KINESIK. (Dra. SWE. Handayani, M.I.Kom) Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KINESIK. (Dra. SWE. Handayani, M.I.Kom) Abstrak"

Transkripsi

1 KINESIK (Dra. SWE. Handayani, M.I.Kom) Abstrak Kinesik meliputi ekspresi wajah, isyarat,sikap dan cara berjalan, dan lengan yang dapat dilihat dan gerakan tubuh. Teori pada kinesik telah mencakup secara konsisten pada kanon teori komunikasi, khususnya dalam studi komunikasi non verbal semenjak tahun 1950an. Pada tahun 1960an kelompok Jepang ini mendukung konsep bahwa ada perbedaan budaya yang besar pada penilaian emosi. Kuhn menambahkan okulesik (perilaku mata), haptik (sentuhan), dan proksemik (penggunaan ruang) ke dalam system yang diatur oleh sajian berikut: motorik (gerakan), reaksi orientasi, heptik (sentuhan), daya penggerak (perubahan tempat). Menurut hasil penelitian, bahasa tubuh ternyata punya prosentase kekuatan yang melebihi bahasa verbal. Ini berarti bahwa kita harus batul-betul mencermati bahasa tubuh yang kita milikik ataupun interaksi betul-betul berjalan almiah. Kita semua manusia. Semua orang sedikit banyak akan sadar diri jika tiba saatnya mengamati diri sendiri. Analisa diri akan membantu kita memperbaiki diri secara dramatis. Observasi diri akan menunjukkan gerakan mana yang nampak alami dan mana yang tidak. Belajarlah bagaimana menunjukkan antuiasme, kepercayaan diri, kemarahan, keprihatinan dan simpati yang semuanya terlihat alami. Kata Kunci: Kinesik PENDAHULUAN Kinesik adalah studi dan interpretasi gerakan tubuh manusia yang dapat diambil sebagai simbolis atau metaforis dalam interaksi sosial. Menurut antropologis Ray Birdwhistell, yang membuat istilah ini pada tahun 1952, kinesik meliputi ekspresi wajah, isyarat,sikap dan cara berjalan, dan lengan yang dapat dilihat dan gerakan tubuh. Gerakan ekspresif diambil tindakan simbolis yang menunjukkan atau menekankan pemikiran, perasaan, suasana hati, maksud, dan/atau sikap dan bisa digunakan secara kombinasi dengan, atau disamping komunikasi verbal. Agar dapat memiliki nilai komunikasi terbagi, kegiatan jasmani harus menjadi adat, atau secara luas dipahami. Teori pada kinesik telah mencakup secara konsisten pada kanon teori komunikasi, khususnya dalam studi komunikasi non verbal semenjak tahun 1950an.

2 Pada tahun 1969, Paul Ekman dan Wallace Friesen memindahkan penekanan pada dasar isyarat psikologis dan ekspresi wajah. Mereka menyatukan lima kategori perilaku nonverbal: 1. Mempengaruhi pajangan (dinamakan ekspresi emosional pada karya akhir Ekman) terjadai khususnya pada wajah dan secara tidak sadar menunjukkan dan mewakili perasaan atau emosi 2. Pengatur menjaga dan mengelola interaksi alur antara mitra komunikasi. Contohnya, persetujuan dapat dinyatakan melalui anggukan kepala, ketidakpercayaan bias melalui kepala miring 3. Adaptor membantu untuk mengelola tensi atau tekanan. Adaptor obyek meliputi penggesekan dengan obyek seperti sebuah pensil, merubah-adaptor digunakan pada hubungan antarpribadi seperti menyentuh orang lain dan adaptor-diri dapat meliputi seperti perilaku menggigit kuku, menggosok mata, menggaruk bagian yang gatal, dan sebagainya 4. Ilustrator menyertai bahasa verbal dan secara visual menunjukkan apa yang sedang dijelaskan. Ilustrator meliputi tongkat (yang digunakan untuk penekanan), piktograf (yang mewakili referen mereka), kinetograf (yang mewakili tindakan jasmani), ideograf (yang menggambarkan hal pemikiran), deiktik (menunjuk isyarat), dan spasial (yang menggambarkan hubungan spasial). Pada tahun 1999, Ekman menambahkan kategori gerakan ritmik yang menggamnbarkan ritme sebuah kejadian 5. Emblem menggantikan kata kata dan oleh karenanya memiliki makna menurut adat. Berbeda dari kategori lain perilaku nonverbal, emblem memiliki terjemahan verbal langsung seperti tanda OK atau V untuk tanda kemenangan Semenjak tahun 1981, Adam Kendon meneliti banyak aspek isyarat, termasuk konvensionalisasi, integrasi antara isyarat dan percakapan, dan peran isyarat pada komunikasi. Penelitian Whistell berlanjut di Amerika Serikat oleh Adam Kendon, diantaranya. Christine Kuhn melakukan karya sama di Jerman. Di Jepang, Toshiki Shioiri, Toshiyuki Someya, Daiga Helmeste, dan Siu Wa Tang mengadakan penelitian semacam itu. Pada tahun 1960an kelompok Jepang ini mendukung konsep bahwa ada perbedaan budaya yang besar pada penilaian emosi. Sebagaimana pada awal abad ke

3 21, Kuhn menambahkan okulesik (perilaku mata), haptik (sentuhan), dan proksemik (penggunaan ruang) ke dalam system yang diatur oleh sajian berikut: 1. Motorik (gerakan) Mimik: gerakan wajah Pantomimik: gerakan dan posisi seluruh tubuh Gerak tubuh: gerakan kaki dan tangan 2. Reaksi orientasi Orientasi tatapan Orientasi kepala Orientasi batang tubuh 3. Haptik (sentuhan) Hubungan taktil-diri (hubungan taktil dengan diri) Hubungan sosiotaktil (hubungan taktil dengan orang lain) Hubungan obyektaktil (hubungan taktil dengan obyek) Hubungan fiktivetaktil (hubungan imajiantif dengan orang lain dan/atau obyek) 4. Daya penggerak (perubahan tempat) Proksemik PANDANGAN ALTERNATIVE DENGAN MENGACU PADA SUMBER LITERATUR LAIN Dalam bukunya Widodo Muktiyo, Membangun Usaha dengan Kekuatan Image, memaparkan: Menurut hasil penelitian, bahasa tubuh ternyata punya prosentase kekuatan yang melebihi bahasa verbal. Misalkan, dalam kelompok kecil, seseorang sedang berbicara banyak, kemudian ada salah satu teman yang meletakkan telunjuknya di dahinya dengan miring. Semua yang disampaikan akan terhapus oleh isyarat bahasa tubuh seseorang tadi. Ini berarti bahwa kita harus batul-betul mencermati bahasa tubuh yang kita milikik ataupun interaksi betul-betul berjalan almiah. Tetapi kalau akhirnya sudah menjadi lifeblood atau darah kehidupan, maka apa yang kita lakukan direspon dan menguntungkan. Contoh lain, kalau misalkan pusing kita menekan kening dengan kita puter, berarti kita kesulitan sesuatu atau bahkan kita ngomong berdua tahu-tahu pihak lain

4 mengerutkan dahinya berarti dia tidak paham dengan apa yang dimaksud dan harus kita ulang. Kita harus lebih efektif pada hal-hal seperti itu yang selama ini barangkali perlu kita pahami dengan baik. Kita semua manusia. Semua orang sedikit banyak akan sadar diri jika tiba saatnya mengamati diri sendiri. Namun kekuatan komunikasi kita lebih banyak dipengaruhi oleh bagaimana kita mengatakannya dan bukannya oleh apa yang kita katakan. Oleh sebab itu, penting bagi kita menggunakan bahasa tubuh untuk manfaat yang sebesar-besarnya. Analisa diri akan membantu kita memperbaiki diri secara dramatis. Observasi diri akan menunjukkan gerakan mana yang nampak alami dan mana yang tidak. Percayalah pada diri sendiri. Berusahalah menyampaikan emosi melalui ekspresi fisik. Belajarlah bagaimana menunjukkan antuiasme, kepercayaan diri, kemarahan, keprihatinan dan simpati yang semuanya terlihat alami. (Peter Urs Bender, Rahasia Kekuatan Presentasi, Gramedia, Jakarta, 1996, hal 100). Menurut Birdwhistell, Kinesics and Context, menguraikan tujuh asumsinya yang menjadi dasar teorinya dalam bahasa tubuh: 1. Semua gerakan tubuh mempunyai makna penting dalam konteks komunikasi. Seseorang selalu dapat memberikan makna terdapat aktivitas tubuh. 2. Perilaku dapat dianalisis karena telah diatur dan pengaturan ini dapt dikupas dengan analisis sistematis. 3. Walaupun aktivitas tubuh memiliki keterbatasan secara biologis, kegunaan pergerakan tubuh dalam interaksi dianggap menjadi sebuah bagian dari sistem sosial. Oleh karena itu, kelompok yang berbeda akan menggunakan gesture dan gerakan tubuh lainnya secara berbeda. 4. Orang dipengaruhi oleh aktivitas tubuh orang lain yang terlihat. 5. Cara aktivitas tubuh yang berfungsi dalam komunikasi dapat diselidiki. 6. Makna yang terungkap dalam hasil penelitian kinesic ini berasal dari perilaku yang telah dikaji sebagaimana metode yang digunakan untuk penelitian. 7. Seorang yang menggunakan aktivitas tubuh akan memiliki ciri-ciri idiosyncratic, tetapi juga akan menjadi bagian sistem sosial yang besar bersama-sama dengan yang lainnya. (Littlejohn. 2009:159)

5 Dalam bukunya Widodo Muktiyo, Membangun Usaha dengan Kekuatan Image, memaparkan: POSISI BAHU DAN KEPALA Yakin Dan Positif Gugup Dan Negatif Bahu tegak Kepala ke atas Tersenyum Penuh tenaga Siap tampil Saya merasa enak! Ya, saya bisa! Bahu terkulai Kepala menunduk Merengut Kurang bertenaga Tidak siap Saya merasa tidak enak Tidak, saya tidak bisa! HIDUP INI MENGGAIRAHKAN HIDUP INI MEMBOSANKAN Sumber: Rahasia Kekuatan Presentasi, Gramedia, Jakarta. Wiraniaga yang profesional, sebagai seorang ahli komunikasi dan spesialis dalam memahami orang-orang, harus mampu menerjemahkan bahasa tubuh orang lain. Seorang professional menyadari bahwa setiap orang yang ia ajak bicara berbeda. Tetapi ada gerakan-gerakan atau isyarat-isyarat bahasa tubuh tertentu.

6 REFERENSI Shimp, A. Terance. Periklanan Promosi Aspek Tamban. Edisi ke-5. Jilid1. Jakarta: Erlangga Palupi, Dyah Hasto dan Teguh Sri Pambudi Advertising that Sells. Jakarta: Gramedia Mukyito, Widodo Membangun Usaha Dengan Kekuatan Image. Yogyakarta:Pinus Littlejohn, Stephen W and Karen A. Foss Teori Komunikasi. Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Kecakapan Non Verbal Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi Non-Verbal O O O Komunikasi interpersonal tidak hanya melibatkan arti kata secara eksplisit pada informasi atau pesan yang disampaikan, tetapi

Lebih terperinci

Psikologi Sosial. Persepsi Sosial. Reno Laila Fitria, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Psikologi Sosial. Persepsi Sosial. Reno Laila Fitria, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi. Psikologi Sosial Modul ke: Persepsi Sosial Fakultas Psikologi Reno Laila Fitria, M.Si. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Persepsi Sosial Kenyataannya, kita tidak bisa mengetahui sebenar-benarnya

Lebih terperinci

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK: KOMUNIKASI KINESIK: GESTURES Gesture termasuk bentuk komunikasi kinesik, meliputi gerakan tubuh dan tangan saat berkomunikasi. Dari penelitiannya tahun 1965, Ekman menemukan bahwa tanda-tanda (cues) dari

Lebih terperinci

KOMUNIKASI NON VERBAL

KOMUNIKASI NON VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL Komunikasi nonverbal pastilah merupakan kata yang sedang populer saat ini. Setiap orang tampaknya tertarik pada pesan yang dikomunikasikan oleh gerakan

Lebih terperinci

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal vital yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal vital yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal vital yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena selain sebagai sarana interaksi, komunikasi juga merupakan ungkapan dari proses

Lebih terperinci

Public Speaking. Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal. Sujanti, M.Ikom.

Public Speaking. Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal. Sujanti, M.Ikom. Public Speaking Modul ke: 03 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal Sujanti, M.Ikom. Program Studi

Lebih terperinci

Komunikasi Non Verbal. Arif Basofi PENS

Komunikasi Non Verbal. Arif Basofi PENS Komunikasi Non Verbal Arif Basofi PENS Referensi Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, Ilmu Komunikasi, Rosda, 2007 Susan G. Buckley, Ph.D, Buku Pintar Bahasa Tubuh, Publisher, 2008. Komunikasi Non Verbal Komunikasi

Lebih terperinci

Perkembangan Media Online dalam Mempengaruhi Efektifitas IMC dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan

Perkembangan Media Online dalam Mempengaruhi Efektifitas IMC dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan Perkembangan Media Online dalam Mempengaruhi Efektifitas IMC dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan Oleh (Wahyu Ening Handayani) Staff Pengajar Fakultas FISIP Universitas Surakarta ABSTRACT Creative act

Lebih terperinci

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38% . Sesi Kelima Ketrampilan Dasar Menyampaikan dan Mengenali Isyarat Non-Verbal Handout Apa yang diingat pendengar: Teori Albert Mehrabian Efek visual 55% Katakata Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti Tujuan Umum Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang relevan dengan kegiatan komunikasi manajemen Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

Cara Membaca Bahasa Tubuh

Cara Membaca Bahasa Tubuh Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 1 Wates Bidang Studi : Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian : Administrasi Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan Modul ke: Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan Bahasa tubuh dalam wawancara dan observasi Fakultas PSIKOLOGI Riblita Damayanti Komunikasi non verbal Gerakan kepala Gerakan Tubuh kewajah Program

Lebih terperinci

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) : PERSEPSI SOSIAL Baron & Byrne (2002) : Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: 1. Komunikasi Nonverbal 2. Atribusi perilaku 3. Pembentukan kesan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti dari para informan maupun pengamatan lapangan. Peneliti telah

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti dari para informan maupun pengamatan lapangan. Peneliti telah BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Pada bab ini, peneliti akan menganalisis data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Analisis data merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh

Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh Berkomunikasi Secara Nonverbal Pendahuluan Music piano TOSANDO.mp4 Analisis

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: BAHASA INDONESIA Berbicara untuk Keperluan Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Menurut Lagousi (1992: 25),

Lebih terperinci

Session 5 Pengantar Komunikasi

Session 5 Pengantar Komunikasi Session 5 Pengantar Komunikasi Session 5 Pengantar Komunikasi Sasaran Sesi Diharapkan para manajer kampanye mampu : Memahami proses komunikasi Menjelaskan perbedaan komunikasi verbal dan non verbal Module

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Partisipasi dalam Bahasa Inggris yaitu participation.menurut kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2007, partisipasi artinya

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Komunikasi dan Etika Profesi Perspektif Komunikasi Dosen : Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial

Lebih terperinci

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

PERAN SIGNIFICANT OTHERS PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari)

Lebih terperinci

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya KOMUNIKASI VERBAL = KOMUNIKASI DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA/KATA- KATA, BAIK LISAN

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN Dr. Ainur Rofieq, M.Kes. ainurrofieq@yahoo.co.id Materi: Ketrampilan Dasar Mengajar Ketrampilan Interpersonal (komunikasi) Ketrampilan Pengelolaan Kelas Pembelajaran Orang Dewasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. 1. suatu hal/ beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.

BAB II KAJIAN TEORI. individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. 1. suatu hal/ beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu. BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Pengertian Kemampuan Menurut Robbin dan Stephen kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. 1 Menurut Ramayulis,

Lebih terperinci

adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:

adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut: Aspek Aspek Perkembangan Anak Ditulis oleh : Sanjaya Yasin Perkembangan Anak.inilah yang menarik darianak karena anak berkebang tidak secara serentak, dalam artian anak berkembang secara bertahap sesuai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

Persepsi Sosial : Memahami orang lain

Persepsi Sosial : Memahami orang lain Persepsi Sosial : Memahami orang lain Persepsi Sosial Adl proses untuk memahami orang lain. Proses utk menginterpretasi dan mengevaluasi orang lain mengenai sifat-sifat, kualitasnya dan keadaan lain yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

KINESIK GURU MENGAJAR DI KELAS (STUDI KASUS PADA TYA, GURU BAHASA INDONESIA)

KINESIK GURU MENGAJAR DI KELAS (STUDI KASUS PADA TYA, GURU BAHASA INDONESIA) KINESIK GURU MENGAJAR DI KELAS (STUDI KASUS PADA TYA, GURU BAHASA INDONESIA) Ririn Indrawati Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya indra_rierien@yahoo.com

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini

Lebih terperinci

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad Bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan di mana pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien

Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien Fungsi komunikasi terapeutik Klien dapat merasa nyaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan mendasar seseorang untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya dengan komunikasi. Komunikasi juga merupakan bentuk penyampaian pesan dari seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk 81 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk mengkaji data yang diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan. Langkah

Lebih terperinci

JENIS-JENIS PERNYATAAN NON VERBAL

JENIS-JENIS PERNYATAAN NON VERBAL JENIS-JENIS PERNYATAAN NON VERBAL Jenis-jenis pernyataan non verbal 2 1. Kinesics Gerakan dari bagian tubuh yang kecil (mikrokinesic) dan besar (makrokinesic) Misalnya : gerakan mata, bibir, hidung, dahi,

Lebih terperinci

Emosi P S I K O L O G I U M U M I I

Emosi P S I K O L O G I U M U M I I Emosi P S I K O L O G I U M U M I I Definisi emosi melibatkan 3 komponen utama: 1. Perubahan fisiologis pada wajah, otak dan tubuh 2. Proses kognitif interpretasi peristiwa 3. Pengaruh budaya ekspresi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB 6 SIMBOL NON-VERBAL

BAB 6 SIMBOL NON-VERBAL BAB 6 SIMBOL NON-VERBAL Dasar-dasar Komunikasi (KPM 210) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia -IPB Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, Anda

Lebih terperinci

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini

Lebih terperinci

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik) Dasar hubungan Anda dengan Pendengar Anda Seberapa Penting Memahami Pengetahuan Komunikasi? mengharapkan hubungan timbal balik yang positip supaya gagasan bisa diterima pihak lain berusaha mencapai target

Lebih terperinci

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Komunikasi Efektif Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Menjadi Pendengar Yang Baik Kekuatan Kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang berbeda-beda, diantaranya faktor genetik, biologis, psikis dan sosial. Pada setiap pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahan ajar. Aktivitas dalam mempelajari bahan ajar tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahan ajar. Aktivitas dalam mempelajari bahan ajar tersebut akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan aktivitas psikis yang berkenaan dengan bahan ajar. Aktivitas dalam mempelajari bahan ajar tersebut akan memakan waktu. Waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalahi norma yang berlaku. Seolah menjadi suatu aib bagi mereka yang

BAB I PENDAHULUAN. menyalahi norma yang berlaku. Seolah menjadi suatu aib bagi mereka yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia homoseksual masih dianggap sebagai hal yang tabu dan menyalahi norma yang berlaku. Seolah menjadi suatu aib bagi mereka yang berorientasi seksual

Lebih terperinci

A. Mata Kuliah Nursing Theorist

A. Mata Kuliah Nursing Theorist A. Mata Kuliah Nursing Theorist B. Capaian Pembelajaran Praktikum Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu: 1. Menganalisis komunikasi terapeutik dan helping relationship dalamkonteks hubungan

Lebih terperinci

5 KEY ELEMENT SERVICE

5 KEY ELEMENT SERVICE 5 KEY ELEMENT SERVICE 5 ELEMEN SERVICE TANGIBLE DAPAT DIRASAKAN OLEH PANCA INDRA Contoh : Sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dirasakan, dicium (hirup), dan di raba ( Bangunan Fisik Dealer, showroom,

Lebih terperinci

ISYARAT WAJAH (FACIAL SIGN)

ISYARAT WAJAH (FACIAL SIGN) KOMUNIKASI KINESIK: ISYARAT WAJAH (FACIAL SIGN) Studi tentang isyarat wajah sebagai ekspresi emosi khusus memiliki riwayat yang panjang. Salah satu ilmuwan yang paling terkenal menguji hal ini adalah Charles

Lebih terperinci

PROSES PENENTUAN PESAN DAN STRATEGI KREATIF IKLAN DENGAN ENDORSER BERJILBAB PADA PENGIKLAN DAN PERUSAHAAN IKLAN. Arlita Dwi Utami

PROSES PENENTUAN PESAN DAN STRATEGI KREATIF IKLAN DENGAN ENDORSER BERJILBAB PADA PENGIKLAN DAN PERUSAHAAN IKLAN. Arlita Dwi Utami PROSES PENENTUAN PESAN DAN STRATEGI KREATIF IKLAN DENGAN ENDORSER BERJILBAB PADA PENGIKLAN DAN PERUSAHAAN IKLAN Arlita Dwi Utami Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me=

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me= KOMUNIKASI INTERPERSONAL =Between You and Me= Pengertian Komunikasi Interpersonal Proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan minimal satu orang lainnya yang dapat langsung diketahu umpan baliknya,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta PERAN KONSELOR SEKOLAH DALAM KETRAMPILAN EMPATI SEBAGAI USAHA PENGUATAN KARAKTER SISWA Eny Kusumawati Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak menggunakan bahasa kinesik. Hal ini terjadi karena para penggemar berasal dari berbagai

Lebih terperinci

Modul ke: Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

Modul ke: Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Modul ke: 06 Setiawati Fakultas Psikologi Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, proses serta

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah

BAB II KAJIAN TEORITIS. Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Nonverbal a. Pengertian Komunikasi Nonverbal Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari, hampir tidak mungkin manusia yang biasa disebut dengan makluk sosial hidup tanpa berkomunikasi. Komunikasi dilakukan manusia di hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun

Lebih terperinci

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami bagaimana komunikasi dalam organisasi SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari

Lebih terperinci

Unsur unsur kebudayaan

Unsur unsur kebudayaan Unsur unsur kebudayaan Unsur kebudayaan Ada tujuh unsur kebudayaan, menurut C Kluckhohn: 1. Bahasa 2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata pencaharian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran adalah suatu hal yang penting dalam sebuah pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti pembelajaran yang dapat menjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Oleh: Sri Maslihah PENDAHULUAN Dunia anak adalah dunia yang senantiasa menarik perhatian dengan berbagai tingkah laku anak yang luar biasa dinamis, variatif dan inovatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah studi yang dilakukan Albert Mahrabian (1971), profesor dari University of

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah studi yang dilakukan Albert Mahrabian (1971), profesor dari University of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah studi yang dilakukan Albert Mahrabian (1971), profesor dari University of California, Los Angeles menyimpulkan suatu hal menarik, bahwa tingkat kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain, selain makhluk sosial manusia juga membutuhkan yang namanya

Lebih terperinci

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal BENTUK DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan Komunikasi:

Lebih terperinci

KOMUNIKASI (1) DEFINISI. Upaya yang dilakukan oleh manusia, untuk mendapatkan pengertian yang sama yang dilakukan dengan bantunan simbol-simbol

KOMUNIKASI (1) DEFINISI. Upaya yang dilakukan oleh manusia, untuk mendapatkan pengertian yang sama yang dilakukan dengan bantunan simbol-simbol KOMUNIKASI (1) DEFINISI Proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang kepada orang lain, dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang lain yang menerimanya (BROWN) Proses pengiriman

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Profil Perusahaan Binus Center

BAB 4 HASIL PENELITIAN Profil Perusahaan Binus Center BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian 4.1.1. Profil Perusahaan Binus Center Binus Center sudah berdiri sejak tanggal 1 Juli tahun 1991. Binus Center bergerak di berbagai program pelatihan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN. korban perkosaan di LRC-KJHAM adalah pendekatan fenomenologi yang

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN. korban perkosaan di LRC-KJHAM adalah pendekatan fenomenologi yang BAB III PENDEKATAN PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang penulis gunakan untuk meneliti komunikasi terapeutik yang dibangun oleh pendamping terhadap perempuan korban perkosaan

Lebih terperinci

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN Penampilan diri merupakan keberadaan seseorang yang dapat dilihat secara visual atau penampilan lahiriah seseorang (fisik). Penampilan diri mempengaruhi dan menunjang kepercayaan

Lebih terperinci

TEKNIK PRESENTASI. Lantas, Bagaimana mempresentasikan proposal hingga hasil penelitian anda?

TEKNIK PRESENTASI. Lantas, Bagaimana mempresentasikan proposal hingga hasil penelitian anda? TEKNIK PRESENTASI Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang presentasi data. Bagi anda, mungkin bukanlah hal yang baru dalam menyajikan data pada Power Point. Pada penelitian yang anda lakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas, dilihat dari konsumen yang menuntut produk dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas, dilihat dari konsumen yang menuntut produk dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengenal konsumen dengan kebutuhan konsumsi yang cukup tinggi, perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai bahan evaluasi perusahaan dalam meningkatkan kualitas,

Lebih terperinci

PENTINGNYA KOMUNIKASI

PENTINGNYA KOMUNIKASI KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi PENTINGNYA KOMUNIKASI Barnard

Lebih terperinci

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1 07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1 KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI VERBAL adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal (bahasa).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang satu dengan yang lain. Mereka mimiliki kelebihan dan kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. yang satu dengan yang lain. Mereka mimiliki kelebihan dan kekurangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah usaha untuk mengarahkan siswa didalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran

Lebih terperinci

Pesan yang sudah Anda susun dalam bentuk kerangka bahkan teks jadi sesuai dengan sistematika penulisan pidato atau presentasi, tentu saja akan segera

Pesan yang sudah Anda susun dalam bentuk kerangka bahkan teks jadi sesuai dengan sistematika penulisan pidato atau presentasi, tentu saja akan segera Teknik Penyampaian Presentasi Pesan yang sudah Anda susun dalam bentuk kerangka bahkan teks jadi sesuai dengan sistematika penulisan pidato atau presentasi, tentu saja akan segera Anda sampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh dikatakan

Lebih terperinci

TUJUAN: Untuk melatih calon guru agar dalam mengahantarkan pelajarannya di dalam kelas telah terbiasa bergerak bebas (tidak kikuk atau kaku )

TUJUAN: Untuk melatih calon guru agar dalam mengahantarkan pelajarannya di dalam kelas telah terbiasa bergerak bebas (tidak kikuk atau kaku ) VARIASI STIMULUS: SUATU KEGIATAN GURU DALAM KONTEKS PROSES INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR YANG DITUJUKAN UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA, SEHINGGA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SISWA SENANTIASA MENUNJUKKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS & SOSIAL

KOMUNIKASI BISNIS & SOSIAL KOMUNIKASI BISNIS & SOSIAL Pengantar Mata Kuliah: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM. STMIK STIKOM BALI 2007 Pengantar Komunikasi Bisnis Memahami Komunikasi Bisnis Pengertian Komunikasi Bisnis Komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau 43 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1 Hakikat dan Definisi Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pengajaran, kegiatan pengajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pengajaran, kegiatan pengajaran ini BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, kegiatan pengajaran ini diselenggarakan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan berkembangnya suatu negara itu dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu sendiri. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Definisi Komunikasi Terapeutik Menurut Machfoedz, (2009) Komunikasi terapeutik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan pasien dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi 7 TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu cara untuk memengaruhi individu agar si pemberi pesan (sender) dan si penerima pesan (receiver) saling mengerti

Lebih terperinci

Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) mereka untuk melakukan. Apabila diuraikan secara luas termasuk tidak hanya

Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) mereka untuk melakukan. Apabila diuraikan secara luas termasuk tidak hanya Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) Kebohongan terdapat dimana-mana. Umat manusia mengembangkan tentang segala sesuatu, bagaimana cakapnya mereka untuk sebuah pekerjaan, tujuan-tujuan

Lebih terperinci

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK Murhima A. Kau Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo INTISARI Proses perkembangan perilaku prososial menurut sudut pandang Social Learning Theory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

9 JURUS PENDENGAR AKTIF KOMUNIKASI INTERPERSONAL

9 JURUS PENDENGAR AKTIF KOMUNIKASI INTERPERSONAL 9 JURUS PENDENGAR AKTIF KOMUNIKASI INTERPERSONAL Dewasa ini perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi (ICT) telah berkembang sedemikian cepat. Hampir semua aktivitas kehidupan manusia telah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Kupang sebagai alat bantu pelajaran Alkitab bagi tunarungu, pesan disampaikan dengan

BAB VI PENUTUP. Kupang sebagai alat bantu pelajaran Alkitab bagi tunarungu, pesan disampaikan dengan BAB VI PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berdasar hasil penelitian yang telah dianalisis dan diinterpretasikan, peneliti menarik kesimpulan bahwa dalam video bahasa isyarat yang digunakan Komunitas Bahasa Isyarat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN) KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN) TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik perkembangan aspek fisik, motorik, intelektual,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Autistic Social Skill Profile (ASSP) RAHASIA No. SKALA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013/2014 Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci