PANDUAN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CAMPUS (EFC) FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA
|
|
- Ade Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CAMPUS (EFC) FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS GEOGRAFI UGM YOGYAKARTA Panduan Environmentally Friendly Campus
2 PANDUAN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CAMPUS FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA MUKADIMAH Peningkatan laju pertumbuhan penduduk merupakan fenomena yang sulit dibendung. Sebagai konsekuensi, kebutuhan masyarakat akan kian meningkat, yang berdampak pada perilaku eksploitatif terhadap ssmber daya alam dan lingkungan. Tentu saja kecenderungan ini berakibat lanjut pada degradasi kuantitas maupun kualitas daya dukung lingkungan. Oleh karenanya kualitas manusia menjadi isu sentral dan memiliki peran penting dalam upaya penyelamatan lingkungan. Pengetahuan tentang lingkungan hidup yang memadai sangat diperlukan oleh semua lapisan masyarakat, khususnya civitas akademika untuk turut melaksanakan upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Secara substansial disiplin ilmu Geografi sangat berkaitan erat dengan prinsip-prinsip dasar tentang lingkungan. Oleh karena itu Fakultas Geografi UGM -sebagai institusi pendidikan- yang mengemban amanah menjaga kelestarian lingkungan, bermaksud untuk mewujudkan nilai-nilai lingkungan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam kampus maupun di luar kampus dalam bentuk gerakan Environmentally Friendly Campus=EFC (Kampus Ramah Lingkungan). EFC dicanangkan pada saat Dies Natalis Fakultas Geografi, 1 September 2009 olen Dekan. EFC juga merupakan implementasi EFSD (Education for Sustainable 2 Panduan Environmentally Friendly Campus
3 Development) serta bagian dari kegiatan klinik lingkungan dan bencana di Fakultas Geografi Kebijakan EFC ini merupakan kebijakan dasar sebagai arahan bagi semua civitas academika Fakultas Geografi UGM dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan berbasis lingkungan, yang tidak hanya mencakup aspek pengetahun (kognitif), tetapi juga mampu menggerakkan (psikomotorik), dan membentuk sikap mental (afektif) berupa kesadaran dan prilaku untuk menerapkan prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Harapan kita, EFC ini dapat menjadi alat pemacu bagi seluruh civitas academika Fakultas Geografi UGM dalam pelaksanaan pendidikan berbasis lingkungan hidup. Sehingga semakin banyak insan geografi yang peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, maka dikemudian hari semakin banyak pula contoh-contoh prilaku yang bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidup, Dengan demikian cita-cita pembangunan berkelanjutan dapat terwujud. EFC dilaksanakan sebagai model manajemen sumberdaya lingkungan yang melibatkan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. EFC diharapkan menjadi inti program dalam mewujudkan kampus UGM ramah lingkungan. Konsep blue, green and clean akan dijabarkan dalam program EFC. 3 Panduan Environmentally Friendly Campus
4 BAB I PRINSIP, LINGKUP DAN TUJUAN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CAMPUS PRINSIP EFC Program dan kegiatan yang dikembangkan dalam Environmentally Friendly Campus (EFC) didasarkan pada norma-norma dasar kampus Fakultas Geografi dengan berprinsipkepada : 1. Kesadaran : Penerapan EFC tidak berbasis pada sangsi dan hukuman, tetapi membangun contoh, kesadaran diri dan kesadaran kolektif 2. Partisipatif : civitas akademik Fakultas Geografi terlibat dalam manajemen EFC yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran. 3. Kebersamaan : EFC diarahkan untuk membangun kesadaran, sikap dan prilaku civitas akademik Fakultas Geografi untuk berkontribusi terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup, dimanapun dan kapanpun. 4. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan EFC harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif. LINGKUP EFC Dalam mewujudkan EFC di lingkungan Fakultas Geografi beserta insan di dalamnya ditetapkan berbagai lingkup atau indikator, diantaranya : 1. Geografi Peduli Lingkungan 2. Geografi Hemat Energi dan Sumberdaya Air 3. Geografi Sehat 4 Panduan Environmentally Friendly Campus
5 4. Geografi Ramah dan Berbudaya 5. Geografi Pro Kebijakan Lingkungan TUJUAN EFC Fakultas Geografi UGM Secara substasial disiplin ilmu geografi berhubungan sangat erat dengan aspek lingkungan. Oleh karena itu EFC diarahkan untuk membentuk insan geografi yang berkarakter ramah lingkungan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Selain itu EFC juga bertujuan rinci berikut : 1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional kampus, khususnya dalam proses pembelajaran 2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi. 3. Meningkatkan kualitas sistem pembelajaran yang lebih nyaman dan kondusif bagi civitas akedemika, khususnya dalam pembentukan sikap (afektif) cinta lingkungan. 4. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang (prinsip pembangunan berkelanjutan) 5. Menjadi tempat pembelajaran yang baik dan utuh bagi civitas academika tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar. 6. Aksi dan peduli lingkungan dan bencana yang terjadi di Indonesia 5 Panduan Environmentally Friendly Campus
6 BAB II PANDUAN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CAMPUS 2.1. GEOGRAFI PEDULI LINGKUNGAN Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang peduli terhadap kelestarian lingkungan, diantaranya : 1. Menerapkan prinsip-prinsip penghematan kertas dalam proses belajar mengajar, diantaranya : a. Menggunakan ke dua sisi kertas untuk melakukan pencetakan, khususnya untuk tugas-tugas perkuliahan (misalnya praktikum dan tugas dosen) b. Menerapkan spasi kecil dan rapat (1 spasi) dalam persuratan dan tugas-tugas perkuliahan. c. Senantiasa membiasakan diri menyimpan dan mengirim dokumen dalam bentuk digital (soft file) d. Mengoptimalkan prinsip dan penggunaan PLO (paperless office) dalam kegiatan perkantoran. e. Mendorong upaya sistematisasi proses belajar mengajar dalam bentuk komputerisasi (pembelajaran berbasis IT). f. Meminimalkan kertas sebagai media komunikasi khususnya pembimbingan, dengan mengoptimalkan penggunaan media on-line (internet, , dan sejenisnya dalam berkomunikasi) 6 Panduan Environmentally Friendly Campus
7 2. Menanam, merawat dan mencintai tanaman dan kebun untuk menjaga kelestarian alam (prinsip Green Campus). Tanam pohon untuk menambah oksigen. 3. Meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia (pestisida dan sejenisnya) dan memaksimalkan penggunaan pupuk organic dalam memelihara tanaman/tumbuhan. 4. Mendukung gerakan penyelamatan hutan dan satwa liar kapan dan dimanapun berada. a. Tanam pohon pada setiap kesempatan dan disemua tempat yang membutuhkan b. Gemar memelihara dan merawat kebun dan pepohonan yang ada disekitar kita c. Mendukung gerakan penyelamatan hutan dan satwa liar yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat. a. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang berpotensi menambah timbunan sampah (misalnya makanan minuman kemasan) b. Memilih produk yang dibuat oleh produsen yang ramah lingkungan dan menjaga kelstarian sumberdaya alam c. Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah berwawasan lingkungan, diantaranya : a. Jangan membuang sampah sembarangan dan menimbun sampah, tidak pada tempatnya. b. Menerapkan prinsip zero waste system atau sistem pengelolaan sampah tanpa sisa. c. Menerapkan prinsip 3R dalam pengelolaan sampah dilingkungan kampus, yaitu reduce, reuse, recycle 7 Panduan Environmentally Friendly Campus
8 d. Melakukan pemilihan sampah kedalam sampah basah-organik (garbage), sampahkering-anorganik (rubbish), sambah lembuh (partikel debu, abu) e. Menyediakan tempat sampah organik dan non organik secra terpisah, untuk mempermudah proses daur ulang dan pembuatan kompos. f. Menggunakan tempat makan dan minum yang dapat dicuci dan digunakan kembali. g. Mendorong penggunaan barang-barang hasil daur ulang h. Meminimalkan penggunaan plastik (yang sekali pakai), dan menggunakan kantong-kantong yang dapat dipergunakan berulang kali. d. Menerapkan prinsip-prinsip manajemen mitigasi bencana, diantaranya : a. Memasang rambu-rambu jalur evakuasi (penyelamatan) jika terjadi bencana alam b. Memasang rambu-rambu cara-cara menangani masalah bencana c. Mengenali tanda-tanda kejadian bencana alam d. Mengintegrasikan prinsip management mitigasi bencana dalam sistem pembelajaran. e. Menyiapkan masyarakat kampus yang sigap dalam menghadapi bencana 2.2. GEOGRAFI HEMAT ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang peduli dan hemat energy dan sumberdaya air, diantaranya : 8 Panduan Environmentally Friendly Campus
9 1. Mengembangkan sikap dan pengetahuan tentang hemat energy dalam proses pembelajaran 2. Menggunakan energi listrik secara hemat dan optimal seseuai dengan kebutuhannya, diantaranya : Memilih dan menggunakan produk elektronik yang hemat energy Mengganti semua instrument listrik dengan instrument yang hemat energi Menata sirkulasi cahaya dan udara untuk mengurangi penggunaan listrik (untuk lampu dan pendingin) Menata jumlah lampu secara efisien Mematikan lampu pada siang hari atau pada saat matahari sudah mampu menerangi lingkungan Membuka gorden yang dapat menghalangi sinar alami Mematikan lampu di dalam ruangan pada saat malam hari Segera mematikan lampu, jika melihat masih ada lampu menyala tidak pada waktunya (karena kelalaian) Hanya menyalakan AC pada saat cuaca panas, dengan batasan antara jam WIB, pada suhu derajad (tidak terlalu dingin) Menutup pintu dan jendela pada saat AC menyala Matikan lampu dan computer pada saat tidak digunakan Tidak membiasakan posisi standby pada beberapa instrument yang menggunakan listrik. 9 Panduan Environmentally Friendly Campus
10 Matikan lampu dan computer jika akan meninggalkan kantor 3. Senantiasa mendorong merencanakan penggunaan kendaraan secara seksama untuk menghemat energy (bahan bakar), termasuk menggunakan kendaraan yang hemat BBM. 4. Fakultas Geografi UGM mendorong dan memfasilitasi riset-riset tertang energi alternatif 5. Menggunakan air secara hemat dan optimal seseuai dengan kebutuhannya, diantaranya : Penggunaan air secukupnya dengan cara-cara yang hemat Meminimalisir kebocoran air dan perbaiki kran bocor sedini mungkin Penggunaan model kranair dengan diameter yang optimal Tidak membiarkan kran air terbuka pada saat tidak digunakan. Segera tutup kran air. Pengolahan dan pemanfaatan kembali limbah air bersih. 6. Mengembangkan model konservasi sumberdaya alam (air) di lingkungan kampus dan luar kampus, diantaranya dengan : Meminimalkan limpasan air permukaan (overland flow) di lingkungan kampus Membuat dan mengembangkan sumur resapan. Membuat dan mengembangkan model bio pori. 7. Fakultas Geografi UGM mendorong dan memfasilitasi riset-riset tertang konservasi sumberdaya alam. 10 Panduan Environmentally Friendly Campus
11 2.3. GEOGRAFI SEHAT Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungannya : 1. Memberikan fasilitasi bagi insan geografi untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan berolahraga 2. Fakultas Geografi menyediakan sebagian ruang dan media di kampus untuk kegiatan olah raga 3. Fakultas geografi memfasilitasi terbentuknya komunitas olahraga 4. Memberikan fasilitas cek kesehatan (melalui GMC) secara rutin kepada seluruh insan geografi 5. Menentukan hari-hari tertentu dan khusus untuk berolahraga 6. Mengembangkan pola hidup organik dan meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran segar dan makanan yang mengandung serat. Sebaliknya mengurangi makanan berlemak. 7. Memberikan arahan kesehatan bagi makanan dan minuman yang beredar di lingkungan Fakultas, khususnya di Kantin dengan menerapkan prinsip sehat dan halal. 8. Menghindari penggunaan styrofoam untuk tempat pembungkus makanan. 9. Melarang insan geografi untuk melakukan kegiatan merokok di lingkungan kampus. Hentikan merokok, karena merusak kesehatan dan mencemari lingkungan. 10. Melarang aktivitas jual beli rokok dan jenis-jenis makanan dan minuman yang merusak kesehatan. 11 Panduan Environmentally Friendly Campus
12 11. Memberikan dorongan bagi insan geografi untuk menggunakan sepeda di lingkungan kampus. 12. Senantiasa menjaga lingkungan kampus dalam kondisi bersih dan sehat 2.4. GEOGRAFI RAMAH DAN BERBUDAYA Mewujudkan pengetahuan, sikap dan tindakan seluruh sivitas akademika Fakultas Geografi yang ramah terhadap sesama dan lingkungannya, diantaranya : 1. Memegang teguh sopan santun dalam bergaul dengan dosen, karyawan/tenaga kependidikan, dan sesama mahasiswa (saling asih-asah-asuh) 2. Senantiasa menyapa dan memberi salam jika bertemu dengan sesama insan geografi, maupun tamu yang berkunjung di geografi 3. Hormat terhadap yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda, menjadi dasar hubungan dosen-mahasiswa-pegawai. 4. Saling nasehat menasehati dan berlomba-lomba dalam kebaikan 5. Senantiasa mengembangkan sikap empati dan simpati terhadap sesama, senang melihat orang lain senang, dan susah melihat orang lain susah, dan 6. Tidak suka mempersulit sesama, khususnya terhadap segala sesuatu yang bisa dipermudah. 7. Senantiasi menegakkan disiplin, norma dan peraturan yang telah ditetapkan (mengakkan kode etik) 8. Berpenampilan yang rapi dan sopan khususnya dalam berpakaian dan tata rias (rambut dan wajah). 12 Panduan Environmentally Friendly Campus
13 Tidak menggunakan pakaian yang transparan dan ketat dan menonjolkan bentuk tubuh Tidak memakai anting-anting bagi laki-laki Menata / menyisir rambut dengan rapi Tidak menggunakan kaos oblong dan sandal dalam proses belajar mengajar, khususnya di dalam kelas. 9. Tidak melakukan kegiatan kriminal dan asusila yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan kemasyarakatan GEOGRAFI PRO KEBIJAKAN LINGKUNGAN Mewujudkan Beberapa kebijakan yang pro terhadap lingkungan hidup, diantaranya : 1. Mengembangkan prinsip-prinsip EFSD (Education for Sustainable Development) pada seluruh proses pembelajaran. 2. Visi dan misi pengembangan Fakultas Geografi mendukung gerakan pro lingkungan. 3. Mendorong pengemnbangan kapasitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup. 4. Memberikan fasilitasi kebijakan yang mendukung bagi peringatan hari-hari terkait lingkungan hidup (lampiran) 5. Kebijakan pengabdian masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan hidup dengan penerapan KKN berbasis lingkungan, pembinaan sekolah dan guru lingkungan hidup 6. Kebijakan alokasi anggaran khusus di bidang pengelolaan lingkungan hidup di kampus. 13 Panduan Environmentally Friendly Campus
14 7. Kebijakkan sosialisasi isu Lingkungan Hidup global bagi seluruh insane geografi khususnya pegawai, seperti energy, ozon, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak, kelautan, dll. 8. Kebijakan kerjasama dan kemitraan dalam pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai macam pihak. 14 Panduan Environmentally Friendly Campus
15 BAB II II PENUTUP 1. Seluruh civitas akademika Fakultas Geografi UGM memiliki kewajiban moral untuk merealisasikan prinsip dan cita-cita Enviromnetally Friendly Campus. 2. Enviromnetally Friendly Campus adalah gerakan bersama, oleh karena itu keberhasilannya menjadi tanggungjawab bersama. Kata kunci keberhasilan EFC adalah keinginan untuk berubah, merubah diri menjadi lebih baik. 3. Enviromnetally Friendly Campus adalah upaya kecil, namun akan menjadi gerakan besar (dasyat) jika mampu merubah sikap dan perilaku kita. Mulailah dari diri sendiri dan lakukan sekarang juga. Pedoman ini berlaku sejak ditetapkan Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 1 September 2010 Dekan Prof. Dr SURATMAN, M.Sc 15 Panduan Environmentally Friendly Campus
16 LAMPIRAN 1. HARI-HARI NASIONAL/INTERNASIONAL TERKAIT LINGKUNGAN DAN GEOGRAFI No Tanggal Hari Peringatan 1 10 Januari Pencanangan Gerakan Satu Juta Pohon 2 2 Februari Hari Lahan Basah 3 20 Maret Kehutanan Sedunia 4 22 Maret Air 5 23 Maret Meteorologi Sedunia 6 22 April Bumi 7 21 Februari Sampah 8 22 Mei Keanekaragaman Hayati 9 5 Juni Lingkungan hidup Hidup Sedunia 10 8 Juni Samudera/Laut Sedunia Juni Lingkungan Hidup Indonesia Juni Hidrografi Sedunia Juni Keluarga Berencana Nasional Juli Populasi Sedunia September Perlindungan Ozon Sedunia 16 1 Oktober Pengurangan Bencana Alam Sedunia 17 5 Oktober Habitat 18 8 Oktober Tata Ruang Nasional Oktober Pengurangan Risiko Bencana Dunia 20 5 Nopember Cinta Puspa dan Satwa Nasional Desember Transmigrasi Nasional Desember Migrasi Sedunia 16 Panduan Environmentally Friendly Campus
17 LAMPIRAN 2. RAMBU-RAMBU GREEN CAMPUS, sebagai bagian program Enviromnetally Friendly Campus 17 Panduan Environmentally Friendly Campus
18 LAMPIRAN 3. RAMBU-RAMBU CAMPUS RULES, sebagai bagian program Enviromnetally Friendly Campus. 18 Panduan Environmentally Friendly Campus
Sustainable Green Campus
Sustainable Green Campus Kampus-kampus Hijau Ramah Lingkungan Delapan belas tahun menjadi warga Bogor, perubahan besar yang saya rasakan adalah peningkatan suhu lingkungan, perkembangan kota menjadi pusat-pusat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan
Lebih terperinciFAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
KODE ETIK MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG SURTAT KEPUTUSAN DEKAN NOMOR: 24/PP/2012 Tentang KODE ETIK MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012 MUKADIMAH
Lebih terperinciPARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD No Komponen Pengukuran/Indikator Keterangan. 1 Jumlah murid masukkan angka. 2 Jumlah guru masukkan angka
PARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD 201 SUMBER DAYA MANUSIA 1 Jumlah murid 2 Jumlah guru 3 Jumlah tenaga administrasi Jumlah tenaga kebersihan Pelatihan yang pernah diikuti guru / karyawan terkait pelestarian
Lebih terperinciPENJABARAN INSTRUMENT GREEN UNIT AWARD DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI PROGRAM DI TIAP FAKULTAS/UNIT KERJA
PENJABARAN INSTRUMENT GREEN UNIT AWARD DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI PROGRAM DI TIAP FAKULTAS/UNIT KERJA No Indikator Isian Program yang dapat A DATA FAKULTAS 1 Jumlah Dosen 2 Jumlah Karyawan 3 Jumlah Mahasiswa*
Lebih terperinciSPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat
SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
Lebih terperinciUJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!
UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan
Lebih terperinciDINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan
Lebih terperinciSurat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan
LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini isu-isu tentang lingkungan menjadi salah satu suatu pusat perhatian seluruh Dunia, diantaranya isu global warming, krisis ketersedian sumber daya
Lebih terperinciKENYAMANAN, DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR KEAMANAN, KETERTIBAN, KESELAMATAN, KENYAMANAN, DAN KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/04.04 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bumi semakin lama semakin terasa panas, apalagi di kota- kota besar, karena dipenuhi oleh mobil, motor, kendaraan lainnya, dan jumlah pohon-pohon yang semakin
Lebih terperinciKONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)
KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Sebuah Strategi Menuju Efisiensi Sumber Daya dan Keberlanjutan 2020 A Big Step towards
Lebih terperinciGAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN
GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN Kenapa PEDULI LINGKUNGAN? Kelangsungan hidup manusia bergantung pada keutuhan lingkungannya. Keutuhan lingkungan ergantung pada kearifan manusia dalam mengelolanya. Maka setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Halaman 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, sekaligus sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan
Lebih terperinciPERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN DAN LAYAK HUNI Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 FARID BAKNUR, S.T. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E N D U K U N G P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I
Lebih terperinciPERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tata Tertib Rusunawa Mahasiswa Universitas Sriwijaya 1 BAGIAN I PENDAHULUAN 1. Rusunawa adalah kawasan yang terdiri dari kamar - kamar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi lingkungan di Jawa Barat sudah berada dalam taraf menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi di perairan, tanah, dan udara.
Lebih terperinciArsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 TINJAUAN TEMA III.1.1 Latar Belakang Tema Sebuah Club house pada dasarnya berfungsi sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi penghuni perumahan serta masyarakat
Lebih terperinciMETODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan)
METODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan) Oleh : Ir. Rugaya Biki, M.Si BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET DAERAH (BLHRD) PROVINSI GORONTALO Outline Materi
Lebih terperinciHEMAT ENERGI = Kurangi Polusi
panduan praktis untuk HIDUP lebih HIJAU HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi Krisis energi telah melanda negeri ini. Diperlukan sebuah tindakan bersama guna mengatasi krisis tersebut. Dengan menghemat energi,
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
29 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Adiwiyata-Sekolah Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup (Panduan Sekolah Adiwiyata 2010 Wujudkan Sekolah Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan
Lebih terperinciMulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek
Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian Mulai Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Analisis Kondisi Aktual Menentukan stakeholder sistem Kondisi Saat Ini Menentukan kebutuhan stakeholder sistem Ya
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n
Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan
Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sangat bergantung pada kondisi lingkungan hidup dan tempat manusia tinggal. Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Bahkan, manusia
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perhatian dunia terhadap lingkungan hidup telah diawali sejak konferensi PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni 1972. Pemerintah Indonesia sendiri menaruh
Lebih terperinciPETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA
I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX. HASIL Upaya. Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang
Lebih terperinciSUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA
SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA (SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP) KERJASAMA ANTARA KEMENTERIAN
Lebih terperinciNo pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana
Lebih terperinciSambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012
Sambutan Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Penyusunan
Lebih terperinciGeografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA
Lebih terperinciOleh: ANA KUSUMAWATI
Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan
Lebih terperinciTersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau
LAMPIRAN 1 SUPLEMEN 1 BUKU ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. STANDAR Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan 1.
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciGeografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik
Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami
Lebih terperincigreen gauge Visi AECI adalah untuk menjadi penyedia bahan kimia dan penyedia jasa tambang pilihan bagi para pelanggan.
green gauge AECI menyadari bahwa beroperasi pada berbagai sektor yang luas memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan dan oleh karena itu ikut berkontribusi terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karenanya
Lebih terperinciEdu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.
Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo TINGKAT PENGETAHUAN WARGA KAMPUS DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciKODE ETIK MAHASISWA FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA
KODE ETIK MAHASISWA FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS GEOGRAFI UGM YOGYAKARTA 2010 1 Kode Etik Mahasiswa TATA TERTIB MAHASISWA FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA MUKADIMAH Mahasiswa
Lebih terperinci1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih
1 2 3 Lampiran : Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa Nomor : 020/SK/ STMIK-P/III/2015 Tanggal : 7 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1) Sekolah Tinggi adalah
Lebih terperinciPELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK
PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK Ekadina Dzawil Ulya Universitas Negeri Semarang Email : dinadzawil@gmail.com
Lebih terperinciUNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.06 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 6 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan
Lebih terperinciGeografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.
Lebih terperinciPENGERTIAN GREEN CITY
PENGERTIAN GREEN CITY Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial
Lebih terperinciHIDUP MODERN BERWAWASAN LINGKUNGAN
HIDUP MODERN BERWAWASAN LINGKUNGAN IMRAN SL TOBING Fak. Biologi UNAS, Jakarta PERSEPSI MANUSIA terhadap LINGKUNGAN Saling mengenal? Mengenal alam (lingkungan); tidak harus naik gunung, telusuri goa, atau
Lebih terperinciPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta
Lebih terperinciWiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK
Nama NIM Tugas :Wiwi Widia Astuti :E1A012060 :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.
Lebih terperinciBoutique Office, 3rd Floor, Jl. Timor No. 6, Menteng
Kredit foto sampul depan: Sri Mariati Januari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Februari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang
BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dipaparkan pada bab IV, maka langkah berikutnya adalah menganalisis data berdasarkan teori. Teknik
Lebih terperinciIklim Perubahan iklim
Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia
Lebih terperinciSTANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta
STD-SPM.Pol//26/26 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan
Lebih terperinciTATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA
TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa adalah ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian penting dalam mewujudkan salah satu cita cita luhur bangsa Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kualitas
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Makalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH I. UMUM Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SD Negeri Sine 1 Sragen merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan diterimanya penghargaan Adiwiyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya
Lebih terperinciPROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI
PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup
Lebih terperinciPETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA
I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA CADANGAN.HANYA GUNAKAN BAGIAN INI BIL STANDAR NILAI A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh :
Lebih terperinciBUKU KODE ETIK MAHASISWA
Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KEM-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Mahasiswa BUKU KODE ETIK MAHASISWA AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun
Lebih terperinci- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT GUGUS PENELITIAN DAN PENGABDIAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNNES 2015 KATA PENGANTAR Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh gugus Penelitian
Lebih terperinciPeraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011
Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011 DEFINSI 1 1. Universitas adalah Universitas Brawijaya Malang, disingkat UB, sebuah institusi yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian,
Lebih terperinciDepartemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
KMA 43026 Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Unit Operasional RS Kajian Kajian pada 3 unit kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai kampus tertua dan terbesar di Indonesia, sudah sewajarnya bila Universitas Gadjah Mada memberikan contoh manajemen kampus hijau dan ramah lingkungan dengan
Lebih terperinciKONSEP SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN
KONSEP SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN Masalah Moral Masalah Lingkungan Rakerwil Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Rendahnya Kepedulian Semarang, 29 Oktober 2016 Masalah kita
Lebih terperinciSPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam
SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.
SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Di susun oleh : Di Susun Oleh : BAGAS BILAWA C. (0951110039) Dosen : HERU SUBIYANTORO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pesatnya pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pembangunan fasilitas kota seperti pusat bisnis, komersial dan industri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Upaya Pencapaian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian upaya adalah untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, tindakan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di buang tanpa memikirkan dampak dari menumpuknya sampah salah satunya sampah organik,
Lebih terperinciAPA ITU GLOBAL WARMING???
PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10
Lebih terperinciPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan Arsitektur Ekologi dan Berkelanjutan Minggu ke 4 By : Dian P.E. Laksmiyanti, St, MT Email : dianpramita@itats.ac.id http://dosen.itats.ac.id/pramitazone Ini yang sering nampak Pencemaan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
KODE PUSLITBANG : 5 KM LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ANGGOTA LINGKUNGAN HIJAU BERSIH SEHAT (HBS) Oleh Jumani, S.Hut., M.P. NIK. 62.17.1. 0049 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PENGHIJAUAN (GREEN CAMPUS INITIATIVE PROGRAM) UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
Nomor Dokumen DOK/PED-UIB/01.07 PEDOMAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PENGHIJAUAN (GREEN CAMPUS INITIATIVE PROGRAM) UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM TAHUN 2016 BATAM SURAT KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya untuk merubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki
Lebih terperinci