PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN
|
|
- Hadi Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Edisi 1, Desember 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN Tiana Dara Lugina Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Ani Hendriani dan Sufyani Prabawanto 1 Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Pecahan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya skor siswa setelah dilakukannya observasi pada materi bilangan pecahan, dengan kriteria kelulusan minimum (KKM) 65. Untuk itu peneliti melakukan inovasi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa diatas KKM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas model Kemmis dan MC Taggart dengan subjek penelitian 37 siswa. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I, dengan rata-rata yang diperoleh 74,7 dengan ketuntasan belajar mencapai 67,64%, siklus II rata-rata yang diperoleh 85,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 86,11% dan rata-rata pada siklus III diperoleh 89,4 dengan ketuntasan belajar mencapai 97,2%. Kata kunci: kooperatif tipe stad, hasil belajar, bilangan pecahan Abstract: Application Of Cooperative Learning Model Type Of Student Team Achievement Division To Improve Student Learning Outcomes The Numbers Matter Fractions This research is motivated by the low scores of students following an observation on material fractions, with a minimum passing criteria (KKM) 65. To the researchers to innovate by implementing cooperative learning model Student Team Achievement Division with the goal of improving student learning outcomes above KKonsM. This study uses action research model of Kemmis and Taggart MC with 37 student subjects. Study results obtained in the first cycle, with an average of 74.7 obtained with mastery learning reached 67.64%, the second cycle average gained with mastery learning reached 86.11% and average on cycle III acquired 89.4 with 97.2% achieving mastery learning. Keywords: cooperative stad, learning achievement, number matter fract 1 Penulis Penanggung Jawab 1
2 Tiana Dara Lugina. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan di lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan. Pendidikan, tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran yang memiliki aturan-aturan tertentu agar tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan didalam kelas atau dilingkungan luar kelas, terdapat hubungan sosial antara pendidik dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Menurut peraturan Pemerintah RI No. 19/2005, pasal 19 mengenai proses pembelajaran, yaitu : Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kenyataan dilapangan, setelah dilakukannya obeservasi pada tanggal 11 Februari 2013 di SDN Sukajaya Kecamatan Lembang kegiatan proses pembelajaran terkesan jauh dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah. Pembelajaran terasa monoton dengan metode ceramah, guru menjelaskan dengan duduk di meja atau menulis dipapan tulis, siswa mendengarkan lalu menulis dan bertanya ketika tidak memahami tulisan yang pendidik tulis dipapan tulis. Ruang kelas sebagai tempat proses belajar dan mengajar kurang memadai dengan jumlah siswa yang banyak tidak diimbangi dengan ruangan yang besar. Penggunaan model, metode, strategi dan teknik pembelajaran yang kurang bervariatif sehingga siswa merasa sulit untuk memahami pelajaran dengan baik dalam setiap materinya, terutama pelajaran matematika. Menurut Ruseffendi (2005 : 15), matematika (Ilmu Pasti) bagi anak-anak pada umumnya merupakan pelajaran yang tidak disenangi, kalau bukan pelajaran yang paling dibenci. Pernyataan tersebut memang terjadi di SDN Sukajaya kelas empat mengenai pelajaran matematika. Siswa tidak senang bahkan cenderung membenci pelajaran tersebut karena terlalu banyak rumus yang harus mereka hafalkan dan kemampuan berhitung yang belum mereka kuasai dengan baik. Salah satu materi dalam pelajaran matematika yang sulit dibelajarkan di kelas empat SDN Sukajaya adalah bilangan pecahan. Setelah dilakukan observasi yang dilaksanakan penulis, kenyataan yang didapat ketika pembelajaran matematika dengan materi bilangan pecahan dikelas empat yaitu sebagian besar siswa dari 38 siswa, 34 diantaranya memperoleh skor dibawah KKM (kriteria kelulusan minimal) dengan rata-rata skor yang diperoleh 58,68. Hal ini disebabkan karena dari 37 siswa, 30 diantaranya tidak memahami konsep pembelajaran bilangan pecahan, siswa belum menguasai operasi hitung perkalian sehingga tidak bisa mengerjakan operasi hitung pecahan berpenyebut beda dan siswa tidak memiliki buku paket dan hanya memiliki LKS (lembar kerja siswa) yang isinya kurang relevan. Melihat kenyataan yang ada, penulis mencoba melakukan sebuah inovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model, metode, strategi dan teknik yang tepat agar tercapainya hasil belajar siswa yang maksimal dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division (STAD). STAD adalah salah satu variansi model dalam pembelajaran kooperatif yang didalamnya memiliki Lima komponen utama yang saling berhubungan satu dengan lainnya, menurut Slavin (2005: ) yaitu, presentasi kelas (class presentation), tim (teams works), kuis (quizzes), skor kemajuan individual (individual 2
3 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Edisi 1, Desember 2013 improvement score) dan rekognisi tim (team recognation). Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan pecahan? 2. Bagaimanakah pelaksanaan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan pecahan? 3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi bilangan pecahan? METODE Penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2009 : 2-3) terdiri dari tiga kata, yaitu : penelitian, tindakan dan kelas. Tindakan dan kelas dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK merupakan penelitian terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang dilakukan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah peneliti tindakan kelas dengan model Kemmis dan MC Taggart yang menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rancangan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali. PTK ini dilaksanakan di SDN Sukajaya Kecamatan Lembang pada tahun ajar 2012/2013 dengan subjek penelitian 37 siswa yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Prosedur penelitian tindakan kelas di SDN sukajaya ini memiliki bebrapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan serta refleksi. Pada penelitian ini, instrument pengumpul data ada dua, yaitu tes dan non tes. Menurut Arifin (2011 : 221), tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Soal-soal yang diberikan kepada siswa ini harus di uji terlebih dahulu validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan relibialitasnya. Sedangkan teknik non tes berupa obeservasi dan angket. Observasi menurut Arifin (2004 : 153) adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena. Observasi dalam penelitian ini diberikan kepada peneliti yang diobservasi langsung oleh guru kelas. Observasi ini digunakan untuk memastikan bahwa kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang dirancang. Sedangkan observasi yang diberikan kepada siswa diobservasi langsung oleh observer untuk menganalisa aktivitas siswa dikelas. Observasi yang digunakan adalah observasi terbuka. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berikut peneliti mendeskripsikan hasil penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan serta hasil belajar, sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Pada siklus I ini, akan direncanakan pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2012 dilaksanakan pada jam pertama. Sebelum melaksanakan kegiatan, peneliti mempersiapkan instrument penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadi 3
4 Tiana Dara Lugina. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student acuan sebagai alat menjabarkan materi pokok penjumlahan bilangan pecahan, Lembar Kerja Siswa (LKS), kisi-kisi soal serta media. Selain instrument pembelajaran, peneliti mempersiapkan instrument pengumpul data non tes berupa observasi untuk siswa sebagai alat ukur untuk melihat aktivitas dikelas saat pembelajaran dan observasi untuk peneliti yang dilakukan oleh guru kelas untuk memastikan bahwa kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Selanjutnya, seluruh instrument dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing dan guru kelas sebagai pengamat. b. Pelaksanaan dan Pengamatan Siklus I ini dilaksanakan dalam 3x35 menit, yaitu du kali pertemuan. Dari 37 siswa, tiga diantaranya tidak hadir tanpa keterangan. Dalam pelaksaan ini, peneliti melakukan observasi kepada siswa, baik itu dalam domain kognitif, afektif dan psikomotor. Pembelajaran diawali dengan apersepsi yaitu melakulan tanya jawab dimulai dengan yang sederhana. Setelah apersepsi, siswa di bentuk kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa berdasarkan jenis kelamin dan peringkat kelas yang peneliti acak. Dari 38 peserta ini, peneliti membagi menjadi 8 kelompok. Peneliti memberikan nama pada setiap kelompok dan menunjuk salah satu siswa sebagai ketua kelompok. Peneliti melakukan kegiatan inti yaitu menjelaskan materi dengan mengulang kembali soal pada kegiatan apresepsi, selain itu memberikan kesempatan siswa bertanya dengan menunjuk beberapa kelompok untuk bertanya. Kegiatan inti ini, dilanjut dengan memanggil setiap ketua kelompok untuk mengambil LKS kelompok satu persatu karena yang diberikan pada setiap kelompok mempunyai soal-soal yang berbeda. Dalam kegiatan mengerjakan LKS kelompok ini, ketua kelompok harus memastikan dan bertanggung jawab agar semua anggotanya bisa memahami materi. Kegiatan dilanjut dengan mengerjakan LKS individu, dalam kegaiatn pengerjaan LKS ini, siswa tidak boleh bertanya dan harus mengerjakan sendirisendiri. Setelah mengerjakan LKS dan dikumpulkan, siswa dan peneliti bertanya jawab dengan membahas soal dari LKS satu persatu, dan memberikan penguatan. Kegaitan siklus I ini, diakhiri dengan tes akhir siklus. Hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada aktivitas siswa dikelas adalah Sikap siswa pada siklus I ini terlihat antusias, akan tetapi belum terlihat kerjasama yang berarti pada setiap kelompoknya, keterlibatan siswa pada diskusi hanya terlihat pada kelompok lima dan dua, siswa terlihat antusias karena peneliti membuat papan skor untuk menempelkan hasil skor, hanya beberapa saja itu pun pada siswa yang terbiasa bertanya kepada guru, peranan ketua kelompok telihat baik dan pada materi penjumlahan ini, siswa cepat menangkap. c. Hasil Belajar Berdasarkan hasil uji akhir soal pada siklus I dapat diketahui bahwa pelaksanaan siklus I sudah berhasil namun belum maksimal karena ketuntasan hasil belajar mencapai 67,64% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan presentase 32,34%. Maka dari hasil di atas, peneliti akan melanjutkan siklus II dengan materi pengurangan penjumlahan pecahan. 2. Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan yang dirancang sesuai dengan hasil refleksi siklus I yaitu membuat rencana pelaksanaan pembalajaran (RPP) dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD yang 4
5 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Edisi 1, Desember 2013 pengalokasian waktunya secara jelas dan tepat. b. Pelaksanaan dan Pengamatan Pada siklus dilaksanakan pada Kamis tanggal 16 Mei 2013 pada jam pertama dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sekitar dua kali pertemuan. Siswa yang hadir sebanyak 36 dan satu diantaranya tidak hadir tanpa keterangan. Kegiatan pada siklus II ini, diawali dengan berdo a bersama-sama, setelah itu peneliti mengabsen siswa. Apersepsi dilakukan dengan bertanya jawab dengan guru peneliti mengajukan beberapa soal. Kegiatan inti yang diawali dengan pembagian kelompok secara heterogen 4-5 siswa seperti siklus I dan duduk di bangku yang telah disediakan dengan kelompoknmya masing-masing pada kegiatan ini peneliti menjelaskan materi tentang. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan LKS pembelajaran individu pada kegiatan ini, siswa dilarang mencontek dan bekerjasama, hal ini untuk menganalisa sejauh mana siswa dalam memahami materi yang sudah dipelajari. Kegiatan dilanjutkan dengan mengoreksi dan membahas soalsoal yang ada pada LKS pembelajaran sehingga siswa memahami dan mengetahui kesalahan jawaban yang mereka tulis Pada kegiatan akhir, peneliti memberikan refleksi mengenai materi yang diajarkan dengan penguatan dan menanyakan beberapa siswa yang masih belum memahami materi. Setelah itu, peneliti melakukan kegiatan tes akhir siklus II untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Hasil observasi yang dilakukan observer adalah keberanian siswa bertanya masih belum terlihat, peranan ketua kelompok meningkat lebih baik, materi pengurangan bilangan pecahan ini cukup dapat dipahami. c. Hasil Belajar Berdasarkan hasil uji akhir pada siklus II dapat diketahui bahwa pelaksanaan siklus II sudah berhasil dan sudah cukup maksimal. Perolehan ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini pada umumnya mencapai 86,11% sedangkan sebagian kecil siswa yang belum mencapai 13,8%. Maka dari hasil di atas, peneliti akan melanjutkan siklus III dengan materi pemecahan masalah pada bilangan pecahan. 3. Siklus III a. Perencanaan Pada perencanaan siklus III ini, kegiatan siklus akan dilaksnakan pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013 pada jam kedua setelah istirahat. Sebelum melaksanakan kegiatan, peneliti menyusun berupa rencana, yaitu membuat rencana pelaksanaan pembalajaran (RPP), menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan LKS pembelajaran kelompok, LKS pembelajaran individu dan LKS akhir siklus III dan menyiapkan instrumen pengamatan yaitu lembar observasi. b. Pelaksanaan dan Pengamatan Siswa yang hadir pada siklus III ini sebanyak 36 dan satu siswa tidak hadir tanpa keterangan. Kegiatan awal ini, diawali dengan membahas pembelajaran yang lalu. Kegiatan inti diawali dengan eksplorasi, yaitu membagi siswa kedalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen, pembagian kelompok ini sesuai dengan siklus sebelumnya. Setelah itu peneliti menyampaikan materi mengenai menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan. Kegiatan inti selanjutnya yaitu elaborasi, dimana peneliti meminta masing-masing ketua kelompok untuk maju kedepan untuk mengambil LKS kelompok secara acak dan setiap kelompok mendapatkan soal yang berbeda. 5
6 Tiana Dara Lugina. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Peneliti menempelkan jawaban pada soal-soal yang sedang dikerjakan pada kartu pecahan dipapan tulis, dimana setiap kelompok akan mencocokkan jawaban mereka dengan kartu tersebut sehingga harus dikerjakan secara teliti dan bekerjasama karena dalam pengerjaan LKS ini akan dinilai oleh peneliti. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan LKS pembelajaran individu, kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis sejauh mana siswa memahami materi ini. Dalam kegiatan ini, siswa dilarang bekerjasama. Setelah itu kegaitan dilanjut dengan mengoreksi dan membahas soal-soal yang ada pada LKS pembelajaran individu dengan bertanya jawab dan menuliskan jawabannya dipapan tulis. Kegiatan siklus III ini, ditutup dengan memberikan tes akhir siklus kepada siswa dan memberikan hadiah kepada kelompok terbaik, tersolid dan yel-yel terheboh untuk menambakan motivasi. Hasil observasi siswa yaitu kerjasama kelompok baik, keterlibatan siswa dalam diskusi sangat baik, antuasias sekali karena sudah terbiasa, keberanian ini cukup baik, keranan ketua kelompok sangat baik dan bertanggungjawab, pada siklus akhir ini, kecepatan siswa menurun karena siswa harus menganalisis soal dengan lebih teliti karena bentuk soal cerita. Hasil angket siswa menunjukan bahwa pelajaran matematika bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, siswa memahami materi pecahan ini dengan pembelajaran yang baru, ketika ada kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru, siswa bersemangat dalam belajar kelompok ini, siswa berani mengerjakan soal didepan kelas apabila ditunjuk oleh guru, siswa memanfaatkan waktu yang guru berikan untuk mengerjakan soal, siswa lebih termotivasi dalam belajar kelompok dibandingkan belajar sendiri, siswa bersemangat dalam mengerjakan soalsoal kelompok, siswa termotivasi sendiri dalam belajar matematika ini dan siswa berusaha mengerjakan soal dengan baik dan bersungguh-sungguh. c. Hasil Belajar Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah berhasil dan sudah cukup maksimal dengan presentase ketuntasan belajar mencapai 97,2%. Akan tetapi dalam siklus III ini, terdapat tujuh orang siswa pada skor akhir siklus mengalami penurunan dan terdapat satu siswa yang tidak tuntas. Maka dari hasil di atas, peneliti mengakhiri kegiatan siklus III ini karena sudah memperoleh hasil ketuntasan belajar yang memuaskan. 4. Peningkatan Hasil Belajar Dari total jumlah siswa sebanyak 37, peneliti mengambil 32 subjek, hal ini dilakukan karena terdapat lima siswa yang tidak mengikuti kegiatan pada setiap siklus sampai akhir. Nilai ratarata gain yang dilambangkan dengan g sebesar 11,96% dengan rata-rata gain ternormalisasi yang dilambangkan dengan < > sebesar 0,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif dari pelaksanaan siklus I sampai siklus II mengalami kenaikan dengan kriteria sedang. Pada perolehan skor uji akhir siklus I ke siklus II terdapat enam siswa yang mengalami penurunan nilai. Hasil uji g dan < > menunjukan perolehan intrepretasi peningkatan rendah sebanyak 15 siswa, sedang sebanyak 13 siswa dan tinggi sebanyak empat siswa. Pada siklus II dan III siswa yang memperoleh intrepretasi peningkatan rendah sebanyak 20 siswa, sedang sebanyak satu siswa, dan tinggi sebanyak 11 siswa. Pada skor uji akhir siklus II ke siklus III terdapat sembilan siswa menurun skornya. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 4,375 dan ratarata gain < > sebesar 0,071. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar 6
7 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Edisi 1, Desember 2013 siswa pada ranah kognitif dari pelaksanaan siklus II sampai siklus III mengalami penurunan dengan kriteria rendah. Berikut peneliti simpulkan peningkatan hasil belajar siswa melalui skor rata-rata yang diperoleh dan ketuntasan belajar dari siklus I sampai III, sebagai berikut : Gambar 1. Grafik Rata-rata dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I sampai Siklus III B. Pembahasan 1. Perencanaan Tahap awal PTK ini, diawali dengan kegiatan observasi yang dilakukan peneliti dengan mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas dan melakukan tes pada bilangan pecahan untuk mengukur pemahaman siswa, dari kegiatan ini peneliti memperoleh hasil skor siswa pada materi bilangan pecahan di bawah KKM. Perencanaan siklus I sampai siklus III ini, diawali oleh peneliti dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai instrument penelitian yang dibuat sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidik (KTSP). Dalam RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tujuan, model, metode, teknik atau strategi, materi pokok, media, evaluasi, LKS dan lainnya. Selain itu lembar observasi untuk memastikan penelitian berjalan sesuai yang direncanakan dan angket bertujuan untuk menganalisis penerapan model kooperatif tipe STAD ini mudah dipahami, dimengerti, disukai dan terlihat hasil berupa meningkatnya skor hasil belajar siswa. Setelah semua instrument siap selanjutnya peneliti melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing untuk mengkonsultasikan RPP dan semua alat uji instrument yang akan 7
8 Tiana Dara Lugina. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student digunakan selama penelitian serta menyamakan persepsi 2. Pelaksanaan dan Pengamatan Pada siklus I ini peneliti melaksanakan kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengamatan dalam siklus I ini dilakukan oleh observer kepada siswa dan guru kelas kepada peneliti selama berlangsungnya siklus. Pada siklus I kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan LKS pembelajaran individu adalah siswa lupa dengan perkalian, sehingga banyak beberapa siswa diantaranya salah dalam menyamakan penyebut yang berbeda. Kendala yang dihadapi selama siklus I berlangsung ini, adalah terdapat dua kelompok yaitu kelompok tujuh dan delapan disebabkan karena ketidak cocokkan antara anggota satu dengan lainnya. Kegiatan siklus I ini diakhiri dengan memberikan hadiah berupa bintang yang ditempel pada papan skor yang nantinya akan ditotal untuk mendapatkan penghargaan. Pada siklus II, sesuai perencanaan dalam RPP, peneliti melakukan perbaikan dengan menyiapkan jawaban pada kartu tempel secara variatif seingga siswa lebih teliti. Siklus II ini, peneliti mengawali kegiatan dengan menampilkan yelyel atau jargon semangat pada setiap kelompok sehingga dapat mencairkan ketegangan dalam proses pembelajaran. Terlihat sekali siswa sangat antusias. Pada saat siswa mengambil kartu tempel untuk menemukan jawaban pada LKS kelompok, siswa kurang mendengar arahan dari peneliti sehingga terjadi kegaduhan karena saling berdesakan saat mengambil kartu. Siklus II ini berjalan dengan lancar dibandingkan siklus I, siswa tidak malu-malu lagi dalam bertanya kepada peneliti dan ketua kelompok bertanggungjawab dengan baik dengan menjalankan arahan peneliti. Kendala yang dihadapi pada siklus II ini adalah, sikap ketidak sabaran siswa, ketika ada salah satu anggota yang sudah menyelesaikan ingin segera dikumpulkan padahal peneliti sudah memberikan pemahaman untuk lebih teliti lagi dalam mengerjakan dan dikoreksi kembali sehingga membuat anggota yang lain terburu-buru dalam mengerjakan soal-soal. Pada siklus III ini, kendala yang dihadapi adalah siswa kurang menganalisa soal dengan baik sehingga dalam penyelesainnya seharusnya dijumlahkan malah dikurangi ataupun sebaliknya. Saat mengerjakan LKS kelompok siswa bekerjasama dengan baik karena sudah terbiasa dengan kelompoknya masing-masing. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan pengumuman kelompok yang mendapat penghargaan, terlihat kepuasan tersendiri dalam diri siswa, terutama kelompok yang mendapatkan penghargaan. Kegiatan dari siklus I sampai siklus III pelaksanaan pembelajaran sesuai hasil refleksi sebelumnya sehingga pembelajaran terlaksana jauh lebih baik dan meningkat. 3. Peningkatan Hasil Belajar Hasil yang diperoleh siswa pada hasil belajar ranah kognitif pada siklus I memperoleh ketuntasan hasil belajar mencapai 67,64%, siklus II memperoleh ketuntasan hasil belajar mencapai 86,1% dan siklus III memperoleh ketuntasan hasil belajar mencapai 97,2%. 8
9 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Edisi 1, Desember 2013 Peningkatan hasil belajar pada siklus I dan II, diperolehan g 1, sebesar 396 dengan rata-rata 11,96 sedangkan <g 1 > sebesar 6 dengan rata-rata 0,66. Gain hasil belajar pada siklus II dan III diperoleh sebesar 140 dengan rata-rata 4,375 dan < > diperoleh sebesar 1,5 dengan rata-rata 0,071. Sehingga kesimpulan yang didapat intrepretasi peningkatan sedang menjadi rendah. Dengan hasil tersebut, peneliti melakukan tindakan, yaitu dilakukannya wawancara, kepada beberapa siswa yang mengalami penurunan. Masalah yang di alami adalah dan kesulitan dalam memahami materi di siklus II. Hal ini disebabkan siswa salah dalam menyamakan penyebut, lupa perkalian dan salah mengoperasikannya, seharusnya dikurangi, malah sebaliknya, dijumlah, hal ini pun sama dengan catatan observer dengan masalah yang dialami oleh siswa. Sedangkan pada uji akhir siklus III, terdapat satu siswa yang tidak tuntas dan skor yang didapat dari setiap siklusnya tidak pernah naik. Hal ini dikarenakan siswa tersebut rendah dalam memahami mata pelajaran matematika. Setelah melakukan wawancara kepada beberapa siswa yang memperoleh kritreia rendah, siswa tersebut terburu-buru dalam memahami soal sehingga salah ketika menjawab, selain itu siswa merasa bosan dengan materi yang disampaikan apalagi ketika mengerjakan soal akhir siklus sehingga siswa mengerjakan dengan asal. Sedangkan dari catatan observer, siswa mengalami peningkatan pada siklus III karena meningkatnya kegiatan diskusi, kerjasama, bertanya dan cepat memahami materi. KESIMPULAN Dari penelitian yang sudah dilaksanakan dari siklus I sampai III, peneliti dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan siklus I sampai III mempersiapkan instrument pembelajaran berupa RPP dan LKS serta instrument pengumpul data yang sesuai dengan langkahlangkah model kooperatif tipe STAD yaitu pembelajaran kelompok yang menekankan kerjasama antar anggota kelompok dengan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil dengan heterogen, guru menyajikan pelajaran, guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok, guru memberi LKS kepada seluruh siswa dan tidak boleh saling membantu, memberi evaluasi serta penguatan. 2. Pelaksanaan model kooperatif tipe STAD ini berjalan dengan maksimal sesuai tahap pembelajaran model kooperatif tipe STAD dengan pembagian kelompok secara heterogen guru menjelaskan materi dengan memberi stimulus dan siswa merespon, siswa mengerjakan LKS kelompok, berdiskusi dengan guru dan siswa, mengerjakan LKS individu dan kegaitan akhir siklus dengan uji akhir siklus sesuai. 3. Berdasarkan pelaksanaan selama tiga siklus dengan dua kali tindakan pada setiap siklusnya menunjukan peningkatan kerjasama antar siswa, diskusi 9
10 Tiana Dara Lugina. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student antar kelompok dan kemampuan bertanya serta ketuntasan belajar. Dengan hasil belajar pada siklus I, rata-rata yang diperoleh 74,7 dengan ketuntasan belajar mencapai 67,64%, siklus II ratarata yang diperoleh 85,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 86,11% dan rata-rata pada siklus III diperoleh 89,4 dengan ketuntasan hasil belajar mencapai 97,2%. Jadi dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD hasil belajar siswa dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Rosdakarya Departemen Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tentang Proses Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Ruseffendi Dasar-Dasar Matematika Modern Dan Komputer Untuk Guru. Bandung : Tarsito Slavin, E. Robert Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Media Suharsimi, Arikunto Prosedur Penelitian. Yogyakarja : Rineka Cipta 10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Alasan melaksanakn
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciAkhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI BILANGAN PECAHAN DI KELAS VIIA SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 MUNCAR
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Akhmad Suyono Universitas Islam Riau gerhanabestari@yahoo.com Abstract: This
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK
Peningkatan Hasil Belajar... (Supriyani) 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK Oleh: Penulis 1 : Supriyani Penulis 2 : Prihastuti Ekawatiningsih,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action
Lebih terperinciKALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI ARGOSARI TAHUN
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN
Jurnal Edumath, Volume 3 No. 1, Januari 2017 Hlm. 28-33 ISSN Cetak : 2356-2056 ISSN Online : 2356-2064 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciRusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 12 BUNGARAYA Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Adek Hanna Tri Hartati SD Negeri 200515 Padangsidimpuan, kota Padangsidimpuan Abstract:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam bab IV ini akan disajikan hasil penelitian dan pembehasan dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklus mendeskripsikan mengenai
Lebih terperinciAi Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERMEDIA KARTU MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan
Lebih terperinciB. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan hakikatnya merupakan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru,, ABSTRACT This research is motivated by low grade math
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Yunita Lailati Husna 1, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 E-mail: yunitalailatihusna@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses
Lebih terperinciPendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN KEMUNINGSARI KIDUL 01 JEMBER (Improving the Fourth Grade Student's Writing Suggestive Narration
Lebih terperinciOleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciAnna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IX H DI MTsN BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suci Eniawati, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang cukup berkembang pada saat ini, baik menyangkut materi sebagai penunjang ilmu-ilmu yang lain maupun kegunaan dalam
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA Hari Aningrawati Bahri* ABSTRACT This research is Classroom Action
Lebih terperinciPENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD
PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Restu Heri Suryana 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas
Lebih terperinciJurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN BANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP EKOSISTEM (Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG Sri Astuti
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA
Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Rahmat Wibowo 1), Wahyudi 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Marsih 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang
Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciCharlina Ribut Dwi Anggraini
METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT
Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS
Penerapan Model Pembelajaran... (Desy Noor Argawati Yula) 2.649 PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS APPLICATION OF MAKE A MATCH TYPE TO IMPROVE SOCIAL STUDIES LEARNING ACHIEVEMENT
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK Suwardi Guru Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 3 Bahorok Surel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 013 GANTING KECAMATAN SALO
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 013 GANTING KECAMATAN SALO Dian Ferawati 1 Armis 2 Yenita Roza 3 Jl. HR. Soebrantas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha
Lebih terperinciMENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD
3.196 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 34 Tahun ke-5 2016 MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD
Lebih terperinciJurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 7 BANGKALAN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) R Ida Wahyuni 1 dan Eka Evriani
Lebih terperinciO l e h : Titi Ariyanti 1, Triyono 2, H. Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa SI PGSD FKIP UNS
PENERAPAN METODE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISON) D A L A M P E N I N G K A T A N P E M B E L A J A R A N I P A SISWA KELAS V SDN 1 KEMUJAN TAIIUN 2012/2013 O l e h : Titi Ariyanti 1, Triyono
Lebih terperinciAsmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :
1 IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE (TTW) STRATEGY IN COOPERATIVE LEARNING TYPE OF STAD TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING RESULT IN GRADE VII D SMP NEGERI 18 PEKANBARU Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan oleh
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT
DWI ASTUTI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT (STAD) Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari
Lebih terperinciAinun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN 2 Dolonga Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION Meizha Istiqomah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan
Lebih terperinciNora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 37 PEKANBARU Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah seperti yang telah diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan metode Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas pertama kali
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;
Lebih terperinciBab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dini Apriani 1, Atep Sujana 2, Dadang Kurnia
Lebih terperinciPENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR Oleh: Fenila Yarsina fenila@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi belum maksimalnya guru dalam proses
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN 04 GUNUNG TULEH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS Oleh FITRIANI NPM. 1110013411451 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinci