LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM Peningkatan Kualitas PAUD di Kecamatan Sawan OLEH: Didith Pramunditya Ambara S.Psi. M.A NIDN Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd., M.S. NIDN I Kadek Suartama, S.Pd., M.Pd. NIDN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA November 2014

2 i

3 DAFTAR ISI Halaman Pengesahan i Daftar isi...ii Ringkasan...iii BAB 1 Pendahuluan... 4 BAB 2 Target dan Luaran BAB 3 Metode Pelaksanaan BAB 4 Kelayakan Perguruan Tinggi..16 BAB 5 Hasil dan Pembahasan BAB 6 Kesimpulan dan Saran...21 Lampiran-lampiran ii

4 RINGKASAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di dua buah lembaga mitra yaitu Taman Kanak-kanak Budhi Yasa dan Taman Kanakkanak Widya Sesana yang berlokasi di desa Sangsit Kecamatan Sawan ini bertujuan untuk membantu lembaga PAUD tersebut agar menjadi lebih berkualitas dan mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada para anak yang menjadi peserta didiknya. Target yang ingin dicapai pada pelaksanaan P2M ini adalah untuk mengembangkan kompetensi pendidik PAUD pada proses perancangan dan pembuatan alat permainan edukatif yang menggunakan bahan baku dari potensi sumber daya alam yang tersedia di sekitar lembaga PAUD. Keterbatasan dana operasional yang sering dialami kedua TK ini mengakibatkan masih kurang mencukupinya ketersediaan alat permainan agar setara dengan jumlah anak didik. Sehingga diharapkan guru PAUD mampu membuat sendiri alat-alat permainan edukatif secara mandiri tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membelinya di pasaran. Selain itu kemajuan teknologi informatika telah memberikan peluang bagi guru PAUD untuk dapat merancang dan membuat materi pembelajaran secara interaktif melalui peralatan multimedia. Untuk itu kegiatan P2M ini mentargetkan penguasaan keahlian teknis bagi guru PAUD agar lebih mampu membuat bahan pembelajaran yang menarik dan interaktif yang disertai dengan aspek audio visual. Diharapkan pula hasil karya guru PAUD dapat dijual kepada lembaga pendidikan lainnya sehingga mampu menambah penghasilan guru PAUD yang masih minim. Untuk mencapai pelayanan yang memadai maka dibutuhkan pula manajemen pengelolaan lembaga PAUD yang profesional. Salah satu tahap untuk mencapainya adalah dengan tersedianya prosedur operasi standar yang akan memastikan setiap tahapan proses pengelolaan lembaga PAUD akan lebih tertata dan teratur. Karena itu maka para guru PAUD juga akan diberikan pelatihan penyusunan prosedur operasi yang standar dan dapat terdokumentasikan dengan baik. Keberhasilan lembaga PAUD untuk mempersiapkan pendidikan anak-anak yang berkualitas juga tidak lepas dari peranan orang tua untuk terlibat aktif pada kegiatan pengembangan anak ketika sudah berada di rumah. Namun ternyata tidak semua orang tua memberikan kepedulian terhadap PAUD. Masih banyak orang tua yang tidak membawa anaknya ke PAUD namun langsung menyekolahkan anak ke SD. Kondisi ini dicoba diatasi dengan melaksanakan program sosialisasi tentang manfaat jika anak mengikuti proses pembelajaran di PAUD. Sosialisasi akan melibatkan juga para pimpinan adat desa Sangsit sehingga mampu meningkatkan keikutsertaan anak dan orang tua dalam PAUD. iii

5 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Pendidikan untuk anak usia dini memegang peranan sangat penting pada pembentukan generasi penerus bangsa Indonesia di masa depan. Anak-anak usia dini merupakan bagian dari sumber daya manusia yang memerlukan penanganan yang serius dan berkelanjutan oleh semua pihak yang mempunyai tanggung jawab bersama pada pembentukan generasi penerus yang berkualitas. Untuk memastikan keberhasilan mendapatkan generasi penerus yang berkualitas ini maka diperlukan tindakan-tindakan nyata oleh pihak yang bergerak aktif dalam dunia pendidikan. Terkait dengan hal diatas maka pihak perguruan tinggi khususnya yang mempunyai tanggung jawab utama untuk menyiapkan tenaga-tenaga pendidik bagi anak usia dini berusaha ikut secara aktif membantu mengatasi masalahmasalah utama tentang pendidikan anak yang muncul di masyarakat khususnya di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M). Lembaga PAUD kini mulai banyak bermunculan di tengah masyarakat seiring dengan semakin besarnya perhatian masyarakat dan pemerintah pada pembentukan generasi penerus yang berkualitas. Tumbuh dan berkembangnya lembaga PAUD di tengah masyarakat ternyata juga harus diiringi oleh kesiapan para tenaga pendidiknya untuk memastikan proses-proses pengembangan berbagai macam aspek pada anak berlangsung secara baik dan memenuhi standar pendidikan anak usia dini. Ketika hal ini diamati di lapangan ternyata tidak semudah yang dibayangkan terutama setelah melakukan investigasi ke lapangan. Investigasi ke lapangan melalui penelusuran fakta dilakukan pada dua lembaga PAUD yang bersedia menjadi mitra kerjasama kegiatan P2M yaitu Taman Kanak-kanak (TK) Budhi Yasa dan TK Widya Sesana. Lokasi ke dua TK ini berada di wilayah desa Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng Bali. Taman Kanak-kanak (TK) Budhi Yasa berdiri sejak tahun 1975 dan menggunakan bangunan sekolah milik pribadi. Saat ini TK dipimpin oleh ibu Oktavina Elisabeth Fioh dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak lima orang dari latar belakang pendidikan yang beragam. Sedangkan jumlah siswa saat ini yaitu 4

6 pada tahun ajaran 2012/2013 mencapai 70 anak terdiri atas 38 laki-laki dan 32 perempuan. Ruang kelas yang dimiliki sebanyak tiga ruang terdiri dari kelas B 1, B 2 dan B 3. Jumlah siswa ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 62 anak. Berikut ini adalah beberapa foto dokumentasi yang menggambarkan suasana keadaan kelas maupun lingkungan di TK Budhi Yasa : Foto 1. Tampak depan TK Foto 2. Ruang kelas TK Sedangkan TK Widya Sesana mulai berdiri pada tahun 2007 dengan jumlah tenaga guru saat ini sebanyak tiga orang sudah termasuk kepala sekolahnya. Saat ini yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah ibu Made Tuti Seminar S.Pd. yang mempunyai kualifikasi akademik sarjana PAUD. Jumlah siswa yang tercatat saat ini mencapai 29 anak terdiri dari 14 laki-laki dan 15 perempuan. Jumlah siswa dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan. Pada awal dibukanya ternyata jumlah siswa yang tercatat sebanyak 37 anak. TK ini masih menggunakan bangunan balai banjar sebagai ruang belajar anak-anak karena belum mempunyai lokasi sendiri. Berikut ini adalah beberapa foto 5

7 dokumentasi yang menggambarkan suasana keadaan kelas maupun lingkungan di TK Widya Sesana : Foto 3. Papan Nama TK Widya Sesana Foto 4. Ruang belajar anak-anak Untuk memastikan permasalahan yang terjadi pada kedua lembaga mitra ini maka dilakukan pengamatan awal dan dilanjutkan dengan diskusi bersama kepala sekolah dari kedua lembaga. Setelah dilakukan wawancara langsung maka ditemukan fakta-fakta yang berhasil dihimpun berdasarkan informasi dari pengelola kedua TK dan pengamatan lapangan meliputi : a. Tenaga pendidik yang mempunyai kualifikasi akademik sebagai guru PAUD belum memenuhi standar rasio ideal dengan jumlah anak. b. Sarana bermain bagi anak yaitu Alat Permainan Edukatif (APE) belum mencukupi dan memenuhi kebutuhan bagi setiap anak sehingga berakibat persaingan antar anak sering terjadi untuk dapat memainkan APE yang tersedia. c. Kekurangan APE dicoba untuk diatasi dengan membuat sendiri namun tenaga pendidik belum mempunyai keahlian dan pengalaman yang 6

8 mencukupi untuk memanfaatkan bahan-bahan dari alam sebagai sumber bahan baku pembuatan APE yang berguna sebagai media belajar bagi anak-anak. Dibawah ini adalah foto yang menunjukkan pemanfaatan bahan-bahan dari alam (daun pisang) dan barang bekas (kardus bekas) untuk memberikan stimulasi pada anak oleh guru : d. Ketersediaan bahan baku alam yang merupakan potensi dan keunggulan wilayah di lokasi lembaga PAUD belum didata secara detail sehingga kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal. e. Belum ada prosedur operasi standar pelaksanaan administrasi dan manajemen pengelolaan ketika operasional lembaga berjalan sehingga masih menimbulkan perbedaan persepsi manajemen pada individu pengelola misalnya pada proses pembuatan Rencana Kerja Harian (RKH) dan silabus. f. Bahan pembelajaran untuk anak-anak belum memenuhi kebutuhan setiap anak dan masih kurang secara kuantitas maupun kualitas.sebagai contoh adalah minimnya buku cerita bergambar dan media belajar berbentuk audio visual yang interaktif. g. Para pimpinan di wilayah pedesaan belum memberikan komitmen maksimal untuk melakukan tindakan dan langkah nyata peningkatan kualitas pelayanan pendidikan bagi anak usia dini sehingga masalah seperti pembiayaan dan perawatan sarana prasarana di lembaga PAUD kurang mendapatkan perhatian utama. h. Penghargaan secara finansial terhadap jasa pelayanan profesional tenaga pendidik PAUD masih dibawah rata-rata kelayakan upah minimum kabupaten (UMK). i. Masyarakat di seputaran wilayah TK Widya Sesana masih belum sepenuhnya memahami manfaat dan keunggulan yang bisa didapatkan jika 7

9 memasukkan anaknya ke PAUD. Masyarakat masih mempunyai persepsi bahwa anak usia dini tidak terlalu mendesak untuk mendapatkan pelayanan di lembaga PAUD sehingga cukup langsung mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar (SD). j. Kondisi ruang kelas dan halaman untuk bermain di TK Budhi Yasa kurang memberikan kenyamanan bagi anak karena luas ruang kelas dan halaman sempit sehingga membatasi ruang gerak anak ketika bermain sambil belajar. k. Belum adanya ruangan perpustakaan dan perawatan kesehatan di masingmasing TK. 8

10 B. Permasalahan Mitra Berdasarkan analisis situasi di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang dihadapi mitra Taman Kanak-kanak (TK) Budhi Yasa dan TK Widya Sesana di Kecamatan Sawan adalah sebagai berikut : a. Tenaga pendidik di kedua TK yang tidak mempunyai kualifikasi akademik sesuai standar PAUD belum mampu mengikuti pendidikan secara formal di perguruan tinggi yang menghasilkan guru profesional akibat biaya pendidikan yang masih terlalu tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan guru secara rutin. b. Penyediaan alat permainan edukatif yang berkualitas memerlukan biaya dan anggaran yang cukup besar sehingga lembaga PAUD tidak mampu membelinya. Sedangkan jika membuat sendiri maka memerlukan bahan dan manajemen pengaturan waktu yang cukup. c. Kemampuan para guru PAUD untuk mendesain dan merancang bangun sebuah alat permainan edukatif belum merata dan masih banyak guru PAUD yang kurang mempunyai inisiatif untuk melakukan akibat kurangnya penghargaan (reward) terhadap apa yang mereka hasilkan. d. Potensi dan keunggulan wilayah khususnya ketersediaan bahan alam yang mudah didapatkan sebagai bahan baku utama pembuatan alat permainan edukatif belum dikenali secara mendalam oleh sebagian guru PAUD. Walaupun sebagian sudah mengetahui potensi wilayah namun juga masih kesulitan ketika akan mengaplikasikan dan mengintegrasikan dengan proses pengembangan anak usia dini. e. Pendidik PAUD belum mempunyai sumber data yang akurat mengenai sumber daya alam setempat yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan media belajar dan bermain untuk anak-anak. f. Kemampuan dan keahlian pendidik PAUD untuk merancang, menyusun dan membuat prosedur operasi standar pengelolaan lembaga PAUD yang aplikatif belum dikuasai sepenuhnya. Dokumen-dokumen yang menjadi acuan dan pedoman untuk menjalankan operasional sehari-hari kurang mendapatkan perhatian sepenuhnya oleh para guru PAUD. 9

11 g. Peralatan yang tersedia untuk merancang dan membuat bahan pembelajaran yang interaktif secara audio visual belum tersedia di masing-masing lembaga PAUD. h. Keterbatasan dana dan anggaran dari birokrasi setempat mengakibatkan kurangnya alokasi anggaran untuk membantu operasional sehari-hari pada lembaga PAUD. Hal ini juga akibat ketidakpahaman para pimpinan wilayah setempat terhadap manfaat jangka pendek dan jangka panjang program PAUD. i. Biaya operasional yang terbatas berakibat kepada penghargaan finansial yang bisa didapatkan oleh para guru di masing-masing TK. Hal ini seiring juga dengan status non PNS yang dimiliki sebagian besar guru sehingga mereka hanya bisa mengandalkan pemasukan dari gaji yang diberikan oleh lembaga PAUD. Sedangkan lembaga PAUD hanya memiliki sumber pemasukan rutin dari dana iuran orang tua anak yang juga sebagian besar berasal dari kelas ekonomi bawah. Jika lembaga PAUD mengenakan iuran diatas kemampuan rata-rata ekonomi orang tua anak maka dikhawatirkan banyak orang tua yang akan mengurungkan niatnya untuk mengembangkan potensi dan bakat anak di lembaga PAUD. j. Sosialisasi secara sistematis dan terkoordinir untuk menyebarluaskan manfaat dan kegunaan PAUD bagi aspek-aspek perkembangan anak usia dini belum banyak dilakukan di wilayah pedesaan yang mempunyai jumlah anak usia dini cukup tinggi. Tingkat partisipasi anak dalam PAUD belum merata karena orang tua anak kurang menyadari secara menyeluruh manfaat yang bisa diperoleh dengan membawa anak ke lembaga PAUD. Partisipasi aktif orang tua yang menyekolahkan anaknya di PAUD belum maksimal karena kebanyakan orang tua hanya mengandalkan proses pengembangan anaknya di lembaga PAUD namun kurang terlibat lebih dalam untuk menstimulasi perkembangan ketika anak-anak mereka berada di rumah. k. Perencanaan awal yang kurang matang dan anggaran yang minim ketika mendirikan lembaga PAUD mengakibatkan rancang bangun sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran dan pengembangan anak menjadi terabaikan sehingga sering menjadi hambatan pencapaian standar PAUD yang berkualitas nasional. Untuk itu lembaga PAUD perlu lebih banyak 10

12 melibatkan organisasi lain setingkat nasional maupun internasional yang menyediakan dana bantuan pengembangan prasarana fisik lembaga PAUD namun ternyata hal ini belum diimbangi oleh keluasan akses informasi, kemampuan bernegosiasi dengan pihak lain yang terkait dan keahlian menyusun proposal kerjasama yang saling menguntungkan. 11

13 BAB 2 TARGET DAN LUARAN Adapun target luaran yang dijanjikan melalui program IbM ini adalah sebagai berikut : 1) Dihasilkannya 20 jenis alat permainan edukatif yang lebih banyak memanfaatkan potensi bahan baku sumber daya alam yang ada di masingmasing wilayah lembaga PAUD. 2) Tersedianya 2 buah naskah atau dokumen sebagai sumber data mengenai potensi dan keunggulan sumber daya alam yang bisa digunakan sebagai bahan baku produksi alat permainan edukatif. 3) Tersedianya dokumen-dokumen prosedur operasi standar untuk pengelolaan lembaga PAUD dan terdokumentasikan secara merata pada mitra lembaga PAUD. 4) Peningkatan kemampuan dan pengetahuan guru untuk menggunakan peralatan multimedia sebagai sarana mengembangkan bahan dan materi pembelajaran yang lebih interaktif bagi anak usia dini. 5) Tersedianya peralatan dan sarana pendukung untuk merancang dan membuat bahan pembelajaran yang interaktif secara audio visual dengan mempertimbangkan aspek keekonomian. 6) Dihasilkannya materi pembelajaran rancangan para guru PAUD yang menggunakan peralatan audio visual yang tersedia di lembaga PAUD maupun di lembaga Pendidikan Tinggi. 7) Tersedianya jaringan pemasaran secara on line melalui akses internet untuk mempermudah promosi dan penawaran alat permainan edukatif dan materi pembelajaran multi media buatan guru PAUD kepada pelanggan potensial. 8) Meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) anak usia dini dalam lembaga PAUD. 9) Publikasi hasil program IbM peningkatan kualitas PAUD di Kecamatan Sawan pada jurnal nasional terakreditasi. 12

14 BAB 3 METODE PELAKSANAAN Dalam upaya mengatasi kesulitan yang dialami mitra, yakni Taman Kanak-kanak Budhi Yasa dan Taman Kanak-kanak Widya Sesana Kecamatan Sawan, maka ada beberapa solusi yang ditawarkan yaitu : a. Melaksanakan program pelatihan dengan menjalankan rangkaian aktivitas untuk meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu merancang dan membuat alat permainan edukatif yang berkualitas, inovatif dan kreatif berbasiskan potensi dan keunggulan sumber daya alam di masing-masing wilayah. b. Menyusun sumber data yang akurat untuk memudahkan identifikasi potensi dan keunggulan sumber daya alam di masing-masing wilayah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan alat permainan edukatif. c. Memberikan pelatihan pembuatan bahan pembelajaran yang menarik dan interaktif disertai audio visual ketika diberikan kepada anak-anak serta mempunyai nilai jual yang tinggi agar bisa diperjual belikan kepada pihakpihak lain yang berminat. d. Memberikan pelatihan tata kelola penjualan hasil karya bahan pembelajaran maupun alat permainan edukatif secara on line melalui fasilitas internet diantaranya pengembangan website khusus, penggunaan situs jual beli on line seperti toko bagus.com, pemanfaatan fasilitas media sosial seperti facebook, twitter, dan media berbagi video yaitu you tube untuk memperluas akses penawaran hasil karya para guru PAUD. Jika berhasil diharapkan para guru menjadi lebih termotivasi karena mampu mendapatkan penghasilan tambahan dan tidak sepenuhnya tergantung kepada lembaga PAUD namun tetap mampu menjalankan fungsi utamanya sebagai pendidik PAUD. e. Melakukan pendampingan kepada para guru pengelola lembaga PAUD untuk menyusun dan merancang prosedur operasi standar manajemen 13

15 lembaga PAUD guna memperbaiki kualitas pengelolaan proses pembelajaran serta pengembangan anak usia dini. f. Melaksanakan sosialiasi tentang peran aktif orang tua dan lembaga pemerintah desa melalui kegiatan pertemuan dengan para orang tua anak dan pimpinan pemerintahan desa serta tokoh masyarakat adat di wilayah seputar lembaga PAUD. Secara skematik, solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi mitra lembaga Taman Kanak-kanak Budhi Yasa dan Taman Kanakkanak Widya Sesana Kecamatan Sawan disajikan pada Gambar 1.1. Sosialisasi peran aktif orang tua dan lembaga desa dalam PAUD Pelatihan Pembuatan Alat Permainan Edukatif Lembaga PAUD Pelatihan Pembuatan bahan pembelajaran Implementasi pada pembelajaran di PAUD Pendampingan Pembuatan prosedur operasi standar Implementasi pada pembelajaran di PAUD Output tambahan : Produk APE layak jual Dokumen prosedur operasi standar Manajemen PAUD Output tambahan : Produk bahan pembelajaran layak jual Penjualan produk Secara on line Meningkatnya jumlah APE Ada Prosedur operasi yang standar Bahan pembelajaran lebih interaktif dan inovatif Kesejahteraan guru meningkat Bantuan dari luar bertambah Penjualan produk Secara on line Dampak Gambar 1.1 Skema Pemecahan Masalah 14

16 Berdasarkan Gambar 1.1, tampak bahwa kegiatan pertama dimulai dengan melakukan sosialisasi. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi adalah berkaitan dengan sampai sejauh mana orang tua anak dapat ikut berperan untuk melaksanakan PAUD yang berbasiskan keluarga dan peranan apa saja yang dapat diberikan oleh lembaga pemerintahan desa. Sosialisasi dirancang dalam waktu 1 (satu hari). Melalui sosialisasi tersebut, para orang tua anak diberikan pembekalan bagaimana menerapkan PAUD di dalam keluarga masing-masing sehingga dapat membantu memudahkan orang tua untuk ikut aktif mengembangkan potensi dan bakat anaknya. Setelah melakukan seminar, kegiatan selanjutnya akan diselenggarakan workshop (pelatihan) kepada para pengelola dan pendidik di lembaga PAUD untuk mampu membuat Alat Permainan Edukatif (APE) yang menggunakan sumber daya alam di sekitar lembaga PAUD. Kegiatan berikutnya masih dalam bentuk workshop dengan merancang dan membuat materi bahan pembelajaran yang interaktif dengan keunggulan audio visual menggunakan sarana multi media di lembaga PAUD dan di perguruan tinggi. Workshop dirancang dilaksanakan masing-masing selama dua hari. Setelah melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi dan workshop, untuk memastikan kualitas hasil karya yang dihasilkan, maka dilanjutkan dengan proses pendampingan. Pendampingan dilaksanakan melalui bimbingan face to face secara berkelanjutan sampai dihasilkan produk berupa Alat Permainan Edukatif (APE), materi multimedia pembelajaran anak di PAUD, proposal kerjasama dengan lembaga lain, dan dokumen prosedur operasi standar manajemen lembaga PAUD. 15

17 BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan perguruan tinggi negeri satu-satunya di Bali Utara yang menghasilkan calon tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan untuk level pendidikan dasar sampai di tingkat pendidikan menengah. Undiksha memiliki tanggung jawab moral dan sosial dalam mencerdaskan masyarakat, baik masyarakat sekitarnya maupun masyarakat Bali. Berkaitan dengan hal tersebut, di bawah koordinasi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM), Undiksha telah banyak melakukan aktivitas-aktivitas pengabdian yang bersinergi dengan Pemkab, LSM, dan komponen masyarakat lainnya dalam menanggulangi masalah kemiskinan, bencana alam, pengangguran, dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jika kita melihat jumlah kegiatan P2M yang disetujui dan didanai oleh Dikti maka terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Terkait dengan peningkatan kualitas PAUD, maka Undiksha memiliki banyak SDM yang memadai, auditorium, aula, dan sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaan sosialisasi dan workshop pembuatan APE serta materi belajar audio visual yang interaktif. Di samping itu, kompetensi tim yang terlibat dalam kegiatan IbM ini memiliki keahlian yang memadai terhadap keberhasilan program yang dirancang. Adapun kualifikasi tim yang terlibat, yaitu memiliki jenjang pendidikan S2 dengan latar belakang psikologi anak, teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran yang memiliki relevansi tinggi dalam (1) perkembangan anak usia dini dalam berbagai aspek tumbuh kembangnya, (2) menyelenggarakan kegiatan seminar dan workshop, (3) memberikan metode dan bimbingan teknis yang tepat pada proses pembuatan APE dan materi pembelajaran interaktif dengan sarana multi media, (4) mencermati teknik penulisan dan efektifitas penulisan proposal kerjasama antar lembaga yang baik dan benar, (4) penggunaan berbagai macam program software dan hardware untuk merancang teknologi pembelajaran yang aplikatif dan menarik bagi anak, (5) penguasaan teknik pemanfaatan internet sebagai sarana promosi produk. 16

18 Organisasi tim pelaksana program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini disajikan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Organisasi dan Pengalaman Tim Pelaksana Nama/Status Keahlian/Pengalaman Dukungan Didith Pramunditya Bidang Pendidikan Buku-buku terkait Ambara S.Psi MA Psikologi, dengan pengalaman memegang mata kuliah psikologi perkembangan anak dan pengembangan kreativitas anak selama tiga tahun terakhir dengan pendidikan pengasuhan anak untuk orang tua (Parenting Education), materi perkembangan anak Luh Putu Putrini Bidang teknologi Laboratorium Multi Mahadewi, S.Pd., M.S. pendidikan, dengan pengalaman sebagai ketua laboratorium jurusan Teknologi Pendidikan FIP Undiksha dan pengalaman menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar dan workshop maupun sebagai pembicara pada berbagai macam pertemuan ilmiah media, LCD proyektor, laptop, akses jaringan internet, materi multi media, Pemrograman (Berbasis Teks dan obyek), printer, scanner. I Kadek Suartama, Bidang keahlian teknologi Handycam, kamera S.Pd., M.Pd. pembelajaran, dengan pengalaman mengasuh mata kuliah pengembangan media pembelajaran Digital, software program pengolahan data multi media, sistem jaringan komputer 17

19 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan berbagai macam program kerja yang telah dilaksanakan pada kurun waktu kegiatan maka tim pelaksana kegiatan P2M telah mampu mencapai beberapa target luaran yaitu : 1) Menghasilkan 20 jenis alat permainan edukatif yang meliputi 10 buah alat permainan yang bersifat fisik yang bahan baku pembuatannya lebih banyak memanfaatkan keunggulan potensi sumber daya alam yang ada di masingmasing wilayah lembaga PAUD serta 10 buah alat permainan yang sekaligus dapat berfungsi sebagai alat pembelajaran bersifat virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi. 2) Menyediakan 2 buah dokumen katalog sebagai sumber data mengenai potensi dan keunggulan sumber daya alam yang bisa digunakan sebagai bahan baku produksi alat permainan edukatif. Katalog yang dibuat telah disusun berdasarkan keadaan pada kondisi geografis masing-masing lembaga. Untuk TK Budhi Yasa lebih banyak menggunakan bahan dasar alam di daerah pesisir khususnya daerah pantai sedangkan TK Widya Sesana lebih banyak bahan dari daerah pegunungan khususnya daerah persawahan dan perkebunan. 3) Tersedianya dokumen prosedur operasi standar untuk pengelolaan lembaga PAUD yaitu POS Penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) dan dimiliki oleh mitra lembaga PAUD. 4) Peningkatan kemampuan dan pengetahuan guru untuk menggunakan peralatan multimedia seperti : - kamera digital dan tripod kamera untuk membuat video rekaman kegiatan anak-anak TK - mengoperasikan laptop sebagai sarana mengembangkan bahan dan materi pembelajaran audio visual yang lebih interaktif bagi anak usia dini. - Menggunakan program aplikasi sederhana seperti powerpoint atau flash untk membuat animasi sederhana tentang materi belajar anak 18

20 - Mengintegrasikan penggunaan TV dengan laptop, dvd player atau kamera digital sebagai sarana belajar anak - Memaksimalkan fungsi printer multi fungsi untuk membuat alat permainan edukatif atau untuk kegiatan operasional sehari-hari lembaga. 5) Lembaga mitra telah mempunyai peralatan dan sarana pendukung untuk merancang, membuat sekaligus untuk memperlihatkan bahan pembelajaran yang interaktif secara audio visual seperti kamera digital, TV layar datar, laptop layar sentuh, dan pemutar dvd serta modem internet berkecepatan tinggi untuk akses data. 6) Para guru telah mampu menghasilkan materi pembelajaran rancangannya sendiri dengan menggunakan peralatan audio visual yang tersedia di lembaga PAUD maupun di lembaga Pendidikan Tinggi. Hasil animasi sederhana meliputi animasi gerak hewan seperti kupu-kupu, ulat, dan lebah. Kemudian animasi tumbuhan yaitu rumput dan bunga, serta animasi alat transportasi. 7) Para guru telah mengetahui cara pengembangan web site tanpa biaya di jaringan internet melalui pembuatan blog yang menyediakan ruang untuk dikembangkan sebagai etalase produk guru sekaligus promosi kegiatan di sekolah kepada para pengguna internet. Blog yang dibuat merupakan pondasi awal sebagai jaringan pemasaran secara on line melalui akses internet untuk mempermudah promosi dan penawaran alat permainan edukatif dan materi pembelajaran multi media buatan guru PAUD kepada pelanggan potensial. Blog yang dikembangkan ada dua dengan alamat di sebagai media promosi bagi TK widya sesana dan blog dengan alamat sebagai media promosi bagi TK Budhi Yasa. 8) Sosialisasi kepada para orang tua untuk menyebarluaskan manfaat dan kegunaan PAUD bagi aspek-aspek perkembangan anak usia dini dilakukan di wilayah pedesaan yang mempunyai jumlah anak usia dini cukup tinggi. Sosialisasi dilakukan dengan mengundang orang tua datang ke TK Widya Sesana untuk mendapatkan informasi tentang manfaat orang tua meluangkan waktunya bermain secara langsung dan rutin bersama anaknya. 19

21 Berdasarkan hasil pada berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan bersama para guru-guru di kedua lembaga mitra maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut : 1. Para guru terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang memberikan pengalaman dan pengetahuan baru tentang pemanfaatan berbagai macam teknologi informasi untuk memberikan inovasi baru bahan pembelajaran kepada anak-anak. 2. Masih terlihat adanya kesenjangan yang cukup jauh pada kemampuan penguasaan teknologi khususnya antara guru yang sudah senior dengan guruguru baru yang berusia lebih muda. Kebanyakan para guru yang lebih muda terlihat lebih cepat untuk memahami teknologi informasi. 3. Penggunaan alat-alat baru yang digunakan pada lembaga mitra memberikan tantangan kepada lembaga untuk mampu merawat secara baik khususnya ketika sering digunakan. Hal ini masih menjadi kelemahan karena tidak semua guru menguasai seluk beluk perawatan alat-alat teknologi informasi. 4. Anak anak terlihat sangat antusias dan menunjukkan rasa ingin tahu yang semakin besar ketika menyaksikan hasil animasi buatan para gurunya di kelas pada saat proses belajar. 5. Pembelajaran dengan variasi penggunaan teknologi informasi tampaknya mampu membangkitkan rasa ingin tahu anak khususnya pada berbagai macam hal yang bersifat baru. 20

22 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan dan tindakan yang sudah dilaksanakan di lokasi kegiatan maka dapat disimpulkan beberapa hal : 1) Jadwal kegiatan pelatihan di lembaga PAUD mengalami kemunduran dari yang sudah direncanakan karena menunggu jadwal penandatanganan kontrak kerja antara penerima dana dengan pemberi dana. Hal ini berkaitan dengan jadwal dari tim pelaksana yang juga harus dijadwal ulang kembali dengan mempertimbangkan kegiatan akademik di kampus dan proses akademik di lembaga mitra. 2) Berdasarkan hasil pemantauan dan pembicaraan dengan para guru maka dapat dilihat rasa antusias yang tinggi untuk bisa mengikuti pelatihanpelatihan ini karena ada hal-hal baru yang bisa mereka dapatkan khususnya penguasaan teknologi informatika. 3) Penguasaan teknologi informatika ternyata diyakini oleh para guru di lembaga mitra akan mampu meningkatkan kinerja mereka sebagai pendidik maupun sebagai pengelola lembaga PAUD serta memberikan kesempatan dan peluang untuk menambah tingkat penghasilan guru yang masih belum diangkat menjadi PNS. 4) Tingkat kompetensi penggunaan teknologi masih belum merata khususnya pada tenaga guru yang berusia lebih tua jika dibandingkan mereka yang berusia lebih muda sehingga diperlukan motivasi dan kemauan yang lebih kuat pada guru untuk meningkatkan keahlian mereka agar tidak kalah dengan mereka yang lebih muda. 5) Sistem pertanggungjawaban keuangan yang membutuhkan berbagai macam dokumen pendukung seperti pelunasan pajak ternyata memberikan kesulitan kepada tim pelaksana untuk mendapatkan alat penunjang yang sesuai kebutuhan dan mempunyai harga yang bersaing karena tidak semua penyedia barang mampu memenuhi dokumen yang dibutuhkan sesuai peraturan sistem keuangan negara. 21

23 Saran : a) Diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pihak pemberi dana dengan pihak penerima dana untuk mampu menepati jadwal yang sudah disusun secara tepat dan konsisten agar tidak berdampak kepada kegiatan akademik rutin oleh dosen yang berlangsung setiap semester. b) Untuk mempermudah sistem pertanggungjawaban keuangan maka diperlukan pendampingan dari tenaga akuntansi sehingga mempermudah tugas pelaksana untuk melaksanakan kegiatannya. Pertanggungjawaban keuangan ternyata juga melelahkan dan membutuhkan ketelitian yang tinggi pada pelaporan pemakaian dana khususnya persiapan dokumen pendukungnya. c) Pelaksanaan kegiatan P2M di lapangan diharapkan mampu melibatkan mahasiswa yang sedang menjalani liburan semester genap sehingga memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa. 22

24 LAMPIRAN Tampilan web site di internet dengan memanfaatkan fasilitas Blog Foto 1. Tampilan animasi sederhana dengan tema bunga hasil karya guru peserta pelatihan P2M IbM Foto 2. Suasana penggunaan animasi sederhana di kelas 23

25 Foto 3. Guru sedang menjelaskan tentang tayangan animasi sederhana ke anak-anak Foto 4. Para guru PAUD sedang berlatih menggunakan tripod pada kamera digital Foto 5. Hasil alat permainan edukatif untuk proses pembelajaran 24

26 Foto 6. Suasana sosialisasi manfaat PAUD kepada orang tua dan masyarakat pedesaan di sekitar sekolah mitra Foto 7. Seorang guru sedang berlatih merancang animasi sederhana dengan program aplikasi Flash 25

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Saat ini terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini terjadi dengan pesat, baik teknologi informasi maupun teknologi komunikasi. Akan sangat berguna jika perkembangan teknologi yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 06 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN 2015-2018 Oleh : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akper Pamenang AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG

Lebih terperinci

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada Oleh: Ketua Tim Pengusul I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Penjelasan Judul Perancangan Pendidikan PAUD saat ini sangatlah penting, sebab merupakan pendidikan dasar yang harus diterima anak-anak. Selain itu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan manajemen pembelajaran atau pengelolaan pembelajaran dimulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian penulis Tesis dengan judul. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan Edutaiment (Edukasi

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian penulis Tesis dengan judul. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan Edutaiment (Edukasi 1 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis Tesis dengan judul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan Edutaiment (Edukasi Dan Entertaiment) DalamMeningkatkan Motivasi Belajar

Lebih terperinci

STANDAR 6. PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA, DAN SISTEM INFORMASI

STANDAR 6. PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA, DAN SISTEM INFORMASI STANDAR 6. PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA, DAN SISTEM INFORMASI 6.1 Pengelolaan Dana Keterlibatan aktif program studi harus tercerminkan dalam dokumen tentang proses perencanaan, pengelolaan dan pelaporan

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA Pendahuluan Pemanfaatan e Learning sebagai penunjang pembelajaran telah berkembang di UGM, salah satunya dengan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM 2012 2013 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM Jalan Swakarsa III No 10 14 Grisak Kekalik Mataram 1 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Allah SWT,

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2015 STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah

Lebih terperinci

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN Standar nasional penelitian adalah kriteria minimal tentang system penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang Panduan HIBAH PENINGKATAN E-LEARNING UGM 2016 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik Universitas Gadjah Mada Ikhtisar Pemanfaatan e-learning sebagai salah satu penunjang pembelajaran saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Retsa Husaeni, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Retsa Husaeni, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan program yang semula dicanangkan oleh pemerintah dan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Secara

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEY KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PEDOMAN SURVEY KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SALINAN PEDOMAN SURVEY KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Universitas Muhammadiyah Kendari UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI SK. MENDIKNAS NOMOR 149/D/O/2001 Kantor Pusat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No.

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

dilingkungan UNM pada umumnya gaya kepemimpinan yang diterapkan cendemng membentahukan dan menjajakan kepada dosen. Gaya kepemimpinan ini dapat

dilingkungan UNM pada umumnya gaya kepemimpinan yang diterapkan cendemng membentahukan dan menjajakan kepada dosen. Gaya kepemimpinan ini dapat BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian. maka secara umum dapat disimpulkan bahwa peranan gaya kepemimpinan pimpinan UNM dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk. PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk. JURUSAN PEDAGOGIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Tentang Jurusan Manajemen Informatika. Written by Super Admin Monday, 21 November :34 -

Tentang Jurusan Manajemen Informatika. Written by Super Admin Monday, 21 November :34 - Jurusan Manajemen Informatika merupakan salah satu Jurusan di bawah Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha. Visi jurusan adalah menghasilkan sumberdaya manusia yang handal di bidang teknologi informasi.

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA Annisa Meitasari Wahyono 125120307111071 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini atau biasa disebut dengan PAUD bukanlah sesuatu yang asing di kalangan

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

2. Ketersediaan dan Kualitas Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Perpustakaan, dan Lain-Lain

2. Ketersediaan dan Kualitas Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Perpustakaan, dan Lain-Lain 59 E. Sarana dan Prasarana 1) Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perubahan status Universitas Pendidikan Indonesia menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN I-1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab I, Pendahuluan akan membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA

PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA Cahya Wulandari, Rindia Fanny Kusumaningtyas Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) CITRA MEDIKA SURAKARTA TAHUN

RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) CITRA MEDIKA SURAKARTA TAHUN RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) CITRA MEDIKA SURAKARTA TAHUN 2016 2020 UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (UP2M) APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN PENGHASILAN MELALUI PELATIHAN BISNIS ONLINE TERHADAP MASYARAKAT DI KELURAHAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Lebih terperinci

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman

PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG oleh, Made Windu Antara Kesiman Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh : Kartikaningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun 2012-2016 UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Rencana Operasional (RENOP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Lebih terperinci

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa 96 J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa Sejumlah sarana disediakan Prodi untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa baik untuk urusan akademik maupun non-akademik

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 1 STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO STANDAR MUTU Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta strategi pencapaian Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS 1 Aang Kisnu Darmawan, 2 Ahmad Asir, 3 Arisandy Dwiharto 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Keberhasilan

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN PARENTING PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK USIA DINI DI KECAMATAN RUMBAI. Abstrak

PENYULUHAN DAN PARENTING PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK USIA DINI DI KECAMATAN RUMBAI.   Abstrak PENYULUHAN DAN PARENTING PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK USIA DINI DI KECAMATAN RUMBAI Al Khudri 1, Heleni 2, Sean 3 Dosen Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP, Unilak Email: Abstrak Pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/11 1 Judul STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 05 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/11 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 11 SEMARANG 2O16 Standar Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBENTUKAN CITRA PERPUSTAKAAN Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA 07540021 PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STKIP PGRI LUBUKLINGGAU PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STKIP PGRI LUBUKLINGGAU UNIT PELAKSANA TUGAS PENELITIAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2017 0 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 06 UNGARAN Standar Pengelolaan Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TAHUN 04-05 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KEUANGAN, PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN (STIE KBP ) PADANG RENCANA OPERASIONAL STIE KBP PADANG TAHUN 04-05 Dokumen

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2015 STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA AUDIT BIDANG SARANA PRASARANA. Paraf :

PROGRAM KERJA AUDIT BIDANG SARANA PRASARANA. Paraf : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA No: Un.0/LPJM/Au.0/0/2014 Jl. Ir. H. Juanda no. 95 Ciputat 15412 Indonesia PROGRAM KERJA AUDIT BIDANG SARANA PRASARANA Auditi : Disusun Komponen audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik masih beranggapan guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan peserta didik hanya menerima yang diberikan oleh guru untuk dihafalkan. Peserta

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016 RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 i PENGANTAR Rencana Operasional (Renop) Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Universitas WirarajA PEDOMAN USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TIM PENYUSUN

Universitas WirarajA PEDOMAN USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TIM PENYUSUN PEDOMAN USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Universitas WirarajA TIM PENYUSUN Alamat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Wiraraja Sumenep Jl. Raya Sumenep-Pamekasan KM.5

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN MEKANISME PELAKSANAAN Mikroskil Teacher Care (MTC) STMIK STIE MIKROSKIL

BUKU PANDUAN MEKANISME PELAKSANAAN Mikroskil Teacher Care (MTC) STMIK STIE MIKROSKIL BUKU PANDUAN MEKANISME PELAKSANAAN Mikroskil Teacher Care (MTC) STMIK STIE MIKROSKIL PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) STMIK STIE MIKROSKIL MEDAN 2013 PENGANTAR Kegiatan Mikroskil Teacher

Lebih terperinci

Panduan Hibah Elearning UGM 2014

Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Ringkasan Eksekutif Pusat Pengembangan Pendidikan UGM mengadakan Hibah e-learning untuk 13 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2015 PERATURAN BERSAMA. Pendidikan Indonesia. Luar Negeri. Penyelenggaraan. Pengelolaan. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) hendaknya merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 131-138 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 R. Ceha, 2 Endang Prasetyaningsih, 3 Iyan Bachtiar,

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

Manfaat Evaluasi diri

Manfaat Evaluasi diri Evaluasi Diri Perwajahan Kertas A-4 Spasi: 1.5 Bentuk huruf (Font): Times new Roman atau Arial Ukuran huruf: 12 Sistematis Perwajahan dan tata tulis konsisten Bahasa Indonesia yang baik & benar Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan software edukatif di Indonesia saat ini tampak semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran PS, serta pihak-pihak

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENELITIAN AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN Oleh : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akper Pamenang

RENCANA INDUK PENELITIAN AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN Oleh : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akper Pamenang RENCANA INDUK PENELITIAN AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN 2015-2018 Oleh : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akper Pamenang AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE KEDIRI 2015 Kata Pengantar Akademi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi adalah 2016 1 2 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana salah satunya adalah pengabdian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI dan PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD dan PNF ) Komplek Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, Gedung

Lebih terperinci

Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal

Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT PELAKU USAHA OLAHAN PISANG KELOMPOK WANITA TANI PITALOKA DESA BOJONGGEDANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG A. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak merupakan masa emas. Hal tersebut ditunjukkan dengan perkembangan yang cepat pada beberapa aspek yakni aspek sosial, emosional, kognitif, bahasa, seni

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT GUGUS PENELITIAN DAN PENGABDIAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNNES 2015 KATA PENGANTAR Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh gugus Penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak hanya berbicara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 4 SD dengan rincian 1 SD inti dan 3 SD sebagai anggota gugus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 4 SD dengan rincian 1 SD inti dan 3 SD sebagai anggota gugus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di gugus VI UPTD kecamatan Ponjong, kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gugus VI terdiri

Lebih terperinci

Panduan Pengajuan Proposal

Panduan Pengajuan Proposal Panduan Pengajuan Proposal PROGRAM RISET PENINGKATAN KAPASITAS ITB 2010 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung 1 Latar Belakang Berdasarkan data kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa setiap penyelenggara

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

INSTRUMEN LAM AKREDITASI S1

INSTRUMEN LAM AKREDITASI S1 INSTRUMEN LAM AKREDITASI S1 1. STANDAR ISI 1.1. Adanya Standard Oprational Prosedure (SOP) dalam menjalankan semua Standar Isi Ada SOP, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Panduan Hibah Elearning UGM 2013

Panduan Hibah Elearning UGM 2013 Panduan Hibah Elearning UGM 2013 Ringkasan Eksekutif Pusat Pengembangan Pendidikan UGM mengadakan Hibah Elearning untuk 15 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan elisa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information Communication and Technology (ICT) merupakan bagian dari teknologi pendidikan yang

Lebih terperinci