review Tsunami: belajar dari respons kemanusiaan Edisi khusus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "review Tsunami: belajar dari respons kemanusiaan Edisi khusus"

Transkripsi

1 Edisi khusus Agustus 2005 review Tsuami: belajar dari respos kemausiaa Forced Migratio Review: majalah yag megupas tetag isu-isu pegugsi da perpidaha iteral dega jumlah pembaca terbayak di duia

2 Forced Migratio Review adalah forum pertukara pegalama praktis, iformasi da ide-ide atara para peeliti, pegugsi da orag-orag yag secara iteral terlatar (para IDP), serta orag-orag yag terlibat didalamya secara reguler. Diterbitka dalam bahasa Iggris, Spayol, Arab da Peracis oleh Refugee Studies Cetre/Uiversity of Oxford bekerjasama dega Norwegia Refugee Coucil.. Editor Mario Couldrey & Dr. Tim Morris Asiste utuk Berlaggaa Sharo Ellis Alamat Pos: Sharo Ellis Forced Migratio Review Refugee Studies Cetre, Quee Elizabeth House, 21 St Giles, Oxford, OX1 3LA, UK Tel: +44 (0) Fax: +44 (0) Website Kotributor edisi khusus ii: AUSTCARE Cocer Brookigs-Ber Project o Iteral Displacemet Christia Aid Cosortium of Humaitaria Agecies, Sri Laka UN Office for the Coordiatio of Humaitaria Affairs (OCHA) UN Office for the Coordiatio of Humaitaria Affairs (OCHA) World Visio Australia World Visio Caada World Visio USA UNICEF UNHCR Sri Laka Desiged by Colopho Media. Prited Lazergraphic (Pvt) Ltd Sri Laka. ISSN Salam editor Tsuami yag meerjag Samudera Hidia pada taggal 26 Desember 2004 telah megudag respos kemausiaa secara spota yag sagat luar biasa. Meskipu jumlah akhir korba tewas diperkiraka mecapai sekitar jiwa merupaka agka yag megejutka, aka tetapi agka ii masih merupaka bagia kecil dari jumlah korba tewas dalam beberapa tahu terakhir di Rwada, Republik Demokratik Kogo atau Suda. Meskipu tsuami telah meyita perhatia duia serta mearik simpati luar biasa yag belum perah terjadi sebelumya da meggerakka solidaritas global amu kebutuha para pegugsi yag kurag medapat perhatia masih belum terpeuhi. Skala operasi pemberia batua yag begitu tiggi, fakta bahwa sebagia besar egara yag dilada tsuami telah lama bergelut dega masalah pegugsi akibat koflik da keyataa yag meyedihka bahwa komuitas kemausiaa serigkali lagsug bertidak tapa perah megambil hikmah dari masa lalu, memotivasi kami utuk meerbitka edisi tambaha pada majalah kami ii. Kami sagat seag dapat memperoleh koleksi berbagai artikel khusus, disertai dega padaga-padaga LSM-LSM lokal dari egara-egara yag dilada tsuami da refleksi pemikira dari sejumlah pemimpi kuci dalam berbagai operasi pemberia batua da pemuliha pasca-tsuami. Kami juga sagat berterimakasih kepada para door sebagaimaa terlampir yag telah membatu terbitya publikasi ii, terima kasih juga kepada kolega kami Eva-Lotta Hedma utuk asehat editorialya da kepada Simo Harris utuk megkoordiir produksi da distribusi di Colombo. Terbita Forced Migratio Review (FMR) ii telah dicetak da didistribusika dari Sri Laka da utuk saat ii dicetak dalam Bahasa Iggris, juga aka diterbitka dalam edisi Bahasa Idoesia, Sihala da Tamil. Bagi ada yag baru pertama kaliya membaca FMR juga dapat membaca edisiedisi laiya dalam empat bahasa yag dikeluarka secara reguler yaitu dalam Bahasa Iggris, Arab, Spayol da Peracis. FMR yag diterbitka oleh Refugee Studies Cetre Uiversitas Oxford didistribusika di 165 egara da merupaka publikasi yag memuat isu-isu tetag pegugsi da perpidaha secara iteral yag palig bayak dibaca di duia. Tema edisi FMR yag aka datag aka membahas tetag prospek perdamaia di Suda. Edisi ii aka didistribusika beserta suplemeya pada bula Oktober, diterbitka atas kerjasama dega Iter-Agecy Iteral Displacemet Divisio dari UN Office for the Coordiatio of Humaitaria Affairs (OCHA), yag aka megamati sejauh maa kapasitas masyarakat iterasioal dalam melidugi da membatu para pegugsi iteral atau iterally displaced people (IDP). FMR edisi khusus ii dipersembahka bagi para korba tsuami yag kii meyogsog masa depaya. Kami berharap ada dapat meemuka artikel-artikel yag releva dega bidag pekerjaa ada da semoga berbagai rekomedasi yag ada didalamya dapat membatu komuitas kemausiaa utuk merespos secara lebih efektif lagi berbagai becaa yag meimbulka keterlatara. Teks keseluruha artikel ii dalam edisi empat bahasa dapat dibaca di: HYPER- LINK Utuk iformasi lebih lajut, serta utuk masuk dalam daftar pegirima kami, silahka hubugi kami (lihat uraia detail yag ada di bagia sebelah kiri). Salam Mais Mario Couldrey da Tim Morris Corie Owe Copyright ad disclaimer Opiios i FMR do ot ecessarily reflect the views of the Editors or the Refugee Studies Cetre. Ay material from this publicatio may be freely reproduced, provided that ackowledgemet is give to the source. We welcome commets o the cotet ad layout of FMR ad suggestios o how it could be improved as a iformatio tool Frot cover photo: Paitig by Sri Laka child from Batticaloa district (see back cover).

3 Hikmah Dibalik Tsuami Sri Laka Koflik atar etis da becaa tsuami di Sri Laka oleh Jayadeva Uyagoda...30 Refleksi kegiata psikososial pasca-tsuami oleh Aada Galappatti...32 Kehidupa pasca-tsuami di Sri Laka oleh Simo Harris...34 Eam bula: dalam ketakuta oleh Lydo Jeffels...36 Tataga Logistik oleh Steve Matthews...38 Permaia politik dalam respos tsuami oleh Eva-Lotta Hema...4 Peilaia respos tsuami PBB oleh Mario Couldrey da Tim Morris...6 Becaa alam da hak-hak para IDP oleh Walter Käli...10 Respos terhadap kesehata masyarakat korba tsuami oleh Mauel Carballo da Brya Heal...12 Pecuria taah besar-besara oleh Scott Leckie...15 Apakah tsuami mempegaruhi pedaaa bagi berbagai krisis laiya? oleh Toby Lazer...17 Evaluasi DFID terhadap respos tsuami oleh David Horobi...18 Nasib ika kecil setelah-tsuami melada oleh Iree Fraser...39 Thailad Respos kemausiaa terhadap para buruh migra Burma oleh Pia Oberoi...40 Idia Simposium Idia utuk mereview respos tsuami lapora oleh Paula Baerjee da Saolehasachi Basu Ray Chaudhury...42 Suara bagi kelompok reta di Tamil Nadu oleh Max Marti...44 Efektivitas respos: padaga masyarakat yag mejadi korba oleh Aisya Thomas da Vimala Ramaligam...46 Idoesia Akses para IDP di Aceh pasca-tsuami oleh Claudia Hudspeth...19 Peampuga IDP ke barak-barak di Aceh oleh Lukma Age...22 Memastika stadar miimal utuk perawata kesehata reproduksi oleh Sadra Krause...24 Koordiasi kemausiaa di Idoesia: dari sudut padag LSM oleh Carste Völz...26 Kekhawatira terhadap perliduga pasca-tsuami di Aceh oleh FMR Editors...28 Maladewa Korba tak berdosa: tsuami di Maladewa oleh Heidi Brow...48 Afrika Perspektif rakyat Afrika terhadap tsuami oleh Bahame Tom Nyaduga...50 Masyarakat reta di Somalia oleh OCHA Somalia office...51 Korba yag tak berdaya atau korba selamat yag kuat? oleh Igvild Solvag...29

4 4 Permaia politik dalam respos tsuami suami Asia taggal 26 Desember 2004 telah megha- kehidupa da hampir Tcurka seluruh komuitas patai di kawasa Samudera Idia. Dalam hituga meit gempa bumi yag berkekuata 9,0 skala Richter melada daerah patai barat Sumatra bagia Utara di Idoesia, tsuami terbesar pertama meghatam kawasa patai ii dega dampak yag cukup parah, khususya atara Bada Aceh da Meulaboh di wilayah Aceh. Tekaa yag cukup dahsyat dari dasar laut juga meimbulka tsuami yag meghatam komuitas patai di beberapa daerah di Thailad, Burma, Malaysia, Sri Laka, Idia bagia timur da Maladewa sebelum meghatam wilayah patai Afrika, dega kerugia harta beda da yawa yag luar biasa. Setelah becaa alam raksasa ii, sekitar orag tewas atau hilag, da lebih dari satu juta orag megugsi di 12 egara yag mejadi korba. Seirig dega merebakya kabar tetag becaa alam ii, berbagai batua kemausiaa secara besarbesara da batua dari berbagai perusahaa swasta maupu secara pribadi, dari berbagai LSM da dari pemeritah pusat egara yag mejadi korba maupu egaraegara laiya pu berdataga. Berbagai ahli iterasioal di bidag koordiasi da pegirima batua serta pertologa dalam kodisi tagggap darurat kemausiaa yag cukup kompleks dikerahka da disebarka ke daerah-daerah yag dilada becaa. Di bayak tempat, besarya skala kerusaka meimbulka permasalaha logistik yag cukup sulit terutama dalam pegirima batua kemausiaa yag medasar bagi masyarakat korba da dalam beberapa kasus pihak militer asioal da/atau militer asig dibutuhka utuk megakses masyarakat yag mejadi korba. Tataga besar laiya dalam tahap taggap darurat juga mucul dari bayakya masyarakat yag megugsi. Hal ii khususya terjadi di Aceh, mereka yag selamat bayak yag pidah dari daerah yag terkea musibah ke tempattempat umum maupu ke tegahtegah komuitas masyarakat laiya, keluarga peampug, tedateda peampuga semetara serta rumah-rumah semetara laiya. Pemetaa situasi da lokasi keberadaa mereka yag selamat tidaklah mudah. Pemeritah pusat, para door iterasioal da orgaisasi-orgaisasi kemausiaa megerahka cukup bayak eergi utuk medata ruag ligkup da luasya dampak tsuami atara lai meliputi rumah-rumah yag rusak, hewa terak yag musah da mata pecaharia yag hilag; seperti kehilaga harta beda, hak atas taah da dokume-dokume petig laiya; serta kerusaka berbagai ifrastruktur publik. Perkembaga peilaia kerusaka, survey da pemetaa, serta gambara berdasarka pegetahua para ahli, memberika padua dalam peyusua recaa rehabilitasi da rekostruksi dari para door da pemeritah pusat. Selai isu-isu koordiasi da kemampua peagaa taggap darurat kemausiaa yag cukup kompleks, cukup petig pula utuk memfokuska kembali perhatia kepada ruag ligkup, arah da lagkah-lagkah dalam upaya pemberia batua da pelaksaaa rekostruksi yag masih melekat dalam hubuga kekuata yag kompleks yag terbetuk oleh situasi politik asioal da daerah di wilayah yag terkea becaa. Perbedaa respos terhadap dampak lagsug yag luar biasa dari becaa alam yag dahsyat di 12 egara ii, dega perbedaa diamika politik, ekoomi da sosial mereka masig-masig, telah membawa dampak yag luar biasa terhadap situasi politik keseharia dalam pelaksaaa upaya kemausiaa baik secara amatir maupu profesioal, serta lokal maupu iterasioal. Aka tetapi, higga saat ii, haya sebagia kecil upaya sistematis yag telah dilakuka utuk meguji peraa atau sigifikasi dari diamika da pola politik yag mempegaruhi batua da rekostruksi kemausiaa di daerah-daerah yag terkea dampak tsuami tersebut. Ditegah-tegah becaa alam da keadaa darurat yag sebelumya telah cukup kompleks bayak korba tsuami yag selamat justru meghadapi berbagai kedala. Dalam kasus Aceh, dimaa koflik, kekerasa da kampaye ati-separatis besar-besara telah megakibatka megugsiya lebih dari orag sejak tahu 1999, idetitas para IDP dari korba tsuami yag selamat pu sagat reta dipolitisir da diperebutka. Dega defiisi megeai istilah IDP yag meliputi mereka yag oleh karea becaa alam terpaksa meiggalka rumahya, maka pejabat pemeritah Idoesia da orgaisasi-orgaisasi kemausiaa iterasioal terkadag meyebut mereka sebagai tua wisma. Perbedaa tersebut memiliki implikasi yag sagat petig utuk pegidetifikasia hak-hak da jamia perliduga da batua bagi masyarakat korba, serta peraa da kewajiba pemeritah pusat maupu daerah yag ditetapka dalam UN Guidig FMR Tsuami oleh Eva-Lotta Hedma Priciples o Iteral Displacemet. Di Thailad, dega pedekataya yag bersifat meghukum bagi sekia bayak pegugsi da peduduk buruh migra dari egara tetagga yaitu Burma, meujukka adaya bukti diskrimiasi secara de facto oleh pejabat pemeritah lokal da warga Thailad terhadap warga Burma yag merupaka korba tsuami yag selamat di beberapa provisi bagia selata. Dega dideklarasikaya posisi pemeritah Thailad yag begitu madiri dalam pegkoordiasia da pegirima batua darurat pasca-tsuami, telah memberika peluag yag tak tertadigi bagi Perdaa Meteri Thaksi Shiawatra, da partai politikya Thai Rak Thai (Rakyat Thai mecitai Thailad) utuk melakuka kampaye pemilu pada taggal 6 Pebruari 2005, dimaa para buruh migra Burma pu relatif terisolir dari sumber-sumber alteratif batua da dukuga, termasuk batua dari pemeritah mereka sediri yag dikoordiir oleh pihak militer. Para buruh migra Burma tidak dimasukka dalam pedistribusia batua darurat da pelaksaaa program batua dari pemeritah Thailad oleh para pejabat lokal, da target peagkapa para buruh migra illegal oleh polisi setempat juga merebak pascatsuami, yag dalam beberapa kasus dideportasi kembali ke Burma. Dalam kasus Idia, dimaa pemeritah juga meolak berbagai tawara respos taggap darurat yag dikoordiir oleh lembaga kemausiaa iterasioal, terdapat buktibukti diskrimiasi yag dilakuka oleh para pejabat lokal maupu masyarakat seperti dalit (disebut juga sebagai mereka yag tak tersetuh ) di sejumlah daerah yag dilada tsuami. Terperagkap dalam struktur sosial yag berdasarka tigkata kasta da domiasi, meurut lapora, para dalit yag selamat kurag diterima di rumahrumah maupu di tempat-tempat peampuga semetara (kasta yag lebih tiggi) para IDP dari komuitas elaya; beberapa dalit bahka diusir. Terdapat pula bukti bahwa para IDP laiya meghalagi pejabat pemeritah, staff LSM da kelompok sosial kemasyarakata laiya dalam pedistribusia batua darurat utuk para dalit. Dimesi petig laiya dari respos darurat tsuami berasal dari kekuata strategis militer di beberapa daerah terparah, khususya di Aceh, provisi bagia Utara da Timur Sri Laka serta Kepulaua Nicobar di Idia. Aceh telah dimiliterisasi secara besar-besara dega ditempatkaya tetara sejak

5 FMR Tsuami The politics of the tsuami respose 5 ditetapkaya status darurat militer pada bula Mei Dega adaya relokasi secara paksa ke kamp-kamp yag merupaka bagia yag tak terpisahka dari kampaye ati-pemberotaka baru-baru ii, peraa pasuka militer Idoesia dalam pedistribusia batua darurat pasca-tsuami, serta dalam pegkoordiasia relokasi IDP ke barak-barak yag cukup kotroversial, secara serius telah megacam prisip-prisip batua kemausiaa dalam beberapa kasus. Lebih lajut, pada kasus di Sri Laka yag merupaka daerah yag ikut dilada tsuami dega sebuta daerah yag tidak jelas yag berada di sepajag patai yag dikotrol oleh Orgaisasi Pembebasa Maca Tamil Eelam (LTTE), pelaksaaa operasi pemberia batua pu terhambat karea pemeritah di Colombo telah melarag keras mekaisme apapu yag igi melagkahi keweaga pusatya. Tidak adaya respos dari pemeritah pusat juga tampak dari kasus Somalia. Da akhirya, di kepulaua Nicobar, yag merupaka basis strategis agkata laut Idia, terdapat bukti yag meujukka bahwa batua tsuami da berbagai upaya rehabilitasi dilaksaaka oleh pihak militer, da mereka megabaika masyarakat asli yag mejadi korba serta melaggar admiistrasi masyarakat sipil lokal. Dega bayak terlibatya aktor kemausiaa dalam pemberia batua tsuami da pelaksaaa rekostruksi yag mulai megevaluasi setiap respos, diharapka bahwa peilaia-peilaia tersebut aka meawarka perspektif yag cukup kritis da komparatif terhadap berbagai respos yag dilakuka oleh lembaga-lembaga yag beroperasi di dua daerah becaa atau lebih, yag tetuya harus meghadapi perbedaa da berbagai tataga politis yag berbeda pula. Lamaya keberadaaa UNHCR da bada-bada PBB laiya di Sri Laka sebelum tsuami meujukka perbedaa yag cukup kotras dega Aceh, khususya meyagkut sejauh maa implikasi dari upaya-upaya batua yag telah dilacarka. Kekhawatira tetag permasalaha dalam pemeuha hak-hak para IDP akibat becaa utuk medapatka perliduga telah mearik perhatia meyagkut hubuga atara kekuasaa da politik dimaa IDP terikat didalamya. Para peulis dalam edisi khusus FMR ii meyoroti tetag adaya kekhawatira megeai masalah perliduga pasca tsuami, termasuk akses batua, relokasi secara paksa, peleceha seksual da kekerasa terhadap perempua, pemulaga secara sukarela da ama, serta kehilaga dokume da gati rugi laha. Berbagai kekhawatira tersebut harus ditagai sedii mugki karea perliduga terhadap hak-hak ekoomi, sosial da budaya cederug semaki merosot. Disaat bayak media yag terfokus pada berita-berita laiya, justru bayak korba tsuami yag tetap tiggal di daerah-daerah yag terus dilada koflik. Cukup bayak waktu utuk memfokuska pada aalisis wacaa da diamika megeai keamaa da politik egara setiap hariya secara lebih sistematis da komparatif, sejauh maa hal tersebut telah mempegaruhi situasi taggap darurat kemausiaa yag cukup kompleks ii da implikasiya terhadap perliduga da batua bagi para IDP.. Eva-Lotta Hedma adalah Seior Research Fellow di Refugee Studies Cetre, Uiversity of Oxford, dega spesialisasi di bidag diamika koflik, kekerasa da pegugsia iteral di Asia Teggara. eva-lotta.hedma@qeh.ox.ac.uk Wreckage of beachfrot homes i Bada Aceh, Idoesia. Mike Dubose/UMNS/ACT Iteratioal

6 6 Peilaia respos tsuami PBB Lapora yag disampaika kepada Dewa Ekoomi da Sosial PBB (ECOSOC) meujukka pelajara yag dapat diambil dari respos kemausiaa. Berbagai rekomedasi meekaka pada kebutuha aka keweaga da kepemimpia atas respos becaa secara asioal serta pemuliha, peigkata koordiasi, trasparasi pegguaa sumber-sumber daa, keterlibata masyarakat sipil da peekaa yag lebih besar terhadap peurua resiko. i 12 egara yag mejadi korba tsuami, lebih kurag D orag tewas, orag hilag da teracam tewas serta lebih dari satu juta orag megugsi. Masyarakat daerah patai yag miski mejadi korba terparah. Di beberapa daerah becaa, jumlah waita yag tewas tiga kali lipat dari kaum pria. Lebih dari sepertiga aak-aak mejadi korba. Di Idoesia, Sri Laka da Somalia becaa yag terjadi dilatarbelakagi oleh koflik yag kompleks da telah megakar yag memiliki implikasi besar bagi pegorgaisasia da pemberia batua kemausiaa. Sehubuga dega permohoa batua dari sejumlah egara yag mejadi korba, tim Peilaia da Koordiasi Becaa PBB (UNDAC) dega persoil yag berasal dari 18 egara dega cepat dikerahka ke lima egara korba tsuami. Eam belas lembaga PBB, 18 tim respos dari Iteratioal Federatio of the Red Cross/Red Crescet Societies (IFRC), lebih dari 160 LSM iterasioal da berbagai maskapai swasta yag tak terhitug jumlahya serta kelompok-kelompok sosial kemasyarakata lokal memberika batua darurat paga, air da layaa kesehata bagi sekitar lima juta orag yag memerluka batua. Satua-satua militer dari 35 egara juga ikut membatu upaya pemberia batua tersebut. UN Joit Logistics Cetre (UNJLC) medirika pusat-pusat koordiasi di Idoesia da Sri Laka utuk memberika batua logistik serta membatu dalam pegkoordiasia da pegguaa asset-asset militer. Respos yag tepat waktu ii meyebabka tidak sampai terjadiya peulara peyakit atau epidemi da sekitar dua juta orag telah medapatka batua medis darurat da batua paga. Eam bula setelah becaa, kebutuha darurat telah terpeuhi. Hampir semua korba telah medapatka akses pasoka air yag cukup da memadai, meskipu di bayak kamp fasilitas saitasi berada di bawah stadar miimum yag diakui secara iterasioal. Di Sri Laka, sekitar rumah semetara telah dibagu da di Idoesia rumah taha-gempa sedag dalam pembagua. Aka tetapi jelas bahwa meskipu tahap pemuliha terus megalami kemajua, amu kebutuha kemausiaa yag sigifika khususya bagi para waita, aak-aak, gologa mioritas, para buruh migra da para pegugsi aka terus ada selama berbulabula. Sebagai cotoh, lebih dari kepala keluarga di Sri Laka masih tiggal di teda-teda. Kecuali Somalia, egara-egara yag terkea becaa memiliki pemeritaha asioal yag kuat, lembaga-lembaga asioal yag terbia dega baik da berfugsiya keragka kerja secara legal. Hal tersebut sagat membatu keberhasila upaya-upaya pemberia batua. Di bayak daerah, berbagai operasi didukug dega keterlibata berbagai departeme dari pemeritah pusat, agkata bersejata da struktur pemeritaha daerah yag masih utuh. Kolaborasi atara aktor pemberi batua iterasioal maupu asioal serta pemeritah memfasilitasi pedistribusia batua da mempermudah pelaksaaa serah-terima berbagai kegiata kemausiaa da pemuliha awal kepada lembaga-lembaga pemeritah.. Koordiasi Dega adaya tsuami, PBB meghadapi tataga terbesar yag perah dihadapiya. Waktu da skala peristiwa becaa tersebut telah memicu berbagai aksi batua dari para aktor da masyarakat kelas atas, serta pihak swasta da pemeritah. Kucura batua tersebut merupaka amaah atas kedermawaa masyarakat iterasioal, amu pada waktu yag bersamaa meempatka aktor-aktor kemausiaa pada posisi yag bayak disoroti karea mereka mearuh harapa tetag bagaimaa para aktor tersebut mejalakaya da bagaimaa mereka mempertaggugjawabka daa-daa yag telah dikeluarkaya. Secara umum, koordiasi berjala FMR Tsuami oleh Mario Couldrey da Tim Morris lacar. Pegeraha staff, peralata, trasportasi da batua laiya oleh para door da sektor swasta pra-tsuami sagat membatu respos tepat pada waktuya. Aka tetapi, pelaksaaa koordiasi megalami kedala. Sebagia masyarakat justru kebajira barag batua dega para aktor yag memiliki kapasitas membatu mereka. Batua tidak selamaya dapat memeuhi kebutuha. Kemaceta lalu-litas kemausiaa serigkali megarah kepada miskomuikasi, perecaaa ad hoc (khusus), tertudaya batua da tumpag tidih kegiata. Keigia pemeritah utuk mempermudah persyarata birokrasi dapat mempercepat kedataga para pekerja kemausiaa da pasoka batua pertama. Namu, dalam beberapa kasus prosedur masuk selajutya mulai berbelit-belit. Hal ii megakibatka tertudaya pegeraha berbagai item yag diperluka utuk medukug kegiata operasi (seperti komputer, peragkat telekomuikasi da kedaraa). Beberapa pemeritaha memberlakuka sejumlah laraga dalam pegguaa jariga satelit. Laraga admiistratif ii telah memperlambat upaya pemberia da pembagia batua yag bayak dibutuhka. Respos yag mucul dari kesejaga yag meyagkut tempat tiggal, air da saitasi tidak haya memperbesar masalah tetapi juga meujukka ketidakmampua komuitas kemausiaa utuk meugaska da meempatka staff yag ahli da berpegalama dega cepat. Masalah respos tersebut juga mucul dari tiggiya itesitas pertukara staff PBB da tertudaya peempata staff yag ahli di bidag pegolaha iformasi, komuikasi da hubuga sipil-militer. Koordiator sipil-militer dari Office for the Coordiatio of Humaitaria Affairs (OCHA) da Pusat Iformasi Kemausiaa (HIC) dikirim ke lapaga melalui jalur resmi yag cukup memaka waktu. Dega demikia mobilisasi sistem telekomuikasi serta pegumpula, aalisis da peyebara data mejadi sulit da kurag memeuhi stadar yag telah disepakati. Utuk meghadapi berbagai krisis di masa yag aka datag, tampak jelas bahwa sesuatu yag lebih harus dilakuka utuk memupuk kemampua kesiagaa respos kemausiaa yaitu dega meigkatka da memperkuat jajara staff profesioal da admiistrasi dega medukug kemitraa strategis utuk megimbagi kapasitas LSM da kemampua lokal yag ada. Mekaisme respos global yag disposori oleh PBB, dega teaga ahli yag cekata utuk melacar-

7 FMR Tsuami UN assesses tsuami respose 7 IRIN/Edward Parsos ka respos awal da melakuka pembagua dega memafaatka berbagai kapasitas lokal maupu regioal yag ada, telah mempercepat pegirima pasoka da tim pemberi batua. Peigkata hubuga sipil-militer diperluka utuk memastika kesesuaia pemeuha yag lebih baik atara kebutuha da pemafaata pesawat udara, kapal laut, mobil, persoil maupu asset-asset militer laiya. Respos militer cukup cepat da baik dalam upaya peyediaa akses ke berbagai kelompok masyarakat yag sulit dijagkau, aka tetapi dalam beberapa kasus kegiata para aktor sipil da militer terkadag tumpag tidih. Baragbarag batua tidak selamaya didistribusika dalam betuk da jumlah yag tepat yaitu yag palig bayak dibutuhka da sejala dega jalur batua yag telah diritis. Masalah ii diperburuk oleh kurag dimegertiya struktur komado militer da kuragya pembagia iformasi atara komuitas kemausiaa dega pihak militer. Tsuami telah membawa hikmah da kii sagat mugki jika pihak militer aka terlibat secara sigifika dalam berbagai operasi kemausiaa yag aka datag. Dega demikia perlu dibia jalur komuikasi yag lebih baik da prosedur koordiasi atara pihak militer dega para mitra kemausiaa. Di bayak kasus, koordiator kemausiaa/daerah (RC/HC) PBB kekuraga sumber daya staff utuk memeuhi posisi kepemimpia yag diperluka. RC/HC harus sesegera mugki diisi oleh staff da kapasitas yag memadai utuk mejalaka fugsi koordiasi yag cukup petig serta kapasitas utuk memulai kegiata pemuliha sejak dii. Masyarakat iterasioal harus megklarifikasika siapa yag megkoordiir pemuliha pasca becaa. Disaat respos becaa kii mulai terbetuk dega stadar da alat koordiasi yag diterima secara jelas da uiversal, pemuliha becaa yag melibatka para aktor dalam skala yag cukup luas justru tidak memiliki struktur koordiasi formal apapu. Hal ii bear dirasaka terutama utuk koordiasi iterasioal di tigkat egara da diperburuk lagi oleh keyataa bahwa para koordiator daerah (residet coordiator) tidak memiliki dukuga yag cukup. Tataga pegugsia da perlidugaya Pasca-tsuami, sekitar satu juta orag megugsi. Namu beberapa miggu pertama sesudahya, jumlah pegugsi semetara tersebut mulai berkurag seirig dega semaki stabilya situasi da bayakya masyarakat yag mulai kembali ke desaya masig-masig. Perubaha yag terjadi seirig dega perpidaha populasi pegugsi (khususya di Aceh), ketegaga yag mucul di tegah-tegah keluarga yag mejadi tua rumah da kehacura mata pecaharia telah meatag kemampua para pejabat asioal da masyarakat iterasioal utuk memberika respos sesuai dega kebutuha yag berbeda dega berbagai kategori peduduk yag mejadi korba tsuami. Pelaksaaa relokasi peduduk utuk semetara waktu semaki sulit karea situasi politik khususya di Sri Laka da Idoesia, serta karea relokasi yag sebelumya telah dilaksaaka pula di Maladewa. Pemeuha kebutuha khusus dega cepat bagi para IDP sagatlah petig. Prisip-prisip kemausiaa meyataka bahwa berbagai upaya harus dilakuka utuk memeuhi kebutuha utuk meyambughidup bagi sekia bayak orag yag memita diperhatikaya berbagai kebutuha batua da perliduga khusus bagi para IDP. Mereka perlu dilibatka dalam peyusua recaa batua sejak awal utuk membatu memastika bahwa batua tersebut telah didistribusika dega adil da tidak meimbulka ketidakadila. Lagkah-lagkah khusus utuk pemberia batua da perliduga bagi para IDP da keluarga yag mejadi tua rumah dega demikia harus diprioritaska. The UN Guidig Priciples o Iteral Displacemet utuk becaa alam juga harus diperluas.. A ma carries doated relief supplies past a destroyed home with a tsuami-throw fishig boat o its roof, Hambatoto, Sri Laka.

8 8 UN assesses tsuami respose FMR Tsuami UNICEF/HQ050129/Jim Holmes Street i the cetre of Bada Aceh (some 4km from the coast). Kemuraha hati para door mejadi tataga bagi pedaaa Becaa ii telah meggerakka hati da sumber-sumber daa masyarakat maupu pribadi sedemikia besarya da belum perah terjadi sebelumya. PBB memperkiraka total US$6,8 milyar telah dijajika utuk tsuami: US$ 5,8 milyar dari sumber daa pemeritah da US$1 milyar dari sumbaga perusahaa swasta maupu pribadi. Dalam 15 hari setelah becaa 60% dari daa sebesar US$977 juta utuk batua kemausiaa da pemuliha yag diusulka dalam UN Flash Appeal telah dipeuhi atau disediaka. Fiacial Trackig Service (FTS) OCHA memperkiraka bahwa higga bula Jui 2005, US$880 juta telah diusulka da US$162 juta tambaha juga telah dipeuhi. Sebagia besar daa tsuami yag dikucurka buka melalui jalur PBB, tetapi melalui orgaisasi-orgaisasi iterasioal seperti IFRC (yag melaporka bahwa telah meerima $US2,2 milyar) da LSM-LSM laiya. Disaat kesiapa sumber daa yag cukup bayak memudahka komuitas kemausiaa utuk dapat beroperasi tapa harus memikirka besarya daa, ligkuga fiasial dega bayakya batua yag terbetuk dari sekia bayak kedermawaa justru meeka orgaisasi-orgaisasi kemausiaa ii utuk dapat segera meghabiska daa tersebut dega cepat. Karea dipacu oleh begitu besarya cadaga daa da tekaa dari para door utuk segera melihat hasilya, maka bayak orgaisasi yag melucurka proyek-proyekya secara bersamaa dega megerahka staff dalam jumlah yag cukup besar. Dega desaka utuk bekerja cepat, para aktor iterasioal justru seolaholah megabaika rekaa asioal da lokalya. Dalam beberapa kasus, bayak orgaisasi yag telah meerima daa jauh lebih bayak dari ilai yag saggup mereka habiska pada tahap taggap darurat. Bahka beberapa diataraya telah meyusu kembali prosedur perecaaa mereka sediri dega cepat serta meyusu strategi sedemikia rupa utuk meyusu lapora da meyampaika tetag berapa besar daa batua yag telah diguaka. Utuk mejaga kepercayaa publik, selai meyagkut tetag cara mereka meagai daa yag tersisa orgaisasi kemausiaa ii juga harus meyampaika maksud da tujuaya dega jelas kepada para doorya. Pelapora yag lebih jelas da pertaggugjawaba yag traspara diperluka utuk memastika bahwa para pedoor baru yag telah memberika kotribusi utuk taggap darurat tsuami aka tetap melakuka hal yag sama utuk taggap darurat laiya di masamasa yag aka datag. Komuitas kemausiaa telah meetapka mekaisme pertaggugjawaba yag cukup matap, amu tiggiya volume daa yag dikucurka da dikotribusika utuk tsuami, khususya dari sektor swasta, telah meigkatka kecermata terhadap sejauh maa pegeluara daa-daa tersebut. Perusahaa jasa akutasi iterasioal PricewaterhouseCoopers telah memberika batua gratis utuk membatu PBB dalam meerapka sistem akutasi da peelusura cepat terhadap berbagai kotribusi yag ada dalam usula tsuami flash appeal da juga membatu ekspasi sistem peelusura keuaga PBB yag ada utuk memeuhi kebutuha taggap darurat. Dari pegalama masa lalu setelah agi topa Mitch tahu 1998 da gempa Bam di Ira Desember 2003 tampak bahwa daa-daa yag dega mudahya megalir saat merebak berita terjadiya becaa, aka segera meguap seirig dega berkuragya perhatia publik. Megigat bahwa peluag utuk peggalaga daa becaa cukup sempit da haya dalam tempo yag sagat sigkat, maka ruag ligkup tsuami flash appeal diperluas higga ke tahap pemuliha. Fleksibilitas tersebut memugkika dilakukaya peggalaga daa utuk rumah, pembagua sumber peghidupa, mikro-ifrastruktur da ligkuga serta utuk mempercepat dimulaiya recaa da program pemuliha. Perluasa pegajua permohoa (flash appeal) utuk memeuhi kebutuha pemuliha tersebut harus mejadi prosedur stadar pasca becaa. Peyusua database utuk peelusura fiasial umum yag meliputi batua resmi, pedaaa dari LSM da berbagai kotribusi dari sektor swasta dalam satu sistem yag komprehesif aka dapat memfasilitasi perecaaa da pelaksaaa pemuliha. Meghilagka kesejaga atara batua da pembagua Keikutsertaa da partisipasi asioal sejak awal dalam perecaaa da pelaksaaa berbagai program pemuliha sagatlah petig. Partisipasi dari para ahli maajeme becaa da para tekisi lokal sagat petig utuk memastika bahwa program pemuliha turut mempertimbagka kebutuha da kemampua masyarakat yag mejadi korba. Perhatia dii utuk pemuliha pada tahap taggap darurat telah membatu masyarakat lokal utuk kembali berdikari. Di Idoesia, pembersiha puigpuig dilakuka dega cara memberika uag tuai utuk setiap pekerjaa yag dapat memberika sutika daa bagi perekoomia lokal disampig memberika dukuga psikososial kepada orag yag ikut ambil bagia. Aka tetapi, di beberapa daerah, pemuliha secara dii tidak memugkika karea rusakya jala-jala telah mejadi kedala utuk trasportasi awal da pegirima material-material utuk pelaksaaa rekostruksi. Semaki meigkatya peagaa oleh para kotraktor swasta dega mitra yag ada serta kemampua logistik yag kia meigkat serta tersediaya jasa agkuta lewat udara aka membatu peyelesaia masalah pemuliha ii. PBB kurag memiliki mekaisme dega sistem yag luas utuk memasukka pegukura peguraga resiko kedalam upayaupaya pemuliha pasca becaa.

9 FMR Tsuami UN assesses tsuami respose 9 Fritz Istitute Dega demikia perlu dilakuka pegidetifikasia metodologi peilaia yag cocok utuk megidetifikasi kebutuha pemuliha dii utuk meigkatka prosedur-prosedur pegirima para ahli tekis dalam ragka membatu program pemuliha da utuk memastika bahwa tersediaya daa yag cukup utuk pemuliha da upaya itervesi peguraga keretaa. Masyarakat sipil da kesepakata lokal Masyarakat sipil telah memberika kotribusi yag luar biasa utuk upaya-upaya pemberia batua da pemuliha. Lembaga lokal di Thailad sagat diperluka utuk megorgaisir berbagai operasi pemuliha bekerjasama dega pemeritah lokal da para pejabat asioal serta mearik perhatia mereka yag selama ii terabaika, seperti para buruh migra Burma da Moke, yaitu kelompok etis mioritas yag merupaka suku laut terakhir yag memimpi tradisi yag ada. Semetara itu di Idoesia, Bada Pemuliha Aceh memberika dukuga da masuka kepada pemeritah, PBB da lembagalembaga keuaga iterasioal dalam peyusua Master Pla Rekostruksi dari pemeritah. Kosultasi secara luas dega masyarakat sipil yag ada di Aceh juga dapat lebih meigkatka kredibilitas dari proses perecaaa tersebut. Sebagaimaa dipahami bersama bahwa program pemuliha harus berdasarka pada peilaia suara da partisipasi terhadap kebutuha da kemampua masyarakat korba, amu dalam praktekya hal ii tidak selamaya terwujud. Di sejumlah egara, timbul kekhawatira masyarakat korba tetag kuragya keterlibata mereka dalam perecaaa pemuliha. Sejak awal respos para aktor iterasioal terikat dega para pejabat pemeritah setempat. Pemeritaha yag mejadi korba tidak berusaha utuk memusatka keweaga selama dilakukaya upaya pemberia batua amu justru membuat kesepakata da koordiasi di tigkat sub-asioal utuk memfasilitasi respos tersebut. Aka tetapi, tsuami meujukka bahwa struktur pemeritah lokal tidak selamaya memiliki sumber daya yag cukup utuk melaksaaka tugas-tugas koordiasi ii. Lembaga-lembaga luar da istitusi-istitusi lokal harus bekerjasama utuk meyusu recaa pra-becaa da membagu kapasitas respos bagi orgaisasi-orgaisasi lokal. Tsuami telah meyoroti perluya utuk memberdayaka masyarakat yag beresiko utuk melidugi diriya sediri da harta bedaya dari dampak becaa. Peyusua berbagai recaa berbasiska masyarakat utuk meghadapi becaa mulai dari persediaa stok makaa da obat-obata sampai membagu taggul di daerah-daerah yag reta terhadap bajir, termasuk persiapa pelatiha utuk sebagia guru serta kurikulum pedidika sekolah aka meguragi dampak kerusaka akibat becaa secara substasial. Sistem perigata dii lokal, pembagua gedug-gedug tahagempa, pegidetifikasia jala keluar serta strategi iformasi da komuikasi yag telah disepakati sagatlah petig utuk memastika bahwa tidaka yag tepat dapat segera diambil saat dikeluarkaya perigata. Dukuga jagka pajag terhadap pembagua ekoomi yag berkelajuta, yag dapat memperkuat masyarakat sipil serta memperkuat ifrastruktur, aka dapat membatu utuk memastika bahwa bagsa tersebut siap meghadapi berbagai acama yag timbul akibat becaa alam. Masyarakat iterasioal harus melakuka ivestasi utuk peyediaa berbagai sistem perigata dii yag berorietasi kepada masyarakat. Sistem tersebut harus meliputi peilaia resiko, peigkata kesadara serta pegukura tigkat kesiagaa, dega demikia masyarakat megetahui apa yag harus dilakukaya da dapat segera bertidak saat dikeluarkaya perigata. Program respos da pemuliha harus didasarka pada peilaia yag partisipatif da terpercaya terhadap kebutuha da kapasitas masyarakat yag mejadi korba, dega demikia upaya, sumber daya da kapasitas masyarakat lokal dapat dimegerti da dimafaatka sepeuhya. Berbagai mekaisme kosultasi da kegiata berdasarka-prioritas memberika kotribusi bagi peyusua kosesus meyagkut prioritas, peraa, taggug jawab da sumber daa utuk pemuliha. Sebelum terjadi becaa laiya, komuitas pemberi respos jaga sampai melewatka kesempata utuk medokumetasika da mesosialisasika hikmah yag dapat diambil dari becaa tsuami ii.. Artikel ii telah disusu oleh para editor FMR serta secara selektif juga memuat isu-isu yag dibahas dalam lapora ECOSOC yag berjudul: Stregtheig emergecy relief, rehabilitatio, recostructio, recovery ad prevetio i the aftermath of the Idia Ocea tsuami disaster: Report of the UN Secretary-Geeral, July 2005 (ada di HYPERLINK u.org/docs/ecosoc ecosoc). Iterpretasi da peekaa yag diberika utuk aspek-aspek lapora ii adalah berasal dari para editor FMR da buka dari Perserikata Bagsa-Bagsa HYPERLINK Temporary shelters, Sri Laka.

10 10 Becaa alam da hak-hak para IDP Dapat dimegerti bahwa karea sibukya memberika batua kepada mereka yag selamat dari tsuami, perliduga terhadap hak-hak azazi mausia bagi mereka yag terpaksa megugsi akibat becaa kurag diperhatika. Masalah perliduga meliputi akses batua, diskrimiasi dalam pembagia batua, pelaksaaa relokasi, kekerasa seksual da kekerasa terhadap perempua, keterlibata aak-aak dalam perkelahia, kehilaga dokumetasi, pemidaha da pemulaga kembali secara sukarela da ama, da isu-isu gati rugi taah. Semaki bayak egara korba tsuami yag beralih dari tahap taggap darurat ke tahap rekostruksi, maka semaki besar kebutuha yag harus dipeuhi utuk megatasi masalah-masalah hak azazi mausia. Pegalama dari beberapa becaa alam laiya megajarka kita bahwa terdapat resiko yag sagat serius terhadap muculya pelaggara terhadap hak azazi mausia apabila pegugsi tidak segera kembali ke rumahya masig-masig atau mecari rumah yag baru setelah beberapa miggu atau beberapa bula berlalu. Dalam koteks becaa alam, diskrimiasi da pelaggara atas hak-hak ekoomi, sosial da budaya dapat semaki memperpajag masa pegugsia. Biasaya pelaggara ii tidak terecaa ataupu dilakuka secara segaja, tetapi timbul akibat adaya ketidaksesuaia kebijaka. Dega demikia, hal tersebut dapat dega mudah dihidari jika jamia hak-hak azazi kemausiaa yag releva diperhatika sejak awal. The Guidig Priciples o Iteral Displacemet meyajika suatu keragka kerja ormatif utuk megatasi berbagai tataga yag berkaita dega hak-hak azazi mausia dalam situasi pegugsia yag diakibatka oleh becaa. Dega meyadari bahwa orag-orag terpaksa meiggalka rumahya, meujukka adaya beberapa jeis keretaa umum tapa memperhatika alasa-alasa yag medasari kepidaha mereka. Prisip-prisip tersebut megguaka defiisi iterally displaced persos secara luas sebagai orag-orag yag terpaksa atau harus megugsi atau meiggalka rumahya atau tempatya meetap karea alasa-alasa selai koflik da perselisiha atar peduduk, juga dikareaka oleh becaa alam.. Berbagai tataga terhadap hakhak azazi mausia khusus pasca becaa alam Akses batua: I: Para IDP memiliki hak utuk memita da medapatka perliduga serta batua dari pemeritah pusat. Secara umum, setiap egara igi memberika respos secepatya dalam memberika batua kemausiaa kepada masyarakat yag mejadi korba tsuami, da egara-egara tersebut tetuya membutuhka batua dari luar utuk melaksaaka hal ii bekerjasama dega masyarakat iterasioal. Dega demikia, pemeritah tidak dapat memblokir akses terhadap tututa kebutuha tersebut disaat mereka sediri tidak mampu utuk memberika batua yag memadai. Pembatasa terhadap pegirima batua, seperti peudaa izi utuk mejagkau masyarakat yag mejadi korba, harus dihidari. No-diskrimiasi: Setelah terjadiya becaa alam, biasaya mucul diskrimiasi dalam pedistribusia batua kemausiaa da reitegrasi serta dalam pegambila keputusa relokasi da pemidaha. Sebagaimaa ditegaska dalam the Guidig Priciples, batua harus diberika sesuai dega prisip-prisip yag telah lazim berlaku yag bersifat etral da tidak memihak, tapa diskrimiasi karea suku, agama, ras atau kasta atau hak-hak mereka yag tercabut oleh karea becaa alam ataupu mereka yag megugsi karea koflik. Ketidakadila dalam pedistribusia batua tidak haya melaggar prisip-prisip kemausiaa tetapi juga beresiko meimbulka tekaa yag dapat megacam keamaa para IDP serta meyulitka itegrasi mereka serta meimbulka kekecewaa terhadap pelaksaaa rekosiliasi asioal. FMR Tsuami oleh Walter Käli Perliduga terhadap waita da aak-aak: The Guidig Priciples meghedaki adaya perhatia khusus terhadap kebutuha para waita da aak-aak. Mereka megalami keretaa terhadap peleceha seksual da kekerasa terhadap perempua, khususya di kampkamp pegugsia, dimaa mereka memiliki resiko lebih tiggi terhadap kekerasa lokal. Bila makaa tidak didistribusika secara lagsug kepada para waita da bila mereka tidak diikutsertaka dalam pegurusa kamp da dalam peyusua recaa batua da reitegrasi, keretaa waita terhadap eksploitasi da kekerasa seksual pu aka meigkat secara dramatis. Waita juga memiliki kebutuha khusus meyagkut akses utuk kesehata masyarakat da masalah kesehata reproduksi. Aak-aak yag kehilaga rumah da keluargaya umumya memiliki resiko diikutsertaka dalam wajib militer. Perdagaga: Ii adalah resiko serius laiya yag mucul jika seseorag megugsi, terpisah dari keluarga, aak-aak mejadi yatim da kehilaga mata pecaharia.. Akses utuk pedidika: Segera kembali bersekolah setelah terjadiya becaa alam sagatlah petig utuk memiimalisir tergagguya pedidika yag mejadi hak aak-aak pegugsi serta petig bagi kelagsuga kehidupa psikososialya. Kembali bersekolah dapat meguragi resiko pada aak termasuk resiko perdagaga aak da wajib militer. Akses pedidika bagi aak-aak o-pegugsi maupu aak-aak IDP itu sediri aka terhalag jika para IDP ditampug di gedug-gedug sekolah. Pemidaha IDP ke tempat-tempat peampuga semetara yag lebih patas aka membuka kesempata utuk akses pedidika tidak haya bagi IDP tetapi juga bagi aak-aak yag berasal dari komuitas yag lebih luas. Kehilaga dokumetasi: Kuragya dokume dapat megakibatka peolaka akses utuk kesehata, pedidika da pelayaa publik laiya serta utuk megakses berbagai mekaisme utuk medapatka gati rugi atau kompesasi taah. Utuk medapatka dokume peggati cukup sulit da memaka waktu, tetapi hal ii mejadi hak bagi para IDP. Partisipasi para IDP: Para IDP merasa bahwa mereka tidak dilibatka dalam pegambila keputusa, misalya meyagkut lokasi da layout tempat peampuga da permukima, cara pedistribusia batua, jeis makaa da baragbarag laiya yag dipasok serta permasalaha pokok laiya yag berhubuga dega kehidupa mereka sehari-hari. Hal ii dapat meigkatka rasa tidak berdaya akibat becaa alam, meguragi efektivitas batua kemausiaa, da bahka meimbulka resiko bagi keamaa IDP secara fisik, khususya bagi para waita.

11 Pemulaga da pemidaha secara sukarela: Setelah taggap darurat becaa berakhir, para pegugsi biasaya aka membutuhka batua utuk membagu kembali kehidupaya. Para pejabat asioal memiliki tugas da taggug jawab utama utuk memfasilitasi hal ii, dega meciptaka kodisi serta meyediaka saraa bagi para IDP utuk kembali secara sukarela, dega ama da bermartabat, ke tempat asalya atau pidah ke wilayah lai FMR Tsuami Natural disasters ad IDP s rights 11 yag ada di egaraya serta memfasilitasi reitegrasi mereka. Selai utuk membagu kembali rumah da berbagai ifrastruktur laiya, kegiata ii juga meliputi batua utuk medukug para pegugsi agar dapat meciptaka kembali pekerjaaya yag dulu (seperti merehabilitasi laha pertaia yag rusak, asset-asset usaha da boatboat elaya) atau membekali pelatiha da batua bagi para pegugsi utuk meciptaka sumber-sumber pedapata baru. Pasca becaa, pemeritah kemugkia igi meata areal tertetu mejadi zoa buffer atau exclusio zoes di tempat-tempat yag melarag adaya pembagua. Keputusa tersebut memiliki implikasi terhadap recovery ad recostructio efforts i the tsuami-affected regio must be iformed by a huma rights based approach kebebasa bergerak bagi para IDP da, dalam beberapa hal meyagkut hak-hak atas taah da kemampua mereka utuk meciptaka lapaga kerja. Bila pihak yag berweag meetapka bahwa exclusio zoes tersebut harus bear-bear diberlakuka secara sah, maka keputusa tersebut harus dikosultasika dega para pegugsi yag seharusya meerima hasil kompesasi atas kehilaga taah da harta beda serta batua meyagkut pelaksaaa relokasi da pembagua kembali laha pekerjaa da tempat tiggal di daerah lai. Sagat petig jika keputusa tersebut tidak membedaka etis, agama atau kelompok-kelompok tertetu laiya atau atar para pegugsi karea alasa yag berbeda, seperti pada kasus di tempat yag dilada becaa alam dega populasi pegugsi yag diakibatka oleh koflik bersejata atau perag saudara. Di sisi lai, para IDP kemugkia lebih memilih utuk tidak kembali ke rumah asalya, khususya jika pegugsia mereka bersifat megakar da bila mereka telah mulai membagu kembali kehidupaya di tempat lai. Para pejabat yag berweag terkadag medukug kepulaga mereka dega atusias sebagai simbol ormalisasi setelah kekacaua yag terjadi akibat becaa. Aka tetapi, mereka tetap harus meghargai hakhak para IDP utuk memilih apakah igi kembali ke tempat asalya atau pidah ke tempat lai, serta ikut pula membatu mereka dalam reitegrasi. Isu-isu kepemilika: Isu-isu kepemilika merupaka permasalaha kompleks yag biasaya mucul terutama bila becaa alam telah meghilagka tada-tada yag diguaka sebagai batas da di saat rumahrumah tidak lagi memiliki bukti resmi kepemilika laha di tempat semula atau musahya arsip-arsip terkait. Bila peratura-peratura megeai pedaftara da pegurusa warisa memberlakuka diskrimiasi terhadap para waita maka mereka aka megalami kesulita utuk medapatkaya kembali, khususya jika suamiya meiggal. Pegalama telah membuktika bahwa peyusua atau pembetuka bada admiistratif resmi utuk meagai masalah tututa hak milik yag berhubuga dega hal mediasi, pegadila (berdasarka permohoa yag masuk ke pegadila) da berbagai jeis batua yag bersifat fleksibel merupaka cara yag palig efektif utuk meagai isu-isu kepemilika dega skala yag sedemikia besarya. Peagaa isu-isu kepemilika akibat krisis pegugsia juga dapat mejadi peluag utuk meagai ketidakadila yag berkelajuta atau iefisiesi dalam hal registrasi da batas-batas taah secara umum serta utuk megubah peratura da kebijaka utuk memastika agar hak-hak secara adat da berbagai betuk bukti kepemilika yag bersifat tradisioal juga diakui. Kesimpula Ketika pemeritah, lembaga-lembaga iterasioal da LSM-LSM meyusu da melaksaaka program-program rekostruksi da reitegrasi bagi para IDP mereka harus mecari solusi yag tepat sesuai dega persyarata hakhak azazi mausia yag berlaku. Tak kalah petig pula jika kita melihat dalam koteks becaa alam dibadigka dega kasus pegugsia yag diakibatka oleh koflik utuk meguji da meghadapi situasi pegugsia dari segi kacamata perliduga. Selama kujuga kerja yag saya lakuka ke sejumlah egara yag mejadi korba tsuami, terdapat respos positif terhadap kebutuha aka pedekata yag berdasarka pada hak-hak azazi mausia dalam peyusua da pelaksaaa respos terhadap becaa alam Berikut ii adalah beberapa hal petig: megiformasika pedekata yag berdasarka hak azazi mausia dalam upaya pemuliha da rekostruksi di wilayah-wilayah yag terkea tsuami da di daerah-daerah korba becaa laiya di duia. pemeritah harus memperhatika Prisip-prisip Pedoma dalam merumuska program-program rekostruksi da reitegrasi asioal; dimaa prisip-prisip tersebut tidak haya memberika padua dalam situasi koflik bersejata tetapi juga berlaku utuk situasi-situasi becaa alam. para door harus lebih meyadari tetag taggug jawabya dalam memberika batua tapa melakuka diskrimiasi atara pegugsi yag diakibatka oleh koflik atau karea perbedaa etis, agama atau gologa sosial, atau bahka karea perbedaa jeis kelami. pegugsi, khususya waita, harus diikutsertaka dalam pegambila keputusa utuk perecaaa da pelaksaaa relokasi, pedistribusia batua kemausiaa da mecari solusi yag tepat utuk meagai masalah pegugsia ii. Komisi Hak Azazi Mausia asioal juga diajak da diikutsertaka utuk mematau situasi para IDP da meyiapka suatu metodologi umum utuk pelaksaaaya. UN High Commissioer for Huma Rights da the Office for the Coordiatio of Humaitaria Affairs (OCHA) harus bersama-sama meyusu pedoma megeai hak-hak azazi mausia utuk berbagai situasi becaa alam utuk memberika petujuk operasioal pelaksaaa bagi para aggota IASC (Iter-Agecy Stadig Committee) yag ada di lapaga.. Walter Käli is the Represetative of the UN Secretary-Geeral o the Huma Rights of Iterally Displaced Persos, co-director of the Brookigs-Ber Project o Iteral Displacemet ad professor of costitutioal ad iteratioal law at Ber Uiversity, Switzerlad. walter.kaeli@ oefre.uibe.ch. walter.kaeli@oefre.uibe.ch. Pada bula Maret 2005, ia melakuka kujuga kerja ke Asia, da laporaya juga dimuat di: HYPERLINK idp/ _tsuami.pdf www. brookigs.edu/dybdocroot/fp/ projects/idp/ _tsuami. pdf. Utuk iformasi lebih lajut megeai Proyek tersebut lihat: HYPERLINK edu/fp/projects/idp/idp.htm www. brook.edu/fp/projects/idp/idp.htm atau HYPERLINK mailto: brookigs-ber@brookigs.edu brookigs-ber@brookigs.edu 1.Tersedia dalam bahasa Iggris, Sihala, Tamil da beberapa bahasa laiya di: HYPERLINK b/priciples_lag.htm da dalam Bahasa Idoesia di: HYPERLINK it/ocha_ol/pub/idp_gp/idp_idoesia www. reliefweb.it/ocha_ol/pub/idp_gp/idp_idoesia

12 12 Respos terhadap kesehata masyarakat korba tsuami pelajara apa yag telah kita ambil? FMR Tsuami oleh Mauel Carballo da Brya Heal Dalam suatu pertemua di Maladewa yag diadaka pada bula April oleh Iteratioal Cetre for Migratio ad Health, para ahli kesehata masyarakat dari sejumlah egara yag dilada tsuami meilai beberapa pelajara yag dapat diambil dari respos kemausiaa. Tsuami merupaka peristiwa yag sagat tragis dimaa sebagia orag mejadi lebih reta dibadigka dega orag laiya. Sebagia besar mereka yag kehilaga mata pecahariaya adalah masyarakat yag hidup dalam kemiskia, yag terpaksa tiggal di rumah yag tidak layak di sepajag garis patai. Di Maladewa yag baru saja dihapus dari kategori egara palig terbelakag oleh PBB eam hari sebelum terjadiya becaa mereka yag miski tidak memiliki tabuga di bak sehigga haya meyimpa uag di rumah, da palig bayak megalami kerugia. Kerusaka yag terjadi pada egara republik yag berbetuk kepulaua tersebut diperkiraka mecapai 62% dari GDP da dapat meuruka tigkat pertumbuha ekoomi egara tersebut dari perkiraa pra-tsuami yaitu sebesar 7,5% mejadi haya 1%. Di semua egara yag mejadi korba, respos awal terhadap tsuami terbetuk oleh rasa ketakuta jika jeazah yag berseraka dapat mejadi acama besar bagi kesehata masyarakat. Tubuh mausia sarat dega stress emosioal da stress yag meumpuk tersebut memiliki dampak yag cukup petig dari segi psikososial. Namu demikia, beberapa upaya utuk mejelaska kepada masyarakat bahwa jeazah tidak meimbulka acama peyakit meular tidak terlalu berpegaruh. Secara umum, pegurusa jeazah secara tradisi ritual diabaika, da perasaa bersalah yag terus melekat harus ditagai melalui koselig. [mereka yag tidak merasa bersalah pu perlu medapatka koselig] Tidak bayak yag meyadari bahwa masalah kemiskia bagi masyarakat korba tsuami adalah berkaita erat dega miimya akses baha makaa. Beberapa lapora megugkapka tetag adaya kasus kekuraga gizi di Maladewa, sebagia di Sri Laka da Idia. Batua makaa serigkali tidak sesuai. Batua tepug gadum utuk masyarakat Idoesia da Thailad yag sebearya megkosumsi beras, adaya lapora yag megataka bahwa bayak orag tua yag tidak dapat meguyah biskuit bergizi yag diberika dalam paket batua makaa darurat da lapora dari Thailad yag meyataka bahwa batua susu yag masuk justru meguragi kadar ASI, meujukka bagaimaa mugki pelajara dari becaa yag lalu itu dapat dilupaka begitu saja. Sistem kesehata juga ikut lumpuh. Tiga puluh perse bida tewas di daerah yag mejadi korba di Aceh da satu dari setiap eam kliik kesehata yag ada di provisi ii juga hacur. Di wilayah ii, peralata da persediaa obat-obata juga musah da petugas kesehata yag biasaya terlupaka hayalah mejadi subjek yag dihatui rasa takut da stress sebagai mausia biasa yag harus membersihka da memperbaiki berbagai saraa yag rusak serta megagkat da meguburka sekia bayak jeazah korba. Dalam komuitas masyarakat yag ada di Aceh bagia Utara da Sri Laka, agka kematia waita empat kali lebih tiggi dari kaum pria, da di Idia agka kematia waita tersebut tiga kali lipat lebih tiggi. Dampak yag tidak proporsioal ii mejadi perigata utuk memastika bahwa recaa taggap darurat harus ikut memperhatika keretaa sosial da kesehata para waita. Respos terhadap tsuami juga mejadi bukti tetag redahya prioritas yag secara tradisioal diberika utuk mejaga kesehata reproduksi da pemeuha kebutuha bagi waita hamil dalam situasi pasca becaa. Meskipu fakta telah meujukka bahwa waita hamil memiliki berbagai kebutuha khusus da diperburuk dega kodisi krisis seperti saat sekarag ii, amu masih bayak operasi pemberia batua yag megabaika hal tersebut. Peyediaa alat kotrasepsi pasca becaa alam atau becaa akibat kelalaia mausia masih kurag diprioritaska oleh bayak lembaga, sebagia dikareaka oleh eggaya masyarakat utuk datag memitaya. Petigya alat kotrasepsi yag mudah diguaka utuk kesehata reproduksi da alat-alat kesehata darurat laiya mulai tampak dimaa-maa. Tapa peralata tersebut tampakya tidak mugki utuk merespos berbagai kebutuha kesehata darurat tepat pada waktuya. Pedistribusia alat-alat ii secara luas cukup petig da harus disertai dega pembekala pelatiha yag sistematis kepada tim-tim asioal dalam megguakaya. Peyediaa peralata siap-pakai utuk ibu da aak bagi mereka yag membutuhka pasca tsuami terbukti sagat bermafaat. Peralata ii biasaya dibuat dari baha lokal da memberika keyamaa yag lebih baik bagi para waita yag membutuhkaya. Dalam beberapa kasus, masalah kebutuha air bagi masyarakat dapat segera ditagai amu dega upaya itervesi yag sifatya semetara. Beberapa alat peawar air yag diperkealka oleh LSM bayak yag sudah rusak. Tiggiya kadar garam dalam sumur taah merupaka masalah jagka pajag yag cukup besar yag harus ditagai. Di Sri Laka sediri sekitar sumur terkotamiasi dega kadar garam yag cukup tiggi da di beberapa daerah yag megguaka sumur sebagai sumber air juga telah rusak secara permae akibat terkotamiasi oleh air asi. Air bersih memerluka waktu utuk kembali seimbag dega kadar air laut da memerluka beberapa kali musim huja utuk megatasi masalah ii. Sistem osmosis-terbalik tirua yag diperkealka oleh lembaga-lembaga asig kurag praktis karea besarya biaya yag harus ditutupi da tidak mampuya masyarakat utuk meagai masalah pemeliharaaya. Kompleksitas permasalaha secara resmi belum cukup dimegerti. Perbedaa kofirmasi atara mereka yag hilag da yag tewas di egara-egara yag dilada tsuami memiliki implikasi yag cukup besar bagi para jada yag kehilaga suamiya. Di beberapa egara tigkat kerusaka sagat tiggi dimaa tidak haya fodasi rumah yag tak berbekas tetapi juga dokume kepemilikaya juga hilag. Di Maladewa, hilagya ijazahijazah sekolah telah mejadi sumber stress terbesar bagi para remaja usia sekolah. Jaga melupaka jasa keluarga peampug Upaya pemberia batua da rekostruksi pasca tsuami telah memberika prioritas, da pemeuha kebutuha kesehata da sosial bagi para pegugsi. Namu demikia, masih terdapat kuragya pemahama terhadap pemeuha kebutuha rumah da batua bagi berpuluh-puluh ribu keluarga IDP. Khususya di Maladewa, Sri Laka da Aceh, mereka yag rumahya masih utuh tidak sega-sega utuk meawarka rumah da tempat tiggal bagi para pegugsi.

13 FMR Tsuami The public health respose to the tsuami 13 UNICEF/HQ050046/Jim Holmes Jika pertologa ii tidak mampu lagi dipertahaka, maka keadaa para IDP pu semaki memburuk. Beba pihak keluarga yag mejadi tua rumah pu semaki bertambah, da yag cukup megejutka, dalam beberapa hal kesabara pu mulai berkurag. Keharusa mereka utuk berbagi ruag keluarga yag sempit, makaa da sumber-sumber laiya yag pas-pasa, telah meggaggu privasi da kehidupa pribadi mereka. Dega tertudaya pemidaha para pegugsi da karea keluarga peampug harus terus membatu para pegugsi tersebut, maka perhatia yag lebih besar harus diberika utuk membatu pemuliha pemeuha kebutuha yag diperluka oleh para aggota keluarga peampug ii. Terlalu padatya rumah milik keluarga peampug maupu di rumahrumah semetara dapat meimbulka berbagai masalah kesehata maupu masalah sosial. Higga saat ii, bayak diataraya yag terabaika, amu semaki lama kodisi ii berlagsug semaki bayak masalah yag aka mucul. Dega demikia utuk meagai masalah kepadata tersebut maka sesegera mugki diperluka pembagua rumah-rumah semetara secara besar-besara da lebih cepat, dega memberika perhatia khusus bagi kebutuha air da saitasi. Ciri khusus dari becaa alam adalah dampak psikososial yag ditimbulkaya dega berbagai betuk yag tidak tampak secara lagsug. Pemahama da taggapa terhadap kebutuha psikososial utuk jagka pajag maupu jagka pedek bagi mereka yag secara lagsug maupu tidak lagsug mejadi korba tsuami sagatlah petig da aka membatu dalam peetua kapasitas mereka utuk turut serta dalam pelaksaaa rekostruksi sosial. Dega kuragya perhatia yag biasa diberika utuk aspek kesehata masyarakat ii serta sedikitya jumlah orag yag terlatih di daerah, maka sagat perlu utuk mempersiapka para petugas kesehata da lai sebagaiya utuk meampug da merespos isu-isu psikososial pasca becaa. Kepercayaa agama telah mejadi bagia yag tak terpisahka dalam sikap yag ditujukka oleh para korba yag selamat dari tsuami. Para pemuka agama tidak haya memberika dukuga tetapi juga iformasi praktis da perhatia bagi kerjasama masyarakat. Pera mereka perlu dikeal secara lebih luas dega didukug oleh para door. Di sisi lai, terdapat pula lapora yag megataka bahwa bayak lembaga asig yag tegah mempromosika ageda keagamaaya sediri. Hal ii telah meimbulka keresaha da kekhawatira di beberapa egara da meimbulka berbagai pertayaa tetag kelompok keagamaa maa yag patas diizika utuk berpera dalam kegiata kemausiaa ii. Rekomedasi Isu-isu kuci dari recaa peagaa becaa yag disoroti oleh para peserta simposium atara lai:: Lembaga-lembaga asig harus berbuat sesuatu yag lebih bayak utuk meambah kekuata, da tidak megabaika ketagguha da kapasitas lokal. Pejabat pemeritah da masyarakat setempat harus lebih meyadari berbagai faktor yag dapat meempatka waita pada resiko tertetu. Para door harus berbuat sesuatu yag lebih utuk memastika bahwa para tim ahli taggap darurat yag dikirimka ke lapaga memiliki keahlia yag sesuai utuk hal ii tidak semuaya sesuai dega yag dimaksud da siap meerima berbagai istruksi dari pejabat asioal. Di daerah-daerah korba becaa yag sarat dega koflik, kepercayaa terhadap kemampua pasuka militer dalam hal ii oleh para peerima mafaat sagat terbatas: peraa militer yag domia dapat meimbulka ketergatuga da aka mecegah masyarakat utuk dapat bekerja sesuai dega solusi yag diigikaya sediri.. Daa melalui UN Flash Appeal sebaikya tidak haya dialokasika da disalurka utuk Fatia, 15, is vacciated agaist measles at a IDP camp, Bada Aceh.

14 14 The public health respose to the tsuami FMR Tsuami YAKKUM Emergecy Uit s Dr Sari Mutia Timur with patiets, Idoesia. proyek-proyek jagka pedek: prosedur-prosedur iovatif harus dicari utuk memugkika daa tersebut dapat diguaka utuk proyek-proyek pembagua jagka pajag bagi pemuliha berbagai fasilitas umum. Para door harus dapat memastika bahwa pasoka obat-obata sesuai dega kebutuha yag telah diidetifikasi, melakuka sesuatu utuk meelusuri kemaa barag-barag tersebut disalurka da memberika daftar rici kepada para peerima mafaat. Para door tampak tidak siap da tidak meyadari bahwa beberapa sistem peyalura batua multiasioal seharusya dapat dilakuka secara lebih efisie. Para door harus mejelaska seluk beluk pedaaa kepada egara-egara yag mejadi peerima mafaat: bayak pemeritah yag megaggap karea daa tersebut telah dijajika maka tidak aka mugki terlambat diterima. Peaama poho da tumbuhtumbuha serta pelestaria taama bakau harus ditigkatka da aka mejadi peghalag utuk meghadapi acama gelombag di masa yag aka datag. Perlu diakui bahwa meskipu stadar SPHERE cukup petig, amu pegealaya di tegah-tegah komuitas yag sagat miski dapat meimbulka harapa yag tidak realistis serta diluar kemampua asioal maupu daerah. Perhatia lebih besar harus diberika utuk perliduga da peigkata perawata bagi ibu, ibu meyusui, keluarga berecaa, iformasi megeai kesehata seksual remaja serta peempata alat-alat kesehata reproduksi di lokasi yag strategis. Bagua-bagua publik multi-gua harus didesai sebagai tempat yag ama da legkap. Tsuami tidak haya mejadi perigata tetag bagaimaa mugki masyarakat iterasioal dapat melupaka bayak pelajara dari berbagai becaa yag terjadi sebelumya tetapi juga meyagkut sejauh maa perhatia yag diberika oleh egara utuk mempersiapka masyarakatya agar tetap siaga meghadapi becaa. Bahka ketika recaa disusu mereka serigkali tidak berbagi dega semua pihak yag kemugkia jika becaa melada aka berada pada posisi yag dibutuhka. Di masa yag aka datag, perhatia yag lebih besar harus diberika utuk memupuk kesiapa dalam meghadapi becaa da berbagai upaya pecegaha dega berbagai cara yag membuatya mejadi satu kesatua sistem sosial da kesehata lokal serta dimegerti oleh semua orag yag bertaggug jawab utuk melaksaakaya. Sebelum tsuami dilupaka, petig bagi kita utuk megevaluasi kembali pelajara di lapaga yag dapat diambil seperti pegedalia peyakit meular, kesehata reproduksi, dukuga psikososial, logistik da moitorig. Perecaaa kesehata publik da mitigasi becaa haya bergua bila mereka megerti tetag hal tersebut da ikut terlibat dalam peyusuaya. Dari pemeritah pusat higga masyarakat daerah, serta semua pihak yag berkepetiga harus dilibatka dalam mereview recaa da megkaji respos secara reguler. Mauel Carballo adalah direktur Iteratioal Cetre for Migratio ad Health (11 Route du Nat d Avril, CH 1214, Geeva, Switzerlad) da Brya Heal adalah staff iformasiya. HYPERLINK mailto: mcarballo@icmh.ch mcarballo@ icmh.ch; HYPERLINK mailto:bheal@ icmh.ch bheal@icmh.ch. Lapora megeai pertemua di Maladewa (yag didaai oleh Taiwa Iteratioal Health Operatios Ceter) ada di website ICMH: HYPERLINK Emily Will/MCC/ACT Iteratioal

15 FMR Tsuami 15 Pecuria taah besar-besara oleh Scott Leckie Tsuami telah megigatka kita tetag petigya suatu pedekata berdasarka-hak dalam pelaksaaa rekostruksi pasca-becaa. Jika masalah perumaha, taah da hak milik pribadi dimasukka dalam bagia pokok pada perecaaa pasca becaa da tidak diabaika haya karea terlalu kompleks atau memaka biaya yag mahal maka kemugkia besar aka berhasil. Namu bila hakhak tersebut diabaika, tidak diperdulika, atau dilaggar secara sistematis, maka tidak haya hak-hak tersebut yag disalahguaka tetapi pelaksaaa rekostruksi juga aka megalami kegagala. S ekali lagi seirig dega bayakya batua pasca-tsuami kita medegar syair lama yag melatuka: Waktu kii aka berbeda, kii kita tidak aka megabaika lagi para korba. Eam bula telah berlalu, kii saatya utuk bertaya sejauh maakah perbedaa yag dicapai dari proses pemuliha da rekostruksi ii dibadigka dega becaa alam laiya. Apakah upaya pembagua kembali pasca becaa telah mecapai apa yag dibutuhka? Apakah mereka yag kehilaga rumahya telah dirumahka kembali da dapat kembali mecari afkah? Sudahkah mereka diperlakuka sesuai dega hak-hakya? Apakah korba selamat yag ada di Aceh, Maladewa, Sri Laka da Idia merasa lebih baik dibadigka mereka yag selamat dalam becaa gempa bumi di Bam, Gujarat atau Kobe atau agi topa di Amerika Tegah atau Karibia? Ataukah mereka justru mejadi korba da hakhak azaziya dikesampigka karea para aktor politik memafaatka becaa sebagai dalih utuk mecapai tujua yag sesugguhya tidak tercapai? Kehilaga da peroleha taah Di setiap becaa, kehidupa da mata pecaharia tergaggu, kesulita ekoomi mucul dimaa-maa da kehidupa ormal pu pasti sagat tergaggu. Namu ada satu beag merah yag terbetag di tegah-tegah becaa apapu da merupaka kuci utuk keberhasila rekostruksi, pembagua kembali da regeerasi, yaitu: hak-hak atas taah, rumah da harta beda atau lad, housig ad property (HLP) rights. Selai meela korba jiwa, tsuami juga telah mejadi dalih bagi pegusira, perampasa laha, recaa gati-rugi taah yag tidak sesuai da berbagai tidaka yag direcaaka sedemikia rupa utuk mecegah mereka yag tidak memiliki rumah utuk kembali ke rumah da taah mereka semula. Thailad, Idia da sejumlah egara korba laiya telah membatasi hak utuk kembali amu Sri Laka merupaka egara korba tsuami yag secara dramatis telah mecoba utuk meata kembali wilayah permukimaya melalui proses rekostruksi. Kebijaka pemeritah kii telah melarag adaya pembagua dalam radius 100 meter dari garis patai (di sejumlah daerah justru sejauh 200 meter). Sebagia besar dari sekitar mereka yag megugsi tiggal dalam radius 100 meter dari tepi patai ketika tsuami melada. Pemeritah telah mejajika utuk membaguka rumah bagi mereka yag terkea peratura pelaraga pembagua rumah di daerah tersebut da telah melaksaaka pembagua rumah bagi setiap kepala keluarga yag mejadi korba. Disaat taah yag berada dalam zoa 100 meter yag dimiliki secara pribadi aka tetap mejadi hak para pemilik asliya da pemeritah juga meyataka bahwa pihakya tidak aka megklaim masalah kepemilika taah tersebut amu peratura megeai zoa 100-meter tersebut justru aka secara permae mecegah ratusa dari sekia ribu orag dalam komuitas elaya serta mereka yag tiggal da bekerja di dekat patai utuk kembali ke taahya semula. Dapat dipahami jika pada akhirya masyarakat yag mejadi korba ii tidak seag medegarya. Hasrat utuk melidugi daerah patai da peduduk yag ada dari berbagai kemugkia acama tsuami yag aka datag tampakya cukup masuk akal da sesuai dega stadar hakhak azazi mausia. Aka tetapi, mauver-mauver utuk merubah demografi di wilayah patai Sri Laka meuai kritika dari berbagai kalaga. Pertama, masyarakat sediri tidak igi pidah da pada umumya sudah lama igi pidah ke taah asalya. Kedua, hampir tidak ada kosultasi yag dilakuka meyagkut peratura 100- meter di Sri Laka tersebut. Da ketiga, pegecualia terhadap pemberlakua peratura 100-meter saat ii yaitu utuk hotel, para developer kaya serta gologa istimewa laiya meimbulka kekhawatira yag serius tetag adaya sikap pilih kasih. Ketidakpastia masalah perumaha Disaat para pejabat di Aceh telah merubah kebijakaya secara sigifika utuk megizika masyarakat kembali ke rumahya masig-masig daripada harus mejalai relokasi secara permae, justru terdapat masalah baru yag harus dihadapi oleh para korba selamat di Aceh. Proses pembagua kembali sagat lamba dimaa hampir tak ada satu rumah pu yag dibagu di daerah-daerah yag palig parah. Proses pemetaa komuitas yag cukup petig telah dilaksaaka di Aceh oleh berbagai LSM, tetapi para pejabat lokal egga utuk meerima iisiatif yag bersifat bottom-up ii. Hal ii mugki dipegaruhi oleh program registrasi cepat di Aceh yag didukug oleh World Bak, yag meskipu didaai dega cukup baik, amu masih jauh lebih lamba da dapat memacig koflik utuk membatu percepata proses rekostruksi secara lebih luas. Di Sri Laka, ratusa dari ribua korba tsuami yag selamat masih terus tiggal di rumah-rumah semetara atau teda setelah eam bula pasca becaa. Bayak lapora meujukka bahwa pemeritah memiliki bayak recaa utuk membagu perumaha yag baru sejauh empat atau lima kilometer bahka dalam beberapa kasus sejauh 14 kilometer dari desa-desa di daerah patai. Hal ii aka berdampak serius bagi kehidupa masyarakat, khususya keluarga elaya yag bergatug pada laut da akses yag cepat utuk itu. Jika seseorag megujugi lokasi-lokasi tempat peampuga semetara di Sri Laka, maka kita aka lagsug merasa bahwa para korba tsuami tersebut harus terus meuggu sampai beberapa tahu sebelum semua rumah yag dibutuhka bear-bear terbagu. Kealpaa utuk melibatka masyarakat ii secara aktif dalam upaya pembagua kembali semaki meambah kekecewaa. Di seluruh egara korba tsuami, upaya-upaya rekostruksi umumya bersifat top-dow, da tidak megikutsertaka masyarakat yag mejadi korba dalam pegambila keputusa. Dega masih bayakya pembagua rumah yag belum dikerjaka di daerah-daerah yag mejadi korba, maka pemeritah, masyarakat da LSM harus melakuka upaya khusus utuk bersama-sama mecari solusi megeai masalah perumaha ii serta sesuai utuk semua pihak, keluarga maupu masyarakat yag mejadi korba. Pemeritah da lembaga-lembaga asig dapat melihat cotoh pemeritah Gujarat yag setelah becaa gempa bumi pada tahu 2001, megizika masyarakat da LSM-LSM lokal utuk memprakarsai lagsug proses rekostruksi; mereka yag selamat di saa dapat kembali ke rumah mereka seperti sedia kala jauh lebih cepat dibadigka dega proses pembagua rumah kembali yag diprakarsai oleh sektor pemeritah maupu swasta..

16 16 The great lad theft. FMR Tsuami khususya waita da aak-aak harus dijaga da dilidugi. Where houses stood, Sri Laka. Scott Leckie Rekostruksi berdasarka-hak Tragedi kemausiaa akibat becaa alam ii jaga sampai diperburuk oleh pelaggara hak-hak azazi mausia terhadap para korba yag igi membagu kembali rumahya, mata pecahariaya da masyarakatya. Hak-hak HLP merupaka eleme kuci dalam berbagai peagaa da kebutuha pasca-becaa yag mejadi bagia yag tak terpisahka dalam upaya-upaya pemuliha di masa yag aka datag. Keragka kerja megeai hak-hak HLP dalam usaha-usaha pemberia batua da rekostruksi aka diterapka dalam peagaa becaa di masa-masa yag aka datag utuk meghidari marakya kebijaka yag bersifat seweag-weag dalam merespos becaa tsuami. Pedekata berbasiska hak tersebut aka memfokuska pada tujuh masalah kuci, yaitu: 1. Hak utuk kembali dega sukarela:semua korba becaa harus diberika hak utuk kembali ke taah yag mejadi tempat tiggalya semula, tapa adaya diskrimiasi. Jika rumahya masih utuh atau masih dapat diperbaiki, maka hak-hak utuk memperbaiki, memiliki da mediami kembali rumah-rumah tersebut harus dihargai. Berbagai laraga yag tidak dapat dibearka meyagkut kepulaga mereka tersebut merupaka pegusira secara paksa, yag tidak dibearka dalam hukum iterasioal.. 2. Hak utuk medapatka rumah yag layak da ama: Setiap terjadiya becaa, idividu maupu keluarga yag mejadi korba harus memperoleh akses utuk medapatka perumaha yag layak da patas, sesuai dega hak-hak azazi mausia iterasioal, secepat mugki. Saat kembali atau pidah, keamaa tempat juga harus terjami bagi setiap idividu maupu masyarakat korba, da harus masuk dalam daftar rumah da taah resmi. Seharusya tidak ada lagi orag yag tidak memiliki rumah setelah dilakukaya proses rekostruksi. 3. Hak utuk berpartisipasi, kosultasi da o-diskrimiasi: Upaya-upaya khusus harus dilakuka utuk memastika pera serta sepeuhya dari para korba becaa dalam perecaaa da pegatura kepulaga mereka, pembagua rumah kembali maupu pemidaha bagi mereka. Seluruh lapisa masyarakat harus dilibatka dalam kosultasi berbagai recaa perumaha da diajak utuk membetuk orgaisasi-orgaisasi berbasiska masyarakat yag mewakili kepetiga mereka. Sistem partisipasi secara peuh, traspara da bertaggug jawab harus dibetuk utuk memastika bahwa haya peduduk lama da khususya peduduk miski yag mejadi peerima mafaat dari pembagua rumah kembali da ifrastruktur terkait laiya. Semua upaya rekostruksi da rehabilitasi harus memperhatika kebutuha khususya dari kelompok-kelompok reta maupu mereka yag terpiggirka. 4. Hak utuk medapatka perliduga dalam peempata rumahrumah semetara: Pegatura da pelaksaaa pembagua rumah-rumah semetara pasca becaa harus sesuai sepeuhya dega stadar-stadar hak azazi mausia iterasioal. Selai pemeuha hak-hak miimum peghui kamp utuk medapatka tempat beraug, air, makaa, perawata kesehata da pedidika, peagaa kamp-kamp tersebut juga dilakuka melalui kosultasi da kerjasama peuh dega para pegugsi itu sediri. Pasoka atau pemberia batua taggap darurat jaga sampai dijadika alat utuk megedalika atau meidas. Di seluruh kamp semetara, keamaa fisik maupu psikologis da kesehata metal 5. Hak utuk medapatka pekerjaa, jamia sosial, air, kesehata da pedidika: Berbagai upaya pemberia batua pascabecaa jaga haya ditujuka utuk pemberia batua darurat da pembagua kamp-kamp semetara saja. Namu berbagai sumber yag tersedia secara sigifika utuk rekostruksi da rehabilitasi juga harus disediaka utuk membagu rumah-rumah yag layak da utuk memulihka pedapata mereka yag kehilaga mata pecaharia, membagu asset-asset utuk pegamaa da kesehata masyarakat, serta fasilitas pedidika da fasilitas umum laiya. 6. Persamaa hak utuk pemilika harta beda: Hukum da praktekpraktekya yag megatur tetag peiggala da hak-milik, baik secara formal maupu iformal, yag bersifat diskrimiatif da yag dapat megakibatka dibatalkaya peyeraha harta beda tersebut kepada mereka yag selamat (khususya para waita da aak-aak) harus dihilagka. Para jada harus diberika hak resmi terhadap kepemilika taah da rumah atas ama mereka sediri, da para waita yag telah meikah juga harus tercatat secara resmi bersama-sama dega suami da aak-aakya, jika masih ada. 7 Hak-hak kaum waita: Secara tradisi, waita telah mejadi ujug tombak utuk memastika kelagsuga hidup da kesejahteraa komuitasya. Dega demikia, selai melidugi hak-hak para waita sebagaimaa ditekaka di atas, petig pula utuk medukug para waita dalam upaya pemberia batua, rekostruksi da rehabilitasi serta meghormati hak-hak mereka utuk berpartisipasi. Becaa tsuami di Samudera Idia memberika bayak pelajara bagi para pembuat kebijaka dalam meghadapi becaa alam yag luar biasa maupu becaa yag diakibatka oleh mausia pada masa yag aka datag. Kita berharap semoga maipulasi dalam proses pemuliha oleh pemeritah di daerah-daerah yag perah kita saksika tidak aka terulag lagi jika becaa laiya melada di masamasa yag aka datag.. Scott Leckie, Direktur Eksekutif Cetre o Housig Rights ad Evictios (COHRE HYPERLINK bekerja di bidag isu-isu megeai hak-hak atas rumah, taah da harta beda di Sri Laka da Maladewa pasca-tsuami. HYPERLINK mailto: scott@cohre.org scott@cohre.org. COHRE baru saja membuka katorya di Colombo (cotact HYPERLINK mailto:bret@cohre.org bret@cohre. org) utuk mematau berbagai pelaggara hak azazi mausia dalam pelaksaaa program rekostruksi di seluruh egara korba tsuami.

17 FMR Tsuami 17 Apakah tsuami mempegaruhi pedaaa utuk berbagai krisis laiya? oleh Toby Lazerr Bayak praktisi pemberi batua megugkapka kekhawatiraya tetag tsuami yag telah megambil alih daa utuk batua darurat laiya. Ketakuta yag serupa mucul ketika terdapat keadaa darurat berskala besar tetapi apakah hal itu dapat disesuaika? Pada taggal 3 Jui 2005, pada saat meulis artikel ii, UN Fiacial Trackig Service (FTS) melaporka bahwa usula batua da kosolidasi PBB, yag meguraika program-program dari lembagalembaga kuci PBB da LSM-LSM, telah didaai sebesar 41%. Aka tetapi, ketika Idia Ocea programme serupa dilaksaaka, daa tersebut justru turu mejadi tiggal 25%. Pada waktu yag sama tahu lalu, tidak lama sebelum perhatia duia terserap ke Darfur, pegirima batua da kosolidasi didaai haya 23%. Sekilas tampak situasi tahu ii sedikit berubah dibadigka dega tahu lalu. Namu, masih sedikit lebih baik, pedaaa utuk berbagai krisis laiya oleh beberapa egara yag mejadi door kuci seperti Jerma, Jepag, Norwegia da AS meigkat sejak setahu yag lalu. Tetu saja, pedaaa utuk berbagai krisis laiya itu merupaka berita baik. Apakah bear demikia? Sebelum meyimpulka bahwa tsuami tidak megambil alih pedaaa dari berbagai krisis laiya, kita perlu memperhatika ilai fiasial kemausiaa yag tersedia tahu ii dibadigka dega tahu 2004 lalu. Dega adaya becaa tsuami, bayak daa yag tersedia bagi lembaga-lembaga pemberi batua disepajag tahu 2005 ii. Aka tetapi meskipu tapa tsuami, daa lebih masih tetap tersedia tahu ii yaitu sebesar $847 juta, dibadigka dega pedaaa yag sama di tahu 2004 yag haya sebesar $697. Lebih setegah dari ilai total tahu ii diperutukka bagi Suda, sedagka daa $417 juta yag tersisa aka diguaka utuk keadaa darurat yag tak terduga. Republik Afrika Tegah, Chad, Chechya, Eritrea, Guiea, Somalia da Afrika Barat haya meerima daa yag lebih sedikit selama lima bula pertama di tahu 2005 dibadigka dega yag diterima pada periode yag sama tahu lalu. Bayak orag yag memperdebatka karea tahu ii teryata lebih buruk daripada tahu sebelumya. Dari 21 permohoa utuk tahu 2005, rata-rata pedaaa haya berada pada kisara 25% da 11 diataraya kurag dari 20%. Disaat pegajua pedaaa rata-rata sejak tahu 1992 higga tahu terakhir mecapai 67%, justru mucul masalah tsuami yag cukup serius yag berkeaa dega waktu pedaaa. Tahu ii adalah tahu kedua bagi Good Humaitaria Doorship, yag diprakarsai oleh pihak-pihak pemeritaha kuci dalam peerapa prisip-prisip da praktek yag baik. Salah satu diataraya memberika kesa bahwa daa tersebut aka disediaka lebih cepat tidak lama setelah usula dikeluarka. Semetara respos fiasial utuk tsuami begitu cepat, amu pedaaa utuk krisis-krisis laiya justru masih lamba seperti biasaya. Para door telah memfokuska pada becaa tsuami, amu dega sumber daya staff yag serba kurag utuk meagai berbagai krisis laiya. Salah satu akibatya adalah komitme seperti kotrak pedaaa berdasarka proposal utuk krisis o-tsuami justru diproses lebih lamba dari yag sebelumya. Dalam sejumlah kasus, daa tsuami yag disebut-sebut sebagai daa baru da merupaka daa tambaha, pada keyataaya tidak tersedia dega demikia para door memotog alokasi utuk tsuami dari daa yag sebelumya diperutukka bagi keperlua darurat laiya. Dalam hal ii, kemeteria keuaga telah mejajika utuk memberika tambaha daa tetapi hal ii memerluka persetujua dari aggota dewa yag tetuya memaka waktu yag cukup lama. Oleh karea itu, tsuami telah megalihka sejumlah daa da megakibatka tertudaya daa bagi program-program di daerah-daerah krisis laiya. Dampak tsuami lebih lajut laiya adalah pemeritah, seperti Filadia, yag telah meyusu aggara batua utuk tahu ii da telah meyebutka bahwa tidak aka ada peambaha. Dega demikia, daa yag dimafaatka utuk tsuami aka meguragi daa bagi peagaa krisis laiya. Setelah tsuami, bayak lembaga batua yag datag dega keigia sediri maupu dega desaka publik bertidak cepat utuk memberika batua. Jumlah staff terlatih yag ada pu sagat terbatas da beberapa lembaga PBB serta LSM telah megalihka sumber-sumber dari kegiata operasi kuci di lapaga da di kator pusatya utuk meagai tsuami. Salah satu kosekuesi dari hal ii yaitu adaya orgaisasi yag megajuka proposal utuk program di daerah yag buka lagi mejadi krisis omor 1 tahu ii dibadigka dega tahu lalu. Salah satu door kuci meujukka bahwa jumlah proposal yag diterima utuk egara-egara di Afrika tahu ii cederug meuru dibadigka dega saat yag sama tahu lalu.. Kesimpula Pedapat bahwa becaa di Samudera Idia (Idia Ocea disaster) telah megalihka daa dari berbagai krisis lai memberi kesa adaya permaia tapa hasil, dimaa daa yag diperutukka bagi tsuami berarti meguragi daa utuk krisis laiya. Situasi ii mejadi lebih kompleks: seperti misalya, disaat sejumlah door meujukka bahwa daa tsuami merupaka daa ekstra da daa yag mereka keluarka utuk krisis laiya secara aktual meigkat dibadigka dega tahu lalu. Secara keseluruha, becaa di Samudera Idia (Idia Ocea disaster) telah membawa pegaruh terhadap respos para door da lembaga-lembaga batua utuk krisis laiya, setidakya utuk semetara waktu. Situasi bisa saja berbalik da memerluka kesepakata tidaka bersama atar komuitas pemberi batua. Pearika daa berdasarka kebutuha yag dapat diprediksi da tepat pada waktuya masih tetap berlaku. Lembaga-lembaga pemberi batua harus mampu mearik perhatia para door atas kosekuesi kekuraga da keterlambata pedaaa. Diperluka pula fakta da agka-agka yag meggambarka tetag kosekuesi kemausiaa atas keterlambata atau kelalaia program. Pemeritah yag telah megklaim bahwa daa tsuami mereka adalah daa baru da tidak ada sagkut pautya dega program-program laiya harus ditayai utuk membuktika bahwa hal itu memag bear. Pemeritah da para meteri keuaga harus bertidak cepat utuk meambah aggara kemausiaa tersebut. Dalam taggap darurat, waktu adalah yag terpetig. Pada akhir Jui 2005, PBB aka megadaka pertemua di Jeewa utuk membicaraka megeai status pegajua (appeal) ya. Peekaa aka difokuska pada hal-hal yag berkeaa dega mereka yag terkea musibah da koflik di beberapa tempat di duia ii yag palig tidak megutugka. Mereka memerluka perhatia dari komuitas kemausiaa yag cukup medesak.y. Toby Lazer (mata peerima beasiswa Visitig Fellow dari the Refugee Studies Cetre) adalah kepala Proses Pegajua Kosolidasi (CAP) di Kator PBB utuk Koordiasi Urusa Kemausiaa (OCHA), Jeewa. Artikel ii ditulisya sediri. HYPERLINK mailto: lazer@u.org lazer@u.org 1.HYPERLINK HYPERLINK

18 18 FMR Tsuami Review DFID terhadap respos tsuami oleh David Horobi Ferryig relief supplies to Bada Aceh. Departmet for Iteratioal Developmet (DFID) Iggris saat ii telah memprogramka sekitar 68 juta utuk meyalurka batua segera setelah terjadiya becaa. Meskipu Review Respos Kemausiaa oleh lembaga tersebut belum selesai, amu pelajara pedahulua telah terlebih dahulu diambil. DFID telah meutu pemeritah Iggris utuk merespos tsuami yag meghatam kawasa Asia Teggara pada taggal 26 December lalu. Aggota Operatios Team of the Coflict ad Humaitaria Affairs Departmet (CHAD OT) meiggalka Lodo meuju Colombo pada taggal 26 Desember malam. Setelah melakuka pertemua dega para mitra DFID di British High Commissio da megujugi kator PBB, maka diputuska utuk segera beragkat ke Ampara, yag meurut lapora adalah kawasa terparah di daerah patai timur, utuk melakuka peilaia (assessmet) utuk PBB da komuitas kemausiaa secara luas dega batua dari pemeritah Sri Laka. Setibaya di saa, tim peilaia bersama yag terdiri dari PBB-USAID-DFID berhasil meyelesaika peilaia cepat amu komprehesif tetag dampak da kebutuha dalam beberapa hari setelah becaa terjadi. Kemudia, staff kami bekerjasama da memadu awak militer Iggris dalam pemberia batua, memprakarsai pegorgaisasia tempat tiggal trasisi bersama dega UNHCR da pejabat asioal serta meyusu rekomedasi program utuk pegatura CHAD yag memprioritaska pada tempat tiggal (shelter), perliduga, dukuga psikososial, pedidika da regeerasi sumber peghidupa. DFID telah megorgaisir batua pertama yag beragkat meiggalka Iggris melalui jalur udara. DFID memberika kotribusi 10 juta kepada Idia Ocea Flash Appeal yag dilucurka oleh UN Office for the Coordiatio of Humaitaria Affairs (OCHA). DFID juga telah meyalurka 40 juta dari daaya utuk batua da kegiata pemuliha melalui Perserikata Bagsa-Bagsa. Batua ii merupaka kombiasi atara hibah kepada lembaga-lembaga PBB da batua lagsug dalam betuk barag. Lima uit helikopter yag didaai oleh DFID memegag peraa yag sagat vital dalam pegirima batua PBB da orgaisasi laiya utuk masyarakat yag terisolir di sepajag patai barat Sumatera yag telah hacur. Kami meyediaka hibah utuk membatu pekerjaa 25 LSM, beberapa diataraya buka bermarkas di Iggris. Sekitar 3,5 juta telah diberika kepada Orgaisasi Palag Merah/Bula Sabit Merah. Kami juga membayarka utuk 26 kali peerbaga perbekala batua yag diorgaisir oleh Komite Peagaa Becaa dari Iggris (UK s Disasters Emergecies Committee), yaitu sebuah orgaisasi iduk yag mewakili 13 lembaga batua dari Iggris. Selama tahap taggap darurat, DFID telah megidetifikasi beberapa masalah. Data masih terbatas, khususya data-data yag berkeaa dega dampak yag terjadi di kawasa patai barat Sumatera. Struktur peagaa darurat setempat juga sagat lemah da terdapat kebiguga tetag lembaga dari luar (eksteral) yag maa yag aka meagai sektor-sektor khusus. UN Flash Appeal terlambat dibetuk da tampak tidak terstruktur. Bayak lembaga yag memiliki persoil kurag berkualitas da kurag berpegalama. Pusat-pusat Iformasi Kemausiaa di Bada Aceh da Colombo, yag medukug DFID, juga tidak cukup cepat terbetuk. Eam bula setelah becaa, DFID terus megawasi da megikuti programprogram yag didaaiya. Kami saat ii sedag berada dalam misi moitorig utuk megecek kemajua di Idoesia, Idia, Sri Laka da Maladewa. Kami meyadari masih bayak hal yag harus dilakuka, dimaa masih bayak orag yag membutuhka rumah permae yag dilegkapi dega fasilitas air da pembuaga, pelayaa kesehata da pedidika serta memberika bekal utuk membagu kembali kehidupa, sumber mata pecaharia, serta kapasitas dalam meghadapi tataga di masa yag aka datag. DFID meyadari kewajibaya utuk meigkatka proses pembelajara da pelaksaaa koordiasi dega prakarsa dari Good Humaitaria Doorship. Kami saat ii sedag melaksaaka Review Respos Kemausiaa komprehesif yag merupaka bagia dari respos tsuami kami, da hasilya aka disebarka kepada para door laiya. Pertemua atar para maajer operasi door juga telah direcaaka Rekomedasi secara rici tetuya aka mucul, tetapi meurut perspektif pribadi saya yaki bahwa tsuami telah megajari kita tetag perluya: Layaa logistik umum pada jariga PBB Peigkata pemberdayaa Koordiator Kemausiaa PBB yag berpegalama Peigkata respos becaa tetap dari PBB da EU EU utuk meyusu berbagai mekaisme utuk medukug koordiasi yag lebih baik pada lembaga PBB Pedoma yag jelas tetag kerjasama atara pihak militer da para pekerja kemausiaa dari kalaga sipil Peigkata stadar profesioal da struktur kualifikasi bagi para pekerja utuk kemausiaa Kesepakata tetag tujua operasioal umum atara para door. David Horobi adalah Direktur Tim Operasi dari Coflict ad Humaitaria Affairs Departmet, DFID. HYPERLINK mailto:d-horobi@dfid.gov. uk D-Horobi@dfid.gov.uk. Artikel ii ditulisya sediri da buka mewakili DFID atau pemeritah UK. 1.HYPERLINK org.uk UNICEF/Josh Estey

19 FMR Tsuami Idoesia 19 Akses para IDP di Aceh pascatsuami Setegah juta rakyat Aceh 12% dari jumlah peduduk provisi tersebut mejadi IDP akibat tsuami. Kesulita medapatka akses merupaka tataga terbesar bagi para aktor kemausiaa. Pelajara yag palig petig dapat diambil dalam ragka meigkatka akses ke IDP di masamasa taggap darurat yag aka datag. Bayak pegugsi meiggalka provisi ii atau diambil oleh keluarga lai, tetapi terdapat persetase yag cukup sigifika, biasaya mereka yag palig reta, tiggal di kamp-kamp peampuga IDP semetara di sejumlah tempat umum seperti di mesjid-mesjid, sekolah-sekolah, stadio, lapaga terbuka, di piggir-piggir desa yag telah hacur atau bahka di bukit-bukit di kawasa yag mejadi perebuta atara pihak Idoesia dega geraka separatis GAM. Di saat komuitas iterasioal dapat memberika respos dega cepat da meghidari terjadiya kematia lebih lajut, justru ada tiga ritaga utama utuk diakses di Aceh: yaitu dari segi fisik, iformasi da sosial. Utuk megatasi hal ii teryata sagat sulit, disaat harus memberika batua darurat kepada masyarakat yag dega lebih mudah diakses pada waktu yag bersamaa. Ritaga secara fisik utuk medapatka akses Sejak awal memag tampak jelas bahwa akses secara fisik ke bayak IDP aka meimbulka berbagai permasalaha. Pertama sekali, areal dega dampak terparah yaitu 200 km dari garis patai atara Bada Aceh da di dekat bagia selata Meulaboh yag bear-bear tak terjamah. Tsuami telah meyapu jalajala da ratusa jembata: utuk itu dibutuhka jembata dega kapasitas total 26 km. Garis patai itu sediri telah berubah mejadi guduka pasir baru da tumpuka puig-puig yag meghambat pedarata kapal-kapal laut yag lebih besar. Oleh karea itu, akses haya mugki dilakuka melalui helikopter da boat-boat kecil. Dega demikia, upaya utuk membuka akses bagi para IDP di garis patai ii membutuhka dukuga logistik yag cukup mahal, disertai dega programmig staff yag telah berpegalama di lapaga. Respos tsuami di Aceh meciptaka level iteraksi yag belum perah ada sebelumya atara PBB, LSM-LSM da pihak militer. Dukuga militer helikopter, pagkala semetara da tempat pedarata kapal-kapal khusus terbukti sagat berilai. Aka tetapi, dukuga ii patut ditigkatka dega meigkatka mekaisme koordiasi atara pihak militer dega komuitas kemausiaa, serta atara berbagai eleme dalam tubuh militer itu sediri respos tersebut begitu tiggi dimaa terdapat satua militer dari 15 egara di duia. Meskipu gugus tugas gabuga (task force) militer daerah telah dibetuk di Thailad utuk megkoordiir batua militer di egaraegara korba tsuami, mekaisme ii dapat pula diimbagi dega gugus tugas gabuga militer daerah atau uit peghubug atara sipil-militer (CIMIC). Juga terdapat peluag utuk meigkatka hubuga atara pasuka militer Idoesia, yag megkoordiir seluruh asset militer, dega komuitas iterasioal meyagkut peyebara iformasi da pemetaa. Pada beberapa miggu pertama, asset-asset militer sebagia besar dimafaatka utuk megagkut berbagai barag batua pribadi ke daerah-daerah yag jauh. Meskipu kegiata ii dikoordiir oleh TNI, amu tidak ada hubuga yag jelas atara taggap darurat ii dega iformasi da recaa strategis yag dilakuka oleh kelompok koordiasi sektor kemausiaa. Disampig itu alteratif laiya tidak diupayaka, karea tersediaya alteratif logistik lewat udara da bebas biaya. Pembuata suatu sistem utuk memafaatka boat-boat kecil setempat dapat memberika kotribusi yag sagat besar bagi sumber peghidupa para elaya lokal, kelompok yag secara khusus terkea dampak tsuami. Alteratif sistem kegiata operasi agkuta lokal utuk megagkut orag da barag ke daerah patai sebelum tsuami di Aceh ii tidak perah didalami higga kedataga militer iterasioal akhirya memaksa komuitas iterasioal utuk megivestigasi alteratif trasportasi laiya. Pembagua kembali sistem trasportasi lokal dapat meigkatka kodisi ekoomi lokal da kehidupa masyarakat reta, meghidupka sektor trasportasi lokal da meyediaka saraa trasportasi yag bayak dibutuhka oleh masyarakat yag mejadi korba. Pegguaa kapal da pesawat militer utuk melakuka misi kemausiaa di daerah koflik merupaka istrume terakhir yag dapat diguaka. oleh Claudia Hudspeth Akses ke IDP secara merata belum tetu terjami meskipu megguaka helikopter. Helikopter haya terbatas pada zoa-zoa pedarata pada daerah okoflik, yag dapat meghambat akses ke masyarakat IDP yag telah megugsi ke bukit-bukit (biasaya di daerah-daerah yag tidak ama). Selai masalah keamaa, helikopter juga tidak diizika utuk medarat terlalu lama. Dega demikia distribusi barag secara merata mejadi terkedala da dalam beberapa kasus militer Idoesia bertaggug jawab utuk melakuka bogkar-muat dari helikopter da membagika barag-barag batua tersebut. Tapa adaya sistem distribusi yag tepat, para IDP yag telah ditempatka beberapa ratus meter dari zoa pedarata tidak dapat meerima bagia secara adil. Masalah keamaa megisyaratka bahwa staff PBB tidak diizika utuk megiap di wilayah patai barat kecuali di beberapa daerah yag cukup terbatas, dega demikia kapasitas mereka utuk memoitor respos kemausiaa juga terbatas. Kerusaka di patai barat da tersediaya trasportasi militer megalihka perhatia ke kelompok IDP yag lebih besar da terjagkau di tempat laiya, khususya mereka yag berada di wilayah patai timur-laut. Ketidakseimbaga waktu da sumber daa pu terjadi pada sebagia kecil IDP yag ada di patai barat. Tataga akses iformasis Utuk megetahui IDP di Aceh dimaa mereka berada da berapa jumlahya cukup sulit. Kamp-kamp berseraka di kota Bada Aceh da Meulaboh, serta disepajag ratusa kilometer di daerah garis patai da huta. Secara keseluruha, ada lebih dari 500 kamp yag terdiri dari haya beberapa keluarga higga ratusa keluarga, beberapa diataraya berada di rumah-rumah semetara, sedagka yag laiya berada di tegahtegah struktur komuitas yag ada. Pada hari-hari pertama, tidak ada peilaia kebutuha kemausiaa komprehesif yag dilakuka. Sebuah upaya telah dilakuka utuk megumpulka lembara iformasi dasar bagi para mitra pelaksaa utuk meyusuri daerah-daerah IDP, termasuk lokasi, jumlah, situasi umum da beberapa iformasi sektoral dasar. Aka tetapi, betuk pegumpula data secara pasif ii bermasalah. Hal ii tergatug pada iput dari para mitra yag biasaya megaggap pegumpula iformasi adalah prioritas ketiga atau keempat da tidak meawarka gambara situasi secara keseluruha. Bayak iformasi yag tersedia dari

20 20 Accessig IDPs i post-tsuami Aceh FMR Tsuami Idoesia daerah-daerah yag dapat dimasuki tetapi sagat sedikit dari daerah-daerah laiya yag ada di luar Bada Aceh. Ijured woma beig trasported to Bada Aceh for medical treatmet. Sejumlah peilaia sektoral telah dilakuka, termasuk peilaia berskala besar yag dilakuka dari atas kapal perag Agkata Laut Amerika USS Licol utuk megumpulka iformasi megeai situasi di daerah patai barat, tetapi tidak ada peilaia multi-sektoral yag dilakuka. Disampig itu, terdapat kepekaa meyagkut iformasi, khususya yag berhubuga dega sesitivitas politik di daerah patai timur, da utuk megakses iformasi yag dikumpulka oleh sekia bayak aktor kemausiaa melalui misi yag dilaksaaka dari atas helikopter batua militer saat mereka membagika batua ke sebagia wilayah di daerah patai barat yag tidak dapat diakses. Dega demikia permasalaha ii tidak semata-mata dipegaruhi oleh ketiadaa iformasi saja tetapi lebih dari ketiadaa iformasi multi-sektoral yag komprehesif megeai situasi kemausiaa di provisi tersebut. Iformasi dari berbagai macam peilaia disampaika kepada OCHA Humaitaria Iformatio Cetre, yag berusaha melakuka yag terbaik utuk megumpulka da megeluarka iformasi ii utuk meyajikaya dalam betuk yag mudah diguaka. Aka tetapi, tidak sampai beberapa miggu sejak terjadiya krisis, lembaga-lembaga tersebut mulai medapatka gambara yag jelas megeai lokasi para IDP, kodisi da kebutuha mereka. Namu demikia, meskipu tapa iformasi yag legkap, UNICEF da lembaga laiya berusaha memafaatka apa yag ada, merespos dega cepat da mecegah kematia akibat kodisi darurat seperti cacar air da kolera. Tataga akses sosial Bayak IDP megugsi di rumah-rumah keluarga lai da ketidaktampaka mereka membuat pecaria ke mereka mejadi suatu tataga. Meskipu kelompok ii tidak medapatka sebagia besar batua taggap darurat secara lagsug, amu mereka tetap membutuhka batua utuk meyekolahka kembali aak mereka, batua psikososial serta program pecaria utuk meyatuka kembali aak-aak yag terpisah dari keluargaya. Da pada akhirya, para IDP justru membebai keluarga yag mejadi tua rumah. Meskipu komuitas iterasioal telah megalami bayak kemajua utuk megakses populasi ii, pemeritah Idoesia memegag peraa utama dega memberika solusi iovatif dega memberika batua uag tuai kepada keluarga yag meampug para IDP. Batua uag tersebut dialokasika per orag, da para IDP dimita utuk medaftarka diri ke posko komuitas kemausiaa setempat. Program ii juga dimaksudka utuk medata para IDP, dega demikia dapat memfasilitasi akses ke program-program laiya. Hal ii juga memugkika utuk megumpulka iformasi megeai berbagai permasalaha, serta utuk memperkuat dukuga kepada masyarakat dalam meagai ribua orag maupu keluarga yag megugsi. Pada akhirya, program tersebut memberika mekaisme batua lagsug yag bermafaat maupu sutika daa yag cukup vital bagi perekoomia lokal. Bagi UNICEF, masalah khusus megeai akses yag timbul ii erat kaitaya dega aak-aak yag hilag atau terpisah dari keluargaya. Salah satu tugas utama UNICEF di Aceh termasuk pedaftara aak-aak yag hilag atau terpisah dari keluargaya, pecaria kembali keluarga mereka da meyatukaya kembali jika memugkika. Namu, ada kelompok-kelompok khusus yag sulit diakses sejak mayoritas dari aak yag kehilaga keluargaya tersebut bayak diadopsi. Semetara itu dalam kodisi darurat laiya, haya sedikit aak terlatar yag terlihat. Dega jumlah aak korba tsuami yag cukup dramatis yaitu melebihi jumlah kelompok demografik laiya keluarga yag merasa kasiha pu megambil aakaak ii. Bayak keluarga yag ragu da egga utuk megidetifikasi lebih jauh aak-aak yag terpisah tersebut, karea mereka takut kalau aak-aak ii atiya aka diambil. UNICEF medukug sepeuhya pegadopsia ii sebagai salah satu mekaisme pedukug yag cukup petig, amu demikia medaftarka semua aak yag kehilaga keluargaya tersebut juga sagat petig, utuk meyatuka kembali para keluarga da memugkika mereka utuk megakses berbagai program utuk dapat meguragi beba keuaga da kesulita yag diemba oleh keluarga yag megasuhya. Dega membuka jariga bersama LSM-LSM lokal laiya, UNICEF melakuka kampaye advokasi itesif da membia hubuga dega komuitas lokal. UNICEF membatu lembaga-lembaga lokal utuk meciptaka ligkuga yag ramah terhadap aak-aak da pusat-pusat registrasi dega berbagai program yag lagsug meyetuh masyarakat. LSM-LSM lokal lebih dipercaya da lebih mudah diterima oleh masyarakat, da dapat beritegrasi kedalam kamp-kamp utuk megakses berbagai struktur da pegetahua masyarakat lokal. Meskipu demikia, selai keberhasila ii, tidaklah mustahil utuk dapat meragkul lebih bayak aak-aak pada tahapa yag lebih dii melalui pegidetifikasia da pekerjaa yag dilakuka lagsug bersama dega struktur masyarakat yag timbul dari dalam ligkuga kamp, da dega pembiaa kemitraa melalui jariga keagamaa, termasuk mesjid-mesjid setempat. Pelajara yag dapat diambil Pegalama Aceh membuka jala utuk megatasi hambata ke akses pada keadaa darurat di masa yag aka datag. Empat pelajara kuci berkeaa dega kedala secara fisik atara lai UNICEF/HQ050143/Jim Holmes

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS A. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupaka uit kesehata masyarakat yag petig da dibutuhka dalam upaya pemeuha tututa masyarakat aka kesehata.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Pedahulua Pelayaa keperawata merupaka ujug tombak utama pelayaa kesehata di rumah sakit da merupaka cermi utama dari keberhasila pelayaa kesehata secara keseluruha. Pelayaa keperawata yag bermutu tiggi

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM Tujua Pegelolaa Perikaa Suadi Lab. Sosial Ekoomi Perikaa Jurusa Perikaa UGM suadi@ugm.ac.id Tujua Pegelolaa teggelamka setiap kapal lai kecuali milik saya (sik every other boat but mie) (David Cushig)

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA Duwi Basuki STIKES PPNI MOJOKERTO, Jl. Raya Jabo Km 06 Mojoayar- Mojokerto. Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT Jural Sais da Tekologi Vol 7 o 2, Desember 27 ANALISIS SISTEM ANTRIAN ADA LOKET ENDAFTARAN ASIEN DI USKESMMAS ADANG ASIR KECAMATAN ADANG BARAT Ali Suta Nasutio, Seira Mutia 2 Tekik Idustri Sekolah Tiggi

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

PERANCANGAN SITUS WEBSITE SISTEM PEMASARAN PADA PT. RADJAWALI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAM PHP DAN DATABASE MYSQL

PERANCANGAN SITUS WEBSITE SISTEM PEMASARAN PADA PT. RADJAWALI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAM PHP DAN DATABASE MYSQL Jural Sais da Tekologi Vol 7 o 2, Desember 207 PERANCANGAN SITUS WEBSITE SISTEM PEMASARAN PADA PT. RADJAWALI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAM PHP DAN DATABASE MYSQL Eko Amri Jaya Sistem Iformasi, Sekolah Tiggi

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dias Pekerjaa Umum da Peataa Ruag mempuyai tugas membatu Bupati dalam melaksaaka peyusua da pelaksaaa kebijaka daerah di bidag pekerjaa umum da peataa ruag. 1. NamaJabata : Kepala Seksi

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

Hubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan

Hubungan Antara Panjang Antrian Kendaraan dengan Aktifitas Samping Jalan Hubuga Atara Pajag Atria Kedaraa dega Aktifitas Sampig Jala Frasiscus Mitar Ferry Sihotag Jurusa Tekik Sipil Fakultas Desai da Tekik Perecaaa Uiversitas Pelita Harapa. fmitarfs@yahoo.com, fmitarfs@uph.edu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 39 III. METODOLOGI KAJIAN A. Lokasi da Waktu Kajia Kajia telah dilakuka di PD. Augerah Hero, suatu idustri kecil sepatu yag beralamat di Kampug Sawah Ilir RT.02 RW.03 Mekarjaya, Kecamata Ciomas, Kabupate

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti

Lebih terperinci

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

Definisi Integral Tentu

Definisi Integral Tentu Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk berdasarkan Keputusan

I. PENDAHULUAN. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk berdasarkan Keputusan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Bada Amil Zakat Nasioal (BAZNAS) dibetuk berdasarka Keputusa Preside No. 8 tahu 2001, taggal 17 Jauari 2001, yag mempuyai dasar hukum yaitu UU Nomor 38 Tahu 1999 tetag

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MUSEUM INTERAKTIF BERBASIS MOBILE DEVICE

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MUSEUM INTERAKTIF BERBASIS MOBILE DEVICE Media Iformatika Vol. 0 No. 3 (20) PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MUSEUM INTERAKTIF BERBASIS MOBILE DEVICE Aa Hadiaa Sekolah Tiggi Maajeme Iformatika da Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Djuada o.96 Badug 4032

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA

CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA INDONESIA LAMPIRAN II KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK NOMOR 80 TAHUN 2003 TANGGAL 3 NOPEMBER 2003 FORMULIR 1 CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci