Abstrak SUSUNAN PHYSIS DIODA EMPAT LAPIS
|
|
- Hartono Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sugen AK, Aplikasi SC pada engontrolan Motor Listrik ALIKASI SILICO COTOL yang EACTIFIED dikehendaki dan (SC) juga dari segi keamanan ADA EGOTOLA motor MOTO listrik LISTIK itu sendiri. Selanjutnya menurut Oman Sumantri, Sugeng A. Karim pengontrolan motor listrik diantaranya meliputi Jurusan endidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas egeri Makassar Abstrak enggunaan komponen elektronika khususnya SC sebagai pengendali/pengontrol motor listrik memiliki beberapa keuntungan diantaranya : tidak ada kontak yang aus karena terbakar, tidak akan menimbulkan bunga api karena tidak ada pelepasan kontak, sedikit sekali menggunakan peralatan tambahan dan penggunaan daya yang sangat kecil. Oleh karena itu penggunaan komponen elektronika seperti thyristor sangat efisien dan efektif dalam sistem kontrol motor listrik. Thyristor atau SC (Silicon Control eactifired) mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan transistor, karena thyristor dapat dipandang sebagai dua buah transistor. Thyristor dapat mengendalikan motor listrik karena thyristor dapat difungsikan sebagai sakelar statik. Hal ini dilakukan dengan mengatur arus yang melalui terminal gate. Apabila kuat arus dalam rangkaian lebih besar dari harga holding current (arus genggam=arus yang mempertahankan kerja thyristor) maka thyristor akan tetap dalam kondisi tertutup (kondisi on). Sebaliknya jika arus dalam rangkaian menurun hingga besarnya dibawah harga holding current maka thyristor akan membuka (kondisi off). Karakteristik kerja thyristor inilah yang selanjutnya digunakan dalam mengatur kerja motor listrik, baik itu motor DC, motor AC dan motor universal. Kata kunci : Thyristor, Kendali, Motor listrik erkembangan teknologi di bidang kontrol atau kendali motor listrik telah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Dimulai dengan kontrol yang sangat sederhana dengan starter tangan lalu dikembangkan sistem kontrol dengan menggunakan sakelar megnet dan relay, dan selanjutnya disusul dengan perkembagan sistem kontrol dengan piranti elektronika. erkembangan sistem kontrol dengan piranti elektronika juga telah mencapai perkembangan yang sangat maju. Dimulai dengan komponen-komponen seperti transistor, photo resistor, diac, triac, SC rangkaian digital, microprosessor dan servo system. Kini sistem kontrol dapat dilaksanakan secara otomatis dan memungkinkan mengontrol mesin-mesin yang sangat kompleks yang disertai dengan efisiensi dan efektifitas yang sangat tinggi dengan menggunakan sistem kontrol yang terpogram atau lebih dikenal dengan LC (programmable logic control, (Oman Sumantri,1993) Menurut Oman Sumantri (1993), pengontrolan diartikan sebagai pengaturan, pelayanan atau pengawasan terhadap bekerjanya motor listrik yang dipergunakan untuk menggerakkan mesin-mesin yang selanjutnya dapat melakukan proses pekerjaan sesuai dengan kegiatan menjalankan, menghentikan, mengerem, membalikkan putaran, mengatur kecepatan, mengatur waktu kerja, proteksi motor listrik dan perlengkapannya dan lain-lain. roses ini dapat dilakukan dengan menggunakan satu sistem pengontrolan yang merupakan kombinasi dari beberapa proses pengontrolan. Melihat karakteristik dari beberapa komponen elektronika, maka dapat dikembangkan sutu sistem kontrol yang dapat digunakan untuk mengontrol kerja motor listrik. Komponen elektronika tersebut hanya berfungsi sebagai alat kendali terhadap bekerjanya relay yang dihubungkan dengan motor. SUSUA HYSIS DIODA EMAT LAIS Untuk mengenal thyristor, terlebih dahulu akan dikemukakan susunan physis dioda empat lapis. Komponen ini terdiri atas empat lapisan bahan sehingga mempunyai 3 pertemuan (junction). Lapisan pertama bahan, lapisan kedua bahan, lapisan ketiga bahan dan lapisan keempat bahan. Bahan bagian luar disebut anoda (A) dan bahan bagian luar lainnya disebut
2 MEDIA ELEKTIK, Volume 5, omor 1, Juni 2010 katoda (K), (Wasito, 2004). Susunan physis dioda 4 lapis ditunjukkan oleh gambar berikut : Gambar 1. Susunan physis dioda 4 lapis Untuk lebih memahami sifat dan kerja dari thyristor, terlebih dahulu akan dijelaskan rangkaian junction dengan sumber tegangan DC. J 1 J 2 J 3 J 1 J 2 J 3 A K Anoda Katoda Gambar 2. angakain junction dengan sumber tegangan DC Apabila anoda negatif terhadap katoda, maka junction J1 dan J3 adalah reverse bias dan hanya mengalirkan arus yang sangat kecil. Jika anoda diberi tegangan positif maka J1 dan J3 akan forward bias yang berarti dapat mengalirkan arus listrik (conduct). Walaupun junction J 2 dalam keadaan reverse bias dan tahanannya sangat tinggi, tetapi pada waktu forward bias tahanan J 2 adalah sangat kecil. Menghantarnya J 1 dan J 3 menyebabkan semua tegangan pada junction J 2 hilang sehingga tegangan baterai perlu dinaikkan, agar arus mampu melewati J 2. Arus ini akan naik seperti keadaan reverse bias dari dioda. erhatikan karakteristik junction pada Gambar 3. Jika tegangan baterai terus dinaikkan lagi, maka J 2 akan mencapai breakdown sehingga arus mengalir dari J 1 ke J 2 dan J 3 sesuai dengan besar kecilnya beban. Breakdown dari J 2 diperlihatkan dengan garis lengkung 3 seperi terlihat pada gambar di atas. Setelah J 2 breakdown, arus akan ot + - terus mengalir dan tidak tergantung lagi pada tegangan dengan syarat arus yang mengalir tersebut masih cukup besar. Garis lengkung 4 menunjukkan bahwa arus akan terputus bila arus beban turun menjadi kecil sekali atau kurang dari holding current. 1 Gambar 3. Karakteristik junction Dari uraian ini maka junction J 2 yang berada di tengah jelas menghalangi mengalirnya arus. Apabila tegangan dari junction J 2 ini dapat dikurangi maka dioda empat lapis dapat mengalirkan arus yang besar. Untuk mencapai maksud ini caranya dengan jalan memotong lapisan kedua dan ketiga dari dioda empat lapis sehingga sangat mirip dengan tiga lapisan transistor dan tiga lapisan transisitor, (Wasito, 2004). erhatikan gambar 5. Apabila diberi tegangan positif pada lapisan dan tegangan negatif pada lapisan pada tegangan reverse antara lapisan dan akan berkurang. Dengan menghubungkan sebuah kawat ke lapisan yang berada diantara dua lapisan, akan didapat tambahan satu terminal keluar yang dinamakan gate (G). Ditambahkannya satu terminal gate pada dioda empat lapis maka lahirlah suatu suatu komponen elektronik yang disebut thyristor atau lebih dikenal lagi dengan nama SC (Silicin Control eactifired). Komponen-komponen elektronika lainnya yang termasuk pada komponen thyristor adalah diac dan triac. Konstruksi SC SC biasa (Silicon Control eactifired)disebut Thyristor yang mempunyai arti penyearah yang dikemudi dengan bahan dasar silikon, (Oman Sumantri, 1993). Thyristor dapat digunakan sebagai pengatur daya dan saklar biasa yang mempunyai kelebihan atau keuntungan U I
3 apabila dibandingkan dengan alat-alat mekanika biasa. G A transistor yang jenisnya berbeda tetapi karakteristiknya sama. erhatikan gambar 5, sedangkan gambar 6.a menunjukkan SC dipandang sebagai dua buah transistor dan gambar 6.b memperlihatkan simbol thyristor. Apabila kaki gate dibuat lebih positif terhadap katoda, maka akan mengalir arus yang kecil antara basis dan emitor transistor 1. K Gambar 4. Susunan physis dioda 4 lapis ditinjausebagai 2 transistor Gambar 5. Susunan physis thyristor Menurut Wasito (2004), kelebihan thyristor adalah: - Tidak ada kontak-kontak yang aus karena terbakar - Tidak akan menimbulkan bunga api - Sedikit sekali membutuhkan komponenkomponen tambahan Thyristor juga dapat dipakai untuk mengatur daya yang sangat besar, walaupun thyristor itu sendiri hanya memerlukan daya yang kecil. Berdasarkan kerja dioda empat lapis seperti telah dijelaskan di atas, maka susunan physis thyristor hampur sama dengan susunan physis dioda empat lapis, hanya thyristor mempunya tiga buah elektroda yaitu anoda, katoda dan gate, elektroda yang ketiga ini berfungsi sebagai kemudi atau pengontrol. erhatikan gambar 6. Thyristor akan menghantarkan arus atau conduct apabila anoda dan gate relatif positif terhadap katoda. Thyristor akan tetap menghantar apabila arus beban yang mengalir tetap berada di atas holding current. Holding current (arus pengungsi/arus genggam) adalah arus yang selalu mempertahankan kerja dari thyristor sehingga apabila arus beban turun ke bawah holding current maka thyristor akan off. Thyristor mempunyai tahanan yang sangat tinggi pada waktu off dan tahanan yang sangat rendah pada waktu on sehingga drop tegangannya mendekati nol. rinsip Kerja SC Menurut Oman Sumantri (1993), untuk memahami kerja dari thyristor maka thyristor tersebut harus dipandang sebagai dua buah Arus basis ini akan menyebabkan mengalirnya arus I 2 yang melewati kaki kolektor transisitor 1 sehingga arus I 2 ini juga adalah arus basis transistor 2. Karena pada transistor 2 terdapat arus basis, maka akan mengalir arus I 3 atau arus kolektor transistor 2 tersebut akan mengalir masuk ke basis transistor 1, akibatnya kaki basis transistor 1 akan mendapatkan arus basis yang lebih besar lagi. Kejadian ini akan menaikkan hantaran transistor 1 dan transistor 2, sehingga akan terjadi umpan balik. (a) (b) Gambar 6. (a). Thyristor dipandang sebagai dua transistor, dan (b). Simbol Thyristor Karena pada transistor 2 terdapat arus basis, maka akan mengalir arus I 3 atau arus kolektor transistor 2 tersebut akan mengalir masuk ke basis transistor 1, akibatnya kaki basis transistor 1 akan mendapatkan arus basis yang lebih besar lagi. Kejadian ini akan menaikkan hantaran transistor 1 dan transistor 2, sehingga akan terjadi umpan
4 MEDIA ELEKTIK, Volume 5, omor 1, Juni 2010 balik. Walaupun arus gate yang digunakan penyulutan pertama ditiadakan, tetapi thyristor tersebut akan tetap menghantarkan arus dari anoda ke katoda. Cara untuk menghentikannya adalah dengan jalan meniadakan tegangan anoda, atau arus anoda dikecilkan sehingga kurang dari arus genggam SC tersebut. Gambar 7. Konstruksi SC Karakteristik Thyristor Thyristor atau SC akan tetap dalam kondisi tertutup, atau menghantar selama kuat arus di dalam sirkuit lebih besar dari harga holding current (I h ), dan apabila arus di dalam sirkuit menurun hingga besarnya di bawah harga I h maka thyristor tersebut akan membuka atau off. Demikian pula kalau tegangan anatara anoda dan katoda turun, hingga tidak dapat mempertahankan kuat arus sebesar harga I h, maka thyristor itu akan membuka atau off. Gambar di bawah ini menunjukkan karakteristik maju dan karakteristik mundur thyristor. (K) dilakukan dengan mengatur arus gate (I g ). Apabila arus gate (I g ) harganya di bawah arus holding current (I h ) maka kontak antara anoda dan katoda dari thyristor belum dapat melakukan penutupan atau kontaknya masih tetap membuka. Dalam kondisi demikian maka tidak akan terjadi pengaliran arus dari anoda ke katoda (I a-k ) atau dengan kata lain thyristor tidak menghantarkan arus atau belum conduct sehingga motor DC belum berputar. Jika harga I g lebih besar dari harga I h, maka antara anoda dan katoda dari thyristor akan terjadi penutupan sehingga menjadi conduct, mengakibatkan motor berputar (Oman Sumantri, 1993). Disamping digunakan sebagai sakelar DC, thyristor juga digunakan sebagai pengatur daya yang diberikan pada beban. engaturan daya yang diberikan pada motor dilakukan dengan mengatur besar kecilnya arus gate (I g ), sehingga putaran motor DC kecepatannya dapat diatur. erhatikan gambar 8, disini rangkaian motor DC dikontrol oleh sumber tegangan DC gelombang penuh dengan menggunakan thyristor. Apabila digunakan osiloskop untuk melihat bentuk tegangan thyristor akan tampak seperti pada gambar 9. ada gambar tersebut diperlihatkan bentuk arus beban, arus gate dan bentuka arus sumber yang diberikan pada thyristor. Ima H everse blocking current V Forward blocking current Gambar 8. Karakteristik thyristor ALIKASI THYISTO SEBAGAI EGOTOL MOTO DC Seperti diketahui bahwa thyristor merupakan sakelar DC yang penutupan dan pembukaan kontak antara anoda (A) dan katoda Gambar 9. angkaian motor DC dikontrol oleh tegangan DC gelombang penuh dengan thyristor Berdasarkan gambar 9 dapat dilihat bahwa dengan tegangan DC gelombang penuh tanpa filter, maka SC masih mengalami off maka arus pada setiap setengah gelombang turun ke bawah holding current (I h ). Karena itu untuk setengah gelombang berikutnya SC tetap membutuhkan pentrigeran lagi atau triger tidak dapat dilepas. Dengan dipasangnya kapasitor C paralel dengan 2 sebesar 7 K pada rangkaian gate, akan
5 meyebabkan timbulnya pergeseran fase sehingga pada setengah gelombang pertama akan terjadi penundaaan waktu dalam pentrigeran. Kalau - nya makin besar maka waktu yang diperlukan mengisi C semakin cepat. Jika -nya kecil maka waktu pengisian C makin lama dan bila pengisian C makin lama maka waktu untuk pentrigeran juga semakin lama. Apabila rangkaian penyearah gelombang penuh terdapat dalam gambar 8 dipasang suatu filter C sebesar 40 F maka arus thyristor atau arus beban tidak akan pernah turun ke bawah holding current. erhatikan gambar 10. Karena arus tidak turun ke bawah holding current (I h ), maka sekali ditriger thyristor itu akan conduct meskipun trigernya dilepas. Begitu pula kecepatan putaran motor sudah tidak dapat diatur lagi. SC dapat kembali off bila bebannya diturunkan terus sehingga arus beban turun ke bawah holding current atau sumber tegangannya di-off-kan dahulu. maksimum antara gate dengan katoda tidak dilampaui. Besarnya tegangan gate maksimum (U g maks ) dapat dihitung dengan rumus : U g maks = U s 1 Selanjutnya bentuk arus beban dan arus gate dengan menggunakan dan C dapat dilihat pada gambar 12. Dengan menggunakan tahanan 2 sebagai penentu tegangan gate maksimum, maka daya yang dapat seluruhnya diserahkan kepada beban. Jika dalam gambar 12.a tahanan 2 diganti dengan kapasitor C sebagai penentu tegangan gate, maka daya listrik tidak dapat diserahkan seluruhnya kepada motor karena adanya penundaan waktu pentrigeran untuk setiap setengah periode seperti ditunjukkan pada gambar12.b. Dengan demikian maka penggunaan sistem arus gate yang berbeda akan menyebabkan kecepatan putaran motor yang berbeda pula ALIKASI SC SEBAGAI EGOTOL MOTO AC Apabila SC digunakan untuk mengontrol sumber AC, selain dapat mengatur daya listrik yang diberikan kepada beban juga berfungsi sebagai penyearah. Motor AC dalam rangaian ini tentu saja dapat dikontrol dengan thyristor, karena motor AC tersebut dirancang untuk dapat dioperasikan pada tegangan AC dan tegangan DC. Jenis motor seperti ini disebut motor universal. Gambar 10. angkaian motor universal dikontrol dengan thyristor menggunakan tegangan AC Motor AC dalam rangkaian ini tentu saja dapat dikontrol dengan SC, karena motor AC tersebut dirancang untuk dapat dioperasikan pada tegangan AC dan tegangan DC. Jenis motor seperti ini disebut motor universal. Dalam prakteknya untuk lebih aman maka untuk tegangan gate harus dibuat tetap agar tegangan SIMULA Thyristor atau SC yang yang dapat digunakan sebagai sakelar statis dapat diaplikasikan sebagai alat kontrol kerja motor listrik. enggunaannya sebagai alat kontrol dilakukan hanya dengan mengatur arus gate. Dengan mempertahankan arusnya tetap dapat berada di bawah holding current membuat thyristor tidak dapat menghantarkan arus (kondisi off) dan sebaliknya dengan mempertahankan arusnya di atas holding current membuat thyristor akan tetap dapat menghantarkan arus (kondisi off). Thyristor dapat digunakan untuk mengontrol motor DC atau AC. Thyristor mempunyai keuntungan sebagai alat kontrol dibandingkan dengan sakelar magnet karena dengan thyristor akan didapatkan sistem kontrol yang memiliki efektifitas dan efesiensi yang sangat tinggi. DAFTA USTAKA Boylestad, and ashelsky, L Electronic Device and Circuit Theory. Fifth Edition. ew Jersey: rentice-hall, Inc. Elektuur angkaian Elektronika (Alih bahasa:. ratomo). Jakarta: T. Elex Media Komputindo.
6 MEDIA ELEKTIK, Volume 5, omor 1, Juni 2010 Somantri, Oman Sistem engontrolan Motor di Industri. Cet-1. Jakarta: usat erbukuan Depdikbud, Jakarta ashid, H, M, ower Electronics: Circuits, Devices, and Aplications, Second Editin. ew Jersey: rentice-hall, Inc. Wasito S Vademekum Elektronika. Jakarta: T Gramedia ustaka Utama.
APLIKASI SILICON CONTROL REACTIFIRED (SCR) PADA PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK. Abstrak
Sugen AK, Aplikasi SC pada engontrolan Motor Listrik ALIKASI SILICO COTOL EACTIFIED (SC) ADA EGOTOLA MOTO LISTIK Sugeng A. Karim Jurusan endidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas egeri Makassar
Lebih terperinciDIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom
DIODA KHUSUS Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu: mengetahui, memahami dan menganalisis karakteristik dioda khusus Memahami
Lebih terperincicontrolled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas
SCR, TRIAC dan DIAC Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk
Lebih terperinciTHYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan
THYRISTOR SCR, TRIAC dan DIAC by aswan hamonangan Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang
Lebih terperinciNAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR
NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : 081910201059 INSTRUMENTASI DAN OTOMASI THYRISTOR Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk pensaklaran yang berdasarkan pada strukturpnpn. Komponen ini memiliki kestabilan
Lebih terperinciPENGERTIAN THYRISTOR
PENGERTIAN THYRISTOR Thyristor merupakan salah satu devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah digunakan secara ekstensif pada rangkaian elektronika daya.thyristor biasanya digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I SEMIKONDUKTOR DAYA
BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai pensakelaran, pengubah,
Lebih terperinciElektronika Daya ALMTDRS 2014
12 13 Gambar 1.1 Diode: (a) simbol diode, (b) karakteristik diode, (c) karakteristik ideal diode sebagai sakaler 14 2. Thyristor Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor ini, antara lain:
Lebih terperinciTEORI DASAR. 2.1 Pengertian
TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena
Lebih terperincisemiconductor devices
Overview of power semiconductor devices Asnil Elektro FT-UNP 1 Voltage Controller electronic switching I > R 1 V 1 R 2 V 2 V 1 V 2 Gambar 1. Pengaturan tegangan dengan potensiometer Gambar 2. Pengaturan
Lebih terperinciMAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Lebih terperinciOPERASI DAN APLIKASI TRIAC
OPERASI DAN APLIKASI TRIAC Andi Hasad andihasad@yahoo.com Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 (UNISMA) Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp. +6221-88344436, Fax. +6221-8801192
Lebih terperinciPoliteknik Gunakarya Indonesia
THYRISTOR DAN APLIKASI SCR Disusun Oleh : Solikhun TE-5 Politeknik Gunakarya Indonesia Kampus A : Jalan Cutmutiah N0.99 Bekasi Telp. (021)8811250 Kampus B : Jalan Cibarusaah Gedung Centra kuning Blok C.
Lebih terperinciBAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR
BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas
Lebih terperinciBAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI
BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian
Lebih terperinciMekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian ini memberikan informasi
Lebih terperinciMekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)
Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Triode AC (TRIAC) Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan
Lebih terperinciSistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi
Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Abstrak Sistem
Lebih terperinciGambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.
BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.
Lebih terperinciMekatronika Modul 8 Praktikum Komponen Elektronika
Mekatronika Modul 8 Praktikum Komponen Elektronika Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan praktikum komponen elektronika Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai penerapan
Lebih terperinciPengendali Kecepatan Motor Induksi 3-Phase pada Aplikasi Industri Plastik
Pengendali Kecepatan Motor Induksi 3-Phase pada Aplikasi Industri Plastik Sri Hardiati Pusat Penelitian Elektronika dan ash_egt@yahoo.com Folin Oktafiani Pusat Penelitian Elektronika dan Joni Pristianto
Lebih terperinciGambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda
4.4. Dioda Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas
Lebih terperinciTHYRISTOR. Gambar 1 Thyristor
THYRISTOR Andi Hasad andihasad@yahoo.com Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 (UNISMA) Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp. +6221-88344436, Fax. +6221-8801192 Thyristor
Lebih terperinciMekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik)
Mekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari transistor sebagai saklar. Tujuan Bagian ini memberikan
Lebih terperinciTHYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR)
THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR) Thyristor merupakan salah satu tipe devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah banyak digunakan secara ekstensif pada rangkaian daya. Thyristor
Lebih terperinciTK 2092 ELEKTRONIKA DASAR
TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR MATERI : DIODA Gita Indah Hapsari TK2092 Elektronika Dasar END Materi 6 : Dioda Memberikan pengetahuan dasar mengenai beberapa hal berikut : 1. Karakteristik Dioda 2. Jenis Dioda
Lebih terperinciTUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!
TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika
Lebih terperinciPerlengkapan Pengendali Mesin Listrik
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi
Lebih terperinciDesain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877
16 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 1, April 010 Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877 Tarmizi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinci1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward
1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,
Lebih terperinciPENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )
PERCOBAAN PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY ) E-mail : sumarna@uny.ac.id PENGANTAR Konfigurasi penguat tegangan yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciLAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO NOMOR : O1 MATA KULIAH ILMU BAHAN DAN PIRANTI TOPIK :KARAKTERISTIK DIODA I. TUJUAN 1. Pengenalan komponen elektronika dioda semi konduktor 2. Mengetahui karakteristik dioda semi
Lebih terperinciMultimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari
NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat
Lebih terperinciDwi Sudarno Putra Topik Pengertian Symbol Karakteristik Jenis Dioda Dioda Signal Dioda Proteksi Relay Dioda Rectifier Penyearah ½ Gelombang Penyearah Gelombang Penuh LED Dioda Zener email : dwisudarnoputra@gmail.com
Lebih terperinci- Medan listrik yang terbentuk pada junction akan menolak carrier mayoritas.
Efek Photovoltaic Pada gambar 3.21 di atas terlihat bahwa untuk tegangan balik (bias mundur) yang besar, terdapat aliran arus mundur yang hampir konstan. Jika nilai tegangan sedikit diperkecil, barrier
Lebih terperinciROBOT LINE FOLLOWER ANALOG
ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,
Lebih terperinciKOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing
Lebih terperinciBAB 2 PN Junction dan Dioda. Oleh : Unang Sunarya, ST.,MT
BAB 2 PN Junction dan Dioda Oleh : Unang Sunarya, ST.,MT 1 PN Junction PN Junction merupakan sambungan bahan semikonduktor tipe P (Positif) dan tipe N (Negatif). 2 Pada saat bahan semikonduktor tipe P
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah
Lebih terperinciBAB 10 ELEKTRONIKA DAYA
10.1 Konversi Daya BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA Ada empat tipe konversi daya atau ada empat jenis pemanfatan energi yang berbedabeda Gambar 10.1. Pertama dari listrik PLN 220 V melalui penyearah yang mengubah
Lebih terperinciBAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk
BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI 2.1 Pengertian Pengontrolan Pengontrolan dapat diartikan sebagai pengaturan dan pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk
Lebih terperinciA. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
ELEKTRONIKA DAYA A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta memiliki kompetensi antara lain sebagai berikut: 1. Menguasai karakteristik komponen elektronika daya sebagai
Lebih terperinciAlat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva
Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva Feranita, Ery Safrianti, Oky Alpayadia Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau feranitadjalil@yahoo.co.id
Lebih terperinciKENDALI FASA THYRISTOR DAN TRIAC TANPA TEGANGAN EKSTERNAL UNTUK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA. Oleh: Drs. S u n o m o, M.T.
KENDALI FASA THYRISTOR DAN TRIAC TANPA TEGANGAN EKSTERNAL UNTUK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA Oleh: Drs. S u n o m o, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY ABSTRAK Penggunaan IC TCA 785 dan trafo
Lebih terperinciAPLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0
APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 JUNIMAR TIKA AFFITRI 5223050346 ANGGI NURSANTI 5223053214 Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan
Lebih terperinciPerancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase
Perancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase Eka Nur Fahmianto 1 Universitas PGRI Madiun e.n.fahmianto@gmail.com Abstract.Perkembangan teknologi di masa sekarang sangat pesat pertumbuhannya
Lebih terperinciKomponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua
Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua elektroda yaitu katoda dan anoda. Ujung badan dioda biasanya
Lebih terperinciBAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI
BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai prinsip kerja rangkaian pemicu dan rangkaian komutasi. Menguasai
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
MODUL RAKTKUM ELEKTRONKA DAYA Laboratorium Sistem Tenaga - Teknik Elektro MODUL RANGKAAN DODA & ENYEARAH 1. endahuluan Dioda semikonduktor merupakan komponen utama yang digunakan untuk mengubah tegangan
Lebih terperinci4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya
4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya 4.2.1 Pendahuluan Elektronika daya merupakan salah satu bagian bidang ilmu teknik listrik yang berhubungan dengan penggunaan komponen-komponen elektronika untuk pengendalian
Lebih terperinciPRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIKAN :. NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS Topik Praktik : Pengenalan Unit Praktikum Tanggal Praktik : (PKE-01) Kelas/
Lebih terperinciCATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT
CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012
SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang
Lebih terperinciSolusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014
Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika Sabtu, 15 Maret 2014 1. Pendahuluan: Model Penguat (nilai 15) Rangkaian penguat pada Gambar di bawah ini memiliki tegangan output v o sebesar 100 mv pada saat saklar dihubungkan.
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung
LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017
Lebih terperinciDioda Semikonduktor dan Rangkaiannya
- 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi
Lebih terperinciModul Elektronika 2017
.. HSIL PEMELJRN MODUL I KONSEP DSR TRNSISTOR Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik serta fungsi dari rangkaian dasar transistor..2. TUJUN agian ini memberikan informasi mengenai penerapan
Lebih terperinciVERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5
VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER
PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE I DAN II 1. Fakultas/Program Studi : MIPA/Pendidikan Fisika 2. Mata
Lebih terperinciVOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Simbol Dioda.
7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Dioda Dioda merupakan piranti dua terminal yang berfungsi untuk menghantarkan / menahan arus. Dioda mempunyai simbol seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dioda memiliki
Lebih terperinciFORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK Q No.Dokumen 061.423.4.70.00 Distribusi Tgl. Efektif 1 November 2011 Judul Mata Kuliah : Dasar Elektronika Semester : II Sks
Lebih terperinciPenyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri
Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI Modul Pokok Bahasan Halaman 1 Rangkaian
Lebih terperinciMateri 3: Teori Dioda
Materi 3: Teori Dioda I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Rangkaian dioda dasar Kurva umum dioda Tegangan kaki (knee) Hambatan bulk Current Limiting Diode Disipasi Daya Karakteristik
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALI MOTOR-MOTOR LISTRIK DENGAN SCR (SILICON CONTROLLED RECTIFIER)
SISTEM PENGENDALI MOTOR-MOTOR LISTRIK DENGAN SCR (SILICON CONTROLLED RECTIFIER) Sapto Haryoko Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Makassar Abstrak Perkembangan semikonduktor
Lebih terperinciPengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto
Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Power Regulator Pada umumnya adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan
Lebih terperinciBAB III PERAGAAN Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang penuh).
BAB III PERAGAAN 3.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang penuh). 3.1.1. Tujuan Mempelajari bentuk gelombang penyearah setengah
Lebih terperinciTIN-302 Elektronika Industri
TIN-302 Elektronika Industri Komponen elektronik dalam industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Komponen Elektronik Komponen elektronik diklasifikasikan menjadi 2: Komponen pasif
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ELEKTRONIKA DASAR KODE / SKS : AK042203 / 2 SKS Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU 1 Dasar Elektronika dan pengenalan komponen elektronika Mahasiswa mengetahui pengertian
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : Mekatronika SEM : KODE : 02050243 SKS : 2 JURUSAN : S1 Teknik Mesin DOSEN : Agus Wibowo, S.T.,M.T KOMPETENSI : Mahasiswa
Lebih terperinciISSN ANALISA SISTEM KENDALI PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SILICON CONTROLLED RECTIFIERS
ISSN 0216-3241 61 ANALISA SISTEM KENDALI PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SILICON CONTROLLED RECTIFIERS Oleh M. Khairudin, Efendi, N Purwantiningsih, W Irawan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC 2.1.1. Prinsip Kerja Motor DC Motor listrik adalah mesin dimana mengkonversi energi listrik ke energi mekanik. Jika rotor pada mesin berotasi, sebuah tegangan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia elektronika sudah dapat dipastikan mengenal dengan adanya berbagai macam rangkaian elektronika, dimana rangkaian elektronika tersebut dapat diaplikasikan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sumber Tegangan Tiga Fasa Hampir semua listrik yang digunakan oleh industri, dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan dalam sistem tiga fasa. Sistem ini memiliki besar arus
Lebih terperinciBAB I KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA
BAB I KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA A. Komponen Elektronika Merupakan sebuah benda yang menjadi bagian pendukung satu sistem rangkaian elektronik. Tiap komponen elektronika memiliki fungsi, nilai, dan cara
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Mengkaji dan menelaah
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-207 Nama Mata Kuliah : Elektronika Industri Jumlah SKS : 2 Semester : III Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-112 Fisika Industri Deskripsi
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1 A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK ABSTRAK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1 A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK ABSTRAK Programmable Logic Control atau lebih dikenal PLC dengan adalah suatu peralatan
Lebih terperinciPertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd
Pertemuan Ke-2 DIODA ALFITH, S.Pd, M.Pd DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan piranti
Lebih terperinciElektronika daya. Dasar elektronika daya
Elektronika daya Dasar elektronika daya Pengertian Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang berkaitan dengan pengolahan dan pengaturan daya listrik yang dilakukan secara elektronis Elektronika
Lebih terperinciPENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2010 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, penulis
Lebih terperinciBAB I SEMIKONDUKTOR DAYA
Semikonduktor Daya 2010 BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai
Lebih terperinciKOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika
Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,
Lebih terperinciLED tersebut tidak menghantar
JURNAL SINERGI VOL. III NO. 12 JUNI 2OO7 SWITCH PERALATAN AC PHASE SATU DENGAN MENGGUNAKAN SOLID STATE RELAY Hamzah Hilal, Badaruddin, BudiYanto Husodo Teknik Elektro, Fakultas Teknologi lndustri Universitas
Lebih terperinciAlarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh :
Alarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh : Toni Alchofino Tjung Steven Anastasya D. Hendra Purba M. Ali Murtopo Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciRangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC
Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC Herlan Bidang Komputer Pusat Penelitian Informatika LIPI herlan@informatika.lipi.go.id Briliant Adhi Prabowo Bidang Komputer
Lebih terperinciINOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK
INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI
Lebih terperinci1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN
1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN 1.Praktikan dapat memahami prinsip dasar saklar elektronik menggunakan transistor. 2.Praktikan dapat memahami prinsip dasar saklar elektronik menggunakan MOSFET. 3.Praktikan dapat
Lebih terperinciPraktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN
Lebih terperinciModul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015
Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen
Lebih terperinciHerlambang Sigit Pramono Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
SISTEM PEMICU OPTIS IC 555-MOC 3 SEBAGAI PENGENDALI DAYA LISTRIK Herlambang Sigit Pramono Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta herlambangpramono@yahoo.com Abstrak Pada rangkaian
Lebih terperinciPengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor
- 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,
Lebih terperinciI D. Gambar 1. Karakteristik Dioda
KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciSatuan Acara Perkuliahan
Satuan Acara Perkuliahan Mata kuliah : ELEKTRONIKA DASAR Kode : F1 442 SKS : 3 SKS Nama Dosen : 1. Drs Purwanto Fajar HM,M.Pd 2. Drs.Agus Danwan, M.Si. 3. Dra.Yiyu R Tayubi, M.Si. Standar Kompetensi :
Lebih terperinci