BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. proses dalam revisi produk yang dikembangkan. macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. proses dalam revisi produk yang dikembangkan. macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN Pada bab IV peneliti akan menjelaskan tentang penyajian data meliputi data tinjauan para ahli terhadap produk yang dikembangkan, data uji coba kelompok kecil dan data uji coba kelompok besar, selain itu dalam bab ini juga dijelaskan tentang analisis data dalam penyusunan produk serta penjelasan tentang proses dalam revisi produk yang dikembangkan. A. Penyajian Data. Dalam penelitian pengembangan ini, data yang diperoleh melalui dua macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok kecil dan data dari ujicoba lapangan. Data yang akan diuraikan meliputi: (1) data evaluasi tahap pertama, yaitu tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok kecil, (2) data evaluasi tahap kedua, yaitu data dari hasil ujicoba kelompok besar. 1. Data Tinjauan Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik. Ujicoba atau tinjauan ahli dilakukan pada tiga orang ahli dengan kualifikasi 1 orang ahli gerak lokomotor yaitu Bapak Drs. H. Mahmud Yunus, M. Kes, 1 orang ahli pendidikan jasmani adaptif Bapak I Nengah Sudjana, S.Pd, M.Pd serta 1 orang ahli pembelajaran atletik Drs. Supriatna, M.Pd. Tujuan dari 42

2 43 tinjauan ahli ini adalah untuk mengetahui ketepatan dan kesesuaian produk yang dikembangkan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Pendapat ahli dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dan pernyataan. Pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner harus dijawab dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu 4 (empat) jawaban yang tersedia dan dengan cara memberikan saran baik secara tertulis maupun berupa gambar. Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Produk oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh 1 Apakah materi yang disajikan sudah sesuai dalam pencapaian standart kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk tingkat SMALB-C? 2 Apakah materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, contoh, latihan serta interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan dalam SK dan KD untuk tingkat SMALB-C? 3 Apakah materi sudah sesuai dengan konsep, definisi dan kenyataan yang ada dan berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 4 Apakah contoh, gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik tingkat SMALB-C? 5 Apakah istilah-istilah teknik dan simbol yang digunakan disajikan secara benar sesuai dengan kelaziman yang berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 6 Apakah pustaka yang diacu dalam setiap teks disajikan sesuai dengan keilmuan dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 7 Apakah materi yang disajikan meliputi peratuaran, teknik, strategi, sarana dan prasarana memenuhi syarat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 8 Apakah penyajian contoh, gambar, ilustrasi, serta kasus yang ada dalam materi sesuai dengan kemajuan ilmu dan a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%)

3 44 teknologi Dikjasorkes? 9 Apakah pustaka yang digunakan sesuai dengan edisi mutakhir dalam kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 10 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan perkembangan, keadaan dan kemampuan fisik peserta didik tingkat SMALB-C? 11 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan dan nilai-nilai sosial bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 12 Apakah penyajian materi, contoh, latihan sesuai dalam mendorong tumbuh kembang yang meliputi, gaya hidup sehat dan bugar, sportif, kerjasama, disiplin, tanggungjawab, toleransi bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 13 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam mendorong peserta didik tingkat SMALB-C untuk terus berfikir dan menggali informasi lebih lanjut? 14 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam hal menumbuhkan kreativitas peserta didik tingkat SMALB-C? 15 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam membekali peserta didik tingkat SMALB-C untuk mengembangkan kecakapan hidup? 16 Apakah sistematika penyajian materi dalam bab dan sub bab sudah sesuai, meliputi pendahuluan, inti dan penutup? 17 Apakah apakah penhyajian konsep sudah sesuai mengikuti teori perkembangan dan belajar gerak? 18 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus sesuai dengan tingkat penalaran peserta didik SMALB-C? 19 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik SMALB-C? 20 Apakah penyajian materi menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta didik tingkat SMALB-C? a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%) 21 Apakah materi praktek disajikan sesuai dengan prosedur latihan yang menekankan pada keselamatan, keamanan, dan kesehatan peserta didik tingkat SMALB-C? a. Sangat Sesuai (100%) 22 Apakah pengantar pada awal buku ini sesuai dengan aturan

4 45 yang ada, yaitu berisi tentang tujuan penulisan buku, sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik tingkat SMALB-C? 23 Apakah gambar, teks, tabel, lampiran yang bukan tulisan sendiri diberi keterangan sesuai dengan sumber yang diacu? 24 Apakah rangkuman yang ditulis sudah sesuai dengan ringkasan isi buku untuk memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi buku? 25 Apakah Daftar buku yang digunakan ditulis sesuai dengan tata cara penulisan yang benar?

5 46 Tabel 4.2 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Lompat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara tempat melakukan awalan (garis start) terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 5 meter. 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak melakukan awalan ke garis/ tempat pendaratan adalah 5 meter 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat. Jarak jarak garis tumpu dengan garis pendaratan adalah 0,5 meter. 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak melakukan awalan ke garis rintangan adalah 5 meter, dengan tinggi tali rintangan 30 cm 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat

6 47 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagai tempat pendaratan. Garis rintangan (tali) dengan titik pusat lingkaran (tempat pendaratan) adalah 1 meter. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter, adapun jarak garis tumpu dengan garis rintangan pendaratan adalah 0,5 meter, dengan tinggi tali rintangan30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter,, jarak antara tempat tumpuan terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 0,5 meter. Dengan tinggi tali rintangan 30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi 3 garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

7 48 Tabel 4.3 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Panjang tali 8 meter 2. Meloncat melewati tali, dan sesuai dengan bentuk tali yang telah ditentukan 3. Tali di bentuk lingkaran besar 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Panjang tali adalah 5 meter 2. Siswa meloncat melewati 1 tali 3. Siswa meloncat melewati 2 tali 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak antar simpai adalah 0,5 dari garis luar lingkaran. 2. Melakukan gerakan loncat masuk kedalam lingkaran

8 49 3. Simpai disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran besar 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara lingkaran adalah 0,5 meter, dihitung dari garis luar lingkaran. 2. Siswa melakukan gerakan gabungan loncat kedepan dan kesamping dengan mendarat tepat didalam lingkaran. 3. Arah loncatan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Panjang balok adalah 3 meter 2. Melakukan gerakan loncat kesamping dengan melewati kotak/ box balok 3. Kegiatan dilakukan secara berkelanjutan mulai dari balok yang satu dengan balok yang lain 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

9 50 Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Kombinasi Gerak Lompat dan Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Ada perbedaan tinggi bola yang digantung 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 1 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 2 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Ada perbedaan tinggi bola yang digantung

10 51 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan kepala. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

11 52 Saran-saran: 1. Saran dari ahli gerak lokomotor: a. Pelajari dan pahami tentang perkembangan fisik dan gerak pada umur seperti sasaran. b. Latihan melompat dan meloncat ditambah c. Tekankan perbedaan lompat dengan loncat d. Pada latihan gerak dasar loncat model latihan 1 aspek kebersamaan kurang nampak e. Pada latihan kombinasi gerak lompat dan loncat model latihan 1 harus diperhatikan kembali tinggi bola yang digantung, karena apabila pada saat latihan bola tersebut tidak bisa dijangkau, maka dikhawatirkan muncul perasaan bosan atau menyesal. 2. Saran dari ahli pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif: a. Alternatif alat jangan hanya ban bekas, harus lebih inovatif agar pembelajaran lebih menarik b. Gambar kurang konsisten dan pada sebagian gambar belum bisa memudahkan pembaca untuk memahami maksud dan tujuan dari gambar c. Latihan ditambah d. Ukuran/ daya kesulitan gerakan latihan harus disesuaikan dengan kemampuan anak tunagrahita e. Susunan gambar masih perlu diperhatikan untuk keefektifan dalam pelaksanaan pembelajaran.

12 53 3. Saran dari ahli pembelajaran atletik a. Model latihan harus mengikuti prinsip-prinsip latihan yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. b. Model latihan harus diberikan secara sistematis, yaitu latihan diberikan dari gerakan yang mudah dilanjutkan pada gerakan yang lebih sulit/ dari gerakan sederhana ke gerakan yang lebih kompleks. c. Latihan harus memperhatikan unsur keamanan peserta didik. d. Latihan juga harus memperhatikan masalah emosional peserta didik. e. Latihan jangan sampai mengganggu pertumbuhan peserta didik. Perhatikan beban latihan pada latihan loncat, terutama pada loncat vertikal. f. Yang perlu ditekankan, bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya berorientasi pada aspek kebugaran saja, yang penting juga adalah pada ranah perolehan pengalaman gerak bagi siswa, karena hal tersebut tidak mudah untuk hilang dan cenderung bersifat tetap. Keseluruhan model latihan yang dibuat, direvisi dan dikonsultasikan pada ahli gerak lokomotor, ahli pembelajaran pendidikan jasmani adaptif dan ahli pembelajaran atletik, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas produk pengembangan, sebelum memasuki tahap uji coba kelompok kecil.

13 54 2. Data Uji Coba Kelompok Kecil Subyek uji coba kelompok kecil terdiri dari 6 siswa anak tunagrahita dengan didampingi oleh 3 guru di SMALB Sumber Dharma Malang. Tujuan dari uji coba kelompok kecil adalah untuk memperoleh saran dari guru SMALB Sumber Dharma Malang tentang model-model latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) melalui permainan. data uji coba kelompok kecil diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh guru SMALB- C Sumber Dharma Malang. Di bawah ini disajikan hasil analisis deskriptif persentase uji coba kelompok kecil. Hasil Analisis Uji Coba Kelompok Kecil Produk awal setelah dijustifikasi oleh ahli, kemudian diujicobakan pada kelompok kecil dengan menggunakan 6 siswa anak tunagrahita di SMALB- C Sumber Dharma Malang sebagai subyek. Pelaksanaan uji coba kelompok kecil dilakukan bertepatan pada saat jadwal pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah. Yaitu pada hari Sabtu, 26 Mei 2012 dengan didampingi guru pendamping anak tunagrahita sebanyak 3 orang dan sekaligus menjadi tim evaluasi produk yang dikembangkan oleh peneliti.

14 55 Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh 1 Apakah materi yang disajikan sudah sesuai dalam pencapaian standart kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk tingkat SMALB-C? 2 Apakah materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, contoh, latihan serta interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan dalam SK dan KD untuk tingkat SMALB-C? 3 Apakah materi sudah sesuai dengan konsep, definisi dan kenyataan yang ada dan berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 4 Apakah contoh, gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik tingkat SMALB-C? 5 Apakah istilah-istilah teknik dan simbol yang digunakan disajikan secara benar sesuai dengan kelaziman yang berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 6 Apakah pustaka yang diacu dalam setiap teks disajikan sesuai dengan keilmuan dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 7 Apakah materi yang disajikan meliputi peratuaran, teknik, strategi, sarana dan prasarana memenuhi syarat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 8 Apakah penyajian contoh, gambar, ilustrasi, serta kasus yang ada dalam materi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 9 Apakah pustaka yang digunakan sesuai dengan edisi mutakhir dalam kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 10 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan perkembangan, keadaan dan kemampuan fisik peserta didik tingkat SMALB-C? 11 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan dan nilai-nilai sosial bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 12 Apakah penyajian materi, contoh, latihan sesuai dalam mendorong tumbuh kembang yang meliputi, gaya hidup sehat dan bugar, sportif, kerjasama, disiplin, tanggungjawab, toleransi bagi peserta didik tingkat

15 56 SMALB-C? 13 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam mendorong peserta didik tingkat SMALB-C untuk terus berfikir dan menggali informasi lebih lanjut? 14 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam hal menumbuhkan kreativitas peserta didik tingkat SMALB-C? 15 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam membekali peserta didik tingkat SMALB-C untuk mengembangkan kecakapan hidup? 16 Apakah sistematika penyajian materi dalam bab dan sub bab sudah sesuai, meliputi pendahuluan, inti dan penutup? 17 Apakah apakah penhyajian konsep sudah sesuai mengikuti teori perkembangan dan belajar gerak? 18 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus sesuai dengan tingkat penalaran peserta didik SMALB-C? 19 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik SMALB-C? 20 Apakah penyajian materi menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta didik tingkat SMALB-C? 21 Apakah materi praktek disajikan sesuai dengan prosedur latihan yang menekankan pada keselamatan, keamanan, dan kesehatan peserta didik tingkat SMALB-C? 22 Apakah pengantar pada awal buku ini sesuai dengan aturan yang ada, yaitu berisi tentang tujuan penulisan buku, sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik tingkat SMALB- C? 23 Apakah gambar, teks, tabel, lampiran yang bukan tulisan sendiri diberi keterangan sesuai dengan sumber yang diacu? 24 Apakah rangkuman yang ditulis sudah sesuai dengan ringkasan isi buku untuk memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi buku? 25 Apakah Daftar buku yang digunakan ditulis sesuai dengan tata cara penulisan yang benar? d. Tidak Sesuai (33%)

16 57 Tabel 4.6 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Lompat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara tempat melakukan awalan (garis start) terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 5 meter. 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak melakukan awalan ke garis/ tempat pendaratan adalah 5 meter 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat. Jarak jarak garis tumpu dengan garis pendaratan adalah 0,5 meter. 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak melakukan awalan ke garis rintangan adalah 5 meter, dengan tinggi tali rintangan 30 cm 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagai tempat pendaratan. Garis rintangan (tali) dengan titik pusat lingkaran (tempat pendaratan) adalah 1 meter.

17 58 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter, adapun jarak garis tumpu dengan garis rintangan pendaratan adalah 0,5 meter, dengan tinggi tali rintangan30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter,, jarak antara tempat tumpuan terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 0,5 meter. Dengan tinggi tali rintangan 30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi 3 garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

18 59 Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Panjang tali 8 meter 2. Meloncat melewati tali, dan sesuai dengan bentuk tali yang telah ditentukan 3. Tali di bentuk lingkaran besar 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Panjang tali adalah 5 meter 2. Siswa meloncat melewati 1 tali 3. Siswa meloncat melewati 2 tali 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak antar simpai adalah 0,5 dari garis luar lingkaran. 2. Melakukan gerakan loncat masuk kedalam lingkaran 3. Simpai disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran besar

19 60 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara lingkaran adalah 0,5 meter, dihitung dari garis luar lingkaran. 2. Siswa melakukan gerakan gabungan loncat kedepan dan kesamping dengan mendarat tepat didalam lingkaran. 3. Arah loncatan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Panjang balok adalah 3 meter d. Tidak Sesuai (33%) 2. Melakukan gerakan loncat kesamping dengan melewati kotak/ box balok 3. Kegiatan dilakukan secara berkelanjutan mulai dari balok yang satu dengan balok yang lain d. Tidak Sesuai (33%) d. Tidak Sesuai (33%) 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan d. Tidak Sesuai (33%)

20 61 Tabel 4.8 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Kombinasi Gerak Lompat dan Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 1 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 2 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

21 62 Latihan III 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan kepala. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

22 63 Saran-saran: Adapun saran-saran yang diberikan oleh guru pengajar di SMALB-C Sumber Dharma Malang terkait dengan model-model latihan lompat dan loncat bagi anak tunagrahita adalah sebagai berikut: a. Anak tunagrahita mempunyai karakter yang berbeda-beda, bagaimana cara menyikapi/ kemungkinan kendala-kendala yang terjadi perlu diperhitungkan, misalnya waktu praktek di lapangan, dan lain-lain. b. Dalam memberikan materi (PBM) jangan terlalu serius, supaya siswa bisa menerima pelajaran dengan baik. c. Metode pembelajarannya perlu diperhatikan. d. Pendekatan terhadap siswa kurang. e. Siswa perlu dimotivasi agar lebih semangat. f. Buku untuk pedoman model latihan gerak dasar lokomotor sangat berguna bagi siswa tunagrahita karena belum pernah ada, akan tetapi dalam buku belum ada rangkuman yang bisa digunakan pembaca sebagai informasi umum mengenai isi dari buku. g. Ditambah lagi terkait dengan media bola, misalkan diganti dengan balon dan lain-lain, agar anak tidak bosan dalam mengikuti kegiatan. h. Perlu diperhatikan kembali mengenai jarak pada gerakan yang diberikan kepada siswa, disesuaikan dengan karakteristik anak tunagrahita. i. Apabila memberikan kegiatan lompat dan loncat yang berupa permainan, disarankan untuk memberikan penjelasan pendahuluan di kelas sebelum pelaksanaan di lapangan, agar siswa lebih mengerti apa yang akan dilaksanakan sehingga pemebelajaran bisa lebih efektif.

23 64 3. Data Uji Coba Kelompok Besar Uji coba kelompok besar dilaksanakan setelah merevisi produk dari hari ujicoba pada kelompok kecil tentang model-model latihan gerak dasar lokomotor lompat dan loncat. Uji coba kelompok besar dilaksanakan di SMALB- C Sumber Dharma Malang dengan jumlah Siswa 8 orang. Pelaksanaan uji coba kelompok besar dilakukan pada hari Rabu, 20 Juni 2012, namun sebelum melakukan kegiatan praktek dilapangan, peneliti juga melaksanakan kegiatan penjelasan secara teori pada hari Selasa, 19 Juni 2012, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang materi yang akan dipraktekkan, hal itu sesuai dengan masukan guru SMALB- C pada hasil evaluasi kelompok kecil. Tabel 4.9 Data Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Besar oleh Guru SMALB-C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh 1 Apakah materi yang disajikan sudah sesuai dalam pencapaian standart kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk tingkat SMALB-C? 2 Apakah materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, contoh, latihan serta interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan dalam SK dan KD untuk tingkat SMALB-C? 3 Apakah materi sudah sesuai dengan konsep, definisi dan kenyataan yang ada dan berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 4 Apakah contoh, gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik tingkat SMALB-C? 5 Apakah istilah-istilah teknik dan simbol yang digunakan disajikan secara benar sesuai dengan kelaziman yang berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 6 Apakah pustaka yang diacu dalam setiap teks disajikan sesuai dengan keilmuan dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C?

24 65 7 Apakah materi yang disajikan meliputi peratuaran, teknik, strategi, sarana dan prasarana memenuhi syarat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 8 Apakah penyajian contoh, gambar, ilustrasi, serta kasus yang ada dalam materi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 9 Apakah pustaka yang digunakan sesuai dengan edisi mutakhir dalam kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 10 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan perkembangan, keadaan dan kemampuan fisik peserta didik tingkat SMALB-C? 11 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan dan nilai-nilai sosial bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 12 Apakah penyajian materi, contoh, latihan sesuai dalam mendorong tumbuh kembang yang meliputi, gaya hidup sehat dan bugar, sportif, kerjasama, disiplin, tanggungjawab, toleransi bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 13 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam mendorong peserta didik tingkat SMALB-C untuk terus berfikir dan menggali informasi lebih lanjut? 14 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam hal menumbuhkan kreativitas peserta didik tingkat SMALB-C? 15 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam membekali peserta didik tingkat SMALB-C untuk mengembangkan kecakapan hidup? 16 Apakah sistematika penyajian materi dalam bab dan sub bab sudah sesuai, meliputi pendahuluan, inti dan penutup? 17 Apakah apakah penhyajian konsep sudah sesuai mengikuti teori perkembangan dan belajar gerak? 18 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus sesuai dengan tingkat penalaran peserta didik SMALB-C? 19 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik SMALB-C? 20 Apakah penyajian materi menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta didik tingkat SMALB-C?

25 66 21 Apakah materi praktek disajikan sesuai dengan prosedur latihan yang menekankan pada keselamatan, keamanan, dan kesehatan peserta didik tingkat SMALB-C? 22 Apakah pengantar pada awal buku ini sesuai dengan aturan yang ada, yaitu berisi tentang tujuan penulisan buku, sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik tingkat SMALB- C? 23 Apakah gambar, teks, tabel, lampiran yang bukan tulisan sendiri diberi keterangan sesuai dengan sumber yang diacu? 24 Apakah rangkuman yang ditulis sudah sesuai dengan ringkasan isi buku untuk memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi buku? 25 Apakah Daftar buku yang digunakan ditulis sesuai dengan tata cara penulisan yang benar? Saran-saran: Adapun saran-saran yang diberikan oleh guru pengajar di SMALB-C Sumber Dharma Malang pada uji coba kelompok besar terkait dengan modelmodel latihan lompat dan loncat bagi anak tunagrahita adalah sebagai berikut: a. Perlu adanya pendekatan psikologis terhadap anak agar dalam penerapan pembelajaran bisa lebih efektif. b. Suasana belajar kurang memberikan gairah semangat siswa. c. Metode pembelajaran perlu lebih variatif agar siswa tidak merasa bosan. d. Usahakan agar anak bisa lebih semangat dengan suasana yang menggembirakan.

26 67 B. Analisis Data Berdasarkan tabel penyajian data, maka pada bagian ini diuraikan analisis data sebagai berikut: 1. Analisis dan Tinjauan Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik. Analisis data berdasarkan tabel hasil tinjauan ahli yang dilakukan pada tiga orang ahli dengan kualifikasi 1 orang ahli gerak lokomotor, 1 orang ahli pendidikan jasmani adaptif serta 1 orang ahli pembelajaran atletik. Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan konsultasi, dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada beberapa perubahan dari proses rancangan pembuatan produk hingga diujicobakan pada kelompok kecil yang melalui justifikasi ahli, hampir secara keseluruhan ada perubahan dari gambar yang disajikan namun tidak mengubah secara keseluruhan terkait dengan esensi dari model-model latihan yang dirancang sebelumnya. Adapun perubahan dari hasil justifikasi ahli yaitu terkait dengan sampul buku yang diubah sedemikian rupa sehingga lebih mengarah pada gambar yang lebih edukatif dan menarik, adanya penyempurnaan daftar istilah yang kurang tepat, kelengkapan rujukan juga menjadi masukan dalam perubahan buku pedoman, penambahan alat-alat yang digunakan, serta perubahan terkait dengan tampilan gambar yang dirasa kurang jelas dalam menjelaskan makna gerakan yang telah dirancang menjadi hal yang dijadikan perbaikan. Mengenai perubahan secara khusus dari masing-masing model gerakan lompat dan loncat yang disajikan dari model 1 sampai model 13 tidak begitu banyak, hanya saja ada

27 68 penambahan model gerakan dan penyesuaian jarak atau tingkat kesulitan dari gerakan yang akan diberikan kepada anak tungrahita. 2. Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok kecil (lihat tabel 4.5, 4.6, 4.7, 4.8). Data diperoleh melalui kuesioner kelompok kecil, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Beberapa perubahan dari hasil uji coba kelompok kecil, sebagian besar model-model yang diberikan yaitu dari model 1 sampai model 13, masih banyak yang perlu di perbaiki khususnya dalam menentukan jarak atau tingkat kesulitan gerakan yang diberikan. Karena dalam melaksanakan pembelajaran pada siswa tunagrahita harus disesuaikan dengan kemampuan atau karakteristik anak, faktor pendekatan psikologi terhadap anak juga sangat diperlukan agar siswa lebih antusias dan bisa menerima dengan senang terhadap kegiatan-kegiatan yang diberikan, sehingga dalam kegiatan selanjutnya kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak tunagrahita dalam melakukan gerakan lompat dan loncat berupa permainan bisa diminimalisir. Hasil yang lain dari masukan uji coba kelompok kecil yaitu sebelum melakukan kegiatan praktik hendaknya terlebih dahulu melaksanakan penjelasan secara teoritis bagi anak agar paling tidak siswa dapat mengetahui gerakangerakan yang akan mereka lakukan, sehingga dalam pelaksanaan praktik siswa tidak bingung lagi terhadap apa yang akan mereka lakukan. Hal itu juga membantu dalam peningkatan pendekatan psikologis terhadap anak yang berdampak pada semakin anak tunagrahita dekat dengan peneliti maka mereka

28 69 akan secara otomatis akan lebih bisa menghargai dan antusias dalam melakukan kegiatan yang diberikan. 3. Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok besar (lihat tabel 4.9). Data diperoleh melalui kuesioner kelompok besar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil uji coba kelompok besar menunjukkan bahwa secara keseluruhan buku pedoman latihan gerak dasar lokomotor sudah baikan bisa diterapkan pada anak tunagrahita tingkat SMALB- C, hal itu bisa dilihat pada persentase yang diperoleh dari hasil penilaian guru di SMALB- C Sumber Dharma Malang. Namun ada satu model yang tidak digunakan, yaitu pada model ke V gerakan loncat dikarenakan media yang digunakan berupa balok kayu bisa membahayakan pada anak, hal itu berkaitan juga dengan tidak adanya media balok tersebut untuk digunakan serta saran lapangan yang digunakan kurang mendukung. Kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, kesesuaian gerakan dengan karakteristik anak tunagrahita, nilai-nilai yang terkandung dalam isi buku pedoman, hingga terkait dengan penggunaan rujukan serta kesimpulan secara keseluruhan dari buku pedoman sudah dapat dikatagorikan sesuai dari 25 pertanyaan 24 pertanyaan terjawab sesuai dan sangat sesuai. Hanya ada satu jawaban dari pertanyaan terjawab kurang sesuai yaitu terkait dengan variasi penyajian materi. Hal itu menjadi sebuah rekomendasi perbaikan dalam penyempurnaan produk akhir, bahwa dalam melaksanakan buku pedoman latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) ini, guru harus menyiapkan perencanaan

29 70 pelaksanaan pembelajaran khusus yang nantinya bisa mendukung dalam pelaksanaan program pembelajaran gerak dasar lokomotor berupa lompat dan loncat.

BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C Mohammad Saifur R, Mardianto, dan Saichudin Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragan

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN DAN SARAN. Pada bab V ini akan dijelaskan tentang kajian produk yang direvisi, saran

BAB V KAJIAN DAN SARAN. Pada bab V ini akan dijelaskan tentang kajian produk yang direvisi, saran BAB V KAJIAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dijelaskan tentang kajian produk yang direvisi, saran pemanfaatan, saran diseminasi dan saran pengembangan lebih lanjut. A. Kajian Produk Yang Direvisi Dari produk

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C A. Deskripsi Dalam buku pedoman bentuk latihan ini berisikan tentang variasivariasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam cabang olahraga atletik yang memiliki unsur kecepatan, kekuatan, kelentukan dan keseimbangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olah raga dewasa ini semakin pesat dan semakin banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu mengetahui dan memahami makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuhkan, mengembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang menuntut siswa lebih banyak berbuat dalam arti melakukan gerak, mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses pembelajaran, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan pada pendidikan tinggi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut biasa dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, karena pendidikan merupakan hak setiap orang untuk mendapatkannya. Pendidikan bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani yang berpangkal dari gerak manusia, serta mengarah pada kepribadian yang bulat dan kreatif dari manusia adalah dasar dari segala pendidikan.

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI KODE BUKU CAKUPAN MATERI 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani di sekolah merupakan aktifitas fisik dalam bentuk aktifitas gerak siswa, saat melakukan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. Dengan kata

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah bagian penting dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses yang wajib diikuti dalam kehidupan setiap individu dan memiliki fungsi serta peranan penting bagi pembentukan karakter

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN KELAS V SD/MI

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN KELAS V SD/MI LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN KELAS V SD/MI KODE BUKU CAKUPAN MATERI 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mempraktikan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya 1.1.Mempraktikkan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PERMENDIKBUD 68 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SMP MTS HAL 80-85 9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan KELAS VII KELAS VII KOMPETENSI INTI 1. Menghargai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan lainnya. Pendidikan jasmani di sekolah dapat diupayakan peranannya untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan pembinaan olahraga nasional, seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang integral dari adanya pendidikan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang sangat kompleks sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompatdalam cabang olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat,

Lebih terperinci

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa.pengembangan potensi tersebut bisa dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani memiliki peranan yang sangat penting dalam mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani yaitu untuk mengembangkan aspek

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN 76 Lampiran 4. Silabus Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Standar Kompetensi Permainan olahraga Kompetisi Dasar Mempraktik kan gerak dasar atletik yang dimodifikasi lompat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pengajaran, anak belajar dan dididik melalui gerak, selain itu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pengajaran, anak belajar dan dididik melalui gerak, selain itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani secara integral merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, Indonesia seutuhnya. yang memiliki tujuan untuk membangun manusia Pendidikan

Lebih terperinci

Menerapkan ajaran agama dalam aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga

Menerapkan ajaran agama dalam aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga MATRIKS KD DAN Mapel: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Draf Inna Simpang Surabaya, 17 Juli 2013) KELAS VII BENTUK 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 1.1 Menghayati dan

Lebih terperinci

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor yang dipertandingkan dalam cabang ini. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta didik ( siswa). Karena sekolah memiliki beberapa fungsi,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI AFEKTIF DI SEKOLAH DASAR Oleh: Ermawan Susanto, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bidang studi yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah

Lebih terperinci

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan jasmani di Indonesia khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan jasmani di Indonesia khususnya di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan mutu pendidikan jasmani di Indonesia khususnya di sekolah menengah pertama terus menerus dilakukan. Upaya tersebut dilakukan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat, memacu setiap individu agar dapat mengimbangi isu-isu global yang akan mempengaruhi pola sikap dan pola pikirnya

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (1) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENERAPAN MODEL PENDEKATAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi aktivitas manusia berupa sikap, tindak, dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk membekali siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk membekali siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna sangat menentukan terwujudnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP. : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP. : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SatuanPendidikan : SMP NEGERI 2 TEMPEL Kelas/Semester : VII / 1 Mata Pelajaran Tema/Topik : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Waktu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan jasmani Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2) mengatakan

Lebih terperinci

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor yang dipertandingkan dalam cabang ini seperti berjalan, berlari, melompat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk meningkatkan

Lebih terperinci

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam berbagai bidang kehidupan dewasa ini semakin ketat, yang menuntut manusia untuk bisa menjadi yang terbaik dalam persaingan ini supaya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan pada dasarnya usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan pada dasarnya usaha sadar yang menumbuh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan pada dasarnya usaha sadar yang menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena itu, tidaklah

I. PENDAHULUAN. kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena itu, tidaklah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor yang dipertandingkan dalam cabang ini. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Kegiatan PPL yang dilakukan secara berkelompok dan individu ini dimulai sejak tanggal 2 Juli 2014. Mahasiswa melakukan beberapa persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup.tujuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS IV SD/MI

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS IV SD/MI LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS IV SD/MI KODE BUKU CAKUPAN MATERI 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kebudayaan.

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

I. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan jasmani Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2) mengatakan bahwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor yang dilombakan dalam cabang ini, seperti berjalan, lari, lompat dan cabang olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada saat ini maupun yang akan datang. Pendidikan merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI I. KOMPONEN KELAYAKAN ISI A. DIMENSI SIKAP SPIRITUAL (KI 1) Butir 1 Butir 2 Ajakan untuk menghayati agama yang dianutnya Materi

Lebih terperinci

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) 85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: RUDI BAGUS PRASETYO Dibimbing oleh : 1. RURUH ANDAYANI BEKTI, M.Pd 2. RENDHITYA PRIMA PUTRA, M.Pd

JURNAL. Oleh: RUDI BAGUS PRASETYO Dibimbing oleh : 1. RURUH ANDAYANI BEKTI, M.Pd 2. RENDHITYA PRIMA PUTRA, M.Pd JURNAL PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANG MENGGUNAKAN KARDUS BEKAS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V MI NURUL ULUM JERUKWANGI KANDANGAN KEDIRI TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha memasyarakatkan olahraga sekarang ini sudah nampak hasilnya. Hal ini ditandai dengan maraknya orang melakukan olahraga untuk kesehatan dan sebagai sarana

Lebih terperinci

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1 82. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang didalam kehidupan, demikian pula dengan pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan usaha menuju kepada tujuan yang dicita-citakan.

Lebih terperinci

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG ARTIKEL ILMIAH OLEH CINDRA YUNARNI NIM F1102141029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN

Lebih terperinci

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS Tujuan Pendidikan Jasmani Pengembangan kebugaran jasmani. Pengembangan keterampilan motorik. Pengembangan kognitif. Pengembangan afektif. Physically Educated Person Memiliki keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) sebagai bagian integral dari pendidikan memiliki tugas yang unik yaitu menggunakan gerak sebagai media

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Lebih terperinci

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Permainan Tradisional Bolgrang Siswa Kelas V SDN Gedong 03 Uptd Pendidikan Kecamatan Banyubiru Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong

Lebih terperinci

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133 BAB VI SENAM Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133 Senam lantai merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. A. Peta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai faktor utama keberhasilan pengajaran dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa dengan baik. Untuk itu guru perlu mendapat

Lebih terperinci

USUL PROGRAM IPTEKS MASYARAKAT

USUL PROGRAM IPTEKS MASYARAKAT PibM USUL PROGRAM IPTEKS MASYARAKAT IbM Pembelajaran Penjas Dalam Bentuk Permainan Tradisional Sekolah Dasar Mohammad Hatta Malang Bustanol Arifin, M.Pd (0701068206) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : IX (Sembilan)/

Lebih terperinci