SURAT PENGADUAN. Sehubungan dengan hal tersebut, Kami Mahasiswa Konsentrasi Geothermal menolak surat edaran tersebut. Alasan penolakan terlampir
|
|
- Glenna Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SURAT PENGADUAN Lampiran Perihal : 1 Rangkap : Pengaduan Kepada Yth. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Di- Tempat Dengan Hormat, Berdasarkan Surat Edaran Pembantu Rektor I a.n. PLH Rektor Universitas Negeri Manado Nomor 9279/UN41/PS/2016, tanggal 30 Agustus 2016, tentang Konsentrasi Farmasi dan Geothermal. Bahwa Mahasiswa tersebut beralih ke Prodi prodi yang berijin dan Konsentrasi Farmasi ke Prodi Ilmu Kimia dan Konsentrasi Geothermal ke Prodi Ilmu Fisika. Sehubungan dengan hal tersebut, Kami Mahasiswa Konsentrasi Geothermal menolak surat edaran tersebut. Alasan penolakan terlampir Demikian atas perhatian dan kerjasama, kami sampaikan terima kasih. Lampiran I
2 Alasan Menolak Surat Edaran Nomor 9279/UN41/PS/2016 Berdasarkan surat edaran yang ditandatangani Pembantu Rektor I a.n. PLH Rektor Universitas Negeri Manado Pembantu Rektor I a.n. PLH Rektor Universitas Negeri Manado Nomor 9279/UN41/PS/2016, tanggal 30 Agustus 2016, Konsentrasi Farmasi dan Geothermal. Bahwa Mahasiswa tersebut beralih ke Prodi prodi yang berijin dan Konsentrasi Farmasi ke Prodi Ilmu Kimia dan Konsentrasi Geothermal ke Prodi Ilmu Fisika.tentang terindikasi cacat hukum karena surat tersebut berdasarkan arahan PLH Rektor bahwa Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menegaskan Perguruan Tinggi tidak melaksanakan perkuliahan konsentrasi dibawah program studi. Dan bukan berdasarkan aturan yang ada. Konsentrasi Geothermal dibuka berdasarkan MoU Universitas Negeri Manado dengan Institut Teknologi Bandung pada Tahun Konsentrasi Geothermal melaksanakan Penerimaan Mahasiswa Baru sejak Tahun 2010 Tahun 2016, Mahasiswa Konsentrasi Geothermal telah memiliki mahasiswa kurang lebih 350 mahasiswa, dan telah memiliki lulusan kurang lebih 100 lulusan. Surat Edaran tersebut sangat merugikan Kami Mahasiswa dan Alumni Konsentrasi Geothermal, yaitu : 1. Kami sudah memberikan Kewajiban kami dengan membayar Uang Kuliah Tunggal/SPP. 2. Kami sudah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan Pembiayaan ditanggung oleh Mahasiswa. 3. Perkuliahan sudah kami laksanakan 4. Waktu, Tenaga, Umur, dan Biaya kami sudah terbuang percuma padahal kami datang kuliah di Universitas Negeri Manado hanya Karena Konsentrasi Geothermal Fisika Geothermal merupakan konsentrasi yang berada di bawah PRODI Ilmu Fiska Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Manado yang dibuka sejak tahun 2010 karena adanya kerjasama antara Universitas Negeri Manado dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara guna menunjang pengembangan potensi panasbumi yang terdapat di Sulawesi utara. Terhitung mulai tahun 2010 Universitas Negeri Manado mulai menerima calon mahasiswa baru geothermal melalui jalur penerimaan local kampus yaitu jalur Baku Beking Pande (B2P). selanjutnya Tahun 2011 Universitas Negeri Manado kembali menerima calon mahasiswa baru melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dan jalur lokal kampus Baku Beking Pande (B2P). sejak saat itu sampai tahun 2016 penjaringan calon mahasiswa baru konsentrasi geothermal dibuka melalui tiga jalur penerimaan yaitu Seleksi Nasional Masuk
3 Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur penerimaan Local Baku Beking Pande (B2P). semenjak Geothermal dimasukan dalam daftar PRODI yang menerima calon mahasiswa baru pada seleksi nasional membuka peluang bagi calon mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia untuk masuk menjadi mahasiswa geothermal. Mengingat Universitas Negeri Manado merupakan satu-satunya Universitas yang membuka Prodi Geothermal pada Jenjang S1. Dalam perjalanannya Konsentrasi Geothermal mulai menjadi bagian penting dalam Fakultas matematika Ilmu pengetahuan alam hal ini dibuktikan mulai banyaknya peminat dari dalam maupun luar Provinsi Sulawesi Utara yang telah menjadi mahasiswa geothermal. Sampai tahun 2016 jumlah mahasiswa geothermal tercatat kurang lebih 542 orang. Dengan perincian sebagai berikut : 1. Angkatan pertama Tahun 2010 berjumlah 21 mahasiswa 2. Angkatan kedua tahun 2011 berjumlah 51 mahasiswa 3. Angkatan ketiga tahun 2012 berjumlah 70 mahasiswa 4. Angkatan keempat tahun 2013 berjumlah 70 mahasiswa 5. Angkatan kelima tahun 2014 berjumlah 120 mahasiswa 6. Angkatan keenam tahun 2015 berjumlah 120 mahasiswa 7. Angkatan ketujuh tahun 2016 berjumlah 40 mahasiswa Pada tahun 2011 Universitas Negeri Manado menjalin sebuah kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung guna pengembangan pendidikan dan penelitian yang memberi manfaat bagi kedua belah pihak di bidang Geothermal. Sebagi wujud dari kerjasama itu Sejak tahun 2012 Universitas Negeri Manado mulai aktif mengirimkan mahasiswa geothermal setiap tahunnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan International Geothermal Workshop (IGW) di bandung dan Universitas Negeri Manado mulai melibatkan Institut Teknologi Bandung dalam kegiatan Praktiek Kuliah lapangan (PKL) Konsentrasi Geothermal. Tahun 2014 tepatnya pada bulan desember merupakan tahun pertama konsentrasi geothermal menamatkan sarjana dan terus
4 berlanjut sampai tahun Hingga saat ini tamatan sarjana dari konsentrasi geothermal berjumlah kurang lebih 100 sarjana. Dalam perjalannya pada tahun 2016 tepatnya pada tanggal 30 Agustus mahasiswa geothermal dikejutkan dengan sebuah surat edaran yang ditandatangani Pembantu Rektor I a.n. PLH Rektor Universitas Negeri Manado Pembantu Rektor I a.n. PLH Rektor Universitas Negeri Manado Nomor 9279/UN41/PS/2016, terkait konsentrasi Geothermal dan Farmasi. Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa konsentrasi Geothermal dialihkan ke Prodi Ilmu Fisika Universitas Negeri manado karena Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi tidak memperbolehkan pelsaksanaan perkuliahan konsentrasi di bawah Prodi. Kami sebagai mahasiswa geothermal merasa sangat dirugikan dengan kebijakan ini karena edaran tersebut dikeluarkan setelah konsentrasi Geothermal telah beropreasi selama enam tahun. Hingga saat ini nasib mahasiswa geothermal berada dalam lorong ketidakpastian hal ini karena tidak adanya kejelasan dari pihak kampus terhadap nasib mahasiswa konsentrasi geothermal. Mahasiswa geothermal menjadi korban dari sebuah kebijakan yang tidak memihak kepada mahasiswa dan terindikasi cacat hukum. Mahasiswa geothermal dipaksa untuk beralih ke Prodi Ilmu Fisika hanya melalui sebuah surat edaran bukan melalui surat keputusan, padahal saat masuk di Konsentrasi Geothermal telah dikeluarkan surat keterangan penetapan mahasiswa. Surat Edaran tersebut mengambil hak Kami Mahasiswa Geothermal karena langsung dialihkan ke Prodi lain, padahal kami Mahasiswa memiliki kebebasan dalam memilih Program Studi. Hal tersebut berdasarkan Undang undang nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 6 huruf g yaitu Kebebasan dalam memilih Program Studi berdasarkan minat, bakat dan kemampuan Mahasiswa. Pada saat ini kita mengetahui bahwa mahasiswa konsentrasi Geothermal adalah bagian dari keluarga besar mahasiswa Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Manado pada khususnya dan sebagai rakyat Indonesia pada umumnya sehingga mempunyai kesamaan hak sebagai warga Negara Republik Indonesia untuk memperoleh pendidikan secara layak dan tanpa diskriminasi. Hal ini diamanatkan dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa Negara melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
5 mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social. Dalam UUD Negara REpublik Indonesia tahun 1945 pasal 31 ayat 1 Bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan, ayat 3 Menegaskan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan yang meningkatkan keimanan ketaqwaan serta akhlak mulia. Sebagaimana dalam Undang- Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 2 pendidikan nasional berdasarkan UUD NKRI Pasal 5 ayat 1 Setiap warga Negara berhak mendapatkan kesempatan peningkatan pendidikan yang layak. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Secara tidak langsung Undang-Undang sudah menggariskan bahwa kami mahasiswa konsentrasi Geothermal mempunyai hak yang sama dengan mahasiswa yang lain. Melihat hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia yang menegaskan bahwa UUD 1945 adalah landasan yuridis formil dan menjadi induk dari semua peraturan perundangundangan yang ada dibawahnya. Kebijakan yang mendiskriminasi dan sewenang-wenang terhadap kami mahasiswa konsentrasi Geothermal UNIMA adalah bentuk ketidaktahuan,ketidakpahaman dan kesewenang-wenangan dari penyelenggara layanan pendidikan dalam hal ini para Profesor yang ada di Universitas Negeri Manado. Universitas Negeri Manado sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah untuk menciptakan tenaga pendidikan dan tenaga non-kependidikan di Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya tidak bisa mengorbankan ratusan mahasiswa konsentrasi dan lulusan Geothermal UNIMA dengan memindahkan permasalahan kepada mahasiswa karena penutupan konsentrasi geothermal di UNIMA merupakan cerminan buruk terhadap dunia pendidikan Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Universitas Negeri Manado yang juga menyandang status sebagai Universitas Negeri dicerminkan lewat penyelenggaraan pendidikan yang adil, transparan dan tidak diskriminatif karena mahasiswa dan lulusan sebagai output adalah pihak-pihak yang menanggung secara moral,social dan pembiayaaan di mata masyarakat. Kesalahan yang terjadi pada Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMA pada saat ini terjadi pada kami dan keputusan mengeluarkan surat
6 izin Program Studi bagi mereka adalah dasar bagi kami untuk menuntut kesamaan hak atas kesalahan dari pihak universitas yang mana mahasiswa menjadi korban tanpa solusi yang jelas serta pemenuhan dan pemulihan hak bagi mahasiswa. Menimbang akan hal sebagai berikut : 1. Bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social bagi seluruh Rakyat Indonesia. 2. Bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah Mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. 3. Bahwa system pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan local,nasional dan global sehingga perlu diadakan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. 4. Penyelenggaraan pendidikan harus adil dan transparan serta tidak boleh diskriminatif untuk itu penyelenggaraan pendidikan tinggi diperlukan pengaturan lewat Undang- Undang sebagai dasar kepastian hukum. 5. Bahwa untuk mewujudkan keterjangkauan dan pemerataan yang berkeadilan dalam memperoleh pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan dengan kepentingan masyarakat bagi kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan diperlukan penataan pendidikan tinggi secara terencana,terarah dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek demografis dan geografis.
7 6. Bahwa visi pendidikan nasional yaitu terwujudnya system pendidikan nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan yang slalu berubah. 7. Bahwa Geothermal atau Panas Bumi adalah Energi Baru Terbarukan yaitu Sumber Energi Baru tapi bisa diperbaharui. Sejalan dengan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia dimana mewujudkan kemandirian di bidang energy dengan memanfaatkan sumber-sumber energy baru terbarukan. Indonesia menyimpan 40 persen potensi Panas Bumi Dunia yang baru dimanfaatkan 1403,5 MWe (MegaWattelektrik) di Indonesia sedangkan untuk Sulawesi Utara baru 80 MWe. Rendahnya pemanfaatan Panas Bumi disebabkan oleh kurangnya Sumber Daya Manusia Lokal oleh karena itu maka sarjana-sarjana Geothermal UNIMA memiliki peluang kerja dan dapat menjadi tenaga-tenaga ahli di bidang Geothermal seusai dengan kebutuhan local dan nasional. 8. Bahwa Universitas Negeri Manado berlandaskan pada Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Penelitian, Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat. 9. Bahwa penutupan konsentrasi geothermal di Universitas Negeri Manado akan berdampak pada nasib ratusan mahasiswa yang mana kami merasa dirugikan serta berdampak pada nasib dari lulusan sebanyak 3 angkatan ( ) yang saat ini telah bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. 10. Bahwa kesalahan mengenai proses penyelenggaraan konsentrasi Geothermal yang telah berjalan dari tahun 2010 sampai pada tahun 2016 merupakan kesalahan dari penyelenggara layanan pendidikan dalam hal ini Universitas Negeri Manado. 11. Bahwa penerimaan mahasiswa konsentrasi Geothermal S1 diselenggarakan lewat jalur resmi SBMPTN,SNMPTN maupun jalur local mandiri yakni B2P (Baku Beking Pande) sehingga segala hal terkait penerimaan tersebut adalah tanggung jawab Universitas Negeri Manado. 12. Bahwa kebijakan rektorat kampus dalam hal ini Surat Edaran yang ditandatangani Pembantu Rektor I a.n. PLH Rektor Universitas Negeri Manado Pembantu Rektor I a.n.
8 PLH Rektor Universitas Negeri Manado Nomor 9279/UN41/PS/2016, tanggal 30 Agustus 2016 tentang peralihan mahasiswa konsentrasi Geothermal dan konsentrasi Farmasi terindikasi cacat hukum. 13. bahwa dalam UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 2 Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika. 14. Bahwa dalam UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 3 berasaskan : a. kebenaran ilmiah, b.penalaran, c. kejujuran, d.keadilan, e. manfaat, f. kebajikan, g.tanggungjawab. h. kebhinekaan dan g.keterjangkauan. 15. Bahwa dalam UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Bab II Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Pasal 6 pendidikan tinggi diselenggarakan dengan prinsip a.pencarian Kebenaran Ilmiah oleh civitas akademika b. demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai agama, nilai budaya, kemajemukan,persatuan dan kesatuan bangsa c. pengembangan budaya akademik dan pembudayaan kegiatan baca tulis bagi civitas akademika, d. pembudayaan dan pemberdayaan bangsa yang berlangsung sepanjang hayat, e.keteladanan, kemauan dan pengembangan kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran, f.pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan memperhatikan lingkungan secara selaras dan seimbang g. Kebebasan dalam memilih Program Studi berdasarkan minat,bakat dan kemampuan h.satu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan multimakna, i. keberpihakan pada kelompok masyarakat kurang mampu secara ekonomi dan J. pemberdayaan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan Pendidikan Tinggi. 16. Bahwa dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi paragraph 3 Sivitas Akademika pasal 13 ayat 4 mahasiswa berhak mendapatkan layanan Pendidikan sesuai dengan bakat,minat, potensi dan kemampuannya 17. Bahwa dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian kesembilan Proses Pendidikan dan Pembelajaran Paragraf 1 Program Studi Pasal 33
9 ayat 1. Program Pendidikan dilaksanakan melalui Program Studi. Oleh karena itu maka dipandang perlu untuk dilaksanakan pengalihan status konsentrasi geothermal menjadi izin penyelenggaraan Program Studi Geothermal S1 di Universitas Negeri Manado dan itu tanggung jawab sepenuhnya dari Universitas Negeri Manado sebagai penyelenggara layanan pendidikan. 18. Bahwa dalam Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi Bab I pasal 1 ayat 13 Program Studi adalah kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan profesi, pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi. Melihat bahwa kurikulum yang diajarkan didalam konsentrasi geothermal sesuai dengan bentuk Program Studi maka Program Studi S1 Geothermal adalah jawaban atas segala permasalahan yang ada saat ini. 19. Bahwa permasalahan yang mencuat soal konsentrasi Geothermal merupakan bentuk ketidakpahaman penyelenggara layanan pendidikan dalam hal ini Universitas Negeri Manado tentang pelaksanaan Pendidikan Tinggi sehingga mahasiswa harus menanggung beban dalam hal studi, moral dan pembiayaan yang selama ini dibebankan sepenuhnya kepada mahasiswa. 20. Bahwa dalam Surat Edaran No. 0404/E3.2/2015 tanggal 2 Februari 2015 Perihal Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi sehubungan dengan Perubahan Nomenklatur Kementerian Pendidikan Tinggi dari Kementerian Pendidikan Tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi maka perlu dilakukan penyelarasan tentang peraturan menteri salah satunya adalah Permendikbud No.154 Tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
10 Tujuan perubahan nomenklatur Program Studi 1. Memfasilitasi tumbuhnya keilmuan baru di Indonesia baik khususnya berbagai disiplin keilmuan yang dibangunn oleh riset yang menggunakan pendekatan inter, multi dan transdisiplin. 2. Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja professional pada bidang-bidang baru yang dibutuhkan oleh Indonesia dan masyarakat internasional melalui penyelenggaraan Program Studi akademik, vokasi, profesi dan spesialisasi yang lebih beragam. 3. Meningkatkan pengakuan setara dari masyarakat ilmiah internasional terhadap hasil pendidikan di Indonesia dengan melalui peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan Program Studi sesuai dengan bidang keilmuannya dan nama Program Studi, serta jenjang dan jenis pendidikannya agar lulusan Program Studi di Indonesia dapat memperoleh pengakuan Program Studi yang setara oleh masyarakat internasional. 4. Meningkatkan mobilitas mahasiswa dan lulusan oleh pemangku kepentingan nasional melalui sosialisasi nama program study yang diselenggarakan oleh PT beserta CP yang seusai dengan jenjang dan jenis pendidikan sehingga lebih dikenal oleh pengguna lulusan. 5. Meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri dalam hal mobilisasi mahasiswa program studi dalam program pertukaran mahasiswa dan penyelenggaraan program gelar bersama atau gelar ganda dst,. 6. Mempromosikan berbagai program studi yang diselenggarakan oleh PT indonesia dengan melengkapi nama program studi dengan istilah bahasa inggris. 7. Mempromosikan keilmuan khas Indonesia. 8. Dengan adanya kode baru yang lebih terstruktur, kementerian riset, teknologi dan pendidikan tinggi dapat memetakan kekuatan pengembangan ilmu engetahuan dan teknologi berbasis pada program studi yang diselenggarakan di Indonesia. Tindak Lanjut yang dimaksud pada
11 poin 3. Pengaktifan kembali program studi yang telah berijin sebelumnya namun karena kebijakan Ditjen Dikti tidak diperkenankan untuk diselenggarakan pada rentang waktu tertentu maka pimpinan PT mengirim surat kepada Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pengaktifan yang dimaksud dengan melampirkan data dan bukti, sumber daya dosen yang memadai, sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk menyelenggarakan kembali prodi tersebut. Direktorat jenderal akan mengeluarkan SK terkait dengan perubahan tersebut dengan tidak mengubah status akreditasi atau sanksi yang berlaku. Poin4. Bilamana terdapat nama program studi yang sekarang telah diselenggarakan namun belum ada di lampiran ini pimpinan PT mengirim surat kepada direktur jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan tembusan kepada Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan ketentuan : 1. Bagi Program Studi yang keilmuannya sudah berkembang mapan di luar negeri dan diperlukan di Indonesia maka pengusulan wajib menyampaikan nama tingkat jenis pendidikan Program Studi sejenis yang ditawarkan di LN, di 3 universitas yang kredibel di Luar Negeri, nama jurnal saintifiknya, organisasi profesinya dan CP program. 2. Bagi program studi yang keilmuannya berbasis di Indonesia seperti kesenian khas Indonesia (keris, kriya tertentu, music traditional). Maka hanya perlu mengusulkan nama, tingkat dan jenis pendidikan program studii. Mekanisme BUTIR 3 juga berlaku pada pengajuan Program Studi Baru yang namanya belum ada di lampiran ini. Bagi usulan yang memenuhi syarat nama dank ode baru akan diberikan dalam revisi lampiran tahunan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal. Hal tersebut cukup jelas untuk membantah segala pernyataan dari pimpinan universitas tentang konsentrasi geothermal tidak bisa berdiri sebagai Program Studi karena tidak tercantum dalam nomenklatur. Oleh karena itu maka
12 pimpinan universitas wajib mengusulkan dan menyesuaikan sesuai dengan persyaratan yang diminta.!!! 21. Bahwa dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mencantumkan bahwa ruang lingkup pelayanan public pasal 5 ayat 2 ruang lingkup pelayanan public sebagaimana dalam ayat 1 yakni PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN USAHA, TEMPAT TINGGAL, KOMUNIKASI DAN INFORMASI, LINGKUNGAN HIDUP, KESEHATAN, JAMINAN SOSIAL, ENERGI, PERBANKAN, PERHUBUNGAN, SUMBER DAYA ALAM, PARIWISATA, DAN SEKTOR LAIN YANG TERKAIT 22. Bahwa dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik BAB VIII penyelesaian pengaduan pasal 40 ayat 2 masyarakat yang melakukan pengaduan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dijamin hak-haknya dalam peraturan perundangundangan 23. Bahwa dalam Undang-Undang no 25 Tahun 2009 tentang pelayanan Publik pasal 40 ayat 3 pengaduan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 dilakukan terhadap a. Penyelenggara yang tidak melaksanakan kewajiban dan/atau melanggar larangan b. Pelaksana yang memberi layanan tidak sesuai dengan standard pelayanan. Dalam hal ini surat ini kami sampaikan kepada penyelenggara layanan dalam hal ini institusi Universitas Negeri Manado dikarenakan kami memandang keputusan dari pihak penyelenggara tentang penghapusan konsentrasi geothermal dan peralihan ke prodi-prodi yang lain sebagaimana yang termuat dalam Surat Edaran Pembantu Rektor I a.n. PLH Rektor Universitas Negeri Manado Nomor 9279/UN41/PS/2016, tanggal 30 Agustus 2016, tentang Konsentrasi Farmasi dan Geothermal adalah merupakan pengabaian kewajiban dan tindakan sewenangwenang (maladministrasi). Disebabkan kami mahasiswa konsentrasi geothermal diangkat sebagai mahasiswa dalam Surat Keputusan Rektor untuk setiap angkatan /atau penerimaan mahasiswa baru. Dan kami telah menempuh semua persyaratan sebagai mahasiswa dan juga telah mengikuti perkuliahan baik didalam kampus unima maupun kegiatan perkuliahan luar kampus dalam bentuk workshop dan pkl di Institut Teknologi Bandung serta mengingat jumlah mahasiswa serta telah
13 adanya lulusan sebanyak tiga angkatan. Hal-hal tersebut tidak pernah dipikirkan atau dikaji oleh pimpinan universitas dalam mengambil kebijakan. 24. Bahwa dalam Undang-Undang no.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pada pasal 43 ayat 2 dalam hal pengadu membutuhkan dokumen terkait dengan pengaduannnya dari penyelenggara dan/atau pelaksana untuk mendukung pembuktian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 peenyelenggara dan/atau pelaksana wajib memberikannya. Oleh sebab itu kami mahasiswa mengajukan keberatan dan penolakan karena keputusan serta langkah yang selama ini diambil hanya sepihak tidak mendengarkan usulan dan masukkan dari kami mahasiswa yang adalah pihak korban. Berdasarkan uraian yang telah kami sampaikan diatas, maka Kami Mahasiswa Geothermal Menuntut Hak Kami yaitu: 1. Mencabut Surat Edaran Nomor 9279/UN41/PS/2016 tentang Konsentrasi Farmasi dan Geothermal tanggal 30 Agustus Menolak keputusan sepihak untuk dipindahkan ke Program Studi lain. 3. Percepat pengalihan Konsentrasi Geothermal menjadi Program Studi Geothermal termasuk pengusulannya dalam nomenklatur di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Demikian surat pengaduan ini Kami buat, dan kami menuntut untuk dijawab secepatnya. Apabila tidak dijawab maka kami akan kembali menuntut kepada penyelenggara.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No.5510 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Sumatera Utara. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 42) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.158, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Pemerintah. Pemerintah Daerah. Swasta. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciSISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Per 17 Desember 2008 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinci2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U
No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan
Lebih terperinciBEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Oleh: Anang Priyanto * Tujuan dikeluarkannya UU Pendidkan Tinggi Meskipun
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL I. UMUM Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 6, 1989 (PEMBANGUNGAN. PENDIDIKAN. Kebudayaan. Prasarana. Warga Negara. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan
Lebih terperinci2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya manusia dalam mengembangkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciREVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP.19651216 198903 2 012 Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
Lebih terperinciUSULAN PEMERINTAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI (VERSI 4 APRIL 2012)
RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI (VERSI 4 APRIL 2012) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciPanduan Pelaksanaan TAHUN 2018
Panduan Pelaksanaan BEASISWA SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1023, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Sekolah Tinggi Agama Budha Negeri. Raden Wijaya Wonogiri PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.19, 2010. PENDIDIKAN. Kedinasan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5101) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14
Lebih terperinci2 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir den
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1687, 2014 KEMENDIKBUD. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Gelar. Lulusan. Perguruan Tinggi. Rumpun. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciD S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sosialisasi KTSP DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,
Menimbang KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 547/SK/R/UI/2005 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 29
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciRUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI
RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP
1 KATA SAMBUTAN Dalam berbagai kesempatan Presiden Indonesia menjelaskan salah satu pilar pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Pengembangan SDM berbasis vokasi. Hal ini sangat strategis mengingat tidak
Lebih terperinci2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.16, 2014 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Perguruan Tinggi. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinci2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.
No.891, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Program Studi Kedokteran. Program Studi Kedokteran Gigi. Kuota Nasional. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYUSUNAN
Lebih terperinciPanduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang
Panduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Lebih terperinciLANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Rowland Bismark Fernando Pasaribu 9/9/2013 Penyajian perkuliahan Pendidikan Pancasila dimimbar Perguruan tinggi berdasarkan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciDRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEMBUKAAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciSistem pendidikan nasional adalah sekaligus alat dan tujuan yang amat penting dalam perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UMUM Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan
Lebih terperinci- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
- 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinci2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan
No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan
Lebih terperinciPARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003
PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003 Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2014 TENTANG RUMPUN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SERTA GELAR LULUSAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI
RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2017 TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) serta
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1000, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Tugas Belajar. Kesehatan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERAN MASYARAKAT DALAM BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KERJA SAMA PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa arsitek dalam mengembangkan diri memerlukan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Universitas Airlangga
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SISTEMATIKA (JUMLAH BAB: 13 JUMLAH PASAL: 89 ) BAB I KETENTUAN UMUM BAB II JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN Bagian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP
Lebih terperincie. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran
No.1689, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. DosenUNHAN. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci