METODOLOGI Metode Pengumpulan Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI Metode Pengumpulan Data"

Transkripsi

1 17 METODOLOGI Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data cross section yang terdiri dari data primer dan sekunder pada bidang pendidikan. Data primer terdiri dari tiga peubah laten, yaitu potensi akademik, kemampuan metakognisi statistika, dan kemampuan kognisi statistika, sedangkan data sekunder terdiri dari dua peubah laten, yaitu pengetahuan awal dan prestasi akademik. Pada penelitian ini pengetahuan awal mempunyai sebuah indikator yaitu nilai mata kuliah prasyarat (Statistika I). Hal ini dikarenakan penelitian ini dilakukan ketika mahasiswa menempuh mata kuliah Statistika II, sedangkan secara hirarki mata kuliah Statistika II merupakan kelanjutan dari mata kuliah Statistika I. Prestasi akademik juga merupakan peubah laten yang mempunyai sebuah indikator yaitu IP semester. Secara berturut-turut, pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali. Pengambilan pertama adalah dokumentasi nilai statistika I dan pelaksanaan try out tes potensi akademik (TPA). Pengambilan kedua adalah pelaksanaan tes kemampuan kognisi statistika dan penyebaran angket kemampuan metakognisi statistika. Pengambilan ketiga adalah dokumentasi IP semester. Dengan demikian, waktu pengambilan data adalah selama satu semester penuh mulai dari awal semester sampai dengan akhir semester. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta yang baru pertama kalinya mengambil mata kuliah Statistika II pada tahun akademik 2007/ Teknik penarikan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah penarikan contoh acak dua tahap (two-stage probability sampling). Teknik penarikan contoh dengan cara ini dipilih karena populasi dipandang berstrata berdasarkan program reguler dan transfer. Tahap pertama adalah penarikan contoh acak stratifikasi (stratified probability sampling) yaitu mengelompokkan kelaskelas berdasarkan program reguler dan transfer. Tahap kedua adalah penarikan contoh acak sederhana (simple probability sampling) yaitu mengambil secara acak dua kelas untuk masing-masing program. Contoh yang digunakan pada penelitian ini berukuran 119 mahasiswa.

2 18 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini digunakan untuk mengukur tiga peubah laten, yaitu potensi akademik, kemampuan metakognisi statistika, dan kemampuan kognisi statistika. TPA yang digunakan untuk mengukur potensi akademik mahasiswa merupakan tes yang diadaptasi dari graduate management admission test (GMAT) (Iskandar 2007). Angket kemampuan metakognisi statistika yang digunakan diadaptasi dari angket Panaoura et al. (2003) sebagaimana disajikan pada Lampiran 1. Tes kemampuan kognisi statistika yang digunakan merujuk pada Wibowo (2008) sebagaiman disajikan pada Lampiran 2. Pada penelitian ini, sebelum digunakan angket tersebut telah dikonsultasikan kepada dua orang pakar untuk mendapatkan penilaian profesional (professional judgement) terkait dengan penggunaan bahasa dan relevansi (Wibowo 2008). Dengan langkah ini diharapkan validitas isi (content validity) angket menjadi tinggi. Tes kemampuan kognisi yang digunakan pada penelitian ini telah melalui tahap uji coba tes, untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh (distractors). Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan confirmatory factor analysis (CFA) untuk mengetahui apakah masing-masing indikator benar-benar dapat menjelaskan peubah laten potensi akademik, kemampuan metakognisi statistika, dan kemampuan kognisi statistika. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan kausal langsung, tidak langsung, maupun total antar peubah-peubah yang telah teridentifikasi serta model persamaan struktural yang sesuai digunakan pendekatan model persamaan struktural (MPS). Secara garis besar, tahap-tahap analisis data pada penelitian ini meliputi tahap deskripsi data dan tahap pemodelan. Tahap pemodelan pada penelitian ini mengikuti tahap-tahap prosedur MPS yang meliputi (a) spesifikasi model, (b) identifikasi, (c) dugaan, (d) uji kecocokan, dan (e) respesifikasi (Bollen & Long, 1993). Matriks input yang dipilih dalam penelitian ini adalah matriks koragam karena matriks koragam lebih sesuai untuk memvalidasi hubungan kausal. Teknik dugaan yang digunakan untuk analisis data adalah dengan menggunakan teknik dugaan maximum likelihood (ML).

3 19 Definisi Operasional dan Pengukuran Peubah Penelitian Definisi operasional peubah penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. Peubah laten potensi akademik (POTAKDMK) diukur dengan menggunakan tes yang diadaptasi dari GMAT (Iskandar 2007). Rancangan TPA hasil adaptasi tersebut digunakan untuk mengukur empat kemampuan dasar yang diasumsikan menjadi penentu keberhasilan belajar seseorang pada jenjang perguruan tinggi, yaitu kemampuan verbal, numerik, logika, dan spasial. Jumlah keseluruhan soal sebanyak 278 dengan durasi waktu pengerjaan 210 menit, serta cara penskoran untuk masing-masing subtes adalah +1 untuk jawaban benar, 0 untuk tidak ada jawaban, dan untuk jawaban yang salah. Secara detil, perincian untuk masing-masing subtes tampak pada Tabel 1. Tabel 1 Kisi-kisi tes potensi akademik Subtes Bagian Jumlah Soal Waktu Tes verbal 1. Tes memahami makalah 2. Tes persamaan kata 3. Tes lawan kata 4. Tes padanan hubungan menit 25 menit Tes numerik (kuantitatif) 1. Tes arismetik 2. Tes seri 3. Tes logika number 4. Tes logika arismetik menit Tes logika (penalaran) Tes logika formil menit Tes spasial Tes spasial menit T o t a l menit Peubah laten kemampuan metakognisi statistika (METASTAT) dibentuk oleh delapan indikator yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Masingmasing pernyataan tersebut diukur dengan penskoran berpedoman pada skala Likert. Untuk pernyataan positif (selalu = 5, sering = 4, kadang-kadang = 3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1) dan untuk pernyataan negatif (selalu = 1, sering = 2, kadang-kadang = 3, jarang = 4, dan tidak pernah = 5). Skor masing-masing indikator merupakan nilai rataan dari skor pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukurnya. Semakin tinggi nilai rataan skor masing-masing indikator mengindikasikan semakin tinggi kemampuan metakognisi statistika yang dimiliki oleh seorang mahasiswa. Kisi kisi penyusunan angket kemampuan metakognisi statistika disajikan pada Tabel 2, sedangkan angket kemampuan metakognisi statistika disajikan pada Lampiran 1.

4 Tabel 2 Kisi kisi penyusunan angket kemampuan metakognisi statistika 20 No Aspek yang Diukur Indikator Nomor Pernyataan Angket Positif Negatif Cacah Butir 1 Pengetahuan dan keyakinan mengenai fenomena kognitif a. Pengetahuan tentang ketrampilan dan kemampuan intelektual yang dimiliki (declarative knowledge) b. Pengetahuan tentang cara-cara belajar yang efektif (procedural knowledge) 3, 6, 11, 36 2, 8, 35 12, 20, 22, 27 4, c. Keyakinan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (conditional knowledge) 34, 37 5, Pengaturan dan pembanding terhadap tindakan kognitif a. Perencanaan, penentuan tujuan, dan penyediaan faktor pendukung dalam belajar (planning) b. Strategi yang digunakan untuk memproses informasi secara lebih efisien (information management strategies) 9, 19, 25, 38 16, 26, 28 7, 15, 24 14, c. Penilaian terhadap cara belajar seseorang atau strategi yang digunakan (comprehension monitoring) d. Strategi menanggulangi berbagai kesulitan ketika sedang memecahkan suatu masalah (debugging strategies) 1, 17, 23 18, 32 5 e. Evaluasi ketercapaian tujuan belajar dan efektivitas strategi yang digunakan (evaluation) 21, Diadaptasi dengan penyesuaian dari teori Panaoura et. all (2003).

5 21 Peubah laten kemampuan kognisi statistika (KOGSTAT) pada penelitian ini merupakan skor tes kemampuan intelektual mahasiswa terkait mata kuliah Statistika II yang terdiri dari enam aspek ranah kognisi. Enam aspek ranah kognisi tersebut disusun secara hirarki dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi (Bloom 1956). Untuk mengukur kemampuan kognisi statistika dibuat seperangkat tes yang terdiri dari 20 butir tes, dengan perincian sebanyak 9 butir tes bertipe tertutup dikotomi yaitu benar-salah dan sebanyak 11 butir tes bertipe pilihan ganda dengan enam pilihan jawaban yang tersedia. Kisi kisi penyusunan tes kemampuan kognisi statistika disajikan pada Tabel 3, sedangkan seperangkat tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognisi statistika disajikan pada Lampiran 2. Tujuan instruksional umum (TIU) keseluruhan pokok bahasan/ sub pokok bahasan adalah agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar statistika inferensia. Tabel 3 Kisi-kisi penyusunan tes kemampuan kognisi statistika No Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan No. Soal Cacah Butir 1 Penelitian kuantitatif A-1, A-2, B-1, A Hipotesis dalam penelitian kuantitatif A-4, A-5, B-2, A Prosedur uji hipotesis A-6, A-7, A-8, B-3, B-5, B Inferensi yang didasarkan pada contoh tunggal (Uji hipotesis) B-4, B-6, B-7, B-9, B-10, B-11 6 Selain tiga peubah laten yang telah diuraikan di atas, penelitian ini juga melibatkan dua peubah laten pengetahuan awal dan prestasi akademik yang masing-masing mempunyai sebuah indikator. Indikator pengetahuan awal adalah nilai mata kuliah prasyarat (Statistika I), sedangkan indikator prestasi akademik adalah IP semester. Berdasarkan definisi operasional peubah, keseluruhan peubah yang digunakan dalam penelitian ini secara ringkas dapat dilihat pada Lampiran 3.

6 22 Analisis faktor konfirmatori model pengukuran untuk masing-masing faktor laten diuraikan sebagaimana tampak pada Gambar 1. Gambar 1 Analisis faktor konfirmatori masing-masing model pengukuran Faktor laten POTAKDMK (potensi akademik) dibentuk oleh empat indikator, yaitu VERBAL (kemampuan verbal), NUMERIK (kemampuan numerik), LOGIKA (kemampuan logika), dan SPASIAL (kemampuan spasial). Faktor laten KOGSTAT (kemampuan kognisi statistika) dibentuk oleh empat indikator, yaitu KUANTI (penelitian kuantitatif), HIPOTESIS (hipotesis dalam penelitian kuantitatif), PROSEDUJI (prosedur uji hipotesis), dan UJIHIPO (inferensi yang didasarkan pada contoh tunggal (Uji hipotesis)). Faktor laten pengetahuan awal dan prestasi akademik masing-masing dibentuk oleh satu indikator, yaitu NILMAPRA (nilai mata kuliah prasyarat) dan IPSMSTR (IP semester). Faktor laten METASTAT (kemampuan metakognisi statistika) dibentuk oleh delapan indikator, yaitu (1) THTRAMPIL (pengetahuan tentang ketrampilan dan kemampuan intelektual yang dimiliki), (2) THCRBLJR (pengetahuan tentang cara-cara belajar yang efektif), (3) YKNHSL (keyakinan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar), (4) CATUDIA (perencanaan, penentuan tujuan, dan penyediaan faktor pendukung dalam belajar), (5) STRAINFO (strategi yang digunakan untuk memproses informasi secara lebih efisien), (6) NILCRBLJR

7 23 (penilaian terhadap cara belajar seseorang atau strategi yang digunakan), (7) STRASULIT (strategi menanggulangi berbagai kesulitan ketika sedang memecahkan suatu masalah), dan (8) CAPAIAN (evaluasi ketercapaian tujuan belajar dan efektivitas strategi yang digunakan). Pengembangan Diagram Jalur Berdasarkan model teoritis selanjutnya dikembangkan diagram jalur sebagaimana tampak pada Gambar 2. METASTAT POTAKDMK PRESAKDMK TAHUAWAL KOGSTAT Gambar 2 MPS kemampuan statistika dan prestasi akademik dengan Model persamaan strukturalnya adalah: h= B h+ G x + z B 4x4 = matriks koefisien regresi dari efek peubah laten endogen METASTAT, TAHUAWAL, KOGSTAT, dan PRESAKDMK berukuran 4x4; G = matriks koefisien regresi dari efek peubah laten eksogen POTAKDMK berukuran ; h = vektor peubah laten endogen METASTAT, TAHUAWAL, KOGSTAT, dan PRESAKDMK berukuran ; x 1x1 = vektor peubah laten eksogen POTAKDMK berukuran 1x1; dan z = vektor sisaan acak hubungan antara h dan x 1x1 berukuran ; dengan asumsi E ( z) = 0; z tidak berkorelasi dengan x dan (I B) tidak singular atau dengan kata lain (I B) -1 ada.

8 24 Peubah-peubah laten h dan x tidak dapat diukur secara langsung, namun diukur melalui peubah indikator dengan model pengukuran sebagai berikut: dengan Y = L y X = x h+ e L x + d Y 1 = vektor peubah indikator peubah laten h berukuran 1; X = vektor peubah indikator peubah laten x berukuran ; L : matriks koefisien regresi antara Y dengan h berukuran 14x4; y( 14x4) L = matriks koefisien regresi antara X dengan x berukuran ; x( ) e 1 = vektor sisaan pada model pengukuran Y berukuran 1; dan d = vektor sisaan pada model pengukuran X berukuran. Sisaan pengukuran e dan d diasumsikan tidak berkorelasi satu sama lainnya, demikian juga dengan sisaan persamaan struktural (x ) serta dengan peubahpeubah laten. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut. 1. Potensi akademik berpengaruh nyata dan positif terhadap kemampuan metakognisi statistika. 2. Potensi akademik berpengaruh nyata dan positif terhadap pengetahuan awal. 3. Potensi akademik berpengaruh nyata dan positif terhadap kemampuan kognisi statistika. 4. Potensi akademik berpengaruh nyata dan positif terhadap prestasi akademik. 5. Kemampuan metakognisi statistika berpengaruh nyata dan positif terhadap kemampuan kognisi statistika. 6. Kemampuan metakognisi statistika berpengaruh nyata dan positif terhadap prestasi akademik. 7. Pengetahuan awal berpengaruh nyata dan positif terhadap kemampuan kognisi statistika. 8. Kemampuan kognisi statistika berpengaruh nyata dan positif terhadap prestasi akademik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Deskripsi indikator penyusun peubah laten potensi akademik, kemampuan metakognisi statistika, dan kemampuan kognisi statistika dipaparkan dalam uraian berikut. Komponen

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN KOGNISI STATISTIKA DAN PRESTASI AKADEMIK ARI WIBOWO

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN KOGNISI STATISTIKA DAN PRESTASI AKADEMIK ARI WIBOWO IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN KOGNISI STATISTIKA DAN PRESTASI AKADEMIK ARI WIBOWO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

2015 PENGARUH INQUIRY BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN METAKOGNITIF SISWA KELAS VII PADA MATERI KALOR

2015 PENGARUH INQUIRY BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN METAKOGNITIF SISWA KELAS VII PADA MATERI KALOR DAFTAR ISI Halaman Pernyataan... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iv Ucapan Terima Kasih... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel.... x Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 19 Bandung, Jawa Barat. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 3 SMA N 19 Bandung yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang. bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang. bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif. Menurut Harry Firman (2008: 10) penelitian komparatif meninjau hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PENGESAHAN KELULUSAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv SARI... vi ABSTRACT... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mengetahui hubungan antara kontribusi Bakat Numerik,

Lebih terperinci

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012 195 MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris (Dosen Fak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Adapun dari metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di sebuah SMA Bilingual Boarding School di Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Seperti yang dikemukakan pada pendahuluan bahwa yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk soal- soal ujian nasional mata pelajaran bahasa indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penulis ingin melihat langsung kemampuan representasi matematis siswa yang mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2016. Dalam penelitian ini jenis penelitiannya bersifat assosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto Kabupaten Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut

Lebih terperinci

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian Studi ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development) (Borg and Gall, 2003). Studi

Lebih terperinci

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris, SPd, MSi (Dosen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii vi vii xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan penyelenggaraan pendidikan perlu adanya sebuah pertanggungjawaban dalam bentuk evaluasi untuk menentukan taraf kemajuan aktivitas di dalam pendidikan. Evaluasi

Lebih terperinci

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan ini dilakukan tehadap sejumlah siswa dalam satu kelas. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. Hal ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Hal ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I: PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan sebagai penelitian oleh peneliti adalah kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta pada tahun

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasi asosiatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Penelitian... B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross sectional yang mengukur hubungan atau pengaruh dari

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross sectional yang mengukur hubungan atau pengaruh dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian kuantitatif yang digunakan yaitu penelitian analitik cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berfungsi untuk mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa kelas X di MAN

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Desain Penelitian Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel 40

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Desain Penelitian Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel 40 DAFTAR ISI Judul Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Kata Pengantar Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran i iii iv v vii viii ix BAB I. BAB II. BAB III. PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi v DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif (deskriptif research). Peneliti hanya menggambarkan kondisi dilapangan sesuai fakta yang terjadi saat

Lebih terperinci

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI...

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI... DAFTAR ISI ABSTRAK... i PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 82 3.1 Pendekatan dan Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang menggunakan Design One Group Pretest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah, maka diperlukan adanya metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI Abstrak... i Kata Pengantar... ii Ucapan Terima Kasih... iii Daftar Isi... vii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xii BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang signifikan sebelum siswa menggunakan modul dan setelah menggunakan modul pada sub pokok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dimulai dari validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dan model teoritis, uji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan 69 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka saja, melainkan data tersebut berasal dari catatan lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif yang secara umum bertujuan untuk melihat adanya perbedaan koefisien reliabilitas tes hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian didahului dengan meneliti penguasaan matematika dan konten pedagogik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Dengan penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung dengan mengambil subjek populasi seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian yang memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif adalah analisis konten.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian campuran (mixed methods). Metode kombinasi adalah pendekatan penelitian

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan, menganalisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Di dalam penilaian tersebut guru merancang jenis penilaian yang seperti

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Di dalam penilaian tersebut guru merancang jenis penilaian yang seperti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru profesional merupakan guru yang mempunyai kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan dan mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a.

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a. II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI...

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... DAFTAR ISI SAMPUL LUAR... i HALAMAN JUDUL... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... iii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... vi HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... viii KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen secara murni. Dalam hal ini, karena siswa bukanlah suatu. sebagaimana pada penelitian di bidang eksata.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen secara murni. Dalam hal ini, karena siswa bukanlah suatu. sebagaimana pada penelitian di bidang eksata. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimen semu (quasi eksperimen). Dalam bidang pendidikan, seringkali sulit melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ialah dalam kategori penelitian kuantitatif lapangan yang menggunakan metode ex-post facto. Metode ex-post

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi (penilaian) dalam suatu pembelajaran merupakan komponen yang sangat penting dan juga merupakan salah satu tugas profesional seorang guru dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Explanatory Survey Method dimana penelitian ini dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014. BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA egeri 4 ogyakarta. Waktu penelitian pada bulan ovember 013 Mei 014. B. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatannya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik 45 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang juga dibahas dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes kelompok kontrol secara random (The randomized pre-test and post-test

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Penggunaan metode ini didasarkan pada tujuan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2013: 14) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah rangkaian cara kegiatan penelitian yang didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, karena bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, karena bertujuan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, karena bertujuan menggambarkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang tejadi pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai jenis soal-soal Biologi yang dikembangkan dalam TIMSS 2007 berdasarkan Kognitif Bloom Revisi dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dikembangkan dalam mata pelajaran fisika adalah aspek pemahaman. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Gardner (1999) bahwa salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dimana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian yang dimaksud bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR...

BAB II STUDI LITERATUR... DAFTAR ISI Lembar Persetujuan... i Lembar Persembahan... ii Pernyataan Keaslian... iii Abstrak... iv Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010 : 6), metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 16 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel menurut Christensen (dalam Seniati, L., dkk, 2009) merupakan karakteristik atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini didasarkan pada pendapat Gray (2009: 35) yang mengatakan penelitian explanatory study

Lebih terperinci