PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia modifikasi mobil di Indonesia saat ini 1 menunjukkan grafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segi kuantitas saja, tetapi dari segi kualitas modifikasi yang dilakukan para modifikator semakin meningkat. Hal ini dapat kita saksikan pada saat kontes modifikasi mobil diadakan, banyak inovasi-inovasi yang dilakukan para modifikator, sebagai contoh pada tahun 2004 ini diperkirakan tren yang berkembang adalah aplikasi pintu gunting (scissor door) dan pemakaian warna bunglon (chameleon). Ada beberapa kontes modifikasi mobil yang dilakukan berseri dari kota ke kota, seperti Indonesian Auto Contest, Hot Import Night dan Autosalon. Sekarang ini jumlah peserta kontes modifikasi mobil pada saat kontes di tiap daerah rata-rata sejumlah 90 mobil, tetapi seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya jumlah peserta yang ikut sampai melebihi 100 mobil(data dari redaksi majalah Intan MOTOR). Perkembangan ini sangat pesat karena pada saat pertama kali diadakan kontes modifikasi mobil pada tahun 2001 jumlah peserta yang ikut hanya 60 mobil. Pada awalnya peserta yang ikut kebanyakan perseorangan, tapi dengan berjalanya waktu banyak club-club otomotif yang menjadi peserta, hal ini salah satunya terjadi karena munculnya bengkel-bengkel baru yang sanggup menangani segala permintaan konsumen yang ingin memodifikasi mobilnya. Pada kota besar seperti Jakarta dan Surabaya telah terdapat tempat modifikasi mobil yang lengkap dalam satu atap, karena dengan begitu konsumen yang ingin memodifikasi mobil tidak perlu berpindah pindah dalam memodifikasi mobilnya, selain itu lebih menghemat biaya dan waktu. Seperti contoh JR AutoFashion di Jakarta dengan menempati 1 http//google.com.pusat modifikasi. Data dari redaksi majalah Intan MOTOR 1

2 lahan seluas 4000 m2 disana terdapat berbagai fasilitas yang lengkap dan sanggup menangani segala permintaan modifikasi mobil pilihan yang tersedia banyak, dari item aksesoris yang kecil hingga modifikasi total. Selain itu juga ada AutoDesign, Autospot, Jacobson, RPM dan masih banyak lagi. Akan tetapi seperti Tangerang sebagai kota dengan populasi penggemar mobil modifikasi dalam satu atap, konsumen harus berpindah pindah tempat jika ingin memodifikasi mobilnya. Cara seperti ini tidak efisien, karena harus berpindah tempat setelah sesuai mengerjakan satu bagian modifikasi, selain itu tidak menutup kemungkinan pengerjaan selanjutnya merusak pengerjaan sebelumnya karena tidak adanya konsep yang matang. Dari segi biaya jelas mengeluarkan lebih banyak karena tempat satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang jauh, Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kenaikan jumlah peserta modifikasi mobil di Indonesia, juga berubahnya minat masyarakat akan modifikasi mobil MAKSUD DAN TUJUAN Beberapa maksud dan tujuan dari perencanaan pusat pelayanan, galeri dan komunitas otomotif ini antara lain sebagai berikut : Menciptakan sebuah bangunan Pusat Modifikasi Mobil bagi Komunitas Otomotif dan di tambah dengan fasilitas galeri agar kendaraan yang sudah di modifikasi bisa di pamerkan dan di festivalkan di acara ivent-ivent tertentu. Dengan dibangunnya Pusat Modifikasi Mobil ini, diharapkan dapat memudahkan orang untuk mencari kendaraan dan spre parts yang di inginkan. Sebagai sarana atau tempat bagi Masyarakat luas, artis, dan komunitas otomotif untuk mempelajari dan memahami tentang otomotif PERMASALAHAN 2

3 Di dalam perumusan permasalahan terbagi tiga aspek, yaitu : 1. Aspek Manusia. Merencanakan aktifitas-aktifitas pada bangunan Otomotif yang mencakup penjualan mobil, suku cadang, bengkel, dimana bangunan tersebut harus dapat melayani masyarakat pemakai dengan kualitas dan kuantitas. 2. Aspek Lingkungan. Merencanakan sirkulasi dalam tapak, menentukan pintu masuk, perletakan massa, pengolahan ruang luar dan zoning yang sesuai agar tercapai suatu perencanaan tapak yang baik, sesuai dengan fungsi sehingga kesatuan bangunan dan lingkungan dapat menjadi landmark bagi kawasan lingkungan sekitarnya. 3. Aspek Bangunan. Menyediakan sarana atau wadah untuk Otomotif yang dapat berperan sebagai pasar bagi produk baru. Bagaimana merencanakan sebuah struktur bangunan sesuai dengan standar fungsi bangunan. Bagaiamana membuat sirkulasi manusia yang baik dalam memenuhi akses masuk dan keluar dan kedalam bangunan METODE PENGUMPULAN DATA Metode pendekatan yang di lakukan penulis adalah : Studi Literatur Dengan cara mencari teori ilmiah dalam bentuk buku, majalah pendukung,internet,dan lain sebagainya yang berhubungan dengan permasalahan. Studi Lapangan Melakukan pengamatan secara langsung pada lokasi yang di pilih pengamatan dan dokumentasi di dalam dan di sekitarnya 3

4 1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, ruang lingkup permasalahan, skema pemikiran dan sistematika pembahasan. BAB II : TINJAUAN UMUM Tinjauan umum yang didalamnya membahas mengenai gambaran umum proyek dan tinjauan judul proyek secara teoritis. BAB III : TINJAUAN KHUSUS Tinjauan khusus proyek yang membahas tentang pengertian tema yang diambil dan penerapan teori-teori arsitektur secara teoritis terhadap persoalan sesuai tema yang diambil. BAB IV : TINJAUAN PERENCANAAN Analisa perencanaan membahas mengenai analisa-analisa yang terdiri dari ; analisa pemilihan lokasi, analisa pemilihan lingkungan, analisa tapak, analisa manusia, analisa bangunan. BAB V : KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN Berisi hasil perancangan dan perencanaan dari analisa dan konsep-konsep tersebut yang akan dipakai sebagai perancangan pada bangunan Otomotif. 4

5 1.6. SKEMATIK PEMIKIRAN PUSAT MODIFIKASI MOBIL LATAR BELAKANG Berkembangnya otomotif di Indonesia menarik untuk mempelajari dan memahaminya. Banyak masyarakat luas, artis, dan komunitas otomotif yang mempunyai hobi memodifikasi kendaraannya. TOPIK Fasilitas kota TEMA Metafora Bentuk PERMASALAHAN Aspek Manusia Aspek Tapak Aspek Bangunan ANALISA - MANUSIA - Analisa penunjang - Kegiatan pemakai bangunan - Analisa sirkulasi - LINGKUNGAN - Penentuan lokasi - Sudut pandang orientasi dan tapak - BANGUNAN - Fisik & penampilan - Struktur bangunan - Keamanan MAKSUD DAN TUJUAN Sebagai tempat otomotif di BSD Tangerang Menciptakan pusat otomotif di tambah fasilitas galeri dan bengkel sehingga kendaraan yang sudah di modifikasi bisa ikut festival. Sebagai tempat untuk masyarakat, artis, dan komunitas otomotif untuk memahami kendaraan. JUDUL PUSAT MODIFIKASI MOBIL F E E D B A C K DATA Studi Literatur Studi Lapangan KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5

BENGKEL MODIFIKASI MOBIL TERPADU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi-Tech

BENGKEL MODIFIKASI MOBIL TERPADU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi-Tech LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BENGKEL MODIFIKASI MOBIL TERPADU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi-Tech Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia modifikasi sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan grafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segi kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan khususnya pada bidang modifikasi. Begitu juga pada wilayah Jateng dan sekitarnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. BalapDrag (Drag race)merupakankompetisidimanadua kendaraan berupa mobil atau sepeda motor bersainguntukmenjadiyang pertamamenyeberangi garisfinishdariawalberdiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia modifikasi mobil di Indonesia saat ini menunjukkangrafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segikuantitas pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PNDAHULUAN 1.1 LATAR BLAKANG Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang. Setelah krisis ekonomi pada tahun 1998, Indonesia berjuang keluar dari krisis ekonomi. Di era globalisasi ini

Lebih terperinci

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1 I PENDHULUN 1.1 LTR ELKNG Indonesia merupakan pasar yang optimal bagi produsen otomotif, seperti sepeda motor atau kendaraan lain. Seiring dengan perkembangannya, Indonesia selalu dijadikan pasar yang

Lebih terperinci

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju seiring dengan berjalannya waktu, merupakan tuntutan perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media,

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media, BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Buku pada mulanya berawal dari keinginan manusia untuk mengimplementasikan ucapan kata kata kedalam bentuk tertulis supaya dapat diketahui secara luas oleh seluruh

Lebih terperinci

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya, khususnya kota Medan sebagai Ibukota

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya, khususnya kota Medan sebagai Ibukota BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan khususnya pada bidang modifikasi. Begitu juga pada wilayah Sumatera Utara dan

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech) LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari tabel jumlah penduduk yang dilakukan dari Sensus Penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (primer) manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai kebutuhan dasar (basic human

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rekreasi dan hiburan merupakan aktivitas yang positif dan merupakan suatu kegiatan yang bisa menyegarkan tubuh dan pikiran, untuk bisa memulihkan semangat bagi tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pelatihan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus)

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Bina Nusantara adalah salah satu universitas di Jakarta yang banyak diminati oleh orang banyak. Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang berasal dari dalam

Lebih terperinci

Medan_Electronic_Mall

Medan_Electronic_Mall BAB. I PENDAHULUAN Medan_Electronic_Mall I. 1. Latar Belakang Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil merupakan suatu hal yang beberapa tahun belakangan ini sedang marak diperbincangkan di kota-kota

Lebih terperinci

SHOWROOM DAN BENGKEL MOBIL DI PEKANBARU

SHOWROOM DAN BENGKEL MOBIL DI PEKANBARU LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SHOWROOM DAN BENGKEL MOBIL DI PEKANBARU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn oleh : ENCIK HARDIANSYAH

Lebih terperinci

BAB II. ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM

BAB II. ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM ABSTRAK Laporan perancangan tugas akhir ini mengambil studi kasus perancangan Showroom dan fasilitas One Stop Car Modification yang diberi judul PERANCANGAN ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM. Bandung

Lebih terperinci

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat transportasi seperti mobil dan motor sekarang mulai menjadi kebutuhan masyarakat, ditandai dengan peningkatan penjualan produk kendaraan bermotor di pasaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PNDAHULUAN 1.1 LATAR BLAKANG Sejarah perkembangan otomotif di Indonesia pada akhir abad 19 hingga sekarang ini banyak dipengaruhi oleh produk produk dari luar negeri seperti Amerika Serikat, ropa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Persoalan tempat tinggal masih menjadi masalah pelik bagi penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Persoalan tempat tinggal masih menjadi masalah pelik bagi penduduk di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persoalan tempat tinggal masih menjadi masalah pelik bagi penduduk di Indonesia terutama di kota-kota besar. Rendahnya persentase peningkatan lahan pemukiman dibandingkan

Lebih terperinci

1.9 Kerangka Proses Parancangan 13

1.9 Kerangka Proses Parancangan 13 DAFTAR ISI Lembarjudul Lembar pengesahan Kata pengantar Abstraksi Daftar isi Daftar Gambar Daftar Tabel i ii iii v vi x xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1 1.2 Latar Belakang 2 1.3 Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era millennium ketiga. Pada saat ini dunia sedang mengalami proses revolusi penerapan dari teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta mengingat jumlah penduduk Jakarta yang terus bertambah, sehingga saat ini di Jakarta banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri ikut serta dalam munculnya berbagai permasalahan kebutuhan akan hunian, terutama pada tingkat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang diperuntukan sebagai lahan untuk tempat tinggal yaitu seluas 45964,88 Ha, dengan keterbatasan lahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk menjaga dan melestarikan potensi kesenian tradisional dan kuliner yang ada di Trenggalek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bel akan g. Pada dasarnya setiap mahluk hidup memiliki beragam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bel akan g. Pada dasarnya setiap mahluk hidup memiliki beragam kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akan g Pada dasarnya setiap mahluk hidup memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupannya, khususnya kebutuhan primer yang terkait dengan kebutuhan akan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Otomotif, sarana bidang transportasi yang berfungsi dalam upaya memenuhi tuntutan ekonomi di jaman teknologi sekarang ini yang mana tingkat dari kebutuhan dan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proyek Hunian atau tempat tinggal merupakan kebutuhan utama dan paling mendasar bagi manusia. Hunian dibutuhkan sebagai tempat dimana kita akan merasa nyaman dan aman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Proyek Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan penduduk. Seiring dengan perkembangan waktu, semakin banyak orang yang datang

Lebih terperinci

FORD SUPERSTORE DI SEMARANG

FORD SUPERSTORE DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR FORD SUPERSTORE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : INDRI PRASTYANINGRUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah. cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah. cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan intelektual dan emosional para remaja saat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR FASILITAS OLAH RAGA DAN REKREASI DI TANGERANG DISUSUN OLEH: OKTIYANTO

TUGAS AKHIR FASILITAS OLAH RAGA DAN REKREASI DI TANGERANG DISUSUN OLEH: OKTIYANTO TUGAS AKHIR FASILITAS OLAH RAGA DAN REKREASI DI TANGERANG DISUSUN OLEH: OKTIYANTO 01201-022 UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JAKARTA 2007 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia otomotif khususnya mobil di indonesia saat ini menunjukan grafik peningkatan (BPS Kota Semarang, 2007), peningkatan yang terrjadi tidak hanya dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya kualitas hidup dari manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya kualitas hidup dari manusia itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap makhluk hidup membutuhkan suatu ruang dimana dia dapat merasakan kenyamanan, keamanan dan perlindungan dari segala aspek yang ada disekitarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengembangan Cabang Kampus M Bina Sarana Informatika ( BSI ) Cengkareng 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bina Sarana Informatika (BSI) adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berbentuk akademi,

Lebih terperinci

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

2016 BANDUNG SPORTS CLUB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Depok adalah sebuah Kotamadya di provinsi Jawa Barat. Luas wilayahnya 275 km² dengan populasi 1.369.461 jiwa. Terdapat enam Kecamatan di Kotamadya Depok yaitu:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Drs. K. Adi Gunawan, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, Surabaya 2002, hal 246.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Drs. K. Adi Gunawan, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, Surabaya 2002, hal 246. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini modifikasi khususnya modifikasi pada mobil semakin menjamur diantara warga Jogjakarta baik itu pria maupun wanita, tua maupun muda. Berbagai event telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di zaman modern ini manusia sudah tidak bisa lepas dengan masalah transportasi, dimana transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

PENJUALAN DAN PERAWATAN MOBIL DI JAKARTA BARAT

PENJUALAN DAN PERAWATAN MOBIL DI JAKARTA BARAT LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENJUALAN DAN PERAWATAN MOBIL DI JAKARTA BARAT Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adapun dalam pembuatan laporan tugas akhir ini terdapat dua hal yang melatar belakanginya, yaitu : I.1.1 Latar Belakang Proyek I.1.2 Latar Belakang Topik dan Tema I.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan komoditas pertanian yang sangat besar. Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan negara Indonesia yang utama. Kondisi pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Universitas Multimedia Nusantara merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses belajar mengajar di

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia Otomotif sekarang ini, mobil atau motor tidak hanya digunakan sebagai sarana transportasi semata, tetapi telah berkembang menjadi suatu produk untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Latar BelakangProyek Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan sebuah ruang. Sebuah kata ruang secara tidak langsung pasti berhubungan dengan

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang termasuk 5 (lima) kota besar yang ada di Indonesia. Kelebihan kota Bandung dibandingkan kota kota lainnya adalah banyak

Lebih terperinci

Sudirman Green Office

Sudirman Green Office BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Sudirman merupakan kawasan perniagaan (bisnis) yang paling bergengsi dan berkembang pesat di Ibukota Jakarta. Lokasi di pusat kota menjadikannya sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otomotif merupakan hobi yang sudah mulai banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Khususnya hobi berkendaraan sepeda motor besar dan koleksi varian bermerek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menyebabkan konsumen berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan preferensi rasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat dengan pesat sehingga jumlah kebutuhan akan hunian pun semakin tidak terkendali. Faktor keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang bertempat tinggal dan bekerja di dalam kota maupun yang berasal dari daerah pinggiran seperti,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG

BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan dalam perancangan Pusat Kegiatan dan Dokumentasi Arsitektur adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Rancangan Ide rancangan Terminal Penumpang Pelabuhan di Paciran Lamongan ini merupakan fasilitas penyedia jasa layanan publik yang mampu menampung kegiatan berkumpulnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara terpadat penduduknya di dunia. Dimana jumlah penduduk secara keseluruhan ditinjau dari hasil sensus penduduk 2000, telah mencapai

Lebih terperinci

didirikannya dekat dengan lingkungan kampus.

didirikannya dekat dengan lingkungan kampus. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Jakarta Merupakan Ibukota negara dan pusat kegiatan pemerintahan. Oleh karena itu Jakarta memiliki berbagai macam fasilitas untuk mendukung semua kegiatan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dikutip dari sumber : Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka RDTRK yogyakarta, tahun ibid

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dikutip dari sumber : Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka RDTRK yogyakarta, tahun ibid BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota kecil di Indonesia, secara geografisnya memiliki luas sekitar 3.185,80 km2 1 tetapi memiliki dampak yang besar terhadap Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal. 94 BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan Sebuah proses perancangan merupakan proses yang panjang dengan sistematika yang harus jelas, dimana di dalam proses perancangan dari awal sampai akhir harus

Lebih terperinci

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah INTERAKSI. Interaksi dapat diartikan sebuah bangunan yang dirancang

Lebih terperinci

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vespa adalah sebuah kendaraan yang memiliki daya tarik tersendiri dari bentuknya yang khas. Vespa juga memiliki salah satu inspirasi bagi perkembangan teknologi transportasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian yang dilakukan, dan disertai dengan teori-teori serta data-data yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil-mobil di Indonesia terbanyak saat ini adalah buatan Jepang. Saat ini pasar otomotif di Indonesia masih didominasi mobil-mobil seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salon Perawatan dan Bengkel Variasi Mobil adalah sebuah tempat yang menawarkan dan melayani jasa perawatan dan variasi mobil kepada pelanggan. Jasa perawatan mobil

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena

Lebih terperinci

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB I 4 PENDAHULUAN REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI 1.1 Latar Belakang Stasiun adalah salah satu tempat perpindahan moda, dimana dalam jumlah besar manusia dan kendaraan berkumpul

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pendidikan di indonesia sangat berkembang dengan pesat. Diantara beberapa tingkat pendidikan dengan kemajuan yang cukup drastis adalah banyak

Lebih terperinci

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA BAB I. PENDAHULUAN I.1.1. Latarbelakang pengadaan proyek Seperti diketahui, sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi penting dan telah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, informasi menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat modern. Informasi bisa didapatkan dari berbagai macam bahan atau sumber, salah satunya adalah buku

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik merupakan suatu seni yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Melalui Musik bisa menjadi salah satu sarana untuk mengekspresikan perasaan yang kita rasakan,dan

Lebih terperinci

BAB I. adalah termasuk salah satu kegiatan. dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan. ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan

BAB I. adalah termasuk salah satu kegiatan. dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan. ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan individumenentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11 BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Perancangan bangunan tempat ibadah pada masa sekarang sudah banyak berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa dahulu. Dulu bangunan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide rancangan pada Pusat Rehabilitasi Tuna Daksa di Surabaya berawal dari fakta di lapangan, yaitu fasilitas-fasilitas umum yang kurang memberikan kemudahan

Lebih terperinci

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di BAB 3 METODA PERANCANGAN Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu ini secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut: 3.1 Ide Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Dari perkembangan teknologi yang sangat pesat ini telah memberikan perubahan yang luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah susun bisa menjadi alternatif yang baik bagi penggunaan lahan di Jakarta dan

BAB I PENDAHULUAN. rumah susun bisa menjadi alternatif yang baik bagi penggunaan lahan di Jakarta dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada kenyataannya, Jakarta memiliki banyak hunian kumuh yang berjejalan dan tak teratur. Hunian kumuh horisontal ini membuat Jakarta banyak kehilangan lahan yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang semakin mengutamakan kompetisi dari segi kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang semakin mengutamakan kompetisi dari segi kuantitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang semakin mengutamakan kompetisi dari segi kuantitas dan kualitas memberikan suatu ancaman tersendiri bagi perusahaan, meskipun ancaman yang muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Arsitek pada jaman ini memiliki lebih banyak tantangan daripada arsitekarsitek di era sebelumnya. Populasi dunia semakin bertambah dan krisis lingkungan semakin menjadi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan kota-kota besar ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh urbanisasi yang tinggi. Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah merupakan

Lebih terperinci

AUTO MALL DI YOGYAKARTA

AUTO MALL DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPSUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AUTO MALL DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : ANTONIUS ROY PRANANTO DEWO NPM : 98 01 09287 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

APARTEMEN LIFE STYLE BAB I PENDAHULUAN

APARTEMEN LIFE STYLE BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Apartemen merupakan kebutuhan primer, harus di penuhi. Apartemen dalam pengertian tradisional merupakan tempat untuk berlindung. Akan tetapi dalam dunia moderen apartemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek Pembangunan pada era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat, didorong dari peningkatan pertumbuhan masyarakat tentunya. pembangunan

Lebih terperinci