2.1 Sistem Informasi Definisi Sistem Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2.1 Sistem Informasi Definisi Sistem Informasi"

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Informasi Definisi Sistem Informasi Ada beberapa definisi sistem informasi yang terdapat dalam berbagai literatur. Menurut Leonard Jessup dan Joseph Valacich [JES 01], sistem informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi yang dibagun dan digunakan oleh manusia untuk mengumpulkan, membuat dan mendistribusikan data yang berguna. Komponen utama dari sistem informasi terdiri dari lima hal yaitu: manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan telekomunikasi dan data. Sedangkan sistem informasi (SI) menurut Steven Alter [ALT 02] adalah sistem kerja yang proses bisnisnya dicurahkan untuk menangkap, mengirim, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan menampilkan informasi, dengan cara demikian mendukung sistem kerja lainnya. SI tidak lepas dari berbagai ancaman dan resiko yang harus ditangani dengan baik agar tujuan SI tercapai. SI memiliki kaitan dengan berbagai macam trend dalam bisnis dan teknologi. SI yang sesuai harapan dapat dicapai melalui perencanaan, serta pembangunan dan pemeliharaan SI yang dilaksanakan secara optimal. Ada banyak trend utama bisnis yang berhubungan dengan SI, beberapa di antaranya yaitu : tingkat penggunaan komputer yang lebih tinggi, konvergensi komputasi dan komunikasi yang masih berlangsung, otomasi kerja yang lebih banyak, nilai yang lebih dalam informasi, bentuk organisasi dan manajemen yang baru, langkah bisnis yang lebih cepat, akselerasi kompetisi global, dan penerimaan standar global secara gradual. Sedangkan beberapa trend utama teknologi yang terkait dengan SI adalah : peningkatan kecepatan dan kapasitas elektronik yang lebih tinggi, konektivitas yang lebih banyak, tingginya tingkat kemudahan penggunaan, dan ketidakmampuan untuk mengotomatiskan pemahaman mengenai II-1

2 sistem sehingga bila ada permasalahan yang tak terduga timbul sulit ditangani oleh teknologi secara otomatis dan masih membutuhkan campur tangan manusia. Sebagaimana pengertian sebuah sistem, yaitu kumpulan dari komponenkomponen berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, sistem informasi juga memiliki tujuan yang ingin dicapai, dan hal tersebut bergantung pada tujuan sistem informasi tersebut dibangun. Contohnya seperti sistem Enterprise Resource Planning, yang merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan semua fungsi bisnis dalam organisasi, memiliki tujuan untuk optimasi bisnis. Menurut Steven Alter, ada beberapa istilah yang sangat berkaitan dengan sistem, yaitu [ALT 02]: 1. Tujuan Sistem (System's Purpose) adalah alasan dari keberadaan sistem tersebut dan juga sebagai titik referensi untuk menentukan keberhasilan sistem tersebut. 2. Batasan Sistem (System's Boundary) menjelaskan apa yang terdapat di dalam sistem dan apa yang ada di luar sistem. 3. Lingkungan Sistem (System's Environment) adalah segala sesuatu yang relevan dengan sistem yang berada di luar batas sistem 4. Masukan Sistem (System's Input) adalah objek fisik maupun informasi yang melintasi batasan dari lingkungan ke dalam sistem 5. Keluaran sistem (System's Output) adalah objek fisik maupun informasi yang melintasi batasan dari dalam sistem ke lingkungan sistem II-2

3 Gambar II-1 Contoh diagram sistem informasi dengan kelima komponennya [ALT 02] Perencanaan Sistem Informasi Perencanaan adalah proses memutuskan hal-hal yang harus diselesaikan, orang yang menyelesaikan, waktu dan cara penyelesaian, serta hasil yang diinginkan. Pada level strategis rencana SI berpusat pada prioritas dan tujuan keseluruhan organisasi untuk SI, serta pendekatan teknis dan organisasi yang akan digunakan. Sedangkan pada level proyek, rencana SI berfokus pada berbagai kemampuan spesifik yang dibutuhkan di tiap sistem, pembagian kerja ke tiap personel dan waktu pelaksanaannya untuk menghasilkan keluaran spesifik yang dibutuhkan dalam suatu proyek SI. Prinsip-prinsip dasar dalam perencanaan SI adalah: 1. mendukung strategi organisasi dengan memilih arsitektur teknis, standar dan kebijakan yang tepat, 2. mengevaluasi penggunaan dan kegunaan teknologi sebagai bagian dari sistem yang lebih besar, 3. mengenali biaya siklus pembangunan dan pemeliharaan SI, 4. merancang SI yang dapat dipelihara dan berdaya tahan tinggi, 5. memahami sisi manusia dalam pemanfaatan teknologi, serta 6. mendukung dan mengontrol teknis sistem. II-3

4 2.1.3 Pembangunan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Menurut Steven Alter [ALT 02], pembangunan dan pemeliharaan SI merupakan proses bisnis yang terdiri atas empat fase. Keempat fase tersebut antara lain adalah: 1. Fase Inisiasi Inisiasi adalah proses : a. pendefinisian kebutuhan untuk membangun atapun mengubah SI, b. mengidentifikasi personel yang harus terlibat dalam pengambilan keputusan, c. menjelaskan secara umum operasional sistem kerja dan SI. Hasil fase inisiasi: a. pernyataan tentang arah perubahan sistem kerja dan SI, b. pemahaman layak tidaknya perubahan yang diusulkan dari segi teknis maupun organisatoris. 2. Fase Pengembangan Pengembangan adalah proses membuat atau memperoleh, dan mengkonfigurasi perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan TI maupun yang tidak. Pengembangan meliputi proses: a. memutuskan bagian operasional sistem kerja yang terkomputerisasi dan yang manual, b. mendapatkan berbagai perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan dengan cara membeli, membangun sendiri, atau memodifikasi yang telah dimiliki, c. pembuatan dokumen operasional sistem kerja dan SI, d. pengujian menyeluruh II-4

5 3. Fase Implementasi Implementasi adalah proses membuat sistem beroperasi dalam organisasi. Fase implementasi mencakup proses: a. perencanaan implementasi, b. pelatihan pengguna, c. konversi ke SI yang terbaru, d. berbagai tindakan lanjutan untuk memastikan keseluruhan sistem beroperasi efektif. 4. Fase Operasi dan Perawatan Operasi dan perawatan adalah operasi sistem kerja dan SI yang terus menerus serta berbagai usaha untuk meningkatkan sistem dan mengoreksi kesalahan yang ada. Proses yang dilakukan dalam fase ini: a. memastikan SI beroperasi dengan baik dan menyediakan berbagai manfaat sesuai harapan, b. memodifikasi SI sesuai perubahan kebutuhan atau situasi bisnis. Gambar II-2 Keterkaitan keempat fase dalam sebuah sistem informasi [ALT 02] II-5

6 2.1.4 Resiko yang dihadapi Sistem Informasi Menurut Steven Alter [ALT 02], secara umum ada 3 ancaman utama yang mungkin akan dihadapi Sistem Informasi. Penjelasan ketiga ancaman tersebut dapat dilihat di tabel di bawah ini. No. Jenis Resiko 1 Keusangan secara teknologi 2 Kegagalan SI mencapai keuntungan kompetitif Penjelasan Munculnya teknologi menyebabkan kemampuan khusus individu atau organisasi menjadi tidak terpakai lagi dan digantikan oleh teknologi Kesulitan menyesuaikan SI dengan teknologi baru yang selalu muncul Tidak ada jaminan kesuksesan bila menggunakan SI Kesuksesan yang dicapai seringkali bersifat temporer dikarenakan: o munculnya teknologi baru o kompetitor membangun SI yang memiliki kemampuan sama atau lebih baik 3 Kerapuhan SI terhadap kecelakaan, pencurian, dan vandalisme Perangkat lunak SI tidak mudah dan aman digunakan Setiap sistem komputer memiliki cacat, meliputi: o kelemahan rancangan sistem o kesalahan pemrograman atau cacat kode program II-6

7 Sekecil apapun kecacatan dapat menyebabkan kegagalan sistem yang merupakan bencana besar Vandalisme bisa disebabkan manusia yang menggunakan komputer untuk aktivitas kriminal Tabel II-1 Resiko yang Dihadapi Sistem Informasi [ALT 02] 2.2 Sistem ERP Definisi Sistem ERP Dari beberapa literatur yang menjadi acuan, terdapat beberapa definisi yang berbeda mengenai sistem Enterprise Resource Planning. Menurut Reni Amaranti [AMA 06], konsep Enterprise Resource Planning (ERP) dapat dilihat dari berbagai perspektif yang berbeda. Pertama, ERP merupakan sebuah produk yang berbentuk perangkat lunak untuk komputer. Kedua, ERP dapat dipandang sebagai sebuah alat untuk memetakan semua proses dan data perusahaan serta menciptakan struktur yang terintegrasi dan komprehensif. Menurut Klaus dkk. [KLA 00], Sistem Enterprise Resource Planning adalah paket perangkat lunak yang memberikan solusi lengkap dalam mengintegrasikan berbagai proses bisnis dan fungsi bisnis sehingga bisnis tersebut dapat dilihat dengan jelas dari satu informasi dan arsitektur TI. Sedangkan O Leary [OLE 00] mendefinisikan sistem Enterprise Resource Planning sebagai sistem berbasis komputer yang didesain untuk memproses transaksi organisasi dan memfasilitasi perencanaan, produksi dan respon pelanggan yang terintegrasi dan real time. II-7

8 O Leary juga menjelaskan beberapa karakteristik dari sistem ERP, yaitu: Sistem ERP sebagai paket software didesain untuk sebuah lingkungan client-server baik tradisional maupun berbasis web Sistem ERP mengintegrasikan proses bisnis utama Sistem ERP memproses transaksi-transaksi besar dan mayoritas dari sebuah perusahaan Sistem ERP menggunakan sebuah basis data untuk seluruh perusahaan yang menyimpan setiap data hanya sekali Sistem ERP memungkinkan untuk akses data secara real time Pada beberapa kasus, ERP memungkinkan integrasi dari transaksi aktivitas pengolahan dan perencanaan. Apabila dilihat dari sisi rantai nilai (value chain), sistem Enterprise Resource Planning akan melayani seluruh aktivitas yang ada di sebuah organisasi, tidak hanya primary activities tetapi juga support activities. Hal ini berbeda dengan Sistem Informasi yang hanya melayani satu departemen ataupun satu lingkup operasional saja. Gambar II-3 Gambar rantai nilai (value chain) Porter [POR 85] II-8

9 Dari definisi-definisi mengenai Enterprise Resource Planning dan sistem informasi, terlihat bahwa sistem Enterprise Resource Planning adalah sebuah sistem informasi lintas departemen yang terintegrasi. ERP menjanjikan integrasi yang seamless dari semua informasi yang mengalir di seluruh bagian perusahaan. Dengan menggunakan sebuah basis data yang memungkinkan berbagai departemen yang berbeda dalam organisasi untuk berbagi informasi dengan efektif dan berkomunikasi satu sama lain. Penggunaan satu basis data akan menurunkan tingkat redundancy data yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas data Evolusi Sistem ERP Enterprise Resource Planning (ERP) berasal dari paket aplikasi bisnis yang terus dikembangkan dan dilengkapi. Pada tahun 1950-an, diperkenalkan paket bisnis Material Requirement Planning (MRP). Sistem ini hanya mendukung penanganan material. Pada tahun 1970-an paket MRP berkembang dan ditambah dengan beberapa modul, lalu dinamakan MRP II. Selama tahun 1980-an, banyak sekali fungsi dan modul yang ditambahkan ke dalam MRP II, dan pada tahun 1992 sistem tersebut dinamakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Sejak tahun 1970-an, visi tentang sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang mencakup semua fungsi dan proses dari suatu perusahaan telah muncul. Pada saat itu, sistem informasi belum terintegrasi dan pada saat aplikasi baru ditambahkan, aplikasi tersebut dikembangkan sebagai sistem informasi yang terpisah. Sistem ini pun tidak memiliki pertukaran data yang sinkron dengan sistem yang lama. Sehingga setelah beberapa tahun, arsitektur seperti ini memberikan banyak kesulitan. Contohnya, kualitas data jelek karena data di aplikasi lama dan di aplikasi baru tidak diperbaharui secara simultan. Akhirnya biaya pemeliharaan aplikasi lama meningkat pesat. Dalam keadaan seperti itu, munculnya sistem ERP pada tahun 1990-an menjanjikan integrasi yang seamless dan memenuhi impian banyak perusahaan. II-9

10 Sistem ERP, seperti teknologi sistem informasi yang lain, berubah dengan pesat. Pada tahun 1980-an sistem ERP didesain untuk mainframe computers. Lalu pada tahun 1990-an sistem ERP berkembang dengan arsitektur client-server, dan sekarang sistem ERP telah berkembang lebih jauh dengan web-enable Keuntungan Penggunaan Sistem ERP Akibat dari evolusi sistem ERP, arus informasi yang mengalir di seluruh perusahaan akan menjadi efisien dan efektif. Manfaat praktis yang ditemukan, dikelompokkan menjadi lima aspek oleh Seddon [SED 03], yaitu: operasional, manajerial, strategis, infrastruktur IT dan organisasi. Keuntungan-keuntungan yang telah dikelompokkan di atas dipaparkan sebagai berikut: 1. Keuntungan Operasional Dari otomasi proses bisnis dan perubahan-perubahan proses, sistem ERP dapat memberikan pengurangan biaya operasional, cycle term reduction, peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas, dan peningkatan layanan pelanggan (customer service) 2. Keuntungan Manajerial Dengan basis data yang terpusat dan kemampuan menganalisis data, sistem ERP dapat membantu organisasi untuk memperbaiki manajemen sumber daya, membantu perencanaan dan pengambilan keputusan, dan peningkatan performansi secara umum. 3. Keuntungan Strategis Dengan keterhubungan internal perusahaan serta kemampuan integrasi ke dalam dan ke luar organisasi, sistem ERP dapat membantu pertumbuhan bisnis, aliansi, inovasi, biaya, diferensiasi dan keterkaitan dengan pihak luar II-10

11 4. Keuntungan Infrastruktur IT Dengan arsitektur aplikasi yang terintegrasi dan standar, sistem ERP mendukung fleksibilitas bisnis, mengurangi biaya IT dan biaya-biaya marginal dari bisnis unit, dan meningkatkan kemampuan dalam mengimplementasi aplikasi-aplikasi baru. 5. Keuntungan Organisasi Sistem ERP mempengaruhi pertumbuhan kemampuan organisasi dengan perubahan struktur organisasi, memberi pembelajaran kepada pegawai, memberdayakan pekerja, dan membentuk visi yang seragam Kekurangan Sistem ERP Implementasi sistem ERP tidak serta merta memberikan nilai positif dalam pertumbuhan dan operasional dalam organisasi. Menurut Amaranti [AMA 06], ada beberapa kekurangan dalam implementasi sistem ERP ke dalam sebuah organisasi, yaitu: a. Mahal Instalasi solusi ERP untuk perusahaan memerlukan biaya yang mahal. Selain itu juga diperlukan biaya untuk merawat sistem ERP. Besarnya biaya yang diperlukan membuat bisnis kecil sulit untuk mengimplementasikan sistem ERP. b. Tingkat kegagalan Sebuah penelitian independen [BOS 00] mengindikasikan bahwa 67 persen dari seluruh implementasi sistem ERP mengalami kegagalan parsial dan bahwa 20 persen dari implementasi ERP gagal total. II-11

12 c. Biaya perpindahan tinggi. Implementasi ERP memerlukan proses perpindahan dari sistem lama ke sistem baru. Untuk dapat berpindah dari sistem informasi yang fungsional dan terpisah-pisah menjadi sistem informasi yang terintegrasi dengan satu basis data memerlukan biaya yang besar terutama untuk infrastruktur, konversi data, dan lain-lain. d. Sulit untuk digunakan Solusi ERP sangat kompleks dan membutuhkan karyawan dengan banyak ketrampilan untuk mengelolanya. Training diperlukan untuk memberikan keterampilan mengenai bagaimana menggunakan sistem ERP. e. Memerlukan waktu yang lama Kustomisasi sebuah sistem ERP bagi sebagian organisasi sangat mahal dan memakan waktu yang lama. Hal ini berarti bahwa implementasi ERP harus direncanakan dengan baik sebelumnya untuk meminimasi downtime. f. Penolakan untuk berbagi informasi internal yang sensitif Masalah berbagi informasi yang sensitif memerlukan pendefinisian akses, cakupan dan tanggung jawab pengguna, termasuk perubahan aturan-aturan tertentu. 2.3 Implementasi ERP Langkah-langkah dalam Memilih Sistem ERP Memilih Sistem ERP yang akan diimplementasikan dalam sebuah organisasi adalah sebuah tahap yang penting dan tidak boleh diremehkan. Dari pengalaman kerja Elisabeth J. Umble dan kawan-kawan [UMB 02], ada 13 langkah yang direkomendasikan dalam memilih sistem ERP yang tepat untuk dipergunakan. Ketiga belas langkah tersebut adalah sebagai berikut: II-12

13 1. Membuat visi. Hal pertama yang perlu dilakukan di dalam proses seleksi sistem ERP yang akan dipergunakan adalah membuat visi organisasi. Hal ini lebih diperjelas dalam misi perusahaan, sasaran dan strategi yang dipergunakan oleh organisasi. Di tahap awal ini, perlu adanya tim yang tersusun atas beberapa fungsionalitas yang berbeda beserta manajemen puncak. Mereka nantinya akan mengidentifikasi dan menguji proses bisnis yang masih dipergunakan. Apabila organisasi memiliki beberapa site, di dalam tim ini haruslah ada setiap perwakilan dari setiap site. Di tahap inilah, perlu diperjelas dengan lugas mengapa sistem ERP harus diimplementasikan di dalam organisasi. Dan apabila visi organisasi ini telah disetujui oleh manajemen puncak, langkah berikutnya adalah menyebarkan visi ini ke seluruh lini organisasi. 2. Membuat daftar fitur/fungsi yang diinginkan. Cross-functional team yang terbentuk harus mengidentifikasikan fitur-fitur dan fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk dapat mendukung semua area fungsional sesuai dengan visi organisasi. Untuk itu semua anggota tim haruslah familiar dengan sejumlah perangkat lunak dan proses-proses bisnis yang didukung oleh perangkat lunak tersebut. 3. Membuat daftar kandidat. Calon kandidat dibatasi berdasarkan kriteria seperti ukuran perusahaan ataupun tipe industri. Provider-provider yang dipilih hanya yang tepat ke bisnis. 4. Kerucutkan menjadi 6 kandidat. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis awal berdasarkan kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dari setiap sistem yang ditawarkan oleh provider. 5. Membuat Request for Proposal (RFP). RFP umumnya berisi daftar fitur dan fungsi yang menjelaskan bagaimana nantinya setiap departemen akan berjalan, termasuk hal-hal kecil seperti terms and condition dari provider. 6. Memeriksa proposal-proposal yang masuk. Melakukan pertimbangan terutama dalam kekuatan (strength), kelemahan (weakness), area-area yang II-13

14 memerlukan klarifikasi dan area-area dimana kemampuan provider masih diragukan. 7. Memilih 2 atau 3 kandidat final 8. Kandidat akan mempertunjukkan paket-paket solusi. Untuk menghasilkan analisa yang teliti, seluruh anggota tim penyeleksi haruslah hadir dalam setiap demonstrasi. 9. Memilih sistem ERP mana yang akan dipergunakan. Umumnya harga adalah faktor utama yang akan menjadi pertimbangan, namun dalam proses pemilihan, tetap harus mempertimbangkan kriteria-kriteria penting lainnya, seperti supplier support, kemudahan dalam implementasi, kedekatan dalam memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, kelenturan dalam mengantisipasi perubahan bisnis perusahaan, resiko-resiko yang diakibatkan oleh teknologi, dan nilai tambah bagi perusahaan 10. Justify the investment. Memprediksi keuntungan tangible (dapat diukur dengan satuan tertentu) dan keuntungan intangible yang mungkin akan diperoleh dari implementasi sistem ERP yang dipilih. Nilai dari keuntungankeuntungan diperoleh akan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi dan pemeliharaan. Bentuk dari nilai-nilai yang tangible antara lain adalah peningkatan kontrol terhadap material, penghematan biayabiaya, peningkatan produktivitas, peningkatan jumlah pengiriman yang on time, peningkatan layanan terhadap pelanggan dan eliminasi informasiinformasi yang bersifat redundant dan bertentangan di dalam sistem basis data. Sedangkan untuk keuntungan-keuntungan yang bersifat intangible (tidak dapat diukur dengan satuan tertentu) antara lain adalah komunikasi yang baik, mengurangi kejadian-kejadian chaos serta kebingungan kerja, peningkatan moral dan kultur kerja. 11. Negosiasi kontrak. Dalam melakukan negosiasi kontrak kepada provider, hasil analisis tahap 10 akan menjadi bahan pertimbangan bagi organisasi. II-14

15 12. Mulai dengan sebuah pre-implementation pilot project. Tujuan pengadaan pre-implementation pilot project adalah untuk melihat kemungkinan hal-hal apa saja yang mungkin terjadi apabila proyek utama dijalankan. Hal-hal yang terjadi bisa baik maupun buruk. Hasil awal ini akan menjadi umpan balik perbaikan dan persiapan bagi proyek utama. 13. Penentuan akhir. Dari semua informasi dan umpan balik yang diperoleh, tentukan keputusan akhir, apakah akan melanjut atau mundur. Dalam kasuskasus khusus yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi, mungkin diperlukan pembatalan/negosiasi kontrak, mengganti vendor bahkan membatalkan niat untuk mengimplementasikan sistem ERP ke dalam organisasi Strategi Implementasi Menurut Dhewanto [DHE 07], ada dua cara yang bertolak belakang dalam implementasi sistem ERP. Kedua cara tersebut dinamakan Big Bang dan Phased-rollout. Pendekatan implementasi secara Big Bang menggunakan konsep penonaktifan seluruh sistem lama pada hari go live dan proses operasi selanjutnya menggunakan sistem baru. Pendekatan ini memerlukan implementasi beberapa modul sekaligus dan simultan dalam satu waktu. Sedangkan Phasedrollout akan menerapkan sistem baru secara bertahap. Penerapan sistem secara Phased-rollout bisa dilakukan berdasarkan lokasi dan/atau modul sistem. Pendekatan implementasi di atas dipilih berdasarkan beberapa faktor, yaitu: struktur organisasi, kompleksitas di dalam organisasi, isu-isu ekonomis, strategic partners, permasalahan waktu dan lokasi. II-15

16 No. Strategi Implementasi Penjelasan 1 Big-bang Proses operasional dipindahkan ke sistem baru, sedangkan sistem lama dinonaktifkan. Proses ini dilakukan dalam satu hari. 2 Phase-rollout by site Menerapkan sistem secara bertahap per lokasi tertentu. 3 Phased-rollout by module 4 Phased-rollout by module and site Menerapkan sistem secara bertahap berdasarkan modul-modul sistem Kombinasi antara pendekatan phased-rollout by site dan phased-rollout by module 5 Mini big-bang Menerapkan konsep big-bang tetapi dalam ruang lingkup yang lebih kecil. Tabel II-2 Jenis-jenis Strategi Implementasi [DHE 07] Sistem ERP di Universitas Teknologi informasi mengubah cara kerja manusia dalam mengelola bisnis. Sistem ERP berperan dalam melakukan otomasi bisnis dalam berbagai perusahaan manufaktur dan semakin banyak solusi untuk tipe-tipe perusahaan lain, termasuk institusi pendidikan tinggi (higher education). Di Indonesia, perubahan pola otomasi bisnis menjadi mempergunakan sistem ERP telah dimulai dari awal tahun 2000an, dimana ada beberapa universitas mulai mengimplementasikan sistem ERP ke dalam lingkungan kampus masing-masing. Mulai dari mempergunakan modul-modul administrasi pada umumnya, bahkan berusaha mengembangkan modul administrasi kemahasiswaan. Dalam menerapkan suatu sistem ERP pada institusi pendidikan tingkat tinggi / universitas tidaklah mudah, karena akan berpengaruh terhadap perubahan struktur organisasi, manajemen, infrastruktur teknologi serta proses bisnis suatu II-16

17 universitas, sehingga membutuhkan kerja sama yang kuat antara pihak manajemen dengan unit-unit bisnis organisasi. Namun keuntungan yang dapat diperoleh dari diterapkannya suatu sistem ERP pada universitas adalah meningkatkan dan mengintegrasikan proses-proses administrasi pada pendaftaran mahasiswa, sistem sumber daya manusia dan proses sistem keuangan. Selain itu, penerapan sistem ERP bertujuan untuk meningkatkan dan mengefesiensikan sistem administrasi dan univeristas dapat lebih fokus dalam mengembangkan pelayanan kepada mahasiswa dan menentukan strategi pengembangan dalam menghadapi persaingan e-commerce. Gambar II-4 Contoh solusi sistem ERP yang seamless untuk institusi pendidikan tinggi [ORA 06] II-17

18 2.3.4 Universitas yang telah Mengimplementasi ERP Nielsen dalam disertasinya telah mencatat beberapa kasus implementasi sistem ERP di institusi pendidikan tinggi Australia. Sedangkan untuk Indonesia, belum ada terdapat literatur yang secara eksplisit menjelaskan hasil-hasil yang dicapai dalam implementasi sistem ERP di institusi pendidikan tinggi Indonesia. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi karena belum ada institusi pendidikan tinggi yang telah selesai menerapkan seluruh modul ERP di dalam proses bisnisnya. Nielsen mencatat beberapa kegagalan yang terjadi ketika sebuah institusi pendidikan tinggi mengimplementasikan sistem ERP. Hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut. Nama Organisasi Jenis Industri Keterangan Adelaide University Institusi pendidikan tinggi Australia ANU Insitusi pendidikan tinggi Australia User memiliki kesulitan mengakses informasi finansial Permasalahan fungsionalitas Kesulitan mendapatkan informasi dari sistem RMIT UNSW Institusi pendidikan tinggi Australia Institusi pendidikan tinggi Australia Kegagalan fungsionalitas. Biaya implementasi melebihi proyeksi di awal; dari 20 juta dollar menjadi 40 juta dollar. Keuntungan yang didapat dari implementasi sistem tidak sebanding dengan biaya implementasi. II-18

19 SMU Institusi pendidikan tinggi Amerika Serikat Biaya implementasi membesar karena biaya-biaya tidak terduga Tabel II-3 Contoh kasus implementasi sistem ERP di institusi pendidikan tinggi [NIE 02] Nielsen juga berusaha mengumpulkan dokumen-dokumen mengenai keberhasilan implementasi sistem ERP di dalam sebuah institusi pendidikan tinggi, namun belum ada dokumen yang menyatakan hal ini. II-19

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013

e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013 e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013 ERP (Enterprise Resource Planning) ERP ERP adalah aplikasinsistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

WORKSHOP SMOS

WORKSHOP SMOS ENTERPRISE RESOURCES PLANNING WORKSHOP 23 08-2005 Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan ERP adalah paket software

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 Implementasi Sistem ERP Dimensi dan faktor yang mempengaruhi implementasi ERP Isu pada manajemen proyek Estimasi waktu, penentuan skala prioritas, fleksibilitas

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 6 KSI LANJUT ERP (Bagian 1) Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP). Karakter Sistem. Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah

Lebih terperinci

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh : Nama : NURUL FARIDA NIM : 09.11.3242 Kelas : S1 TI 10 Jurusan : S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 5

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 5 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 5 outline Mekanisme Pengambilan Keputusan Metode Pengembangan Sistem ERP Kerangka Kerja Pemilihan Solusi Kriteria Evaluasi Mekanisme pengambilan keputusan Sistem

Lebih terperinci

Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen proyek implementasi yang han

Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen proyek implementasi yang han IMPLEMENTASI SISTEM ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu program perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan informasi

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today Sistem Informasi Enterprise Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 1 2 SASARAN : Memahami bagaimana teknologi informasi mendukung aktifitas bisnis Memahami System Enterprise dan bagaimana

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 7 KSI LANJUT ERP (Bagian 2) Arsitektur Pengembangan ERP. Penggunaan Agen pada ERP. Arsitektur Pengembangan ERP Arsitektur ERP [1] Komponen-komponen

Lebih terperinci

Enterprise Systems For Management

Enterprise Systems For Management Enterprise Systems For Management Chapter 1 Introduction To Enterprise Systems For Management Information Systems in Organization Sistem informasi berhubungan dengan software,hardware, data dan proses.

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/ :08:00 by Rieska_Novianty_Jorez

ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/ :08:00 by Rieska_Novianty_Jorez ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/2009 13:08:00 by Rieska_Novianty_Jorez PENGERTIAN ERP ERP merupakan informasi manajemen yang mengintegrasikan dan mengoptimasikan semua atau jumlah proses

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 01- Sistem & Rekayasa ERP SISTEM ERP Seperangkat infrastruktur dan software yang tidak dapat dilepaskan dari aspek best practices. Artinya, mencerminkan cara terbaik dalam

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih-validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.army.mil/armybtkc/focus/sa/erp_intro.htm

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat serta tingkat persaingan saat ini yang juga semakin ketat, informasi merupakan aset vital yang

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 PENGERTIAN ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) E-BUSSINES Enterprise Resource Planning (ERP) Disusun oleh : Mohammad Nidhom 08.11.2180 S1 TI 6E SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

THE VISIONING PHASE PART 2

THE VISIONING PHASE PART 2 THE VISIONING PHASE PART 2 3. DOKUMENTASI DAN KONFIRMASI ANALISA BISNIS Aktivitas dokumentasi dan konfirmasi Analisa Bisnis 1. Dokumentasi Deskripsi Bisnis, Visi, Value, Tujuan, Strategi, Arah, Visi Operasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era teknologi ialah memanfaatkan secara optimum kemajuan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. era teknologi ialah memanfaatkan secara optimum kemajuan teknologi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam dunia bisnis semakin maju pesat mulai pada era tahun 1990-an. Memiliki strategi bisnis saja tidak cukup untuk menghadapi persaingan dewasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

Oleh: Hana Pertiwi ST

Oleh: Hana Pertiwi ST Oleh: Hana Pertiwi ST Target Pembelajaran: Enterprise Resource Planning (ERP) 1. Pemahaman ERP 2. Karakter Sistem - Modul ERP : Modul Operasi, Modul finansial dan akunting, modul sumber daya manusia. -

Lebih terperinci

Faktor Kritis Kesuksesan dalam Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning di Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia

Faktor Kritis Kesuksesan dalam Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning di Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia Faktor Kritis Kesuksesan dalam Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning di Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia Studi Kasus : Direktorat Keuangan Institut Teknologi Bandung LAPORAN TUGAS AKHIR oleh:

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1750, dengan penemuan mesin uap telah menggantikan posisi pekerjaan manual dengan mesin, yang memberikan hasil dramatis. Kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning )

ERP ( Enterprise Resource Planning ) ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TAKE HOME TEST NOMOR 4 CAHYO DWI SULISTIYO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang cikal bakal pembentukannya berasal dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) telah membuktikan kehandalannya dalam melahirkan tenaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Magister Teknik Resource Pascasarjana Industri Planning 11 Abstract - Electronic enterprise,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi sudah seharusnya menjadi suatu hal yang penting pada sebuah perusahaan, khusus nya bagi perusahaan yang mempunyai proses bisnis yang kompleks. Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, evaluasi merupakan suatu proses yang penting dalam suatu pengembangan sistem yang ada pada sebuah perusahaan. Pada proses pengembangan sistem

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Apakah Sistem Informasi Itu? Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) CBIS

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi terjadi persaingan yang sangat tinggi, keadaan ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan secara global. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat berdampak pada perilaku informasi kebanyakan orang, kebutuhan informasi yang lebih cepat dan murah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat dalam era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat dalam era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat pesat dalam era globalisasi saat ini. Banyak perusahaan membuat strategi-strategi bisnis untuk memenangkan persaingan dan mencapai

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso)

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap kegiatan penyelenggaraan organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1 Outline ERP dan Enterprise Perkembangan ERP Manfaat dan Alasan Implementasi ERP Membandingkan Nilai Manfaat dengan Investasi Skema Pembahasan ERP dan Enterprise

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENENTUKAN POTENSI DI MASA DEPAN. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENENTUKAN POTENSI DI MASA DEPAN. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENENTUKAN POTENSI DI MASA DEPAN Titien S. Sukamto Mengembangkan Portofolio Aplikasi dari Perspektif Strategis Setelah memahami kondisi organisasi saat ini, langkah selanjutnya

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan : 1. Memahami metodologi pengembangan sistem (System Development) yang sesuai untuk sebuah proyek. 2. Memahami tugas-tugas yang perlu dilaksanakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X Tika Oktora Arifiani 1301058226 Jennie Sutanty 1301058926 Agustina Pertiwi 1301066322 Pembimbing : Johan S.Kom, MM

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka pemikiran konseptual dari permasalahan yang dibahas dalam tesis. Gambar 3.1. Kerangka pemikiran konseptual permasalahan

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka pemikiran konseptual dari permasalahan yang dibahas dalam tesis. Gambar 3.1. Kerangka pemikiran konseptual permasalahan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Peta Pemikiran Konseptual Kerangka pemikiran konseptual dari permasalahan yang dibahas dalam tesis ini digambarkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Kerangka pemikiran konseptual permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, tantangan yang dihadapi oleh sebuah organisasi semakin berat. Salah satu hal yang menyebabkan beratnya tantangan tersebut adalah tingginya kompetisi global.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Analisis System Mulyadi, S.Kom, M.S.I Analisa Sistem Analisis sistem - teknik pemecahan masalah yang menguraikan sistem ke dalam beberapa komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci