KETERANGAN MENTERI NEGARA PPN/KEPALA BAPPENAS TENTANG LAPORAN AWAL PENANGANAN BENCANA BANJIR DI WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA
|
|
- Hengki Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KETERANGAN MENTERI NEGARA PPN/KEPALA BAPPENAS TENTANG LAPORAN AWAL PENANGANAN BENCANA BANJIR DI WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA Status 5 Februari 2007 Pukul 10:00 WIB PENDAHULUAN 1. Sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, khususnya Bakornas PB dan Satkorlak PB dan Crisis Center Provinsi DKI Jakarta, bencana banjir yang terjadi mulai pada tanggal 1 Februari 2007 melanda wilayah Provinsi DKI Jakarta yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. 2. Banjir diakibatkan hujan deras yang turun sejak tanggal 31 Januari, yang berlanjut pada tanggal 1 dan 2 Februari hingga 3 Februari dini hari, serta adanya banjir kiriman akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dibawa arus Sungai Ciliwung, maupun anak-anak sungai Cisadane ke wilayah Jakarta. 3. Dengan adanya curah hujan yang tinggi pada tanggal 3 Februari di wilayah Bogor, yang menyebabkan posisi air di Bendung Katulampa sudah berada di atas batas normal, maka telah terjadi banjir bandang kiriman ke Jakarta sekitar jam WIB pada tanggal 4 Februari, yang telah menyebabkan jebolnya pintu air Manggarai dan mengakibatkan banjirnya beberapa wilayah di sekitar Manggarai yang selama ini belum pernah mengalami bencana banjir, sehingga diperlukan diantisipasi dan disiapkan untuk mengurangi risiko bertambahnya pengungsi dan korban jiwa. SEBARAN WILAYAH BENCANA BANJIR DI WILAYAH JAKARTA 1. Di wilayah Jakarta Timur, banjir tersebar di 45 kelurahan, terutama dengan jumlah korban pengungsi terbesar di Kecamatan Jatinegara (Kel. Kampung Melayu, Cipinang Muara, dan Bidara Cina) yang berada di sekitar Sungai Ciliwung dan Kali Cipinang. Data terakhir per Sabtu, 3 Februari 2007 pukul 22.00, sebanyak KK telah menjadi pengungsi, dengan jumlah jiwa
2 keseluruhan sebanyak jiwa, di mana sebanyak KK berada di Kelurahan Kampung Melayu yang ditampung di Sekolah Santa Maria, RS Hermina, Masjid Atawabin dan PT. Dirgantara Indonesia. 2. Sementara di wilayah Jakarta Barat, banjir terjadi di 3 kecamatan yaitu di Kecamatan Cengkareng (Kel. Rawa Buaya, Kapuk, Cengkareng Timur), Kecamatan Grogol Petamburan (Kel. Tanjung Duren Utara, Jl. Patra, Jl. Manoi, dan Jl. Makalibe), Kecamatan Kebon Jeruk (Kel. Duri Kepa dan Kedoya Utara), Kecamatan Kembangan (Jl. Jogjo Raya dan Jl. Karang Tengah). 3. Di wilayah Jakarta Selatan, banjir terjadi di Kecamatan Pancoran (Kel. Rawajati) dengan jumlah pengungsi sebanyak 116 KK atau 299 jiwa, dan Kecamatan Tebet (Kel. Bukit Duri) dengan jumlah pengungsi sebanyak 1055 KK atau jiwa. Khususnya korban banjir di Kecamatan Pancoran (Kel Rawajati), pengungsi ditampung di Puskesmas Rawajati dan Kantor PT. Delta. Jebolnya Pintu Air Manggarai, dengan air mencapai ketinggian 1090 cm, mengakibatkan tingginya air di sekitar jalan Minangkabau dan jalan Sultan Agung. Warga secara swadaya menyiapkan ratusan karung pasir untuk menghindari daerah yang terkena luapan air dari Sungai Ciliwung. 4. Di wilayah Jakarta Utara, banjir tersebar di 6 kecamatan yang meliputi 31 kelurahan, dengan jumlah pengungsi sebanyak KK atau jiwa yang menjadi pengungsi dan tersebar di beberapa pos penampungan pengungsi yang dibangun secara swadaya. 5. Di wilayah Jakarta Pusat, banjir tersebar di Kecamatan Tanah Abang dan sekitarnya, terutama di Kelurahan Petamburan, Bendungan Hilir, Karet Tengsin, Kampung Bali, Kebon Melati, Blora, dan Kebon Kacang, dengan jumlah korban yang masih dalam proses penghitungan oleh Satkorlak PB DKI Jakarta. Setelah adanya kiriman banjir bandang pada tanggal 4 Februari dini hari, banjir juga merambah wilayah Jakarta Pusat, khususnya di Manggarai, Pegangsaan, dan Matraman. UPAYA PENANGANAN YANG TELAH DILAKUKAN: 1. Pengiriman bantuan perahu karet dari Sudin Tramtib dan Linmas Kota Jakarta Timur untuk wilayah Jakarta Timur. 2. Bantuan makanan dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Depsos, PMI dan Sonora untuk wilayah Jakarta Timur. 3. Bantuan tenda dan obat-obatan dari Satkorlak PB Provinsi DKI Jakarta. 4. Bantuan perahu karet dari Sudin Tramtib dan Linmas untuk wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. 5. Telah disiapkan bantuan makanan oleh Dinsos Provinsi DKI Jakarta. 6. Dari pihak TNI, juga telah dikerahkan prajurit dari seluruh angkatan, berikut bantuan peralatan penyelamatan korban banjir, dengan rincian: - Jumlah prajurit yang dikerahkan: personel, 80 perahu karet (landing craft rubber/lcr), 40 rakit, dan 109 truk. 2
3 - TNI AD memberikan bantuan: prajurit, 25 LCR, 40 rakit, dan 60 truk - TNI-AL memberikan bantuan: 429 prajurit, 47 LCR, dan 49 truk. - TNI-AU memberikan bantuan: 400 prajurit, 8 LCR, dan 2 helikopter Super Puma. KORBAN JIWA DAN BANTUAN PELAYANAN PENGUNGSI: 1. Sementara itu, informasi dari Pusat Penanganan Krisis Departemen Kesehatan RI, banjir di Jakarta telah menelan korban jiwa sebanyak 29 orang, dengan 2 orang hilang. (Data per tanggal 5 Februari, pukul WIB) 2. Untuk korban banjir, telah disalurkan pula 4 ton bantuan obat-obatan untuk mengatasi berbagai penyakit yang dihadapi korban banjir, terutama diare dan influenza, serta juga telah disalurkan bantuan 9 ton bahan makanan. KEJADIAN BANJIR DI WILAYAH LAINNYA: 1. Selain di wilayah Jakarta, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Depok, di mana dilaporkan kejadian banjir di 3 perumahan di Kecamatan Gunung Putri dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak lebih dari 800 rumah. Air di Bendung Katulampa (Bogor) pada hari Sabtu 3 Februari 2007 pukul tercatat sudah mencapai ketinggian 250 cm. 2. Ketinggian air di Sungai Cikeas tercatat sudah mencapai 23,70 meter dari ketinggian normal meter. 3. Sementara di Kota Depok, banjir menggenangi 25 kelurahan, dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 500 rumah. Pada hari Sabtu 3 Februari 2007 pukul 18.00, tercatat ketinggian air di Pintu Air Depok mencapai 480 cm 4. Selain banjir, curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan bencana tanah longsor, seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor, dengan korban jiwa sebanyak 5 orang, akibat tertimpa rumah yang terkena tanah longsor tersebut 5. Di wilayah Bekasi, tercatat sedikitnya 4 perumahan di Kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Kecamatan Jatiasih dan Kecamatan Rawalumbu terendam banjir, yaitu di Perumahan Bumi Satria Kencana, Perumahan Pondok Timur Mas, Pondok Hijau Lestari dan Perumahan Bumi Bekasi Baru. Selain itu tanggul di Kecamatan Jatiasih jebol. KONDISI PRASARANA DAN SARANA KOMUNIKASI 1. Terendamnya STO Semanggi II meneyebabkan lumpuhnya puluhan ribu satuan sambungan telepon di Jakarta akibat berhentinya aliran listrik. STO Semanggi II memiliki kapasitas SST yang hingga saat ini tenaga listriknya di suplai dengan genset yang dimiliki PT. Telkom, namun genset tersebut hanya mampu mengatasi kelumpuhan antara 5-8 jam. Setelah itu apabila suplai listrik belum pulih maka PT. Telkom akan menyatakan Perhubungan Putus (Perpu). 3
4 2. 13 "base transceiver station" (BTS) Flexi lumpuh, Speedy Siemens yang berkapasitas maksimal satuan sambungan layanan dilaporkan semuanya mati. Speedy Huawei juga sebanyak satuan saluran layanan terkena gangguan, sedangkan Speedy Alcatel di STO Slipi dilaporkan masih beroperasi. STATUS DAN RENCANA LANJUT 1. Penetapan Siaga 1 mulai tanggal 3 Februari 2007 pukul 23.00, akibat ketinggian air di pintu air Katulampa dan pintu air Depok sudah berada di atas batas normal. 2. Mobilisasi tenaga bantuan (SAR) untuk melakukan evakuasi besar-besaran kepada korban banjir. 3. Inventarisasi kebutuhan penanganan korban banjir LOSS AND DAMAGE ASSESMENT 1. Untuk sementara, pada jam ini perkiraan kerugian dan kerusakan bangunan masih bersifat sementara dan belum dapat dipastikan jumlahnya. Masih akan ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan instansi atau pihak-pihak terkait. 2. Sehubungan dengan bencana banjir di wilayah Jakarta ini, pihak Ditjen Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum telah menginformasikan bahwa fokus penanganan kedaruratan ini masih akan ditangani langsung oleh Satkorlak PB Provinsi DKI Jakarta, dan belum diperlukan penangangan dari Pemerintah Pusat. Namun, dalam angka perhitungan penilaian kerusakan dan kerugian yang diakibatkan bencana banjir ini, pihak pemerintah pusat perlu melakukan asistensi dan bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta, guna dapat memperkirakan kerugian dan kerusakan yang terkait dengan berbagai aset publik dan aset negara maupun aset masyarakat yang rusak akibat bencana banjir ini. 3. Berdasarkan data yang tersedia sampai dengan tanggal 5 Januari 2007, diperkirakan jumlah pengungsi secara keseluruhan sebanyak 450 ribu jiwa, atau diperkirakan sebanyak 100 ribu KK. Dari jumlah pengungsi sebanyak 450 ribu jiwa tersebut, dan dengan perkiraan lamanya penanganan tanggap darurat sekitar 5-7 hari, maka diperkirakan jumlah santunan korban banjir yang harus disediakan berupa bantuan jadup (Rp6 ribu/jiwa/hari) dan bahan makanan dan obat-obatan dapat mencapai jumlah Rp20 miliar. 4. Untuk sektor perumahan, dengan asumsi bahwa jenis rumah yang terkena dampak banjir sebagian besar berada pada bantaran sungai, maka diperkirakan sebarannya terdiri dari 80 persen rumah non-permanen dan 20 persen rumah permanen. Dengan perkiraan perhitungan satuan harga kerusakan dan kerugian (termasuk perabot) rumah non-permanen sebesar Rp20 juta, dan perkiraan ganti rugi untuk rumah permanen yang diperkirakan sebesar Rp5 juta, termasuk restorasi lingkungan permukiman sekitar 15 persen dari kebutuhan ganti rugi rumah secara keseluruhan, maka 4
5 diperkirakan jumlah kerusakan dan kerugian untuk sektor perumahan mencapai sebesar Rp1,5-2,0 triliun. 5. Selain dari kerusakan dan kerugian dari perumahan, juga terjadi kerusakan dari beberapa prasarana publik seperti sekolah dan fasilitas kesehatan, dengan jumlah fasilitas pendidikan (sekolah) sebanyak sekolah dan 9 Puskesmas (angka sementara dari Satkorlak Provinsi DKI Jakarta). Berdasarkan data sementara tersebut, maka diperkirakan kerusakan dan kerugian (termasuk peralatan sekolah dan fasilitas kesehatan) untuk sektor sosial, dengan perkiraan harga satuan fasilitas pendidikan sebesar Rp1,0 juta untuk perbaikan per ruang kelas dan fasilitas kesehatan sebesar Rp5 juta untuk perbaikan per unit fasilitas, maka kerugian dan kerusakan diperkirakan dapat mencapai sekitar Rp20 miliar. 6. Sementara dari sisi kerugian ekonomi, diperkirakan bencana banjir ini menyebabkan kerugian sementara di sektor ekonomi riil sebesar Rp1 triliun, dengan perhitungan tidak berfungsinya kegiatan perekonomian di Jakarta selama 3 hari kerja. Dengan demikian, apabila diperkirakan bencana banjir ini akan berlangsung hingga sekitar 5-7 hari, maka jumlah kerugian dapat mencapai sekitar Rp2-2,5 triliun. 7. Untuk kerusakan dalam bidang prasarana dan sarana telekomunikasi, diperkirakan diperlukan dana rehabilitasi sebesar Rp1,5 miliar, khusus untuk perbaikan STO II Semanggi yang mengalami kerusakan akibat terendam banjir. Sementara untuk prasarana dan sarana kelistrikan, dengan rusaknya gardu listrik dan 6 gardu induk se wilayah Jabodetabek, maka diperkirakan dibutuhkan dana untuk perbaikan sebesar Rp3 miliar. 8. Untuk prasarana jalan di wilayah Jabodetabek, diperkirakan kerusakan mencapai 500 km jalan lokal, 10 km jalan arteri, yang memerlukan dana perbaikan sekitar Rp80 miliar. 9. Dengan demikian, secara keseluruhan perkiraan kerusakan dan kerugian sementara yang dapat dihitung berdasarkan data yang tersedia hingga 5 Februari pukul 13.00, memerlukan pendanaan sebesar Rp4,125 triliun. 10. Sesuai dengan pembicaraan dengan pihak UNDP dan UN-Disaster Management, maka rencana perhitungan dan penilaian kerusakan dan kerugian akan dilakukan secara lebih terinci, dengan memberikan bantuan/asistensi teknis kepada Pemerintah Indonesia, dengan perkiraan penyelesaian selama paling lambat 2 (dua) minggu ke depan. Jakarta, 5 Februari 2007 Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas H. Paskah Suzetta 5
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENJELASAN MENTERI NEGARA PPN/KEPALA BAPPENAS TENTANG HASIL PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN
Lebih terperinciREKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm
REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI 2014 NO 1 JAKARTA TIMUR 1 2 1 JATINEGARA 1 Bidara Cina 2 Kampung Melayu 3 Cipinang Muara 2 KRAMAT JATI 5 Cawang 4 Cipinang Besar Selatan TERDAMPAK KECAMATAN KELURAHAN
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Tris Eryando
MITIGASI BENCANA BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tris Eryando LATAR BELAKANG Secara geografis sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah rawan bencana yaitu bencana
Lebih terperinciDATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR
DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 1 JAKARTA BARAT 1 CENGKARENG 1 CENGKARENG BARAT 2 CENGKARENG TIMUR 3 DURI KOSAMBI 4 KAPUK 5 KEDAUNG KALI ANGKE 6 RAWA BUAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir sudah menjadi masalah umum yang dihadapi oleh negaranegara di dunia, seperti di negara tetangga Myanmar, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapore, Pakistan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sering terjadi bencana, seperti bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi, dan lain-lainnya. Bencana yang terjadi di kota-kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Uraian Umum Banjir besar yang terjadi hampir bersamaan di beberapa wilayah di Indonesia telah menelan korban jiwa dan harta benda. Kerugian mencapai trilyunan rupiah berupa rumah,
Lebih terperinciGambar 1.1 DAS Ciliwung
BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kali Ciliwung merupakan salah satu kali yang membelah Provinsi DKI Jakarta. Kali Ciliwung membentang dari selatan ke utara dengan hulunya berada di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6 12 Lintang Selatan dan 106 o 48 Bujur
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KELURAHAN SASARAN PENEMPATAN KOMPUTER PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN AKTA CATATAN SIPIL DALAM WILAYAH PROPINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu bencana alam adalah kombinasi dari konsekuensi suatu resiko alami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu bencana alam adalah kombinasi dari konsekuensi suatu resiko alami dan aktivitas manusia. Kerugian atau dampak negatif dari suatu bencana tergantung pada populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta terletak di daerah dataran rendah di tepi pantai utara Pulau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta terletak di daerah dataran rendah di tepi pantai utara Pulau Jawa, dilintasi oleh 13 sungai, sekitar 40% wilayah DKI berada di dataran banjir dan sebagian
Lebih terperinciSITUATION REPORT #2 19 JANUARI 2014 RESPON BENCANA NASIONAL 1. ERUPSI GUNUNG SINABUNG, SUMATERA UTARA ) 2
SITUATION REPORT #2 19 JANUARI 2014 RESPON BENCANA NASIONAL 1. ERUPSI GUNUNG SINABUNG, SUMATERA UTARA (September 2013 Januari 2014) 2. BANJIR JAKARTA DAN SEKITARNYA (Januari 2014) 3. BANJIR BANDANG MANADO
Lebih terperinci12/12/2013 L/O/G/O.
L/O/G/O www.themegallery.com 1 2 3 1 2 1. SEBAGIAN BESAR KAWASAN UTARA BERUPA DATARAN RENDAH di bawah muka laut pasang 2. 13 SUNGAI DARI BODETABEK MENGALIR KE JAKARTA Bermuara di Teluk Jakarta 3. PENURUNAN
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (0) 7330 / Fax: 736 Website : http://wwwstaklimpondoketungnet Jln Raya Kodam Bintaro No Jakarta Selatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidro-meteorologi (banjir, kekeringan, pasang surut, gelombang besar, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berlokasi di wilayah yang rawan terhadap berbagai kejadian bencana alam, misalnya bahaya geologi (gempa, gunung api, longsor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi 6 0 12 Lintang Selatan dan 106 0 48 Bujur Timur. Sebelah Utara Propinsi DKI Jakarta terbentang pantai dari Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara yang berada di bawah garis khatulistiwa. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya akan berbagai
Lebih terperinciDATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014
DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN JUMLAH KK JUMLAH KK LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU
Lebih terperinciBUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA
BUKU XI KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA K O D E (Km) DKI JAKARTA.0. ADM. KEP. SERIBU - 0,.09 UU No. 9/00.0.0 Kepulauan Seribu Utara -.0.0.00 Pulau Panggang.0.0.00 Pulau Kelapa.0.0.00
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA
PENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA Rabu, 09 Juli 2008 Dr. Armi Susandi, MT. Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Lebih terperinciDATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014
DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR
Lebih terperinciDATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014
DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM2) KEPADATAN (JIWA/KM2) 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU
Lebih terperinciNAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN
TAHUN NAMA PROVINSI NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN 2013 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. PANGGANG 2094 2002 2013 PROVINSI
Lebih terperinciDATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014
DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN WAJIB KTP LAKI-LAKI WAJIB KTP PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan moril. Salah satu fungsi pemerintah dalam hal ini adalah dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana dapat datang secara tiba-tiba, dan mengakibatkan kerugian materiil dan moril. Salah satu fungsi pemerintah dalam hal ini adalah dengan menanggulangi dan memulihkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terjadi pada tahun 1979, 1996, 1999, 2002, 2007 (Kusumaputra, 2010).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia, khususnya kota-kota besar seperti Jakarta. Banjir yang terjadi di Jakarta membentuk suatu peristiwa
Lebih terperinciDua Tewas, Sembilan Ribu Mengungsi
Dua Tewas, Sembilan Ribu Mengungsi TERENDAM:Ratusan warga sekitar Kelurahan Bukit Duri keluar rumah untuk menyaksikan banjir yang menggenangi jalan di Jakarta, Rabu (2013/16/1). MUHAMAD ALI/JAWAPOS Bogor
Lebih terperinciDATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014
DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN Islam Kristen Katholik Hindu Budha Khonghuchu Aliran Kepercayaan 2014 PROVINSI DKI
Lebih terperinciLaporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014
Situation Report Tanah Longsor Banjarnegara-Jawa Tengah DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA Laporan Situasi Informasi Kunci 12-16 Desember 2014 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara,
Lebih terperinciDAFTAR REALISASI PEMANTAUAN DEBIT AIR DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Koordinat Titik KAWASAN YANG TERENDAM JENIS NO TANGGAL LOKASI Bujur Timur Lintang Selatan JUMLAH KAWASAN KETINGGIAN KET BENCANA PEMUKIMAN ' " ' " KK/JIWA PERKEBUNAN DEBIT AIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lebih terperinciBANJIR JAKARTA 9-10 FEBRUARI 2015
BANJIR JAKARTA 9-10 FEBRUARI 2015 WILAYAH YANG TERDAMPAK BANJIR PROVINSI DKI JAKARTA 9-11 FEB 2015 WILAYAH KEC KEL RW KK JIWA TERDAMPAK PENGUNGSI JAKARTA BARAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang berlangsung secara perlahan. Beberapa jenis bencana seperti gempa bumi, hampir tidak mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pertumbuhan kawasan perkotaan terus mengalami peningkatan. Dalam laporan revisi prospek urbanisasi dunia 2014 yang dilaporkan divisi populasi departemen perserikatan
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012
HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 20 1 2 3 4 5 6 1 P. PANGGANG 10 4.029 3.049 980 48 3 3.100 76,94 1.668 54,85 20 0,66 210 6,91 587 19,30 33 1,09
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam banjir bandang yang terjadi di daerah Batu Busuk Kelurahan Lambuang Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang pada Bulan Ramadhan tanggal Selasa, 24 Juli 2012
Lebih terperinciRencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Kelurahan Terdampak di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016
Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Terdampak di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016 1 Marunda, Cilincing, Jakarta utara RW terdampak 4 RW Riwayat pengungsi 244 orang pengungsi 1 tim penyelamat dan perlengkapannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Surakarta terletak di tengah kota atau kabupaten di karesidenan Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Bencana Bencana merupakan suatu peristiwa yang menyebabkan timbulnya kerugian dan korban jiwa. Indonesia juga mengalami beberapa bencana alam maupun bencana akibat
Lebih terperinciL/O/G/O.
L/O/G/O www.themegallery.com Latar Belakang Sebagai Ibukota Negara, Provinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan kebencanaan yang komplek. Terumata masalah banjir mengingat kota Jakarta dilalui oleh 13 sungai
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMETAAN DAERAH BANJIR
BAB 3 METODE PEMETAAN DAERAH BANJIR Metode pemetaan daerah banjir dilakukan dengan menggunakan DEM (Digital Elevation Model) wilayah DKI Jakarta yang merupakan hasil dari pengolahan data kontur DKI Jakarta
Lebih terperinciN A M A / J U M L A H
BUKU XI PROVINSI DKI JAKARTA LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/.
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA
HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS PASANGAN CALON 1 3 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861 1.190 27 1 2.889
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis,hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA
HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS DLM DPT PASANGAN CALON 1 3 TIDAK 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik
Lebih terperinciNo Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir
No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir Kebon Kelapa 0 4 Jakarta Pusat Menteng Menteng 2 5 Jakarta
Lebih terperinciHASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I
HASIL PEROLEHAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JARTA TAHUN 2012 PUTARAN I PEMILIH DPT DPT PEMILIH TID 1 4.029 3.049 3.100 P. PANGGANG 10 980 48 3 3.100 76,94
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda di daerah batu busuk kelurahan lambuang bukit kecamatan pauh kota padang pada hari selasa, 24 Juli 2012 tepatnya pada
Lebih terperinciPERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA
PERBANDINGAN, TAHUN DAN 1 PETOJO UTARA 14.391 12.074 17.918 51 27 2 PETOJO SELATAN 10.025 10.450 14.550 38 20 3 DURI PULO 17.914 15.530 19.631 68 32 4 CIDENG 13.191 11.540 15.738 50 25 5 GAMBIR 2.834 2.406
Lebih terperinciLaporan Situasi. Lebih dari 600 keluarga mengungsi, puluhan rumah rusak berat, ribuan hektar sawah terendam
RESPON BENCANA BANJIR DAN LONGSOR PURWOREJO, JAWA TENGAH DMC DOMPET DHUAFA 21-23 Desember 2013 Laporan Situasi Informasi Kunci Banjir besar dan longsor terjadi di 53 desa di 11 kecamatan di Purworejo,
Lebih terperinciPoverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code
Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.0298 0.0053 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.0211 0.0053 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.0254 0.0069 3173000000
Lebih terperinci25 The SMERU Research Institute, January 2003
Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.2928 0.0078 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.2967 0.0101 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.2814 0.0094 3173000000
Lebih terperinciPoverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number
Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 305,577.82 8,336.69 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 329,076.13 14,033.11 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 303,242.49
Lebih terperinci19 The SMERU Research Institute, January 2003
Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.0014 0.0003 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.0010 0.0003 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.0012 0.0004 3173000000
Lebih terperinciI. Permasalahan yang Dihadapi
BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan
Lebih terperinciPEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA
B H I N EK G G AL I KA PEMILIHAN 6 7 8 1 PETOJO UTARA 898 2.965 2.970 3.468 275 10.576 2 PETOJO SELATAN 863 1.934 2.395 2.803 138 8.133 3 DURI PULO 1.286 4.306 3.482 5.179 346 14.599 4 CIDENG 724 3.727
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kawasan Pantai Utara Surabaya merupakan wilayah pesisir yang memiliki karakteristik topografi rendah sehingga berpotensi terhadap bencana banjir rob. Banjir rob ini menyebabkan
Lebih terperinciREKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.
REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah 1837 397 92.54 2,0 1.581 2 Kota Administrasi Jakarta Timur 1521 309 98.44 2,0 1.335 3
Lebih terperinciREKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.
REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah 2226 460 96.78 2,0 1.897 2 Kota Administrasi Jakarta Selatan 1474 300 98.26 2,0 1.298
Lebih terperinciLAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013
LAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 (PERIODE 05 S.D 07 PEBRUARI 2013) PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciLaporan Perkiraan Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Banjir Awal. Februari 2007
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS Februari 2007 Laporan Perkiraan Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Banjir Awal Februari 2007 di Wilayah JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok,
Lebih terperinciN A M A / J U M L A H
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN B. KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/. DAN DESA/ SELURUH INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung mengganggu kehidupan manusia. Dalam hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana alam merupakan suatu fenomena alam yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung mengganggu kehidupan manusia. Dalam hal ini, bencana alam dapat menyebabkan
Lebih terperinciKODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA
KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA K O D E (Km) DKI JAKARTA.0. ADM. KEP. SERIBU - 0,.0.0.0 Kepulauan Seribu Utara -.0.0.00 Pulau Panggang.0.0.00 Pulau Kelapa.0.0.00 Pulau Harapan.0.0
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021) 7353018 Fax : (021) 7355262 Kode Pos 12070 Email : staklim.pondok.betung@gmail.com
Lebih terperinciJADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS
JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS No. Hari: Kamis Tanggal : 5 Februari 2015 Waktu : Pukul 07.30 s.d selesai Tempat : Ruang Rapat Serbaguna Lt.22, Gd. Balaikota SKPD/UKPD PESERTA RAPAT I II III Kota Administrasi
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG B M K G Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota padang adalah Kota terbesar dipantai barat Pulau Sumatera sekaligus Ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Kota ini memiliki luas wilayah 694,96 km 2 dengan kondisi
Lebih terperinciPEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA
1 PETOJO UTARA 7 12 146 7 767 24 21 72 1.929 38 20 12 534 88 414 1.901 337 1.201 756 709 57 13 3 6 9.074 2 PETOJO SELATAN 5 7 63 14 598 27 16 14 1.366 13 12 12 558 86 215 1.524 451 926 571 510 46 5-5 7.044
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banjir merupakan fenomena lingkungan yang sering dibicarakan. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banjir merupakan fenomena lingkungan yang sering dibicarakan. Hal ini tentu saja dikarenakan banyak wilayah di Indonesia pada saat musim hujan sering dilanda
Lebih terperinciLAPORAN TANGGAP DARURAT DAN RENCANA PENANGANAN BANJIR BIMA NTB. Jakarta, 20 Januari 2017
LAPORAN TANGGAP DARURAT DAN RENCANA PENANGANAN BANJIR BIMA NTB Jakarta, 20 Januari 2017 1 LAPORAN KEJADIAN BANJIR KRONOLOGIS Terjadi hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu 21 Desember 2016 di lima kecamatan
Lebih terperinciPEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA
BHIN E KA TUNGGA L IKA PEMILIHAN UMUM 25 26 27 1 PETOJO UTARA 11 12 151 11 737 11 19 60 1.886 45 19 10 525 103 304 1.891 321 1.322 806 720 68 14 6 1 9.053 2 PETOJO SELATAN 8 5 65 11 569 9 15 21 1.327 16
Lebih terperinciPEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA
BH IN E K A TU NGG AL IKA PEMILIHAN 3 4 8 1 PETOJO UTARA 3.637 6.088 9.725 2 PETOJO SELATAN 2.469 5.122 7.591 3 DURI PULO 5.712 8.096 13.808 4 CIDENG 4.418 5.076 9.494 5 GAMBIR 782 1.463 2.245 6 KEBON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewilayahan dalam konteks keruangan. yang dipelajari oleh ilmu tersebut. Obyek formal geografi mencakup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang tahun 1988, geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa
II. TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa penelitian dan kajian berkaitan dengan banjir pasang antara lain dilakukan oleh Arbriyakto dan Kardyanto (2002),
Lebih terperinciA. PENGORGANISASIAN PBP
A. PENGORGANISASIAN MEKANISME PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI (BP) A. PENGORGANISASIAN PBP GUBERNUR DKI JAKARTA Selaku Ketua Satkorlak PBP Propinsi DKI Jakarta Satgas SATKORLAK PBP Propinsi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. 1. Penggunaan Lahan 5.1.1. Penggunaan Lahan di DAS Seluruh DAS yang diamati menuju kota Jakarta menjadikan kota Jakarta sebagai hilir dari DAS. Tabel 9 berisi luas DAS yang menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu sumberdaya alam yang sangat berharga bagimanusia dan semua makhluk hidup. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi.
Lebih terperinci- Laporan dan Analisa Berita Media Cetak Bidang Cipta Karya. Edisi: Januari 2014
- Laporan dan Analisa Berita Media Cetak Bidang Cipta Karya Edisi: Januari 2014 Executive Summary Pada bulan Januari 2014, berita yang terkait Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) berjumlah 19 berita,
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 80 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 24 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 04 Februari 2009 Pada hari
Lebih terperinciPERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PENELITIAN
33 IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana telah mengakibatkan suatu penderitaan yang mendalam bagi korban serta orang yang berada di sekitarnya. Kerugian tidak hanya dialami masyarakat yang terkena
Lebih terperinciPENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR Oke, kali ini aku akan nge-jelasin tentang pengendalian daya rusak air, yang sumber asli dari UU No.7 th. 2004 tentang SUmber Daya Air. Semoga bermanfaat! tinggalkan komentar
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 8 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinciTabel : SD-12B (T). LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL SITU/WADUK DI DKI JAKARTA Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2014 KEGUNAAN KONDISI FISIK SITU
Tabel : SD-12B (T). LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL SITU/WADUK DI DKI JAKARTA Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2014 1 Waduk Melati Jalan Teluk Betung Kelurahan Waduk ini dikelola oleh PWSCC Waduk ini berfungsi
Lebih terperinciDukungan Tanggap Darurat Kepada Warga Terdampak Banjir Solo dan Sukoharjo Negara Indonesia
Alamat: Jl. Kaliurang Km 12 Dn. Candi 3 No. 34 RW 06 Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman 55581 Tel../Fax.(0274) 882477 Email yeu@yeu.or.id Website www.yeu.or.id Laporan Situasi #1 Bencana Banjir Solo dan Sukoharjo
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan peningkatan urbanisasi, deforestasi, dan degradasi lingkungan. Hal itu didukung oleh iklim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan salah satu bencana yang sering melanda beberapa daerah di Indonesia khususnya pada daerah dataran rendah seperti Jakarta, Bekasi, Semarang, Padang
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Singkat Organisasi Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978 tentang Pemerintahan Wilayah Kota dan Kecamatan
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 05 Februari 2009 Pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan, dimana hampir semua aktifitas ekonomi dipusatkan di Jakarta. Hal ini secara tidak langsung menjadi
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I
LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I No Peubah Kategori 1 Kegiatan 1 6 2 Usia 1= 0-15 2 3 4 5 2= 16-30 3= 31-45 4= >45 3 Status di 1= Ayah 2= Ibu 3= Anak 4= Anggota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara keseluruhan berada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara keseluruhan berada pada posisi rawan bencana, baik bencana alam geologis maupun bencana alam yang diakibatkan ulah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Penahapan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud terdapat lima tahap, yaitu tahap perencanaan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud 2014, tahap
Lebih terperinci