Hubungan Manajemen Privasi dengan Iklim Komunikasi Organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan Manajemen Privasi dengan Iklim Komunikasi Organisasi"

Transkripsi

1 Hubungan Manajemen Privasi dengan Iklim Komunikasi Organisasi Ririn Frina 1, Purwanti Hadisiwi 2, Agus Setiaman 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author:ririnfina@gmail.com Abstrak Privasi merupakan hal-hal yang sangat pribadi bagi seseorang. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi. Penelitian dilakukan di Hotel Ciputra Semarang, dengan responden berjumlah 65 orang yang merupakan karyawan pada di perusahaan tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik korelasional. Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yang berisi sejumlah pernyataan tentang variabel manajemen privasi dan variabel iklim komunikasi organisasi. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan pembahasan data dengan menggunakan statistik parametris dan kemudian dilakukan analisis pada data tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi di Hotel Ciputra Semarang. Hubungan yang terdapat diantara kedua variabel tersebut tergolong ke dalam kategori sedang. Artinya, masih banyak variabel-variabel lain yang berhubungan dengan iklim komunikasi organisasi di dalam sebuah perusahaan. Kata kunci: manajemen privasi, iklim komunikasi organisasi Latar Belakang Manusia merupakan individu yang utuh sehingga manusia memiliki hak atas segala sesuatu tentang dirinya atau segala hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Bahkan, seorang individu berhak mengatur sejauh mana ia harus memberikan informasi kepada orang lain tentang dirinya sendiri. Oleh karena itu, sering terdengar istilah privasi dalam kehidupan sosial sekarang ini. Altman (1975) 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 18

2 mendefinisikan privasi sebagai proses pengontrolan yang selektif terhadap akses kepada diri sendiri dan akses kepada orang lain. Dari definisi privasi di atas, dapat dibuat sebuah kesimpulan bahwa privasi merupakan tingkatan untuk mengontrol keterbukaan yang diinginkan seseorang dalam sebuah interaksi. Secara sadar atau tidak, ternyata setiap orang melakukan kontrol atas privasinya. Keterbukaan atas informasi-informasi yang bersifat pribadi membutuhkan pengelolaan yang baik, harus jelas batasan-batasannya, mana yang dapat dibagikan kepada publik, dan mana yang bersifat privat. Pengelolaan privasi yang baik akan membantu seorang individu dalam melakukan interaksi yang baik pula dalam lingkungan sosialnya. Seorang profesor bidang komunikasi, Sandra Petronio, melalui teori yang dipeloporinya yaitu Communication Privacy Management Theory atau Teori Manajemen Privasi Komunikasi menegaskan bahwa terdapat batasan-batasan yang digunakan oleh individu dalam membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi terhadap individu atau kelompok sosial lain, antara lain berdasarkan penilaian terhadap resiko yang akan diterima (cost dan reward yang akan diperoleh ketika mengungkapkan hal-hal yang bersifat privat atau pribadi), aspek budaya, perbedaan jender, motivasi personal dan tuntutan situasional. Pada satu sisi, manusia memang merupakan seorang individu yang utuh, namun pada sisi lain, manusia juga merupakan makhluk sosial dimana manusia itu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pernyataan bahwa manusia merupakan makhluk sosial juga ditegaskan melalui sebuah teori hubungan antarmanusia (human relation theory) yang dipelopori oleh Elton Mayo. Dalam teori ini, Mayo menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan mempunyai Page 2 of 18

3 keinginan untuk aktualisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kehidupan manusia tidak akan lepas bisa lepas dari kodratnya sebagai makhluk sosial. Oleh karena kodrat manusia adalah makhluk sosial, maka manusia akan masuk ke dalam sebuah organisasi. Di dalam sebuah organisasi, manusia akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang sehingga ia akan menjalin hubungan sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Dapat dilihat bahwa di dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa bahkan banyak orang yang berkumpul untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa di dalam organisasi pastilah terdapat suatu proses komunikasi, dimana satu orang bertukar pesan dengan orang lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Dengan adanya komunikasi, setiap orang di dalam organisasi membangun hubungan sosial antara yang satu dengan yang lainnya. Melalui Human Relation Theory, Elton Mayo menyatakan bahwa individu dan hubungan sosial merupakan hal penting di dalam sebuah organisasi. Mayo menegaskan bahwa terdapat pengaruh komunikasi manusia terhadap interaksi atau tingkah laku anggota organisasi (Arni, 2005:39-43). Dengan demikian, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa terdapat peran penting dari proses komunikasi di dalam kehidupan sebuah organisasi. Karena di dalam sebuah organisasi terdapat sebuah proses komunikasi, maka di dalamnya juga akan tercipta suatu iklim yang terbentuk dari hasil komunikasi tersebut. Iklim komunikasi organisasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antarpersona, dan kesempatan untuk bertumbuh, di dalam sebuah organisasi (Pace & Faules, 2001 : 147). Page 3 of 18

4 Adanya iklim komunikasi di dalam sebuah organisai akan mempengaruhi interaksi yang terjadi diantara anggota organisasi tersebut. Pace dan Faules (2001) mengemukakan bahwa iklim organisasi akan mempengaruhi siapa yang disukai, apa yang ingin dicapai, siapa yang diajak bicara, bagaimana perkembangan diri, perasaan pribadi, pekerjaan, serta bagaimana cara menyesuaikan diri dengan organisasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam sebuah organisasi. Agar sebuah organisasi berjalan dengan baik, sudah selayaknya pula setiap anggota di dalam organisasi tersebut membangun iklim komunikasi organisasi yang baik. Terbentuknya iklim komunikasi organisasi yang baik, tidak akan lepas dari proses komunikasi yang dilakukan oleh individu-individu di dalam sebuah organisasi. Namun, apa saja pesan yang harus dipertukarkan di dalam proses komunikasi yang dilakukan individu dalam organisasi? Apakah segala sesuatu harus dikomunikasikan, termasuk hal-hal pribadi seorang individu? Seringkali di dalam sebuah organisasi, didapati bahwa informasi mengenai pribadi seseorang ternyata lebih cepat menyebar kepada individu lainnya daripada informasi tentang organisasi itu sendiri. Hal ini bisa terjadi melalui jalur informal atau selentingan di dalam organisasi. Davis dan O Connor (dalam Pace dan Faules, 2001:200) menyatakan bahwa salah satu sifat dari selentingan adalah menyebarkan informasi dengan cepat. Apabila hal tersebut terjadi, maka individu pemilik informasilah yang akan merasa dirugikan. Kerugiannya bisa meliputi berbagai hal, bahkan dapat mempengaruhi citra diri individu. Dengan demikian, didapati sebuah pertanyaan, apakah pengetahuan orang lain tentang citra diri seseorang akan menentukan komunikasi selanjutnya? Maka dari itu, dapat dirumuskan sebuah masalah apakah manajemen privasi yang dilakukan seorang Page 4 of 18

5 individu berhubungan dengan iklim komunikasi organisasi di dalam sebuah perusahaan? Untuk menjawab rumusan masalah di atas, maka perlu dicari tahu terlebih dahulu apakah terdapat hubungan antara cara seseorang bersikap dalam proses komunikasinya dengan iklim komunikasi yang telah dibangunnya. Untuk itu, peneliti membuat sebuah penelitian terhadap 189 karyawan Hotel Ciputra Semarang, agar dapat melihat apakah terdapat hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi. Penjelasan Di dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep yang digunakan oleh peneliti untuk mengemukakan hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi, antara lain konsep manajemen privasi dan iklim komunikasi organisasi. berikut ini penjelasan singkat mengenai kedua konsep tersebut. 1. Manajemen Privasi Konsep manajemen privasi ini berasal dari sebuah teori yang dikemukakan oleh Sandra Petronio, yaitu Communication Privacy Management / CPM. Teori ini memiliki asumsi bahwa terdapat batasan-batasan yang digunakan individu dalam membicarakan hal-hal yang bersifat privat terhadap individu lain atau kelompok sosial lain. Teori ini berbicara tentang pembukaan di dalam hubungan yang membutuhkan pengelolaan sehingga diperlukan batasanbatasan ketika berkomunikasi. Pengertian manajemen privasi itu sendiri adalah bagaimana seseorang melakukan pengelolaan atas informasi- informasi privat yang akan dikomunikasikannya ketika orang tersebut melakukan interaksi sosial dalam lingkungannya. Konsep manajemen privasi ini Page 5 of 18

6 memiliki lima asumsi dasar yang menjadi sub variabel dalam penelitian ini, yaitu : - Informasi privat (private information) Informasi privat merupakan informasi mengenai hal-hal yang sangat berarti bagi diri sendiri. Suatu hal menjadi privat bergantung pada pentingnya hal tersebut bagi konsepsi diri sendiri dan bagi hubungan dengan orang lain (Schoeman dalam West dan Turner, 2008 : 256). Informasi privat meliputi pembukaan pribadi kepada orang lain dan keintiman dengan orang lain. - Batasan privat (private boundaries) Batasan privat merupakan garis atau batasan antara bersikap publik dan bersikap privat. Bersikap privat berarti orang menyimpan informasi privat untuk diri mereka sendiri (disebut batasan personal). Sedangkan bersikap publik berarti orang membuka informasi privat kepada orang lain dalam relasi sosial (disebut batasan kolektif). - Kontrol dan kepemilikan Kontrol dan kepemilikan berasumsi bahwa orang merasa merekalah yang memiliki informasi dan merekalah yang berhak mengontrol informasi tersebut. - Sistem manajemen berdasarkan aturan Sistem manajemen berdasarkan aturan yaitu kerangka untuk memahami keputusan yang dibuat orang mengenai informasi privat yang meliputi tiga proses yaitu : karakteristik aturan privasi, koordinasi batasan, dan turbulensi batasan. - Dialektika Manajemen Page 6 of 18

7 Dialektika manajemen merupakan ketegangan-ketegangan antara keinginan untuk mengungkapkan informasi privat dengan keinginan untuk menutupinya. 2. Iklim Komunikasi Organisasi Pace dan Faules mengemukakan iklim komunikasi organisasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflikkonflik antarpersona, dan kesempata bagi pertumbuhan dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2001 : 147). Terdapat enam faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi, yaitu : - Kepercayaan Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pernyataan dan tindakan. - Pembuatan keputusan bersama Pegawai di semua tingkat harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai masalah dalam kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. - Kejujuran Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkam apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan. - Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah Komunikasi ke bawah merupakan komunikasi dari pimpinan atau atasan Page 7 of 18

8 kepada bawahannya. Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka pada saat itu. - Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. Atasan harus bersedia mendengarkan saran maupun laporan masalah dari bawahannya dengan pikiran terbuka. - Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi Anggota di semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, dan menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya. Metodologi Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Hotel Ciputra Semarang (K=1) dengan total 189 orang (N=189). Rumus pengambilan sampel yang akan digunakan untuk populasi dalam penelitian ini adalah rumus Slovin dengan kelonggaran keditaktelitian pengambilan sampel sebesar 10%. Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh sampel sebanyak 65 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling random strata karena populasinya tidak homogen (heterogen). Populasi dibagi ke dalam stratastrata, selanjutnya akan diibuat kerangka sampling. Selanjutnya dilakukan penentuan ukuran sampel untuk strata proporsional dari setiap strata dilakukan berdasarkan pecahan sampling (sampling fraction) yang digunakan. Setelah jumlah sampel pada Page 8 of 18

9 setiap strata atau lapisan ditentukan, maka selanjutnya adalah penentuan anggota sampel dengan teknik acak sederhana, dimana dalam penelitian ini dilakukan dengan undian. Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu teknik kuesioner dan studi pustaka. Sedangkan analisis datanya dilakukan dengan teknik adalisis deskriptif dan analisis inferensial. Sebelum kuesioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment untuk uji validitas dan Alpha Cronbach untuk uji reliabilitas. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan perhitungan terhadap manajemen privasi pada penelitian diketahui bahwa dari 65 orang responden, 57 responden (87,69%) memberikan penilaian tentang manajemen privasi pada kategori tinggi dan 8 responden (12,31%) memberikan nilai pada kategori sedang, dan tidak seorang pun memberikan nilai pada kategori rendah. Dari data tersebut dapat dipahami bahwa hampir seluruh responden menilai bahwa responden melakukan pengelolaan terhadap proses pengomunikasian hal-hal yang bersifat pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa privasi adalah hal yang seutuhnya adalah milik individu dan merupakan hal terpenting di dalam diri seorang individu. Petronio mengemukakan bahwa Privasi merupakan hal penting bagi seorang individu karena privasi memungkinkan seorang individu berbeda dari individu lainnya (dalam West dan Turner, 2008:253). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa responden memberikan perhatian dan pengelolaan pada privasi sebab risiko dan keuntungan yang diperoleh dari pengomunikasian privasi dirasakan oleh individu pemilik informasi tersebut. Dengan demikian, hampir seluruh responden Page 9 of 18

10 merasa bahwa merekalah yang harus mengelola informasi pribadinya sendiri. Hal ini juga menunjukkan bahwa terdapat batasan-batasan yang dimiliki oleh responden dalam proses komunikasi hal-hal pribadinya. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa asumsi teori yang dipelopori oleh Petronio, yaitu teori manajemen privasi komunikasi, benar adanya karena sesuai dengan data uang diperoleh di lapangan. Hanya sangat sedikit responden yang menilai manajemen privasi pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa responden yaitu karyawan di Hotel Ciputra Semarang ini tidak selalu mengelola proses komunikasi hal pribadinya. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap total skor variabel manajemen privasi yang diperoleh melalui pengumpulan data, maka jumlah skor variabel adalah Dengan demikian diperoleh hasil bahwa manajemen privasi yang dilakukan oleh karyawan pada Hotel Ciputra Semarang ini adalah 81% dari yang diharapkan. Idealnya, hasil yang diharapkan adalah 100%. Sedangkan yang diperoleh dari pengumpulan data adalah 81%. Artinya, pengelolaan informasi pribadi yang dilakukan oleh responden berkisar 81% dari pengelolaan manajemen privasi yang ideal. Dengan kata lain, 81% hal-hal pribadi dikelola oleh individu atau responden dalam proses pengomunikasiannya, sedangkan 19% lainnya tidak dikelola. Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan terhadap iklim komunikasi organisasi, diketahui bahwa dari 65 orang responden, 45 responden (69,23%) memberikan penilaian tentang iklim komunikasi organisasi pada kategori tinggi, 20 responden (30,77%) memberikan nilai pada kategori sedang, dan tidak seorang pun memberikan nilai pada kategori rendah. Dari data tersebut dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menilai bahwa iklim komunikasi organisasi di lingkungan kerja mereka yaitu Hotel Ciputra Page 10 of 18

11 Semarang sudah mendekati iklim ideal yang diinginkan oleh responden. Hal ini ditunjukkan dari 69,23% responden menilai bahwa iklim komunikasi organisasi di perusahaan tersebut berada pada kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa iklim komunikasi yang ada sudah hampir sesuai dengan iklim komunikasi yang diharapkan oleh para responden. Pace dan Faules mengemukakan bahwa iklim komunikasi organisasi dapat menjadi salah satu pengaruh paling penting dalam produktivitas organisasi karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi (Pace dan Faules, 2001:155). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di Hotel Ciputra Semarang ini, responden merasa iklim komunikasi organisasi sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan responden, maka dari itu produktivitas di perusahaan tersebut juga akan tercapai dengan baik. Dari data penelitian juga diketahui bahwa hanya sebagian kecil responden yang merasa bahwa iklim komunikasi yang ada masih kurang sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat beberapa orang yang masih merasa kurang nyaman dengan iklim komunikasi organisasi yang ada di dalam peerusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap total skor variabel iklim komunikasi organisasi yang diperoleh melalui pengumpulan data, maka diperoleh hasil bahwa iklim komunikasi organisasi yang terdapat pada Hotel Ciputra Semarang ini adalah 77,4% dari yang diharapkan. Idealnya, hasil yang diharapkan adalah 100%. Sedangkan yang diperoleh dari pengumpulan data adalah 77,4%. Artinya, iklim komunikasi organisasi yang terdapat pada organisasi Hotel Ciputra Semarang telah mencapai 77,4% dari iklim komunikasi organsiasi yang ideal. Sisanya 22,6% lagi harus diperbaiki dan menjadi perhatian pihak manajemen perusahaan agar iklim organisasi yang ideal dapat tercapat. Namun bila dilihat dari persentasenya, iklim Page 11 of 18

12 komunikasi organisasi yang berjalan sudah cukup baik. Hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi organisasi yang terdapat di dalam perusahaan telah berjalan dnegan cukup efektif. Hasil ini dapat dikaitkan dengan masa kerja karyawan. Hal ini dapat diindikasikan sebagai satu alasan mengapa para karyawan bertahan untuk menjadi bagian dalam organisasi ini. Dari hasil tersebut pula dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar tujuan komunikasi organisasi telah tercapai dengan efektif. Untuk pengujian terhadap hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi, maka diperoleh nilai r adalah 0,413 sedangkan nilai r tabel untuk penelitian ini dengan taraf signifikansi sebesar 5% adalah 0,244. Dengan demikian maka diperoleh kesimpulan bahwa : r hitung > r tabel atau 0,413 > 0,244, maka H o ditolak dan H i diterima Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan nilai r ini, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi. Dan hasil koefisien korelasi sebesar 0,413 tersebut adalah signifikan, yang artinya koefisien korelasi dapat berlaku pada populasi penelitian. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai t adalah 3,597. Sedangkan nilai t tabel untuk responden yang berjumlah 65 orang dengan taraf signifikasi 5% adalah 2,000. Oleh karena itu, diperoleh kesimpulan bahwa : t hitung > t tabel atau 3,597 > 2,000 ; berarti H o ditolak artinya signifikan Dengan demikian, perhitungan menunjukkan H i diterima berarti terdapat hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi dan hasilnya adalah signifikan. Untuk hasil uji determinasi dapat dilihat bahwa persentasenya Page 12 of 18

13 17%. Dengan demikian dapat dibuat simpulan bahwa varian yang terjadi pada iklim komunikasi organisasi 17% ditentukan oleh varian yang terdapat pada varian manajemen privasi. Artinya, pengaruh manajemen privasi terhadap iklim komunikasi organisasi adalah sebesar 17% dan sisanya bisa saja ditentukan oleh faktor-faktor lainnya. Hal ini mendukung hasil penelitian yang menyebutkan bahwa hubungan antara kedua hal tersebut tergolong sedang. Berdasarkan data penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi di Hotel Ciputra Semarang yaitu sebesar 0,413. Sesuai dengan pedoman untuk memberikan interpretasi pada koefisien korelasi, kategori sedang. maka untuk koefisien korelasi sebesar 0,413 termasuk pada Koefisien korelasi yang terdapat diantara kedua variabel bernilai positif, hal ini menyatakan bahwa semakin baik manajemen privasi orang-orang di dalam perusahaan tersebut, maka akan semakin baik pula iklim komunikasi organisasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Hasil ini semakin menguatkan kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen Hawthorne yang dirumuskan menjadi teori hubungan manusia, bahwa individu dan hubungan sosial di dalam sebuah organisasi merupakan hal yang penting di dalam sebuah organisasi. Bagaimana cara seseorang berkomunikasi ternyata berhubungan dengan interaksi atau tingkah laku orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena sebuah organisasi terdiri dari banyak individu yang tergabung di dalamnya sehingga hal-hal yang berkaitan dengan individu merupakan hal penting dalam keberhasilan sebuah organisasi. Komunikasi-komunikasi yang dilakukan oleh individu di dalam perusahaan Hotel Ciputra Semarang ini ternyata berhubungan dengan bagaimana cara Page 13 of 18

14 individu tersebut mengelola pengomunikasian informasi yang bersifat pribadi. Meskipun organisasi merupakan sebuah sistem yang berstruktur, organisasi tidak akan lepas dari komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh individu yang berada di dalamnya. Baik dalam bentuk komunikasi formal maupun informal, faktorfaktor individu selalu ada di dalam konteks komunikasi organisasi. Karena itu setiap individu harus mampu mengelola komunikasinya sehingga terbentuk iklim komunikasi yang kondusif. Hubungan diantara kedua variabel berada pada taraf sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak variabel-variabel lain yang berhubungan dengan iklim komunikasi organisasi. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh pemahaman bahwa manajemen privasi terdapat di dalam diri seorang individu dan berkaitan dengan hal pribadinya sendiri, sehingga pengomunikasian hal tersebut akan lebih cenderung terjadi pada bentuk komunikasi informal di dalam perusahaan. Sementara ruang untuk komunikasi informal di dalam sebuah organisasi cenderung lebih sedikit dibandingkan ruang untuk komunikasi formal. Maka wajar bila hubungan antara kedua variabel di Hotel Ciputra Semarang ini tergolong sedang. Melalui hasil penelitian ini dapat juga dipahami bahwa setiap responden melakukan hubungan sosial di dalam perusahaan tempat mereka bekerja melalui proses-proses komunikasi. Informasi-informasi yang dikomunikasikan lebih cenderung kepada informasi tentang organisasi, hanya sedikit informasi yang berkaitan dengan pribadi dirinya sendiri. Oleh karena itu, hubungan antara manajemen privasi dan iklim komunikasi organisasi ini bertaraf sedang. Page 14 of 18

15 Kesimpulan Penelitian ini mengkaji hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi, yang dilakukan di Hotel Ciputra Semarang. Variabel manajemen privasi diukur dengan menggunakan lima sub variabel, yaitu informasi privat, batasan privat, kontrol dan kepemilikan, sistem manajemen berdasarkan aturan serta dialektika manajemen. Sedangkan iklim komunikasi organisasi diukur dengan enam sub variabel yang meliputi kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas, serta perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik parametrik diperoleh hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan antara informasi privat dengan iklim komunikasi organisasi. Hubungan tersebut tergolong ke dalam kategori rendah. Berdasarkan pengujian signifikansi hipotesis diperoleh hasil bahwa koefisien korelasi tersebut adalah signifikan yang berarti dapat berlaku pada populasi penelitian yaitu karyawan Hotel Ciputra Semarang. 2. Terdapat hubungan antara batasan privat dengan iklim komunikasi organisasi. Hubungan diantara kedua konsep ini tergolong rendah. Pengujian hipotesis pada konsep ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan. 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol dan kepemilikan dengan iklim komunikasi organisasi. Interpretasi koefisien korelasi menyatakan bahwa tingkat hubungannya tergolong sangat rendah. Melalui perhitungan Page 15 of 18

16 koefisien determinasi terlihat bahwa pengaruh kontrol dan kepemilikan terhadap iklim komunikasi organisasi tergolong sangat kecil sehingga pada pengujian signifikansi diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan. 4. Terdapat hubungan antara sistem manajemen berdasarkan aturan terhadap iklim komunikasi organisasi. Koefisien korelasi pada hubungan dinyatakan signifikan sehingga dapat berlaku pada populasi penelitian. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi, hubungan diantara dua variabel ini tergolong rendah. 5. Terdapat hubungan antara dialektika manajemen dengan iklim komunikasi organisasi. Koefisien korelasi dapat diinterpretasikan memiliki hubungan yang rendah. Hipotesis ini dinyatakan signifikan. Berdasarkan kelima kesimpulan di atas, maka dibuat sebuah kesimpulan umum, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh manajemen privasi terhadap iklim komunikasi organisasi. Dan hasil penelitian ini signifikan, artinya dapat berlaku bagi populasi penelitian, yaitu Hotel Ciputra Semarang. Page 16 of 18

17 DAFTAR PUSTAKA Anwar, M. I Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.Asdi Mahasatya. Arni, M Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Goldberg, A & Calvin E. L Komunikasi Kelompok. Jakarta : Universitas Indonesia. Mulyana, Deddy Ilmu Koomunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosda Karya. Pace, R. Wayne & Don F. Faules Komunikasi Organisasi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Panuju, R Komunikasi Organisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Prasetyo, Bambang dan Lina M. J Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Rakhmat, Jalalludin Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Riduwan Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Sarwono, J Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu Singarimbun, M. & Sofian Effendi Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. Soegiyono Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung. Alfabeta. Soekanto, Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sudjana Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito. West, R. & Turner, Lynn H Introducing Communication Theory : Analysis and Aplication. New York : Mc Graw Hill. Page 17 of 18

18 2008. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika. Sumber lain : Ardhayani, Miersa AFS-Bina-Antarbudaya--Chapter-Malang-%3A-Studi- Eksplanatif-pada- Organisasi-AFS-Bina-Antarbudaya-Chapter- Malang..pdf Company Profile Hotel Ciputra Semarang. Hartono, H. Dibyo Kajian Tentang Penghunian Rumah Susun Ditinjau Dari Aspek Perilaku. Tesis (tidak diterbitkan). Bandung : Fakultas Pasca Sarjana ITB. Leksana, S. A Lestari, Fitri P Hubungan Antara Struktur Organisasi dan Iklim Komunikasi Organisasi. Skripsi : Jurusan Ilmu Humas Kampus Bandung Universitas Padjadjaran. Oktrian, Medi Iklim Komunikasi Organisasi Pada Dana Pensiun Telkom Bandung. Skripsi : Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Kampus Bandung Universitas Padjadjaran. Saepulloh Soesilo Perilaku Manusia Pada Penghunian Asrama. Tesis (tidak diterbitkan). Bandung : Fakultas Pasca Sarjana ITB Tarigan, M Universitas Padjadjaran Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung : Unpad. Page 18 of 18

BAB IV PENUTUP. semakin puas klien terhadap komunikasi yang dilakukan psikolog. kualitas komunikasi (X) terhadap kepuasan komunikasi (Y).

BAB IV PENUTUP. semakin puas klien terhadap komunikasi yang dilakukan psikolog. kualitas komunikasi (X) terhadap kepuasan komunikasi (Y). BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil empirik dan interpretasi data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kualitas komunikasi interpersonal psikolog (X) terhadap kepuasan

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Gandyar Afriandi Hidayat 1, Asep Suryana 2, Teddy Kurnia Wirakusumah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO FADLY PANGUMPIA 080815028 Email: fadlyputra920@mail.com ABSTRAK Melihat bahwa dalam pelaksanaan iklim

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang Andy Santoso, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Komunikasi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Komunikasi juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Komunikasi juga merupakan suatu cara yang efektif dalam menjalin relasi dengan orang lain dan juga dalam penyampaian

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (STUDI KORELASIONAL IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA MEDAN) IKA LIANI MANURUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya 1 Isyana Ratu Azizah, 2 Dadan Mulyana 1,2 Bidang Kajian Public Relations,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman. 122 BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Untuk memanajemen privasi komunikasinya, kaum gay memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan mana wilayah privat dan mana wilayah publik dengan teman, pasangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA (SURVEI : PT. YOSINDO PLASTAMA) Oleh NURSAFITRI ADISTYA 209000330 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian korelasional, dengan metode kuantitatif. yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No. Kepuasan Relasi Antara Atasan dan Bawahan dengan Pendekatan Teori Pertukaran Sosial di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta (Deskriptif Kualitatif dengan Teori Pertukaran Sosial Tentang Kepuasan Relasi ) Ratih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan kepuasan komunikasi organisasi pada karyawan PT ELoda Mitra,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL Esti Theresia 1, Sumartono 1 1Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta Jl. Arjuna Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III. berupa angka-angka kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

BAB III. berupa angka-angka kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pola analisis statistika yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP. teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Dilihat secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Korelasional dalam Perspektif Komunikasi tentang Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PT Indomarco Prismatama Cabang Medan) Nasrah Nasrifah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO Liliana Setiawan/ Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos.,M.Si. Program Studi Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa Juri Winantyo Hadi (09320095) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Berbagai jenis media memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada dasarnya penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Agar penelitian mencapai hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013/2014, di kelas VIII SMPN 3 Rumbio Jaya Desa Batang Batindih, Kecamatan Rumbio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2016. Dalam penelitian ini jenis penelitiannya bersifat assosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni suatu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara pengolahan dan

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. DJATIM SUPER COOKING OIL SURABAYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. DJATIM SUPER COOKING OIL SURABAYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. DJATIM SUPER COOKING OIL SURABAYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Benedicta Yoanne.S,

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN KERJA GURU PEMBIMBING/ KONSELOR SEKOLAH SMP NEGERI DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR

SURVEI KEPUASAN KERJA GURU PEMBIMBING/ KONSELOR SEKOLAH SMP NEGERI DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR 53 SURVEI KEPUASAN KERJA GURU PEMBIMBING/ KONSELOR SEKOLAH SMP NEGERI DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR Oleh : Ina Abidatul Hasanah 1) Drs. Fahmi Idris, MM. 2) Susi Fitri, S.Pd., Kons., M.Si 3) Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah salah satu jenis penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data yang berupa angka sebagai alat menemukan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Oleh: Hanggara Budi Utomo Dosen FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Seringkali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk memperoleh data empiris mengenai variabel yang berhubungan dengan budaya organisasi, kepercayaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada ruangan Cyber @ccess di kampus Syahdan Universitas Bina Nusantara Jl.K.H. Syahdan No. 9, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 86 Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian eksplanasi (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan Penelitian Quasi Eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi memiliki peran yang penting di semua bidang, baik itu pada

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi memiliki peran yang penting di semua bidang, baik itu pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi memiliki peran yang penting di semua bidang, baik itu pada individu maupun dalam organisasi. Khususnya bagi organisasi pemerintah, komunikasi bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat III. METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan korelasional. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakna angka mulai dari pengumpulan, penafsiran dan penyajian hasil.(suharsini, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakna angka mulai dari pengumpulan, penafsiran dan penyajian hasil.(suharsini, 2006). BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang disusun. Dalam penelitian yang bersifat kualitatif ini, maka proses

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE Winda Puspasari,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM (Studi Explanatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Pengurus PNPM

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 54 BAB III Metode Penelitian 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kasus ini adalah tipe eksplanatif. Penelitian yang bersifat eksplanatif mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH: HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci