tutor PAUD se kecamatan Jatinangor. b. Bidang Kesehatan Bidang kesehatan difokuskan pada Posyandu Balita dan telah memberi bantuan berupa sarana dan prasarana berupa Mebeuler (meja dan kursi); Timbangan Bayi; Makanan tambahan rutin tiap bulan sekali. Pada bidang kesehatan, yaitu Posyandu telah mendapat penghargaan posyandu percontohan se-kabupaten Sumedang dan mendapat penghargaan terbaik. c. Bidang Ekonomi Bidang ekonomi difokuskan pada pembuatan makanan ringan yaitu, produk kue-kue kering yang pemasarannya di sekitar desa jatiroke dan melayani katering apabila ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekitar desa Jatiroke. d. Bidang Lingkungan Untuk bidang lingkungan, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah mengikuti lomba lingkungan sehat yang diadakan oleh pemerintah kabupaten Sumedang. PKM pada tahun 2011 dilaksanakan pada periode Januari Juni 2011 merupakan kelanjutan dari PKM tahun , yaitu perluasan dengan pembentukan dua buah Posdaya baru di RW I dan RW IV di desa Jatiroke. PKM tahun 2012 dilaksanakan Januari Agustus 2012 masih merupakan lanjutan dari PKM sebelumnya dengan penambahan pembentukan Posdaya di RW 2 dan RW 3 desa Jatiroke. Posdaya Kenari yang sudah dibentuk sebelumnya dijadikan sebagai Posdaya percontohan bagi posdaya baru. Setelah PKM ini selesai, perlu dilakukan membangun jejaring usaha produktif Posdaya untuk lebih memacu pertumbuhan usaha ekonomi masyarakat, melakukan pembelajaran pengurus/kader Posdaya melalui kegiatan studi banding ke posdaya lain, perlunya pendampingan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan KKN Tematik Posdaya. ISSN Vol 3, No.1, Th, 2012
4 448 Yurika Permanasari, et al. 3. Pembentukan Posdaya Langkah awal pembentukan posdaya dilakukan melalui sosialisasi posdaya dengan pendekatan nonformal kepada tokoh masyarakat dan pemda setempat. Kemudian dilanjutkan dengan pendataan potensi desa. Dari hasil pendatan dan diskusi dengan tokoh masyarakat dan kelurahan, dilaksanakan Lokakarya Mini sekaligus dengan pembentukan posdaya. Setelah pengurus Posdaya terbentuk, dilaksanakankan musyawarah pengurus dan kader untuk menyusun program kerja posdaya Bidang Ekonomi/Kewirausahaan yang meliputi: - Menentukan jenis usaha yang ingin dirintis - Pelatihan keterampilan usaha bagi Ibu Rumah Tangga dengan mendatangkan tenaga ahli dibidangnya. - Pembentukan Unit Usaha Rumah Tangga dengan bantuan modal bergulir. - Pemasaran Hasil Kegiatan Life Skill Ibu Rumah Tangga: Mengikut sertakan hasil life skill dalam penyelenggaraan pameran dan bazaar. - Untuk memulai program posdaya terlebih dahulu dilaksanakan pelatihan kader posdaya. Pengurus posdaya melaksanakan musyawarah rutin, untuk kemudian melaksanakan program-program yang telah direncanakan, mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan program. Monitoring dilakukan oleh tim maupun pihak sekolah yang bekerjasama. Untuk mengetahui keberhasilan program yang telah dilaksanakan, dilakukan monitoring dan evaluasi. Evaluasi di ukur berdasarkan indikator yang telah ditetapkan antara lain: i. Jenis keterampilan yang dimiliki keluarga pra sejahtera ii. Jenis kelompok usaha bersama ekonomi kecil Adapun alur kegiatan dalam teknis pelaksanaan pengabdian ini adalah sebagai berikut : Sosialisasi Formal dan Non Formal pada Tokoh Masyarakat dan Desa Pendataan Lokakarya Mini Raker Pengurus POSDAYA Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora
5 Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sekolah Melalui Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Pelaksanaan Program Monitoring Evaluasi 4. Hasil dan Pembahasan Posdaya dibentuk di dua RW, yaitu RW 02 dan RW 03 sesuai dengan SK Kepala Desa Jatiroke No.141/IV/SK-06/DS/2012 tentang Penetapan Pengurus POSDAYA Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun Setelah pengurus Posdaya terbentuk, pengurus dan kader melaksanakan musyawarah untuk menyusun program kerja posdaya Bidang Ekonomi/Kewirausahaan yaitu : - Menetukan keterampilan yang akan dilaksanakan adalah sulam pita dan kue kering - Mengadakan pelatihan keterampilan usaha bagi Ibu Rumah Tangga dengan mendatangkan tenaga ahli dibidangnya. - Pembentukan Unit Usaha Rumah Tangga dengan bantuan modal bergulir. - Pemasaran Hasil Kegiatan Life Skill Ibu Rumah Tangga: Mengikut sertakan hasil life skill dalam penyelenggaraan pameran dan bazaar. Pelatihan keterampilan membuat sulam pita diikuti oleh kader-kader dari Posdaya RW 02 (Kenari 2) dan 03 (Kenari 03) yang telah terbentuk, dengan instruktur pelatihan yang ahli dalam pembuatan kerajinan tangan tersebut. Instruktur tersebut juga mempunyai home industri barang produk sulam pita, sehingga dapat menampung hasil produk anggota posdaya untuk membatu memsarkan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Beberapa kader posdaya sebelumnya (kenari 1 dan kenari 2) mendapat beberapa order untuk sulam pita dari beberapa perusahaan kerudung dan mukena. Hal ini lah yang menjadi pendorong anggota posdaya kenari 2 dan kenari 3 menentukan jenis pelatihan sulam pita. Pelatihan kue kering diberikan oleh ketua kader masingmasing Posdaya RW 02 dan RW 03 yang telah memiliki keterampilan dan bermaksud membaginya dengan kader-kader yang lain. Pada saat pemberian pelatihan keterampilan membuat kerajinan sulam pita dan cireng isi, diberikan juga dana operasional dan bantuan modal bergulir untuk setiap Posdaya. Dana operasional digunakan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan Posdaya seperti pertemuan-pertemuan dan kegiatan kader lainnya. Sedangkan bantuan modal bergulir dimanfaatkan oleh kader Posdaya sebagai modal awal untuk produksi dan pemasaran. Pemasaran kue-kue kering (kemasan kantong plastik)tersebut sebagaian besar sudah punya tempat-tempat tersendiri, seperti kantin sekolah, kantin madrasah/pesantern setempat dan lain-lain. Bahkan pemasaran kue Nastar, Keju, Putri Salju dan Kue Semprit (kemasan toples) sudah dipasarkan di mall JATOS. ISSN Vol 3, No.1, Th, 2012
6 450 Yurika Permanasari, et al. Sesuai dengan tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini, indikator diukur dari jenis keterampilan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga dan jenis kelompok usaha bersama. Dengan adanya pengabdian ini, ibu-ibu rumah tangga yang menjadi kader Posdaya menjadi bertambah keterampilannya setelah mengikuti pelatihan Sulam pita dan membuat Kue kering. Diharapkan ibu-ibu kader akan menyebarkan keterampilan ini pada ibu-ibu rumah tangga lain di Posdaya masing-masing. Dana bergulir yang diberikan pada setiap Posdaya juga menjadikan ibu-ibu rumah tangga tersebut dapat memulai untuk membuat usaha kecil, misalnya dengan mulai menjual produk-produk hasil pelatihan. Oleh karena itu, tim pengabdi juga turut membatu memasarkan hasil produk dengan mengikutsertakan dalam pameran maupun bazar agar lebih membuka peluang pemasaran yang lebih luas lagi. Monitoring semua kegiatan Posdaya dilakukan bersama oleh tim maupun pihak sekolah. Untuk menghindari keterbatasan waktu dan jarak anatra kader Posdaya dengan tim PKM, maka setiap kader yang akan melakukan kegiatan, melapor pada pihak sekolah dan pihak sekolah akan berkoordinasi dengan tim PKM, sehingga monitoring lebih mudah dilakukan. Kegiatan Posdaya juga dapat menggunakan fasilitas sekolah, seperti ruang rapat, ruang jahit, dan lain lain. 5. Kesimpulan Posdaya yang dikembangkan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini, dapat dijadikan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya bidang wirausaha yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri. Kemandirian ibu rumah tangga menjadikan potensi ibu rumah tangga sangat besar untuk berperan serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memberdayakan keluarga. Melalui kegiatan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), diharapkan peran perempuan terutama ibu-ibu rumah tangga dapat dioptimalkan, dengan senantiasa dapat terus menggali ide-ide kreatif baru untuk pengembangan kewirausahaan. Jika dilihat dari antusiasme para kader, dukungan aparat desa setempat, dan motivasi dari pendamping, Posdaya akan mempunyai peranan penting dalam kemajuan masyarakat desa. Oleh karena itu, disarankan untuk menambah pembentukan Posdaya di desa-desa lain, terutama desa-desa yang masih masuk kategori desa tertinggal. 6. Daftar Pustaka Ana Budi Rahayu, 2009, Pembangunan Perekonomian Nasional melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa, binaswadaya.org Dadang Solihin, Perencanaan Pembangunan, diunduh Desember 2011 Heryawan, 2009, Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul dan Berkualitas dalam Mewujudkan Visi Pembagunan Jawa Barat,, Orasi Ilmiah. Mubyarto, 1984, Strategi Pembangunan Pedesaan, P3PK UGM Yogyakart. M. Yusuf Fajar, dkk., 2011, Upaya Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat melalui Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Laporan PKM 2010, LPPM Unisba Rahmaddin MY, 2009, Indikator Pembanguna Daerah, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora
Peranan Ibu Rumah Tangga dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga)
Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Peranan Ibu Rumah Tangga dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) 1 M. Yusuf Fajar, 2 Esti
Lebih terperinciPEMBENTUKAN POSDAYA DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI 1 Lisnur Wachidah,
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA
STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA Oleh : Susilahati Koordinator Wilayah Provinsi Banten LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Disampaikan pada acara Pembekalan peserta KKN Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 199-206 PENDAMPINGAN USAHA KERAJINAN UNTUK MEMANFAATKAN SAMPAH KEMASAN DAN KAIN PERCA DI RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI
Lebih terperinciKeluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN
Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya
Lebih terperinciKETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu Perguruan Tinggi yang mempunyai program studi kependidikan. Program studi kependidikan adalah program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun
Lebih terperinciAssalamu alaikum UNSIKA SELAMAT MEMBANGUN DESA
Assalamu alaikum UNSIKA SELAMAT MEMBANGUN DESA MUHAMMAD YANNEFRI BAKHTIAR, MINTARTI PEMBEKALAN KKN TEMATIK POSDAYA UNSIKA, 29 JULI-1 AGUSTUS 2015 DEFINISI POSDAYA Posdaya adalah forum silaturahmi, komunikasi,
Lebih terperinci1. Pendahuluan PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS KELUARGA DI DESA TANJUNGWANGI
Prosiding SNaPP 2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS KELUARGA DI DESA TANJUNGWANGI 1 Kusdwiratri, 2 Endang Pudjiastuti, 3 Eni Nuraeni Nugrahawati, 4
Lebih terperinciPERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Identitas Responden Angkatan : Desa dan Kecamatan Lokasi KKN : Daftar Pertanyaan 1. Setelah
Lebih terperinciPERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG
PERATURAN DESA NANGGUNG KECAMATAN NANGGUNG KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG Lembaran Desa Nanggung Nomor 10 Tahun 2001 PERATURAN DESA
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setelah beberapa dekade pembangunan pertanian di Indonesia, ternyata pembangunan belum mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi penyebabnya
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelurahan : 4. RW : 5. RT : 6. Kecamatan : Cibeunying 7. Kota : Bandung 8. Jenis Kelamin : L
Lebih terperinciMEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA
MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN INSTITUSI MASYARAKAT BIDANG KELUARGA BERENCANA DI KELURAHAN/ DESA
PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN INSTITUSI MASYARAKAT BIDANG KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :
BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perancangan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Desa Jomblang
Lebih terperinciBAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,
BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG TANGGAL 22 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh :
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada BAB V akan dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.
132 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada BAB V akan dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan ini berdasarkan hasil pengolahan wawancara dan observasi yang merupakan
Lebih terperinciMETODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian
METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji suatu komunitas, karena karakter
Lebih terperinciIbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)
saepul's blog IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikar IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Lebih terperinciKetentuan Pengajuan PKM
Ketentuan Pengajuan PKM A. Program Kreatifitas Mahasiswa 1. Program Kreatifitas Mahasiswa merupakan kompetisi ide yang dilaksanakan oleh Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI) untuk mahasiswa se-indonesia.
Lebih terperinciVISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan
EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Perindustrian Kota Surabaya dalam persiapan menghadapi Asean Economic. upaya-upaya dan proses komunikasi bisnis Dinas Perdagangan dan
110 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan, serta didasarkan pada analisis data penelitian tentang Komunikasi bisnis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya
Lebih terperinciBAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara
141 BAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara keseluruhan hasil penelitian
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI
RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,
Lebih terperinciPETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)
PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POSO
PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERTAURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang :
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
251 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab terakhir ini diuraikan beberapa kesimpulan, mengacu pada rumusan masalah yang dikemukakan di Bab I, dan rekomendasi ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAJENE
PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN
Abdimas Unwahas, Vol.1, No.1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Ersila Devy Rinjani 1*, Linda Indiyarti Putri 1 1 Fakultas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KETUGASAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN ( LPMK ) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b. Mengingat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBERDAYAAN BURUH TANI MISKIN MELALUI USAHA HOME INDUSTRY KERAJINAN ENCENG GONDOK UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN DI DESA TANGGUL KECAMATAN MIJEN KABUPATEN
Lebih terperinciVII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN
VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJA SAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA DI MASYARAKAT
PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA DI MASYARAKAT Oleh : TIN HERAWATI DEPARTEMEN IKK FEMA, IPB 2013 1. PENGERTIAN PEMBERDAYAAN 2. TUJUAN PEMBERDAYAAN 3. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciKEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA
KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA BANJAR Menimbang : a. Pasal
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KAMPUNG WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciPELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA
Prosiding SNaPP2016 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA 1 Restu Frida Utami,
Lebih terperinciHimpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 23 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan. salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) diartikan sebagai keintegrasian secara menyeluruh baik dibidang keahlian atau disiplin ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang
Lebih terperincipenyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat
Lebih terperinciVII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN
VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN 7.1. Latar Belakang Rancangan Program Kemiskinan di Desa Mambalan merupakan kemiskinan yang lebih disebabkan oleh faktor struktural daripada faktor
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA
BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI Candra Wahyu Hidayat Universitas Kanjuruhan Malang hidayatcandra76@yahoo.com Ida Nuryana Universitas Kanjuruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. PNPM-MP
Lebih terperinciLampiran 1 Peta Administrasi Kota Bogor dan Situgede
LAMPIRAN Lampiran 1 Peta Administrasi Kota Bogor dan Situgede 163 164 Lampiran 2 Peta Administrasi Kelurahan Situgede Lokasi Penelitian 167 Lampiran 4 Jadwal Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi masyarakat Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk tersebut dapat terlihat
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TANGGAL 3 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda
Lebih terperinci[ISSN ] Vol. 5 Edisi 10, Mar 2017
KEANEKARAGAMAN SUMBER PENGHASILAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PENGENTASAN KELUARGA PRASEJAHTERA Luthpi Saepuloh, Venita Sofiani Universitas Muhammadiyah Sukabumi ABSTRAK Sejalan
Lebih terperinciKEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG
KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dan rekomendasi mengenai keseluruhan hasil penelitian yang merupakan kristalisasi dari hasil pembahasan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 PENGEMBANGAN SDM BERBASIS GENDER MELALUI KAMPUNG PINTAR DAN INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN METRO TIMUR 1 Kartika Sari, 2
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA GUNUNGREJO, Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pembangunan manusia seutuhnya tidak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pembangunan manusia seutuhnya tidak dapat
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian ini yang ingin menggambarkan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan berbasis komunitas dan menjelaskan kebermanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat 7,7 juta balita yang terhambat pertumbuhannya. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang United Nations Children s Fund (UNICEF) melaporkan bahwa di Indonesia terdapat 7,7 juta balita yang terhambat pertumbuhannya. Dalam laporan itu, Indonesia menempati
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA PENGRAJIN SULAM DI KEC. TANGGULANGIN KAB. SIDOARJO
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA PENGRAJIN SULAM DI KEC. TANGGULANGIN KAB. SIDOARJO 1 Rr. Herini Siti Aisyah, 2 Dewi Amartani 1 Universitas Airlangga Surabaya 2 Universitas Bhayangkara Surabaya herini@fh.unair.ac.id
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Bab V menguraikan tentang kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Kesimpulan disusun berdasarkan tujuan penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. Implikasi
Lebih terperinciEVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UKM DI KOTA BANDUNG MELALUI PROGRAM BANTUAN WALIKOTA UNTUK KEMAKMURAN (Bawaku Makmur)
EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UKM DI KOTA BANDUNG MELALUI PROGRAM BANTUAN WALIKOTA UNTUK KEMAKMURAN (Bawaku Makmur) Roni Kastaman Teknik Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian - Universitas
Lebih terperinciBAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG
BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pemerintah Indonesia mulai mencanangkan
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Peran Pengelola TBM Sukamulya Cerdas Dalam Optimalisasi Minat Baca Masyarakat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian mengenai Peran Pengelola Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di TBM Sukamulya Cerdas Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo
Lebih terperinciSOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA
SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA Nina Fahriana 1* Yusnawati 2 Nurlaila Handayani 3 Fakultas
Lebih terperinciRESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 6-12 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di bidang kepemudaan merupakan mata rantai tak terpisahkan dari sasaran pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Keberhasilan
Lebih terperinci