Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa"

Transkripsi

1 Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa

2

3 Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Siti Astiyah Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Wahyu Yuwana Komala Dewi Wirza Ayu Novriana Riska Rosdiana Sintia Pebriana Tresna Kholilah Safyra Primadhyta Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral Bank Indonesia Telp: Fax.: Hak Cipta 2013, Bank Indonesia 2013

4 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa DAFTAR ISI Paragraf Halaman Daftar Isi Rekam Jejak Regulasi Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Dasar Hukum Regulasi Terkait Regulasi Bank Indonesia Hal. i iv Hal. v Hal. vi Hal. vi Hal. vi Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Ketentuan Umum Pg. 1 Hal. 1 3 Ruang Lingkup Pg. 2 Hal. 3 8 Kewajiban Penyampaian Laporan dan Koreksi Laporan Pg. 3 7 Hal Penelitian Kebenaran Laporan Pg. 8 Hal. 27 Sanksi Administratif Pg Hal Lain-Lain Pg. 15 Hal Lampiran Hal Lampiran 1: Surat Pernyataan Tidak Melakukan Kegiatan LLD Selain Hal ULN Lampiran 2: Surat Pernyataan Set dan/atau Omset Bruto Setahun Di Hal Bawah Rp 100 Miliar Lampiran 3: Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD Selain ULN Hal BAB I. Penjelasan Umum Hal I.1 Tujuan Peaporan Hal. 43 I.2 Pengertian Hal I.3 Pelapor Hal. 45 I.4 Cakupan Laporan Hal I.5 Jenis Laporan Hal. 47 I.6 Prinsip/ Aturan Pelaporan Hal I.7 Tata Cara Pelaporan Hal I.8 Batas Waktu Penyampaian Laporan (BWPL) Hal. 49 I.9 Penyampaian Data Koreksi Hal. 49 I.10 Sanksi Hal. 49 BAB II. Penjelasan Umum Kolom Laporan Hal II.1 Jenis Transaksi Hal. 50 II.2 Negara Hal. 50 II.3 Sektor Institusi Hal. 50 II.4 Hubungan Keuangan Hal II.5 Jenis Valuta Hal. 51 II.6 Jenis Asuransi Hal. 51 II.7 Jenis PIutang Hal. 51 II.8 Jangka Waktu Hal II.9 Jenis Surat Berharga Hal. 52 i

5 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa II.10 Jenis Derivatif Hal. 52 II.11 Variabel yang Mendasari Hal. 52 II.12 Jenis Aset Lainnya Hal. 53 II.13 Jenis Penyertaan Hal. 53 II.14 Nama Hal. 53 II.15 Persentase penyertaan/kepemilikan Hal. 53 II.16 Jenis Tagihan/Kewajiban komitmen dan kontijensi Hal II.17 NIlai Transaksi Hal. 54 II.18 Posisi Awal Hal. 54 II.19 Debet Hal. 54 II.20 Kredit Hal. 54 II.21 Keterangan Perubahan Lainnya Hal. 54 II.22 Posisi Akhir Hal BAB III-1 Profil Pelapor Hal BAB III-2 Transaksi Perdagangan Barang dan Jasa serta Transaksi Internasional Hal Lainnya BAB III-3 Saldo dan Mutasi Rekening Giro di Luar Negeri Hal BAB III-4-1 Piutang Usaha Selain Perusahaan Asuransi dan Sekuritas Hal BAB III-4.2 Piutang Usaha Asuransi Hal BAB III-4.3 Piutang Usaha Sekuritas Hal BAB III.5 Derivatif Hal BAB III.6 Kepemilikan Surat Berharga Hal BAB III.7 Aset Lainnya Hal BAB III-8 Penyertaan Hal BAB III-9 Tanah dan Bangunan Hal BAB III-10 Ekuitas Hal BAB III-11 Posisi Komitmen dan Kontijensi Hal BAB III-12 Kustodian Hal BAB IV Mekanisme Koreksi Laporan Hal Koreksi Dalam Masa Penyampaian Koreksi Laporan Hal Koreksi di Luar Masa Penyampaian Koreksi Laporan Hal Lampiran 3-a : Daftar Sandi Transaksi Perdagangan Barang dan Jasa serta Hal Transaksi Lainnya Daftar Sandi Transaksi Saldo dan Mutasi Rekening GIro Luar Hal Negeri Daftar Sandi Transaksi Piutang Usaha Hal. 206 Daftar Sandi Transaksi Derivatif Hal. 207 Daftar Sandi Transaksi Kepemilikan Surat Berharga Hal Daftar Sandi Transaksi Aset Lainnya Hal. 216 Lampiran 3-b Sandi Negara dan Valuta Hal Lampiran 3-c Daftar Alamat Penyampaian Laporan Kegiatan LLD Bukan Bank Hal Berdasarkan Kedudukan Pelapor Lampiran 4 : Surat Pernyataan Tidak Lagi Melakukan Kegiatan LLD Hal Selain ULN Lampiran 5 : Surat Penunjukan Hal Lampiran 6 : Surat Kuasa Hal Lampiran 7 : Petunjuk Teknis Pelaporan Utang Luar Negeri Hal Formulir Pendaftaran Profil Pelapor ULN Hal. 234 ii

6 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Penjelasan Pendaftaran Profil Pelapor ULN Hal BAB I Penjelasan Umum Hal. 238 I.1 Tujuan Pelaporan Hal. 238 I.2 Jenis Laporan ULN Hal. 238 BAB II Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian Hal II.1 Data Pokok ULN Perjanjian Pinjaman (Laan Agrrement) Hal. 240 II.2 Penjelasan Data Pokok ULN Perjanjian Pinjaman (Loan Hal Agreement) II.3 Data Pokok ULN Surat Utang (Securities) Hal. 245 II.4 Penjelasan Data Pokok ULN Utang Dagang (Securities) Hal II.5 Data Pokok ULN Utang Dagang (Trade Credit) Hal. 250 II.6 Penjelasan Data Pokok ULN Utang Dagang (Trade Credit) Hal II.7 Data Pokok ULN Utang Lainnya (Other Loan) Hal. 253 II.8 Penjelasan Data Pokok ULN Utang Lainnya (Other Loan) Hal II.9 Rencana Penarikan Hal. 256 II.10 Penjelasan Rencana Penarikan Hal. 257 II.11 Rencana Pembayaran Hal. 258 II.12 Penjelasan Rencana Pembayaran Hal. 259 II.13 Realisasi Hal. 260 II.14 Penjelasan Realisasi Hal II.15 Adjustement Hal. 263 II.16 Penjelasan Adjustment Hal. 264 II.17 Posisi Hal. 265 II.18 Penjelasan Posisi Hal. 266 II.19 Pengarsipan Hal. 267 II.20 Penjelasan Pengarsipan Hal. 268 II.21 Konfirmasi Pengiriman Hal. 268 Daftar Lampiran Hal Lampiran 1. Daftar Sandi Status Pelapor Hal. 269 Lampiran 2. Daftar Sandi Kota/ Kabupaten Hal Lampiran 3. Daftar Status Kepemilikan Hal Lampiran 4. Daftar Sandi Sektor Ekonomi Hal Lampiran 5. Daftar Sandi Jenis ULN Hal. 310 Lampiran 6. Daftar Sandi Jenis ULN (Utang Lainnya) Hal Lampiran 7. Daftar Sandi Status ULN Hal Lampiran 8. Daftar Sandi Jenis Penarikan Hal. 312 Lampiran 9. Daftar Sandi Valuta Hal Lampiran 10. Daftar Sandi Jenis Tingkat Bunga Hal. 315 Lampiran 11. Daftar Sandi Basis Bunga Hal Lampiran 12. Daftar Sandi Negara Hal Lampiran 13. Daftar Sandi Sektor Institusi/ Jenis Usaha Kreditor Hal. 320 Lampiran 14. Daftar Hubungan Keuangan/ Status Pemberi Pinjaman Hal. 320 Lampiran 15. Daftar Sandi Bentuk Ikatan Perjanjian Hal. 321 Lampiran 16. Daftar Sandi Bentuk Penggunaan ULN Hal. 321 iii

7 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Lampiran 17. Daftar Sandi Jenis Penarikan Hal. 321 Lampiran 18. Daftar Sandi Jenis Pembayaran Hal. 321 Lampiran 19. Daftar Sandi Jenis Realisasi Hal. 321 Lampiran 20. Daftar Sandi Jenis Transaksi Hal. 322 Lampiran 21. Daftar Sandi Penyebab Ketidaksesuaian Hal. 322 Lampiran 22. Daftar Sandi Jenis Adjustment Hal. 322 Lampiran 23. Daftar Sandi Status Luna Hal. 323 Lampiran 8 : Pedoman Pelaporan (Laporan Rencana Utang Luar Negeri, Hal Perubahan Rencana ULN dan Informasi Keuangan) Keterangan Simbol Hal. 325 I. Pendahuluan Hal. 326 II. Pedoman Laporan Hal A. Pengaturan Awal Hal B. Pengisian Aplikasi Hal Beranda Hal a. Unggah Hal b. Web Form Hal c. Absensi Hal d. Hasil Hal Pengaturan Hal a. Ubah Password Hal. 346 b. Informasi Pokok Pelapor Hal Bantuan Hal a. Unduh Hal b. Hubungi Kami Hal. 351 c. Versi Web Hal. 351 d. Daftar Pesan Hal e. Peta Situs Hal. 353 f. Info Kurs Tengah BI Hal Logout Hal. 354 III. Lampiran : Istilah dan Definisi Hal. 355 iv

8 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Rekam Jejak Regulasi Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa SE 15/17/DInt 2013 Pelaporan Keg. Lalu Lintas Devisa Berupa Rencana Utang Luar Negeri, Perubahan Utang Luar Negeri dan Informasi Keuangan SE 12/37/DInt 2010 Tata Cara Pelaporan Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank serta Format Indikator Keuangan SE 15/16/DInt 2013 Pelaporan Keg. Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri SE 13/1/DInt 2011 Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Ps 3(1) dan (2); Ps 11(1), Ps 11(2) dihapus; SE 14/24/DSM 2012 Pelaporan Keg. LLD LBB 14/4/PBI/2012 Perubahan atas 13/15/PBI/2011 SE 15/5/DSM 2013 Pelaporan Keg. Lalu Lintas Devisa Selain Utang Luar Negeri 14/21/PBI/2012 Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devsia - Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara - 14/25/PBI/2012 Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri - 12/24/PBI/2010 Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri SE 13/21/DSM 2011 Pelaporan Keg. LLD LBB 13/15/PBI/2011 Pemantauan Kegiatan LLD Lembaga Bkn Bank 12/1/PBI/2010 Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Keterangan : Diubah Dicabut Terkait PBI Masih Berlaku PBI Tidak Berlaku SE Masih Berlaku SE Tidak Berlaku Regulasi Terkait v

9 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Dasar Hukum : - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang - Undang-undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar Regulasi Terkait : - Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/25/PBI/2012 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri - Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/24/PBI/2010 tentang Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/1/DInt 2011 perihal Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/37/DInt 2010 perihal Tata Cara Pelaporan Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank serta Indikator Keuangan Regulasi Bank Indonesia : - Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/21/PBI/2012 tentang Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa - Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/21/PBI/2011 tentang Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/17/DInt 2013 perihal Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Rencana Utang Luar Negeri, Perubahan Rencana Utang Luar Negeri dan Informasi Keuangan - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/16/DInt 2013 perihal Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/5/DSM 2013 perihal Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Selain Utang Luar Negeri vi

10 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Moneter Likuiditas Valas Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa BAB I Ketentuan Umum 1 Pasal 1 14/21/PBI/2012 Angka 1 5 SE 15/17/DInt 2013 Romawi I No Lalu Lintas Devisa yang selanjutnya disingkat LLD adalah perpindahan aset dan kewajiban finansial antara penduduk dan bukan penduduk termasuk perpindahan aset dan kewajiban finansial luar negeri antar penduduk sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. 2. Penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya yang berdomisili atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. 3. Aset Finansial Luar Negeri yang selanjutnya disingkat AFLN adalah aktiva Penduduk pada bukan Penduduk baik dalam valuta asing maupun rupiah, antara lain dalam bentuk kas valuta asing, simpanan, piutang dagang/usaha, surat berharga, dan penyertaan modal. 4. Kewajiban Finansial Luar Negeri yang selanjutnya disingkat KFLN adalah pasiva Penduduk pada bukan Penduduk baik dalam valuta asing maupun rupiah, antara lain dalam bentuk utang luar negeri dan ekuitas dari bukan Penduduk. 5. Utang Luar Negeri yang selanjutnya disingkat ULN adalah utang Penduduk kepada bukan Penduduk dalam valuta asing dan/atau rupiah, termasuk di dalamnya pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. 6. ULN Jangka Pendek adalah ULN dengan jangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun, baik langsung dari kreditur atau pasar keuangan maupun tidak langsung melalui pihak lain yang merupakan afiliasi maupun nonafiliasi. 7. ULN Jangka Panjang adalah ULN dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun, baik langsung dari kreditur atau pasar keuangan maupun tidak langsung melalui pihak lain yang merupakan afiliasi maupun nonafiliasi. Pasal 1 14/21/PBI/2012 Angka 6 SE 15/17/DInt 2013 Romawi I No SE 15/5/DSM 2013 Romawi II Huruf G I 8. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. 9. Manajemen Risiko adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan bukan bank dalam mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul dari transaksi ULN. 10. Risiko Pasar adalah suatu risiko yang timbul dalam transaksi keuangan akibat pergerakan faktor-faktor di pasar keuangan. 11. Risiko Operasional adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan karena tidak berjalannya atau gagalnya proses internal, manusia, sistem, dan peristiwa eksternal. 12. Risiko Likuiditas adalah suatu risiko yang muncul apabila suatu pihak tidak dapat membayar kewajiban yang jatuh tempo secara tunai. 13. Lembaga Bukan Bank yang selanjutnya disingkat LBB adalah lembaga selain bank yang berstatus Penduduk. 14. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa LBB yang menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara keuangan sebagaimana diatur dalam 1

11 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Pasal 1 14/21/PBI/2012 Angka 7 SE 15/16/DInt 2013 Romawi I No. 1 SE 15/17/DInt 2013 Romawi I No. 7 8 SE 15/5/DSM 2013 Romawi II Huruf K P Pasal 1 14/21/PBI/2012 Angka 8 SE 15/16/DInt 2013 Romawi I No. 4 8 peraturan perundang-undangan yang berlaku. 15. Laporan kegiatan LLD selain ULN yang selanjutnya disingkat Laporan adalah laporan atas kegiatan yang menimbulkan perpindahan AFLN dan/atau KFLN selain ULN antara Pendudu dan bukan Penduduk termasuk perpindahan AFLN dan/atau KFLN selain ULN antar Penduduk. 16. Pelapor adalah Penduduk yang melakukan kegiatan LLD, baik untuk kepentingan Pelapor yang bersangkutan maupun pihak lain. 17. Pelapor Utang Luar Negeri yang selanjutnya disebut Pelapor ULN adalah Penduduk yang memiliki kewajiban utang luar negeri kepada bukan Penduduk. 18. Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disingkat BUMN adalah badan usaha sebagaimana diatur dalam peraturan perundang undangan yang mengatur mengenai badan usaha milik negara yang berlaku. 19. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai perusahaan dan lembaga keuangan daerah yang berlaku. 20. Badan Usaha Milik Swasta yang selanjutnya disingkat BUMS adalah badan usaha yang tidak termasuk dalam pengertian BUMN dan BUMD, yang berkedudukan di Indonesia, baik yang berbentuk badan hukum Indonesia maupun asing dan yang tidak berbentuk badan hukum. 21. Periode Laporan yang selanjutnya disingkat PL adalah periode data tanggal 1 sampai dengan akhir bulan yang bersangkutan yang akan dilaporkan pada bulan berikutnya. 22. Batas Waktu Penyampaian Laporan yang selanjutnya disingkat BWPL adalah tanggal dan jam paling lama disampaikannya Laporan. 23. Batas Waktu Penyampaian Koreksi Laporan yang selanjutnya disingkat BWPKL adalah tanggal dan jam paling lama disampaikannya koreksi Laporan. 24. Masa Keterlambatan Penyampaian Laporan yang selanjutnya disingkat MKPL adalah periode waktu Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan Laporan. 25. Hari Kerja adalah hari kerja kantor Bank Indonesia setempat sesuai dengan kedudukan Pelapor. 26. Jam Kerja adalah jam kerja kantor Bank Indonesia setempat sesuai dengan kedudukan Pelapor. 27. Hari adalah hari kerja Bank Indonesia. 28. Perjanjian Kredit (Loan Agreement) adalah perjanjian tertulis yang berisi syarat dan kondisi pinjaman yang antara lain mengatur besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka waktu, dan cara-cara pelunasannya. 29. Surat Utang (Debt Securities) adalah surat pengakuan utang yang dapat diperdagangkan di pasar uang atau pasar modal di dalam maupun di luar negeri. 30. Utang Dagang (Trade Credits) adalah utang yang timbul dalam rangka kredit yang diberikan oleh supplier atas transaksi barang dan/atau jasa. 31. Utang Lainnya (Other Loans) yaitu seluruh utang yang tidak termasuk utang berdasarkan Perjanjian Kredit (Loan Agreement), Surat Utang 2

12 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan (Debt Securities), dan Utang Dagang (Trade Credits) antara lain berupa pembayaran klaim asuransi dan deviden yang sudah ditetapkan namun belum dibayar. BAB II 2 Pasal 2 14/21/PBI/2012 Ayat (1) a Ruang Lingkup (1) Laporan LLD meliputi keterangan dan data mengenai : a. transaksi perdagangan barang, jasa, dan transaksi lainnya antara Penduduk dengan bukan Penduduk; Yang dimaksud dengan transaksi meliputi seluruh transaksi yang penyelesaiannya dilakukan melalui bank domestik, bank luar negeri, rekening antar kantor (inter company account), dan/atau melalui sarana lainnya, baik disertai aliran dana maupun tanpa aliran dana. Yang dimaksud dengan transaksi lainnya antara lain penerimaan bunga dan dividen oleh Pelapor dari bukan Penduduk. SE 15/5/DSM 2013 Romawi IV.A No. 1.a Pasal 2 14/21/PBI/2012 Ayat (1) b SE 15/5/DSM 2013 Romawi IV.A No. 1.b Laporan meliputi seluruh transaksi penjualan dan/atau pembelian barang dan/atau jasa dengan bukan Penduduk, perolehan dan/atau pemberian hibah dari/kepada bukan Penduduk, serta transaksi lainnya dengan bukan Penduduk, sebagaimana tercatat pada laporan keuangan dan pembukuan Pelapor. b. posisi dan perubahan AFLN dan/atau KFLN; dan/atau Posisi dan perubahan AFLN dan/atau KFLN mencakup posisi dan perubahan untuk setiap jenis AFLN dan/atau KFLN baik yang sudah efektif maupun belum efektif menjadi tagihan atau kewajiban di neraca (on/off balance sheet), yang terdiri atas: 1. posisi AFLN, antara lain posisi simpanan, piutang dagang/usaha, surat berharga, penyertaan modal, dan perubahan atas masingmasing AFLN tersebut; 2. posisi KFLN, antara lain posisi utang dagang/usaha, surat utang, pinjaman, dan ekuitas, dan perubahan atas masing-masing KFLN tersebut; 3. posisi komitmen dan kontinjensi AFLN dan/atau KFLN yang berkaitan dengan tagihan/kewajiban kepada bukan Penduduk; dan 4. posisi kustodian surat berharga yang dimiliki nasabah. Laporan meliputi posisi dan penambahan atau pengurangan dari seluruh aktiva yang merupakan klaim terhadap bukan Penduduk sebagaimana tercatat pada laporan keuangan dan pembukuan Pelapor yang meliputi: 1) rekening giro di bank luar negeri; 2) piutang dagang atau usaha kepada bukan Penduduk; 3) surat berharga yang diterbitkan oleh bukan Penduduk yang tidak disimpan pada custodian dalam negeri, termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh bukan Penduduk yang dimiliki oleh Pelapor yang menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian; 4) penyertaan pada bukan Penduduk, antara lain penyertaan modal, tagihan dividen, dan laba ditahan; 3

13 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan 5) tanah dan/atau bangunan di luar negeri; 6) aset lainnya pada bukan Penduduk antara lain kas dalam valuta asing, simpanan lainnya, pinjaman yang diberikan, pembayaran di muka, dan tagihan lainnya; 7) tagihan derivatif pada bukan Penduduk. Termasuk di dalam pelaporan posisi dan perubahan AFLN adalah kegiatan yang mengakibatkan nilai AFLN menjadi negatif. SE 15/5/DSM 2013 Romawi IV.A No. 1.c f Laporan posisi dan perubahan ekuitas dari bukan Penduduk dan kewajiban lain yang terkait. Laporan meliputi posisi dan penambahan atau pengurangan ekuitas dari bukan Penduduk dan kewajiban terkait antara lain modal disetor dari bukan Penduduk, kewajiban dividen kepada bukan Penduduk, dan laba ditahan dari bukan Penduduk sebagaimana tercatat pada laporan keuangan dan pembukuan Pelapor. Laporan posisi dan perubahan kewajiban derivatif luar negeri. Laporan meliputi posisi dan penambahan atau pengurangan kewajiban derivatif kepada bukan Penduduk sebagaimana tercatat pada laporan keuangan dan pembukuan Pelapor. Laporan posisi komitmen dan kontinjensi luar negeri. Laporan meliputi posisi yang menjadi tagihan dan/atau kewajiban komitmen dan/atau kontinjensi kepada bukan Penduduk yang tercatat pada offbalance sheet Pelapor antara lain posisi pembelian dan/atau penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan, garansi yang diterima dan/atau diberikan, dan fasilitas pinjaman kepada bukan Penduduk yang belum ditarik. Laporan posisi surat berharga milik Nasabah kustodian. Laporan meliputi posisi surat berharga Penduduk yang dimiliki bukan Penduduk dan/atau surat berharga bukan Penduduk yang dimiliki Penduduk yang tercatat pada Pelapor yang menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian, beserta hasil investasi yang diakui pada PL seperti bunga dan dividen. SE 15/5/DSM 2013 Romawi IV.A No. 2 Pasal 2 14/21/PBI/2012 Ayat (1) c Jenis Laporan yang disampaikan oleh Pelapor disesuaikan dengan kegiatan LLD selain ULN yang dilakukan oleh Pelapor. c. rencana dan/atau realisasi ULN. Keterangan dan data mengenai rencana ULN meliputi rencana perolehan ULN selama 1 (satu) tahun dan perubahannya, analisis manajemen risiko Pelapor, dan penilaian peringkat Pelapor. Jenis-jenis ULN yang wajib dilaporkan meliputi ULN berdasarkan perjanjian kredit (loan agreement), ULN berdasarkan surat utang (debt securities), ULN berdasarkan utang dagang (trade credit), dan/atau ULN berdasarkan utang lainnya (other loans). 4

14 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan SE 15/17/DInt 2013 Romawi III No.1 a 1) 1) Laporan Rencana ULN Laporan Rencana ULN meliputi keterangan dan data mengenai rencana ULN Jangka Panjang selama 1 (satu) tahun berjalan, baik berupa utang baru maupun perpanjangan (roll over) utang lama, yang mencakup: a) rencana perolehan ULN selama 1 (satu) tahun yang mencakup: (1) status ULN; (2) jenis valuta; (3) jumlah; (4) tujuan penggunaan; (5) kreditur; (6) hubungan dengan kreditur; (7) jenis utang; (8) waktu masuk pasar; (9) jangka waktu; (10) lokasi penerbitan (untuk surat utang); (11) suku bunga indikatif; (12) basis suku bunga; dan (13) sumber pembayaran ULN. b) hasil analisis Manajemen Risiko yang terdiri atas Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, dan risiko lainnya; dan SE 15/17/DInt 2013 Romawi VII Hasil analisis Manajemen Risiko dilakukan dengan memperhatikan penerapan fungsi manajemen risiko yang mencakup: a. Risiko Pasar Manajemen risiko pasar perlu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko akibat pergerakan faktorfaktor di pasar keuangan, antara lain mencakup risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko saham, dan risiko komoditas. b. Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas perlu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai. c. Risiko Operasional Manajemen Risiko Operasional perlu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko kerugian akibat tidak berjalannya proses internal, manusia dan sistem, serta kondisi eksternal. d. Risiko lainnya Manajemen Risiko lainnya perlu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko-risiko lainnya selain risiko pada huruf a, huruf b, dan huruf c. Dalam menerapkan fungsi Manajemen Risiko, Pelapor dapat memperhatikan indikator-indikator yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yaitu: a. Indikator keuangan mikro, yaitu indikator rasio keuangan 5

15 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan per sektor ekonomi (Financial Ratio Indicators by Economic Sectors) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam bentuk tabel indikator dan dapat digunakan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ULN Pelapor, baik ULN Jangka Panjang maupun ULN Jangka Pendek. b. Indikator keuangan makro, yaitu indikator ULN nasional yang diformulasikan dalam bentuk debt indicator ratio dan dapat digunakan untuk menerapkan prinsip kehatihatian atas exposure ULN Pelapor dalam skala makro (nasional) khususnya dari perspektif moneter. Indikator keuangan mikro dan makro dipublikasikan oleh Bank Indonesia antara lain melalui dan/atau website Bank Indonesia-Investor Relation Unit (IRU). SE 15/17/DInt 2013 Romawi III No. 1 a 1) c) SE 15/17/DInt 2013 Romawi III No. 1 a 2) SE 15/16/DInt 2013 Romawi III c) penilaian peringkat perusahaan Pelapor, bagi Pelapor yang telah memiliki peringkat perusahaan, baik peringkat dari lembaga pemeringkat domestik maupun lembaga pemeringkat internasional. 2) Laporan Perubahan Rencana ULN a) Laporan Perubahan Rencana ULN meliputi perubahan rencana ULN Jangka Panjang selama 1 (satu) tahun berjalan. b) Laporan Perubahan Rencana ULN disampaikan dengan mengemukakan item perubahan dan alasan perubahan tersebut. 3) Cakupan Laporan ULN 1. ULN yang wajib dilaporkan meliputi: a. ULN berdasarkan Perjanjian Kredit (Loan Agreement); b. ULN berdasarkan Surat Utang (Debt Securities), yang meliputi antara lain Letter of Credit (LC) impor yang diakseptasi oleh Bank (Banker s Acceptance), Obligasi, Commercial Papers (CP), Promissory Notes (PN), Medium Term Notes (MTN), dan Floating Rate Notes (FRN); c. ULN berdasarkan Utang Dagang (Trade Credits); d. ULN berdasarkan Utang Lainnya (Other Loans). 2. ULN lembaga keuangan dan bukan lembaga keuangan wajib dilaporkan seluruhnya tanpa batasan minimum. 3. ULN perseorangan yang wajib dilaporkan meliputi: a. ULN dengan nominal paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat dokumen utang ditandatangani atau diterbitkan; dan/atau b. ULN yang apabila dijumlahkan telah mencapai USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat dokumen ULN ditandatangani atau diterbitkan, sebagaimana dijelaskan pada Lampiran 7. 6

16 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan 4. ULN yang dilaporkan tidak termasuk penerusan pinjaman utang pemerintah (two step loan), giro, tabungan, dan deposito. 4) Jenis Laporan ULN Jenis Laporan ULN meliputi: 1. Laporan Data Pokok ULN dan/atau perubahannya merupakan laporan yang berisi profil ULN yang disampaikan apabila terdapat perjanjian ULN baru dan/atau perubahannya dan didasarkan pada: a. penandatanganan Perjanjian Kredit (Loan Agreement); b. penerbitan Surat Utang (Debt Securities); c. pengakuan atas Utang Dagang (Trade Credits); dan/atau d. Utang Lainnya (Other Loans). 2. Laporan Data Rekapitulasi ULN merupakan laporan yang berisi transaksi penarikan dan/atau pembayaran ULN sehingga mencerminkan realisasi dan posisi ULN yang disampaikan secara bulanan. 3. Laporan ULN disampaikan sesuai Lampiran 7. Pasal 2 14/21/PBI/2012 Ayat (2) SE 15/17/DInt 2013 Romawi III No. 1. b (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi seluruh kegiatan LLD yang dilakukan baik untuk kepentingan Pelapor sendiri maupun untuk kepentingan nasabahnya/pihak lain. Laporan Informasi Keuangan 1) Laporan Informasi Keuangan meliputi data kinerja keuangan Pelapor pada periode pelaporan sebelumnya, pada saat Pelapor memiliki posisi ULN Jangka Pendek dan/atau ULN Jangka Panjang, yang disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Laporan Informasi Keuangan Tahunan Laporan Informasi Keuangan ini disampaikan pada semester I dengan menggunakan data keuangan tahunan sesuai tahun pembukuan perusahaan pada periode 1 (satu) tahun sebelumnya. b) Laporan Informasi Keuangan Interim Laporan Informasi Keuangan ini disampaikan pada semester II dengan menggunakan data keuangan tengah tahun (interim) sesuai tahun pembukuan perusahaan pada periode tahun berjalan. 2) Dalam hal Laporan Informasi Keuangan telah diaudit, nama auditor harus dicantumkan dalam Laporan Informasi Keuangan tersebut. 3) Dalam hal Laporan Informasi Keuangan belum diaudit, maka harus diberikan penjelasan bahwa Laporan Informasi Keuangan tersebut belum diaudit. 4) Dalam hal Laporan Informasi Keuangan sedang diaudit, maka Laporan Informasi Keuangan tersebut mencantumkan nama auditor yang sedang melakukan pemeriksaan. Contoh Laporan Informasi Keuangan Tahunan dan Laporan Informasi Keuangan Interim: PT X memiliki tahun pembukuan Januari-Desember. Untuk 7

17 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Laporan Informasi Keuangan Tahunan tahun 2014, maka PT X melaporkan informasi keuangan tahunan posisi Desember tahun 2013 (apabila terdapat posisi ULN Jangka Pendek dan/atau ULN Jangka Panjang pada periode tersebut). Sedangkan untuk Laporan Informasi Keuangan Interim tahun 2014, maka PT X melaporkan informasi keuangan tengah tahun (interim) posisi Juni tahun 2014 (apabila terdapat posisi ULN Jangka Pendek dan/atau ULN Jangka Panjang pada periode tersebut). PT Z memiliki tahun pembukuan April-Maret. Untuk Laporan Informasi Keuangan Tahunan tahun 2014, maka PT Z melaporkan informasi keuangan tahunan posisi Maret Sedangkan untuk Laporan Informasi Keuangan Interim tahun 2014, maka PT Z melaporkan informasi keuangan tengah tahun (interim) posisi September Pasal 2 14/21/PBI/2012 Ayat (3) (4) (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilengkapi dengan keterangan dan data pendukung mengenai kegiatan LLD, Pelapor dan/atau nasabah/pihak lain tersebut. Keterangan dan data pendukung mencakup antara lain profil/keterangan mengenai Pelapor dan profil ULN. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai cakupan/rincian keterangan dan data Laporan LLD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam ketentuan ini. BAB III 3 Pasal 3 14/21/PBI/2012 Ayat (1) SE 15/17/DInt 2013 Romawi III No. 2 Kewajiban Penyampaian Laporan Dan Koreksi Laporan (1) Pelapor wajib menyampaikan Laporan LLD kepada Bank Indonesia secara lengkap, benar, dan tepat waktu. Laporan LLD yang lengkap memuat keterangan dan data kegiatan LLD yang telah memenuhi rincian cakupan laporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan LLD yang benar memuat keterangan dan data kegiatan LLD sesuai dengan fakta sebenarnya/dokumen pendukungnya. Penyampaian Laporan LLD yang tepat waktu adalah apabila penyampaian laporan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kewajiban penyampaian Laporan Rencana ULN berlaku bagi: 1) Pelapor yang berencana untuk memperoleh ULN Jangka Panjang baru selama 1 (satu) tahun berjalan; 2) Pelapor yang berencana untuk memperpanjang (roll over) ULN Jangka Panjang; dan/atau 3) Pelapor yang berencana memperpanjang ULN Jangka Pendek menjadi Jangka Panjang. Dalam hal Pelapor tidak memiliki rencana untuk memperoleh ULN Jangka Panjang, kewajiban penyampaian Laporan Rencana ULN tetap dilakukan dengan menyampaikan form header (null/kosong). 8

18 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Kewajiban penyampaian Laporan Perubahan Rencana ULN berlaku bagi Pelapor yang akan mengubah rencana ULN Jangka Panjang selama 1 (satu) tahun berjalan. Kewajiban penyampaian Laporan Informasi Keuangan berlaku bagi Pelapor yang memiliki posisi ULN Jangka Pendek dan/atau posisi ULN Jangka Panjang, yang meliputi: 1) Pinjaman dalam rupiah maupun valuta asing yang dilakukan berdasarkan perjanjian pinjaman (loan agreement) dengan bukan Penduduk; 2) Surat utang dalam valuta asing yang diterbitkan di pasar keuangan internasional melalui penawaran umum; 3) Surat utang dalam rupiah maupun valuta asing yang diterbitkan secara private placement kepada bukan Penduduk; 4) Surat utang dalam valuta asing yang diterbitkan di pasar keuangan dalam negeri melalui penawaran umum; 5) Surat utang dalam valuta asing yang diterbitkan secara private placement kepada Penduduk; 6) Kewajiban lainnya kepada bukan Penduduk baik dalam valuta asing maupun rupiah selain jenis ULN, antara lain: a) kewajiban kepada bukan Penduduk yang dicatat sebagai bagian dari komponen modal dalam bentuk sub ordinate loan dan sejenisnya; b) utang sewa pembiayaan (financial lease) yang tercatat secara on balance sheet sebagai kewajiban; dan c) jenis kewajiban lainnya yang tercatat dalam on balance sheet, tidak termasuk kewajiban dalam bentuk utang dagang dan sewa; dan/atau 7) Bentuk kewajiban dan surat utang yang dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah. Pasal 3 14/21/PBI/2012 Ayat (2) (3) (2) Selain wajib menyampaikan Laporan LLD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelapor yang memiliki posisi ULN wajib menyampaikan informasi keuangan Pelapor kepada Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan Pelapor yang memiliki posisi ULN tidak termasuk Pelapor perseorangan. Yang dimaksud dengan informasi keuangan adalah data kinerja keuangan yang meliputi data aset, kewajiban, pendapatan, dan laba bersih perusahaan. SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.C (3) Penyampaian Laporan LLD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan informasi keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara online. (4) Periode Laporan LLD selain ULN adalah sebagai berikut : 1. Laporan IV disampaikan secara berkala setiap bulan. 2. Laporan mencakup data kegiatan LLD selain ULN yang dilakukan sejak tanggal 1 sampai dengan akhir bulan dan/atau data posisi Laporan akhir bulan. 9

19 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan SE 15/5/DSM 2013 Romawi IV.C SE 15/16/DInt 2013 Romawi V SE 15/17/Dint 2013 Romawi IV No. 1 (5) Format Pelaporan adalah sebagai berikut : 1. Format Laporan diatur dalam pedoman pelaporan sebagaimana Lampiran 3 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan ini. 2. Masing-masing Laporan terdiri dari 1 (satu) atau beberapa baris (record) dan masing-masing baris memuat kolom (field) keterangan dan data yang harus dilaporkan seperti sandi transaksi dan sandi mitra transaksi. Contoh : Laporan transaksi perdagangan barang, jasa, dan transaksi lainnya antara Penduduk dan bukan Penduduk memiliki 6 (enam) kolom (field) yaitu kolom tujuan transaksi, negara mitra, hubungan keuangan, jenis valuta, nilai transaksi, dan nomor referensi. Apabila dalam 1 (satu) PL Pelapor melakukan transaksi ekspor sebanyak 3 (tiga) kali, maka Pelapor dapat menyampaikan Laporan transaksi perdagangan barang, jasa, dan transaksi lainnya antara Penduduk dan bukan Penduduk dalam 3 (tiga) baris (record). 3. Format Laporan ULN dan tata cara pengisian Laporan ULN diatur lebih lanjut pada Lampiran 7. Format laporan diatur dalam Pedoman Pelaporan Rencana ULN, Perubahan Rencana ULN, dan Informasi Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 8. SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.A (5) Tata Cara Pelaporan adalah sebagai berikut : A. LLD Selain ULN 1. Tata cara pelaporan mengacu pada Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaporan sebagaimana terdapat dalam website pelaporan di Bank Indonesia. 2. Pelapor melaporkan seluruh kegiatan LLD selain ULN yang dilakukan selama PL. 3. Apabila dalam suatu PL tertentu Pelapor tidak melakukan kegiatan LLD selain ULN, Pelapor harus menyampaikan laporan dengan isi nihil dengan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaporan yang terdapat dalam website pelaporan di Bank Indonesia. 4. Apabila Pelapor tidak lagi melakukan kegiatan LLD selain ULN, Pelapor harus menyampaikan Surat Pernyataan Tidak Lagi Melakukan Kegiatan LLD Selain ULN bermeterai cukup sebagaimana format pada Lampiran 4 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan ini disertai laporan keuangan Pelapor. 5. Dalam hal Pelapor melakukan kegiatan LLD selain ULN kembali, Pelapor wajib menyampaikan Laporan. 6. Bagi Pelapor yang memiliki 1 (satu) atau lebih kantor cabang, Laporan yang disampaikan merupakan Laporan gabungan dari kantor pusat dan seluruh kantor cabang di Indonesia. Contoh: Perusahaan perkebunan karet PT. X yang berkantor pusat di Medan memiliki 2 (dua) kantor cabang yaitu di Pekanbaru dan Bandar Lampung. 10

20 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan PT. X menyampaikan 1 (satu) Laporan yang merupakan gabungan dari kegiatan yang mempengaruhi AFLN dan ekuitas dari bukan Penduduk yang dilakukan kantor pusat Medan, kantor cabang Pekanbaru, dan kantor cabang Bandar Lampung. 7. Bagi Pelapor yang tergabung dalam 1 (satu) grup perusahaan, Laporan disampaikan oleh Pelapor secara terpisah dari Laporan induk perusahaan. Contoh: Perusahaan pertambangan PT. Y merupakan holding company yang memiliki 3 (tiga) anak perusahaan yakni PT. A, PT. B, dan PT. C. Laporan disampaikan secara terpisah oleh induk perusahaan dan masing-masing anak perusahaan. SE 15/16/DInt 2013 Romawi VI.A B. Laporan ULN 1. Pelapor ULN Bank, lembaga keuangan bukan Bank, dan bukan lembaga keuangan a. ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) dengan nominal komitmen paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ditandatangani, dilaporkan per ULN. b. ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) dengan nominal komitmen di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ditandatangani, dapat dilaporkan secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi valuta, negara kreditur, status kreditur, dan jangka waktu (original maturity). c. ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang berjumlah paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dilaporkan per ULN. d. ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang memiliki jumlah di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dapat digabungkan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi valuta, negara kreditur, status kreditur, dan jangka waktu (original maturity). e. ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang berjumlah paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dilaporkan per ULN. f. ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang memiliki jumlah di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dapat 11

21 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan digabungkan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi valuta, negara kreditur, status kreditur, dan jangka waktu (original maturity). g. ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans) yang berjumlah paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dilaporkan per ULN. h. ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans) yang memiliki jumlah di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dapat digabungkan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi valuta, negara kreditur, status kreditur, dan jangka waktu (original maturity). 2. Pelapor ULN Perseorangan: a. ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) dengan nominal komitmen paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ditandatangani, dilaporkan per ULN. b. ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang per ULN berjumlah di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ditandatangani, dilaporkan setelah total nominal per ULN tersebut mencapai USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ditandatangani, dan dapat dilaporkan secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original maturity). c. ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang berjumlah paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dilaporkan per ULN. d. ULN atas dasar Surat Utang (Debt Securities) yang per ULN berjumlah di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dilaporkan setelah total nominal per ULN tersebut mencapai USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Surat Utang (Debt Securities) diterbitkan, dan dapat dilaporkan secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original maturity). e. ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang berjumlah 12

22 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dilaporkan per ULN. f. ULN atas dasar Utang Dagang (Trade Credits) yang per ULN berjumlah di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dilaporkan setelah total nominal per ULN tersebut mencapai USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Dagang (Trade Credits) diakui, dan dapat dilaporkan secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original maturity). g. ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans), yang berjumlah paling sedikit USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dilaporkan per ULN. h. ULN atas dasar Utang Lainnya (Other Loans) yang per ULN berjumlah di bawah USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dilaporkan setelah total nominal per ULN tersebut mencapai USD ,00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat Utang Lainnya (Other Loans) diakui, dan dapat dilaporkan secara gabungan. Penggabungan dilakukan dengan syarat memiliki kesamaan informasi negara kreditur dan jangka waktu (original maturity). SE 15/17/DInt 2013 Romawi IV No. 2 C. LLD Berupa Rencana ULN dan Perubahan ULN serta Informasi Keuangan a. Pelaporan Rencana ULN, Perubahan Rencana ULN, dan Informasi Keuangan disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Bagi Pelapor yang kantor pusatnya berkedudukan di Indonesia, laporan disampaikan oleh kantor pusat Pelapor; 2) Bagi Pelapor yang kantor pusatnya berkedudukan di luar Indonesia, laporan disampaikan oleh kantor koordinator dari kantor-kantor Pelapor yang berkedudukan di Indonesia. b. Penyampaian laporan dilakukan secara online melalui website pelaporan kegiatan LLD yang dikelola oleh Bank Indonesia dengan alamat c. Tata cara pelaporan mengacu pada Pedoman Pelaporan Rencana ULN, Perubahan Rencana ULN, dan Informasi Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 8. Pedoman pelaporan dimaksud juga terdapat dalam website pelaporan kegiatan LLD di Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf b. d. Dalam hal pada hari terakhir penyampaian laporan terjadi 13

23 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan gangguan teknis di Bank Indonesia yang mengakibatkan Pelapor tidak dapat menyampaikan laporan secara online, maka laporan disampaikan pada Hari berikutnya secara: 1) Online apabila gangguan teknis telah dapat diatasi; atau 2) Offline apabila gangguan teknis belum dapat diatasi, selama jam kerja Bank Indonesia dengan menggunakan attachment, compact disk (CD), flash disk, dan/atau media perekaman data elektronik lainnya yang disampaikan kepada Bank Indonesia. SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.B (6) Media Penyampaian Laporan LLD selain ULN adalah sebagai berikut : 1. Laporan dan/atau koreksi Laporan disampaikan kepada Bank Indonesia secara online dengan menggunakan media internet pada website pelaporan di Bank Indonesia dengan alamat 2. Dalam hal terdapat perubahan alamat penyampaian Laporan dan/atau koreksi Laporan, Bank Indonesia akan menginformasikan perubahan alamat tersebut melalui surat atau media lainnya. 3. Dalam hal pada hari terakhir penyampaian Laporan dan/atau koreksi Laporan terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia yang mengakibatkan Pelapor tidak dapat menyampaikan Laporan dan/atau koreksi Laporan secara online, maka Laporan dan/atau koreksi Laporan dapat disampaikan secara offline pada Hari Kerja berikutnya menggunakan attachment , compact disk (CD), flash disk, dan/atau media perekaman data elektronik lainnya dengan alamat yaitu : SE 15/5/DSM 2013 Romawi VIII SE 15/16/DInt 2013 Romawi IX A. Bagi Pelapor yang berkedudukan: 1. di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, dan Karawang ditujukan kepada: Bank Indonesia Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Grup Neraca Pembayaran Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 16 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta di luar wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, dan Karawang, ditujukan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat sebagaimana terdapat dalam pedoman pelaporan sebagaimana Lampiran 4. B. Help Desk: Telepon : , , , , , , atau atau ext. 5354/5351/5334/5337/ 5365/4678, (bebas pulsa), Faksimili : , , lldperusahaan@bi.go.id (7) Penyampaian surat menyurat dan komunikasi dengan Bank Indonesia terkait pelaksanaan Pelaporan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN, serta 14

24 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan pertanyaan yang berkaitan dengan teknis dan cara pelaporan, program data entry, serta materi Laporan ditujukan kepada: Bank Indonesia Departemen Internasional c.q. Divisi Penatausahaan dan Publikasi Pinjaman Luar Negeri Menara Sjafruddin Prawiranegara Lt.5 Jalan MH. Thamrin No. 2 Jakarta aplnsiul@bi.go.id Telepon: , , , ext. 4077, 4124, 4219, 4556, 4572, 4657, 4658, 4926 Dalam hal terjadi perubahan alamat surat menyurat dan komunikasi akan diberitahukan melalui surat dan/atau media lainnya. SE 15/17/DInt 2013 Romawi VIII (8) Penyampaian surat menyurat dan komunikasi dengan Bank Indonesia terkait pelaksanaan LLD Berupa Rencana dan Perubahan ULN, serta pertanyaan yang berkaitan dengan teknis dan cara pelaporan, data entry, serta materi laporan ditujukan kepada: Kantor Pusat Bank Indonesia Departemen Internasional c.q. Divisi Analisis Pinjaman Luar Negeri dan Hubungan Investor (APHI) Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 5 Jl. M.H. Thamrin No.2, Jakarta hdsiulpln@bi.go.id Telp. : (021) (hunting) : (021) ext. 5174/5175 Faksimili : (021) Dalam hal terjadi perubahan alamat surat menyurat dan komunikasi akan diberitahukan melalui surat dan/atau media lainnya. SE 15/16/DInt 2013 Romawi VI.B 4 Pasal 4 14/21/PBI/2012 (9) Penyampaian Laporan ULN dan/atau koreksi Laporan ULN kepada Bank Indonesia dilakukan secara online dengan menggunakan media internet pada website Pelaporan Realisasi ULN di Bank Indonesia dengan alamat Tata Cara Pelaporan mengacu pada Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaporan Utang Luar Negeri sebagaimana terdapat dalam website Pelaporan (1) Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3 meliputi: a. berdasarkan jenis usaha: 1. lembaga keuangan: a) Bank; b) lembaga keuangan bukan Bank; Dalam pengertian lembaga keuangan bukan Bank tidak termasuk pedagan valuta asing. 2. bukan lembaga keuangan. b. berdasarkan kepemilikan usaha: 1. badan usaha milik negara; 15

25 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Badan usaha milik negara yaitu badan usaha sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai badan usaha milik negara yang berlaku. 2. badan usaha milik daerah; Badan usaha milik daerah yaitu badan usaha sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai perusahaan dan lembaga keuangan daerah yang berlaku. 3. badan usaha milik swasta; Badan usaha milik swasta yaitu badan usaha yang tidak termasuk dalam pengertian badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang berkedudukan di Indonesia, baik yang berbentuk badan hukum Indonesia maupun asing dan yang tidak berbentuk badan hukum. 4. badan lainnya; Badan lainnya yang bukan merupakan badan usaha baik berbentuk badan hukum maupun tidak berbentuk badan hukum, antara lain yayasan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah atau masyarakat. 5. perseorangan. Perseorangan adalah orang yang bertindak atas namanya sendiri. (2) Pelapor berupa Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1 huruf a) hanya wajib melaporkan realisasi ULN sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 ayat (1) huruf c. Berdasarkan ketentuan ini, Pelapor berupa Bank hanya wajib melaporkan realisasi ULN. Untuk kewajiban penyampaian Laporan LLD lainnya, Bank tunduk pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai pemantauan kegiatan LLD Bank dan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai utang luar negeri Bank. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan cakupan laporan yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia diatur dalam ketentuan ini. Pengaturan lebih lanjut mengenai Pelapor dan cakupan laporan yang harus disampaikan dilakukan antara lain berdasarkan jenis usaha, kepemilikan, dan total aset atau omset. SE 15/5/DSM 2013 Romawi III.A A. Pelapor meliputi LBB sebagai berikut: 1. badan usaha milik negara; 2. badan usaha milik daerah yang memiliki utang luar negeri; 16

26 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan 3. lembaga keuangan non bank; 4. perusahaan publik; 5. perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan minyak dan gas; 6. perusahaan yang memiliki kegiatan ekspor dan/atau impor barang; 7. perusahaan yang bergerak di sektor jasa; 8. perusahaan penanaman modal asing; 9. badan usaha milik swasta yang memiliki utang luar negeri; 10. badan Lainnya yang memiliki utang luar negeri; atau 11. Pelapor di luar angka 1 sampai dengan angka 10 yang memiliki total aset atau omset penjualan bruto selama 1 (satu) tahun, jumlah yang lebih dahulu dicapai, paling sedikit Rp ,00 (seratus miliar rupiah). SE 15/16/DInt 2013 Romawi II B F B. Total aset atau omset sebagaimana dimaksud pada butir A.11 didasarkan pada laporan keuangan terakhir yang telah diaudit. C. Dalam hal laporan keuangan terakhir yang telah diaudit sebagaimana dimaksud pada huruf B belum tersedia, maka yang digunakan adalah laporan keuangan terakhir yang belum diaudit. D. Pelapor wajib menyampaikan Laporan berdasarkan laporan keuangan dan pembukuan seperti neraca dan laba rugi serta off balance sheet Pelapor. E. Pelapor sebagaimana dimaksud pada butir A.11 yang mengalami penurunan total aset atau omset penjualan bruto selama 1 (satu) tahun sehingga menjadi kurang dari Rp ,00 (seratus miliar rupiah), tetap wajib menyampaikan Laporan sepanjang masih melakukan kegiatan LLD selain ULN. F. LBB yang tidak melakukan kegiatan LLD selain ULN harus menyampaikan Surat Pernyataan Tidak Melakukan Kegiatan LLD selain ULN bermeterai cukup sebagaimana format pada Lampiran 1 disertai laporan keuangan LBB. G. LBB yang tidak memiliki total aset atau omset penjualan bruto selama 1 (satu) tahun, jumlah yang lebih dahulu dicapai, paling sedikit Rp ,00 (seratus miliar rupiah) menyampaikan Surat Pernyataan Tidak Memenuhi Batasan Aset atau Omset bermeterai cukup sebagaimana format pada Lampiran 2 disertai laporan keuangan LBB. H. Dalam hal Pelapor ULN adalah badan usaha, pelaporan dilakukan oleh kantor pusat badan usaha yang bersangkutan. I. Dalam hal Pelapor ULN adalah perseorangan, pelaporan dilakukan oleh perseorangan yang bersangkutan. J. Dalam hal Pelapor ULN mempunyai kantor cabang luar negeri, utang kantor cabang luar negeri tersebut dilaporkan oleh kantor pusat Pelapor ULN. K. Pendaftaran Profil Pelapor ULN 1. Pelapor ULN yang baru pertama kali melaporkan ULN harus mengisi data Profil Pelapor ULN. 2. Data Profil Pelapor ULN disampaikan dengan menyertakan dokumen pendukung yang terdiri atas fotokopi Nomor Pokok 17

27 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Wajib Pajak (NPWP), fotokopi Anggaran Dasar, dan Surat Penunjukan penanggung jawab Laporan ULN sebagaimana dimaksud pada Lampiran 5 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari ketentuan ini. Khusus untuk Pelapor ULN perseorangan cukup menyampaikan fotokopi NPWP. 3. Dalam hal terdapat perubahan atas data Profil Pelapor ULN, maka Pelapor ULN harus menyampaikan perubahan data tersebut kepada Bank Indonesia. 4. Perubahan data Profil Pelapor ULN disampaikan kepada Bank Indonesia dengan menyertakan dokumen pendukung perubahan data sebagaimana dimaksud dalam Formulir Pendaftaran Profil Pelapor ULN pada halaman 1 Lampiran 7 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari ketentuan ini. 5. Dalam hal pelaporan dilakukan oleh pihak lain, dokumen pendukung yang disampaikan juga disertakan dengan Surat Kuasa kepada pihak lain yang ditunjuk untuk menyampaikan Laporan ULN sebagaimana dimaksud pada Lampiran 6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari ketentuan ini. Surat Kuasa tersebut sekaligus berfungsi sebagai Surat Penunjukan. L. Sandi Pelapor 1. Pelapor ULN yang baru pertama kali melapor mengajukan surat permohonan untuk memperoleh Sandi Pelapor dengan melampirkan fotokopi NPWP, fotokopi Anggaran Dasar, dan Surat Penunjukan penanggung jawab Laporan ULN. Khusus untuk Pelapor ULN perseorangan cukup menyampaikan fotokopi E-KTP dan NPWP. 2. Surat permohonan disampaikan kepada Bank Indonesia. 3. Berdasarkan surat permohonan, Bank Indonesia memberitahukan secara tertulis kepada Pelapor ULN mengenai Sandi Pelapor. 4. Pelapor ULN yang telah menerima Sandi Pelapor dari Bank Indonesia menyampaikan Laporan ULN dengan menggunakan Sandi Pelapor tersebut. SE 15/16/DInt 2013 Romawi IV SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.H (4) Petugas dan Penanggung Jawab Laporan ULN adalah sebagai berikut : (1) Pelapor ULN menunjuk petugas dan/atau penanggung jawab untuk menyusun, memverifikasi dan menyampaikan Laporan ULN. Contoh Surat Penunjukan sebagaimana dimaksud pada Lampiran 5. (2) Pelapor ULN dapat memberikan kuasa kepada pihak lain untuk melakukan pelaporan ULN. Contoh Surat Kuasa sebagaimana dimaksud pada Lampiran 6. (3) Nama petugas dan/atau penanggung jawab yang ditunjuk untuk menyusun dan menyampaikan laporan ULN harus selalu dikinikan. (4) Pengkinian dilakukan dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank Indonesia. (5) Dalam hal terjadi perubahan alamat pelapor, tata laksana pemberitahuan adalah sebagai berikut : 1. Dalam hal Pelapor pindah alamat dari wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI) ke wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) atau sebaliknya, Pelapor harus terlebih dahulu menyampaikan surat pemberitahuan ke KPBI dengan tembusan 18

28 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan kepada KPwBI yang akan dituju atau ke KPwBI dengan tembusan kepada KPBI. 2. Dalam hal Pelapor pindah alamat dari satu wilayah kerja KPwBI ke wilayah kerja KPwBI lainnya, Pelapor harus terlebih dahulu menyampaikan surat pemberitahuan ke KPwBI yang sebelumnya menerima Laporan dari Pelapor dengan tembusan kepada KPBI dan KPwBI yang akan dituju. 3. Dalam hal Pelapor pindah alamat namun tetap dalam wilayah kerja KPBI atau KpwBI yang sama, Pelapor harus terlebih dahulu memberitahukan perubahan alamat tersebut ke KPBI atau KPwBI setempat. 5 Pasal 5 14/21/PBI/2012 Ayat (1) (1) Pelapor wajib menyampaikan Laporan LLD sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3 ayat (1) secara bulanan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. (2) Khusus untuk Laporan LLD yang berupa rencana ULN sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 ayat (1) huruf c disampaikan sebagai berikut: a. Rencana ULN disampaikan setiap awal tahun, paling lambat tanggal 15 Maret. b. Perubahan rencana ULN disampaikan paling lambat tanggal 1 Juli. (3) Informasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3 ayat (2) disampaikan setiap 6 (enam) bulan paling lambat tanggal 15 Juni dan tanggal 15 Desember. (4) Dalam hal terdapat kesalahan Laporan LLD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau kesalahan informasi keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pelapor harus menyampaikan koreksi atas kesalahan pelaporan LLD dan/atau informasi keuangan paling lambat tanggal 20 pada bulan penyampaian laporan yang bersangkutan (5) Dalam hal hari terakhir penyampaian laporan dan/atau koreksi laporan, jatuh pada hari Sabtu atau hari libur, maka penyampaian laporan dan/atau koreksi laporan dapat disampaikan pada hari kerja berikutnya, (6) Dalam hal pada hari terakhir penyampaian laporan dan/atau koreksi laporan, terjadi gangguan teknis yang menyebabkan Pelapor tidak dapat menyampaikan laporan dan/atau koreksi laporan secara online, maka laporan dan/atau koreksi laporan disampaikan secara offline pada hari kerja berikutnya. Yang dimaksud dengan gangguan teknis adalah gangguan yang terjadi di Bank Indonesia yang meliputi antara lain gangguan jaringan dan/atau komunikasi. Yang dimaksud dengan secara offline adalah dengan menggunakan media antara lain attachment, compact disk (CD), flash disk, dan/atau media perekaman data elektronik lainnya, yang disampaikan pada jam kerja Bank Indonesia setempat. (7) Dalam hal pada hari kerja berikutnya gangguan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (6) telah dapat diatasi, maka laporan dan/atau koreksi laporan disampaikan secara online. 19

29 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan SE 15/5/DSM 2013 Romawi IV.B (8) Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan laporan LLD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dan/atau informasi keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila laporan LLD dan informasi keuangan disampaikan melampaui batas waktu yang ditentukan sampai dengan akhir bulan yang bersangkutan. (9) Pelapor dinyatakan tidak menyampaikan Laporan LLD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dan/atau informasi keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila laporan LLD dan/atau informasi keuangan tidak disampaikan sampai dengan akhir bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (8). (10) Dalam hal Pelapor dinyatakan tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (9), hal tersebut tidak meniadakan kewajiban Pelapor untuk menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia. (11) Koreksi Laporan LLD selain ULN adalah sebagai berikut : 1. Dalam hal terdapat kesalahan Laporan yang telah disampaikan oleh Pelapor kepada Bank Indonesia, Pelapor harus menyampaikan koreksi atas kesalahan Laporan yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia. 2. Koreksi terhadap Laporan disampaikan secara lengkap untuk setiap jenis Laporan yang dikoreksi. Contoh: Perusahaan pembiayaan telah menyampaikan Laporan penyertaan pada bukan Penduduk sebanyak 4 (empat) baris (record), namun terdapat kesalahan pengisian sandi negara investee (anak perusahaan) pada baris ke-2 Laporan. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan pembiayaan wajib menyampaikan kembali Laporan penyertaan pada bukan Penduduk sebanyak 4 (empat) baris (record) dengan sandi negara investee yang telah dikoreksi pada baris ke-2 Laporan. 3. Koreksi Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang terakhir diterima oleh Bank Indonesia merupakan Laporan pengganti atas Laporan yang diterima sebelumnya. SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.D No. 1 (12) Batas waktu penyampaian Laporan (BWPL) adalah sebagai berikut : a. Laporan wajib disampaikan paling lambat tanggal 15 pukul WIB setelah berakhirnya PL. Apabila hari terakhir penyampaian Laporan jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur, dan cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, BWPL adalah pada Hari Kerja berikutnya. Contoh : Untuk Laporan Pelapor di Provinsi Papua Barat PL Mei 2013 tanggal 15 Juni 2013 jatuh pada hari Sabtu, sehingga BWPL jatuh pada hari Senin tanggal 17 Juni 2013 pukul WIB atau hari Selasa tanggal 18 Juni 2013 pukul WIT. b. Apabila terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia pada hari terakhir penyampaian Laporan, Laporan disampaikan pada Hari Kerja berikutnya secara: 1) online jika gangguan teknis telah dapat diatasi; atau 2) offline dalam Jam Kerja jika gangguan teknis belum dapat diatasi. 20

30 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Contoh: Gangguan teknis di Bank Indonesia terjadi pada hari Senin tanggal 17 Juni Laporan wajib disampaikan paling lambat pada hari Selasa tanggal 18 Juni 2013 secara online. Apabila gangguan teknis masih berlangsung pada tanggal 18 Juni 2013, Laporan wajib disampaikan oleh Pelapor di Provinsi Nusa Tenggara Barat secara offline dalam Jam Kerja. c. Laporan secara online/offline dinyatakan diterima oleh Bank Indonesia apabila softcopy seluruh Laporan berhasil di-upload dan lolos verifikasi yang dibuktikan dengan adanya tanda terima dari sistem Bank Indonesia. d. Dalam hal Pelapor menyampaikan Laporan secara offline menggunakan , Pelapor dapat melakukan konfirmasi melalui telepon kepada petugas di Bank Indonesia untuk memastikan bahwa yang berisi softcopy Laporan telah diterima oleh Bank Indonesia. SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.D No. 2 (13) Batas Waktu Penyampaian Koreksi Laporan (BWPKL) Koreksi terhadap Laporan disampaikan sebagai berikut: a. Koreksi Laporan harus disampaikan paling lambat tanggal 20 pukul WIB setelah berakhirnya PL. Contoh: Perusahaan Sekuritas melaporkan kepemilikan deposito pada bank di Singapura untuk PL Juli 2013 pada tanggal 12 Agustus Berdasarkan konfirmasi Bank Indonesia, selain memiliki deposito, perusahaan juga memiliki simpanan (pooling account) pada grup perusahaan di Hong Kong yang belum dilaporkan. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 14 Agustus 2013 perusahaan menyampaikan koreksi Laporan aset lainnya pada bukan Penduduk. Selanjutnya karena terdapat kesalahan pada pengisian jangka waktu simpanan (pooling account), pada tanggal 19 Agustus 2013 perusahaan mengirimkan kembali koreksi Laporan tersebut. b. Apabila hari terakhir penyampaian koreksi Laporan jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur, dan cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, BWPKL adalah pada Hari Kerja berikutnya. Contoh: BWPKL PL Juni 2013 untuk Pelapor di Provinsi Kalimantan Timur adalah hari Senin tanggal 22 Juli 2013 pukul WIB atau hari Selasa tanggal 23 Juli 2013 pukul WITA karena tanggal 20 Juli 2013 jatuh pada hari Sabtu. c. Apabila terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia pada hari terakhir penyampaian koreksi Laporan, koreksi Laporan disampaikan pada Hari Kerja berikutnya secara: 1) online jika gangguan teknis telah dapat diatasi; atau 2) offline dalam Jam Kerja jika gangguan teknis belum dapat diatasi. Contoh: Gangguan teknis di Bank Indonesia terjadi pada hari Senin tanggal 22 Juli Laporan wajib disampaikan oleh Pelapor di Provinsi Sulawesi Barat paling lambat pada hari Selasa tanggal 23 Juli 2013 secara online. Apabila gangguan teknis masih berlangsung pada 21

31 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan tanggal 23 Juli 2013, pelaporan wajib dilakukan oleh Pelapor di Provinsi Sulawesi Barat secara offline dalam Jam Kerja. d. Koreksi Laporan secara online/offline dinyatakan diterima oleh Bank Indonesia apabila softcopy seluruh koreksi Laporan berhasil diupload dan lolos verifikasi yang dibuktikan dengan adanya tanda terima dari sistem Bank Indonesia. e. Dalam hal Pelapor menyampaikan koreksi Laporan secara offline menggunakan , Pelapor dapat melakukan konfirmasi melalui telepon kepada petugas di Bank Indonesia untuk memastikan bahwa yang berisi softcopy koreksi Laporan telah diterima oleh Bank Indonesia. SE 15/17/DInt 2013 Romawi V No. 1 SE 15/16/DInt 2103 Romawi VI.C No.1 (14) Batas Waktu Penyampaian LLD Berupa Rencana ULN, Perubahan Rencana ULN dan Informasi Keuangan adalah sebagai berikut : a. Laporan Rencana ULN disampaikan secara online paling lambat tanggal 15 Maret tahun berjalan sampai dengan pukul WIB. b. Laporan Perubahan Rencana ULN disampaikan secara online paling lambat tanggal 1 Juli tahun berjalan sampai dengan pukul WIB. c. Laporan Informasi Keuangan disampaikan secara online paling lambat tanggal 15 Juni tahun berjalan untuk Laporan Informasi Keuangan Tahunan dan tanggal 15 Desember untuk Laporan Informasi Keuangan Interim, masing-masing sampai dengan pukul WIB. d. Apabila hari terakhir penyampaian laporan secara online jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur atau cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, batas waktu penyampaian laporan jatuh pada Hari berikutnya sampai dengan pukul WIB. Contoh: Batas akhir penyampaian Laporan Informasi Keuangan Tahunan tanggal 15 Juni jatuh pada hari Sabtu. Dengan demikian, Pelapor dapat menyampaikan laporan pada Hari berikutnya, yaitu Senin. Namun apabila hari Senin merupakan hari cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka penyampaian laporan dilakukan pada Hari berikutnya, yaitu Selasa. e. Apabila pada hari terakhir penyampaian laporan terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia sehingga Pelapor tidak dapat menyampaikan laporan secara online, laporan disampaikan pada Hari berikutnya secara: 1) Online sampai dengan pukul WIB, apabila gangguan teknis telah dapat diatasi; atau 2) Offline kepada Bank Indonesia selama jam kerja Kantor Pusat Bank Indonesia, apabila gangguan teknis belum dapat diatasi. (15) Batas akhir penyampaian Laporan Data Pokok ULN dan/atau perubahannya adalah sebagai berikut : a. Laporan Data Pokok ULN dan/atau perubahannya disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya pukul WIB setelah penandatanganan Perjanjian Kredit (Loan Agreement), penerbitan Surat Utang (Debt Securities), pengakuan utang atas Utang Dagang (Trade Credits), dan/atau pengakuan utang atas Utang Lainnya (Other Loans). 22

32 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Contoh: Laporan Data Pokok ULN atas Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang ditandatangani pada tanggal 5 Oktober 2014 disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat pada tanggal 15 November 2014 pukul WIB. b. Dalam hal penarikan ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) telah dilakukan sebelum tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit (Loan Agreement), Laporan Data Pokok ULN dan/atau perubahannya disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya pukul WIB setelah tanggal penarikan ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement). Contoh: Laporan Data Pokok ULN atas Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang ditandatangani pada tanggal 1 November 2014 tetapi penarikannya dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2014 maka disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 November 2014 pukul WIB. c. Dalam hal batas akhir pelaporan tersebut jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur, dan/atau cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Laporan Data Pokok ULN dan/atau perubahannya disampaikan pada Hari berikutnya. Contoh: Batas akhir penyampaian Laporan Data Pokok periode Oktober 2014 seharusnya pada tanggal 15 November 2014, namun karena tanggal tersebut jatuh pada hari Sabtu, maka batas akhir penyampaian Laporan Data Pokok ULN menjadi hari Senin tanggal 17 November 2014 d. Dalam hal terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia pada tanggal batas akhir penyampaian Laporan Data Pokok ULN, Laporan Data Pokok ULN disampaikan pada Hari berikutnya. Contoh: Gangguan teknis terjadi pada hari Rabu tanggal 15 Oktober Gangguan teknis baru dapat diatasi setelah melewati pukul WIB, maka batas waktu penyampaian Laporan Data Pokok ULN periode September 2014 berakhir pada hari Kamis tanggal 16 Oktober SE 15/16/DInt 2103 Romawi VI.C No. 2 (16) Batas akhir penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN adalah sebagai berikut : a. Laporan Data Rekapitulasi ULN disampaikan secara bulanan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya pukul WIB. Contoh: Perusahaan A memiliki ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang ditandatangani dan ditarik pada tanggal 2 Juni 2014 sebesar ekuivalen Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Laporan Data Rekapitulasi ULN dilaporkan kepada Bank Indonesia paling lambat pukul WIB tanggal 15 Juli 2014 dan disampaikan setiap bulan sampai jangka waktu pinjaman berakhir. 23

33 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan b. Dalam hal hari terakhir penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur, dan/atau cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka batas akhir penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN adalah pada Hari berikutnya. Contoh: Batas akhir penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN periode Oktober 2014 seharusnya pada tanggal 15 November 2014, namun karena tanggal tersebut jatuh pada hari Sabtu, maka batas akhir penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN menjadi hari Senin tanggal 17 November c. Dalam hal terjadi gangguan teknis pada batas akhir penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN, Pelapor ULN harus menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN pada Hari berikutnya secara offline. d. Pelapor ULN yang tidak dapat menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN karena keadaan memaksa (force majeure) harus segera memberitahukan secara tertulis disertai penjelasan mengenai penyebab terjadinya keadaan memaksa (force majeure) yang ditandatangani oleh pejabat Pelapor ULN yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dari penguasa atau pejabat dari instansi terkait di daerah setempat yang ditujukan kepada Bank Indonesia. SE 15/16/DInt 2103 Romawi VI.C No. 3 (17) Batas akhir penyampaian koreksi Laporan ULN adalah: a. Koreksi Laporan Data Pokok ULN disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 20 pukul WIB pada bulan penyampaian Laporan ULN. Contoh: Perusahaan A memiliki ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang ditandatangani dan ditarik pada tanggal 2 Juni 2014 sebesar ekuivalen Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Koreksi Laporan Data Pokok ULN dilaporkan paling lambat tanggal 20 Juli 2014 pukul WIB. b. Koreksi Laporan Data Rekapitulasi ULN disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 20 pukul WIB pada bulan penyampaian Laporan ULN. Contoh: Perusahaan B memiliki ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang melakukan realisasi pembayaran bunga dan pokok pada bulan Juni Laporan Data Rekapitulasi ULN telah disampaikan pada tanggal 1 Juli Koreksi Laporan Data Rekapitulasi ULN dilaporkan paling lambat tanggal 20 Juli 2014 pukul WIB. c. Dalam hal hari terakhir penyampaian koreksi Laporan ULN jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur, dan/atau cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka batas akhir penyampaian koreksi Laporan ULN adalah pada Hari berikutnya. Contoh: Perusahaan C memiliki ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang ditandatangani dan ditarik pada tanggal 2 Juni 2014 sebesar ekuivalen Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah). 24

34 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Koreksi Laporan Data Pokok ULN dilaporkan paling lambat tanggal 20 Juli Apabila tanggal 20 Juli 2014 jatuh pada hari Minggu maka batas akhir penyampaian koreksi Laporan Data Pokok ULN menjadi hari Senin tanggal 21 Juli 2014 pada pukul WIB. SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.E SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.F SE 15/17/DInt 2013 Romawi V No. 2 (18) Masa Keterlambatan Penyampaian Laporan (MPKL) LLD adalah sebagai berikut : 1. MPKL adalah masa setelah berikutnya BWPL sebagaimana sampai dengan akhir bulan pukul WIB. 2. Apabila batas akhir MKPL jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur, dan cuti bersama yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka batas akhir MKPL tidak berubah. Contoh: Batas akhir MKPL untuk Pelapor di Provinsi Lampung untuk Laporan PL Oktober 2013 adalah hari Sabtu tanggal 30 November 2013 pukul WIB. 3. Apabila pada batas akhir MKPL terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia, maka batas akhir MKPL: a. Tidak berubah, jika gangguan teknis dapat diatasi sebelum pukul WIB. b. Berubah menjadi pada Hari Kerja berikutnya, jika gangguan teknis belum dapat diatasi sampai dengan pukul WIB. Contoh: Gangguan teknis terjadi pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 sampai dengan pukul WIB, maka MKPL untuk Pelapor di Provinsi Sumatera Utara untuk PL Mei 2013 berakhir pada hari Senin tanggal 1 Juli Dalam hal batas akhir MKPL berubah menjadi pada Hari Kerja berikutnya sebagaimana dimaksud pada butir 3.b maka penyampaian Laporan dilakukan secara offline dalam Jam Kerja. Contoh: Dalam hal terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam contoh butir 3.b maka penyampaian Laporan PL Mei 2013 dilakukan secara offline hari Senin tanggal 1 Juli 2013 dalam Jam Kerja. (19) Pelapor dianggap tidak menyampaikan Laporan LLD bila : 1. Pelapor dinyatakan tidak menyampaikan Laporan apabila sampai dengan batas akhir MKPL, Bank Indonesia belum menerima Laporan dari Pelapor. 2. Pelapor sebagaimana dimaksud pada angka 1 tetap harus menyampaikan Laporan secara offline. (20) Pelapor dianggap terlambat dan tidak menyampaikan Laporan LLD Berupa Rencana ULN, Perubahan Rencana ULN dan Informasi Keuangan bila : a. Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan laporan apabila laporan disampaikan setelah batas waktu penyampaian laporan sampai dengan akhir bulan berjalan. 25

35 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Contoh: Pelapor menyampaikan Laporan Informasi Keuangan Tahunan pada tanggal 16 Juni. b. Pelapor dinyatakan tidak menyampaikan laporan apabila laporan disampaikan setelah akhir bulan berjalan. Contoh: Pelapor menyampaikan Laporan Informasi Keuangan Tahunan pada tanggal 1 Juli. SE 15/16/DInt 2013 Romawi VI. D SE 15/16/DInt 2013 Romawi VI. E (21) Gangguan Teknis Dalam hal terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia pada hari terakhir penyampaian Laporan ULN dan/atau koreksi Laporan ULN, Laporan ULN dan/atau koreksi Laporan ULN disampaikan pada Hari berikutnya secara: 1. online jika gangguan teknis telah dapat diatasi; atau 2. offline dalam jam kerja kantor Bank Indonesia jika gangguan teknis belum dapat diatasi. Contoh: 1. Gangguan teknis terjadi pada hari Rabu tanggal 15 Oktober Pada pada hari Kamis tanggal 16 Oktober 2014 gangguan teknis sudah dapat diatasi, maka Laporan Data Rekapitulasi ULN dan/atau koreksi Laporan Data Rekapitulasi ULN periode September 2014 tetap disampaikan secara online paling lambat tanggal 16 Oktober Gangguan teknis terjadi pada hari Rabu tanggal 15 Oktober Pada pada hari Kamis tanggal 16 Oktober 2014 gangguan teknis belum dapat diatasi, maka Laporan Data Rekapitulasi ULN dan/atau koreksi Laporan Data Rekapitulasi ULN periode September 2014 tetap disampaikan secara offline paling lambat tanggal 16 Oktober (22) Penerimaan Laporan ULN, Perubahan Laporan ULN dan/atau Koreksi Laporan ULN 1. Laporan ULN, perubahan Laporan ULN dan/atau koreksi Laporan ULN secara online dinyatakan diterima oleh Bank Indonesia apabila seluruh Laporan ULN, perubahan Laporan ULN, dan/atau koreksi Laporan ULN lolos verifikasi yang dibuktikan dengan adanya tanda terima dari sistem Bank Indonesia. 2. Laporan ULN, perubahan Laporan ULN dan/atau koreksi Laporan ULN secara offline dinyatakan diterima oleh Bank Indonesia apabila softcopy seluruh Laporan ULN, perubahan Laporan ULN dan/atau koreksi Laporan ULN berhasil di-upload dan lolos verifikasi yang dibuktikan dengan adanya tanda terima dari sistem Bank Indonesia. 6 Pasal 6 14/21/PBI/2012 (1) Dalam hal kegiatan LLD yang dilakukan oleh Pelapor adalah untuk kepentingan nasabah/pihak lain, Pelapor dapat meminta keterangan dan data kepada nasabah/pihak lain tersebut mengenai kegiatan LLD yang dilakukannya. (2) Nasabah/pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memberikan keterangan dan data mengenai kegiatan LLD yang diminta oleh Pelapor. 26

36 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan 7 Pasal 7 Laporan LLD yang memuat data/informasi individual Pelapor yang 14/21/PBI/2012 disampaikan kepada Bank Indonesia bersifat rahasia, kecuali secara tegas dinyatakan lain dalam undang-undang. Yang dimaksud dengan undang-undang adalah undang-undang yang mewajibkan pengungkapan keterangan dan data yang bersifat rahasia. BAB IV 8 Pasal 8 14/21/PBI/2013, Ayat (1) (2) Penelitian Kebenaran Laporan (1) Dalam hal diperlukan penelitian atas kebenaran Laporan LLD yang disampaikan Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3 ayat (1), Bank Indonesia dapat meminta informasi, bukti pembukuan, catatan, dan dokumen lain yang berkaitan dengan Laporan LLD. Termasuk sebagai dokumen lain yang berkaitan dengan Laporan LLD antara lain laporan keuangan dan daftar mutasi rekening koran (bank statement). (2) Pelapor harus memberikan bukti pembukuan, catatan, dokumen, dan penjelasan yang diperlukan dalam rangka penelitian kebenaran laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Bank Indonesia. SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.G No. 4 dan SE 15/16/DInt 2013 Romawi VI.F Pasal 8 14/21/PBI/2013 Ayat (3) SE 15/5/DSM 2013 Romawi V.G No. 2 dan SE 15/16/DInt 2013 Romawi VI.F BAB V 9 Pasal 9 14/21/PBI/2012 Paling lama 14 empat belas) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya surat permintaan. (3) Dalam hal Pelapor tidak memberikan informasi, bukti pembukuan, catatan, dan dokumen lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Laporan LLD yang disampaikan Pelapor kepada Bank Indonesia dinyatakan tidak benar. (4) Penelitian dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pihak lain. Sanksi Administratif (1) Pelapor yang menyampaikan Laporan LLD selain rencana ULN secara tidak lengkap dan/atau tidak benar sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3 ayat (1), yang tidak ditindaklanjuti dengan penyampaian koreksi dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) untuk setiap baris (record) yang tidak lengkap dan/atau tidak benar dengan denda paling banyak sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah). Laporan LLD dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak benar setelah melalui proses klarifikasi atau penelitian kebenaran laporan oleh Bank Indonesia. 27

37 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan SE 15/5/DSM 2013 Romawi VI.A No. 2 3 (2) Yang dimaksud dengan setiap baris (record) yang tidak benar pada Laporan rekening giro di bank luar negeri dan Laporan transaksi perdagangan barang, jasa, dan transaksi lainnya antara Penduduk dan bukan Penduduk adalah jika pada baris (record) transaksi yang bersangkutan terdapat satu atau lebih kolom (field) yang diisi secara tidak lengkap dan/atau tidak akurat. Contoh 1: Perusahaan Y di Indonesia membayar pembelian barang dari Perusahaan X di India (IN) yang merupakan afiliasi pemegang saham non Special Purpose Vehicle (SPV). Pembayaran dilakukan melalui rekening giro perusahaan Y pada bank di Singapura (SG) sebesar USD200,000 (dua ratus ribu Dolar US) ke rekening perusahaan X pada bank di India. Rekening giro perusahaan menggunakan valuta USD dengan saldo awal rekening giro pada bulan tersebut adalah USD2,000,000 (dua juta Dolar US). Disamping itu, perusahaan Y menambah saldo rekening giro di Singapura dari rekeningnya di bank dalam negeri sebesar USD50,000 (lima puluh ribu Dolar US). Perusahaan Y menyampaikan Laporan sebagai berikut: a. Saldo Laporan rekening giro di luar negeri berupa negara domisili (SG), jenis valuta (SGD), saldo awal ( ) dan saldo akhir ( ) b. Transaksi Laporan rekening giro di luar negeri, berupa : (1) sandi jenis transaksi pembelian barang di dalam negeri (209900T), sandi negara mitra transaksi (ID), sandi hubungan keuangan (12), dan nilai transaksi (200000); (2) sandi jenis transaksi bertambahnya rekening giro atas beban simpanan di bank domestik (125700T), sandi negara mitra transaksi (ID), sandi hubungan keuangan (41), dan nilai transaksi (50000). Berdasarkan contoh tersebut terdapat kesalahan pengisian yaitu: a. Jenis valuta pada Laporan saldo rekening giro yang diisi SGD seharusnya USD. 28

38 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan b. Transaksi pembelian barang pada Laporan rekening giro: 1) Sandi jenis transaksi impor yang diisi T seharusnya T. 2) Negara mitra transaksi yang diisi ID seharusnya IN. 3) Negara Penerima/Pembayar yang diisi ID seharusnya IN. Laporan tersebut dinyatakan tidak benar sebanyak 1 (satu) baris (record) transaksi. Perusahaan Y dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) untuk 1 (satu) kesalahan tersebut. Contoh 2: Dalam rangka impor, perusahaan C di Indonesia menggunakan sarana transportasi laut milik Perusahaan Australia dengan biaya senilai AUD100,000 (seratus ribu Dolar Australia). Perusahaan C menyampaikan laporan transaksi perdagangan barang, jasa, dan transaksi lainnya antara Penduduk dan bukan Penduduk meliputi sandi jenis transaksi (102501T- Jasa penunjang transportasi laut), sandi negara mitra transaksi (AU), sandi hubungan keuangan (41), jenis valuta (USD), dan nilai transaksi (100000). Berdasarkan contoh tersebut terdapat kesalahan pengisian yaitu: a. sandi jenis transaksi yang diisi T (Jasa penunjang transportasi laut) seharusnya T (Jasa transportasi barang dalam rangka ekspor dan impor menggunakan transportasi laut), b. jenis valuta yang diisi USD seharusnya AUD. 29

39 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Laporan tersebut dinyatakan tidak benar sebanyak 1 (satu) baris (record) transaksi dan dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) untuk kesalahan tersebut. (3) Yang dimaksud dengan setiap baris (record) yang tidak benar pada Laporan selain Laporan adalah jika pada baris (record) posisi yang bersangkutan terdapat satu atau lebih kolom (field) yang diisi secara tidak lengkap dan/atau tidak akurat. Contoh: Perusahaan D di Indonesia melakukan ekspor dengan jangka waktu pembayaran 16 (enam belas) bulan kepada perusahaan E yang merupakan perusahaan satu grup di Thailand senilai USD100,000 (seratus ribu Dolar US). Kegiatan tersebut menyebabkan posisi piutang berjangka waktu 16 bulan kepada buyer tersebut menjadi USD925,000 (sembilan ratus dua puluh lima ribu Dolar US) dari posisi sebelumnya USD825,000 (delapan ratus dua puluh lima ribu Dolar US). Perusahaan D menyampaikan Laporan sebagai berikut: a. Posisi piutang dagang atau usaha dengan jangka waktu (12), negara mitra (TH), sektor institusi (9500), hubungan keuangan (31), jenis valuta (USD), dan nilai posisi akhir (900000). b. Transaksi piutang dagang atau usaha kepada bukan Penduduk dengan nilai debit (75000). Berdasarkan contoh tersebut terdapat kesalahan pengisian yaitu: a. Jangka waktu piutang dagang atau usaha kepada bukan Penduduk yang diisi (12) seharusnya (11), serta nilai posisi saldo akhir yang diisi (900000) seharusnya (925000). 30

40 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan b. Nilai debit transaksi piutang dagang atau usaha kepada bukan Penduduk yang diisi (75000) seharusnya (100000). Laporan tersebut dinyatakan tidak benar sebanyak 1 (satu) baris (record) posisi dan dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) untuk kesalahan tersebut. SE 15/16/DInt Romawi VII.3 10 Pasal 10 14/21/PBI/2012 (4) Bank Indonesia memberitahukan secara tertulis kepada Pelapor ULN mengenai pelanggaran yang dilakukan dan besarnya sanksi administratif berupa denda yang dikenakan. Denda Atas Ketidaklengkapan dan/atau Ketidakbenaran Laporan Data Rekapitulasi ULN a. Pelapor ULN wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN kepada Bank Indonesia secara benar, lengkap, dan tepat waktu. b. Pelapor ULN bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan isi Laporan Data Rekapitulasi ULN serta ketepatan waktu penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN. c. Pelapor ULN yang menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN secara tidak benar dan/atau tidak lengkap, dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) untuk setiap baris (record) yang tidak benar dan/atau tidak lengkap dan paling banyak seluruhnya sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah) per Laporan Data Rekapitulasi ULN. Contoh: Perusahaan C melakukan penarikan ULN sebesar USD dan dilaporkan ke Bank Indonesia sebesar USD Dari Laporan Data Rekapitulasi ULN yang disampaikan ada ketidakbenaran dalam pelaporan nilai nominal ULN. Terkait ketidakbenaran Laporan Data Rekapitulasi ULN di atas maka Perusahaan C dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar: 1 (satu) record x Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) = Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah). (1) Pelapor yang terlambat menyampaikan Laporan LLD sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 5 ayat (8) selain rencana ULN, dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap Hari keterlambatan dengan denda paling banyak sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah). 31

41 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan SE 15/5/DSM 2013 Romawi VI.B No. 2 3 (2) Jumlah hari keterlambatan dihitung mulai dari Hari Kerja setelah berakhirnya BWPL sampai dengan tanggal diterimanya Laporan oleh Bank Indonesia dalam MKPL. Contoh: PT. B menyampaikan Laporan kepemilikan tanah dan bangunan di luar negeri untuk PL Juli 2013 yang diterima Bank Indonesia pada tanggal 26 Agustus PT. B dinyatakan terlambat menyampaikan Laporan selama 7 (tujuh) hari dan dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah). (3) Dalam hal terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia dan Pelapor menyampaikan Laporan secara offline, Laporan yang disampaikan pada akhir BWPL setelah Jam Kerja dianggap mengalami keterlambatan selama 1 (satu) hari. Contoh: Terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia pada hari Kamis tanggal 15 Agustus 2013 yang belum dapat diatasi sampai dengan hari Jum at tanggal 16 Agustus PT. C di Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan laporan transaksi perdagangan barang dan jasa serta transaksi lainnya antara penduduk dengan bukan penduduk untuk PL Juli 2013 secara offline melalui CD yang diterima Bank Indonesia pada tanggal 16 Agustus 2013 pukul WITA. Pelapor dinyatakan terlambat menyampaikan laporan selama 1 (satu) hari karena laporan diterima setelah Jam Kerja berakhir sehingga dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah). SE 15/16/DInt 2013 Romawi VII No Pasal 11 14/21/PBI/2012 (4) Denda Atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN a. Pelapor ULN dinyatakan terlambat menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN apabila penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN melampaui batas akhir sampai dengan akhir bulan setelah berakhirnya bulan Laporan Rekapitulasi ULN yang bersangkutan. b. Pelapor ULN yang terlambat menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah) per Hari keterlambatan dengan denda paling banyak sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah). Contoh: Perusahaan A menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN selama bulan Agustus 2014 ke Bank Indonesia pada tanggal 17 September Batas akhir penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN untuk bulan Agustus 2014 seharusnya pada tanggal 15 September Terkait dengan kasus ini, maka perusahaan A dikenakan sanksi administratif berupa denda sebagai berikut: Sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN: 2 (dua) hari x Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah) = Rp ,00 (satu juta rupiah). (1) Pelapor yang tidak menyampaikan Laporan LLD sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 5 ayat (9) selain rencana ULN, dikenakan sanksi 32

42 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah). SE 15/5/DSM 2013 Romawi VI.C Contoh: Laporan rekening giro di bank luar negeri milik Pelapor di Provinsi Kalimantan Selatan untuk PL Agustus 2013 belum diterima Bank Indonesia sampai dengan tanggal 30 September 2013 maka Pelapor dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah). Sanksi yang berlaku tidak menghilangkan kewajiban Pelapor untuk menyampaikan Laporan. SE 15/16/DInt 2013 Romawi VII No Pasal 12 14/21/PBI/2012 SE 15/17/DInt 2013 Romawi VI No. 2 (2) Denda Atas Tidak Menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN a. Pelapor ULN dinyatakan tidak menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN apabila Bank Indonesia belum menerima Laporan Data Rekapitulasi ULN setelah melampaui akhir bulan penyampaian Laporan Data Rekapitulasi ULN yang bersangkutan. b. Pelapor ULN yang dinyatakan tidak menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah) per Laporan Data Rekapitulasi ULN. Contoh: Perusahaan B memiliki ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) yang ditandatangani pada tanggal 2 Juni 2014 sebesar ekuivalen Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Laporan Data Rekapitulasi ULN wajib disampaikan kepada Bank Indonesia pada tanggal 15 Juli Perusahaan B sampai dengan tanggal 31 Juli 2014 (akhir bulan periode Laporan Data Rekapitulasi ULN Juni) tidak menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) tersebut kepada Bank Indonesia, maka Perusahaan B dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah). (1) Pelapor yang terlambat atau tidak menyampaikan rencana ULN, perubahan rencana ULN, dan/atau informasi keuangan, dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan dan/atau pemberitahuan kepada otoritas/instansi berwenang. (2) Pelapor yang tidak menyampaikan laporan dikenakan sanksi administratif berupa Surat Peringatan dari Bank Indonesia kepada Direksi Pelapor. Pelapor yang tidak menyampaikan laporan sebanyak 2 (dua) kali atau lebih secara berturut-turut, selain dikenakan sanksi administratif berupa Surat Peringatan dari Bank Indonesia juga dikenakan sanksi administratif berupa Surat Pemberitahuan kepada otoritas/instansi yang berwenang. Contoh: Pelapor memiliki kewajiban untuk menyampaikan Laporan Informasi Keuangan kepada Bank Indonesia namun tidak menyampaikan Laporan Informasi Keuangan sebanyak 2 (dua) kali atau lebih secara berturut 33

43 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan turut, misalnya tidak menyampaikan Laporan Informasi Keuangan Tahunan dan Laporan Informasi Keuangan Interim pada tahun Dengan demikian, Pelapor dikenakan Surat Peringatan dari Bank Indonesia dan Surat Pemberitahuan kepada otoritas/instansi yang berwenang. 13 Pasal 13 14/21/PBI/2012 Ayat (1) (2) (1) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 9, Paragraf 10 dan Paragraf 11 tidak berlaku bagi Pelapor baru. Yang dimaksud dengan Pelapor baru adalah Pelapor yang baru pertama kali menyampaikan laporan LLD sejak mulai diberlakukannya ketentuan ini. (2) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 9, Paragraf 19 dan Paragraf 11 mulai diberlakukan bagi Pelapor baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah 3 (tiga) kali masa pelaporan sejak penyampaian laporan yang pertama. Contoh: Pelapor yang menyampaikan laporan pertama kali pada bulan Juni 2014 untuk data bulan Mei 2014, baru dapat dikenakan sanksi untuk pelaporan data bulan September 2014 yang disampaikan bulan Oktober SE 15/5/DSM 2013 Romawi VI.D No. 1 SE 15/5/DSM 2013 Romawi VI.D No. 2, 3, 5 SE 15/5/DSM 2013 Romawi VI.D No Pasal 14 14/21/PBI/2012 Contoh: PT D mulai melaporkan kegiatan LLD-nya dalam bentuk transaksi barang dan jasa serta transaksi lainnya antara Penduduk dan bukan Penduduk kepada Bank Indonesia sejak PL Juni 2013 yang disampaikan pada bulan Juli Pengenaan sanksi administratif berupa denda untuk PT D berlaku untuk PL Oktober 2013 yang disampaikan pada bulan November (3) Pengenaan sanksi administratif berupa denda bagi Pelapor dilakukan dengan surat penetapan sanksi administratif berupa denda dari Bank Indonesia. Surat penetapan sanksi administratif berupa denda didahului dengan surat pemberitahuan sanksi administratif berupa denda. Surat penetapan sanksi administratif berupa denda dari Bank Indonesia antara lain mencantumkan jenis pelanggaran, besarnya denda yang harus dibayar, dan rekening tujuan pembayaran sanksi administratif berupa denda. (4) Pelapor diberikan kesempatan untuk menyampaikan keberatan atas pengenaan sanksi administratif berupa denda dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah tanggal penerbitan surat pemberitahuan sanksi administratif berupa denda. (1) Pembayaran sanksi administratif berupa denda sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 9, Paragraf 10, dan Paragraf 11 disetorkan ke Bank Indonesia. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyetoran sanksi denda ke Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : 34

44 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan SE 15/5/DSM 2013 Romawi VI.E No. 2 3 SE 15/16/DInt 2013 Romawi VII No. 4.c d Pelapor harus memberikan bukti pembayaran sanksi administratif berupa denda kepada Bank Indonesia paling lama: a. Untuk Laporan tidak benar, yaitu akhir bulan berikutnya setelah tanggal penerbitan surat penetapan sanksi administratif berupa denda. Contoh: Berdasarkan hasil penelitian Bank Indonesia dan sesuai pengakuan Pelapor, terdapat 5 baris (record) dalam Laporan PL Agustus 2013 yang tidak benar. Atas ketidakbenaran tersebut, Bank Indonesia menerbitkan surat penetapan sanksi administratif berupa denda pada tanggal 25 Oktober Untuk itu, Pelapor harus menyetor sanksi administratif berupa denda ketidakbenaran Laporan ke rekening Bank Indonesia dan menyampaikan bukti penyetoran denda tersebut ke Bank Indonesia paling lambat tanggal 30 November b. Untuk Laporan terlambat, yaitu akhir bulan berikutnya setelah tanggal penerbitan surat penetapan sanksi administratif berupa denda. Contoh: Perusahaan terlambat menyampaikan Laporan untuk PL September 2013 yaitu pada tanggal 17 Oktober Atas keterlambatan tersebut, Bank Indonesia menerbitkan surat penetapan sanksi administratif berupa denda pada tanggal 5 November Pelapor harus menyetor sanksi administratif berupa denda keterlambatan ke rekening Bank Indonesia dan menyampaikan bukti penyetoran denda tersebut ke Bank Indonesia paling lambat tanggal 31 Desember c. Untuk tidak menyampaikan Laporan, yaitu akhir bulan berikutnya setelah tanggal penerbitan surat penetapan sanksi administratif berupa denda. Contoh: Perusahaan belum menyampaikan Laporan untuk PL Agustus 2013 sampai dengan tanggal 30 September Bank Indonesia menyampaikan surat penetapan sanksi administratif berupa denda tidak menyampaikan Laporan yang diterbitkan pada tanggal 28 Oktober Selanjutnya Pelapor harus menyetor sanksi administratif berupa denda dimaksud ke rekening Bank Indonesia dan menyampaikan bukti penyetoran denda tersebut ke Bank Indonesia paling lambat tanggal 30 November (3) Pembayaran sanksi administratif berupa denda dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan setelah Pelapor ULN denda dari Bank Indonesia. (4) Pelapor ULN harus menyampaikan bukti pembayaran sanksi denda kepada Bank Indonesia paling lambat 1 (satu) bulan setelah Surat Pemberitahuan sanksi administratif berupa denda diterima oleh Pelapor ULN. Contoh: Perusahaan terlambat menyampaikan Laporan Data Rekapitulasi ULN untuk September 2014 yaitu pada tanggal 17 Oktober Atas keterlambatan tersebut, Bank Indonesia menyampaikan Surat 35

45 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan Pemberitahuan sanksi administratif berupa denda yang diterima Pelapor ULN pada tanggal 5 November Pelapor ULN harus menyetor sanksi denda keterlambatan ke rekening Bank Indonesia dan menyampaikan tembusan bukti penyetoran denda tersebut ke Bank Indonesia paling lambat tanggal 5 Desember BAB VI 15 Pasal 15 14/21/PBI/2012 Ayat (1) Lain-Lain (1) Pelapor LLD selain ULN yang mengalami keadaan memaksa sehingga menyebabkan keterangan dan data sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 dan informasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3 ayat (2) tidak tersedia, dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah keadaan yang berada di luar kendali Pelapor dan secara nyata menyebabkan Pelapor tidak dapat menyusun dan menyampaikan laporan dan/atau koreksi Laporan LLD, antara lain kebakaran, kerusuhan massa, terorisme, bom, perang, sabotase, serta bencana alam seperti gempa bumi dan banjir yang dibenarkan oleh penguasa atau pejabat dari instansi terkait di daerah setempat. SE 15/5/DSM 2013 Romawi VII.A Pasal 15 14/21/PBI/2012 Ayat (2) SE 15/5/DSM 2013 Romawi VII.B SE 15/16/DInt 2013 Romawi VIII.B Pasal 15 14/21/PBI/2012 Ayat (3) Contoh: Pada bulan September 2013 wilayah tempat kedudukan Pelapor mengalami kebakaran yang mengakibatkan perusahaan tidak dapat menyusun Laporan karena kehilangan data untuk PL September Dalam hal ini, Pelapor dikecualikan dari kewajiban menyampaikan Laporan untuk PL September (2) Pelapor yang mengalami keadaan memaksa sehingga menyebabkan terhambatnya penyampaian keterangan dan data sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 dan informasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 3 ayat (2), dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan dalam batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 5. Contoh: Pada tanggal 11 sampai dengan 15 November 2013 terjadi aksi demo seluruh karyawan perusahaan yang mengakibatkan perusahaan terhambat menyampaikan Laporan untuk PL Oktober Dalam hal ini Pelapor dapat menyampaikan Laporan melewati BWPL dan tidak dikenai sanksi administratif berupa denda. Pelapor ULN yang mengalami keadaan memaksa (force majeure) kurang dari 1 (satu) periode penyampaian Laporan ULN dikecualikan dari kewajiban menyampaikan Laporan ULN dan/atau koreksi Laporan ULN dalam batas akhir. (3) Pelapor yang mengalami keadaan memaksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2), harus segera menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank Indonesia, dengan disertai penjelasan mengenai keadaan memaksa yang dialami. 36

46 Likuiditas Valuta Asing Pelaporan Lalu Lintas Devisa Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan SE 15/5/DSM 2013 Romawi VII.D F Penjelasan secara tertulis paling kurang memuat: 1. jenis keadaan memaksa (force majeure) dengan melampirkan surat keterangan yang dibenarkan oleh penguasa atau pejabat dari instansi terkait di daerah setempat; 2. dampak terhadap pelaporan; dan 3. perkiraan lamanya keadaan memaksa (force majeure). Pelapor dapat menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai keadaan memaksa (force majeure) melalui kantor pusat Pelapor, kantor cabang Pelapor, atau pihak lain yang ditunjuk Pelapor. Pemberitahuan secara tertulis mengenai keadaan memaksa (force majeure) yang terjadi selama 1 (satu) PL atau lebih, harus disampaikan untuk setiap PL sampai dengan berakhirnya keadaan memaksa (force majeure). Contoh: Daerah tempat kedudukan Pelapor mengalami gempa bumi dan tidak dapat beroperasi selama beberapa bulan. Atas kondisi tersebut, kantor cabang Pelapor di daerah lain menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai keadaan memaksa (force majeure) kepada kantor Bank Indonesia. Surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan setiap bulan selama Pelapor belum dapat menyampaikan Laporan. Pasal 15 14/21/PBI/2012 Ayat (4) SE 15/16/DInt 2013 Romawi VII.D SE 15/16/DInt 2013 Romawi VII.E Pasal 15 14/21/PBI/2012 Ayat (5) (4) Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku dalam hal Pelapor memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia untuk tidak menyampaikan laporan. Pelapor ULN yang mengalami keadaan memaksa (force majeure) wajib menyampaikan permohonan untuk memperoleh pengecualian secara tertulis kepada Bank Indonesia dengan disertai penjelasan mengenai keadaan memaksa (force majeure) yang dialami. Pengecualian berlaku setelah Pelapor ULN memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. (5) Pelapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib menyampaikan laporan setelah Pelapor kembali melakukan kegiatan operasional secara normal. 37

47 Lampiran 2 38

48 Lampiran 2 39

49 Lampiran 3 40

50 Lampiran 3 41

51 Lampiran 4 42

52 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 43

53 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 44

54 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 45

55 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 46

56 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 47

57 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

58 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 49

59 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 50

60 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 51

61 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 52

62 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 53

63 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 54

64 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 55

65 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 56

66 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 57

67 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 58

68 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 59

69 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

70 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

71 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 62

72 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 63

73 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 64

74 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 65

75 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 66

76 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 67

77 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 68

78 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 69

79 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 70

80 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 71

81 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 72

82 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 73

83 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 74

84 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

85 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

86 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 77

87 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 78

88 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 79

89 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 80

90 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

91 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

92 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 83

93 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 84

94 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 85

95 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 86

96 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 87

97 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

98 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

99 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 90

100 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 91

101 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 92

102 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 93

103 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 94

104 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

105 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

106 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 97

107 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 98

108 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 99

109 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 100

110 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 101

111 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 102

112 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 103

113 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 104

114 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 105

115 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 106

116 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 107

117 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 108

118 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 109

119 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 110

120 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 111

121 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 112

122 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 113

123 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 114

124 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

125 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

126 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

127 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 118

128 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 119

129 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 120

130 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 121

131 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

132 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

133 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

134 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 125

135 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 126

136 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 127

137 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 128

138 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 129

139 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 130

140 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 131

141 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 132

142 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 133

143 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 134

144 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 135

145 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 136

146 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

147 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 138

148 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 139

149 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 140

150 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 141

151 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 142

152 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 143

153 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 144

154 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

155 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 146

156 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 147

157 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 148

158 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 149

159 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 150

160 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

161 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 152

162 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 153

163 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 154

164 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 155

165 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 156

166 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 157

167 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 158

168 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 159

169 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 160

170 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 161

171 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 162

172 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 163

173 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 164

174 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 165

175 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

176 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN

177 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 168

178 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 169

179 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 170

180 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 171

181 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 172

182 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 173

183 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 174

184 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 175

185 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 176

186 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 177

187 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 178

188 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 179

189 Lampiran 4 - Pedoman Pelaporan Kegiatan LLD selain ULN 180

190 Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI PERDAGANGAN BARANG DAN JASA SERTA TRANSAKSI LAINNYA Keterangan SJT A. Penjualan barang 1 Penjualan barang ke luar wilayah Indonesia. Meliputi penjualan barang dimana barang tersebut keluar wilayah pabean Indonesia a. Ekspor barang, f.o.b. (free on board ) T b. Dikurangi: Pengembalian dana (refunds ) dalam rangka ekspor T 2 Penjualan barang di dalam wilayah Indonesia Meliputi penjualan barang dimana barang tersebut tidak keluar wilayah pabean Indonesia a. Penjualan barang T b. Dikurangi: Pengembalian dana (refunds ) T 3 Penjualan barang di luar negeri Meliputi penjualan barang di luar negeri dimana barang tersebut tidak melalui wilayah pabean Indonesia a. Penjualan barang T b. Dikurangi: Pengembalian dana (refunds ) T B. Pendapatan 4 Pendapatan Manufaktur T Meliputi pendapatan atas jasa pemrosesan, perakitan, pelabelan, pengepakan dan sejenisnya terhadap barang milik pihak lain. Tidak termasuk jasa pemeliharaan dan perbaikan. 5 Pendapatan atas jasa pemeliharaan dan perbaikan T Meliputi pendapatan atas pemeliharaan dan perbaikan barang, seperti pemeliharaan kapal, perbaikan pesawat milik pihak lain. 6 Pendapatan transportasi Transportasi merupakan proses pemindahan orang dan objek lain dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, dan jasa pendukungnya. Termasuk transportasi adalah jasa pos dan kurir. a. Pendapatan transportasi penumpang (Passenger ) Meliputi pendapatan atas penggunaan sarana transportasi untuk penumpang, baik ke dalam/luar wilayah Indonesia maupun antar wilayah di luar Indonesia. Termasuk pula pendapatan seperti kelebihan bagasi dan pengeluaran untuk makanan, minuman, atau lainnya selama penumpang berada di sarana transportasi tersebut, serta sewa sarana angkutan penumpang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T b. Pendapatan transportasi barang (Freight ) dalam rangka ekspor dan impor Meliputi pendapatan atas penggunaan sarana transportasi untuk pengangkutan barang dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T c. Pendapatan transportasi barang (Freight ) di luar ekspor dan impor Meliputi pendapatan atas penggunaan sarana transportasi utnuk pengangkutan barang bukan dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T d. Pendapatan atas jasa penunjang transportasi Merupakan pendapatan atas jasa penunjang transportasi yang meliputi berbagai jasa yang tersedia di pelabuhan laut, pelabuhan udara, atau terminal lainnya, misalnya berupa:penanganan cargo; pergudangan; pengepakan; panduan navigasi; pemeliharaan dan pembersihan alat transportasi; operasi penyelamatan; serta komisi dan fee untuk agen transportasi. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T e. Pendapatan pos dan kurir T Meliputi pendapatan atas jasa yang dilakukan kantor pos, seperti pengambilan dan penyampaian surat, koran, dan brosur serta pendapatan atas pengiriman barang yang dilakukan perusahaan kurir seperti pengiriman paket secara express atas permintaan nasabah (door to door delivery ) 7 Pendapatan Travel a. Perjalanan bisnis T Meliputi seluruh pendapatan perjalanan dalam rangka bisnis 181

191 b. Perjalanan non bisnis T Meliputi seluruh pendapatan perjalanan non bisnis, seperti dalam rangka pengobatan, dan liburan. Halaman 1 dari

192 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 8 Pendapatan pendidikan/pelatihan T Meliputi seluruh pendapatan dalam rangka penyediaan jasa pendidikan/pelatihan (sekolah, seminar, kursus, dan sejenisnya) seperti biaya pendaftaran kursus, uang sekolah, akomodasi, dan konsumsi. 9 Pendapatan telekomunikasi T Meliputi pendapatan dalam rangka telekomunikasi a.l.: (1) transmisi suara, gambar, data atau informasi lainnya melalui telepon, teleks, telegram, radio, televisi, satelit, , dan faksimili, (2) jasa akses secara online seperti penyediaan akses ke internet. 10 Pendapatan komputer T Mencakup pendapatan yang berkaitan dengan instalasi hardware, software dan jasa pemrosesan data, a.l. meliputi: (1) penjualan software atas permintaan pembeli; (2) penjualan software yang diproduksi masal (termasuk yang didownload); (3) jasa pemeliharaan sistem dan pendukung lainnya; (4) penjualan dan pembelian hak kepemilikan atas sistem software dan aplikasi; (5) jasa konsultasi hardware dan software; (6) jasa instalasi hardware dan software; (7) Pemeliharaan dan perbaikan komputer dan peralatan pendukung; (8) analisis, penyusunan, dan pemrograman suatu sistem. 11 Pendapatan informasi T Mencakup pendapatan yang berkaitan dengan penyediaan informasi (news ), a.l. meliputi: (1) jasa keagenan berita yang mencakup penyediaan berita, foto, dan artikel di media; serta (2) jasa berlangganan langsung surat kabar atau terbitan berkala. 12 Pendapatan konstruksi di Indonesia Meliputi pendapatan atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 13 Pendapatan konstruksi di luar negeri Meliputi pendapatan atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di luar Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 14 Pendapatan asuransi Meliputi pendapatan atas penyediaan berbagai jenis asuransi, termasuk komisi untuk agen asuransi/reasuransi sehubungan dengan transaksi asuransi, yang meliputi: a. Asuransi langsung (direct insurance ) - Asuransi jiwa (life insurance ) 1) Pendapatan asuransi jiwa - Pendapatan premi (premium earned ) T Nilai premi setelah memperhitungkan discount dan kenaikan/penurunan premi yang belum merupakan pendapatan 2) Pendapatan asuransi jiwa - Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pendapatan asuransi jiwa - Pendapatan klaim (claims received ) T 4) Pendapatan asuransi jiwa - dikurangi: klaim reasuransi T 5) Pendapatan asuransi jiwa - Beban komisi (commission expense ) T 6) Pendapatan asuransi jiwa - dikurangi: pendapatan komisi T - Asuransi non-jiwa (nonlife insurance ) 1) Pendapatan asuransi non-jiwa - Beban premi (premium expense ) T Nilai premi setelah memperhitungkan discount dan kenaikan/penurunan premi yang belum merupakan pendapatan 2) Pendapatan asuransi non-jiwa - Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pendapatan asuransi non-jiwa - Beban klaim (claims expense ) T 4) Pendapatan asuransi non-jiwa - dikurangi: klaim reasuransi T 5) Pendapatan asuransi non-jiwa - Beban komisi (commission expense ) T 6) Pendapatan asuransi non-jiwa - dikurangi: pendapatan komisi T b. Reasuransi (reinsurance ) 1) Pendapatan reasuransi - Beban premi reasuransi (reinsurance premium expense ) T 2) Pendapatan reasuransi - Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pendapatan reasuransi - Beban klaim (claims expense ) T 4) Pendapatan reasuransi - dikurangi: klaim reasuransi T 5) Pendapatan reasuransi - Beban komisi (commission expense ) T 6) Pendapatan reasuransi - dikurangi: pendapatan komisi T c. Pendapatan jasa penunjang asuransi (auxiliary insurance services ) T meliputi pendapatan atas penyediaan jasa yang terkait dengan kegiatan asuransi dan dana pensiun, seperti: komisi agen, jasa broker dan agen asuransi, jasa konsultan asuransi dan dana pensiun, jasa evaluasi dan penilai kerugian, dan jasa aktuarial. 183

193 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 15 Pendapatan Jasa keuangan T Meliputi pendapatan atas penyediaan jasa perantara keuangan dan jasa pendukung lainnya yang terkait dengan lembaga keuangan, seperti: (1) fee jasa intermediasi terkait dengan letters of credit, bankers' acceptances, penyediaan fasilitas kredit, leasing, dan transaksi jual beli valuta asing; (2) komisi serta fee lainnya terkait dengan transaksi suratsurat berharga, misalnya broker, placements of issues, underwriting, redemption, dan financial derivative; (3) komisi untuk pedagang bursa komoditi; dan (4) jasa terkait dengan manajemen aset, penasehat investasi, operasional dan pengaturan pasar finansial, penjaminan emisi, dan kustodian. 16 Pendapatan atas penggunaan hak kekayaan intelektual T Meliputi pendapatan atas penggunaan (termasuk reproduksi dan distribusi) hak paten, hak cipta, merek dagang, copyrights, dan waralaba (franchise ) dan sejenisnya. 17 Pendapatan penelitian dan pengembangan T Mencakup pendapatan yang berkaitan dengan penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan percobaan produk dan proses baru. 18 Pendapatan di bidang hukum, akuntansi termasuk konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dan kehumasan T Mencakup pendapatan dalam rangka pemberian jasa hukum, akuntansi, konsultasi manajemen dan kehumasan, seperti pendapatan atas audit keuangan (financial audit ) suatu perusahaan. 19 Pendapatan periklanan, penelitian pasar, dan jajak pendapat publik T Mencakup pendapatan periklanan; penempatan media, termasuk pembelian dan penjualan ruang iklan; eksibisi dalam pameran perdagangan; promosi produk; penelitian pasar; dan penyelenggaraan jajak pendapat. 20 Pendapatan arsitektur, rekayasa, dan teknik lainnya T Mencakup pendapatan terkait dengan desain arsitektur; perencanaan, desain, dan pengawasan proyek bendungan, pelabuhan, dan sejenisnya; serta jasa survei, kartografi, pengujian dan sertifikasi produk, dan inspeksi teknis. 21 Pendapatan di bidang pengolahan sampah dan polusi, pertanian, dan pertambangan T Mencakup pendapatan atas jasa pengumpulan dan pemusnahan sampah; remediasi, sanitasi, dan jasa perlindungan lingkungan lainnya; serta jasa veteriner 22 Pendapatan Operational leasing T Meliputi pendapatan dari leasing (rental ) barang seperti rig dan carter sarana transportasi tanpa awak seperti kapal laut. 23 Pendapatan terkait perdagangan T Mencakup pendapatan komisi dalam rangka perdagangan barang dan jasa. Tidak termasuk fee broker keuangan dan komisi agen perjalanan. 24 Pendapatan bisnis lainnya T Mencakup pendapatan atas jasa penempatan personel, pelayanan keamanan dan investigasi; penerjemahan dan interpretasi, fotografi; pembersihan bangunan. 25 Pendapatan di bidang seni, budaya, dan rekreasi T Meliputi pendapatan yang terkait dengan: (1) audiovisual, yaitu jasa dan fee atas produksi film, program radio dan televisi, rekaman musik, pertunjukan musik dan teater, kegiatan olahraga atau sirkus. Termasuk disini adalah sewa, fee atas penggunaan hak distribusinya, dan fee yang diterima oleh aktor, sutradara, dan produser yang terlibat; serta (2) budaya dan rekreasi lainnya seperti jasa yang terkait dengan aktivitas di museum, perpustakaan, arsip, serta aktivitas olah raga, rekreasi dan budaya lainnya. 26 Pendapatan atas penyediaan barang/jasa oleh pemerintah asing T Meliputi pendapatan atas penyediaan barang/jasa kepada kedutaaan/konsulat/atase asing (seperti penjualan alat kantor) serta organisasi internasional (seperti PBB, Bank Dunia, IMF dan IDB). 27 Bunga, dividen dan sejenisnya a. Bunga, bagi hasil, margin, dan bonus: 1) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bukan penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank - SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 2) Rekening giro dan simpanan, termasuk tabungan dan deposito mudharabah T 3) Pinjaman (termasuk financial leasing, murabahah, musyarakah, salam paralel, istishna' paralel, dan ijarah ) T 184

194 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 4) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 5) Gold swap T b. Dividen dan keuntungan/laba yang dibagikan, termasuk keuntungan yang berasal dari reksadana T 28 Pendapatan atas transaksi securities lending dan gold loan/deposit T Meliputi pendapatan berupa fee yang diterima pemilik surat berharga/emas dalam rangka transaksi securities lending dan gold loan/deposit 29 Pendapatan tenaga kerja T Meliputi gaji, upah dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada/diterima oleh pekerja, termasuk pembayaran jaminan sosial, asuransi, dan dana pensiun oleh pemberi kerja untuk kepentingan pekerja. 30 Pendapatan sewa tanah dan gedung Meliputi pendapatan sewa tanah, ruang perkantoran, apartemen, rumah, dan sejenisnya. a. tanah T b. ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T c. tanah dan ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T 31 Hibah dan sejenisnya Meliputi penerimaan atas hibah/sumbangan/kontribusi (antara lain untuk kepentingan keagamaan, keilmuan, budaya, dan kemanusiaan), skim jaminan sosial (social security scheme ), beasiswa, hadiah, zakat, infaq, shodaqoh, dan kegiatan sejenis yang tidak diberikan kompensasi secara langsung. a. Hibah atau sejenisnya (dalam bentuk cash) yang tidak dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T b. Hibah atau sejenisnya (dalam bentuk cash) yang dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T c. Hibah atau sejenisnya dalam bentuk barang (nonfinancial assets ), seperti mesin T 32 Pendapatan sanksi/denda, dan sejenisnya T Meliputi pendapatan terkait denda/sanksi dan kegiatan sejenis, seperti denda atas keterlambatan penyerahan barang. 33 Pendapatan pajak dan sejenisnya T Meliputi restitusi pajak dari pemerintah 34 Pendapatan atas hak untuk penggunaan sumber daya alam T Meliputi pendapatan terkait hak penggunaan sumber daya alam a.l. dalam rangka penggalian deposit mineral (royalty ), ijin memancing, berburu, pemanfaatan hutan (HPH), dan kegiatan sejenis. 35 Lainnya T Halaman 4 dari

195 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI PERDAGANGAN BARANG DAN JASA SERTA TRANSAKSI LAINNYA Keterangan SJT A. Pembelian barang 1 Pembelian barang dari luar wilayah Indonesia. Meliputi pembelian barang dimana barang tersebut masuk wilayah pabean Indonesia a. Impor barang, f.o.b. (free on board ) T b. Dikurangi: Pengembalian dana (refunds ) dalam rangka impor T 2 Pembelian barang oleh penduduk dari bukan penduduk di dalam wilayah Indonesia Meliputi pembelian barang dimana barang tersebut berasal dan tidak keluar wilayah pabean Indonesia a. Pembelian barang T b. Dikurangi: Pengembalian dana (refunds ) dalam rangka pembelian barang di wilayah Indonesia T 3 Pembelian barang di luar negeri Meliputi pembelian barang di luar negeri dimana barang tersebut tidak melalui wilayah pabean Indonesia a. Pembelian barang T b. Dikurangi: Pengembalian dana (refunds ) dalam rangka pembelian barang di luar negeri T B. Beban 4 Biaya Manufaktur T Meliputi biaya atas jasa pemrosesan, perakitan, pelabelan, pengepakan dan sejenisnya. Tidak termasuk jasa pemeliharaan dan perbaikan. ctt; bagaimana mencatat nilai gross 5 Biaya pemeliharaan dan perbaikan T Meliputi biaya atas pemeliharaan dan perbaikan barang, seperti pemeliharaan kapal, perbaikan pesawat. 6 Biaya transportasi Transportasi merupakan proses pemindahan orang dan objek lain dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, dan jasa pendukungnya. Termasuk transportasi adalah jasa pos dan kurir. a. Jasa transportasi penumpang (Passenger ) Meliputi biaya atas penggunaan sarana transportasi untuk penumpang, baik ke dalam/luar wilayah Indonesia maupun antar wilayah di luar Indonesia. Termasuk pula biaya-biaya seperti kelebihan bagasi dan pengeluaran untuk makanan, minuman, atau lainnya selama penumpang berada di sarana transportasi tersebut, serta sewa sarana angkutan penumpang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T b. Jasa transportasi barang (Freight ) dalam rangka ekspor dan impor Meliputi biaya atas penggunaan sarana transportasi untuk pengangkutan barang dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T c. Jasa transportasi barang (Freight ) di luar ekspor dan impor Meliputi biaya atas penggunaan sarana transportasi untuk pengangkutan barang bukan dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T d. Jasa penunjang transportasi Merupakan biaya atas jasa penunjang transportasi yang meliputi berbagai jasa yang tersedia di pelabuhan laut, pelabuhan udara, atau terminal lainnya, misalnya berupa:penanganan cargo; pergudangan; pengepakan; panduan navigasi; pemeliharaan dan pembersihan alat transportasi; operasi penyelamatan; serta komisi dan fee untuk agen transportasi. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T e. Beban Jasa pos dan kurir T Meliputi biaya atas jasa yang dilakukan kantor pos, seperti pengambilan dan penyampaian surat, koran, dan brosur serta biaya untuk pengiriman barang yang dilakukan perusahaan kurir seperti pengiriman paket secara express atas permintaan nasabah (door to door delivery ) 7 Biaya Travel a. Perjalanan bisnis T Meliputi seluruh biaya perjalanan ke luar negeri dalam rangka bisnis b. Perjalanan non bisnis T Meliputi seluruh biaya perjalanan ke luar negeri non bisnis, seperti dalam rangka pengobatan, dan liburan. 8 Biaya Pendidikan/pelatihan Meliputi seluruh biaya pendidikan/pelatihan (sekolah, seminar, kursus, dan sejenisnya), seperti biaya pendaftaran kursus, uang sekolah, akomodasi, dan konsumsi T 186

196 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 9 Biaya telekomunikasi T Meliputi biaya dalam rangka telekomunikasi a.l.: (1) transmisi suara, gambar, data atau informasi lainnya melalui telepon, teleks, telegram, radio, televisi, satelit, , dan faksimili, (2) jasa akses secara online seperti penyediaan akses ke internet. 10 Beban komputer T Mencakup biaya instalasi hardware, software dan biaya pemrosesan data, a.l. meliputi: (1) penjualan software atas permintaan pembeli; (2) penjualan software yang diproduksi masal (termasuk yang di-download); (3) jasa pemeliharaan sistem dan pendukung lainnya; (4) penjualan dan pembelian hak kepemilikan atas sistem software dan aplikasi; (5) jasa konsultasi hardware dan software; (6) jasa instalasi hardware dan software; (7) Pemeliharaan dan perbaikan komputer dan peralatan pendukung; (8) analisis, penyusunan, dan pemrograman suatu sistem. 11 Beban informasi T Mencakup biaya yang berkaitan dengan penyediaan informasi (news), a.l. meliputi: (1) jasa keagenan berita yang mencakup penyediaan berita, foto, dan artikel di media; serta (2) jasa berlangganan langsung surat kabar atau terbitan berkala. 12 Biaya konstruksi di Indonesia Meliputi biaya atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 13 Biaya konstruksi di luar negeri Meliputi biaya atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di luar Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 14 Biaya asuransi Meliputi biaya atas penyediaan berbagai jenis asuransi, termasuk komisi untuk agen asuransi/reasuransi sehubungan dengan transaksi asuransi, yang meliputi: a. Asuransi langsung (direct insurance ) - Asuransi jiwa (life insurance ) 1) Beban asuransi jiwa - Beban premi (premium expense ) T 2) Beban asuransi jiwa - Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Beban asuransi jiwa - Beban klaim (claims expense ) T Nilai klaim setelah memperhitungkan kenaikan/penurunan estimasi klaim retensi sendiri 4) Beban asuransi jiwa - dikurangi: klaim reasuransi T 5) Beban asuransi jiwa - Beban komisi (commission expense ) T 6) dikurangi: pendapatan komisi - Asuransi non-jiwa (nonlife insurance ) 1) Beban asuransi non jiwa - Beban premi (premium expense ) T 2) Beban asuransi non jiwa - Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Beban asuransi non jiwa - Beban klaim (claims expense ) T Nilai klaim setelah memperhitungkan kenaikan/penurunan estimasi klaim retensi sendiri 4) Beban asuransi non jiwa - dikurangi: klaim reasuransi T 5) Beban asuransi non jiwa - Beban komisi (commission expense ) T 6) dikurangi: pendapatan komisi b. Reasuransi (reinsurance ) 1) Beban reasuransi - Beban premi (premium expense ) T 2) Beban reasuransi - Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Beban reasuransi - Beban klaim (claims expense ) T Nilai klaim setelah memperhitungkan kenaikan/penurunan estimasi klaim retensi sendiri 4) Beban reasuransi - dikurangi: klaim reasuransi T 5) Beban reasuransi - Beban komisi (commission expense ) T 6) dikurangi: pendapatan komisi c. Beban reasuransi - Beban atas jasa penunjang asuransi (auxiliary insurance services ) T meliputi beban atas penyediaan jasa yang terkait dengan kegiatan asuransi dan dana pensiun, seperti: komisi agen, jasa broker dan agen asuransi, jasa konsultan asuransi dan dana pensiun, jasa evaluasi dan penilai kerugian, dan jasa aktuarial. 15 Beban jasa keuangan T Meliputi biaya atas penggunaan jasa perantara keuangan dan jasa pendukung lainnya yang terkait dengan lembaga keuangan, seperti: (1) fee jasa intermediasi terkait dengan letters of credit, bankers' acceptances, penyediaan fasilitas kredit, leasing, dan transaksi jual beli valuta asing; (2) komisi serta fee lainnya terkait dengan transaksi surat-surat berharga, misalnya broker, placements of issues, underwriting, redemption, dan financial derivative ; (3) komisi untuk pedagang bursa komoditi; dan (4) jasa terkait dengan manajemen aset, penasehat investasi, operasional dan pengaturan pasar finansial, penjaminan emisi, dan kustodian. 187

197 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 16 Biaya atas Penggunaan hak kekayaan intelektual T Meliputi biaya atas penggunaan (termasuk reproduksi dan distribusi) hak paten, hak cipta, merek dagang, copyrights, dan waralaba (franchise ) dan sejenisnya. 17 Biaya penelitian dan pengembangan T Mencakup biaya yang berkaitan dengan penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan percobaan produk dan proses baru. 18 Biaya di bidang hukum, akuntansi termasuk konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dan kehumasan T Mencakup biaya dalam rangka pemberian jasa hukum, akuntansi, konsultasi manajemen dan kehumasan, seperti pendapatan atas audit keuangan (financial audit ) suatu perusahaan. 19 Biaya periklanan, penelitian pasar, dan jajak pendapat publik T Mencakup biaya periklanan; penempatan media, termasuk pembelian dan penjualan ruang iklan; eksibisi dalam pameran perdagangan; promosi produk; penelitian pasar; dan penyelenggaraan jajak pendapat. 20 Biaya arsitektur, rekayasa, dan teknik lainnya T Mencakup biaya terkait dengan desain arsitektur; perencanaan, desain, dan pengawasan proyek bendungan, pelabuhan, dan sejenisnya; serta jasa survei, kartografi, pengujian dan sertifikasi produk, dan inspeksi teknis. 21 Biaya di bidang pengolahan sampah dan polusi, pertanian, dan pertambangan T Mencakup biaya atas jasa pengumpulan dan pemusnahan sampah; remediasi, sanitasi, dan jasa perlindungan lingkungan lainnya; serta jasa veteriner 22 Biaya Operational leasing T Meliputi biaya atas leasing (rental) barang seperti rig dan carter sarana transportasi tanpa awak seperti kapal laut. 23 Biaya terkait perdagangan T Mencakup biaya komisi dalam rangka perdagangan barang dan jasa. Tidak termasuk fee broker keuangan dan komisi agen perjalanan. 24 Biaya bisnis lainnya T Mencakup biaya atas jasa penempatan personel, pelayanan keamanan dan investigasi; penerjemahan dan interpretasi, fotografi; pembersihan bangunan. 25 Biaya dalam bidang seni, budaya, dan rekreasi T Meliputi biaya yang terkait dengan: (1) audiovisual, yaitu jasa dan fee atas produksi film, program radio dan televisi, rekaman musik, pertunjukan musik dan teater, kegiatan olahraga atau sirkus. Termasuk disini adalah sewa, fee atas penggunaan hak distribusinya, dan fee yang diterima oleh aktor, sutradara, dan produser yang terlibat; serta (2) budaya dan rekreasi lainnya seperti jasa yang terkait dengan aktivitas di museum, perpustakaan, arsip, serta aktivitas olah raga, rekreasi dan budaya lainnya. 26 Biaya atas penyediaaan barang/jasa oleh pemerintah asing T Meliputi biaya atas penyediaan barang/jasa dari kedutaaan/konsulat/atase asing (seperti passport, visa) serta organisasi internasional (seperti PBB, Bank Dunia, IMF dan IDB). 27 Bunga, dividen dan sejenisnya a. Bunga, bagi hasil, dan margin: 1) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bukan penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank - SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 2) Rekening giro dan simpanan, termasuk tabungan dan deposito mudharabah T 3) Pinjaman (termasuk financial leasing, murabahah, musyarakah, salam paralel, istishna' paralel, dan ijarah ) T 4) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 5) Gold swap T b. Dividen dan keuntungan/laba yang dibagikan, termasuk keuntungan yang berasal dari reksadana T 28 Biaya (Fee) atas transaksi securities lending dan gold loan/deposit T Meliputi fee dibayarkan kepada pemilik surat berharga/emas dalam rangka transaksi securities lending dan gold loan/deposit 29 Biaya tenaga kerja T Meliputi gaji, upah dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada/diterima oleh pekerja, termasuk pembayaran jaminan sosial, asuransi, dan dana pensiun oleh pemberi kerja untuk kepentingan pekerja. 30 Biaya sewa tanah dan gedung Meliputi biaya sewa tanah, ruang perkantoran, apartemen, rumah, dan sejenisnya. a. tanah T 188

198 b. ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T c. tanah dan ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T Halaman 7 dari

199 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 31 Hibah dan sejenisnya Meliputi biaya untuk hibah/sumbangan/kontribusi (antara lain untuk kepentingan keagamaan, keilmuan, budaya, dan kemanusiaan), skim jaminan sosial (social security scheme ), beasiswa, hadiah, zakat, infaq, shodaqoh, dan kegiatan sejenis yang tidak diberikan kompensasi secara langsung. a. Hibah atau sejenisnya yang tidak dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T b. Hibah atau sejenisnya yang dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T c. Hibah atau sejenisnya dalam bentuk barang (nonfinancial assets), seperti mesin T 32 Biaya sanksi/denda, dan sejenisnya T Meliputi biaya terkait denda/sanksi dan kegiatan sejenis, seperti denda atas keterlambatan penyerahan barang. 33 Beban pajak dan sejenisnya T Meliputi beban dalam rangka kewajiban pajak kepada pemerintah 34 Biaya atas hak untuk penggunaan sumber daya alam T Meliputi biaya terkait hak penggunaan sumber daya alam a.l. dalam rangka penggalian deposit mineral (royalty), ijin memancing, berburu, pemanfaatan hutan (HPH), dan kegiatan sejenis. 35 Lainnya T Halaman 8 dari

200 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI SALDO DAN MUTASI REKENING GIRO LUAR NEGERI Keterangan SJT A. Penjualan barang 1 Penjualan barang ke luar wilayah Indonesia. Meliputi penjualan barang dimana barang tersebut keluar wilayah pabean Indonesia a. Ekspor barang, f.o.b. (free on board ) T b. Pengembalian dana (refunds ) T 2 Penjualan barang di dalam wilayah Indonesia Meliputi penjualan barang dimana barang tersebut tidak keluar wilayah pabean Indonesia a. Penjualan barang T b. Pengembalian dana (refunds ) T 3 Penjualan barang di luar negeri Meliputi penjualan barang di luar negeri dimana barang tersebut tidak melalui wilayah pabean Indonesia a. Penjualan barang T b. Pengembalian dana (refunds ) T B. Pendapatan 4 Pendapatan Manufaktur T Meliputi pendapatan atas jasa pemrosesan, perakitan, pelabelan, pengepakan dan sejenisnya terhadap barang milik pihak lain. Tidak termasuk jasa pemeliharaan dan perbaikan. 5 Pendapatan atas jasa pemeliharaan dan perbaikan T Meliputi pendapatan atas pemeliharaan dan perbaikan barang, seperti pemeliharaan kapal, perbaikan pesawat milik pihak lain. 6 Pendapatan transportasi Transportasi merupakan proses pemindahan orang dan objek lain dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, dan jasa pendukungnya. Termasuk transportasi adalah jasa pos dan kurir. a. Pendapatan transportasi penumpang (Passenger ) Meliputi pendapatan atas penggunaan sarana transportasi untuk penumpang, baik ke dalam/luar wilayah Indonesia maupun antar wilayah di luar Indonesia. Termasuk pula pendapatan seperti kelebihan bagasi dan pengeluaran untuk makanan, minuman, atau lainnya selama penumpang berada di sarana transportasi tersebut, serta sewa sarana angkutan penumpang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T b. Pendapatan transportasi barang (Freight ) dalam rangka ekspor dan impor Meliputi pendapatan atas penggunaan sarana transportasi untuk pengangkutan barang dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T c. Pendapatan transportasi barang (Freight ) di luar ekspor dan impor Meliputi pendapatan atas penggunaan sarana transportasi utnuk pengangkutan barang bukan dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T d. Pendapatan atas jasa penunjang transportasi Merupakan pendapatan atas jasa penunjang transportasi yang meliputi berbagai jasa yang tersedia di pelabuhan laut, pelabuhan udara, atau terminal lainnya, misalnya berupa:penanganan cargo; pergudangan; pengepakan; panduan navigasi; pemeliharaan dan pembersihan alat transportasi; operasi penyelamatan; serta komisi dan fee untuk agen transportasi. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T e. Pendapatan pos dan kurir T Meliputi pendapatan atas jasa yang dilakukan kantor pos, seperti pengambilan dan penyampaian surat, koran, dan brosur serta pendapatan atas pengiriman barang yang dilakukan perusahaan kurir seperti pengiriman paket secara express atas permintaan nasabah (door to door delivery ) 191

201 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 7 Pendapatan Travel a. Perjalanan bisnis T Meliputi seluruh pendapatan perjalanan dalam rangka bisnis b. Perjalanan non bisnis T Meliputi seluruh pendapatan perjalanan non bisnis, seperti dalam rangka pengobatan, dan liburan. 8 Pendapatan pendidikan/pelatihan T Meliputi seluruh pendapatan dalam rangka penyediaan jasa pendidikan/pelatihan (sekolah, seminar, kursus, dan sejenisnya) seperti biaya pendaftaran kursus, uang sekolah, akomodasi, dan konsumsi. 9 Pendapatan telekomunikasi T Meliputi pendapatan dalam rangka telekomunikasi a.l.: (1) transmisi suara, gambar, data atau informasi lainnya melalui 10 Pendapatan komputer T Mencakup pendapatan yang berkaitan dengan instalasi hardware, software dan jasa pemrosesan data, a.l. meliputi: (1) 11 Pendapatan informasi T Mencakup pendapatan yang berkaitan dengan penyediaan informasi (news ), a.l. meliputi: (1) jasa keagenan berita yang mencakup penyediaan berita, foto, dan artikel di media; serta (2) jasa berlangganan langsung surat kabar atau terbitan berkala. 12 Pendapatan konstruksi di Indonesia Meliputi pendapatan atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 13 Pendapatan konstruksi di luar negeri Meliputi pendapatan atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di luar Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 14 Pendapatan asuransi Meliputi pendapatan atas penyediaan berbagai jenis asuransi, termasuk komisi untuk agen asuransi/reasuransi sehubungan dengan transaksi asuransi, yang meliputi: a. Asuransi langsung (direct insurance ) - Asuransi jiwa (life insurance ) 1) Pendapatan premi (premium earned ) T 2) Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pendapatan klaim (claims received) T 4) dikurangi: Premi reasuransi/retrosesi T 5) Komisi diterima (commission received ) T - Asuransi non-jiwa (nonlife insurance ) 1) Pendapatan premi (premium earned ) T 2) Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pendapatan klaim (claims received) T 4) dikurangi: Premi reasuransi/retrosesi T 5) Komisi diterima (commission received ) T b. Reasuransi (reinsurance ) 1) Pendapatan premi (premium earned ) T 2) Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pendapatan klaim (claims received) T 4) dikurangi: Premi reasuransi/retrosesi T 5) Komisi diterima (commission received ) T c. Pendapatan atas jasa penunjang asuransi (auxiliary insurance services ) T meliputi pendapatan atas penyediaan jasa yang terkait dengan kegiatan asuransi dan dana pensiun, seperti: komisi agen, jasa broker dan agen asuransi, jasa konsultan asuransi dan dana pensiun, jasa evaluasi dan penilai kerugian, dan jasa aktuarial. Halaman 10 dari

202 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 15 Pendapatan keuangan T Meliputi pendapatan atas penyediaan jasa perantara keuangan dan jasa pendukung lainnya yang terkait dengan lembaga keuangan, seperti: (1) fee jasa intermediasi terkait dengan letters of credit, bankers' acceptances, penyediaan fasilitas 16 Pendapatan atas penggunaan hak kekayaan intelektual T Meliputi pendapatan atas penggunaan (termasuk reproduksi dan distribusi) hak paten, hak cipta, merek dagang, copyrights, dan waralaba (franchise ) dan sejenisnya. 17 Pendapatan penelitian dan pengembangan T Mencakup pendapatan yang berkaitan dengan penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan percobaan produk dan proses baru. 18 Pendapatan di bidang hukum, akuntansi termasuk konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dan kehumasan T Mencakup pendapatan dalam rangka pemberian jasa hukum, akuntansi, konsultasi manajemen dan kehumasan, seperti pendapatan atas audit keuangan (financial audit ) suatu perusahaan. 19 Pendapatan periklanan, penelitian pasar, dan jajak pendapat publik T Mencakup pendapatan periklanan; penempatan media, termasuk pembelian dan penjualan ruang iklan; eksibisi dalam pameran perdagangan; promosi produk; penelitian pasar; dan penyelenggaraan jajak pendapat. 20 Pendapatan arsitektur, rekayasa, dan teknik lainnya T Mencakup pendapatan terkait dengan desain arsitektur; perencanaan, desain, dan pengawasan proyek bendungan, pelabuhan, dan sejenisnya; serta jasa survei, kartografi, pengujian dan sertifikasi produk, dan inspeksi teknis. 21 Pendapatan di bidang pengolahan sampah dan polusi, pertanian, dan pertambangan T Mencakup pendapatan atas jasa pengumpulan dan pemusnahan sampah; remediasi, sanitasi, dan jasa perlindungan lingkungan lainnya; serta jasa veteriner 22 Pendapatan Operational leasing T Meliputi pendapatan dari leasing (rental ) barang seperti rig dan carter sarana transportasi tanpa awak seperti kapal laut. 23 Pendapatan terkait perdagangan T Mencakup pendapatan komisi dalam rangka perdagangan barang dan jasa. Tidak termasuk fee broker keuangan dan komisi agen perjalanan. 24 Pendapatan bisnis lainnya T Mencakup pendapatan atas jasa penempatan personel, pelayanan keamanan dan investigasi; penerjemahan dan interpretasi, fotografi; pembersihan bangunan. 25 Pendapatan di bidang seni, budaya, dan rekreasi T Meliputi pendapatan yang terkait dengan: (1) audiovisual, yaitu jasa dan fee atas produksi film, program radio dan televisi, rekaman musik, pertunjukan musik dan teater, kegiatan olahraga atau sirkus. Termasuk disini adalah sewa, fee atas penggunaan hak distribusinya, dan fee yang diterima oleh aktor, sutradara, dan produser yang terlibat; serta (2) budaya dan rekreasi lainnya seperti jasa yang terkait dengan aktivitas di museum, perpustakaan, arsip, serta aktivitas olah raga, rekreasi dan budaya lainnya. 26 Pendapatan atas barang/jasa yang diberikan ke pemerintah asing T Meliputi pendapatan atas penyediaan barang/jasa kepada kedutaaan/konsulat/atase asing (seperti penjualan alat kantor) serta organisasi internasional (seperti PBB, Bank Dunia, IMF dan IDB). 27 Bunga, dividen dan sejenisnya a. Bunga, bagi hasil, margin, dan bonus: 1) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bukan penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank - SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 2) Rekening giro dan simpanan, termasuk tabungan dan deposito mudharabah T 3) Pinjaman (termasuk financial leasing, murabahah, musyarakah, salam paralel, istishna' paralel, dan ijarah ) T 4) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 193

203 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 5) Gold swap T b. Dividen dan keuntungan/laba yang dibagikan, termasuk keuntungan yang berasal dari reksadana T 28 Pendapatan atas transaksi securities lending dan gold loan/deposit T Meliputi pendapatan berupa fee yang diterima pemilik surat berharga/emas dalam rangka transaksi securities lending dan gold loan/deposit 29 Pendapatan tenaga kerja T Meliputi gaji, upah dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada/diterima oleh pekerja, termasuk pembayaran jaminan sosial, asuransi, dan dana pensiun oleh pemberi kerja untuk kepentingan pekerja. 30 Pendapatan sewa tanah dan gedung Meliputi pendapatan sewa tanah, ruang perkantoran, apartemen, rumah, dan sejenisnya. a. tanah T b. ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T c. tanah dan ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T 31 Hibah dan sejenisnya Meliputi penerimaan atas hibah/sumbangan/kontribusi (antara lain untuk kepentingan keagamaan, keilmuan, budaya, dan kemanusiaan), skim jaminan sosial (social security scheme), beasiswa, hadiah, zakat, infaq, shodaqoh, dan kegiatan sejenis yang tidak diberikan kompensasi secara langsung. a. Hibah atau sejenisnya (dalam bentuk cash) yang tidak dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T b. Hibah atau sejenisnya (dalam bentuk cash) yang dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T c. Hibah atau sejenisnya dalam bentuk barang (nonfinancial assets), seperti mesin T 32 Pendapatan sanksi/denda, dan sejenisnya T Meliputi pendapatan terkait denda/sanksi dan kegiatan sejenis, seperti denda atas keterlambatan penyerahan barang. 33 Pendapatan pajak dan sejenisnya T Meliputi restitusi pajak dari pemerintah 34 Pendapatan atas hak untuk penggunaan sumber daya alam T Meliputi pendapatan terkait hak penggunaan sumber daya alam a.l. dalam rangka penggalian deposit mineral (royalty ), ijin memancing, berburu, pemanfaatan hutan (HPH), dan kegiatan sejenis. 35 Simpanan a. Bertambahnya OCA atas beban OCA lainnya milik Perusahaan pelapor T b. Bertambahnya OCA atas beban giro/simpanan lainnya pada lembaga di luar negeri T c. Bertambahnya OCA atas beban giro/simpanan di bank domestik T 36 Setoran Jaminan T Meliputi penerimaan dana yang digunakan sebagai jaminan untuk keperluan suatu transaksi tertentu 37 Perdagangan valuta asing Meliputi penyelesaian transaksi spot dan forward: a. Transaksi spot (termasuk penukaran valuta asing secara langsung dengan pedagang valuta asing atau pihak lainnya) 1) valuta asing terhadap rupiah T 2) antar valuta asing T b. Transaksi forward : 1) valuta asing terhadap rupiah T 2) antar valuta asing T 38 Transaksi surat-surat berharga Meliputi penjualan saham dan surat-surat berharga lainnya serta meliputi penjualan unit penyertaan reksadana, baik yang konvensional maupun yang berbasis syariah. a. Surat berharga yang diterbitkan oleh bukan penduduk: 1) Saham T 2) Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity ) lebih dari satu tahun a) Obligasi T b) Medium Term Notes (MTNs) T c) Surat berharga jangka panjang lainnya T 194

204 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 3) Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity) sampai dengan satu tahun a) Treasury Bills T b) Promissory Notes (PNs/Promes) T c) Surat berharga jangka pendek lainnya T b. Surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk: 1) Efek ekuitas a) Saham T b) Efek ekuitas lainnya, seperti warrant dan right T 2) 3) Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity) lebih dari satu tahun (jangka panjang): a) Obligasi pemerintah Republik Indonesia seperti obligasi dalam rangka rekapitalisasi perbankan nasional dan T Obligasi Ritel Indonesia (ORI) b) Obligasi Perusahaan T c) Medium Term Notes (MTNs) T d) Surat berharga jangka panjang lainnya T Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity) sampai dengan satu tahun (jangka pendek): a) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) T b) Surat Perbendaharaan Negara (SPN) T c) Promissory Notes (PNs/Promes ) T induk perusahaan/kantor pusat di luar negeri dari bank penerbit saham dimaksud anak perusahaan/kantor cabang di luar negeri dari bank penerbit saham dimaksud perusahaan dalam satu grup di luar negeri dengan bank penerbit saham dimaksud non-afiliasi dengan bank penerbit saham dimaksud (lainnya?) d) Negotiable Certificate of Deposit (NCD) T d) Surat berharga jangka pendek lainnya T c. Reksadana yang diperdagangkan (Exchange Traded Fund ) T 39 Penyertaan dalam Reksadana T Meliputi penerimaan dalam rangka penyertaan di reksadana (termasuk unit trust, dan lembaga lain yang menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek) 40 Transaksi Surat-Surat Berharga Secara Repurchase Agreement (Repo) Meliputi transaksi penjualan surat-surat berharga dimana pihak penjual berjanji untuk membeli kembali surat berharga yang sama dengan waktu yang telah diperjanjikan a. Penjualan surat berharga secara repo oleh pemilik surat berharga dengan jangka waktu: 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun T b. Penjualan kembali surat berharga repo oleh pembeli surat berharga dengan jangka waktu: 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun T c. Pembelian kembali oleh pemilik surat berharga yang telah dijual secara repo dengan jangka waktu: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun d. Pembelian surat berharga yang dijual secara repo dengan jangka waktu: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun 41 Transaksi derivatif dan employee stock options a. Transaksi derivatif dan transaksi terkait lainnya Meliputi penerimaan dalam rangka penyelesaian transaksi derivatif. Tidak termasuk fee dan komisi yang dibayarkan/diterima pihak perantara seperti bank, broker, atau dealer. 1) Keuntungan atas transaksi forward atau sejenisnya (seperti swaps dan futures ) T 2) Penerimaan untuk forward rate agreement (FRA) T 3) Penerimaan dalam transaksi interest swap atau currency swap, seperti penerimaan bunga bulanan untuk transaksi T the floating leg dan pembayaran annual coupon untuk the fixed leg 4) Penerimaaaan untuk initial/repayable margin seperti initial margin dalam transaksi repo surat berharga, securities T lending 5) Penerimaaaan untuk variation /nonrepayable margin T 6) Penerimaan premium dalam transaksi option T 7) Penerimaan pokok (principal ) dalam transaksi currency swap di awal transaksi (first leg ). Termasuk penerimaan T dimuka dalam transaksi over the counter (OTC) swaps 8) Penerimaan pokok (principal) dalam transaksi currency swap pada saat transaksi berakhir (final leg) T 9) Penerimaaan premi dalam transaksi credit default swap T 195

205 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT b. Employee stock options T Merupakan call options yang diterbitkan sebagai bentuk kompensasi dan insentif bagi pegawai perusahaan. Dikenal juga sebagai executive stock options karena biasanya hanya diberikan pada manajer senior perusahaan. Penerima ESO mendapat hak untuk melakukan exercise pada tanggal tertentu atau pada setiap saat sebelum atau segera setelah mengundurkan diri atau pensiun dari perusahaan. 42 Transaksi pinjaman a. Pemberian pinjaman dengan jangka waktu : 1) Sampai dengan satu tahun 2) Lebih dari satu tahun b. Penarikan pinjaman dengan jangka waktu : 1) Sampai dengan satu tahun T 2) Lebih dari satu tahun T c. Pengembalian pinjaman dengan jangka waktu: 1) Sampai dengan satu tahun T 2) Lebih dari satu tahun T d. Financial leasing T Meliputi leasing berdasarkan kontrak sewa dengan opsi untuk membeli. e. Factoring Meliputi penjualan piutang/tagihan keuangan, dengan debitur: 1) Bank di Indonesia, dengan jangka waktu: a)sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 2) Perusahaan di Indonesia, dengan jangka waktu: a)sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 3) Bank di luar negeri, dengan jangka waktu: a)sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 4) Perusahaan di luar negeri, dengan jangka waktu: a)sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 43 Working capital/cashcall T Meliputi penerimaan dana yang akan digunakan antara lain untuk membeli bahan baku, dan membayar upah 44 Gold swap Meliputi penerimaaan atas transaksi gold swap (penukaran emas dengan uang) dimana pihak pemberi uang (cash provider ) berjanji untuk mengembalikan emas yang sama kepada pemilik emas (gold owner ) dengan waktu yang telah diperjanjikan a. Penyerahan dana oleh cash provider dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun b. Pengembalian dana oleh gold owner dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun c.. Penerimaan dana oleh cash provider dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun T d. Penerimaan dana oleh gold owner dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun T 45 Penerimaan Modal dan Divestasi Penyertaan Modal a. Penerimaan modal 1) di Indonesia T 2) di luar Indonesia T b. Divestasi penyertaan modal 1) di Indonesia T 2) di luar Indonesia T 46 Jual beli hak paten, hak cipta, lisensi, dan sejenisnya Meliputi penjualan hak kepemilikan waralaba (franchise ), trademarks, dan hasil dari penelitian dan pengembangan 196

206 a. Franchise dan trademarks T b. Hasil penelitian dan pengembangan T Halaman 14 dari

207 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 47 Jual beli tanah, dan gedung Meliputi penjualan: a. Tanah T b. Gedung T 48 Penyelesaian saldo rekening (netting ) T Meliputi penyelesaian saldo rekening antara kantor cabang dengan kantor cabang lainnya/kantor pusat dari suatu perusahaan atau antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. 49 Advance payment Meliputi seluruh pembayaran dimuka dalam rangka: a. barang ekspor dan impor T b. asuransi T c. lainnya (sebutkan) T 50 Penerimaan/pengembalian uang pemesanan (berdasarkan IPO dan private placement ) T Meliputi penerimaan atau pengembalian uang pemesanan surat berharga dalam rangka Initial Publlic Offering (IPO) dan private placement. 51 Kelebihan pembayaran (refund ) serta kelebihan pengakuan utang/piutang T Meliputi seluruh penerimaan karena pengembalian atas kelebihan pembayaran serta kelebihan pengakuan utang/piutang di luar ekspor/impor 52 Penerimaan dibawah threshold Meliputi seluruh penerimaan dengan nilai per transaksi di bawah USD10, Reimbursement atas dana talangan T Meliputi seluruh penerimaan sebagai pengganti atas pengeluaran yang telah dilakukan sebelumnya untuk kegiatan tertentu 54 Penerimaan dari Bank Dalam Negeri T 55 Lainnya T Halaman 15 dari

208 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI SALDO DAN MUTASI REKENING GIRO LUAR NEGERI Keterangan SJT A. Pembelian barang 1 Pembelian barang dari luar wilayah Indonesia. Meliputi pembelian barang dimana barang tersebut masuk wilayah pabean Indonesia a. Impor barang, f.o.b. (free on board ) T b. Pengembalian dana (refunds ) dalam rangka impor T 2 Pembelian barang di dalam wilayah Indonesia Meliputi pembelian barang dimana barang tersebut berasal dan tidak keluar wilayah pabean Indonesia a. Pembelian barang T b. Pengembalian dana (refunds ) T 3 Pembelian barang di luar negeri Meliputi pembelian barang di luar negeri dimana barang tersebut tidak melalui wilayah pabean Indonesia a. Pembelian barang T b. Pengembalian dana (refunds ) T B. Beban 4 Pembayaran Manufaktur bukan Biaya Manufaktur T Meliputi biaya atas jasa pemrosesan, perakitan, pelabelan, pengepakan dan sejenisnya. Tidak termasuk jasa pemeliharaan dan perbaikan. 5 Biaya pemeliharaan dan perbaikan T Meliputi biaya atas pemeliharaan dan perbaikan barang, seperti pemeliharaan kapal, perbaikan pesawat. 6 Biaya transportasi Transportasi merupakan proses pemindahan orang dan objek lain dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, dan jasa pendukungnya. Termasuk transportasi adalah jasa pos dan kurir. a. Jasa transportasi penumpang (Passenger ) Meliputi biaya atas penggunaan sarana transportasi untuk penumpang, baik ke dalam/luar wilayah Indonesia maupun antar wilayah di luar Indonesia. Termasuk pula biaya-biaya seperti kelebihan bagasi dan pengeluaran untuk makanan, minuman, atau lainnya selama penumpang berada di sarana transportasi tersebut, serta sewa sarana angkutan penumpang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T b. Jasa transportasi barang (Freight ) dalam rangka ekspor dan impor Meliputi biaya atas penggunaan sarana transportasi untuk pengangkutan barang dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T c. Jasa transportasi barang (Freight ) di luar ekspor dan impor Meliputi biaya atas penggunaan sarana transportasi untuk pengangkutan barang bukan dalam rangka ekspor dan impor, termasuk biaya bongkar/muat yang ditanggung oleh sarana pengangkutan tersebut dan sewa sarana angkutan barang berawak. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T d. Jasa penunjang transportasi Merupakan biaya atas jasa penunjang transportasi yang meliputi berbagai jasa yang tersedia di pelabuhan laut, pelabuhan udara, atau terminal lainnya, misalnya berupa:penanganan cargo; pergudangan; pengepakan; panduan navigasi; pemeliharaan dan pembersihan alat transportasi; operasi penyelamatan; serta komisi dan fee untuk agen transportasi. 1) Transportasi laut T 2) Transportasi udara T 3) Transportasi lainnya T e. Jasa pos dan kurir T Meliputi biaya atas jasa yang dilakukan kantor pos, seperti pengambilan dan penyampaian surat, koran, dan brosur serta biaya untuk pengiriman barang yang dilakukan perusahaan kurir seperti pengiriman paket secara express atas permintaan nasabah (door to door delivery ) 7 Biaya Travel a. Perjalanan bisnis T Meliputi seluruh biaya perjalanan ke luar negeri dalam rangka bisnis b. Perjalanan non bisnis T Meliputi seluruh biaya perjalanan ke luar negeri non bisnis, seperti dalam rangka pengobatan, dan liburan. Halaman 16 dari

209 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 8 Biaya Pendidikan/pelatihan T Meliputi seluruh biaya pendidikan/pelatihan (sekolah, seminar, kursus, dan sejenisnya), seperti biaya pendaftaran kursus, uang sekolah, akomodasi, dan konsumsi. 9 Biaya telekomunikasi T Meliputi biaya dalam rangka telekomunikasi a.l.: (1) transmisi suara, gambar, data atau informasi lainnya melalui telepon, teleks, telegram, radio, televisi, satelit, , dan faksimili, (2) jasa akses secara online seperti penyediaan akses ke internet. 10 Pembayaran komputer T Mencakup biaya instalasi hardware, software dan biaya pemrosesan data, a.l. meliputi: (1) penjualan software atas permintaan pembeli; (2) penjualan software yang diproduksi masal (termasuk yang di-download); (3) jasa pemeliharaan sistem dan pendukung lainnya; (4) penjualan dan pembelian hak kepemilikan atas sistem software dan aplikasi; (5) jasa konsultasi hardware dan software; (6) jasa instalasi hardware dan software; (7) Pemeliharaan dan perbaikan komputer dan peralatan pendukung; (8) analisis, penyusunan, dan pemrograman suatu sistem. 11 Pembayaran informasi T Mencakup biaya yang berkaitan dengan penyediaan informasi (news), a.l. meliputi: (1) jasa keagenan berita yang mencakup penyediaan berita, foto, dan artikel di media; serta (2) jasa berlangganan langsung surat kabar atau terbitan berkala. 12 Biaya konstruksi di Indonesia Meliputi biaya atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 13 Biaya konstruksi di luar negeri Meliputi biaya atas pekerjaan pada proyek konstruksi dan instalasi (berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan, dan lainnya) di luar Indonesia dengan jangka waktu proyek: a. sampai dengan 1 tahun T b. lebih dari satu tahun T 14 Biaya asuransi Meliputi biaya atas penyediaan berbagai jenis asuransi, termasuk komisi untuk agen asuransi/reasuransi sehubungan dengan transaksi asuransi, yang meliputi: a. Asuransi langsung (direct insurance ) - Asuransi jiwa (life insurance ) 1) Pembayaran premi (premium expense ) T 2) Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pembayaran klaim (claims expense ) T 4) dikurangi: Premi reasuransi/retrosesi T 5) Komisi diterima (commission received ) T 6) dikurangi: pendapatan komisi - Asuransi non-jiwa (nonlife insurance ) 1) Pembayaran premi (premium expense ) T 2) Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Pembayaran klaim (claims expense ) T 4) dikurangi: Premi reasuransi/retrosesi T 5) Komisi diterima (commission received ) T 6) dikurangi: pendapatan komisi T b. Reasuransi (reinsurance ) 1) Beban premi reasuransi (reinsurance premium expense ) T 2) Suplemen premi (premium supplements ) T 3) Beban klaim (claims expense ) 4) dikurangi: klaim reasuransi T 5) Pembayaran reasuransi - Komisi diterima (commission received ) T 6) dikurangi: pendapatan komisi c. Jasa penunjang asuransi (auxiliary insurance services ) T meliputi beban atas penyediaan jasa yang terkait dengan kegiatan asuransi dan dana pensiun, seperti: komisi agen, jasa broker dan agen asuransi, jasa konsultan asuransi dan dana pensiun, jasa evaluasi dan penilai kerugian, dan jasa aktuarial. 15 Pembayaran jasa keuangan T Meliputi biaya atas penggunaan jasa perantara keuangan dan jasa pendukung lainnya yang terkait dengan lembaga 16 Pembayaran atas penggunaan hak kekayaan intelektual T Meliputi biaya atas penggunaan (termasuk reproduksi dan distribusi) hak paten, hak cipta, merek dagang, copyrights, dan waralaba (franchise ) dan sejenisnya. Halaman 17 dari

210 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 17 Pembayaran penelitian dan pengembangan T Mencakup biaya yang berkaitan dengan penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan percobaan produk dan proses baru. 18 Biaya di bidang hukum, akuntansi termasuk konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dan kehumasan T Mencakup biaya dalam rangka pemberian jasa hukum, akuntansi, konsultasi manajemen dan kehumasan, seperti pendapatan atas audit keuangan (financial audit ) suatu perusahaan. 19 Pembayaran periklanan, penelitian pasar, dan jajak pendapat publik T Mencakup biaya periklanan; penempatan media, termasuk pembelian dan penjualan ruang iklan; eksibisi dalam pameran perdagangan; promosi produk; penelitian pasar; dan penyelenggaraan jajak pendapat. 20 Pembayaran arsitektur, rekayasa, dan teknik lainnya T Mencakup biaya terkait dengan desain arsitektur; perencanaan, desain, dan pengawasan proyek bendungan, pelabuhan, dan sejenisnya; serta jasa survei, kartografi, pengujian dan sertifikasi produk, dan inspeksi teknis. 21 Pembayaran di bidang pengolahan sampah dan polusi, pertanian, dan pertambangan T Mencakup biaya atas jasa pengumpulan dan pemusnahan sampah; remediasi, sanitasi, dan jasa perlindungan lingkungan lainnya; serta jasa veteriner 22 Pembayaran Operational leasing T Meliputi biaya atas leasing (rental) barang seperti rig dan carter sarana transportasi tanpa awak seperti kapal laut. 23 Pembayaran terkait perdagangan T Mencakup biaya komisi dalam rangka perdagangan barang dan jasa. Tidak termasuk fee broker keuangan dan komisi agen perjalanan. 24 Pembayaran bisnis lainnya T Mencakup biaya atas jasa penempatan personel, pelayanan keamanan dan investigasi; penerjemahan dan interpretasi, fotografi; pembersihan bangunan. 25 Pembayaran di bidang seni, budaya, dan rekreasi T Meliputi biaya yang terkait dengan: (1) audiovisual, yaitu jasa dan fee atas produksi film, program radio dan televisi, rekaman musik, pertunjukan musik dan teater, kegiatan olahraga atau sirkus. Termasuk disini adalah sewa, fee atas penggunaan hak distribusinya, dan fee yang diterima oleh aktor, sutradara, dan produser yang terlibat; serta (2) budaya dan rekreasi lainnya seperti jasa yang terkait dengan aktivitas di museum, perpustakaan, arsip, serta aktivitas olah raga, rekreasi dan budaya lainnya. 26 Pembayaran atas barang/jasa yang diberikan ke pemerintah asing T Meliputi biaya atas penyediaan barang/jasa dari kedutaaan/konsulat/atase asing (seperti passport, visa) serta organisasi internasional (seperti PBB, Bank Dunia, IMF dan IDB). 27 Bunga, dividen dan sejenisnya a. Bunga, bagi hasil, dan margin: 1) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bukan penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank - SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 2) Rekening giro dan simpanan, termasuk tabungan dan deposito mudharabah. 3) Pinjaman (termasuk financial leasing, murabahah, musyarakah, salam paralel, istishna' paralel, dan ijarah ) T 4) Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk (seperti promissory notes, commercial papers, dan obligasi serta SIMA). a) Sampai dengan satu tahun T b) Lebih dari satu tahun T 5) Gold swap T b. Dividen dan keuntungan/laba yang dibagikan, termasuk keuntungan yang berasal dari reksadana T 28 Biaya (Fee) atas transaksi securities lending dan gold loan/deposit T Meliputi fee dibayarkan kepada pemilik surat berharga/emas dalam rangka transaksi securities lending dan gold loan/deposit 29 Biaya tenaga kerja T Meliputi gaji, upah dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada/diterima oleh pekerja, termasuk pembayaran jaminan sosial, asuransi, dan dana pensiun oleh pemberi kerja untuk kepentingan pekerja. 30 Biaya sewa tanah dan gedung Meliputi biaya sewa tanah, ruang perkantoran, apartemen, rumah, dan sejenisnya. a. tanah T b. ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T c. tanah dan ruang perkantoran, apartemen, rumah dan sejenisnya T Halaman 18 dari

211 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 31 Hibah dan sejenisnya Meliputi biaya untuk hibah/sumbangan/kontribusi (antara lain untuk kepentingan keagamaan, keilmuan, budaya, dan kemanusiaan), skim jaminan sosial (social security scheme), beasiswa, hadiah, zakat, infaq, shodaqoh, dan kegiatan sejenis yang tidak diberikan kompensasi secara langsung. a. Hibah atau sejenisnya (dalam bentuk cash) yang tidak dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T b. Hibah atau sejenisnya (dalam bentuk cash) yang dikaitkan dengan kewajiban membeli fixed asset T c. Hibah atau sejenisnya dalam bentuk barang (nonfinancial assets ), seperti mesin T 32 Biaya sanksi/denda, dan sejenisnya T Meliputi biaya terkait denda/sanksi dan kegiatan sejenis, seperti denda atas keterlambatan penyerahan barang. 33 Beban pajak dan sejenisnya T Meliputi beban dalam rangka kewajiban pajak kepada pemerintah 34 Biaya atas hak untuk penggunaan sumber daya alam T Meliputi biaya terkait hak penggunaan sumber daya alam a.l. dalam rangka penggalian deposit mineral (royalty), ijin memancing, berburu, pemanfaatan hutan (HPH), dan kegiatan sejenis. 35 Simpanan a. Berkurangnya OCA atas untung OCA lainnya milik Perusahaan pelapor T b. Berkurangnya OCA atas untung giro/tabungan lainnya pada lembaga di luar negeri T c. Berkurangnya OCA atas untung giro/tabungan lainnya di bank domestik T 36 Setoran Jaminan T Meliputi pembayaran dana yang digunakan sebagai jaminan untuk keperluan suatu transaksi tertentu 37 Perdagangan valuta asing Meliputi penyelesaian transaksi spot dan forward: a. Transaksi spot (termasuk penukaran valuta asing secara langsung dengan pedagang valuta asing atau pihak lainnya) 1) valuta asing terhadap rupiah T 2) antar valuta asing T b. Transaksi forward : 1) valuta asing terhadap rupiah T 2) antar valuta asing T 38 Transaksi surat-surat berharga Meliputi pembelian saham dan surat-surat berharga lainnya serta meliputi pembelian unit penyertaan reksadana, baik yang konvensional maupun yang berbasis syariah. a. Surat berharga yang diterbitkan oleh bukan penduduk: 1) Saham T 2) Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity ) lebih dari satu tahun a) Obligasi T b) Medium Term Notes (MTNs) T c) Surat berharga jangka panjang lainnya T 3) Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity) sampai dengan satu tahun a) Treasury Bills T b) Promissory Notes (PNs/Promes ) T c) Surat berharga jangka pendek lainnya T b. Surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk: 1) Efek ekuitas a) Saham T b) Efek ekuitas lainnya, seperti warrant dan right T 2) 3) Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity) lebih dari satu tahun (jangka panjang): a) Obligasi pemerintah Republik Indonesia seperti obligasi dalam rangka rekapitalisasi perbankan nasional dan T Obligasi Ritel Indonesia (ORI) b) Obligasi Perusahaan T c) Medium Term Notes (MTNs) T d) Surat berharga jangka panjang lainnya T Surat utang berjangka waktu (berdasarkan original maturity) sampai dengan satu tahun (jangka pendek): a) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) T b) Surat Perbendaharaan Negara (SPN) T c) Promissory Notes (PNs/Promes ) T - - induk perusahaan/kantor pusat di luar negeri dari bank penerbit saham dimaksud anak perusahaan/kantor cabang di luar negeri dari bank penerbit saham dimaksud Halaman 19 dari

212 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT - - perusahaan dalam satu grup di luar negeri dengan bank penerbit saham dimaksud non-afiliasi dengan bank penerbit saham dimaksud (lainnya?) d) Negotiable Certificate of Deposit (NCD) T d) Surat berharga jangka pendek lainnya T c. Reksadana yang diperdagangkan (Exchange Traded Fund ) T 39 Penyertaan dalam Reksadana T Meliputi pembayaran dalam rangka penyertaan di reksadana (termasuk unit trust, dan lembaga lain yang menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek) 40 Transaksi Surat-Surat Berharga Secara Repurchase Agreement (Repo) Meliputi transaksi penjualan surat-surat berharga dimana pihak penjual berjanji untuk membeli kembali surat berharga yang sama dengan waktu yang telah diperjanjikan a. Penjualan surat berharga secara repo oleh pemilik surat berharga dengan jangka waktu: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun b. Penjualan kembali surat berharga repo oleh pembeli surat berharga dengan jangka waktu: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun c. Pembelian kembali oleh pemilik surat berharga yang telah dijual secara repo dengan jangka waktu: 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun T d. Pembelian surat berharga yang dijual secara repo dengan jangka waktu: T 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun 41 Transaksi derivatif dan employee stock options a. Transaksi derivatif dan transaksi terkait lainnya Meliputi pembayaran dalam rangka penyelesaian transaksi derivatif. Tidak termasuk fee dan komisi yang dibayarkan/diterima pihak perantara seperti bank, broker, atau dealer. 1) Kerugian atas transaksi forward atau sejenisnya (seperti swaps dan futures ) T 2) Pembayaran untuk forward rate agreement (FRA) T 3) Pembayaran dalam transaksi interest swap atau currency swap, seperti pembayaran bunga bulanan untuk T transaksi the floating leg dan pembayaran annual coupon untuk the fixed leg 4) Pembayaran untuk initial/repayable margin seperti initial margin dalam transaksi repo surat berharga, securities T lending 5) Pembayaran untuk variation /nonrepayable margin T 6) Pembayaran premium dalam transaksi option T 7) Pembayaran pokok (principal ) dalam transaksi currency swap di awal transaksi (first leg ). Termasuk T penerimaan/pembayaran dimuka dalam transaksi over the counter (OTC) swaps 8) Pembayaran pokok (principal) dalam transaksi currency swap pada saat transaksi berakhir (final leg) T 9) Pembayaran premi dalam transaksi credit default swap T b. Employee stock options T Merupakan call options yang diterbitkan sebagai bentuk kompensasi dan insentif bagi pegawai perusahaan. Dikenal juga sebagai executive stock options karena biasanya hanya diberikan pada manajer senior perusahaan. Penerima ESO mendapat hak untuk melakukan exercise pada tanggal tertentu atau pada setiap saat sebelum atau segera setelah mengundurkan diri atau pensiun dari perusahaan. 42 Transaksi pinjaman a. Pengembalian pinjaman dengan jangka waktu : 1) Sampai dengan satu tahun T 2) Lebih dari satu tahun T b. Penarikan pinjaman dengan jangka waktu : 1) Sampai dengan satu tahun 2) Lebih dari satu tahun c. Pengembalian pinjaman dengan jangka waktu: 1) Sampai dengan satu tahun T 2) Lebih dari satu tahun T d. Financial leasing T Meliputi leasing berdasarkan kontrak sewa dengan opsi untuk membeli. e. Factoring Meliputi pembelian piutang/tagihan keuangan, dengan debitur: 1) Bank di Indonesia, dengan jangka waktu: a) Sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 2) Perusahaan di Indonesia, dengan jangka waktu: a) Sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 3) Bank di luar negeri, dengan jangka waktu: a) Sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 4) Perusahaan di luar negeri, dengan jangka waktu: a) Sampai dengan satu tahun T b)lebih dari satu tahun T 43 Working capital/cashcall T 203

213 Meliputi pengiriman dana yang akan digunakan antara lain untuk membeli bahan baku, dan membayar upah Halaman 20 dari

214 Lanjutan Lampiran 4-a Keterangan SJT 44 Gold swap Meliputi penerimaaan atas transaksi gold swap (penukaran emas dengan uang) dimana pihak pemberi uang (cash provider ) berjanji untuk mengembalikan emas yang sama kepada pemilik emas (gold owner ) dengan waktu yang telah diperjanjikan a. Penyerahan dana oleh cash provider dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun T b. Pengembalian dana oleh gold owner dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun T 2) lebih dari satu tahun T c.. Penerimaan dana oleh cash provider dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun d. Penerimaan dana oleh gold owner dalam transaksi gold swap dengan jangka waktu perjanjian: 1) sampai dengan satu tahun 2) lebih dari satu tahun 45 Penerimaan Modal dan Divestasi Penyertaan Modal a. Penerimaan modal 1) di Indonesia T 2) di luar Indonesia T b. Divestasi penyertaan modal 1) di Indonesia T 2) di luar Indonesia T 46 Jual beli hak paten, hak cipta, lisensi, dan sejenisnya Meliputi pembelian hak kepemilikan waralaba (franchise ), trademarks, dan hasil dari penelitian dan pengembangan a. Franchise dan trademarks T b. Hasil penelitian dan pengembangan T 47 Jual beli tanah, dan gedung Meliputi pembelian: a. Tanah T b. Gedung T 48 Penyelesaian saldo rekening (netting ) T Meliputi penyelesaian saldo rekening antara kantor cabang dengan kantor cabang lainnya/kantor pusat dari suatu perusahaan atau antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. 49 Advance payment Meliputi seluruh pembayaran dimuka dalam rangka: a. barang ekspor dan impor T b. asuransi T c. lainnya (sebutkan) T 50 Pembayaran/pengembalian uang pemesanan (berdasarkan IPO dan private placement ) T Meliputi pembayaran atau pengembalian uang pemesanan surat berharga dalam rangka Initial Publlic Offering (IPO) dan private placement. 51 Kelebihan pembayaran (refund) serta kelebihan pengakuan utang/piutang T Meliputi seluruh pembayaran karena pengembalian atas kelebihan penerimaan serta kelebihan pengakuan utang/piutang di luar ekspor/impor 52 Pembayaran/penerimaan dibawah threshold Meliputi seluruh pembayaran dengan nilai per transaksi di bawah USD10, Pembayaran ke Bank Dalam Negeri T 54 Dana talangan T Meliputi seluruh pembayaran untuk kegiatan tertentu dimana dana yang telah dikeluarkan akan ditagihkan kembali ke pihak yang terkait kegiatan dimaksud 55 Lainnya T Halaman 21 dari

215 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI PIUTANG USAHA FORM : C0005-C0006 Debet Premi Dibayar Dimuka (Prepaid Premiums) Debet Piutang Premi Debet Piutang Reasuransi Debet Piutang Retrosesi Debet Piutang Klaim (Claims Receivable) Kredit Premi Dibayar Dimuka (Prepaid Premiums) Kredit Piutang Premi Kredit Piutang Reasuransi Kredit Piutang Retrosesi Kredit Piutang Klaim (Claims Receivable) Adjusment Debet Premi Dibayar Dimuka (Prepaid Premiums) Adjusment Debet Piutang Premi Adjusment Debet Piutang Reasuransi Adjusment Debet Piutang Retrosesi Adjusment Debet Piutang Klaim (Claims Receivable) Adjusment Kredit Premi Dibayar Dimuka (Prepaid Premiums) Adjusment Kredit Piutang Premi Adjusment Kredit Piutang Reasuransi Adjusment Kredit Piutang Retrosesi Adjusment Kredit Piutang Klaim (Claims Receivable) Perubahan Lain Debet Premi Dibayar Dimuka (Prepaid Premiums) Perubahan Lain Debet Piutang Premi Perubahan Lain Debet Piutang Reasuransi Perubahan Lain Debet Piutang Retrosesi Perubahan Lain Debet Piutang Klaim (Claims Receivable) Perubahan Lain Kredit Premi Dibayar Dimuka (Prepaid Premiums) Perubahan Lain Kredit Piutang Premi Perubahan Lain Kredit Piutang Reasuransi Perubahan Lain Kredit Piutang Retrosesi Perubahan Lain Kredit Piutang Klaim (Claims Receivable) Debet Piutang Penjualan Barang Kredit Piutang Penjualan Barang Adjusment Debet Piutang Penjualan Barang Adjusment Kredit Piutang Penjualan Barang mutasi lainnya debet piutang penjualan mutasi lainnya kredit piutang penjualan Debet Piutang Nasabah Debet Efek Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Debet Piutang Margin Debet Piutang perusahaan efek Debet Rekening nasabah Kredit Piutang Nasabah Kredit Efek Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Kredit Piutang Margin Kredit Piutang perusahaan efek Kredit Rekening nasabah Adjusment Debet Piutang Nasabah Adjusment Debet Efek Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Adjusment Debet Piutang Margin Adjusment Debet Piutang perusahaan efek Adjusment Debet Rekening nasabah Adjusment Kredit Piutang Nasabah Adjusment Kredit Efek Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Adjusment Kredit Piutang Margin Adjusment Kredit Piutang perusahaan efek Adjusment Kredit Rekening nasabah Perubahan Lain Debet Piutang Nasabah Perubahan Lain Debet Efek Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Perubahan Lain Debet Piutang Margin Perubahan Lain Debet Piutang perusahaan efek Perubahan Lain Debet Rekening nasabah Perubahan Lain Kredit Piutang Nasabah Perubahan Lain Kredit Efek Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Perubahan Lain Kredit Piutang Margin Perubahan Lain Kredit Piutang perusahaan efek Perubahan Lain Kredit Rekening nasabah A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Halaman 22 dari

216 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI DERIVATIF FORM : C0011-C0012 Debet Spot Debet Forward/Futures Debet Swap Debet Option Debet Spot Debet Forward/Futures Debet Swap Debet Option Kredit Spot Kredit Forward/Futures Kredit Swap Kredit Option Kredit Spot Kredit Forward/Futures Kredit Swap Kredit Option Adjusment Debet Spot Adjusment Debet Forward/Futures Adjusment Debet Swap Adjusment Debet Option Adjusment Debet Spot Adjusment Debet Forward/Futures Adjusment Debet Swap Adjusment Debet Option Adjusment Kredit Spot Adjusment Kredit Forward/Futures Adjusment Kredit Swap Adjusment Kredit Option Adjusment Kredit Spot Adjusment Kredit Forward/Futures Adjusment Kredit Swap Adjusment Kredit Option Perubahan Lain Debet Spot Perubahan Lain Debet Forward/Futures Perubahan Lain Debet Swap Perubahan Lain Debet Option Perubahan Lain Debet Spot Perubahan Lain Debet Forward/Futures Perubahan Lain Debet Swap Perubahan Lain Debet Option Perubahan Lain Kredit Spot Perubahan Lain Kredit Forward/Futures Perubahan Lain Kredit Swap Perubahan Lain Kredit Option Perubahan Lain Kredit Spot Perubahan Lain Kredit Forward/Futures Perubahan Lain Kredit Swap Perubahan Lain Kredit Option A A A A K K K K A A A A K K K K A A A A K K K K A A A A K K K K A A A A K K K K A A A A K K K K Halaman 23 dari

217 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI KEPEMILIKAN SURAT BERHARGA FORM : C0013-C0014 Debet Bunga/Deviden Saham Listed Debet Bunga/Deviden Saham Unlisted Debet Bunga/Deviden Saham Lainnya (termasuk saham repo) Debet Bunga/Deviden Money market fund shares/units Debet Bunga/Deviden Other investment fund shares/units Debet Bunga/Deviden Promissory Notes Debet Bunga/Deviden Commercial Papers Debet Bunga/Deviden T-Bills / T-Notes A A A A A A A A 208

218 Debet Bunga/Deviden Banker's Acceptance Debet Bunga/Deviden Obligasi / Bonds Debet Bunga/Deviden Floating Rate Notes / FRN Debet Bunga/Deviden Medium Term Notes / MTN Debet Bunga/Deviden Surat Utang Repo Debet Bunga/Deviden Surat Utang Lainnya Debet Bunga/Deviden Certificate of Deposit Debet Bunga/Deviden Negotiable Certificate Deposit Debet Bunga/Deviden Floating Rate Certificate of Deposit Debet Bunga/Deviden Asset Backed Securities Debet Bunga/Deviden Surat Berharga Lainnya Kredit Bunga/Deviden Saham Listed Kredit Bunga/Deviden Saham Unlisted Kredit Bunga/Deviden Saham Lainnya (termasuk saham repo) Kredit Bunga/Deviden Money market fund shares/units Kredit Bunga/Deviden Other investment fund shares/units Kredit Bunga/Deviden Promissory Notes Kredit Bunga/Deviden Commercial Papers Kredit Bunga/Deviden T-Bills / T-Notes Kredit Bunga/Deviden Banker's Acceptance Kredit Bunga/Deviden Obligasi / Bonds Kredit Bunga/Deviden Floating Rate Notes / FRN Kredit Bunga/Deviden Medium Term Notes / MTN Kredit Bunga/Deviden Surat Utang Repo Kredit Bunga/Deviden Surat Utang Lainnya Kredit Bunga/Deviden Certificate of Deposit Kredit Bunga/Deviden Negotiable Certificate Deposit Kredit Bunga/Deviden Floating Rate Certificate of Deposit Kredit Bunga/Deviden Asset Backed Securities Kredit Bunga/Deviden Surat Berharga Lainnya Adjusment Debet Bunga/Deviden Saham Listed Adjusment Debet Bunga/Deviden Saham Unlisted Adjusment Debet Bunga/Deviden Saham Lainnya (termasuk saham repo) Adjusment Debet Bunga/Deviden Money market fund shares/units Adjusment Debet Bunga/Deviden Other investment fund shares/units Adjusment Debet Bunga/Deviden Promissory Notes Adjusment Debet Bunga/Deviden Commercial Papers Adjusment Debet Bunga/Deviden T-Bills / T-Notes Adjusment Debet Bunga/Deviden Banker's Acceptance Adjusment Debet Bunga/Deviden Obligasi / Bonds Adjusment Debet Bunga/Deviden Floating Rate Notes / FRN Adjusment Debet Bunga/Deviden Medium Term Notes / MTN Adjusment Debet Bunga/Deviden Surat Utang Repo Adjusment Debet Bunga/Deviden Surat Utang Lainnya Adjusment Debet Bunga/Deviden Certificate of Deposit Adjusment Debet Bunga/Deviden Negotiable Certificate Deposit Adjusment Debet Bunga/Deviden Floating Rate Certificate of Deposit Adjusment Debet Bunga/Deviden Asset Backed Securities Adjusment Debet Bunga/Deviden Surat Berharga Lainnya Adjusment Kredit Bunga/Deviden Saham Listed Adjusment Kredit Bunga/Deviden Saham Unlisted Adjusment Kredit Bunga/Deviden Saham Lainnya (termasuk saham repo) Adjusment Kredit Bunga/Deviden Money market fund shares/units Adjusment Kredit Bunga/Deviden Other investment fund shares/units Adjusment Kredit Bunga/Deviden Promissory Notes Adjusment Kredit Bunga/Deviden Commercial Papers Adjusment Kredit Bunga/Deviden T-Bills / T-Notes Adjusment Kredit Bunga/Deviden Banker's Acceptance A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Halaman 24 dari

219 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI KEPEMILIKAN SURAT BERHARGA FORM : C0013-C0014 Adjusment Kredit Bunga/Deviden Obligasi / Bonds Adjusment Kredit Bunga/Deviden Floating Rate Notes / FRN Adjusment Kredit Bunga/Deviden Medium Term Notes / MTN Adjusment Kredit Bunga/Deviden Surat Utang Repo Adjusment Kredit Bunga/Deviden Surat Utang Lainnya Adjusment Kredit Bunga/Deviden Certificate of Deposit Adjusment Kredit Bunga/Deviden Negotiable Certificate Deposit Adjusment Kredit Bunga/Deviden Floating Rate Certificate of Deposit A A A A A A A A 210

220 Adjusment Kredit Bunga/Deviden Asset Backed Securities Adjusment Kredit Bunga/Deviden Surat Berharga Lainnya Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Saham Listed Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Saham Unlisted Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Saham Lainnya (termasuk saham repo) Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Money market fund shares/units Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Other investment fund shares/units Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Promissory Notes Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Commercial Papers Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden T-Bills / T-Notes Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Banker's Acceptance Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Obligasi / Bonds Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Floating Rate Notes / FRN Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Medium Term Notes / MTN Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Surat Utang Repo Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Surat Utang Lainnya Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Certificate of Deposit Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Negotiable Certificate Deposit Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Floating Rate Certificate of Deposit Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Asset Backed Securities Perubahan Lain Debet Bunga/Deviden Surat Berharga Lainnya Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Saham Listed Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Saham Unlisted Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Saham Lainnya (termasuk saham repo) Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Money market fund shares/units Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Other investment fund shares/units Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Promissory Notes Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Commercial Papers Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden T-Bills / T-Notes Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Banker's Acceptance Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Obligasi / Bonds Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Floating Rate Notes / FRN Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Medium Term Notes / MTN Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Surat Utang Repo Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Surat Utang Lainnya Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Certificate of Deposit Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Negotiable Certificate Deposit Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Floating Rate Certificate of Deposit Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Asset Backed Securities Perubahan Lain Kredit Bunga/Deviden Surat Berharga Lainnya Debet Saham Listed Debet Saham Unlisted Debet Saham Lainnya (termasuk saham repo) Debet Money market fund shares/units Debet Other investment fund shares/units Debet Promissory Notes Debet Commercial Papers Debet T-Bills / T-Notes Debet Banker's Acceptance Debet Obligasi / Bonds Debet Floating Rate Notes / FRN Debet Medium Term Notes / MTN Debet Surat Utang Repo Debet Surat Utang Lainnya Debet Certificate of Deposit Debet Negotiable Certificate Deposit Debet Floating Rate Certificate of Deposit Debet Asset Backed Securities A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Halaman 25 dari

221 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI KEPEMILIKAN SURAT BERHARGA FORM : C0013-C0014 Debet Surat Berharga Lainnya Kredit Saham Listed Kredit Saham Unlisted Kredit Saham Lainnya (termasuk saham repo) Kredit Money market fund shares/units Kredit Other investment fund shares/units Kredit Promissory Notes Kredit Commercial Papers Kredit T-Bills / T-Notes Kredit Banker's Acceptance A A A A A A A A A A 212

222 Kredit Obligasi / Bonds Kredit Floating Rate Notes / FRN Kredit Medium Term Notes / MTN Kredit Surat Utang Repo Kredit Surat Utang Lainnya Kredit Certificate of Deposit Kredit Negotiable Certificate Deposit Kredit Floating Rate Certificate of Deposit Kredit Asset Backed Securities Kredit Surat Berharga Lainnya Adjusment Debet Saham Listed Adjusment Debet Saham Unlisted Adjusment Debet Saham Lainnya (termasuk saham repo) Adjusment Debet Money market fund shares/units Adjusment Debet Other investment fund shares/units Adjusment Debet Promissory Notes Adjusment Debet Commercial Papers Adjusment Debet T-Bills / T-Notes Adjusment Debet Banker's Acceptance Adjusment Debet Obligasi / Bonds Adjusment Debet Floating Rate Notes / FRN Adjusment Debet Medium Term Notes / MTN Adjusment Debet Surat Utang Repo Adjusment Debet Surat Utang Lainnya Adjusment Debet Certificate of Deposit Adjusment Debet Negotiable Certificate Deposit Adjusment Debet Floating Rate Certificate of Deposit Adjusment Debet Asset Backed Securities Adjusment Debet Surat Berharga Lainnya Adjusment Kredit Saham Listed Adjusment Kredit Saham Unlisted Adjusment Kredit Saham Lainnya (termasuk saham repo) Adjusment Kredit Money market fund shares/units Adjusment Kredit Other investment fund shares/units Adjusment Kredit Promissory Notes Adjusment Kredit Commercial Papers Adjusment Kredit T-Bills / T-Notes Adjusment Kredit Banker's Acceptance Adjusment Kredit Obligasi / Bonds Adjusment Kredit Floating Rate Notes / FRN Adjusment Kredit Medium Term Notes / MTN Adjusment Kredit Surat Utang Repo Adjusment Kredit Surat Utang Lainnya Adjusment Kredit Certificate of Deposit Adjusment Kredit Negotiable Certificate Deposit Adjusment Kredit Floating Rate Certificate of Deposit Adjusment Kredit Asset Backed Securities Adjusment Kredit Surat Berharga Lainnya Perubahan Lain Debet Saham Listed Perubahan Lain Debet Saham Unlisted Perubahan Lain Debet Saham Lainnya (termasuk saham repo) Perubahan Lain Debet Money market fund shares/units Perubahan Lain Debet Other investment fund shares/units Perubahan Lain Debet Promissory Notes Perubahan Lain Debet Commercial Papers Perubahan Lain Debet T-Bills / T-Notes A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Halaman 26 dari

223 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI KEPEMILIKAN SURAT BERHARGA FORM : C0013-C0014 Perubahan Lain Debet Banker's Acceptance Perubahan Lain Debet Obligasi / Bonds Perubahan Lain Debet Floating Rate Notes / FRN Perubahan Lain Debet Medium Term Notes / MTN Perubahan Lain Debet Surat Utang Repo Perubahan Lain Debet Surat Utang Lainnya Perubahan Lain Debet Certificate of Deposit Perubahan Lain Debet Negotiable Certificate Deposit A A A A A A A A 214

224 Perubahan Lain Debet Floating Rate Certificate of Deposit Perubahan Lain Debet Asset Backed Securities Perubahan Lain Debet Surat Berharga Lainnya Perubahan Lain Kredit Saham Listed Perubahan Lain Kredit Saham Unlisted Perubahan Lain Kredit Saham Lainnya (termasuk saham repo) Perubahan Lain Kredit Money market fund shares/units Perubahan Lain Kredit Other investment fund shares/units Perubahan Lain Kredit Promissory Notes Perubahan Lain Kredit Commercial Papers Perubahan Lain Kredit T-Bills / T-Notes Perubahan Lain Kredit Banker's Acceptance Perubahan Lain Kredit Obligasi / Bonds Perubahan Lain Kredit Floating Rate Notes / FRN Perubahan Lain Kredit Medium Term Notes / MTN Perubahan Lain Kredit Surat Utang Repo Perubahan Lain Kredit Surat Utang Lainnya Perubahan Lain Kredit Certificate of Deposit Perubahan Lain Kredit Negotiable Certificate Deposit Perubahan Lain Kredit Floating Rate Certificate of Deposit Perubahan Lain Kredit Asset Backed Securities Perubahan Lain Kredit Surat Berharga Lainnya A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Halaman 27 dari

225 Lanjutan Lampiran 4-a DAFTAR SANDI TRANSAKSI ASET LAINNYA FORM : C0015-C0016 debet Kas dalam valas A debet Simpanan (Tabungan, deposito dan simpanan lainnya, kecuali giro) *) A debet Premi asuransi jiwa dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A debet Premi asuransi freight dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A debet Premi asuransi nonjiwa selain freight dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A debet Piutang klaim asuransi jiwa (untuk perusahaan non asuransi) A debet Piutang klaim asuransi freight (untuk perusahaan non asuransi) A debet Piutang klaim asuransi nonjiwa selain freight (untuk perusahaan non asuransi) A debet Uang muka (advance payment) untuk pembelian barang dan jasa (termasuk pembelian aktiva tetap) A debet Pinjaman yg diberikan *) A debet Tagihan lainnya *) A debet Bunga Simpanan lainnya berupa tabungan, deposito, dan lainnya A debet Bunga Pinjaman yg diberikan A debet Bunga Tagihan lainnya (termasuk biaya dibayar dimuka [prepayment] selain untuk asuransi) A kredit Kas dalam valas A kredit Simpanan (Tabungan, deposito dan simpanan lainnya, kecuali giro) *) A kredit Premi asuransi jiwa dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A kredit Premi asuransi freight dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A kredit Premi asuransi nonjiwa selain freight dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A kredit Piutang klaim asuransi jiwa (untuk perusahaan non asuransi) A kredit Piutang klaim asuransi freight (untuk perusahaan non asuransi) A kredit Piutang klaim asuransi nonjiwa selain freight (untuk perusahaan non asuransi) A kredit Uang muka (advance payment) untuk pembelian barang dan jasa (termasuk pembelian aktiva tetap) A kredit Pinjaman yg diberikan *) A kredit Tagihan lainnya *) A kredit Bunga Simpanan lainnya berupa tabungan, deposito, dan lainnya A kredit Bunga Pinjaman yg diberikan A kredit Bunga Tagihan lainnya (termasuk biaya dibayar dimuka [prepayment] selain untuk asuransi) A Adjusment debet Kas dalam valas A Adjusment debet Simpanan (Tabungan, deposito dan simpanan lainnya, kecuali giro) *) A Adjusment debet Premi asuransi jiwa dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A Adjusment debet Premi asuransi freight dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A Adjusment debet Premi asuransi nonjiwa selain freight dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A Adjusment debet Piutang klaim asuransi jiwa (untuk perusahaan non asuransi) A Adjusment debet Piutang klaim asuransi freight (untuk perusahaan non asuransi) A Adjusment debet Piutang klaim asuransi nonjiwa selain freight (untuk perusahaan non asuransi) A Adjusment debet Uang muka (advance payment) untuk pembelian barang dan jasa (termasuk pembelian aktiva340009a Adjusment debet Pinjaman yg diberikan *) A Adjusment debet Tagihan lainnya *) A Adjusment debet Bunga Simpanan lainnya berupa tabungan, deposito, dan lainnya A Adjusment debet Bunga Pinjaman yg diberikan A Adjusment debet Bunga Tagihan lainnya (termasuk biaya dibayar dimuka [prepayment] selain untuk asuransi) A Adjusment kredit Kas dalam valas A Adjusment kredit Simpanan (Tabungan, deposito dan simpanan lainnya, kecuali giro) *) A Adjusment kredit Premi asuransi jiwa dibayar dimuka (untuk perusahaan non asuransi) A 216

226 Lampiran 4-b SANDI NEGARA DAN VALUTA No NEGARA SANDI SANDI KETERANGAN NEGARA VALUTA 1 AFGHANISTAN AF AFN Afghanistan Afghani 2 ALBANIA AL ALL Albanian Lek 3 ALGERIA/ ALJAZAIR DZ DZD Algerian Dinar 4 AMERICA SAMOA AS USD US Dollar 5 ANDORRA AD ADP Andorran Peseta 6 ANDORRA AD FRF French Franc 7 ANDORRA AD ESP Spanish Peseta 8 ANGOLA AO AOA Angolan Kwanza 9 ANGUILLA AI XCD East Caribbean Dollar 10 ANTARCTICA AQ NOK Norwegian Krone 11 ANTIGUA AND BARBUDA AG XCD Antigua Dollar 12 ARGENTINA AR ARS Argentine Peso 13 ARMENIA AM AMD Armenia Dram 14 ARUBA AW AWG Aruban Guilder 15 AUSTRALIA AU AUD Australian Dollar 16 AUSTRIA AT ATS Austrian Schilling 17 AZERBAIJAN AZ AZM Azerbaijan Mant 18 BAHAMAS BS BSD Bahamas Dollar 19 BAHRAIN BH BHD Bahraini Dinar 20 BANGLADESH BD BDT Bangladesh Taka 21 BARBADOS BB BBD Barbados Dollar 22 BELARUS BY BYR Belarus Rouble 23 BELGIUM BE BEF Belgian Franc 24 BELIZE BZ BZD Belize Dollar 25 BENIN BJ XOF CFA Franc BCEAO 26 BERMUDA BM BMD Bermudian Dollar 27 BHUTAN BT INR Indian Rupee 28 BHUTAN BT BTN Bhutan Ngultrum 29 BOLIVIA BO BOB Bolivian Boliviano 30 BOSNIA-HERZEGOWINA BA BAM Bosnia-Herze Conv Marka 31 BOTSWANA BW BWP Botswana Pula 32 BOUVET ISLAND BV NOK Bouvet Is Kroner 33 BRAZIL BR BRL Brazilian Real 34 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO USD US Dollar 35 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO GBP Pound Sterling (United Kingdom Pound) 36 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO SCR Seychelles Rupee 37 BRUNEI DARUSSALAM BN BND Brunei Dollar 38 BULGARIA BG BEN Bulgarian Lev 39 BURKINA FASO BF XOF CFA Franc BCEAO 40 BURUNDI BI BIF Burundi Franc 41 CAMBODIA KH KHR Cambodia Riel 42 CAMEROON CM XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 43 CANADA CA CAD Canadian Dollar 44 CAPE VERDE CV CVE Cape Verde Escudo 45 CAYMAN ISLANDS KY KYD Cayman Islands Dollar 46 CENTRAL AFRICAN REPUBLIC CF XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 47 CHAD TD XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 48 CHILE CL CLP Chilean Peso 49 CHILE CL CLF Chilean Fomento 50 CHINA CN CNY China Renminbi 51 CHRISTMAS ISLANDS CX AUD Christmas Island Dollar 52 COCOS (KEELING) ISLAND CC AUD Cocos (Keeling) Island Dollar 53 COLOMBIA CO COP Colombian Peso 54 COMOROS KM KMF Comoros Franc 55 CONGO CG XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 56 CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CD CDF Democratic Rep.Congo Franc 57 COOK ISLAND CK NZD New Zealand Dollar 58 COSTA RICA CR CRC Costa Rican Colon 59 CI XCD CFA Franc BCEAO 60 CROATIA HR HRK Croatian Kuna 61 CUBA CU CUP Cuban Peso 62 CYPRUS CY CYP Cypriot Pound 63 CZECH REPUBLIC CZ CZK Czech Koruna 64 DENMARK DK DKK Danish Krone 65 DJIBOUTI DJ DJF Djibouti Franc 66 DOMINICAN REPUBLIC DO DOP Dominican Republic Peso Halaman 1 dari 4 217

227 Lanjutan Lampiran 4-b SANDI NEGARA DAN VALUTA No NEGARA SANDI SANDI KETERANGAN NEGARA VALUTA 67 DOMONICA DM XCD East Caribbean Dollar 68 ECUADOR EC ECS Ecuadorean Sucre 69 EGYPT EG EGP Egyptian Pound 70 EL SALVADOR SV SVC El Salvador Colon 71 EQUATORIAL GUINEA GQ XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 72 ERITREA ER ERN Eritreian Nakfa 73 ESTONIA EE EEK Estonian Kroon 74 ETHIOPIA ET ETB Ethiopian Birr 75 EUROPEAN COMMUNITY EUR Euro 76 FALKLAND ISLANDS (MALVINAS) FK FKP Falkland Islands Pound 77 FAROE ISLANDS FO DKK Faroe Island Krone 78 FIJI FJ FJD Fiji Dollar 79 FINLAND FI FIM Finnis Markka 80 FRANCE FR FRF French Franc 81 FRANCE, METROPOLITAN FX FRF French Franc 82 FRENCH GUIANA GF FRF French Guiana Franc 83 FRENCH POLYNESIA PF XPF Franc Pacific Is.Fran 84 FRENCH SOUTHERN TERRITORIES TF FRF French Franc 85 GABON GA XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 86 GAMBIA GM GMD Gambian Dalasi 87 GEORGIA GE GEL Georgian Lari 88 GERMANY DE DEM German Mark 89 GHANA GH GHC Ghana Cedi 90 GIBRALTAR GI GIP G ibraltar Pound 91 GREENLAND GL DKK Greenland Krone 92 GRENADA GD XCD Grenada Dollar 93 GUADELOUPE GP FRF Guadeloupe Franc 94 GUAM GU USD Guam Dollar 95 GUATEMALA GT GTQ Guatemala Quetzal 96 GUINEA GN GNF Guinea Franc 97 GUINEA BISSAU GW XOF Guinea Bissau Franc 98 GUYANA GY GYD Guyana Dollar 99 HAITI HT HTG Haiti Gourde 100 HEARD AND MCDONALD ISLAND HM AUD Australian Dollar 101 HONDURAS HN HNL Honduras Lempira 102 HONGKONG HK HKD Hong Kong Dollar 103 HUNGARY HU HUF Hungarian Forint 104 ICELAND IS ISK Icelandic Krona 105 INDIA IN INR Indian Rupee 106 INDONESIA ID IDR Indonesian Rupiah 107 IRAN IR IRR Iranian Rial 108 IRAQ IQ IQD Iraqi Dinar 109 IRELAND IE IEP Irish Punt 110 ISRAEL IL ILS Israeli Shekel 111 ITALIA IT ITL Italian Lira 112 IVORY COAST CI XOF CFA Franc BCEAO 113 JAMAICA JM JMD Jamaican Dollar 114 JAPAN JP JPY Japanese Yen 115 JORDAN JO JOD Jordanian Dinar 116 KAZAKHSTAN KZ KZT Kazakhstan Tenge 117 KENYA KE KES Kenyan Shilling 118 KIRIBATI KI AUD Australian Dollar 119 KOREA SELATAN KR KRW Korean Won 120 KOREA UTARA KP KPW North Korean Won 121 KUWAIT KW KWD Kuwaiti Dinar 122 KYRGYZSTAN KG KGS Kyrgyzstan Som 123 LAINNYA N1 N11 atau sandi yang telah ditentukan 124 LA LAK Laos New Kip 125 LATVIA LV LVL Latvian Lats 126 LEBANON LB LBP Lebanese Pound 127 LESOTHO LS LSL Loti Lesatho 128 LIBERIA LR LRD Liberian Dollar 129 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY LYD Libyan Dinar 130 LIECHTENSTEIN LI CHF Liechtenstein Franc 131 LITHUANIA LT LTL Lithuanian Litas 132 LUXEMBOURG LU LUF Luxembourg Franc 133 MACAU MO MOP Macau Pataca 134 MACEDONIA MK MKD Macedonian Denar 135 MADAGASCAR MG MGF Madagascar Franc 136 MALAGASI MG MGF Malagasy Franc Halaman 2 dari 4 218

228 Lanjutan Lampiran 4-b SANDI NEGARA DAN VALUTA No NEGARA SANDI SANDI KETERANGAN NEGARA VALUTA 137 MALAWI MW MWK Malawi Kwacha 138 MALAYSIA MY MYR Malaysian Ringgit 139 MALDIVES MV MVR Maldives Rufiyaa 140 MALI ML XOF Mali Republic Franc 141 MALI ML MLF Malian Franc 142 MALTA MT MTL Maltese Lira 143 MARSHALL ISLANDS MH USD US Dollar 144 MARTINIQUE MQ FRF French Franc 145 MAURITANIA MR MRO Mauritania Ouguiya 146 MAURITIUS MU MUR Maurutius Rupee 147 MAYOTTE YT FRF French Franc 148 MEXICO MX MXN Mexican Peso 149 MICRONESIA, FEDERATED STATE OF FM USD US Dollar 150 MOLDOVA, REPUBLIC OF MD MDL Moldova Lei 151 MONACO MC FRF French Franc 152 MONGOLIA MN MNT Mongolia Tugrik 153 MONTSERRAT MS XCD Montserrat Dollar 154 MOROCCO MA MAD Moroccan Dirham 155 MOZAMBIQUE MZ MZM Mozambique Metical 156 MYANMAR (BURMA) MM MMK Myanmar Kyat 157 NAMIBIA NA NAD Namibia Dollar 158 NAMIBIA NA ZAR Rand (South African Rand) 159 NAURU NR AUD Australian Dollar 160 NEPAL NP NPR Nepalese Rupee 161 NETHERLANDS NL NLG Netherlands Guilder/ Gulden/ Florin 162 NETHERLANDS ANTILLES AN ANG Netherlands Antillian Guilder / Florin 163 NEW CALEDONIA NC XPF Franch Pacific Is.Fran 164 NEW ZEALAND NZ NZD New Zealand Dollar 165 NICARAGUA NI NIO Nicaragua Cordoba 166 NIEUE NU NZD New Zealand Dollar 167 NIGER NE XOF Niger Republic Franc 168 NIGERIA NG NGN Nigeria Naira 169 NORFOLK ISLANDS NF AUD Norfolk Islands Dollar 170 NORTHERN MARIANA ISLAND MP USD US Dollar 171 NORWAY NO NOK Norwegian Krone 172 OMAN OM OMR Omani Rial 173 PAKISTAN PK PKR Pakistan Rupee 174 PALAU PW USD US Dollar 175 PANAMA PA PAB Panamanian Balboa 176 PAPUA NEW GUINEA PG PGK Papua New Guinea Kina 177 PARAGUAY PY PYG Paraguayan Guarani 178 PERU PE PEN Peruvian Nuevo 179 PHILIPPINES PH PHP Philippines Peso 180 PITCAIRN PN NZD New Zealand Dollar 181 POLAND PL PLN Polish Zloty/New Zloty 182 PORTUGAL PT PTE Portuguese Escudo 183 PUERTO RICO PR USD US Dollar 184 QATAR QA QAR Qatari Rial 185 REUNION RE FRF Reunion Franc 186 ROMANIA RO ROL Romanian Leu 187 RUSSIAN FEDERATION RU RUB Russian Rouble 188 RWANDA RW RWF Rwanda Franc 189 SAINT LUCIA LC XCD East Caribbean Dollar 190 SAMOA WS WST Samoan (West) Tala 191 SAMOA WS USD Samoan Dollar 192 SAN MARINO SM ITL San Marino Lira 193 SAO TOME & PRINCIPE ST STD Sao Tome Dobra 194 SAUDI ARABIA SA SAR Saudi Riyal 195 SENEGAL SN XOF Senegal Franc 196 SEYCHELLES SC SCR Seychelles Rupee 197 SIERA LEONER SL SLL Sierra Leone Leone 198 SINGAPORE SG SGD Singapore Dollar 199 SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC) SK SKK Slovakian Koruna 200 SLOVENIA SI SIT Slovenia Tolar 201 SOLOMON ISLANDS SB SBD Solomon Islands Dollar 202 SOMALIA SO SOS Somali Schilling 203 SOUTH AFRICA ZA ZAR South Afrian Rand 204 SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH SANDWICH I. GS GBP Pound Sterling 205 SPAIN ES ESP Spanish Peseta (convertiable Peseta Acc) 206 SPAIN ES ESB Spanish Peseta Halaman 3 dari 4 219

229 Lanjutan Lampiran 4-b SANDI NEGARA DAN VALUTA No NEGARA SANDI SANDI KETERANGAN NEGARA VALUTA 207 SRI LANGKA/CEYLON LK LKR Sri Langka Rupee 208 ST. HELENA SH SHP St. Helena Pound 209 ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND NEVIS KN XCD St. Kitts Dollar 210 ST. PIERRE & MIQUELON PM FRF French Franc 211 ST. VINCENT & THE GRENADES VC XCD St. Vincent Dollar 212 SUDAN SD SDP Sudanese Pound 213 SUDAN SD SDD Sudanese Dinar 214 SURINAME SR SRG Surinam Guilder 215 SURINAME SR SRD Surinam Dollar 216 SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND SJ NOK Norwegian Krone 217 SWAZILAND SZ SZL Swaziland Lilangeni 218 SWEDIA/SWEDEN SE SEK Swedish Krone 219 SWISS/SWITZERLAND CH CHF Swiss Franc 220 SYRIAN ARAB REPUBLIC SY SYP Syrian Pound 221 TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINA TW TWD Taiwan Dollar 222 TAJIKISTAN TJ TJS Tajikistan Somoni 223 TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR) TZ TZS Tanzanian Shilling 224 THAILAND TH THB Thai Bath 225 TIMORLESTE TL USD East Timor Dollar 226 TOKELAU TK NZD Tokelau Dollar 227 TONGA TO TOP 228 TRINIDAD & TOBAGO TT TTD Trinidad & Tobago Dollar 229 TUNISIA TN TND Tunisian Dinar 230 TURKEY TR TRL Turkish Lira 231 TURKMENISTAN TM TMM Turkmenistan Manat 232 TURKS & CAICOS ISLAND TC USD Turks & Caicos Dollar 233 TUVALU TV AUD Australian Dollar 234 UGANDA UG UGX Ugandan Shilling 235 UKRAINE UA UAH Ukrainian Hryvna 236 UNITED ARAB EMIRAT AE AED UAE Dirham 237 UNITED KINGDOM (INGGRIS) GB GBP Pound Sterling 238 UNITED STATES OF AMERICA US USD US Dollar 239 URUGUAY UY UYU Uruguay Peso 240 US MINOR OUTLYING ISLANDS UM USD US Dollar 241 UZBEKISTAN UZ UZS Uzbekistan Sum 242 VANUATU VU VUV Vanuatu Vatu 243 VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA ITL Vatican City Lira 244 VENEZUELA VE VEB Venezuelan Bolivar 245 VIETNAM VN VND Vietnam Dong 246 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG USD US Dollar 247 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG GBP Pound Sterling 248 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG XCD East Caribbean Dollar 249 VIRGIN ISLANDS (US) VI USD US Dollar 250 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF XPF Wallis and Futuna Islands Franc 251 WEST AFRICA XO XOF CFA Franc BCEAO 252 WESTERN SAHARA EH MAD Morrocoan Dirham 253 WESTERN SAHARA EH ESP Spanish Peseta 254 WESTERN SAHARA EH MRO Mauritian Ouguiya 255 YEMEN YE YER Yemeni Rial 256 YUGOSLAVIA YU YUM Yugoslav Dinar 257 YUNANI (lihat Greece) GR GRD Greek Drachma 258 ZAMBIA ZM ZMK Zambian Kwacha 259 ZIMBABWE ZW ZWD Zimbabwe Dollar 260 ZIMBABWE ZW XDR Special Drawing Right 261 ZIMBABWE ZW XAG Silver 262 ZIMBABWE ZW XAU Gold Halaman 4 dari 4 220

230 Lampiran 4-c DAFTAR ALAMAT PENYAMPAIAN LAPORAN KEGIATAN LLD BUKAN BANK BERDASARKAN KEDUDUKAN PELAPOR Tempat Penyampaian Laporan No. Tempat Kedudukan Perusahaan Pelapor *) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Alamat Nomor Telepon Nomor Faksimili 01. Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kantor Pusat Bank Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Depok, Kota Indonesia Bagian Statistik Neraca Pembayaran Bekasi, Kota Bogor. Gedung Menara Syafrudin Prawiranegara, Lantai 16 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta (bebas pulsa), , dan , (ext: 5354/5351/5334/5337/ 5365/4678) (bebas pulsa), , dan Pemerintah Propinsi Banten Serang Jl. Yusuf Martadilaga No.12 Serang - Banten Pemerintah Propinsi Jawa Barat dikurangi wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia, KBI Cirebon, dan KBI Tasikmalaya yaitu meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kota Sukabumi Bandung Jl. Braga No. 108, Bandung , , , , , Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon Jl. Yos Sudarso No. 5-7, Cirebon Hunting , : , , , Kuningan, Kabupaten Majalengka, dan Kota Cirebon. 05. Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Tasikmalaya Jl. Sutisna Senjaya No. 19, Tasikmalaya , , Kota Tasikmalaya. 221

231 06. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dikurangi wilayah kerja Semarang Jl. Imam Bardjo SH No. 4, PO BOX 8070 Semarang , (hunting) KBI Purwokerto dan KBI Solo yaitu meliputi Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kabupaten Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kota Magelang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang. Halaman 1 dari 5 222

232 Lanjutan Lampiran 4-c DAFTAR ALAMAT PENYAMPAIAN LAPORAN KEGIATAN LLD BUKAN BANK BERDASARKAN KEDUDUKAN PELAPOR Tempat Penyampaian Laporan No. Tempat Kedudukan Perusahaan Pelapor *) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Alamat Nomor Telepon Nomor Faksimili 07. Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purwokerto Jl. Jend. Gatot Subroto No.98 Purwokerto Cilacap, dan Kabupaten Purbalingga. 08. Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karang Anyar, Kabupaten Solo Jl. Jend. Sudirman No. 4 Solo , , (hunting) Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan Kota Surakarta. 09. Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Jl. Panembahan Senopati No. 4-6, Yogyakarta (hunting) Pemerintah Propinsi Jawa Timur dikurangi wilayah kerja KBI Jember, KBI Kediri, KBI Malang yaitu meliputi Kabupaten Surabaya Jl. Pahlawan No. 105, Surabaya s.d 19; s.d 23 (Sentral) Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, Kota Mojokerto, dan Kota Surabaya Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Malang Jl. Merdeka Utara No. 7, Malang (hunting) Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Malang, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo. 12. Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri Jl. Brawijaya No. 2, Kediri , , , , (hunting) Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kota Blitar, Kota Kediri, dan Kota Madiun , Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember Jl. Gajah Mada No. 224, Jember (hunting) Jember, dan Kabupaten Situbondo. Halaman 2 dari 5 223

233 Lanjutan Lampiran 4-c No. Tempat Kedudukan Perusahaan Pelapor *) DAFTAR ALAMAT PENYAMPAIAN LAPORAN KEGIATAN LLD BUKAN BANK BERDASARKAN KEDUDUKAN PELAPOR Kantor Bank Indonesia Tempat Penyampaian Laporan Alamat Nomor Telepon Nomor Faksimili 14. Pemerintah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dikurangi wilayah kerja KBI Lhokseumawe yaitu meliputi Kabupaten Banda Aceh Jl. Cut Meutia No. 15, Banda Aceh , 32880, 33942, 32320, (hunting) Simeulu, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Pidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, Kota Banda Aceh, dan Kota Sabang , Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur, Lhokseumawe Jl. Merdeka No. 1, Lhokseumawe , 42644, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bireun, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah, Kota Lhokseumawe dan Kota Langsa. 16. Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dikurangi wilayah kerja Medan Jl. Balai Kota No. 4, Medan , KBI Sibolga, yaitu meliputi Kabupaten Dairi, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kota Tebingtinggi, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kota Tanjung Balai. 17. Kabupaten Nias, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Sibolga Jl. Kapten Maruli Sitorus No. 8, Sibolga , Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, dan Kota Sibolga. 18. Kota Pematang Siantar Pematang Siantar Jl. H. Adam Malik No. 1, Pematangsiantar Pemerintah Propinsi Sumatera Barat Padang Jl. Jend. Sudirman No. 22, Padang , , , Pemerintah Propinsi Jambi Jambi Jl. Jend. Ahmad Yani No.14, Telanaipura, Jambi , 62445, 62578, 63354, Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Propinsi Bangka Belitung. Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 510, Palembang , ,352864, , Halaman 3 dari 5 224

234 Lanjutan Lampiran 4-c DAFTAR ALAMAT PENYAMPAIAN LAPORAN KEGIATAN LLD BUKAN BANK BERDASARKAN KEDUDUKAN PELAPOR Tempat Penyampaian Laporan No. Tempat Kedudukan Perusahaan Pelapor *) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Alamat Nomor Telepon Nomor Faksimili 22. Pemerintah Propinsi Riau dikurangi wilayah kerja KBI Batam yaitu meliputi kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pekanbaru Jl. Jend. Sudirman No. 464, Pekanbaru (sentral); 31055, 31089, 31689, 31226, 31460, 47429, 32410, (hunting) Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Dumai, dan Kota Pekanbaru Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Natuna, Batam Jl. Engku Putri No. 1 Batam Centre, Batam Sentral : (hunting) Kabupaten Bintan, Kabupaten Tanjung Uban, Kota Tanjung Pinang dan Kota Batam 24. Pemerintah Propinsi Bengkulu Bengkulu Jl. Jend Ahmad Yani No. 1, Bengkulu , 26221, Pemerintah Propinsi Lampung Bandar Lampung Jl. Hasanuddin No. 38, Teluk Betung Bandar Lampung , , , , , , Pemerintah Propinsi Bali Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Renon, Denpasar (hunting) , Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat Mataram Jl. Pejanggik No. 2, Mataram , , , , , Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur Kupang Jl. Tom Pello No. 2, Kupang , , (hunting) Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat Pontianak Jl. Rahadi Usman No. 3, Pontianak , , , Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah yaitu meliputi Palangkaraya Jl. Diponegoro No. 17, Palangkaraya , , Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten barito Utara, Kabupaten Kapuas, Kota Palangkaraya, Kabupaten kotawaringin Barat, dan Kabupaten Kotawaringin Timur. 31. Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dikurangi wilayah kerja KBI Balikpapan yaitu meliputi Kabupaten Berau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kota Bontang, Kota Samarinda dan Kota Tarakan. Samarinda Jl. Gajah Mada No. 1, Samarinda , Halaman 4 dari 5 225

235 Lanjutan Lampiran 4-c DAFTAR ALAMAT PENYAMPAIAN LAPORAN KEGIATAN LLD BUKAN BANK BERDASARKAN KEDUDUKAN PELAPOR Tempat Penyampaian Laporan No. Tempat Kedudukan Perusahaan Pelapor *) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Alamat Nomor Telepon Nomor Faksimili 32. Kabupaten Pasir, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 20, Balikpapan , , , Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 15, Banjarmasin , 68183, 66031, > , , , , Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara Manado Jl. 17 Agustus No. 56, Manado , , , , Pemerintah Propinsi Gorontalo Gorontalo Jl. H. Nani Wartabone No.35 Kota Gorontalo (Hunting) Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah Palu Jl. Sam Ratulangi No. 23, Palu , (hunting) Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan Makassar Jl. Jenderal Sudirman No. 3, Makassar Pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara Kendari Jl. Sultan Hasanuddin No. 150, Kendari , , Pemerintah Kota Tegal Tegal Jl. Dr. Sutomo No. 55, Tegal (Sentral) Pemerintah Propinsi Maluku Utara Ternate Jl. Jos Sudarso, Ternate Pemerintah Propinsi Maluku Ambon Jl. Raya Pattimura No. 7, Ambon , Pemerintah Propinsi Papua Jayapura Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 9, Jayapura , , Catatan : *) Kedudukan kantor pusat bagi perusahaan yang berkantor pusat di Indonesia atau kedudukan kantor perusahaan/kantor koordinator bagi perusahaan yang berkantor pusat di luar Indonesia Halaman 5 dari 5 DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA, HARTADI A. SARWONO 226

236 Lampiran 5 227

237 Lampiran 5 228

238 LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/16/DInt TAHUN 2013 PERIHAL PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BERUPA REALISASI DAN POSISI UTANG LUAR NEGERI SURAT PENUNJUKAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Alamat : dalam hal ini bertindak dalam jabatannya dan oleh karena itu mewakili... (direksi)... dan dengan demikian mewakili... (perusahaan)... berdasarkan... (anggaran dasar perusahaan)... menunjuk: Nama : Jabatan : Alamat : Sebagai Penanggung Jawab 1 dan: Nama : Jabatan : Alamat : Sebagai Penanggung Jawab 2 KHUSUS untuk dan atas nama... (nama perusahaan)... untuk dicatatkan di Bank Indonesia sebagai pejabat/petugas yang bertanggung jawab untuk: 1. melaporkan utang luar negeri... (nama perusahaan)...; dan 229

239 2. memberikan informasi/keterangan baik dalam bentuk dokumen baru atau keterangan lisan yang berkaitan dengan utang luar negeri... (nama perusahaan)... kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/21/PBI/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/ /DInt tanggal Yang ditunjuk,...,... Yang menunjuk, (Nama Jelas) (Nama Jelas) (Nama Jelas) KEPALA DEPARTEMEN INTERNASIONAL JEFFREY KAIRUPAN 230

240 LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/16/DInt TAHUN 2013 PERIHAL PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BERUPA REALISASI DAN POSISI UTANG LUAR NEGERI SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Alamat : dalam hal ini bertindak dalam jabatannya dan oleh karena itu mewakili... (direksi)... dan dengan demikian mewakili... (perusahaan)... berdasarkan... (anggaran dasar perusahaan)... menunjuk: Nama : Jabatan : Alamat : KHUSUS untuk dan atas nama... (nama perusahaan)... untuk dicatatkan di Bank Indonesia sebagai pejabat/petugas yang bertanggung jawab untuk: 1. melaporkan utang luar negeri... (nama perusahaan)...; dan 2. memberikan informasi/keterangan baik dalam bentuk dokumen atau keterangan lisan yang berkaitan dengan utang luar negeri... (nama perusahaan)... kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/21/PBI/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pelaporan Kegiatan Lalu 231

241 Lintas Devisa dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/ /DInt tanggal Yang ditunjuk,...,... Yang menunjuk, (Nama Jelas) (Nama Jelas) (Nama Jelas) KEPALA DEPARTEMEN INTERNASIONAL JEFFREY KAIRUPAN 232

242 LAMPIRAN III SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/16/DInt TAHUN 2013 PERIHAL PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BERUPA REALISASI DAN POSISI UTANG LUAR NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DEPARTEMEN INTERNASIONAL 233

243 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 1 FORMULIR PENDAFTARAN PROFIL PELAPOR ULN Profil Pelapor ULN 1. Nama : 2. NPWP : 3. Alamat : 4 Kabupaten/ Kota : 5 Kode Pos : 6 Nomor Telepon : 7 Nomor Faksimili : 8 Utama : 9 Optional : 10 Sektor Ekonomi : 11 Kepemilikan Diisi sesuai jenis sektor ekonomi pada lampiran Status Kepemilikan : BUMN Koperasi BUMD BUMS Asing BUMS Nasional Yayasan Perorangan Status Kepemilikan Lainnya BUMS Campuran/ Patungan Keterangan Lainnya : Total Persentase Kepemilikan Asing : % 12 Tanggal Aktif Kepemilikan : 13 Status Pelapor : LSB BPR Bank Konvensional Bank Syariah Bank UUS BPRS Lembaga Keuangan Non Bank Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan 14 Jenis : Devisa Non Devisa 15 Penanggung Jawab Laporan SIUL : Nama Nomor telepon Nomor Extensi Handphone Nomor Faksimili Penanggung Jawab 1 Penanggung Jawab 2 16 Group Perusahaan Group Perusahaan 1 Group Perusahaan 2 Group Perusahaan 3 Nama Perusahaan Negara Domisili Jenis Perusahaan Persentase Kepemilikan Asing Persentase Kepemilikan Asing Lainnya 17 Sandi Pelapor : Diisi oleh Bank Indonesia Dengan ini kami menyatakan kebenaran data tersebut diatas, - - (Nama Jelas dan Jabatan) PENJELASAN 234

244 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 2 PENJELASAN PENDAFTARAN PROFIL PELAPOR ULN Penjelasan mengenai pengisian data Profil Pelapor ULN sebagai berikut: 1. Nama Pelapor Diisi dengan nama pelapor sesuai dengan Akta. Untuk Perusahaan dalam bentuk selain perseorangan, penulisan bentuk perusahaan dibelakang, setelah nama perusahaan. Contoh: perusahaan dalam bentuk Perseroan Terbatas, penulisan nama pelapor dengan format: Nama Pelapor, PT. 2. NPWP Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemilik ULN (debitur), sesuai dengan Akta. 3. Alamat Pelapor Diisi sesuai dengan Alamat domisili pemilik ULN (debitur), lengkap dan jelas sesuai dengan Akta. 4. Kabupaten/Kota Diisi dengan memilih salah satu sandi Kabupaten/Kota sesuai dengan Daftar Sandi Kabupaten/Kota pada Lampiran Kode Pos Diisi sesuai dengan Kode Pos domisili pemilik ULN (debitur). 6. Nomor Telepon Diisi sesuai dengan Nomor telepon pemilik ULN (debitur), lengkap dengan kode area. 7. Nomor Faksimili Diisi sesuai dengan Nomor faksimili pemilik ULN (debitur), lengkap dengan kode area. 8. Utama Diisi sesuai dengan alamat pemilik ULN. 9. Optional Diisi sesuai dengan alamat selain utama pemilikuln. 10. Sektor Ekonomi Diisi dengan memilih salah satu sandi sektor ekonomi sesuai dengan Daftar Sandi Sektor Ekonomi pada Lampiran Kepemilikan a. Status Kepemilikan Diisi dengan memilih salah satu status kepemilikan sesuai dengan Daftar Status Kepemilikan pada 0. 1) Swasta 235

245 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 3 1) Swasta asing adalah saham perusahaan yang dimiliki 100% oleh asing. 2) Swasta nasional adalah saham perusahaan yang dimiliki 100% oleh domestik. 3) Swasta campuran/patungan adalah saham perusahaan yang dimiliki oleh domestik dan asing. b. Keterangan lainnya Diisi sesuai dengan status kepemilikan apabila pada butir 11a dipilih status kepemilikan lainnya. c. Total Persentase Kepemilikan Asing Diisi dengan total persentase kepemilikan asing pada perusahaan Pelapor ULN. 12. Tanggal Aktif Kepemilikan Diisi sesuai dengan tanggal dimulainya kepemilikan perusahaan pelapor. 13. Status Pelapor Diisi dengan memilih salah satu sandi Status Pelapor sesuai dengan Daftar Sandi Status Pelapor pada Lampiran Jenis Diisi dengan memilih salah satu dari dua pilihan yang tersedia yaitu devisa dan non-devisa. Pilihan ini hanya berlaku untuk Pelapor ULN dalam bentuk Bank. 15. Penanggung jawab Laporan ULN a. Penanggung jawab 1 Diisi dengan identitas penanggung jawab pertama yang ditunjuk oleh pemilik ULN untuk mewakili dan bertanggung jawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia, yang terdiri dari: 1) Nama 2) Nomor Telepon 3) Nomor Handphone 4) Nomor Faksimili 5) Alamat b. Penanggung jawab 2 Diisi dengan identitas penanggung jawab kedua yang ditunjuk oleh pemilik ULN untuk mewakili dan bertanggung jawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia, yang terdiri dari: 1) Nama 236

246 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 4 1) Nama 2) Nomor Telepon 3) Nomor Handphone 4) Nomor Faksimili 5) Alamat 16. Group Perusahaan Diisi dengan informasi mengenai group perusahaan apabila ada. a. Group Perusahaan 1 1) Nama 2) Negara Domisili 3) Jenis Perusahaan 4) Persentase Kepemilikan Asing b. Group Perusahaan 2 1) Nama 2) Negara Domisili 3) Jenis Perusahaan 4) Persentase Kepemilikan Asing c. Group Perusahaan 3 1) Nama 2) Negara Domisili 3) Jenis Perusahaan 4) Persentase Kepemilikan Asing 5) Persentase Kepemilikan Asing Lainnya 17. Sandi Pelapor Diisi oleh Bank Indonesia BAB I 237

247 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 5 BAB I PENJELASAN UMUM I.1. Tujuan Pelaporan Pelaporan Utang Luar Negeri dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai ULN untuk penyusunan statistik, terutama statistik Neraca Pembayaran dan Posisi Investasi Internasional, serta Statistik Utang Luar Negeri Indonesia untuk mendukung penerapan sistem devisa bebas dan perumusan kebijakan, baik di bidang moneter, perbankan, maupun sistem pembayaran. Terkait dengan pelaksanaan fungsi di bidang moneter, penyempurnaan Aplikasi Pelaporan Utang Luar Negeri, dilakukan sebagai berikut: 1. Pengkayaan Sandi Sektor Ekonomi secara lebih detail. 2. Pengembangan aplikasi web based untuk mempermudah pelaporan. 3. Penyatuan (integrasi) Sistem Pelaporan antara LLD dan ULN untuk efisiensi dalam proses pelaporan. Dalam penyampaian Laporan Utang Luar Negeri kepada Bank Indonesia, bentuk laporan yang disusun oleh Pelapor disajikan menurut sistematika dalam Buku Petunjuk Teknis Pelaporan Utang Luar Negeri, yaitu mengggunakan definisi yang seragam serta sandi-sandi dan angkaangka yang ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar laporan tersebut dapat diolah oleh Bank Indonesia secara agregat. I.2. Jenis Laporan ULN Setiap Pelapor menyampaikan Laporan ULN sebagai berikut: 1. Data Pokok ULN Disesuaikan dengan jenis pinjamannya yaitu: a. Perjanjian Kredit (Loan Agreement) b. Surat Utang (Debt Securities) c. Utang Dagang (Trade Credits) d. Utang Lainnya (Other Loans) 2. Rencana Penarikan 3. Rencana Pembayaran 4. Realisasi 5. Adjustment 6. Posisi BAB II 238

248 BAB II PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIAN 239

249 II.1. Data Pokok ULN Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) Jenis ULN Status ULN Status Restruk Lainnya Nomor Dokumen Nomor Referensi Lama Nomor Outstanding Outstanding Dokumen Lama Baru Lama Tanggal Penandatanganan (ddmmyyyy) Valuta Komitmen Nominal Komitmen Tanggal Jatuh Tempo (ddmmyyyy) ULN Tanpa Jatuh Tempo? (1=Ya/0=Tidak) Masa Tenggang Jenis Tingkat Bunga Tingkat Bunga Basis Bunga Tanggal Pembayaran Bunga Pertama (ddmmyyyy) Periodisasi Pembayaran Bunga (Dalam Bulan) Valuta Total Biaya (fee) Nominal Total Biaya (fee) Nama Pemberi Pinjaman Negara Pemberi Pinjaman KCLN Sektor Institusi / Jenis Usaha Hubungan Keuangan/ Status Bentuk Ikatan Perjanjian Penggunaan ULN Penggunaan ULN Lainnya Sektor Ekonomi Nomor Trance Kode Trance Negara Lokasi Proyek Dati II Lokasi Proyek II.2. Penjelasan 240 7

250 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 8 II.2. Penjelasan Data Pokok ULN Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) Diisi dengan data pokok ULN berdasarkan Perjanjian Pinjaman dan lokasi proyek. 1. Jenis ULN Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis ULN berdasarkan Perjanjian Pinjaman sesuai dengan Daftar Sandi Jenis ULN pada Lampiran Status ULN Diiisi dengan cara memilih salah satu sandi status ULN sesuai dengan Daftar Sandi Status ULN pada Lampiran 7. Misalnya: Jika ULN dilaporkan untuk pertama kali, diisi sandi 01. Jika ULN merupakan restrukturisasi dari ULN yang sudah terdaftar sebelumnya maka diisi sesuai dengan sandi jenis restrukturisasi. Sebagai gambaran apabila jenis restrukturisasinya adalah refinancing maka diisi dengan sandi nomor 23. Catatan: Sandi 30 digunakan jika ada penambahan plafon pada jenis ULN Perjanjian Pinjaman, dimana dalam dokumen perjanjian tidak disebutkan nilai komitmen tertentu. 3. Status Restruk Lainnya Diisi sesuai dengan status restrukturisasi ULN apabila sandi status restruk yang dipilih adalah sandi 28 (Lainnya). 4. Nomor Dokumen Diisi sesuai dengan nomor perjanjian kredit. 5. Nomor Referensi Lama Diisi sesuai dengan nomor referensi ULN yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 6. Nomor Dokumen Lama Diisi sesuai dengan nomor dokumen ULN yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 7. Outstanding Lama Diisi sesuai dengan nominal outstanding ULN yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 8. Outstanding 241

251 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 9 8. Outstanding Baru Diisi sesuai dengan nominal outstanding ULN setelah direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 9. Tanggal Penandatanganan Diisi sesuai dengan tanggal penandatanganan perjanjian pinjaman. 10. Valuta Komitmen Diisi dengan memilih salah satu valuta komitmen ULN yang tercantum pada Perjanjian Pinjaman sesuai dengan Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nominal Komitmen Diisi sesuai dengan nominal komitmen yang tercantum dalam dokumen perjanjian pinjaman. 12. Tanggal Jatuh Tempo Diisi sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang tercantum pada dokumen perjanjian pinjaman. 13. ULN Tanpa Jatuh Tempo Diisi 0 (nol) apabila ULN tidak memiliki jatuh tempo. 14. Masa Tenggang Diisi dengan Masa Tenggang (Grace Period) ULN yaitu periode tenggang waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan pembayaran ULN pertama. 15. Jenis Tingkat Bunga Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis tingkat bunga sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Tingkat Bunga. Pengertian jenis tingkat bunga adalah sebagai berikut: a. Tetap (fixed) adalah tingkat bunga yang tidak berubah dari awal perjanjian pinjaman sampai dengan akhir perjanjian pinjaman. Contoh: 3%. b. Mengambang (floating) Margin Atas adalah tingkat bunga yang berubah-ubah diatas basis bunga yang digunakan. Contoh: LIBOR+3%. c. Mengambang 242

252 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 10 c. Mengambang (floating) Margin Bawah adalah tingkat bunga yang berubah-ubah dibawah basis bunga yang digunakan. Contoh: LIBOR-3%. 16. Tingkat Bunga Diisi nominal tingkat bunga pinjaman (dalam persentase). 17. Basis Bunga Apabila tingkat bunga mengambang (floating) diisikan sandi basis bunga sesuai Daftar Sandi Basis Bunga pada Lampiran Tanggal Pembayaran Bunga Pertama Diisi sesuai dengan tanggal pembayaran bunga pertama yang tercantum pada dokumen perjanjian pinjaman. 19. Periodisasi Pembayaran Bunga Diisi sesuai dengan periodisasi pembayaran bunga (dalam bulan). 20. Valuta Total Biaya Diisi dengan memilih salah satu sandi valuta sesuai dengan Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nominal Total Biaya Diisi sesuai dengan nominal total biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka perjanjian pinjaman. 22. Nama Pemberi Pinjaman Diisi sesuai dengan Nama Pemberi Pinjaman. Apabila pinjaman sindikasi dapat disebutkan nama agent/lead. 23. Negara Pemberi Pinjaman Diisi dengan memilih salah satu sandi Negara domisili pemberi pinjaman. Sesuai dengan Daftar Sandi Negara yang ada pada Lampiran 12. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negera pemberi pinjamannya adalah Singapura. 24. KCLN Diisi dengan memilih sandi 0 (nol) apabila pinjaman dilakukan oleh kantor cabang di luar negeri dan sandi 1 (satu) apabila pinjaman tidak dilakukan oleh kantor cabang luar negeri. 25. Sektor Institusi/Jenis Usaha Diisi dengan memilih salah satu sandi sektor institusi/jenis usaha kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Sektor Institusi/Jenis Usaha pada Lampiran Hubungan 243

253 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Hubungan Keuangan/Status Diisi dengan memilih salah satu sandi hubungan keuangan/status kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Hubungan Keuangan/Status pada Lampiran Bentuk Ikatan Perjanjian Diisi dengan memilih salah satu sandi bentuk ikatan sesuai dengan Daftar Sandi Bentuk Ikatan Perjanjian pada Lampiran Penggunaan ULN Diisi dengan memilih salah satu sandi penggunaan ULN sesuai dengan Daftar Sandi Penggunaan ULN pada Lampiran Penggunaan ULN Lainnya Diisi sesuai dengan penggunaan ULN lainnya apabila pada butir (33) dipilih sandi A4 (Lainnya). 30. Sektor Ekonomi Diisi dengan memilih salah satu sandi sektor ekonomi sesuai dengan Daftar Sandi Sektor Ekonomi pada Lampiran Nomor Trance Diisi sesuai dengan nomor trance dengan format numerik pada kolom yang tersedia. 32. Kode Trance Diisi sesuai dengan Kode dengan keterangan spesifik loan, dapat dalam bentuk huruf dan/atau angka trance dengan format numerik pada kolom yang tersedia. 33. Negara Lokasi Proyek Diisi dengan memilih salah satu sandi negara lokasi proyek sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Dati II Lokasi Proyek Diisi dengan memilih salah satu sandi kota/kabupaten lokasi proyek sesuai dengan Daftar Sandi Kota/Kabupaten pada Lampiran 2. II.3. Data 244

254 II.3. Data Pokok ULN Surat Utang (Securities) Jenis ULN Status ULN Status Restruk Lainnya Nomor Dokumen Nomor Referensi Lama Nomor Outstanding Dokumen Lama Lama Outstanding Baru Tanggal Penandatanganan (ddmmyyyy) Valuta Komitmen Nominal Komitmen Tanggal Jatuh Tempo (ddmmyyyy) Jenis Penarikan (Khusus SU- Non BA) Bank Penarik (Khusus SU- Non BA) Negara Bank Penarik(Khusus SU-Non BA) Jenis Tingkat Bunga Tingkat Bunga Basis Bunga Tanggal Pembayaran Bunga Pertama (ddmmyyyy) Periodisasi Pembayaran Bunga (Dalam Bulan) Valuta Total Biaya (fee) Nominal Total Biaya (fee) Nama Pemegang SU Negara Pemegang SU KCLN Negara Penerbitan SU Bursa Sektor Institusi/ Jenis Usaha Hubungan Keuangan/ Status Bentuk Ikatan Perjanjian Penggunaan ULN Penggunaan ULN Lainnya Sektor Ekonomi Negara Lokasi Proyek Dati II Lokasi Proyek II.4. Penjelasan

255 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 13 II.4. Penjelasan Data Pokok ULN Surat Utang (Securities) Diisi dengan data pokok ULN berdasarkan Surat Utang dan lokasi proyek. 1. Jenis ULN Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis Surat Utang sesuai dengan Daftar Sandi Jenis ULN pada Lampiran 5. Diisi sesuai dengan jenis Surat Utang apabila sandi jenis Surat Utang yang dipilih adalah sandi 40 (Lainnya). 2. Status ULN Diisi dengan cara memilih salah satu sandi status ULN sesuai dengan Daftar Sandi Status ULN pada Lampiran 7. Misalnya: Jika ULN dilaporkan untuk pertama kali, diisi sandi 01. Jika ULN merupakan restrukturisasi dari ULN yang sudah terdaftar sebelumnya maka diisi sesuai dengan sandi jenis restrukturisasi. Sebagai gambaran apabila jenis restrukturisasinya adalah refinancing maka diisi dengan sandi nomor 23. Catatan: Sandi 30 digunakan jika ada penambahan plafon pada jenis ULN Surat Utang, dimana dalam dokumen perjanjian tidak disebutkan nilai komitmen tertentu. 3. Status Restruk Lainnya Diisi apabila sandi satus ULN yang dipilih adalah sandi 28 (Lainnya). 4. Nomor Dokumen Diisi sesuai dengan nomor dokumen Surat Utang. 5. Nomor Referensi Lama Diisi dengan nomor referensi ULN yang direstrukturisasi apabila Sandi Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 6. Nomor Dokumen Lama Diisi sesuai dengan nomor dokumen Surat Utang yang direstrukturisasi apabila Sandi Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 7. Outstanding Lama Diisi sesuai dengan nominal outstanding Surat Utang yang direstrukturisasi apabila Sandi Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 8. Outstanding 246

256 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Outstanding Baru Diisi sesuai dengan nominal outstanding Surat Utang setelah direstrukturisasi apabila Sandi Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 9. Tanggal Penandatanganan Diisi sesuai dengan tanggal penerbitan Surat Utang. 10. Valuta Komitmen Diisi sesuai dengan valuta komitmen ULN yang tercantum pada Surat Utang dengan memilih salah satu valuta pada Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nominal Komitmen Diisi sesuai dengan nominal komitmen yang tercantum dalam dokumen Surat Utang. 12. Tanggal Jatuh Tempo Diisi sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang tercantum pada dokumen Surat Utang. 13. Jenis Penarikan Diisi sesuai dengan memilih salah satu sandi jenis penarikan yang dilakukan, sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Penarikan ULN pada Lampiran Bank Penarik Diisi nama bank penarik atau nama bank dimana dana yang diperoleh dari pencairan Surat Utang ditempatkan. 15. Negara Bank Penarik Diisi dengan memilih salah satu sandi negara domisili pemberi pinjaman, sesuai dengan Daftar Sandi Negara yang ada pada Lampiran 12. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi pinjamannya adalah Singapura. 16. Jenis Tingkat Bunga Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis tingkat bunga sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Tingkat Bunga pada Lampiran 10. Pengertian jenis tingkat bunga adalah sebagai berikut: a. Tetap (fixed) adalah tingkat bunga yang tidak berubah dari awal perjanjian pinjaman sampai dengan akhir perjanjian pinjaman. Contoh: 3%. b. Mengambang 247

257 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 15 b. Mengambang (floating) Margin Atas adalah tingkat bunga yang berubah-ubah diatas basis bunga yang digunakan. Contoh: LIBOR+3%. c. Mengambang (floating) Margin Bawah adalah tingkat bunga yang berubah-ubah dibawah basis bunga yang digunakan. Contoh: LIBOR-3%. 17. Tingkat Bunga Diisi nominal tingkat bunga pinjaman (dalam persentase). 18. Basis Bunga Apabila tingkat bunga mengambang (floating) diisikan sandi basis bunga sesuai Daftar Sandi Basis Bunga pada Lampiran Tanggal Pembayaran Bunga Pertama Diisi sesuai dengan tanggal pembayaran bunga pertama yang tercantum pada dokumen Surat Utang. 20. Periodisasi Pembayaran Bunga Diisi periodisasi pembayaran bunga (dalam bulan). 21. Valuta Total Biaya Diisi dengan memilih salah satu sandi valuta sesuai dengan Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nominal Total Biaya Diisi sesuai dengan nominal total biaya yang harus dikeluarkan dalam penerbitan Surat Utang. 23. Nama Pemegang Surat Utang Diisi sesuai dengan nama pemegang Surat Utang. Apabila pinjaman sindikasi dapat disebutkan nama agent/lead. 24. Negara Pemegang Surat Utang Diisi dengan memilih salah satu sandi Negara domisili pemberi pinjaman. Sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran KCLN Diisi dengan memilih sandi 0 (nol) apabila pinjaman dilakukan oleh kantor cabang di luar negeri dan sandi 1 (satu) apabila pinjaman tidak dilakukan oleh kantor cabang luar negeri. 26. Negara Penerbitan Surat Utang Diisi dengan memilih salah satu sandi Negara negara tempat penerbitan Surat Utang. Sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Bursa 248

258 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Bursa Diisi dengan memilih salah satu sandi Negara negara penjualan Surat Utang melalui bursa. Sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Sektor Institusi/Jenis Usaha Diisi dengan memilih salah satu sandi sektor institusi/jenis usaha kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Sektor Institusi/Jenis Usaha pada Lampiran Hubungan Keuangan/Status Diisi dengan memilih salah satu sandi hubungan keuangan/status kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Hubungan Keuangan/Status pada Lampiran Bentuk Ikatan Perjanjian Diisi dengan memilih salah satu sandi bentuk ikatan sesuai dengan Daftar Sandi Bentuk Ikatan Perjanjian pada Lampiran Penggunaan ULN Diisi dengan memilih salah satu sandi penggunaan ULN sesuai dengan Daftar Sandi Penggunaan ULN pada Lampiran Penggunaan ULN Lainnya Diisi sesuai dengan penggunaan ULN lainnya apabila pada butir (33) dipilih sandi A4 (Lainnya). 33. Sektor Ekonomi Diisi dengan memilih salah satu sandi sektor ekonomi sesuai dengan Daftar Sandi Sektor Ekonomi pada Lampiran Negara Lokasi Proyek Diisi dengan memilih salah satu sandi negara lokasi proyek sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Dati II Lokasi Proyek Diisi dengan memilih salah satu sandi kota/kabupaten lokasi proyek sesuai dengan Daftar Sandi Kota/Kabupaten pada Lampiran 2. II.5. Data 249

259 II.5. Data Pokok ULN Utang Dagang (Trade Credit) Jenis ULN Status ULN Status Restruk Lainnya Nomor Dokumen Nomor Referensi Lama Nomor Dokumen Lama Outstanding Lama Outstanding Baru Tanggal Penerbitan (ddmmyyyy) Valuta Komitmen Nominal Komitmen Tanggal Jatuh Tempo (ddmmyyyy) Jenis Penarikan Bank Penarik Negara Bank Penarik Nama Pemberi Pinjaman Negara Pemberi Pinjaman Sektor Institusi/ Jenis Usaha Hubungan Keuangan/ Status II.6. Penjelasan

260 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 18 II.6. Penjelasan Data Pokok ULN Utang Dagang (Trade Credit) Diisi dengan Data Pokok Utang Dagang. 1. Jenis ULN Diisi dengan memilih sandi 30 (Utang Dagang). 2. Status ULN Diiisi dengan cara memilih salah satu sandi status ULN sesuai dengan Daftar Sandi Status ULN pada Lampiran 7. Misalnya: Jika ULN dilaporkan untuk pertama kali, diisi sandi 01. Jika ULN merupakan restrukturisasi dari ULN yang sudah terdaftar sebelumnya maka diisi sesuai dengan sandi jenis restrukturisasi. Sebagai gambaran apabila jenis restrukturisasinya adalah refinancing maka diisi dengan sandi nomor 23. Catatan: Sandi 30 digunakan jika ada penambahan plafon pada jenis ULN Perjanjian Pinjaman, dimana dalam dokumen perjanjian tidak disebutkan nilai komitmen tertentu. 3. Status Restruk Lainnya Diisi apabila sandi satus ULN yang dipilih adalah sandi 28 (Lainnya). 4. Nomor Dokumen Diisi sesuai dengan nomor dokumen Utang Dagang. 5. Nomor Referensi Lama Diisi dengan nomor referensi ULN yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 6. Nomor Dokumen Lama Diisi sesuai dengan nomor dokumen Utang Dagang yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 7. Outstanding Lama Diisi sesuai dengan nominal outstanding Utang Dagang yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 8. Outstanding Baru Diisi sesuai dengan nominal outstanding Utang Dagang setelah direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 9. Tanggal 251

261 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Tanggal Penerbitan Diisi tanggal penerbitan dokumen Utang Dagang atau tanggal pengakuan Utang Dagang oleh pelapor. 10. Valuta Komitmen Diisi sesuai dengan valuta komitmen ULN yang tercantum pada Utang Dagang dengan memilih salah satu valuta pada Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nominal Komitmen Diisi sesuai dengan nominal komitmen yang tercantum dalam dokumen Utang Dagang. 12. Tanggal Jatuh Tempo Diisi sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang tercantum pada dokumen Utang Dagang. 13. Jenis Penarikan Diisi dengan memilih sandi jenis penarikan 2 (barang). 14. Bank Penarik Diisi dengan nama bank penarik atau nama bank dimana dana yang diperoleh dari pencairan Utang Dagang ditempatkan, apabila sandi jenis penarikan yang dipilih adalah selain sandi 2 (barang). 15. Negara Bank Penarik Diisi dengan memilih salah satu sandi negara domisili bank penarik, sesuai dengan Daftar Sandi Negara yang ada pada Lampiran 12. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi pinjamannya adalah Singapura. 16. Nama Pemberi Pinjaman Diisi sesuai dengan Nama Pemberi Pinjaman. Apabila pinjaman sindikasi dapat disebutkan nama agent/lead. 17. Negara Pemberi Pinjaman Diisi dengan memilih salah satu sandi Negara domisili pemberi pinjaman. Sesuai dengan Daftar Sandi Negara yang ada pada Lampiran Sektor Institusi/Jenis Usaha Diisi dengan memilih salah satu sandi sektor institusi/jenis usaha kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Sektor Institusi/Jenis Usaha pada Lampiran Hubungan Keuangan/Status Diisi dengan memilih salah satu sandi hubungan keuangan/status kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Hubungan Keuangan/Status pada Lampiran 14. II.7. Data 252

262 II.7. Data Pokok ULN Utang Lainnya (Other Loan) Jenis ULN Jenis ULN Lainnya Status ULN Status Restruk Lainnya Nomor Dokumen Nomor Referensi Lama Nomor Dokumen Lama Outstanding Lama Outstanding Baru Tanggal Penandatanganan (ddmmyyyy) Valuta Komitmen Nominal Komitmen Tanggal Jatuh Tempo (ddmmyyyy) Jenis Penarikan Nama Pemberi Pinjaman Negara Pemberi Pinjaman Sektor Institusi/ Jenis Usaha Hubungan Keuangan/ Status II.8. Penjelasan

263 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 21 II.8. Penjelasan Data Pokok ULN Utang Lainnya (Other Loan) Diisi Data Pokok Utang Dagang. 1. Jenis ULN Diisi sandi 40 (Utang Lainnya). 2. Jenis ULN Lainnya Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis Utang Lainnya sesuai dengan Daftar Jenis ULN (Utang Lainnya) pada Lampiran Status ULN Diiisi dengan cara memilih salah satu sandi status ULN sesuai dengan Daftar Sandi Status ULN pada Lampiran 7. Misalnya: Jika ULN dilaporkan untuk pertama kali, diisi sandi 01. Jika ULN merupakan restrukturisasi dari ULN yang sudah terdaftar sebelumnya maka diisi sesuai dengan sandi jenis restrukturisasi. Sebagai gambaran apabila jenis restrukturisasinya adalah refinancing maka diisi dengan sandi nomor 23. Catatan: Sandi 30 digunakan jika ada penambahan plafon pada jenis ULN Surat Utang, dimana dalam dokumen perjanjian tidak disebutkan nilai komitmen tertentu. 4. Status Restruk Lainnya Diisi apabila sandi satus ULN yang dipilih adalah sandi 28 (Lainnya). 5. Nomor Dokumen Diisi sesuai dengan nomor dokumen Utang Lainnya. 6. Nomor Referensi Lama Diisi sesuai dengan nomor referensi Utang Lainnya yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 7. Nomor Dokumen Lama Diisi sesuai dengan nomor dokumen Utang Lainnya yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 8. Outstanding Lama Diisi sesuai dengan nominal outstanding Utang Lainnya yang direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 9. Outstanding 254

264 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Outstanding Baru Diisi sesuai dengan nominal outstanding Utang Lainnya setelah direstrukturisasi apabila Status ULN yang dipilih adalah selain 01 (baru). 10. Tanggal Penandatanganan Diisi sesuai dengan tanggal penandatanganan dokumen Utang Lainnya atau tanggal pengakuan Utang Lainnya oleh pelapor. 11. Valuta Komitmen Diisi sesuai dengan valuta komitmen ULN yang tercantum pada Utang Lainnya dengan memilih salah satu valuta pada Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nominal Komitmen Diisi sesuai dengan nominal komitmen yang tercantum dalam dokumen Utang Lainnya. 13. Tanggal Jatuh Tempo Diisi sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang tercantum pada dokumen Utang Lainnya. 14. Jenis Penarikan Diisi sesuai dengan memilih salah satu sandi jenis penarikan yang dilakukan, sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Penarikan ULN pada Lampiran Nama Pemberi Pinjaman Diisi sesuai dengandiisi Nama Pemberi Pinjaman. Apabila pinjaman sindikasi dapat disebutkan nama agent/lead. 16. Negara Pemberi Pinjaman Diisi dengan memilih salah satu sandi Negara domisili pemberi pinjaman. Sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Sektor Institusi/Jenis Usaha Diisi dengan memilih salah satu sandi sektor institusi/jenis usaha kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Sektor Institusi/Jenis Usaha pada Lampiran Hubungan Keuangan/Status Diisi dengan memilih salah satu sandi hubungan keuangan/status kreditur sesuai dengan Daftar Sandi Hubungan Keuangan/Status pada Lampiran 14. II.9. Rencana 255

265 II.9. Rencana Penarikan Nomor Referensi ULN/ Nomor Dokumen Tanggal Rencana Penarikan (ddmmyyyy) Jenis Penarikan Nama Bank Penarik Negara Bank Penarik Valuta Nilai Rencana Penarikan Nilai Sesuai Valuta Perjanjian II.10. Penjelasan

266 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 24 II.10. Penjelasan Rencana Penarikan Rencana penarikan hanya diisi untuk ULN berdasarkan Perjanjian Pinjaman dengan rencana. Rencana penarikan dapat dilakukan beberapa kali sampai dengan jatuh tempo. Total penarikan tidak melebihi komitmen dalam perjanjian. 1. Nomor Referensi/Nomor Dokumen Diisi nomor referensi atau nomor perjanjian kredit. 2. Tanggal Rencana Penarikan Diisi sesuai dengan tanggal rencana penarikan ULN yang akan dilakukan. 3. Jenis Penarikan Sandi Jenis Penarikan diisi dengan salah satu sandi Jenis Penarikan sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Penarikan pada Lampiran Nama Bank Penarik Diisi sesuai dengan nama bank penarik dimana ULN ditarik. 5. Negara Bank Penarik Diisi dengan memilih salah satu sandi negara domisili pemberi pinjaman, sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Valuta Rencana Penarikan Diisi dengan memilih salah satu sandi valuta sesuai dengan Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nilai Rencana Penarikan Diisi sesuai dengan nominal nilai rencana penarikan ULN yang akan ditarik. 8. Nilai Sesuai Valuta Perjanjian Diisi sesuai dengan nominal nilai rencana penarikan ULN yang akan ditarik sesuai valuta yang ada pada Dokumen Perjanjian ULN. II.11. Rencana 257

267 II.11. Rencana Pembayaran Nomor Referensi ULN/ Nomor Dokumen Tanggal Rencana Pembayaran (ddmmyyyy) Jenis Pembayaran Nama Bank Pembayar Negara Bank Pembayar Valuta Nilai Rencana Pembayaran Nilai Sesuai Valuta Perjanjian II.12. Penjelasan

268 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 26 II.12. Penjelasan Rencana Pembayaran Rencana pembayaran hanya diisi untuk ULN berdasarkan Perjanjian Pinjaman dengan rencana. Rencana pembayaran dapat dilakukan beberapa kali sampai dengan jatuh tempo. Total rencana pembayaran sama dengan total rencana penarikan. 1. Nomor Referensi/Nomor Dokumen Diisi dengan menulis nomor referensi atau nomor dokumen ULN. 2. Tanggal Rencana Pembayaran Diisi sesuai dengan tanggal rencana pembayaran ULN yang akan dilakukan. 3. Jenis Pembayaran Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis pembayaran sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Pembayaran pada Lampiran Nama Bank Pembayar Diisi sesuai dengan nama bank pembayar ULN yang akan dibayarkan. 5. Negara Bank Pembayar Diisi dengan memilih salah satu sandi negara, sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Valuta Rencana Pembayaran Diisi dengan memilih salah satu sandi valuta sesuai dengan Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nilai Rencana Pembayaran Diisi sesuai dengan nominal nilai rencana pembayaran ULN yang akan dibayarkan. 8. Nilai Sesuai Valuta Perjanjian Diisi sesuai dengan nominal nilai rencana penarikan ULN sesuai valuta yang ada pada Dokumen Perjanjian Pinjaman. II.13. Realisasi 259

269 II.13. Realisasi Nomor Referensi ULN Nomor Dokumen Jenis Realisasi Tanggal Transaksi (ddmmyyyy) Jenis Transaksi Nama Bank Tempat Transaksi Negara Bank Tempat Transaksi Valuta Transaksi Nilai Transaksi Nilai Sesuai Valuta Perjanjian Penyebab Ketidaksesuaian Penyebab Ketidaksesuaian Lainnya II.14. Penjelasan

270 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 28 II.14. Penjelasan Realisasi Diisi realisasi penarikan dan realisasi pembayaran atas ULN pada periode berjalan. 1. Nomor Referensi Diisi dengan nomor referensi ULN. 2. Nomor Dokumen Diisi dengan nomor Dokumen Perjanjian Pinjaman atau nomor dokumen ULN. 3. Jenis Realisasi Diisi dengan memilih salah satu sandi Jenis Realisasi. Dipilih sandi 1 (Realisasi Penarikan) apabila jenis realisasi yang dilaporkan adalah realisasi penarikan dan dipilih sandi 2 (Realisasi Pembayaran) apabila jenis realisasi yang dilaporkan adalah realisasi pembayaran. 4. Tanggal Transaksi Diisi sesuai dengan tanggal transaksi rencana pembayaran ULN yang akan dilakukan. 5. Jenis Transaksi Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis transaksi sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Transaksi pada Lampiran Nama Bank Tempat Transaksi Diisi dengan menulis nama bank yang digunakan transaksi pada proses realisasi ULN (penarikan/pembayaran). 7. Negara Bank Tempat Transaksi Diisi dengan memilih salah satu sandi negara, sesuai dengan Daftar Sandi Negara yang ada pada Lampiran Valuta Transaksi Diisi dengan memilih salah satu sandi valuta sesuai dengan Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nilai Transaksi Diisi sesuai dengan nominal nilai transaksi realisasi (penarikan/pembayaran). 10. Nilai Sesuai Valuta Perjanjian Diisi sesuai dengan nominal nilai realisasi ULN (penarikan/pembayaran) sesuai valuta yang ada pada Dokumen ULN. 11. Penyebab 261

271 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Penyebab Ketidaksesuaian Diisi khusus untuk ULN berdasarkan Perjanjian Pinjaman dengan rencana, apabila realisasi tidak sesuai dengan rencana dengan memilih salah satu sandi penyebab ketidaksesuaian sesuai dengan Daftar Sandi Ketidaksesuaian pada Lampiran Penyebab Ketidaksesuaian Lainnya Diisi sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian apabila sandi penyebab ketidaksesuaian yang dipilih adalah sandi 4 (lainnya). II.15. Adjustment 262

272 II.15. Adjustment Nomor Referensi ULN Nomor Dokumen Jenis Realisasi Tanggal Transaksi (ddmmyyyy) Jenis Transaksi Nama Bank Tempat Transaksi Negara Bank Tempat Transaksi Valuta Transaksi Nilai Transaksi Nilai Sesuai Valuta Perjanjian Penyebab Ketidaksesuaian II.16. Penjelasan

273 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 31 II.16. Penjelasan Adjustment Diisi nilai nominal adjustment realisasi penarikan dan/atau realisasi pembayaran yang dilakukan sebelum periode laporan. 1. Nomor Referensi Diisi dengan nomor referensi ULN lama yang dilakukan adjustment. 2. Nomor Dokumen Diisi dengan nomor Dokumen Perjanjian Pinjaman atau nomor dokumen ULN yang dilakukan adjustment. 3. Tanggal Transaksi Diisi sesuai dengan tanggal transaksi ULN yang dilakukan adjustment. 4. Adjustment Realisasi Diisi dengan memilih salah satu sandi jenis adjustment realisasi sesuai dengan Daftar Sandi Jenis Adjustment pada Lampiran Bank Tempat Transaksi Diisi dengan menulis nama bank yang digunakan transaksi pada proses realisasi ULN (penarikan/pembayaran) yang dilakukan adjustment. 6. Negara Bank Tempat Transaksi Diisi dengan memilih salah satu sandi negara, sesuai dengan Daftar Sandi Negara pada Lampiran Valuta Transaksi Diisi dengan memilih salah satu sandi valuta sesuai dengan Daftar Sandi Valuta pada Lampiran Nilai Adjustment Diisi sesuai dengan nominal sebenarnya realisasi penarikan dan/atau realisasi pembayaran ULN yang dilakukan Adjustment. 9. Nilai Sesuai Valuta Perjanjian Diisi sesuai dengan nominal nilai realisasi penarikan dan/atau realisasi pembayaran yang dilakukan Adjustment, sesuai valuta yang ada pada Dokumen Perjanjian Pinjaman. 10. Penyebab Ketidaksesuaian Diisi khusus ULN berdasarkan Perjanjian Pinjaman dengan rencana, apabila realisasi tidak sesuai dengan rencana maka dipilih salah satu sandi penyebab ketidaksesuaian dengan merujuk Daftar Sandi Penyebab Ketidaksesuaian pada Lampiran 21. II.17. Posisi 264

274 II.17. Posisi Nomor Referensi ULN Nomor Dokumen Jenis Realisasi Nilai Posisi Awal Nilai Posisi Akhir Akumulasi Tunggakan II.18. Penjelasan

275 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 33 II.18. Penjelasan Posisi Diisi posisi awal dan akhir ULN, khusus ULN berdasarkan Perjanjian Pinjaman dan Surat Utang Non-Banker s Acceptance. 1. Nomor Referensi Diisi dengan nomor referensi ULN. 2. Nomor Dokumen Diisi dengan nomor Dokumen Perjanjian Pinjaman atau nomor dokumen Surat Utang Non-Banker s Acceptance. 3. Nilai Posisi Awal Diisi sesuai dengan nominal nilai posisi akhir periode pelaporan sebelumnya. 4. Nilai Posisi Akhir Diisi sesuai dengan nominal nilai posisi akhir periode pelaporan. 5. Akumulasi Tunggakan Bunga Diisi sesuai dengan nominal nilai akumulasi tunggakan bunga sampai dengan periode pelaporan. II.19. Pengarsipan 266

276 II.19. Pengarsipan Nomor Referensi ULN Nomor Dokumen Tanggal Transaksi (ddmmyyyy) Status Lunas II.20. Penjelasan

277 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 35 II.20. Penjelasan Pengarsipan Diisi jika terjadi pelunasan ULN. 1. Nomor Referensi Diisi dengan nomor referensi ULN. 2. Nomor Dokumen Diisi dengan nomor Dokumen Perjanjian Pinjaman atau nomor dokumen ULN. 3. Tanggal Pelunasan Diisi sesuai dengan tanggal pelunasan ULN yang telah dilakukan. 4. Status Lunas Diisi dengan memilih salah satu sandi status lunas sesuai dengan Daftar Sandi Status Lunas pada Lampiran 23. II.21. Konfirmasi Pengiriman Langkah Konfirmasi Pengiriman dilakukan oleh pelapor untuk mengkonfirmasi kebenaran data ULN yang akan dikirimkan kepada Bank Indonesia. Pelapor dinyatakan telah menyampaikan laporan ULN periode berjalan apabila telah menyampaikan konfirmasi pengiriman ULN. Pelapor dapat mencetak konfirmasi pengiriman pelaporan dari aplikasi. Hal-hal yang dikonfirmasi adalah : 1. Loan Warning List 2. Aktivitas Pelaporan Periode Berjalan a. Pendaftaran ULN baru b. Realisasi ULN c. Adjustment ULN d. Pengarsipan 3. Informasi Posisi Akhir ULN Diisi sesuai dengan nilai posisi akhir ULN pada bulan Laporan ULN. DAFTAR 268

278 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 36 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sandi Status Pelapor Sandi Status Pelapor Keterangan 1 LSB Lembaga Selain Bank 2 Bank Konvensional 3 Bank Syariah 4 Bank UUS Bank Unit Usaha Syariah 5 BPR Bank Perkreditan Rakyat 6 BPRS Bank Perkreditan Rakyat Syariah 11 Lembaga Keuangan Non Bank 12 Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan Lampiran 2 Daftar Sandi Kota/Kabupaten Sandi Keterangan 0100 Jawa Barat 0102 Kab. Bekasi 0103 Kab. Purwakarta 0106 Kab. Karawang 0108 Kab. Bogor 0109 Kab. Sukabumi 0110 Kab. Cianjur 0111 Kab. Bandung 0112 Kab. Sumedang 0113 Kab. Tasikmalaya 0114 Kab. Garut 0115 Kab. Ciamis 0116 Kab. Cirebon 0117 Kab. Kuningan 0118 Kab. Indramayu 0119 Kab. Majalengka

279 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Subang 0122 Kab. Bandung Barat 0180 Kota Banjar 0188 Kab./Kota Lainnya di Jabar 0191 Kota Bandung 0192 Kota Bogor 0193 Kota Sukabumi 0194 Kota Cirebon 0195 Kota Tasikmalaya 0196 Kota Cimahi 0197 Kota Depok 0198 Kota Bekasi 0200 Banten 0201 Kab. Lebak 0202 Kab. Pandeglang 0203 Kab. Serang 0204 Kab. Tangerang 0288 Kab./Kota Lainnya di Banten 0291 Kota Cilegon 0292 Kota Tangerang 0293 Kota Serang 0294 Kota Tangerang Selatan 0300 DKI Jakarta 0391 Wil. Kota Jakarta Pusat 0392 Wil. Kota Jakarta Utara 0393 Wil. Kota Jakarta Barat 0394 Wil. Kota Jakarta Selatan 0395 Wil. Kota Jakarta Timur 0396 Wil. Kepulauan Seribu 0500 D.I Yogyakarta 0501 Kab. Bantul 0502 Kab. Sleman 0503 Kab. Gunung Kidul 0504 Kab. Kulon Progo 0588 Kab./Kota Lainnya 0591 Kota Yogyakarta

280 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Jawa Tengah 0901 Kab. Semarang 0902 Kab. Kendal 0903 Kab. Demak 0904 Kab. Grobogan 0905 Kab. Pekalongan 0906 Kab. Tegal 0907 Kab. Brebes 0908 Kab. Pati 0909 Kab. Kudus 0910 Kab. Pemalang 0911 Kab. Jepara 0912 Kab. Rembang 0913 Kab. Blora 0914 Kab. Banyumas 0915 Kab. Cilacap 0916 Kab. Purbalingga 0917 Kab. Banjarnegara 0918 Kab. Magelang 0919 Kab. Temanggung 0920 Kab. Wonosobo 0921 Kab. Purworejo 0922 Kab. Kebumen 0923 Kab. Klaten 0924 Kab. Boyolali 0925 Kab. Sragen 0926 Kab. Sukoharjo 0927 Kab. Karanganyar 0928 Kab. Wonogiri 0929 Kab. Batang 0988 Kab./Kota Lainnya Jateng 0991 Kota Semarang 0992 Kota Salatiga 0993 Kota Pekalongan 0994 Kota Tegal 0995 Kota Magelang

281 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kota Surakarta/Solo 0997 Kotif Klaten 0998 Kotif Cilacap 0999 Kotif Purwokerto 1200 Jawa Timur 1201 Kab. Gresik 1202 Kab. Sidoarjo 1203 Kab. Mojokerto 1204 Kab. Jombang 1205 Kab. Sampang 1206 Kab. Pamekasan 1207 Kab. Sumenep 1208 Kab. Bangkalan 1209 Kab. Bondowoso 1211 Kab. Banyuwangi 1212 Kab. Jember 1213 Kab. Malang 1214 Kab. Pasuruan 1215 Kab. Probolinggo 1216 Kab. Lumajang 1217 Kab. Kediri 1218 Kab. Nganjuk 1219 Kab. Tulungagung 1220 Kab. Trenggalek 1221 Kab. Blitar 1222 Kab. Madiun 1223 Kab. Ngawi 1224 Kab. Magetan 1225 Kab. Ponorogo 1226 Kab. Pacitan 1227 Kab. Bojonegoro 1228 Kab. Tuban 1229 Kab. Lamongan 1230 Kab. Situbondo 1271 Kota Batu 1288 Kab./Kota Lainnya di Jatim

282 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kota Surabaya 1292 Kota Mojokerto 1293 Kota Malang 1294 Kota Pasuruan 1295 Kota Probolinggo 1296 Kota Blitar 1297 Kota Kediri 1298 Kota Madiun 1299 Kota Jember 2300 Bengkulu 2301 Kab. Bengkulu Selatan 2302 Kab. Bengkulu Utara 2303 Kab. Rejang Lebong 2304 Kab. Lebong 2305 Kab. Kepahiang 2306 Kab. Mukomuko 2307 Kab. Seluma 2308 Kab. Kaur 2309 Kab. Bengkulu Tengah 2388 Kab./Kota Lainnya di Bengkulu 2391 Kota Bengkulu 3100 Jambi 3101 Kab. Batanghari 3104 Kab. Sarolangun 3105 Kab. Kerinci 3106 Kab. Muaro Jambi 3107 Kab. Tanjung Jabung Barat 3108 Kab. Tanjung Jabung Timur 3109 Kab. Tebo 3110 Kab. Muara Bungo 3111 Kab. Merangin 3112 Kab. Bungo 3188 Kab./Kota Lainnya di Jambi 3191 Kota Jambi 3192 Kota Sungai Penuh 3200 Nanggroe Aceh Darussalam

283 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Aceh Besar 3202 Kab. Pidie 3203 Kab. Aceh Utara 3204 Kab. Aceh Timur 3205 Kab. Aceh Selatan 3206 Kab. Aceh Barat 3207 Kab. Aceh Tengah 3208 Kab. Aceh Tenggara 3209 Kab. Aceh Singkil 3210 Kab. Aceh Jeumpa/Bireuen 3211 Kab. Aceh Tamiang 3212 Kab. Gayo Luwes 3213 Kab. Aceh Barat Daya 3214 Kab. Aceh Jaya 3215 Kab. Nagan Raya 3216 Kab. Aceh Simeuleu 3217 Kab. Bener Meriah 3218 Kab. Pidie Jaya 3219 Kab. Subulussalam 3288 Kab./Kota Lainnya di Aceh 3291 Kota Banda Aceh 3292 Kota Sabang 3293 Kota Lhokseumawe 3294 Kota Langsa 3295 Kota Simeulue 3300 Sumatra Utara 3301 Kab. Deli Serdang 3302 Kab. Langkat 3303 Kab. Karo 3304 Kab. Simalungun 3305 Kab. Labuhan Batu 3306 Kab. Asahan 3307 Kab. Dairi 3308 Kab. Tapanuli Utara 3309 Kab. Tapanuli Tengah 3310 Kab. Tapanuli Selatan

284 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Nias 3312 Kota Rantau Prapat 3313 Kab. Toba Samosir 3314 Kab. Mandailing Natal 3315 Kab. Nias Selatan 3316 Kab. Humbang Hasundutan 3317 Kab. Pakpak Bharat 3318 Kab. Samosir 3319 Kab. Serdang Bedagai 3320 Kab. Angkola Sipirok 3321 Kab. Batu Bara 3322 Kab. Padang Lawas 3323 Kab. Padang Lawas Utara 3324 Kab. Labuanbatu Selatan 3325 Kab. Labuanbatu Utara 3326 Kab. Nias Barat 3327 Kab. Nias Utara 3388 Kab./Kota Lainnya di Sumut 3391 Kota Tebing Tinggi 3392 Kota Binjai 3393 Kota Pematang Siantar 3394 Kota Tanjung Balai 3395 Kota Sibolga 3396 Kota Medan 3397 Kota Gunung Sitoli 3398 Kota Kisaran 3399 Kota Padang Sidempuan 3400 Sumatra Barat 3401 Kab. Agam 3402 Kab. Pasaman 3403 Kab. Limapuluh Koto 3404 Kab. Solok Selatan 3405 Kab. Padang Pariaman 3406 Kab. Pesisir Selatan 3407 Kab. Tanah Datar 3408 Kab. Sawahlunto/Sijunjung

285 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Kepulauan Mentawai 3410 Kab. Pasaman Barat 3411 Kab. Dharmasraya 3412 Kab. Solok 3488 Kab./Kota Lainnya di Sumbar 3491 Kota Bukittinggi 3492 Kota Padang 3493 Kota Sawahlunto 3494 Kota Padang Panjang 3495 Kota Solok 3496 Kota Payakumbuh 3497 Kota Pariaman 3500 Riau 3501 Kab. Kampar 3502 Kab. Bengkalis 3504 Kab. Indragiri Hulu 3505 Kab. Indragiri Hilir 3508 Kab. Rokan Hulu 3509 Kab. Rokan Hilir 3510 Kab. Pelalawan 3511 Kab. Siak 3512 Kab. Kuantan Singingi 3513 Kab. Kepulauan Meranti 3588 Kab./Kota Lainnya di Riau 3591 Kota Pekanbaru 3592 Kota Dumai 3600 Sumatra Selatan 3606 Kab. Musi Banyuasin 3607 Kab. Ogan Komering Ulu 3608 Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah (Muara Enim) 3609 Kab. Lahat 3610 Kab. Musi Rawas 3611 Kab. Ogan Komering Ilir 3612 Kab. Pangkalan Balai 3613 Kab. Banyuasin 3614 Kab. Ogan Komeing Ulu Selatan

286 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Ogan Komeing Ulu Timur 3616 Kab. Ogan Ilir 3617 Kab. Empat Lawang 3688 Kab./Kota Lainnya di Sumsel 3691 Kota Palembang 3693 Kota Lubuklinggau 3694 Kota Prabumulih 3695 Kota Baturaja 3697 Kota Pagar Alam 3700 Bangka Belitung 3701 Kab. Bangka 3702 Kab. Belitung 3703 Kab. Bangka Barat 3704 Kab. Bangka Selatan 3705 Kab. Bangka Tengah 3706 Kab. Belitung Timur 3707 Kab. Bangka Belitung 3788 Kab./Kota Lainnya di Kep. Bangka 3791 Kota Pangkal Pinang 3800 Kep. Riau 3801 Kab. Karimun 3802 Kab. Lingga 3803 Kab. Natuna 3804 Kab. Bintan (d/h Kab. Kepulauan Riau) 3805 Kab. Anambas 3888 Kab./Kota Lainnya di Kep. Riau 3891 Kota Tanjung Pinang 3892 Kota Batam 3900 Lampung 3901 Kab. Lampung Selatan 3902 Kab. Lampung Tengah 3903 Kab. Lampung Utara 3904 Kab. Lampung Barat 3905 Kab. Tulang Bawang 3906 Kab. Tanggamus 3907 Kab. Lampung Timur

287 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Way Kanan 3909 Kab. Pesawaran 3910 Kab. Pringsewu 3911 Kab. Tulang Bawang Barat 3912 Kab. Mesuji 3988 Kab./Kota Lainnya di Lampung 3991 Kota Bandar Lampung 3992 Kota Metro 5100 Kalimantan Selatan 5101 Kab. Banjar 5102 Kab. Tanah Laut 5103 Kab. Tapin 5104 Kab. Hulu Sungai Selatan 5105 Kab. Hulu Sungai Tengah 5106 Kab. Hulu Sungai Utara 5107 Kab. Barito Kuala 5108 Kab. Kota Baru 5109 Kab. Tabalong 5110 Kab.Tanah Bumbu 5111 Kab. Balangan 5188 Kab./Kota Lainnya di Kalsel 5191 Kota Banjarmasin 5192 Kota Banjarbaru 5300 Kalimantan Barat 5301 Kab. Pontianak 5302 Kab. Sambas 5303 Kab. Ketapang 5304 Kab. Sanggau 5305 Kab. Sintang 5306 Kab. Kapuas Hulu 5307 Kab. Bengkayang 5308 Kab. Landak 5309 Kab. Sekadau 5310 Kab. Melawi 5311 Kab. Kayong Utara 5312 Kab. Kubu Raya

288 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab./Kota Lainnya di Kalbar 5391 Kota Pontianak 5392 Kota Singkawang 5400 Kalimantan Timur 5401 Kab. Kutai Kartanegara 5402 Kab. Berau 5403 Kab. Pasir 5404 Kab. Bulungan 5405 Kab. Kutai Barat 5406 Kab. Kutai Timur 5407 Kab. Bulungan Selatan 5408 Kab. Bulungan Utara 5409 Kab. Nunukan 5410 Kab. Malinau 5411 Kab. Penajam Paser Utara 5412 Kab. Tana Tidung 5488 Kab./Kota Lainnya di Kaltim 5491 Kota Samarinda 5492 Kota Balikpapan 5493 Kota Tarakan 5494 Kota Bontang 5800 Kalimantan Tengah 5801 Kab. Kapuas 5802 Kab. Kotawaringin Barat 5803 Kab. Kotawaringin Timur 5804 Kab. Murung Raya 5805 Kab. Barito Timur 5806 Kab. Barito Selatan 5807 Kab. Gunung Mas 5808 Kab. Barito Utara 5809 Kab. Pulang Pisau 5810 Kab. Seruyan 5811 Kab. Katingan 5812 Kab. Sukamara 5813 Kab. Lamandau 5888 Kab./Kota Lainnya di Kalteng

289 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kota Palangkaraya 6000 Sulawesi Tengah 6001 Kab. Donggala 6002 Kab. Poso 6003 Kab. Parimo/Banggai 6004 Kab. Toli-Toli 6005 Kab.Banggai Kepulauan 6006 Kab. Morowali 6007 Kab. Buol 6008 Kab. Tojo Una-Una 6009 Kab. Parigi Moutong 6010 Kab. Sigi 6088 Kab./Kota Lainnya di Sulteng 6091 Kota Palu 6100 Sulawesi Selatan 6101 Kab. Pinrang 6102 Kab. Gowa 6103 Kab. Wajo 6105 Kab. Bone 6106 Kab. Tana Toraja 6107 Kab. Maros 6109 Kab. Luwu 6110 Kab. Sinjai 6111 Kab. Bulukumba 6112 Kab. Bantaeng 6113 Kab. Jeneponto 6114 Kab. Selayar 6115 Kab. Takalar 6116 Kab. Barru 6117 Kab. Sidenreng Rappang 6118 Kab. Pangkajene Kepulauan 6119 Kab. Soppeng (d/h Watansoppeng) 6120 Kab. Polewali 6121 Kab. Enrekang 6122 Kab. Luwu Timur (d/h Luwu Selatan) 6124 Kab. Luwu Utara

290 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Toraja Utara 6188 Kab./Kota Lainnya di Sulsel 6191 Kota Makassar 6192 Kota Pare-Pare 6193 Kota Palopo 6194 Kota Watampone 6200 Sulawesi Utara 6202 Kab. Minahasa 6203 Kab. Bolaang Mongondow 6204 Kab. Kepulauan Sangihe 6205 Kab. Kepulauan Talaud 6206 Kab. Minahasa Selatan 6207 Kab. Minahasa Utara 6208 Kab. Talaud 6209 Kab. Minahasa Tenggara 6210 Kab. Bolaang Mongondow Utara 6211 Kab. Kepulauan Sitaro 6212 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 6213 Kab. Bolaang Mongondow Timur 6288 Kab./Kota Lainnya di Sulut 6291 Kota Manado 6292 Kota Kotamobagu 6293 Kota Bitung 6294 Kota. Tomohon 6300 Gorontalo 6301 Kab. Gorontalo 6302 Kab. Bualemo 6303 Kab. Bonebolango 6304 Kab. Pohuwato 6305 Kab. Gorontalo Utara 6388 Kab./Kota Lainnya di Gorontalo 6391 Kota Gorontalo 6400 Sulawesi Barat 6401 Kab. Polewali Mandar 6402 Kab. Majene 6403 Kab. Mamasa

291 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Mamuju Utara 6405 Kab. Mamuju 6488 Kab./Kota Lainnya di Sulbar 6491 Kota Mamuju 6900 Sulawesi Tenggara 6901 Kab. Buton 6902 Kab. Kendari 6903 Kab. Muna 6904 Kab. Kolaka 6905 Kab. Wakatobi 6906 Kab. Konawe 6907 Kab. Konawe Selatan 6908 Kab. Bombana 6909 Kab. Kolaka Utara 6910 Kab. Buton Utara 6911 Kab. Konawe Utara 6988 Kab./Kota Lainnya di Sulteng 6990 Kota Bau-Bau 6991 Kota Kendari 7100 Nusa Tenggara Barat 7101 Kab. Lombok Barat 7102 Kab. Lombok Tengah 7103 Kab. Lombok Timur 7104 Kab. Sumbawa 7105 Kab. Bima 7106 Kab. Dompu 7107 Kab. Sumbawa Barat 7108 Kab. Lombok Utara 7188 Kab./Kota Lainnya di NTB 7191 Kota Mataram 7192 Kota. Bima 7200 Bali 7201 Kab. Buleleng 7202 Kab. Jembrana 7203 Kab. Tabanan 7204 Kab. Badung

292 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kab. Gianyar 7206 Kab. Klungkung 7207 Kab. Bangli 7208 Kab. Karangasem 7288 Kab./Kota Lainnya di Bali 7291 Kota Denpasar 7400 Nusa Tenggara Timur 7401 Kab. Kupang 7402 Kab. Timor-Tengah Selatan 7403 Kab. Timor-Tengah Utara 7404 Kab. Belu 7405 Kab. Alor 7406 Kab. Flores Timur 7407 Kab. Sikka 7408 Kab. Ende 7409 Kab. Ngada 7410 Kab. Manggarai 7411 Kab. Sumba Timur 7412 Kab. Sumba Barat 7413 Kab. Lembata 7414 Kab. Rote 7415 Kab. Manggarai Barat 7416 Kab. Sumba Tengah 7417 Kab. Sumba Barat Daya 7418 Kab. Manggarai Timur 7419 Kab. Nagekeo 7420 Kab. Sab Raijua 7488 Kab./Kota Lainnya di NTT 7491 Kota Kupang 8100 Maluku 8101 Kab. Maluku Tengah 8102 Kab. Maluku Tenggara 8103 Kab. Maluku Tenggara Barat 8104 Kab. Buru 8105 Kota Seram Bagian Barat 8106 Kota Seram Bagian Timur

293 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kota Kepulauan Aru 8108 Kab. Maluku Barat Daya 8109 Kab. Buru Selatan 8188 Kab./Kota Lainnya di Maluku 8191 Kota Ambon 8192 Kota Tual 8200 Papua 8201 Kab. Jayapura 8202 Kab. Biak Numfor 8210 Kab. Yapen-Waropen 8211 Kab. Merauke 8212 Kab. Paniai 8213 Kab. Jayawijaya 8214 Kab. Nabire 8215 Kab. Mimika 8216 Kab. Puncak Jaya 8217 Kab. Sarmi 8218 Kab. Keerom 8221 Kab. Pegunungan Bintang 8222 Kab. Yahukimo 8223 Kab. Tolikara 8224 Kab. Waropen 8226 Kab. Boven Digoel 8227 Kab. Mappi 8228 Kab. Asmat 8231 Kab. Supiori 8232 Kab. Mamberamo Raya 8233 Kab. Dogiyai 8234 Kab. Lanny Jaya 8235 Kab. Mamberamo Tengah 8236 Kab. Nduga Tengah 8237 Kab. Yalimo 8238 Kab. Puncak 8239 Kab. Intan Jaya 8240 Kab. Nduga 8288 Kab./Kota Lainnya di Papua

294 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Kota Jayapura 8300 Maluku Utara 8301 Kab. Maluku Utara 8302 Kab. Halmahera Tengah 8303 Kab. Halmahera Utara 8304 Kab. Halmahera Timur 8305 Kab. Halmahera Barat 8306 Kab. Halmahera Selatan 8307 Kab. Kepulauan Sula 8308 Kab. Pulau Morotai 8388 Kab./Kota Lainnya di Maluku Utara 8390 Kota Ternate 8391 Kota Tidore Kepulauan 8400 Irian Jaya Barat 8401 Kab. Sorong 8402 Kab. Fak-Fak 8403 Kab. Manokwari 8404 Kab. Sorong Selatan 8405 Kab. Raja Ampat 8406 Kab. Kaimana 8407 Kab. Teluk Bintuni 8408 Kab. Teluk Wondama 8409 Kab. Tembrauw 8410 Kab. Maybrat 8488 Kab./Kota Lainnya di Irja Barat 8491 Kota Sorong 9999 Di Luar Indonesia Lampiran 3 Daftar Status Kepemilikan Sandi Status Kepemilikan Keterangan BUMN BUMD BUMS Swasta Asing BUMS Swasta Nasional Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Daerah Badan Usaha Milik Swasta Asing Badan Usaha Milik Swasta Nasional BUMS 285

295 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 53 BUMS Swasta Campuran Badan Usaha Milik Swasta Campuran Koperasi Yayasan Perseorangan Status Kepemilikan Lainnya Lampiran 4 Daftar Sandi Sektor Ekonomi A A Pertanian dan Perburuan Pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan, dan Hortikultura Pertanian Padi Pertanian Palawija Jagung Pertanian Palawija Ketela Pohon Pertanian Palawija Ubi Jalar Pertanian Palawija Umbi-Umbian Lainnya Pertanian Palawija Kacang Tanah Pertanian Palawija Kedele Pertanian Palawija Kacang-Kacangan Lainnya Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perkebunan Tembakau Perkebunan Karet dan Penghasil Getah Lainnya Perkebunan Tanaman Bahan Baku Tekstil dan Sejenisnya Perkebunan Tanaman Obat/ Bahan Farmasi Perkebunan Tanaman Minyak Atsiri Perkebunan Tanaman Lainnya Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain Pertanian Hortikultura Sayuran Yang Dipanen Sekali Bawang Merah

296 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Pertanian Hortikultura Sayuran Yang Dipanen Sekali Lainnya Pertanian Hortikultura Sayuran Yang Dipanen Lebih Dari Sekali Pertanian Hortikultura Bunga- Bungaan Anggrek Pertanian Hortikultura Bunga- Bungaan Lainnya Pertanian Tanaman Hias Lainnya Pembibitan dan Pembenihan Hortikultura Sayuran dan Bunga- Bungaan Pertanian Buah-Buahan Musiman Jeruk Pertanian Buah-Buahan Musiman Lainnya Pertanian Buah-Buahan Sepanjang Tahun Pisang Pertanian Buah-Buahan Sepanjang Tahun Lainnya Perkebunan Kelapa Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Tanaman Kopi Perkebunan Tanaman Teh Perkebunan Tanaman Coklat (Kakao) Perkebunan Jambu Mete Perkebunan Lada Perkebunan Cengkeh Perkebunan Tanaman Rempah Panili Perkebunan Tanaman Rempah Pala Perkebunan Tanaman Rempah Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain Peternakan Pembibitan Dan Budidaya Sapi Potong Pembibitan dan Budidaya Domba dan Kambing Potong

297 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Pembibitan dan Budidaya Ternak Perah Pembibitan dan Budidaya Babi Pembibitan dan Budidaya Unggas Kombinasi Pertanian Atau Perkebunan Dengan Peternakan (Mixed Farming) Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Perburuan Penangkapan dan Penangkaran Satwa Liar A Kehutanan Pengusahaan Hutan Tanaman Pengusahaan Hutan Alam Pengusahaan Hasil Hutan Selain Kayu Jasa Kehutanan Usaha Kehutanan Lainnya Kehutanan B B Perikanan Penangkapan Ikan Tuna Penangkapan Ikan Lainnya Penangkapan Udang Laut Penangkapan Crustacea Lainnya di Laut Lainnya Budidaya Biota Laut Udang Budidaya Biota Laut Tuna Budidaya Biota Laut Rumput Laut Budidaya Biota Laut Lainnya Pembenihan Biota Laut Penangkapan Ikan di Perairan Umum Penangkapan Crustacea, Mollusca, dan Biota Lainnya di Perairan Umum Budidaya Biota Air Tawar Udang Budidaya Biota Air Tawar Lainnya Budidaya Biota Air Payau Udang Budidaya Biota Air Payau Lainnya Pembenihan Biota Air Tawar dan Air Payau Jasa Sarana Produksi Perikanan Laut

298 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Jasa Sarana Produksi Perikanan Darat Jasa Perikanan Lainnya Perikanan Budidaya Biota di Laut Penangkapan Biota di Perairan Umum Budidaya Biota Air Tawar dan Air Payau Jasa Perikanan C C Pertambangan Batubara, Penggalian Gambut, Gasifikasi Batubara dan Pembuatan Briket Batubara Pertambangan Batubara, Penggalian Gambut, dan Gasifikasi Batubara Pembuatan Briket Batubara C Pertambangan serta Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, serta Pengusahaan Tenaga Panas Bumi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pengusahaan Tenaga Panas Bumi Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan Bijih Uranium dan Thorium C Pertambangan Bijih Logam Pertambangan Pasir Besi dan Bijih Besi Pertambangan Logam dan Bijih Timah Pertambangan Bijih Timah Pertambangan Bijih Bauksit Pertambangan Bijih Tembaga Pertambangan Bijih Nikel Pertambangan Emas Pertambangan Perak Bahan Galian Lainnya Yang Tidak Mengandung Bijih Besi C Penggalian Batu-Batuan, Tanah Liat dan Pasir, serta Pertambangan Mineral dan Bahan Kimia Penggalian Batu-Batuan, Tanah Liat, dan Pasir Pertambangan dan Penggalian Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain

299 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Pertambangan Mineral, Bahan Kimia, dan Bahan Pupuk Ekstraksi Garam Pertambangan dan Penggalian Lainnya D D Industri Makanan dan Minuman Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-Buahan, Sayuran, Minyak, dan Lemak Industri Pemotongan Hewan Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan serta Biota Perairan Lainnya Industri Pengolahan, Pengawetan Buah-Buahan dan Sayuran Industri Minyak Mentah (Minyak Makan) dari Nabati dan Hewani Industri Minyak Goreng dari Kelapa Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah Industri Minyak Goreng dari Biji Kelapa Sawit Industri Susu dan Makanan dari Susu Industri Penggilingan Padi-Padian, Tepung, dan Pakan Ternak Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras Industri Kopra Industri Penggilingan Lainnya Industri Tepung dan Pati Industri Pakan Ternak Industri Makanan Lainnya Industri Roti dan Sejenisnya Industri Gula dan Pengolahan Gula Industri Coklat dan Kembang Gula Industri Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, So'un, dan Sejenisnya

300 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Industri Pengolahan Teh Industri Pengolahan Kopi Industri Kecap Industri Tempe dan Tahu Industri Makanan Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain Industri Minuman D Industri Pengolahan Tembakau Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau Industri Rokok Industri Bumbu Rokok serta Kelengkapan Rokok Lainnya Industri Pengolahan Tembakau D Industri Tekstil Industri Pemintalan, Pertenunan, Pengolahan Akhir Tekstil Industri Barang Jadi Tekstil dan Permadani Industri Perajutan Industri Kapuk D Industri Pakaian Jadi Industri Pakaian Jadi dan Perlengkapannya, Kecuali Pakaian Jadi Berbulu Industri Pakaian Jadi Barang Jadi dari Kulit Berbulu dan Pencelupan Bulu D Industri Kulit, Barang Dari Kulit, dan Alas Kaki Industri Kulit dan Barang dari Kulit (Termasuk Kulit Buatan) Industri Alas Kaki D Industri Kayu, Barang-Barang dari Kayu (Tidak Termasuk Mebeller), dan Barang-Barang Anyaman dari Rotan, Bambu, dan Sejenisnya Industri Penggergajian dan Pengawetan Kayu, Rotan, Bambu, dan Sejenisnya Industri Kayu Lapis, Veneer, dan Sejenisnya

301 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Industri Anyam-Anyaman, Kerajinan, Ukiran dari Kayu, dan Industri Barang Lain dari Kayu D Industri Kertas, Barang Dari Kertas, dan Sejenisnya Industri Bubur Kertas (Pulp), Kertas, dan Karton/Paper Board Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton Industri Barang dari Kertas dan Kartan Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Sejenisnya D Industri Penerbitan, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekaman Industri Penerbitan Industri Percetakan dan Kegiatan Yang Berkaitan Dengan Pencetakan Termasuk Reproduksi/Cetak Ulang) Reproduksi Media Rekaman, Film, dan Video D Industri Barang-Barang dari Batu Bara, Pengilangan Minyak Bumi dan Pengolahan Gas Bumi, Barang- Barang dari Hasil Pengilangan Minyak Bumi, dan Bahan Bakar Nuklir Industri Barang-Barang dari Batubara Industri Pengilangan Minyak Bumi, Pengolahan Gas Bumi, dan Industri Barang-Barang dari Hasil Pengilangan Minyak Bumi Pengolahan Bahan Bakar Nuklir (Nuclear Fuel) D Industri Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia Industri Bahan Kimia Industri Industri Kimia Dasar, Kecuali Pupuk Industri Pupuk Industri Plastik dan Karet Buatan D Industri Barang-Barang Kimia Lainnya Industri Bahan Baku Pemberantas Hama 292

302 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 60 Hama dan Pemberantas Hama Termasuk Zat Pengatur Tumbuh Industri Cat, Pernis, dan Lak Industri Farmasi dan Jamu Industri Sabun dan Bahan Pembersih Keperluan Rumah Tangga, Kosmetik dan Sejenisnya Industri Minyak Atsiri Industri Bahan Kimia dan Barang Kimia Lainnya Industri Serat Buatan D Industri Karet, Barang dari Karet, dan Barang Dari Plastik Industri Karet dan Barang dari Karet Industri Pengasapan Karet Industri Remilling Karet Industri Karet Remah (Crumb Rubber) Industri Barang-Barang Lain dari Karet Industri Barang Dari Plastik D Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Gelas dan Barang dari Gelas Industri Barang-Barang dari Porselin Industri Pengolahan Tanah Liat/Keramik Industri Semen, Kapur, dan Gips, serta Barang- Barang dari Semen, dan Kapur Industri Barang-Barang Dari Batu Industri Barang-Barang Dari Asbes Industri Barang-Barang Galian Bukan Logam Lainnya D Industri Logam Dasar Industri Logam Dasar Besi dan Baja Industri Logam Dasar Bukan Besi Industri Pengecoran Logam Industri Pengecoran Besi dan Baja Industri Pengecoran Logam Bukan Besi dan Baja D

303 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 61 D Industri Barang dari Logam, Kecuali Mesin dan Peralatannya Industri Barang-Barang Logam Siap Pasang Untuk Bangunan, Pembuatan Tangki, dan Generator Uap Industri Barang Logam Lainnya, dan Kegiatan Jasa Pembuatan Barang-Barang dari Logam Industri Alat-Alat Pertanian, Pertukangan, Pemotong, dan Peralatan Lainnya dari Logam Industri Barang Logam Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain D Industri Mesin dan Perlengkapannya Industri Mesin-Mesin Umum Industri Mesin-Mesin Untuk Keperluan Khusus Industri Mesin Pertanian dan Kehutanan, serta Jasa Penunjang Pemeliharaan dan Perbaikannya Industri Mesin-Mesin Untuk Pertambangan, Penggalian, dan Konstruksi Industri Mesin Untuk Pengolahan Makanan, Minuman, dan Tembakau Industri Mesin-Mesin Tekstil, Produk Tekstil, dan Barang-Barang dari Kulit Industri Mesin-Mesin Khusus Lainnya Industri Peralatan Rumah Tangga Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain D Industri Mesin Dan Peralatan Kantor, Akuntansi, dan Pengolahan Data D Industri Mesin Listrik Lainnya dan Perlengkapannya Industri Motor Listrik, Generator, dan Transformator Industri Peralatan Pengontrol dan Pendistribusian Listrik Industri Kabel Listrik dan Telepon

304 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Industri Akumulator Listrik dan Batu Baterai Industri Bola Lampu Pijar dan Lampu Penerangan Industri Peralatan Listrik Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain D Industri Radio, Televisi, dan Peralatan Komunikasi, Serta Perlengkapannya Industri Tabung dan Katup Elektronik serta Komponen Elektronik Lainnya Industri Alat Transmisi Komunikasi Industri Radio, Televisi, Alat-Alat Rekaman Suara dan Gambar, dan Sejenisnya D Industri Peralatan Kedokteran, Alat-Alat Ukur, Peralatan Navigasi, Peralatan Optik, Jam, dan Lonceng Industri Peralatan Kedokteran, dan Peralatan Untuk Mengukur, Memeriksa, Menguji, dan Bagian Lainnya, Kecuali Alat-Alat Optik Industri Instrumen Optik dan Peralatan Fotografi Industri Jam, Lonceng, dan Sejenisnya D Industri Kendaraan Bermotor Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih Industri Perlengkapan dan Komponen Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih D Industri Alat Angkutan, Selain Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih Industri Pembuatan dan Perbaikan Kapal dan Perahu Industri Kereta Api, Bagian-Bagian, dan Perlengkapannya, serta Perbaikan Kereta Api Industri Pesawat Terbang dan Perlengkapannya, serta Perbaikan Pesawat Terbang

305 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Industri Alat Angkut Lainnya Industri Kendaraan Bermotor Roda Dua dan Tiga, serta Komponen dan Perlengkapannya Industri Alat Angkut Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain D Industri Furnitur dan Industri Pengolahan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya D Daur Ulang Daur Ulang Barang-Barang Logam Daur Ulang Barang-Barang Bukan Logam E E Listrik, Gas, dan Air Panas Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan Pedesaan Ketenagalistrikan Lainnya Gas Uap dan Air Panas E Pengadaan dan Penyaluran Air Bersih F F Konstruksi Penyiapan Lahan Penyiapan Tanah Pemukiman Transmigrasi (PTPT) Pencetakan Lahan Sawah Penyiapan Lahan Lainnya Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil Konstruksi Perumahan Sederhana - Bank Tabungan Negara Konstruksi Perumahan Sederhana - Perumnas Konstruksi Perumahan Sederhana - Lainnya Tipe s.d Konstruksi Perumahan Sederhana - Lainnya Tipe 22 s.d Konstruksi Perumahan Menengah, Besar, Mewah (Tipe di atas 70) Konstruksi Gedung Perkantoran

306 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Konstruksi Gedung Industri Konstruksi Gedung Perbelanjaan Pasar Inpres Konstruksi Gedung Perbelanjaan Lainnya Konstruksi Gedung Lainnya Bangunan Jalan Raya Bangunan Jalan Tol Bangunan Jalan Jembatan dan Landasan Bangunan Jalan dan Jembatan Kereta Api Bangunan Pengairan (Irigasi) Bangunan Dermaga (Pelabuhan) Bangunan Sipil Lainnya Konstruksi Bangunan Listrik Pedesaan Konstruksi Bangunan Elektrikal dan Konstruksi Khusus Komunikasi Lainnya Instalasi Gedung dan Bangunan Sipil Instalasi Gedung Instalasi Bangunan Sipil Penyelesaian Konstruksi Gedung Penghancur Bangunan Dengan Operatornya G G Penjualan Mobil, Sepeda Motor, dan Penjualan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Penjualan Mobil Penjualan Suku Cadang dan Aksesoris Mobil Penjualan Sepeda Motor serta Suku Cadang dan Aksesorisnya Penjualan Sepeda Motor Penjualan Suku Cadang dan Aksesoris Sepeda Motor Perdagangan Eceran Bahan Bakar Kendaraan G Perdagangan Besar Dalam Negeri Selain Ekspor dan Impor (Kecuali Perdagangan Mobil dan Sepeda Motor)

307 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Besar Berdasarkan Balas Jasa (Fee) atau Kontrak Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Pertanian, Binatang Hidup, Makanan, Minuman, dan Tembakau Perdagangan Jagung Perdagangan Tembakau Perdagangan Karet Perdagangan Cengkeh Perdagangan Lada Perdagangan Kelapa dan Kelapa Sawit Perdagangan Kapas Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Pertanian Lainnya Perdagangan Besar Dalam Negeri Binatang Hidup Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Perikanan Perdagangan Kayu Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Kehutanan dan Perburuan Lainnya Perdagangan Dalam Negeri Beras Perdagangan Dalam Negeri Gula Perdagangan Dalam Negeri Kopi Perdagangan Dalam Negeri Teh Perdagangan Dalam Negeri Garam Perdagangan Dalam Negeri Minyak Kelapa Sawit Perdagangan Dalam Negeri Kopra Perdagangan Dalam Negeri Rokok Perdagangan Dalam Negeri Makanan, Minuman dan Tembakau Lainnya Perdagangan Besar Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kulit

308 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Besar Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga Lainnya Perdagangan Besar Produk Antara Bukan Hasil Pertanian, Barang-Barang Bekas, dan Sisa-Sisa Tak Terpakai (Scrap) Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat, serta Produk Sejenis Perdagangan Besar Logam dan Bijih Logam Perdagangan Dalam Negeri Semen Perdagangan Dalam Negeri Besi Beton Perdagangan Dalam Negeri Bahan- Bahan Konstruksi Lainnya Perdagangan Dalam Negeri Pupuk dan Obat Hama Perdagangan Dalam Negeri Barang Antara Lainnya Perdagangan Besar Mesin-Mesin, Suku Cadang, dan Perlengkapannya Perdagangan Besar Lainnya Perdagangan Dalam Negeri Kertas Koran Perdagangan Dalam Negeri Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain G Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil, dan Sepeda Motor Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Didominasi Makanan, Minuman, dan Tembakau Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Didominasi Oleh Barang Bukan Makanan, Minuman, dan Tembakau Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, Minuman, atau Tembakau Perdagangan Eceran Komoditi Makanan dari Hasil Pertanian

309 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, Minuman, atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan Perdagangan Eceran Komoditi Bukan Makanan, Minuman atau Tembakau Perdagangan Eceran Bahan Kimia, Farmasi, Kosmetik, dan Alat Laboratorium Perdagangan Eceran Tekstil, Pakaian Jadi, Alas Kaki, dan Barang Keperluan Pribadi Perdagangan Eceran Perlengkapan Rumah Tangga dan Perlengkapan Dapur Perdagangan Eceran Bahan Konstruksi Perdagangan Eceran Bahan Bakar dan Minyak Pelumas Perdagangan Eceran Kertas, Barang- Barang Dari Kertas, Alat Tulis, Barang Cetakan, Alat Olahraga, Alat Musik, Alat Fotografi, Komputer Perdagangan Eceran Mesin-Mesin (Kecuali Mobil dan Sepeda Motor) dan Suku Cadang (Onderdil), Termasuk Alat-Alat Transportasi Perdagangan Eceran Barang-Barang Kerajinan, Mainan Anak-Anak, dan Lukisan Perdagangan Eceran Komoditi Lainnya (Bukan Makanan, Minuman, atau Tembakau) Perdagangan Eceran Barang Bekas Perdagangan Eceran Kaki Lima Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi dari Hasil Pertanian

310 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi Makanan, Minuman Hasil Industri Pengolahan Perdagangan Eceran Kaki Lima Bahan Kimia, Frmasi, Kosmetik, dan Alat Laboratorium Perdagangan Eceran Kaki Lima Tekstil, Pakaian Jadi, Alas Kaki, dan Barang Keperluan Pribadi Perdagangan Eceran Kaki Lima Perlengkapan Rumah Tangga dan Perlengkapan Dapur Perdagangan Eceran Kaki Lima Bahan Bakar dan Pelumas Perdagangan Eceran Kaki Lima Kertas, Barang-Barang dari Kertas, Alat Tulis, Barang Cetakan, Alat Olah Raga, Alat Musik, Alat Fotografi, dan Komputer Perdagangan Eceran Kaki Lima Barang-Barang Kerajinan, Mainan Anak-anak, dan Lukisan Perdagangan Eceran Kaki Lima Barang-Barang Bekas Perdagangan Eceran Kaki Lima Lainnya Perdagangan Eceran Lainnya Perdagangan Eceran Melalui Media Perdagangan Eceran Keliling G Perdagangan Ekspor Kecuali Perdagangan Mobil dan Sepeda Motor Perdagangan Ekspor Berdasarkan Balas Jasa (Fee) atau Kontrak Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil Pertanian, Binatang Hidup, Makanan, Minuman, dan Tembakau Perdagangan Ekspor Biji Kelapa Sawit

311 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Ekspor Hasil Tanaman Pangan dan Perkebunan Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil Pertanian Lainnya Perdagangan Ekspor Binatang Hidup Perdagangan Ekspor Hasil Perikanan Perdagangan Ekspor Kayu Perdagangan Ekspor Rotan Perdagangan Ekspor Hasil Hutan Selain Kayu dan Rotan Perdagangan Ekspor Udang Olahan Perdagangan Ekspor Teh Perdagangan Ekspor Kopi Bubuk Perdagangan Ekspor Tembakau Perdagangan Ekspor Makanan dan Minuman Lainnya Perdagangan Ekspor Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga Perdagangan Ekspor Tekstil Perdagangan Ekspor Pakaian Jadi Perdagangan Ekspor Kulit Perdagangan Ekspor Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga Lainnya Perdagangan Ekspor Produk Antara (Intermediate Products) Bukan Hasil Pertanian, Barang-Barang Bekas, dan Sisa-Sisa Tak Terpakai (Scrap) Perdagangan Ekspor Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat serta Produk Sejenis Perdagangan Ekspor Bijih Timah Perdagangan Ekspor Bijih Logam Selain Timah Perdagangan Ekspor Batu Bara Perdagangan Ekspor Logam dan Bijih Logam (Hasil Pertambangan dan Penggalian) Lainnya

312 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Ekspor Kayu Lapis Perdagangan Ekspor Bahan-Bahan Konstruksi (Kecuali Bahan Hasil Penggalian) Lainnya Perdagangan Ekspor Produk Antara (Intermediate Products), Barang- Barang Bekas, dan Sisa-Sisa Tak Terpakai (Scrap) Perdagangan Ekspor Mesin-Mesin, Suku Cadang, dan Perlengkapannya Perdagangan Ekspor Lainnya Perdagangan Ekspor Kayu Gergajian Perdagangan Ekspor Kopi Bijian Perdagangan Ekspor Tembakau Perdagangan Ekspor Karet Perdagangan Ekspor Lada Perdagangan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Mentah Perdagangan Ekspor Minyak Biji Kelapa Sawit Perdagangan Ekspor Bungkil Kopra Perdagangan Ekspor Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Lainnya Perdagangan Ekspor Hewan Yang Sudah Diolah Perdagangan Ekspor Bahan Makanan Lainnya Perdagangan Ekspor Hasil Tambang Setengah Jadi Perdagangan Ekspor Barang Setengah Jadi Lainnya Perdagangan Ekspor Barang Kerajinan dari Kayu dan Rotan Perdagangan Ekspor Barang Kerajinan Selain dari Kayu dan Rotan Perdagangan Ekspor Jasa Konstruksi

313 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Ekspor Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain G Perdagangan Impor, Kecuali Perdagangan Mobil dan Sepeda Motor Perdagangan Impor Berdasarkan Balas Jasa (Fee) atau Kontrak Perdagangan Impor Bahan Baku Hasil Pertanian, Binatang Hidup, Makanan, Minuman, dan Tembakau Perdagangan Impor Cengkeh Perdagangan Impor Biji Gandum Perdagangan Impor Jagung Perdagangan Impor Kacang Kedelai Perdagangan Impor Bahan Baku Hasil Pertanian, dan Binatang Hidup Lainnya Perdagangan Impor Beras Perdagangan Impor Gula Perdagangan Impor Makanan, Minuman, dan Tembakau Lainnya Perdagangan Impor Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga Perdagangan Impor Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kulit Perdagangan Impor Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga Lainnya Perdagangan Impor Produk Antara Bukan Hasil Pertanian, Barang-Barang Bekas, dan Sisa-Sisa Tak Terpakai (Scrap) Perdagangan Impor Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat serta Produk Sejenis Perdagangan Impor Logam dan Bijih Logam Perdagangan Impor Besi Beton Perdagangan Impor Bahan-Bahan Konstruksi Lainnya

314 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Perdagangan Impor Pupuk dan Obat Hama Perdagangan Impor Farmasi Perdagangan Impor Barang Antara Lainnya Perdagangan Impor Mesin-Mesin, Suku Cadang, dan Perlengkapannya Perdagangan Impor Suku Cadang Industri Perdagangan Impor Suku Cadang Mesin-Mesin, Suku Cadang, dan Perlengkapannya Lainnya Perdagangan Impor Lainnya H H Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Penyediaan Akomodasi Hotel Bintang Hotel Melati Jasa Akomodasi Lainnya Restoran/Rumah Makan, Bar, dan Jasa Boga Penyediaan Makan Minum Lainnya Restoran/Rumah Makan I I Angkutan Darat dan Angkutan Dengan Saluran Pipa Angkutan Jalan Rel Angkutan Jalan Angkutan Jalan Dalam Trayek Untuk Penumpang Angkutan Jalan Tidak Dalam Trayek Untuk Penumpang Angkutan Jalan Untuk Barang Angkutan Dengan Saluran Pipa I Angkutan Air Angkutan Laut Angkutan Laut Domestik Angkutan Laut Internasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Angkutan Sungai dan Danau

315 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Angkutan Penyeberangan Domestik I Angkutan Udara Angkutan Udara Berjadwal Angkutan Udara Tidak Berjadwal Angkutan Udara Khusus I Jasa Penunjang dan Pelengkap Kegiatan Angkutan, dan Jasa Perjalanan Wisata Jasa Pelayanan Bongkar Muat Barang Pergudangan, Jasa Cold Storage, dan Jasa Wilayah Berikat Jasa Penunjang Angkutan Kecuali Jasa Bongkar Muat dan Pergudangan Jasa Perjalanan Wisata Jasa Pengiriman dan Pengepakan I Pos dan Telekomunikasi Pos Nasional, Unit Pelayanan Pos, dan Jasa Kurir Jaringan Telekomunikasi Jasa Telekomunikasi Telekomunikasi Khusus J J Perantara Keuangan Kecuali Asuransi dan Dana Pensiun Perantara Moneter (Bank) Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Leasing Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Selain Leasing J Asuransi dan Dana Pensiun J Jasa Penunjang Perantara Keuangan Jasa Penunjang Perantara Keuangan Kecuali Asuransi dan Dana Pensiun Jasa Penunjang Asuransi dan Dana Pensiun K K Real Estate Real Estate Yang Dimiliki Sendiri atau Disewa dan Asrama

316 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Real Estate Perumahan Sederhana - Perumnas Real Estate Perumahan Sederhana - Selain Perumnas s.d Tipe Real Estate Perumahan Sederhana - Selain Perumnas Tipe 22 s.d Real Estate Perumahan Menengah, Besar atau Mewah (Tipe Diatas 70) Real Estate Perumahan Flat/ Apartemen Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mall, Plaza) Real Estate Gedung Perkantoran Real Estate Gedung Rumah Toko (Ruko) atau Rumah Kantor (Rukan) Real Estate Lainnya Real Estate Atas Dasar Balas Jasa (Fee) atau Kontrak Kawasan Pariwisata dan Penyediaan Sarana Wisata Tirta Kawasan Pariwisata K Jasa Persewaan Mesin dan Peralatannya (Tanpa Operator), Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga, dan Pribadi Persewaan Alat-Alat Transportasi Persewaan Alat Transportasi Darat Persewaan Alat Transportasi Air Persewaan Alat Transportasi Udara Persewaan Mesin Lainnya dan Peralatannya Persewaan Mesin Pertanian dan Peralatannya Persewaan Mesin Konstruksi dan Teknik Sipil serta Peralatannya Persewaan Mesin Kantor dan Peralatannya (Termasuk Komputer) Persewaan Mesin Lainnya dan Peralatannya Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain

317 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Persewaan Barang-Barang Keperluan Rumah Tangga dan Pribadi Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain K Jasa Komputer dan Kegiatan Yang Terkait Jasa Konsultasi Piranti Keras (Hardware Consulting) Jasa Konsultasi Piranti Lunak (Software Consulting) Pengolahan Data Jasa Kegiatan Data Base Perawatan dan Reparasi Mesin-Mesin Kantor, Akuntansi, dan Komputer Kegiatan Lain Yang Berkaitan dengan Komputer K Penelitian dan Pengembangan (Swasta) Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora K Jasa Perusahaan Lainnya Jasa Hukum, Akuntansi dan Pembukuan, Konsultasi Pajak, Penelitian Pasar, dan Konsultasi Bisnis dan Manajemen Jasa Konsultasi Arsitek, Kegiatan Teknik dan Rekayasa, serta Analisis dan Testing Jasa Periklanan Jasa Perusahaan Lainnya Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain Pedagang Valuta Asing Jasa Perusahaan Lainnya L L Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Administrasi Pemerintahan, dan Kebijaksanaan Ekonomi dan Sosial Hubungan Luar Negeri, Pertahanan, dan Keamanan Jaminan Sosial Wajib M 308

318 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 76 M M Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Dasar Jasa Pendidikan Menengah Jasa Pendidikan Tinggi Jasa Pendidikan Lainnya N N Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kesehatan Manusia (Rumah Sakit dan Praktek Dokter Lainnya) Jasa Kesehatan Manusia - Rumah Sakit Jasa Kesehatan Manusia - Poliklinik/ Rumah Bersalin Jasa Kesehatan Manusia - Tempat Perawatan/Pengobatan Jasa Kesehatan Manusia - Profesi Dokter Jasa Kesehatan Hewan Jasa Kegiatan Sosial O O Jasa Kebersihan O Organisasi Bisnis, Pengusaha, dan Profesional Organisasi Buruh Organisasi Lainnya O Jasa Rekreasi, Kebudayaan, dan Olahraga Kegiatan Perfilman, Radio, Televisi, dan Hiburan Lainnya Kegiatan Kantor Berita Perpustakaan, Arsip, Museum, dan Kegiatan Kebudayaan Lainnya O Jasa Kegiatan Lainnya P P Jasa Perseorangan Yang Melayani Rumah Tangga Q Q Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Lampiran 309

319 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 77 Lampiran 5 Daftar Sandi Jenis ULN Sandi Keterangan 01 LA Dengan Rencana 02 LA Tanpa Rencana 03 LA Revolving 11 Asset Back Securities 12 Banker's Acceptances 13 Bond (Obligasi) 14 Certificate of Deposits 15 Commercial Papers 16 Floating Rate Certificate of Deposits 17 Floating Rate Notes 18 Medium Term Notes 19 Negotiable Certificate of Deposits 20 Promissory Notes 21 Money Market 22 Subordinated Notes 29 Surat Utang Lainnya 30 Utang Dagang 40 Lainnya Lampiran 6 Daftar Sandi Jenis ULN (Utang Lainnya) Sandi Keterangan 101 Utang Asuransi - Utang Usaha Utang Premi 102 Utang Asuransi - Utang Usaha - Utang Claim 103 Utang Asuransi - Utang Usaha - Utang Reasuransi 104 Utang Asuransi - Utang Usaha - Utang Retrosesi 105 Utang Asuransi - Utang Usaha - Utang Komisi 106 Utang Asuransi - Utang Usaha - Titipan Premi (Policy Holder Deposits) 201 Utang Asuransi - Cadangan Teknis - Estimasi Claim Retensi Sendiri (Cadangan Claim) 202 Utang Asuransi - Cadangan Teknis - Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan (Cadangan Premi) 203 Utang Asuransi - Cadangan Teknis - Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan

320 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Utang Asuransi - Cadangan Teknis - Dana Tabarru 205 Utang Asuransi - Cadangan Teknis - Tabungan Peserta 301 Utang Perusahaan Sekuritas - Utang Kepada Nasabah 302 Utang Perusahaan Sekuritas - Efek Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (REPO) 303 Utang Perusahaan Sekuritas - Utang Margin 304 Utang Perusahaan Sekuritas - Utang Perusahaan Efek 305 Utang Perusahaan Sekuritas - Rekening Nasabah 306 Utang Perusahaan Sekuritas - Utang Reverse REPO 307 Utang Perusahaan Sekuritas - Beban Yang Masih Harus Dibayar (Beban Transaksi) 401 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Uang Muka (Advance Payment Yang Diterima Untuk Penjualan Barang dan Jasa (Termasuk Penjualan Aktiva Tetap) 402 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Utang Premi Asuransi Freight 403 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Utang Premi Non-Jiwa Selain Freight 404 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Utang Premi Asuransi Jiwa 405 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Utang Sewa Guna Usaha 406 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Pendapatan Diterima Dimuka 407 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Kewajiban Lainnya 408 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Pinjaman Dalam Rangka Financial Leasing 451 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Pinjaman Terkait Transaksi REPO - Repurchase Agreement 452 Utang Selain Asuransi dan Sekuritas - Pinjaman Terkait Transaksi REPO - Sell Buy Back Agreement Lampiran 7 Daftar Sandi Status ULN Sandi Keterangan 01 Baru 20 Bunga Dikapitalisasi 21 Rescheduling 22 Reconditioning 23 Refinancing

321 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN Debt Reduction 25 Debt to Equity Swap 26 Pengalihan Kreditur 27 Rollover 28 Lainnya 30 Penambahan Plafon 40 Koreksi Lampiran 8 Daftar Sandi Jenis Penarikan Sandi Keterangan 1 Tunai 2 Barang 3 Jasa Lampiran 9 Daftar Sandi Valuta No Sandi Keterangan No Sandi Keterangan 1 ADP Andorran Peseta 41 CNY China Renminbi 2 AED UAD Dirham 42 COP Colombian Peso 3 AFN Afhganistan afgani 43 CRC Costa Rican Colon 4 ALL Albanian Lek 44 CUP Cuban Peso 5 AMD Armenia Dram 45 CVE Cape Verde Escudo 6 ANG Netherlands Antillian 46 CYP Cypriot Pound Guilder/Florin 7 AOA Angolan Kwanza 47 CZK Czech Koruna 8 ARA Austral 48 DEM German Mark 9 ARP Peso 49 DJF Djibouti Franc 10 ARS Argentine Peso 50 DKK Danish Krone 11 ATS Schilling 51 DOP Dominican Republic 12 AUD Australian Dollar 52 DZD Alergian Dinar 13 AWG Aruban Guilder 53 ECS Ecuadoran Sucre 14 AZN Azerbaijan Manaf 54 EEK Estonian Kroon 15 BAM Bosniar Dinar 55 EGP Egyptian Pound 16 BBD Barbados Dollar 56 ERN Eritreian Nakfa 17 BDT Bangladesh Taka 57 ESP Spanish Peseta 18 BEC Convertible Belgian 58 ETB Birr

322 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN BEF Belgian Franc 59 EUR Euro 20 BEL Financial Belgian Franc 60 FIM Finnis Markka 21 BFF Burkina Faso Frenc 61 FJD Fiji Dollar 22 BGN Bulgarian Lev 62 FKP Falkland Island Pound 23 BHD Bahraini Dinar 63 FRF Andorran Franc 24 BIF Burundi Franc 64 GBP Pound Sterling 25 BMD Bermudian Dollar 65 GEL Georgian Lari 26 BND Brunei Dollar 66 GGP Guernsey Pound 27 BOB Boliviano 67 GHS Ghana Cedi 28 BRL Brazil Real 68 GIP Gibraltar Pound 29 BRR Cruzeiro Real 69 GMD Gambian Dalasi 30 BSD Bahamas Dollar 70 GNF Guniea Franc 31 BTN Bhutan Ngultrum 71 GNS Guinea Franc/Guinea Syli 32 BUK Burma 72 GRD Greek Drachma 33 BWP Botswana Pula 73 GTQ Guatemala Quetzal 34 BYR Belarussian Rouble 74 GWP Guinea-Bissau Peso 35 BZD Belize Dollar 75 GYD Guyana Dollar 36 CAD Canadian Dollar 76 HKD Hong Kong Dollar 37 CDF Congolese Francs 77 HNL Honduras Lempira 38 CHF Swiss Franc 78 HRD Croation Dinar 39 CLF Unidades de Fomento 79 HRK Kuna 40 CLP Chilean Peso 80 HTG Haiti Gourde No Sandi Keterangan No Sandi Keterangan 81 HUF Hungarian Forint 121 MMK Myanmar Kyat 82 IDR Indonesian Rupiah 122 MNT Tugrik 83 IEP Irish Punt 123 MOP Macau Pataca 84 ILS Israeli Shekel 124 MRO Mauritania Ouguiya 85 IMP Manx Pound 125 MTL Maltese Lira 86 INR Indian Rupee 126 MUR Maurutius Pupee 87 IQD Iragi Dinar 127 MVR Rutiyaa 88 IRR Iranian Rial 128 MVS Moldova Leu 89 ISK Iceland Krona 129 MWK Malawi Kwacha 90 ITL Italian Lira 130 MXN Mexican Peso 91 JEP Jersey Pound 131 MYR Malaysian Ringgit 92 JMD Jamaican Dollar 132 MZN Mozambique Metical 93 JOD Jordanian Dinar 133 NAD Namibia Dollar 94 JPY Japanesse Yen (100) 134 NGN Nigeria Naira

323 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN KES Kenya Shilling 135 NIO Nicaragua Cordoba 96 KGS Kyrgyzstan som 136 NLG Netherlands Guilder/Gulden/Florin 97 KHR Riel 137 NOK Norwegian Krone 98 KMF Comoros Franc 138 NPR Nepalese Rupee 99 KPW North Korean Won 139 NZD New Zealand Dollar 100 KRW Won 140 OMR Omani Rial 101 KWD Kuwaiti Dinar 141 PAB Panamanian Balboa 102 KYD Cayman Islands Dollar 142 PEI Inti 103 KZT Kazakhstan Tenge 143 PEN Peruvian New Sol 104 LAK Laos New Kip 144 PGK Papua New Guinea Kina 105 LBP Lebanese Pound 145 PHP Philippines Peso 106 LKR Sri Langka Rupee 146 PKR Pakistan Rupee 107 LRD Liberian Dollar 147 PLN Polish Zloty/ New Zloty 108 LSL Loti 148 PLZ Zloty 109 LSM Lesotho Maloti 149 PTE Portuguese Escudo 110 LTL Lithuanian Litas 150 PYG Paraguay Guarani 111 LTT Litas 151 QAR Qatari Rial 112 LUF Luxembourg Franc 152 RON Romanian Leu 113 LVL Latvian Latse 153 RSD Serbia Dinar 114 LVR Latvian Rouble 154 RUB Russian Ruble 115 LYD Libyan Dinar 155 RWF Rwanda Franc 116 MAD Moroccan Dirham 156 SAR Saudi Riyal 117 MDL Moldova Lei 157 SBD Solomon Islands Dollar 118 MGF Malagasy Franc 158 SCR Seychelles Rupee 119 MKD Macedonian Dinar 159 SDD Sudanese Dinar 120 MLF Malian Franc 160 SDG Sudanese Pound No Sandi Keterangan No Sandi Keterangan 161 SEK Swedish Krone 186 UAH Ukraine Hryvna 162 SGD Singapore Dollar 187 UGX Ugandan Shilling 163 SHP St. Helena Pound 188 USD US Dollar 164 SIT Slovenia Tolar 189 UYU Uruguay Peso 165 SKK Slovakia Koruna 190 UZS Uzbekistan Sum 166 SLL Sierra Leone Leone 191 VEB Bolivar 167 SOS Somali Schilling 192 VEF Bolivares Fuertes 168 SPL Seborga Luigini 193 VND Vietnam Dong 169 SRD Surinam Guilder 194 VUV Vanuatu Vatu 170 STD Sao Tome Dobra 195 WST Tala

324 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN SUR USSR Rouble 196 XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 172 SVC El Salvador Colon 197 XAG Silver 173 SYP Syrian Pound 198 XAU Gold 174 SZL Swaziland Lilangeni 199 XCD Antigua Dollar 175 THB Thai Bath 200 XDR Special Drawing Right 176 TJR Tajik Ruble 201 XOF Benin Franc 177 TJS Tajikistan Ruble 202 XPD Palladium ounces 178 TMM Turkmenistan Manat 203 XPF CFA Franc BAEC 179 TND Tunisian Dinar 204 XPT Platinum Ounces 180 TOP Paanga 205 YER Yemeni Rial 181 TRY Turkish Lira 206 YUD New Dinar 182 TTD Trinidad & Tobago Dollar 207 YUN New Yugoslavian 183 TVD Tuvalu Dollar 208 ZAR Rand (South African Rand) 184 TWD Taiwan Dollar 209 ZMK Zambian Kwacha 185 TZS Tanzanian Shilling 210 ZWD Zimbabwe Dollar Lampiran 10 Daftar Sandi Jenis Tingkat Bunga Sandi Keterangan 1 Tetap 2 Mengambang Margin Atas 3 Mengambang Margin Bawah Lampiran 11 Daftar Sandi Basis Bunga Sandi Keterangan 01 JIBOR 02 SIBOR 03 LIBOR 04 EURIBOR 05 TIBOR 06 COF 07 HIBOR 08 SIBOR dan TIBOR 09 SBI

325 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN FED FUND 11 MRR 12 DUTCH 13 OTHER Lampiran 12 Daftar Sandi Negara No Sandi Keterangan No Sandi Keterangan 1 AL Albania 41 CN China 2 AM Armenia 42 CR Costa Rica 3 AN Netherlands Antilles 43 CU Cuba 4 AO Angola 44 CV Cape Verde 5 AQ Antartica 45 CX Christmas Island 6 AR Argentina 46 CY Cyprus 7 AS America Samoa 47 CZ Czech Republic 8 AT Austria 48 DE Germany 9 AU Australia 49 DJ Djibouti 10 AW Aruba 50 DK Denmark 11 AZ Azerbaijan 51 DM Dominica 12 BA Bosnia and 52 DO Dominican Republic Herzegowina 13 BB Barbados 53 DZ Algeria/ Aljazair 14 BD Bangladesh 54 ED Ecuador 15 BE Belgium 55 EE Estonia 16 BF Burkina Fazo 56 EG Egypt 17 BG Bulgaria 57 EH Western Sahara 18 BH Bahrain 58 ER Eritrea 19 BI Burundi 59 ES Spain 20 BJ Benin 60 ET Ethiopia 21 BM Bermuda 61 FI Finland 22 BN Brunei Darussalam 62 FJ Fiji 23 BO Bolivia, Plurinational State of 63 FK Falkland Islands (Malvinas) 24 BR Brazil 64 FM Micronesia, Federated State of 25 BS Bahamas 65 FO Faroe Islands

326 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN BT Bhutan 66 FR France 27 BV Bouvet Island 67 FX France, Metropolitan 28 BW Botswana 68 GA Gabon 29 BY Belarus 69 GB United Kingdom 30 BZ Belize 70 GD Grenada 31 CA Canada 71 GE Georgia 32 CC Cocos (Keeling) Island 72 GF French Guiana 33 CD Congo, The Democratic 73 GH Ghana Republic of the 34 CF Central African 74 GI Gibraltar Republic 35 CG Congo 75 GL Greenland 36 CH Switzerland 76 GM Gambia 37 CI Cote D'ivoire 77 GN Guinea 38 CK Cook Island 78 GP Guadeloupe 39 CL Chile 79 GQ Equatorial Guinea 40 CM Cameroon 80 GR Greece 81 GS South Georgia And 121 LS Lesotho South Sandwich Islands 82 GT Guatemala 122 LT Lithuania 83 GU Guam 123 LU Luxembourg 84 GW Guinea Bissau 124 LV Latvia 85 GY Guyana 125 LY Libyan Arab Jamahiriya 86 HK Hongkong 126 MA Morocco 87 HM Heard And McDonald 127 MC Monaco Island 88 HN Honduras 128 MD Moldova, Republic of 89 HR Croatia 129 MG Madagascar 90 HT Haiti 130 MH Marshall Islands 91 HU Hungary 131 MK Macedonia, The Former Yogoslav Republic 92 ID Indonesia 132 ML Mali 93 IE Ireland 133 MM Myanmar (Burma) 94 IL Israel 134 MN Mongolia 95 IN India 135 MO Macao

327 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN IO British Indian Ocean 136 MP Northern Mariana Islands Territory 97 IQ Iraq 137 MQ Martinique 98 IR Iran, Islamic Republic 138 MR Mauritania Of 99 IS Iceland 139 MS Montserrat 100 IT Italy 140 MT Malta 101 JM Jamaica 141 MU Mauritius 102 JO Jordan 142 MV Maldives 103 JP Japan 143 MW Malawi 104 KE Kenya 144 MX Mexico 105 KG Kyrgyzstan 145 MY Malaysia 106 KH Cambodia 146 MZ Mozambique 107 KI Kiribati 147 N1 Others 108 KM Comoros 148 NA Namibia 109 KN Saint Kitts and Nevis 149 NC New Caledonia 110 KP Korea, Democratic 150 NE Niger People's Republic 111 KR Korea, Republic Of 151 NF Norfolk Islands 112 KW Kuwait 152 NG Nigeria 113 KY Cayman Islands 153 NI Nicaragua 114 KZ Kazakhstan 154 AG Antigua And Barbuda 115 LA Lao People's Democ. 155 AE United Arab Emirat Rep. 116 LB Lebanon 156 AF Afghanistan 117 LC Saint Lucia 157 NL Netherlands 118 LI Liechtenstein 158 NO Norway 119 LK Sri Langka 159 NP Nepal 120 LR Liberia 160 AI Anguilla 161 NU Nieue 201 SZ Swaziland 162 NZ New Zealand 202 TC Turks And Caicos Island 163 OM Oman 203 TD Chad 164 PA Panama 204 TF French Southern Territories 165 PE Peru 205 TG Togo 166 PF French Polynesia 206 TH Thailand

328 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN PG Papua New Guinea 207 TJ Tajikistan 168 PH Philippines 208 TK Tokelau 169 PK Pakistan 209 TM Turkmenistan 170 PL Poland 210 TN Tunisia 171 PM Saint Pierre and 211 TO Tonga Miquelon 172 PN Pitcairn 212 TR Turkey 173 PR Puerto Rico 213 TT Trinidad And Tobago 174 PT Portugal 214 TV Tuvalu 175 PW Palau 215 TW Taiwan, Province Of China 176 PY Paraguay 216 TZ Tanzania, United Republic of 177 QA Qatar 217 UA Ukraine 178 RE Reunion 218 UG Uganda 179 RO Romania 219 UM United States Minor Outlying Islands 180 RU Russian Federation 220 US United States Of America 181 RW Rwanda 221 UY Uruguay 182 SA Saudi Arabia 222 UZ Uzbekistan 183 SB Solomon Islands 223 VA Holy See (Vatican City State) 184 SC Seychelles 224 VC Saint Vincent and The Grenadines 185 SD Sudan 225 VE Venezuela 186 SE Sweden 226 VG Virgin Islands (British) 187 SG Singapore 227 VI Virgin Islands (US) 188 SH Saint Helena 228 VN Vietnam 189 SI Slovenia 229 VU Vanuatu 190 SJ Svalbard And Jan 230 WF Wallis And Futuna Islands Mayen Island 191 SK Slovakia 231 WS Samoa 192 SL Siera Leoner 232 XO West Africa 193 SM San Marino 233 YE Yemen 194 SN Senegal 234 YT Mayotte 195 SO Somalia 235 YU Yugoslavia 196 SR Suriname 236 ZA South Africa

329 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN ST Sao Tome & Principe 237 ZM Zambia 198 SU Union of Soviet 238 ZW Zimbabwe Sociallis Republics 199 SV El Salvador 239 AD Andorra 200 SY Syrian Arab Republic 240 NR Nauru 241 GG Guernsey 247 TL Timor-Leste 242 IM Isle of Man 248 BL Saint Barthelemy 243 JE Jersey 249 MF Saint Martin 244 XX Lembaga Internasional 250 ME Montenegro 245 AX Aland Islands 251 PS Palestinian Territory, Occupied 246 CO Colombia 252 RS Serbia Lampiran 13 Daftar Sandi Sektor Institusi/Jenis Usaha Kreditor Sandi Keterangan 9000 Pemerintah 9100 Bank Sentral 9200 Bank 9300 Asuransi dan Dana Pensiun 9400 Lembaga Keuangan Bukan Bank 9500 Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan 9600 Lembaga Internasional 9900 Lainnya Lampiran 14 Daftar Hubungan Keuangan/Status Pemberi Pinjaman Sandi Keterangan 12 Perusahaan induk atau pihak yang memiliki saham perusahaan minimal 10% 21 Anak perusahaan (subsidiary), branch, perusahaan asosiasi (associate) yang merupakan SPV 22 Anak perusahaan (subsidiary), branch, perusahaan asosiasi (associate) yang bukan merupakan SPV (Non-SPV) 31 Perusahaan dalam satu grup (fellow subsidiaries) 41 Non-Afiliasi Lampiran 320

330 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 88 Lampiran 15 Daftar Sandi Sandi Bentuk Ikatan Perjanjian Sandi Keterangan 1 Bilateral (pinjaman langsung dari satu kreditur) 2 Sindikasi (pemberi pinjaman lebih dari satu) 3 Spesial Purpose Vehicle 9 Lainnya Lampiran 16 Daftar Sandi Penggunaan ULN Sandi Keterangan A1 Investasi A2 Modal kerja A3 Refinancing A4 Lainnya Lampiran 17 Daftar Sandi Jenis Penarikan Sandi Keterangan 1 Tunai 2 Barang 3 Jasa Lampiran 18 Daftar Sandi Jenis Pembayaran Sandi Keterangan 11 Pokok Tunai 12 Pokok Barang 13 Pokok Jasa 21 Bunga Tunai 22 Bunga Barang 31 Diskon 32 Retur Lampiran 19 Daftar Sandi Jenis Realisasi Sandi Keterangan 1 Realisasi Penarikan 2 Realisasi Pembayaran Lampiran 321

331 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 89 Lampiran 20 Daftar Sandi Jenis Transaksi Sandi Keterangan 11 Penarikan Pokok Tunai 12 Penarikan Pokok Barang 13 Penarikan Pokok Jasa 21 Pembayaran Pokok Tunai 22 Pembayaran Pokok Barang 23 Pembayaran Pokok Jasa 31 Pembayaran Bunga Tunai 32 Pembayaran Bunga Barang 33 Pembayaran Bunga Jasa 41 Pembayaran Diskon 42 Pembayaran Retur Lampiran 21 Daftar Sandi Penyebab Ketidaksesuaian Sandi Keterangan 1 Keterlambatan Pelaporan 2 Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3 Sesuai Perkembangan Proyek 4 Lainnya Lampiran 22 Daftar Sandi Jenis Adjustment Sandi Keterangan 111 Penarikan Pokok Tunai 112 Penarikan Pokok Barang 113 Penarikan Pokok Jasa 211 Pembayaran Pokok Tunai 212 Pembayaran Pokok Barang 213 Pembayaran Pokok Jasa 221 Pembayaran Bunga Tunai 222 Pembayaran Bunga Barang Lampiran 322

332 Lampiran III Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD Berupa Realisasi dan Posisi ULN 90 Lampiran 23 Daftar Sandi Status Lunas Sandi Keterangan 01 Biasa 02 Merger 03 Restrukturisasi 04 Debt to Equity Swap 05 Debt Forgiveness 06 Lunas Koreksi 07 Take Over KEPALA DEPARTEMEN INTERNASIONAL JEFFREY KAIRUPAN 323

333 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/DINT TANGGAL 29 APRIL 2013 PERIHAL PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BERUPA RENCANA UTANG LUAR NEGERI, PERUBAHAN RENCANA UTANG LUAR NEGERI, DAN INFORMASI KEUANGAN 324

334 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April KETERANGAN SIMBOL Pada saat login ke dalam sistem aplikasi laporan akan terdapat beberapa simbol seperti di bawah ini: Simbol Keterangan Untuk menambahkan data baru, dan akan menampilkan form inputan sesuai dengan menu masing-masing Ada 2 fungsi yaitu menyimpan data ke dalam database dan meng-update data Untuk kembali ke tampilan sebelumnya Untuk menghapus data Untuk mencari data Untuk menambah data dengan Sandi Rekening Baru Untuk mengirim data ke dalam database Untuk memilih tanggal data. Untuk kembali ke halaman paling awal Untuk kembali ke sepuluh (10) halaman sebelumnya Untuk kembali ke satu (1) halaman sebelumnya Untuk maju ke satu (1) halaman berikutnya Untuk maju ke sepuluh (10) halaman berikutnya Untuk maju ke halaman paling akhir Untuk memilih file yang berada dalam komputer Untuk mengunggah data ke server Untuk melihat jadwal pelaporan Untuk melihat semua daftar form I. Pendahuluan 325

335 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April I. Pendahuluan Sistem Informasi Utang Luar Negeri (SIUL) adalah sistem yang digunakan untuk memonitor data Utang Luar Negeri (ULN) sektor swasta (Bank, Badan Usaha Bukan Bank dan Perorangan) sejak tahun Mulai tahun 2013, sistem ini akan diintegrasikan dengan sistem pelaporan Lalu Lintas Devisa (LLD). Pedoman pelaporan ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk pelaporan secara teknis bagi para Pelapor dalam menggunakan aplikasi pelaporan yang berisi cara/tahapan pengisian sistem aplikasi. Dalam pedoman ini juga akan dilengkapi dengan penjelasan mengenai tombol dan fungsinya yang ada dalam sistem aplikasi. II. Pedoman Laporan A. Pengaturan Awal Pengaturan Regional Sebelum menggunakan aplikasi, terlebih dahulu lakukan pengaturan regional seperti berikut: masuk ke Control Panel, kemudian pilih Region and Language, seperti gambar di bawah ini. Kemudian ubah format menjadi English (United States), kemudian klik OK seperti gambar di bawah. Mengakses 326

336 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Mengakses Aplikasi Untuk mengakses aplikasi, buka IE (Internet Explorer) dengan minimum series adalah series 6.0. Apabila menggunakan aplikasi dibawah series 6.0, maka aplikasi tidak dapat dibuka. Selanjutnya ketik alamat link untuk masuk ke dalam aplikasi sampai dengan muncul halaman login seperti di bawah ini. Apabila sudah memiliki User ID dan Password, isilah User ID dan Password yang sudah dimiliki. User ID berupa kombinasi antara numerik dan huruf. Untuk password berisi minimal 12 digit yang merupakan kombinasi antara numerik dan huruf. Untuk pengetikan password harus dilakukan menggunakan keyboard yang telah disediakan dalam web dengan cara mengklik lambang keyboard pada sisi kanan password, seperti gambar di bawah ini: Apabila User ID atau Password yang dimasukkan tidak sesuai atau gagal, maka akan muncul peringatan seperti gambar di bawah ini. Untuk dapat mengakses aplikasi kembali, silahkan melakukan login kembali dan masukkan User ID atau Password dengan benar, perhatikan caps lock menyala atau tidak. Apabila belum memiliki User ID dan Password, maka klik tombol Pendaftaran Pelapor Baru, hingga muncul tampilan seperti di bawah ini. Menu ini digunakan untuk mendaftar sebagai pelapor baru dengan mengisi data-data pelapor kemudian klik tombol Submit. Selanjutnya 327

337 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Selanjutnya, user akan mendapatkan konfirmasi dan pemberian User ID dan Password untuk mengakses aplikasi. Menu Utama Apabila login sudah berhasil, akan muncul Home Page seperti di bawah ini: B. Pengisian Aplikasi 1. Beranda Menu Beranda terdiri dari Unggah, Web Form, Absensi dan Hasil seperti tampilan di bawah ini. Melalui menu ini, pelapor dapat menyampaikan laporannya melalui 2 (dua) cara yaitu: a. Unggah Untuk mengunggah file laporan, pilih menu Unggah dengan cara mengarahkan kursor ke menu Beranda kemudian klik menu Unggah. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini: Melalui 328

338 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Melalui menu ini, pelapor dapat mengunggah file satu persatu atau mengunggah beberapa file secara bersamaan. Kapasitas maksimal untuk mengunggah beberapa file dalam satu waktu adalah 5 file. Cara mengunggah adalah dengan mengklik menu Browse, dan pilih file yang akan diunggah seperti tampilan gambar di bawah ini: Keterangan: Format file laporan Rencana ULN dan Informasi Keuangan dapat diunduh di Home Page pengumuman. Penamaan file laporan harus mengikuti format di bawah ini: 9 digit pertama adalah sandi pelapor 1 digit huruf M (Monthly)/A(Annual) 8 digit periode laporan, YYYYMMDD (Y : year, M : month, D : date) 1 digit jenis form (E untuk laporan Rencana ULN dan Informasi Keuangan) 4 digit nomor form (0104 untuk laporan Informasi Keuangan dan 0111 untuk laporan Rencana ULN) Setelah data yang ingin diunggah telah dipilih, selanjutnya klik tombol Unggah. Apabila batal mengunggah file, maka klik tombol Hapus. Pada menu ini, pelapor juga dapat melihat jadwal laporan dengan cara mengklik tombol Waktu Pelaporan, seperti gambar di bawah ini: Keterangan 329

339 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Keterangan: Apabila laporan telah berhasil diunggah dan pelaporan tidak melampaui jadwal pelaporan, maka sistem akan memberikan konfirmasi Hasil Upload Laporan seperti gambar di bawah ini: Untuk melanjutkan tahapan selanjutnya, klik tombol Lanjut. Apabila jenis file laporan yang diunggah tidak sesuai dengan jenis file yang dapat diterima sistem atau waktu pelaporan melampaui jadwal pelaporan, maka sistem akan memberikan konfirmasi kesalahan seperti gambar di bawah ini. Untuk mengkoreksi, ulangi lagi proses unggah laporan secara benar dengan mengklik Beranda -> Unggah. Selanjutnya ikuti proses Unggah file sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Namun, sebelum mengunggah, periksa kembali file yang akan diunggah dan pastikan sudah tidak ada kesalahan pada filenya. b. Web From 330

340 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April b. Web Form Untuk mengisi laporan secara online dapat dilakukan melalui menu Web Form dengan cara mengarahkan kursor kepada menu Beranda kemudian klik menu Web Form seperti gambar di bawah ini : Setelah menu Web Form dipilih, akan muncul pilihan form Informasi Keuangan dan form Laporan Rencana ULN Jangka Panjang seperti gambar di bawah ini. Form Informasi Keuangan Menu ini digunakan untuk mengisi form Informasi Keuangan. Untuk mengakses menu ini, klik Form 0104 dari kotak drop down dari menu Web Form, lalu klik tombol Pilih, seperti gambar diatas. Selanjutnya klik tombol Periode Laporan untuk memilih periode laporan Juni (untuk laporan semester I) atau Desember (untuk laporan semester II), lalu pilih tahun pelaporan. Klik tombol Cari untuk melihat apakah sudah ada pelaporan pada periode laporan yang dipilih. Klik tombol Tambah untuk menambah atau membuat laporan form Informasi Keuangan atau klik tombol Hapus untuk menghapus laporan form Informasi Keuangan. Langkah 331

341 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Langkah pengisian form Informasi Keuangan sebagai berikut (harus dilakukan secara berurutan): Pilih Data Setelah mengklik tombol Tambah maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Untuk mengisi form terlebih dahulu pilih jenis Data; Current atau Previous. Data Current maupun Previous wajib diisi semua. Keterangan: Bagi pelapor baru wajib mengisi data Current kemudian Previous. Bagi pelapor yang sudah pernah melaporkan Informasi Keuangan, hanya wajib mengisi data Current. Sandi Rekening Selanjutnya adalah mengisi semua sandi rekening yang ada di laporan keuangan (10 sandi) dengan memilih Sandi Rekening 1 satu persatu seperti yang terdapat pada kotak drop down seperti di bawah ini: Pilih Valuta Selanjutnya, pilih Valuta untuk masing-masing sandi rekening dengan memilih salah satu pada kotak drop down, seperti gambar di bawah: 1 Definisi dari masing-masing sandi rekening terdapat di hal 42. Nominal 332

342 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Nominal Setelah mengisi jenis valuta, selanjutya isikan jumlah nominal untuk masing-masing sandi rekening dengan ketentuan pengisian di bawah ini pada field yang telah disediakan seperti gambar di bawah ini, dengan batas maksimum adalah 20 digit dan bersifat numerik. Apabila jenis valuta yang akan dilaporkan lebih dari 1 (satu), maka klik tombol Tambah untuk menambah kolom isian Valuta dan Nominal. Ketentuan pengisian jumlah nominal sandi rekening : 1. Aset Lancar : 0 (nol). 2. Persediaan : 0 (nol). 3. Aset Tetap : 0 (nol). 4. Aset Lainnya : 0 (nol). 5. Kewajiban Jangka Pendek : 0 (nol). 6. Kewajiban Jangka Panjang : 0 (nol). 7. Ekuitas : atau 0 (nol). 8. Pendapatan : 0 (nol). 9. Biaya Bunga : 0 (nol). 10. Laba Bersih : atau 0 (nol). Apabila telah selesai mengisi seluruh Sandi Rekening yang ada pada data Current, klik tombol Selesai dan Simpan seperti pada gambar di bawah ini: Data yang telah tersimpan akan muncul seperti gambar di bawah ini : Selanjutnya isi seluruh sandi rekening yang ada pada data Previous 2 dan lakukan proses pengisian seperti langkah-langkah diatas. Apabila telah selesai mengisi seluruh Sandi Rekening yang ada pada data Previous, klik tombol Selesai dan Simpan seperti pada gambar di bawah ini: Data 2 Pengisian data Previous wajib dilakukan oleh pelapor baru. Bagi pelapor yang sudah pernah melaporkan Informasi Keuangan sebelumnya, maka tidak perlu mengisi data Previous. 333

343 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Data yang telah tersimpan akan muncul seperti gambar di bawah ini : Setelah selesai mengisi seluruh sandi rekening yang ada pada data Current maupun Previous, maka klik tombol Selesai dan Simpan kemudian klik tombol Kirim. Apabila ingin mengkoreksi laporan, klik tombol Edit dan lakukan perubahan. Setelah selesai mengkoreksi, klik kembali tombol Selesai dan Simpan. Selanjutnya, klik Kirim, kemudian klik OK untuk mengirimkan laporan ke Bank Indonesia. Tahapan selanjutnya adalah masuk ke dalam Absensi Rekap Lap Absensi untuk melihat laporan pengiriman. Laporan Rencana ULN Jangka Panjang Menu ini digunakan untuk mengisi form Laporan Rencana ULN jangka panjang, termasuk rencana perpanjangan (roll over) ULN jangka panjang dan/atau ULN jangka pendek menjadi jangka panjang. Untuk mengakses form ini, klik Form 0111 dari kotak drop down yang ada di Web Form, lalu klik tombol Pilih, seperti gambar di bawah: Setelah klik tombol Pilih, akan muncul pesan seperti gambar di bawah. Langkah 334

344 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Langkah pengisian form Laporan Rencana ULN Jangka Panjang sebagai berikut: Pilih Valuta Isikan kolom Valuta dengan memilih jenis valuta seperti gambar di bawah. Yang dimaksud dengan valuta di field ini adalah jenis valuta untuk rencana penarikan ULN jangka panjang. Input Jumlah Valas Selanjutnya, isikan jumlah nominal rencana ULN jangka panjang di field Jumlah Valas yang tersedia dengan batas maksimum pengisian 20 digit numerik, seperti gambar di bawah: Apabila Jenis Valuta untuk rencana ULN lebih dari 1 (satu), klik tombol Tambah untuk menambah kolom isian Valuta dan Jumlah Valas-nya. Apabila ingin mengkoreksi laporan, klik tombol Edit dan lakukan perubahan seperti gambar berikut: Tujuan Penggunaan Rencana ULN (Total Harus 100%) Isikan Total Tujuan Penggunaan rencana ULN dengan memberikan tanda pada check box yang ada dan isikan besarnya persentase dari masing-masing penggunaan seperti gambar di bawah. Apabila tujuan penggunaan ULN hanya satu, maka berikan tanda pada salah satu tujuan dengan persentase 100%. Namun apabila ULN akan digunakan untuk lebih dari satu tujuan, maka berikan tanda pada jenis penggunaannya dan isikan besarnya persentase. Yang 335

345 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Yang dimaksud dengan : a) Investasi adalah menggunakan ULN untuk kebutuhan investasi, misalnya investasi untuk membeli gedung baru. b) Memperkuat modal kerja adalah menggunakan ULN untuk menambah modal, misalnya untuk.membeli mesin/peralatan produksi. c) Lainnya adalah menggunakan ULN selain untuk kebutuhan investasi atau menambah modal kerja, misalnya untuk membayar utang lainnya yang akan jatuh tempo (refinancing). Kreditur Atau Penyedia Dana Pilih jenis Kreditur atau Penyedia Dana yang akan memberikan ULN jangka panjang ke perusahaan dengan memberikan tanda pada check box yang ada seperti gambar di bawah. Hubungan Dengan Kreditur Berdasarkan jenis kreditur yang telah dipilih sebelumnya, pilih jenis Hubungan Dengan Kreditur dengan memberikan tanda pada check box yang ada seperti gambar di bawah Yang dimaksud dengan : a) Pihak Afiliasi adalah kreditur yang masih memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan calon debitur ULN, misalnya sesama anak perusahaan dari sebuah holding company. b) Pihak Induk adalah kreditur yang memiliki saham kepemilikan pada perusahaan calon debitur ULN. c) Lainnya adalah jenis kreditur selain dari pihak afiliasi maupun induk, yaitu kreditur yang tidak memiliki keterkaitan hubungan dengan perusahaan calon debitur ULN. Apabila Hubungan Dengan Kreditur yang dipilih adalah Lainnya, maka isikan keterangan pada field yang tersedia, misalnya perantara keuangan atau hubungan lepas. Jenis Utang (total harus 100%) Pilih Jenis Utang untuk rencana ULN jangka panjang dengan memberikan tanda pada check box yang ada seperti gambar di bawah, apakah jenis Loan Agreement, Surat Utang atau jenis utang lainnya (selain Loan Agreement dan Surat Utang). Yang dimaksud dengan : a) Loan Agreement adalah ULN yang didasarkan pada perjanjian utang. Pada jenis utang ini terdapat pilihan Bilateral dan Sindikasi. Yang dimaksud dengan utang Bilateral adalah ULN yang didasarkan pada perjanjian utang secara bilateral dengan satu kreditur tertentu, sedangkan utang Sindikasi adalah ULN yang didasarkan pada perjanjian utang dengan beberapa kreditur. b) Surat 336

346 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April b) Surat Utang adalah ULN yang berbentuk instrumen surat utang atau obligasi. Pada jenis utang ini terdapat pilihan Penawaran Umum dan Private Placement. Yang dimaksud dengan Penawaran Umum adalah ULN dalam bentuk obligasi yang diterbitkan di pasar keuangan secara terbuka ke berbagai kreditur, sedangkan Private Placement adalah ULN dalam bentuk obligasi yang diterbitkan secara tertutup hanya kepada kreditur tertentu. c) Utang lainnya adalah jenis ULN selain berdasarkan perjanjian utang atau berbentuk obligasi, misalnya dalam bentuk utang hipotik. Waktu Masuk Pasar Loan Agreement Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Loan Agreement, maka selanjutnya pilih Waktu Masuk Pasar untuk ULN jenis Loan Agreement dengan memberikan tanda pada check box yang ada seperti gambar di bawah. Yang dimaksud dengan waktu masuk pasar untuk jenis ULN Loan Agreement adalah pada saat Loan Agreement ditandatangani oleh perusahaan selaku calon debitur dan pihak kreditur. Waktu Masuk Pasar Surat Utang Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Surat Utang, maka pilih Waktu Masuk Pasar untuk ULN jenis Surat Utang dengan memberikan tanda pada check box yang ada seperti gambar di bawah. Yang dimaksud dengan waktu masuk pasar untuk jenis ULN Surat Utang adalah pada saat surat utang atau obligasi diterbitkan. Waktu Masuk Pasar Utang Lainnya Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Utang Lainnya, maka pilih Waktu Masuk Pasar untuk ULN jenis Utang Lainnya dengan memberikan tanda pada kotak check box yang ada seperti gambar di bawah: Yang dimaksud dengan waktu masuk pasar untuk jenis ULN Utang Lainnya adalah pada saat utang mulai tercatat sebagai kewajiban dalam laporan keuangan secara on balance sheet. Jangka Waktu Loan Agreement Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Loan Agreement, maka selanjutnya isikan jangka waktu/tenor untuk ULN jenis Loan Agreement pada field yang tersedia dengan batas maksimum 3 digit numerik seperti gambar di bawah. Jangka 337

347 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Jangka Waktu Surat Utang Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Surat Utang, maka isikan jangka waktu/tenor untuk ULN jenis Surat Utang pada field yang tersedia dengan batas maksimum 3 digit numerik seperti gambar di bawah. Jangka Waktu Utang Lainnya Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Utang Lainnya, maka isikan jangka waktu/tenor untuk ULN jenis Utang Lainnya pada field yang tersedia dengan batas maksimum 3 digit numerik seperti gambar di bawah. Lokasi Penerbitan (Surat Utang) Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Surat Utang, selanjutnya pilih lokasi rencana penerbitan Surat Utang dengan memilih salah satu negara dari kotak drop down seperti gambar di bawah. Yang dimaksud dengan lokasi penerbitan adalah negara dimana rencana Surat Utang akan didaftarkan (listing). Suku Bunga Indikatif (Loan Agreement) Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Loan Agreement, untuk suku bunganya pilih Suku Bunga Indikatif, apakah Fixed atau Floating 3 dan isikan besarnya persentase suku bunga dengan batas maksimum 3 digit numerik seperti gambar di bawah. Yang dimaksud dengan : a) Suku bunga Fixed adalah suku bunga yang besarnya tetap (fixed) di setiap periode pembayaran bunga. b) Suku bunga Floating atau mengambang adalah suku bunga yang besarnya berubah-ubah (floating) di setiap periode pembayaran bunga tergantung pada pergerakan indikator di pasar keuangan. Basis (Loan Agreement) Apabila suku bunga ULN jenis Loan Agreement adalah floating, maka pilih basis suku bunganya, apakah Basis Atas atau Basis Bawah dan pilih Jenis Basisnya pada kotak drop down seperti gambar di bawah. 3 Suku bunga indikatif untuk ULN jenis Loan Agreement dapat dilihat dalam perjanjian utang. Yang 338

348 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Yang dimaksud dengan : a) Basis atas adalah batas dimana suku bunga floating atau mengambang di atas basis (suku bunga acuan). Contohnya suku bunga floating adalah Libor+1,5%, maka dalam hal ini basis yang digunakan adalah basis atas dengan jenis basis (suku bunga acuan) adalah Libor. b) Basis bawah adalah batas dimana suku bunga floating atau mengambang di bawah basis (suku bunga acuan). Contohnya suku bunga floating adalah Tibor-2%, maka dalam hal ini basis yang digunakan adalah basis bawah dengan jenis basis (suku bunga acuan) adalah Tibor. Suku Bunga Indikatif (Surat Utang) Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Surat Utang, isikan besarnya suku bunga di field yang tersedia dengan batas maksimum 3 digit numerik seperti gambar di bawah. Suku Bunga Indikatif (Utang Lainnya) Apabila jenis rencana ULN terdapat pilihan Utang Lainnya, untuk suku bunganya pilih Suku Bunga Indikatif, apakah Fixed atau Floating dan isikan besarnya persentase suku bunga dengan batas maksimum 3 digit numerik seperti gambar di bawah. Basis (Utang Lainnya) Apabila suku bunga ULN jenis Utang Lainnya adalah floating, maka pilih basis suku bunganya, apakah Basis Atas atau Basis Bawah dan pilih jenis Basisnya pada kotak drop down seperti gambar di bawah. Sumber Pembayaran ULN (Total Harus 100%) Informasi mengenai Sumber Pembayaran ULN diisi dengan memberikan tanda pada check box yang ada dan mengisikan persentase komposisi dari masingmasing sumber pembiayaan, dalam valas maupun Rupiah (total komposisi harus 100%) dengan batas maksimum 3 digit numerik seperti gambar di bawah. Yang dimaksud dengan sumber pembiayaan ULN dari : a) Hasil ekspor adalah sumber pembiayaan ULN yang berasal dari hasil kegiatan ekspor perusahaan, baik dalam valas maupun Rupiah. b) Hasil penjualan dalam negeri adalah sumber pembiayaan ULN yang berasal dari hasil penjualan produk-produk perusahaan di pasar dalam negeri, baik dalam valas maupun Rupiah. c) Instrumen 339

349 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April c) Instrumen utang dalam negeri adalah sumber pembiayaan ULN yang berasal dari utang dari dalam negeri, baik dalam valas maupun Rupiah, misalnya kredit Bank domestik, obligasi yang diterbitkan di pasar domestik, dll. d) Instrumen utang luar negeri adalah pembiayaan ULN yang berasal dari utang dari luar negeri, baik dalam valas maupun Rupiah, misalnya loan dari kreditur luar negeri, obligasi yang diterbitkan di luar negeri, dll. e) Pembelian dari pasar adalah pembiayaan ULN yang berasal dari hasil pembelian valas di pasar domestik. Lainnya adalah pembiayaan ULN yang berasal dari sumber lainnya selain sumber pada huruh a s.d. e di atas. Rencana ULN Jangka Pendek Informasi mengenai rencana ULN jangka pendek diisi apabila perusahaan memiliki rencana ULN jangka pendek pada tahun berjalan. Pengisian dilakukan dengan cara dengan memilih jenis valuta pada kotak drop down yang ada dan mengisikan jumlah valas. Klik tombol Tambah untuk menambah kolom isian Valuta dan Jumlah Valas-nya. Kemudian diisi tujuan penggunaan ULN jangka pendek pada field yang tersedia. Analisa Risiko Pasar (Nilai Tukar) Analisa risiko pasar untuk risiko nilai tukar dilaporkan dengan cara mengisi langsung pada kotak yang tersedia tentang manajemen risiko perusahaan dalam mengelola risiko nilai tukar seperti gambar di bawah. Analisa Risiko Pasar (Tingkat Suku Bunga) Analisa risiko pasar untuk risiko suku bunga dilaporkan dengan cara mengisi langsung pada kotak yang tersedia tentang manajemen risiko perusahaan dalam mengelola risiko perubahan suku bunga seperti gambar di bawah. Analisa Risiko Likuiditas Analisa risiko likuiditas dilaporkan dengan cara mengisi langsung pada kotak yang tersedia tentang manajemen risiko perusahaan dalam mengelola risiko likuiditas suku bunga seperti gambar di bawah. Analisa Risiko Operasional Analisa risiko operasional dilaporkan dengan cara mengisia langsung pada kotak yang tersedia tentang manajemen risiko perusahaan dalam mengelola risiko operasional seperti gambar di bawah. Analisa 340

350 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Analisa Risiko Lainnya Apabila terdapat risiko lainnya selain risiko pasar, likuiditas, dan operasional, maka analisis risiko lainnya dilakukan dengan mengisinya langsung pada kotak yang tersedia tentang manajemen risiko perusahaan dalam mengelola risiko lainnya seperti gambar di bawah. Penilaian Rating Informasi mengenai ada atau tidaknya peringkat (rating) perusahaan dilaporkan dengan cara memilih Ya atau Tidak pada kotak drop down seperti gambar berikut. Lembaga Pemeringkat Apabila perusahaan telah memiliki peringkat, maka nama lembaga pemeringkat dilaporkan dengan cara memilih salah satu Lembaga Pemeringkat dan Asal Lembaga pada kotak drop down seperti gambar berikut. Lembaga pemeringkat yang berasal dari : a) Domestik adalah ICRA dan Pefindo b) Internasional adalah S&P, Fitch dan Moody s Nilai Peringkat Sebelumnya Bagi perusahaan yang telah memiliki peringkat, nilai peringkat sebelumnya (sebelum peringkat terakhir) dilaporkan dengan cara memilih Tanggal, Nilai peringkat sebelumnya, dan Outlook peringkat seperti gambar berikut. Nilai : Pilih salah satu Nilai pada kotak drop down seperti gambar berikut: Keterangan 341

351 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Keterangan : Apabila peringkat sebelumnya tidak ada dalam pilihan diatas, pelapor dapat menuliskan keterangan mengenai peringkat sebelumnya dengan mengetikkan langsung pada field yang tersedia seperti gambar di bawah. Outlook : Pilih salah satu pada kotak drop down seperti gambar berikut: Nilai Peringkat Terakhir Bagi perusahaan yang telah memiliki peringkat, nilai peringkat terakhir dilaporkan dengan cara memilih Tanggal, Nilai peringkat terakhir, dan Outlook peringkat seperti gambar berikut. Nilai : Pilih salah satu Nilai pada kotak drop down seperti gambar berikut: Keterangan : Apabila peringkat terakhir tidak ada dalam pilihan diatas, pelapor dapat menuliskan keterangan mengenai peringkat terakhir dengan mengetikkan langsung pada field yang tersedia seperti gambar di bawah. Outlook : Pilih salah satu pada kotak drop down seperti gambar berikut: Apabila perusahaan tidak/belum memiliki peringkat, pelapor dapat menuliskan keterangan pada field yang tersedia seperti gambar di bawah ini. Apabila perusahaan memiliki peringkat lebih dari satu, klik tombol Tambah untuk menambah jumlah baris. Selanjutnya, isilah data-data peringkat seperti telah dijelaskan sebelumnya. Apabila ingin melakukan perubahan data, klik tombol Edit dan lakukan perubahan. Jika telah selesai mengisi form, klik tombol Kirim kemudian klik OK untuk mengirimkan laporan ke Bank Indonesia. c. Absensi 342

352 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April c. Absensi Untuk melihat Rekap Laporan Absensi, klik Beranda Absensi Rekap Laporan Absensi, seperti gambar di bawah ini. Menu ini digunakan untuk melihat laporan mana yang sudah dikirim ke Bank Indonesia atau diunggah dan statusnya. Untuk memunculkan Rekap Laporan Absensi, tentukan terlebih dahulu Periode, Tahun dan Jenis Laporannya dengan mengklik masing-masing kotak drop down. Kemudian klik tombol Pilih hingga muncul tampilan seperti di bawah ini. Keterangan simbol status: = Pelapor belum mengirimkan laporannya. = Belum kirim (Optional kirim) = Laporan yang sudah diupload/dikirim berhasil divalidasi. = Laporan yang sudah diupload/dikirim berhasil divalidasi tapi terlambat = Laporan tidak wajib untuk diupload/dikirim. = Laporan yang sudah diupload/dikirim tidak lolos validasi. = Laporan sedang divalidasi = Laporan siap dikirim = Laporan sedang melakukan validasi teknis = Laporan yang lolos validasi teknis dan menunggu validasi antar form Apabila 343

353 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Apabila pelapor ingin melihat lebih rinci masing-masing form, maka pilih form yang ingin dilihat, kemudian klik tombol Lihat Data hingga muncul tampilan seperti di bawah ini. Apabila pelapor ingin melihat data di form yang dipilih secara keseluruhan, maka klik yang berada pada kolom Valid hingga muncul seperti gambar di bawah ini Cara tersebut juga dapat dilakukan untuk melihat kolom atau field mana yang salah atau gagal divalidasi. Apabila pelapor ingin melihat hasil laporan secara keseluruhan, klik tombol Cetak Report hingga muncul tampilan di bawah ini. Selanjutnya, apabila ingin mencetak report ke dalam Excel maupun PDF maka klik tanda ataupun yang berada pada kiri atas seperti gambar di bawah ini : Setelah 344

354 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Setelah mengklik tanda atau, pelapor dapat memiliki pilihan Open untuk melihat data atau Save untuk menyimpan data. Untuk melihat bukti pengiriman laporan, klik View Report seperti tampilan di bawah ini: Report yang akan muncul adalah seperti gambar berikut: d. Hasil Untuk melihat hasil laporan, klik Beranda Hasil Detil. Tentukan Form yang ingin dilihat, lalu tentukan pula periodenya, seperti gambar di bawah ini: 2. Pengaturan 345

355 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Pengaturan Di Home Page terdapat menu pengaturan yang dapat digunakan untuk mengubah password dan melihat informasi pokok pelapor. Untuk membuka menu ini dapat dilakukan dengan mengarahkan kursor ke menu Pengaturan seperti gambar di bawah ini : a. Ubah Password Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Pengaturan kemudian klik Ubah Password seperti gambar di bawah ini : Untuk mengubah password, isi data-data di atas, kemudian klik tombol Ubah. 346

356 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April b. Informasi Pokok Pelapor b. Informasi Informasi Pelapor digunakan untuk mengubah profil pelapor. Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Pengaturan kemudian klik Informasi Pokok Pelapor seperti gambar di bawah ini : Untuk mengubah profil pelapor, isi data-data pelapor di atas, kemudian klik tombol Simpan. Apabila pengisian data yang dilakukan masih terdapat kekurangan, maka akan muncul peringatan sebagai tanda bahwa terdapat data yang tidak sesuai. 3. Bantuan 347

357 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Bantuan a. Unduh 1) Aplikasi Menu ini dapat digunakan untuk mengunduh aplikasi yang dilakukan secara Offline maupun untuk mengunduh aplikasi manual book portable, portable dan Excel yang terbaru sehingga memudahkan pelapor dalam mendapatkan aplikasi yang terbaru. Untuk masuk pada menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> UNDUH -> Aplikasi seperti tampilan di bawah ini. Untuk mengunduh aplikasi yang diinginkan, klik Aplikasi yang diinginkan, kemudian klik tombol Disini seperti tampilan berikut. Selanjutnya pelapor dapat memiliki pilihan Open untuk membuka aplikasi atau Save untuk menyimpan aplikasi. 2) Tabel 348

358 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April ) Tabel Ref Menu ini berfungsi untuk mendapatkan data sandi berbagai Ref. Untuk mengakses menu ini arahkan kursor pada menu Bantuan Unduh Tabel Ref seperti tampilan di bawah ini. Untuk mengunduh Data sandi referensi yang diinginkan, klik Download di sini. 3) Juknis Menu ini berisi petunjuk teknis bagi pelapor mengenai cara-cara pelaporan. Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> Unduh -> Juknis seperti tampilan di bawah ini. 4) Ketentuan 349

359 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April ) Ketentuan Menu ini berfungsi untuk mengunduh ketentuan-ketentuan yang dibutuhkan untuk menjalankan Aplikasi Web pelaporan. Untuk mengakses pada menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> Download -> Ketentuan seperti gambar di bawah ini. Untuk mengunduh ketentuan tersebut klik Judulnya, kemudian klik Download Disini. 5) Tutorial Menu ini berfungsi untuk mengunduh tutorial petunjuk aplikasi. Untuk mengakses menu ini arahkan kursor pada menu Bantuan -> Unduh -> Tutorial seperti tampilan di bawah ini. Apabila terdapat file tutorial, dapat diunduh dengan mengklik Download di sini. b. Hubungi 350

360 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April b. Hubungi Kami Menu ini adalah keterangan mengenai Bank Indonesia, yang berisi Contact Person (help desk), Fax, Alamat dan Alamat Bank Indonesia. Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> Hubungi Kami seperti tampilan di bawah ini. c. Versi Web Menu ini berfungsi untuk memberitahukan nomor versi aplikasi web ini. Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> Versi Web seperti tampilan di bawah ini. d. Daftar 351

361 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April d. Daftar Pesan 1) Pesan Terkirim Menu ini berfungsi sebagai suatu wadah bagi pelapor yang ingin menyampaikan pertanyaan terkait pengisian maupun keluhan atau kendala terhadap aplikasi pelaporan. Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> Daftar Pesan -> Pesan Terkirim seperti tampilan di bawah ini. Apabila ingin mengirimkan pesan baru, klik tombol Pesan Baru, kemudian tuliskan pesan di kotak yang sudah disediakan, kemudian klik tombol Kirim. 2) Kotak 352

362 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April ) Kotak Masuk Menu ini merupakan kotak masuk pesan yang dikirimkan oleh pihak BI atas pertanyaan maupun untuk pemberitahuan lainnya, sehingga dapat memudahkan pelapor dalam mengetahui perkembangan dalam pelaporan. Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> Daftar Pesan -> Kotak Masuk seperti tampilan di bawah ini. e. Peta Situs Menu ini bertujuan untuk mempermudah pelapor dalam pencarian menu yang terdapat pada Web ini. Untuk mengakses menu ini, arahkan kursor pada menu Pengaturan -> Peta Situs seperti tampilan di bawah ini. f. Info 353

363 Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April f. Info Kurs Tengah BI Menu ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kurs tengah BI kepada pelapor. Untuk mengakses pada menu ini, arahkan kursor pada menu Bantuan -> Info Kurs Tengah BI seperti tampilan di bawah ini. 3. Logout Menu ini berfungsi untuk menutup aplikasi ini dengan mengklik tombol Logout. III. Lampiran 354

No. 15/17 /DInt Jakarta, 29 April 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 15/17 /DInt Jakarta, 29 April 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA 1 No. 15/17 /DInt Jakarta, 29 April 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Rencana Utang Luar Negeri, Perubahan

Lebih terperinci

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/21/PBI/2012

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 21 /PBI/2012 TENTANG PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 21 /PBI/2012 TENTANG PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 21 /PBI/2012 TENTANG PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pelaporan kegiatan lalu lintas

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Tim Penyusun

Lebih terperinci

No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/24/PBI/2010 tentang Kewajiban Pelaporan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri No. 12/19/DInt Jakarta, 22 Juli 2010 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

No. 17/26/DSta Jakarta, 15 Oktober 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 17/26/DSta Jakarta, 15 Oktober 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA No. 17/26/DSta Jakarta, 15 Oktober 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Selain Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

No.5/24/DSM Jakarta, 3 Oktober 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA

No.5/24/DSM Jakarta, 3 Oktober 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA No.5/24/DSM Jakarta, 3 Oktober 2003 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 15 /PBI/2011 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA LEMBAGA BUKAN BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 15 /PBI/2011 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA LEMBAGA BUKAN BANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 15 /PBI/2011 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA LEMBAGA BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemantauan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri No. 6/51/DLN Jakarta, 31 Desember 2004 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan penyempurnaan laporan

Lebih terperinci

No. 14 / 24 /DSM Jakarta, 7 September 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 14 / 24 /DSM Jakarta, 7 September 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA No. 14 / 24 /DSM Jakarta, 7 September 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Lembaga Bukan Bank Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

No. 15/5/DSM Jakarta, 7 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 15/5/DSM Jakarta, 7 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA No. 15/5/DSM Jakarta, 7 Maret 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Selain Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

No.4/5/DSM Jakarta, 28 Maret 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA

No.4/5/DSM Jakarta, 28 Maret 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA No.4/5/DSM Jakarta, 28 Maret 2002 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan.

Lebih terperinci

No. 17/4/DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA YANG MELAKUKAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA

No. 17/4/DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA YANG MELAKUKAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA No. 17/4/DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA YANG MELAKUKAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Rencana

Lebih terperinci

2 statistik, terutama statistik Neraca Pembayaran, Posisi Investasi Internasional, statistik Utang Luar Negeri Indonesia, dan Indikator Keuangan Perus

2 statistik, terutama statistik Neraca Pembayaran, Posisi Investasi Internasional, statistik Utang Luar Negeri Indonesia, dan Indikator Keuangan Perus TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Lalu Lintas. Devisa. Prinsip Kehati-Hatian. Pelaporan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 397) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/22/PBI/2014 TENTANG PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA DAN PELAPORAN KEGIATAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

Lebih terperinci

No. 13 / 21 /DSM Jakarta, 15 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 13 / 21 /DSM Jakarta, 15 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA No. 13 / 21 /DSM Jakarta, 15 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Lembaga Bukan Bank Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA

No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal: Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Likuiditas Valuta Asing

Likuiditas Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Pemantauan Lalu Lintas Devisa Bank, Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.273, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Lalu Lintas Devisa. Kegiatan. Pelaporan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5377) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank No. 10/ 46 /DInt Jakarta, 22 Desember 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Sehubungan dengan telah dikeluarkannya

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan keberhasilan

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA No. 12/ 37 /DInt Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pelaporan Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank serta Format Indikator

Lebih terperinci

No.13/33/DSM Jakarta, 30 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.13/33/DSM Jakarta, 30 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No.13/33/DSM Jakarta, 30 Desember 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa oleh Bank. Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 1 /PBI/ 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 1 /PBI/ 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 1 /PBI/ 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pinjaman luar negeri

Lebih terperinci

No. 17/ 3 /DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA

No. 17/ 3 /DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA No. 17/ 3 /DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi

Lebih terperinci

No. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN. Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA

No. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN. Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA 1 No. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA Perihal : PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pinjaman luar negeri merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pinjaman luar negeri merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/2/PBI/2002 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/2/PBI/2002 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/2/PBI/2002 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemantauan kegiatan Lalu Lintas

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Portofolio Obligasi Pemerintah bagi Bank Umum Peserta Program Rekapitalisasi

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Portofolio Obligasi Pemerintah bagi Bank Umum Peserta Program Rekapitalisasi Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset bagi Bank Umum Peserta Program Rekapitalisasi Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset bagi Bank Umum Peserta Program Rekapitalisasi Tim Penyusun Ramlan Ginting

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pelaksanaan Pengawasan Bank Kredit Desa

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pelaksanaan Pengawasan Bank Kredit Desa Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Pelaksanaan Pengawasan Bank Kredit Desa Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank Dengan BI Pelaksanaan Pengawasan Bank Kredit Desa Tim Penyusun

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.129, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Devisa. Bank. Nasabah. Lalu Lintas. Pemantauan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5897) PERATURAN

Lebih terperinci

No.16/20/DSta Jakarta, 28 November Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.16/20/DSta Jakarta, 28 November Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No.16/20/DSta Jakarta, 28 November 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/33/DSM tanggal 30 Desember 2011 Perihal

Lebih terperinci

Likuditas Valuta Asing

Likuditas Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuditas Valuta Asing, Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri dan Kewajiban Pelaporan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas

Lebih terperinci

No. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA

No. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA No. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank Sehubungan

Lebih terperinci

No. 3 / 13 / DSM Jakarta, 13 Juni 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3 / 13 / DSM Jakarta, 13 Juni 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 3 / 13 / DSM Jakarta, 13 Juni 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank. Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia No.1/9/PBI/1999

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 22 /PBI/2011 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 22 /PBI/2011 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 22 /PBI/2011 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penarikan

Lebih terperinci

No.18/ 5 /DSta Jakarta, 6 April 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA DEBITUR UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA

No.18/ 5 /DSta Jakarta, 6 April 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA DEBITUR UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA No.18/ 5 /DSta Jakarta, 6 April 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA DEBITUR UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA Perihal: Penerimaan Devisa Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/10/PBI/2016 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK DAN NASABAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/10/PBI/2016 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK DAN NASABAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/10/PBI/2016 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK DAN NASABAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemantauan

Lebih terperinci

Pasar Uang Antar Bank

Pasar Uang Antar Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul Siti Astiyah Wahyu Yuwana Hidayat Komala Dewi Wirza

Lebih terperinci

No. 2 /28/ DSM Jakarta, 21 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank

No. 2 /28/ DSM Jakarta, 21 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank No. 2 /28/ DSM Jakarta, 21 Desember 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.1/9/PBI/1999

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Prinsip

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN PELAPORAN PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK

PETUNJUK PENGISIAN PELAPORAN PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK PETUNJUK PENGISIAN PELAPORAN PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK BANK INDONESIA 1 Form Pengantar Laporan PLN Perusahaan Bukan Bank PROFIL PERUSAHAAN PELAPOR 1 Nama Perusahaan : 2 Alamat Lengkap

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13 / 21 /PBI/2011 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13 / 21 /PBI/2011 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13 / 21 /PBI/2011 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemantauan kegiatan

Lebih terperinci

Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April

Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April 2013 1 LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/DINT TANGGAL 29 APRIL 2013 PERIHAL PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BERUPA RENCANA UTANG LUAR NEGERI,

Lebih terperinci

No.18/ 23/DSta Jakarta, 26 Oktober 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN NASABAH

No.18/ 23/DSta Jakarta, 26 Oktober 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN NASABAH No.18/ 23/DSta Jakarta, 26 Oktober 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN NASABAH Perihal: Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank dan Nasabah Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

Perihal : Surat Pernyataan Tidak Melakukan Transaksi LLD

Perihal : Surat Pernyataan Tidak Melakukan Transaksi LLD Lampiran 1 (kota) (tanggal, bulan, tahun) No. / /..,..? ) Kepada Yth. BANK INDONESIA Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Bagian Statistik Neraca Pembayaran Gedung B, Lantai 14 Jl. MH. T hamrin

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank No. 3/ 14 /DSM Jakarta, 13 Juni 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank Sehubungan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 22 /PBI/2000 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 22 /PBI/2000 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 22 /PBI/2000 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan keberhasilan pengendalian moneter diperlukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.285, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Devisa. Ekspor. Penerimaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5383) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/25/PBI/2012

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Likuiditas Rupiah. Laporan Berkala

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Likuiditas Rupiah. Laporan Berkala Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA OLEH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA OLEH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK Lampiran SE No. 9 /34/DSM tanggal 18 Desember 2007 PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA OLEH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK I. PETUNJUK UMUM A. Pengertian 1. Kegiatan Lalu Lintas Devisa Kegiatan

Lebih terperinci

Likuditas Valuta Asing

Likuditas Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuditas Valuta Asing Pinjaman Luar Negeri, Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri dan Kewajiban Pelaporan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri Kodifikasi Peraturan Bank

Lebih terperinci

No.9/1/DInt Jakarta, 15 Februari 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Bank

No.9/1/DInt Jakarta, 15 Februari 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Bank No.9/1/DInt Jakarta, 15 Februari 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Pinjaman Luar Negeri Bank Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.195, 2016 PERBANKAN. BI. Debitur. Sistem Informasi. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5933). PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : GUBERNUR BANK INDONESIA, a. bahwa

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Survei oleh Bank Indonesia

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Survei oleh Bank Indonesia Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Penyelenggaraan Survei oleh Bank Indonesia Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank dengan BI Penyelenggaraan Survei oleh Bank Indonesia Tim Penyusun

Lebih terperinci

No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1/9/PBI/1999

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/23/PBI/20152015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/10/PBI/2014 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

S e p t e m b e r

S e p t e m b e r September 2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

S e p t e m b e r

S e p t e m b e r September 2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA DAN KEGIATAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN ULN KORPORASI NONBANK

PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA DAN KEGIATAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN ULN KORPORASI NONBANK PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA DAN KEGIATAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN ULN KORPORASI NONBANK Departemen Statistik Jakarta, 8 Januari 2015 Outline 1. Latar Belakang 2. Pokok-Pokok

Lebih terperinci

No. 9/34/DSM Jakarta, 18 Desember 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA

No. 9/34/DSM Jakarta, 18 Desember 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA No. 9/34/DSM Jakarta, 18 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA Perihal: Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/14/DSM tanggal 13 Juni 2001

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/KMK.017/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/KMK.017/2000 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/KMK.017/2000 TENTANG SYARAT, TATA CARA DAN KETENTUAN PELAKSANAAN JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl.

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. September 2014-1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

No. 15/37/DSta Jakarta, 5 September 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 15/37/DSta Jakarta, 5 September 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA No. 15/37/DSta Jakarta, 5 September 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan Bulanan Bank Umum

Lebih terperinci

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21 TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21 21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK 1. Q: Apa latar belakang diterbitkannya PBI

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA No. 3/ 12 /DLN Jakarta, 8 Juni 2001 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal : Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia No. 2/20/DLN tanggal 9 Oktober 2000 tentang

Lebih terperinci

No. 15/10 /DPNP Jakarta, 28 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 15/10 /DPNP Jakarta, 28 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 15/10 /DPNP Jakarta, 28 Maret 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Kegiatan Penitipan dengan Pengelolaan (Trust) Bank Umum yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter, pemantauan stabilitas sistem keuangan,

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank dengan BI Hubungan Rekening Giro antara

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA OLEH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA OLEH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA OLEH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK I. PETUNJUK UMUM A. Pengertian A.1. Kegiatan Lalu Lintas Devisa Kegiatan Lalu Lintas Devisa (LLD) adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI I. UMUM Pasokan valuta asing di pasar domestik saat ini sebagian

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Pri Hartini Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan Bank Indonesia

Lebih terperinci

S e p t e m b e r

S e p t e m b e r September 2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha bank yang melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah dan Valuta Asing Perusahaan Pialang Pasar Uang

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/11/PBI/2012

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/11/PBI/2012 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/11/PBI/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/20/PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM tanggal 17 September

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/4/PBI/2013 TENTANG LAPORAN STABILITAS MONETER DAN SISTEM KEUANGAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/4/PBI/2013 TENTANG LAPORAN STABILITAS MONETER DAN SISTEM KEUANGAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/4/PBI/2013 TENTANG LAPORAN STABILITAS MONETER DAN SISTEM KEUANGAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru No.117, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Valuta Asing. Rupiah. Bank. Asing. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5702). PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp. Neraca (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi 03-2006 03-2005 03-2006 03-2005 AKTIVA Kas 39,883 33,731 Penempatan pada Bank Indonesia 1,213,314 1,541,286 a. Giro Bank Indonesia 833,099 543,590 b. Sertifikat

Lebih terperinci

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC Sistem Informasi Debitur Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/2005 24 Januari 2005 MDC PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 8 /PBI/2005 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Sistem Pembayaran Non Tunai

Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 40 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 40 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 40 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan laporan dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

Lebih terperinci

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/20/PBI/2014 TANGGAL 28 OKTOBER 2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK 1. Q: Apa latar belakang diterbitkannya

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/7/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/10/PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 5/13/PBI/2003 TENTANG POSISI DEVISA NETO BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SE Ekstern N0.10/46/DInt. Perihal. Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SE Ekstern N0.10/46/DInt. Perihal. Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SE Ekstern N0.10/46/DInt Perihal Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank 1. Apakah seluruh perusahaan bukan bank yang berencana melakukan Pinjaman Luar Negeri (PLN) wajib

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5383 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Devisa. Ekspor. Penerimaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 285) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Diubah dengan PBI No. 3/4/PBI/2001 tanggal 12 Maret 2001 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/13/PBI/2000 TENTANG

Diubah dengan PBI No. 3/4/PBI/2001 tanggal 12 Maret 2001 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/13/PBI/2000 TENTANG Diubah dengan PBI No. 3/4/PBI/2001 tanggal 12 Maret 2001 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/13/PBI/2000 TENTANG JAMINAN PEMBIAYAAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci