METODE PENELITIAN. AT command. AT command merupakan instruksiinstruksi
|
|
- Hendri Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 3 SMSC (Short Message Service Center) SMSC bertanggungjawab untuk menangani operasi-operasi SMS pada jaringan. Ketika sebuah pesan dikirm, pesan tersebut akan sampai ke SMSC terlebih dahulu. Kemudian SMSC akan meneruskan pesan tersebut ke penerima. Tugas utama SMSC adalah untuk merutekan pesan-pesan SMS dan mengatur proses-proses yang ada. Jika penerima tidak aktif maka pesan yang dikirim akan disimpan selama beberapa saat dan akan dikirimkan kembali beberapa saat kemudian. (How Stuff Works 2006) AT Command AT command merupakan instruksiinstruksi yang digunakan untuk mengendalikan telepon seluler atau modem GSM/GPRS yang dihubungkan ke PC. Modem-modem dial-up, GSM/GPRS dan mobile phone mendukung instruksi-instruksi standar dalam AT command. Tabel 1 berisi instruksi-instruksi yang berhubungan dengan menulis dan mengirim pesan SMS. (Developer s Home 2006) Tabel 1 Beberapa AT command AT command +CMGS +CMSS +CMGW +CMGD +CMMS Instruksi Mengirim pesan Mengirim pesan dari tempat penyimpanan Menulis pesan ke memory Menghapus pesan Mengirim pesan lainnya PSTN (Public Switched Telephone Network) PSTN merupakan salah satu contoh dari tipe jaringan circuit switched dimana ketika sebuah panggilan dibuat, digit-digit akan diputar untuk memberitahu kepada jaringan tujuan dari panggilan tersebut. Dedicated circuit dibangun antara sumber dan tujuan selama panggilan dilakukan. Circuit ini akan dihilangkan ketika panggilan telah selesai dilakukan. (Stephen 2002) METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Ratih Ramadhini pada tahun Rancangan arsitektur SIJELITA dapat dilihat pada Gambar 2. Pada penelitian sebelumnya, informasi adanya gangguan kemanan hanya dikirimkan ke petugas keamanan. Pada penelitian ini informasi sinyal yang dihasilkan selain dikirim ke petugas keamanan akan dikirimkan juga ke pemilik rumah melalui layanan SMS dan PSTN. Skema pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3. Analisis SIJELITA SIJELITA (SIstem Jaminan keamanan melalui Teknologi nirkabel) merupakan sebuah sistem keamanan dengan prinsip kerja mendekati sistem keamanan perumahan yang terpantau yang telah ada sebelumnya, dengan memanfaatkan teknologi komputer, mikrokontroler, dan jaringan nirkabel IEEE Pemantauan pada sistem ini dilakukan oleh petugas keamanan di perumahan yang bersangkutan. Proses pengiriman pesan dari sebuah rumah ke pos jaga petugas keamanan dilakukan melalui transmisi teknologi nirkabel IEEE Ketika pintu atau jendela dibuka, detektor yang terpasang akan membangkitkan sinyal analog yang dikirimkan ke perangkat mikrokontroler. Sistem mikrokontroler menerima masukan berupa sinyal analog tersebut melalui port 1 (P1) yang terdiri dari 8 pin. Mikrokontroler itu sendiri memiliki 4 port paralel Input/Output. Pada port ini terdapat 8 pin dengan skema seperti yang terlihat pada Gambar 4. P1.1 P1.3 P1.5 P1.7 P1.0 P1.2 P1.4 P1.6 Gambar 2 Pin-pin pada port 1.
2 3 Gambar 3 Arsitektur sistem keamanan perumahan SIJELITA lama. Masing-masing pin dapat menerima masukan yang berbeda, sehingga satu mikrokontroler dapat menerima masukan dari maksimal 8 detektor yang dihubungkan pada pin P1.0 sampai P1.7 secara bersamaan. Untuk memudahkan identifikasi kedelapan detektor tersebut, maka tiap detektor diberi kode dengan aturan sebagai berikut: Kode detektor berupa 8 digit angka biner yang terdiri atas kode rumah pada 5 digit pertama dan kode detektor pada 3 digit berikutnya. Gambar 4 Skema pengembangan sistem. Kode rumah berupa 00000, 00001, 00010,..., 11111, sehingga rumah yang dapat dipantau pada sitem ini sebanyak 32 rumah. Kode detektor berupa 000, 001,..., 111, sehingga detektor yang dapat digunakan sebanyak 8 detektor. Setelah sinyal diterima, sinyal tersebut akan diteruskan ke komputer client melalui komunikasi serial menggunakan antar muka RS232 dengan inisialisasi sebagai berikut: Port = COM1 Baud Rate = bps
3 4 Parity = 0 Data Bit = 8 Stop Bit = 1 Flow Control = None Time Out = 1500 ms Program yang berada di komputer client akan menerima data dan mengirimkannya ke komputer server melalui jaringan nirkabel IEEE Program ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.NET Program yang berada pada komputer server akan menerima data yang dikirimkan dari komputer client dan menampilkan data tersebut ke layar monitor. Program ini juga dikembangkan dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.NET Perancangan Modul-modul Pengembangan 1 Perancangan Modul Pengiriman SMS Mekanisme pengiriman SMS yang digunakan adalah pengiriman melalui telepon selular. Telepon selular yang digunakan tersebut dihubungkan ke PC menggunakan kabel data. Ketika sinyal datang, program yang berada pada PC akan menginstruksikan telepon selular untuk mengirimkan pesan ke nomor telepon selular pemilik rumah. Pesan tersebut akan dirubah ke dalam bentuk PDU (Protocol Description Unit). Telepon selular akan mengenali instruksi ini sebagai instruksi AT Command untuk mengirim SMS. Secara umum, skema pengiriman SMS ini dapat ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5 Skema pengiriman SMS. 2 Perancangan Modul Dial-Up Modul dial up membutuhkan modul mikrokontroler tambahan sebagai antarmuka antara mikrokontroler dan kabel telepon. Modul ini dihubungkan dengan mikrokontroler DT-51 MinSys yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Karena metode dial up dilakukan pada mikrokontroler, pemrograman yang digunakan menggunakan bahasa assembly. Program ini berfungsi untuk menerima masukan berupa sinyal analog dari detektor, meneruskan sinyal tersebut ke PC dan memutar nomor telepon tertentu. Secara umum, skema dial up ini dapat ditunjukkan pada Gambar 6. Phone B Core of PSTN Network Phone Line Phone Line Phone Line Phone A Power Line MCU (DT51 + AN67) Serial Line * * * DT-51 Min Sys Ver. 3.0 ` Phone Interface Phone Line Phone Line Power LineSerial Line To PSTN To Phone A Gambar 6 Skema dial up pesawat telepon. Pembuatan Modul-modul Pengembangan 1 Pembuatan Modul Pengiriman SMS Pengiriman SMS dilakukan dengan cara menghubungkan telepon selular ke PC menggunakan kabel data. Telepon selular yang digunakan harus mendukung instruksiinstruksi AT Command. Program yang digunakan untuk mengirimkan SMS dibuat dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.NET Program ini membutuhkan library tambahan yang berisi class-class yang dapat digunakan untuk komunikasi ke telepon selular. Library yang digunakan adalah GSMComm yang dapat diunduh secara gratis dari internet. GSMComm berisi komponen-komponen yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi dari dan ke telepon seluler termasuk mengirim SMS. Agar semua fungsi dalam library ini dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan framework.net versi 1.1 dan telepon selular yang mendukung AT Command. Komponen-komponen terdiri dari: LINE PHONE GSMComm
4 5 PduConverter (terdapat dalam PduConverter.dll). Komponen ini berfungsi untuk mengubah format pesan SMS menjadi format PDU. Tidak ada komunikasi ke telepon selular ketika komponen ini digunakan. GsmCommunication (terdapat dalam GsmCommunication.dll). Komponen ini berfungsi untuk melakukan komunikasi ke telepon selular. Untuk ketepatan operasi, dibutuhkan telepon selular yang mendukung AT Command. RS232 (terdapat dalam RS232.dll). Komponen ini merupakan komponen low level yang digunakan dalam komunikasi serial. Proses pengiriman SMS menggunakan GSMComm adalah sebagai berikut: Membuat obyek dari class GSMComm baru dengan parameter inisialisasi komunikasi serial ke telepon selular yang digunakan. Inisialisasi komunikasi serial meliputi port, baud rate, parity, data bit, stop bit dan time out yang digunakan. Port yang digunakan tergantung dari hasil instalasi driver telepon selular. Dalam hal ini, port yang digunakan adalah port 3 (COM3). Berikut ini adalah nilai inisialisasi lainnya: Baud Rate = Parity = None Data Bit = 8 Stop Bit = 1 Time Out = Membuka koneksi ke telepon selular. Untuk membuka koneksi ke telepon selular digunakan method Open yang terdapat pada class GSMComm. Mengirim SMS. Pengiriman SMS dilakukan menggunakan method SendMessage dengan parameter berupa obyek PDU dan parameter bertipe boolean yang menyatakan sebuah exception akan dilempar apabila terjadi suatu kesalahan. Obyek PDU mempunyai dua buah parameter yaitu pesan yang akan dikirim dan nomor telepon tujuan. Kedua tipe tersebut bertipe string. Menutup koneksi komunikasi ke telepon seluler. Method yang digunakan untuk menutup koneksi adalah method Close yang terdapat dalam class GSMComm. 2 Pembuatan Modul Dial Up Mekanisme dial up dilakukan dengan menambahkan sebuah modul mikrokontroler ke dalam rangkaian mikrokontroler yang ada. Modul tambahan ini berfungsi sebagai antarmuka mikrokontroler ke kabel telepon atau ke pesawat telepon. Modul tambahan yang digunakan adalah modul DT-IO Phone Interface Ver 2.0 dari Innovative Electronics. Modul ini kompatibel penuh dengan mikrokontroler DT-51 MinSys Ver 3.0 yang digunakan pada SIJELITA. Selain itu, modul ini dilengkapi dengan rutin-rutin siap pakai yang dapat digunakan untuk keperluan berbagai aplikasi. Hubungan antara DT-51 MinSys dengan de Kits Phone Interface dilakukan dengan menghubungkan pin-pin pada port data, control, dan port 1. Tabel 2 menunjukkan hubungan pin-pin pada ketiga port tersebut. Tabel 2 Hubungan DT-51 dengan de Kits Phone Interface DT-51 MinSys de Kits Phone Interface DATA&CS DATA Pin Name Pin Name 1 AD0 1 D0 2 AD1 2 D1 3 AD2 3 D2 4 AD3 4 D3 9 CS0 9 CS CONTROL CONTROL 1 VCC 1 VCC 2 GND 2 GND 3 I0 3 IRQ 5 T0 5 PLL_OUT 7 WR 7 WR 8 RD 8 RD PORT C & PORT 1 PORT 1 9 P10 9 RI 10 P11 10 HK 11 P12 11 RE 12 P13 12 RS0 Gambar 7 Modul de Kits Phone Interface.
5 6 Program untuk mengoperasikan rangkaian mikrokontroler ini dibangun dengan menggunakan bahasa assembler untuk mikrokontroler DT-51, yaitu ASM51 yang selanjutnya dikompilasi menjadi format Hexadesimal (HEX). Karena rutinrutin yang akan dipakai dibuat menggunakan sistem operasi DOS 16 bit maka file ASM51 tersebut juga harus dikompilasi menggunakan sistem operasi DOS 16 bit. File dalam bentuk HEX inilah yang kemudian diunduh dan disimpan ke mikrokontroler. Program ini selanjutnya akan tersimpan di dalam mikrokontroler selama masih mendapatkan catu daya (tegangan). Rutin-rutin built in yang digunakan dalam pemrograman dial up adalah sebagai berikut: Init8888: berfungsi meng-inisialisasi MT-8888 (komponen inti modul phone interface) CekDialTone: berfungsi untuk mengecek dial tone DTMFDialing: berfungsi untuk membangkitkan dan mengirimkan sinyal-sinyal DTMF (Dual Tone Multi Frequency) ke jaringan telepon Delay60: berfungsi untuk menghasilkan delay selama 60 ms Delay40: berfungsi untuk menghasilkan delay selama 40 ms CekCP: berfungsi untuk mengecek bussy tone, ringback tone atau outgoing call complete. Implementasi Modul dan Modifikasi SIJELITA 1 Implementasi Modul Pengiriman SMS Program yang dibuat berdasarkan algoritma pengiriman SMS dienkapsulasi menjadi sebuah modul. Fungsi pemanggilan modul ini kemudian disisipkan ke dalam program client SIJELITA. Penyisipan fungsi pemanggilan modul pengiriman SMS dilakukan sebelum program tersebut mengirimkan sinyal ke komputer server melalui jaringan nirkabel IEEE Dengan demikian, diharapkan agar SMS diterima oleh pemilik rumah tidak lama setelah petugas keamanan mendapatkan sinyal. 2 Implementasi Modul Dial Up Modul dial up yang dibuat dengan bahasa assembler dienkapsulasi menjadi sebuah fungsi yang dapat digunakan dan dipanggil oleh program assembler lain. Fungsi tersebut kemudian ditambahkan dan disisipkan ke dalam program assembler SIJELITA. Pemanggilan fungsi dial up ini dilakukan setelah prosedur pengiriman data ke komputer melalui komunikasi serial. Modul mikrokontroler phone interface menggunakan beberapa pin port 1 seperti P1.0, P1.1, P1.2 dan P1.3. Hal ini mengakibatkan pin-pin tersebut tidak dapat digunakan untuk aplikasi lain. Oleh karena itu, SIJELITA tidak dapat menggunakan pin-pin tersebut sebagai masukan dari detektor. Perubahan port ini mengakibatkan adanya modifikasi pada program assembler SIJELITA. Modifikasi dilakukan pada proses pembacaan bit-bit masukan. Pembacaan dialihkan ke P1.4-P1.7 yang tidak digunakan oleh modul dial up. Selain perubahan pembacaan, modifikasi lain pada program assembler adalah menambahkan fungsi dial up ke nomor telepon tertentu. Pengujian Sistem Pengujian sistem bertujuan untuk melihat waktu yang diperlukan pada proses pengiriman SMS dan dial up telepon. Kinerja yang diukur adalah waktu pengiriman SMS (t kirimsms ), waktu dial up telepon (t dialup ) dan akurasi/kehandalan sistem (P, Q). 1 Lokasi Pengujian Pengujian prototipe pengembangan SIJELITA ini dilakukan di dua tempat yaitu Perumahan Sindang Barang II Blok C/3 Darmaga-Bogor dan Jalan Perwira No. 12 Darmaga-Bogor Pengujian modul dial up menggunakan jaringan telepon Telkom sebagai jalur dial up. Aplikasi client dan server dilakukan pada satu buah komputer. 2 Alat Pengujian Perangkat yang digunakan untuk pengujian pengembangan sistem keamanan perumahan adalah sebagai berikut:
6 7 Sistem Mikrokontroler yang dilengkapi dengan kabel RS-232 sebagai antarmuka komunikasi mikrokontroler dengan komputer. Satu buah komputer yang digunakan sebagai client dan server dengan spesifikasi: Prosesor AMD Athlon ,20 GHz, Memori RAM 512 MB, dan Media Penyimpanan 80 GB. Satu buah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 98 yang digunakan untuk melakukan kompilasi program assembler dan mengunduhnya ke mikrokontroler. Satu buah telepon seluler Motorola E398 yang dilengkapi dengan kabel data USB sebagai antarmuka dengan komputer yang digunakan untuk mengirim SMS menggunakan jaringan GSM IM3. Satu buah telepon seluler Siemens A31 yang digunakan sebagai tujuan dial up, SMS dan sebagai pencatat waktu. Satu buah pesawat telepon 3 Model Sistem pada Pengujian Terdapat dua model pengujian pengembangan sistem. Model pengujian pertama memisahkan pengujian untuk modul SMS dan dial up. Pengujian untuk modul dial up dilakukan di Perumahan Sindang Barang sedangkan pengujian untuk modul SMS dilakukan di Jalan Perwira. Kedua buah model pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9. Model pengujian kedua menggabungkan kedua buah modul tersebut menjadi sebuah sistem dan dilakukan di Perumahan Sindang Barang. Model pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 8 Model pengujian modul dial up. Transmitter MCU RS 232 Data Cable C/S ` Siemens A31 Motorola E398 Gambar 9 Model pengujian modul SMS. Gambar 10 Model pengujian gabungan. Arsitektur pengujian sedikit berbeda dengan arsitektur pengembangan sistem yang dapat dilihat pada Gambar 2. Salah satu penyebab utamanya adalah keterbatasan modul dial up yang hanya dapat bekerja pada frekuensi tone 425 Hz yang notabene merupakan frekuensi dari PT. Telkom. Oleh karena itu, harus dicari lokasi pengujian yang mempunyai jalur telepon langsung ke PT. Telkom dan dapat melakukan panggilan ke luar. Perbedaan-perbedaan pada arsitektur pengujian ini antara lain: Aplikasi client dan server dijalankan pada satu buah komputer. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan jumlah komputer pada lokasi pengujian. Proses dial up dilakukan dari mikrokontroler ke telepon seluler dan bukan ke telepon rumah. Hal ini juga dikarenakan keterbatasan telepon rumah pada lokasi pengujian. Perbedaan tujuan dial up ini tidak mempengaruhi waktu proses pada mikrokontroler. Proses yang dipengaruhi oleh perbedaan tujuan dial up ini adalah waktu proses dial up pada jaringan Telkom itu sendiri. 4 Rancangan Percobaan Data yang diambil berupa waktu respon dan akurasi sistem. Pengambilan data dilakukan pada saat menjalankan keseluruhan program. Pada saat pengujian sistem, detektor untuk sementara digantikan dengan transceiver ultrasonik. SMS SMS
7 8 Pengujian sistem dimulai dengan memberikan masukan pada sistem, yaitu dengan mengaktifkan transmitter sehingga detektor berkondisi ON. Penilaian waktu respon sistem bertujuan untuk melihat lama pengiriman SMS dari telepon seluler pada client (perumahan) hingga ke telepon seluler tujuan (pemilik rumah) dan melihat waktu proses dial up dari client (perumahan) ke tetangga. Waktu respon pengiriman SMS dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t kirimsms = t terimasms - t detektor... (1) dengan: t terimasms adalah waktu pada saat SMS diterima pada telepon seluler tujuan t detektor adalah waktu pada saat detektor aktif Sedangkan waktu respon dial up dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t dialup = t terimadialup - t detektor... (2) dengan: t terimadialup adalah waktu pada saat dering pertama pada telepon tujuan berbunyi Penilaian terhadap akurasi atau kehandalan sistem bertujuan untuk melihat peluang kegagalan atau keberhasilan sistem merespon permintaan dari client. Kehandalan sistem diperoleh dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: Np Nq P = atau Q =...(3) N N dengan: P : peluang banyaknya percobaan yang berhasil, yaitu jika keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Q : peluang banyaknya percobaan yang gagal, yaitu jika keluaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan (1-P). N : banyaknya percobaan yang dilakukan Np : banyaknya percobaan yang gagal Nq : banyaknya percobaan yang berhasil Waktu dan metode pengambilan data disesuaikan dengan prinsip pengukuran intensitas trafik pada rekomendasi CCITT (International Telegraph and Telephone Consultative Committee) E500. Berdasarkan rekomendasi ini, pengambilan data dilakukan sebanyak 30 kali percobaan/hari selama 10 hari pada waktu sibuk. Dari data yang diperoleh, waktu sibuk jaringan Telkom adalah pukul WIB sedangkan waktu sibuk jaringan GSM IM3 adalah pukul WIB. Data pada waktu sibuk diperhitungkan sebagai data dengan nilai puncak trafik dari nilai rata-rata yang diperoleh dalam satu hari. Pengambilan data waktu respon dilakukan dalam rentang waktu sibuk kedua jaringan tersebut yaitu pukul WIB untuk pengambilan waktu respon SMS dan WIB untuk pengambilan waktu respon dial up. Lingkungan Pengembangan Lingkungan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lingkungan pengembangan pada sisi client dan server. Lingkungan pengembangan pada sisi client adalah sebagai berikut: Perangkat lunak: - Sistem Operasi: Microsoft Windows XP - Bahasa Pemrograman: Bahasa Assembler Mikrokontroler 89C51 dan Microsoft Visual Basic.Net Aplikasi pendukung : DOS 16 bit dan library GSMComm for.net 1.1 Perangkat keras: - Komputer untuk pembuatan dan pengolahan data, dengan spesifikasi: Prosesor AMD Athlon ,20 Ghz, Memori RAM 512 MB, dan Media penyimpanan 80 GB. - Satu buah telepon seluler yang dilengkapi dengan kartu GSM dan kabel data. Sementara lingkungan pengembangan pada sisi server adalah sebagai berikut: Perangkat lunak: - Sistem Operasi: Microsoft Windows XP - Bahasa Pemrograman: Microsoft Visual Basic.Net 2003
HASIL DAN PEMBAHASAN. Mulai. Baca status register. Tulis control register dengan data 00H. Tulis control register dengan data 00H
9 - Aplikasi pendukung : Microsoft Access 2003 Perangkat keras: - Komputer untuk pembuatan dan pengolahan data, dengan spesifikasi: Prosesor AMD Athlon 64 3500+ 2,20 Ghz, Memori RAM 512 MB, dan Media penyimpanan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SIJELITA SEBAGAI SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN BERBASIS SMS DAN PSTN. Andi Setiadi, Heru Sukoco, Sri Wahjuni
PENGEMBANGAN SIJELITA SEBAGAI SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN BERBASIS SMS DAN PSTN Andi Setiadi, Heru Sukoco, Sri Wahjuni 1 Staf Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB 2
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SIJELITA SEBAGAI SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN BERBASIS SMS DAN PSTN ANDI SETIADI G
PENGEMBANGAN SIJELITA SEBAGAI SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN BERBASIS SMS DAN PSTN ANDI SETIADI G64103025 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinci= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN
10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Prototipe [Pressman 1997] Analisis Kebutuhan
6 Prototipe cukup efektif untuk memperoleh kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui pelanggan dan pembuat perangkat lunak. Walaupun pada umumnya prototipe akan dihilangkan dan dibuat perangkat lunak
Lebih terperinciDESAIN, IMPLEMENTASI, DAN ANALISIS KINERJA SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN CLIENT/SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER DAN TEKNOLOGI NIRKABEL IEEE 802.
1 DESAIN, IMPLEMENTASI, DAN ANALISIS KINERJA SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN CLIENT/SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER DAN TEKNOLOGI NIRKABEL IEEE 802.11b/g Heru Sukoco, Sony Hartono Wijaya, Ratih Ramadhini 1 Staf
Lebih terperinciBab I Persyaratan Produk
I.1 PENDAHULUAN Bab I Persyaratan Produk Pada bab ini akan dibahas persyaratan-persyaratan produk dari aplikasi voting via SMS yang tidak terhubung pada penyedia nomor khusus layanan SMS atau menggunakan
Lebih terperinciDT-AVR Application Note
DT-AVR DT-AVR Application Note AN123 AVR Phone Interface Oleh: Tim IE Artikel ini akan memberikan berbagai contoh penerapan DT-I/O Phone Interface Ver 2.0 yang dikendalikan oleh DT-AVR Low Cost Series
Lebih terperincia b c Gambar 1 DT-BASIC Nano System (a), DT-BASIC Micro System (b), DT-BASIC Mini System (c), de KITS Phone Interface ver 2.0 (d)
DT-Basic pplication ote 67 Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jalur Telepon Oleh: Tim IE K omunikasi merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia. Tidak heran jika perkembangan teknologi komunikasi
Lebih terperinciHeru Sukoco, Sri Wahjuni, Andi Setiadi
Pengembangan SJELTA sebagai Sistem Keamanan Perumahan berbasis SMS dan PSTN Heru Sukoco, Sri Wahjuni, Andi Setiadi Departemen llmu Komputer, FMJPA-JPB Abstract r housing security system based on computer
Lebih terperinciPC-Link Application Note
PC-Link Application Note AN149 PC Phone Interface Oleh: Tim IE Aplikasi kali ini akan memberikan contoh sederhana mengenai pembuatan program aplikasi Windows untuk PC-Link Serial PPI dengan bantuan Borland
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN78 Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jalur Telepon II Oleh: Tim IE Telepon telah menjadi sarana komunikasi jarak jauh ng cukup vital bagi manusia. Kali ini DT-51 Low Cost Micro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibuat secara wireless oleh karena mobilitasnya yang tinggi dan kemudahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi yang telah dicapai saat ini, banyak peralatan dibuat secara wireless oleh karena mobilitasnya yang tinggi dan kemudahan pengoperasiannya.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM Pada perancangan, menspesifikasikan sistem yang akan dibuat menjadi dua kategori yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak, sebagai berikut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk
Lebih terperinciDT-SENSE. UltraSonic Ranger (USR)
DT-SENSE UltraSonic Ranger (USR) Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. MCS-51 is a registered
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram
Lebih terperinciDT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132
DT-BASIC DT-BASIC Application Note AN132 BASIC Analog I/O Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai aplikasi modul DT-BASIC menggunakan bahasa pemrograman PBASIC dengan bantuan software compiler BASIC STAMP
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application ote A96 Classic Caller ID Oleh: Tim IE & M.S. Aang C. Dhani I.K. A. Wahid H. (Institut Teknologi Sepuluh opember) Dalam artikel ini kita akan bernostalgia dengan bahasa pemrograman assembly
Lebih terperinciSistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial
Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Sasaran Kemampuan Sistem Untuk menjawab beberapa pertanyaan pada rumusan masalah di bagian pendahuluan, sistem yang diusulkan harus memiliki kemampuan sebagai
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan
Lebih terperinciDT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT
DT-AVR DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT Oleh: Tim IE SMS gateway merupakan aplikasi untuk mengirim dan/atau menerima SMS, baik hanya sekedar untuk kirim dan terima SMS,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY
BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan
Lebih terperinciBab II Spesifikasi Produk
Bab II Spesifikasi Produk 2.1 Persyaratan Antarmuka Eksternal 2.1.1 Antarmuka dengan Pengguna Aplikasi ini membagi tingkat user hanya untuk satu lapisan saja, dalam hal ini operator radio. Gambar II-1
Lebih terperinciGambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk
80 Pilih Have Disk Gambar 4.16 Instalasi Modem Nokia 6100 Install New Modem Pilih Browse Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 81 Pilih driver modem kemudian klik Open Gambar 4.18 Instalasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK
36 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara bergerak, merupakan sebuah sistem yang
Lebih terperinciDQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi
DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol
Lebih terperinciAMOS MARITO SIMANJUNTAK NIM : INDRI LESTARI NIM :
RANCANG BANGUN APLIKASI SMS GATEWAY UNTUK PERMINTAAN LAGU PADA STASIUN RADIO SECARA OTOMATIS LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah jaringan di-design untuk memenuhi kebutuhan internalnya sesuai dengan fungsi pengelolaan jaringan tersebut. Saat skala jaringan telah membesar dan mencakup suatu
Lebih terperinciBuku Panduan bagi Pengguna MODEM USB Model : BRG-U100 Ver. USB B
Buku Panduan bagi Pengguna MODEM USB Model : BRG-U100 Ver. USB-100-2.0-B Bromex Tower 803 #731-2, Janghang-Dong, IIsandong-Gu, Goyang-Si, Gyonggi-Do, Korea Daftar Isi 1. Instalasi Modem USB CDMA 2 1.1
Lebih terperincide KITS Application Note AN24 - How 2 Use de KITS Phone Interface with DT-51 MinSys ver 3.0
de KITS Application Note AN24 - How 2 Use de KITS Phone Interface with DT-51 MinSys ver 3.0 oleh: Tim IE & Stevy Suwarno (Universitas Kristen Petra) Application note ini menjelaskan tentang penggunaan
Lebih terperinciDT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor
DT-SENSE Barometric Pressure & Temperature Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation.
Lebih terperinciDT-SENSE Color Sensor Q uick S tart
DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart Trademarks & Copyright TAOS is a trademark of Texas Advanced Optoelectronic Solutions Inc. AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows
Lebih terperinciDGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE
DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE SPESIFIKASI: - RS232 port untuk antarmuka dengan PC - Serial TTL untuk antarmuka dengan system mikrokontroler maupun DU- 232 (USB) - RTC Battery untuk penyimpanan data
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB 1. Persyaratan Produk
-1- BAB 1. Persyaratan Produk 1.1. Pendahuluan Semakin ketatnya persaingan dunia bisnis baik jasa ataupun manufaktur membuat sebuah perusahaan tak henti-hentinya terus berusaha untuk menarik minat konsumennya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini, kemajuan informasi terutama komputer dari segi piranti keras dan lunak berkembang begitu pesat. Hampir semua pengolahan data dan informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.2. Bahan dan Alat yang Dibutuhkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali dan Komputer jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung ng dilaksanakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN. Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko.
PEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko Abstrak Sistem peringatan dini kebakaran sangat diperlukan pada bidang-bidang
Lebih terperinciAbstraksi. Kata kunci : polling SMS, voting SMS, auto respons SMS, Soundex, data charting, SMS library, Margin of Error. Universitas Kristen Maranatha
Abstraksi Suatu proses pemilihan pada umumnya dilakukan dengan cara pengisian kertas suara pemilihan, setelah semua pilihan pemilih dikumpulkan dilakukan proses pencatatan dan perhitungan yang dilakukan
Lebih terperinciGambar 2.1 Arduino Uno
BAB II DASAR TEORI 2.1. Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciMenampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0
Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali
Lebih terperinciBAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI
43 BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem monitoring daya listrik dengan menggunakan wattmeter digital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pengukuran jarak jauh merupakan suatu proses pengukuran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Proses pengukuran jarak jauh merupakan suatu proses pengukuran yang melibatkan dua buah terminal pengukuran dan letaknya berjauhan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul
19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian
Lebih terperinciAkses SD Card & FRAM Menggunakan MCS-51. Oleh: Tim IE
EMS SD/MMC/FRAM Application te Akses SD Card & FRAM Menggunakan MCS-51 Oleh: Tim IE Secure Digital (SD) atau MultiMedia Card (MMC) seringkali digunakan sebagai sarana penyimpan data pada Personal Digital
Lebih terperinciOleh: Mike Yuliana PENS-ITS
Pesawat Telepon Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS POKOK BAHASAN Komponen-komponen Pesawat Telepon Jenis Perangkat Telepon DTMF (Dual Tone Multi Frequency) Fungsi Pesawat Telepon Jaringan Telepon Private phones
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk membantu dalam proses pemantauan jaringan switch backbone
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rancangan Layar Untuk membantu dalam proses pemantauan jaringan switch backbone dibutuhkan sebuah aplikasi yang memiliki user interface agar mudah digunakan. Rancangan
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT
PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT 1.1. TUJUAN Memahami cara kerja Unit Penghubung Pelanggan (Subscriber Matching Unit). Memahami urutan kejadian yang dilakukan Unit Penghubung Pelanggan dalam proses
Lebih terperinciDESAIN, IMPLEMENTASI, DAN ANALISIS KINERJA SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN CLIENT/SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER DAN TEKNOLOGI NIRKABEL IEEE 802.
DESAIN, IMPLEMENTASI, DAN ANALISIS KINERJA SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN CLIENT/SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER DAN TEKNOLOGI NIRKABEL IEEE 802.11b/g Oleh: RATIH RAMADHINI G64102018 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan melakukan pemrograman untuk melakukan komunikasi antar DTE dengan
Lebih terperinciPerancangan Serial Stepper
Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS
PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]
BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 menunjukkan silabus alur pembelajaran. Pengenalan lingkungan Kit SIM908 EVB dan instruksi AT SMS GPS
BAB III PERANCANGAN Bab III berisi tentang alur pembelajaran dan format pedoman. Selain itu juga mencakup deskripsi pembahasan setiap pedoman dan keterkaitan antar satu pedoman dengan pedoman yang lain.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pembahasan mengenai proses implementasi dan pengujian alat yang telah dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan penerapan perancangan
Lebih terperinciELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM
ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi
Lebih terperinciREALISASI PERANGKAT PENGENDALI ON-OFF LAMPU PENERANGAN MELALUI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DENGAN UMPAN BALIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52
Realisasi Perangkat Pengendali I Made Agustina P, dkk REALISASI PERANGKAT PENGENDALI ON-OFF LAMPU PENERANGAN MELALUI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DENGAN UMPAN BALIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 I Made
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
44 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dibahas tentang perancangan sistem keamanan yang akan dibuat. Secara garis besar sistem pengamanan yang dibuat terdiri dari
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. : April 2010 sampai dengan selesai. Universitas Lampung. Sensor suhu yang digunakan adalah tipe LM35.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : April 2010 sampai dengan selesai Tempat : Laboratorium Teknik Komputer, Teknik Elektro, Universitas Lampung B. Alat dan Bahan 1. Perangkat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
Lebih terperinciALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani
ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER Hasani 20108927 Latar Belakang Teknologi dan inovasi alat yang menggunakan sistem kendali jarak jauh, turut mengalami
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis kebutuhan dan perancangan sistem informasi keamanan berbasis SMS gateway dengan arduino dan CCTV. 3.1 Gambaran Umum Perancangan sistem
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan
Lebih terperinciDT-SENSE. Humidity Sensor
DT-SENSE Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan
Lebih terperinciWAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas
WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
Lebih terperincide KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC
de KITS Application Note AN5 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC Oleh: Tim IE Salah satu fitur yang diunggulkan oleh de KITS SPC Character LCD adalah kemampuannya untuk dihubungkan langsung dengan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dijelaskan tahap implementasi perangkat lunak simulasi SMS-
BAB V IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan tahap implementasi perangkat lunak simulasi SMS- Banking. Implementasi perangkat lunak tersebut didasarkan pada analisis dan perancangan perangkat lunak
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC
25 BAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC 3. 1 Umum Teknologi PLC adalah sebuah sistem tidak membutuhkan infrastruktur tambahan untuk mengirimkan sinyal komunikasi karena teknologi ini
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi System Setelah melalui tahap analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pelacakan pengiriman
Lebih terperinciDT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor
DT-SENSE Temperature & Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada tahap ini akan diuji hasil perancangan dengan pengukuranpengukuran serta evaluasi dari hasil pengukuran tersebut. Implementasi dan evaluasi yang dijelaskan berupa spesifikasi
Lebih terperinciINTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT
INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT Pembahasan tentang interfacing mungkin akan menimbulkan banyak kemungkinan, interfacing adalah istilah yang digunakan untuk pengantaraan atau antar muka. Antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka manusia dituntut untuk melakukan segala
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. percepatan di berbagai bidang. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi telah menjadi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut teori Marslow, Keamanan merupakan salah satu kebutuhan mendasar setelah kebutuhan primer, dan sebelum kebutuhan sosial (aktualisasi diri). Sebab itu, segala
Lebih terperinciBAB 1 PERSYARATAN PRODUK
BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Sekarang ini dengan banyaknya saluran tv, orang-orang masih mendengarkan radio. Sehingga radio dapat digolongkan sebagai salah satu gaya hidup seseorang. Di suatu
Lebih terperinciProgrammer. Petunjuk Penggunaan
Programmer Petunjuk Penggunaan Trademarks & Copyright Windows and Windows NT are registered trademarks of Microsoft Corporation. MCS-51 and Pentium are registered trademarks of Intel Corporation. AVR is
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:
Lebih terperinciBADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 Telah dilakukan analisis dan pembuatan program komputer untuk mengendalikan
Lebih terperinciPENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER
PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER Tatyantoro Andrasto Teknik Elektro UNNES ABSTRAK Piranti Elektronik pada umumnya dikendalikan secara manual, banyaknya
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK Di bawah ini akan dijelaskan tujuan pengembangan software, ruang lingkup dan penjelasan produk yang dibangun secara umum atau general dengan menggunakan sedikit bahasa teknis dan
Lebih terperinciController System. CodeVisionAVR Demo
Controller System DT-51 Minimum System v3.0 DT-51 PetraFuz DT-AVR Low Cost Micro System Kontroler AT89C51 AT89C51 AT89S51 AT89C2051 ATmega8535 AT90S2313 Arsitektur MCS-51 MCS-51 MCS-51 MCS-51 AVR AVR Frekuensi
Lebih terperinciSmart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY
Smart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY Quick Start Trademarks & Copyright XT, AT, IBM, PC, and PC-DOS are trademarks of International Business Machines Corp. MS-DOS is a registered trademark
Lebih terperinci