Penanggulangan Narkoba Di Kalangan Remaja. Sri Rejeki FIP IKIP Veteran Semarang
|
|
- Liani Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penanggulangan Narkoba Di Kalangan Remaja Sri Rejeki FIP IKIP Veteran Semarang basiroh_1428@yahoo.co.id ABSTRAK Narkoba merupakan obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya kerja otak berubah, demikian juga fungsi vital organ tubuh lain ( jantung, peredaran darah, pernapasan dan lainnya). Dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi muda seperti kerusakan fisik (otak, paru-paru, jantung, syaraf-syaraf, gangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah. Remaja merupakan usia transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Usia ini sangat rentan dengan pengaruh dari luar termasuk penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu arahan dan bimbingan dari orang tua sangat dibutuhkan agar remaja terhindar dari penggunaan narkoba. Kualitas bangsa dimulai dari kualitas keluarga, oleh karena itu kesadaran para orang tua untuk menjaga anak-anaknya terutama remaja dari pencemaran akibat narkoba sangat signifikan. Upaya penanggulangan narkoba di kalangan remaja menjadi tanggung jawab bersama keluarga, sekolah dan masyarakat. Kata Kunci : Penyalahgunaan narkoba, Remaja PENDAHULUAN Maraknya penyimpangan perilaku di kalangan remaja akhir-akhir ini dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa di kemudian hari, karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa. Penyimpangan tersebut antara lain adalah perilaku seks bebas, penyalahgunaan narkoba, tawuran dan perilaku lain yang membahayakan diri dan lingkungannya. Penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obatobatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) di kalangan remaja dewasa ini kian meningkat, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf sehingga remaja tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya tinggal harapan tanpa bisa terwujud. Narkoba belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, penyalahgunaan narkoba telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di lingkungan anak-anak nakal dan preman tetapi juga dikalangan artis, bahkan telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya seperti di kalangan anggota DPR. Narkoba saat ini banyak dijumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan tepung seperti shabu-shabu, ekstasy dan pil koplo, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 22
2 Saat ini para orang tua, seperti ulama, tokoh masyarakat, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah resah terhadap narkoba ini, sebab generasi muda banyak terlibat di dalamnya. Di Indonesia, pecandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pecandu itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun, artinya usia tersebut adalah usia produktif atau usia pelajar. Pada mulanya para pelajar mengonsumsi rokok, kebiasaan merokok di kalangan pelajar menjadi hal yang wajar. Dari kebiasaan merokok ini pergaulan meningkat ketika pelajar bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. Awalnya mencoba, kemudian mengalami ketergantungan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana upaya mencegah agar tidak terjadi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah bangsa, oleh karena itu perlu usaha bersama baik pihak orang tua, masyarakat maupun pemerintah untuk menyelesaikannya, menanggulangi agar tidak terjadi penyalahgunaan narkoba. KAJIAN TEORI Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (BNNRI, 2007). Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya kerja otak berubah (meningkat atau menurun), demikian juga fungsi vital organ tubuh lain ( jantung, peredaran darah, pernapasan dan lainnya). Narkoba digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Narkotika, termasuk ke dalam jenis ini antaralain adalah: heroin, kokain, ganja, morfin, petidin, kodein. 2. Psikotropika, termasuk ke dalam jenis ini adalah: ekstasi, amfetamin, pil koplo, diazepam, dan lain-lain. 3. Bahan adiktif lainnya, termasuk ke dalam jenis ini adalah: alkohol, nikotin, inhalasi/ solven (BNNRI, 2007). Sebagian jenis narkoba berguna dalam pengobatan, tetapi karena menimbulkan ketergantungan, penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter, misalnya morfin dan petidin yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada penyakit kanker, sebagai obat bius pada waktu operasi. Adapun narkotika dan psikotropika yang tidak boleh digunakan sama sekali untuk pengobatan adalah : heroin, kokain, ganja dan ekstasi, karena bukan tergolong obat dan potensi menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi. Beberapa alat yang sering digunakan oleh pemakai narkoba adalah : jarum suntik (morfin), rokok (ganja), makanan (masakan ganja), bong/alat hisap (sabu), kertas timah (untuk alat hisap). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 23
3 Ada beberapa istilah berkait dengan pengguna narkoba yaitu : 1. Pengguna obat (drug user) Yaitu menggunakan obat-obatan terlarang dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan, relaksasi atau menghilangkan stress atau kepenatan setelah bekerja. Mereka tidak mengalami ketergantungan, obat-obatan ini hanya digunakan sebagai pelarian saat menghadapi masalah dalam hidup saja. 2. Penyalahguna obat (drug abuser) Yaitu mereka yang terbiasa menggunakan obat-obatan terlarang itu dan tidak dapat menghentikannya. Mereka tahu bahwa hal tersebut membahayakan dirinya, namun tidak mampu mengontrol untuk tidak menggunakannya. Pada umumnya drug abuser akan berlanjut menjadi ketergantungan. 3. Ketergantungan obat (drug alcohol addiction) Yaitu suatu gangguan atau penyakit individu yang bersifat fisik, mental, dan emosional, sehingga individu merasa tidak mampu menghentikan (I can t stop) kecenderungan untuk menggunakan obat-obatan terlarang tersebut (Agoes Dariyo,2004). Remaja adalah masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara usia 12/13 21 tahun (Agoes Dariyo, 2004). Sedangkan Hurlock (1997) menyatakan masa remaja awal berlangsung kira-kira dari usia 13 tahun sampai dengan 16 atau 17 tahun dan remaja akhir pada usia 16 atau 17 tahun sampai dengan 18 tahun. Ciri-ciri masa remaja adalah : 1. Masa remaja sebagai periode yang penting (terjadi perubahan fisik dan mental yang pesat). 2. Masa remaja sebagai periode peralihan /transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. 3. Masa remaja sebagai periode perubahan (dalam sikap dan perilaku). Perubahan ini mencakup ; meningginya emosi, perubahan tubuh minat dan peran sosial, dan perubahan nilai. 4. Masa remaja sebagai usia bermasalah, mereka merasa mandiri namun belum mampu menyelesaikan masalahnya sehingga penyelesaiannya tidak sesuai yang diharapkan. 5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri, remaja mulai mendambakan identitas dirinya dan tidak puas lagi menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal. Remaja berusaha menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya di masyarakat. 6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan (sering terjadi pertentangan antara remaja dengan orang tua sehingga menghalangi remaja untuk minta bantuan orang tua dalam mengatasi masalah). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 24
4 7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, ia melihatnya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. 8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa (Hurlock, 1997). Berkaitan dengan cirri-ciri masa remaja, Andi Mappiare (2002) mengemukakan cirriciri utama periode pubertas/remaja adalah : 1. Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. 2. Pubertas merupakan periode yang sangat singkat, karena hanya dialami individu dalam waktu 2 sampai 4 tahun. 3. Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat pesat. 4. Pubertas sebagai fase negatif (Charlotte Buhler), muncul sifat dan sikap negatif yang belum muncul pada masa kanak-kanak. 5. Pubertas merupakan periode yang munculnya berbeda-beda antara individu satu dengan lainnya. Sangatlah mudah dipahami ketika remaja ingin mencari identitas diri, mencoba sesuatu yang baru (bahkan berbeda dari yang lain) akan dilakukan termasuk mencoba menggunakan narkoba. PEMBAHASAN Tugas Perkembangan Remaja Individu dalam perkembangannya memiliki tugas perkembangan yang harus diselesaikan untuk dapat mencapai kebahagiaan. Tugas perkembangan menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1997) merupakan tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang apabila berhasil akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan tugas perkembangan berikutnya. Akan tetapi kalau gagal menimbulkan rasa tidak bahagia dan menimbulkan kesulitan penyelesaian tugas perkembangan berikutnya. Beberapa tugas perkembangan remaja adalah : 1. Menerima keadaan jasmani. 2. Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya antara dua jenis kelamin. 3. Menerima keadaan sesuai jenis kelaminnya dan belajar hidup seperti kaumnya. 4. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. 5. Memperoleh kesanggupan berdiri sendiri dalam hal yang bersangkutan dengan ekonomi atau keuangan. 6. Mendapat perangkat nilai-nilai hidup dan falsafah hidup (Andi Mappiare, 2002). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 25
5 Pendapat lain menyatakan bahwa tugas perkembangan masa remaja meliputi : 1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. 2. Mencapai peran social pria dan wanita. 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. 4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. 5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. 6. Mempersiapkan karier ekonomi. 7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. 8. Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi (Hurlock, 1997). Untuk mencapai keberhasilan penyelesaian tugas perkembangan diperlukan dukungan dari orang tua baik moral maupun material, agar remaja mencapai kebahagiaan. Juga dari sekolah perlu memberi kesempatan pada remaja untuk dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, dan berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosialnya. Adapun akibat dari penyalahgunaan narkoba adalah : 1. Bagi diri sendiri/ yang bersifat pribadi. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja (daya ingat mudah lupa, perhatian sulit konsentrasi, dan lain-lainnya), intoksikasi (keracunan), overdosis, gangguan perilaku/mental-sosial, gangguan kesehatan, masalah keuangan dan berhadapan dengan hukum, dan kendornya nila-nilai agama-sosial dan budaya (seperti melakukan seks bebas). Pengguna menjadi pemarah, pemalas, motivasi belajar menurun sehingga prestasi yang dicapai rendah bahkan bisa gagal. 2. Bagi keluarga. Kenyamanan dan ketenteraman keluarga terganggu, orang tua merasa malu, sedih, marah dan juga merasa bersalah. Pengguna tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan berani melawan orang tua, tidak segan mencuri uang untuk membeli obat terlarang. Kehidupan ekonomi keluarga morat-marit, keluarga harus menanggung beban sosial-ekonomi ini. 3. Bagi sekolah. Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar, prestasi belajar turun drastis, beberapa diantara mereka menjadi pengedar, mencuri barang milik teman atau karyawan sekolah, membolos, meningkatnya perkelahian/tawuran. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 26
6 4. Bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Rusaknya pewaris bangsa yang seyogyanya menerima estafet kepemimpinan bangsa, hilangnya rasa patriotisme atau rasa cinta tanah air, penyelundupan meningkat (penyelundupan dalam bentuk apapun merugikan Negara), kesinambungan pembangunan terancam, Negara menderita kerugian, karena masyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan meningkat. Karakteristik Pengguna Narkoba pada Remaja Untuk mengetahui apakah seorang remaja menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol, dapat dilihat dari beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. Tanda-tanda di rumah : a. Semakin jarang ikut kegiatan keluarga. b. Mulai melupakan tanggung jawab rutinnya di rumah. c. Apabila dimarahi, ia makin menjadi-jadi dengan sikap membangkang. d. Tidak mau mempedulikan peraturan keluarga. e. Sering pulang lewat larut malam. f. Menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang. g. Sering mencuri uang dan barang berharga. h. Selalu meminta kebebasan lebih. i. Sering pusing, tersinggung, mudah marah, emosi naik turun. j. Sering menghabiskan waktu di rumah dengan nonton TV. k. Mengunci diri di kamar dan tidak mengizinkan orang tuanya memasuki kamarnya. l. Sering berbohong dan sering berkelahi. m. Sering makan permen karet untuk menghilangkan bau mulut. n. Ada kertas timah, obat-obatan, bau-bauan, atau jarum suntik yang tidak biasa ada di rumah. Apabila ketahuan umumnya tidak mau mengaku bahwa barang tersebut miliknya (Agoes Dariyo, 2004). Memperhatikan tanda-tanda tersebut, orang tua patut untuk waspada terhadap perilaku remaja terutama apabila muncul perilaku yang negatif. Masa remaja sangat rentan terhadap pengaruh dari luar terutama pengaruh negatif sehingga diperlukan bimbingan dan arahan dari orang tua dalam membantu perkembangannya. 2. Tanda-tanda di sekolah : a. Nilai sekolah menurun drastis. b. Motivasi belajar menurun, malas berangkat ke kampus. c. Sering keluar kelas dan tidak kembali ke sekolah. d. Mengantuk di kelas, sering bosan dan tidak memperhatikan guru. e. Sering meminjam uang kepada teman. f. Sering pergi hingga larut malam atau menginap di rumah teman. g. Tidak peduli pada kebersihan dirinya, menunjukkan sikap tidak peduli. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 27
7 h. Mudah tersinggung (Agoes Dariyo, 2004). Apabila tanda-tanda tersebut muncul pada peserta didik, guru perlu waspada dan segera menindaklanjuti dengan menelisik lebih mendalam hal-hal yang menjadi penyebabnya sehingga dapat membantu peserta didik untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapi. Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang dapat ditimbulkan oleh narkoba dan begitu cepatnya menular di kalangan generasi muda untuk mengonsumsi narkoba, maka diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya seperti : 1. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama, baik di sekolah maupun di masyarakat. 2. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. 3. Penanaman sejak dini bahwa narkoba adalah haram. 4. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah narkoba, di rumah oleh ayah-ibu, di sekolah oleh guru dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum. Mencegah penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak yang berwenang memberikan penyuluhan tentang narkoba, atau mengadakan razia mendadak secara rutin. Disamping hal itu perlu pendampingan orang tua dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak gerik anak didiknya, karena sering terjadi penyebaran (transaksi) di lingkungan sekolah. Yang tidak kalah penting adalah pendidikan moral dan keagamaan harus ditekankan pada siswa, karena salah satu penyebab terjerumusnya remaja ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap. Oleh karena itu, pendidik, pengajar dan orang tua serta tokoh masyarakat harus sigap dan waspada akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita. Orang tua harus mengenal anaknya lebih dalam ketika beranjak remaja, bukan hanya sekedar bertemu muka, atau bercakap-cakap sebentar karena tinggal dalam satu rumah tetapi harus terus memberi kasih saying, yaitu dengan cara mengamati, bermain bersama, bercakap-cakap dan mendampingi serta membimbingnya secara konsisten. Orang tua harus menjadi pemimpin yang baik, yaitu pemimpin yang berada di depan (ing ngarso sung tulodho), yang dapat memberi contoh dalam sikap dan perilakunya. Orang tua juga harus menjadi pemimpin di belakang (tut wuri handayani) yaitu mendukung/mendorong, membimbing, meluruskan jalan ketika salah. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 28
8 Upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Menjelaskan pengaruh jangka panjang pemakaian narkoba, yang dapat menyebabkan penurunan prestasi sekolah. 2. Menekankan pentingnya keteladanan remaja bagi adik-adiknya. 3. Melibatkan remaja dalam berbagai kegiatan keluarga (nonton TV bersama, makan bersama, membersihkan rumah, rekreasi/liburan, dan lain-lain). 4. Menetapkan cara untuk membatasi waktu remaja di luar rumah tanpa pengawasan. 5. Mendorong anak agar mengikuti program pencegahan narkoba di sekolah atau di lingkungannya jika ada. 6. Makin sibuk remaja, makin sedikit kemungkinannya terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu anak didorong untuk aktif mengikuti berbagai jenis organisasi seperti olahraga, kesenian, keagamaan, dan alternative lainnya. 7. Merencanakan kegiatan bebas narkoba bagi keluarga selama liburan sekolah, yang sering merupakan masa rawan bagi remaja. 8. Mencari informasi mengenai kecenderungan pemakaian narkoba yang baru dan populer. Pelajari pengaruh dan bahayanya. 9. Mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di lingkungan. Sikap Orang Tua Terhadap Pecandu Narkoba Apabila anak sudah menjadi pecandu, sikap orang tua sangat berpengaruh pada keberhasilan pulihnya pecandu narkoba, adapun sikap yang perlu dimiliki orang tua adalah : 1. Pecandu ditolong dan dirawat, bukan dihukum. Kecanduan adalah penyakit kronis yang berlangsung progresif. Apabila dibiarkan akan bertambah buruk, ia perlu dirawat oleh orang yang memahami masalah kecanduan. 2. Orang tua tidak boleh memasalahkan kecanduannya. 3. Penyakit kecanduan berada di luar kontrol orang tua. 4. Orang tua bertanggung jawab atas pemulihannya. 5. Pecandu tidak akan minta pertolongan sampai ia tidak tahan lagi menahan sakit jika tidak memakai narkoba. Jadi orang tua jangan menutupi masalah, membebaskannya dari persoalannya, membayar utang-utangnya, dan sebagainya. 6. Membebaskannya dari ketergantungan dengan tetap mengasihi, memberi kesempatan anak untuk bertanggung jawab atas dirinya. 7. Anak sendiri yang harus membuang narkobanya, menjauhi teman-temannya yang pecancu, bukan orang tua. 8. Berlaku konsisten terhadap batasan-batasan yang ditetapkan. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 29
9 Apabila menggunakan pendekatan agama, sikap terhadap pecandu narkoba sesuai tuntunan ajaraan agama adalah : 1. Membimbing yang bersangkutan ke jalan yang benar sehingga si pecandu tetap percaya diri, yakin taubatnya diterima Allah Swt. 2. Memperlakukan secara manusiawi dan tidak mengucilkannya dari pergaulan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun di masyarakat. 3. Meringankan penderitaan batin yang bersangkutan sehingga senantiasa bersabar dan berusaha untuk memulihkan dan kemudian menghindarinya KESIMPULAN Remaja merupakan individu yang berada pada masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, juga merupakan masa mencari identitas diri. Remaja sangat rentan terhadap pengaruh dari luar sehingga perlu bimbingan orang tua secara intensif agar terhindar dari pengaruh luar yang negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang dapat merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang dapat merusak norma dan ketenteraman umum. Penyalahgunaan narkoba menimbulkan dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis. SARAN Perlu kerjasama orang tua, sekolah dan masyarakat dalam mewaspadai penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Perawatan dan pemulihan bagi remaja pecandu narkoba menjadi tanggung jawab bersama orang tua, sekolah dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Agoes Dariyo, 2004, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor ; Ghalia Indonesia. Elizabeth B. Hurlock, 1997, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alih Bahasa: Istiwidayanti, Soedjarwo, Jakarta; Erlangga. James E. Gardner, 1992, Memahami Gejolak Masa Remaja, Alih Bahasa: Hadi Subrata, Jakarta; Mitra Utama. Muh An im Fatahna, 2009, Bahaya Narkoba Bagi Remaja, Diakses tanggal 16 Mei 2011, ( -narkoba-isbd) Monks; Knoers; Hadinoto, Siti Rahayu, 2006, Psikologi Perkembangan, Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta; Gajah Mada University Press. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 30
10 Penanggulangan Narkoba Dalam Perspektif Islam, Diakses tanggal 16 Mei 2011, ( Papalia, Diane E; Olds, Sally Wendkos; Feldmand, Ruth Feldman, Human Development (Psikologi Perkembangan), Edisi kesembilan, Jakarta; Kencana Prenada Media Group. Santrock, John W, 1995, Life-Span Development, Perkembangan Masa Hidup, Alih Bahasa; Ahmad Husairi dan Juda Damanik, Jakarta; Erlangga. Syamsu Yusuf, 2011, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 31
Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35
Akhir akhir ini, Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) begitu populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia. Hal ini didukung oleh data
Lebih terperinciMAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D
MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D3407267 POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2008-2009 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puja dan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Pendahuluan
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA
LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA Disusun oleh : Kelompok A Nama : Ahmad Inung Sujatmiko (11.02.8022) Hari/ Tgl : Jum at-sabtu, Oktober 2011 Dosen : Drs.Khalis Purwanto,MM JURUSAN D3 MENEJEMEN
Lebih terperinciPENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA Oleh : Wahyu Beny Mukti Setiyawan, S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Surakarta Hp : 0857-2546-0090, e-mail : dosenbeny@yahoo.co.id
Lebih terperinciUPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR
UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR Oleh : Wahyu Beny Mukti Setiyawan, S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Surakarta Hp : 0857-2546-0090, e-mail : dosenbeny@yahoo.co.id Bahaya
Lebih terperinciPENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta A. Pendahuluan Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat dan permasalahan
Lebih terperinciMAKALAH NARKOBA. : Bpk.Kalis Purwanto : Hadi Syah Putra NIM :
MAKALAH NARKOBA Dosen Nama Kelas : Bpk.Kalis Purwanto : Hadi Syah Putra : D3-MI-02 NIM : 11.02.8039 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya
Lebih terperinciANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H
ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H A. PENDAHULUAN Narkoba sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, narkoba sudah menjadi momok bagi orang tua
Lebih terperinciIDENTITAS RESPONDEN. Jenis kelamin : Laki-laki. Perempuan. Bersama Orangtua. Status Tempat Tinggal: Kost. Bersama Saudara/teman
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG NARKOBA DAN PERILAKU PENCEGAHAN NARKOBA PADA MAHASISWA FAKULTAS KOMUNIKASI JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS ESA UNGGUL Saya adalah
Lebih terperinciPENYALAHGUNAAN OBAT OBATAN DI KALANGAN REMAJA
PENYALAHGUNAAN OBAT OBATAN DI KALANGAN REMAJA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila Disusun oleh: Ilan Faujan Hamdani 11.12.5721 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Amikom
Lebih terperinciNARKOBA PADA SISWA SMK TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :
NARKOBA PADA SISWA SMK TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM : 2013-39-020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2016 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK A. Mata Layanan
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA OLEH Dedy Sambahtera, S.Kep., M.Kes AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecakapan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Informasi mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba kini mengintai setiap generasi muda khususnya para pelajar, masyarakat, keluarga, dan sekolah memikul tanggung jawab untuk menjaga para pelajar dari ancaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kasus penggunaan narkoba pada remaja sudah sering dijumpai di berbagai media. Maraknya remaja yang terlibat dalam masalah ini menunjukkan bahwa pada fase ini
Lebih terperinciKasus penyalahgunaan narkoba
Narkoba Perusak Generasi Bangsa # Humas Poltekkes Kemenkes Bengkulu # A. PENDAHULUAN Didorong pula oleh rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba, mereka mnerima bujukan tersebut. Selanjutnya akan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah menjadi permasalahan dunia yang tidak mengenal batas Negara, juga menjadi bahaya global yang mengancam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis 2.1 Pola Asuh Orang Tua 2.1.1 Definisi Pola Asuh Orang
Lebih terperinciBAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA Gambar 7.1, terdiri dari rokok, minuman keras dan obat-obatan yang semuanya tergolong pada zat adiktif dan psikotropika Gambar 7.1: Zat adiktif dan psikotropika 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan
Lebih terperinciPENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rumidah Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : s.rumidah@yahoo.co.id
Lebih terperinciB. Kegiatan Ceramah tentang Narkoba Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media & Alat
Lampiran 1 Judul : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NARKOBA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DI SMU NEGRI5 PEMATANG SIANTAR TAHUN 2013 Topik : Pendidikan Kesehatan Tentang Narkoba Waktu : 90
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan pada keadaan yang sangat mengkhawatirkan akibat semakin maraknya penggunaan narkoba, kekhawatiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja dalam peralihan ini, sama halnya seperti pada masa anak mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyalahgunaan obat seperti narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya merupakan masalah yang sangat kompleks dan memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita-berita kriminalitas yang semarak di berbagai media, baik cetak maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA. NAPZA adalah narkotika,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Adapun istilah lainnya yaitu Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman terbukti megubah sebagian besar gaya hidup manusia. Mulai dari cara memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan hiburan
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PERILAKU PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA WANITA DEWASA Skripsi Untuk memenuhi persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan
BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Narkotika disebut juga sebagai obat-obatan yang dipakai untuk anastesi yang dapat mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, individu akan mengalami fase-fase perkembangan selama masa hidupnya. Fase tersebut dimulai dari awal kelahiran hingga fase dewasa akhir yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah mereka yang mengalami masa transisi (peralihan) dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah 12-24 tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (BNN, 2007). Narkoba atau napza adalah obat, bahan, atau zat, dan bukan tergolong
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu ancaman yang cepat atau lambat dapat menghancurkan generasi muda. Negara Indonesia merupakan negara yang tidak lepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Indonesia, saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Indonesia, saat ini telah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Jumlah pengguna dan pecandu narkoba dari tahun ke tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narkoba (Narkotika dan obat-obat terlarang) atau Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang penggunaannya di
Lebih terperinciPENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).
1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa dimana seorang manusia mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa peralihan ini setiap remaja meninggalkan identitas
Lebih terperinciPENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Standar Kompetensi: Memahami masalah penyimpangan sosial. Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Hurlock (2004: 206) menyatakan bahwa Secara psikologis masa remaja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan obat-obatan terlarang). Kepolisian dan masyarakat, sekarang sedang gencargencarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Akhir-akhir ini banyak sekali kita mendengar kasus narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang). Kepolisian dan masyarakat, sekarang sedang gencargencarnya
Lebih terperinciREHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 22/PID.B/2014/PN.
REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 22/PID.B/2014/PN.GSK) Oleh : Arkisman ABSTRAK Narkotika adalah obat/ bahan berbahaya, yang
Lebih terperinciKUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON
KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON Disusun oleh: Nama : NIP : LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan satu periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan, remaja tidak lagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode peralihan, dimana status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan, remaja tidak lagi seorang anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indah itu adalah masa remaja, karena pada saat remaja manusia banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam
Lebih terperinciIII. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN. Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan
Lebih terperinciRISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH Latar Belakang Kehamilan merupakan st proses luar biasa, dimana ibu bertanggung jawab untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan bahkan sudah menjadi masalah nasional dan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus bangsapun dibutuhkan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Peran
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga banyak membutuhkan potensi sumber daya manusia. Tidak terkecuali remaja sebagai penerus bangsapun
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REMAJA DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA (Disampaikan pada Program Parenting di SMP IT Abdurrab Pekanbaru) Oleh: H. BAHRIL HIDAYAT, M. Psi ALUCYANA, M. Psi RAIHANA, MA.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian NAPZA Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditegaskan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena
Lebih terperinciBAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENAHULUAN A. Latar Belakang Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika merupakan permasalahan global yang sudah menjadi ancaman serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Saat ini, penyalahgunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu tugas perkembangan siswa yaitu mencapai hubungan baru dan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tugas perkembangan siswa yaitu mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita serta mencapai peran sosial
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Universitas Indonesia
14 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini semakin banyak masalah yang dihadapi oleh negara, baik negara maju maupun negara berkembang, tak terkecuali dengan negara kita. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya BNN (2006). Narkoba pada awalnya digunakan untuk keperluan medis, pemakaiannya akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya. Istilah ini sangat populer di masyarakat termasuk media massa dan aparat penegak hukum. Masalah
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA. OLEH Nurhafni, SKM., M.Kes
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA OLEH Nurhafni, SKM., M.Kes AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Gencarnya promosi rokok banyak menarik perhatian masyarakat. Namun bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa remaja ini mengalami berbagai konflik yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan kenakalan remaja di negara kita beberapa tahun belakangan ini telah memasuki titik kritis. Selain frekuensi dan intensitasnya terus meningkat, kenakalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia khususnya dikalangan pelajar. Walaupun sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia khususnya dikalangan pelajar. Walaupun sudah dituliskan di surat-surat kabar, majalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan. meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar terhadap kehidupan remaja baik yang
Lebih terperinciDefinisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan
Pengertian Remaja Definisi Menurut Para Ahli Ciri Tahap dan Perkembangan Masa Remaja Ditulis oleh : Sanjaya Yasin Pengertian Remaja -Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa yang rentan dalam fase pertumbuhan dan perkembangan manusia. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanakkanak ke masa dewasa.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja Menurut Havighurst (dalam Syaodih. 2009.: 161) mengatakan bahwa: Definisi tugas perkembangan adalah suatu tugas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah suatu periode transisi dalam fase pertumbuhan dan perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan periode pencarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan berbagai kalangan dan telah menjadi ancaman nasional yang perlu mendapatkan perhatian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Keluarga 2.1.1 Pengertian keluarga Menurut Friedmen (1998) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat terbatas. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba itulah yang mendorong terjadinya penyalahgunaan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja disebut sebagai periode peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya apa yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wangi Citrawargi, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan berlanjut menjadi orang tua merupakan proses yang dilalui oleh setiap manusia secara berkesinambungan dalam hidupnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia sekolah menengah pertama pada umumnya berada pada usia remaja awal yaitu berkisar antara 12-15 tahun. Santrock (2005) (dalam http:// renika.bolgspot.com/perkembangan-remaja.html,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kenakalan remaja bukan merupakan permasalahan baru yang muncul kepermukaan, akan tetapi masalah ini sudah ada sejak lama. Banyak cara, mulai dari tindakan prefentif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja? Harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah pelik yang dihadapi bangsa Indonesia dari tahun ke tahun. Lalu apa sebenarnya penyebab kenakalan remaja? Harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. status sebagai orang dewasa tetapi tidak lagi sebagai masa anak-anak. Fase remaja
BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah fase kedua dalam kehidupan setelah fase anak-anak. Fase remaja disebut fase peralihan atau transisi karena pada fase ini belum memperoleh status
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun belum dapat dikategorikan dewasa. Masa remaja merupaka masa transisi dari masa kanak-kanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga Sejahtera dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup dan memiliki hubungan yang sama, selaras dan seimbang antar anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan remaja sering menimbulkan berbagai tantangan bagi para orang dewasa. Banyak hal yang timbul pada masa remaja,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan dan menyenangkan. Pengalaman baru yang unik serta menarik banyak sekali dilalui pada masa ini.
Lebih terperinciDAMPAK PERILAKU PENGGUNAAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI KOTA SURAKARTA
DAMPAK PERILAKU PENGGUNAAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI KOTA SURAKARTA S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : NUARI YAMANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Narkoba kini mengintai setiap generasi muda laki laki dan wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Narkoba kini mengintai setiap generasi muda laki laki dan wanita khususnya pelajar, pekerja, masyarakat, keluarga, sekolah, kampus, tempat bekerja tanpa memandang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II. A. DUKUNGAN SOSIAL II. A. 1. Definisi Dukungan Sosial Menurut Orford (1992), dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Diet 1. Pengertian Perilaku Diet Perilaku diet adalah pengurangan kalori untuk mengurangai berat badan (Kim & Lennon, 2006). Demikian pula Hawks (2008) mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang menuntutnya untuk menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh individu diawali dengan penyesuaian
Lebih terperinciZat Adiktif dan Psikotropika
Bab 11 Zat Adiktif dan Psikotropika Sumber: image.google.com Gambar 11.1 Berbagai jenis zat adiktif dan psikotropika Di era modern ini banyak sekali kasus penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran.1 Sebagai mana yang kita ketahui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.1 Sebagai mana yang kita ketahui bahwa sekolah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S -1 Keperawatan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN PERILAKU ASERTIF UNTUK PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Kata kunci: narkoba; asertif; bimbingan kelompok
MENGEMBANGKAN PERILAKU ASERTIF UNTUK PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA Rahmi Sofah, Harlina, Rani Mega Putri, Vira Afriyanti Universitas Sriwijaya E-mail: rani@konselor.org ABSTRAK Narkoba adalah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Peran Orang Tua 2.1.1. Definisi Peran Orang Tua Qiami (2003) menjelaskan bahwa orangtua adalah unsur pokok dalam pendidikan dan memainkan peran penting dan terbesar dalam
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN REMAJA
ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA KEINGINAN PENDAHULUAN Masa remaja, dianggap sebagai masa topan badai dan stress (storm and stress), karena telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib diri sendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikis, maupun secara social (Sudarsono, 2004). Inilah yang disebut sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja memang masa yang menyenangkan sekaligus masa yang tersulit dalam hidup seseorang. Pada masa ini, sebagian besar remaja mengalami gejolak dimana terjadi perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah generasi masa depan, penerus generasi masa kini yang diharapkan mampu berprestasi, bisa dibanggakan dan dapat mengharumkan nama bangsa pada masa sekarang
Lebih terperinci